Top Banner
1 BAHANA MAHASISWA Edisi Januari 2015
60

Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

Apr 08, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

1BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

Page 2: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

2BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

FEATUREBukan Sekedar “Gudang Buku”

Oleh Trinata Pardede

ALUMNIElfizar: Aktivis Cumlaude

Oleh Rifqa Gusmida (KruMagang)

Halaman 40

LAPORAN UTAMA 3Antara Hardi dan Dodi

Oleh Nurul Fitria

Halaman 28

SEMPENAValendry: Meneliti untukSungai Riau

Oleh Suryadi

Halaman 50

LAPORAN UTAMA 1‘Perang Urat Syaraf ’ di FH

Oleh Nurul Fitria

Redaksi Yth [03] Sekapur Sirih [04] Catatan Kru [05] Seulas Pinang [07] Bedah Buku [34]Dedah Kampus [37] Opini [44] Kesehatan [45]Artikel Ilmiah [46]

Halaman 54

Halaman 10

Page 3: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

3BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

3BAHANA MAHASISWA

Edisi September 2014

Waalaikumsalam WarahmatullahiWabarakatuh. Berkenaan dengandengan gedung Pasca Sarjana, secara

struktur gedung ini sudah diawasi secara ketatoleh T im Teknis dan Konsultan Pengawas.Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, semuanyasudah jelas dan sesuai dengan prosedur yangberlaku.

Keretakan pada dinding tidak berbahaya, inidisebabkan pekerjaannya kemarin diburu

Assalammualaikum, semoga Bapak/Ibudalam keadaan sehat. Saya maubertanya, kenapa banyak sekali

retakan di dinding gedung Pasca Sarjana

Dinding Gedung Pasca Sarjana Retak

Ulfa Djamhur

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)?Padahal gedung ini baru selesai dibangun.Sebagai mahasiswa yang belajar disana, sayasedikit khawatir. Apakah konstruksinya kuat ?

Tampak depanGedung PascaSarjana FISIP UR.Foto: Suryadi BM

Jawab :waktu dan terikat tahun anggaran. Harusselesai 30 Desember 2012, sesuai kontrak.Secara struktur semua sudah sesuai denganspesif ikasi teknis oleh konsultan dan tenagaahli struktur yang berkompeten. Secara umumkondisi bangunan dinyatakan aman.

Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan

Ahlul FadliPemimpin Redaksi/Bendahara Umum/

Layouter/ PerwajahanNurul Fitria

STT : Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No. 1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN :0215-7667. Penerbit: Lembaga Pers Bahana Mahasiswa Universitas Riau. Penasehat :Prof.Dr.Ir. H. Aras Mulyadi, DEA (Rektor), Syafrial, MPd(PR III).

Alamat Redaksi/Iklan : Kampus UR Gobah Jl Pattimura No 9 Pekanbaru. Tel (0761) 47577. Dicetak pada : CV WITRA IRZANI.Isi diluar tanggung jawab percetakan. Redaksi menerima tulisan berupa opini dan artikel karya orisinil. Redaksi berhak

melakukan penyuntingan.Contact Us Facebook: Bahana Riau. Twitter : @bahana_riau. Email : [email protected]. Website : bahanamahasiswa.co

Redaktur Non Liputan/Sirkulasi/FotograferJeffri Nofrizal Torade

SianturiReporter

Trinata Pardede, AyeshaAdma, Riska Anggraini

Sekretaris Umum/ StaffIklan

Trinata PardedeRedaktur Pelaksana/

LitbangSuryadi

Redaktur LiputanHamzah

Perpustakaan danDokumentasi

Riska AnggrainiCover :

Nurul Fitria

Pejabat Dekanat FISIP UR

Page 4: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

4BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

SEKAPUR SIRIH

SEMESTER BARU KEMBALI MENJELANG.Mahasiswa barupun kembali datang.Segala informasi kami berikan. Semoga

pembaca tetap berkenan.

Ya, semester baru di 2014 ini merupakanpertanda kembali datangnya mahasiswa baru.Mereka yang baru saja meninggalkan bangkusekolah menengah, dan kini menjajakipendidikan di perguruan tinggi. Mencobamengenali tempat mereka untuk belajar.

Disini kamipun hadir kembali.Memberikan informasi kepadaseluruh civitas akademika yang ada diUniversitas Riau. Berbicara semesterbaru dan mahasiswa baru, kamipunhadir dalam metode baru.

Ya, Bahana Mahasiswa yang hadirdalam bentuk majalah, kini menjajaldunia digital. Kami akan memberikaninformasi kepada pembaca melaluiwebsite di www.bahanamahasiswa.co.Website yang memuat informasi terkaitkampus ini sajikan berbagai kegiatanyang dilaksanakan mahasiswa. Juga informasiseputar kebijakan di kampus.

Selain itu juga ada tulisan panjang dengan gayapenulisan feature, ringan dan gampangdicerna. Walaupun informasinya berat dankasuistis, kami ingin pembaca dapatmengetahui perkembangandi UR ini.

Majalah juga kami hadirkandalam format e-paper sehing-ga mudah dibaca kapan sajadan dimana saja. Kami harapdengan metode baru ini,kami bisa lebih dekat kepembaca. Dapat diakseskapan saja dan semoga bisalebih interaktif.

Pembaca Setia,

Pada edisi kali ini kamimenyajikan persoalan yangmuncul di Fakultas Hukum.Pergantian pemimpin di

fakultas yang baru lahir ini menyita perhatian.Sebab, Dekan yang baru dilantik pada Agustus2013 diminta turun pada Maret 2014. Kejadian-kejadian seputar pemberhentian dekan ini jugapatut disimak. Dan pada September 2014 ini,Dekan baru telah terpilih untuk memimpin FH.

Jadilah kami memberikan informasi terkaitFakultas Hukum ini di rubrik Laporan Utama.Dalam 3 tulisan di Laporan Utama kamipaparkan perjalanan kasus ini.

Selain itu, dalam rubrik Artikel Ilmiah dibahassoal anggaran pendidikan yang dicanangkanpemerintah. Dalam rubrik ini mengkaji

penelitian yang dilakukan terkaitefektif atau tidaknya anggaran 20% dariAPBD untuk peningkatan pendidikandaerah.

Sedikit cerita dari Elf izar selamaberkecimpung di Bahana Mahasiswakami hadirkan dalam rubrik Alumni. Jugacerita perkembangan dari Perpustakaan

Universitas Riau kami hadirkan di rubrikFeature. Di rubrik Sempena, ada kisah

Valendry Mahasiswa FMIPA yangmelakukan penelitian hingga ke Jerman.

Bukan hanya rubrik serius, kami jugahadirkan beberapa tulisan ringan seperti BedahBuku dan beberapa tulisan Opini yang semogabisa membuka cakrawala pengetahuanpembaca. Semoga informasi yang kami sajikandapat berguna dan selamat membaca.#

Page 5: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

5BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

CATATAN KRU

Masih ingatkah kejadian 14April lalu, kasus kekerasanseksual dialami siswa Taman

Kanak-kanak (TK) JakartaInternasional School (JIS). Begitubanyak media memberitakantentang kejadian ini. Setiapperkembangan disampaikan kepadamasyarakat, baik secara cetakmaupun elektonik. Mulai darituntutan wali murid, turunnyaperwakilan dari Komisi PerlindunganAnak Indonesia hingga konfirmasiyang diberikan pihak sekolah.

Banyak masyarakat kaget men-dengar kejadian ini. Pasalnya haltersebut terjadi di l ingkungansekolah selaku wadah untukmendidik generasi penerus bangsajadi lebih baik. Anak-anak datangkesekolah untuk belajar tentang halbaru, namun harus menelan pil pahitberupa rasa takut dan trauma. Orangtua yang harusnya melepas anaknyauntuk belajar juga dihantui rasakhawatir akankah anaknya baik-baiksaja disekolah.

Dari kejadian ini, satu hal yang dapatdipahami adalah pelaku darikekerasan ini bukanlah orang jauh. Iamasih berada dalam lingkunganpendidikan juga. Dalam kasus JIS,pelakunya merupakan petugaskebersihan sekolah tersebut. Marikita melihat kasus lainnya. Karenakasus di JIS diberitakan oleh mediasecara besar-besaran, maka mas-

yarakat banyak tahu.Namun sebelum ke-jadian ini, jugaterjadi kasus yangsama diduniapendidikan.

Kasus sebelumnyaterjadi di Surabaya,guru agama dari SekolahDasar Simor-kerto VIIImelakukan pencabulan kepadasis-wanya. Bertolak ke Riau, kasuskeke-rasan seksual jugaterjadi di Kabu-paten Siakdan Rokan Hilir. Ke-kerasan seksual inidilakukan oleh siswaSekolah MenengahPertama dengankorbannya siswaSekolah Dasar.

Entah itu pelaku-nya petugas ke-bersihan, guru dansiswa sekalipun, yangjelas ranah pendidikantelah tercoreng dengankejadian ini. Dunia pendi-dikan yang harusnya menja-di wadah mendidik siswa jugapelindung siswa dari hal-hal yangtak baik, kini ditakutkan jadi‘sarang’ tindak kekerasan danpelecehan seksual. Kepala BagianPenerangan Umum Polisi RepublikIndonesia Komandan Besar PolisiAgus Rianto mengatakan kasus

AHLUL FADLIPemimpin UmumBahana Mahasiswa

Page 6: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

6BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

yang menimpa anak diranah pendidikanbukan hanya kekerasan, tapi pelecehanseksual dan pencabulan. Komisi Perlin-dungan Anak Indonesia mencatat kalaukekerasan seksual terbanyak terjadi diJakarta, Medan dan Jawa barat.

Setelah kejadian ini media cetak danelektronik banyak memberitakan kasuskekerasan seksual terhadap anak seperti diJIS, Surabaya, Medan, Riau, Jakarta dantempat lain. Juga KPAI bersama Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan lewatDirektur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dinimelakukan evaluasi terhadap guru, muriddan izin sekolah. Ini tak lepas dari usahapemantauan dan pencegahan agar halseperti ini tidak terjadi lagi. Pelaku harusditindak tegas, dan ranah pendidikan harusdibersihkan dari orang-orang tak terdidiktersebut.

Dan juga seharusnya dengan kejadian inimembuat semua masyarakat sadar bahwahal yang dapat mengakibatkan trauma danketakutan kepada anak harus segeraditindak. Terutama bagi para korban,dimana rasa takut untuk memberitahukanhal yang mereka alami kepada orangtuaakan jadi penghalangutama. Belum lagi ditam-bah ancaman dari sipelaku.

Tentunya peran or-angtua sangat pen-ting. Terutama mem-bangun suasana ke-akraban antara or-angtua dan anakyang membuat anaktak merasa takutataupun canggung.Sikap terbuka darikeduanya dapat jadisolusi untuk menge-tahui bagaimana per-kembangan anak se-lama disekolah. Jugaorangtua harus pekadengan kebiasaan dari sanganak, jika anak berkelakuanlain dari kebiasaan sehari-harinya, orangtua haruscepat tanggap menyikapihal ini. Selain itu sesekaliuntuk berkonsultasi ke-pada guru dan wali kelas

Sumber:www.gopixpic.com

CATATAN KRU

tentunya juga menjadi jalan lain yangbagus.

Dari kasus ini, masyarakat harus lebihcerdas dan bijak. Bagi orangtua, janganhanya melepaskan anak belajar di sekolah,namun juga harus melakukan pendekatandan menanyakan keadaan sang anakdisekolah. Bagi pendidik seha-rusnya lebih selektif dalammemilih tenaga pengajarataupun staff yang beker-ja di lembaga terdidiktersebut. Dan bagi Ke-mentrian Pendidikandan Kebudayaan ha-rusnya terus mela-kukan evaluasi agarranah pendidikan taklagi tercoreng denganhal seperti ini.

Kembalikan lagi keadaandimana sekolah menjaditempat menyebarkan ilmu,bukan menyebar rasa takutdan trauma kepada siswa.#

Page 7: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

7BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

SEULAS PINANG

DEKAN, SEBUAH JABATAN TAM-BAHAN YANG DIBERIKAN KEPADASEORANG DOSEN. Dalam statutaUniversitas Riau pasal 30 dijelaskantugas dari seorang dekan. Ia me-mimpin terlaksananya proses pen-didikan, penelitian serta pengabdianpada masyarakat.

Selain jalankan tridharma perguruantinggi tersebut, ia juga punya tugaslainnya. Seperti membina tenagapendidik, administrasi serta maha-siswa. Dan segala kegiatan tersebut iabertanggungjawab sepenuhnya ke-pada Rektor UR.

Di UR, ada 9 fakultas. Dengan fakultastertua adalah Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik yang dulunya bernamaFakultas Ketataniagaan dan Keta-

tanegaraan. Serta FakultasKeguruan dan Ilmu Pen-didikan.

Sedangkan yang termudaialah Fakultas Hukum. Ia lahirberdasarkan Surat Kepu-tusan Rektor Universitas RiauNomor 189/J19/AK/2004 ter-tanggal 15 Desember 2004. SKini ditandatangani oleh Rektorkala itu, Prof Dr Muchtar

Ahmad, MSc.

Menginjak usia 10 tahun darilahirnya fakultas ini, sudahbanyak pimpinannya yangberganti. Tercatat Ikhsan pernah

menjabat sebagai Dekan dan didemoagar turun dari jabatannya karena saatitu diduga terlibat kasus panleg gate.Namun setelah keluar putusan dariMahkamah Agung, ia dinyatakan bebasdari segala tuntutan.

Lalu digantikan oleh Sukanda Huseinpada 2007, dosen dari UniversitasAndalas. Iapun kembali didemomahasiswa karena dinilai otoriter danmelakukan tindakan seperti menjualnilai, jurnal yang seharusnya tidak dijualdan tindakan asusila. Rektor mengambilsikap dengan memecat dosen Unandyang diperbantukan di UR ini, danmengembalikan ke universitas asalnyapada 2011.

Kepemimpinan di Fakultas Hukum URkembali berganti. Kali ini juga berasal daridosen yang diperbantukan. Prof Sunarmiyang merupakan guru besar UniversitasSumatera Utara mengisi kursi pimpinanfakultas. Ia bertahan 2 tahun dari 2011.Pada 2013 ia kembali ke USU karenamasa tugasnya di UR telah habis.

Berdasarkan rapat senat fakultasterpilihlah Hardi menjadi Dekan FH,masih dosen yang diperbantukan .Namun kali ini berasal dari UniversitasRiau yang mengajar di Fakultas Ekonomi.Dilantik 15 Agustus 2013 iapun men-jalankan tugasnya sebagai pimpinanfakultas.

Namun sayang gejolak kembali terjadiselang beberapa bulan kepemim-

Page 8: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

8BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

pinannya. Maret 2014, setengah tahunia menduduki kursi no 1 di fakultas, ia su-dah diminta turun. Alasannya dikarena-kan ia dinilai arogan dan melakukanpembiaran terkait pelanggaran akade-mik yang terjadi.

Demo menurunkan Hardi dilakukan olehbeberapa dosen dan maha-siswa. Diharikeempat pada Maret 2014 itu pendemoberkumpul di de-pan gedung deka-nat FH UR. Seper-ti demo kebanya-kan, ada orasi ya-ng disampaikanhingga pembaka-ran ban bekas.

Selain itu juga adaspanduk-spandukyang ditempelkandan selebaran ya-ng diberikan ke-pada setiap orangyang ada diseki-tar tempat mere-ka aksi. Dan dita-mbah lagi, ruangkelas tempat be-lajar juga digem-bok.

Para dosen yangikut aksi melan-carkan gerakanmogok mengajar.“Ya itu upaya ak-hir kita. Namanyajuga aksi, meny-ampaikan aspira-si,” ujar Dodi Har-yono, PembantuDekan II FH URyang saat itu juga ikut aksi.

Buah dari aksi yang dilancarkan ini ialahpemberhentian Hardi sebagai Dekan FH.Ia diberhentikan sementara ber-dasarkan SK Rektor Nomor 1106/UN.19/KP/2014 tertanggal 24 Maret 2014.Rahmat, MT Pembantu Rektor IIIditunjuk menjadi Pelaksana HarianDekan FH dengan SK yang sama.Hardi mendapat surat itu ketikadipanggil oleh bagian Kepegawaian.Saat ia tengah hadiri rapat senatuniversitas membahas pemilihan RektorUR.

Secara sah, Hardi diberhentikan se-bagai Dekan pada 26 Juni 2014 melaluiSK Rektor UR Nomor 1672/UN.19/KP/2014. Dengan SK itu juga Rahmatditunjuk selaku Pelaksana Tugas Dekan.

Dari pemberhentian ini, Hardi merasaada yang salah. Alasan pemberhentiandirinya tidak jelas. Ia tidak pernahdiperiksa terkait hal tersebut.

Menurut Pera-turan Pemerin-tah Nomor 53Tahun 2010 te-ntang DispilinPegawai Ne-geri Sipil Pasal23 ada tata-cara dalam me-mberikan hu-kuman.

Seperti adanyapemanggilansecara tertulisoleh atasanterhadap pihakyang melaku-kan pelang-garan.

Pemanggilantersebut ditu-jukan untukpemeriksaandan hasilnya di-tuangkan da-lam bentuk be-rita acara pe-m e r i k s a a n .Dan dalam ka-sus ini, Hardi

tak menerima suratpemanggilan untuk pemeriksaan.

Permasalahan yang terjadi di FakultasHukum tersebut juga belum dibi-carakan secara internal dalam rapatsenat fakultas. Menurutnya persoalanini muncul karena sebagian dosen tidaksepakat dengan kebijakan yang iaambil. Namun Rektor selaku pemimpinuniversitas langsung mengeluarkankeputusan untuk memberhentikannya.

Cover oleh Nurul Fitria

SEULAS PINANG

Page 9: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

9BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

Nomor 74068/A4.2/KP/2014 tanggal 6 Juni2014 dan surat Nomor 106907/A4.2/KP/2014 tanggal 7 Juli 2014. Isinya mene-gaskan pem-berhentian Hardi tidak tepatdan hak-haknya sebagai Dekan harusdikembalikan.

Menanggapi surat yang diberikan Men-dikbud, keluar Surat Keputusan Rektor

SEULAS PINANG

Berdasarkan PP 53 tahun 2010 Pasal 27ayat 1 dijelaskan bahwa pihak yangmelakukan pelanggaran berat dapatdibebas tugaskan sementara untukmenjalani proses pemeriksaan. Denganpenjelasan bahwa ada kemungkinan akandijatuhi hukuman pelanggaran berat.

Sedangkan pelanggaran berat yang dapatdijatuhi hukuman berat tertuang dalam PP53 tahun 2010 Pasal 13. Diantaranyamenyalahgunakan wewenang, menjadiperantara untuk mendapat keuntunganpribadi dan masih ada 11 poin lainnya. DanHardi merasa ia tidak memenuhi kriteriasehingga diberhentikan.

Hardi yang merasa ini tidak benarmengajukan keberatan terhadap kepu-tusan Rektor. Ia mengajukan keberatantersebut kepada Menteri Pendidikan danKebudayaan atau Mendikbud. Buah darikeberatannya ini Mendikbud melaluiSekretaris Jenderalnya mengirimkan surat

“Ya itu upaya akhir kita. Namanyajuga aksi, menyampaikan aspi-rasi,” ujar Dodi Haryono, Pem-bantu Dekan II FH UR yang saat itujuga ikut aksi.

Nomor 1779/UN.19/KP/2014.Isinya perihalp e n g a k t i f a nHardi sebagaiDekan FH kem-bali. SK ini dike-luarkan tanggal16 Juli 2014.

Usai menerima SKpengaktifan kem-bali, Hardi dipanggiloleh Rektor, Ashalud-din Jalil. Ia dipanggiluntuk diperiksa terkaitpersoalan di FH. Dua kali ia dipanggil.Panggilan pertama ia tak hadir karenasakit. Sedangkan pemanggilan keduaia hadir namun menolak diperiksa.Akhirnya keluarlah SK Rektor Nomor1864/UN.19/KP/2014 tertanggal 12Agustus 2014 yang menyatakanpemberhentian Hardi kembali sebagaiDekan FH.

