A. Pengertian Metode PembelajaranKegiatan belajar mengajar yang
melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu
proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan
belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik
agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh
guru.Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran
(Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran akuntansi adalah cara atau
pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan
materi pelajaran akuntansi. menempati peranan yang tak kalah
penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa
yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta
materi yang diajarkan.Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap
peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut,
strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Strategi belajar
mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan
mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode
pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga
pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan
pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaranSebagai
suatu cara,metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang
paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya,
jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Menurut
Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan
metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:1. Anak
didikAnak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya.
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual,
dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.2. TujuanTujuan adalah sasaran
yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan
instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan
pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan
taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.3. SituasiSituasi kegiatan belajar mengajar yang guru
ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Guru harus memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan
itu.4. FasilitasFasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan
yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Misalnya ketiadaan
laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode
eksperimen.5. GuruSetiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda.
Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam
memilih dan menentukan metode.
C. Syarat-syarat metode pembelajaranMenurut Ahmadi dalam (Asih,
2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan
metode mengajar adalah:1. Metode mengajar harus dapat
mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa2. Metode
mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi
siswa untuk mewujudkan hasil karya.4. Metode mengajar harus dapat
merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan
eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).5. Metode mengajar harus dapat
mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha pribadi.6. Metode mengajar harus dapat
meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya
dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.7. Metode
mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan
sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.
D. Macam-macam metode pembelajaranProses belajar-mengajar yang
baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran
secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain.
Masing-masing metode ada kelemahan dan kelebihannya. Tugas guru
ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses
belajar-mengajar. Menurut Djamarah (2002:93-110) macam-macam metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:Metode belajarHal yang
dilakukan peserta didikHal yang dilakukan pengajar
Small group discussion1. Membentuk kelompok (5-10 orang)2.
Memilih bahan diskusi3. Mempresentasikan makalah dan
mendiskusikannya di kelas1. Membuat ranbcangan bahan diskusi dan
aturan diskusi2. Menjadi moderator sekaligus mengulas hasil diskusi
mahasiswa pada setiap akhir sesi.
simulasi1. Mempelajari dan menjalankan suatau peran yang
ditugaskan kepadanya.2. Mempraktikan atau mencoba berbagai model
(komputer) yang telah disiapkan.
1. Merancang situasi atau kegiatan yang mirip dengan
sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer atau
berbagai latihan simulasi.2. Membahas kinerja mahasiswa.
Discovery learning1. Mencari, mengumpulkan dan menyusun
informasi yang ada untuk mendiskripsikan suatu pengetahuan.1.
Menyediakan data atau petunjuk untuk menelusuri suatu pengetahuan
yang harus dipelajari oleh mahasiswa.2. Memeriksa dan memberi
ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
Self directed learning1. Rencanakan kegiatan belajar,
melaksanakan dan menilai pengalaman belajar sendiri.1. Sebagai
fasilitator.
Cooperative learning1. Membahas dan menyimpulkan masalah atau
tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.1. Merancang dan
memantau proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa2.
Menyiapkan suatu makalah atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh
mahasiswa secara berkelompok.
Colaborative learning1. Bekerja sama dengan anggota kelompoknya
dalam mengerjakan tugas2. Membuar rancangan proses dan bentuk
penilaian berdasarkan konsesnsus kelompoknya sendiri.1. Merancang
tugas yang bersifat open ended.2. Sebagai fasilitator dan
motivator.
Contextual instruction1. Membahas konsep atau teori berkaitan
dengan situasi nyata.2. Melakukan study lapangan atau terjun di
dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori1. Menjelaskan bahan
kajian yang bersifat teori dan mengaitkannya dengan situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari kerja profesional managerial atau
entrepeneurial.2. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa dan terjun
ke lapangan.
Project based learning1. Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang
telah dirancang secara sistematis 2. Menunjukkan kinerja dan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya di forum1. Merancang suatu
tugas yang sistematis agar mahasiswa belajar pengetahuan dan
keterampilan melalui proses pencarian yang terstruktur dan
kompleks2. Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan.
Problem bsed learning1. Belajar dengan menggali atau mencari
informasi serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memcahkan
masalah faktual atau yang dirancang oleh dosen.1. Merancang tugas
untuk mencapai kompetensi tertentu.2. Membuat petunjuk untuk
mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh
majasiswa sendiri atau yang ditetapkan.
