Top Banner
ENTROPi lnovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains
11

Luka, Peradangan Dan Pemulihan

Dec 31, 2016

Download

Documents

vongoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

ENTROPilnovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Page 2: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

Tersedia

tCengkeh

iboccus' digilib.:

Tersedia:

Tahadopbhazrr,.

,w/id,.

fiuhan.i'

tbiologi.tL

@aon.ih<a-

II .-nsfik.t

:

i

tsedia:I

I

i

Luka, Peradangan Dan Pemulihan

Asep Suryana Abdurrahmat|urusan Biologi FMIpA Universitas Negeri Gorontalo

AbstrakLuka merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan rusaknya berbagai jaringan tubuh.

Terkoyaknya jaringan berbagai ikat, otot, serta kulit akibat suatu seuat se.ing aiikriti denganrusaknya jaringan syaraf dan robeknya pembuluh darah yang mengakibatkan f,endarahan. dilakeadaan itu dibiarkan maka akan mengganggu homeostatis tubuh. untuk menghindari kerusakanyang lebih lanjut maka tubuh memiliki mekanisme khusus untuk penutupan luka. pemulihanluka biasanya diawali

.dengal peradangan yang merupakan benteng p.ot"ksi pertama yangotomatis tersedia di dalam tubuh. Proses pe.aaungu., dan pemulihan- membutuhkan sejumlaf,senyawa kimiawi guna menjaga daerah luka dari serangan mikroorganisme serta membangunstruktur penutup luka itu sendiri.

. Proses pemulihan luka bukan hanya meliputi penutupan luka pada permukaan kulittetap^i juga meliputi penutupan pembuluh darah yang ierkoyak, regenerasi dari sel-sel sarafperifer serta penggantianjaringan otot oleh serabut Lohgen. oieh iare'na itu dibutuhkan berbagaizatl<rmia tertentu yang terkait dalam mekanisme penutupan luka baik sebagai agen komplem"enrulupun senyawa penyeimbang homeostasis la,innya. Tahapan penutupan-luka meliputipengurangan curah daral yang mengalir di pembuluh dengan cara vasoi<ontriksi pembuluhdarah, pembentukan sumbat-protein dan penggumpalan darah.-parah yant semakin kental akibatpenggumpalan akan semakia lambat alirannya dalam pembuluh darah"yang telah mengalamipenyempitan lumen- Kondisi tersebut akan Iebih -e*uduhkan terjaringnya gumpalan darah olehserabut_protein fibrinogen sehingga terbentuk sumbat pada area ja#g;n yung trka Jaringan-rTg luka tidak bisa sepenuhnya memiliki kemampuan seperti semula rJuuu uauiyu penggantTansejumlah jaringan asal oleh .se3bu! kolagen yang memiliki struktur dan fungsi tioif su-uF18un jaringan semula. Seiring dengan beriambahnya usia maka k"-u-pu* fungsionaljaringan atau organ yang terluka akan mengalami penurunan -"rtip", i"tat i1*uL*irpuyupernulihan- Hal tersebut disebabkan oleh menurunya kecepatan metabolisme tubuh danberkurangnya kemampuan tubuh memproduksi berbagai agen yanj menlao faktor dalampeautupan luka.

Kata Kunci : penutupan luka, peradangan (in/tamasi),regenerasijaringan, homeostasis tubuh.

HlrtuanAktifitas sehari-hari manusia seringkali

lit bisa dihindarkan daxi kecelakaan.*r&rym aktifitas tersebut sudah biasa dan rutinfiEnLen, apalagl unhrk aktifitas yang baruF6a kali dilakukan, baik aktifitas ringanrtrm berat, karena beberapa faktor kecelakaan

_ grll{ by Departsnent of Chemistry,Crb k tlniversity - Indonesia

pennaiftm serta ketegangan dan stres dalamolahraga kompetisi sering membuat seseorangmenjadi lalai dan tidak mengindahkankeselamatan dirinya ditambah denganketidaktahuan serta kesalahan dalam melakukansetiap gerakan olahraga akan meningkatkanresiko kecelakaan.

Jumal Entropi Volume 9 Nomor I Februari 2014 (pp.72g -73g)Inovosi Penelitian, pendidikan don pembelqjaran Sains

ciEtBfjadi' salah satu akibat yang ditimbulkan dariDemikian juga dengan kegiatan latihan kecelakaan tersebut ialah timbulnya luka yanger8a dengan berbagai variasi intensitas dan didefinisikan sebagai keadaan robek ataufuid bila tidak dilalokan dengan baik dan terkoyaknya sejumlah jaringan tubuh, baik iturw5etta hali-hati sangat beresiko untuk terjadi jaringan kulit, jaringan oiot, jaringan saraf,b,Gtl+'aar Unsur kegembiraan dalam olahraga pembuluh darah dan limfa oleh UeUerapa faktor.

