21LAPORAN PENDAHULUAN
DENGUE HAEMORHAGIC FEVER(DHF)
A. DefenisiPenyakit demam berdarah dengue (DBD) atau dengue
haemorhagic fever (DHF) adalah merupakan suatu penyakit demam berat
yang disebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan permiabilitas
dinding pembuluh darah meninggi serta penurunan volume plasma, maka
terjadi trombositopenia sampai perdarahan berat.
B. EtiologiPenyebab dengue Haemorhagic fever adalah virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tuuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina.
C. FatofisiologiFenomena patologis yang utama pada penderita DHF
adalah meningkatnya permiabelitas dinding pembuluh kapiler yang
mengakibatkan terjadinya perembesan plasma keruang
ekstraseluler.Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam
tubuh penderita adalah veremia yang mengakibatkan penderita
mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit
(Petikie), hiperemis tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi
seperti pembesaran kelanjar getah bening, pembesaran hati
(Hepatomegali) dan pembesaran limpa.Peningkatan permiabelitas
dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi
hipotensi, hemokosentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan
renjatan (Shok) hemokosentrasi (peningkatan hematokrit > 20%)
menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai
hematokrit menjadi lebih penting untuk patokan pemberian cairan
intravena. Oleh karena itu pada penderita DHF sangat dianjurkan
untuk memantau hematokrit darah berkala untuk mengetahui berapa
persen hemokonsentrasi yang terjadi, plasma merembes sejak
permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renjatan pada pasien
dengan renjatan berat volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau
lebih. Bila renjatan hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan
plasma tidak segera diatasi maka akan terjadi anoksia jaringan,
asidosis metabolik dan kematian. Kelainan yang sering ditemukan
pada autopsi adalah perdarahan dibawah kulit berupa petikie,
perdarahan saluran cerna, paru-paru dan jaringan parienteral. D.
Gambaran klinikPenyakit ini ditandai dengan demam mendadak tanpa
sebab yang jelas disertai gejala lain seperti lemah, nafsu makan
berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung sendi
sakitperut dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut menyerupai
influenza biasa. Pada hari ke 2 atau ke 3 demam muncul bentuk
pendarahan beraneka ragam dimulai dari yang paling ringan berupa
perdarahan dibawah kulit (Petikie/ekimosis), perdarahan gusi,
epistaksis sampai perdarahan hebat berupa muntah darah akibat
perdarahan lambung dan juga hematuria.Selain perdarahan juga
terjadi syok yang biasanya dijumpai pada saat demam telah menurun
antara hari ke 3 dan ke 7 dengan tanda-tanda akan menjadi semakin
lemah ujung-ujung jari kaki dan tangan (akral), telinga dan hidung
teraba dingin dan lembab. Denyut nadi teraba cepat, kecil dan
tekanan darah menurun dengan tekanan istolik 80 mmHg atau
kurang.
E. Klasifikasi DHFDerajat I: Demam disertai gejala-gejala umum
yang tidak khas dan manifestasi perdarahan spontan satu-satunya
adalah uji torniket.Derajat II: gejala-gejala derajat I disertai
gejala-gejala perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan
yang lebih berat.Derajat III: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu
nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menyempit (