Top Banner
1 BAHANA MAHASISWA Edisi Februari - Maret 2014
28

Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

Apr 08, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

1BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

Page 2: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

2 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

DAFTAR ISI

Laporan Utama08Prahara Dibalik Penerapan UKTCerita soal UKT dan advokasi dari kelembagaan mahasiswa

Laporan Utama12Menentang UKTKelembagaan di fakultas dan mahasiswamenentang penerapannya.

16

Kilas Balik22Jembatan Sultan

Muhammad AliKilas sejarah siapa

Sultan Muhammad AliAbdul Jallil Muazzam

Syah

Bincang-Bincang24

Pers Mahasiswa Harus Jujur danteliti

Bincang-bincang dengan wartawansenior dari TEMPO soal jurnalistik

Pemimpin Umum : Ahlul Fadli. Pemimpin Redaksi : Nurul Fitria. Pemimpin Perusahaan: Herman. Sekretaris Umum: Trinata Pardede.Bendahara Umum : Nurul Fitria. Redaktur Pelaksana : Suryadi. Redaktur : Hamzah, Jeffri Nofrizal T.S. Litbang : Suryadi. Reporter :Hamri Hompi, Trinata Pardede Jeffri Nofrizal T.S. Fotografer : Ahlul Fadli, Jeffri Nofrizal T.S. Sirkulasi : Jeffri Nofrizal Torade S. StaffIklan : Hamri Hompi. Perpustakaan dan Dokumentasi: Hamri Hompi. Layouter/ Perwajahan: Nurul Fitria. Cover : Edo Fernando(LPM Gagasan UIN Suska Riau)

Alamat Redaksi/Iklan : Kampus UR Gobah Jl Pattimura No 9 Pekanbaru. Tel (0761) 47577. Dicetak pada : CV WITRA IRZANI. Isi diluartanggung jawab percetakan. Redaksi menerima tulisan berupa opini dan artikel karya orisinil. Redaksi berhak melakukanpenyuntingan.Contact Us Facebook: Bahana Riau. Twitter : @bahana_riau. Email : [email protected]. Website : bahanamahasiswa.co

STT : Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No. 1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN :0215-7667. Penerbit: Lembaga Pers Bahana Mahasiswa Universitas Riau. Penasehat :Prof. Dr. Ashaluddin Jalil.M.S (Rektor), Drs. Rahmat, MT (PR III).

SempenaMuhibbah Seni, Kamus Bergerak KesenianMelayuSanggar seni beranggotakan generasi mudapeduli budaya

Feature 26Tanjung Belit, Surga Alam dan Adat Riau

Menjelajahi khasanah alam dan budaya di Desa Tanjung Belit

Page 3: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

3BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

SEKAPUR SIRIH

Pengurus Bahana bersama pemenang daripers mahasiswa lainnya. Foto: Dok BM

SEMANGAT BARU

FEBRUARI JADI MOMEN BERHARGA BAGIBAHANA. Tak terlupakan dan menjadisemangat baru bagi para pengurus

didalamnya. Pasalnya, 8 Februari 2014 di Bengkulu,Bahana menerima penghargaan sebagai salah satupemenang Indonesia Student Print Media Awardsatau disingkat ISPRIMA. Perlombaan ini diadakanoleh Serikat Perusahaan Pers atau SPS Pusat.

Ini ajang penghargaan bagi pers mahasiswa diseluruh Indonesia. Produk jurnalistik persmahasiswa dinilai dan dipilihlah yang terbaik. Duakali Bahana mendaftar, pada kesempatan kedua iniBahana dinobatkan sebagai pemenang untukkategori majalah.

Pada momen ini pun, Bahana yang diwakiliPemimpin Redaksi, Nurul Fitria dan Redaktur, JeffriNovrizal Torade Sianturi dapat bertemu denganpengurus pers mahasiswa lainnya. Ada dari Univer-sitas Multimedia Nusantara, Universitas Airlangga,Universitas Negeri Medan, Universitas NegeriMakassar dan banyak lagi yang tak bisa dituliskansemua. Pertemuan ini dijadikan momen diskusi dansharing informasi antara lembaga pers mahasiswayang hadir.

Menjadi pemenang tidaklah membuat tinggi hatidan sombong, malah ini menjadi motivasi untukterus berkarya lebih baik. Semangat baru tentumuncul, dan perubahan lebih baik sangat

diharapkan. Semoga kedepannya produk-produkBahana dapat lebih bermanfaat bagi semuapembaca.

Pembaca Setia,

Pada edisi ini, kami hadirkan persoalan yang ramaidiperjuangkan oleh kelembagaan dan mahasiswa,Uang Kuliah Tunggal. Sistem biaya kuliah baru initersaji di rubrik Laporan Utama. Kami jugamengkilas kembali sejarah siapa Sultan MuhammadAli yang namanya diabadikan untuk jembatan yangmenghampar di Sungai Siak dalam rubrik KilasBalik.

Di rubrik Sempena, kami perkenalkan sanggar senitradisional khas melayu di Universitas Riau yaituMuhibbah Seni. Serta catatan singkat perjalanansalah satu kru melihat kearifan budaya lokal dirubrik Feature.

Bincang-bincang dengan Metta Dharmasaputrapenulis buku Saksi Kunci juga kami hadirkan.Beserta tulisan bedah buku karya wartawanKATADATA ini. Membaca ulasan singkat menyoalInternational University dari Muchtar Ahmad,mantan Rektor UR juga dapat menambahpengetahuan.

Semoga informasi yang kami sajikan dalam majalahini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.#

Lembaga Pers Mahasiswa BahanaMahasiswa Universitas Riaumenerima penghargaan sebagaipemenang Indonesia Student PrintMedia Awards (ISPRIMA) yangdiadakan Serikat Perusahaan Persatau SPS di Bengkulu, 8 Februari2014. Foto: Dok BM.

Page 4: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

4 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

CATATAN KRU

Nurul FitriaPemimpin Redaksi

LPM Bahana Mahasiswa UR

BERMULA DARI SURAT ELEKTRONIKTERTANGGAL 30 JANUARI 2014. Dengantujuan penerima Para Pemenang ISPRIMA

2014. Surat ini masuk ke email redaksi Bahana. Katapemenang masih membuat ragu, benarkah? Kamijadi salah satu pemenang untuk kategori majalah.

Memang beberapa bulan sebelumnya kamimendaftar ikuti perlombaan yang diadakan SerikatPerusahaan Pers atau SPS pusat untuk ikutiIndonesia Student Print Media Awards atauISPRIMA. Penghargaan untuk media cetak persmahasiswa di seluruh Indonesia. Ini kedua kalinyaBahana mendaftar. Persyaratannya adalahmengirimkan cover beserta hardcopy produkmedia pers mahasiswa.

Bahana mengirimkan dua produk majalahnya. Surat‘Kekerasan’ Bersama edisi Januari –Februari 2013dan UPT PPL, Tolong Kami edisi Maret – April 2013.Dari kedua majalah ini kami belum tahu mana yangtelah memenuhi kriteria para juri hinggamenetapkan Bahana sebagai pemenang.

Untuk mengetahuinya, Pemimpin Redaksi dimintauntuk menghadiri malam penganugerahanpemenang di Bengkulu, 8 Februari 2014. Malampenganugerahan ini merupakan rangkaian dariperingatan Hari Pers Nasional atau HPN. Dimulaipada 7 Oktober berupa seminar hingga puncaknya9 Februari sebagai Hari Pers Nasional.

PADA 2014 INI TEPAT 29 TAHUN PERINGATANHPN. Hari dimana dirayakan peringatan kebebasandan kemerdekaan pers sebagai salah satu dari 4

Makna HPN, Peningkatan Mutu Jurnalisme atau Pesta Huru-Hara

pilar demokrasi. Penetapan HPN ini dikukuhkanoleh Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor 5 tahun 1985. Ditandatangani oleh Presidenkedua Indonesia, Soeharto pada 23 Januari 1985.

Keputusan Presiden keluar pada 23 Januari, lalumengapa 9 Februari yang dijadikan waktumerayakan kebebasan insan pers ini? Kesemuanyatak terlepas dari lahirnya Persatuan WartawanIndonesia atau PWI. Pada tanggal tersebut,setahun setelah proklamasi kemerdekaan Indone-sia ditetapkan, diadakan pertemuan wartawanskala nasional.

Dari pertemuan itu, ditetapkanlah dibentuknyasebuah organisasi yang menaungi seluruhwartawan di Indonesia. Terbentuklah PWI denganKetua pertamanya Soemanang, yang juga pendiriKantor Berita Antara.

Organisasi yang diharapkan akan menjadi wadahpenyatuan dan perlindungan bagi para wartawan,dalam perjalanannya mengalami beberapagesekan. Makna kemerdekaan Indonesia tak samadengan kemerdekaan pers.

Dimasa kepemimpinan Presiden pertama Indone-sia, Soekarno, beberapa media dibungkam akibatpemberitaannya yang tak menyenangkan bagipenguasa. Diantaranya harian Indonesia Raya,Abadi, Berita Indonesia, Pedoman dan lainnya.Mochtar Lubis pun harus merasakan bui selamasembilan tahun.

Dimasa ini pula dikeluarkan keputusan untukmembuat Surat Izin Usaha Penerbitan atau SIUP.Dimana setiap usaha penerbitan surat kabar harusmendapatkan surat keramat ini dari menteripenerangan. Ketika SIUP diperoleh dandikemudian hari surat kabar melakukan hal yangtak menyenangkan, bersiaplah surat ini dicabut danperusahaan penerbitan tak bisa beroperasi.

Operandi pengekangan pers berlanjut juga dimasaSoeharto. Surat keramat dibawah kekuasaanHarmoko selaku Menteri Penerangan, MantanKetua PWI. Sejalan dengan masa pimpinan BungKarno, Soeharto pun membungkam pers denganpencabutan izin, wartawan dipenjarakan, dibuang

KINI MASIHKAHKEBEBASAN PERSPATUT DIRAYAKAN?

Page 5: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

5BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

ke Pulau Burubahkan dibunuh.

Yang disayangkankala itu, PWI takbertaring. Takmengambil tindakanmenyelamatkanrekan sesama insanpers. Persatuanwartawan yangdigadang-gadangkantak terealisasi. Kesansebagai organisasidibawah kekuasaanpemerintahpundiperoleh.

KINI MASIHKAHKEBEBASAN PERSPATUT DIRAYAKAN?Tentunya ini tak jadisoal menurut saya. Inijadi hari untukmemaknai bagaimanakebebasan perssangat tak mudahuntuk diperoleh

Peringatan Hari Pers Nasional di Bengkulu 9 Februari 2014. Dengan TajukPers Sehat Rakyat Berdaulat, acara ini dihadiri Presiden RI dan Menteri-menterinya. Foto: Antara

sebelum 1999. Bentukpenghargaan bagikerja keras wartawanmenyampaikaninformasi yang berguna bagi masyarakat. Dijadikanhari untuk mengevaluasi kinerja pers jadi lebih baikdan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Namun dari peringatan Hari Pers Nasional yangdilaksanakan di Bengkulu, atmosfer ini kurang sayarasakan. Rangkaian acara peringati HPN diisidengan Talk Show Ketahanan Energi di TahunPolitik, Prospek Pariwisata Indonesia pada 2014,penghargaan untuk destinasi pariwisata sertaprogram pariwisata dan lainnya.

Merangkak ke acara puncak peringatan HPN diBenteng Marlborough dan dihadiri oleh orangnomor satu di Indonesia, Susilo BambangYudhoyono. Berbagai bendera milik partai sangKetua Umum ini terpampang sepanjang area acara.Berbagai penghargaanpun diberikan Margiono,Ketua PWI Pusat ke SBY. Diantaranya AnugerahMedali Emas Spirit Jurnalistik, Medali EmasPersaudaraan Pers dan Penghargaan KepeloporanPelatihan Wartawan.

Acara singkat ini seperti ajang pesta hura-hurapemberian penghargaan dan penandatangananperjanjian antara pihak satu dan lainnya. Kenapahari untuk mengenang kebebasan pers yang sudahdidapat tak diisi dengan diskusi ataupun evaluasikinerja pers lebih baik. Ataupun mengadakanlomba karya jurnalistik oleh insan pers untukmeningkatkan kreatifitas dan mempertajamkualitas jurnalistik. Jika tidak, pemberianpenghargaan bagi mereka yang telah menghasilkankarya jurnalistik berpengaruh untuk orang banyak.

Dengan ini seluruh insan pers memiliki motivasiuntuk hasilkan karya yang lebih baik.

Makna Hari Pers Nasional jika hanya diisi denganacara peresmian dan pertemuan dengan pejabat-pejabat akan menghilang dari waktu ke waktu.Yang ada hanya hari pesta nasional bagi merekayang berkepentingan.#

Sumber:

Catatan untuk Hari Pers Nasional oleh GoenawanMohamad

Liputan6.com/ news/hari-pers-nasional-4-dasawarsa-setelah-indonesia-merdeka

Kenapa hari untukmengenang kebebasan persyang sudah didapat takdiisi dengan diskusi ataupunevaluasi kinerja pers lebihbaik.

Page 6: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

6 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

SEULAS PINANG

UKT: BUAH SIMALAKAMA

SISTEM UANGKULIAHTUNGGAL

SUDAHLAH RESMIDITERAPKAN.Mahasiwa angkatan2013 telah masukdigolongannyamasing-masing.Semua menerima dengan berbagairaut wajah berbeda-beda. Ada yangsenang, tersenyum,raut wajah tanpaekspresi bahkanbersedih hinggaputus asa. Ini karenaharus mengakhirijenjang pendidikandi perguruan tinggilebih awal tanpa diwisuda.