4. Metode proyekMetode proyek adalah cara penyajian pelajaran
yang bertitik tolak pada suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
Penggunaan metode ini bertitik tolak dari anggapan bahwa pemecahan
masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran, melainkan
hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya
dengan pemecahan masalah tersebut.5. Metode eksperimenMetode
eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan
menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.6. Metode tugas
atau resitasiMetode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena materi
pelajaran banyak sementara waktu sedikit. Agar materei pelajaran
selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah
yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa
dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan,dan di tempat
lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar,
baik individu maupun kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak
macamnya tergantung dari tujuan yang hendak dicapai.7. Metode
diskusiMetode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana
siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama. Teknik diskusi adalah
salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru
di sekolah. Dalam diskusi terjadi interaks, tukar menukar
pengalaman, informasi, memecahkan masalah dan siswa menjadi
aktif.
8. Metode sosiodramaMetode sosiodrama dan role playing dapat
dikatakan sama dalam pemakaiannya sering disilihgantikan.
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.9. Metode demonstrasiMetode
demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan dengan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses
penerimaan siswa terhadap pelajaran akan berkesan secara mendalam
sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.10. Metode
problem solvingMetode problem solving bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam
metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.8.
Metode karya wisataKaryawisata dalam arti metode mengajar mempunyai
arti tersendiri yang berbeda dalam arti umum. Karyawisata di sini
berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Teknik karya
wiasta adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar
siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.9. Metode tanya jawabMetode
tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
10. Metode latihanMetode latihan maerupakan suatu cara mengajar
yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini
dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
kesempatan dan keterampilan.11. Metode ceramahMetode ceramah adalah
metode tradisional, karena sejak dulu dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar
mengajar. Dalam metode ceramah dibutuhkan keaktifan guru dalam
kegiatan pengajaran. Metode ini banyak digunakan pada pengajar yang
kekurangan fasilitas.Setiap metode pembelajaran mempunyai
keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Penggunaan metode yang
variatif dan sesuai dengan materi serta tujuan pembelajaran dapat
membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar. Metode tersebut
harus dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran
yang diberikan oleh guru.E. Indikator Metode PembelajaranDari
uraian di atas, indikator-indikator dari metode pembelajaran dalam
penelitian ini adalah :1. membangkitkan motif dan minat belajar
siswa2. mendidik siswa belajar sendiri3. membangkitkan keinginan
belajar lebih lanjut4. meniadakan verbalitas dalam penyampaian
materiDaftar Pustaka :Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa
Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar
Baru.Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.METODE DISKUSI
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (
Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat
mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman
untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.
Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan
metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya
timbul dari asumsi :1.Diskusi merupakan metode yang sulit
diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar siswa muncul secara
spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan 2.Diskusi
biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu
pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan
itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas.
Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan
perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa
dihindari.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan
yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu
ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi
materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga guru
tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi
pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan
secara langsung kepada siswa, matari pembelajaran.ditemukan dan
diorganisir oleh siswa sendiri, karena tujuan utama metode ini
bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah
proses belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam
proses pembelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini
dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang
disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan.
Pengatur jalannya diskusi adalah guru. Kedua, diskusi kelompok
kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 3 - 7 orang. Proses pelaksanaan
diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa
submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan
guru. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar.Metode diskusi dapat merangsang siswa
untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide -
ide.Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.Dapat melatih siswa untuk dapat
mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu,
diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang
lain.Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya :Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi
dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan
berbicara.Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga
kesimpulan menjadi kabur.Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.Dalam diskusi
sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang
tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa
tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.2. Jenis
- jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, antara lain:
a. Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses
pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai
peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini
adalah:Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya
siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis
Sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar)
memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menitSiswa
diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar
pada moderatorSumber masalah memberi tanggapan Moderator
menyimpulkan hasil diskusi. b. Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam
kelompok - kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3 - 5 orang.
Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara
umum, kemudian masalah tersebut dibagi - bagi ke dalam submasalah
yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi
dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil
diskusinya.
c. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan
dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada
siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah
yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan
hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan
oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4 - 5 orang
di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi
lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara
langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau para panelis yang
sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel
efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan
metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan
dalam diskusi
3. Langkah - langkah Melaksanakan Diskusi
Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu
dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :
a. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di
antaranya:Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang
bersifat umum maupun tujuan khususMenentukan jenis diskusi yang
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapaiMenetapkan masalah yang akan dibahasMempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,
misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas - petugas
diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala
diperlukanb. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi
adalah :Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusiMemberikan pengarahan sebelum dilaksanakan
diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan
- aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan
dilaksanakanMelaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan
suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainyaMemberikan
kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide - idenyaMengendalikan pembicaraan
kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting,
sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar
dan tidak fokusc. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi
hendaklah dilakuan hal - hal sebagai berikut :Membuat pokok - pokok
pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusiMereview
jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya
DAFFTAR PUSTAKASTRATEGI PEMBELAJARAN DAN PEMILIHANNYA DIREKTORAT
TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008
Metode ceramah
Pengerti Metode Ceramah - Menurut Nana Sudjana ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa
jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan
alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya. (
Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah
merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab
(Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya
"the process and effects of mass communication" dala hal ingatan
sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada
disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu pada
umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W.
Schram adalah sangat efektif.
Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara
Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog
dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini
dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau
rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.
Pelaksanaan Metode CeramahPenerapan metode ceramah merupakan
cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan
telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang
membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan
tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik
perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini
tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi
tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.
Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai
berikut:Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak
sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.Guru seorang
pembicara yang baik yang memikat serta antusias.Guru akn merangkum
pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa
diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.Guru
memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya
terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).Jumlah siswa terlalu
banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode
ini.
Langkah-langkah penerapan metode ceramahLangkah-langkah yang
harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah
sebagai berikut:
a. Langkah PersiapanPersiapan yang dimaksud disini adalah
enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok
masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu,
guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami
pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah PenyajianPada tahap ini guru menyajikan bahan yang
berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c. Langkah GeneralisasiDalam hal ini unsur yang sama dan
berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai
pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi PenggunanPada langkah ini kesimpulan yang
diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna
kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode
ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu
menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik
penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan
dapat berlangsung dengan intensif.
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode CeramahSetiap metode
pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun
kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah
adalah:1.Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid
melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid
sekaligus secara komprehensif.2.Tidak membutuhkan tenaga yang
banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang cukup singkat murid
dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.3.Pelajaran bisa
dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat
diuraikan bahan yang banyak.4.Melatih para pelajar untuk
menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat
menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah1.Interaksi cenderung bersifat Centred
(berpusat pada guru)2.Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti
sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.3.Mungkin saja
siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang
dimaksudkan guru.4.Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh
guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak
dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.
Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi
kelemahan metode ceramah adalah:1.Meberi penjelasan dengan
memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan
memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.2.Selingilah
metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan
kebodanan anal-anak.3.Susunlah ceramah itu secara
sistematis4.Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari
penyajian seperti:
Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulisAlat pelajaran dua
dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.Alat pengajaran tiga
dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan
sebagainya)Gambar-bambarAlat-alat pelajaran visual di atas
proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop.
(Ramayulis: 1990: 118-119)
Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara dalam
menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan)
isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Asep
Herry Heriawan; 2003). Tidak setiap metode sesuai untuk digunakan
dalam pembelajaran tertentu. Karena itu, guru harus dapat memilih
metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.Pelaksanaan Metode DemonstrasiAda berbagai metode
pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, permainan
dan sebagainya. Salah satu metode yang dapat mendorong siswa untuk
aktif dan kreatif adalah metode demonstrasi.Metode demonstrasi
merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk membantu siswa
dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana
cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya?Demonstrasi sebagai metode
mengajar adalah bahwa seorang atau demonstrator (orang luar yang
sengaja diminta), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas suatu tentang suatu proses (J.J. Hasibuan; 2006). Misalnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, cara
mencangkok, cara okulasi, dan sebagainya.Keuntungan Metode
DemonstrasiSeorang guru IPA di SD dalam Kecamatan Sungaiselan
mengatakan Jika mengajar tentang perkembangbiakan tanaman, saya
lebih memilih metode demonstrasi karena lebih efektif. Siswa pun
mudah menangkap materi pelajaran tanpa harus saya ulang
berkali-kali.Dari beberapa kajian tentang metode demonstrasi,
keuntungan menggunakan metode ini adalah: perhatian siswa lebih
mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada
hal lain; siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil
pengamatannya, dan; siswa memperoleh pengalaman praktek, sehingga
pembelajaran jadi menyenangkan, siswa lebih aktif dan mudah
menyerap materi pelajaran.Metode DemonstrasiMetode Demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses
kejadian. Metode Demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda
miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain.