Sedangkan di FH, telah dilangsungkanrapat senat fakultas membahas siapakahpimpinan fakultas selanjutnya. Kursinomor 1 ini tidak bisa kosong karena akanmenyebabkan kekosongan pimpinan.Dari rapat senat itu dipilihlah DodiHaryono sebagai Dekan terpilih. Iadilantik pada 23 Agustus 2014 di PusatKegiatan Mahasiswa Kampus UR Gobah.Dalam kata sambutannya Dodimengharapkan kondisi di FH dapatkembali stabil. “Niat kita bersama-samamemajukan fakultas,” ujarnya.

Ada banyak hal yang harus dianalisadalam persoalan ini. Untuk mema-haminya harus dikaji mundur apa sebabdiadakannya aksi oleh beberapa dosendan mahasiswa. Juga apakah alasan yangdigunakan bisa dijadikan alasan untukmemberhentikan seorang pimpinan.

Bagaimana dengan kementrian yangtelah memberikan surat? Dalam hal inisurat itu berupa instruksi untukdilaksanakan tapi tidak juga direa-lisasikan. Lalu sahkah surat keputusanyang dikeluarkan oleh Rektor terkaitkebijakannya dalam persoalan ini? #

Page 10: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

10BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

Berawal dari tak sepaham, berujung ke aksi penurunanDekan Fakultas Hukum. Mulai dari pemilihan Kepala Bagian,

Pemilihan Pembantu Dekan hingga membuahkan aksimeminta turunnya Dekan FH UR, Hardi. Apakah sebenarnya

yang terjadi?

Demo yang dilakukan beberapadosen, pegawai danmahasiswa. Bertempat didepan gedung DekanatFakultas Hukum UniversitasRiau. Foto: Tribun Pekanbaru(4/3/2014)

LAPORAN UTAMA

Oleh Nurul Fitria

Bermula dari tak sepaham soalpemilihan Kepala Bagian,hingga pemilihan PembantuDekan Fakultas Hukum.Tarikurat leher berpuncak pada aksidemonstrasi meminta DekanFH turun.

Page 11: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

11BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 12: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

12BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

SEBUAH SPANDUK TER-PASANG DIANTARATIANG. Yang lainnya

menutupi jendela dansebagian pintu. Juga terikatdiantara pohon, depan ruangkelas.

Ini bukan spanduk untukacara. Ia tidak dicetak denganrapi. Serta berwarna-warni.Tidak juga dihiasi beragamgambar ataupun jenis tulisan.Ini adalah bagian belakangspanduk yang putih, polos,lalu diberi coretan denganpylox. Berbagai kalimat ter-tulis disana.

Pemimpin yang pekak wajibdilawan

Hentikan pembodohan senatFH-UR

Lawan arogansi Dekan denganslogan turunkan Dekan seka-rang juga

Kami Dosen FH-UR menya-takan mogok mengajar sam-pai dekan diturunkan

Ya, inilah tulisan yangterdapat di spanduk.

Dipajang dekat gedungDekanat Fakultas HukumUniversitas Riau. Fakultasyang menempati kampus URdikawasan Gobah ini tengahramai.

Hari itu, 4 Maret 2014 banyakorang berdiri di depan ge-dung dekanat. Ada aksi yangmenuntut agar Dekan FH,Hardi turun dari jabatannya.Yang berbeda, sebelumnyadizaman kepemimpinan De-kan Sukanda yang mendemoadalah mahasiswa. Tapi kiniyang aksi adalah bebe-rapadosen di Fakultas Hukum.

Ada Pembantu Dekan II DodiHaryono, Pembantu Dekan IIIRika Lestari, Erdiansyah danMexsasai Indra. Ada jugapegawai dan beberapa dosenlainnya, beberapa mahasiswajuga turut serta. Denganmemegang toa, merekamenyampaikan orasi. Kala ituDodi menyampaikan bahwadekan telah menyalahguna-kan wewenangnya. Dekantelah melakukan proses yangtidak demokratis dalam

LAPORAN UTAMA

Spanduk yangterpasang diareal gedungperkuliahanFakultasHukum Uni-versitas Riau.IsinyamenyatakanDekan FH,Hardimembiarkankeadaan kacaudi FH. Foto:Istimewa

pemilihan Pembantu DekanFH.

Tak hanya orasi dan pema-sangan spanduk. Saat itumahasiswa juga berada diluarkelas. Sebab, beberapa ru-angan kelas digembok. Dosenyang terlibat aksi didepangedung dekanat mogokmengajar. Hawa panas danbau karet terbakar menguarkala ban bekas dibakar dekatmereka lakukan aksi.

Ya, Fakultas Hukum tengahpanas kala itu.

FAKULTAS HUKUM ADALAHFAKULTAS BARU. Pertenga-han Desember tahun ini iaberusia 10 tahun. Sebelumnyaia merupakan jurusan bagiandari Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik. BerdasarkanSurat Keputusan Rektor Uni-versitas Riau Nomor 189/J19/AK/2004 tertanggal 15 Desem-ber 2004 ia lahir. Disahkanoleh Muchtar Ahmad, RektorUR kala itu.

Fakultas yang baru lahir ini takselalu tenang. Pemimpinnya

Page 13: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

13BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

kerap didemo oleh mahasis-wa. Diantaranya, saat Ikhsanmenjabat sebagai Dekan.Pada 2006 ia terseret kasusPanleg Gate. Dimana iadigadang-gadang bersamadengan Ruskin Har selakuSekretaris Dewan DPRD Riaumelakukan korupsi yangsebabkan kerugian negara.

Mahasiswa Fakultas Hukumdemo. Mereka menuntut agarIkhsan turun dari jabatannya.Namun setelah melewatiproses hukum hingga keMahkamah Agung, Ikhsandinyatakan bebas. Ia tidakbersalah dan dibebaskan darisegala tuntutan. Segalahaknya pun direhabilitasikembali.

Berganti pemimpin FakultasHukum pada 2007. Saat itufakultas ini dipimpin olehdosen yang berasal dariUniversitas Andalas Padang.Ia diperbantukan sebagaiDekan. Namanya SukandaHusein.

Kepemimpinannyapun takberjalan mulus. Ia didemooleh mahasiswa, dan jugameminta Dekan FH ini turun.

Pasalnya Sukanda dinilai telahmenyalahgunakan wewena-ngnya dengan menjual jurnalyang seharusnya tidak diper-jualbelikan, meminta pung-utan yang tak jelas tujuannya.Ia juga melakukan tindakanasusila. Demo dari mahasiswasampai menuntut agar Sukan-da dipecat. Pada 2011 Sukandapun harus mengucapkanselamat tinggal pada jaba-tannya sebagai Dekan di FH.Ia dikembalikan ke Unand.

Kursi nomor 1 di FH kembalikosong. Dibentuklah panitiauntuk melakukan pemilihandekan. Saat itu Abdul Ghafurjadi Ketua Pelaksana. “Di-sebarkan undangan ke selu-ruh universitas di Indonesia,”jelas Ghafur.

Kenapa tidak dosen yang adadi FH jadi Dekan?

“Tidak banyak yangmemenuhi kriteria,” ujarGhafur.

Dalam Peraturan MenteriPendidikan Nasional RepublikIndonesia Nomor 67 tahun2008 ada beberapa syarat.Peraturan tentang Peng-

angkatan dan PemberhentianDosen sebagai PimpinanPerguruan T inggi danFakultas ini menjelaskan,dosen serendah-rendahnyaberpendidikan magister. Halitu dijelaskan pada Pasal 4ayat 2.

Juga dipaparkan, Dosen yangingin menjadi Dekan seren-dah-rendahnya mendudukijabatan Lektor Kepala. Saatitu di Fakultas Hukum hanyaIkhsan yang memenuhipersyaratan. Sedangkanmenurut Pasal 6, bakal calonDekan paling sedikit tigaorang. Maka panitia harusmencari dua kandidat bakalcalon lainnya.

Setelah menyebar undangan,balasan diperoleh dariUniversitas Sumatera Utara.Mereka mendelegasikan ProfSunarmi, Guru Besar di USU.Ikhsan mencalonkan dirikembali menjadi Dekan. Dansatu nama lagi berasal dariFakultas Ekonomi, Hardi.Pemilihan dilakukan olehSenat FH. Hasilnya Sunarmiditetapkan sebagai Dekanterpilih.

LAPORAN UTAMA

Aksi yang dilakukan mahasiswa hukum saat meminta Sukanda turun dari jabatan sebagai DekanFH. Aksi dilakukan didepan gedung FH dan Rektorat UR Foto: Dokumentasi Bahana

Page 14: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

14BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

Masa jabatan Sunarmi di FHtidak berlangsung lama. Iahanya bertahan selama 2tahun. Pada 2013 ia ditarikkembali ke USU. Kursi nomor1 kembali kosong. Pengganti-nya segera dicari.

Kali ini pemilihan tidakdilakukan. Hardi yang sebe-lumnya tidak terpilih saat2011, diminta untuk menjadiDekan FH. Ia menyanggupidan pada 15 Agustus 2013dilantik. Kala itu ada yangprotes karena penetapandekan tidak melalui peraturanyang ada . Namun ia tetapdisahkan oleh Rektor.

“INI BERAWAL DARIPEMILIHAN YANG TIDAKDEMOKRATIS,” ujar DodiHaryono ditemui di ruangDekan Fakultas Hukum. Pada23 Agustus 2014 ia dilantikmenjadi Dekan FH (Lihat:Estafet Pemimpin Baru FH).

Dodi menceritakan padaOktober 2013 diadakanpemilihan Ketua Bagian atauKabag di FH. Hardi selakudekan melaksanakan pemi-

lihan pada 12 Oktober. Pemi-lihan ini sesuai dengan reko-mendasi dari InspektoratJenderal KemendikbudNomor 72/R/Insp.inv-itjen/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013.Juga seperti yang direko-mendasikan SK RektorNomor 2028/UN19/KP/2013.Dengan perintah harus sege-ra dilaksanakan, rekomen-dasinya berbunyi Dekansegera melakukan pergantianketua bagian baru yangaspiratif serta penetapanaturan agar tidak lagi adamultitafsir.

Rekomendasi dari Inspek-torat ini disebabkan adanyakonflik di FH terkait perpan-jangan masa jabatan Kabag.Masa jabatan seluruh Kabagyang harusnya berakhir pada2013, diperpanjang hingga 28Februari 2014. Tidak adanyaaturan yang jelas di FH terkaitmasa jabatan membuat situ-asi memanas. Karena kesim-

pangsiuran aturan inilah Ins-pektorat merekomendasikanpenetapan aturan yang jelas.Agar tidak lagi ada multitafsir.Realisasi rekomendasi, pemi-lihanpun diadakan.

“Dekan mengintervensipemilihan Kabag,” ujar Dodi.Ia menceritakan bahwaDekan seharusnya dalam halini memediasi pemilihan,bukan berperan aktif. Iamengingatkan Dekan bersifatnetral. “Kami juga meng-usulkan agar dibuatkan dulutata tertib pemilihan, supayatak ada masalah lagidikemudian hari,” tambahDodi.

Hardi yang ditemui terpisahmenjelaskan ia tidak mengin-tervensi pemilihan tersebut.Ia menyerahkan sepenuhnyahasil pemilihan ke masing-masing dosen ditiap bagian.Di FH, ada 4 konsentrasi.Mulai dari Hukum Perdata,

LAPORAN UTAMA

Pelantikan Dekan FH periode 2013 - 2017, Hardi. Penandatangan SKoleh Yanuar mewakili Rektor dan disaksikan Dekan baru serta Dekansebelumnya, Sunarmi. Foto: Istimewa

“Dekan mengintervensipemilihan Kabag,”

DODI HARYONO

Page 15: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

15BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

Pidana, Hukum Tata Negaraatau HTN dan HukumInternasional disingkat HI.Masing-masing dosen dibagian tersebut akan memilihketuanya.

Dalam setiap rapat penen-tuan Kabag, Hardi ikut hadir.Di bagian Hukum Perdata, ada9 orang dosen. Nama yangdiusulkan untuk menjadiKetua, Rahmad Hendra—Kabag sebelumnya— danDasrol. Rahmad peroleh 4suara, sedangkan Dasrol 5suara. Maka Dasrol terpilihmenjadi Kabag Perdata.

Berpindah ke Hukum Pidana,ada 4 dosen. Mukhlismerupakan Kabag sebelum-nya, namun pada pemilihan iniia tak lagi ajukan diri. Erdi-ansyah menjadi Kabag HukumPidana dengan aklamasi.

Aklamasi juga terjadi padapemilihan Kabag HTN. Junaidiyang sebelumnya menjadiKabag, kini terpilih lagi.

Suasana berbeda terjadi dibagian HI. “Ledy Diana di smsoleh Dekan,” ujar Dodi.Maksud intervensi yangdilakukan Dekan adalahmenghubungi beberapadosen agar memilih orangtertentu untuk jadi Kabag.“Inikan perlu dipertanyakan.Ada apa?” ujar Dodi.

Mengkonfirmasi hal ini, Hardimenyatakan ia tidak bermak-sud mengintervensi. Ia me-nyatakan memang ada meng-irim pesan ke Ledy yangmerupakan dosen HI. Iamengusulkan agar Ledymemikirkan memilih Widyasebab, Maria Maya Lestaritelah meminta izin untukmelanjutkan kuliah S3.“Bagaimana mungkin menja-di Kabag tapi dia pergi kuliah,tentu pekerjaan disiniditinggal,” jelas Hardi

Maria Maya Lestari meru-pakan Kabag HI sebelumnya.Semasa Dekan FH masihSunarmi, ia pernah ajukan izinuntuk lanjutkan kuliah. Izintersebut disetujui setelahDekan FH dijabat Hardi. Dansaat pemilihan Kabag, iakembali ajukan diri. “Toh hasilpemilihan Kabag HI tetapMaria. Kalau memang mauintervensi ya bisa saja tidaksaya sahkan,” ujar Hardi.

Ia menambahkan, Kabagharuslah orang yang berada ditempat. Sebab banyak urusanakademik dan administrasiyang harus diselesaikan. “JikaKabag tugas belajar, jadi siapayang mengurus disini?” Hardimempertanyakan. Ia meng-usulkan Widya karena me-nurutnya sudah berpeng-alaman. Karena sebelumnyaia sebagai Sekretaris BagianHI. “Bukan tanpa alasan yangjelas,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwapemilihan Kabag ini sudahaspiratif dan lebih baikdibandingkan sebelumnya.“Waktu Dekan sebelumnyajustru langsung tunjuk saja,sekarang sudah dipilihlangsung,” ujar Hardi. Dodimembenarkan bahwa semasaDekan FH dijabat Sunarmi,Kabag memang langsungditunjuk. “Makanya kitasekarang usulkan dibuat tatatertibnya supaya tidak adamasalah lagi,” ujar Dodi. Yangjelas saat itu pemilihan Kabagdi FH sudah selesai.

Hasil dari rapat di masing-masing bagian untukpemilihan Kabag dibawa kerapat senat fakultas. Rapat inidiadakan pada 23 Oktober2013. Dan hasil rapat senat,menyetujui Kabag terpilih.Berdasarkan SK Rektor URNomor 2128/UN.19/KP/2013tanggal 29 November 2013

disahkanlah Kabag terpilihtersebut.

Persoalan Kabag selesai.Penataan bagianpun dilang-sungkan.

ANGIN SEGAR HANYABERHEMBUS SEBENTAR DIFH. Situasi kembali memanasmemasuki tahun 2014. Tepatpada 22 Januari anggotaSenat FH menerima pesanpemberitahuan diadakannyarapat senat. Yang dibahasterkait permintaan Dekan FHke Senat untuk menyetujuinama-nama Pembantu Dekanyang diusulkan.

Beberapa anggota senatmempertanyakan perihalmendadaknya rapat ini. “Kitasudah membicarakan ini keDekan untuk membentukpanitia pemilihan PD,” ujarDodi. Ia menjelaskansebelumnya sudah adamengusulkan hal ini. Namun

LAPORAN UTAMA

“Toh hasil pemilihanKabag HI tetap Maria.

Kalau memang mauintervensi ya bisa saja

tidak saya sahkan,”

HARDI

Page 16: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

16BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

tidak ada tanggapan dariHardi. Ia pun terkejut dengantiba-tiba Hardi mengabarkanrapat untuk memintapersetujuan.

“Apa alasan Dekan untukmenunda pemilihan PD?”tanya Dodi. Ia menceritakanbahwa sebelumnya ada duasurat dari Rektor yangditemukannya terkait pemi-lihan PD. Pertama bernomor1 9 2 4 / U N . 1 9 / K P / 2 0 1 3tertanggal 16 Oktober 2013.Kedua surat nomor 014/UN.19/KP/2014 tanggal 2Januari 2014. Surat inimeminta agar Dekan segeramemilih Pembantu Dekan,karena PD saat itu akanberakhir masa jabatannyapada 1 Februari 2014.

“Saya tidak menunda,” ujarHardi. Ia melakukan pemi-lihan PD. Ia tengah mencarisiapa yang dapat ia usulkanuntuk menjalankan tugassebagai tangan kanannyamengurusi akademik, ke-uangan dan mahasiswa di FH.

Salah satu cara yang iagunakan adalah menyebarangket. “Walau bagaima-napun, tentu saya mencariorang yang bisa mendukungkerja saya sebagai Dekan,”tambah Hardi.

Hardi menjelaskan bahwapenyebaran angket inimenjadi alat bantu penilaiandari dosen dan pegawai.Menilai siapakah yang pantasuntuk menjabat sebagai PD.“Ini hanya alat bantu untukmemperkuat usulan saya,”ujar Hardi. Ia menambahkannama yang diusulkannyauntuk menjadi PD juga ada diangket tersebut.

Namun, walaupun Hardi telahmenyebarkan angket, bebe-rapa dosen masih mengha-rapkan Hardi membuat atu-ran yang jelas. “Waktu DekanSunarmi memang langsungditunjuk, tapi sekarang kitasedang lakukan pembena-han,” ujar Dodi. Ia jelaskan jikaberkaca dari kepemimpinansebelumnya memang hal itu

terjadi. Namun, persoalanyang mereka takutkan,jangan lagi ada multitafsir.Dodi menjelaskan adakebiasaan administrasi, yaitupembentukan panitia pemi-lihan. Walau sebelumnya takada, maka saat inilah pem-benahan dilakukan.

Hardi menegaskan bahwatidak ada yang salah dalampenetapan PD yang ia laku-kan. Ia melakukannya sesuaidengan undang-undang yangada, bukan berdasarkankebiasaan. Ia jelaskan bahwapengangkatan PD telahdijelaskan dalam PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indo-nesia Nomor 33 Tahun 2012.

Peraturan ini menjelaskanperihal pengangkatan danpemberhentian Rektor/Ketua/ Direktur padaperguruan tinggi yang dise-lenggarakan oleh pemerin-tah. Dalam pasal 14 dijelaskanbahwa Ketentuan mengenaipengangkatan dan pember-

LAPORAN UTAMA

Permendikbud Nomor 33/ 2012 pasal 14 dan 15 jelaskan ketentuan pengangkatan danpemberhentian Dekan/ Pembantu Dekan.

Page 17: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

17BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

hentian Pembantu Rektor,Pembantu Ketua, PembantuDirektur, Dekan dan Pem-bantu Dekan atau sebutan laindiatur dalam statuta masing-masing perguruan tinggi.

Dalam pasal 15 ayat (1)dipaparkan, Pada saat mulaiberlakunya Peraturan Menteriini, ketentuan mengenaipengangkatan dan pember-hentian Pembantu Rektor,Pembantu Ketua, PembantuDirektur, Dekan dan Pem-bantu Dekan diatur dalamstatuta masing-masing per-guruan tinggi.

