Top Banner
MACAM-MACAM BRIKET 1. Briket batu bara Briket batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran batubara halus yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatanny.Manfaat briket batu bara Pemasok Bahan Bakar Yang Potensial dan Dapat Dihandalkan Untuk Rumah Tangga dan Industri Kecil Sumberdaya Energi Yang Mampu Menyuplai Dalam Jangka Panjang Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah- daerah terpencil. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya Proses Pembuatan Terdapat dua cara pembuatan briket batubara : Teknologi tanpa karbonisasi Batubara halus ( -3 mm) dicampur bahan pengikat ( dapat berupa tepung tapioca, serbuk tanah liat, molase atau pengikat lainnya) lalu dicetak pada tekanan pembriket 200 400 kg/cm2, selanjutnya dikeringkan. Teknologi dengan karbonisasi Batubara dipanaskan pada temperatur 700 C selama 3 - 4 jam, didinginkan, digerus sampai -3 mm. Selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti no. 1 di atas. Teknologi biobatubara (biocoal) Batubara halus - 3 mm dikeringkan sampai kadar air 10 %, ditambahkan biomasa (berupa bagas, serbuk gergaji) kemudian dicetak pada tekanan pembriketan 2-3 ton/cm2.
14

Macam macam Briket

Jul 17, 2016

Download

Documents

78628

Explorasi Pustaka
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Macam macam Briket

MACAM-MACAM BRIKET

1. Briket batu bara

Briket batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran batubara halus yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatanny.Manfaat briket batu bara

Pemasok Bahan Bakar Yang Potensial dan Dapat Dihandalkan Untuk Rumah Tangga dan Industri Kecil

Sumberdaya Energi Yang Mampu Menyuplai Dalam Jangka Panjang Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik

briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah-

daerah terpencil. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti batubara,

tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia baik

langsung maupun tidak langsung. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan

rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya

Proses Pembuatan

Terdapat dua cara pembuatan briket batubara : Teknologi tanpa karbonisasi

Batubara halus ( -3 mm) dicampur bahan pengikat ( dapat berupa tepung tapioca, serbuk tanah liat, molase atau pengikat lainnya) lalu dicetak pada tekanan pembriket 200 – 400 kg/cm2, selanjutnya dikeringkan.

Teknologi dengan karbonisasi Batubara dipanaskan pada temperatur 700 C selama 3 - 4 jam, didinginkan, digerus sampai -3 mm. Selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti no. 1 di atas.

Teknologi biobatubara (biocoal) Batubara halus - 3 mm dikeringkan sampai kadar air 10 %, ditambahkan biomasa (berupa bagas, serbuk gergaji) kemudian dicetak pada tekanan pembriketan 2-3 ton/cm2.

Page 2: Macam macam Briket

2. Briket bio-batu bara

Pabrik percontohan dibangun di atas tanah seluas ± 1 Ha, terdiri dari 8 bangunan fasilitas utama, yaitu bangunan untuk stockpile batu bara, stockpile bagas, pengeringan/ penggerusan/ bin/ pembriketan, pengayakan dan pengantongan briket, gudang produk briket, boiler minyak dan laboratorium/gudang sparepart/perkantoran. Dalam perkembangannya, maka pabrik ini dilengkapi pula dengan bangunan untuk percontohan berbagai tungku briket. Operasi produksi dikontrol oleh panel sentral dan juga panel-panel lain untuk masing-masing peralatan secara elektronik dan otomatik. Jumlah total daya listrik terpasang adalah 650 KVA. Sedangkan jumlah tenaga kerja adalah 15 orang operator yang telah dilatih dan 10 orang tenaga harian. Kapasitas produksi adalah 5 ton/jam atau 10.000 ton/tahun (1 shift). Saat ini mengingat pasar belum terbentuk, produksi dan pemasarannya baru mencapai 100 ton/bulan. Pada tahun 2003 direncanakan produksi akan ditingkatkan sesuai dengan kapasitas terpasang. Pada awal proses produksi, digunakan bahan baku batu bara (76%), bagas (19%) dan kapur (5%). Dalam perkembangannya untuk meningkatkan sifat fisik produk, ditambahkan molases sebagai bahan pengikat (8%) dan pengurangan bagas menjadi 10%, sehingga komposisi briket bio batu bara menjadi : batu bara (85%), bagas (10%) dan kapur (5%). Molases ditambahkan 8% dari total campuran tersebut. Pembuatan briket tersebut dilakukan pada mesin briket 2 roller dengan kuat tekan 2 – 3 ton/cm2. Briket yang pecah dialirkan kembali secara otomatis untuk dipres kembali