Semua tidak terjadibegitu saja. Pasalnyagolongan yangditetapkan tidaksesuai dengan apayang diharapkan.Latar belakangekonomi, jumlahtanggungan orangtua, kondisi rumah,sampai pada fasilitasrumah yang dimiliki mahasiswa jadi sumberpenilaian. Dari liputan Bahana selama persoalan inibergulir masih ada mahasiswa yang belum puasdengan golongan yang mereka dapatkan.

Mahasiswa merupakan bagian dari civitasakademika, namun hanya mampu mengeluh danberkata dibelakang pemangku jabatan di kampusyang memiliki tanggung jawab mengenai UKT ini.Disini peran kelembagaan mahasiswa sebagairepresentatif ribuan mahasiswa dalammenyampaikan aspirasi terkait persoalan akademisdituntut lebih aktif. Tak dipungkiri, pada saat

Permendikbudnomor 55 tahun 2013diterapkan danhendak dijalankanoleh PerguruanTinggi Negeritermasuk UniversitasRiau, kritikan darikelembagaanmahasiswamembahana.

Berbagai aksidijalankan. Diskusisana-sini pun digelar.Zulfikar, selaku pihakyang dipercayauntuk memberikanpenjelasan kepadamahasiswa soal UKTdiundangkelembagaan.Semua ini untukmemperjelas danmemberikanpemahaman kepadamahasiswa.

Setiap kali diskusidigelar, selalu adatuntutan mahasiswaagardipertimbangkanoleh para jajaran.Mulai dari kuotagolongan 1 dan 2

ditambah, penyeleksian yang tepat sasaran hinggatransparansi keseluruhan perhitungan anggaranyang dijumlahkan untuk pembayaran UKT.

Dengan diterapkannya sistem UKT ini, menambahdaftar persoalan dibidang pendidikan khususnyaUniversitas Riau. Uang merupakan persoalan yangsensitif untuk dibahas. Apalagi dalam bidangpendidikan yang akan menciptakan para intelektualmasa depan. Sebelumnya kelembagaan mengeluhsoal sulitnya mengurus uang untuk kelembagaanmahasiswa membuat kegiatan. Lalu banyaknya

Ilustrasi: Edo Fernando

Page 7: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

7BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

SEULAS PINANG

pungutan-pungutan untuk menyelesaikanpermasalahan administrasi di kampus.

Kini persoalan biaya kuliah harus ditanggung bagimereka yang tidak mampu. Dengan tujuanterjadinya pendidikan yang merata, maka si kayaharus mensubsidi yang kurang mampu untuk bisakuliah. Sayangnya, si ‘kaya’ yang ditetapkanterkadang salah orang. Pertanyannya kapankebijakan pendidikan benar-benar tepatpenerapannya?

KELEMBAGAAN MAHASISWA. Gejolak punmulai terjadi di kampus-kampus yang tidakmenerima kebijakan baru mengenai biaya

kuliah ini. Di Universitas Riau, kelembagaanmahasiswa Fakultas Perikanan, Fakultas Ekonomi,Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan dan Fakultas Hukum turunmengadvokasi sampai ke pimpinan universitas.Sepanjang advokasi yang dilakukan semuakelembagaan sepakat menuntut keadilan dalampenerapan UKT.

Mahasiswa yang benar-benar kurang mampu harusberada pada golongan yang sesuai dengan keadaanekonominya. Jangan sampai mahasiswa yangmampu nongol pada golongan yang tidak mampu,jangan sampai ada anak pejabat di negeri ini atauanak pejabat di kampus dan anak dosen yangmenyamar sebagai orang miskin. Kebiasaan inisering menjadi praktek di kampus, diminta fotorumah mahasiswa malah foto rumah orang miskinyang bukan rumahnya yang diberikan. Dimintasurat keterangan tidak mampu malah membuatsurat palsu sebagai mahasiswa tidak mampu aliasmiskin.

Geram kelembagaan tidak hanya di sini. Memintatransparansi dana mahasiswa dalam masa delapansemester. Apa saja biaya kuliah Mahasiswa selamaitu? Bagaimana penghitungan ditiap jurusan? Apasaja dana yang masuk dalam hitungan? Informasi initidak dapat diterima oleh lembaga kemahasiswaan.Minta ke Zulfikar dibilang bisa minta dimasing-masing jurusan, minta ke jurusan tidak beranimemberi informasi, minta ke Pembantu Dekan IIdibilang ada orang tertentu yang bisa beriinformasi. Seperti yang disampaikan Suparmi,hanya Zulfikar Kepala BKP UR, Pembantu Rektor II,Yanuar dan Ketua Forum PD II, Arisman yangberhak bicara ini. Pejabat kampus seperti bermainlempar bola.

Alhasil semua terjadi begitu saja, lewat jurusanmasing-masing mahasiswa harus bersediamenerima digolongan mana ia berada.

Tuntuan kelembagaan terus berlanjut. Kali inimeminta kuota golongan UKT 1 dan 2 ditambah. Iniwajar saja, mengingat Permendikbud tentang UKTbahwa untuk golongan satu minimal 5 persen.Artinya bisa lebih dari 5 persen, mestinya pejabatkampus yang bertanggung jawab dengan hal initidak ngotot harus mempertahankan kuota 5persen untuk golongan 1 dan 2. Parahnya lagiFakultas Ekonomi sempat meniadakan golongan 1

dan 2 diawal pengumuman. Logikanya, apakah satupun tak ada mahasiswa angkatan 2013 miskin yangmasuk di fakultas dengan PNBPnya terbesar diUniversitas Riau itu?

Jika dilihat dari biaya yang bervariasi ditiapgolongan bisa terlihat ketidakmampuanpemerintah dalam mensubsidi pendidikan.Bayangkan, hari ini biaya kuliah sebagian disubsidioleh teman-teman mahasiswa itu sendiri.Mahasiswa yang berada pada golongan 5—termasuk kaya, mensubsidi mahasiswa digolongansatu dan dua. Pemerintah memanfaatkanmahasiswa itu sendiri dalam mensubsidi mahasiswalainnya.

Dalam hal ini Bahana telah melakukan penyebaranangket untuk mengetahui pendapat mahasiswa diUniversitas Riau mengenai penerapan UKT. Banyakkeluhan yang disampaikan tertulis dalam angkettersebut. Salah satunya menuliskan bahwa kuliah diUniversitas Riau ini dipertanyakan. Apakah iniUniversitas Negeri ataukah Swasta. Hal ini karenatingginya biaya pendidikan yang harus dibayarkanoleh para mahasiswa tersebut.

Para orangtuapun mengeluhkan persoalan ini. Bagimereka penerapan sistem baru ini seperti buahsimalakama. Mereka ingin anaknya mendapatkanpendidikan yang bagus, namun biaya yangdikeluarkan sampai membuat kantong jebol. Takdikuliahkan anak, sayang. Dikuliahkan keluarga takmakan.

NASI SUDAH JADI BUBUR, PERATURANHARUS DITERAPKAN. Selanjutnyakelembagaan mahasiswa tinggal kawal,

apakah golongan yang ditempatkan sesuai dengankemampuan ekonomi mahasiswa? Apakah benar-benar tidak ada pungutan nantinya? Dan janjiterakhir, apakah sisa uang yang dibayar sesuaigolongan 5 sudah dikembalikan pada mahasiswayang ternyata berada di bawah golongan 5 itu?#

Bayangkan, hari ini biayakuliah sebagian disubsidi olehteman-teman mahasiswa itusendiri. Mahasiswa yangberada pada golongan 5—termasuk kaya, mensubsidimahasiswa digolongan satudan dua.

Page 8: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

8 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LAPORAN UTAMA

PAGI YANG TENANGBERANJAK PERGI. Satumobil pickup bergerak

perlahan memuat sejumlahmahasiswa. Satu diantaranyaberteriak, semakin lantangdengan bantuan pengeras suara.Dibelakang mobil, mahasiswalainnya pun berbondong ikutiarah pergerakan mobil. Pagitenang itu jelas beranjak dengancepat. Mahasiswa-mahasiswaterus berteriak, berseru denganlantang. Tak ubahnya suporterbola berseru riuh ketikajagoannya berhasil membobolgawang lawan.

Hari itu, 8 Oktober 2013,mahasiswa dari berbagai

Ribut sana-sini menyoalpemberlakuan Sistem Uang

Kuliah Tunggal pertamakali di Universitas Riau.

Tuntutan transparansiperhitungan biaya dan

tepat sasarannya kelompokdigulirkan. Lancarkah

sistem ini berjalan di UR?

Oleh Suryadi

kelembagaan di Universitas Riaumendatangi rektorat UniversitasRiau atau UR. Mereka melakukanaksi terkait penerapan UangKuliah Tunggal atau disingkatUKT di Universitas Riau. Sistempembayaran yang baru pertamakali diterapkan di UniversitasRiau. Halaman rektorat dipadatiberbagai atribut kelembagaanyang turut aksi. Dalam aksi ini,mahasiswa menyampaikanempat tuntutan yang harusdipenuhi oleh pihak universitas.

“Kita akan bahas lagi UKT danakan pelajari lagi tuntutanmahasiswa ini,” kata Yanuar,Pembantu Rektor atau PR II UR.Ia berada diatas mobil pickupuntuk menanggapi tuntuanmahasiswa. Ia menambahkan,tuntutan mahasiswa ini tidak bisaserta merta disepakati di sini.Harus dibahas lagi denganseluruh fakutas.

Mahasiswa terus berteriak ditengah-tengah Yanuar yangsedang bicara, menunjukkansikap tidak percaya pada pihakkampus. Dari sejumlahmahasiswa yang ikut aksi hanyamahasiswa dari perwakilanFakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik, disingkat FISIP, yang tidakhadir, termasuk kelembagaannyamenolak terlibat aksi. Kata Ari,

Wakil Gubernur FISIP, merekapunya cara lain mengadvokasipersoalan ini.

Lantas, bagaimanakah realisasidari tuntutan mahasiswatersebut kini? Dikabulkan atauhanya untuk dipertimbangkan?

RIBUT-RIBUT SOAL UKTBERMULA DARI UNDANGANDADAKAN PIHAK REKTORATPADA 18 MEI 2013. Undanganditujukan ke kelembagaanmahasiswa di UR. Dari tingkatuniversitas hingga fakultas. Pukuldua siang waktu yang ditentukanuntuk berkumpul di ruangDewan Pengurus Harian atauDPH rektorat lantai empat.

Maksud pertemuan mendadakdisampaikan setelah Rahmat, PRIII didampingi Zulfikar Djauhari,Kepala Bidang KerjasamaPengembangan atau BKPmembuka pertemuan. Ini terkaitkebijakan yang ditetapkanMenteri Pendidikan danKebudayaan terkait biaya kuliahdi perguruan tinggi negeri.Dijelaskan dalam PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan nomor 55 tahun2013.

Dalam pertimbangannya

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mendengarkan penjelasan soal UKT di Auditorium Sutan Balia. Foto:Dok BM

Page 9: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

9BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LAPORAN UTAMA

disampaikan perlu ditentukannyabiaya kuliah tunggal di perguruantinggi sesuai dengan jenisprogram studi dan kemahalanwilayah. Selain itu pada poinselanjutnya, penetapan uangkuliah tunggal ini bertujuanuntuk meringankan bebanmahasiswa dalam membayarbiaya pendidikan.

Peraturan ini memuat delapanpasal penjelasan soal Biaya KuliahTunggal atau BKT dan UKT.Dalam pasal pertama dinyatakanBKT ialah biaya total terkaitoperasional dari tiap mahasiswaper semesternya. Biaya inilahyang dijadikan dasar untukperhitungan UKT. Jadi total BKTdikurangi dengan subsidipemerintah— dalam bentukdana Bantuan OperasionalPerguruan Tinggi Negeri atauBOPTN— menghasilkan totalUKT yang harus dibayarmahasiswa. Dengan catatan UKTdisesuaikan dengan kemampuanekonomi mahasiswa. Dalamlampiran dijelaskan prinsipmenerapkan UKT agar biayakuliah mahasiswa semakin kecil.Selain itu akan terjadi subsidisilang, dimana si kaya mensubsidiyang kurang mampu.

Untuk masalah kemampuanekonomi, menteri dalamperaturannya pada pasal 2jelaskan akan ada pembagiankelompok sesuai dengankemampuan ekonomi.Ditetapkan ada 5 kelompok.

Untuk kelompok satu dan dua,menteri menetapkan dalampasal 4, ditempati oleh palingsedikit lima persen dari jumlahmahasiswa yang diterima diperguruan tinggi.

Dengan diterapkannya sistemUKT ini, perguruan tinggi harussepakat untuk tidak akanmemungut uang pangkalataupun pungutan lain selamaproses pendidikan berlangsung.Ini ada di pasal 5 peraturantersebut. Pungutan bisa dalambentuk uang praktikum, studibanding, kegiatanekstrakulikuler, kuliah kerjanyata, yudisium, wisuda ataupunuang administrasi lainnya.

Pada prinsipnya, rumusan UKTadalah perhitungan total seluruhbiaya yang mempengaruhiproses pembelajaran di kampus.Mulai dari biaya langsung sepertigaji, tunjangan, bahan habis pakaipembelajaran, sarana danprasarana pembelajaran. Hinggabiaya tak langsung seperti honordosen dan non dosen, sarana danprasarana non pembelajaran,pemeliharaan, penelitian, ekstrakulikuler mahasiswa dan

pengembangan pendidikan.Total biaya langsungditambahkan biaya tak langsunginilah yang jadi BKT.