Page 3: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

730 JUR}IAI EIITROPI VOLUXE 9 I{flOR I FBRURI fiIInovasi Penelitia4 pendidikon dan femOaaiaii Sains

Efek yang ditimbulkan akibat lukasangat bervariasi, mungkin akan diikuti denganhilangnya fungsi organ tubuh secara cepat,timbulnya respon stres dari simpatis yangmenyebabkan perubahan fisiologis secara cepat,terjadinya proses pendarahan yang diikuti denganhemostasis, timbulnya infeksi akibat kontaminasibakteri pada daerah luk4 kematian sel danjaringan bahkan organ atau bahkan yang lebihfatal akan menyebabkan kematian.

Variasi tersebut sangat tergantung padabeberapa faktor, diantaranya kebersihan(aseptis) di daerah luka dan tempat terjadinyakecelakaan dan penanganan pasca kecelakaan.Hal tersebut memegang peranan yang sangatpenting dalam upaya meminimalisasi akibat yangakan timbul serta mendorong prosespenyembuhan atau pemulihan. Walaupun suatukecelakaan tidak menyebabkan kematian tetapiakan menimbulkan cedera atau cacat baik yangbersifat temporer atau permanen paaa bagantubuh tertentu, pada akhirnya hal tersebut pastiakan mengganggu penampilan seseorang.

Berdasarkan pemap-aran tersebut makaperlu dilakukan pengkajian tentang apakahterminologi dari luka, proses fisiologi sepertiapakah saat terjadi luka serta bagaimanakahmekanisme dari penyembuhan luka.

aseptis maka luka jenis ini akan segeratertutup setelah sebelumnya terjadipenutupan pembuluh darahdenganmeninggalkan bekas berbentuk sutura.

2. Luka memar, yaitu jenis luka yangdiakibatkan oleh benturan tubuh denganbenda tumpul yang mungkin akan diikutioleh kerusakan bagian dalam tubuh yanglunak, kerusakan tulang, pendarahan ataupembengkakan.

3. Luka terkoyalg yaitu jenis luka yangmemiliki kontur tidak menentq bergerigiserta cukup dalam sehingga banyakjaringantubuh yang rusak. Luka jenis ini bisadisebabkan oleh pecahan kaca atau matakail.

4. Luka bocor, yaitu jenis luka yangmenimbulkan lubang kecil di permukaankulit tetapi menembus tubuh cukup dalam,contohnya luka yang ditimbulkan olehtusukan pisau atau peluru.

5. Luka gores, yaitu jenis luka yang tidakterlalu dalam tetapi memiliki permukaanluka yang sangat lebar, biasanya terjadiakibat tergoresnya kulit pada permukaanyang kasar. pada luka jenis ini pembuluh_pembuluh yang rusak hanya yang berada dibagran perifer.

6. Luka bakar, yaitu jenis luka yangditimbulkan akibat terbakarnya bagran tubuh.Jenis luka ini dibedakan menjadi luka bakarketebalan parsial yaitu bila yang terbakarhanya sampai' pada jaringan epidennissedangkan jaringan dennis tetap utuh dantingkatan di atasnya ialah luka bakar totaldimana sebagian dermis ikut terbakarsehingga lebih banyak cairan dan proteintubuh yang hilang.

Selain jenis luka di atas, masih terdapatjenis luka lainnya seperi luka akibat radiasi, lukaakibat terkontaminasi bahan-bahan kimi4 lukaakibat tersengat listrik, luka yang diakibatkantekanan udara dan lain-lain.2.2 Klasifikasi Berdasarkan DegTee ofContamination

Sedangkan berdasarkan klasifikasidegree of contanination, maka luka terbagi atas :

Klasifikasi LukaLuka yang ditimbulkan oleh kecelakaan

ataupun oleh operasi sangat beragam bentukny4namun demikiarq luka dapat kita klasifikasikanberdasarkan dua hal utama yaitu berdasarkanproses terjadinya luka (mechanism of injury)serta derajat terkontarninasinya suatu luka olehberbagai mikroorganisme (degree ofcontarnination).2.1 Klasifikasi Berdasarkan Mechonism of Injury

Berdasarkan klasiifikasi mecharism ofinjury maka luka terbagi atas :

l. Luka iris, yaitu jenis luka yang diakibatkanoleh irisan benda tajam misalnya pisau. Jenisluka ini sering menimbulkan rusaknyapembuluh-pembuluh yang cukup besar bilairisannya cukup dalam. Bila keadaan luka

Page 4: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

;" L-,uu.rrr \qod. artinya tidak terdapat infeksi

micm :xroorganisme apapun terhadap luka

lE:s6ha Kemungkinan untuk terjadi infeksi

resn .-!La jenis ini hanya berkisar antara I -3 &r iam biasanya luka tersebut akan sembuh

ffim .-epar dengan meninggalkan bekas

hgrtrlg trrtura

jruu.u 3arg hanya terkontaminasi oleh jenis

?efu:ei iertentlr yang biasanya ada pada luka.

