Top Banner

of 17

LPJ Sosro1

Jul 19, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PROFIL PERUSAHAAN URAIAN SINGKAT PT SINAR SOSROI.1. Sejarah Bisnis

NAMA KELOMPOK : 1. M. ARDI ARSUWENDA (2209 030 020)

LAPORAN Study Excursionsudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah

2. MAS SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang FATKHURROHMAN pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni (2209 030 032) SOSRODJOJO. 3. RACHMAD Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil DWI R (2209 030 063) bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah4. I NYOMAN penyebarannya RASMIYANTO masih di seputar wilayah Jawa Tengah. (2209 030 073) Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang

ELECTRONIC RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota melakukan strategi CICIPPerjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan

LEARN Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol TOdengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat.Setelah seduhan tersebut siap, teh dibagikan orang-orang Tetapi COMPANYtersebutkarena teh kepadatelah diseduh yang ada di pasar. proses cara ini kurang berhasil yang terlalu panas dan penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan JURUSAN TEKNIK ELEKTRO mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan PT SINAR SOSRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI pada saat tersebut jalanan PabrikJakarta masih berlubang dan belum sebagus di kota Mojokerto INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER sekarang. PT INDOFOODACBP 2 0 1 2 SURAB YA

Jakarta.

22 & 29

Maret 2012

BANGIL PASURUAN

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik BAB I PROFIL PERUSAHAAN URAIAN SINGKAT PT SINAR SOSRO I.2. Sejarah Bisnis SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat.Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

1. Botol Versi I Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO 2. Botol Versi II Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah. 3. Botol Versi III Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol keIII ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni : Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) : Bapak Sosrodjojo (Alm.) Generasi Kedua Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.) Bapak Soegiharto Sosrodjojo Bapak Soetjipto Sosrodjojo Bapak Surjanto Sosrodjojo Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga

Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan : PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

I.3. Profil Perusahaan Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di Gedung Graha Rekso , Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240 Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni : Peduli terhadap KUALITAS, Peduli terhadap KEAMANAN, Peduli terhadap KESEHATAN, Serta RAMAH LINGKUNGAN. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan rasa dahaga konsumen, kapan saja,dimana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua pihak terkait (Total Beverage Company). Misi Perusahaan 1. Membangun merk Sosro sebagai merek teh yang alami, berkualitas, dan unggul. 2. Melahirkan merk dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh maupun non-teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masingmasing. 3. Membangun dan memimpin jaringan distribusi. 4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan. 5. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan. 6. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan. 7. Menyumbang devisa bagi negara.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

I.4. Peta Distribusi Teh Sosro Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika. Sampai dengan Tahun 2008, untuk menjangkau konsumennya, PT. SINAR SOSRO telah memliki 10 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara.

BAB II PROSES PRODUKSI III.1. Filosofi SOSRO Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah NIAT BAIK. Niat baik tersebut dijabarkan kepada produk-produk SOSRO yang tidak membahayakan kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat dijabarkan kembali bahwa produk SOSRO tidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. Niat baik ini juga diterapkan pada proses produksi SOSRO sehingga produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk SOSRO dapat dikonsumsi segala usia sepanjang hari.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

III.2. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh kering, gula pasir, dan air. a. Teh Kering Bahan baku the sosoro dipilih hanya dari 3 helai pucuk daun teh yang terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk produk teh botol sosro misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun teh hijau terbaik kualitas peko yang dicampur dengan bunga melati (atau lebih dikenal dengan Jasmine Tea). Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari Gunung Slamat Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya adalah 25,5 kg. b. Gula Pasir Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Pada mulanya Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan endapan. Namun, saat ini gula yang digunakan merupakan gula industri yang diproduksi secara lokal dengan kualitas yang sama dengan gula impor asal Thailand.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

c.

Air Air yang digunakan oleh PT Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.

