Top Banner
DISUSUN OLEH : DWI CAHYADI Pengembaraan Angkatan
46

LPJ Pengembaraan

Aug 08, 2015

Download

Documents

dwi cahyadi

Laporah hasil pengembaraan Gerakan Mahasis Pecinta Lingkungan CIC Cirebon angkatan III ke Jogjakarta
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LPJ Pengembaraan

DISUSUN OLEH :

DWI CAHYADI

ABDUL AZIZ KHOGER

ZIAH FAUZIAH

Pengembaraan Angkatan III

Page 2: LPJ Pengembaraan

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat-Nya, sehingga Kami mampu menyelesaikan kegiatan pengembaraan tepat

pada waktunya. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar

Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan kepada kita semua

sebagai umatnya sampai akhir jaman. Amin.

Pada penyusunan laporan ini, Kami banyak mendapatkan bimbingan, kritik

dan saran, bantuan maupun dorongan dari semua pihak, sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang ada, Kami berusaha

menyajikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Kami berharap semoga laporan ini

dapat bermanfaat untuk semuanya. Amiin

Dwi Caka Manunggal

November 2012

2

Page 3: LPJ Pengembaraan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pengembaraan Dwi Caka Manunggal ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Ketua Umum,

Zella SantrifiedNPAG. 0211005-PRB

Wakil Ketua II Bidang Kemahasiswaan,

Amroni, S.E

3

Page 4: LPJ Pengembaraan

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................ iii

BAB I

Pendahuluan .................................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................1

B. Landasan Kegiatan ............................................................................ 2

C. Nama Kegiatan ................................................................................... 2

D. Tema Kegiatan ................................................................................... 2

E. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 2

F. Peserta Kegiatan ................................................................................ 2

G. Tempat Tujuan dan Waktu Pengembaraan ..................................... 3

BAB II

Laporan Kegiatan ......................................................................................... 4

A. Caving.................................................................................................. 4

a. Pendahuluan ................................................................................. 4

b. Materi Caving ................................................................................ 5

1. SRT ............................................................................................ 7

Set SRT .................................................................................... 7

Teknik SRT .............................................................................. 11

Prosedur SRT .......................................................................... 11

Masalah yang Dialami Saat Caving ....................................... 12

2. Mapping ..................................................................................... 13

c. Ornamen-ornamen Goa ............................................................... 14

d. Hewan dalam Goa ........................................................................ 17

B. Pendakian ........................................................................................... 17

a. Pendahuluan ................................................................................. 17

b. Menejemen Perjalanan ................................................................. 18

C. Rundown Kegiatan Pengembaraan .................................................. 21

BAB III

Laporan Keuangan ....................................................................................... 26

4

Page 5: LPJ Pengembaraan

BAB IV

Penutup ........................................................................................................ 28

A. Kesimpulan ........................................................................................ 28

B. Saran ................................................................................................... 29

Lampiran ....................................................................................................... 30

5

Page 6: LPJ Pengembaraan

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

GEMPA CIC sebagai salah satu organisasi Pecinta Alam dalam melakukan

aktifitasnya di tuntut untuk selalu berkiprah baik di masyarakat maupun di lingkungan

mahasiswa dan akademik itu sendiri.

Oleh karena itu GEMPA selalu melakukan aktivitasnya dengan eksistensinya

untuk mencetak generasi penerus yang nantinya bisa berinteraksi, berimplementasi

serta membawa harum almamater STIMIK CIC Cirebon.

GEMPA CIC dipelopori oleh sekelompok mahasiswa jurusan Teknologi Informasi

yang memilki kesamaan minat terhadap kelestarian alam dan bakti sosial terhadap

lingkungan sekitar sehingga didirikanlah GEMPA CIC pada tangal 1 Januari 2009

dan sampai saat ini GEMPA CIC sudah memiliki tiga angkatan, yaitu :

1. Perintis

2. Panca Raga Buana (PRB)

3. Dwi Caka Manunggal (DCM)

Dalam pelaksanaannya GEMPA CIC Mempunyai kegiatan-kegiatan yg

diantaranya :

1. Program wajib, diantaranya Diksar, Mabim dan Pengembaraan

2. Program kerja, yaitu kegiatan berdasarkan keputusan pengurus yang

menjabat pada masanya.