Page 3: Macam macam Briket

Bagan alir pembuatan briket bio batu bara Saat ini banyak industri kecil dan menengah serta rumah tangga yang masih menggunakan bahan bakar kayu atau kombinasi kayu dan BBM. Di lain pihak hutan sebagai sumber kayu bakar sudah banyak berubah fungsinya menjadi pemukiman, industri atau lahan pertanian. Masalah tersebut tentunya berdampak pada berkurangnya penyediaan kayu bakar, sementara harga minyak tanah juga cenderung meningkat. Dengan latar belakang tersebut, Puslitbang tekMIRA berinisiatif untuk memperkenalkan bahan bakar alternatif berupa briket bio batu bara untuk mengisi kekurangan kayu bakar dan pengganti minyak tanah, yakni dengan membangun sebuah pabrik percontohan briket bio batu bara di Palimanan, Jawa Barat. Pabrik percontohan briket bio batu bara Palimanan diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2 November 2001, sebagai hasil kerja sama antara NEDO-METI (Jepang) dengan DESDM (Indonesia). Pabrik percontohan ini berlokasi di Palimanan, ± 20 km sebelah barat Cirebon yang berfungsi sebagai pelabuhan batu bara, berdekatan dengan sentra kegiatan industri kecil pembakaran bata/genteng/kapur, industri rumah tangga (berbagai makanan), peternakan anak ayam, rotan, dan lain-lain. Inisiatif membangun pabrik percontohan briket bio batu bara didasarkan atas perlunya model pabrik briket dan produknya yang dapat memenuhi kebutuhan energi rakyat yang cocok dan murah untuk industri kecil dan rumah tangga perdesaan. Hal ini sekaligus mendukung program diversifikasi energi untuk mengurangi konsumsi minyak tanah. Dengan adanya pabrik percontohan ini, maka tekMIRA akan mempunyai fasilitas yang memadai untuk mengembangkan litbang briket dan mensosialisasikannya kepada pihak pengguna. Diharapkan, ada pihak swasta yang mengembangkannya pada tingkat komersial di kemudian hari.

Page 4: Macam macam Briket
Page 5: Macam macam Briket

Produk briket yang dihasilkan direncanakan untuk dapat dipakai di rumah tangga maupun industri kecil dan menengah, menggantikan kebutuhan energi panas dari BBM dan kayu bakar. Energi panas yang dihasilkan pada pembakaran briket dapat dipakai di antaranya untuk memasak, pengeringan hasil pertanian/peternakan (teh, bawang, tembakau, padi, ikan,dan lain-lain) pembakaran bata/ genteng/ keramik/ gerabah, dan industri lain yang membutuhkan panas. Briket ini dimungkinkan juga untuk digunakan dalam pemenuhan energi panas di boiler uap, industri makanan, dan sebagainya. Produk briket yang dihasilkan direncanakan untuk dapat dipakai di rumah tangga maupun industri kecil dan menengah, menggantikan kebutuhan energi panas dari BBM dan kayu bakar. Energi panas yang dihasilkan pada pembakaran briket dapat dipakai di antaranya untuk memasak, pengeringan hasil pertanian/peternakan (teh, bawang, tembakau, padi, ikan,dan lain-lain) pembakaran bata/ genteng/ keramik/ gerabah, dan industri lain yang membutuhkan panas. Briket ini dimungkinkan juga untuk digunakan dalam pemenuhan energi panas di boiler uap, industri makanan, dan sebagainya. Produk briket yang dihasilkan direncanakan untuk dapat dipakai di rumah tangga maupun industri kecil dan menengah, menggantikan kebutuhan energi panas dari BBM dan kayu bakar. Energi panas yang dihasilkan pada pembakaran briket dapat dipakai di antaranya untuk memasak, pengeringan hasil pertanian/peternakan (teh, bawang, tembakau, padi, ikan,dan lain-lain) pembakaran bata/ genteng/ keramik/ gerabah, dan industri lain yang membutuhkan panas. Briket ini dimungkinkan juga untuk digunakan dalam pemenuhan energi panas di boiler uap, industri makanan, dan sebagainya. Produk briket yang dihasilkan direncanakan untuk dapat dipakai di rumah tangga maupun industri kecil dan menengah, menggantikan kebutuhan energi panas dari BBM dan kayu bakar.