Di pasal 16 masih dalamaturan yang sama dijelaskansoal tata caranya. Bunyinyayaitu, perguruan tinggi yangbelum mengatur tata caraproses penjaringan danpenyaringan dalam staturaperguruan tinggi masing-masing, tata cara prosespenjaringan dan penyaringandiatur dan ditetapkan olehsenat.

“Senat kita saat itu belum adamembuat aturan yang jelas,jadi saya gunakan Permen-dikbud 33 ini dan Statuta URtahun 2003 itu,” ujar Hardi.

Ia menjelaskan, distatutapasal 27 ayat (4) PembantuDekan diangkat oleh RektorUNRI atas usul Dekan Fakultasyang bersangkutan dansetelah mendapatkanpersetujuan Senat Fakultas.Dalam hal ini ia telahmengusulkan 3 orang untukmenjadi PD FH.

Ketiga orang itu ialah MaryatiBachtiar selaku PD I, Dasrolmenjadi PD II dan Erdiantomenjabat sebagai PD III.Hardi mengusulkan tiganama ini pada rapat senat,dan meminta persetujuansenat, sesuai dengan statutapasal 27 ayat (4) tersebut.

“Seharusnya kita menja-lankan kebiasaan adminis-trasi yang berlakulah,” ujarDodi. ia menjelaskan kebi-asaan ini dilakukan oleh setiapfakultas yang ada di UR.Untuk pemilihan diben-tukpanitia pemilihan danmembuat tata tertib daripemilihan tersebut. “Di pasal39 di Statuta juga adadijelaskan tugas senat,”tambah Dodi.

Pasal 39 Statuta URmenjelaskan tugas dari senat.Pada ayat (2) huruf gdinyatakan tugas dari senatadalah melakukan pemilihanCalon Dekan dan PembantuDekan serta memberikanpertimbangan Calon Ketuadan Sekretaris Jurusan. CalonKepala Laboratorium sertadosen yang memangkujabatan akademis tertentu.

Menurut Saifuddin Syukur,Dosen Hukum Tata Negara diFakultas Hukum UniversitasIslam Riau, pasal ini salingtumpang tindih. Ada tugasyang berbeda dari senat yangdimuat pada pasal 27 danpasal 39. “Yang satu hanyamenyetujui, namun disatu sisijuga memilih,” ujarnya. Iamenambahkan perlu adaperbaikan dari aturan ini,sehingga tugas dari senattidak tumpang tindih.

Saifuddin juga menam-bahkan jika satu pihakmenyatakan bahwa ia hanyameminta persetujuan darisenat, ya hal itu memangbenar. Karena dijamin pasal27. “Namun jika bicara senatharus memilih, seperti di pasal39, berarti ada permasalahandisini,” tam-bahnya.

PADA 22 JANUARI 2014DIADAKAN RAPAT. AnggotaSenat FH hadir. Terdiri dari

Dekan, PD I, PD II, PD III,Kabag Pidana, Perdata, HTNdan HI. Juga dari perwakilanmahasiswa—Ketua BadanEksekutif Mahasiswa—,perwakilan dosen dan per-wakilan pegawai.

Dari 11 orang anggota senat,yang hadiir hanya 10 orang.Abdul Ghafur, perwakilan daridosen tidak dapat hadir.Jadilah rapat dimulai siang itu.

Erdiansyah, Kabag HukumPidana turut hadir dalamrapat itu. Ia menerima pesansingkat dari Hardi untuk hadirdalam rapat. Setibanyadiruang rapat, ia mendengar-kan bahwa Hardi sampaikandua agenda rapat hari itu.“Pertama itu bahas pemilihanSekretaris Senat dan yangkedua Pembantu Dekan FH,”ujar Erdiansyah.

Saat pemilihan sekretaris,Hardi meminta agar Erdian-syah yang menempati posisi

“Saya usul supaya yangsudah berpengalaman di

anggota senat yangmenjadi sekretaris,”

ERDIANSYAH

Page 18: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

18BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

tersebut. Namun Erdiansyahmenolak. “Saya usul supayayang sudah berpengalaman dianggota senat yang menjadisekretaris,” jelasnya. Iakatakan belum punya penga-laman karena baru manjadianggota senat karena terpilihmenjadi Kabag Pidana padaOktober lalu.

Pilihan dilemparkan ke forumdan Erdiansyah menanyakankesedian Junaidi. Setelahsemua anggota senat sepa-kat, maka agenda pertamaselesai. Junaidi terpilih sebagaiSekretaris Senat FH.

Masuk ke agenda kedua,pembahasan pembantu de-kan.

Hardi menjelaskan bahwa iatelah menunjuk PD dan akanmeminta persetujuan senat. Iasampaikan bahwa Maryati,Dasrol dan Erdianto lah yang iapilih.

“Saya orang pertama yangmenginterupsi,” ujar Erdian-syah. Ia mempertanyakan apa

dasar dari Hardi memilih ketigaorang tersebut. Erdiansyahmeminta Hardi untuk men-jelaskan kenapa Dasrol yang iapilih. “Jabatannya masihAsisten Ahli, sedangkan yangdiaturan minimal Lektor,”tambahnya.

Erdiansyah menyayangkankeputusan Hardi yang memilihDasrol. Sebab menurutnya, diFH masih banyak orang-orangyang sudah mendudukijabatan Lektor. “Kenapa yangAsisten Ahli, padahal yangLektor itu banyak loh,”ujarnya. Ia juga menyam-paikan kepada Hardi bahwakesempatan harus dibukakesemua pihak. “Yang me-menuhi syarat dan mau men-jadi PD harus diberi kesem-patan,” tambahnya.

Erdiansyah membicarakanpersyaratan ini sesuai denganPeraturan Menteri PendidikanNasional Republik IndonesiaNomor 69 Tahun 2008. Padapasal 4 ayat (2) huruf fdijelaskan bagi Pembantu

Dekan, Ketua/ PembantuKetua, Direktur/ PembantuDirektur serendah-rendahnyamenduduki jabatan Lektor.

Namun Hardi menjelaskanbahwa ia menggunakanaturan terbaru yaituPermendikbud Nomor 33tahun 2012. Dimana dalampasal 14 dijelaskan bahwaKetentuan mengenaipengangkatan danpemberhentian PembantuRektor, Pembantu Ketua,Pembantu Direktur, Dekan danPembantu Dekan atau sebutanlain diatur dalam statutamasing-masing perguruantinggi. “Di statuta kita tidakada mengatur itu,” ujar Hardi.

Ia menambahkan bahwapemilihan yang dilakukannyatidak melanggar aturan.Pilihannya terhadap Dasrolkarena ia menganggap Dasrolbisa menerima tanggung-jawab itu. “Saya juga mem-butuhkan tangan kanan yangdapat membantu mengurusfakultas,” ujar Hardi.

Spanduk yang terpasang di sekitar gedung Fakultas Hukum. Tampak beberapa ruangankelas yang digembok oleh beberapa dosen yang lakukan aksi. Foto: Istimewa

Page 19: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

19BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Dodi membenarkan persoalanaturan persyaratan tidak adadi Statuta UR. “Namun jugaharus memperhatikan unsurkepastian, keadilan dankebermanfaatan,” tukas Dodi.

Debat panjang terjadi kala itu.Dodi, Rika dan Erdiansyah

vokal mempertanyakankeputusan dari Hardi selakuDekan FH. Mereka tidaksepakat dengan sistempemilihan yang dilakukanHardi. Puncaknya ketigaanggota senat ini menjalankanaksi walk-out. Merekameninggalkan rapat senatdengan alasan tidak sepakatdengan hasil rapat kala itu.

Dodi, Rika dan Erdiansyahkeluar, rapat tetap dilanjutkandengan 7 orang anggota senatyang tinggal. Hasil rapat hariitu sepakat bahwa senatmenyetujui ketiga orang yangdipilih menjadi PD I, II dan IIIFH UR.

Hardi kemudian menyuratiRektor pada 23 Januari 2014bernomor 243/UN.19.1.13/TU/2014. Perihal penetapan PD I,II dan III FH UR periode 2014 –2018.

Inilah awal situasi panas yangterjadi di FH.

HARDI SAAT ITU BARUKEMBALI DARI BANGKA

BELITUNG. Ia menghadiripertemuan Badan KerjasamaFakultas Hukum WilayahBarat. Pada 3 Maret sore ia tibadi Pekanbaru. Keesokanharinya tiba di FakultasHukum, ia disambut banyakorang.

Bukan kemeriahan suka cita.Namun ia tengah didemo.Diminta turun meninggalkanjabatannya sebagai Dekan FH.Teriakan-teriakan orasi yangmenyatakan bahwa ia aroganadalah pukulan awal. Pukulanselanjutnya ia terima secaraberuntun dari pimpinantertinggi UR. Apakah yangterjadi?#

Page 20: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

20BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 21: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

21BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

S IANG ITU, 25 MARET2014 HARDI TENGAHIKUT RAPAT. Rapat para

anggota Senat UniversitasRiau. Pembahasan persiapanpemilihan Rektor UR periode2014-2018. Tiba-tiba ia dihu-bungi oleh bagian kepe-gawaian Universitas Riau. Iadiminta datang keruangan.Alasan ia dipanggil? Dirinyasendiripun tak tahu. Ia penuhipanggilan tersebut. Denganbertanya-tanya ia tiba diruangan.

Tanpa penjelasan berarti, iadiberi selembar kertas. Ber-kop Kementrian Pendi-dikandan Kebudayaan Uni-versitasRiau. Hardi membaca isi darisurat itu. Ia bertanya kenapaia diberi surat ter-sebut. Takada penjelasan berarti. Iaberjalan meninggalkan ru-angan dengan bertanya-ta-nya.

Ia membaca tulisan yang adadisana.

Surat Keputusan RektorUniversitas Riau. Nomor 1106/UN.19/KP/2014. Tentang Pem-berhentian sementara danPengangkatan Pelaksana Ha-rian Dekan Fakultas HukumUniversitas Riau.

Berpindah pada inti dari surat,tertera bahwa Rektor URmemutuskan untuk member-hentikan sementara waktuDekan FH UR. dengan katalain, Hardi dinon-aktifkansebagai Dekan.

Surat itu ditanda-tanganiRektor UR, Ashaluddin Jalil.Tertanggal 24 Maret 2014.

Hardi diberhentikan semen-tara sebagai pimpinan darifakultas yang baru ia kelolalebih dari setengah tahun.

DIAWAL MARET SITUASIMEMANAS DI FH. Empat hari

mengawali bulan tersebut,terjadi demo menurunkanDekan. Saat itu Hardi dimintameninggalkan kursi nomor 1di fakultas tersebut. Ia dinilaitidak demokratis dalammemimpin fakultas. Salahsatunya dalam pemilihanPembantu Dekan atau PD.(Lihat: ‘Perang Urat Syaraf’ diFH)

Pada hari itu juga ia menerimasurat undangan dari Rektordengan nomor 928/UN.19/KP/2014 tanggal 3 Maret. Denganmaksud sebagai undanganuntuk mengklarifikasi demoyang terjadi di FH. Hardidiminta menemui pimpinanpada 5 Maret 2014 pukul 1siang di ruang kerja Rektor.

“Ini aneh, demo itu terjaditanggal 4, tapi kenapa suratpemanggilan klarif ikasinyatanggal 3,” ujar Hardi. Iamerasakan ada kejanggalandalam hal ini. Ketika iamemenuhi undangan klari-f ikasi, hal ini diakui sebagaisalah pengetikan. “Tapi inianeh, kan ada nomor surat-nya,” Hardi mempertanyakanlagi.

Dalam klarif ikasi itu iamenjelaskan bahwa terjadiaksi demo yang dilakukanoleh beberapa oknum dosen.Mulai dari pemasangan span-duk hingga penyegelan ruangbelajar. Hardi memberikanberkas bukti berupa foto-fotodari aksi tersebut. Dengansurat nomor 901/UN.19.1.13/TU/2014 tanggal 5 Maret 2014beserta 4 lembar lampiran.Isinya foto dari spanduk dankelas yang digembok.

Usai menjelaskan situasitersebut, keadaan kembalitenang. Tidak ada pemang-gilan, tidak ada aksi.

Hingga ia tiba-tiba menerimasurat pada 24 Maret 2014.

PERKARA PEMILIHAN PEM-BANTU DEKAN MEMBAWADAMPAK YANG BESARUNTUK HARDI. Dalam SKpemberhentian sementara-nya, poin yang dijadikan per-timbangan dijelaskan alasanmenon-aktifkannya.

Dalam poin menimbang poina dikatakan, bahwa berlaru-tnya konflik yang terjadi antarcivitas akademika maupunjajaran pimpinan denganDekan FH UR telah meng-ganggu stabilitas FH UR dalammelaksanakan Tri Dharmaperguruan tinggi.

Dan dalam poin b dikatakan,dengan kondisi pada poin aperlu diselesaikan denganpertimbangan yang cermat,sehingga dipandang perluadanya kebijakan dari RektorUR untuk menjamin suasanakondusif dan menghindaridampak buruk yang lebih luas

Dan pada akhirnya Rektor URmemutuskan untuk member-hentikannya sementara.

Hardi mempertanyakan kepu-tusan dari Rektor ini. Iamerasa keberatan. Sebab takada kesalahan berat yang ialakukan hingga menyebabkandirinya dinon-aktifkan.

Terkait persoalan tidak satusuaranya jajaran pimpinanfakultas dengan hasilpemilihan PD I, II dan III,menurutnya ini adalah masa-lah internal. “Masalah internalyang harusnya diselesaikan dirapat senat,” ujar Hardi.

Keabsahan hasil pemilihan PDinipun sampai memintapertimbangan KementrianPendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia atauKemendikbud RI. Saat itupihak rektorat mengirimkansurat memohon pendapathukum terhadap penetapanPD I, II dan III FH UR. Dengan

Page 22: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

22BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

nomor surat 817/UN.19/KP/2014 tanggal 7 Februari 2014.Ini berdasarkan keputusanSenat Universitas untukmenyelesaikan persoalan inisecepatnya.

Jawaban dari Kemendikbuddatang pada 7 Maret 2014.Dengan nomor 36359/A5.2/IIK/2014. Ada 4 poin yangdiberikan oleh Kepala Biro Hu-kum dan Organisasi Kemen-dikbud RI, Ani Nurdiani Azi-zah.

Poin pertama secara umummenjelaskan perihal pen-tingnya statuta universitassebagai pedoman dasarpenyelenggaraan kegiatandi perguruan tinggi. Se-dangkan pada poin kedua,diberikan pertimbanganhukum terkait pemilihanPD.

Dinyatakan, setelahkami cermati, dalamstatuta UNRI tidak terdapataturan meng-enai tata carapengangkatan PembantuDekan I, II dan III. Oleh karenaitu,oleh karena itu kami ber-pendapat yang dilakukan olehSenat FH UR dalam memilihPembantu Dekan I, II dan IIIperiode 2014 – 2018 tidakbertentangan dengan statuta.

Pada poin ketiga, dijelaskanbahwa jika sewaktu-waktuada aturan yang tidak sesuaiantara statuta dan peraturanp e r u n d a n g - u n d a n g a n ,diharapkan dilakukan pe-nyempurnaan.

Poin terakhir, KemendikbudRI menyarankan dilakukanpenyesuaian antara StatutaUR dengan aturan yangberlaku saat ini.

“Dari Kemendikbud sajabilang tidak ada yang salahdalam pemilihan ini,” ujarHardi. Ia pun memperta-nyakan penjelasan dari ber-larutnya masalah hingga

sebabkan sta-bil itas terganggu dalamjalankan Tri Dharma Pergu-ruan Tinggi.

Ia paparkan saat terjadinyademo pada 4 Maret memangkegiatan belajar mengajarterganggu. Karena adasebagian kelas yang digem-bok. Beberapa dosen punlakukan mogok mengajar.Namun tidak semua kelasyang dikunci. Juga tak semuadosen yang mogok. “Setelahdemo itu juga besoknyasudah kembali mengajar.Ruangan kelas juga tidak adayang dikunci lagi,” terangHardi.

Dalam hal ini Hardi masihtetap tidak terima denganalasan pemberhentian se-mentaranya. Ia juga merasaproses pengeluaran SK inibermasalah. Ia tidak pernahdipanggil ataupun diberiteguran. Ketika klarif ikasi

pada5 Maret lalu,setelah itu tidak ada alasanyang jelas dari Rektor.

Berdasarkan Peraturan Pe-merintah Nomor 53 tahun2010 Pasal 27 ayat (1) dije-laskan, bahwa pihak yangmelakukan pelanggaran beratdapat dibebas tugaskansementara untuk menjalaniproses pemeriksaan. Denganpenjelasan bahwa ada ke-mungkinan akan dijatuhihukuman pelanggaran berat.

Sedangkan pelanggaran be-rat yang dapat dijatuhi hu-kuman berat tertuang dalampasal 13. Diantaranya menya-lahgunakan wewenang, men-jadi perantara untuk menda-pat keuntungan pribadi danmasih ada 11 poin lainnya. DanHardi merasa ia tidak me-menuhi kriteria sehingga

Page 23: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

23BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

diberhen-tikan. Ia juga tak adadipanggil untuk memberikanpenjelasan. Ataupun diberiperingatan terkait kesalahanapa yang telah ia lakukan.“Tiba-tiba sudah diberhen-tikan,” tambahnya.

Menurut Husnu Abadi, DosenHukum Tata Negara FakultasHukum Universitas IslamRiau—HTN FH UIR—,keputusan tetaplah kepu-tusan. Ia jelaskan apapunkeputusan dari pejabatberwenang, ketika sudahdikeluarkan, maka itu benaradanya. Asas dalam HukumAdministrasi, presumptioiustae causa. “Walaupun adaprosedur yang tidakterpenuhi, bukan berartikeputusan itu batal atau tidaksah,” ujarnya.

Syaifuddin Syukur yang jugadosen HTN FH UIR menje-laskan keputusan itu bisadiperbaiki. Menurutnya me-

mang jika keputusan telahdikeluarkan, maka harusdijalankan. Namun juga harusmemperhatikan prosedur.“Kalau tidak bisa jadiar bit rar y— ke se we n a n g -wenangan— pimpinan dalamkeluarkan kebijakan,”ujarnya.

Ia jelaskan dalam sebuah SKbiasanya diakhir poin kepu-tusan ada pernyataan jika adakekeliruan dikemudian hariakan dilakukan perbaikan.“Kalau ada yang salah, yadiperbaiki,” tambahnya.

Hardi juga menambahkandaftar kejanggalan dalampengeluaran SK ini. DalamStatuta UR pasal 20 ayat (3)huruf h dijelaskan, Senat URmempunyai tugas pokokmenegakkan norma-normayang berlaku bagi civitasakademika.

Untuk menegakkan norma ini,maka dijelaskan lagi padahuruf h. Yaitu, menanganikasus-kasus pelanggaran etikaakademik, seperti melakukanplagiat, pemakai-an gelar yangtidak terakreditasi, danpelang-garan aturan-aturanlain yang dapat mencemarkannama baik UR. Termasukpelang-garan yang dilakukanoleh dosen dan kasus-kasustersebut tidak dapat disele-saikan oleh fakultas yangbersangkutan.

Dari penjelasan statuta ini,Hardi merasa pembahasan initidak pernah dibahas di SenatUR. Komisi etika juga tidakpernah memanggil dirinya.T idak pernah ada pemba-hasan di senat untuk mem-berhentikan dirinya.

Hal ini dibenarkan olehAhmad Adrianto, KetuaKomisi Etika Senat UR. Iamenjelaskan komisi etikapernah mengirimkan surat keRektor mempertanyakan

pemberhentian sementaraHardi. “Belum ada tangga-pan, dan kita masih menung-gu,” ujarnya. Ia menam-bahkan memang tidak adarentang waktu yang diberikankomisi etika kepada RektorUR untuk membalas surat itu.“Tapi kita harap masalah inibisa secepatnya dibahas diSenat,” tambahnya.