Oleh sebab itu, sebagai anggota muda diharuskan menempuh jenjang

Pengembaraan sebagai proses mendapatkan nomor pokok anggota sebagaimana

tercantum dalam Hak dan Kewajiban KEWAJIBAN sebagai Anggota Muda yang

disebutkan berkewajiban :

• Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku

• Mengikuti seluruh rangkaian masa bimbingan (Mabim) yang dilaksanakan oleh

pengurus

• Melaksanakan pengembaraan

• Melaporkan dan mempertanggung jawabkan hasil pengembaraan

1

Page 7: LPJ Pengembaraan

• Menjaga nama baik organisasi dan Kampus.

Pengembaraan ini merupakan proses inisialisasi anggota dan sebagai

syarat mendapatkan nomor register keanggotaan, serta kelangsungan kaderisasi

pengenalan kepencintaalaman terhadap anggota muda agar tetap menjaga

lingkungan yang ada, menambah loyalitas terhadap individu pada khususnya, dan

pada organisasi yang dijalani pada umumnya.

Semua kegiatan tersebut tercantum dalam program kerja Berdasarkan

program kerja, pada awal September anggota muda diwajibkan melakukan

pengembaraan

B.Landasan Kegiatan

Landasan Idiil : Pancasila

Landasan Konstitusional : UUD 1945

Landasan Operasional : AD/ART dan Program Kerja

C.Nama Kegiatan

Adapun nama dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah “Pengembaraan

Angkatan Dwi Caka Manunggal”

D.Tema Kegiatan

“menjadikan generasi penerus yang berkredibilitas serta mempunyai rasa

solidaritas yang tinggi “

E. Maksud dan Tujuan

a. Untuk memenuhi aturan dan melaksanakan kewajiban sebagai anggota

muda GEMPA CIC

b. Memenuhi syarat mendapatkan nomor register keanggotaan

c. Menanamkan rasa cinta kepada alam

d. Mengimplementasikan materi yang sudah diajarkan

e. Menikmati keindahan alam ciptaan Allah SWT dan mensyukurinya.

2

Page 8: LPJ Pengembaraan

3

Page 9: LPJ Pengembaraan

F. Peserta

Peserta pengembaraan ini adalah anggota muda yang di dampingi oleh anggota

penuh :

Dwi Cahyadi TI 1/3

Abdul Aziz khoger MI 1 TAHUN

Ziah Fauziah SIKA 1/3

Zella Sanfitried TI 1/5

A.Tempat Tujuan dan Waktu Pengembaraan

Tujan awal pengembaraan kali ini adalah “Goa Jomblang, Gunung Kidul DI

Yogyakarta” dan akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 September 2012.

Dikarnakan beberapa kendala dari kemampuan kita akan materi caving, maka

tujuan awal pengembaraan di alokasikan ke Goa Cokro yang memang kedalaman

goanya tidak begitu dalam di banding goa jomblang sebagai tujuan awal

pengembaraan, dan tidak hanya itu kitapun mengadakan kegiatan ke Goa Cerme,

yang termasuk goa horizontal.

Setelah telusur goa sebagai pelengkap kegiatan dalam pengembaraan

angkatan DWI CAKA MANUNGGAL kami mengikuti pendakian massal Gunung

Merbabu yang memang sedang diadakan d MAPALA HANCALA. Dengan begitu

bisa melengkapi jadwal kegiatan pengembaraan kami. Dan kegiatan pengembaraan

tersebut tetap berjalan dengan lancar dan bisa terselesikan tanpa ada kendala yang

berarti.

Kegiatan Pengembaraan ini dilksanakan selama 7 hari tertanggal 23 – 30

September 2012

4

Page 10: LPJ Pengembaraan

BAB II

Laporan Kegiatan

A.Caving

a. Pendahuluan

Tempat kami melaksanakan caving adalah di Goa Cokro yang terletak di

Ponjong,Gunung Kidul dan Goa Cerme di daerah Bantul, Yogyakarta.

Goa Cokro yang terletak di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul ini

merupakan perpaduan antara goa vertikal dengan goa horisontal. Bentukan dasar

dari goa ini yaitu turunan berbentuk sumur setinggi sekitar 20 meter dengan

diameter mulut goa berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 2x1 meter.

Bagian dalam goa ini memiliki panjang sekitar 200 meter dengan ujung buntu. Jalan

satu- satunya untuk masuk yaitu melalui lintasan vertikal di mulut goa tersebut.