Page 6: Macam macam Briket

Energi panas yang dihasilkan pada pembakaran briket dapat dipakai di antaranya untuk memasak, pengeringan hasil pertanian/peternakan (teh, bawang, tembakau, padi, ikan,dan lain-lain) pembakaran bata/ genteng/ keramik/gerabah, dan industri lain yang membutuhkan panas. Briket ini dimungkinkan juga untuk digunakan dalam pemenuhan energi panas di boiler uap, industri makanan, dan sebagainya.

3. Briket Arang.

Briket Arang merupakan energi alternatif yang terbuat dari limbah batok kelapa dan kayu. Dan ternyata harganya jauh lebih murah dari Minyak Tanah. Anda berminat memproduksinya? Bahan Baku: Limbah Batok Kelapa Serbuk Gergaji Kulit padi Proses Pembuatan:

Page 7: Macam macam Briket

1. Limbah Organik dikumpulkan 2. Kemudian dibakar menjadi arang selama 1 jam 3. Setelah 1 jam, dinginkan arang sampai api mati 4. Masukkan arang ke mesin giling atau ditumbuk sampai halus. 5. Hasil Tumbukan diayak. 6. Arang hasil ayakan diaduk (mixer) dengan komposisi air yang tepat 7. Dicetak 8. Dikeringkan dengan cara dijemur atau di oven 9. Packaging 10. Siap Pakai Diberbagai negara maju telah memakai briket arang ini yang ternyata diimpor dari negara kita, seperti Korea, Turki dan Jepang. Jawa Tengah tepatnya Weleri Kendal merupakan kota penghasil briket ini. Anda bisa membeli langsung ke pabriknya kemudian anda packing dengan merk anda lalu menjadi sebuah usaha baru bukan..? Info briket nasional.

4. Briket Tempurung Kelapa

Limbah kelapa berupa tempurung dapat diolah menjadi produk yang bernilai tinggi, salah satunya adalah briket tempurung kelapa yang bias dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi. Sebagai pengganti batu bara yang merupakan bahan baker yang tidak dapat diperbaharui dan banyak menimbulkan dampak negative bagi kesehatan dan lingkungan, salah satunya dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Nah buat teman-teman yang mau coba usaha ini, cara membuatnya adalah sebagai berikut : 1. Alat-alat : • 1 Unit Pencampuran • 1 Unit Mesin Mencetak Briket • 1 Unit Pengering • 10 Unit tungku besi Mesin-mesin tersbut dapat dibeli di daerah Mangga Dua, Jakarta Barat atau klik disni 2. Bahan : • Tempurung kelapa • Tepung tapiocka (kanji) • Serbuk Kayu (serbuk Gerhaji) 3. Cara Membuatnya :

Page 8: Macam macam Briket

Tempurung kelapa dan serbuk kayu dimasukan ke dalam tungku penggarangan yang berbeda-beda secara bersamaan. Masing-masing tungku serbuk kayu dan tempurung kelapa di baker dengan api selama ± 12 jam hingga menjadi arang. Tempurung kelapa dan serbuk kayu yang telah menjadi arang kemudian didinginkan dan masing-masing bahan tersebut digiling dengan mesin giling lalu diayak dengan menggunakan ayakan, Pengayakan dimaksudkan untuk menghasilkan arang serbuk kayu dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji di ayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 msh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70 mesh. Proses pencampuran bahan dilakukan dengan caram arang serbuk gergaji dan temourung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90% dan arang tempurung kelapa 10%. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2.5% dari jumlah seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa. Setelah bahan-bahan tersebut di campur secara merata, selanjutnya dimasukan ke dalam cetakan briket dan dikempa. Briket arang tempurung kelapa siap dikemas dan dipasarkan.