Ahmad menjelaskan memangketika ada kesalahan, sanksiyang diberikan dibahas dirapat senat. Disitu akandibahas bersama apakahdiberi sanksi dan dalambentuk apa. Untuk persoalan,ini komisi etika belum bisamengkaji secara yuridiskarena belum diberi kewe-nangan. “Kalau sudah dira-patkan di senat dan diberi ke-wenangan, baru bisa,” ujarAhmad.

HARDI KEBERATAN DENGANP E M B E R H E N T I A NSEMENTARANYA. Pada 29Maret 2014, ia ajukankeberatan terhadap SKNomor 1106/UN.19/KP/2014yang dikeluarkan Rektor UR.ia mempersiapkan berbagaiberkas dan lampiran untukmenjelaskan alasan kebera-tannya. Ia mengirimkannyakepada Menteri Pendidikandan Kebudayaan. Denganpermintaan untuk menelaahdan meninjau kembali kepu-tusan pemberhentian semen-taranya.

Dimulai dengan penjelasanpenyebab ia diberhentikansementara. Alasan tidakkondusif dan stabilnya FHdalam jalankan Tri Dharmaperguruan tinggi ia bantahdengan melampirkan absen.Dimulai dari absen perku-liahan hingga ujian proposal.“Ini berarti perkuliahan terusberjalankan,” ujar Hardi.

“Walaupun ada proseduryang tidak terpenuhi,bukan berarti keputusanitu batal atau tidak sah”

HUSNU ABADI

Page 24: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

24BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Ia juga sampaikan keberatanterhadap kesalahan prose-dural dalam mengeluarkanSK pemberhentian semen-taranya ini. Mulai dari syaratformal, tidak terpenuhinyaprosedur yang diharuskan.Seperti pemanggilan, tegu-ran dan peringatan hingga SKini bertentangan denganaturan yang ada.

“Pemberhentian sementaraitu bisa dilakukan kalau yangbersangkutan terkait denganproses pidana atau peradilan.Nah, saya tidak ada loh kenakasus pidana,” ujar Hardi lagi.

Yang ia sampaikan initertuang dalam PeraturanPemerintah Nomor 4 Tahun1966 tentang Pemberhen-tian/ Pemberhentian Semen-tara PNS. Pasal 2 ayat (1)menyebutkan, untuk kepen-tingan peradilan seorang PNSyang didakwa telah mela-kukan suatu pelanggaranjabatan/ kejahatan danberhubungan dengan itupihak berwajib mengenakantahanan sementara, mulaisejak ditahan harus diber-hentikan sementara.

Hardi juga keberatan karenaSK tersebut tidak memuatsyarat materiil. Dimana setiapSK harus memuat konsideranmenimbang mencakup 3aspek dasar. Mulai dariF ilosof is, Sosiologis danYuridis. Dalam SK ini hanyalandasan sosiologis yangdigunakan. “Dan alasansosiologis ini juga tidakterbukti,” tambah Hardi.

Tak hanya ke kementrian.Hardi juga layangkan laporanke Ombudsman RepublikIndonesia. Ia melaporkanbahwa telah terjadi perbu-atan mal administrasi yangdilakukan oleh Rektor UR.

Mendikbud memberikanbalasan pada 6 Juni 2014dengan nomor surat 74068/

A4.2/KP/2014. Isinya memintaRektor UR mencabut danmembatalkan SK RektorNomor 1106/UN.19/KP/2014. Iajuga diminta untuk memu-lihkan hak-hak Hardi selakudekan FH UR dan anggotaSenat UR.

Namun Rektor bukannyamenjalankan apa yangdiminta Mendikbud. Pada 25Juni 2014 Rektor menge-luarkan surat Nomor 1689/UN.19/KP/2014. Perintahnya,meminta Senat FH melak-sanakan rapat pemilihanDekan definitif. Dan pada 26Juni 2014 juga keluarkan SKNomor 1672/UN.19/KP/2014.Tentang pemberhentiandekan, pemberhentian pelak-sana harian dan peng-angkatan pelaksana tugas.Hardi diberhentikan secaradefinitif.

Melihat perintahnya tidakdilaksanakan, Mendikbud

kembali mengirimkan surat.Kali ini surat PeringatanPertama, tanggal 7 Juli 2014dengan Nomor 106907/A4.2/KP/2014. Poin-poin yangdiperingatkan agar segeradilaksanakan ialah mencabutdan membatalkan SK Nomor1106/UN.19/KP/2014. Dan poinkedua memerintahkan SenatFakultas Hukum UR mem-batalkan pelaksanaan pemi-lihan Dekan definitif.

Masih dalam surat yang sama,Mendikbud meminta agarHardi yang diduga sebagaipenyebab koflik di FH agardiproses sesuai prosedur danmekanisme yang ada. Sesuaiyang diatur dalam PP 53 tahun2010.

Poin selanjutnya, Mendikbudmemperingatkan walaupunpengangkatan dan pem-berhentian Dekan adalahkewenangan Rektor, namuntidak bisa dilakukan dengansewenang-wenang. Segalaprosesnya harus sesuaiprosedur dan mekanismeyang ada.

Pada poin terakhir, Mendik-bud menekankan Rektorsebagai pelaksana akademikmenjalankan fungsi pene-tapan kebijakan non aka-demik dan pengelolaanperguruan tinggi untuk danatas nama Mendikbud.Begitulah isi surat peringatanpertama ini.

Tanggal 18 Juli, Hardimenerima dua surat. PertamaSK pengaktifannya, dengannomor 1779/UN.19/KP/2014tanggal 16 Juli 2014. Kedua,surat pemanggilan pemerik-saan nomor 1782/UN.19/KP/2014 tanggal 17 Juli 2014. “Hariitu saya tidak bisa datangkarena sakit, saya kirimkansurat keterangan daridokter,” ujar Hardi. Pema-nggilan pertama ia tak hadir,lalu ia diminta datang pada

“ Pe m b e r h e n t i a nsementara itu bisadilakukan kalauyang bersangkutanterkait dengan pro-ses pidana atau per-adilan. Nah, sayatidak ada loh kenakasus pidana,”

HARDI

Page 25: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

25BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

panggilan kedua pada 11Agustus. Ini berdasarkan su-rat nomor 1809/UN.19/KP/2014.

Namun diantara waktu pe-manggilan kedua, pada 18 Juli2014 keluar SK Rektor Nomor1 7 8 3 / U N . 1 9 / K P / 2 0 1 4 .Perihalnya pembebasan tu-gas sementara dan peng-angkatan pelaksana hariandekan.

Hardi tetap hadir padapemeriksaan kedua. Yangmemeriksanya kala itu Rek-tor, Yanuar selaku Pem-bantuRektor II, Kepala BAUK danKepala Kepegawaian UR.“Tuduhan terhadap saya ada-lah penyalahgunaan wewe-nang,” ujar Hardi. Ini meru-pakan pelanggaran disiplintingkat berat.

Namun dalam pemeriksaanini, tidak menghasilkan apa-apa. Karena tuduhan yangdiberikan kepada Hardi tidakdapat dibuktikan.

“Saat itu saya mempertanya-kan alasan Rektor member-hentikan secara definitif dandasar hukum pemeriksaan sa-ya saat itu,” ujar Hardi. Akhir-nya ia keluar dari pemeriksaantersebut tanpa ada berita aca-ra pemeriksaan yang ia tanda-tangani.

Buah dari pemeriksaan ter-sebut adalah keluarnya SKNomor 1864/UN.19/KP/2014tanggal 12 Agustus 2014. Hardikembali diberhentikan seba-gai Dekan Fakultas Hukum.

OMBUDSMAN RI MENYU-RATI REKTOR. Surat itudikirim tanggal 29 September2014 dengan nomor 932/ORI-SRT/IX/2014. Hal yang dibahasterkait tindak lanjut darilaporan Hardi terkait pember-hentian sementara dirinya.Juga terkait laporan MaryatiBachtiar soal belum adanyapenetapan PD I, II dan III peri-ode 2014 – 2018 FH UR.

Dalam surat ini dijelaskan intidari hasil pemeriksaan danklarifikasi dari berbagai pihakyang dilakukan Ombudsmanpada 19 September 2014.Klarifikasi di Ombudsman RIini mengundang BiroHukum Kemendikbud, Sek-retaris Jenderal Kemen-dikbud dalam hal inidiwakili Biro Kepega-waian, Hardi serta per-wakilan dari Rektoryang diwakili KepalaBAUK. Juga turuthadir Kepala Bagi-an Kepegawaiandan Junaidi, do-sen FH.

Dari hasil pe-m e r i k s a a ndan klarif i-kasi terse-

but, disuratdijelaskan dalam 2

poin utama. Pertama pener-bitan SK pemberhentian Har-di sebagai Dekan tidak sesuaidengan ketentuan di StatutaUR. Pada poin selanjutnya adadua hal yang dijelaskan.

Pertama, menegaskan perihalsurat yang telah diberikanoleh Mendikbud pada 6 Junidan 7 Juli 2014. Bahwasanyapemberhentian Hardi tidaktepat karena dasar pertim-bangan pemberhentian se-mentara Hardi sebagai Dekantidak sesuai dengan pera-turan perundang-undangan.

Kedua, prosedur pemilihanPD I, II dan III FH UR telahsesuai Statuta sehingga perlusegera dilakukan penetapan.Sehingga pada akhir suratdiminta agar rektor meng-ambil langkah, membatalkanSK Pemberhentian dan meng-angkat kembali Hardi menjadiDekan. Lalu menerbitkan SKPenetapan PD I, II dan III FHUR serta menjaga lingkungankerja UR tetap kondusif, agartidak meng-ganggu prosesbelajar mengajar.

Surat ini telah diberikan kepa-da Rektor. Bagaimanakahlangkah selan-jutnya? Apakahkebijakan yang diambil olehRektor Baru UR, Aras Mulya-di? Ketika ditanyakan perihalkasus ini, Aras menolak mem-berikan komentar. “Harussaya pelajari dulu dan kumpul-kan berkas-berkasnya,” ujarAras.

Bagaimana dengan nasib FHselanjutnya? Sebab pada 23Agustus 2014, FH telahmemiliki Dekan Definitif peri-ode 2014 – 2018. Ia adalahDodi Haryono. Apakah tetapdengan kebijakan saat ini,atau ada kebijakan baru?#Suryadi, Jeffri

Page 26: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

26BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 27: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

27BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 28: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

28BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 29: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

29BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

Page 30: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

30BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

fakultas. Disini Dodi Haryonodilantik oleh Rektor UR me-lalui Pembantu Rektor III,Rahmat MT. Usai pengam-bilan sumpah, Dodi ditetap-kan sebagai Dekan FH.

Dodi terpilih sebagai DekanFakultas Hukum pada 12 Juli2014. Setelah melalui rapatSenat FH, ia terpilih menga-lahkan Rika Lestari. Saat itu,kedua orang ini ajukan dirisebagai Calon Dekan FH.

Pemilihan Dekan Definitif inidilakukan oleh Senat FHsetelah menerima surat dariRektor UR pada 25 Juni 2014.Dengan perintah untuklaksanakan rapat pemilihanpimpinan fakultas ini.

Dari fhunri.ac.id, Rapat SenatTerbuka ini dilakukan di ruang

Pelantikan DodiHaryono sebagaiDekan FH periode2014 - 2018 diGedung PusatKegiatan MahasiswaKampus UR Gobah.Foto: fh.unri.ac.id

BEBERAPA ORANGTERLIHAT DALAMGedung Pusat Kegiatan

Mahasiswa atau PKM yangterletak di Kampus Univer-sitas Riau—UR— kawasanGobah ini. Ia tak ramai dipe-nuhi mahasiswa seperti saatwisuda. Namun tak sesepimalam hari ketika tak adakegiatan. Ia jadi tempat yang

sakral hari itu. Tepat 23 Agus-tus 2014.

Karpet merah dibentangdidekat podium. Spandukberlatar ungu pun terpajangdidinding. Tertulis Pengam-bilan Sumpah dan PelantikanDekan Fakultas Hukum Uni-versitas Riau Periode 2014 –2018. Bendera merah putih,bendera UR dan benderaFakultas Hukum—FH— jugaada disisi karpet merah.Sebuah microphone tegakberada ditengah karpetmerah.

Bicara gedung jadi tempatsakral, ini jadi tempat yangpenting juga bagi sejarah FH.Disinilah pemimpin fakultastersebut akan diambil sum-pahnya untuk memajukan

Page 31: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

31BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

fakultas dalam mengambilkebijakan di Universitas Riau.

LEWAT SEBULAN DODIDILANTIK SEBAGAI DEKAN,SEBUAH SURAT DATANGDARI OMBUDSMAN RI. Suratini menyoal laporan dari Harditerkait pemberhentian se-mentara dirinya sebagai De-kan FH. (Lihat: Gonta Ganti SKbuat Hardi). Yang dibahas,hak Hardi sebagai Dekanharus dikembalikan dan pem-berhentian sementara dirinyaharus dibatalkan oleh Rektor.

“Bagi kami persoalan inisudah selesai,” ujar MexsasaiIndra, dosen Fakultas Hukumbagian Hukum Tata Negara. Iajelaskan bahwa persoalanHardi sudah tidak perlu di-bahas lagi. “Semua sekarangfokus mengembangkan fakul-tas,” tambahnya.

Senada dengan Mexsasai,Erdiansyah juga sampaikanhal tersebut. Menurutnyasaat ini persoalan Hardi sudahmenjadi masa lalu. Begitupun

dengan Dodi Haryono, ia kinitengah memikirkan kegiatan-kegiatan yang dapat berman-faat untuk fakultas.

Namun dengan datangnyasurat dari Ombudsman ini,persoalan Hardi bisakah be-nar-benar dilupakan begitusaja? Bagaimana dengan suratperingatan dari kementrian?

“Seharusnya menteri me-manggil Rektor dulu,” ujarMexsasai. Ia menanggapi soalsurat peringatan KementrianPendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia—Kemen-dikbud RI— untuk mencabutSK Pemberhentian Semen-tara Hardi.

Ia menambahkan dalam halini, Mendikbud seharusnyatidak serta merta memberiperintah. Namun harus me-minta keterangan dari Rektorterkait kebijakan yang diam-bil. “Jangan langsung dibilangRektor sewenang-wenang,”ujarnya.

Namun Saifuddin Syukur, Do-sen Hukum Tata Negara di

Fakultas HukumUniversitas IslamRiau, menilai tin-dakan yang diam-bil Kemendikbudsudah benar. Me-nurutnya harusada aspek yuridisyang menjadi da-sar untuk meng-eluarkan sebuahkepu-tusan.

“Disini tidak adaaspek pidananya-kan,” ujar Saifud-din. Merujuk padaPeraturan Peme-rintah Nomor 4Tahun 1966 ten-tang Pemberhen-tian/ Pemberhen-tian SementaraPNS. Pasal 2 ayat(1) menyebutkan,

Rapat Senat Terbuka Pemilihan Dekan Fakultas Hukum UniversitasRiau. Dua calon yang ajukan diri, Rika Lestari dan Dodi HaryonoFoto: fh.unri.ac.id

N1 dan N2 FH. Dihadiri maha-siswa dan dosen, rangkaianacara dilaksanakan. Mulai daripenyampaian Visi dan Misihingga tanya jawab. Sampaidengan tahap pemilihan, Dodidinyatakan menang dengan 6suara, sedangkan Rika raih 2suara.

FH kini punya Dekan baru. Da-lam Statuta UR dijelaskanbahwa Dekan merupakanpimpinan di fakultas untukmelaksanakan pendidikanakademik ataupun profesi-onal. Dalam ilmu pengeta-huan, teknologi dan kesenian.

Dekan selaku pimpinan ter-tinggi fakultas bertanggungjawab kepada Rektor UR.Segala tindakan untuk melak-sanakan pendidikan, peneli-tian dan pengabdian kepadamasyarakt. Juga membinatenaga pendidik, mahasiswahingga tenaga administrasi .

Dekan selaku pimpinan darifakultas juga memiliki suaradalam Senat Universitas. Satusuara yang ia miliki mewakili

Page 32: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

32BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

untuk kepentingan peradilanseorang PNS yang didakwatelah melakukan suatu pe-langgaran jabatan/ kejahatandan berhubungan dengan itupihak berwajib mengenakantahanan sementara, mulaisejak ditahan harus diber-hentikan sementara.

Menurutnya jika sebuah SKpemberhentian itu dikeluar-kan tanpa alasan dan dasaryang jelas akan berdampakburuk. “Itu yang bisa dika-takan arbitrary atau sewe-nang-wenang. Bisa jadi SKnyacacat hukum,” ujar Saifuddin.Ia tekankan ketika sebuah SKtidak memenuhi syarat, makabisa dikatakan SK cacathukum.

“Semuanya kembali ke peng-ambil kebijakan,” tambahSaifuddin. Ia menambahkanjika nantinya Rektor tetaptidak menjalankan perintahdari Mendikbud, maka jalurpeng-adilanlah yang bisaditempuh. “Ya digugat kePengadilan Tata Usaha Ne-gara,” ujarnya.

Namun dalam hal ini jikamembahas tidak dijalankan-nya perintah dari Kemen-dikbud, Saifuddin menya-takan putusan ada di menteri.Husnu Abadi yang juga dosenHTN FH UIR menyatakan adakebijakan yang bisa diterap-kan oleh menteri. “Sepertikebijakan f iskal untuk mene-kan agar perintah dijalankan,”ujar Husnu. Ia memberikancontoh bisa jadi dalam bentukpemotongan anggaran.

SEHARI SEBELUM DODIDILANTIK, TIM DARI INSPEK-TORAT JENDERAL DATANG.Tim ini merupakan tim inves-tigasi yang ditugaskan Ke-mendikbud RI untuk memeri-

ksa keberatan yang diajukanHardi. Hal ini terkait pem-berhentian sementara dirinyasebagai Dekan FH berdasar-kan SK Nomor 1106/UN.19/KP/2014.

Tim yang turun akan meng-ecek fakta dengan meng-konf irmasi berbagai pihak.Mulai dari dosen dan pegawaidi FH, mahasiswa hinggaRektor. Mengklarifikasi pok-ok permasalahan yang terjadidi FH.

Pada 23 Agustus, tim datangmengunjungi Fakultas Hu-kum. Dan setibanya disana,mereka menyaksikan pelan-tikan Dodi Haryono. “Padahalmereka itu tim yang meme-riksa keberatan pemberhen-tian saya, tapi sampai disinimalah lihat sudah ada yangmenggantikan saya,” ujarHardi.

Tim saat itu hanya mengambilfoto dan mengkonf irmasibahwa pemeriksaan akandilakukan pada Senin, 25Agustus 2014.

Pada waktu yang ditentukandosen, pegawai dan maha-siswa turut hadir. “Adabeberapa dosen dan maha-siswa yang menjawab per-tanyaan dari tim,” ujar RidoTrisandi Rambe. Ia jelaskanLedy Diana, Maria Maya Les-tari, Mukhlis, Mexsasai Indradan Firdaus merupakan do-sen yang turut hadir saat itu.Mereka menjelaskan hal yangterjadi terkait kebijakan yangdiambil Hardi. Mulai daripemilihan Kabag hingga Pem-bantu Dekan FH. “Ya merekatidak sepakatlah dengan tin-dakan yang diambil Dekan,”tambahnya.

Namun tak semua dosen ha-dir pada pemeriksaan hari itu.Dosen-dosen yang tak ikut

dalam aksi demo menurunkandekan belum dimintai kete-rangan. “Ya waktu itu kitaberitahu bahwa belum semuadosen yang dimintai ketera-ngan,” ujar Abdul Ghafur.Akhirnya pemeriksaan keduadilakukan pada Selasa. Dosenyang hadir diantaranya Gha-fur, Gusliana, Maryati, Riska,Mardalena, Dasrol dan Ikh-san.

Sama dengan yang sebe-lumnya, mereka juga dimintaiketerangan terkait aksi yangdilakukan dosen. Selain itujuga meminta penjelasanterkait pemilihan PembantuDekan. “Saat itu kita diperiksabersama. Jadi apa perta-nyaannya kita jawab,” jelasGhafur.

