Top Banner

of 48

M O D U L 1

Jul 17, 2015

Download

Documents

Andi Mandiri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MODUL 1MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DIBUMI DAN KEIKHLASAN DALAM BERIBADAHPeta kedudukan modulQ.S Al Baqarah : 30, Al Muminun : 12, Az Zariyat : 56, Al Hajj : 5, Al Anam : 162-163, Al Bayyinah : 5

Bacaan

Arti

Isi Kandungan

Perilaku yang sesuai

PENDAHULUAN A. DeskripsiTujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk dijadkan khalifah dibumi. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dari makhluk lain, manusia dituntut untuk memanfaatkan apa yang ada dibumi ini dengan sebaik-baiknya dan selalu menjaga kelestariannya, disamping untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas. Sudahkah manusia melaksanakan tugasnya sebagai khalifah/penguasa/pengelola dibumi ini dengan sebaik-baiknya?. Cobalah perhatikan dan renungkan dengan seksama! Dari berbagai kejadian alam/bencana yang akhir-akhir ini melanda daerah-daerah Indonesia, seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan, ternyata setelah ditelusuri sebabnya, semua itu diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembuangan sampah sembarangan, penebangan hutan tanpa usaha reboisasi menjadi pemicu terjadinya banjir. Pemanfaatan lahan di lereng-lereng pegunungan tanpa ditanami tanaman yang mampu menahan drasnya air hujan merupakan penyebab tanah longsor. Demikian pula pembukaan hutan dengan membakar hutan tanpa terhitungan menyebabkan kebakaran hutan dan timbulnya asap yang mengganggu kesehatan. Dengan modul ini, kita diharapkan dapat mengingat kembali tujuan diciptakannya manusia seagai khalifah dimuka bumi dan kewajiban beribadah kepada Allah melalui penanaman arti pentingnya lingkungan bagi manusia dan pentingnya beribadah secara ikhlas sejak dini dibangku sekolah.

B. PrasyaratKemampuan awal yang diprasyaratkan dalam mempelajari modul ini adalah : 1. Telah mengetahui dan mampu membaca huruf hijaiyah 2. Memahami Tajwid 3. Mengetahui manfaat alam bagi manusia 4. Mampu menyebutkan contoh-contoh cara memelihara lingkungan 5. Mampu menyebutkan pentingnya beribadah secara ikhlas

C. Petunjuk penggunaan Modul1. Penjelasan bagi siswa a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh - Siswa membaca, mengartikan, dan menyalin Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5

1

2.

Mendeskripsikan kandungan atau isi Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah :5 - Mengamalkan ajaran yag terkandung dalam Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 - Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman dan mengerjakan soal evaluasi Q.S. Al Baqarah : 30, Q.A Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 - Mengerjakan perbaikan dan pengayaan. b. Perlengkapan yang harus disiapkan - Alquran dan terjemahannya - Buku PAI kelas X - Referensi lain yang relefan - Buku catatan c. Hasil pembelajaran - Siswa dapat melakukan usaha-usaha pemeliharaan lingkungan sekitar dan pemanfaatan lingkungan secara bertanggung jawab. - Siswa melaksanakan ibadah secara ikhlas. Peran guru a. Membantu merencanakan proses kegiatan pembelajaran b. Memberi pengantar materi yang akan diajarkan c. Membantu siswa mencari referensi tambahan lain dan sumber-sumber lain yang diperlukan terkait dengan pembelajaran Alquran. d. Memberikan tugas e. Melaksanakan evaluasi f. Melaksanakan penilaian hasil kegiatan dan evaluasi g. Membuat perencanaan pembelajaran selanjutnya bersama dengan siswa h. Mencatat kemajuan masing-masing siswa.

-

D. Tujuan akhir1. Kompetensi yang diharapkan a. Mampu membaca Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 b. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 c. Mampu menyebutkan arti Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 d. Menampilkan prilaku memanfaatkan dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya serta beribadah secara ikhlas seperti terkandung dalam Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 Kriteria keberhasilan Siswa dinyatakan berhasil jika nilai evaluasi lebih dari 7, perlu diadakan remidi jika nilai evaluasi kurang dari 7 dan dinyatakan berhasil dengan nilai sangat memuaskan jika nilai evaluasi lebih dari 8.5 Manfaat kompetensi Setelah mempelajari modul ini para siswa diharapkan telah menguasai sejumlah kompetensi yang terkait dengan pembelajaran Alquran antara lain : a. Menambah wawasan peserta didik dalam memahami mata diklat pendidikan agama islam b. Meningkatkan pemahaman tentang Alquran dan terjemahannya c. Meningkatkan wawasan tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia, bahaya lingkungan yang tidak terpelihara dan manfaat keikhlasan dalam beribadah.

2.

3.

E. Kompetensi1. Standart kompetensi :

2

- Memahami ayat-ayat Alquran tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di Bumi - Memahami ayat-ayat Alquran tentang keikhlasan dalam beribadah 2. Kompetensi dasar - Membaca Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5 - Menyebutkan arti Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5 - Menampilkan perilaku sebagai Khalifah di Bumi seperti terkandung dalam Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5 - Membaca Q.S Al Anam : 162 -163 dan Q.S Al Bayyinah : 5 - Menyebutkan arti Q.S Al Anam : 162 -163 dan Q.S Al Bayyinah : 5 - Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam Q.S Al Anam : 162 -163 dan Q.S Al Bayyinah : 5 Lingkup belajar Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 Keterampilan : - Bertambahnya pengetahuan peserta didik mengenai pentingnya pemanfaatan dan pelestarian alam serta pentingnya keikhlasan dalam beribadah. - Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengidentifikasi tajwid dan mufradat Q.S. Al Baqarah : 30, Q.S Al Muminun : 12 14, Q.S Az Zariyat : 56, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Al Anam : 162 163, dan Al Bayyinah : 5 Sikap Terbiasa menjaga kelestarian lingkungan dan ikhlas dalam beribadah.

3. 4.

5.

F. Cek Kemampuan1. Sebutkan manfaat lingkungan bagi manusia ? Sebutkan manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia ? Sebutkan cara-cara memelihara hewan dengan baik ? Sebutkan cara-cara memelihara tumbuhan dengan baik ? Sebutkan kerugian kerusakan lingkungan ? Sebutkan arti beribadah secara ikhlas ? . Sebutkan manfaat beribadah secara ikhlas ?

2.

3.

4.

5.

6.

7.

3

PEMBELAJARAN A. Kegiatan belajar

Kegiatan Belajar ke-1 dan 2 Q.S Al Baqarah : 301. Bacaan Q.S Al Baqarah : 30

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 2. Isi kandungan Q.S Al Baqarah : 30 Beberapa isi kandungan yang terdapat pada Q.S Al Baqarah : 30 antara lain : a. Allah memberitahu kepada para Malaikat bahwa Allah akan menciptakan Khalifah (wakil Allah) di muka bumi. b. Diantara makhluk-Nya Allah memilih manusia untuk menjadi Khalifah di bumi c. Malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam mengemban tugas sebagai Khalifah, menurut malaikat manusia suka membuat kerusakan dan menumpahkan darah. d. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di bumi adalah dirinya. Malaikat selalu bertasbih, bertahmid dan mensucikan Allah. e. Kesangsian Malaikat atas kemampuan manusia sebagai khalifah dan anggapan bahwa dirinya yang pantas dibantah Allah. f. Allah mengetahui apa yang tidak diketahui Malaikat. 3. Perilaku yang mencerminkan Q.S Al Baqarah : 30 Beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Al Baqarah : 30 antara lain : a. Mencintai Al Quran b. Mendengarkan Al Quran ketika dibaca c. Membaca dan mentadabburi Alquran d. Mengelola alam semesta dengan baik e. Menggunakan sumber daya alam dengan baik f. Menjaga segala sesuatu di bumi dan memanfaatkannya dengan baik.

1.

Q.S Al Muminun : 12 14

Bacaan Q.S Al Muminun : 12 14

4

Artinya : Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. 2. Isi kandungan Q.S Al Muminun : 12 14 Beberapa isi kandungan Q.S Al Muminun : 12 -14 antara lain : a. Ayat 12 menjelaskan manusia berasal dari saripati tanah b. Ayat 13 menjelaskan proses terjadinya manusia setelah bertemunya sperma dan ovum c. Ayat 14 menjelaskan tentang proses kejadian manusia ketika menetap di rahim. Proses ini disebut juga dengan proses perkembangan embrio. 3. Perilaku yang menunjukkan Q.S Al Muminun : 12 14 a. b. c. d. Mentadabburi Alquran Berbakti kepada kedua orang tua Hormat dan patuh kepada orang tua Tidak membentak/membuat tersinggung kedua orang tua.

1.

Q.S Az Zariyat : 56Bacaan Q.S Az Zariyat : 56

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu. 2. Perilaku yang mencerminkan Q.S Az Zariyat : 56

Beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Az Zariyat : 56 antara lain : a. Taat menjalankan perintah Allah SWT b. Menjauhi segala larangan Allah SWT c. Berzikir (mengingat) Allah SWT d. Berbuat kebaikan kepada sesama e. Berpedoman pada Alquran dan hadits dalam menjalani hidup.

5

Q.S Al Hajj : 51. Bacaan Q.S Al Hajj : 5

Artinya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhtumbuhan yang indah. 2. Isi kandungan Q.S Al Hajj : 5

Beberapa isi kandungan Q.S Al Hajj : 5 antara lain : a. Penjelasan proses perkembangan embrio hingga lahir sebagai bayi b. Penjelasan proses hidup manusia dari lahir hingga dewasa. Dalam proses tersebut ada yang wafat dan ada pula yang hidup sampai tua. c. Dijelaskan pula adanya bumi yang kering dan jika sudah diturunkan air (hujan) maka bumi akan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. 3. Perilaku yang mencerminkan Q.S Al Hajj : 5

Beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Al Hajj : 5 antara lain : a. Memahami dan mentadabburi Alquran b. Bersyukur kepada Allah c. Memanfaatkan hidup dengan berbuat kebajikan d. Menjaga keindahan alam dan memanfaatkan sumber daya alam yang telah disediakan Allah SWT dengan baik.

RANGKUMAN MATERI6

Ayat-ayat yang membahas tentang perilaku manusia sebagai khalifah dimuka bumi antara lain : Q.S Al Baqarah : 30, Q.S Al Hajj : 5, Q.S Az Zariyat : 56 dan Q.S Al Muminun : 12 14. Tugas manusia sebagai khalifah dimuka bumi adalah : 1. Menggunakan dan mengelola segala sesuatu yang ada di bumi dengan baik 2. Berbuat baik kepada orang tua dan sesama 3. Beribadah kepada Allah.

TUGAS KEGIATAN BELAJARJawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkan urutan dan proses kejadian manusia menurut Q.S Al Muminun ayat 12 14! 2. Jelaskan tujuan manusia dan jin diciptakan oleh sesuai Q.S Az Zariyat : 56 ! 3. Sebutkan perilaku yang mencerminkan Q.S Al Hajj : 5 ! 4. Jelaskan mengapa malaikat menyangsikan kemampuan manusia jika dijadikan khalifah dibumi dan menganggap dirinya lebih mampu!

Kegiatan Belajar Ke-3 dan 4 Q.S Al Anam : 162 1631. Bacaan Q.S Al Anam 162 163

Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

2.

Isi kandungan Q.S Al Anam : 162 163

Ayat tersebut merupakan bagian dari doa iftitah yang kita baca setiap mengerjakan shalat. Sedangkan beberpa kandungan yang terdapat dalam ayat tersebut antara lain : a. Manusia dalam beribadah hendaklah hanya mengharapkan ridha Allah, hidup dan matipun hanya mengharap Ridha Allah AWT. b. Menjauhkan diri dari sifat kemusyrikan dan agar ibadahnya diterima Allah hendaklah melakukannya dengan ikhlas, sabar dan tawakkal.