Kmurgkinan infeksi pada luka jenis ini\.i:ar antara 3 - 1l Yo.

1 rJ:,p;-n:nated v,ound, ialah jenis luka yang

latulia segar, tak disengaja atau luka

merai dengan teknik yang aseptis atau

r@a pembukaan pada saluran coma.

Kemunekinan terjadi infeksi pada luka jenis

=i ialah l0 - 17 %.o ftrn- v'otmd, ialah jenis luka yang terjadi

seda ling;kungan yang sudah terkontaminasi:ileh trerbagai bakteri, termasuk juga luka*'itat p'elaksaniun opemsi di tempat yang

i,n* $eril, misalnya operasi darurat dikgongnn- Kemungkinan terjadi infeksi lebih

Jmi l- oo-

[brde.lgan dan Pemulihan LukaTanpa proses pertahanan seperti

FmdaLrsan dan pemulihan, manusia tidak akanrr'"rm!F!ir bertahan hidup dalam lingkungan yangbr:i,rrrg*adang membahayakan jiwanya sebab

ffiisi akan trertambah parah dan luka akan tetap

trDEs radang-pemulihan merupakan suatu upaya

uffi rmtuk membatasi dan menetralkan lukasertr menjaga kelangsungan morfologi jaringan.

Walaupun demikian, proses radang-

:emulihan tidak selamanya disertai dengan

s:I@'a kembali seluruh fungsi organ sebab ada

ryi;an-bagian tertentu yang tidak bisa digantirc;ma utuh. Hal ini disebabkan oleh adanya

Lrrerbarasan regenerasi sel-sel pembentuk organ

mr *ndiri sehingga jaringan yang digunakan"tnilarn p1sr.s pemulihan tidak sama dengan

rmiryan asal pembentuk organ sehingga

hemunpuannya pun berbeda-

Asep Suryana AbdunahmatLuka, Peradangn dan Pemulihan ...731

Secara umum, fisiologi penyembuhan

luka dapat dibagi menjadi 3 tahapan utam4 yaitu

3.1 Tahap Inflammasi dan Regenerasi

3.1.1 Rekasi IntlammasiDefinisi radang ialah reaksi pertahanan

jaringan hidup terhadap semua bentuk luka

dengan melibatkan frrngsi darah dan pembuluh

darah, saraf, limfa, cairan serta sel-sel di sekitar

luka Proses ini akan memusnahkan, melarutkan

atau membatasi agen-agen penyebab infeksi

sekaligus merintis jalan untuk proses perbaikan

atau pemulihan terhadap jaringan yang rusak.

Infeksi ialah masuknya sejumlah

mikroorganisme patogen pada daerah luka

terutama pada luka yang terbuka sehingga

menimbulkan akibat yang lebih buruk.

Pada radang akut, respon relatifsingkat,berlangsung hanya beberapa jam atau hari

setelah terjadinya luka. Reaksi radang biasanya

diikuti dengan dengan rasa nyeri, panas, merah,

bengkak dan gangguan firngsi pada daerah

sekitar luka kadang-kadang disertai juga dengan

demam. Hal tersebut diakibatkan oleh 3

komponen radang yaitu : (1) perubahanpenampqng pembuluh darah (vasodilatasi) yang

mengakibatkan peningkatan aliran darah disekitar luka, (2) perubahan struhural padakapiler yang mernungkinkan protein plosma serta

leukosit keluar dari pembuluh darah (diapedesis)

dan (3) terjadinya agregasi'leukosit di daerah

luka. Cairar. yang kaya protein serta leukosityang tertimbun di ruang ekstravaskuler di daerah

luka sebagai akibat reaksi radang disebut

eksudat.

Kemal (1988, 155) dm Robbins (1992,

3l - 37) menjelaskan tahapan reaksi radang

sebagai berikut:1. Infeksi, merupakan proses masuknya

sejumlah mi}roorganisme patogen ke daerah

luka dengan demikian keadaan luka menjadiaseptis. Sejumlah mikroorganisma patogen

tersebut akan memasuki jaringan melaluidaerah yang terbuka akibat luka.