III.3. Bahan Kemasan Bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas Teh Botol Sosro adalah crown cork, Botol, dan krat. a. Crown Cork Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. b. Botol Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). c. Krat Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai. Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol botol kosong (returnable glass bottle). III.4. Proses Pembuatan Produk teh botol sosro terbuat dari seduhan teh wangi melati, yang difilter dan dicampur dengan sirup gula cair berasal dari larutan gula pasir industri. Proses pembuatan dari teh botol sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu: Tahapan 1 : Penyeduhan Teh Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan The selesai, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran (mixing tank). Tahapan 2 : Pelarutan Gula Pasir Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa kedalam tangki penampungan. Tahapan 3 : Pencampuran Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan. Tahapan 4 : Pemanasan Teh Cair Manis Teh Cair Manis (TCM) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit (TCP) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (Proses Pemanasan). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90 C. Tahapan 5 : Pengisian dalam botol Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 90 C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin.

BAB III PRODUK PRODUKSI IV.1. Sosro adalah :1.

Produk Sosro

Berikut ini produk-produk teh dalam kemasan yang dihasilkan oleh PT Sinar Umbrella brand (Terdapat logo Sosro dalam kemasannya) a. Teh Botol Sosro Teh Botol Sosro kemasan botol kaca atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle) merupakan salah satu produk unggulan PT Sinar Sosro KPB Cakung. Teh Botol Sosro kemasan botol kaca terbuat dari seduhan teh melati dicampur dengan gula pasir industri, tanpa pengawet, pewarna dan pemanis buatan. Produk ini merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak tahun 1974. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Teh

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu : Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 220 ml. Kemasan kotak (Tetra Pack) isi 1 liter, 250 ml, dan 200 ml. Kemasan pouch isi 230 ml. Teh Botol PET isi 500ml Teh Botol Sosro Less Sugar kemasan botol plastik atau PET (Poly Ethylene) isi 500 ml dan kemasan kotak (Tetra Pack) isi 250 ml.

b.

Fruit Tea Fruit Tea merupakan produk minuman teh rasa buah yang mulai dipasarkan sejak tahun 1997 dengan target pasar remaja. Adapun varian rasa buah yang ditawarkan adalah apel, blackcurrant, stroberi, x-treme (apel-blackcurrant) dan fusion ( stroberi-anggur). Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In NonCarbonated Drink Category. Produk Fruit Tea tersedia dalam berbagai kemasan : Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 235 ml. Kemasan genggam (Tetra Pack) isi 200 ml. Kemasan kaleng (Can) isi 318 ml. Kemasan botol plastik atau PET (Poly Ethylene) isi 500 ml. Kemasan pouch isi 230 ml.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

c.

Joytea Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT Sinar Sosro KPB Cakung yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah teh hijau atau green tea yang mengandung antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Joy Green Tea hadir dalam kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 234 ml dan kemasan botol plastik atau PET isi 500 ml dengan pilihan rasa Jasmine dan Honey Lemon.

2.

Non umbrella brand (tidak terdapat logo Sosro dalam kemasannya) a. S-Tee S-Tee merupakan produk yang dibuat pada tahun 90-an untuk mengimbangi produk pesaing yang memposisikan produknya lebih murah dengan isi lebih banyak., S-Tee dipasarkan dalam kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) dengan isi 318 ml. Proses produksinya sama dengan Teh Botol Sosro, perbedaannya adalah pada volume, kadar Tanin dan kadar gula.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

b. Prim-A Prim-A adalah produk jenis Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) yang dikeluarkan pada tahun 90-an. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO, kemudian pada tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air mineral Prim-A hadir dalam kemasan cup 240 ml, botol plastik 330 ml, 600 ml, 1.5 liter, dan dalam kemasan gallon. Menurut Departemen Kesehatan RI, AMDK adalah air yang telah di proses, dikemas dan memenuhi perrsyaratan air minum sehingga aman untuk diminum. Menurut SNI air harus memenuhi 3 persyaratan yaitu: 1. Persyaratan Fisika Air tidak boleh mempunyai Rasa (sehingga harus tawar), Bau, Warna, harus bening, Keruh, harus jernih. 2. Persyaratan Kimia Kandungan zat organik dan mineral tertentu harus sesuai standar yang telah ditentukan (pH, kesadahan, besi, chlorida, mangan, dll). Zat yang tidak boleh terkandung dalam air adalah: nitrit, nitrat, Amonium, Sulfida, dan Khlor. Zat-zat tersebut bersifat beracun. 3. Persyaratan Mikrobiologi Air minum tidak boleh mengandung kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

c. TEBS

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

TEBS merupakan minuman teh berkarbonasi yang diperkenalkan pada pasar sejak bulan November 2004 dengan kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 230 ml dan kemasan kaleng (Can) isi 318 ml.