3.

Perilaku yang mencerminkan Q.S Al Anam : 162 163

Beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Al Anam : 162 163 antara lain : a. Beribadah kepada Allah dengan ikhlas

7

b. c. d. e.

Melakukan perbuatan dengan ikhlas Tidak menyekutukan Allah / menyembah selain Allah Selalu tawakkal kepada Allah. Sabar dalam menghadapi cobaan hidup.

1.

Q.S Al Bayyinah : 5Bacaan Q.S Al Bayyinah : 5

Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. 2. Isi kandungan Q.S Al Bayyinah : 5 Beberapa kandungan yang terdapat dalam Q.S Al Bayyinah : 5 antara lain : a. Manusia diciptakan untuk menyembah kepada Allah SWT b. Memurnikan ibadah kita kepada Allah dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perilaku syirik. c. Wujud ketaatan manusia kepada Allah SWT ditunjukkan dengan menjalankan shalat dan zakat atau memberikan sebahagian rezekinya kepada orang yang berhak. 3. Perilaku yang mencerminkan Q.S Al Bayyinah : 5

Beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Al Bayyinah : 5 antara lain : a. Taat kepada perintah Allah b. Melaksanakan Shalat dengan benar dan tepat waktu c. Tidak menyekutukan Allah d. Menunaikan zakat e. Berinfak, bersedekah dan menyantuni orang miskin.

RANGKUMAN MATERI Ayat-ayat Alquran yang membahas tentang perilaku ikhlas dalam beribadah adalah surat Al Anam ayat 162 163 dan Q.S Al Bayyinah : 5. Agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT bendaklah dalam beribadah dilandasi dengan rasa ikhlas, sabar dan tawakkal hanya mengharap ridha Allah. Wujud ketaatan manusia kepada Allah SWT ditunjukkan dengan menjalankan shalat dan zakat atau memberikan sebahagian rezekinya kepada orang yang berhak.

TEST FORMATIFJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar : 1. Sebutkan isi kandungan Q.S Al Bayyinah : 5

8

2. Bagaimana seharusnya ibadah yang kita lakukan agar sesuai dengan Q.S Al Bayyinah : 5 ? 3. Sebutkan beberapa perilaku yang mencerminkan Q.S Al Anam : 162 163 4. Sebutkan lafal-lafal yang merupakan bacaan mad jaiz munfasil pada Q.S Al Bayyinah!

EVALUASIA. Kecakapan kognitif. I. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar : 1. Tugas manusia dimuka bumi ditegaskan dalam Alquran surat 2. Lafal termasuk bacaan 3. Dalam surat Al Bayyinah : 5 disebutkan

maksudnya 4. 5. 6. 7. 8.

adalah Orang yang ikhlas disebut .. Tugas utama manusia adalah yaitu Agar ibadah kita diterima oleh Allah hendaklah dilakukan dengan Q.S Al Anam : 162 163 merupakan bagian dari doa Dalam Q.S Al Anam : 162 disebutkan Allah sebagai

yang artinya 9. Tugas manusia selain beribadah kepada Allah adalah juga berperan 10.II. sebagai Makhluk Allah yang selalu taat dan mensucikan Allah adalah

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar : 1. Sebutkan proses kejadian manusia secara berurutan 2. Jelaskan isi kandungan Q.S Al Anam : 162 3. Sesuai dengan Q.S Al Baqarah : 30 manusia diciptakan oleh Allah untuk dijadikan khalifah, mengapa Allah tidak memilih makhluk lain untuk dijadikan khalifah 4. Jelaskan makna potongan ayat berikut

9

5.

6. 7.

Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk memberikan rezki kepada orang yang berhak menerima Sebutkan perilaku yang mencerminkan Q.S Al Bayyinah : 5 Sebutkan perintah Allah yang terkandung dalam ayat dibawah ini :

8. Lafal menurut ilmu tajwid termasuk bacaanapa ? Jelaskan alasannya! 9. Q.S Al Anam : 162 163 termasuk bagian dari doa iftitah dalam shalat. Apa yang dimaksud dengan doa iftitah B. Kecakapan Psikomotorik

1. Cobalah lakukan akhlaq yang baik terhadap sesama manusia!2. Coba lakukan akhlaq yang baik terhadap makhluk lain! 3. Coba lakukan akhlaq yang baik terhadap lingkungan! C. Kecakapan sikap 1. Sebutkan perilaku yang dapat anda lakukan yang mencerminkan Q.S Az Zariyat : 56 . 2. Bagaimana sikap anda terhadap orang tua yang mencerminkan Q.S Az Zariyat : 56 3. Bagaimana sikap anda terhadap orang lain yang mencerminkan Q.S Al Bayyinah : 5 D. Kecakapan produk 1. Bacalah cerita/tontonan film atau tayangan tentang kedurhakaan anak terhadap orang tua! 2. Analisislah cerita/tayangan tersebut dari segi akibatnya bagi diri sendiri dan orang tua! 3. Carilah berita tentang bencana yang diakibatkan oleh perusakan alam oleh manusia. Analisislah akibat dari bencana tersebut bagi manusia!

MODUL 2

10

SIFAT-SIFAT ALLAH DAN ASMAUL HUSNAPeta kedudukan modulIman kepada Allah

Menghayati sifat-sifat Allah

Berdoa dengan Asmaul Husna

Wajib

Mustahil

Jaiz

PENDAHULUAN A. DeskripsiSalah satu cara kita beriman kepada Allah adalah denan mengenal Allah (marifatullah) melalui sifat-sifat-Nya. Sifat-sifat Allah terbagi dalam sifat wajib, mustahil dan jaiz. Selain itu Allah juga memiliki nama-nama yang agung dan indah yang tidak dimiliki oleh makhluk-Nya yang disebut Asmaul Husna. Asmaul Husna Allah ada 99. Untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah setiap muslim perlu mengenal dan membiasakan diri berdoa dengan menyebut asmaul husna. Berdoa dengan menyebut asmaul husna akan membuat hati tenang, tenteram, dan nyaman. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa barang siapa yang hafal asmaul husna akan masuk surga. Begitu pentingnya mengimani Allah melalui sifat dan asmaul husna, maka modul berikut akan mengkaji sifat-sifat Allah dan asmaul husna agar peserta didik mampu mengkaji, menghayati dan mengamalkan/menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. PrasyaratKemampuan dasar yang diprasyaratkan dalam mempelajari modul ini adalah : 1. Telah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya yang harus disembah. 2. Mampu membedakan makhluk dengan khalik (pencipta) yaitu Allah.

C. Petunjuk penggunaan modul1. Penjelasan bagi siswa a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh - Membaca dengan baik petunjuk modul dan materi bahan ajar - Menjelaskan pengertian iman kepada Allah - Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Allah - Menjelaskan persamaan dan perbedaan manusia dengan Allah - Menjelaskan arti asmaul husna - Meneladani asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari - Menyebutkan beberapa asmaul husna beserta artinya - Siswa membuat kesimpulan, catatan, rangkuman dan mengerjakan soal evaluasi - Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan. b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan - Buku PAI SMA kelas X - Referensi lain yang relevan - Buku catatan c. Hasil pelajaran Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat Allah dan asmaul husna beserta artinya. 2. Peran guru

11

a. Membantu merencanakan proses kegiatan pembelajaran b. Memberi pengantar materi yang akan diajarkan c. Membantu siswa mencari referensi tambahan lain dan sumber-sumber lain yang diperlukan terkait dengan pembelajaran Alquran d. Memberikan tugas e. Melaksanakan evaluasi f. Melaksanakan penilaian hasil kegiatan dan evaluasi g. Membuat perencanaan pembelajaran selanjutnya bersama dengan siswa h. Mencatat kemajuan siswa masing-masing.

D. Tujuan akhir1. Kompetensi yang diharapkan a. Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Allah b. Mampu menyebutkan sifat-sifat Allah c. Mampu menjelaskan dan menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada sifat-sifat Allah d. Mampu menjelaskan arti asmaul husna e. Mampu menyebutkan beberapa asmaul husna beserta artinya f. Mampu meneladani asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari. 2. Keriteria keberhasilan Siswa dinyatakan berhasil jika nilai evaluasi lebih dari 7, perlu diadakan remidi jika nilai evaluasi kurang dari 7 dan dinyatakan berhasil dengan nilai sangat memuaskan jika nilai evaluasi lebih dari 8,5 3. Manfaat kompetensi Setelah mempelajari modul ini para siswa diharapkan telah menguasai sejumlah kompetensi yang terkait akidah antara lain : a. Menambah wawasan peserta didik dalam memahami mata diklat pendidikan agama islam. b. Meningkatkan pemahaman tentang aspek akidah, terutama iman kepada Allah. c. Meningkatkan wawasan dalam pelaksanaan perilaku-perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah.

E. Kompetensi1. Standard kompetensi : Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam asmaul husna 2. Kompetensi dasar - Menyebutkan 10 sifat Allah dalam asmaul husna - Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam asmaul husna - Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam asmaul husna 3. Lingkup belajar. - Pengertian iman kepada Allah - Sifat-sifat Allah - Asmaul husna - Perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepda Allah 4. Keterampilan Bertambahnya pengetahuan peserta didik mengenai perilaku-perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah 5. Sikap Terbiasa menampilkan perilaku-perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah

F. Cek kemampuan1. Sebutkan arti iman kepada Allah?

12

2. Sebutkan rukun iman secara berurutan? 3. Sebutkan sifat-sifat wajib Allah? 4. Sebutkan sifat-sifat jaiz Allah? 5. Sebutkan sifat-sifat mustahil Allah? 6. Jelaskan arti asmaul husna? 7. Sebutkan beberapa dari asmaul husna? 8. Sudahkan anda membiasakan diri meneladani sifat-sifat Allah dan asmaul husna?

13

PEMBELAJARAN A. Kegiatan belajar

Kegiatan Belajar ke-5 s.d 7 Pengertian iman kepada AllahKata iman berasal dari bahasa arab Amana - Yuminu Imanan yang berarti percaya atau yakin. Keyakinan atau kepercayaan seseorang ditetapkan dalam hati, diucapkan melalui lisan dan dibuktikan melalui perbuatan adalah arti iman secara istilah. Kata Allah berasal dari bahasa arab yang berarti : 1. Khalik, yaitu pencipta alam semesta atau pencipta makhluk 2. Nama tuhan orang islam yang berhak disembah dan dimintai segala sesuatu oleh makhluk-Nya. Iman kepada Allah yaitu mempercayai, meyakini dan membenarkan dengan epenuh hati adanya Allah SWT sebagai tuhan pencipta alam semesta yang berhak disembah dan dimintai segala sesuatu oleh makhluk-Nya. Hukum iman kepada Allah SWT adalah wajib karena termasuk salah satu dari rukun iman, yaitu rukun iman yang pertama.

Sifat-sifat Allah SWTSalah satu cara meyakini adanya Allah yakni dengan memahami makna dan menghayati keyakinan terhadap sifat-sifat Allah dan asmaul husna. Allah SWT yang kita yakini mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Sifat wajib bagi Allah Sifat wajib bagi Allah yaitu suatu sifat yang harus dimiliki oleh Allah karena Allah memang memiliki sifat tersebut. Sifat wajib bagi Allah terbagi menjadi 4 yaitu : a. Sifat nafsiyah Yaitu sifat yang berhubungan dengan zat Allah itu sendiri. Sifat ini hanya ada satu yaitu 1. Wujud yang berarti Ada b. Sifat Salbiyah Yaitu sifat yang meniadakan sifat sebaliknya. Atau dengan ata lain, sifat yang sesuai dan layak dengan kesempurnaan zat Allah. Sifat salbiyah ada lima, yaitu : 1. Qidam : terdahulu 2. Baqa : kekal 3. Mukhalafatu lilhawadisi : berbeda dengan makhluk, atau sesuatu yang baru 4. Qiyamuhu binafsihi : Berdiri sendiri 5. Wahdaniyah : Esa atau tunggal c. Sifat Maani Yaitu sifat yang memastikan bahwa yang disifati (Allah) itu benar-benar memiliki sifat itu. Sifat maani ada tujuh, yaitu :

14

d.

