Top Banner
aya mengembangkan pembelajaran dengan meminta para siswa untuk membuat kalimat Simple materi dari internet supaya siswa dapat Past Tense tentang hal-hal yang terdapat dalam print Smengetahui pemanfaatan internet yang positif out tadi. Awalnya contoh-contoh kalimat tersebut selain untuk chatting dan hiburan saja. Berikut ini disampaikan secara lisan. Semua kelompok adalah pengalaman saya dalam menyajikan Standar diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ide- Kompetensi berbicara yaitu mengungkapkan makna idenya. Setelah itu kalimat-kalimat yang diungkapkan dalam teks lisan monolog pendek sederhana secara lisan tersebut ditulis di papan tulis. berbentuk Recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan beberapa contoh kalimat yang dibuat oleh peserta didik saya menerangkan pola kalimat Saya mengawali proses pembelajaran dengan tanya past tense dan penggunaannya. Setelah itu masing- jawab tentang pengalaman para siswa (kelas VIII) masing kelompok saya minta untuk menulis yang baru saja mengikuti kegiatan Study Tour ke beberapa kalimat lagi tentang gambar dalam print Candi Borobudur. Masing-masing kelompok out tadi. Saya berkeliling untuk memberikan input menjawab pertanyaan secara singkat dalam Bahasa perbaikan. Inggris. Kegiatan tanya jawab selama 10 menit ini untuk menggali pengalaman siswa. Setelah itu saya memberi tugas pada masing-masing siswa untuk mengunduh (download) peristiwa- Setelah itu, saya memulai kegiatan inti, Brainstorming, peristiwa sosial maupun bencana alam dari internet Saya tampilkan di layar monitor kejadian kecelakaan dan membuat kalimat dalam past tense tentang pesawat terbang di Amerika. Saya memulai cerita peristiwa tersebut. Tugas ini dilakukan di luar kelas. tentang kejadian tersebut berdasarkan informasi Hasil yang diperoleh disimpan di dalam Flash Disc dari internet. Selain itu, saya juga menampilkan atau CD. beberapa gambar yang terkait dengan kosakata kunci dalam teks yang saya rencanakan akan dibuat oleh siswa. Berikutnya, saya membagikan print out gambar tersebut ke masing-masing kelompok. Dari gambar-gambar tersebut masing-masing kelompok diminta untuk mencari kosakata berupa kata benda, kata sifat, dan kata kerja terkait dengan gambar tersebut. Pada kegiatan ini masing-masing kelompok terlihat antusias untuk menulis ke papan untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah penggalian kosakata dirasa cukup, saya Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 18 Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK Teguh Sudjatmika, M.Pd, Distrik Fasilitator Nganjuk, Jawa Timur
26

M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Feb 02, 2018

Download

Documents

LêAnh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

aya mengembangkan pembelajaran dengan meminta para siswa untuk membuat kalimat Simple materi dari internet supaya siswa dapat Past Tense tentang hal-hal yang terdapat dalam print Smengetahui pemanfaatan internet yang positif out tadi. Awalnya contoh-contoh kalimat tersebut

selain untuk chatting dan hiburan saja. Berikut ini disampaikan secara lisan. Semua kelompok adalah pengalaman saya dalam menyajikan Standar diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ide-Kompetensi berbicara yaitu mengungkapkan makna idenya. Setelah itu kalimat-kalimat yang diungkapkan dalam teks lisan monolog pendek sederhana secara lisan tersebut ditulis di papan tulis. berbentuk Recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan beberapa contoh kalimat yang dibuat

oleh peserta didik saya menerangkan pola kalimat Saya mengawali proses pembelajaran dengan tanya past tense dan penggunaannya. Setelah itu masing-jawab tentang pengalaman para siswa (kelas VIII) masing kelompok saya minta untuk menulis yang baru saja mengikuti kegiatan Study Tour ke beberapa kalimat lagi tentang gambar dalam print Candi Borobudur. Masing-masing kelompok out tadi. Saya berkeliling untuk memberikan input menjawab pertanyaan secara singkat dalam Bahasa perbaikan. Inggris. Kegiatan tanya jawab selama 10 menit ini untuk menggali pengalaman siswa. Setelah itu saya memberi tugas pada masing-masing

siswa untuk mengunduh (download) peristiwa-Setelah itu, saya memulai kegiatan inti, Brainstorming, peristiwa sosial maupun bencana alam dari internet Saya tampilkan di layar monitor kejadian kecelakaan dan membuat kalimat dalam past tense tentang pesawat terbang di Amerika. Saya memulai cerita peristiwa tersebut. Tugas ini dilakukan di luar kelas. tentang kejadian tersebut berdasarkan informasi Hasil yang diperoleh disimpan di dalam Flash Disc dari internet. Selain itu, saya juga menampilkan atau CD. beberapa gambar yang terkait dengan kosakata kunci dalam teks yang saya rencanakan akan dibuat oleh siswa. Berikutnya, saya membagikan print out gambar tersebut ke masing-masing kelompok. Dari gambar-gambar tersebut masing-masing kelompok diminta untuk mencari kosakata berupa kata benda, kata sifat, dan kata kerja terkait dengan gambar tersebut. Pada kegiatan ini masing-masing kelompok terlihat antusias untuk menulis ke papan untuk melaksanakan tugas tersebut.

Setelah penggalian kosakata dirasa cukup, saya

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris18

Pada pertemuan berikutnya, siswa menyajikan hasil karyanya. Dengan tugas ini, siswa bisa terampil mengoperasikan komputer dan memanfaatkan media internet sebagai sumber bahan pengetahuan. Selama pembelajaran saya membuat catatan tentang masing-masing peserta didik sebagai masukan dalam proses penilaian kelas. Hasil dari tugas ini juga digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar yang baru saja disampaikan.

19Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Siswa berdiskusi tentang sebuah peristiwa.

Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK

Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK Teguh Sudjatmika, M.Pd, Distrik Fasilitator Nganjuk, Jawa Timur

Page 2: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

aya mengembangkan pembelajaran dengan meminta para siswa untuk membuat kalimat Simple materi dari internet supaya siswa dapat Past Tense tentang hal-hal yang terdapat dalam print Smengetahui pemanfaatan internet yang positif out tadi. Awalnya contoh-contoh kalimat tersebut

selain untuk chatting dan hiburan saja. Berikut ini disampaikan secara lisan. Semua kelompok adalah pengalaman saya dalam menyajikan Standar diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ide-Kompetensi berbicara yaitu mengungkapkan makna idenya. Setelah itu kalimat-kalimat yang diungkapkan dalam teks lisan monolog pendek sederhana secara lisan tersebut ditulis di papan tulis. berbentuk Recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan beberapa contoh kalimat yang dibuat

oleh peserta didik saya menerangkan pola kalimat Saya mengawali proses pembelajaran dengan tanya past tense dan penggunaannya. Setelah itu masing-jawab tentang pengalaman para siswa (kelas VIII) masing kelompok saya minta untuk menulis yang baru saja mengikuti kegiatan Study Tour ke beberapa kalimat lagi tentang gambar dalam print Candi Borobudur. Masing-masing kelompok out tadi. Saya berkeliling untuk memberikan input menjawab pertanyaan secara singkat dalam Bahasa perbaikan. Inggris. Kegiatan tanya jawab selama 10 menit ini untuk menggali pengalaman siswa. Setelah itu saya memberi tugas pada masing-masing

siswa untuk mengunduh (download) peristiwa-Setelah itu, saya memulai kegiatan inti, Brainstorming, peristiwa sosial maupun bencana alam dari internet Saya tampilkan di layar monitor kejadian kecelakaan dan membuat kalimat dalam past tense tentang pesawat terbang di Amerika. Saya memulai cerita peristiwa tersebut. Tugas ini dilakukan di luar kelas. tentang kejadian tersebut berdasarkan informasi Hasil yang diperoleh disimpan di dalam Flash Disc dari internet. Selain itu, saya juga menampilkan atau CD. beberapa gambar yang terkait dengan kosakata kunci dalam teks yang saya rencanakan akan dibuat oleh siswa. Berikutnya, saya membagikan print out gambar tersebut ke masing-masing kelompok. Dari gambar-gambar tersebut masing-masing kelompok diminta untuk mencari kosakata berupa kata benda, kata sifat, dan kata kerja terkait dengan gambar tersebut. Pada kegiatan ini masing-masing kelompok terlihat antusias untuk menulis ke papan untuk melaksanakan tugas tersebut.

Setelah penggalian kosakata dirasa cukup, saya

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris18

Pada pertemuan berikutnya, siswa menyajikan hasil karyanya. Dengan tugas ini, siswa bisa terampil mengoperasikan komputer dan memanfaatkan media internet sebagai sumber bahan pengetahuan. Selama pembelajaran saya membuat catatan tentang masing-masing peserta didik sebagai masukan dalam proses penilaian kelas. Hasil dari tugas ini juga digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar yang baru saja disampaikan.

19Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Siswa berdiskusi tentang sebuah peristiwa.

Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK

Menggunakan Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Menggunakan TIK Teguh Sudjatmika, M.Pd, Distrik Fasilitator Nganjuk, Jawa Timur

Page 3: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Smart Cards for A Smart Solution

Setiap kelompok bekerja dengan satu unit computer untuk menyusun naskah drama

ada saat Pembelajaran kita sering Berikut ini salah satu cara yang berhasil saya mendapatkan siswa yang tidak memiliki lakukan untuk memfasilitasi siswa berbicara, yaitu Pperbendaharaan kosa kata utamanya kata dengan menggunakan smart cards. Cara ini bisa

kerja yang memadai. Hal itu membuat siswa tidak melatih siswa bisa menceritakan pengalaman (teks bisa aktif terlibat dalam kegiatan speaking. Sebagian recount). Berikut adalah langkah yang saya lakukan:besar anak diam karena memang kosa kata yang 1. Kelas dibagi dalam kelompok kecil 4 orang.ingin digunakan untuk bercakap atau berbicara tidak 2. Setiap anggota kelompok di beri 5 hingga 10 memadai. Saya sering bertanya pada diri sendiri kartu (bisa memanfaatkan kartu remi yang bagaimana caranya supaya saya bisa memberikan ditempeli kertal HVS yang telah berisi kata strategi dengan lebih efektif dan efisien. tertentu).

3. Setiap kelompok diberikan topic/kategori misalnya: camping, daily activities, hobbies, holidays, picnics, travels, sports, dsb.

4. Siswa menuliskan when, who, with whom, where, what for.

5. Siswa membuat minimal 5 kegiatan (menggunakan kata kerja bentuk kedua) yang bisa dihubungkan dengan topik yang diberikan.

6. Siswa menuliskan kesan tentang kegiatan yang diceritakan.

Giyanto, Guru SMPN 1 Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris20

7. Saya memberikan model/ contoh bagaimanamenggunakan kartu itu, misalnya sebagai berikut:

Last Sunday, My classmates and I went to Lawu campsite. We got there to have fun camping.

First, we set up the tents together. Secondly, the boys took water from the river near the campsite. Then, the girls cooked rice and other food for lunch. After that, some boys played guitar and the other students sang songs and danced.

Finally, we ate lunch together. We felt tired but excited.

8. Siswa kemudian dalam kelompok berlatih melakukan monolog sesuai dengan contoh yang saya berikan. Setelah semua siap, siswa tampil didepan kelas menyampaikan karyanya. Semua siswa terlibat aktif mulai dari persiapan hingga penampilan di depan kelas dan merasa senang karena merasa bisa.

21Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Smart Card 1 Smart Card II

Camping Holiday

Last Sunday/ My classmate/I/

Lawu camp site/ fun campi

Last holiday/ My family/I/

Kuta beach/ spend weekend

Set up

Took

Cooked

Played

Sang

Danced

Ate

Swam

played

built

sunbathed

rode

ate

Tired/excited happy/impressed

Guru aktif mendampingi dalam pembelajaran.

Page 4: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Smart Cards for A Smart Solution

Setiap kelompok bekerja dengan satu unit computer untuk menyusun naskah drama

ada saat Pembelajaran kita sering Berikut ini salah satu cara yang berhasil saya mendapatkan siswa yang tidak memiliki lakukan untuk memfasilitasi siswa berbicara, yaitu Pperbendaharaan kosa kata utamanya kata dengan menggunakan smart cards. Cara ini bisa

kerja yang memadai. Hal itu membuat siswa tidak melatih siswa bisa menceritakan pengalaman (teks bisa aktif terlibat dalam kegiatan speaking. Sebagian recount). Berikut adalah langkah yang saya lakukan:besar anak diam karena memang kosa kata yang 1. Kelas dibagi dalam kelompok kecil 4 orang.ingin digunakan untuk bercakap atau berbicara tidak 2. Setiap anggota kelompok di beri 5 hingga 10 memadai. Saya sering bertanya pada diri sendiri kartu (bisa memanfaatkan kartu remi yang bagaimana caranya supaya saya bisa memberikan ditempeli kertal HVS yang telah berisi kata strategi dengan lebih efektif dan efisien. tertentu).

3. Setiap kelompok diberikan topic/kategori misalnya: camping, daily activities, hobbies, holidays, picnics, travels, sports, dsb.

4. Siswa menuliskan when, who, with whom, where, what for.

5. Siswa membuat minimal 5 kegiatan (menggunakan kata kerja bentuk kedua) yang bisa dihubungkan dengan topik yang diberikan.

6. Siswa menuliskan kesan tentang kegiatan yang diceritakan.

Giyanto, Guru SMPN 1 Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris20

7. Saya memberikan model/ contoh bagaimanamenggunakan kartu itu, misalnya sebagai berikut:

Last Sunday, My classmates and I went to Lawu campsite. We got there to have fun camping.

First, we set up the tents together. Secondly, the boys took water from the river near the campsite. Then, the girls cooked rice and other food for lunch. After that, some boys played guitar and the other students sang songs and danced.

Finally, we ate lunch together. We felt tired but excited.