d. Happy Jus Happy Jus Pouch adalah produk minuman buah siap minum dengan kandungan 10% Jus/sari buah dan kaya akan vitamin A, C, E dan kalsium dalam kemasan Pouch dan Tetra Wedge Aseptic (TWA).

e. Country Choice Country Choice merupakan produk minuman sari buah dalam kemasan Tetra Slim, tanpa pengawet. Dengan varian rasa Apple Pulp, Apple Fiber, Guava, Mango, Orange.

BAB IV

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

PEMBAHASAN IV.1. Latar Belakang Adanya Program Kerja ELCO Tahun lalu pada saat kepengurusan himpunan tahun 2010-2011, tidak ada program kerja mengenai study excursion ke kunjungan pabrik, padahal bagi mahasiswa tingkat akhir kegiatan tersebut dibutuhkan sebagai persiapan sebelum menghadapi dunia kerja secara nyata. Saat kepengurusan himpunan tahun 20112012, ketua departemen hublu yang juga mahasiswa tahun akhir (angkatan 2009) menginginkan sebuah program kerja kunjungan industri, karena menlihat dari jurusan lain dimana kegiatan kunjungan industri dikelola oleh pengajaran, atau kunjungan industri sebagai syarat perkuliahan. Kenyataan pada jurusan D3 Teknik Elektro tidak ada unsur seperti itu, dimana pengajaran memiliki program kerja kunjungan industri. Ketua departemen hublu menyampaikan keinginan program kerja kunjungan industri ke kahima dan mahasiswa angkatan 2009, ternyata mendapat antusias yang tinggi. Program kerja ini disusun oleh departemen hublu HIMA D3 Teknik ELektro dengan nama ELCO ( Electronic Learn To Company). Diharapkan dengan adanya nama ELCO, kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin dari tahun ke tahun. Pemilihan pabrik atau perusahaan yang ingin dikunjungi atas dasar dari kesepakatan peserta ELCO serta panitia. Awalnya perusahaan yang akan dikunjungi adalah PT Sampoerna dan PT Nestle. PT Nestle dapat menerima proposal ELCO dan hanya menerima kunjungan maksimal 30 orang, maka dengan syarat yang seperti itu, maka dibatalkan untuk ke PT nestle. Saat itu panitia berharap pada keputusan dari PT Sampoerna. Saat H-2 minggu sebelum kegiatan yang awalnya kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari libur semester ganjil. Ternyata dari pihak PT Sampoerna belum dapat memberikan keputusan mengenai ELCO. Akhirnya kegiatan ELCO tidak dapat dilaksanakan pada hari libur semester ganjil. Panitia ELCO mencari perusahaan lain, yaitu PT Sinar Sosro Mojokerto, PT Indofood CBP Pasuruan, dan PT Indonesian Power Grati Pasuruan. Awal Februari panitia menghubungi PT Sampoerna, dan belum mendapatkan keputusan, akhirnya panitia membuat keputusan untuk membatalkan kunjungan ke PT Sampoerna. PT Sinar Sosro dan PT Indofood CBP menerima langsung proposal ELCO. PT Sinar Sosro menawarkan Bis sosro pada panitia ELCO, saat itu karyawan PT Sinar Sosro yang