Dalam kondisi musim kemarau keadaan dalam goa ini kering sedang saat musim

hujan cukup becek dengan sedikit genangan- genangan air karena memang air di

permukaan tanah masuk ke goa ini. Caving di goa Cokro dilksanakan pada tanggal

26 September 2012

Jalur masuk Goa Cokro

Gua Cerme adalah gua peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo,

Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Gua Cerme

memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa

5

Page 11: LPJ Pengembaraan

Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Untuk mencapai gua, terdapat tangga

setinggi 759 m. Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama

wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya

sungai bawah tanah. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata

kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan,

ruangan ini masih sering digunakan oleh warga setempat untuk melakukan ritual-

ritual tertentu. Caving di goa Cerma dilksanakan 1 hari setelah caving di goa Cokro.

Kondisi di dalam Goa Cokro

b. Materi Caving

Caving atau susur gua adalah kegiatan Pecinta Alam untuk menyusuri gua.

Kegiatan ini juga bisa dikatakan sebagai salah satu olahraga rekreasi. Tantangan

dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk

negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan

dan tali juga diguanakan di banyak tempat.

Untuk melakukan caving standar perlengkapan yg harus digunakan adalah

6

Page 12: LPJ Pengembaraan

1. Cave Helmet

Digunakan untuk melindungi kepala dari beneturan dengan batuan di dalam

goa

2. Sepatu Bot

Untuk melidungi kaki saat dalam goa

3. Cover all

Untuk melidungi tubuh dari binatang, tumbuhan beracun dan gesekan saat di

dalam gua

7

Page 13: LPJ Pengembaraan

4. Head Lamp

Digunakan untuk menerangi saat gelap

5. Set SRT (untuk gua vertical)

Teknik yang terdapat caving adalah :

1. SRT

2. Mapping

1. SRT

SRT (Single Rope Technique) atau teknik tali tunggal adalah sebuah teknik naik

dan turun pada sebuah tali. Teknik ini biasa digunakan pada caving khusunya pada

sat akan menjelajahi gua vertikal.

Set SRT

Berikut adalah perlengkapan dalam set SRT

Nama / Gambar Fungsi

1. Sit Harness - Pengaman utama

- Tempat memasangkan alat-alat

lain yang dgunakan saat SRT

2. Hand Ascender (Jumar) - Pengaman

- Pegangan saat naik

8

Page 14: LPJ Pengembaraan

3. Chest Ascender (croll) - Pengaman

- Memudahkan saat naik

4. Descender - Pengaman

- Digunakan untuk turun

5. Cowstail - Pengaman saat pindah tali

6. Foot loop - Pijakan kaki saat naik

7. Chest harness / Webbing - Digunakan untuk Croll

9

Page 15: LPJ Pengembaraan

8. Maillon Rapide - Mengunci sit harness

- Mengaitkan croll pada sit harness

9. Carrabiner Non Screw - Digunakan pada cowstail pendek

- Backup Descender

10.Carrabiner Oval Screw - Digunakan pada Descender

- Digunakan pada Jumar

*Untuk melakukan SRT minimal menggunakan pengaman

Cara mneggunakan set SRT adalah

- Stel Cowstail, Cowstail dibentuk dengan menggunakan simpul 8 dan

disesuaikan dengan panjnag tangan pengguna. Ukuran cowstail pendek

adalah dari telapak tangan samapai ke siku sedangkan cowstail panjang

10

Page 16: LPJ Pengembaraan

ukurannya adalah sepanjang lengan. Tujuan dari penyetelan adalah untuk

memaksimalkan gerakan dan memudahkan saat melepaskan cowstail ketika

hendak turun/pindah tali. Pasangkan CDNS pada cowstail pendek dan COS

pada cowstail panjang

- Gunakan sit harness, Setel panjang sit harness dan sesuiakan dengan

lingkar pinggul. Gunakan sit harness pada tulang pinggul untuk menghindari

resiko cidera dan rasa sakit. Sediakan jarak untuk memasang MR half moon.

Pastikan setelang memasang MR sit harness akan tetap terpasang kencang.

- Pasangkan MR Half moon, Pasangkan dari sebelah kanan dan dari atas ke

bawah, masukan hanya sebagian sisi dahulu.

- Pasangkan croll pada MR, posisi awal adalah crol menghadap depan,

hadapkan croll ke bawah kemudaian masukan lubang bawah pada MR.

- Pasangkan cowstail, cowstail panjang ada di sebelah kanan.

- Kunci MR, masukan MR pada sit harness sebelah kiri kemudian kunci

dengan memutar screw sampai rapat.

- Pasangkan descender, Masukan COS pada descender, kemudian pasans

COS tsb pada MR. posisinya adalah di sebelah kanan croll. Pasang juga

CONS untuk backup descender di samping kanan COS.