Qudrat : Berkuasa Iradat : Berkehendak Ilmu : Mengetahui Hayat : Hidup Sama : Mendengar Basar : Melihat Kalam : Berbicara atau berfirman Sifat manawiyah Yaitu sifat yang menyebabkan adanya sifat maani. Sifat ini terdiri atas : 1. Qadiran : Maha kuasa 2. Muridan : Maha berkehendak 3. Aliman : Maha mengetahui 4. Hayyan : Maha hidup 5. Samian : Maha mendengar 6. Basiran : Maha melihat 7. Mutakalliman : Maha berbicara/berfirman

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

2. Sifat Mustahil bagi Allah Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat yang harus tidak dimiliki oleh Allah atau tidak harus terjadi pada Allah untuk selama-lamanya. Sifat mustahil merupakan kebalikan atau lawan dari sifat wajib bagi Allah dan jumlahnya 13 20 macam, mulai dari adam sampai bukmun. 3. Sifat Jaiz bagi Allah, SWT Sifat jaiz bagi Allah yaitu suatu sifat yang boleh dimiliki dan tidak boleh dimiliki oleh Allah untuk selama-lamanya. Jumlahnya hanya satu macam, yaitu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam segala hal, yang meliputi mencipta, mengatur, mengurus, mematikan, memusnahkan, memberi nikmat atau menyiksa makhlukNya. Jadi dalam hal ini tidak ada yang dapat mempengaruhi-Nya. Sesuai Q.S Al Qasas : 68

Artinya : Dan Tuhanmu menciptakan dan memililh apa yang Dia kehendaki

Asmaul HusnaAsmaul Husna adalah nama-nama yang bagus, indah dan agung yang dimiliki oleh Allah swt. Nama-nama tersebut menunjukkan sifat-sifat Allah yang melengkapi sifat wajib bagi Allah. Setiap mukmin dianjurkan untuk selalu berdoa menggunakan asmaul husna, sesuai firman Allah dalam Q.S Al Araf : 180 berikut ini :

Artinya : Hanya milik Allah asmaul husna maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan Asmaul husna itu jumlahnya ada 99, hal ini dituangkan dalam hadits Rasulullah saw yang berbunyi :

15

Allah itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama, barang siapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya) ia masuk surga. Sesungguhnya Allah itu maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil (H.R Ibnu Majah) Berikut ini adalah Asmaul Husna, antara lain : 1. Aladlu yang berarti Maha Adil. Allah maha adil kepada setiap makhluk-Nya, Ia menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan keadilan-Nya yang haha sempurna. Perhatikan firman Allah berikut ini :

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku Adil dan berbuat kebaikan

Sesuai dengan firman Allah diatas, kita telah diperintahkan Allah untuk selalu berbuat kebaikan dan berlaku adil. Sebenarnya dalam diri manusia telah diwariskan Allah sifat adil, tetapi banyak orang yang tidak mau mengembangkan dan menjalankan sifat adil tersebut. Oleh sebab itu, sebagai manusia kita harus selalu berusaha mengembangkan dan menanamkan sifat adil sebagai wujud rasa syukur pada Allah. Beberapa contoh perilaku yang menunjukkan sifat adil adalah : a. Seorang hakim yang memutuskan perkara dengan benar-benar membela orang yang tidak bersalah, bukan membela orang salah meskipun diberi suap. b. Orang tua memberi uang saku yang berbeda kepada anak-anaknya dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anaknya, bukan memberi sama rata. c. Pemerintah memberikan bantuan kepada rakyatnya yang benar-benar miskin dan membutuhkan. Bukan diberikan pada rakyat yang tidak benarbenar membutuhkan, juga bukan untuk rakyat yang masih ada hubungan keluarga dengan aparat pemerintah yang membagikan bantuan tersebut.

2. Al Gaffar, artinya maha pengampun. Allah maha pengampun kepada hambahamba-Nya yang memohon ampun kepada-Nya. Karena itu, pintu tobat selalu terbuka untuk hamba-Nya yang mau bertobat.

Artinya : Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya Yang maha perkasa lagi maha pengampun Ayat tersebut menjealskan kepada kita bahwa Allah maha pengampun dan mau mengampuni kesalahan setiap makhluk-Nya yang mau bertobat kepada-Nya. Sifat pemaaf Allah ini harus kita teladani. Sebagai manusia kita pun diperintahkan untuk selalu bisa mengampuni dan memafkan kesalahan orang lain. Bukankah Allah mau memaafkan makhluk-Nya lantas mengapa kita yang hanya sebagai makhluk-Nya tidak mau memaafkan orang lain ?

3. Al Hakim, artinya Maha bijaksana. Tidak ada makhluk yang memiliki kebijaksanaan melebihikebijaksanaan Allah. Hal ini termuat dalam Q.S Az Zukhruf : 84 yang berbunyi :

Artinya : Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui Setelah membaca ayat diatas, kita dapat mengetahui bahwa Allah sangat bijaksana, meskipun kita hanya sebagai makhluk-Nya kita hendaknya juga berusaha untuk bersikap bijaksana. 16

Bijaksana dapat dilakukan kapan saja terutama saat kita sedang menghadapi suatu masalah. Agar bersifat bijaksana, kita hendaknya tidak hanya melihat dari satu sisi tetapi dari semua sisi.

4. Al Malik, Artinya Maha raja (yang memiliki). Maksudnya Allah yang menguasai apa yang ada dialam semesta ini termasuk di alam akhirat. Keterangan sifat Allah ini terdapat dalam Q.S Al Muminun : 116

Artinya : Maka Maha tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Ardy yang mulia Dari firman Allah tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah merupakan zat yang paling tinggi yang menguasai ala mini. Sifat ini juga terdapat dalam diri kita, kadang kita juga ingin menguasai dan memiliki apa yuang kita inginkan. Namun kita tidak boleh terlalu terobsesi dengan keinginan kita untuk menguasainya, kita boleh menguasai sesuatu yang telah menjadi milik kita dan tidak mengganggu orang lain.

5. Al Hasibu, Artinya yang maha menghitung atau Maha membuat perhitungan. Maksudnya dalammenciptakan dunia beserta isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan amat tepat.

Artinya : Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu Berdasarkan firman Allah diatas dijelaskan bahwa Allah mempunyai sifat Maha membuat perhitungan. Sifat Allah ini juga dimiliki manusia. Namun tidak sesempurna Allah. Dapat kita lihat di kehidupan sekarang ini, banyak orang yang membuat perhitungan pada orang lain dengan caranya sendiri. Sebenarnya perbuatan tersebut dilarang karena telah dijelaskan diatas bahwa kita harus memaafkan orang lain yang berbuat salah pada kita, bukan menyimpan dendam dan harus membuat perhitungan padanya. Sebagai manusia biasa yang pasti banyak dosa maka kita harus menghitung kesalahankesalahan yang telah kita perbuat dan selalu bertobat dan memperbaiki kesalahan tersebut.

6. Ar Rahman, artinya Maha Pengasih. Allah Maha Pengasih kepda seluruhmakhluk-Nya dengan memberi rahmat kepada seluruh umat, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, semua dikasihi dengan tak terkecuali. Semua diberi rezeki, kesehatan, kenikmatan, kemuliaan yang semuanya demi kelangsungan hidup di dunia. Kita juga dianugerahi Allah sifat mengasihi. Sifat saling mengasihi tersebut dapat kita tuangkan dalam beberapa perbuatan, misalnya kita menolong orang yng jatuh dari sepeda, memberi sedekah pada fakir miskin, memberi bantuan pada korban banjir dan masih banyak lagi yang lain.

7. Ar Rahim, artinya Maha Penyayang. Allah Maha Penyayang kepada hamba-Nyayang beriman. Dialah yang memberi rahmat yang tak ternilai dengan harta benda dan kenikmatan di dunia. Rahmat inilah yang khusus diberikan kepada umatnya yang beriman kelak di akhirat. Allah juga meganugerahi kita sifat penyayang. Namun sifat penyayang itu tidak sebesar sifat penyayang Allah. Nah, hendaknya dalam menyayang tidak hanya pada sesame manusia tapi juga selain manusia seperti kawan, teman dan lain sebagainya.

8. Al Quddus, artinya Maha Suci. Allah Maha suci yang bersih dari sifat kurang.Memang manusia bukanlah makhluk yang sempurna dan suci dari segala dosa

17

dan kesalahan. Tapi kita juga harus selalu berusaha untuk menjauhjkan diri dari dosa dan kesalahan denan cara selalu berbuat kebaikan.

9. Al Khalik, artinya Maha Pencipta. Allah menciptakan segalanya, tanpa bantuandan pertolongan siapa pun. Manusia juga telah diciptakan Allah dengan beberapa kelebihan, diantaranya kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Tapi tetap manusia memiliki kekurangan. Semua barang-barang yang dicipta manusia tidak dapat kekal melainkan hanya bersifat fana dan mudah rusak.

10. Al Aziz, artinya Maha Perkasa. Allah memang Maha Gagah, Maha Perkasa, iadapat mengalahkan dan memusnahkan apa pun dan siapa pun termasuk memusnahkan alam semesta ini. Sifat perkasa ini juga dimiliki oleh manusia. Tetapi tentu tidak segagah dan seperkasa Allah. Keperkasaan manusia memiliki keterbatasan. Nah, sebagai makhluk Allah yang diberi kekuatan agar tidak mudah kalah, maka kekuatan kita harus kita manfaatkan untuk mengalahkan kejaharan dan gangguan syaitan. Sepuluh nama-nama Allah diatas merupakan contoh beberapa Asmaul Husna. Semua asmaul husna berjumlah 99. Jadi masih ada 89 asma Allah yang termasuk dalam asmaul husna lainnya. Bila seorang muslim bias menghafal dan memahami serta menghayati asmaul husna sesuai dengan hadits Rasulullah maka akan diberi pahala masuk surga.

Perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada Allah.Beberapa perilaku yang mencerminkan adanya sikap iman kepada Allah antara lain : 1. Menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah 2. Beribadah kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya 3. Berperilaku dan bersikap baik kepada sesame manusia 4. Tidak bersikap sombong 5. Selalu bersyukur dan memanfaatkan yang telah diberikan Allah dengan baik. 6. Berusaha untuk lebih maju 7. Bersikap pemaaf dan segera bertobat jika melakukan kesalahan 8. Menjaga dan melestarikan alam dengan sebaik-baiknya.

RANGKUMAN MATERIBeriman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama. Cara untuk meyakini Allah yakni dengan memahami sifat-sifat Allah dan asmaul husna. Sifat-sifat Allah meliputi sifat wajib, mustahil dan jaiz. Asmaul husna adalah nama-nama yang baik, indah dan agung bagi Allah. Jumlahnya ada 99 diantaranya Al Adlu, Al Gaffar, Al Hakim, Al Hasib, Ar Rahman, Ar Rahim, Al Quddus, Al Khaliq dan Al Aziz. Berdasarkan hadis Rasulullah, orang yang dapat menghafal, memahami dan menghayati asmaul husna akan masuk surga.