Tim dari Inspektorat Jenderaltersebut mengumpulkanbukti-bukti yang ada. Namunhingga kini hasil dari pene-lusuran tim belum keluar.

“PERUBAHAN KEBIJAKANMALAH AKAN MEMPER-PANJANG PERSOALAN,” ujarMexsasai. Ia menanggapibagaimana nantinya jika adaperubahan kebijakan terkaitDekan FH. Menurutnya peru-bahan kebijakan dila-kukanoleh pihak yang berwenangakan membuat fakultas men-jadi tidak stabil.

Ia menambahkan bahwa saatini keadaan sudah kembalinormal. Semua sudah fokuskembali ke tanggungjawabmasing-masing. Begitu jugamenurut Dodi Haryono. Seka-rang mereka sedang dalamtahap penataan fakultas. “Ki-ta buat aturan-aturan untukmemajukan fakultas. Nama-nya juga fakultas baru,” ujar-nya.#

Page 33: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

33BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

LAPORAN UTAMA

PADA 22 DESEMBER2014, Wakil Dekan dariFakultas Kedokteran

telah dilantik oleh Rektor UR.Aras Mulyadi melantik EldaNazriati, Suri Dwi Lesmanadan Miftah Azrin sebagaiWakil Dekan I, II dan III. Hariitu, Dekan FakultasKedokteran telah memilikitangan kanannya.

Namun hal itu belum berlakudi FH. Pasalnya sejak terpilihpada Rapat Senat FH, Firdaus,Rika Lestari dan EmildaFirdaus belum juga disahkansebagai Wakil Dekan. Merekadipil ih oleh Senat pada 5

September 2014 dan kinimenanti pengesahan dariRektor UR.

Aras Mulyadi ketika dikon-f irmasi perihal pelantikanWakil Dekan FH menyatakanmenanti keputusan dariInspektorat. “Saya masihmenunggu hasil dari timinvestigasi,” ujarnya.

T im investigasi dariInspektorat Jenderal Kemen-trian Pendidikan dan Kebu-dayaan Republik Indonesiamendatangi UR pada Agustus2014. Mereka melakukaninvestigasi terkait keputusan

Rektor UR sebelumnya,Ashaluddin Jalil, member-hentikan Hardi sebagai DekanFH karena akibatkan situasi diFH yang tak kondusif.

Sebelum tim turun, dariKemendikbud telah berikanperingatan kepada Rektor URuntuk kembalikan hak Hardisebagai Dekan. Dan Ombud-sman RI juga nyatakan halyang sama. Kini merekamenantikan hasil dari timinvestigasi. Apapun hasil daritim, akan menentukanjalannya kepemimpinan FHkedepan.

Jabatan yang Dinanti

Konfirmasi Tak TerlaksanaDalam tulisan Laporan Utamayang membahas perihalFakultas Hukum ini, ada 2narasumber yang tak bisapenulis temui. Pertama,Ashaluddin Jalil dan Yanuar.Keduanya adalah narasumberpenting yang mengetahuilatar belakang penerbitanSurat Keputusan Rektortersebut. Namun sayangkeduanya gagal ditemui.

Saat penulisan, keduanyapernah dihubungi olehpenulis. Awalnya melaluipesan singkat menanyakankesediaan diwawancarai. Saatitu Ashaluddin Jalil menjawabbahwa ia tak bisa ditemuisebab tengah berada ditanjung Pinang hadiri acara.Ketika ditanya kapan bisaditemui lagi, sayang balasantak kunjung tiba. Sedangkan

nomor Yanuar tidak aktifsama sekali.

Untuk memastikan waktupertemuan, Ashaluddin kem-bali ditelepon. Namun nomoryang tadinya dihubungitersebut tak aktif lagi. Hinggadihubungi berkali-kali melaluinomor yang berbeda juga takaktif. Sempat menanyakanapakah ada nomor yang laindari Ashaluddin dan Yanuar,namun rekan dan dosen yangberhubungan dengan kedu-anya memberikan nomoryang sama dengan yang awalpenulis hubungi.

Tak bisa dihubungi viatelepon, penulis mendatangifakultas tempat keduanyamengajar. Namun merekajuga tak berhasil ditemui.Ketika dikunjungi ke Fakultas

Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, di ruangdosen Jurusan F isika,menyatakan bahwa Yanuar diLaboratorium Fisika. Ketikadicek, petugas labor nyatakanbahwa Yanuar tak ada.

Begitupula dengan Asha-luddin. Kru Bahana menda-tangi kediaman dari Asha-luddin, namun petugasmenyatakan bahwa ia sedangberada diluar kota. Padaakhirnya saat tulisan iniditurunkan, konformasi darikeduanya belum berhasildidapatkan.

Untuk selanjutnya penulisakan berusaha mengkon-f irmasi keduanya dan akanmemberikan berita kon-f irmasi dari kedua nara-sumber ini.

Page 34: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

34BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

K ITA SUDAH TIBA DI BALI. Lihatgapura itu,” seorang ayah menunjukCandi Bentar besar di Dermaga

Gilimanuk.

Gapura yang dimaksud sang ayah ialah CandiBentar terbelah dua, berada disisi kiri dankanan pintu masuk dermaga. Candi iniseperti gapura didaerah lainnya. Penandakita tiba disuatu daerah tertentu, berupapenyambutan atau perpisahan. Candi Bentarpunya ciri khas bentuk langsing, tinggi,memiliki ukiran rumit dan berwarna merahbata.

Ketika tiba di Bali, dapat dilihat adanya candiini sebagai gerbang awal memasuki apa saja.Mulai dari masuk ke suatu pulau, kota, desa,stadion, gedung pertunjukkan, rumahataupun kuburan.

Benarkah Candi Bentar sebagai gerbangpenyambutan?

Candi Bentar ialah bangunan suci. Bagi umatHindu, candi ini salah satu bagian dari daripura tempat mereka beribadah. Sebagairepresentatif tempat bersemayamnya DewaSiwa, kompleks pura terdiri dari tigabangunan: Candi Bentar, Kori Agung danMeru.

Dalam kepercayaan umat Hindu, ketigabangunan ini simbol dari Gunung Mahameru.Gunung suci tempat bersemayamnya dewa.Candi Bentar ialah kaki gunung, Kori Agungbagian tubuh dan Meru sebagai puncak. JikaCandi Bentar merupakan bagian awal darisebuah tempat suci, bagaimana jika iadiletakkan dihalaman sebuah rumah?Samakah artinya bahwa rumah itumerupakan Meru? Jika ia diletakkan sebelummemasuki pekuburan, berarti Merudisamakan dengan kuburankah? Bagi orangtua di Bali, ini jadi penghinaan.

Saat Drs I Gusti Agung Gde Putra menjadiKanwil Departemen Agama Provinsi Bali, ia

BEDAH BUKU

Judul buku : Bali Menggugat

Tahun terbit : 2014

Penulis : Putu Setia

Penerbit : PT Gramedia, Jakarta

Tebal halaman : ix+390 hlm; 14x21 cm

Page 35: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

35BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

berikan ceramah di Institut Hindu Dharmabahwa pembangunan ini sebagai salahkaprah. Candi Bentar dibangun dimana-mana serta dijadikannya dalam bentukmini— sebagai cinderamata— melun-turkan nilai magis yang terkandung. Sudahtak ada maknanya.

Akibatnya, tak banyak masyarakat yangtahu asal usul dari bangunan tersebut. Apamakna dari setiap ukiran dan kenapa CandiBentar jadi bagian dari suatu tempat sakral.

Lain kisah Candi Bentar, lain kisah Pénjor.Ia mirip umbul-umbul terbuat dari bambumelengkung yang diujungnya digan-tungkan janur. Pénjor diletakkan didepanpura saat upacara persembahyangan ataudidepan rumah setiap Hari Raya Galungan.

Pénjor merupakan bentuk ucapan syukurkepada Sang Hyang Widhi—Tuhan— yangtelah menghindarkan masyarakat daribencana, terutama kelaparan. Karena itudi Pénjor digantungkan berbagai hasilbumi. Pada pangkal janur digantungkankelapa, ketela dan makin keatas dihiasipadi.

Namun kini wujud syukur itu telah bergesermakna menjadi pertanda disuatu tempatsedang ada keramaian. Pénjor dijumpaidimana-mana sebagai hiasan semata. Bisadipasang ketika ada peresmian gedung,pameran, penyambutan grup turis atauditempat yang sedang ada hajatan sunatanatau perkawinan.

Setali tiga uang, pergeseran makna jugadialami Canang Sari. Ini sesajen kecil yangdibuat dari rangkaian janur, diisi kembang,beras dan uang kepeng. Persembahansederhana kepada Tuhan untuk memohonkeselamatan.

Namun, kini Canang Sari dikomersilkandengan mempersembahkannya kepadatamu penting ataupun turis yang baruturun dari pesawat di Bandara Ngurah rai.Lunturlah sudah nilai suci sarana keaga-maan dengan memberikan persembahanuntuk Tuhan kepada manusia.

Fenomena pergeseran makna ini ditudingsebagai komersialisasi sarana keagamaandi Bali. Candi Bentar bertebaran dimana-mana, Pénjor hanya sebagai sebuah

pertanda bahwa sedang ada keramaianhingga Canang Sari yang diberikan padatamu. Tudingan ini tidak salah.

PUTU SETIA. Anak Bali yang menggugatBali. Ia sebagai putra daerah yangmengalami perubahan keadaan didaerahasalnya ini. Ia mengamati, merasakan danmenggali kembali fenomena yang terjadi.Akhirnya pada 1986 ia menuliskan apa yangia temui didaerah asalnya ini dalam bukuMenggugat Bali.

Ia menggugat perubahan yang terjadi diBali. Mulai dari bangunan, saranakeagamaan, tradisi hingga penampilan seni.Buku Menggugat Bali pun berhasilmendapatkan penghargaan tertinggi dariYayasan Buku Utama Departemen Pendi-dikan dan Kebudayaan untuk karya non-f iksi. Buku yang diterbitkan PT PustakaGraf iti ini dicetak ulang sebanyak dua kalidan diterjemahkan ke bahasa Jepang dandicetak ulang sampai dua kali juga.

Itu terjadi 28 tahun lalu. Ketika Putu Setiamuda tengah berkecamuk dengan peru-bahan yang terjadi di tanah kelahirannya.Kini kembali dipertanyakan, apakah yangterjadi seperempat abad lebih lalu itu masih

BEDAH BUKU

Page 36: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

36BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

BEDAH BUKU

terjadi di Bali? Apakah gugatan terhadapperubahan di Bali masih dilayangkan juga?

Ia pun berkeinginan untuk menelusurikembali apa yang ia tulis 28 tahun silam.Ia kembali mengecek hal-hal yang dulunyaia kritisi. Pengecekan kembali fakta danmenghadirkannya sebagai informasi baruuntuk memperbaharui bukunya.Menerbitkan kembali Menggugat Bali yangterbit pada 1986 dengan informasi baru 28tahun kemudian. Apakah persoalan Balimasih sama seperti dulu, atau sudahberubah?

Putu Setia, 28 tahun kemudian telahberubah. Ia yang dulunya mengabdikandiri sebagai wartawan di Tempo, kinisepenuhnya mengabdi pada agamanya. Iatelah menjadi pendeta Hindu—abhiseka— dengan gelar Ida Pandita MpuJaya Prema Ananda. Buku yang iaterbitkan pada 2014 ini juga berubah.Dulunya berjudul Menggugat Bali, kini jadi

Bali Menggugat. Sayang, persoalan di Balitetap tak berubah.

Buku ini sebenarnya adalah Menggugat Baliyang diterbitkan ulang. Dalam katapengantarnya, Putu Setia katakan bahwahanya terjadi perbaikan ejaan dan kesalahanpengetikan dari buku terdahulu. Namundisetiap akhir bab, ia memberikan tulisantambahan, Bali 28 tahun kemudian. Disinilahunsur kebaharuan Bali ditemukan.

Buku ini baik dibaca bagi mereka yang hendaktahu bagaimana tradisi dan makna rituskeagamaan Bali yang sebenarnya. Putu Setiamemberikan sejarah singkat dan makna daritradisi tersebut. Kritik terhadap perubahanyang terjadi juga diberikan. Ditulis denganmenarik mengambil seorang tokoh yangberkaitan dengan topik yang ia bahas. Mulaidari kalender Bali hingga penampilan arja,teater rakyat.

Putu setia menuliskan kecemasan danmelampiaskan sekadar rasa kurang puasnyapada Bali. # Trinata

Page 37: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

37BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

DEDAH KAMPUS

SEWINDU SUDAH ASHALUDDIN JALILMEMIMPIN Universitas Riau (UR). Kiniposisinya telah digantikan oleh Aras

Mulyadi. Sebagai nakhoda baru di UR, Rektorbaru punya tugas penting membawauniversitas ini jadi lebih baik lagi. Tentu ia takbisa kerjakan semuanya sendiri.

Dalam pelaksanaan tugasnya Rektor punyaPembantu Rektor (PR) yang dimandatkanuntuk mengerjakan seluruh program sesuaibidangnya. PR 1 bantu bidang akademis, PR2 bidang kepegawaian dan sarana, PR 3bidang kemahasiswaan dan PR 4 bidangkejasama.

Dari pemaparan saat MusyawarahPerencanaan Pembangunan (Musrembang),salah satu program bidang akademismerujuk pada Peningkatan kualifikasi dankompetensi dosen. Pengembangan fasilitasumum akademik dan non akademik diUniversitas Riau jadi salah satu programbidang sarana dan prasarana. Pembinaanbakat dan minat, peningkatan kesejahteraankelembagaan mahasiswa juga dilakukanbidang kemahasiswaaan. Programkerjasama antar lembaga dan institusi dalamnegeri berkenaan dengan sharing sumberdaya juga jadi salah satu program bidangkerjasama.

Untuk rektor baru program ini tentunya bisajadi dilanjutkan, dikurangi atau dimodifikasi.Tentunya ini melihat bagaimana sebelumnyaprogram tersebut terlaksana. Karena itu,Bahana Mahasiswa adakan jajak pendapat.Untuk mengevaluasi bagaimana programterlaksana dilihat dari sudut pandang civitasakademika UR.

Bahana Mahasiswa lakukan penyebaranangket secara acak. Survei dilakukan selama2 minggu. Sebanyak 425 lembar angketdisebar diseluruh UR, hanya kembali

sebanyak 203 lembar. Angket ini ditujukankepada mahasiswa, dosen/pegawai dankelembagaan mahasiswa. Diharapkan dariangket ini dapat mewakili tanggapanmasyarakat kampus. Angket ini tidakbertujuan untuk mengarahkan opini ataumenyudutkan salah satu pihak.

Dalam hal menilai kinerja Rektor UR danjajarannya dalam kembangkan perguruantinggi ini, hanya 1,16 persen yang katakansangat tidak baik. Pada tingkatan kurangbaik ada 13,95 persen. Sedangkan 53,49persen sepakat bahwa pengembanganUR sudah cukup baik. Selebihnya yangmenilai baik dan sangat baik berurutan29,07 dan 2,33 persen.

Beberapa responden menuliskanalasannya menilai bahwa pengembangankurang baik karena pimpinan universitastidak secara total dalam mendukungkegiatan untuk pengembangan UR,seperti penelitian yang kurang didukungdan didanai.

Dibidang akademik, realisasi dalam prosespendidikan di UR 5,66 persen mengatakansangat tidak baik. Untuk penilaian kurangbaik dan cukup baik 29,25 dan 35,38persen civitas akademika sepakat.Sedangkan 27,36 persen mengatakan baikdan 1,42 persen mengatakan sangat baik.Tak sampai 1 persen, yaitu 0.94 persenmenyatakan tidak tahu.

Sebagian besar responden yang menilaibahwa bidang akademik cukup baikkarena sebagian dosen telah mengajardengan baik. Dosen yang mengajar sudahbaik, tapi masih ada dosen yang jarangmasuk. Harus ada aturan yang ketat, tulissalah satu responden.

Page 38: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

38BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

tak baik. Tidak besarnya gaung kerjasamadi kampus juga jadi alasan dalampemberian penilaian.

Untuk dana bantuan dalam penye-lenggaraan penelitian, 12,21 persen bilangrealisasinya sangat tidak baik. Di opsilainnya, 30,52 persen katakan kurang baik,37,56 persen merasa cukup baik dan 13,62persen menyatakan baik. Hanya 2,35persen yang menilai bahwa realisasinyasudah sangat baik dan 3,76 persenmengatakan tidak tahu.

Salah satu responden menilai bahwa hal inisangat tidak baik karena informasinya yangtidak transparan. Informasinya kurang,malahan tidak sampai ke fakultas yang jauhdari kampus Panam tulis salah saturesponden. Alasan mayoritas adalahkurangnya sosialisasi.

Persoalan pelayanan keamanan dankebersihan kampus UR, 9,66 persen bilangsangat tidak baik dan 24,64 persenmenyatakan kurang baik. Untuk penilaiancukup baik, 35,75 persen sepakat soal inidan 22,22 persen katakan baik. Sedangkan6,76 dan 0,97 persen menyatakan sangatbaik dan tidak tahu.

Sebagian besar responden menilai cukupbaik karena sudah mulai adanya aturanyang ketat. Juga adanya perubahan sistemkeamanan, Semoga tidak ada lagikehilangan barang-barang atau kendaraanbermotor tulis salah satu responden.

Untuk pengembangan UR lebih baik,banyak responden yang memberikanmasukan kepada pemimpin baru UR.Secara garis besar responden memintapelaksanaan visi dan misi UR yang tepatuntuk memajukan perguruan tinggi inilebih baik lagi. Selain itu juga diharapkanRektor UR dapat membuat akreditasi URmenjadi A dan terlaksananya Tridharmaperguruan tinggi dengan baik.

Salah satu responden menuliskan:Pemimpin UR harus bersahabat denganmahasiswa dan tidak malu terjun langsungke mahasiswa. Jadilah pemimpin yangmendengarkan pendapat mahasiswa.#

DEDAH KAMPUS

Untuk sarana prasarana, civitas akademikaberpendapat 17,87 persen kondisi di URdalam keadaan sangat tidak baik. Di tarafkurang baik dan cukup baik, 41,06 dan 23,19persen civitas akademika beri penilaiantersebut. Sedangkan 14,49 persen menilaibahwa sarana dan prasarana sudah baik.Sisanya 3,38 persen menyatakan sudahsangat baik.

Salah satu responden menuliskan alasanmengapa ia katakan sangat tidak baik,karena masih adanya jalan di UR yang rusak.Terutama di kampus UR Gobah. Sedangkanyang menilai bahwa sarana prasarana sudahcukup baik, karena UR sudah menerapkansistem pelayanan otomatis seperti BarierGate.

Persoalan pelayanan serta pengembangankreatif itas kelembagaan mahasiswaataupun mahasiswa yang direalisasikan olehrektor dan jajarannya, 9,39 persenmengatakan sangat tidak baik. Sedangkan22,07 persen katakan kurang baik, 44,13persen bilang cukup baik dan 22,54 persenmerasa baik. Hanya , 1,41 persen katakansangat baik dan 0,47 persen menyatakantidak tahu.

Kurang ramahnya staff administrasi dalammelayani mahasiswa jadi salah satu alasanresponden menilai bahwa pelayanan masihdalam taraf sangat tidak baik. Dari sisikelembagaan mahasiswa, tidak trans-parannya pendanaan kegiatan sertakurangnya komunikasi yang baik kekelembagaan mahasiswa jadi alasan bahwapenilaian kurang baik.

Bagian pengembangan kerjasama yangdilakukan oleh rektor dan jajarannya untukmembuat UR jadi lebih baik 10,15 persenbilang sangat tidak baik. Sedangkan 21,83persen nyatakan kurang baik. Penilaiancukup baik diberikan 39,09 persen civitasakademika UR. sedangkan 22,34 persenlainnya menyatakan baik dan 4,06 persenkatakan sangat baik. Ada 2,54 persen yangkatakan tidak tahu.