- Pasangkan jumar, pasangkan jumar pada COS yang terpasang pada

cowstail panjang.

- Pasangkan foot loop, pasangkann foot lop di tempat yang sma dengan

jumar, kemudian kunci COS

11

Page 17: LPJ Pengembaraan

Gambar penggunaan set SRT

Teknik SRT

Secara garis besar teknik dalam SRT ada 3, yaitu Teknik naik, teknik turun

dan teknik pindah tali. Teknik naik dan teknik turun merupakan teknik dasar yang

wajib dikuasai, sedangkan teknik pindah tali merupakan teknik lanjutan namun tetap

harus dipelajari.

a. Teknik naik

Tekhnik yang kami pelajari dan kami gunakan adalah teknik Sit-Stand. Caranya

adalah dengan menggunakan croll yang dikaitkan pada sit harness dan jumar yang

dipasangkan foot loop sebagai pegangan tangan. Cara untuk menaiki talinya adalah

dengan menaikan jumar kemudian injak dan tekan foot loop bersamaan samapi

posisi berdiri. setelah itu ambil posisi duduk dengan bergantung pada croll, jangan

biarkan jumar terbebani kemudian naikan kembali jumar.

b. Teknik turun

Jika posisi anchor dekat, pasangkan CDNS yang terdapat cowstail pendek ke

carrabiner anchor sebagai pengaman. Pasangkan tali pada descender sesuai

petunjuk yang terdapat pada descender kemudian kunci. Gunakan sebuah COS

sebagai backup kuncian descender. Injak foot loop untuk melepaskan croll dari tali

dan cowstail pendek dari anchor. Bergantung pada descender, setelah jumar tidak

12

Page 18: LPJ Pengembaraan

terbebani lepaskan jumar. Langkah terakhir adalah lepaskan kuncian descender

kemudian turun secara perlahan samapai kaki menyentuh tanah dan dalam keadaan

jongkok.

c. Pindah tali

Pasangkan cowstail pendek pada anchor kemudian pindahkan jumar dan croll ke

tali berikutnya. Naik seperti biasa sampai cowstail tidak terbebani. Lepaskn cowstail

dan lanjutkan menaiki tali.

Prosedur SRT

Sebelum menggunakan set, hal pertama yang dilakukan adalah checklist

peralatan. Jika sudah lengkap barulah di gunakan. Checklist kembali dilakukan

sebelum melepaskan set.

Dilarang keras melepaskan perlengkapan apa pun saat di dalam goa, karena sangat

beresiko hilang.

Urutan unutk masuk gua dengan menggunakan SRT adalah :

1. Orang pertama (Rigging man)

2. Orang kedua (Second man)

3. Anggota-anggota lain

4. Orang terakhir (Cleaner)

Orang pertama atau rigging men bertugas membuat jalur untuk dituruni oleh anggota

lain

Orang keduar atau second man bertugas memerikasa jalur yang telah dibuat orang

pertama, apakah safety untuk dilewati anggota lain.

Orang terakhir bertugas melepas alat saat naik.keluar goa.

Masalah yang dialami saat caving.

Masalah yang paling sering di alami adalah Jumar Good Bye dan Jumar/Croll

tegang.

a. Jumar good bye

adalah keadaan dimana posisi jumar yang terlalau jauh dan tidak terjangkau

oleh tangan sehingga tidak bisa dilepaskan untuk melanjutkan prosess turun/pindah

tali.

13

Page 19: LPJ Pengembaraan

Penyebabnya adalah karena terlalu jauh menaikan jumar, terlalu rendah

memasang kuncian descender atau panjang cowstail yang tidak sesuai

Solusianya adalah lepaskan tali dari descender injak foot loop dan naik menggunkan

croll samapai jumar mudah di capai kemudian pasangkan kembali descender.

b. Jumar/croll tegang

adalah jumar/croll yang selalu terbebani sehingga tidak memungkinkan untuk

dilepas.

Penyebabnya adalah pemasangan set yang kurang pas atau pengguna yang terlalu

lelah

Solusinya adalah dengan menekan pengunci pada jumar/croll dari bagian atas.

Jika pengguna sudah tidak mampu menopang diri pada tali untuk melepaskan

jumar/croll maka dibutuhkan tindakan rescue.