TEST FORMATIFI. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar : 1. Hukum meyakini sifat-sifat Allah adalah? .. 2. Al Malik artinya ? .. . 3. Allah bersifat wujud, artinya ?

18

... 4. Sifat keadilan Allah adalah ? . .. 5. Sebutkan dalil yang berkenaan dengan sifat allah Al Kalam ? .. 6. Allah bersifat Al Hayat maka mustahil bagi Allah bersifat ? . . 7. Jumlah Asmaul husna adalah ? ... ... 8. Allah bersifat Mutakalliman maka mustahil bersifat ? .. 9. Allah menciptakan dunia beserta isinya dengan perhitungan yang teliti dan amat tepat sebab Allah bersifat ? .. . . 10. JIka Allah menghendaki sesuatu cukup mengatakan Kun fayakun sesuai dengan firman Allah surat ..ayat . II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan nafsiyah .. .. 2. Sebutkan lima asmaul husna beserta artinya .. .. 3. Tulislah firman Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu maha Esa ... .. 4. Jelaskan maksud bahwa Allah bersifat Ar Rahman .. . 5. Contoh sikap yang mencerminkan asmaul husna AL Quddus adalah .. ..

EVALUASIA. Kecakapan kognitif I. Isilah titik- titk dibwah ini dengan benar!

1. Nama-nama yang bagus indah dan agung bagi Allah disebut ? 2. Sifat. Nafsiyah hanya ada satu yaitu ?

19

3. Q.S 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Al Muminun : 116 menjelaskan asmaul husna yaitu ? . Allah swt adalah zat yang memberikan segala sesuatu kebutuhan makhlukNya dan selian Allah tidak mungkin dapat memberikan sesuatu kebutuhan pada yang lain. Oleh karena itu Allah bersifat ? .. Keberadaan Allah tentunya jauh berbeda dengan keadaan makhluk-Nya sesuai dengan sifat-Nya .. Al Hasib tertuang dalam Q.S ? Allah memiliki sifat Mukhalafatu Lilhawadisi maka mustahil Allah bersifat ? . Q.S Ar Rahman : 26 27 menjelaskan sifat Allah yaitu ?............................................................ Sifat Qidam tersirat dalam Q.S ? . Allah dapat mengalahkan dan memusnahkan apa pun termasuk alam semesta ini, sebab Allah memiliki asmaul husna ? . Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

II.

1. Apa yang dimaksud dengan Iman kepada Allah ? 2. Bagaimanakah sifat keadilan yang dimiliki Allah ? 3. Sebutkan yang termasuk sifat Salbiyah ? 4. Sebutkan sifat jaiz bagi Allah ? 5. Tulislah dalil Naqli yang menyebutkan bahwa Allah memiliki sifat Mukhalafatu Lilhawadisi ...................................................................................................................... .......................... 6. Apa jaminan dari Rasulullah terhadap umatnya yang dapat menghafal, menghayati dan mengamalkan asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hadits nabi . 7. Jelaskan kandungan Q.S An Nahl : 90 ! 8. Tanda-tanda kekuasaan Allah sangat banyak antara lain dengan adanya makhluk di dunia ini, Dikenal dengan ayat apakah kejadian ini ? 9. Sebutkan perilaku yang mencerminkan sikap Iman kepada Allah B. Kecakapan Psikomotorik

20

1. Tampilkan perilaku yang mencerminkan asmaul husna Al Ghaffar dalam 2. 3.kehidupan sehari-hari! Tampilkan perilaku yang mencerminkan asmaul husna Ar Rahman dalam kehidupan sehari-hari! Tampilkan perilaku yang mencerminkan asmaul husna Al Malik dalam kehidupan sehari-hari!

C. Kecakapan sikap

1. Sebutkan perilaku yang dapat anda lakukan dalam meneladani asmaulhusna Al Adlu? 2. Bagaimana sikap anda setelah memahami sifat-sifat dan asmaul husnyaNya? 3. Bagaimana menurut anda orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain ? D. Kecakapan produk Tunjukkan bukti-bukti yang ada pada diri anda dan lingkungan (alam ini) yang menunjukkan asmaul husna Al Khaliq dan Al Aziz

MODUL 3HUSNUZANPeta Kedudukan ModulHuznuzan

Allah

Diri sendiri

Sesama manusia

PENDAHULUANA. Deskripsi Allah swt, menjelaskan dalam firman-Nya bahwa sikap Allah adalah seperti persangkaan manusia kepada-Nya. Sebagai orang yang beriman seharusnya kita selalu berperasangka baik kepada Allah agar Allah juga memberikan yang baik-baik kepda kita. Sikap berperasangka baik dalam istilah islam disebut husnuzan, kebalikannya suuzan, yaitu berburuk sangka. Kita harus mengembangkan sikap husnuzan tidak hanya kepada Allah, tetapi juga terhadap diri sendiri dan sesame manusia, serta menghindari untuk bersikap suuzan. Husnuzan pada Allah akan membawa ketenangan dan ketenteraman hati, dan menimbulkan rasa syukur sedangkan husnuzan pada diri sendiri dan orang lain akan mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian hidup bermasyarakat. B. Prasyarat Kemampuan awal yang di prasyaratkan dalam mempelajari modul ini adalah :

21

1. 2. 3. 4. 5.

Telah mengetahui defenisi Akhlaq Mampu mendeskripsikan pengertian perilaku terpuji Mampu mendeskripsikan pengertian perilaku tercela Mampu memberikan contoh perilaku terpuji dan tercela Mampu melaksnakan perilaku terpuji dan menjauhi perilaku tercela

C. Petunjuk penggunaan modul 1. Penjelasan bagi siswa a. Langkah-langkah belajar - Menjelaskan pengertian husnuzan kepada Allah, diri sendiri dan sesama manusia - Menyebutkan contoh husnuzan kepada Allah, diri sendiri dan sesama manusia - Menyebutkan tanda-tanda orang yang memiliki sikap husnuzan - Menyebutkan hikmah husnuzan - Menjelaskan pengertian hasud, ria dan aniaya - Menjelaskan cirri-ciri perbuatan hasud, ria dan aniaya - Menyebutkan cara menghindari perbuatan hasud, ria dan aniaya - Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman dan mengerjakan soal evaluasi - Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan - Buku PAI kelas X - Referensi lain yang relevan - Buku catatan. c. Hasil pembelajaran : Siswa berperilaku husnuzan dalam kehidupan seharihari dan menghindari sikap suuzan. 2. Peran guru. a. Membantu merencanakan proses kegiatan pembelajaran b. Memberi pengantar materi yang akan diajarkan c. Membantu siswa mencari referensi tambahan lain dan sumber-sumber lain yang diperlukan terkait dengan pembelajaran akhlak d. Memberikan tugas e. Melaksanakan evaluasi f. Melaksanakan penilaian hasil kegiatan dan evaluasi g. Membuat perencanaan pembelajaran selanjutnya bersama dengan siswa h. Mencatat kemajuan masing-masing siswa. D. Tujuan akhir 1. Kompetensi yang diharapkan a. Mampu mengindentifikasi tanda-tanda hikmah perilaku husnuzan b. Mampu membiasakan sikap husnuzan pada Allah, diri sendiri dan sesame manusia c. Mampu membiasakan perilaku gigih, berinisiatif dan rela berkorban. d. Mampu menghindari sikap suuzan kepada Allah, diri sendiri dan sesama manusia 2. Keriteria keberhasilan Siswa dinyatakan berhasil jika nilai evaluasi lebih dari 7, perlu diadakan remidi jika nilai evaluasi kurang dari 7 dan dinyatakan berhasil dengan nilai sangat memuaskan jika nilai evaluasi lebih dari 8,5 3. Manfaat kompetensi Setelah mempelajari modul ini para siswa diharapkan telah menguasai sejumlah kompetensi yang terkait akidah antara lain : a. Menambah wawasan peserta didik dalam memahami mata diklat pendidikan agama b. Meningkatkan pemahaman tentang aspek akidah, terutama husnuzan

22

c. Meningkatkan wawasan mencerminkan husnuzan E. Kompetensi

dalam

pelaksanaan

perilaku-perilaku

yang

1. Standard kompetensi adalah membiasakan perilaku terpuji2. Kompetensi dasar : Menyebutkan pengertian perilaku husnuzan Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnuzan terhadap Allah, diri sendiri dan orang lain Membiasakan perilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari 3. Lingkup belajar Husnuzan kepada Allah Husnuzan pada diri sendiri Husnuzan pada orang lain 4. Keterampilan : Bertambahnya pengetahuan peserta didik mengenai perilakuperilaku terpuji dan tercela 5. Sikap : Terbiasa berperilaku terpuji dan meninggalkan kemampuan tercela. F. Cek kemampuan

1. Jelaskan pengertian husnuzan terhadap Allah ? 2. Jelaskan pengertian husnuzan terhadap diri sendiri ? 3. Jelaskan pengertian husnuzan terhadap sesama manusia ? 4. Jelaskan arti gigih, berinisiatif dan rela berkorban ? 5. Sebutkan contoh perilaku gigih, berinisiatif dan rela berkorban ? 6. Sebutkan contoh perilaku husnuzan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia ? 7. Sudahkah anda terbiasa melakukan perbuatan terpuji dan menghindari perilaku tercela dalam kehidupan sehari-hari ? ..

PEMBELAJARANA. Rencana belajar siswa Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat belajar Alasan perubahan Tanda tangan guru

B. Kegiatan belajar

Kegiatan Belajar Ke-8 s.d 1123

Husnuzan1. Pengertian Husnuzan berasal dari bahasa Arab yaitu Hasan yang berarti baik dan Zan yang berarti berperasangka. Jadi jika diartikan secara lengkap husnuzan adalah berperasangka baik. Sedangkan menurut istilah, husnuzan yaitu sifat seseorang yang meimiliki prasangka baik terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia. 2. Husnuzan terhadap Allah SWT Husnuzan terhadap Allah termasuk akhlak mulia aau akhlak terpuji dan harus dimiliki oleh setiap muslim karea manusia hidup di dunia ini sebenarnya berpangkal kepada Allah swt. Dialah yang memberi segala-galanya pada makhluk. Tapa pemberian Allah, manusia tidak mungkin dapat hidup. Oleh karena itu kita wajib bersyukur dan husnuzan kepada Allah swt. Kebalikan dari husnuzan adalah Suuzan. Suuzan adalah berprasangka buruk kepada Allah. Suuzan kepada Allah termasuk akhlak tercela yang hukumnya haram dan harus dijauhi setiap muslim. Contoh sikap suuzan terhadap Allah adalah kita bekerja siang dan malam membanting tulang hanya cukup untuk makan, dan kita menduga Allah tidak adil. Husnuzan kepada Allah dapat diwujudkan antara lain dengan bersikap atau berperilaku sebagai berikut : a. Bersikap optimis atas segala sesuatu yang dilakukan sebab Allah pasti akan menolong membantu hingga kita berhasil b. Berdoa memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan c. Tidak mudah putus asa bila mendapat musibah atau gagal dalam berusaha, selalu teguh dan sabar serta percaya diri. 3. Husnuzan kepada diri sendiri Selain berhusnuzan kepada Allah kita juga harus berhusnuzan kepada diri sendiri. Husnuzan kepada diri sendiri adalah sikap baik sangka kepada diri sendiri dan meyakini akan kemampuan diri sendiri. Sikap ini amat penting bagi setiap muslim. Manusia diberi akal oleh Allah yang menyempurnakan kesempurnaan manusia, sedang husnuzan terhadap diri sendiri dapat ditunjukkan dengan sikapsikap positif seperti dibawah ini : a. Gigih Gigih sering diartikan dengan kata rajin, kerja keras atau memiliki etos kerja yang tinggi, sedangkan gigih yaitu usaha sekuat tenaga dan tidak putus asa untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan walau harus menghadapi rintangan. Gigih merupakan sikap seseorang yang mendasar terhadap diri dan lingkungan yang terpancar dalam perilaku kehidupan seseorang. Dalam ajaran islam, kerja keras sering kali dihubungkan dengan pekerjaan yang baik, yaitu amal saleh dan dapat membawa kabaikan serta keuntungan bagi dirinya maupun orang lain. Kerja keras bagi setiap muslim sangat dianjurkan, terlebih kerja keras yang dapat mendatangkan kebaikan dan keuntungan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sebagai pelajar harus gigih dalam belajar guna mencapai prestasi yang optimal. Setiap muslim wajib memiliki sikap dan sifat gigih. Gigih dalam beribadah, gigih dalam mencari rezaki untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Artinya : Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) Tanda-tanda orang yang gigih antara lain : 1. Mempunyai sikap optimis dalam usaha, berusaha sekuat tenaga agar dapat berhasil 2. Sabar dan tabah menghadapi cobaan 3. Mempunyai sikap disiplin yang tinggi