Page 5: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

732 JURNAL ENTROPI VOLUME 9 NOMOR 1 FEBRURI ZI14Inovasi Penelitian, Pendidikan dan pembelajaran Sains

/1t.".--

l;rttr

i']!rf {1k' l!rJ.nxri[i I x.ti

membftm sel mikroorganisme sehinggamenyebabkan kematian mikroorganisme.

3lood uessel

-i.

Neurrophil

- r'-Pavefirentrng1-'

:,

!lr.l,lr r:il{iu,.:li ri ,,!!|l]ri,{ihilrlir\riiltr,.ii{l!iin i\iiiitt

i('mllra{nl

. Xirihniili

;:i;iLirtoi[EIr]! ;,1t .,1

,it{l ilnrillilrt ti ilirrr( i$,

Cherct3xis

Gambar l. Mekanisme Infeksi

?. Reaksi Sistem Komplemen, Glikoprotein€ permukaan sel mikroorganisme yang mffiuk

ke daerah luka akan mengaktifkanserangkaian sistem komplemen yangberakibat: .

- Diproduksinya opsonin yang akanmelekatkan mikroorganisme denganleukosit sehingga mempermudah proses

fagositosis.

- Dilepaskan histamin oleh mastosit (rrasrsel) yang menyebabkan vasodilatasikapiler serta meningkatkan permeabilitasmembran kapiler tehadap protein,akibatrya sejumlah protein plasma danleukosit akan keluar dari kapiler darah.

- Diproduksinya chemotmin yang akanmenarik leukosit menuju daerah infeksi.

- Dihasilkannya kinin yang memiliki fungsiseperti histamin namun mampumeftmgsang ujung-ujung reseptor saraf- (reseptor rasil sakit dan gatal).

- Mengaktifkan suatu reaksi tertentu yangakan menimbulkan lubang-lubang pada

-'----------- triraqoc_vrffi

Gambar 2 Mekanisme Diapedesis danKemotaksis NetrofilSelain ihr, mikroorganisme yang masuk

ke daerah luka akan memproduksi pyrogen-eksogen yang akan merangsang monosit danmakrofag lain untuk menghasilkan pytogen-endogen. Senyawa ini akan merangsanghipothalamus untuk mempro duksi prostaglandinE yang akan menyetel thermostat dihipothalamus pada suhu yang lebih tinggi,dengan demikian muncul reaksi demam.

Vasodilatasi akar meningkatkan jumlahdarah ke daerah luka dan sekitarnya untukmensuplai nufrisi bagi sel danmakrofag yarugadadi sana, selain itu tambatlan daxah ini akanberfungsi unhrk mengangkvt zat-zat racun yangdihasilkan bakteri serta jaringan-jaringan yangmati. Oleh karena itu daerah sekitar lukaberwarna merah.

Peningkatan permeabilitas membrankapiler oleh histamin yang berlangsung antara 15

- 30 menit atau bahkan sampai dengan I jamsetelah terjadi infeksi akan meningkatkan jurnlatrprotein plasma yang keluar dari kapiler menujuruang interstitial. Hal ini berakibat terjadinyapeningkatan tekanan osmosis sekitar lukameningkat sehinggh air masulg dengan demikiandaerah sekita luka menjadi bengkak (oedema).

Rasa sakit di sekitar luka ditimbulkan oleh :

Page 6: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

uffi@s lu*a lang langsung merangsang

uil[qgFufr,qg sa'af -nsorisil il i M wiema@m t&r*?i !'ang merangsang serabut saraf

- &hio :laog m€rangsang ujung-ujung sarafGin[rxs

- pg{Dfiil -r?ng menzrmbah rasa sakit.

{kfr@ adan-r-a rasa sakit dan bengkak

mre ,fu& sekitar luka maka fungsi organ-

qD {rfrik luka pun menjadi terganggg{dtn!$i ,mob- bila ada luka yang terinfeksi diffifrhmilft irdsi malia fungsi kaki pada umunnya a-

*mnilgrynggu b.

fl fErgsmh fagosit, Chemotaxin yang

@e.Ld komplemen di sekitar luka akan

@mur leukosit terutama netrofil danrmrrfflsit untuk berdiapedesis ke daerah luka.

EI smping itrt daerah luka akan

muryoUutsi leucocytosis promating factor,n-PPr l"ng akan merangsang sum-sum

U[flmg rrlhrk [gs5 memproduksi netrofil.M aual proses peradangan (30 menit

rrTi ,l-g'1- l jam) netrofil akan melakukanffiilridndq .rEogan cepat dan selanjutnya matidffix tr*nfiran beberapa mikroorganisme yang

niX&i tmilensi lebih tinggi dari netrofil.fLffiil }4a menghasilkan defensin, suafri zatgqg mmpi membunuh bakteri, jamur dan virus.

m tahap berikutnya monosit yangmed! {rnrfrai ke daerah luka akan berubah

c*r[ mdrofag dan mengganti kedudukan

d ffirdr 6s[akukan fagositosis. Monositdfti *rrm yang lebih besar serta

turym fagositosis yang lebih tinggreeE ffiofil sehingga lebih banyakilrtnuryrisue yang dibtrnuh.