2. Mapping

Definisi Mapping (Pemetaan Gua) adalah gambaran perspektif gua yang

diproyeksikan keatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung

jawabkan secara visual dan matematis

Perlengkapan yang digunakan untuk melakukakn mapping adalah

- Kompas

- Klinometer

- Meteran

- Alat tulis lengkap

Saat pengembaraan materi mapping yang diterima adala Pengambilan Data kondisi

goa.

Dalam pengambilan data dilapangan kita cukup mengisi table data yang telah

kita siapkan sebelumnya.

14

Page 20: LPJ Pengembaraan

Contoh Worksheet Pengambilan Data Lapangan Lengkap

- Keterangan :

- From : Nama Stasiun Awal

- To : Nama Stasiun Akhir

- L ( m ) : Jarak Tiap Stasiun

- Alpha ( ° ) : Besar Azimuth Lorong/Besar Sudut Kompas

- Beta ( ° ) : Besar Sudut Elevasi/Besar Sudut Yang dihasilkan Oleh Klinometer

- Kiri : Jarak Dari Stasiun Ke Dinding Kiri Gua

- Kanan : Jarak Dari Stasiun Ke Dinding Kanan Gua

- Atas : Jarak Dari Stasiun/Point Ke Plafon Gua

- Bawah : Jarak Dari Stasiun/Point Ke Lantai Gua

Satu orang berperan sebagai Stasioner., tempat berhentinya stasioner disebut

Stasiun. Satasioner tersebut merupakan patokan untuk melakukan semua

pengukuran (α, β, kanan, kiri, atas, bawah). Setelah diukur kemudian stasioner

berpindah tempat dan pengukuran dilakukan dari stasiun sebelumnya.

c. Ornamen-ornamen Goa

Foto Keterangan

15

Page 21: LPJ Pengembaraan

Stalagtit

tumbuh dari atap sebuah gua menuju ke bawah yang

terbentuk karena adanya rekahan kecil pada tubuh

batu gamping yang memungkinkan terjadinya tetesan

air yang mengandung larutan kalsium karbonat.

Stalagmit

Stalagtit akan mengeluarkan tetesan air. Tetesan

yang berlebih dalam kurun waktu ribuan tahun akan

terakumulasi ke lantai dan membentuk stalagmit

Flowsone

Terbentuk selama milayaran tahun yang disebabkan

berjuta tetes air yang mengalir menyelubungi

bongkahan batu di dalam gua.

16

Page 22: LPJ Pengembaraan

Drapery (gorden)

Ornamen ini dinamakan seperti ini karena ornamen ini

memiliki tampilan yang hampir sama dengan

namanya. Terbentuk dari tetesan air yang mengalir

pada dinding gua.

Helectit

Ukuran dari ornamen ini kecil dan terkesan tidak

beraturan. Terkadang cabangnya melintir ke segala

arah. Helectit terbentuk dari tetesan air yang mengalir

melalui alur kecil sebagai akibat gaya kapiler

Kanopi

Hampir sama dengan flowstone, bentujnya

menyerupai sebuah parasut. Pada bagian bawah

biasanya menyerupai ornamen gorden atau flowstone

17

Page 23: LPJ Pengembaraan

Lantai Kapur

Ornament ini Berwarna putih dan mengkilap. Kerlap

kerlip yang terdapat pada lantai kapur adalah

kompulan mineral yang telah mengendap dan menjadi

batu.

Column (pilar)

Terbentuknya ornamen ini terjadi ketika stalagtit yang

berasal dari atap gua menyambung dengan stalagmit

yang berasal dari lantai gua yang kemudian

membentuk seperti pilar

18

Page 24: LPJ Pengembaraan

d. Hewan dalam Goa

Foto Keterangan

Amplipigi

Adalah sejenis serangga berwarna hitam yang hanya

ada di dalam goa. Makhluk ini termasuk yang kurang

aktif bergerak.

Jangkrik Goa

Perbedaan dengan jangkrik darat adalah sungutnya

yang sangat panjang yang berfungsi sebagai sensor

dalam gelap

B.Pendakian

a. Pendahuluan

Gunung yang kami daki adalah Gunung Merbabu Jawa Timur, Ketinggian

gunung ini adalah 3.142 mdpl. Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang

kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya yang harus

diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun

homogen (hutan tumbuhan runjung, yang tidak cukup mendukung sarana bertahan

hidup atau survival), serta ketiadaan sumber air. Nama "merbabu" berasal dari

gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama in sesuai dengan keadaan

lintasan yang sangat berdebu.

Kami melakukan pendakian selama 3 hari yaitu sejak tanggal 29 -30

September 2012. Jalur yang kami daki adalah melalui jalur Wekas, Magelang, Jawa

Tengah.