Untuk memperoleh UKT, BKTtadi dikurangi dengan BOPTN,biaya rutin dari pemerintah dandana masyarakat. Dimanamasing-masing kampus memilikibesaran BOPTN berbeda. Initergantung akreditasi serta biayaoperasional masing-masingperguruan tinggi. Untuk URsendiri, biaya BOPTN yangditerima sekitar Rp 31 miliar

Setelah mengurangkan dengansubsidi pemerintah, diperolehlahnominal total yang dikeluarkanmahasiswa dari awal hinggamenyelesaikan pendidikan.Nantinya total biaya ini akandibagikan sesuai kelompok UKTyang kuotanya ditetapkanmasing-masing kampus. Totalbiaya dari tiap kelompokdiperoleh lalu dibagi delapan.Itulah besaran UKT yang harusdibayar mahasiswapersemeternya.

Di UR, untuk golongan satu dandua memiliki besaran yang samauntuk masing-masing jurusan.Masing-masing Rp 500 ribu danRp 1 juta. Ini telah ditetapkanDirektorat Jenderal PendidikanTinggi, sesuai dengan pasal 4ayat 1 dan 2 Permendikbudtentang UKT tahun 2013.Sedangkan tiga golongan lainnyasesuai dengan perhitunganprogram studi.

“MAHASISWA TAK PERLU LAGIMENGELUARKAN UANG SAATPERKULIAHAN SEDANGBERJALAN,” ujar Zulfikar ketikamensosialisasikan perihal UKTkepada kelembagaan yang hadirdi DPH siang itu.

Namun kelembagaan tak sertamerta menerima penjelasanZulfikar. Zulfa Hendri, MenteriHukum dan Advokasi BadanEksekutif Mahasiswa atau BEMUR kala itu menanggapipenerapan sistem ini terlalumendadak. “Tidak adapembahasan terlebih dahuludengan mahasiswa sebelumdisepakati,” ujarnya.

Kesan mendadak tersebut sesuaidengan yang disampaikanZulfikar, pasalnya pada hari itujuga, empat jam sebelumpertemuan bersamakelembagaan, Yanuar, PR II URtengah menandatanganikesepakatan penerapan UKT diJakarta. Barulah siang harinyakeputusan ini dishare kemahasiswa melalui kelembagaan.

Zulfa kembali mengkritisi soalpenerapan UKT, pasalnya iameragukan sistem perhitunganditiap jurusan. “Kami mintatransparansi anggaran biayakuliah di masing-masing jurusan

Jadi totalBKT dikurangidengan subsidipemerintah—

dalam bentuk danaBantuanOperasionalPerguruan TinggiNegeri atauBOPTN—menghasilkan totalUKT yang harusdibayar mahasiswa.

Page 10: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

10 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LAPORAN UTAMA

dulu,” ujarnya.

Hal lain yang mengganggu ialahsoal penentuan kelompok UKT.Diawal mahasiswa baru masuk,mereka akan membayar biayakuliah dengan besaran untukkelompok 5. Setelah diadakanpenyeleksian kelompok UKTbeserta melengkapi persyaratan,barulah mahasiswadikelompokkan sesuaikemampuan. Bagi yang beradatidak dikelompok 5, uang yangdibayar diawal akandikembalikan. “Apakahmahasiswa nanti akan benar-benar jujur dalam melengkapipersyaratannya?” tanya Suryadi,reporter Bahana Mahasiswa.

Diskusi berakhir, kelembagaankeluar ruangan dengan sikaptidak sepakat terhadappenerapan sistem ini. Masihdibulan Mei, dua hari setelahpertemuan ini, Rektor keluarkanSurat Keputusan nomor 2715/UN/19/TU/2013 soal penerapan UKT,lalu dikukuhkan oleh PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan nomor 55/2013.Peraturan ini keluar tiga harikemudian. Pada 27 Mei Rektorumumkan besaran uang kuliahdengan nomor pengumuman2862/UN19/AK/2013.

Sosialisai soal penerapan sistemini gencar dilakukan. Zulfikarmemenuhi panggilan darikelembagaan yang memintapenjelasan terkait UKT. Salahsatunya diawal Juni saat BEM URmembuat diskusi di DPH FakultasTeknik. Tak ada perbedaandengan yang disampaikan di DPHrektorat. Tuntutan darimahasiswapun tetap sama. Soal

transaparansi perhitungan biaya.“Kalau mau tahu biaya-biayamahasiswa ditiap jurusan, tanyasaja langsung ke jurusan masing-masing,” ujarnya.

Dari pertemuan di DPH FakultasTeknik, diperoleh kesimpulanyang disampaikan Zulfa tiga harikemudian kepada Yanuar.Diantaranya BEM lewat MenteriAdvokasi akan mengawalpenerapan UKT agar tepatsasaran, meminta kelompok satudan dua benar-benar diisi olehmahasiswa yang kurang mampu,untuk mahasiswa penerimaBidikmisi menempati kelompoktiga serta kelompok empat danlima disesuaikan dengankeadaan. Yanuar menerima

usulan tersebut.

Namun untuk persoalantransparansi perhitungan masihbelum menemukan titik terang.BEM UR melalui Mentri Advokasimeminta informasi ini sesuaimekanisme berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan InformasiPublik nomor 14 tahun 2008,karena dokumen itu terkaituntuk publik dan publik wajibmengetahui. “Pihak rektoratdalam hal ini Pembantu Rektor IIberalasan bahwa BEM tidakbadan hukum dan tidak wajibmemperoleh dokumentersebut,” jelas Zulfa denganheran.

Padahal Undang-UndangKeterbukaan Informasi Publik itutidak menjelaskan seperti itu.Siapa pun berhak memperolehinformasi, selagi informasitersebut berhubungan denganorang yang membutuhkan.

BEM UR Tak hanya memintatransparansi biaya uang kuliah kepihak rektorat, permintaan jugadiajukan langsung ke fakultas.Beberapa fakultas yang dimintai,Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Fakultas Perikanan,Fakultas Pertanian dan FakultasTeknik. Hasilnya juga tidak ada,fakultas yang dimintai tidakmemberikan jawaban. Suparmi,Pembantu Dekan atau PD IIFaperika sampaikan diruangannya, hanya PR II, PakZulfikar dan Ketua Forum PD II,Arisman yang juga PD II FakultasMatematika dan IlmuPengetahuan Alam yang berhakbicara UKT.

Kru Bahana Mahasiswa jugamencoba meminta rincian biaya

meminta kelompoksatu dan duabenar-benar diisioleh mahasiswayang kurangmampu, untukmahasiswapenerima Bidikmisimenempatikelompok tiga sertakelompok empatdan limadisesuaikan dengankeadaan.

Sosialiasipenerapan UKTyang ditaja olehBadan EksekutifMahasiswa UR diGedung LembagaPengabdian kepadaMasyarakat. Foto:Dok Bahana

Page 11: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

11BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LAPORAN UTAMA

kuliah mahasiswa selamadelapan semester, karenadasar dari penghitungan iniadalah yang menjadi biayawajib mahasiswa selamakuliah yang dibagi delapansemester. Fakultas Perikananyang dikunjungi juga tidakmau memberikan rinciantersebut. “Kami dari Forum PD IIse universitas sudah sepakattidak akan menjelaskanmengenai UKT ini pada siapapun,” tegas Suparmi. Kenapasulit sekali untuk memperolehinformasi? Padahal PembantuDekan II yang paling mengetahuiinformasi terkait itu.

KETIDAKTRANSPARANNYAPIHAK UNIVERSITAS BERBAGAICARA ADVOKASI TERUSDILAKUKAN. Mulai daripertemuan kelembagaan rutinsampai berdiskusi dengan pihakrektorat. Menteri Advokasi buatgagasan untuk mengirim pesansingkat pada Rektor, PembantuRektor II sampai pada anggotasenat Universitas. Tujuannyamenyampaikan penolakanditerapannya UKT. Perintah inidisampaikan pada semuakelembagaan sampai padamahasiswa baru. Tidak hanyapesan lewat elektronik, tapipesan juga disampaikan lewatsurat. Sekitar 1450 suratterkumpul dan diantar keYanuar, surat dikemas dalam limakotak.

Sembari mengantarkan suratlangsung pada Yanuar,pertemuan itu juga mendesaksegera diberikan transparansimengenai UKT ini. Janji hanyatinggal janji dari Yanuar, apa yangdiminta kelembagaan takkunjung diberikan. Pada 7Oktober ketika sedang rapatdengan seluruh kelembagaan,BEM UR kedatangan surat darirektorat untuk mengajakbertemu membahas UKT ini.

Surat ini juga ditujukan padaseluruh kelembagaan.

Kelembagaan yang sedangmenghadiri pertemuan disekretariat Badan EksekutifMahasiswa itu sepakat tidakmenanggapi surat tersebut.“Surat itu datang ketika BEMsedang melakukan rapatpersiapan aksi untuk esoknya,”ujar Zulfa. Buntutnya merekamemilih melakukan aksi di depangedung rektorat tempatberkumpulnya pejabat-pejabatrektorat. Aksi ini diikutimahasiswa dari semua fakultasyang ada di Universitas Riau. Pagiitu sekretariat BEM jadi titikkumpul aksi dan bersama-samamenuju gedung rektorat.

Dalam aksi ini ada empattuntutan yang disampaikan.Diantaranya terkait kuota ditiapkelompok UKT. Merekameminta kelompok 1 dan 2kuotanya ditambah menjadi 20persen, dimana sebelumnyahanya 5 persen. Untuk kelompok3 dinaikkan dari sebelumnya 2,5menjadi 10 persen. Kuota yangsama, 10 persen, diharapkan jugaditempati mahasiswa kelompok4. Sisanya 40 persen untukkelompok 5, berkurang 50persen dari yang sebelumnya 85persen.

Untuk golongan 1 dan 2, Universi-tas Riau tidak mau menambahjumlah kuota meski sudahdituntut oleh kelembagaanmahasiswa. Yanuar, PembantuRektor II hanya berkata, inisudah ketentuan Dikti mengenaikuota. Padahal dalamPermendikbud nomor 55 tahun2013 dijelaskan bahwa golongan 1dan 2 paling sedikit 5 persen dari

jumlah mahasiswa yang diterimadi PTN. Ini dijelaskan pada pasal 4ayat 1 ,2. Artinya golongan 1 dan2 boleh melebihi kuota 5 persen.

Selain itu, persoalan lain munculketika nama-nama kelompokUKT mahasiswa ditetapkan olehRektor UR. Pasalnya, adamahasiswa yang kemampuanfinansialnya tak mencukupiberada di kelompok 5.Pengaduan ke kelembagaanmahasiswapun terus mengalir,gelombang protes bermunculan.Akhirnya Rektor mengeluarkansurat keputusan memintafakultas untuk memverifikasiulang data mahasiswa danmenempatkannya padakelompok yang sesuai.

Jelang Ujian Akhir Semesterakan usai, keriuhan kembaliterjadi. Pembayaran uangsemester genap dimulai awalJanuari hingga akhir bulantersebut. Mahasiswa bingungharus membayar dengan besarankelompok yang mana. Pasalnyahasil verifikasi ulang belumkeluar. “Bagi mahasiswa baruwaktu pembayaran SPP nyadiperpanjang, jika sudah ada yangbayar duluan dan ternyata diaberada di kelompok yang lebihrendah dari yang dibayar, pihakkampus akan kembalikankelebihan pembayarannya,”terang Zulfikar. Dilema dialamimahasiswa angkatan 2013, salahsatunya Nuraini, mahasiswaPariwisata Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik. Ia bertanyalewat pesan pendek pada kruBahana Mahasiswa.

“Bagaimana golongan UKT kamibang? Kami bayar golongan yangkeberapa?”#Yaya

Wawancara untuk tahapanverifikasi kebenaran datayang dilakukan FakultasMatematika dan IlmuPengetahuan Alam. Foto:Dok Bahana

Page 12: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

12 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

GEDUNG FAKULTASEKONOMI UNIVERSITASRIAU PAGI ITU RAMAI.

Tidak seperti biasa, mahasiswaberkerumun disekitar papanpengumuman samping ruangkomputerisasi. Seluruh perhatianmereka tersedot ke lembarankertas yang dipampang. Mencarinama masing-masing dihamparanberatus-ratus kata. Yang sudahmenemukan namanya keluar darikerumunan. Ada berwajah datar,bingung bahkan menangis.

“Waktu itu banyak yangperempuan langsung nangiskeluar dari kerumunan setelahtahu namanya ada di kelompok5,” ujar Yusuf Reyhan, KetuaBidang Advokasi Badan EksekutifMahasiswa Fakultas Ekonomiatau BEM FE ini. Ia mendengarmahasiswi tersebut mengatakandengan kondisi seperti inisepertinya takkan kuliah lagi.

Tak senang dengan apa yangtertulis dilembaran itu,mahasiswa langsung menariknyadari papan pengumuman danmerobeknya. “Datang kesanasekitar setengah sembilan,kertas-kertasnya sudahberserakan di lantai,” ujar QowiyAlhaq, Ketua HimpunanMahasiswa Jurusan IlmuEkonomi atau HMJ IE ini.

Melihat kondisi tersebut,kelembagaan di FE segera ambilsikap.

PEMBERLAKUAN UANG KULIAHTUNGGAL DI UR TAK MULUS.Sistem ini bukanlah hal baru bagiPerguruan Tinggi Negeri atauPTN di Indonesia. Namunpertama kali berlaku di UR, tetapmembuat mahasiswa sontakkaget. Gelombang penolakan

dimulai begitu sistem inidiberlakukan. Aksi besar diawalioleh BEM UR bersamakelembagaan memintatransparansi perhitungan biaya.Namun permintaan takterealisasi.(Baca: Sibuk PerkaraUKT)

Gelombang penolakan terusberlanjut sejak dikeluarkannyakelompok UKT mahasiswa difakultas. Kelembagaanmahasiswa segera bergerakmengadvokasi masalah ini danmemnta penjelasan ke pihakdekanat.