8. Siswa kemudian dalam kelompok berlatih melakukan monolog sesuai dengan contoh yang saya berikan. Setelah semua siap, siswa tampil didepan kelas menyampaikan karyanya. Semua siswa terlibat aktif mulai dari persiapan hingga penampilan di depan kelas dan merasa senang karena merasa bisa.

21Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Smart Card 1 Smart Card II

Camping Holiday

Last Sunday/ My classmate/I/

Lawu camp site/ fun campi

Last holiday/ My family/I/

Kuta beach/ spend weekend

Set up

Took

Cooked

Played

Sang

Danced

Ate

Swam

played

built

sunbathed

rode

ate

Tired/excited happy/impressed

Guru aktif mendampingi dalam pembelajaran.

Page 5: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Simulation Board Game untuk Atasi Siswa yang Pasif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Salah satu cara yang saya gunakan untuk mengatasi

hal di kelas saya khususnya untuk Speaking, lebih

spesifik lagi untuk pembelajaran ungkapan ASKING

FOR AND GIVING

INFORMATION adalah dengan menggunakan

SIMULATION dengan media SIMULATION BOARD.

Media ini dapat dibuat sendiri oleh guru. Bahan yang

dibutuhkan semua terdiri dari bahan bekas, antara

lain:

1.Papan Simulasi (Simulation Board) terbuat dari

kardus bekas, ukuran kira kira 30 x 30 cm,

dibungkus kertas bekas kalender supaya nampak

terang. Papan Simulasi ditempeli dengan tema yang

digunakan pada kegiatan Speaking.

2.Kartu-kartu pertanyaan yang terbuat dari kertas

buffalo yang berisi daftar pertanyaan.

3.(Dice), yang kalau tidak ada bisa dibuat sendiri dari

karet penghapus bekas.

4.kancing bermacam warna atau bentuk yang diambil

dari baju bekas untuk digunakan sebagai TOKEN

(gacuk/ gicuk).

embelajaran kooperatif menjadi alternatif bagi

guru untuk menciptakan pembelajaran PPAKEM/CTL. Namun dalam pelaksanaannya,

ada beberapa kendala yang dihadapi guru. Kendala

tersebut antara lain adalah belum aktifnya semua

siswa dalam kegiatan kelompok, meskipun mereka

duduk dalam satu kelompok dan belum terjadinya

proses belajar yang maksimal dalam kegiatan

Supartinah,S.Pd, Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Karanganyar, Jawa Tengah

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris22

Guru aktif mendampingi dalam kegiatan simulasi.

Cara penggunaan media tersebut tidak terlalu sulit, Sebagai variasi permainan, selain kotak topik saya

yaitu: berikan juga kotak tanda tanya. Maksudnya, ketika

1. Mengajarkan ekspresi asking for dan giving siswa mendapatkan kotak tanda tanya, siswa lain

information seperti biasanya. memintanya untuk melakukan sesuatu dengan

2. Membagikan papan simulasi dan perlengkapannya menggunakan IMPERATIVE SENTENCE, karena pada

(kartu pertanyaan, dadu, dan kancing baju) pelajaran sebelumnya siswa sudah mengenal

3. Menentukan pemain pertama. imperative Sentence.

4. Pemain pertama melempar dadu.

5. Sesuai dengan dadu tersebut, siswa Selain mengatasi masalah ketidakaktifan siswa dalam

melangkahkan TOKEN nya pada kotak topik, pembelajaran, Simulation Board ini juga menjawab

menutup kartu pertanyaan. Siswa lain secara permasalahan guru dalam menciptakan media

bergantian memberikan pertanyaan kepada siswa pembelajaran yang sederhana dan murah namun

tersebut. Siswa tersebut menjawab pertanyaan. bermanfaat efektif.

6. Setelah pemain pertama selesai, dilanjutkan

dengan pemain kedua, ketiga, dan seterusnya.

7. Demikian seterusnya, sampai waktu yang

dikehendaki habis.

23Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Media simulation board game.

Page 6: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Simulation Board Game untuk Atasi Siswa yang Pasif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Salah satu cara yang saya gunakan untuk mengatasi

hal di kelas saya khususnya untuk Speaking, lebih

spesifik lagi untuk pembelajaran ungkapan ASKING

FOR AND GIVING

INFORMATION adalah dengan menggunakan

SIMULATION dengan media SIMULATION BOARD.

Media ini dapat dibuat sendiri oleh guru. Bahan yang

dibutuhkan semua terdiri dari bahan bekas, antara

lain:

1.Papan Simulasi (Simulation Board) terbuat dari

kardus bekas, ukuran kira kira 30 x 30 cm,

dibungkus kertas bekas kalender supaya nampak

terang. Papan Simulasi ditempeli dengan tema yang

digunakan pada kegiatan Speaking.

2.Kartu-kartu pertanyaan yang terbuat dari kertas

buffalo yang berisi daftar pertanyaan.

3.(Dice), yang kalau tidak ada bisa dibuat sendiri dari

karet penghapus bekas.

4.kancing bermacam warna atau bentuk yang diambil

dari baju bekas untuk digunakan sebagai TOKEN

(gacuk/ gicuk).

embelajaran kooperatif menjadi alternatif bagi

guru untuk menciptakan pembelajaran PPAKEM/CTL. Namun dalam pelaksanaannya,

ada beberapa kendala yang dihadapi guru. Kendala

tersebut antara lain adalah belum aktifnya semua

siswa dalam kegiatan kelompok, meskipun mereka

duduk dalam satu kelompok dan belum terjadinya

proses belajar yang maksimal dalam kegiatan

Supartinah,S.Pd, Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Karanganyar, Jawa Tengah

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris22

Guru aktif mendampingi dalam kegiatan simulasi.

Cara penggunaan media tersebut tidak terlalu sulit, Sebagai variasi permainan, selain kotak topik saya

yaitu: berikan juga kotak tanda tanya. Maksudnya, ketika

1. Mengajarkan ekspresi asking for dan giving siswa mendapatkan kotak tanda tanya, siswa lain

information seperti biasanya. memintanya untuk melakukan sesuatu dengan

2. Membagikan papan simulasi dan perlengkapannya menggunakan IMPERATIVE SENTENCE, karena pada

(kartu pertanyaan, dadu, dan kancing baju) pelajaran sebelumnya siswa sudah mengenal

3. Menentukan pemain pertama. imperative Sentence.

4. Pemain pertama melempar dadu.

5. Sesuai dengan dadu tersebut, siswa Selain mengatasi masalah ketidakaktifan siswa dalam

melangkahkan TOKEN nya pada kotak topik, pembelajaran, Simulation Board ini juga menjawab

menutup kartu pertanyaan. Siswa lain secara permasalahan guru dalam menciptakan media

bergantian memberikan pertanyaan kepada siswa pembelajaran yang sederhana dan murah namun

tersebut. Siswa tersebut menjawab pertanyaan. bermanfaat efektif.

6. Setelah pemain pertama selesai, dilanjutkan

dengan pemain kedua, ketiga, dan seterusnya.

7. Demikian seterusnya, sampai waktu yang

dikehendaki habis.

23Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Media simulation board game.

Page 7: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Sri Hartatik, S.Pd, Guru MTs NU Al Hidayah Kudus, Jawa Tengah

Mengarang dalam Bahasa Inggris, Siapa Takut?

engarang belum menjadi budaya dan minat Secara bergiliran, setiap siswa dalam kelompok bagi siswa MTs NU Al Hidayah, Kudus dipandu ketua kelompok diminta untuk memberikan Mterutama mengarang dalam bahasa Inggris. ide berupa kalimat yang berhubungan dengan gambar,

Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada tiga alasan untuk minimal satu. Para anggota kelompok membantu menjawab permasalahan tersebut. Pertama, siswa teman yang kesulitan membuat kalimat. Usai tugas tidak terbiasa mengekspresikan pengalaman dan berkelompok, siswa diminta untuk kunjung karya pendapat melalui tulisan. Kedua, siswa belum mampu antar kelompok untuk membandingkan pekerjaan mengungkapkan gagasan. Ketiga, vocabulary yang mereka dengan milik kelompok lain. Aktivitas dimiliki siswa terbatas. terakhir, siswa diminta untuk membuat descriptive text

yang bertema, My Mother secara individual. Untuk menjawab permasalahan tersebut, ketika siswa belajar menulis descriptive text untuk kelas 7 semester Hasil pengamatan terhadap pembelajaran 2 saya menggunakan pembelajaran berkelompok berkelompok (cooperative learning) menunjukkan (Cooperative Learning) dengan kegiatan belajar yang bahwa terjadi peningkatan kemampuan dan disusun bertahap dari pemberian input keberanian s iswa untuk hingga tahap yang lebih produktif, yaitu mengembangkan gagasan. mengarang. Kelompok memungkinkan

siswa saling membelajarkan Pembelajaran diawali dengan pemberian dan kegiatan yang disusun kuis tebak gambar. Tahapan ini bertahap membantu siswa dimaksudkan untuk memberi bekal. untuk mampu menyelesaikan Guru menunjukkan gambar orang tugas akhir, yaitu mengarang dengan menyampaikan ciri-ciri fisik secara individual. dalam Bahasa Inggris. Siswa diminta untuk menebak siapakah orang yang Setiap tahap dalam kegiatan ini dimaksud dalam ciri-ciri tersebut. Siswa memberi input pada langkah yang sering menjawab dengan benar berikutnya dan memperkuat akan mendapatkan hadiah tepuk tangan apa yang telah dipelajari dari seluruh siswa di kelas. Selanjutnya, sebelumnya. Selain itu, pola siswa secara berkelompok menjodohkan ciri-ciri fisik pembelajaran ini juga melatih kecakapan seseorang dengan gambar yang sesuai. Setelah interpersonal antar siswa yang positif dalam menguasai beberapa vocabulary yang berhubungan menyelesaikan setiap lembar kerja yang diberikan. dengan ciri-ciri fisik, tiap kelompok kemudian diminta untuk membuat descriptive text berdasarkan gambar.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris24

Siswa mengerjakan quiz tebak gambar secara berkelompok

(gambar atas dan bawah)

25Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Andreas Sutrasno, Guru SMPN 2 Jiken, Blora, Jawa Tengah

Belajar Speaking dengan

“My Ideal Home”

n tuk membua t s i swa men ikmat i mereka buat. Selama siswa berdiskusi, saya berkeliling pembelajaran speaking, dan dengan demikian untuk memberikan input dan mengamati kinerja Umelakukan komunikasi lisan dengan serius, mereka. Setelah siap, kelompok bergantian

saya merancang sebuah pembelajaran speaking yang menyajikan di depan kelas. Setiap anggota kelompok melibatkan karya dan imajinasi siswa. Saya meminta harus berbicara sehingga tidak ada ketua yang siswa secara berkelompok membuat “rumah idaman” mewakili presentasi kelompok. Dalam setiap dengan alat dan bahan yang sudah mereka siapkan. presentasi, kelompok lain memberikan komentar/ Siswa bebas menentukan bentuk dan model rumah saran mengenai kalimat atau kata yang digunakan yang mereka ciptakan sesuai imajinasi, seperti jumlah dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, dalam kamar, isi kamar, warna dinding rumah, dsb. sebagian besar tahap pembelajaran semua siswa aktif

mendeskripsikan hasil proyek mereka atau memberi Usai mengerjakan, siswa secara berkelompok diminta masukan / pendapat tentang hasil kerja kelompok lain. secara bergilir mempresentasikan rumah idaman mereka di hadapan kelompok siswa yang lain. Selama siswa melakukan presentasi, saya melakukan Sebelum presentasi, siswa membahas apa yang akan penilaian melalui pengamatan. Penilaian tidak diterangkan pada kelompok lain. Mereka membahas ditentukan dari media belajar yang dibuat tetapi dari bagaimana mendeskripsikan rumah idaman mereka hasil kosakata dan kalimat yang digunakan, atau dalam bahasa Inggris dan berlatih menyajikan dalam kekayaan deskripsi yang dihasilkan. Guru juga kelompok sendiri terlebih dahulu, misalnya: This is our memberikan penilaian kepada siswa lain yang ideal house. We have two rooms. ; This is our dinning room; memberikan komentar/ saran.We have one garage; dsb. Di dalam kelompok sendiri mereka bergilir saling mendeskripsikan rumah yang

Sebuah rumah idaman karya sebuah kelompok.