19

Page 25: LPJ Pengembaraan

20

Page 26: LPJ Pengembaraan

b. Menejemen Perjalanan

Sistem keberangkatan menggunakan system pembagian kelompok, yaitu tim

Advance dan kelompok peserta. Tim inti yang paling berperan adalah tim advance

sedangkan kelompok peserta tidak mendapatkan tugas papun hanya bertanggung

atas barang bawaan pribadinya. Tim Advance terdiri dari 4 orang panitia yang

bertugas

- Mendirikan tenda

- menyiapkan konsumsi

- Melaporkan keadaan lintasan

Keberangkatan dari pos 1 atau base camp adalah pukul 08.45 dan

ddirencanakan sampai di pos 3 adalah pukul 17.00. Saat sampai di pos 3, tenda dan

konsumsi sudah disiapkan oleh tim advance setelah itu peserta beristirahat sampai

esok hari.

Hari berikutnya pendakian dilanjutkan pukul 03.00 dini hari menuju puncak

Kenteng Songo dan diharapkan dapat melihat puncak. Sampai di puncak Kenteng

songo adalah pukul 05.10 kemudian perjalanan menuju puncak Triangulasi pukul

06.30 dan turun menuju pos 3 yaitu pukul 07.00.

Perjalanan turun menuju base camp dimulai pukul 11.00 dengan perkiraan

waktu perjalanan paling lambat 3 jam.

Peta Jalur Wekas - Merbabu

21

Page 27: LPJ Pengembaraan

Berikut adalah perlengkapan yang dibawa oleh peserta,

Perkap Peserta1. Pakaian ganti2. Baju hangat3. SB (Sleeping Bag) / selimut.4. Sepatu / sandal gunung5. Sarung tangan + kaos kaki6. Tas7. Alat ibadah8. Alat mandi9. Alat makan anti pecah10.Obat Pribadi11.Makanan ringan + air mineral12.Ponco13.Senter14.Kartu identitas (KTP/KTM/SIM)

Dan berikut ini adalah ini adalah rundown kegitan yang dibuat oleh panitia.

Jadwal PENMAS HANCALA Gunung Merbabu Via Wekas Tanggal 28-30 September 2012

Hari/Tanggal Jam Kegiatan PJ KetJum’at/28.09.12 14.00-15.00 Registrasi ulang peserta mega

15.00-15.30 Pengkondisian alfian15.30-18.00 Perjlanan menuju

basecamp wekassanti

18.00- 19.30 Isoma Esti19.30-22.00 Share and fun Dhimas n

kukuh22.00- ____ Istirahat

Sabtu/29.09.12 05.00-06.30 Sholat, makan dan persiapan

Esti

06.30-07.00 pengkondisian harini07.00-17.00 Pendakian menuju camp

HANCALAkepala regu

17.00-19.30 Isoma Esti19.30-22.00 Share and fun Dhimas n

kukuh22.00-____ Istirahat

Minggu/30.09.12

04.00-04.30 pengkondisian alfian

04.30-09.00 Perjalanan menuju puncak

Kepala regu

09.00-09.30 Menikmati puncak alfian09.30-11.00 Menuju Camp Kepala regu

22

Page 28: LPJ Pengembaraan

HANCALA11.00-12.00 Pengkondisian alfian12.00-15.00 Perjalanan menuju

basecampKepala regu

15.00-16.00 Istirahat, bersih-bersih diri dan pengkondisian

harini

16.00-18.00 Perjalan menuju HANCALA

santi

23

Page 29: LPJ Pengembaraan

C.Rundown Kegitan Pengembaraan

Hari,

TanggalWatu Keterangan

Sabtu, 23

September

19.20 WIB Berangkat dari Gempa menuju terminal

21.30 WIB Pemberangkatan menuju Yogyakarta

Minggu, 24

September

2012

01.40 WIB Istirahat di Jawa Tengah

06.15-07.00

WIBSampai di Terminal Giwangan Yogyakrta

07.00-08.30

WIBSantap pagi

08.30-08.45

WIB

Menuju UNY menggunakan TJ dari halte

Terminal Giwangan trayek 3A

08.45-09.30

WIBTransit di halte kehutanan trayek 2A

09.30 WIB Sampai di Markas Hancala

09.30 – 14.10

WIBIstirahat

14.10 – 18.30

WIBSimulasi SRT (Single Rope Tecnique)