Salah satu responden yang menilai cukupbaik menuliskan Kerjasama sudah terjalindengan baik, tapi jangan sampai realisasinya

Page 39: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

39BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

DEDAH KAMPUS

Page 40: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

40BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

ALUMNI

WAJARKAN KALAUMAHASISWA YANGHANYA KULIAH saja

bisa dapat IP tinggi?” tanyaElf izar. Hari itu ia tengahmengajar di jurusan Mana-jemen Informatika. Salah satujurusan di Fakultas Matema-tika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas Riau biasadisingkat FMIPA UR.

Elfizar yang juga merupakanalumni dari fakultas tersebutkini mengajar di almama-ternya. Ia kerap memberikanpesan kepada mahasiswa.“Jangan hanya kuliah untukdapat IP tinggi, tapi kalianjuga harus belajar beror-ganisasi,” ujarnya.

Baginya, jika seorang maha-siswa yang setiap hari ker-jaannya hanya belajar danmendapat Indeks Prestasiatau IP tinggi adalah hal wajar.Berbeda jika hal itu dilakukanoleh mahasiswa aktif beror-ganisasi. “Itu artinya dia pan-dai membagi waktu, berso-sialisasi dan bekerja denganorang banyak,” jelas pria yanghobi berenang ini.

Ia tambahkan ketika melamarpekerjaan, skill dalam berin-teraksi dan berorganisasi

Mahasiswa aktif organisasi tetap bisa lulus dengan nilai memuaskan

Oleh Rifqa Gusmida (Kru Magang)

yang dibutuhkan. Bukan han-ya nilai dari kuliah.

SULUNG DARI LIMA BER-SAUDARA INI LAHIR DITELUK LATAK, daerah Beng-kalis. Pada 27 Maret 1974.Masa kecilnya ia lewati digugusan pulau bagian dariProvinsi Riau ini.

Anak dari pasangan Muham-mad Deka dan Nurmi awalipendidikannya di SDN 021Teluk Latak, setelah itu iameneruskan ke SMPN KelapaPati.

Semasa SMP, kurang lebih 13kilometer harus ia tempuhuntuk sampai ke sekolah.Sepeda jadi teman setianyamenuju tempat ia belajar.Menuju kesana, hanya 6kilometer jalanan yang sudahdiaspal, sisanya jalan tanahkuning. Hujan dan panas jaditantangan.

Jika hujan tanah menempel diban sepeda, membuatnyasusah melaju. Ia tak hilangakal. Ban berselimut tanah ituia ceburkan ke parit, lalumencari kayu untuk mengikistanah liatnya.

Tak hanya itu, jika hujan turun,Elfizar akan tetap ke sekolah.“Tak ada alasan tak kesekolah,” ujarnya. Sampaidisekolah, jaket basah ialetakkan di kursi. “Gurutertawa melihat saya, karenalantai banjir,” ujar Elf izarsambil tertawa.

Begitu tamat, ia lanjutkanpendidikan di SMAN 1Bengkalis. Dari SMP hinggaSMA Elfizar selalu mendapatjuara umum. Hal ini membuatatuknya selalu berujar Elf izarakan menjadi dokter. Sehi-ngga Elf izar bercita-citamenjadi dokter.

Namun semasa kuliah, iamemilih untuk mendapatgelar sarjana di JurusanMatematika. Ia lebih tertarikke matematika.

Elf izar tidak menjadi maha-siswa yang pasif, ia aktifdiberbagai organisasi. Salahsatunya ia terlibat aktif diHimpunan Mahasiswa Juru-san Matematika di FMIPA UR.

Organisasi lainnya ia tekuniialah Bahana Mahasiswa.“Saya tahu Bahana Maha-siswa itu dari surat kabarnyadulu,” kenang Elf izar. Ia

Page 41: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

41BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

Page 42: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

42BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

ALUMNI

banyak mendapat informasiseputar kampus dari lemba-ran kertas tersebut. Ia jugatertarik dengan opini yangdibuat oleh mahasiswa.Ketertarikannya semakinmenjadi ketika ia tahu bahwakru dari Bahana semuanyaadalah mahasiswa.

“Saya pergi main-main keGobah, sekedar jalan-jalan,”ceritanya. Niat jalan-jalannyaberbuah informasi bahwasedang ada perekrutan kruuntuk Bahana Mahasiswa.Elf izarpun berniat untukgabung. “Waktu itu Pemimp-in Redaksinya Bang Zulmi-zan,” kenang pria yang kentalberbicara dialek melayu ini.

Pria yang raih gelar magisterdalam Ilmu Komputer diUniversitas Gadjah Mada inimenjalani proses bergabungdengan Bahana Mahasiswa.Mulai dari membuat suratlamaran, lalu diwawancarahingga ikuti Diklat JurnalistikMahasiswa T ingkat Dasaratau DJMTD. Ia ceritakanpelajaran yang diperoleh.Mulai dari bagaimana menulisberita, teknik reportase,menulils panjang dan lainnya.Jadilah ia bergabung diBahana Mahasiswa pada1994.

Pengurus Badan PerwakilanMahasiswa FMIPA ini punyapengalaman paling berkesandi Bahana ketika ia buat beritaterkait laboratorium kom-puter di kampusnya. Saat itujika mahasiswa ingin meng-gunakan komputer harusmembayar. Dengan kata lain,rental komputer. Ia punmenanyakan kejelasan soalpemakaian komputer terse-but kepada pengelolanya.“Saya tanya kenapa sepertiitu. Harusnya mahasiswabebas memakai. Itu gratis,”cerita pria yang pernahmeraih juara 2 dalam lomba

karya tulis ilmiah di fakul-tasnya itu.

Elfizar membuat liputan ter-kait persoalan laboratoriumini dan dimuat di BahanaMahasiswa. Setelah berita itu,tidak ada lagi pungutan yangdiminta kepada mahasiswauntuk menggunakan kompu-ter. Ia tekankan Bahana Ma-hasiswa jadi kontrol dalamkebijakan yang ada di kam-pus. “Ketika kita melihat adayang tidak benar, kita mem-pertanyakan kenapa bisa jadiseperti itu,” ujarnya men-jelaskan pada kru Bahana.

Pria yang memiliki moto hidupdengan ilmu kita bisa menjaditerbaik ini berproses di Baha-na selama 2 tahun. Mulai bela-jar soal tulis menulis dari krumagang hingga menjadi krutetap dijabatan redaktur. Iajuga pernah ikuti DiklatJurnalistik

Mahasiswa Tingkat Lanjut diBandung. Dilema ia hadapi.Selama seminggu ia akanmenimba ilmu di luar bangkukuliah. Selama itulah ia harusmeninggalkan kuliah.

“Saya putuskan tetap bera-ngkat bersama Zulmansyah,kru Bahana juga,” kenangnya.Ia menganggap bahwa ikutipelatihan ini menjadi kebu-tuhan dasarnya. Ia yakin akanbanyak ilmu yang ia dapatdisana. Ia akan merasa rugijika tak ambil kesempatan ini.Elf izar mene-mui dosennyauntuk meminta izin. “Sayaharus tanya ke kawan-kawanapa pelajaran hari itu, dan jikaada tugas, ya dikerjakan,”ujarnya.

Mahasiswa berprestasiFMIPA UR ini merasa enakmenjadi aktivis. Apalagi diBahana. Ketika ia mewa-

Elfizarbesertakeluarga.Foto:Istimewa

Page 43: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

43BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

ALUMNI

wancarai narasumber, adaperasaan was-was. “Bahwatindakan yang diambil jadiberesiko ketika di ekspos,”kata Elf izar. Ia mengenangbagaimana mereka perluberhati-hati karena pers tidakbebas di zaman orde baru.“Kita berhadapan langsungdengan penguasa,” kena-ngnya.

Ia ceritakan kala itu ada kritiksoal Sumbangan DermawanSosial Berhadiah atau SDSB.Tujuan kegiatan ini adalahpengumpulan dana sosial.Sayangnya justru peng-umpulan dana ini membawaaspek negatif dijadikantempat berjudi. “Ini sepertisiji zaman sekarang, tapi legalkarena dikelola Dinas Sosial,”jelasnya. Karena mendapatkritikan keras dari mahasiswadan masyarakat akhirnyakegiatan ini dibubarkan.

KINI ELFIZAR TAK LAGI SIBUKDIDUNIA JURNALISTIK. Se-telah mendapatkan gelarDoktor di bidang komputerdari University of Malaya, iafokus mengajar. Sebagai do-sen, kegiatan seperti menelitidan menulis buku tak boleh iatinggalkan. “Harus dibia-sakan, kalau tidak bisa lupa,”ujarnya.

Elfizar tak sepenuhnya meni-nggalkan dunia tulis menulis.Ia terkadang masih menyem-patkan diri menulis opini dandimuat di Harian Riau Posataupun di Bahana Maha-siswa. Ia tak ingin sampai lupateknik menulis yang ia dapatselama ini.

Ia ceritakan kemampuannyadibidang tulis menulis sema-kin meningkat ketika berga-bung di Bahana. Ia berpikirbahwa menulis bukanlah

hobi. Itu adalah skill yang ha-rus ia kuasai. Karena kemam-puan menulis bagi mahasiswasangat berguna, apalagidalam pembuatan skripsi.

“Akan terlihat perbedaanpenulisan skripsi dari kruBahana dan yang tidak biasamenulis,” jelasnya. Menu-rutnya kelebihan setelahmempelajari hal ini adalahwaktu yang digunakan untukmenulis lebih singkat danlebih terstruktur.

Elf izar juga merasa kemam-puan menulis itu dapat iarasakan manfaatnya ketika iamenjadi dosen. Karena iaharus membuat jurnal atau-pun bahan seminar hinggamenulis buku. Semuanyamenjadi lebih mudah untukdirinya.

Ia yang dulu pernah menjadipengurus Himpunan Mahasis-wa Statistika Wilayah Su-matera ini kerap berpesan ke

mahasiswanya. “Menjadiaktivis juga bisa berprestasi diperkuliahan,” ujarnya. Iaberharap dirinya bisa menjadicontoh untuk mahasiswanya.

“Saya aktif di organisasi tapijuga bisa lulus denganpredikat cumlaude,” ujarnya.Menurutnya yang pentingadalah bagaimana mahasiswadapat mengatur waktunya.Antara kegiatan organisasidan perkuliahan. Tidak baikjika salah satu dijalani namunyang lainnya ditinggalkan.

Ia tidak sepakat dengananggapan bahwa menjadiaktivis harus tamat denganwaktu yang lama. Apalagi jikaada yang mengatakan bahwaaktivis adalah orang yangkurang pintar karena IPnyarendah. “Harusnya orangpintar menjadi aktivis, denganbegitu makin banyakkelebihannya,” jelas Elfizar.

“Intinya time management.”#

Elfizar bersama rekan-rekannya menghadiri Rakornas AptikomFoto: Istimewa

Page 44: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

44BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

SETELAH BEBERAPA BULANMENGHIRUP udara bebas kabut asap,ada kekhawatiran tamu istimewa itu

datang lagi. Ia bukanlah hal baru bagimasyarakat di Riau. Karena selain musimhujan dan kemarau, musim asap juga jadirutinitas biasa yang hampir terjadi setiaptahunnya.

Yang dihadapi masyarakat bermacam-macam. Mulai dari sekolah terancam di-liburkan, aktif itas terhambat dan kese-hatanpun terganggu. Kerugian yang terjadiberulang dan mulai jadi ‘hal biasa’.

Ini bukti bahwa fenomena asap jadi rutinitastahunan. Bila membicarakan penyebabutama dari bencana ini, pastinya terkaitkebakaran hutan dan lahan, atau karhutla.Asal muasal asap ini sepertinya sudah takdianggap berbahaya lagi. Sebab walaupunbanyak keluhan yang disampaikan,penyelesaiannya tetap tak jelas.

Bukankah ada undang-undang yangmengatur bahwa hal tersebut dilarang?Kenapa bila aturannya sudah ada, tetapipelanggaran tetap terjadi dan bahkan terusberulang?

Kita harus terus mengingatkan pihak yangperlu memaksimalkan kinerjanya untukmemberikan efek jera bagi pembakar hutandan lahan. Mereka sudah dengan tegamengorbankan kesehatan jutaan oranguntuk keuntungan pribadi maupun go-longannya.

Kabut asap yang terjadi beberapa waktu laluadalah kiriman dari bagian selatan pulauSumatera. Sebagaimana di wartakan dalamsitus riau-global.com, berdasarkan pantauanSatelit Terra dan Aqua Badan MeteorologiKlimatologi Geofisika (BMKG) Bandara SultanSyarif kasim (SSK II) Pekanbaru.

Titik api terbanyak di Pulau Sumatera untukbagian Sumatera Selatan terdapat 218 titikapi, Jambi, 46 titik api, Lampung 19 titikapi, Bangka Belitung 5 ttik api dan Bengkulu

4 titik api. Sementara di Provinsi Riau bagianselatan sendiri terdapat 29 titik api ditambahdi Sumatera Barat 5 titik api.

Meskipun demikian, Riau tetap juga memberisumbangsih asap yang berasal dari titik apidi kabupaten-kabupaten. diantaranyaIndragiri Hilir sebanyak 21 titik api, IndragiriHulu 5 titik api dan Pelalawan 3 titik api.

Dimanapun terjadinya, tetap saja dampakyang ditimbulkan dirasakan banyak mas-yarakat didaerah lain. Dan tetap saja hal inimenjadi bukti meratanya pelanggaranundang-undang kehutanan dan lingkunganhidup.

Sampai kapankah kita akan merasakanmusim asap? Apakah musim ini akan jadiwarisan kita pada generasi penerus?

Bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi lagibila tidak ada tindakan tegas yang membuatjera pelaku karhutla. Tentunya ada pihak yangberkewajiban untuk memberikan tindakan.Sebagai warga negara yang baik alangkahbaiknya jika kita ikut mengawasi dan salingmengingatkan.

Saling menyalahkan, tuding menudingkewajibanpun tidak ada gunanya bila tidakada kesadaran untuk melakukan kebaikandari dalam diri orang itu sendiri. Tugasmenjaga ketertiban memang dilimpahkannegara pada pihak tertentu, pemerintah danjajarannya sebagaimana mereka dipilih olehrakyat untuk memimpin. Saling memperbaikidiri, dan bila mungkin bisa menularkannyakepada orang lain maka akan lebih baik.

Terutama untuk mahasiswa FKIP, yangnantinya akan menjadi penempa generasipenerus. Sudah menjadi kewajiban kita untukmenanamkan nilai-nilai kebaikan padapeserta didik kita nantinya. Semoga denganusaha mendidik generasi penerus denganmenanamkan nilai-nilai karakter di dalamnya,mampu menekan angka kriminalitas di negeriini.

OPINI

Oleh Ariyani. Mapala Suluh FKIP Universitas Riau

Page 45: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

45BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

Saat Menstruasi Sering Kram danPusing

PERKENALKAN DOKTER, nama saya Ayudan kini berumur 22 tahun. Sayamengalami beberapa keluhan kesehatan

saat menstruasi. Pertama, masa menstruasisaya hanya tiga sampai empat hari, apakah ininormal? Selain itu saat musim hujan dan udaradingin, ujung jari kaki saya sering kesemutandan kram di punggung belakang. Apakah iniberbahaya? Saya juga sering merasa pusing,meriang, tidak konsentrasi dan kegerahansaat kena sinar matahari. Apa penyebabnya inidokter? Apakah ini tergolong penyakitberbahaya? Terima kasih atas tanggapannya.

Ayu Elsuraya Djamhur, Mahasiswa HubunganInternasional 2011 FISIP

JawabMasa pendarahan menstruasi normal tiga harisampai seminggu, jadi masa menstruasi Ayumasih dalam batas normal. Kesemutan dankram yang sering dialami waktu musim hujanatau udara dingin merupakan respon fisiologistubuh. Ini bentuk adaptasi tubuh terhadapperubahan musim. Namun ini bisa jadi gejalaseperti asam urat atau radang sendi.

Kalau mengenai rasa pusing, meriang dan tidakkonsentrasi saat cuaca panas ini disebabkandehidrasi pada tubuh Ayu. Segera konsumsi airyang cukup sekitar 2 liter per hari. Ini bisa jadisolusi yang mudah diterapkan sehari-hari. Jikakeluhan masih berlanjut, kami sarankanperiksa ke Klinik Universitas Riau. Danberkonsultasi langsung dengan kami.

Tim dokter Klinik Universitas Riau.

Disentri Mengkonsumsi MakananPedas.

DOKTER, SAYA SERING ALAMI disentri saatkonsumsi makanan pedas. Biasanya saatmakan mie ayam dengan menambah saus yangcukup banyak. Apa yang baik saya lakukan agartetap bisa mengkonsumsi makanan pedas tapitidak disentri lagi. Terima kasih.

Roy, Mahasiswa Agroteknologi, 2011

Fakultas Pertanian

JawabMakanan pedas memang dapat menimbulkanmasalah, salah satunya diare. Cabe meng-andung zat kapsaisin, berfungsi meng-hilangkan sakit kepala, antiradang, me-ningkatkan nafsu makan bahkan hilangkanrasa kantuk. Namun zat ini bisa merangsangpeningkatan gerak usus yang buat seseoranglebih sering buang air besar dan diare akut.

Konsumsi cabe cukup banyak bisa timbulkanefek, terutama bagi mereka yang sensitive.Tampaknya Roy tergolong orang yangsensitive kalau makan pedas. Jadi disarankanuntuk konsumsi makanan pedas dalam jumlahcukup.

Tim dokter Klinik Universitas Riau.

Kebiasaan Kencing Malam Hari

TERIMA KASIH KEPADA BAHANAMahasiswa yang fasil itasi sayaberkonsultasi dengan ahlinya. Saya

punya keluhan yaitu sering berkali-kali ketoilet yang jadi keiasaan saya saat malam hari,terlebih tengah malam. Ini sangatmengganggu waktu tidur malam saya.Bagaimana menanggulanginya dan apakahefek yang timbul dari kebiasaan ini ?

Ade, Mahasiswa Ilmu Ekonomi

JawabSering buang air kecil salah satu gejala yangmengarah ke berbagai penyakit diantaranyainfeksi saluran kencing. Terjadi pembesaranprostat dan diabetes melitus pada laki-laki.Gejala lain yakni rasa tidak puas setelah buangair kecil, kencing menetes dan nyeri saatbuang air. Namun untuk menegaskandiagnosis penyakit tersebut, perlu dilakukanpemeriksaan seperti cek Urine, darah maupunpencitraan. Oleh karena itu sebaiknya Adelangsung datang ke Klinik Universitas Riauuntuk periksa lebih lanjut.

Tim Dokter Klinik Universitas Riau

KESEHATAN

Page 46: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

46BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

ARTIKEL ILMIAH

NEGARA MEMPRIO-RITASKAN ANGGARANPENDIDIKAN sekurang-

kurangnya 20 persen darianggaran pendapatan danbelanja negara serta darianggaran pendapatan danbelanja daerah untuk meme-nuhi kebutuhan penye-lenggaraan pendidikan nasi-onal. Ini tertuang dalamUndang-undang Dasar 1945pasal 31 ayat 4 hasil aman-demen.

Sebenarnya untuk apa negaraharus memprioritaskan ang-garan pendidikan?

Dalam laporan TahunanUnicef—Badan PerserikatanBangsa-bangsa yang menang-ani dana bantuan bagi anak-anak— pada 2010, menje-laskan pentingnya pendi-dikan. Dalam laporan dije-laskan pendidikan jadi elemenpenting dalam mengurangikemiskinan, memberdayakanwanita dan menyelamatkananak-anak dari berbagai ben-tuk ekspoitasi.

Pertanyaannya, apakah deng-an adanya anggaran yangdikhususkan ini menjaminpendidikan jadi lebih baik?Dapatkah pendidikan yangjadi elemen penting ituterwujud di Indonesia? Atauterkhususnya di Riau?