Page 8: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

Sri Hartatik, S.Pd, Guru MTs NU Al Hidayah Kudus, Jawa Tengah

Mengarang dalam Bahasa Inggris, Siapa Takut?

engarang belum menjadi budaya dan minat Secara bergiliran, setiap siswa dalam kelompok bagi siswa MTs NU Al Hidayah, Kudus dipandu ketua kelompok diminta untuk memberikan Mterutama mengarang dalam bahasa Inggris. ide berupa kalimat yang berhubungan dengan gambar,

Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada tiga alasan untuk minimal satu. Para anggota kelompok membantu menjawab permasalahan tersebut. Pertama, siswa teman yang kesulitan membuat kalimat. Usai tugas tidak terbiasa mengekspresikan pengalaman dan berkelompok, siswa diminta untuk kunjung karya pendapat melalui tulisan. Kedua, siswa belum mampu antar kelompok untuk membandingkan pekerjaan mengungkapkan gagasan. Ketiga, vocabulary yang mereka dengan milik kelompok lain. Aktivitas dimiliki siswa terbatas. terakhir, siswa diminta untuk membuat descriptive text

yang bertema, My Mother secara individual. Untuk menjawab permasalahan tersebut, ketika siswa belajar menulis descriptive text untuk kelas 7 semester Hasil pengamatan terhadap pembelajaran 2 saya menggunakan pembelajaran berkelompok berkelompok (cooperative learning) menunjukkan (Cooperative Learning) dengan kegiatan belajar yang bahwa terjadi peningkatan kemampuan dan disusun bertahap dari pemberian input keberanian s iswa untuk hingga tahap yang lebih produktif, yaitu mengembangkan gagasan. mengarang. Kelompok memungkinkan

siswa saling membelajarkan Pembelajaran diawali dengan pemberian dan kegiatan yang disusun kuis tebak gambar. Tahapan ini bertahap membantu siswa dimaksudkan untuk memberi bekal. untuk mampu menyelesaikan Guru menunjukkan gambar orang tugas akhir, yaitu mengarang dengan menyampaikan ciri-ciri fisik secara individual. dalam Bahasa Inggris. Siswa diminta untuk menebak siapakah orang yang Setiap tahap dalam kegiatan ini dimaksud dalam ciri-ciri tersebut. Siswa memberi input pada langkah yang sering menjawab dengan benar berikutnya dan memperkuat akan mendapatkan hadiah tepuk tangan apa yang telah dipelajari dari seluruh siswa di kelas. Selanjutnya, sebelumnya. Selain itu, pola siswa secara berkelompok menjodohkan ciri-ciri fisik pembelajaran ini juga melatih kecakapan seseorang dengan gambar yang sesuai. Setelah interpersonal antar siswa yang positif dalam menguasai beberapa vocabulary yang berhubungan menyelesaikan setiap lembar kerja yang diberikan. dengan ciri-ciri fisik, tiap kelompok kemudian diminta untuk membuat descriptive text berdasarkan gambar.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris24

Siswa mengerjakan quiz tebak gambar secara berkelompok

(gambar atas dan bawah)

25Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Andreas Sutrasno, Guru SMPN 2 Jiken, Blora, Jawa Tengah

Belajar Speaking dengan

“My Ideal Home”

n tuk membua t s i swa men ikmat i mereka buat. Selama siswa berdiskusi, saya berkeliling pembelajaran speaking, dan dengan demikian untuk memberikan input dan mengamati kinerja Umelakukan komunikasi lisan dengan serius, mereka. Setelah siap, kelompok bergantian

saya merancang sebuah pembelajaran speaking yang menyajikan di depan kelas. Setiap anggota kelompok melibatkan karya dan imajinasi siswa. Saya meminta harus berbicara sehingga tidak ada ketua yang siswa secara berkelompok membuat “rumah idaman” mewakili presentasi kelompok. Dalam setiap dengan alat dan bahan yang sudah mereka siapkan. presentasi, kelompok lain memberikan komentar/ Siswa bebas menentukan bentuk dan model rumah saran mengenai kalimat atau kata yang digunakan yang mereka ciptakan sesuai imajinasi, seperti jumlah dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, dalam kamar, isi kamar, warna dinding rumah, dsb. sebagian besar tahap pembelajaran semua siswa aktif

mendeskripsikan hasil proyek mereka atau memberi Usai mengerjakan, siswa secara berkelompok diminta masukan / pendapat tentang hasil kerja kelompok lain. secara bergilir mempresentasikan rumah idaman mereka di hadapan kelompok siswa yang lain. Selama siswa melakukan presentasi, saya melakukan Sebelum presentasi, siswa membahas apa yang akan penilaian melalui pengamatan. Penilaian tidak diterangkan pada kelompok lain. Mereka membahas ditentukan dari media belajar yang dibuat tetapi dari bagaimana mendeskripsikan rumah idaman mereka hasil kosakata dan kalimat yang digunakan, atau dalam bahasa Inggris dan berlatih menyajikan dalam kekayaan deskripsi yang dihasilkan. Guru juga kelompok sendiri terlebih dahulu, misalnya: This is our memberikan penilaian kepada siswa lain yang ideal house. We have two rooms. ; This is our dinning room; memberikan komentar/ saran.We have one garage; dsb. Di dalam kelompok sendiri mereka bergilir saling mendeskripsikan rumah yang

Sebuah rumah idaman karya sebuah kelompok.

Page 9: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

26 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Agus Adib Lutfi, S.Pd, Guru SMPN 1 Jepara, Jawa Tengah

Menggunakan Kertas Berwarna dan Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis

agasan menggunakan media “Coloured & Untuk mengurangi tingkat kesalahan pada sisi Picture Paper” bermula dari masih grammar, penulis membuat potongan kertas yang Gbanyaknya siswa yang membuat kesalahan berwarna-warni yang disesuaikan dengan kebutuhan

dalam menulis teks deskriptif sederhana sesuai pengembangan struktur kalimat tertentu; misalnya dengan KD yang dikembangkan di kelas VII A yang saya untuk pengembangan kalimat-kalimat nominal (yang ajar. Kesalahan tersebut sebagian besar adalah menggunakan be sebagai finite dalam kalimatnya), Grammar (tata bahasa), seperti kesesuaian subyek kata-kata tersebut dituliskan di atas potongan kertas dan kata kerjanya (Subject and verb agreement), asturo berwarna pink, sedangkan kata-kata untuk maupun perlu tidaknya penggunaan be ( is, am, are ) pengembangan kalimat-kalimat verbal (yang dan spelling pada kalimat-kalimat tertentu pada menggunakan Verb sebagai Finite dalam kalimatnya) tulisan karya siswa. Kerancuan penggunaan be dan dituliskan di atas potongan kertas asturo berwarna verb simple present tense juga masih banyak dijumpai. hijau. Siswa berlatih menyusun potongan-potongan Tentu tidak mungkin memperbaiki semua kesalahan kata menjadi kalimat yang benar dengan tersebut dalam waktu singkat. Karena itu saya fokus memperhatikan warna kartu kata-kata tersebut.terlebih dahulu pada kemampuan siswa membedakan dan membuat kalimat nominal (yang menggunakan be sebagai finite) atau kalimat verbal (yang menggunakan verb sebagai finite) .

Hal lain yang mendorong penggunaan media tersebut adalah kondisi belajar siswa di kelas yang masih cenderung individualistik, kurang mau kerja sama, dan terlihat pasif. Indikasi bahwa kelas pasif adalah ketika siswa diberi tugas yang “agak menantang” mereka cenderung hanya membuka kamus secara individu tanpa ada suasana saling kerja sama walaupun sudah dianjurkan.

Untuk mengatasi masalah di kelas VIIA SMP N 1 Jepara semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 tersebut saya menggunakan media “Coloured & Picture Paper” untuk mengembangkan KD menulis teks deskriptif.

Media “Coloured & Picture Paper” Media “Coloured & Picture Paper” adalah satu jenis media yang terbuat dari potongan kertas berisi gambar-gambar berupa foto-foto Public Figure seperti artis, selebritis, olahragawan, politisi, maupun gambar lain seperti bintang idola siswa yang diambil/ dipotong dari koran atau majalah. yang berfungsi sebagai alat untuk merangsang (stimuli) kreativitas siswa agar bisa mendeskripsikan gambar/ foto tersebut. Gambar/ foto tersebut ditempel di sepotong kertas berwarna seperti kertas asturo warna hijau. Gambar ini untuk mengembangkan kosakata (Vocabulary) siswa.

Kalimat nominal

Kalimat verbal

SUBYEK

SUBYEK

BE

VERB

PELENGKAP

PELENGKAP

27

Dengan cara dan media tersebut, kelas saya akhirnya berubah dari kelas pasif ke kelas yang aktif, gaduh produktif karena siswa saling bekerja sama dalam kelompoknya dengan memanfaatkan media tersebut. Keriuhan itu menandakan proses belajar bermakna dengan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa dalam membuat teks teks dekriptif dengan akurasi grammar yang lebih baik.

Hasil karya siswa yang telah dinilai dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran yang difasilitasi Pak Agus.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 10: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

26 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Agus Adib Lutfi, S.Pd, Guru SMPN 1 Jepara, Jawa Tengah

Menggunakan Kertas Berwarna dan Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis

agasan menggunakan media “Coloured & Untuk mengurangi tingkat kesalahan pada sisi Picture Paper” bermula dari masih grammar, penulis membuat potongan kertas yang Gbanyaknya siswa yang membuat kesalahan berwarna-warni yang disesuaikan dengan kebutuhan

dalam menulis teks deskriptif sederhana sesuai pengembangan struktur kalimat tertentu; misalnya dengan KD yang dikembangkan di kelas VII A yang saya untuk pengembangan kalimat-kalimat nominal (yang ajar. Kesalahan tersebut sebagian besar adalah menggunakan be sebagai finite dalam kalimatnya), Grammar (tata bahasa), seperti kesesuaian subyek kata-kata tersebut dituliskan di atas potongan kertas dan kata kerjanya (Subject and verb agreement), asturo berwarna pink, sedangkan kata-kata untuk maupun perlu tidaknya penggunaan be ( is, am, are ) pengembangan kalimat-kalimat verbal (yang dan spelling pada kalimat-kalimat tertentu pada menggunakan Verb sebagai Finite dalam kalimatnya) tulisan karya siswa. Kerancuan penggunaan be dan dituliskan di atas potongan kertas asturo berwarna verb simple present tense juga masih banyak dijumpai. hijau. Siswa berlatih menyusun potongan-potongan Tentu tidak mungkin memperbaiki semua kesalahan kata menjadi kalimat yang benar dengan tersebut dalam waktu singkat. Karena itu saya fokus memperhatikan warna kartu kata-kata tersebut.terlebih dahulu pada kemampuan siswa membedakan dan membuat kalimat nominal (yang menggunakan be sebagai finite) atau kalimat verbal (yang menggunakan verb sebagai finite) .

Hal lain yang mendorong penggunaan media tersebut adalah kondisi belajar siswa di kelas yang masih cenderung individualistik, kurang mau kerja sama, dan terlihat pasif. Indikasi bahwa kelas pasif adalah ketika siswa diberi tugas yang “agak menantang” mereka cenderung hanya membuka kamus secara individu tanpa ada suasana saling kerja sama walaupun sudah dianjurkan.

Untuk mengatasi masalah di kelas VIIA SMP N 1 Jepara semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 tersebut saya menggunakan media “Coloured & Picture Paper” untuk mengembangkan KD menulis teks deskriptif.

Media “Coloured & Picture Paper” Media “Coloured & Picture Paper” adalah satu jenis media yang terbuat dari potongan kertas berisi gambar-gambar berupa foto-foto Public Figure seperti artis, selebritis, olahragawan, politisi, maupun gambar lain seperti bintang idola siswa yang diambil/ dipotong dari koran atau majalah. yang berfungsi sebagai alat untuk merangsang (stimuli) kreativitas siswa agar bisa mendeskripsikan gambar/ foto tersebut. Gambar/ foto tersebut ditempel di sepotong kertas berwarna seperti kertas asturo warna hijau. Gambar ini untuk mengembangkan kosakata (Vocabulary) siswa.

Kalimat nominal

Kalimat verbal

SUBYEK

SUBYEK

BE

VERB

PELENGKAP

PELENGKAP

27

Dengan cara dan media tersebut, kelas saya akhirnya berubah dari kelas pasif ke kelas yang aktif, gaduh produktif karena siswa saling bekerja sama dalam kelompoknya dengan memanfaatkan media tersebut. Keriuhan itu menandakan proses belajar bermakna dengan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa dalam membuat teks teks dekriptif dengan akurasi grammar yang lebih baik.

Hasil karya siswa yang telah dinilai dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran yang difasilitasi Pak Agus.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 11: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

“T-Cards”: Media Murah untuk Belajar Writing dan SpeakingDra. Sri Hari, Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Karangtengah Demak, Jawa Tengah

nglish is a monster”. Kalimat itu sering didengar A. Media: guru bahasa Inggris dari murid-muridnya. Lebih- · 5 buah amplop untuk 5 kelompokElebih untuk writing and speaking skills.Tetapi · 50 lembar T-card (kartu kata berdesain) yang

keikutsertaan saya di program DBE3 telah memotivasi bertuliskan kata kunci tertentu yang berhubungan dan menginspirasi saya dan teman-teman guru di dengan binatangSMPN 1Karangtengah untuk mengkreasi berbagai · 50 lembar kertas Post Itmodel pembelajaran dengan media yang terjangkau. · 5 buah gambar binatangSaya mengkreasi “T-CARD” suatu model Pembelajaran · 5 buah papan kardus dengan pocket design (diberi yang murah, multi fungsi, tapi bisa membawa atmosfir garis dan diiris pada garis tersebut untuk ceria bagi siswa dan perlahan mengubah statement menyelipkan T-card/kartu kata )English is a monster menjadi English is challenging and interesting. B. Cara Kerja :

Tahap Pertama: PreparationT-card adalah kartu kata berdesain yang bertuliskan 1. Isi 5 buah amplop masing-masing dengan 1 buah kata kunci tertentu yang berhubungan dengan gambar binatang tertentu dan beberapa T-card binatang. Kartu ini dibuat dari kardus mie instan, bertuliskan kata - kata kunci yang berhubungan kalender bekas, gambar dan beberapa kartu nama dengan binatang secara acakkosong yang dibentuk mirip huruf “T”yang 2. Bagi kelas menjadi lima kelompok. Berikan pada tiap dimasukkan dalan kotak bekas tempat amplop. T-card kelompok 1amplop berisi 1 gambar dan beberapa T-didesain semenarik mungkin untuk menumbuhkan card bertuliskan kata kunci dari binatang yang mau rasa penasaran siswa dan merangsang siswa untuk ditulis (kata kunci masih acak dan belum mengarah mengeksplorasi kemampuan speaking dan writing pada gambar binatang yang mau ditulis).untuk teks report. Kegiatan belajar menggunakan kartu 3. Selipkan beberapa T-card dari amplop nomor 1 ke ini saya sebut Shopping for T-Cards. Cara ‘bermainnya’ papan kardus label 1. Amplop nomor 2 ke papan adalah sebagai berikut: kardus label 2, dan seterusnya (jumlah papan kardus

sesuai dengan jumlah kelompok).

28 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Media T-Cards yang digunakan Bu Sri dalam pembelajaran.

Tahap Kedua: shopping for T-Cards

4. Setelah 5 gambar diselipkan dan semua T-card masuk ke pocket papan kardus label 1 sampai 5, siswa mulai belanja kartu, dengan cara : kelompok 1 Belanja/ shopping T-card ke kelompok yang lain sesuai dengan gambar yang dimiliki kelompoknya dan T-card yang bertuliskan kata kunci yang dibutuhkan/yang sesuai dengan gambar milik kelompok 1. Demikian juga kelompok yang lain (saling berkunjung untuk saling belanja T-card).