24

4. Tidak pernah putus asa 5. Selalu menghargai waktu b. Berinisiatif Berinisiatif artinya berpikir dan bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah. Selain itu juga ada yang mengartikan bahwa berinisiatif adalah penyampaian gagasan atau pendapat baru yang belum pernah diketahui orang lain. Dalam kehidupan masyarakat selalu mengalami kemajuan dan perkembangan. Namun, di sisi lain timbul persoalan yang begitu kompleks. Untuk itu diperlukan gagasan baru untuk memecahkan persoalan tersebut. Harapan manusia adalah semua usaha yang dilakukan membawa hasil kemajuan dan keberuntungan yang akhirnya dapat terhindar dari keterbeakangan. Ciri-ciri seseorang yang dapat hidup maju dan berkembang adalah apabila seseorang selalu berpikir rasional, berorientasi kedepan, menghargai waktu, terbuka untuk menerima pendapat orang lain dan berorientasi pada prestasi. Ciri-ciri tersebut harus ditanamkan pada setiap manusia agar berusaha, berikhtiar sesuai dengan kemampuan sehingga dapat mengubah keadaan yang kurang baik menjadi baik sesuai Q.S Ar Rad : 11

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Sikap berinisiatif sangat diperlukan dalam kehidupan seseorang, lebih-lebih bagi seorang yang dihadapkan pada cobaan, rintangan dan tantangan hidup yang amat berat. Misalnya adanya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan seperti sekarang ini. Jika seseorang pandai menyiasati idup ini maka ia akan mudah menghadapi persoalannya sehingga dapat hidup dengan tenang, tenteram dan bahagia. Tetapi bagi seorang yang kurang pandai menyiasati hidup ini, hidupnya akan kurang baik. Oleh karena itu, berinisiatif dan berpikir kritis sangat diperlukan bagi kehidupan manusia baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Upaya untuk menumbuhkan jiwa berinisiatif agar mampu bersikap mandiri dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut : 1. Bekerja sesuai keadaan dan bakat masing-masing (Q.S Al Isra : 36) 2. Bekerja keras/sungguh-sungguh (Q.S An Nisa : 100) 3. Tidak ikut-ikutan tanpa dasar/ilmu (Q.S Al Isra : 36) 4. Menggunakan akal dalam bertindak (Q.S Yunus : 100) 5. Membiasakan berperilaku kearah yang lebih baik 6. Mencari ide yang lebih baik Tanda-tanda orang yang memiliki sifat berinisiatif, yaitu sebagai berikut : 1. Selalu bertindak secara rasional 2. Selalu berorientasi kedepan 3. Selalu menghargai waktu 4. Terbuka untuk menerima pendapat orang lain 5. Selalu berorientasi pada prestasi. c. Rela berkorban. Rela berkorban merupakan sifat manusia yang baik dan terpuji. Sifat ini menunjukkan adanya sifat social yang baik bagi seseorang. Rela dapat diartikan bermacam-macam, yaitu : 1. Bersedia dengan ikhlas hati tanpa didorong oleh maksud-maksud lain 2. Izin, persetujuan, kebolehan, berkenaan hati

25

3. Beramal dengan tidak mengharapkan imbalan dengan kehendak dan kemauan sendiri Sedangkan kata berkorban dapat diartikan seatai sikap rela mengorbankan sesuatu untuk kepentingan orang lain, kepentingan social dan untuk kepentingan agama. Sifat rela berkorban adalah sikap dan sifat seseorang yang ikhlas mengorbankan sesuatu yang dimiliki untuk kepentingan orang lain, social maupun agama. Sikap rela berkorban menurut islam sangat mulia karena jika kita senang berkorban berarti kita peduli atau peka terhadap kepentingan orang lain, memiliki sikap social yang tinggi, gemar tolong-menolong dan Bantu-membantu dan perbuatannya itu akan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Rasulullah saw bersabda :

Artinya : Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selam hamba-Nya itu mau menolong saudaranya. (H.R Bukhari) Pengorbanan yang kita lakukan dapat berupa : 1. Pengorbanan tenaga (membantu bekerja tanpa imbalan) 2. Perngorbanan harta (memberikan santunan kepada yang kena musibah) 3. Pengorbanan pikiran (memberikan saran yang positif) Berkorban harus disertai rasa ikhlas semata-mata mengharap rida Allah swt. Contoh berkorban dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 1. Dalam lingkungan keluarga, orang tua memelihara mengasuh dan membiayai pendidikan anaknya 2. Dalam lingkungan sekolah, seorang guru memberikan ilmu kepada siswanya 3. Dalam lingkungan masyarakat, warga masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan 4. Dalam lingkungan berbangsa, warga Negara membayar pajak sesuai ketentuan. Tanda-tanda orang yang bersifat rela berkorban yaitu : 1. Mempunyai kadar keimanan dan keislaman yang kuat 2. Suka memperhatikan kepentingan orang lain dan mengabaikan kepentingan pribadi 3. Selalu sabar, tabah dan tidak mengeluh 4. Jujur dan dapat dipercaya 5. Mempunyai sikap tanggung jawab.

4. Husnuzan dalam kehidupan sehari-hariDalam kehidupan sehari-hari kita pasti mengalami kejadian yang menyenangkan maupu yang menyedihkan. Manusia wajib husnuzan dan dapat mengambil hikmah dari kejadian yang ada disekitar. Karena tidak ada sesuatu yang sia-sia asalkan manusia dapat mengambil hikmahnya sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S Ali Imran : 191 berikut ini :

26

Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, mereka memiirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab Neraka Contoh sikap husnuzan dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam kehidupan seseorang yang memperoleh cobaan hidup atau musibah. Jika orang tersebut imannya teguh, maka ia akan bersabar dan tidak mengeluh. Tetapi bagi orang yang imannya lemah, maka ia akan marah, emosi, bicara kotor dan suuzan terhadap Allah swt. 5. Husnuzan terhadap sesama manusia dan lingkungan

Sikap husnuzan terhadap sesama manusia dan lingkungan dapat dilakukan antara lain dengan : 1. Berbuat baik terhadap sesama manusia 2. Berbuat baik terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan 3. Tidak menggunjing (menceritakan aib) orang lain 6. Tanda-tanda dan hikmah husnuzan

Beberapa tanda orang yang memiliki sikap husnuzan, yaitu : 1. Mempunyai sifat tawaduk (tendah hati) 2. Selalu sabar 3. Tidak menggerutu disaat kesulitan 4. Mempunyai sikap optimis 5. Selalu bertakwa dan berdoa kepada Allah 6. Mempunyai jiwa yang tenang Seorang muslim yang telah bersikap husnuzan kepada Allah maka dalam kehidupan sehari-hari akan memperoleh hikmah dari sikap tersebut antara lain : 1. Keimanan dan keislamannya akan terjaga 2. Hatinya bersih, jiwanya ikhlas 3. Hidupnya tenang, tenteram dan bahagia 4. Mudah mengatasi persoalan hidup sehingga mudah dalam mencapai cita-cita 5. Tidak menimbulkan perselisihan 6. Menumbuhkan rasa optimis 7. Selalu bersyukur atas nikmat Allah swt.

RANGKUMAN MATERISikap berperasangka baik disebut Husnuzan. SIkap husnuzan dapat diterapkan kepada Allah, sesama manusia dan diri sendiri. Kebalikan husnuzan adalah suuzan yang artinya berperasangka buruk. Penerapan sikap husnuzan terhadap Allah dapat diwujudkan dengan sikap atau perilaku senantiasa berhati-hati dalam bertindak, terbiasa berpikir positif, memiliki sikap optimis bahwa Allah akan selalu memberi pertolongan. Sikap husnuzan terhadap diri sendiri dapat ditunjukkan antara lain dengan sikap gigih, berinisiatif dan rela berkorban

TUGAS KEGIATAN BELAJARI. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar ! 1. 2. Berprasangka baik disebut ? Kita harus berhusnuzan dan menjauhi sikap ? Apabila seorang muslim bersikap husnuzan kepada Allah maka hidupnya akan menjadi ? .

3.

27

4.

Seorang muslim dianggap lulus apanila musibah da kegagalan yang menimpa dihadapi dengan ? . 5. Kita dilarang untuk bersikap ...........................................................................dari Rahmat Allah 6. Salah satu tanda orang dermawan dalam kehidupan sehari-hari adalah ?..................................... 7. Orang yang memiliki sikap husnuzan dalam berusaha akan bersikap sebab ia percaya bahwa Allah pasti akan menolong 8. Jika ada seorang siswa yang membantu temannya yang sedang tertimpa musibah, berarti ia telah melakukan... 9. Salah satu hikmah berhusnuzan kepada Allah adalah memiliki jiwa yang ikhlas dan hati yang .. 10. Lawan dari sikap optimis adalah pesimis yang berarti ? . II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. 2. 3. Jelaskan pengertian husnuzan terhadap Allah Wujud dari husnuzan terhadap Allah adalah bersikap optimis, jelaskan maksudnya ? Sebutkan tiga bentuk husnuzan terhadap diri sendiri ? Sebutkan contoh sikap rela berkorban ? Tuliskan sebuah hadits nabi yang menyatakan bahwa dalam bekerja hendaklah kita seolaholah hidup selamanya sedangkan dalam beribadah seolah-olah besok akan mati ?

4.

5.

EVALUASIA. Kecakapan kognitif I. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar 1. 2. 3. 4. 5. 6. Akhlak manusia yang baik salah satunya adalah Husnuzan artinya Lawan dari sikap husnuzan adalah. Semua amal perbuatan seorang muslim akan dinilai sebagai ibadah jika didasari niat yang . Berpikir dan bertindak dengan kesadaran sendiri disebut .. Sikap percaya bahwa segala sesuatu yang kita lakukan Allah pasti akan menolong merupakan sikap Usaha sekuat tenaga dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang optimal disebut .. Dalam ajaran islam, kerja keras sering kali dihubungkan dengan.. Kita harus bekerja sesuai dengan keahlian, hal tersebut tertuang dalam Alquran surat. Orang yang berprasangka baik kepada Allah akan mengatakan Ya Tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan..

7.8. 9.

10.

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar 1. Jelaskan makna ayat berikut

28

2.

Tulislah dalil naqli yang menyebutkan kita harus bekerja sesuai bakat beserta artinya Sebutkan tanda-tanda orang yang berinisiatif Sebutkan hikmah sikap husnuzan Sebutkan contoh husnuzan terhadap tumbuh-tumbuhan

3.

4.

5.