5. Pembuatan Briket Arang Dari Serbuk Gergaji

Pendahuluan Pada awal perkembangannya, kayu adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya. Namun dewasa ini tekanan terhadap hutan sangatlah berat sehingga mengurangi persediaan kayu sebagai bahan bakar. Untuk itu diperlukan alternatif penggantiannya, dan salah satunya adalah pembuatan briket arang. Dalam upaya pemanfaatan limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang masih mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang. Manfaat Briket Arang Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian. Cara Pembuatan Briket Arang :

1. Peralatan a. Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh b. Cetakan briket

Page 9: Macam macam Briket

c. Oven 2. Bahan

Serbuk gergaji

Tempurang kelapa

Lem kanji Proses pembuatan media tumbuh jamur adalah sebagai berikut :

Pengarangan Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan manual (dibakar).

Pengayakan Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70 mesh.

Pencampuran media Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90 % dan arang tempurung kelapa 10 %. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa.

Pencetakan Briket Arang Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa.

6. Briket Bagas dan Blotong

Tiap berproduksi, pabrik gula selalu menghasilkan dua macam limbah padat, yaitu: ampas tebu (bagas) dan blotong (filter cake). Ampas tebu merupakan limbah padat yang berasal dari perasan batang tebu untuk diambil niranya. Limbah ini banyakmengandung serat dan gabus. Ampas tebu selain dimanfaatkan sendiri oleh pabrik sebagai bahan bakar pemasakan nira, juga dimanfaatkan oleh pabrik kertas sebagai pulp campuran pembuat kertas. Kadangkala masyarakat sekitar pabrik memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar. Ampas tebu ini memiliki aroma yang segar dan mudah dikeringkan sehingga tidak menimbulkan bau busuk. Limbah padat yang kedua berupa blotong, merupakan hasil endapan (limbah pemurnian nira) sebelum dimasak dan dikristalkan menjadi gula pasir. Bentuknya seperti tanah berpasir berwarna hitam, memiliki bau tak sedap jika masih basah. Bila tidak segera kering akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Sekitar tahun 1980, blotong menjadi masalah yang serius bagi pabrik gula dan masyarakat sekitar. Di musim hujan, tumpukan blotong basah, sehingga menebarkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Pabrik gula memindahkannya dari lingkungan pabrik ke lahan masyarakat yang disewa. Hal ini untuk mengurangi tumpukannya yang semakin menggunung dalam lingkungan pabrik. Namun, lama kelamaan banyak masyarakat yang tidak mau lagi lahannya ditempati blotong karena baunya yang tidak sedap.