5. T-card kata kunci hasil belanja yang sudah sesuai dengan gambar binatang milik sendiri dimasukkan ke dalam pocket papan kardus milik kelompoknya sendiri.

6. Selesai melakukan kegiatan shopping for cards, siswa membuat satu kalimat dari satu kata kunci yang tertulis pada T-card tersebut pada post it paper dan menempelkannya disebelah kanan T card yang dibuat kalimat. Demikian seterusnya sampai semua T-card dibuat menjadi kalimat.

7. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk menyusun kalimat-kalimat pada post it paper tersebut menjadi paragraf yang padu yang kemudian disusun menjadi Text Report. Kegiatan ini diikuti sharing karya.Karya dipajang untuk saling dinikmati.

29Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 12: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

“T-Cards”: Media Murah untuk Belajar Writing dan SpeakingDra. Sri Hari, Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Karangtengah Demak, Jawa Tengah

nglish is a monster”. Kalimat itu sering didengar A. Media: guru bahasa Inggris dari murid-muridnya. Lebih- · 5 buah amplop untuk 5 kelompokElebih untuk writing and speaking skills.Tetapi · 50 lembar T-card (kartu kata berdesain) yang

keikutsertaan saya di program DBE3 telah memotivasi bertuliskan kata kunci tertentu yang berhubungan dan menginspirasi saya dan teman-teman guru di dengan binatangSMPN 1Karangtengah untuk mengkreasi berbagai · 50 lembar kertas Post Itmodel pembelajaran dengan media yang terjangkau. · 5 buah gambar binatangSaya mengkreasi “T-CARD” suatu model Pembelajaran · 5 buah papan kardus dengan pocket design (diberi yang murah, multi fungsi, tapi bisa membawa atmosfir garis dan diiris pada garis tersebut untuk ceria bagi siswa dan perlahan mengubah statement menyelipkan T-card/kartu kata )English is a monster menjadi English is challenging and interesting. B. Cara Kerja :

Tahap Pertama: PreparationT-card adalah kartu kata berdesain yang bertuliskan 1. Isi 5 buah amplop masing-masing dengan 1 buah kata kunci tertentu yang berhubungan dengan gambar binatang tertentu dan beberapa T-card binatang. Kartu ini dibuat dari kardus mie instan, bertuliskan kata - kata kunci yang berhubungan kalender bekas, gambar dan beberapa kartu nama dengan binatang secara acakkosong yang dibentuk mirip huruf “T”yang 2. Bagi kelas menjadi lima kelompok. Berikan pada tiap dimasukkan dalan kotak bekas tempat amplop. T-card kelompok 1amplop berisi 1 gambar dan beberapa T-didesain semenarik mungkin untuk menumbuhkan card bertuliskan kata kunci dari binatang yang mau rasa penasaran siswa dan merangsang siswa untuk ditulis (kata kunci masih acak dan belum mengarah mengeksplorasi kemampuan speaking dan writing pada gambar binatang yang mau ditulis).untuk teks report. Kegiatan belajar menggunakan kartu 3. Selipkan beberapa T-card dari amplop nomor 1 ke ini saya sebut Shopping for T-Cards. Cara ‘bermainnya’ papan kardus label 1. Amplop nomor 2 ke papan adalah sebagai berikut: kardus label 2, dan seterusnya (jumlah papan kardus

sesuai dengan jumlah kelompok).

28 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Media T-Cards yang digunakan Bu Sri dalam pembelajaran.

Tahap Kedua: shopping for T-Cards

4. Setelah 5 gambar diselipkan dan semua T-card masuk ke pocket papan kardus label 1 sampai 5, siswa mulai belanja kartu, dengan cara : kelompok 1 Belanja/ shopping T-card ke kelompok yang lain sesuai dengan gambar yang dimiliki kelompoknya dan T-card yang bertuliskan kata kunci yang dibutuhkan/yang sesuai dengan gambar milik kelompok 1. Demikian juga kelompok yang lain (saling berkunjung untuk saling belanja T-card).

5. T-card kata kunci hasil belanja yang sudah sesuai dengan gambar binatang milik sendiri dimasukkan ke dalam pocket papan kardus milik kelompoknya sendiri.

6. Selesai melakukan kegiatan shopping for cards, siswa membuat satu kalimat dari satu kata kunci yang tertulis pada T-card tersebut pada post it paper dan menempelkannya disebelah kanan T card yang dibuat kalimat. Demikian seterusnya sampai semua T-card dibuat menjadi kalimat.

7. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk menyusun kalimat-kalimat pada post it paper tersebut menjadi paragraf yang padu yang kemudian disusun menjadi Text Report. Kegiatan ini diikuti sharing karya.Karya dipajang untuk saling dinikmati.

29Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 13: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

30

Menaklukan UN dengan Service Learning

Jangan omong doang” selalu terngiang usai menjadi Fasilitator

Nasional DBE 3 tahun 2001. Berkat pelatihan DBE 3, saya jadi “memahami ‘Service Learning’ yang kemudian saya pelajari dan

praktekkan di kelas untuk menaklukkan ujian nasional (UN).

‘Service Learning’ adalah pembelajaran melalui pelayanan. Istilah ini

banyak dipakai dan diterapkan di Amerika. Penerapan pembelajaran

melalui pelayanan dikenal dengan nama Learning by Teaching. Salah

satunya, siswa memfasilitasi pembelajaran untuk orang lain, terutama di

level bawah. Untuk bisa memfasilitasi dengan baik, tentunya mereka

harus menguasai materi. Di sinilah muncul hubungan yang saling

menguntungkan. Misalnya, siswa kelas 9 mendapat keuntungan berupa

penguasaan materi, siswa kelas 7 mendapat pembelajaran yang

menyenangkan.

Cara melaksanakan pembelajaran ini sebagai berikut:

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok

beranggotakan 5 orang

2. Setiap kelompok diberi materi yang harus dipakai untuk

memfasilitasi pembelajaran. Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris

dasar pembagian materi bisa jenis teks (description, recount, narrative,

procedure, report dan short functional text).

3. Siswa bekerja dalam kelompok merancang pembelajaran yang akan

mereka sampaikan.

4. Siswa melakukan presentasi secara bergantian.

Guru berperan sebagai fasilitator, terutama mendampingi saat

persiapan.

Dari penelitian sederhana yang saya lakukan, ternyata hasilnya cukup

memuaskan seperti nampak dalam tabel berikut yang menunjukkan

peningkatan nilai ujicoba UN dan nilai UN.

Supartinah M.Pd., Guru SMPN 1 Karanganyar, Jawa Tengah

testuji coba UNI (B)

uji coba UN 2 (AI)

uji coba UN 3 (A2)

uji coba UN 4 (A3) UN

rerata 6,16 6,61 7,36 8,13 8,70

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 31

Tes B adalah tes uji coba UN sebelum kegiatan dilakukan. Rerata nilai uji coba tersebut adalah 6,16. Ada 3 siswa yang tidak lulus sesuai dengan standar kelulusan UN. Tes A adalah tes setelah kegiatan berlangsung. Tes A1 diberikan setelah tahap I. Tes A2 diberikan setelah tahap II. Tes A3 diberikan setelah tahap III. Hasil tes A1 menunjukkan, masih ada 1 siswa yang belum lulus, sedangkan nilai rerata tes A1 adalah 6,61. Tes A2 menunjukkan semua siswa lulus, dengan nilai rerata 7,36. Tes A3 menunjukkan semua siswa lulus, dengan nilai rerata 8,13.

Nilai terakhir adalah nilai UN. Semua siswa lulus dengan nilai rerata untuk paralel sekolah adalah 8,63. Nilai rerata UN kelas IX Akselerasi (kelas dimana dilaksanakan kegiatan Service Learning adalah 8,70. Ini berarti nilai rerata Ujian Nasional kelas IX akselerasi lebih tinggi dibanding nilai rerata keseluruhan. Jumlah siswa yang mendapat nilai 10 ada 4 siswa(17,39% )sedangkan jumlah nilai 10 secara keseluruhan adalah 7 siswa (dari 8 kelas).

Pada tahun 2009, saya melakukan penelitian yang sama dengan tujuan meningkatkan kemampuan speaking siswa. Hasilnya, selain kemampuan speaking siswa meningkat, saya meraih juara III Lomba Karya Ilmiah Inovasi pembelajaran tingkat provinsi. Jadi, mari tunjukkan bahwa service learning bukan sekedar lip service belaka.

Tahap Persiapan, siswa menyusun langkah – langkah pembelajaran

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 14: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

30

Menaklukan UN dengan Service Learning

Jangan omong doang” selalu terngiang usai menjadi Fasilitator

Nasional DBE 3 tahun 2001. Berkat pelatihan DBE 3, saya jadi “memahami ‘Service Learning’ yang kemudian saya pelajari dan

praktekkan di kelas untuk menaklukkan ujian nasional (UN).

‘Service Learning’ adalah pembelajaran melalui pelayanan. Istilah ini

banyak dipakai dan diterapkan di Amerika. Penerapan pembelajaran

melalui pelayanan dikenal dengan nama Learning by Teaching. Salah

satunya, siswa memfasilitasi pembelajaran untuk orang lain, terutama di

level bawah. Untuk bisa memfasilitasi dengan baik, tentunya mereka

harus menguasai materi. Di sinilah muncul hubungan yang saling

menguntungkan. Misalnya, siswa kelas 9 mendapat keuntungan berupa

penguasaan materi, siswa kelas 7 mendapat pembelajaran yang

menyenangkan.

Cara melaksanakan pembelajaran ini sebagai berikut:

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok

beranggotakan 5 orang

2. Setiap kelompok diberi materi yang harus dipakai untuk

memfasilitasi pembelajaran. Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris

dasar pembagian materi bisa jenis teks (description, recount, narrative,

procedure, report dan short functional text).

3. Siswa bekerja dalam kelompok merancang pembelajaran yang akan

mereka sampaikan.

4. Siswa melakukan presentasi secara bergantian.

Guru berperan sebagai fasilitator, terutama mendampingi saat

persiapan.

Dari penelitian sederhana yang saya lakukan, ternyata hasilnya cukup

memuaskan seperti nampak dalam tabel berikut yang menunjukkan

peningkatan nilai ujicoba UN dan nilai UN.

Supartinah M.Pd., Guru SMPN 1 Karanganyar, Jawa Tengah

testuji coba UNI (B)

uji coba UN 2 (AI)

uji coba UN 3 (A2)

uji coba UN 4 (A3) UN

rerata 6,16 6,61 7,36 8,13 8,70

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 31

Tes B adalah tes uji coba UN sebelum kegiatan dilakukan. Rerata nilai uji coba tersebut adalah 6,16. Ada 3 siswa yang tidak lulus sesuai dengan standar kelulusan UN. Tes A adalah tes setelah kegiatan berlangsung. Tes A1 diberikan setelah tahap I. Tes A2 diberikan setelah tahap II. Tes A3 diberikan setelah tahap III. Hasil tes A1 menunjukkan, masih ada 1 siswa yang belum lulus, sedangkan nilai rerata tes A1 adalah 6,61. Tes A2 menunjukkan semua siswa lulus, dengan nilai rerata 7,36. Tes A3 menunjukkan semua siswa lulus, dengan nilai rerata 8,13.

Nilai terakhir adalah nilai UN. Semua siswa lulus dengan nilai rerata untuk paralel sekolah adalah 8,63. Nilai rerata UN kelas IX Akselerasi (kelas dimana dilaksanakan kegiatan Service Learning adalah 8,70. Ini berarti nilai rerata Ujian Nasional kelas IX akselerasi lebih tinggi dibanding nilai rerata keseluruhan. Jumlah siswa yang mendapat nilai 10 ada 4 siswa(17,39% )sedangkan jumlah nilai 10 secara keseluruhan adalah 7 siswa (dari 8 kelas).

Pada tahun 2009, saya melakukan penelitian yang sama dengan tujuan meningkatkan kemampuan speaking siswa. Hasilnya, selain kemampuan speaking siswa meningkat, saya meraih juara III Lomba Karya Ilmiah Inovasi pembelajaran tingkat provinsi. Jadi, mari tunjukkan bahwa service learning bukan sekedar lip service belaka.

Tahap Persiapan, siswa menyusun langkah – langkah pembelajaran

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 15: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

iswa takut salah, kurang kosakata, kurang percaya diri, dan tidak tertarik berbahasa Inggris Smembuat saya tertantang untuk selalu

mengkreasi pembelajaran yang menarik siswa. Saya kemudian membuat permainan yang saya beri nama Vocamino. Istilah ini singkatan dari gabungan kata Inggris Vocabulary dan kata Indonesia Domino. Tujuan saya adalah dengan Vocamino game ini saya memfasilitasi siswa berlatih berbahasa Inggris sambil bermain dengan menggunakan kosakata yang baru didapatkannya. Medianya terbuat dari kartu domino, yang bagian depan mata dominonya di buka lalu dilapisi kertas BC lux warna yang sudah ditulisi kata-kata atau frase dari materi pokok pembelajaran.

kelompok berkewajiban membetulkan pengucapan Game ini saya gunakan untuk mencapai KD 4.1: kata yang salah oleh temannya. Dan (5) Di akhir “Mengungkapkan tindak makna tutur fungsional permainan, wakil setiap kelompok tampil merangkai pendek sangat sederhana secara akurat, lancar dan kata (khusus kata-kata dari materi Shopping List) berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan menjadi kalimat dengan menggunakan tabel isian sekitar,” dan khususnya saat menyajikan materi teks model papan catur pembentuk kalimat. Tabel ini saya fungsional seperti, Instruction dan Shopping List. sediakan dari kertas karton ukuran plano dan

tempelkan di whiteboard. (lihat gambar di bawah) Cara menggunakannya: (1) Siswa dibagi kelompok dengan enam orang anggota; (2) Setiap kelompok Saya mengelola waktu 2x 40 menit untuk memainkan 24 kartu vocamino, terdiri dari 12 kartu pembelajaran ini. Saya memfasilitasi permainan kata Inggris dan 12 lainnya adalah artinya. Kelompok vocamino ini 10 menit per kelompok, khususnya kata dan frase (Instruction dan Shopping list) di kartu membantu siswa berkomunikasi langsung dengan vocamino berbeda di setiap kelompok; (3) Enam teman kelompoknya, mengoreksi pronunciation yang siswa di setiap kelompok masing-masing memegang salah, dan menuntun siswa merangkai serta empat kartu, dua kata Inggris dan 2 kata Indonesia membacakan kalimat-kalimat yang disusunnya. (arti leksikal). Mereka secara bergiliran searah jarum Membantu mereka menggunakan kalimat dan frase jam menurunkan / meletakkan kartu di atas meja; (4) yang dibutuhkan dalam permainan ini, antara lain: Is it Mengikuti aturan main, yaitu: (a) semua komunikasi my turn or yours now?; I’m looking for the meaning of this saat bermain harus dengan bahasa Inggris. (b) kartu word; Here is the meaning; O.K; sorry, pronunce it kata Inggris dan kata Indonesia diturunkan secara correctly; you’re right, dan ungkapan lainnya. Setelah berbalasan, layaknya main domino. Tapi, yang lebih pembelajaran ini, saya mendapatkan siswa saya penting adalah siswa mengucapkan dengan jelas kata mampu dan percaya diri berkomunikasi singkat dan Inggris yang diturunkannya; (c) anggota sesama sederhana dengan teman-temannya.