Trhry inflammasi ini dapat berlangsungrril gr I srnpai dengan 4 hari tergantung darifuGrryr luka serta tingkat kontaminasi@horgmisme atau tingkat infeksi yang terjadi

nr& hau ssebut.

k-hCi PenelitianIlcode dalam penulisan ini melalui

xrmdr studi literatur yang selanjutnya

Asep Suryana AbdurrahmatLuka, Peradangn dan Pemulihan ...733

dilakukan pengumpuulan data untuk kepentingan

analisis-sintesis dalam pemecahan masalah,

pengambilan simpulan dan perumusan saran.

Studi LiteraturPenulisan karya ilmiah ini diawali dari

studi berbagai literatur yang membahas tentang

segala konsep yang berhubungan dengan tujuanpenulisan karya ilmiah. Studi literatur dilakukanmelalui pengkajian berbagai buku pustak4 jurna

ilmiah dan internet. Adapun pokok-pokok

bahasan yang dikaji meliputi :

Klasifikasi LukaPeradangan

Penyembuhan Luka

Prosedur Pengumpulan DataSeluruh data yang diambil untuk

dianalisis berasal dari buku pustaka, jumal ihniahnasional dan internasional serta internet.

Selanjutnya data tersebut akan dianalisis-sintesis

sehingga diperoleh pemecahan masalah serta

dapat ditarik suatu simpulan

Metode Analisis dan Pemecahan MasalahMetode analisis dalam memecahkan

permasalahan dilakukan dengan cara :

a- Diskusib. Komparasi

c. Analisis yang mendalam

Analisis dan SintesisSaat terjadi luk4 maka jaringan yang

robek bukan hanya kulit dan otot melainkantermasuk pula jaringan di dalamnya termasuk

pula pembuluh darah. Bila pembuluh darah

terluka maka akan mengakibatkan keluamyadarah serta plasma darah dar pembuluh atau

disebut perdarahan.

Kemal (1988, 36 - 39) dan Ganong(1995, 524 * 526) menjelaskan bahwa tubuhmemiliki kemampuan untuk menghentikanperdarahan yang disebut hemostasis melalui 3

tahapan penting, yaitu :

;re;

Page 7: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

734 JURNAL ENTROPI VOLUIIIE 9 IIOIIOR I FEBRURT 2014Inovasi penetitia4 pendidikin iin' i"^iii"iii, *n,

l. P-engurangan perdarahan, proses inidilakukan oleh pembuluh darah yangdilakukan melalui 2 tahapanutama yaitu :- vasokontriksi otot polos pembuluh darah.yang terjadi akibat mekanisme refleks danpengeluaran serotonin, tromboxan sertaepinefrin oleh trombosit yang pecah akibatbergesekan dengan kolagen yang kasarpada permukaan pembuluh darJ yangluka.

- Penekanan pernbuluh darah oleh darahyang memasuki ruang interstitial jaringan.

2. Pembentukan sumpal trombos'it, bilaendothelium pembuluh darah robek makatrombosit akan bersenfuhan dengan jaringankolagen sub endothelium, te4aaiUnserangkaian reaksi yang mengakibatkanpelepasan fiomboxan dan ADp. Selainberfirngsi sebagai agen vasokontriktor,tromboxan juga berfungsi sebagai agenpengikat antara kolagen dengan tromUosii oidaerah luka. Oleh karena ihl semakinbanyak tromboxan dan ADp dihas;kan ;;aakan semakifi tebal pula dibentuk ,r*i*trombosit di daerah luka. Namun demikiansumbat ini masih rapuh dan harus diperkuatdengan jalinan serat fibrin ,* akandibenfuk saat terjadi koagulasi.

*Htu- - a$a1o;a DsftE

.cotwq &.

-' '*id.f,

:''.;; =-} rto"o'*'ei6n iEre<-..-....-- : t'iil. :1;s .

Gambar3. hoses penyembuhan Luka3. Pembekuan darah (koagulasi), bekuan darahini akan memperkuat p.n tup* Iuka padapembuluh darah. Reaksi pembekuan darah(koagulas) sangat rumit dan melibatkansejumlah senyawa kimiawi yang disebutfaktor-faktor pgmbekuan darah.