(Cecep, 2005). Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan
cara memperagakan barang, kejadian,aturan, dan urutan melakukan
suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000). Metode demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara
kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaifudin
Bahri Djamarah, 2000). Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami
bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang
memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses
atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang
dipelajari.Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi
demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang
pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan
rangsangan visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode
mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini (contoh : Pembulatan
Biodiesel) bagaimana cara membuatnya?, terdiri dari bahan apa?,
bagaimana proses mengerjakannya?)Manfaat psikologis dari metode
demonstrasi adalah :1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan2.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)Kelebihan metode
demonstrasi sebagai berikut :1. Membantu anak didik memahami dengan
jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda2. Memudahkan
berbagai jenis penjelasan.3. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh
konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaifudin Bahri
Djamarah, 2000)Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :1.
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan .2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan3. Sukar
dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
apa yang didemonstrasikan (Syaifudin Bahri Djamarah,
2000)Batas-Batas Kemungkinan Metode DemonstrasiDemonstrasi menjadi
tidak efektif bila: benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati
dengan jelas oleh siswa, siswa tidak dilibatkan untuk mencoba, dan
bila tidak dilakukan ditempat yang sebenarnya.Metode Demonstrasi
yang EfektifAgar metode demonstrasi dapat menjadi PAKEM, maka guru
harus: (1) merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai
oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat
yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan jumlah siswa apakah
memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4) menetapkan garis
besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan.
Metode pembelajaran Resitasi adalah suatu Metode mengajar dimana
siswa membuat resume sendiri dengan kalimatnya sendiri. hal ini
dikondisikan agar siswa memiliki pemahaman yang bersifat long term
memory. tujuan utama dari metode ini , yaitu siswa mampu
mencurahkan segala idenya melalui tulisannya sendiri berdasarkan
pengetahuan dan pemahamannya yang didapat dari proses pembelajaran
didalam kelas. pada metode resitasi ini guru harus benar-benar
memberi pemahaman yang jelas agar definisi asli atau pemahaman
aslinya tidak berubah. terkadang guru harus mengontrol satu persatu
resume siswa dengan seksama untuk mendapakan hasil yang maksimal.
metode resitasi bisa dikombinasikan dengan metode graphic organizer
untuk meminimalisir masalah tersebut.
kelebihan metode resitasi1. pengetahuan yang anak didik peroleh
dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama2. anak
didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil
inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.3. mengurangi
sikap teks book. 4. jika dikombinasikan dengan metode graphic
organizer siswa dapat memahami materi secara utuh dan
sistematis
kelemahan metode resitasi1. terkadang anak didik melakukan
penipuan karena peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya
tanpa mau bersusah payah ,mengerjakan sendiri.2. terkadang tugas
dikerjakan oleh orang lain 3. sukar memberikan tugas yang memenuhi
perbedaan individual.
untuk meminimalisir kelemahan metode ini, siswa jangan meresume
terlalu banyak. satu atau dua sub materi saja sudah cukup. selain
mempermudah guru mengkoreksi resume tersebut hal ini juga penting
untuk menjaga motivasi siswa dalam meresume. karena jika sudah
terlalu banyak biasanya siswa akan merasakan kejenuhan dan
sia-sialah metode ini.
terlepas dari berbagai hal yang telah disebutkan diatas pada
dasarnya kunci utama dari setiap metode yang diterapkan didalam
kelas adalah semangat mengajar karena proses pembelajaran yang
hidup biasanya hanya dimiliki oleh para guru yang punya semangat
mengajar. tanpa bermaksud menggurui karena berbagi itu indah.