Dilema anggaran pendidikan untuk tingkatkan sumberdaya manusiaOleh Ahlul Fadli

KAMSOL BEKERJA DI BADANPERENCANAAN Pembang-unan Daerah (Bappeda) Riau,sebagai Kepala Bidang Pene-litian & Kerjasama Pemba-ngunan. Ia melihat adanyafenomena dengan terba-tasnya infrastruktur akibat-kan banyak anak yang takbersekolah.

“Itu melanggar konstitusi,dalam undang-undang—pendidikan adalah tanggungjawab pemerintah, bagai-manapun keterbatasan infra-struktur pemerintah harusmemenuhi kebutuhan itu,”kata pria kelahiran Dabo-singkep, 14 Maret 1965 ini.

Melalui disertasinya untukgelar doktoral di Ilmu Eko-nomi Pasca Sarjana FakultasEkonomi dan Bisnis di Uni-versitas Brawijaya, ia jelaskanapakah anggaran pendidikanyang dicanangkan tersebutbermanfaat, atau dimanfa-atkan. Ia buat tugas akhirdengan judul Analisis Pem-biayaan Sektor Pendidikandalam Upaya Merestruktu-risasi Strategi PeningkatanKualitas Sumberdaya Manusiadan Provinsi Riau.

Ia bandingkan tiga provinsi diIndonesia: DKI Jakarta, JawaTimur dan Riau dalam pem-biayaan pendidikan. Menurut-nya, DKI Jakarta dan Jawa

Tengah perkembangan pem-biayaan pendidikannya me-nunjukkan peningkatan. Se-dangkan Riau lebih fluktuatifatau tidak tetap dalam pem-biayaan pendidikan.

Menurut Kamsol, belum adayang memantau pembiayaananggaran pendidikan sebagaialat ukur majunya sumber-daya manusia. Maka ia yangpertama kali melakukan peng-ukuran dan analisa soal ini diRiau. Kamsol meneliti di 12kabupaten dan kota.

Ia fokus melakukan penelitiandi Riau karena melihat adanyaketimpangan pendapatan.Provinsi Riau berada di urutanketiga yang Indeks Pem-bangunan Manusia atauIPMnya masih berada diba-wah rata-rata. MagisterManajemen di UnversitasPutera Indonesia atau UPI-YPTK pada 2002 ini melaku-kan penelitian rentang 2007hingga 2012.

Data yang digunakannyabersumber dari LaporanPublikasi Badan Pusat Sta-tistik Provinsi Riau, kuisionerhingga wawancara. Seda-ngkan teknik analisa datanyamenggunakan metode DataEnvelopment Analysis atauDEA. Ini merupakan teknikuntuk menghitung perban-0dingan input yang diolah dan

Page 47: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

47BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

ARTIKEL ILMIAH

output yang dihasilkan.

Untuk menganalisis kinerjadan pengaruh pengeluaranpembiayaan pendidikan diRiau, Kamsol gunakan meto-de analisa jalur atau PathAnalysis. Metode ini untukmengetahui hubungan ada-nya sarana prasarana dengankualitas sumberdaya manusiayang dihasilkan.

Keberhasilannya di satuantingkat pendidikan, makadigunakan pendekatan ana-lisis sekolah sukses atauSuccess School Analysis.Sekolah yang dipandang telahmemenuhi kriteria dimanaakan dilihat standar kinerjapendidikannya dengan mem-bandingkan pengeluaranbelanja kebutuhan pendi-dikan yang dilakukan.

Sarjana Administrasi Pendi-dikan di Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Univer-sitas Islam Riau ini juga gu-nakan metode AHP. MetodeAnalytical Hierarchy Processatau pengelompokkan ting-kat intensitas pentingnyasuatu indikator dari perma-salahan ini dapat memu-dahkan penelitian.

Dalam hipotesisnya, ia jelas-kan terdapat pengaruh positifpembiayaan sektor pendi-dikan terhadap ketersediaansarana dan prasarana pendi-dikan. Ia mendasarkan hipo-tesis ini dari penelitian Iskan-dar dan Suprapto pada 2013.Dimana hasilnya, semakintinggi alokasi belanja bidangpendidikan, maka semakintinggi ketersediaan saranapendidikan.

Hipotesis lainnya, akan adadampak positif untuk kualitassumberdaya manusia. Inididasarkan pada penelitianCao pada 2008, hasilnyasemakin tinggi pendidikanyang ditempuh, maka makin

tinggi kualitas sumberdayamanusianya.

Benarkah hipotesisnya?

PROVINSI RIAU BERUPADARATAN DAN PERAIRAN.Luasnya sekitar8,8 juta km2.Jumlah penduduknya untuklaki-laki melebihi 3 juta jiwa,sedangkan perempuan seki-tar 2,9 juta jiwa. Jumlah jiwauntuk kelompok umur wajibbelajar, dari 5 hingga 19 tahunmencapa 1,8 juta.

Untuk mengetahui kondisipendidikan di Riau, dapatdigambarkan dengan bebe-rapa indikator. Diantaranya,

Indeks Pembangunan Manu-sia atau IPM, rata-rata lamasekolah serta angka melekhuruf. IPM menggambarkanperkembangan kualitas sum-berdaya manusia yang terdiridari komponen indekspendidikan, angka harapanhidup dan indeks daya beli.

Dari hasil penelitian diperolehpada 2011, Kabupaten Kamparmemiliki perkembangan IPMyang meningkat diban-dingkan kabupaten lain.Namun capaian IPMnya masihlebih rendah dibandingkanPekanbaru dan Dumai.

Untuk perkembangan rata-rata lama sekolah di Riausetiap tahunnya terjadipeningkat. T ingkat lamasekolah tertinggi terdapat diPekanbaru, rata-rata lebihdari 11 tahun. Sedangkan yangterendah terdapat di Kabu-paten Kepulauan Merantirata-rata lama sekolahnya 7tahun.

Sedangkan angka melekhuruf di Riau, peningkatanselalu terjadi setiap tahunnya.Pada 2011, capaian angkamelek huruf hingga 98,42persen. Untuk daerah yangtertinggi angka melekhurufnya terdapat di Pekan-

baru dan Dumai, sekitar 99,89dan 99,35 persen. Untukcapaian terendah angkamelek huruf berada diKepulauan Meranti sekitar90,35 persen.

Ini tak terlepas dariperbedaan tinggi rendahnyanominal belanja pendidikantiap kabupaten. “Untuk itudalam menyusun RencanaPembangunan Jangka Mene-ngah atau RPJM indikatorutamanya saya buat dulu.Angka lama sekolah diubahdari 8 jadi 10 tahun. Sehinggawajib belajar pendidikan

www.

m-e

duka

si.we

b.id

Page 48: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

48BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

ARTIKEL ILMIAH

dasar harus tuntas,” ucapKamsol. Ia masuk dalam timpenyusun RPJM Provinsi.Kamsol menambahkan, nan-tinya lulusan sumber dayamanusia di Riau minimal akanberpendidikan akhir—Seko-lah Menengah Atas (SMA).“Kabupaten dan kota akanmengejar wajib belajar pendi-dikan dasar—wajar dikdas—9 tahun, 2014 sampai 2018 ha-rus tuntas,” tambah Kamsol.

Dan bagaimana dengan pem-biayaan pendidikan di Riau?

Dalam penelitian Kamsolsebagian besar daerah diProvinsi Riau telah alokasikanbelanja pendidikan lebih dari20 persen. Kota Pekanbarujadi daerah dengan alokasiyang terbesar sekitar Rp 469juta rupiah atau 43,70 persendari APBD. Daerah lain,Kabupaten Indragiri Hilir36,25 persen, KuantanSingingi 33,19 persen danKampar 29,93 persen.

Sedangkan Indragiri Hulu27,92 persen, KepulauanMeranti 26,18 persen, Dumai25, 67 persen dan Pelalawan22,83 persen. Untuk dae-rahyang alokasi belanja pendi-dikan di bawah 20persen ada di Kabu-paten Siak 19.94 per-sen, Bengkalis 19,02persen, Rokan Hilir17,79 persen danRokan Hulu 17,70persen.

Pembiayaan belanjapendidikan dapat dili-hat dari besarnyaanggaran dan perun-tukannya. Apakah di-alokasikan untuk ma-najemen, akses sertamutu pendidikan.Manajemen terdiridari program saranadan prasarana apara-tur, pengembangan

sistem pelaporan, adminis-trasi perkantoran, kebutuhanolahraga dan manajemenolahraga.

Untuk akses, ada DanaAlokasi Khusus (DAK), Pendi-dikan Anak Usia Dini (PAUD),Wajar Sembilan tahun, per-ingatan hari besar, sarana danprasarana pendi-dikan dasar,pendidikan menengah, nonformal dan luar biasa. Seda-ngkan Mutu Pendidikan ter-diri dari peningkatan kapasi-tas sumberdaya manusia, mu-tu pendidikan tenaga kepen-didikan, pelayanan pendidi-kan, pendidikan tinggi, bu-daya baca pustaka dan ke-pemudaan.

Pembiayaan sektor pendi-dikan kabupaten/kota di Riaubaik di bawah maupun di atas20 persen mempunyai prio-ritas utama meningkatkanakses pendidikan. Sementaraprioritas kedua pada mana-jemen dan mutu yang ter-akhir.

“Karna program yang adatidak mengarahkan kepadaoutput atau suatu keluaranyang dapat langsung diguna-kan,” kata Kamsol.

Menurutnya SDM bidangperencanaan tidak siap dalammelaksanakan anggaran 20%,dan desain yang jelas daripusat itu tidak ada. “Jadimereka hanya membuat kegi-atan. Mereka anggap ketikamemberi tunjangan kesejah-teraan jadi tinggi maka mutupendidikan meningkat. Pada-hal itu hanya persepsi yangmereka buat,” Kamsol me-nambahkan.

Ia mencontohkan KabupatenBengkalis, dengan anggaranhampir Rp 700 miliar hanyadigunakan untuk kesejah-teraan guru, sehingga per-bandingan guru dan muridcukup besar. “Guru mengajar20 siswa, itu tidak ef isien.Seharusnya 30 siswa, padahalmasih banyak anak-anak yangtidak sekolah,” katanya.Kamsol melihat program yangdibuat tidak berdasarkanhitungan yang jelas, “Peren-canaan matang tapi hanyadengan persepsi, makanyapendidikan tidak berdam-pak.”

Ia menambahkan efek dariperencanaan yang tak jelas iniadanya kelebihan jumlah

labsky2012.blogspot.com

Page 49: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

49BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

ARTIKEL ILMIAH

guru, namun banyak anakyang tidak bersekolah.“Manajemen lagi masa-lahnya. Disana sebenarnyafungsi Dinas Pendidikan,”ucap Kamsol. Dinas lakukanmonitoring evaluasi danregulasi, teknis pelaksanaanberikan kepada sekolah.

Dalam konsep dasar pem-biayaan pendidikan ada duahal penting yang perlu dikajimenurut Kamsol. Biayapendidikan secara keselu-ruhan (total cost) dan biayasatuan persiswa (unit cost).Biaya satuan di tingkatsekolah merupakan jumlahtotal biaya pendidikan tingkatsekolah baik yang bersumberdari pemerintah, orang tuadan masyarakat dalampenyelenggarakan pendi-dikan satu tahun pelajaran.

Biaya satuan per muridmerupakan ukuran yangmenggambarkan seberapabesar uang yang dialokasikansekolah secara efektif untukkepentingan murid padamasing-masing sekolah.

Penelitian terhadap satuanbiaya pendidikan secaramikro menggunakan metodeanalisis kualitatif deskriptif(SSA). Kondisi menyangkutbiaya pendidikan per tahuntiap siswa SD, SMP dan SMAdi Kabupaten/Kota yangmenerima alokasi anggaranpendidikan. Dalam penelitianini Kota Pekanbaru danDumai.

Hasilnya, orang tua siswalebih banyak keluarkan biayanon-pendidikan pada jenjangSD, SMP dan SMA. Sepertibiaya sumbangan gedung,iuran rutin sekolah, alat tulis,seragam, praktikum, buku,perlengkapan olahraga, uang

saku, study tour, Iestambahan dan pengeluaranlainnya. Tidak kurang dari 10juta biaya yang dikeluarkantiap tahunnya oleh orang tua.Kamsol melihat, seharusnyatidak ada lagi biaya yangdikeluarkan oleh orang tuauntuk anaknya sekolah.

“Kebijakan dalam sektoranggaran pendidikan seh-arusnya menutupi biaya yangdikeluarkan orang tua siswakarena amanat undang-undang, pendidikan gratis ituya benar gratis,” ucapnya.

Menurut Kamsol kenapaterjadi demikian, karenaperencanaan tidak tepatdalam melihat kebutuhan apayang harus dipenuhi olehpemerintah. Anggaran yangdibuat masih pada kebutuhansekolah dan biaya guru. Iacontohkan program BantuanOperasional Sekolah atauBOS, “BOS ini sudah betul,tapi BOS inikan merata. Sejutayang di Irian Jaya samadengan sejuta di tempat lain.Kan tidak adil, tapi itu lah yangbisa dilakukan merekasekarang. Karena belum adastrategi yang betul danmanajemen yang jelas,” KataKamsol.

SECARA GARIS BESARANGGARAN 20 PERSENTIDAKLAH EFEKTIF. Kamsolmenyimpulkan hal ini karenabanyak dana yang seharusnyadigunakan untuk peningkatanmutu pendidikan banyakdigunakan untukmelaksanakan kegiatan danprogram yang tak tepatsasaran untuk peningkatanmutu. Seharusnya anggarantersebut digunakan untukmeningkatkan daya tampungsekolah, pemerataan kemam-puan dan kapasitas guru sertapenguatan manajemenpendidikan.

Masyarakatpun tetap mem-iliki beban biaya pendidikan disekolah dasar dan menengah.Sampai hal mendasar, masya-rakat tetap dimintai danasumbangan untuk pemba-ngunan, padahal ini seha-rusnya sudah masuk dalamanggaran tersebut.

Ia menambahkan anggaran20 persen itu belum adaevaluasi dari pemerintah. Darihasil yang ia teliti 20 persenitu dana tidak efektif, tidakefisien dan tidak berdampak.#

Page 50: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

50BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

Mahasiswa Jurusan Fisika di FMIPA URyang belajar ilmu lainnya untuk meneliti

kualitas air sungai hingga ke Jerman.

Oleh Suryadi

Page 51: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

51BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

SEORANG LELAKI TIBA DIM U E N C H E NI N T E R N A T I O N A L

AIRPORT. Badannya langsungkedinginan. Ketakutan mulaidirasakan. Ia bertanya-tanyaapakah akan lolos ketikadiperiksa pihak Imigrasi dibandara tersebut. Ya, iaberada di Jerman, salah satunegara di Eropa T imur.

Memakai baju kaos dilapisijaket, membawa satu tasransel dan satu tas berisilaptop. Ia pun melangkahmenuju staff imigrasi.Ketakutan pun hilang setelahdiperiksa. Setelah diketahuibahwa tujuan datang keJerman untuk belajar selamadua bulan, ia diperbolehkanpergi.

Lelaki itu adalah Valendry.Memiliki nama lengkapValendry Harvenda. Mahasis-wa Fisika Fakultas Matema-tika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas Riau. AwalMei 2013 Valendry harusmeninggalkan kampus karenadapat kesempatan belajar diJerman selama dua bulan.

Selama itu Valendry mela-kukan suatu percobaanpenelitian dengan gunakanalat yang disebut bio sensor.Teknologi sensor denganbantuan tumbuhan dari alam,alga. Ini berguna untukmengukur kadar oksigenterlarut dalam sungai.

Berada di Jerman, iamempelajari banyak hal.

PENELITIAN INI BERAWALDARI IDE SEORANG DOSENFISIKA, Lazuardi. “Sungai kitasudah tercemar karena adapenambangan emas,penambangan minyak danadanya industri karet,” kataLazuardi. Ia pun ingin menelitikualitas air dengan metodewater quality monitoring ataumonitor kualitas air.

Untuk mengetahui kondisi airsungai, dilakukan pengukuranoksigen terlarut dalam sungaidengan memanfaatkan Alga.Alga tumbuhan yang hidup disungai dan menghasilkanoksigen. Air kaya oksigen iniditandai dengan kondisi

alganya. “Alga yang baiktentu memberi kehidupanbagi makhluk hidup lain yangada di sungai itu,” jelasValendry.

Untuk mengukur kadaroksigen yang larut dalamsungai tadi tentu tidak hanyamenggunakan Alga. Butuhteknologi lain untuk men-deteksi kadar oksigen yangingin diketahui. Dengan katalain dibutuhkan alat sensoruntuk mengetahui kualitasoksigen dalam sungai yangditeliti.

Lazuardi lakukan perjalananke Jerman dengan dua orangdosen lainnya, Samsul Bahridari Fakultas Teknik danYanuar yang juga sama-samadari FMIPA.

Di Jerman mereka berkunjungdi salah satu Universitas diMuenchen dan bertemudengan beberapa orang gurubesar di sana. Salah seorangyang ditemui ialah Joachim,Doktor dari TechnicalUniversited Muenchensekaligus pemilik Cellasys.

Cellasys perusahaan penyediaalat sensor yang dibutuhkanLazuardi untuk menghu-bungkan alga guna mende-teksi kadar oksigen terlarutdalam sungai tadi. Peng-gabungan alga dengan alatsensor ini selanjutnya disebutsebagai bio sensor. “Kitasepakat lakukan kerjasamasama,” ucap Lazuardi sambiltersenyum.

Usai perjalanan dipenghujungtahun 2012 itu, selanjutnyamempersiapkan Valendryuntuk berangkat ke Jerman.“Mereka minta mahasiswayang belajar di tempatmereka,” kata Lazuardi.

Page 52: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

52BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

SEMPENA

TIBA DI JERMAN VALENDRYLANGSUNG BERSIAP-SIAP. Iadiperkenalkan dengan alat-alat yang harus ia pelajari.Valendry harus belajar meng-etahui nama-nama alat, fung-si serta kegunaannya terlebihdahulu.

Alat sensor itu terdiri daribeberapa komponen. KataValendry alat sensornyasebesar kotak sepatu. Kom-ponen di dalamnya bekerjasecara otomatis. Ada alatpemompa yang mengalirkannutrisi dan benda kecil yangdisebut chip.

“Benda kecil inilah yangmembaca alga dan meng-ukur paramater f isis ataubentuk air yang kita butuh-kan dalam penelitian,” lanjutValendry sambil menggam-barkan bentuk alat sensor dikertas.

Untuk alga sendiri memilikibermacam spesies. T idaksemua spesies alga dapat

digunakan untuk mendeteksidissolved oxygen atau oksigenterlarut. Jenis alga yangdigunakan untuk penelitian inialgae chlorella kaessleri.Diharapkan berbagai jenisalga yang hidup di sungaidapat dimanfaatkan untukmendeteksi berbagai polutantertentu. “Misal mendeteksisabun, mendeteksi minyakdan limbah penambanganemas,” jelas Valendry.

Valendry menjelaskan secararingkas, metode yang ialakukan untuk penelitian ini.Setelah mengambil alga darisungai melalui proses kulti-vasi, alga yang sejenis dibiak-kan atau diadaptasikan dalamsatu wadah. Pembiakkan algadibantu dengan makananyang disebut media algasebagai nutrisi. Media algadibuat sendiri dengan larutankimia terdiri dari kalium dansenyawa lain yang dapatmencegah bakteri agar algatidak rusak.

Selanjutnya alga dibiarkanselama satu minggu denganbantuan cahaya, boleh deng-an cahaya matahari atau puncahaya buatan. “Alga yangbaik harus terhindar daribakteri agar terhubung deng-an sensor sehingga dapatmengukur parameter yangdibutuhkan,” tegas Valendry.

Setelah berfotosintesisselama satu minggu, alga siapdipindahkan ke wadah nutrisiatau imola yang disalurkanlewat selang. Chip-chip taditerdapat dalam imola, dibawahnya terdapat elektro-da pengukur dan terhubungdengan Personal Computeryang mendeteksi hasil. Alatsensor akan menampilkandalam bentuk perubahan danselanjutnya akan dianalisa.