32

Herdianto Karem, S.Pd, Guru SMPN 6 Palopo, Sulawesi Selatan

Speaking Through The Vocamino Game

Kartu kata bahasa Inggris dan kartu padanannya

Merangkai kata dengan chart model papan catur

Beberapa rangkaian kata hasil kerja kelompok.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 33

odel pembelajaran aktif dari DBE3 telah Kerjasama dalam kelompok dan individu sangat banyak membantu guru-guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas. Saya juga Mmembuka kreativitasnya dalam mengajar dapat melihat siswa dapat berinteraksi dengan polisi-

dikelas. Dengan pendekatan kontekstual guru tidak lagi polisi tersebut dan melakukan tanya jawab seputar terpaku pada buku pegangan saja. Lingkungan sekitar tugas yang mereka terima dari guru. Hal tersebut pun dapat kita gunakan. Seperti yang saya terapkan di berdampak positif kepada siswa. Mereka tidak takut SMPN 1 Camplong ini. lagi menghadapi polisi dan mereka dengan mudah

memahami materi yang diberikan oleh guru pengajar. Sejak mengenal DBE3, semua hal dapat digunakan untuk mengajar. Seperti pengalaman saya waktu mengajar materi Notices (peringatan). Pada waktu mengajarkan materi ini, saya mengajak siswa untuk keluar kelas dan bertatap muka dengan polisi yang sedang bertugas di depan sekolah. Saya mengajak siswa untuk mengenali rambu-rambu lalu lintas dengan cara memberi mereka tugas untuk mewarnai rambu-rambu lalu lintas pada lembar kerja yang belum ada warnanya sekaligus menerangkan apa makna dari rambu-rambu tersebut. Dalam lembar kerja tersebut juga terdapat istilah-istilah rambu –rambu lalu lintas tersebut dalam bahasa Inggris. Siswa berdiskusi untuk memahami makna rambu dan memasangkanya dengan istilah dalam bahasa Inggris. Selanjutnya siswa menebak warna yang tepat untuk gambar rambu yang masih hitam putih. Terakhir, siswa melakukan wawancara dengan polisi untuk mengetahui kebenarannya.

Diah Wulansari, Distrik Fasilitator Sampang, Jawa Timur

Belajar Bahasa Inggris Melalui Rambu Lalu Lintas

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 16: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

iswa takut salah, kurang kosakata, kurang percaya diri, dan tidak tertarik berbahasa Inggris Smembuat saya tertantang untuk selalu

mengkreasi pembelajaran yang menarik siswa. Saya kemudian membuat permainan yang saya beri nama Vocamino. Istilah ini singkatan dari gabungan kata Inggris Vocabulary dan kata Indonesia Domino. Tujuan saya adalah dengan Vocamino game ini saya memfasilitasi siswa berlatih berbahasa Inggris sambil bermain dengan menggunakan kosakata yang baru didapatkannya. Medianya terbuat dari kartu domino, yang bagian depan mata dominonya di buka lalu dilapisi kertas BC lux warna yang sudah ditulisi kata-kata atau frase dari materi pokok pembelajaran.

kelompok berkewajiban membetulkan pengucapan Game ini saya gunakan untuk mencapai KD 4.1: kata yang salah oleh temannya. Dan (5) Di akhir “Mengungkapkan tindak makna tutur fungsional permainan, wakil setiap kelompok tampil merangkai pendek sangat sederhana secara akurat, lancar dan kata (khusus kata-kata dari materi Shopping List) berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan menjadi kalimat dengan menggunakan tabel isian sekitar,” dan khususnya saat menyajikan materi teks model papan catur pembentuk kalimat. Tabel ini saya fungsional seperti, Instruction dan Shopping List. sediakan dari kertas karton ukuran plano dan

tempelkan di whiteboard. (lihat gambar di bawah) Cara menggunakannya: (1) Siswa dibagi kelompok dengan enam orang anggota; (2) Setiap kelompok Saya mengelola waktu 2x 40 menit untuk memainkan 24 kartu vocamino, terdiri dari 12 kartu pembelajaran ini. Saya memfasilitasi permainan kata Inggris dan 12 lainnya adalah artinya. Kelompok vocamino ini 10 menit per kelompok, khususnya kata dan frase (Instruction dan Shopping list) di kartu membantu siswa berkomunikasi langsung dengan vocamino berbeda di setiap kelompok; (3) Enam teman kelompoknya, mengoreksi pronunciation yang siswa di setiap kelompok masing-masing memegang salah, dan menuntun siswa merangkai serta empat kartu, dua kata Inggris dan 2 kata Indonesia membacakan kalimat-kalimat yang disusunnya. (arti leksikal). Mereka secara bergiliran searah jarum Membantu mereka menggunakan kalimat dan frase jam menurunkan / meletakkan kartu di atas meja; (4) yang dibutuhkan dalam permainan ini, antara lain: Is it Mengikuti aturan main, yaitu: (a) semua komunikasi my turn or yours now?; I’m looking for the meaning of this saat bermain harus dengan bahasa Inggris. (b) kartu word; Here is the meaning; O.K; sorry, pronunce it kata Inggris dan kata Indonesia diturunkan secara correctly; you’re right, dan ungkapan lainnya. Setelah berbalasan, layaknya main domino. Tapi, yang lebih pembelajaran ini, saya mendapatkan siswa saya penting adalah siswa mengucapkan dengan jelas kata mampu dan percaya diri berkomunikasi singkat dan Inggris yang diturunkannya; (c) anggota sesama sederhana dengan teman-temannya.

32

Herdianto Karem, S.Pd, Guru SMPN 6 Palopo, Sulawesi Selatan

Speaking Through The Vocamino Game

Kartu kata bahasa Inggris dan kartu padanannya

Merangkai kata dengan chart model papan catur

Beberapa rangkaian kata hasil kerja kelompok.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 33

odel pembelajaran aktif dari DBE3 telah Kerjasama dalam kelompok dan individu sangat banyak membantu guru-guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas. Saya juga Mmembuka kreativitasnya dalam mengajar dapat melihat siswa dapat berinteraksi dengan polisi-

dikelas. Dengan pendekatan kontekstual guru tidak lagi polisi tersebut dan melakukan tanya jawab seputar terpaku pada buku pegangan saja. Lingkungan sekitar tugas yang mereka terima dari guru. Hal tersebut pun dapat kita gunakan. Seperti yang saya terapkan di berdampak positif kepada siswa. Mereka tidak takut SMPN 1 Camplong ini. lagi menghadapi polisi dan mereka dengan mudah

memahami materi yang diberikan oleh guru pengajar. Sejak mengenal DBE3, semua hal dapat digunakan untuk mengajar. Seperti pengalaman saya waktu mengajar materi Notices (peringatan). Pada waktu mengajarkan materi ini, saya mengajak siswa untuk keluar kelas dan bertatap muka dengan polisi yang sedang bertugas di depan sekolah. Saya mengajak siswa untuk mengenali rambu-rambu lalu lintas dengan cara memberi mereka tugas untuk mewarnai rambu-rambu lalu lintas pada lembar kerja yang belum ada warnanya sekaligus menerangkan apa makna dari rambu-rambu tersebut. Dalam lembar kerja tersebut juga terdapat istilah-istilah rambu –rambu lalu lintas tersebut dalam bahasa Inggris. Siswa berdiskusi untuk memahami makna rambu dan memasangkanya dengan istilah dalam bahasa Inggris. Selanjutnya siswa menebak warna yang tepat untuk gambar rambu yang masih hitam putih. Terakhir, siswa melakukan wawancara dengan polisi untuk mengetahui kebenarannya.

Diah Wulansari, Distrik Fasilitator Sampang, Jawa Timur

Belajar Bahasa Inggris Melalui Rambu Lalu Lintas

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 17: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

etiap kelompok bermain dengan satu dadu. saja tidak cocok dibuat kalimat. Semua anggota kelompok memegang kartu Smasing-masing. Setiap muka dadu bertuliskan Dan inilah saat-saat para siswa terbahak-bahak ketika

kata kerja yang berbeda. Setiap kartu bertuliskan kata menyadari arti kalimat yang terangkai dari kedua kata benda dalam Bahasa Inggris di satu sisi dan itu ternyata janggal dan lucu. Siswa juga bisa bergerak terjemahannya di sisi lain. Tulisan pada dadu dan kartu keluar ruang kelas untuk mencari inspirasi demi itu dibuat sendiri oleh siswa sebelum permainan. menyusun kalimat yang menarik.

Target kegiatan ini adalah setiap siswa mampu Sungguh ini merupakan sebuah game pembelajaran menyusun sepuluh kalimat perintah dengan sederhana yang efektif dan menyenangkan. “Aku jadi merangkai kata kerja yang muncul di muka dadu berani bicara dalam bahasa Inggris dengan permainan dengan kata benda yang ada pada kartu masing- ini,” kata Neli, siswa MTsN Lohbener, Indramayu. masing. Ketika sudah menemukan kalimat sempurna, “Seneng banget aku bisa bikin banyak kalimat dengan siswa diberi kesempatan untuk berbagi dengan cepat,” ujar Syafi’i sumringah.teman-teman, dengan cara mengucapkan kalimat hasil karyanya, dan meminta sumbang saran temannya bila terdapat kekeliruan.

Tantangannya, tentu saja tidak setiap kata kerja pada dadu itu cocok dirangkai menjadi kalimat dengan kata benda yang ada di kartu. Misalnya, bila dadu muncul dengan kata ’eat’ dan kartu bertuliskan ’ball’, tentu

Abdussubhan Jayani, Guru SMPN 2 Rangkasbitung, dan Cucu Laelasari, Guru SMPN 4 Subang, Lebak, Jawa Barat

Bermedia Dadu dan Kartu Merangkai Kalimat dalam Bahasa Inggris

34 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 35

engantri rupanya tidak cuma berguna di loket bus. Di MTs N Batang Angkola, Mmengantri bisa membuat siswa mampu

meminta dan mengajukan pendapat dalam bahasa Inggris.

Pak Suyono memulai pembelajaran dengan motivasi. Ia bersemangat menyakinkan siswanya bahwa pembelajaran yang mereka terima akan berlangsung menyenangkan. Pak Suyono meminta siswa bernyanyi dan bertepuk tangan. Pak Suyono kemudian membagikan LK. LK terdiri dari tiga pertanyaan: 1) What do you think about our school?; 2) What do you think about about our library; 3) What do you like or don't you like about our library? Ia bertugas untuk mengajukan ketiga pertanyaan Siswa diminta mengerjakan LK secara dan siswa lain menjawab pertanyaan. Proses ini berkelompok. dilakukan secara bergantian. Berikutnya, Pak

Suyono memilih tiga siswa secara acak. Siswa itu Setelah LK berhasil dikerjakan, Pak Suyono akan ditugasi memberi pertanyaan yang sama meminta siswa bermain di luar kelas. Ia meminta kepada siswa. Siswa lainnya, membentuk tiga siswa membetuk lingkaran di lapangan sekolah barisan. Mereka harus mengantri!yang berpasir. Setiap lingkaran terdiri dari enam orang siswa. Di tengah lingkaran itu, seorang siswa Satu persatu siswa diminta menghadap lalu diberi berdiri. pertanyaan. Siswa yang berhasil menjawab,

diperbolehkan keluar barisan dan bergantian menggantikan posisi 3 siswa yang bertanya tadi. Tiga siswa yang digantikan masuk ke dalam barisan untuk menjawab pertanyaan juga. Siswa yang gagal harus kembali kebarisan. Di dalam barisan si siswa mempersiapkan diri untuk ditanya kembali. Ia terus mengulangi pertanyaan sampai bisa.

Menurut Pak Suyono, variasi kegiatan dengan cara ini membantu siswa untuk berlatih bicara dalam bahasa Inggris. ”Cara ini membuat siswa harus mengucapkan lebih dari tiga kata. Siswa bisa berkomunikasi secara sederhana,” tukas pak Suyono.

Suyono, S.Ag, Guru MTsN Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Ayo, Giliranmu Berbicara

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 18: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

etiap kelompok bermain dengan satu dadu. saja tidak cocok dibuat kalimat. Semua anggota kelompok memegang kartu Smasing-masing. Setiap muka dadu bertuliskan Dan inilah saat-saat para siswa terbahak-bahak ketika

kata kerja yang berbeda. Setiap kartu bertuliskan kata menyadari arti kalimat yang terangkai dari kedua kata benda dalam Bahasa Inggris di satu sisi dan itu ternyata janggal dan lucu. Siswa juga bisa bergerak terjemahannya di sisi lain. Tulisan pada dadu dan kartu keluar ruang kelas untuk mencari inspirasi demi itu dibuat sendiri oleh siswa sebelum permainan. menyusun kalimat yang menarik.