B. Kecakapan psikomotorik

1. Tampilkan sikap rela berkorban dalam lingkungna keluarga anda! 2. Tampilkan sikap berinisiatif dalam lingkungan sekolah anda!C. Kecerdasan sikap 1. 2. 3. 4. 5. Sebutkan tanda-tanda orang yang husnuzan Berupa apa saja pengorbanan yang dapat kita berikan kepada orang lian Sebutkan contoh sikap berinisiatif Sebutkan contoh tanda-tanda orang yang gigih Jelaskan cirri-ciri seseorang yang dapat hidup maju dan berkembang.

D. Kecakapan produk 1. 2. Sebutkan upaya untuk dapat menumbuhkan jiwa berinisiatif Sebutkan prilaku yang dapat anda lakukan sebagai perwujudan sikap husnuzan terhadap Allah

29

MODUL 4SUMBER HUKUM ISLAM DAN HIKMAH IBADAHPeta kedudukan modul

Sumber hUkum Islam

Ibadah

Alquran

Alhadits

Ijtihad

Hukum Taklifi

Pengertian

Hikmah

PENDAHULUANA. Deskripsi Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dijadikan pedoman dalam memecahkan segala persoalan yang timbul. Dalam Islam, permasalahan yang ada diseslesaikan berdasarkan Alquran dan Alhadits adalah sumber hukum Islam yang utama. Bila dalam Alquran maupun hadis tidak ada maka mengerahkan seluruh daya pikiran untuk mencari dan menetapkan hukum-hukum syarak disebut ijtihad. Ihtihad merupakan kesepakatan para ulama yang sudah melalui proses pengerahan seluruh daya kemampuan berpikir. Modul ini akan mengkaji tentang Alquran, Alhadis, Ijtihad dan hikmah Ibadah. B. Prasyarat Kemampuan awal yang diprasyaratkan dalam mempelajari modul ini adalah : 1. Telah mengetahui tentang hukum islam 2. Mampu mendeskripsikan tentang Alquran, hadits, Ijtihad dan hukum taklifi 3. Mampu menjelaskan kedudukan Alqurah dan hadits 4. Mampu menyebutkan contoh hadits 5. Mampu menyebutkan macam-macam bentuk ibadah 6. Mencari sumber referensi untuk mempelajari modul ini. C. Petunjuk penggunaan modul

30

1.

Penjelasan bagi siswa a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh : - Membaca dengan baik petunjuk modul dan materi bahn ajar - Mendeskripsikan tentang Alquran, Hadits, Ijtihada dah hukum taklifi - Menjelaskan kedudukan Alquran dan Hadits - Menyebutkan contoh hadits - Menyebutkan macam-macam bentuk ibadah - Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman dan mengerjakan soal evaluasi - Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan. b. Perlengkapan yang dipersiapkan - Buku PAI kelas X - Referensi lain yang relevan - Buku catatan c. Hasil pembelajaran Siswa menerapkan sumber-sumber hukum Islam dan hukum taklifi dalam kehidupan seharihari serta melaksanakan ibadah dengan khusuk

2.

Peran guru a. Membantu merencanakan proses kegiatan pembelajaran b. Memberi pengantar materi yang akan diajarkan c. Memantu siswa mencari referensi tambahan lain dan sumber-sumber lain yang diperlukan terkait dengan pembelajaran Alquran d. Memberikan tugas e. Melaksanakan evaluasi f. Melaksanakan penilaian hasil kegiatan dan evaluasi g. Membuat perencanaan pembelajaan selanjutnya bersama dengan siswa h. Mencatat kemajuan siswa masing-masing

D. Tujuan akhir 1. Kompetensi yang diharapkan : a. Mampu mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Alquran b. Mampu mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Alhadits c. Mampu mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Ijtihad d. Mampu mengidentifikasi kedudukan dan fungsi hukum taklifi e. Mampu menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari f. Mampu mengidentifikasi hikmah ibadah Kriteria keberhasilan Siswa dinyatakan berhasil jika nilai evaluasi lebih dari 7, perlu diadakan remidi jika nilai evaluasi kurang dari 7 dan dinyatakan lulus dengan hasil yang sangat memuaskan jika nilai evaluasi lebih dari 8,5 Manfaat kompetensi Setelah mempelajari modul ini para siswa diharapkan telah menguasai sejumlah kompetensi yang terkaid akidah antara lain : a. Meningkatkan pemahaman tentang Alquran, Hadits dan Ijtihad b. Meningkatkan wawasan dalam menerapkan hukum taklifi c. Meningkatkan pemahaman tentang hikmah ibadah

2.

3.

E. Kompetensi 1. 2. Standard kompetensi : Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi dan hikmah ibadah Kompetensi dasar : - Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Alquran, Hadits dan Ihtihad sebagai sumber hukum Islam - Menjelaskan pengertian, Kedudukan dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam - Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah

31

3.

Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari

Lingkup belajar - Alquran - Hadits - Ijtihad - Hukum Taklifi - Ibadah Keterampilan Bertambahnya pengetahuan peserta diidk tentang fungsi dan kedudukan Alquran, Hadits, Ijtihad dan hukum taklifi serta hikamah ibadah Sikap Terbiasa menerapkan Alquan, Hadits, Ijtihad dan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari serta beribadah dengan khususk

4.

5.

F. Cek kemampuan 1. Jelaskan pengertian Alquran dan kedudukannya bagi umat Islam ?....... Jelskan pengertian Hadits dan kedudukannya bagi umat Islam ? Jelaskan pengertian Ijtihad dan kedudukannya bagi umat Islam ? . .. Jelaskan pengertian Taklifi dan kedudukannya bagi umat Islam ? Jelaskan pengertian macam-macam bentuk ibadah ?

2.3. 4. 5.

PEMBELAJARANA. Rencana belajar siswa Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat belajar Alasan perubahan Tanda tangan Guru

B. Ketiatan belaja

Kegiatan Belajar ke-12 dan 13 Pengertian, kedudukan dan fungsi Alquran, Al Hdits dan IjtihadAlquran Sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan atau pedoman syariat Islam. Alquran adalah sumber hukum Islam yang pertama. Kata Alquran berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata Yang artinya bacaan atau yang dibaca. Menurut Istilah, Alquran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril yang ditulis di atas mushaf dengan bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah. Keseluruhan Alquran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.666 ayat, 74.473 kata dan 325.345 huruf yang diturunkan secara berangsur-angsur dan memakan waktu selama 22 tahun 2 bulan 22 hari yaitu

32

mulai tanggal 17 Ramadhan tahun 40 dari kelahiran Nabi Muhammad (611 M) sampai tanggal 9 Zulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi (674 M). Alquran bersifat universal yang artinya cakupan sasarannya seluruh mat manusia tanpa dibatasi ras dan wilayah serta golongan atau strata social tertentu. Kedudukan Alquran adalah sebagai sumber utama Hukum Islam. Kedudukan dan fungsi Alquran bagi orang muslim adalah : 1. Alquran sebagai sumber hukum Islam Alquran sebagai sumber hukum Islam memiliki tiga komponen dasar hukum sebagai berikut : a. Hukum yang berhubungan dengan masalah akidah dan tercermin dalam rukun iman. Ilmu yang mempelajari tentang keimanan disebut ilmu tauhid, ilmu kalam atau ilmu usuluddin b. Hukum yang mengatur manusia dengan Allah secara lahiriah, antara manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungan sekitarnya. Hukumnya disebut hukum syarak atau syariat atau disebut juga hukum amaliah. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fikih. Hukum syarak terbagi menjadi : 1. Hukum ibadah (Itiqadiyah) yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt seperti hal-hal yang berhubungan dengan tata cara shalat, puasa, zakat, haji, kurban dan lain-lain 2. Hukum muamalah (Amaliyah) yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia serta alam sekitarnya. Beberapa contoh hukum yang berkaitan dengan hukum muamalah yaitu hukum tentang Pidana (Jinayah), Perkawinan (Munakahat), Jual beli (Khiyar), Warisan (Faraid), Perjuangan (Jihad), Pengadilan (Aqdiyah), Hukuman (Hudud), Tata Negara (Khilafah) dan Makanan serta penyembelihan 3. Hukum Khuluaqiah yaitu hukum yang berhubungan dengan perilaku atau akhlak manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk social. Hukum ini tercermin dalam konsep perbuatan manusia yang dapat dilihat. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu akhlak. 2. Alquran sebagai pedoman Firman Allah swt dalam Q.S Ali Imran : 138

Artinya : (Alquran) ini adalah penerang bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. Melalui Alquran Allah swt memberi pedoman hidup atau penjelasan kepada manusia diantaranya sebaagi berikut : a. Pemahaman Islam sebagai tauhid yang diridai Allah harus didasarkan kepada tuntunan Allah. Semua keinginan Allah telah dituangkan ke dalam kitab suci Alquran. Karena itu dasar perpikir tentang islam sebagai agama yang diridai Allah harus berlandaskan Alquran dan tidak bertentangan dengan kitab suci sebelumnya b. Allah swt telah menjelaskan bahwa kedengkian, kebencian, perselisihan, pertikaian, permusuhan dan perusakan adalah sifat iblis atau setan yang terkutuk, bukan sifat manusia yag meyakini Alquran sebagai pedoman hidupnya. c. Demi mencapai keselamatan dan kesejahteraan umat manusia Allah telah mencerminkan dan memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia untk berpedoman kepada kitab suci yang diwahyukan oleh Allah swt. Umat Islam harus menguasai isi kandungan Alquran melalui proses membaca, menerjemahkan, memahami kemudian melaksanakan isi kandungannya secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing. Keistimewaan Alquran Alquran memiliki kelebihan dan keistimewaan yang tidak dipunyai oleh kitab-kitab lain sebelumnya. Keistimewaan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Alquran mengandung ajaran tauhid yang pernah dimuat pada kitab-kitab sebelumnya dan mengoreksi penyelewengannya 2. Alquran ditujukan bagi semua umat sepanjang masa. Adapun kitab-kitab sebelumnya hanya ditujukan untuk bangsa tertentu saja dan dalam kurun waktu tertentu pula.

33

Sebagai pedoman hidup abadi. Alquran mempunyai kelengkapan yang luar biasa mengenai berbagai aspek kehidupan dan memiliki keluwesan dari segi pemahaman 4. Alquran diturunkan dalam bahasa yang sangat indah, mudah dibaca, diingat, dihafalkan dan dipahami. Kemuliaan Alquran dijaga oleh Allah swt sepanjang masa. Kemurnian itu tidak terjadi begitu saja namun memiliki pengaruh dari usaha-usaha manusia. Pada masa Rasulullah saw pemeliharaan kemurnian Alquran dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hafalan dari para penghafal Alquran 2. Penulisan Alquran untuk Rasulullah saw dilakukan secara khusus 3. Pencatatan ALquran yang ditulis oleh mereka yang mahir baca tulis untuk disimpan sendiri sesudah Rasulullan wafat, tepatnya pada masa Khalifah Abu Bakar Shiddiq, Umar Bin Khattab mengusulkan pembukuan Alquran mengingat banyaknya penghafal Alquran yang gugur di pertempuran. Atas persetuajuan Khalifah, Zaid bin Tsabit pun ditugaskan untuk menulis dan membukukan Alquran. Pada masa Khalifah Usman bin Affan pembukuan Alquran disempurnakan. Penyempurnaan itu meliputi pnyeragaman ejaan dan tulisan serta susunan ayat dan surat seperti yang diperintahkan Rasulullah.

3.