Page 10: Macam macam Briket

Pemanfaatan Blotong oleh Warga Setempat Penduduk Desa Sendang, Kec. Banyakan, Kediri, Jawa Timur, 90 persennya menggeluti usaha pembuatan tahu, dan sebagian kecil memiliki usaha pembuatan batu bata atau tempe. Pada proses pembuatannya diperlukan bahan bakar untuk memasak/membakar. Bahan bakar yang biasa digunakan adalah kayu bakar. Semakin sedikitnya kayu bakar yang ada menyebabkan harganya semakin tinggi. Hal ini memaksa masyarakat yang memiliki usaha tadi mencari bahan bakar alternative pengganti kayu bakar. Makrus (39 th), pengusaha tahu di Sendang, mengungkapkan bahwa pada tahun 1985 penduduk yang memiliki usaha pembuatan tahu mendapat informasi bahwa blotong yang dipadatkan dan dikeringkan (briket) dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Menurut bapak yang memiliki usaha sejak tahun 1989, masyarakat tertarik untuk mencoba memanfaatkan blotong yang dihasilkan oleh Pabrik Gula (PG) Mrican karena banyak yang dibuang dan belum diketahui cara pemanfaatannya. PG. Mrican letaknya sangat dekat dengan Desa Sendang sehingga penduduknya juga merasakan pencemaran yang disebabkan oleh blotong. Pihak PG. Mrican memberi blotong dengan gratis kepada masyarakat. Mulailah masyarakat memanfaatkannya sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar. Hal ini melegakan semua pihak karena memberi keuntungan bagi masyarakat sekaligus mengurangi limbah dari PG. Sejak itu, masyarakat pun sangat antusias untuk memanfaatkan blotong sebagai bahan bakar. Akibat semakin banyak permintaan blotong dari masyarakat membuat PG. Mrican mematok tarif harga sebagai biaya angkut ke rumah penduduk. Di tahun 1989, PG. Mrican mematok harga sebesar Rp. 3.000 per 1 rit (truk). Harganya terus mengalami kenaikan. Sampai musim giling tahun 2004, harganya mencapai Rp. 35 ribu per rit. Harga ini masih lebih ekonomis dibandingkan dengan kayu bakar atau minyak tanah. Blotong, Menarik Minat Para Pengusaha Briket blotong pertama kali dimanfaatkan oleh pengusaha rumah tangga pembuatan tahu. Lalu diikuti oleh pengusaha rumah tangga yang lain, seperti: pembuat tempe atau batu bata dan warung makan. Pada tahun 1990, hampir semua penduduk Desa Sendang memanfaatkan briket tersebut. Saiku (28 th), yang mulai tahun ini menggantungkan hidupnya dari usaha tahu, mengatakan bahwa pada umumnya masyarakat membuat dan memakai sendiri briket blotong yang dibuatnya. Aktivitas masyarakat sebagai petani, pembuat tahu/tempe dan batu bata sekaligus memasarkannya, sudah membuat mereka sangat sibuk. Sehingga, belum ada orang yang menggeluti usaha pembuatan briketnya untuk dijual. Walaupun konsumen briket blotong sudah bertambah banyak, tapi pemakainya masih terbatas pada yang memiliki usaha industri kecil saja. Sedikit sekali masyarakat yang menggunakannya sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Briket ini memiliki panas yang tinggi dan pemakaiannya harus sampai habis. Hal ini membuat masyarakat lebih menyukai memanfaatkannya sebagai bahan bakar industri kecil. Pembuat tahu memanfaatkannya sebagai bahan bakar untuk memasak bubur kedelai sebelum proses pencukaan dan pembuat tempe memanfaatkannya sebagai bahan bakar memasak kedelai

Page 11: Macam macam Briket

sebelum diberi ragi. Cara pemakaiannya yaitu briket yang sudah sedikit terbakar dimasukkan ke dalam lubang luweng (tempat pembakaran khas Jawa) yang telah didesain khusus dan bagian bawahnya diberi saringan untuk mengeluarkan abu sisa pembakaran. Pembuat batu bata memanfaatkannya sebagai bakan bakar untuk membakar bata. Bata yang akan dibakar disusun bertingkat seperti candi, berbentuk segi empat yang mengerucut ke atas. Di tengahtengah tumpukan bata, dulu biasanya diberi kayu bakar agar bata yang berada di tengah bisa ikut matang menjadi batu bata. Setelah mengetahui manfaatnya sebagai bahan bakar, kayu bakar diganti dengan briket blotong. Hasil pembakaran bata dengan menggunakan briket ini lebih sempurna, karena panas yang dihasilkan lebih tinggi. Selain karena hasil yang memuaskan, penggunaan briket dapat mengurangi biaya operasional untuk pembelian kayu bakar. Pemilik warung makan juga menggunakan briket ini sebagai pengganti kayu bakar. Dengan beberapa briket saja mereka sudah bisa memasak makanan dan menggoreng kue-kue yang akan dipasarkan. Panas yang dihasilkan oleh briket dapat mempercepat proses memasak dan dapat mengurangi biaya untuk bahan bakar, sehingga penghasilan dapat meningkat. Sebenarnya briket blotong bukan hanya digunakan oleh pengusaha kecil di Kediri saja. Teknologi pemanfaatan briket ini juga sudah lama dimanfaatkan oleh pengusaha kecil di daerah sekitarnya seperti Nganjuk, Jombang, dan Sidoarjo. Belum banyaknya orang yang membuat usaha pembuatan briket blotong untuk dijual, membuat briket ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Jika ingin membelinya, briket harus dipesan dulu kepada orang yang biasa membuatnya. Kerugian dan Kelemahan Bahan bakar yang biasa dimanfaatkan selain kayu adalah sekam (limbah kulit padi). Harga beli sekam masih lebih mahal daripada blotong tapi lebih murah daripada harga kayu bakar. Harga sekam bias turun bila sedang musim panen padi dan limbah padi di penggilingan beras cukup banyak. Dibandingkan dengan bahan bakar jenis lainnya, briket blotong memiliki beberapa keunggulan seperti lebih ekonomis, api berwarna biru, bara api lebih tahan lama, panasnya sangat stabil, bila sirkulasi udara baik asap yang dihasilkan sedikit dan abu dari sisa pembakarannya pun sedikit. Banyaknya keuntungan menggunakan briket blotong membuat penduduk Sendang tidak merasakan kerugiannya. Apalagi kebanyakan masyarakat menganggap keunggulan suatu barang terletak pada nilai harga yang murah. Semua barang yang adakeunggulan pasti ada kelemahannya. Begitu juga dengan pemanfaatan briket ini sebagai bahan bakar tentu memiliki kelemahan, antara lain: 1. Bila pabrik gula tidak giling, maka stok blotong habis. Sehingga pembuatan briket ini sangat tergantung dengan musim giling pabrik gula. Musim giling berkisar antara bulan Mei-September. Lamanya musim giling tergantung dari jumlah tebu yang ditanam masyarakat. 2. Blotong yang masih basah menimbulkan bau busuk yang menyengat. Sehingga blotong yang akan dicetak menjadi briket, terlebih dulu dicampur cairan kanji untuk mengurangi baunya dan menambah kerekatan briket.