Target kegiatan ini adalah setiap siswa mampu Sungguh ini merupakan sebuah game pembelajaran menyusun sepuluh kalimat perintah dengan sederhana yang efektif dan menyenangkan. “Aku jadi merangkai kata kerja yang muncul di muka dadu berani bicara dalam bahasa Inggris dengan permainan dengan kata benda yang ada pada kartu masing- ini,” kata Neli, siswa MTsN Lohbener, Indramayu. masing. Ketika sudah menemukan kalimat sempurna, “Seneng banget aku bisa bikin banyak kalimat dengan siswa diberi kesempatan untuk berbagi dengan cepat,” ujar Syafi’i sumringah.teman-teman, dengan cara mengucapkan kalimat hasil karyanya, dan meminta sumbang saran temannya bila terdapat kekeliruan.

Tantangannya, tentu saja tidak setiap kata kerja pada dadu itu cocok dirangkai menjadi kalimat dengan kata benda yang ada di kartu. Misalnya, bila dadu muncul dengan kata ’eat’ dan kartu bertuliskan ’ball’, tentu

Abdussubhan Jayani, Guru SMPN 2 Rangkasbitung, dan Cucu Laelasari, Guru SMPN 4 Subang, Lebak, Jawa Barat

Bermedia Dadu dan Kartu Merangkai Kalimat dalam Bahasa Inggris

34 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 35

engantri rupanya tidak cuma berguna di loket bus. Di MTs N Batang Angkola, Mmengantri bisa membuat siswa mampu

meminta dan mengajukan pendapat dalam bahasa Inggris.

Pak Suyono memulai pembelajaran dengan motivasi. Ia bersemangat menyakinkan siswanya bahwa pembelajaran yang mereka terima akan berlangsung menyenangkan. Pak Suyono meminta siswa bernyanyi dan bertepuk tangan. Pak Suyono kemudian membagikan LK. LK terdiri dari tiga pertanyaan: 1) What do you think about our school?; 2) What do you think about about our library; 3) What do you like or don't you like about our library? Ia bertugas untuk mengajukan ketiga pertanyaan Siswa diminta mengerjakan LK secara dan siswa lain menjawab pertanyaan. Proses ini berkelompok. dilakukan secara bergantian. Berikutnya, Pak

Suyono memilih tiga siswa secara acak. Siswa itu Setelah LK berhasil dikerjakan, Pak Suyono akan ditugasi memberi pertanyaan yang sama meminta siswa bermain di luar kelas. Ia meminta kepada siswa. Siswa lainnya, membentuk tiga siswa membetuk lingkaran di lapangan sekolah barisan. Mereka harus mengantri!yang berpasir. Setiap lingkaran terdiri dari enam orang siswa. Di tengah lingkaran itu, seorang siswa Satu persatu siswa diminta menghadap lalu diberi berdiri. pertanyaan. Siswa yang berhasil menjawab,

diperbolehkan keluar barisan dan bergantian menggantikan posisi 3 siswa yang bertanya tadi. Tiga siswa yang digantikan masuk ke dalam barisan untuk menjawab pertanyaan juga. Siswa yang gagal harus kembali kebarisan. Di dalam barisan si siswa mempersiapkan diri untuk ditanya kembali. Ia terus mengulangi pertanyaan sampai bisa.

Menurut Pak Suyono, variasi kegiatan dengan cara ini membantu siswa untuk berlatih bicara dalam bahasa Inggris. ”Cara ini membuat siswa harus mengucapkan lebih dari tiga kata. Siswa bisa berkomunikasi secara sederhana,” tukas pak Suyono.

Suyono, S.Ag, Guru MTsN Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Ayo, Giliranmu Berbicara

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 19: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

36

Hanik Shofia, S.Pd, Guru SMPN 2 Klego, Boyolali, Jawa Tengah

Pintar Menggambarkan dengan FoCoPreTion dan Parikan

ang saya maksud dengan menggambarkan di kelompok mengerjakan tugas menjawab pertanyaan sini adalah menggambarkan benda dengan bacaan. Pertanyaan telah saya susun sedemikian rupa Ykata-kata secara tertulis, atau berkomunikasi sehingga jawaban yang ditulis merupakan 'retelling'

dengan menggunakan teks deskriptif. Kemampuan dari teks yang dibaca. Jawaban kemudian saling murid saya dalam hal tersebut masih belum ditukarkan lagi untuk mendapatkan input memuaskan saya. Menurut pengamatan saya hal itu (confirmation). Setelah itu siswa saya minta menyusun karena kosa kata siswa minim, begitu pula dengan jawaban tersebut secara runtut menjadi sebuah keterlibatan dan keaktifan mereka dalam proses paragraf padu. Tahap confirmation berikutnya, yaitu belajar mengajar. saya bersama-sama siswa memilih tiga karya

kelompok terbaik sehingga setiap kelompok bisa Saya mencoba mengatasi masalah membandingkan karya mereka tersebut dengan menggunakan strategi dengan karya terbaik tersebut. yang saya sebut Focopretion. Focopretion adalah akronim dari fo: word formation, Setelah itu, pada pertemuan co: collaboration, pre: presentation, ion: selanjutnya saya terangkan sebentar confirmation. Dalam Fo, atau word apa makna ’parikan’. Siswa kemudian formation, saya membimbing siswa saya minta untuk membuat parikan menemukan, mengeksplorasi kata-kata sesuai tema secara berkelompok. terkait dengan salah satu objek /benda, Ketika mereka bekerja saya misalnya kucing. Kata terkait kucing berkeliling membantu mereka. diantaranya: moustache, sharp sight, long Kadang pada kelompok tertentu tail, mammal, dan lain-lain. Tahap ini sangat membantu yang mengalami kesulitan saya bantu mereka untuk siswa mendapat input bahasa. Fo itu dikerjakan bersama menyelesaikan parikan mereka. Pada tahap melalui Co atau Collaboration yang artinya berikutnya, parikan-parikan itu dipajang dan siswa bekerjasama siswa berdiskusi sehingga semua siswa saling membaca.aktif ambil bagian sebelum hasil kerja disajikan dalam Pre atau Presentation melalui karya kunjung antar parikan= pantun

kelompok. Setelah tahap ini dilampaui dengan baik,

Suasana proses pembelajaran yang difasilitasi bu Hanik.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

ompetensi speaking tidak bisa dicapai Tugas berupa buku saku ini ternyata menginspirasi dengan mengandalkan pertemuan di kelas dan memotivasi anak-anak untuk belajar yag lebih Ksaja. Untuk itu saya mengembangkan baik. Mereka dapat menuangkan potensi

program tugas terstruktur berupa “Buku Saku: kretifitasnya dalam buku saku tersebut secara English in Practice” . Buku saku tersebut berisi maksimal. Selain itu, dengan tugas Buku Saku Ungkapan-ungkapan dan kosa kata bahasa Inggris tersebut, saya dapat membangun beberapa karakter dalam kehidupan sehari-hari dan teruatama penting seperti kemandirian dan tanggung jawab ungkapan yang dipakai selama proses kegiatan pribadi dalam belajar serta kedisiplinan. Pembiasaan belajar mengajar baik di dalam lingkungan madrasah ini menumbuhkan rasa suka dan nyaman dalam ataupun di luar madrasah. Contoh dari isi buku belajar Bahasa Inggris di kelas saya. Rasa suka saku tersebut seperti Greeting, In the Classroom, In tersebut juga saya tanamkan lewat yel yel yang the Teacher Office, In the Mosque, dan sebagainya. selalu kami ucapkan ketika mengawali kegiatan Buku ini ternyata sangat membantu kemampuan pembelajaran. Jika saya atau siswa berteriak,” speaking siswa. English……”, maka yang lain akan menyahut,” I like

it. I love it.” Itulah sedikit pengalaman saya dalam Buku saku tersebut tidak di cetak tetapi dibuat memfasilitasi siswa belajar lebih bermakna bagi sendiri oleh siswa dengan menuliskan semua siswa dan pada saat yang sama membangun ungkapan dan kosakata baru yang mereka temukan. karakter penting siswa. Siswa juga diminta untuk menuliskan artinya. Jika yang dicantumkan berupa kosa kata maka siswa harus menuliskan transcript cara mengucapkannya. Siswa diwajibkan hafal dengan apa yang telah mereka tulis di Buku Saku dan dapat menggunakannya dalam percakapan dan komunikasi sehari-hari. Setiap bulan siswa mengumpulkan buku saku tersebut untuk pengontrolan pencapaian tujuan belajar. Untuk itu saya juga menyiapkan kriteria pencapaian tujuan dalam sebuah instrumen penilaian.

37

Praktik speaking sehari-hari di sekolah.

Indah Ekiyanti Listiyaningsih, Guru MTsN Klaten, Jawa Tengah

Jurus Sakti Buku Saku “English In Practice”

1.Buku Saku yang dibuat siswa

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 20: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

36

Hanik Shofia, S.Pd, Guru SMPN 2 Klego, Boyolali, Jawa Tengah

Pintar Menggambarkan dengan FoCoPreTion dan Parikan

ang saya maksud dengan menggambarkan di kelompok mengerjakan tugas menjawab pertanyaan sini adalah menggambarkan benda dengan bacaan. Pertanyaan telah saya susun sedemikian rupa Ykata-kata secara tertulis, atau berkomunikasi sehingga jawaban yang ditulis merupakan 'retelling'

dengan menggunakan teks deskriptif. Kemampuan dari teks yang dibaca. Jawaban kemudian saling murid saya dalam hal tersebut masih belum ditukarkan lagi untuk mendapatkan input memuaskan saya. Menurut pengamatan saya hal itu (confirmation). Setelah itu siswa saya minta menyusun karena kosa kata siswa minim, begitu pula dengan jawaban tersebut secara runtut menjadi sebuah keterlibatan dan keaktifan mereka dalam proses paragraf padu. Tahap confirmation berikutnya, yaitu belajar mengajar. saya bersama-sama siswa memilih tiga karya

kelompok terbaik sehingga setiap kelompok bisa Saya mencoba mengatasi masalah membandingkan karya mereka tersebut dengan menggunakan strategi dengan karya terbaik tersebut. yang saya sebut Focopretion. Focopretion adalah akronim dari fo: word formation, Setelah itu, pada pertemuan co: collaboration, pre: presentation, ion: selanjutnya saya terangkan sebentar confirmation. Dalam Fo, atau word apa makna ’parikan’. Siswa kemudian formation, saya membimbing siswa saya minta untuk membuat parikan menemukan, mengeksplorasi kata-kata sesuai tema secara berkelompok. terkait dengan salah satu objek /benda, Ketika mereka bekerja saya misalnya kucing. Kata terkait kucing berkeliling membantu mereka. diantaranya: moustache, sharp sight, long Kadang pada kelompok tertentu tail, mammal, dan lain-lain. Tahap ini sangat membantu yang mengalami kesulitan saya bantu mereka untuk siswa mendapat input bahasa. Fo itu dikerjakan bersama menyelesaikan parikan mereka. Pada tahap melalui Co atau Collaboration yang artinya berikutnya, parikan-parikan itu dipajang dan siswa bekerjasama siswa berdiskusi sehingga semua siswa saling membaca.aktif ambil bagian sebelum hasil kerja disajikan dalam Pre atau Presentation melalui karya kunjung antar parikan= pantun

kelompok. Setelah tahap ini dilampaui dengan baik,

Suasana proses pembelajaran yang difasilitasi bu Hanik.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

ompetensi speaking tidak bisa dicapai Tugas berupa buku saku ini ternyata menginspirasi dengan mengandalkan pertemuan di kelas dan memotivasi anak-anak untuk belajar yag lebih Ksaja. Untuk itu saya mengembangkan baik. Mereka dapat menuangkan potensi

program tugas terstruktur berupa “Buku Saku: kretifitasnya dalam buku saku tersebut secara English in Practice” . Buku saku tersebut berisi maksimal. Selain itu, dengan tugas Buku Saku Ungkapan-ungkapan dan kosa kata bahasa Inggris tersebut, saya dapat membangun beberapa karakter dalam kehidupan sehari-hari dan teruatama penting seperti kemandirian dan tanggung jawab ungkapan yang dipakai selama proses kegiatan pribadi dalam belajar serta kedisiplinan. Pembiasaan belajar mengajar baik di dalam lingkungan madrasah ini menumbuhkan rasa suka dan nyaman dalam ataupun di luar madrasah. Contoh dari isi buku belajar Bahasa Inggris di kelas saya. Rasa suka saku tersebut seperti Greeting, In the Classroom, In tersebut juga saya tanamkan lewat yel yel yang the Teacher Office, In the Mosque, dan sebagainya. selalu kami ucapkan ketika mengawali kegiatan Buku ini ternyata sangat membantu kemampuan pembelajaran. Jika saya atau siswa berteriak,” speaking siswa. English……”, maka yang lain akan menyahut,” I like

it. I love it.” Itulah sedikit pengalaman saya dalam Buku saku tersebut tidak di cetak tetapi dibuat memfasilitasi siswa belajar lebih bermakna bagi sendiri oleh siswa dengan menuliskan semua siswa dan pada saat yang sama membangun ungkapan dan kosakata baru yang mereka temukan. karakter penting siswa. Siswa juga diminta untuk menuliskan artinya. Jika yang dicantumkan berupa kosa kata maka siswa harus menuliskan transcript cara mengucapkannya. Siswa diwajibkan hafal dengan apa yang telah mereka tulis di Buku Saku dan dapat menggunakannya dalam percakapan dan komunikasi sehari-hari. Setiap bulan siswa mengumpulkan buku saku tersebut untuk pengontrolan pencapaian tujuan belajar. Untuk itu saya juga menyiapkan kriteria pencapaian tujuan dalam sebuah instrumen penilaian.