Proses pembekuan darah dibagi menjadi3 tahapan pokok, yaitu :

- Pembentukan enzim akifator protombinmelalui jalur instrinsik dan ekstrinsik yang

keduanya akan mengaktifkan faktor X(Stuart factor). pada jalw instrinsifi semuazat ywrg terlibat di dalam pembekuan berasaldari darah. Darah yang bersentuhan O"nga,serat-serat kasar kolagen daerah luka secara

f3rtanan akan mengaktifkan faktor XII IHogeman factor), faktor XI (plosm)

Trom b op las t i n A n rc c ed e nr), kemudian faktorIX (Christrnas factor). Selanjutnya fakor tXakan mengaktifkan faktor X Gtuart facto+Dinatu dengan faktor V (aUil

lain pihak, pada jalur ekstrinsikjaringan dan pembuluh darah y*g ;;akan menghasilkan fakror III <oi*Oipt^inldapat merubah faktor X menjadi ,Ltifut*protombin dengan bantuan ion kalsiunr,faktor VII (stabil factor/procon

"rOni,phosfolipid dari trombosit dan iaktor V Qab'ifaaor/accelerator globulin),semua r"t'yfrrgligunakan pada jalur ini bukan UerasA'dajdarah - Dengan demikian jalur ekstrinsiklebih cepat dari jalur instrinsik.

factor/accelerator globulin), ion kalsium danphosfolipid dari trombosit maka Ano. iakan membentuk aktifator protombin.

Pembentukan trombin (suatu enzim protease)dari protombin (suatu plasma protein yangdiproduksi hati) yang dikatalisasi of"f, attoiX aktit ion kalsium, faktor V danphosfolipid dlari trombosit

- Pembentukan serat fibrin yang tidak larut didalam air dari fibrinogen fr*" proteinplasma yang larut dalam air) Oan AimtAisasioleh fakror XtrI (fibin stabilizing -factor)yang diaktifl<an oleh hombin. ivtutu-*ututrombin akan memecah fibrinogen menjadiserat fibrin monomer, selanjutnya monomerfibrin akan berpolimerisasi menjadi benang_

Tr*g fibrin yang halus. Dengan bantunfaktor XIII dan ion kalsium maka-setiap untaibenang fibrin akan berikatan secara tovaten9*g* benang fibrin lain sehingga terbentukjala fibrin yang kuat.

. - D*qh yang membeku akan terperangkapke dalam jala fibrin, selanjutnyaSufu fiU.in uf.uomengkerut sehingga serum darah akan keluar.

Page 8: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

Pengerutan jala fibrin akan menarik sisi

setringga lubang akan mengecil

AseP Suryana Abdurrahmat

Luka, Peradangn dan Penulihan "'135

luka menghentikanPerdarahan'

dan

-t

li rarur Ekstr1il__JU".-...----..--.---.-.-

Jaringan/Pembuluh

darah yang terluka

P hosfoliP id {oo^Oo,U1 * fica2*+v +

pada pembuluh yang terluka u4r4. Js.E ''5

fl..Ides

KI &X(aktif; TromboPlastin-Er#B&

x ;# Xrlaktit) phosforipid (tfombosi')

E wI +ca2*+ v

oStx(eLtirrgs1++ wII B :

PhosfotiPid (trombosit) & ei

x *#xffir*X(aktif)

Protombin tTrombin

T*

-

Elogen *Fibrin Monomer

ffir 4- Mekanisme Hemostasis

@ilDerah menYentuh serat kolagen

xltr(aktif)

-

)ilI

Fibrin Polimer/Jala

"lL, Rqenerasi Sel SarafSistem saraf pusat (otak dan medula

qfhfb) ddak memiliki kemampuan untuk

;d*r"r, regenerasi, dengan demikian bila

5td kerusakan pada sistem saraf pusat

n*"try" bersifat permanen dan tidak bisa

ryfti kembali sehingga organ Yang

frt*-ya akan kehilangan fungsinya secara

d!

Berbeda dengan sistem saraf Pusat'

sistem saraf perifer memiliki kemampuan untuk

melalrukan regenerasi, dengan demikian

kerusakan sistem saraf perifer terutama pada sel-

sel saraf dengan akson yang bermielin akan

mudah diperbaiki sehingga fungsi organ yang

diinervasinya akan kembali normal'

Tortora (2000, 405) menyatakan bahwa

saat 24 sampai dengan 43 jam setelah terjadinya

luka, badan Nissle pada neuron yang aksonnya

Page 9: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

736 JURIIAL E}ITROPIVOLUME 9 IIOHOR 1 FEBRURI2(ll4I n ovas i pene t iti an, p e n di dikin aii' ii.iii "ii r'i s "n,

bennielin akan pecah membentuk granul kecildan menyebar ke seluruh badan akson, proses inidisebut dengan kromatolisis yang biasanyadimulai antara badan Nissle aG* aksonhillock. Akibatnya badan sel ,*rf akanmengalami pembengkakan dan berukuranmaksimal antara l0 sampai dengan 20 harisetelah luka.