Awal Desember 2013, FE yangmemulai aksi. Satu harisebelumnya pengumumankelompok UKT telah dilansir.Persoalan yang dituntut ialahditiadakannya kelompok 1 dan 2di fakultas pencetak ekonom ini.Yang ada hanya kelompok tiga

Penerapan sistem UKT menuai banyak kritik. Kelembagaan mahasiswa dari berbagaifakultas di UR melakukan penolakan soal keputusan kelompok UKT mahasiswa.

Oleh Jeffri Novrizal Torade Sianturi

LAPORAN UTAMA

Mahasiswa Fakultas Perikanan aksi meminta kejelasan soal UKT pada Januari 2014 dihadidri Pembantu Dekan III,Syarifuddin. Foto: Dok BM

Page 13: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

13BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LAPORAN UTAMA

hingga lima. Padahal diwaktusosialisasi, pihak rektorat diwakiliZulfikar Djauhari, Kepala BidangKerjasama Pengembangan,menyatakan ada lima kelompokUKT.

Setelah diumumkannyakelompok UKT di FE, menemuipihak dekanat untuk memintapenjelasan jadi tindakan segerayang dilakukan. Salah satunyaYusuf. Ia segera menemui Vince,Pembantu Dekan atau PD II FE,dan menanyakan ketiadaankelompok 1 dan 2.

“Ada 900 data yang masuk samakita, semua sama datanya.Makanya kita buat kesepakatanmulai dari golongan 3,” ucapYusuf meniru perkataan Vince.Hal serupa juga yang dikatakanSyapsan PD III FE. “Masa dari 900data yang dikumpul sama semua,jadi nampak kontrol dari fakultasselama ini tidak ada,” keluhYusuf.

Lain halnya dengan Qowiy, iabergerak ke rektorat untukmenemui Yanuar, PembantuRektor atau PR II UR. mintapenjelasan perbedaan di FE.Sayang, usahanya tak berhasil,Yanuar tak ada di tempat.Kembali dari rektorat, ia besertaketua HMJ dan kelembagaanlainnya di FE segera membahastindakan menyikapi persoalan ini.Disepakati Senin, 2 Desembermereka adakan aksi.

Dihari yang ditentukan, massadari jurusan Ilmu Ekonomi,Manajemen dan Akuntansiberkumpul didepan gedung C FE.Berbagai atribut aksi dibuat. Ada

yang menulis keluhan di kartonyang nantinya akan merekaperlihatkan ke pihak dekanat danrektorat. Ada pula ikat kepaladan spanduk bekas. Kesemuanyaditulisi tuntutan dan keluhanmahasiswa.

Hari dimana aksi berlangsung,seluruh mahasiswa FE dimintaterlibat. Akhirnya dilakukansweeping ke ruang perkuliahan.Ditemukan di ruangan C7 adaproses perkuliahan. Sekitar 20perwakilan dari massa memintamahasiswa diizinkan keluar,namun tak ada respon. Massa lainberdatangan hingga mencapai100 orang dan berdiri didepanpintu. “Ayo hitung sampai 50,kalau tidak keluar, kami masukkedalam,” ujar salah satumahasiswa. Akhirnya mahasiswadiizinkan keluar.

Massa terkumpul, sekitar pukul11.00 mulai bergerak ke depandekanat FE. Dengan mobil pickupyang mengangkut sound systemteriakan-teriakan lantang mulaidilancarkan. Massa yang ikutserta di belakang mobil ikutberseru. “Fekonnya satu, UKTnyamahal.”

Sampai didepan dekanat, merekasegera berorasi. Pegawaidekanat ikut memperhatikandari dalam. Suara teriakan diluarmenggema di ruangan tersebut.Vince dan Syapsan keluar danmenanggapi aksi mahasiswa.Tuntutan mereka ialah memintatransparansi anggaran sertapenjelasan ketiadaannyakelompok 1 dan 2. Padahalmelihat keadaan mahasiswa,seharusnya ada yang memenuhikriteria kelompok 1 dan 2.

Terkait tuntutan massa, Vincemenyatakan memang adaseharusnya mahasiswa dikelompok 1 dan 2. Iniberdasarkan laporan dari KetuaHMJ. Ia sampaikan keputusan iniakan dipertimbangkan lagi, danmeminta kerjasama denganpihak HMJ untuk evaluasi dataUKT di lapangan. Vincemengakui kominikasinya dengankelembagaan kurang perihal UKTini. “Waktunya mendesak, jaditak sempat komunikasi,” ujarnya.

Ketika diwawancarai kru BahanaMahasiswa, Suryadi dan JeffriVince menjawab bahwa itu

sudah ditetapkan. “Nggak usahditanyakan lagi,” jawabnyaenteng sambil tertawa kecil.Saat ditanyai apa dasarkeputusan itu, hasil rapatpimpinan fakultas jadi jawaban.“Kita sepakat mulai darikelompok 3.” Ia jelaskan bahwapenetapan dimulai dari golongan3 adalah keputusan semuaPembantu Dekan melihat dataUKT yang diterima. “Pak Dekanketika itu sedang sakit, jadipengambilan keputusan inidiambil alih,” jelasnya

Setelah mendengar penjelasanVince, massa merasa tak puasdan melanjutkan aksi ke rektorat.Yanuar menyambut aksimahasiswa ini dan menyatakansetelah dilakukan komunikasidengan pihak fakultas akandilakukan perubahan. “Kitaminta kerjasama dengankelembagaan mahasiswa buatevaluasi. Dan segera di revisisurat keputusan Rektor,” ujarYanuar.

Janji tinggal janji, pernyataanVince dan Yanuar untukmelibatkan ketua kelembagaanevaluasi data mahasiswa dilapangan tak terealisasi. Qowiymenyayangkan hal ini. “Padahaljanjinya kemarin begitu.”

BERSELANG TIGA HARISETELAH AKSI MAHASISWA FE,mahasiswa Fakultas Perikananatau Faperika menyusul. Aksidilakukan didepan parkiranmotor Faperika. Tuntutannya,adanya transparansi anggarandan tepat sasaran kelompokUKT.

Aksi mereka ditanggapi Bunari,Dekan Faperika. Setiappertanyaan yang diajukandijawab oleh pimpinan fakultasini. “Kalau mau membicarakanrincian. Kita perlu komunikasidengan Rektorat. Kita belumbisa tentukan kapan waktunya,”jelas Bunari didampingi semuaPembantu Dekan.

Di Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, mahasiswa angkatan2013 menulis pernyataankeberatan soal kelompok UKTyang ditetapkan. Salah satutuntutannya menyoal besarankelompok 1 dan 2 yang 5%, agar

“Ada 900 datayang masuk

sama kita, semuasama datanya.Makanya kita buatkesepakatan mulaidari golongan 3,”ucap Yusuf meniruperkataan Vince.

Page 14: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

14 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

Dasar hukum pelaksanaanUang Kuliah Tunggal atauUKT ialah UU No.12 Tahun

2012 Pasal 88 tentang StandarSatuan Biaya OperasionalPendidikan Tinggi. Kemudiandikukuhkan dengan PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan nomor 55 tahun2013.

Namun dalam pelaksanaannya,kebijakan ini menuai pro dankontra dari mahasiswa. Bahanaadakan jajak pendapat berupakusioner. Di tiap fakultas khususmahasiswa 2013. Sebanyak 390lembar dibagikan dan kertasyang kembali sekitar 305lembar.

Dari jajak pendapat soalpengetahuan mahasiswa soalUKT beserta sistemnya, sekitar11,1 persen menjawab sangattahu, lebih dari setengah, yaitu74,09 persen katakan tahu dansisanya tidak tahu. Mengenaigolongan yang dikehendaki,sebanyak 36,06 persen memilih

golongan satu, sekitar 45,2persen merasa kemampuannyasampai digolongan 2, sedangkan16,3 persen ingin beradaditengah-tengah. Untuk golongan4 hanya 2,2 persen mahasiswasedangkan golongan denganbiaya termahal tak ada satupunmemilih.

Implementasi sistem UKT di UR,ternyata ada 5,5 persenmahasiswa yang menyatakansangat setuju dan sepertiganya,yaitu 32,1 persen menyatakansetuju. Sedangkan lebih darisetengah responden, yaitu 54,09persen menyatakan tidak setuju.Sisanya abstain, tak menjawab.

Terkait alasan setuju, denganadanya golongan-golongan akanmembantu mahasiswa yangkurang mampu sehingga dapatmembayar sesuai pendapatanorang tua. Namun, mereka jugamengharapkan pelaksanaannyaharus selektif dan transparan.

Suara mereka yang tidak setujujuga mempunyai alasan bahwa

penggolongan di sistem UKTakan memunculkan jarak yangsangat besar diantara golonganpaling tinggi dengan terendah.Hal ini akan ciptakan kesenjangandan akan sulit dikendalikan.Terlalu membebani mahasiswadan belum tentu pembagiangolongan sesuai denganpendapatan orang tua.

Ada juga yang memilihmekanisme tahun sebelumnya,berat diawal tetapi murah tiapbayar per semester, agar bebanorang tua tidak terlalu banyak.“Data yang diberikan mahasiswakekampus tidak sepenuhnyabenar. Dan itu tidak bisa jadiacuan untuk penggolonganUKT,” tulis salah satu respondendari Fakultas Kedokteran.

“Kuliah di universitas negeriuntuk irit biaya kuliah danpengeluaran, namun bila sepertiini ceritanya kami akan keluar.Masa’ uang kuliah di universitasnegeri lebih besar dari padaswasta?” tulis salah saturesponden.#

LAPORAN UTAMA dapat diperbesar lagi. Rata-ratayang membuat surat pernyataanadalah mahasiswa gologan 4 dan5. Kumpulan pernyataanlangsung ditangani oleh BEMFKIP dan disampaikan kepimpinan fakultas agar segeraditanggapi.

Fakultas Teknik lakukan hal uniksoal keberatan mahasiswadiberlakukannya UKT. Disanamahasiswa membuat posterdengan gambar tokoh kesukaan

lengkap dengan kata-katapenolakan UKT. Dari pantauanJeffri, kru Bahana, gambar kreasimahasiswa langsung ditempeldisetiap majalah dinding yangada di gedung dekanat.

Di Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, BEMmengakomodir diadakannyadiskusi langsung denganmahasiswa 2013 yang dibagi tiapjurusan. Mereka ditanyain diruangan audiotorium, mengenai

kelengkapan dan keabsahan datayang dikumpul di dekanatsebelum pengelompokan UKTkeluar.

Mahasiswa tetap padapermintaan agar adanyatransparansi anggaran. Sepertiyang diungkapkan WandaKoordinator aksi massa Faperika,“Kita tuntut transparansianggaran tiap Kelompok UKT.Jangan seperti beli kucing dalamkarung. Tak tahu untuk apa yangdibayar selama ini.”#

UNIVERSITAS NEGERI ATAU SWASTAOleh Trinata Pardede

Page 15: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

15BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

TELEPON SELULER SRIBERGETAR. Ada panggilanmauk. Dari layar terlihat,

telepon dari orangtuanya. Takbanyak cerita, ia segera dimintakembali ke kampung halaman diTinada, Pak-pak Barat, SumateraUtara. Ini terjadi beberapa harisetelah orang tua Srimengetahui bahwa anaknyamasuk kelompok 5 UKT diFakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam atau FMIPAUR.

Sri Wulansari Simanullang kuliahdi Jurusan Kimia 2013. Ia berhasilmasuk di Universitas Riau melaluijalur Seleksi Nasional MasukPerguruan Tinggi Negeriundangan disingkat SNMPTN. Sribukan anak tunggal, ia empatbersaudara. Kakaknya kuliah diSekolah Tinggi Ilmu KomputerMedan semester delapan.Adiknya di bangku SekolahMenengah Atas dan bungsumasih balita.

Permintaan untuk segerakembali ke kampung halamanberasal dari ayahnya. BungaranSimanullang, merasa tak mampumembiayai kuliah anaknya.Sehari-hari ia bekerja sebagaipetani padi. Ladangnya pun takbegitu luas, hanya 0,2 hektar.Selain berladang, kadang adajuga panggilan kerja sebagaitukang bangunan. “Tapi inijarang sekali terjadi,” cerita Sri.Sementara sang ibu hanyaseorang ibu rumah tangga biasa,bekerja di ladang membantusuami.

Penghasilan orang tua Sri tidaktetap, “Biasanyanya sebulanpaling besar satu setengah juta.”Beruntung kakaknya bekerjasambil kuliah, sehinggamengurangi beban orang tua.Sedangkan Sri selama ini dibantuoleh saudara ayahnya. “Kakak kumengalah jika dikirim uang,katanya aku lebih butuh,” keluhSri. Untuk bayar uang semestergenap kali ini ia harus mengurastabungan keluarga dan memintabantuan kerabat.

“Aku harap dapat kelompok UKTyang sewajarnya dan sesuaidengan keadaan,” harap Sri. Iamenolak kembali ke kampunghalaman dan menanti hasilverifikasi. Ia sangat ingin kuliah.

Ini hanya salah satu daribeberapa mahasiswa yang masukgolongan lima. Beda lagi ceritaFittri Handayani, mahasiswajurusan Akuntansi FakultasEkonomi. Ia ajak ayahnya ikutpertemuan bersama orangtuamahasiswa di Lantai empatRektorat UR pada 17 Februari.Ghozali, ayah Fittri berangkatdari Air Molek, Indragiri Hulupakai travel dua hari sebelumacara.