18.30-20.30

WIBISHOMA

Senin, 25

September

2012

06.30 WIB Bangun Pagi

08.00-11.30

WIBBriefing dengan Kabid Caving Hancala

11.30-12.00

WIBISHOMA

12.00-17.50

WIBSimulasi SRT (Single Rope Tecnique)

17.50-18.30

WIBISHOMA

18.30-22.00

WIBBriefing penentuan tempat tujuan

23.00 WIB Istirahat

Selasa,26 05.30 WIB Bangun pagi

24

Page 30: LPJ Pengembaraan

September

10.30-11.30

WIBMengunjung mapala MADAWIRNA UNY

11.30-14.00

WIBISHOMA

14.00-16.30

WIB

Keliling mapala untuk peminjaman alat

(CARAVAN, PALAWA, MADAPALA,

MAPALASKA)

16.30-18.00

WIBPacking alat

18.00-20.00

WIB

Perjalanan menuju goa COKRO gunung kidul

Yogyakarta

20.00-21.00

WIBRegistrasi & perizinan masuk goa

21.00-22.00

WIBMakan malam

22.00-23.00

WIBOrmed & cheking peralatan

23.00-03.00

WIBExplorasi & pemetaan goa

03.00-05.30

WIBKeluar dari gua

05.30-07.00

WIBIstirahat

07.00-08.30

WIBPacking alat

08.30-09.50

WIBPerjalanan menuju markas HANCALA

09.50-13.45

WIBIstirahat

13.45-18.00

WIBPencucian alat-alat caving

18.00-20.30

WIBISHOMA

20.30-02.00

WIBWisata malam

25

Page 31: LPJ Pengembaraan

Rabu, 27

september

2012

05.00 WIB Bangun pagi

05.00-15.30

WIB Kegiatan Pribadi

15.30-16.00

WIB

Ke stasiun untuk memesan tiket kepulangan

menuju Cirebon

16.00-17.00

WIBTM pendakian massal HANCALA

17.00-18.00

WIBBerangkat menuju goa CERME

18.00-19.00

WIB

Konstribusi pendaftaran masuk goa & persiapan

masuk goa

19.00-21.20

WIBMasuk goa CERME

21.20 WIB Keluar darii goa

21.20-22.40

WIBPerjalanan menuju markas HANCALA

22.40 WIB Istirahat

Kamis, 28

September

2012

05.00 WiB Bangun pagi

07.00-09.00

WIBMakan pagii

09.00-11.30

WIB

Pembagian tugas

-          Belanja logistic

Packing perlengkapan pendakian

11.30-15.00

WIBPembersian alat caving

15.00-16.30

WIB

Pengembalian alat-alat ke mapala (CARAVAN,

MAPALASKA dan MADAPALA)

16.30-19.30

WIBPemberangkatan ke bescamp pendakian

19.30 WIB Sampai di bescamp pendakian merbabu

19.30-21.00

WIBCheking perlengkapan

21.00-22.00

WIBBriefing & pembagian kelompok pendaki

22.00 WIB Istirahat

26

Page 32: LPJ Pengembaraan

Jumat, 29

september

2012

05.00 WIB Bangun pagi

07.00-08.00 Makan pagi

08.00-08.45 Packing

08.45-15.30

WIBPemberangkatan menuju post 2

15.30-17.30

WIBMenuju post 3

17.30-18.30

WIBIstirahat &makan

19.00-21.00

WIBShare and fun

21.00 WIB Istirahat

Sabtu, 30

september

2012

03.00 WIB Bangun pagi

03.00-03.30

WIBPacking menuju puncak

03.30-05.10

WIB

Perjalanan menuju puncak “khenteng songo”