Antara 3 sampai dengan 5 hari kemudiandi bagran distal akson yang terbungkusneurolemma akan mengalami kerusak_ A*berubah menjadi tali gelombang yang ramping,

dari bagian yang mengalami degenerasi. i

selanjutnya pecah menjadi fragmen_fragmenyang diikuti dengan hancumya lapisan myelinakson, proses ini disebut ll/'allerian degenrration.Pada saat yang bersamaan terjadi prosesfagositosis oleh makrofag terhadap .".trntuh*

Perubahan yang terjadi di bagianproksimal akson, disebut juga reffogadedegeneration hampir sama dengan yang terjadipada proses lilallerian degeneration. perUeOaanutarnanya terletak pada perubahan yang hanyaditekankan pada nodus ranvieryang pertama.

icl .:

ffi8J.;

ffi

ffi

Seiring dengan proses kromatolisis,terlihat tanda dimulainya proses pemulihanmelalui sintesis RNA dan akselerator proteinyang akan membangun kembali akson yang telahrusak. Walaupun terjadi proses n"*oru-l d*degenerasi dari selaput myelin, bungkusneurolemma masih tetap bertahan dan tidakhancur. Sel-sel Schwan yang berada disekitartempat luka akan mengalami mitosis danmembentuk tabung regenerasi menyebrangudaerah luka- Tabung inilah yang akan menuntunproses regenerasi akson sel_sel silaf perifer.Pemulihan tersebut kadang_kadang berlangsungselama berbulan-bulan. Dengan demikian i,"t*pemulihan untuk sel-sel syarafjauh Iebih lambat

dibanding dengan sel-sel ataujaringan lain yangmengalami luka. OIeh sebab itu rehabilitasifirngsi organ memakan waktu yang cukup lama3.2 Tahap ploriferasi

Tahap ploriferasi ini segera berlangsunghampir bersamaan dengan p.or", hemo"stasisregenerasi sel syaraf sehingga sebenarnya sangatsulit urtuk memisahkan kedua tahapan ini karenaberlangsung hampir bersamaan tetapi untukmempermudah pembahasan maka keduanyadipisahkan.

Sel-sel epitel kulit bagran basal akanbermitosis dan seJanjutnya sel_sel anak akanbermigrasi menyebrangi daerah luka untukmenyambungkan permukaan luka. Hal tersebut

FEs"i#,flJ1ffiJ1&1rH*,*

Page 10: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

]lhriltrlgpry rmac Z,t sampai dengan 4g jamn#anr'n+rtr iuka dan sangat tergantung darilfu p66 rrk*rrl !sf,3- Proses migrasi sel-sel

md :r'runr"frr lenebut juga ditingkatkan olehffiafuFpln$k dari sum-sum tulang.

Sdryfr[rna jaringan fibroblast akanhi;-'rdn ,$om merrbentuk kerangka atau kisi-h, iihi mfurasi sel. Sel-sel epitel akan,qdtirqrnmfr tma< di ujung_ujung luka yang akanltll'illnlnr,l*t,g menjadi kapiler untuk

niflloF$r-qs&'"lr sumber_sumber makanan [email protected] baru yang berbentuk granul.

fibrcbnasr alian memulai sintesis kolagen.]qI *rlr roensanrikan jaringan ikat di daerahru. $damn itu fibroblast juga akan membentuk

@tu*sido. Setelah 2 sampai 4 mingggEti<r*ri asam amino tertentu disintesisrxlt*rumrt serra-serat yang memiliki panjangfu ffimerer tertentu dan membentuk bundel_{M'i yme memiliki pola-pola yang tetap.&rnr;mq tolagen ini akan menurunkan jumlah@nwmdrarnn-

-{&hirn-v-a sistesis kolagen akan menurun

ry iulah kolagen yang dibentuk akanffimg dengan jumlah kolagen yang#nriirl*tlrr setringga setelah 2 minggu diameterrc & mgecil sebanyak 3 - 5 %dari lebarhla sruuh dan pada akhir bulan pertama lebarht! & dleduksi 35 sampai 60 % tetapi tidak@fu hbih dari 80 % dari lebar luka semula.t!ffi ini melibatkan sejumiah vitamin dantrturfrminC.

ff f-t Hrturasiscetah 3 minggu dari terjadinya luka,

mmft&r* 1ag telah menjadi kolagen akan mulaiffiin$le meainggalkan luka. Bekas luka akan'ffiilniil Easih besar sampai benang_benang[rmqFFE membentuk posisi yang lebih ketat yangdm weduksi bekas luka tetapi memperkuat@f luka itu sendiri.