BEGINILAH VALENDRYMELAKUKAN PENELITIANmemanfaatkan tumbuhan disungai atau juga di kolam-kolam. Ia harus belajar

ValendrysedangpengenalanAlatLaboratoriumdengan kepalakantorCellasysGmbH, Dr.-Ing. JoachimWiest.Foto:Istimewa

Page 53: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

53BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

SEMPENA

berbagai bidang ilmu, tidakhanya belajar F isika sesuaijurusan ia jalani di kampus.Harus belajar biologi, kimiadan memahami teknologiatau alat sensor yang ia pakaidi Jerman.

Untuk biologi, ia harusmemahami jenis-jenis algakemudian harus belajar zat-zat kimia yang juga dipakaiketika membuat media ataunutrisi bagi alga. Untuk alatsensor, Valendry harusbelajar dan mengecek ter-lebih dahulu komponen-komponen yang tersusun.

Untuk belajar ilmu biologi,kimia dan fisika bagi Valendrytidak terlalu susah. Keseha-rian Valendry semasa dudukdi bangku menengah per-tama, menengah atas hinggatercatat sebagai mahasiswaselalu berhu-bungan denganilmu alam.

Keaktifan dibidang ilmu inisudah dilakoni Valendry

ketika berstatus sebagaisiswa. Valendry sering ikutolimpiade biologi, “Padahalwaktu SMP saya lebih sukaf isika,” jelas Valendry.

Minat Valendry mengenaibidang ilmu alam punberubah-ubah, hobi f isikasaat duduk dibangku mene-ngah pertama hilang saatduduk di sekolah menengahatas. Usai menamatkansekolah menengah atasValendry melanjutkan studi diUniversitas Riau denganmemilih jurusan f isika.“Meski sempat bingung pilihjurusan, saya pikir memilihf isika adalah tantangan,”tegas Valendry yang jugahobi otak-atik komputer.

Valendry katakan, denganf isika saya bisa ke mana-mana. Ini terbukti saatValendry dapat kesempatanbelajar di Jerman. Berbagaipengalaman pun dirasakanValendry selama di Jerman.

Valendry saat Short Trip ke Muenchen Flughafen. Foto: Istimewa

“Mengenal transportasi danbagaimana cara beli tiket,”kata Valendry. Ia cepat pahamkarena informasi tersedialewat brosur dan pengu-muman di kertas. “Orang diJerman sangat disiplin danmenghargai waktu, ken-daraannya pun berangkat dantiba sesuai waktu yangditentukan,” kenang Valen-dry.

Kenangan lain yang terusteringat oleh Valendry,selama di Jerman hanyamenemukan dua masjid.Berpuasa pun dari pukul tigasubuh sampai jam sembilanmalam baru berbuka puasa.“Pukul tujuh itu masih adamatahari di sana,” sebutValendry sambil tersenyum.Pulang dari tugas belajarValendry semakin termotivasidan ingin menciptakan segeraalat ini. “Ini untuk lingkunganterutama sungai di Riau juga,”harap Valendry.#

Page 54: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

54BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

FEATURE

EKO MEMPERHATIKANGEDUNG BERLANTAIDUA ITU. Ia mahasiswa

Manajemen SumberdayaPerairan Fakultas PerikananUniversitas Riau, atau dising-kat Faperika UR. Penasaran, iabersiap masuk ke gedungdengan tulisan PerpustakaanUniversitas Riau tersebut.Ingin memasuki gedungbercat paduan orange danputih itu, ia harus melewatipintu kaca transparan. “Kamikecepatan datang,” ujarnya.Pintu masih terkunci. “Ada

yang menarik perhatiandidalam gedung ini,” ujar Eko.

Selaku mahasiswa baru ang-katan 2014, Eko penasa-randengan gedung yang berisibuku-buku tersebut. Gedungdua lantai ini punya ruanganduduk terbuka dibagian kiridan kanannya. SebutannyaTaman Digital english corner.Bisa digunakan bagi mahasi-swa untuk membaca, berdis-kusi ataupun surfing di duniamaya menggunakan jaringanWire-less Fidelity atau WiFi.

Ketika waktunya perpus-takaan dibuka—pukul 8 Seninhingga Sabtu dan pukul 9pada Minggu— mahasiswaakan melewati karpet merahdan mendengarkan suarasambutan dari mesin oto-matis. Selamat datang diPerpustakaan Universitas Riauujarnya. Bagi yang barupertama kali ke gedung ini,dibagian depan telah terdapatalur prosedur yang harusdilakukan untuk menguruskartu ataupun peminjaman.

Berpindah tempat dan berganti pengelola, kiniperpustakaan UR turut berubah. Bukan lagi

sekedar tempat buku-buku ditumpuk, tapi iajadi tempat civitas akademika menggais ilmu.

Oleh Trinata Pardede

Page 55: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

55BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

FEATURE

Bagi Eko, ia sudah tak sabaruntuk melihat koleksi bukudisini. Ia segera menujutempat penitipan tas, lalumeletakkan tasnya didalamloker di sebelah kiri pintumasuk. Ia naiki tangga menujulantai dua. Tempat buku-bukuberada. Sampai dilantai dua,ia harus lakukan scan KartuTanda Mahasiswa di alat yangtelah tersedia di meja.Petualangan Eko mencaribukupun dimulai.

PADA 1962 UNIVERSITASRIAU MEMBUAT PERPUS-TAKAAN. Hal ini beriringandengan didirikannya Univer-sitas Riau. Ia berada dikampus UR Gobah, JalanPattimura. Kala itu, pertamakali didirikan, luasnya hanyasekitar 100 meter persegi.Pada 1980 luasnya bertambahjadi 500 meter persegi.

Setelah berusia 30 tahun danpusat kegiatan mahasiswaserta rektorat berpindah kekampus UR Panam Jalan HR

Subrantas Km 12,5, perpus-takaanpun berpindah. Hinggakini bangunan yang jadigudang ilmu bagi mahasiswatersebut masih tetap beradadi kampus UR Panam.

Dari setiap pergantian pim-pinan dari unit universitas ini,sedikit demi sedikit perpus-takaan juga alami perubahan.Mulai dari zaman kepe-mimpinan Aswandi Bahar,hingga kini Agus Sutikno.

Masa Aswandi Bahar, ia diberikepercayaan untuk kelola

Page 56: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

56BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

perpustakaan dari 2004hingga 2008. Kala itu Aswandiyang telah raih gelar masterdalam bidang informasi danperpustakaan ditawari olehMuchtar Ahmad—Rektor kalaitu— sebagai Wakil KepalaPerpustakaan. Ia menolaktawaran tersebut.

“Kalau jadi wakil, kerja sayajadi nggak maksimal,” ujarAswandi Bahar. Ia mintaMuchtar Ahmad untuk beri-kan kepercayaan padanyauntuk kelola perpustakaan.Walaupun Rektor kala itujelaskan ia akan diangkat jadiketua setelah 3 bulan men-jabat. “Saya tidak mau itu jadibumerang. Saya ingin kerjayang benar,” tambahnya.

April 2004 Aswandi dapatundangan pelantikan, danMuchtar Ahmad beri keper-cayaan padanya kelola per-pustakaan. Usai pelantikan, iamelihat tempat tugas baru-nya. Hal yang ia pikirkan untukjalankan perpustakaan ialahbuat program pengembang-an jangka panjang. “Saya pu-tuskan untuk memfungsikanperpustakaan jadi pelayananberbasis online,” jelas Aswan-di.

Untuk wujudkan programnya,Aswandi harus mendatasegala perlengkapan yangdiperlukan. Mulai dari meng-

usahakan penambahan dayalistrik serta peralatan elek-tronik lainnya. “Waktu itudaya listrik Cuma 13 ribuwatt,” ujar Kepala Perpusta-kaan Universitas Riau kelimaini.

Ia juga hitung berapa bolalampu yang diperlukan, lalupenggunaan Air Conditioneratau AC. Komputer yangtersedia di perpustakaan ju-ga dicek. Ia dapati 6 kompu-ter yang ada disana dalamkeadaaan rusak. Pengecekantitik jaringan ke Pusat Kom-

puter UR juga ia dapati ada 60titik. Tujuannya bisa terwujudnamun ia harus mencari ban-tuan dana untuk menambahperlengkapan yang diperlu-kan. “Sudah dihitung semuadaya, ditambah jadi 110 ribuwatt dan semua peralatanbisa menyala,” tambahAswandi.

Aswandi dapatkan informasibantuan dana dari AsianDevelopment Bank. Merekaharus membuat proposalagar peroleh bantuan danatersebut. Bantuan sekitar $

Mahasiswa yang hendak masuk ke perpustakaan lakukan scan KTMatau Kartu Anggota Perpustakaan. Foto: Nata BM

Mahasiswa melakukanpeminjaman mandiri di mesinyang tersedia dalamperpustakaan. Jika tak mengerti,ada petugas yang membantu.Foto: Nata BM

Page 57: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

57BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

100 ribu, jika dikonversi kerupiah kala itu mencapai Rp 1miliar. “Waktu itu kita harusbuat proposalnya dalam ba-hasa inggris,” kenang Aswan-di.

Ia kumpulkan staff dan mintamereka kemukakan usulanapa yang dilakukan agarperpustakaan lebih baik.Diskusi tersebut membuah-kan sebuah proposal, dimana3 bulan kemudian dinyatakanjadi nomor 5 terbaik. Sehi-ngga dari 60 perpustakaan diIndonesia yang ajukan usulan,UR jadi satu-satunya di Suma-tera yang memperolehnya.Dengan dana inilah rencanaAswandi mulai dijalankan.

Hal pertama yang dilakukanadalah menambah daya lstrik,tambah jumlah AC dan mem-beli program online perpus-takaan. Aswandi jelaskanprogram online atau yangdisebut lontar itu dibeli dariUniversitas Indonesia. Alasan-nya memilih program lokalkarena untuk memudahkanjika ada permasalahan deng-an program itu. “Kalau belidiluar negeri, rusak harusmelapor kesana. Kalau disinibisa tinggal telepon,” ujarAswandi.

Pada 2004 lontar sudah mulaidigunakan. “Khusus awaluntuk bagian sirkulasi buku,”ujar Ajir, Pegawai perpusta-kaan sejak 1993. Karena tahapawal yang menggunakansistem online masih sirkulasi,maka untuk peminjaman,pengembalian dan pencarianbuku masih manual.

Dana dari Asian DevelopmentBank masih kurang untukmeweujudkan sistem perpus-takaan lebih baik, Aswandikembali mencari bantuan. Iamemperoleh bantuan dariuniversitas setelah ajukanproposal selama 2 tahun.

Tahun pertama Rp 400 jutadan kedua Rp 100 juta.

Dapat tambahan dana, iausahakan ruang kedap suara.Bisa digunakan untuk kegia-tan seminar, ceramah danacara lainnya. Speaker juga ialetakkan di ruanganuntukmemudahkan memberi peng-umuman kepada pengunjung.

Aswandi sadar, ketika menja-lankan sistem online, ia butuhkerjasama dari seluruh staff.Karena pekerjaan paling beratialah mengentri data.

Dari sebuah buku, perlubanyak data yang harusdiinput. Mulai dari penentuannomor katalog, misalnyauntuk buku Sosiologi Pendi-dikan. Kalau pendidikan diberikode 370 dan sosial 300, makanomor dari buku SosiologiPendidikan harus dipikirkandengan jeli. “Mau dimasuk-kan ke pendidikan, atausosial, ini yang tidak mudah.Beda dengan toko buku,” ujarAswandi diselengi tawa.

Ia juga pikirkan berbagai carauntuk memotivasi para stafagar tetap semangat kerja

dan menyelesaikan tang-gungjawabnya. Entri satubuku butuh waktu sekitar 10menit. “Belum lagi bereskanbukunya,” ucap Aswandisembari jelaskan cara entribuku. Ia katakan, kalaukaryawan bisa entri data 40buku sehari itu luar biasa.

Biasanya saat itu, seharisekitar 20 hingga 25 buku.Masa itu jam kerja pegawaihanya dari pukul 8 hinggasatu siang, jadi hanya 5 jam.Belum dihitung istirahatsejenak. Jika dihitung dalamwaktu sebulan hanya sedikitbuku yang terentri. Namunyang akan didata mencapaijutaan buku. “Kerjanya keciltapi harus teliti,” paparnya.

Perbaikan demi perbaikandilakukan oleh Aswandi,hingga masa kepemim-pinanya berakhir pada 2007dan diteruskan oleh DrNurhayati, MSc hingga 2011.Dimasa Nurhayati, perbaikaninfrastruktur, sumberdayamanusia dan manajemenperpustakaan dilakukan. Ang-garan yang memang kecil

FEATURE

Ruang perpustakaan Universitas Riau. Foto: Nata BM

Page 58: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

58BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015

untuk pengembangan per-pustakaan terus diusahakan.“Anggarannya memang kecil,tapi kita terus coba jalinkerjasama dengan berbagaipihak,” ujar Adi Prayitno kalaitu sebagai Pembantu RektorIV dibidang pengembangandan kerjasama.

EKO BERJALAN MENYUSURIRAK BUKU. “Mencari bukuyang kami suka,” ujarnya.Mendapatkan buku, ia berja-lan menuju meja baca. Sese-kali ia juga melihat keadaansekitar. Suasana perpus-takaan ramai kala itu, adayang membaca dan ada yangtengah menyelesaikan tugas.“Banyak juga yang berminatmasuk ke perpustakaan,”tambah Eko.

Menurut Endang Murniati,Sekretaris Perpustakaan,rata-rata pengunjung perpus-takaan yang datang perhari-nya sekitar 500 orang. Wakturamai kunjungan dari pukul 9pagi hingga 1 siang. Maha-siswapun kini bisa denganmudah mencari buku yangmereka inginkan. Sepertiteman dari Eko yang tengahmengetik judul buku yang iacari di komputer. Dekatdengan meja baca tempatmereka duduk. “Sudahmudah mencari karenadiberitahu letak bukunya.”

PADA 2011 PERPUSTAKAANKEMBALI BERGANTI PIM-PINAN. Kali ini mandat dibe-rikan pada Agus Sutikno. Ialangsung belajar cara menge-lola perpustakaan ketika iadilantik. “Harus belajar,walaupun bukan bidang yangsaya pelajari, namun ini ama-nah,” paparnya. Sistem yangia terapkan dalam memana-

jemen perpustakaan ialahketika temukan persoalan,segera ia cari solusinya. “Inibaru pembenahan,” tam-bahnya.

Agus juga menerapkanpemikiran bahwa pustakawanbekerja bukanlah untukdirinya saja, namun untukseluruh civitas akademika UR.“Saya harus memahamipegawai, melihat keadaan,kemampuan dan keterbata-san mereka,” ujar Agus. Iatekankan kunci dari manaje-rial perpustakaan yang baikdisini ialah memaksimalkanpelayanan

Perubahan pola pelayanan-pun mulai diterapkan Agus.Mulai dari bertambahnyakoleksi buku serta layananreferensi, karya ilmiah, jurnaldan skripsi online. Di perpus-takaan juga ada 3 jurnal yangmelingkupiwilayah lokal UR,nasional hingga internasional.“Kita sudah berlangganandan tinggal diakses di websitelib.unri.ac.id,” ujar Agus.

Endang selaku SekretarisPerpustakaan juga menam-bahkan akan ada perubahanmenuju pustaka digital. Pela-yanan online ditambah deng-an berlangganan lebih banyakjurnal, buku ajar dosen hinggabuku pendukung bagi maha-siswa.

Agus jelaskan untuk hal itumereka bertahap buat peru-bahan manajemen. Mulai dariperpustakaan terpadu yangakan di launching padaDesember. “Perpustakaanhanya satu,” ujar Endang.

Sistem terpadu yangdimaksud ialah dengan satukartu—Kartu Tanda Anggotaatau KTA untuk mahasiswa2012 kebawah dan KartuTanda Mahasiswa atau KTM

FEATURE

untuk 2013 keatas— bisameminjam di perpustakaanyang ada di UR. Jadimahasiswa FKIP bisa minjambuku di Fakultas Ekonomiatau sebaliknya. “Jika mencaribuku obat-obatan maka bisaminjam di perpustakaanSekolah Tinggi Farmasi atauStifar juga,” jelas Agus. Bataspeminjaman hanya sebanyak4 judul buku.

Misalnya ada yang pinjam 2judul buku di Fakultas Teknikdan akan pinjam lagi 3 buku diFakultas Ekonomi maka se-cara otomatis akan terblokirkarena lebih dari 4 buku. Jugajika satu buku telat dikem-balikan maka tidak bisa laku-kan peminjaman di perpus-takaan UR atau fakultas.

Ia tambahkan bahwa semuabuku diperpustakaan adalahmilik semua civitas akade-mika. Maka jaga bersama.“Kadang ada mahasiswa yangnakal,” ujar Agus sambilcerita. Mencuri buku dan adajuga yang merobek halamanbuku.

Ia menceritakan pernah adamahasiswa yang pinjam bukusetahun lamanya. Mahasiswaminta diskon denda buku,namun Agus menjawab itubuku milik mahasiswa bukanmilik saya. “Jadi minta diskondengan mahasiswa,” jelasAgus, “Coba pikirkan, dalamsetahun itu berapa orangyang bisa pakai buku terse-but. Bagaimana dengan yangtidak bisa meminjamnya?”

Agus menyatakan perpusta-kaan akan jadi sumber infor-masi ilmiah bagi mahasiswa.Dengan motto perpustakaan,the best solution the search.Solusi informasi bagi semuakalangan civitas UR.

Page 59: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

59BAHANA MAHASISWA

Edisi Januari 2015

kusi, untuk tidak meng-ganggu kelompok lain atauorang yang sedang membacabuku.

Josua, pengunjung perpus-takaan mengapresiasi peru-bahan perpustakaan. “Sudahbagus,” ucapnya. Kalau duluperpustakaan hanya bukasampai sabtu, kini hingga hariminggu. “Jadi bagus bangetbuat mahasiswa,” katanya.

Ia berharap petugas perpus-takaan lebih aktif lagi, karenaterbatasnya komputer. Iakatakan petugas jadi tempatditanyai oleh mahasiswa diruangan tersebut. “Kadangtidak ada petugas yang

ADI PRAYITNO BERHARAPPERPUSTAKAAN JADI ICONUNIVERSITAS. Bisa jadiperpustakaan yang besardengan fasilitas yang lengkap.Buku refrence, teks bookpupoler, jurnal makin dileng-kapi tiap bidang ilmu.

Ia menyarankan perlunya pe-ningkatan fasilitas fisik, beru-pa printer. Akan memudah-kan mahasiswa yang akanprint jurnal, langsung darikomputer. Gunakan sejenissistem voucher untuk biayaprint, cetak skripsi, danlaporan. Akan lebih murah jikamencetak diperpustakaan.“Tidak perlu kemana-mana,”ujarnya. Adanya ruang dis-

Ruang Tesis dan Skripsi diPerpustakaan UR. Foto: Nata BM

English Corner berada disisi kiri dan kanan Perpustakaan UR. DilengkapiWi-Fi serta Fasilitas Book Store hingga fotokopi dalam Perpustakaan URFoto: Nata BM

berada didekat komputer—pelayanan mandiri,” tambahJosua. Edi Kurniawan,pegunjung lainnya mengha-rapkan adanya peningkatandalam penyediaan layananskripsi.

“Secara manajemen sudahbagus,” ujar Aswandi. Iakatakan siapapun pemimpinperpustakaannya wajibbagus. Pertahankan akredi-tasi yang sudah dimiliki olehperpustakaan kita.

Siapapun pemimpinnya, per-pustakaan harus jadi jantung-nya perguruan tinggi. Libraryin the heart of university.#

Page 60: Majalah Bahana Edisi Jan 2015 BW

60BAHANA MAHASISWAEdisi Januari 2015