37

Praktik speaking sehari-hari di sekolah.

Indah Ekiyanti Listiyaningsih, Guru MTsN Klaten, Jawa Tengah

Jurus Sakti Buku Saku “English In Practice”

1.Buku Saku yang dibuat siswa

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 21: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

38

ebagai guru bahasa Inggris, saya merasa paling Pembelajaran dilakukan di kelas VII di SMPN 2 senang menyaksikan interaksi antar siswa Cilegon Banten dalam 3 kali pertemuan dengan Syang dilakukan dalam bahasa inggris. Karena tujuan akhir yaitu siswa mampu menerangkan

itu saya selalu berusaha merancang kegiatan prosedur pembuatan makanan / minuman secara pembelajaran yang ‘memaksa’ siswa untuk saling lisan. Proyek pembuatan video dilaksanakan selama menyatakan pendapat dan mendengar pendapat satu minggu di luar jam sekolah.orang lain, misalnya dengan kegiatan presentasi. Sayangnya, pada kegiatan presentasi banyak siswa Pembelajaran saya mulai dengan memberikan siswa yang tidak cukup tekun mendengarkan kelompok kesempatan untuk mengeksplorasi teks berbentuk lain. Nah, ternyata tayangan video bisa membantu prosedur secara berkelompok dengan tiap sisw yang kurang tekun untuk berkonsentrasi kelompok terdiri atas 4 orang. Eksplorasi dilakukan mendengar paparan kelompok lain. Berikut ini melalui kegiatan membaca pemahaman yang terdiri adalah pengalaman saya. atas beberapa sub kegiatan, yaitu menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang gagasan dalam bacaan, ciri-ciri kebahasaan dan ciri-ciri retorik teks prosedur. Siswa juga berlatih membuat imperative sentences. Semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan language inputs, tahap yang harus dilalui sebelum masuk ke kegiatan berikutnya, yaitu menyampaikan gagasan secara lisan (speaking).

Meningkatkan Kosentrasi dan Interaksi Siswa dengan Tayangan Video Rohbiyah, Guru SMPN 2 Cilegon, Jawa Barat

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 39

Saya minta siswa memikirkan prosedur membuat berinteraksi dalam bahasa Inggris yang kadang makanan dan minuman yang sederhana tapi unik, bercampur dengan bahasa Indonesia diselingi canda sehingga tidak sekedar menulis tentang cara saling meledek. Memang, pembelajaran terasa asyik membuat teh manis, misalnya, untuk disampaikan karena serasa menonton film dengan bintang pada temannya secara lisan. Siswa berkelompok teman-teman sendiri.menyusun draf tentang cara membuat makanan minuman unik. Dalam proses ini saya memberikan input perbaikan. Setelah draf selesai siswa saya Gambar-gambar berikut menunjukkan saat para minta untuk mempraktikkan resep makanan atau siswa mempresentasikan tayangan video hasil minuman mereka dengan setiap langkah diucapkan karya mereka. nyaring dan direkam dengan kamera video sekolah. Saya minta mereka membayangkan diri sebagai chef terkenal dan acara ditayangkan di TV.

Di kelas, rekaman video ini dipresentasikan secara bergiliran. Kelompok penyaji siap menjawab pertanyaan dan kelompok penonton memberikan pertanyaan, masukan, komentar. Luar biasa. Dengan video ini semua siswa, termasuk para siswa yang biasanya sulit berkosentrasi mendengarkan paparan teman memberikan perhatian penuh pada presentasi semua kelompok. Siswa sangat aktif

Tayangan video dalam pembelajaran ternyata dapat memicu konsentrasi dan interaksi siswa.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 22: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

38

ebagai guru bahasa Inggris, saya merasa paling Pembelajaran dilakukan di kelas VII di SMPN 2 senang menyaksikan interaksi antar siswa Cilegon Banten dalam 3 kali pertemuan dengan Syang dilakukan dalam bahasa inggris. Karena tujuan akhir yaitu siswa mampu menerangkan

itu saya selalu berusaha merancang kegiatan prosedur pembuatan makanan / minuman secara pembelajaran yang ‘memaksa’ siswa untuk saling lisan. Proyek pembuatan video dilaksanakan selama menyatakan pendapat dan mendengar pendapat satu minggu di luar jam sekolah.orang lain, misalnya dengan kegiatan presentasi. Sayangnya, pada kegiatan presentasi banyak siswa Pembelajaran saya mulai dengan memberikan siswa yang tidak cukup tekun mendengarkan kelompok kesempatan untuk mengeksplorasi teks berbentuk lain. Nah, ternyata tayangan video bisa membantu prosedur secara berkelompok dengan tiap sisw yang kurang tekun untuk berkonsentrasi kelompok terdiri atas 4 orang. Eksplorasi dilakukan mendengar paparan kelompok lain. Berikut ini melalui kegiatan membaca pemahaman yang terdiri adalah pengalaman saya. atas beberapa sub kegiatan, yaitu menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang gagasan dalam bacaan, ciri-ciri kebahasaan dan ciri-ciri retorik teks prosedur. Siswa juga berlatih membuat imperative sentences. Semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan language inputs, tahap yang harus dilalui sebelum masuk ke kegiatan berikutnya, yaitu menyampaikan gagasan secara lisan (speaking).

Meningkatkan Kosentrasi dan Interaksi Siswa dengan Tayangan Video Rohbiyah, Guru SMPN 2 Cilegon, Jawa Barat

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 39

Saya minta siswa memikirkan prosedur membuat berinteraksi dalam bahasa Inggris yang kadang makanan dan minuman yang sederhana tapi unik, bercampur dengan bahasa Indonesia diselingi canda sehingga tidak sekedar menulis tentang cara saling meledek. Memang, pembelajaran terasa asyik membuat teh manis, misalnya, untuk disampaikan karena serasa menonton film dengan bintang pada temannya secara lisan. Siswa berkelompok teman-teman sendiri.menyusun draf tentang cara membuat makanan minuman unik. Dalam proses ini saya memberikan input perbaikan. Setelah draf selesai siswa saya Gambar-gambar berikut menunjukkan saat para minta untuk mempraktikkan resep makanan atau siswa mempresentasikan tayangan video hasil minuman mereka dengan setiap langkah diucapkan karya mereka. nyaring dan direkam dengan kamera video sekolah. Saya minta mereka membayangkan diri sebagai chef terkenal dan acara ditayangkan di TV.

Di kelas, rekaman video ini dipresentasikan secara bergiliran. Kelompok penyaji siap menjawab pertanyaan dan kelompok penonton memberikan pertanyaan, masukan, komentar. Luar biasa. Dengan video ini semua siswa, termasuk para siswa yang biasanya sulit berkosentrasi mendengarkan paparan teman memberikan perhatian penuh pada presentasi semua kelompok. Siswa sangat aktif

Tayangan video dalam pembelajaran ternyata dapat memicu konsentrasi dan interaksi siswa.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 23: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

40

Bertahap untuk Hasilyang Lebih Bagus Bertahap untuk Hasilyang Lebih Bagus Khumi Laila, Guru SMPN 1 Prigen, Pasuruan, Jawa Timur

Tahapan pembelajaran yang dikelola dengan baik akan memberikan keberhasilan belajar yang besar.

ahasa Inggris adalah bahasa yang betul-betul asing bagi siswa saya di Prigen. Karena itu penting untuk mendisain tahapan pembelajaran yang runtut yang tiap langkah memberikan input bagi Blangkah berikutnya sehingga siswa akhirnya mampu menciptakan teks atau berkomunikasi

menggunakan bahasa Inggris. Saya mendapatkan inspirasi dari tahapan BKOF (Building Knowledge of the Field), MOT (Modelling of the Text), JCOT (Joint Construction of the text), dan ICOT (Independent Construction of the Text). Tahapan yang baik memberikan keberhasilan yang besar. Berikut ini adalah salah satu pembelajaran yang saya lakukan untuk membangun kompetensi menulis pengalaman pribadi (Teks recount). Namun dalam pembelajaran ini siswa saya masih hanya sampai pada tahap JCOT dan belum sampai pada tahap memproduksi teks recount secara independen. Dalam tahap ini siswa masih diberi bekal pengalaman atau materi yang akan digunakan dalam menulis teks recount baik itu berupa struktur atau grammar maupun contoh teks recount.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 41

Pada tahap apersepsi sayamemberi beberapa membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata pertanyaan kepada siswa tentang kegiatan siswa kerja yang disediakan dan mengubahnya menjadi pada liburan lalu. Misalnya, “What did you do last Verb 2. Ternyata kegiatan yang kedua ini sangat holiday?”, “Where did you go?”. Jawaban siswa menarik bagi siswa. Mereka menikmati dan sangat bervariasi terhadap pertanyaan ini. Ada tertantang untuk menyelesaikannya.yang menjawab “at home”, “sleeping”, “watching TV”. Ada juga yang menjawab dengan kalimat Setelah selesai mengerjakan, seorang perwakilan lengkap seperti “I go to my grandmother”, “I go to dari tiap kelompok maju ke depan dan menuliskan Jakarta”, “I go to Telaga Sewu”. Saya menampung hasil diskusinya di papan tulis. Semua kelompok semua pendapat siswa dan tidak lupa memberikan mempunyai kesempatan untuk menuliskan hasil reward berupa pujian “good, ok, right” kepada siswa pekerjaannya. Saya membimbing siswa untuk yang memberi respon. Setelah itu saya menulis memberikan masukan pada pekerjaan kelompok salah satu kalimat yang diucapkan siswa, I go to lain melalui pertanyaan-pertanyaan yang saya Telaga Sewu, di papan tulis dan bertanya pada berikan. siswa tentang penggunan kata kerja dalam kalimat itu. Akhirnya beberapa siswa mulai angkat tangan Pada tahap selanjutnya siswa kembali pada posisi dan mengemukakan pendapat bahwa verb yang duduk seper t i semula . Untuk var ias i ada di kalimat tersebut harus diganti dengan verb pembelajaran, saya putarkan lagu yang berjudul 2. “Yesterday”. Lagu ini dipilih karena dinilai sesuai

dengan materi yang dibahas dalam pembelajaran Berangkat dari jawaban siswa tersebut saya ini. Siswa tidak hanya santai mendengarkan lagu memberikan penjelasan kepada siswa tentang saja, tapi mereka harus melengkapi teks lagu penggunaan simple past dalam kalimat yang akan (rumpang) yang sudah ada di lembar kerja. Untuk digunakan untuk menulis teks recount. Selanjutnya mempermudah mereka dalam melengkapi teks siswa dibagi dalam 10 kelompok untuk lagu tersebut, disediakan pilihan kata-kata yang mengerjakan LKS . Pada kegiatan kelompok yang semuanya adalah Verb. Setelah 3 kali lagu diputar, pertama ini siswa mengerjakan latihan dengan guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan mengisi 10 kalimat rumpang dengn kata kerja yang mereka. Ternyata hampir semua siswa melengkapi sudah tersedia yang semuanya masih dalam teks lagu tersebut dengan benar. Dengan bentuk verb 1. Untuk mengisikannya ke dalam demikian, lagu ini berfungsi menguatkan kalimat, selain siswa harus mengetahui artinya pengetahuan siswa tentang past tense. Dengan juga harus mengubahnya menjadi verb 2. Setelah pengetahuan ini tingkat akurasi siswa dalam selesai mengerjakan, setiap kelompok menukar menulis bisa ditingkatkan. Sebagai penguat dan hasil pekerjaannya dengan kelompok lain. sarana berlatih, saya minta siswa untuk Bersama-sama siswa saya mendiskusikan jawaban menuliskan ulang cerita yang tadi mereka buat mereka dengan memberikan kesempatan kepada secara berkelompok. Retelling ini sengaja saya pilih setiap kelompok untuk menjawab. karena mempermudah siswa mengerjakan tugas

tapi pada saat yang sama bisa mengaktifkan dan Kegiatan berikutnya, saya minta siswa untuk menguatkan kosa kata yang baru mereka mengurutkan serangkaian gambar menjadi suatu dapatkan dari kegiatan menulis berkelompok. cerita yang kronologis. Namun gambar tidak akan bermakna untuk pembelajaran bahasa Inggris jika Kesimpulan saya, pembelajaran yang tiap tahap tidak memberikan language inputs. Karena itu dirancang untuk saling mengisi membuat siswa membuat cerita sesuai dengan kata-kata pembelajaran bahasa Inggris mudah dicerna siswa. yang sudah tersedia pada setiap gambar tersebut. Makna kata terwakili oleh gambar. Siswa

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 24: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

40

Bertahap untuk Hasilyang Lebih Bagus Bertahap untuk Hasilyang Lebih Bagus Khumi Laila, Guru SMPN 1 Prigen, Pasuruan, Jawa Timur

Tahapan pembelajaran yang dikelola dengan baik akan memberikan keberhasilan belajar yang besar.

ahasa Inggris adalah bahasa yang betul-betul asing bagi siswa saya di Prigen. Karena itu penting untuk mendisain tahapan pembelajaran yang runtut yang tiap langkah memberikan input bagi Blangkah berikutnya sehingga siswa akhirnya mampu menciptakan teks atau berkomunikasi

menggunakan bahasa Inggris. Saya mendapatkan inspirasi dari tahapan BKOF (Building Knowledge of the Field), MOT (Modelling of the Text), JCOT (Joint Construction of the text), dan ICOT (Independent Construction of the Text). Tahapan yang baik memberikan keberhasilan yang besar. Berikut ini adalah salah satu pembelajaran yang saya lakukan untuk membangun kompetensi menulis pengalaman pribadi (Teks recount). Namun dalam pembelajaran ini siswa saya masih hanya sampai pada tahap JCOT dan belum sampai pada tahap memproduksi teks recount secara independen. Dalam tahap ini siswa masih diberi bekal pengalaman atau materi yang akan digunakan dalam menulis teks recount baik itu berupa struktur atau grammar maupun contoh teks recount.