Ia cerita, selain biayai Fittri,masih ada lagi anaknya yangmasih kuliah di Universitas IslamRiau. Ghozali petani karet, luastanahnya kurang dari satuhektar. Setengah ditanami karet,setengahnya lagi untukbangunan rumah. Istrinyaseorang buruh pembuat batubata disekitar rumahnya.

“Saya merasa tak mampu jikakelompok UKT anak saya takditurunkan,” ujar Ghozali. Ghozaliakan memindahkan Fittri jika takmampu bayar beban UKTtersebut. “ Tapi serba salah,orang tua mau pindahkan, tapianak tak setuju ya nggak bisajuga,” ujarnya. Dilema melandaGhozali, anak ingin kuliah, namunbiaya tak mencukupi.

Lain cerita Mulia Rahayu, ia jugaJurusan Kimia di FMIPA. Sejakpertama pengumuman golongan

UKT, dia masuk golongan lima,hingga verifikasi data kedua Ayumasih golongan lima. Ayah ayu,seorang montir jam denganpenghasilan berkisar antara satusampai 1,7 juta rupiah perbulan.Ibunya bekerja dengan saudaraberjualan lontong disekitarrumah Jalan HangTuah,Pekanbaru. Dia tak kuliah sendiri,ada kakaknya yang juga kuliahsambil kerja. “Berada diKelompok 5 UKT tentumemberatkan orangtua saya,”keluhnya.

Dua hari setelah adanyapertemuan antara pihak rektoratbersama orang tua mahasiswayang keberatan tentang hasilgolongan UKT, Ayu tahu adapendaftaran dan verifikasi. Iacoba lengkapi semua persyaratanyang diajukan untuk ikutverifikasi ketiga.

Ada delapan poin persyaratanbagi mahasiswa. Melampirkanketerangan pekerjaan danpenghasilan kotor orang tua,jumlah anak yang ditanggung,jumlah tagihan Pajak Bumi danBangunan, air dan kendaraan,foto rumah, surat keterangan takmampu, surat penerima berasmiskin dan surat pernyataan daritenaga medis bahwa anak danpemohon bukan perokok aktif.

Semua persyaratan tersebutharus diserahkan keruanganPembantu Rektor II pada akhirFebruari. Sama dengan Sri, iamenanti hasil verifikasi data.Namun kata anak ke dua dari tigabersaudara ini, jika nantinya iatetap golongan lima, dia akanberhenti sementara dan kuliah diperguruan swasta. “Kataorangtua saya berat kali, padahalnegri,” kata Ayu menirukantanggapan orangtuanya.

Kini, Sri dapat bersenang hati.Setelah ia mengurusi seluruhpersyaratan untuk verifikasi data,ia dipindahkan ke kelompok 3.Namun cerita bahagia tak dimilikiAyu. Ia tetap di golongan 5 danmemutuskan untuk berhenti. #

Aksi advokasi terus berlangsung meminta transparansi dan tepat sasarannya kelompokUKT. Bagaimana mahasiswa sendiri menyikapi persoalan ini.

Oleh Hamzah

“Aku harapdapat

kelompok UKTyang sewajarnya dansesuai dengankeadaan,” harap Sri.

LAPORAN UTAMASepenggal KisahDiberlakukannya UKT

Page 16: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

16 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

SEMPENA

BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 201416

PANGGUNG KOSONGBERLATAR KAIN HITAM.Cahaya lampu tak begitu

terang. Berjalanlah seorang priadari balik kain hitam. Baju melayubercorak kuning ia kenakan.Songket khas melayu melilitpinggang hingga lutut. Pecihitam dengan manik-manik kecilbersinar diterangi lampupanggung terpasang dikepala.Sambil melenggang ke sisipanggung, terlihat ditangannyamemegang sebuah rebab—alatmusik serupa biola.

Dari sisi penonton, terlihat iaduduk di sisi kiri dengan besilakaki. Rebab diletakkan di bahukiri, jari-jari bersiap mengaturkunci nada, tangan kananmemegang penggesek rebab.Tenang, tangan kananmendekatkan penggesek kerebab. Tak berapa lamamengalunlah musik dari alatgesek tersebut. Setiap pengerassuara di ruangan menghantarkanalunan musik ke pendengaranpenonton.

Musik terus mengalun, kemudianterlihat seorang perempuan

bersanggul berjalan perlahanketengah panggung.Ditangannya terdapat secarikkertas. Sesaat kemudian ia sudahmelalak, melantunkan tiap baitsyair syahdu diiringi alunanrebab. Mendayu dan lembut.Nada syair yang digunakan taksembarang, tiap jenis nadabernama. “Ada nada SelendangDelima, Surat Kapal, BurungTiung dan Ahai,” cerita sanggadis pembaca syair, Atta. Iasering melantunkan syair dankerap tampil bersama sanggarseni tempat ia bergabung.

MUHIBBAH SENI, begitulahnamanya. Dibentuk sebagaiwadah untuk menampilkansecara audio dan visual tradisikhas melayu pada masyarakat.Bermula dari ekspedisikebudayaan melayu mengarungisungai besar di Riau oleh PusatPenelitian Kebudayaan danKemasyarakatan Universitas Riauatau P2KK UR.

“Tradisi di Riau bak batangterendam,” ujar Elmustian

Rahman, pelopor kegiatan yangberlangsung dari tahun 2000 iniketika ia jadi Ketua P2KK. Sungaiyang dilalui diantaranya SungaiRokan, Kuantan, Kampar danIndragiri. Dari menyusuri sungaiinilah satu persatu khasanah Riauditemukan. Bak batang yangterendam, dengan ekspedisi inibatang-batang tersebut mulaikembali diangkatkepermukaan.Elmustianmenjelaskan lahirnya tradisi takterlepas dari sungai, karenabanyaknya masyarakat dahulumenetap dipinggir sungai. Makadilakukanlah penjelajahanmenemukan tradisi yang hilang.

Ia menyesalkan bahwa tradisi aslimasyarakat melayu mulaidilupakan. “Pelakon senitradisional sudah banyak yangmeninggal,” ujarnya. Baginya,jika kondisi ini dibiarkan terusmenerus, kesenian tradisionalakan tergerus modernisasi.“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan,”tambah Elmustian

Awalnya kesemua tradisi yangditemukan dirangkum dalam

Oleh Suryadi

Page 17: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

17BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

SEMPENA

BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014 17

Selain seni lisan, juga adapenampilan kesenian beladiriseperti Silat Selendang, SilatTiga Bulan dan Silat Thariqatkhas Rokan. Seni tari takketinggalan. Mulai dari Tari Zapinhingga Joget Lambak. Takketinggal seni Nandung ataubernyanyi.

Untuk memahami tiap kesenianini, anggota Muhibbah dibawalangsung ke daerah asal keseniantersebut muncul. Merekalangsung belajar dengan pelakuseni ataupun melihatpertunjukan di sana. “Terkadangorangnya kami bawa langsung kesini,” jelas Raja Nanda, anggotaMuhibbah.

Tujuan awal dibentuknyaMuhibbah Seni sebagai wadahmemperkenalkan kembalikebudayaan melayu ke khalayakramai terwujud pada 2009.Belasan anggota Muhibbah Senimelawat ke tiga negara di AsiaTenggara, Malaysia, Singapuradan Thailand. “Ini program dariDirektur Jendral PerguruanTinggi atau Dikti untukmemperkenalkan keseniandaerah,” jelas Mukhtar Ahmad,Mantan Rektor Universitas Riau.Kesenian yang berasal darikampung-kampung di Riaudisaksikan oleh masyarakat luar

buku berupa ensiklopediakebudayaan melayu Riau.“Dibuku saja tak cukup,” keluhElmustian. Ia berpikir kesenianini harus ditampilkan ke khalayakramai dan semua bisamenikmatinya. Dari diskusi sana-sini akhirnya disepakatilah untukmembentuk sanggar seni ini.

Seperti yang diniatkan,Muhibbah Seni menampilkanbanyak kesenian Riau. Mulai darikesenian lisan melantunkan syair-syair khas Riau seperti Syair IkanTerubuk dari masyarakat Siak,maupun Kayat, kesenian asalTaluk Kuantan dan Rokan.

Ini berupa penyampaian lisankarya sastra melayu dalambentuk pantun berisi nasehatataupun kisah seorang tokohyang dijadikan pembelajaran.Selain sebagai bentuk hiburanmasyarakat, kesenian ini menjadiwadah silaturahmi masyarakat.Karena ditampilkan ditengahmasyarakat dari malam hinggasubuh menjelang. Kesenianlainnya yang mirip dengan Kayatialah Bekoba, khas daerah RokanHulu. Dari Kampar dan IndragiriHulu dikenal kesenian Batobo,kegiatan berbalas pantun saatgotong royong di ladang. PantunBatobo ini disampaikanmasyarakat untuk melepas penatbekerja.

Indonesia. “Ternyata keseniankampung kita ini juga laku di luarnegeri sana,” bangga Elmustian.

ATTA SELESAI MELANTUNKANSYAIRNYA. Kini giliransegerombolan laki-laki danperempuan yang keluar dari balikkain hitam. Juga berkurungmelayu dan menggunakansongket. Beberapa membawagendang di tangan. Menujutengah panggung merekamembagi diri jadi tiga kelompok.Dua kelompok dudukberhadapan, jadi pelantun bait-bait pantun, satu kelompok lagiduduk menghadap penontonsebagai pemain musik. Diiringiirama rebab dan gendang,mereka terus saling berbalaspantun. “Pantun ini disampaikantanpa teks, spontan saja,” jelasAtta.

ISetelah beberapa kali berbalaspantun, mereka berdiri danberatraksi di atas panggung.Menari, membentuk lingkaran,berkeliling. Diantara mereka adayang menghampiri penontondan mengajak menari bersama diatas panggung. Sontak panggungbertambah ramai karenahentakan kaki, gerak tangan danirama musik serta pantun yangdilantunkan semakin cepat. #

Para anggota Sanggar Seni Muhibbah Seni yang tampil di tiga negara. Foto: Dok Muhibbah Seni.

Page 18: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

18 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

OPINI

PENDIDIKAN TINGGI SEDANG DALAMTRANSFORMASI YANG RADIKAL. Daristudium generale menuju universitas

internasional, maya dan cuma-cuma. Dari suatuakademia penyelenggara penelitian memperkayajiwa dan kemurnian, menuju universitas yangmemecahkan masalah universal dan kemanusiaanlainnya.

Sekarang banyak perguruan tinggi sedangbergerak ke arah internasionalisasi—gointernasional. Di Jepang upayamenginternasionalkan perguruan tingginya,dengan mudah ditelusuri gejala dan arahnya sejaktahu 1970-an.

Belajar dari internasionalisasi universitas di Jepang,diawali penerimaan mahasiswa asing penerimabeasiswa sejak tahun 1960. Namun baru pada awalabad 21 ini, dirumuskan langkah dan mekanismesistemik menuju internasionalisasi universitas di negara sakura itu. Yakni ketika kekuatan ekonomiJepang berada di peringkat kedua, menggeserInggris.

Para dosen muda dibiayai negara melakukanpenelitian di beberapa negara ataupun ‘magang’ dinegara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris,Perancis, Jerman, Australia dan lainnya. Parapeneliti senior dan guru besar melakukanpenelitian lapangan di negara yang masihberkembang di Asia, Amerika Latin, dan Afrika.

Di Riau misalnya, Tim penelitian ikan yu dariUniversitas Tokyo dan Universitas Nagasaki yangdipimpin Prof Kazuhiro Mizue, pernah menelitiikan yu air tawar di sungai Indragiri sekitar kotaRengat pada tahun 1976. Tentang antropologiMelayu di kepulauan Riau pernah diamati Prof.Norifumi Maeda selama lima tahun. SedangkanSosiologi  Minangkabau oleh Prof Tsuyoshi Katodari Universitas Kyoto, suatu universitas negerinomor dua terkemuka di Jepang. Semua penelitianitu ditaja oleh Universitas Riau, yang merupakanpenjaminnya di Indonesia (LIPI).

Tidak sedikit rintangan yang dihadapi negara ituketika menginternasionalisasi penelitianuniversitasnya. Teristimewa penelitian di Indonesiadan negara yang pemerintahannya di tanganmiliter atau sosialis seperti Burma, Vietnam, Laos

dan negara lainnya. Sampai sekarang punprosedurnya yang terbatas dan semula semakinwajar, tetapi belakangan ini kembali menjadisemakin dipersulit.

Persetujuan visa peneliti asing maupun menghadiriseminar internasional jadi persoalan. Untukmendapat visa penelitian harus melalui sidang diKementerian Riset dan Teknologi (BPPT).Walaupun untuk perpanjangan penelitian yangsudah dilakukan sekalipun.

Tim penelitian geografi Riau, Prof Nakata dariUniversitas Tokyo, telah melaksanakan penelitiansejak lima tahun lalu tentang perkebunan sawit,mendapat banyak rintangan. Akhirnya tim itumembatalkan penelitiannya di Riau pada tahun lalu.Sebab banyak sekali larangan sehingga tidakmungkin dipenuhi tim. Pada hal baik laporankemajuan maupun penerbitan yang dibuat timpeneliti selama lima tahun belum adadipermasalahkan sama sekali.

Prosedur baru itu diterapkan karena kejadiandipatenkannya beberapa temuan di Indonesia olehpeneliti asing. Kejadian itu, menyebabkan pelbagaitanggapan. Kecenderungannya, semakinbanyaknya tulisan dari kalangan akademisi Indone-sia di surat kabar, yang mencurigai adanyapencurian hak kekayaan intelektual oleh masuknyapeneliti asing ke Indonesia.

Di Jepang mahasiswa dan peneliti asing tidakpernah menemukan kendala melakukan penelitianapapun dan dimanapun. Apalagi semuanya ditajaatau dijemput oleh peneliti Jepang dalam rangkakerjasama dan internasionalisasi universitas negeriitu. 