Page 12: Macam macam Briket

3. Pengeringan briket memerlukan waktu 4 hari sampai 1 minggu tapi jika mendung atau sinar matahari kurang terik diperlukan waktu yang lebih lama. Selain itu, pembuatan briket secara manual memerlukan lahan yang luas untuk penjemurannya. 4. Briket yang sudah jadi tidak boleh terkena air. Walaupun sudah dikeringkan, briket yang terkena air akan mengalami kelainan pada nyala api dan baranya. Api yang dihasilkan menjadi berwarna merah dan baranya kurang panas. Seringkali briket yang sudah terkena air sulit dinyalakan. 5. Memasak dengan briket harus cepat karena jika tidak cepat menangani masakan, dapat membuat masakan sangit atau gosong. 6. Pemakaiannya harus sekali habis, karena baranya sulit dimatikan. Walaupun briket yang basah karena dimatikan sudah kering, briket akan sulit dinyalakan lagi. Kendala dan Tantangan ke Depan Adanya teknologi pemanfaatan blotong sebagai bahan bakar sangat membantu usaha kecil masyarakat Desa Sendang. Namun, ketersediaannya yang musiman dan cara pengeringannya yang masih konvensional masih menjadi kendala bagi masyarakat. Banyaknya bahan organik yang terkandung dalam blotong membuat pengusaha pupuk organik meliriknya sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik, seperti yang dilakukan salah satu perusahaan pupuk organic yang ada di Nganjuk. Perusahaan ini menjalin kerja sama dengan PG. Mrican untuk mendapatkan blotong. Kerja sama ini menyebabkan masyarakat Sendang tidak bisa lagi memanfaatkan blotong untuk dijadikan briket. Walaupun di Kediri ada 3 pabrik gula, masyarakat Sendang tetap tidak bisa mendapatkannya karena pabrikpabrik gula ini sudah bekerja sama dengan pabrik pupuk organik. Sehingga pada musim giling tahun ini masyarakat Sendang harus menahan kekecewaan dan kegetiran karena tidak bisa mendapatkan blotong lagi. Makrus, Saiku dan segenap masyarakat Sendang sangat berharap mereka bisa mendapatkan blotong lagi agar dapat membuat briket. Tanpa adanya briket ini masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli sekam sebagai bahan bakar.

Page 13: Macam macam Briket

Briket Bagas Dalam Gambar

Page 14: Macam macam Briket

Video Pengolahan Bagas menjadi Briket yang ada di Louisiana, USA dapat dilihat dengan meng-klik hyperlink di bawah ini: Fox News Report_ Louisiana Bagasse Bio-Briquetting Plant.FLV

REFERENSI 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Pabrik

Percontohan Biobatubara Palimanan, 2009 2. http://danangslax,blogspot.com/2010/08/macam-macam briket.html 3. Mahmudah Hamawi, Guru MTs Diponegoro dan Relawan LPPM Al-Azhar, Kediri 4. Briquette bagasse images - Google Search 5. Fox News Report_ Louisiana Bagasse Bio-Briquetting Plant, Courtesy of Youtube.