Hadits Kata Hadits berasal dari bahasa Arab yang artinya kabar (berita). Pengertian hadits menurut istilah yaitu segala tingkah laku Nabi Muhammad saw baik berupa perkataan (Qauliyah), perbuatan (Filiyah) ataupun ketetapan Nabi (Taqririyah). Menurut ajaran Islam, hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Alquran sehingga kedudukannya kuat (Qati). Setiap muslim wajin mentaati hukum-hukum yang disampaikan Nabi Muhammad saw melalui hadtsnya. Hadits Nabi Muhammad saw dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu : a. Hadits Qauliyah, yaitu hadits atas dasar segenap perkataan/ucapan Nabi b. Hadits Filiyah, yaitu hadits atas dasar perilaku/perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad saw c. Hadits Taqririyah, yaitu hadits atas dasar persetujuan Nabi Muhammad saw terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya. Artinya Nabi Muhammad saw memberikan penafsiran atas perbuatan yang dilakukan sahabatnya dalam suatu hukum Allah swt atau Nabi diam sebagai tanda persetujuan (boleh) atas perbuatan-perbuatan sahabat tersebut. Ditinjau dari segi perawiannya, hadits dibagi menjadi : a. Hadits Mutawatir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya yang menurut kondisi mustahil untuk berdusta. b. Hadits ahad, yaitu hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat mutawatir. Hadits ini dibagi menjadi : 1. Hadits masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga rawi atau lebih tetapi belum mencapai derajat mutawatir 2. Hadits Azis, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh dua rawi pada satu generasi sekalipun setelah itu dieriwayatkan oleh sejumlah rawi 3. Hadits Gharib, yaitu hadits yang dalam syariatnya hanya ada satu orang rawi, dimanapun sanad itu terjadi. Ditinjau dari segi nilai sanadnya, hadits dibagi menjadi tiga yaitu : a. Hadits Shahih, adalah hadits yang memenuhi persyaratan, sanadnya bersambung, periwayatannya bersifat adil, jujur, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga kehormatannya, kuat ingatannyadan kandungan haditsnya tidak cacat b. Hadits Hasan, adalah hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang yang tidak mempunyai derajat keepercayaan yang sempurna. c. Hadits Dhaif, adalah hadits yang tidak memenuhi persyaratan sebagai hadits Shahih dan Hasan. Kedudukan dan fungsi Hadits dalam hukum Islam adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber hukum Islam kedua

34

Ada beberapa hukum yang tidak disebutkan di dalam Alquran. Rasulullah saw kemudian menjelaskan hukumnya, baik dengan perkataan, perbuatan maupun penetapan. Dalil hukumnya menjadi sunnah karena yang dikatakan Rasulullah merupakan penjabaran prinsipprinsip yang sudah ada di dalam Alquran. Firman Allah swt sebagai berikut :

Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepada kamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. 2. 3. 4. Firman lain Allah adalah Q.S Al Ahzab : 21, Q.S Ali Imran : 32 dan Q.S An Nisa : 80. Pengukuhan atau penguat hukum yang telah disebutkan Allah dalam kitab sucinya sehingga keduanya menjadi sumber hukum yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Penafsir atau penjelas hukum Allah dalam Alquran Menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Alquran.

Ijtihad Secara bahasa Ihtihad artinya bersungguh-sungguh , sedang secara istilah Ijtihad artinya berusaha dengan sungguh-sungguh atau mencurahkan tenaga dan fikiran untuk menetapkan hukum syarak dari suatu masalah yang bersumber pada Alquran dan Hadits. Hasil Ijtihad merupakan dasar hukum Islam ketiga setelah Alquran dan Hadits. Hal ini didasari dari dialog antara Nabi Muhammad saw dengan salah seorang sahabatnya yaitu Muadz bin Jabbal ketika ia akan diutus Rasulullah ke Yaman untuk menjadi Gubernur. Dari Muadz bin sebagai berikut : Nabi Muadz Nabi Muadz Nabi Jabbal bahwasanya Nabi Muhammad saw ketika mengutusnya ke Yaman bersabda

: Bagaimana engkau akan memutuskan suatu perkara yang dibawa orang kepadamu ? : Saya akan memutuskannya menurut kitab Allah (Alquran) : Dan jika dalam kitabullah engkau tidak menemukan persoalan itu ? : Jika begitu saya akan memutuskannya menurut sunnah Rasulullah : Dan jika engkau tidak menemukan sesuatu mengenai perkara itu dalam sunnah Rasulullah ? Muadz : Saya akan menggunakan pertimbangan sendiri tanpa kebimbangan sedikitpun Nabi : Maha sucilah Allah yang memberikan bimbingan kepada utusan Rasul-Nya dengan sikap yang disetujui Rasul-Nya.

Orang yang melakukan Ijtihad disebut Mujtahid. Seorang mujtahid harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Orang Islam, dewasa, sehat akalnya, serta memiliki kecerdasan 2. Memahami Alquran dan hadits dengan hukum-hukum, Asbabunnuzul, tingkatan hadits dan perawinya 3. Memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya 4. Memahami ilmu usul fikih secara luas 5. Hal yang diijtihadkan bukan hukum syarak yang sudah jelas dasar hukumnya 6. Memahami soal Ijmak atau pendapat para ulama terdahulu. Beberapa bentuk Ijtihad yaitu : 1. Ijma, adalah kesepakatan para ulama Islam (cendekiawan muslim) dalam menetapkan suatu masalah yang tidak diterangkan oleh Alquran dan hadits setelah Rasulullah 2. Kias (analog), adalah menetapkan hukum suatu persoalan atau masalah yang berlum disebutkan secara konkret dalam Alquran dan hadits dengan cara menyamakan hukumnya dengan masalah yang sudah ada ketetapan hukumnya secara jelas karena kedua masalah itu memiliki kesamaan sifat

35

3. 4.

5.

6. 7. 8.

Isthsan (Istihlah), yaitu menetapkan hukum suatu masalah yang tidak dijelaskan secara rinci dalam Alquran dan Hadits yang didasarkan atas kepentingan umum dan demi keadilan Istisab, yaitu meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada ditetapkan karena adanya suatu dalil sampai ada dalil lain yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut Istidlal, yaitu menetapkan hukum suatu perbuatan yang tidak disebut secara tegas dalam Alquran dan Hadits dengan didasarkan bahwa hal tersebut telah menjadi adapt istiadat atau kebiasan dalam masyarakat sebelumnya seperti beberapa hukum Allah yang diwahyukan sebelaum Nabi Muhammad saw. Maslahah Mursalah, adalah perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan sesuai dengan maksud syarak dan hukumnya tidak diperoleh dari pengajaran dalil secara langsung dan jelas Urf (adat), adalah urusan yang disepakati oleh segolongan manusia dalam perkembangan hidupnya dan telah menjadi kebiasaan atau tradisi. ZaraI menurut lughat (bahasa) berarti washilah, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang menjadi jalan untuk mencapai meslahah atau jalan untuk menghilangkan mudarat.

Kedudukan dan fungsi Ijtihad adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber hukum Islam yang ketiga setelah Alquran dan hadits 2. Sebagai sarana untuk menyelesaikan persoalan yang muncul dengan pedoman Alquran dan hadits 3. Sebagai suatu cara yang disyariatkan untuk menyelesaikan permasalahan social dengan ajaran-ajaran Islam. 4. Sebagai wadah pencurahan pikiran-pkiran kaum muslimin

RANGKUMAN MATERI Sumber hukum Islam adalah Alquran, Hadits dan Ijtihad. Bentuk Ijtihad yang dikenal dalam syariat Islam adalah Ijma, Kias, Istihsan, Istisab, Istidlal, Maslahah mursalah, Urf dan Zarai. Penghayatan terhadap pemahaman Ijtihad dapat diwujudkan dengan sikap dan perilaku rajin menghakaji Mazhab dan cermat menganalogikan peristiwa actual dengan hukum Islam

TUGAS KEGIATAN BELAJARDiskusikanlah dengan kelompok anda tentang Alquran sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa dan tidak diragukan lagi kebenarannya!, Tulislah hasil diskusi dan kumpulkan pada guru

TEST FORMATIFJawablah pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Jelaskan isi kandungan Alquran secara garis besar 2. Sebutkan sumber-sumber hukum Islam secara berurutan 3. Sebutkan macam-macam hadits berdasarkan bentuknya 4. Jelaskan yang dimaksud dengan Ijma 5. Jelaskan fungsi hadits terhadap Alquran dalam menetapkan hukum

LEMBAR KERJACarilah literature dasar yang digunakan pada pembuatan tanggal penanggalan system Internasional (masehi) dan penanggalan system Islam (Hijriyah). Anallisalah perbedaan dan persamaannya. NO 1 Sistem Penanggalah Masehi Dasar Perbedaan/persamaan

36

2

Hijriyah

Kegiatan belajar ke-14 dan 15Pengertian dan kedudukan hukum Taklifi Tuntutan Allah swt yang berkaitan dengan perintah untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya disebut hukum taklifi. Ulam usul fikih membagi hukum taklifi menjadi lima, yaitu : 1. Al Ijab, yaitu tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan dan tidak boleh (dilarang) ditinggalkan, karenanya orang yang meninggalkannya dikenakan hukuman. Contoh tuntutan (perintah) Allah swt dalam surat Al Baqarah ayat 110 yang artinya : Dirikanlah olehmu Shalat dan tunaikanlah zakat. Ayat tersebut melahirkan Al Ijab (kewajiban) mengerjakan shalat dan membayar zakat 2. An Nadb, yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan, tetapi tuntutan itu tidak secara pasti. Jika tuntutan itu dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapat hukuman. Contohnya tuntutan (perintah) Allah swt dalam Q.S Al Baqarah : 282 283 3. Al Ibahah (kebolehan), yaitu firman Allah yang mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya. Contohnya Firman Allah dalam Q.S Al Jumuah : 10 4. Al Karahah, yaitu tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan, tetapi tuntutan itu diungkapkan melalui untaian kata yang tidak pasti. Inilah yang disebut sebgai al karahah yakni anjuran untuk meninggalkan suatu perbuatan, tetapi kalau perbuatan itu dikerjakan juga, maka pelakunya tidak dikenakan hukuman. Contohnya sabda Rasulullah saw Perbuatan halal yang paling dibenci Allah swt adalah Thalaq. 5. At tahrim, yaitu tuntutan untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan yang pasti sehingga untuk meninggalkan suatu perbuatan itu wajib dipenuhi. Bila perbuatan itu dikerjakan maka pelakunya akan mendapatkan hukuman (dianggap berdosa). Contohnya tuntutan Allah dalam Q.S Al Isra : 33 Funsi hukum taklifi Fungsi hukum taklifi adalah membahas sumber-sumber hukum Islam yang utama yaitu Alquran dan hadits dari segi perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya yang wajib dikerjakan, larangan Allah swt dan Rasul-Nya yang harus ditinggalkan serta berbentuk pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya. Hukum dari perbuatan manusia yang ditinjau dari syariat dibagi menjadi lima yaitu : 1. Fardu (wajib), yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan pelakunya akan mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan akan berdosa. Perbuatan wajib ditinjau dari segi orang yang melakukannya dibagi menjadi fardu ain dan fardu kifayah. 2. Sunah (mandub), yaitu suatu perbuatan yang bila dikerjakan maka pelakunya akan mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa 3. Haram, yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan maka pelakunya akan mendapatkan dosa tetapi bila ditinggalkan akan mendapatkan pahala 4. Makruh, yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan pelakunya tidak berdosa tetapi bila ditinggalkan mendapat pahala 5. Mubah, yaitu perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan. Bila dikerjakan tidak mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa.

Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari

37

Pada dasarnya macam hukum taklifi juga sama dengan hukum wajib, sunah, haram, makruh dan mubah. Jadi penerapan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam perbuatan seharihari. Beberapa contoh penerapan hukum taklifi adalah : 1. Menjalankan shalat lima waktu hukumnya adalah wajib 2. Membayar zakat bagi yang mampu hukumnya adalah wajib 3. Melakukan talak hukumnya adalah al karahah 4. Bekerja mencari rezeki hukumnya adalah al ibahah 5. Mencuri, membunuh dan berzina hukumnya adalah at tahrim 6. Melakukan jual beli hukumnya adalah an nadb

Pengertian dan hikmah ibadah

Ibadah adalah segala perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat Islam. Ibadah dapat dibedakan menjadi : 1. Ibadah wajib, yaitu ibadah yang harus dilaksanakan, bila tidak akan berdosa. Contohnya adalah shalat lima waktu, puasa ramadhan, dan menunaikan haji bila sudah mampu. 2. Ibadah sunah, yaitu ibadah yang bila dikerjakan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa. Contohnya adalah shalat sunah rawatib, shalat tahajud, puasa dihari senin dan kamis, tolong menolong dan shalat Dhuha. Melakukan ibadah selain mendapatkan pahala akan memberikan hikmah bagi diri sendiri dan orang lain (masyarakat), diantaranya adalah : 1. Menumbuhkan sifat sabar dan tawakkal 2. Mencegah perbuatan keji dan munkar 3. Menumbuhkan kedisiplinan diri 4. Membina persaudaraan dan persatuan 5. Menciptakan ketenteraman dan kedamaian di masyarakat 6. Menghapus dosa

RANGKUMAN MATERIHukum taklifi adalah tuntunan Allah swt yang berkaitan dengan perintah untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya. Ada lima macam hukum taklifi yaitu Al ijab, an nadb, al ibahah, al karahah dan at tahrim. Hukum Islam terbagi menjadi hukum Wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.

TUGAS KEGIATAN BELAJARDiskusikan bersama teman kelompok anda mengapa banyak orang yang melakukan ibadah, puasa dan haji tetapi mereka masih melakukan perbuatan yang dilarang Allah, misalnya menjadi pedagang yang curang, menjadi hakim yang tidak adil dan sebagainya.

TEST FORMATIFI. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkan macam-macam hukum taklifi Apa yang dimaksud dengan mandub Sebutkan contoh ibadah sunah Sebutkan hikmah ibadah

2.

3.

4.

38

5.

Sebutkan perilaku-perilaku yang hukumnya at tahrim

LEMBAR KERJABerikanlah contoh sikap/perilaku yang mempunyai hukum berikut ini : No Hukum Sikap/perilaku 1 Fardu Ain . 2 Fardu kifayah . 3 Sunah ain . 4 Sunah kifayah . 5 Haram . 6 Mubah . 7 Makruh . 8 Al Ijab . 9 Al ibahah . 10 At tahrim

EVALUASIA. Kecakapan kognitif I. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. 2. Sember hukum Islam yang ketiga adalah ? Mujtahid adalah orang yang melakukan ?. 3. Alquran terdiri atas .. surat .ayat 4. Ijtihad berdasarkan pada riwayat pembicaraan Nabi dengan 5. Hadits yang didasarkan pada perbuatan Nabi disebut.. 6. Ayat Alquran yang sudah jelas isi dan maksudnya disebut.. 7. Menunaikan haji bila mampu merupakan contoh ibadah .. 8. Wahyu terakhir yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw adalah surat 9. Ayat Alquran yang sudah jelas artinya, isinya dan hukumnya disebut . 10. Kesepakatan seluruh imam pada suatu masa setelah Rasulullah wafat dan atas hukum syarak disebut .. II. 1. 2. 3. 4. 5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! Mengapa Alquran menjadi sumber hukum Islam yang pertama ? Mengapa Hadits daif tidak bias dijadikan sumber hukum ? Jelaskan yang dimaksud dengan perawi ? Jelaskan contoh hukum taklifi ? Tulislah sabda Rasulullah yang menjelaskan pahala orang yang melakukan ijtihad beserta artinya

B. Kecakapan psikomotorik

39

Sudahkah anda melaksanakan ibadah sunah ? coba sebutkan ibadah sunah yang sudah anda laksanakan ! Bila belum coba biasakanlah untuk melakukan ibadah sunah, misalnya shalat Dhuha dan membaca Alquran setelah shalat maghrib C. Kecakapan sikap Apabila ada suatu masalah yang tidak ditemukan aturannya baik dalam Alquran ataupun hadits, apa yang anda lakukan D. Kecakapan produk Carilah dari berbagai sumber tentang contoh-contoh hadits, ijtihad dan hukum taklifi. Bagaimana kebenaran isi hukum-hukum tersebut menurut anda.

MODUL 5DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHPeta kedudukan modulDakwah Rasulullah periode Makkah

Strategi

Subtansi

PENDAHULUANA. Deskripsi Upaya penyebaran agama Islam dilakukan Rasulullah dengan penuh kesabaran. Semangat dan tidak mengenal putus asa. Dalam melakukan dakwah di Makkah banyak sekali hambatan dan rintangan yang dialami Rasulullah. Berbagai macam cacian dan hinaan bahkan siksaan dialami Rasulullah dan para sahabatnya dalam dakwahnya di Makkah. Namun semua itu diterima Rasulullah dengan sabar, tabah tanpa usaha untuk membalasnya. Hal tersebut merupakan contoh keteladanan Rasulullah yang dapat ditiru oleh setiap muslim dalam berjuang menegakkan agama. Dalam modul ini akan dikaji tentang strategi dan subtansi dakwah Rasulullah pada periode Makkah. Diharapkan dari modul ini mampu memberikan pengetahuan dan gambaran perjuangan Rasulullah dan umat islam dalam menegakkan agama. B. Prasyarat Kemampuan awal yang diprasyaratkan dalam mempelajari modul ini adalah : 40

1. 2. 3.

Memiliki sikap percaya kepada rasul Allah swt terutama Rasulullah saw Telah mengetahui cerita tentang perjalanan dakwah Rasulullah saw Mampu mencari sumber-sumber referensi tentang sejarah dakwah Rasulullah saw.

C. Petunjuk penggunaan modul 1. Penjelasan bagi siswa a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh - Membaca dengan baik petunjuk modul dan materi bahan ajar - Membaca dari berbagai sumber mengenai perkembangan islam pada periode makkah - Mengambil manfaat dari penyiaran Islam periode Makkah - Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman dan mengerjakan soal evaluasi - Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan - Buku PAI kelas X - Referensi lain yang relevan - Buku catatan c. Hasil pembelajaran Siswa mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah saw periode makkah

Peran guru. a. Membantu merencanakan proses kegiatan pembelajaran b. Memberi pengantar materi yang akan diajarkan] c. Membantu siswa mencari referensi tambahan lain dan sumber-sumber lain yang diperlukan terkait dengan pembelajaran Alquran d. Memberikan tugas e. Melaksanakan evaluasi f. Melaksanakan penilaian hasil kegiatan dan evaluasi g. Membuat perencanaan pembelajaran selanjutnya bersama dengan siswa h. Mencatat kemajuan masing-masing siswa D. Tujuan akhir 1. Kompetensi yang diharapkan : a. Mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Makkah b. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah pada periode Makkah c. Mampu menjelaskan subtansi dakwah Rasulullah pada periode Makkah d. Mampu meneladani sejarah dakwah Rasulullah pada periode Makkah Kriteria keberhasilan Siswa dinyatakan berhasil jika nilai evaluasi lebih dari 7, perlu diadakan remidi jika nilai evaluari kurang dari 7 dan dinyatakan berhasil dengan nilai sangat memuaskan jika nilai evaluasi lebih dari 8,5 Manfaat kompetensi Setelah mempelajari modul ini para siswa diharapkan telah menguasai sejumlah kompetensi yang terkait akidah antara lian : a. Meningkatkan pemahaman tentang sejarah dakwah Rasulullah pada periode Makkah b. Meningkatkan wawasan tentang strategi dakwah Rasulullah pada periode Makkah c. Meningkatkan pemahaman tentang subtansi dakwah Rasulullah pada periode Makkah

2.

2.

3.

E. Kompetensi 1. 2. 3. Standard kompetensi Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode Makkah Kompetensi dasar - Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah saw pada periode Makkah - Mendeskripsikan subtansi dan strategi dakwah Rasulullah pada periode Makkah Lingkup belajar - Sejarah dakwah Rasulullah periode Makkah - Strategi dakwah Rasulullah periode Makkah - Subtansi dakwah Rasululah periode Makkah Keterampilan

4.

41

5.

- Bertambahnya pengetahuan peserta didik mengenai dakwah Rasulullah saw di Makkah - Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam meneladani strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Makkah Sikap Terbiasa meneladani strategi dakwah Rasulullah saw dalam berdakwah

F. Cek kemampuan

1. Dapatkah anda mengidentifikasi siapakah Rasulullah itu ?2. 3. 4. 5. .................................................................................................................................................. Dapatkan anda menceritakan salah satu kisah Rasulullah saw dalam menyebarkan agama Islam ? .. Dapatkan anda menyebutkan sifat-sifat Rasulullah yang patut diteladani ? Dapatkah anda menjelaskan profil Rasulullah saw ? Dapatkah anda jelaskan strategi dakwah Rasulullah saw ?

PEMBELAJARANA. Rencana belajar siswa Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat belajar Alasan perubahan Tanda tangan guru

B. Kegitan belajar

Kegiatan Belajar ke-16 s.d 18 Sejarah dakwah Rasulullah saw periode MakkahNabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang terakhir. Beliau diutus Allah untuk seluruh umat dan seluruh alam. Berikut riwayat singkat Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw adalah salah seorang anggota bani Hasyim yang lahir dari keluarga terhormat yang relative miskin. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari bani Zurah. Muhammad lahir pada tahun 570 M yang bertepatan dengan peristiwa penyerbuan pasukan Abrahah dengan menungang gajah untuk menghancurkan Kabah. Oleh karena itu, tahun tersebut sering disebut dengan tahun Gajah. Muhammad lahir dalam keadaan yatim, kemudian diasuh oleh Halimatussadiyah sampai usia emat tahun. Setelah itu kurang lebih dua tahun dalam asuhan ibu kandungnya dia menjadi yatim piatu. Setelah Aminah meninggal Abdul Muthalib mengambil alih tanggung jawab dalam merawat Muhammad. Dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal, dan tanggung jawab beralih kepada pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun Muhammad ikur berdagang ke Syiria (Syam). Dalam perjalanan ia

42

bertemu dengan seorang pendeta yang bernama Buhairah yang dapat melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad. Muhammd menikah pada usia 25 tahun dan istrinya yang pertama bernama Khadijah. Dari perkawinannya itu Muhammad dikaruniai dua orang putera dan empat orang puteri. Menjelang usia ke empat puluh Muhammad menerima wahyu yang pertama di Gua Hira melalui Malaikat Jibril. Ayat pertama turun adalah Q.S Al Alaq : 1 5. Setelah wahyu pertama, Jibril tidak lagi muncul selama beberapa lama sementara Muhammad tetap menanti di gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang kedua yaitu Q.S Al Muddatsir : 1 7. Dengan turunnya ayat ini mulailah Rasul berdakwah. Pertama-tama dalam dakwahnya Nabi melakukan dengan sembunyi-sembunyi / diam-diam di lingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya. Orang yang mula-mula masuk Islam adalah : 1. Khadijah (Istrinya) 2. Ali bin Abi Thalib (Sepupunya) 3. Abu Bakar (Sahabat karib masa kanak-kanak) 4. Zaid 5. Ummu Aiman (Pengasuhnya) Dari sinilah kemudian para sahabat berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya. Misalnya Abu Bakar berhasil mengislamkan Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, A