Amat terasa dari pelayanan yang diberikan padamahasiswa asing, bahwa internasionalisasi universi-

Muchtar AhmadGuru Besar Universitas Riau

INTERNASIONALISASIUNIVERSITAS DI JEPANG

Para dosen muda dibiayainegara melakukan penelitiandi beberapa negara

Page 19: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

19BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

OPINI

tas di Jepang mendapat dukungan kuat daribirokrasi terkait. Seperti bagian kebudayaan padakedutaan Jepang, imigrasi, dan tentu sajapelayanan administrasi di universitas negeri itu. Demikian pula masyarakatnya menyambut penelitidan mahasiswa asing dengan amatmemperhatikan keselamatan dan kenyamananmereka belajar di negara itu.

Hampir tidak pernah terjadi para peneliti danmahasiswa asing mendapat pelayanan buruk,diskriminasi ataupun pelecehen di universitasmaupun di masyarakat. Internasionalisasi universi-tas membuka jalan bagi Jepang memperagakankompetensi teknologi dan budayanya. Jugamemperluas wawasan dan pengetahuanmasyarakat tentang negara asing dan budayanya.Suatu promosi yang amat bagus bagi orang danperusahaan Jepang untuk memasuki gelangganginternasional, dalam ekonomi, politik dan budaya.

Secara umum, hasil karya peneliti asing di Jepangterkenal di internasional dan negara asal peneliti.Apalagi dalam jangka panjang tidak sedikit yangmeneliti dan belajar di Jepang pada pelbagaitingkat ternyata di kemudian hari menjadi tokohpenting di lingkungan akademis maupun jugapemerintahan.

Dalam rangka internasionalisasi melalui kerjasamainternasional, universitas Jepang semakin banyakmembuat kontrak dengan para peneliti, pengajaratau guru besar asing. Hampir setiap universitasbesar dan terkenal ada professor tamu maupunprofessor yang dikontrak dari negara-negara majukhususnya.

TAHUN 2000 SAYA KE UNIVERSITAS TSUKUBAUNTUK penelitian dan menghadiri konferensiUNESCO  tentang pertanian berkelanjutan. Sayasampaikan makalah soal ladang berpindah danpertanian terpadu di rawa-rawa pada konferensiilmiah itu. Waktu lowong saya gunakan untukmelengkapi bahan tentang sagu dan rawa-rawa,yang sedang saya kaji menjelang tahun 2000 itu.

Simposium internasional sagu diselenggarakansetiap dua tahun, yang ditaja dan didukung olehakademisi Jepang. Simposium Sagu Internasionalke 6 dilakukan di Pekanbaru pada tahun 1996bersamaan dengan Simposium Sagu Nasional yangke-3. Tahun 2013 ini. Simposium Internasional ke 13diselenggarakan di Universitas Papua diManokwari.

Memang dalam rangka internasionalisai itu Jepangsemakin giat mengadakan pertemuan ilmiahinternasional dan otomatis pertemuan ilmiahdengan ruang lingkup nasional pun juga ter-”internasionalisasi’. Sebab dengan kehadiran danpenyampaian makalah para peneliti asing yangdiundang sebagai pembicara kunci maupun paramahasiswa pascasarjana asing yang mengambilprogram S2 dan S3 hal-hal yang dibahas dalampertemuan ilmiah itu juga terinternasionalisai.

Menyampaikan makalah pada pertemuan ilmiah

nasional atau internasional merupakan suatukeharusan bagi mahasiswa S2 dan S3 pada universi-tas tertentu, teristimewa yang sudahterintenasionalisasi. Untuk menyampaikan makalahdi pertemuan ilmiah nasional itu, pemakalah cukupmendaftar dengan melampirkan ringkasannya tidaklebih dari 200 kata. Ringkasan itu dibukukansebagai terbitan awal (prosiding) yang dibagikankepada para peserta.

Penerbitan makalah ilmiah di jurnal internasionaladalah sasaran utama para peneliti Jepang, baikdari universitas maupun pusat dan lembagapenelitian. Sangat umum para dosen juga sebagaipeneliti, minimal menerbitkan dua makalahnyadalam jurnal ilmiah nasional dan internasional.Secara nasional perhimpunan bidang ilmumenerbitkan jurnal 3-12 kali setahun.

Internasionalisasi universitas juga diikutipengembangan prasarana dan sarana khusus untukpara akademisi tamu. Di kampus universitas itudisediakan atau dibangun penginapan bagi penelitidan professor tamu, ruang kerja bagi tamu, sertaruang kecil di suatu laboratorium danperpustakaan, yang dapat digunakan paraakademisi tamu.

Pendidikan tinggi di masa ini hampir sampai padamasa memasuki bahkan pasca-internasionalisasi.Banyak universitas besar dan termasyhur sedangmenuju globalisasi. Mula-mula denganinternasionalisasi kurikulum dan menyediakankurikulum itu secara online. Kini kurikulum ituboleh digunakan secara cuma-cuma, sehinggaterbentuk universitas terbuka yang ‘gratis’.

Demikianlah gambaran sederhana perkembanganinternasionalisasi universitas yang membawamanfaat dengan nilai tertentu bagi banyak negara.Dampak internasionalisasi suatu universitasdianggap jauh lebih banyak positifnya daripadanegatifnya bagi kemanusiaan. Dengandisebarluaskan secara internasional atau melaluikerjasama universitas yang ada, internasionalisasihasil penelitian terjadi secara alamiah.#

Dalam rangkainternasionalisasi melaluikerjasama internasional,universitas Jepang semakinbanyak membuat kontrakdengan para peneliti,pengajar atau guru besarasing.

Page 20: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

20 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

PERGANTIAN TAHUN BARU MASEHI DAN HIJRIAH TIDAKLAH SAMA. Biasanya pergantian tahunmasehi berada pada 1 Januari, sedangkan Muharram jadi awal tahun hijriah bagi umat islam. Lalu, apamakna yang bisa diambil dari pergantian tahun ini?

Hijriah atau hijrah itu sendiri artinya berpindah. Bisa jadi berpindah dari satu tempat ke tempat lain, darisuatu peristiwa ke peristiwa lain, atau dari perilaku satu ke perilaku lain. Inti dari perpindahan, menujupada hal lebih baik dari sebelum perpindahan. Jika umat Islam stagnan pada satu kondisi, baik perilaku,kondisi atau wilayah dan tidak menunjukkan perubahan, maka dia telah meninggalkan ruh, hijriah itusendiri.

Muharram berarti diharamkan atau sangat dihormati. Pada bulan haram itu, umat Islam diharamkanberperang ataupun melakukan genjatan senjata. Dengan kata lain, semangat muharram adalah semangatperdamaian. Sehingga mereka yang mengenal esensi tahun hijriah punya kesadaran akan perdamaian,kasih sayang pada seluruh umat dan serta kehadirannya jadi berkah bagi alam semesta.

Inti dari hijriah adalah perubahan pada sesuatu yang menuju pada kebaikan. Kemajuan dan manfaat bagiseluruh manusia dan alam semesta. Dengan semangat damai sejahtera dan penuh kasih sayang, sehinggatujuan Allah menurunkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamien—rahmat bagi alam semsta—itu dapatdiwujudkan oleh para pemeluknya. Wallahu A’lam bishshawab.#

ARFAUNNAS

Syamsul Arifin

Ketua Umum Alkamil* FMIPA Universitas Riau

*Alkamil : Aliansi Keluarga Mahasiswa Islam

MAKNA 1 MUHARRAM

RAHASIA GADGET

KINI, BANYAK TEKNOLOGI BERKEMBANG DAN MUDAH DIAKSES. Salah satunya gadget, bendadengan multi fungsi dan mudah dibawa kemana saja. Dikalangan mahasiswa benda ini sudah takasing lagi. Banyak yang punya, namun banyak juga tak tahu fungsi sebenarnya, hanya untuk gaya-

gayaan.

Sudah jelas pengguna gadget harusnya smart people. Bukan hanya update status namun lebih pentingmembuka ebook untuk menambah wawasan. Karena gadget mampu mengakses informasi dari seluruhdunia. Gadget juga bisa jadi asisten, pengingat kegiatan terjadwal.

Sayangnya sebagian kalangan memakai gadget untuk hal tak penting. Browsing atau update status melaluimedia sosial wara wiri. Tragis bukan? Jadi intinya gadget memang di fungsikan untuk pengguna smartyang tahu kelebihan dan manfaat.

Namun harus diingat, kita juga harus memperhatikan keamanan. Gadget menimbulkan radiasi danmengganggu jaringan syaraf otak. Jadi jangan menggunakan dalam jangka waktu panjang tanpa istirahat.#

Sandi dan Fitri

Mahasiswa Manajemen Informatika 2011

FMIPA UR

JENGAH

Page 21: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

21BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

KILAS BALIKKOLOM

MEMBANGUNTRADISIILMIAH

Usman Muhammad TangKepala Lembaga PenelitianUniversitas Riau

CIVITAS AKADEMIKA, KOMUNITAS YANGMEMILIKI TRADISI ilmiah denganmengembangkan budaya akademik. Ini

tertulis dalam Undang-undang No. 12 tahun 2012tentang Pendidikan Tinggi (PT) pada pasal 11.

Budaya akademik merupakan seluruh sistem nilai,gagasan, norma, tindakan, dan karya yangbersumber dari ilmu pengetahuan serta teknologi.Dalam terminologi, tradisi ilmiah ialah kebiasaanberpikir, berbicara, berkreasi dan berinovasi.Kebiasaan itu terwujud dengan bertingkah lakusecara ilmiah dengan ciri analisis, rasional danspiritual tinggi. Tentu perlu ketekunan, kreativitas,kebesaran hati dan penghormatan terhadap oranglain.

Pasal 11 ayat 3 dari UU Pendidikan Tinggimenyebutkan pengembangan budaya akademikdilakukan dengan interaksi sosial. Tanpamembedakan suku, agama, ras, golongan, jeniskelamin, kedudukan sosial, tingkat kemampuanekonomi dan aliran politik.

Interaksi sosial dilakukan dalam pembelajaran,pencarian kebenaran ilmiah, penguasaan ataupengembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta pengembangan PT sebagai lembaga ilmiah.

Mengamalkan pasal 11 tersebut, Pimpinan Universi-tas beserta civitas akademika menuangkannyadalam Sistem Penjaminan Mutu. Untukmenciptakan suasana akademik di UR yangmengacu pada Direktorat Pembina Akademik danKemahasiswaan Dirjen Dikti 2005. Dalam sistemtersebut dirancang sedemikian rupa mulai dari saatpenerimaan mahasiswa baru hingga pelaksanaanwisuda.

Perilaku mahasiswa diupayakan semakin positif dantermotivasi untuk terus belajar. Melalui organisasi,mampu bekerja dalam tim, memiliki jiwakepemimpinan, sportif, menghormati norma danetika yang berlaku di masyarakat. Secarakeseluruhan mendorong mahasiswa untuk selalukreatif dan berprestasi.

Para pembimbing atau dosen harus selalu mencaripeluang untuk meningkatkan kegiatankemahasiswaan, baik secara kuantitatif maupunkualitatif, di tingkat lokal, nasional, regionalataupun internasional.

Interaksi antar unsur civitas akademika yangberlangsung dalam koridor norma-norma akademikakan melahirkan perilaku, tradisi, dan budaya ilmiahdi dalam masyarakat kampus. Suasana akademikyang tercipta di ruang kuliah—interaksi dosenmahasiswa—dapat terjadi melalui kegiatanpraktikum, konsultasi, serta diskusi-diskusi ringan.

Baik di laboratorium, studio, workshop, ruangdosen, ruang sidang atau seminar dan ruang bacaatau perpustakaan dan sebagainya.

Interaksi dosen mahasiswa dalam kegiatanakademik tidak hanya dijumpai dalam prosespembelajaran. Tapi juga dapat dijumpai dalamkegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakatmaupun kegiatan non akademik. Untuk itu PTdiharapkan mampu menfasilitasi semua kegiatanuntuk menumbuhkan suasana akademik yangkondusif dan berkualitas, melalui interaksi dosenmahasiswa dan civitas akademika.

Selain proses pengajaran di kelas yang dilakukan 14-16 kali tatap muka tiap semester, interaksi dosenmahasiswa juga dapat dilakukan melalui studimandiri, tugas kelompok, studi kepustakaanmaupun lapangan. Eksperimen laboratoris, re-sponse asistensi konsultasi, diskusi atau seminarilmiah, pelatihan dan lain-lain. Tidak tertutupkemungkinan interaksi dapat juga dilakukandengan memanfaatkan teknologi informasi antaralain intra maupun internet (e-learning).

Hasil dari tradisi ilmiah di UR yang mulai membaikbeberapa tahun terakhir ini, secara kasat matadapat dilihat dari rata-rata waktu tinggalmahasiswa di kampus. Dulunya rata-rata hanyasampai pukul 14.00, sekarang meningkat menjadipukul 17.00. Biasanya hari Minggu kampus sepi, kinidiisi dengan diskusi civitas akademika dan kegiatanolah raga berjalan dari pagi sampai sore.

Secara substansial, sebagai akibat dari suasanaakademik yang secara sengaja dirancang olehmanajemen universitas, menghasilkan publikasiilmiah dosen ditingkat Internasional menempatiurutan 20, kinerja penelitian menempati urutan 25dari 92 PTN dan sekitar 3000 PTS di Indonesia.