Kekuaran maksimum yang dibentukMtlg!tr akan terjadi setelah l0 sampai lzrr'Tglir rqi tidak pernah mencapai kekuatanfiqm semula sebelum terjadinya luka. Selainfor &:bd hadirnya serat-serat kolagen pengganti

,,r,,r",iZllnii,vii1iffil-Ltil

jaringan yang rusak di daerah luka, makapenampilan daerah tersebut juga tidak akan bisaseperti semula sebab arah dan susunan seratkolagen tidak sama dengan jaringan semula- Haltersebut akan meninggalkan bekas luka yangdikenal dengan jaringan parut.

Penggantian jaringan yang rusak bukanhanya terjadi pada kulit tetapi juga terjadi padajaringan otot yang ikut robek, dengan demikianpada bagian tersebut akan terdapat sejumlahjaringan parut yang menggantikan posisisebagian jaringan otot, hal tersebut tentu sajaakan menurunkan kemampuan fungsi darijaringan otot itu sendiri. Contoh paling menarikialah timbulnya jaringan parut pada bagiantertentu dari jantung akibat operasi yang akanmenurunkan kemampuan kontraksi bagian ototjantung tersebut.

KesimpulanPeradangan dan pemulihan luka

merupakan benteng proteksi yang otomatistersedia di dalam tubuh untuk melindungi

- kelangsung fungsi dari organ danjaringan yangmengalkami luka.

Proses peradangan dan pemulihanmembutuhkan sejumlah senyawa kimiawi gunamenjaga daerah luka dari serirnganmikroorganisme serta membangun strukturpenutup luka itu sendiri.

Kecepatan penufupan luka sangattergantmg dari jenis luk4 lebar luk4 dan adanyainfeksi pada daerah luka. Oleh karena itqdisarankan untuk tetap menjaga daerah lukaselalu terbebas dari kontaminasi mikroorganismepatogen sehingga akibat yang lebih buruk daritimbulnya luka akibat kecelakaan bisadiminimalisasi.

Proses pemulihan luka bukan hanyameliputi penutupan luka pada permukaan kulittetapi juga meliputi penutupan pembuluh darahyang terkoyak, regenerasi dari sel_sel sarafperifer serta penggantian jaringan otot olehserabut kolagen.

Kemampuan fungsional jaringan atauorgan yang terluka akan mengalami penurunan

Page 11: Luka, Peradangan Dan Pemulihan

738 JURNAL ENTROPIVOLUME 9 NO]IIOR I FEBRURI2Ol4lnovasi Penelitia4 Pendidikan dan Pembelojaran Sains

meskipun telah dilalcukan upaya pemulihan. Haltersebut disebabkan oleh adanya penggantian

sejumlah jaringan asal oleh serabut kolagen yangmemiliki stnrktur dan fungsi tidak sama denganjaringan semula.

Rekomendasi

Perlu dilakukan pengkajian danpenelitian lebih lanjut secara invitro maupuninvivo terhadap berbagai variabel yang berperandalam mekanisme inflamasi dan penyembuhan

luka- Hal ini bertujuan untuk mendapatkan datayang lebih variatif dan akurat sehingga dapatdiketahui lebih jauh lagi mengenai efek kronikmaupun akut yang ditimbulkan oleh adanyasuatu luka dan penyembuhannya

Daftar Pustaka

Ganong, William F., Buku Ajar FisiologiKedokterut, edisi 17, Jakafia ; EGC,2005.

Genit Bevelander, Dasar-Dasar Histologi,J akarta ; Erlangg4 2008.

Guyton Arthur C., Buku Teks FisiologiKedokterna, edisi 5, Jakarta ; EGC,201t.

Kemal Adyana Kumadi, Dasar4asar Anatomidan Fisiologi Manusia, Bandung ; [KIP,2008.

Kapit, Wynn, The Physiologt Coloring Book,Cambridge ; Harper Collins Publisher,2008.

Murray Robert K., Biokimia Harper, edisi 24,Jakarta;EGC,2007.

Patton Harry D., Textbootk of Physiologt,Philadelphia; W.B. Saunders Co., 2009-

Robbins, Stanley L., Buku Ajar Patologi, edisi 4,Jakarta ;BGC,2002.

Tortora Gerard J., Principles of Anatomy andPhysiologt, New York ; John Willey &Sons,2002.

Sherwood Lauralee, Human Physiolog, froma Celts to System.3'd Edition. Belmont '

Wadsworth Publishing Co., 2007.