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

menangani masalah kunjungan Industri sedang sakit lama, sehingga tidak dapat di ganggu. Akhirnya ketika mengkonfirmasi ulang kepada karyawan tersebut, ternyata Bis nya pada hari itu sudah ada jadwal pemakaian, sehingga batal untuk menghemat transportasi. PT Indonesian Power mengirimkan surat permohonan maaf, bahwa tidak dapat menerima kunjungan industry. Ketika di konfirmasi ulang, bahwa IP sudah terlanjur menerima mahasiswa dari UI Jakarta. Akhirnya perusahaan yang dapat dikunjungi adalah PT Sinar Sosro dan PT Indofood CBP. IV.2. KONDISI REAL PT SINAR SOSRO

Pada hari kamis, 22 maret 2012. Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS mengunjungi PT Sinar Sosro Pabrik Mojokerto dengan dosen pendamping Djoko Suprajitno. Keingintahuan mahasiswa tersebut mengenai Proses Produksi Teh Botol Sosro merupakan satu hal yang menjadi dasar kita untuk mengunjungi pabrik Sosro di Mojokerto. .. Hari Kamis, xx Maret 2012, angkatan 2009 dan beberapa anak dari angkatan 2010 mengikuti ELCO ke pabrik PT Sinar Sosro, Mojokerto dengan didampingi oleh dosen TKK, Bapak Djoko. Berangkat dari kampus sekitar pukul dua belas, dan sampai di lokasi sekitar pkul dua. Setelah tiba di pabrik PT Sinar Sosro Mojokerto. Seluruh peserta langsung menuju ruang auditorium untuk melihat galeri dan mendapatkan satu botol teh gratis. Lalu makan bersama-sama, dan lagi-lagi minumnya teh botol sosro. Setelah makan, semua peserta sholat. Dan menuju sebuah aula untuk diberi pengarahan dan perkenalan sekilas tentang perusahaan selama sekitar satu jam. Satu jam telah berlalu, peserta tampaknya sudah nggak sabar ingin masuk pabrik dan melihat prosesnya secara langsung. Tetapi sebelumnya, seluruh peserta harus diberi topi untuk mencegah rambut atau kotoran mengotori produk. Apabila itu terjadi, maka akan terjadi penurunan kualitas yang akan mengecewakan konsumen. Didalam pabrik, suhunya sangat panas, dikarenakan diatas kita terdapat pipa uap. Selain itu suaranya sangat bising ! Yang sangat disayangkan adalah dilarang memotret, padahal sayang sekali, prosesnya itu sangat menarik dan sayang sekali untuk tidak diabadikan.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS

Laporan Teknik Pengawasan Industri : ELCO (Electronic Learn to Company) 2012

Tiga pucuk daun teh teratas direbus bersama gula refinasi dengan suhu tinggi, lalu di masukkan kedalam setiap botol, semua proses dilakukan dengan kontroller. Apabila ada volume yang kurang, maka akan diulangi kembali. Setiap jam, dapat menghasilkan kurang lebih empat puluh ribu botol. Tetapi sebelumnya, botol harus dibersihkan dulu dengan cairan kimia untuk menghilangkan kotoran. Apabila masih ada kotoran tersisa saat seleksi kebersihan, maka botol akan tersisih secara otomatis. Botol yang sudah steril langsung diisi oleh teh. Setelah itu, dimasukkan dalam kerat-kerat dan dimasukkan ke dalam gudang untuk masa inkubasi selama tiga hari. Setelah puas melihat proses, kami melihat gudang gula pabrik refinasi. Di dalam gudang hanya terdapat ratusan tumpukan gula pabrik. Dan sebelahnya terdapat gudang daun yang daunnya telah layu, dijaga dengan suhu kamar dengan tingkat humiditas yang rendah. Yang terakhir, kami melihat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang diolah menjadi air bersih, tidak mengandung zat 3B (Berwarna, Berbau, dan Beracun) untuk dikembalikan kembali ke lingkungan agar tidak mengganggu keseimbangan alam. Setelah melihat keseluruhan proses, kami kembali ke auditorium untuk sesi tanya jawab. Semua semakin yakin bahwa dengan proses yang seketat itu, teh botol sosro steril dan man untuk diminum.

Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI ITS