Kinerja kemahasiswaan seperti jumlah proposalyang masuk sebanyak 146 judul, dibandingkantahun sebelumnya hanya 64 judul. Beberapamahasiswa membentangkan hasil penelitianya diseminar Internasional. Prestasi dalam TilawatilQur’an menempati urutan 18, demikian jugakegiatan seminar nasional yang ditaja BEM, denganpembicara-pembicara terkenal tingkat nasionalfrekuensinya sudah semakin tinggi.

Akhirnya, dengan upaya bersama civitas akademikadimotori oleh pimpinan universitas. Besar harapanintegrasi dosen, mahasiswa, pegawai dalamlingkungan kampus yang kondusif akanmenciptakan tradisi dan budaya akademik yangmampu menghasilkan lulusan yang berkarakterdengan prestasi membanggakan selanjutnyabermuara kepada peningkatan kesejahteraanmasyarakat.#

Page 22: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

22 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

KILAS BALIK

HARI ITU 2 DESEMBER 2013,SUASANA BERBEDATERLIHAT DIDAERAH

SENAPELAN. Ujung jembatanbercat kuning ini ditutup danakan dibuka lima bulan kedepan.Alasannya, terdapat lengkunganditengah jembatan yangmenghubungkan daerah Rumbaidengan Pekanbaru tersebut.Tentunya jika tetap digunakandapat membahayakan penggunajalur penghubung dengan ukuran11 x 520 meter ini.

Penutupan dilakukan selamapemeriksaan dan perbaikanjembatan. Padahal menurutrancangan awal, jembatan iniakan bertahan hingga 50 tahunkedepan. Sejak diresmikan pada3 Desember 2011 oleh GubernurRiau saat itu Rusli Zainal.Sayangnya rencana tak berjalansesuai yang diperhitungkan.

Suasana kontras terlihat sekali.Biasanya jembatan ini ramaidilewati orang-orang yangberkendara dari Rumbai menujuPekanbaru. “Sejak ditutup, disinijadi agak sepi,” ujar Ujang, wargayang bermukim didekatjembatan. Sedangkan dijembatan, walau ada laranganuntuk umum melintas atauberada di jembatan, anak-anakyang berada disekitar wilayah itutak peduli dan bermain disana.

Mematri nama sang pelopor pengembangan perdagangan Pekanbaru di jalur penghubung duadaerah yang dipisah Sungai Siak.

Oleh Herman

JEMBATAN SULTANMUHAMMAD ALI ABDUL JALILMUAZZAMSYAH, begitulahnama jembatan ke tiga yangmembentang Sungai Siak ini.Sultan Muhammad Ali ialah rajake 5 Kerajaan Siak Sri Indrapuradengan nama kecil, TengkuMuhammad Ali. Putra dari SultanAbdul Jalil Alamuddin Syah—rajakeempat Kerajaan Siak SriIndrapura—hanya mengabdidalam waktu singkat. Dua tahun.Kondisi kesehatan yangmenghentikan perjalanannyamemimpin di Kerajaan melayuini.

Sultan Muhammad Ali Abdul JalilMuazzam Syah merupakansulung dari pernikahan TengkuAlamuddin Syah dengan PuanKhatijah. Lima saudara lainnyaialah Tengku Akil, TengkuEmbong Badariah, Tengku Hawi,Tengku Sukma dan Tengku MasAyu. Sedangkan sebagaipasangan hidup, ia menikahisepupunya Tengku Mandak bintiSultan Abdul Jalil MuhammadMuzammar Syah.

Dalam masa kepemimpinannya,Tengku Muhammad Ali banyakmeneruskan keinginanayahandanya yang terhenti. Sangayah memegang tahta dari 1761hingga 1766. Banyak yangdilakukan raja keempat ini,

diantaranya memindahkanpemerintahan kerajaan dariMempura dihulu Sungai Siak keSenapelan. Kemudian jadikanpusat kerajaan baru ini sebagaipekan pusat bandar dagang yangramai. “Memindahkan kerajaanitu dimasa Tengku Alamuddin,dan mengembangkan Senapelansaat itu baru Tengku MuhammadAli,” kata Tennas Effendi,Budayawan Riau.

Dalam buku Sejarah Riau terbitan1998 karya Muchtar Lutfibersama timnya dijelaskansetelah Senapelan jadi ibukotakerajaan Siak, perdagangan jadisemakin ramai. TengkuAlamuddin mendirikan sebuahpekan pada akhir 1762, dikenaldengan nama Bandar Pekan—kini disebut Pekanbaru.

Ia memperbesar bandarperdagangan dengan membukajalan penghubung sehinggamemudahkan akses dariSenapelan ke daerah lain.Terutama daerah penghasil lada,gambir, rotan, damar, kayu danlainnya. Akses tersebut berupajalan yang membentang dariSelatan ke Barat. Dari TeratakBuluh, Buluh Cina sampai keBangkinang dan RantauBerangin.

Peningkatan keamanan dengan

Foto: Fadli BM

Page 23: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

23BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

KILAS BALIK

menumpas perampok danpenyamunpun ia lakukan. Sayangia wafat pada 1766 dandimakamkan di KampungBukit—di area Mesjid RayaPekanbaru sekarang. Almarhumdiberi gelar Marhum Bukit.

Pemerintahan kerajaandilanjutkan Tengku MuhammadAli. Menurut buku SejarahKerajaan Siak karya O.K NizamiJamil, Tengku Muhammad Alihanya fokus pada pusatperdagangan. Pekan yangmulanya sepi jadi ramai kembalikarena banyak suku berdatanganke pekan untuk melakukan

transaksi perdagangan. Jadilahsebuah pekan baru yang terusramai kegiatan perdagangannya.

Ketika ia wafat, gelar MarhumPekan diberikan karena jasanyamendirikan kota Pekanbaru. Iajuga dimakamkan didekatayahnya. Pemerintahankemudian dilanjutkan SultanIsmail, adik Sultan MuhammadAli.

“INI BENTUK PENGHARGAANDAN PENGHORMATAN. KarenaSultan Muhammad Ali telahberhasil kembangkanperdagangan di Kota

Pekanbaru,” ujar Azaly Djohan,mantan Ketua Lembaga AdatMelayu Riau. Ketika ia jadi KetuaLAM pembahasan soal namajembatan dilakukan. LAMmengusulkan nama raja kelimaini dan diterima.

“Kita ingin jembatan ketiga inididedikasikan untuk tokoh yangberjasa kembangkanPekanbaru,” tambah Azaly.Menurutnya Sultan MuhammadAli seorang pedagang pertamayang berhasil berniaga danmengembangkannya di BumiLancang Kuning.#

TERBONGKARNYA KASUSPENGEMPLANGAN PAJAKTERBESAR DI INDONESIA

BERMULA DARI SEBUAH EMAILANTARA DUA NEGARA, Indone-sia dan Singapura. Antara MettaDharmasaputra, wartawanTEMPO yang melakukaninvestigasi hingga kasus initerungkap dengan mitranya sangsaksi kunci Vincentius AminSusanto.

Kunci kasus ini dapat terungkapkarena Vincent seorang GroupFinancial Controller Asian Agriyang memiliki seluruh dokumenpenting terkait pemasukan dan

pengeluaran keuanganperusahaan. Asian Agri sendiriadalah perusahaan besarbergerak dibidang kelapa sawit,cokelat dan karet milik taipanSukanto Tanoto, orang terkaya diIndonesia versi majalah Forbespada 2006 dan 2008.

Metta masih bingung dengansikap Vincent, kenapa seseorangyang bertanggung jawabterhadap perencanaan pajakAsian Agri membeberkankejahatan perusahaan sendiri.Dari penjelasan Vincent, ternyataia lari ke Singapura karena telahmencuri uang perusahaan senilaiRp 28 miliar. Vincent telahmeminta persoalan pencurianuang perusahaan bisa dimaafkanoleh Sukanto Tanoto selakupemilik perusahaan, tapi takdihiraukan. Vincent memilihmembocorkan rahasia kejahatanAsian Agri, karena Vincent butuhperlindungan, nyawanyaterancam.

Tidak hanya Metta yang siapmembantu Vincent. Lembagaanti korupsi juga siap membantupengungkapan kejahatanperusahaan yang telahmerugikan negara ini. Melaluiproses panjang danmenegangkan akhirnya Vincentbisa dibawa kembali ke Indonesiadan diinapkan di KomisiPemberantasan Korupsi. Disini iamembeberkan bagaimana prosespengemplangan pajak dariperusahaannya disusun.

Kasus berguling hingga sampaiditangani Polda Metro Jaya,dimana Vincent diperiksa bukansebagai status saksi kunci atas

kejahatan yang dilakukanperusahaan Sukanto Tanoto.Vincent diperiksa sebagai pelakupencurian uang perusahaantempat ia bekerja. AkhirnyaVincent ditahan dengan pidana11 tahun penjara. Padahal yangpaling penting adalah kasuspenggelapan pajak yangdilakukan oleh Asian Agri, karenaperusahaan ini telah merugikannegara senilai Rp 2 triliun rupiah.

SELURUH PERJALANANPENGUNGAKAPAN KASUS INITERAMU DALAM BUKUNYA.Metta menyajikan liputanmenegangkan dengan bahasayang mudah dicerna. Dalam bukusetebal 446 halaman ini, iamemainkan gaya penulisannaratif dan menampilkan data-data keuangan. Bukan hal mudahmembuat pembaca yang takmemiliki basic ekonom bisamengerti soal kasus ini. Namun iaberhasil menyajikannya denganapik. Permainan sudut pandangdari dirinya selaku penulis laluberpindah ke Vincet membuatpembaca dapat merasakantekanan dan ketegangan yangberlangsung. Buku ini bagus dibaca oleh para jurnalis ataupunmasyarakat umum.#Suryadi

Vincent, siWhistle Blower

Judul : Saksi Kunci

Penulis : Metta Dharmasaputra

Tebal : XLIV + 446 halaman

Terbit : Oktober 2013

Penerbit : TEMPO

Page 24: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

24 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

LIPUTAN INVESTIGASIBUKANLAH HAL MUDAH.Ketika mendengar kata

investigasi yang dalam KamusBesar Bahasa Indonesia berartipenyelidikan bertujuan untukmemperoleh jawaban daripertanyaan. Untuk perolehjawaban benar, tentu perolehdata valid, analisis sertacrosscheck yang teliti harusdilakukan.

Di Indonesia sudah ada beberapaliputan investigasi bagus,diantaranya karya BondanWinarno, Bre-X Sebungkah Emasdi Kaki Pelangi. Hasilinvestigasinya terkait skandal

pajak dan merugikan negarahingga Rp 2 triliun. Liputan inidihasilkan dari keteguhan dankerja keras MettaDharmasaputra dalammenelusuri dan menggali lebihdalam soal kasus perpajakan ini.Perjalanannya diabadikan dalambuku Saksi Kunci terbit padaOktober 2013.

Metta Dharmasaputra ketikamelakukan liputan tersebutmasih bekerja sebagai wartawanTEMPO, media nasionalberkedudukan di Jakarta. Kini, iabekerja di KATADATA, mediadengan fokus menyajikanjurnalistik dan analisis ekonomidan bisnis. Ia menyajikan analisisyang berat dengan bahasa yangmudah dipahami dengankeahlian menulisnya.

Pada 22 Desember 2013dilakukanlah diskusi terkait bukuSaksi Kuncinya di HotelPangeran, Pekanbaru. Dalamdiskusi ini ia banyak berceritabagaimana peliputan investigasiyang ia alami serta membagipengalamannya selama menjadiwartawan ke peserta yang hadir.Dimana peserta didominasi olehpara wartawan serta jurnalismuda dari lembaga persmahasiswa perguruan tinggi diRiau.

Pada kesempatan itu, kru BahanaMahasiswa Nurul Fitria danTrinata Pardede berkesempatanuntuk berbincang-bincangdengan lelaki yang memiliki basicilmu ekonomi ini. Berikutpetikannya:

Apa yang harus dilakukan persmahasiswa agar dapat menguaksebuah kasus?

Penggalian isu yang mendalamdiperlukan, lalu sajikan informasiitu secara komprehensif danjernih, akurat dan mendalam. Iniagar pers tidak terjebak dalamstatement dari narasumber.Pengungkapan sebuah kasusmemerlukan keakuratan, jikaterjebak dan tidak paham, makaini bisa membahayakan.Sampaikanlah informasi itusedekat mungkin denganfaktanya.

Triknya?

Tentunya diawal kita memiliki

tambang emas di Busang,Kalimantan pada 1997. Sampaisaat ini masih ada satu masalahyang tak terjawab soal kematianMichael De Guzman—GeologFilipina yang mengatakan Busangtambang emas terbaik dunia—dari bukunya. Bondanmenyimpulkan kematian DeGuzman palsu.

Enambelas tahun kemudian, lahirpula satu liputan investigasi yangmenguak bagaimana kejahatansebuah perusahaan dalammemanipulasi pajak. Asian Agri,perusahaan bergerak diperkebunan kelapa sawit milikSukanto Tanoto mengemplang

BINCANG-BINCANG

Page 25: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

25BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

hipotesa sendiri, lalu bergerakmencari bukti dan membangunfakta-fakta. Kumpulkandokumen-dokumen dan bahanriset yang ada. Wawancaranarasumber terkait. Nah, karenapers mahasiswa, justru ini jadilahan untuk dapat narasumberyang bagus. Sumber riset jugabanyak di kampus.

Tapi perlu dicatat, diawal kitapunya hipotesa sendiri, namundalam prosesnya jangan sampaimemaksakan hipotesa itu harusbenar. Dari riset danpengumpulan fakta secara telitinantinya barulah dapatkesimpulan informasi yang harusdibagi ke publik.

Terkait narasumber, apa kriteriapaling penting?