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris 41

Pada tahap apersepsi sayamemberi beberapa membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata pertanyaan kepada siswa tentang kegiatan siswa kerja yang disediakan dan mengubahnya menjadi pada liburan lalu. Misalnya, “What did you do last Verb 2. Ternyata kegiatan yang kedua ini sangat holiday?”, “Where did you go?”. Jawaban siswa menarik bagi siswa. Mereka menikmati dan sangat bervariasi terhadap pertanyaan ini. Ada tertantang untuk menyelesaikannya.yang menjawab “at home”, “sleeping”, “watching TV”. Ada juga yang menjawab dengan kalimat Setelah selesai mengerjakan, seorang perwakilan lengkap seperti “I go to my grandmother”, “I go to dari tiap kelompok maju ke depan dan menuliskan Jakarta”, “I go to Telaga Sewu”. Saya menampung hasil diskusinya di papan tulis. Semua kelompok semua pendapat siswa dan tidak lupa memberikan mempunyai kesempatan untuk menuliskan hasil reward berupa pujian “good, ok, right” kepada siswa pekerjaannya. Saya membimbing siswa untuk yang memberi respon. Setelah itu saya menulis memberikan masukan pada pekerjaan kelompok salah satu kalimat yang diucapkan siswa, I go to lain melalui pertanyaan-pertanyaan yang saya Telaga Sewu, di papan tulis dan bertanya pada berikan. siswa tentang penggunan kata kerja dalam kalimat itu. Akhirnya beberapa siswa mulai angkat tangan Pada tahap selanjutnya siswa kembali pada posisi dan mengemukakan pendapat bahwa verb yang duduk seper t i semula . Untuk var ias i ada di kalimat tersebut harus diganti dengan verb pembelajaran, saya putarkan lagu yang berjudul 2. “Yesterday”. Lagu ini dipilih karena dinilai sesuai

dengan materi yang dibahas dalam pembelajaran Berangkat dari jawaban siswa tersebut saya ini. Siswa tidak hanya santai mendengarkan lagu memberikan penjelasan kepada siswa tentang saja, tapi mereka harus melengkapi teks lagu penggunaan simple past dalam kalimat yang akan (rumpang) yang sudah ada di lembar kerja. Untuk digunakan untuk menulis teks recount. Selanjutnya mempermudah mereka dalam melengkapi teks siswa dibagi dalam 10 kelompok untuk lagu tersebut, disediakan pilihan kata-kata yang mengerjakan LKS . Pada kegiatan kelompok yang semuanya adalah Verb. Setelah 3 kali lagu diputar, pertama ini siswa mengerjakan latihan dengan guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan mengisi 10 kalimat rumpang dengn kata kerja yang mereka. Ternyata hampir semua siswa melengkapi sudah tersedia yang semuanya masih dalam teks lagu tersebut dengan benar. Dengan bentuk verb 1. Untuk mengisikannya ke dalam demikian, lagu ini berfungsi menguatkan kalimat, selain siswa harus mengetahui artinya pengetahuan siswa tentang past tense. Dengan juga harus mengubahnya menjadi verb 2. Setelah pengetahuan ini tingkat akurasi siswa dalam selesai mengerjakan, setiap kelompok menukar menulis bisa ditingkatkan. Sebagai penguat dan hasil pekerjaannya dengan kelompok lain. sarana berlatih, saya minta siswa untuk Bersama-sama siswa saya mendiskusikan jawaban menuliskan ulang cerita yang tadi mereka buat mereka dengan memberikan kesempatan kepada secara berkelompok. Retelling ini sengaja saya pilih setiap kelompok untuk menjawab. karena mempermudah siswa mengerjakan tugas

tapi pada saat yang sama bisa mengaktifkan dan Kegiatan berikutnya, saya minta siswa untuk menguatkan kosa kata yang baru mereka mengurutkan serangkaian gambar menjadi suatu dapatkan dari kegiatan menulis berkelompok. cerita yang kronologis. Namun gambar tidak akan bermakna untuk pembelajaran bahasa Inggris jika Kesimpulan saya, pembelajaran yang tiap tahap tidak memberikan language inputs. Karena itu dirancang untuk saling mengisi membuat siswa membuat cerita sesuai dengan kata-kata pembelajaran bahasa Inggris mudah dicerna siswa. yang sudah tersedia pada setiap gambar tersebut. Makna kata terwakili oleh gambar. Siswa

Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Page 25: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

42 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Haddika, Guru SMPN 4 Baranti, Sidrap, Sulawesi Selatan

Making a School Miniature: Belajar Bahasa Inggris dengan Greget

egiatan membaca teks yang diikuti dengan Kegiatan berikutnya adalah Application. Setelah menjawab pertanyaan pemahaman sebelumnya siswa memahami sebagian besar kosa K(comprehension questions) sudah sering kata, berikutnya setiap kelompok membuat

dilakukan di kelas saya. Siswa melakukan kegiatan miniatur bangunan berdasarkan prosedur yang itu biasanya tanpa greget. Karena saya ingin greget tersebut dalam LK. Kegiatan membaca pemahaman itu hadir, maka pertanyaan pemahaman itu saya ini dilakukan dalam kelompok. Nampak sekali siswa ganti dengan kegiatan semacam ‘proyek’ yang hanya berusaha keras bekerja sama menemukan makna bisa diselesaikan kalau siswa paham isi bacaan yang tiap kalimat. Tiap kelompok menghasilkan 4 mereka baca. Salah satu yang telah saya lakukan miniature bangunan. Dalam teks itu dijelaskan juga adalah meminta siswa membuat ‘school miniature’ bagaimana mereka harus mengatur menjadi berdasarkan teks prosedur yang mereka baca, dan miniatur sekolah lengkap dan membuat setelah itu mempresentasikan hasil proyek mereka. pelengkapnya yaitu tiang bendera, lapangan basket, Dan ternyata, dengan cara itu siswa ‘lupa waktu’, atau volley. Dalam kegiatan ini saya memanfaatkan ‘ngotot’ berusaha keras memahami bacaan supaya potongan-potongan gabus untuk dimanfaatkan proyek mereka bisa berhasil, dan sangat bergairah sebagai bahan membuat miniatur sekolah dan mempresentasikan karya mereka. Greget hadir (The kalender bekas untuk kapling meletakkan miniatur zest for learning was there), langkah-langkah bangunan-bangunan tersebut. Setiap bangunan pembelajaran mengalir lancar mengikuti langkah harus diberi nama dalam bahasa Inggris. pembelajaran ICARE: introduction, connection, application, reflection, dan extension; dan terjadi Setelah miniatur selesai, setiap siswa berlatih penggabungan pembelajaran teks prosedur dan menerangkan dalam bahasa Inggris apa yang mereka deskripsi secara alamiah. kerjakan tersebut, sesuai text structure dalam

procedure text. Mereka menjelaskan objek yang akan Proses pembelajaran dimulai dengan Introduction (I). dibuat (goal), bahan-bahan yang diperlukan Pada tahap ini membahas singkat pentingnya (materials) dan langkah-langkah (steps). Mereka juga menggunakan bahasa dengan jelas untuk mendeskripsikan obyek miniatur mereka. Setiap menerangkan sebuah objek. Kadang di lingkungan anggota kelompok bergantian melakukan hal kita ada orang menanyakan bagaimana cara tersebut dan anggota kelompok membantu jika membuat sesuatu atau menanyakan letak/posisi teman mereka menemui kesulitan. Siswa ternyata suatu obyek. Cara menerangkan hal tersebut menyukai kegiatan ini. Saya berkeliling untuk diakomodasi dalam materi speaking, jenis teks membantu dan memonitoring, Dengan presentasi procedure dan descriptive. Diskusi diteruskan dengan dalam kelompok, tiap anggota kelompok telah tanya jawab tentang yang dimaksud dengan mendapatkan kesempatan untuk presentasi. Ini miniature. Dalam diskusi awal singkat ini saya penting, supaya presentasi tidak hanya dilakukan terapkan think pair share supaya ’communication siswa-siswa tertentu saja. Selain itu karena dalam traffic’ tidak berpusat pada saya. kelompok kecil dan dalam suasana kerja sama tidak

ada siswa yang enggan melakukannya. Presentasi Kegiatan berikutnya adalah tahap Connection (C). dalam kelompok kemudian dilanjutkan dengan Siswa mendapatkan Lembar Kerja yang memuat presentasi tingkat kelas, bahan pembelajaran berupa teks prosedur pembuatan miniatur yang diikuti dengan vocabulary exercises. Siswa mengerjakan tugas dalam LK secara berpasangan dan kemudian dicocokkan bersama dengan bimbingan guru.

43Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Sebagai kegiatan penutup adalah refleksi. Semua siswa menyatakan bahwa mereka senang dan asyik belajar dan ingin kegiatan semacam diulangi lagi. Pada kegiatan extenstion, siswa mendapat PR yang dikerjakan secara individu. Siswa memilih dari dua topik berikut: “How to make a cake”, atau “How to make a kite”. Hasil writing mereka akan dibahas pada 2 minggu berikutnya.

Suasana proses pembelajaran yang difasilitasi Pak Haddika.

Page 26: M e n g g u n a k a n In te rn e t u n tu k M e n ge m b a ... · PDF filemen yusun naskah drama ... 6. Siswa men uliskan k esan tentang k egiatan yang diceritakan. ... K elas dibagi

42 Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Haddika, Guru SMPN 4 Baranti, Sidrap, Sulawesi Selatan

Making a School Miniature: Belajar Bahasa Inggris dengan Greget

egiatan membaca teks yang diikuti dengan Kegiatan berikutnya adalah Application. Setelah menjawab pertanyaan pemahaman sebelumnya siswa memahami sebagian besar kosa K(comprehension questions) sudah sering kata, berikutnya setiap kelompok membuat

dilakukan di kelas saya. Siswa melakukan kegiatan miniatur bangunan berdasarkan prosedur yang itu biasanya tanpa greget. Karena saya ingin greget tersebut dalam LK. Kegiatan membaca pemahaman itu hadir, maka pertanyaan pemahaman itu saya ini dilakukan dalam kelompok. Nampak sekali siswa ganti dengan kegiatan semacam ‘proyek’ yang hanya berusaha keras bekerja sama menemukan makna bisa diselesaikan kalau siswa paham isi bacaan yang tiap kalimat. Tiap kelompok menghasilkan 4 mereka baca. Salah satu yang telah saya lakukan miniature bangunan. Dalam teks itu dijelaskan juga adalah meminta siswa membuat ‘school miniature’ bagaimana mereka harus mengatur menjadi berdasarkan teks prosedur yang mereka baca, dan miniatur sekolah lengkap dan membuat setelah itu mempresentasikan hasil proyek mereka. pelengkapnya yaitu tiang bendera, lapangan basket, Dan ternyata, dengan cara itu siswa ‘lupa waktu’, atau volley. Dalam kegiatan ini saya memanfaatkan ‘ngotot’ berusaha keras memahami bacaan supaya potongan-potongan gabus untuk dimanfaatkan proyek mereka bisa berhasil, dan sangat bergairah sebagai bahan membuat miniatur sekolah dan mempresentasikan karya mereka. Greget hadir (The kalender bekas untuk kapling meletakkan miniatur zest for learning was there), langkah-langkah bangunan-bangunan tersebut. Setiap bangunan pembelajaran mengalir lancar mengikuti langkah harus diberi nama dalam bahasa Inggris. pembelajaran ICARE: introduction, connection, application, reflection, dan extension; dan terjadi Setelah miniatur selesai, setiap siswa berlatih penggabungan pembelajaran teks prosedur dan menerangkan dalam bahasa Inggris apa yang mereka deskripsi secara alamiah. kerjakan tersebut, sesuai text structure dalam

procedure text. Mereka menjelaskan objek yang akan Proses pembelajaran dimulai dengan Introduction (I). dibuat (goal), bahan-bahan yang diperlukan Pada tahap ini membahas singkat pentingnya (materials) dan langkah-langkah (steps). Mereka juga menggunakan bahasa dengan jelas untuk mendeskripsikan obyek miniatur mereka. Setiap menerangkan sebuah objek. Kadang di lingkungan anggota kelompok bergantian melakukan hal kita ada orang menanyakan bagaimana cara tersebut dan anggota kelompok membantu jika membuat sesuatu atau menanyakan letak/posisi teman mereka menemui kesulitan. Siswa ternyata suatu obyek. Cara menerangkan hal tersebut menyukai kegiatan ini. Saya berkeliling untuk diakomodasi dalam materi speaking, jenis teks membantu dan memonitoring, Dengan presentasi procedure dan descriptive. Diskusi diteruskan dengan dalam kelompok, tiap anggota kelompok telah tanya jawab tentang yang dimaksud dengan mendapatkan kesempatan untuk presentasi. Ini miniature. Dalam diskusi awal singkat ini saya penting, supaya presentasi tidak hanya dilakukan terapkan think pair share supaya ’communication siswa-siswa tertentu saja. Selain itu karena dalam traffic’ tidak berpusat pada saya. kelompok kecil dan dalam suasana kerja sama tidak

ada siswa yang enggan melakukannya. Presentasi Kegiatan berikutnya adalah tahap Connection (C). dalam kelompok kemudian dilanjutkan dengan Siswa mendapatkan Lembar Kerja yang memuat presentasi tingkat kelas, bahan pembelajaran berupa teks prosedur pembuatan miniatur yang diikuti dengan vocabulary exercises. Siswa mengerjakan tugas dalam LK secara berpasangan dan kemudian dicocokkan bersama dengan bimbingan guru.

43Praktik yang Baik: Pembelajaran Bermakna Bahasa Inggris

Sebagai kegiatan penutup adalah refleksi. Semua siswa menyatakan bahwa mereka senang dan asyik belajar dan ingin kegiatan semacam diulangi lagi. Pada kegiatan extenstion, siswa mendapat PR yang dikerjakan secara individu. Siswa memilih dari dua topik berikut: “How to make a cake”, atau “How to make a kite”. Hasil writing mereka akan dibahas pada 2 minggu berikutnya.

Suasana proses pembelajaran yang difasilitasi Pak Haddika.