merbabu

05.10-06.30

WIBMenikmati keindahan puncak

06.30-07.00

WIBMenuju puncak “triangulasi” merbabu

07.00- 08.00

WIBTurun menuju post 3

08.00-09.15

WIBIstirahat

09.15-09.45

WIBMakan Pagi

09.45-11.00

WIBBongkar tenda dan packing perlengkapan

11.00 – 11.30

WIBMenuju Pos 2

11.30-11.45

WIBIstirahat

11.45-13.15

WIB

Menuju Base Camp

27

Page 33: LPJ Pengembaraan

13.15-17.00

WIBIsoma

17.00-19.00

WIBMenuju UNY

19.00-~ Isoma

1 Oktober

2012

~ - 20.00 WIB FREE

20.00-24.00

WIB

Share n Fun dengan Senior dan Anggota

Hancala

24.00 - ~ Istirahat

2 Oktober

2012

05.00 WIB Bangun pagi

06.00-09.00

WIBJalan pagii

09.00-11.00

WIBPacking

11.00-15.00

WIB

-cari cenderamata

-keliling mapala minta stempel

15.00-16.00Sarasehan, pelepasan antara HANCALA

dengan GEMPA

16.00-16.30 Menuju stasiun lempuyangan Yogyakarta

16.50-23.00

WIBPerjalanan menuju Cirebon

28

Page 34: LPJ Pengembaraan

BAB III

Laporan Keuangan

Anggaran biaya pengembaraan

pengeluaran

1 Transportasi

a. Ongkos bus 6 orang @ Rp 60.000 Rp 360.000

b. Trans Jogja 6 orang @ Rp 3.000 Rp 18.000

c. Tiket kreta 5 orang @ Rp 35.000 Rp 175.000

d. Ongkos bus Rp 70.000

Rp 623.000

2 Logistik

a. Makan Rp 152.800

b. Konsumsi goa cokro Rp 27.000

c. Konsumsi goa ceremai Rp 28.500

Rp 208.300

3 Dokumentasi

a. Batre Rp 30.000

Rp 30.000

4 Konstribusi

a. Masuk goa cokro Rp 50.000

b. Masuk goa ceremai Rp 30.000

c. Tiket pendakian 5 orang @Rp 50.000 Rp 250.000

Rp 330.000

5 Cinderamata

a. Oleh-oleh khas Cirebon Rp 38.800

b. Cetak foto Rp 10.000

c. Bingkai Rp 25.000

Rp 73.800

29

Page 35: LPJ Pengembaraan

TOTAL PENGELUARAN Rp 1.265.100

Pemasukan

1 Swadaya peserta 4 orang @Rp 150.000 Rp 600.000

2 Kas Rp 150.000

3 Lembaga kampus STIMIK CIC Rp 575.000

TOTAL PEMASUKAN Rp 1.325.000

Sisa anggaran Rp 59.900

30

Page 36: LPJ Pengembaraan

BAB IV

Penutup

A.Kesimpulan

Pengembaraan berubah tujuan yang awalnya caving di Goa Jomblang menjadi

Caving Di Goa Cokro dan Goa Cerme dan dan diakhiri pendakian ke Gunung

Mernbabu dan dilaksanakan selama 7 hari sejak tanggal 23 – 30 September 2012.

Caving adalah kegiatan Pecinta Alam yang saat ini sudah diminati sebagai

olahraga dan reksreasi.

Goa Cokro terletak di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul merupakan

perpaduan antara goa vertikal dengan goa horisontal. Bentukan dasar dari goa ini

yaitu turunan berbentuk sumur setinggi sekitar 20 meter dengan diameter mulut goa

berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 2mx1m dan bagian dalam

panjangnya sekitar 200m.

Gua Cerme terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul. Merupakan

goa dengan sungai bawah tanah dengan kedalaman 1m hingga 1,5m. Daya tarik goa

ini adalah ornament yang terdapat di dalamnya cukup lengkap.

Untuk caving goa vertical diperlukan kemampuan untuk melakukan SRT atau

Teknik Tali Tunggal. Dalam SRT terdapat tiga teknik yaitu naik, turun dan pindah tali.

Mapping (Pemetaan Gua) adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan

keatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara

visual dan matematis.

Gunung Merbabu (3.145 mdpl) populer sebagai ajang kegiatan pendakian karena

medannya tidak terlalu berat namun tetap berpotensi bahaya karena udaranya yang

sangat dingin, kabul yang tebal dan sedikitnya sumber air. Jalur pendakian Merbabu

sangat berdebu, sesuai dengan namanya yang berasal dari kata Meru (gunung) dan

abu (debu). Merbabu memliki beberapa puncak yaitu Puncak Menara, Puncak

Syarief, Puncak Kenteng Songo dan Puncak Triangulasi.

31

Page 37: LPJ Pengembaraan

B.Saran

- Untuk pengembaraan berikuynya persiapan harus lebih matang baik dari segi

administrasi, materi, fisik dan mental agar semua dapat berjalan sesuai

rencana

- Caving goa vertical memerlukasn simulasi minimal 1 minggu

untukmengurangi resiko saat caving

- Saat pendakian ke gunung merbabu disarankan menggunakan masker

karena kondisinya yang berdebu dan membawa banyak tempat air.

32

Page 38: LPJ Pengembaraan

Lampiran

33

Page 39: LPJ Pengembaraan