Paling utama ia kredibelterhadap kasus yang akandibahas. Misalnya soal pajak,tentu narasumbernya haruspaham soal perpajakan. Nah,seringkali jurnalis terjebak dantidak mau capek mencari sumberkredibel. Jadi dia sudah dapatsatu narasumber, itu terus yangdikejar.

Di Indonesia ini adakecendrungan mengutip apa sajayang dikatakan narasumber.Kemudian ia diberi labelpengamat. Padahal diluar negerinarasumber media itu detilsekali, tidak pernah disebutpengamat. Misalkan dia adalahdoktor ekonomi di bidangperbankkan dari universitas X. Itucukup dan jelas. Jadi yang ditonjolkan labelnya. Ini pentingsehingga pembaca bisamengukur, oh ini kredibel atautidak. Tapi ketika mediamenyebut pengamat, itu sulitdiukur kredibel atau tidak. Jadikompetensi dia sangat pentingdilihat oleh media ketikamengutip pernyataannya.

Selain itu narasumber yangpaling dekat dengan peristiwa,melihat dan mengalamilangsung. Jadi diupayakansumber-sumber A1. Sumber-sumber yang paling dekatdengan kejadian dan sumber-sumber yang paling memahamipersoalan. Seringkali media tidakcukup rajin untuk mencarisumber-sumber seperti itu.

Jika sumber A1 tak maupernyataannya dikutip.Solusinya agar informasitetap layak dikonsumsipublik?

Ini memang jadi dilema ketikamenulis. Upaya pertama tetapmengusahakan bisa on therecord—pernyataan dapatdikutip. Kalau begini informasisangat layak. Jika tak bisa, mintaia memberikan background, jadidapat gambaran informasi. Jikatidak mau juga dan meminta offthe record—tidakdipublikasikan—jadikan inisebagai tambahan pengetahuansaja.

Kalau sudah tidak on the record,kita harus segera carinarasumber lain. Minimal dapatsaja dua narasumbermengatakan hal yang sama dangali lebih dalam. Yang pentingjangan terjebak dan disiplinlahsoal penentuan narasumber.

Untuk riset sebagai dasarliputan, bagaimana kriterianya?

Riset ini seperti dasar sebuahbangunan. Pertama sekali tidakboleh berdasarkan statementorang, karena kita tidak tahubenar atau salahnya. Laluakuratlah. Banyak wartawanmenulis sebuah istilah namun taktahu maknanya.

Tapi dasar bangunan yang lebihbaik lagi harus didukung fakta-fakta yang terkadang munculkemudian. Maka riset, fakta danverifikasi sangat lekat. Dapatdata, ujilah data tersebut. Jikaada statement, konfirmasisegera. Terpenuhinya ketiga halterwebut menjadikan tulisanutuh, jika salah satu tak dilakukanini bisa berbahaya.

Agar hasilkan tulisan utuh danbaik untuk publik, kiat-kiatnya?

Penulisan perlu ingat jangansekali-kali menulis tanpamembuat outline. Buat kerangkatulisan yang diinginkan.Rumuskan fokus tulisan itu dalamsatu kalimat pendek saja, jangansampai satu paragfraf. Itu bisajadi nggak jelas juga.

Misal kasus Asian Agri itufokusnya apa sih? Nah saya fokussoal dugaan indikasi manipulasi

pajak oleh Asian Agri dalamkurun waktu 2002-2005. Sudahsependek itu saja. Jadi kita tidaklari kemana-mana. Kemarin adapertanyaan kenapa saya tidakbahas perusahaan Riau AndalanPulp and Paper (RAPP) yang adadi Riau. Ketika saya masukkesana, itu jadi nggak karuannanti.

Banyak penulis terjebak, dia tidakmenentukan fokus yang cukuptajam. Sebelum bisamerumuskan, jangan menulis.Jangan mereportase. Rumuskandulu satu kalimat kemudian buatdeskripsi singkat fokusnya kira-kira apa sih. Kalau belum bisaberarti risetnya kurang, risetlebih banyak lagi. Kalau tidakmerumuskan ini, kita sepertimasuk hutan tanpa bawakompas. Mutar-mutar nyasarakhirnya terjun kejurang.

Apa pesan untuk persmahasiswa dalam berkarya?

Ya, kalau saya tahu duniamahasiswa adalah duniaakademis yang ilmiah. Harusdibedakan antara cara berpikirmahasiswa dengan nonmahasiswa. Kelebihannya dalammahasiswa adalah dia bergerakdengan bertahan denganpemikiran rasional, cukup tenangmenganalisis baru menuliskan.Itu yang sebenarnya harusdibangun. Tumpuan itu ada padapers mahasiswa. Harus dibangundisiplin didalam pers kampus.Karena disiplin itu yang akanmelahirkan kesimpulan-kesimpulan yang bermutu.

Pers mahasiswa bisa berikanacuan terhadap isu-isu terkini.Kalau bisa itu jangan monotondan tetap jujur pada fakta. Jadikarena itu kita harusmenyampaikan kebenaran.#

BINCANG-BINCANG

diawal kita punyahipotesa sendiri,

namun dalam prosesnyajangan sampaimemaksakan hipotesaitu harus benar.

Page 26: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

26 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

FEATURE

“TIAP DESA YANG DILALUISUNGAI SUBAYANG PUNYALUBUK LARANGAN,” ujar

Efrianto, Ketua AliansiMasyarakat Adat Nusantara atauAMAN Riau. Lembaga yangmenaungi persoalan advokasimasyarakat adat. Pembahasan iniberlangsung ketika World WildFund atau WWF Riaumengadakan Forum GroupDiscussion di Stasiun Subayangmilik WWF di daerah TanjungBelit. Saya kala itu ikut jadipeserta dan berbincang denganpeserta lainnya.

Lubuk larangan jadi tempat bagiikan-ikan sungai hidup sepertibiasa. Namun bedanya, ikan dilubuk ini boleh diambil tiap satukali setahun. Itupun melaluiprosesi adat dipandu NinikMamak. Selain waktu yangditentukan, masyarakat hanyaboleh mengambil ikan diluarbatas lubuk. Area terlarang itudiberi batas berupa tali olehmasyarakat adat. “Biasanyawaktu untuk mengambil saatkemarau,” ujar Amrin,masyarakat Tanjung Belit.

Amrin bercerita prosesipengambilan ikan di lubuklarangan dimulai denganpembacaan doa oleh dukun desayang turun ke lubuk. Setelahselesai didoakan barulahmasyarakat menangkap ikan darilubuk tersebut. Ikan hasiltangkapan akan dikumpulkan dandibagi dua. Sebagian dibagikansama rata ke masyarakat,sebagian lainnya dimasak dandimakan bersama di tepi sungaitempat lubuk.

Setelah makan, dilakukan proseslelang ikan yang telah ditangkap.“Boleh dijual lagi tapi harus ikanberukuran besar,” cerita Amrin.Pembeli bisa mendapatkan ikandengan menetapkan harga.Namun sama dengan lelang,yang bisa mendapatkan ikanadalah penawar tertinggi. Selesaiproses menangkap, masak,makan dan lelang dalam satuhari, barulah acara ditutup.“Penutupannya sederhana saja,warga baca yasin bersama diSurau,” tutur Amrin.Menurutnya beginilah caramasyarakat Tanjung Belitmenjaga sungai. “Supaya ikantetap bisa berkembang biak,”

tambahnya. Sehingga pada saatyang diperbolehkan banyak ikanyang bisa diperoleh masyarakat.

BERBICARA SOAL SUNGAISUBAYANG, ini adalah sungaipanjang yang melewati tiga belasdesa di Kecamatan Kampar KiriHulu. Diantaranya Desa Kuntu,PadangSawah, Pulau Pencong,Gema, Tanjung Belit dan MuaroBio. Selain itu ada Desa BatuSanggan, Tanjung Beringin, GajahBertelur, Aur Kuning, Terusan,Salo dan Pangkalan Serai.“Hilirnya di sekitar KabupatenPelalawan dan hulunya mencapaidaerah Sumatera Barat,” ceritaAnto, masyarakat Tanjung Belit.

Bagi masyarakat, untukkeperluan lauk sehari-harimereka cukup mencari ikan disungai ini. Dengan keadaansungai yang bersih dan jernih takjadi masalah bagi merekamenemukan ikan. Memang,disepanjang sungai ini suasanamasih asri. Pinggiran sungaiterdapat batu-batuan kecil.Hutan di sisi kiri dan kanan sungaimasih hijau dan lebat, pohon-pohon masih menjulang tinggidengan kokoh. Kicauan burunglaksana alunan musik alaminyaring dalam hutan.

Untuk menangkap ikan,masyarakat gunakan carasederhana. Ketika saya danrombongan menelusuri SungaiSubayang dengan speed boat,terlihat beberapa masyarakatsedang menjala ikan. Ada yangberdiri di tepi sungai atau di tepi

jajaran pohon hutan. “Terkadangada juga yang gunakan senapanpenembak ikan,” ujar Amrin.

Jangan bayangkan senapanpenembak ikan adalah senjata apidengan peluru yang seringdigunakan aparat keamanan ataupemburu binatang. Senapan initerbuat dari kayu denganketebalan 10 hingga 17milimeter. Panjangnya hampirsama dengan senapan biasa.Gagang atau pegangannya pasukuran satu genggaman tangan.

Senapan ini tidak memilikipelatuk. Namun pada pangkallekukan atas diberi paku gunamenahan peluru, peluru dari besiatau kawat yang panjangnyamelebihi panjang senapan. Dibagian atas ujung diberi pipaseukuran setengah jari, gunamenahan peluru tadi agar tidaklepas. Pipa ini diikat dengan karetban dengan memberi sedikit sisauntuk penarik peluru berupakaret.

Menangkap ikan menggunakansenapan ini dengan caramenyelam. Setelah menemukantarget, senapan diarahkan danpeluru yang ditarik karet tadicukup didorong ke atas denganjari telunjuk. Jika lepas dari pakupenyangga, peluru dengan ujungruncing tadi akan mengenai ikanyang jadi target sasaran.

SAYA KEMBALI MENDAPATCERITA SOAL KEBIASAANmasyarakat Tanjung Belit saathidangan untuk santap malampeserta tiba. Karena berada

Menjaga hutan, sungai serta adat istiadat agar takdilupakan

Oleh Suryadi

Page 27: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

27BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

FEATURE

ditengah hutan, untuk panganan,WWF meminta bantuan darimasyarakat sekitar. Jadilah nasibertemankan pucuk ubi rebusdan sambal khas Tanjung Belitdisajikan.

Sambal ini sepintas mirip sambalterasi dari udang, namunperbedaannya sambal ini terbuatdari ikan. Sambal yang dijadikanlauk khas masyarakat Kampar Kirikhususnya Tanjung Belit inidisebut sambal kacau.

Anto mengatakan biasanyamasyarakat gunakan Ikan Baungatau Ikan Barau untuk campuransambal. Selain ikan, bahan lainnyaadalah cabe hijau yang telahdigiling dan dipanaskan denganminyak goreng. Setelah sambalcukup matang barulah di’kacau’bersama ikan. Proses ‘mengacau’ikan bersama sambal ini agar ikanjadi lebih halus dan menyatudengan sambal. “Tak lama, cumalima menit sudah masak,” ujarZepmanora, warga perempuanTanjung Belit yang juga memasaksambal kacau.

Saya melihat peserta menyantapsambal kacau dicampur dengan

nasi, namun ada juga yangmemakannya begitu saja.Menurut Anto itu sudah biasa,“Karena ikannya masih terasadan sambal tidak terlalu pedas.”Namun ia menambahkan, harushati-hati terhadap duri ikan yangada di sambal. Memang benar,sedang asik mengunyah ikan darisambal tersebut, sesekali harusberhenti untuk mengenyahkanduri dari dalam mulut. “Ini lauksehari-hari kita,” ujar Anto.

DI TANJUNG BELIT SILIHBERGANTI DITAMPILKANKEASRIAN ALAM DANKEKENTALAN TRADISI.Sebelumnya saya tahubagaimana tradisi menangkapikan di lubuk larangan danmakanan khas sambal kacau.Keesokan harinya pesertadibawa melihat air terjun tujuhtingkat di desa tersebut. KataSuandri, Direktur WWF Riau,dingin air terjun ini mencapai 20derajat celcius.

Untuk melihatnya kami harusmelewati sungai dan menjelajahihutan. Terkadang harus mendaki

dan melewati tanah curam. Jalanyang dilalui hanya jalan setapakdan licin jika basah.Memanfaatkan ranting ataubatang pohon jadi alternatifsebagai pegangan untukmenahan licinnya tanah.

Untuk mempermudah aksesmenuju tempat yang bisadijadikan obyek wisata ini,masyarakat Tanjung Belitmembentuk satuan kerja yangdinamai Kelompok Kerja BatuDinding. Kelompok ini terdiri dariberbagai elemen masyarakat,mulai dari pemerintah desa, ninikmamak serta pemuda setempat.Kelompok ini diketuai olehMahwel, pemuda Tanjung Belit.

Kelompok kerja Batu Dindingsetahun sejak dibentuk mulaimembuat akses jalan danmendirikan beberapa pondokkecil. Kelompok ini juga aktifmemantau kondisi hutan danlingkungan dalam hutanterutama sekitar air terjun.“Pengunjung terkadangmembuang sampahsembarangan dalam hutan,” ujarMahwel.#

1

2

3

1. Air Terjun di DesaTanjung Belit. 2. SungaiSubayang. Para wargamenggunakantransportasi untukmelintasi sungai ini,sambil menikmatipemandangan alam yangindah. 3. Papan selamatdatang bagi parapengunjung yang dikelolaKelompok Kerja BatuDinding. Foto:mongabay.co.id

Page 28: Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Feb-Maret 2014

28 BAHANA MAHASISWAEdisi Februari - Maret 2014

WITRA