Top Banner
L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work Improvement In Small Enterprise Pada Usaha Kecil Dan Menengah Untuk Pemenuhan Standar Kesehatan (Studi Kasus : UKM Tempe Tenggilis Mejoyo Surabaya) Industrial Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - 2013 - Diah Rachmi Damarasri| NRP. 2509 100 002 Pembimbing : Dr.Ir. SRI GUNANI PARTIWI, M.T., Ko-Pembimbing : Dr. Ir. JANTI GUNAWAN, M.Eng.Sc., M.Com.I.B
77

L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

L/O/G/O

Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work Improvement In Small Enterprise Pada Usaha Kecil

Dan Menengah Untuk Pemenuhan Standar Kesehatan (Studi Kasus : UKM Tempe Tenggilis Mejoyo Surabaya)

Industrial Engineering DepartmentIndustrial Technology Faculty

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya- 2013 -

Diah Rachmi Damarasri| NRP. 2509 100 002Pembimbing : Dr.Ir. SRI GUNANI PARTIWI, M.T.,

Ko-Pembimbing : Dr. Ir. JANTI GUNAWAN, M.Eng.Sc., M.Com.I.B

Page 2: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Outline Presentasi

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Pendahuluan1

Tinjauan Pustaka2

Metodologi Penilitian3

Pengumpulan dan Pengolahan Data4

Analisis dan Interpretasi5

Pengembangan Buku Panduan6

Simpulan dan Saran7

Page 3: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

PENDAHULUAN

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Hal-hal yang menjadi dasar penelitian

Page 4: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Latar BelakangSumber Protein Nabati Masyarakat Indonesia

Konsumsi Tempe di Indonesia mencapai 7,3 kg /tahunatau 0,15-0,16 kg/ minggu (BPS, tahun 2011)

Tempe merupakan bahan pangan yang mudah rusak. Dayatahannya 2-3 hari, lebih dari itu tempe akan rusak atau tidaklayak dikonsumsi.

Industri tempe di Indonesia sebagian besar masih merupakanindustri rumah tangga atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dikerjakan secara tradisional.

Adanya jaminan keamanan dalam produk pangan dapat menjadisalah satu faktor yang meningkatkan preferensi masyarakat.

Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 TentangKeamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanatkan bahwa pangan

olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga wajib memilikiSertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

Page 5: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Latar BelakangSPP-IRT diperlukan oleh pelaku UKM agardapat memperluas pasar penjualan.Supermarket, minimimarket, ataupun toko-toko besar lainnya mensyaratkan SPP-IRTbagi produk-produk makanan kemasanuntuk dapat memasarkan produknya.

Persyaratan aspek yang dinilai:lokasi dan lingkunganproduksi, bangunan, fasilitas, peralatan, sanitasi, karyawan

yang bekerja sesuai dengan peraturan Cara ProduksiPangan yang Baik untuk industri rumah tangga

(CPBB-IRT) atau yang biasa di sebut GoodManufacturing Practices (GMP) yang diatur oleh

BPOM.

Page 6: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

UKM TEMPE TENGGILIS MEJOYO

1. Kondisi sarana prasarana kerjayang kurang diperhatikan

2. Tata letak ruang yang belumsesuai dengan urutan proses

3. Fasilitas kerja yang belummemadai

4. Kondisi Higiene karyawan5. Kualitas dan keamanan bahan

baku6. Kondisi sanitasi lingkungan di

sekitar UKM

Permasalahan pada UKM Tenggilis Mejoyo

UKM Tempe Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Bertempat di Jalan Tenggilis Kauman Buntu No. 27 milik Bapak Nur Hasan

Page 7: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Permasalahan

Permasalahan Jangka Pendek

• Memerlukan izin SPP-IRT untuk perluasan pasar

• Desain kondisi kerja (layout, alur produksi, lingkungan kerja) yang belum tertata baik

Permasalahan Jangka Panjang

• Kampung Kluster Tempe Tenggilis menjadi Kampung Wisata Kota Surabaya oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, tetapimensyaratkan P-IRT/SPP-IRT untuk tiap UKM

Page 8: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penyelesaian GAP Permasalahan

Standar Keamanan

Pangan

SPP-IRT(Surat Produksi Pangan

– Industri Rumah Tangga)

Persyaratan SPP-IRT

1. Formulir Pengajuan2. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dari Dinkes & Kabupaten / Kota3. Satu orang memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP)

Penilaian Kondisi

UKM

1. Daftar Periksa GMP

2. Daftar Periksa WISE

Sasaran Penilaian

GMP

Kualitas serta keamanan pangan

yang hasil produksi

Sasaran Penilaian

WISE

Kondisi kerja yang nyaman dan aman

untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

Aspek Penilaian GMP

1. Lokasi dan Lingkungan Produksi 2. Bangunan dan Fasilitas 3. Peralatan Produksi 4. Suplai Air atau Sarana Penyediaan Air 5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi 6. Kesehatan dan Higiene Karyawan 7. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi 8. Penyimpanan 9. Pengendalian Proses 10. Pelabelan Pangan 11. Pengawasan oleh Penanggungjawab 12. Penarikan Produk 13. Pencatatan dan Dokumentasi 14. Pelatihan Karyawan

Aspek Penilaian WISE

1.Penyimpanan dan Penanganan Material2.Desain Tempat Kerja3.Keamanan Mesin 4.Zat berbahaya5.Cahaya6.Lingkungan Kerja7.Fasilitas KesejahteraanOrganisasi pekerjaan

Penilaian Daftar Periksa

Sistem Kerja Baru

Daftar periksa GMP-WISE

untuk mendapatkan evaluasi perbaikasn sistem kerja dan pra syarat pemenuhan SPP-

IRT

Evaluasi sistem kerjasecara menyuluruh

Evaluasi dan jaminankualitas dan hygenitas

produk olahan

WISE dikeluarkan olehInternational Labor

Organization (ILO) yang memiliki tujuan memberikan

perbaikan di UKM

Perbaikan dari hasilpenilaian

Disesuaikan denganaspek yang harus

dievaluasi.

GMP dikeluarkan BPOM sebagai syarat

mendapatkan SPP-IRT.

Page 9: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Perumusan Masalah

Bagaimana mengevaluasi kondisi lingkungan,sistem kerja eksisting

Bagaimana menerapkan prinsip mutu dankeamanan pangan yang ditinjau berdasarkan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practices, evaluasi proses kerja sesuai prinsip WISE

Bagaimana menerapkan rekomendasi perbaikansistem kerja sehingga memenuhi kriteria standarkonsumsi pangan.

Page 10: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi lingkungan dan sistem kerja pada UKM Tempe

Tenggilis serta perilaku pekerja/masyarakat yang berisiko terhadapkesehatan dan kualitas produk.

2. Merancang konsep implementasi GMP di UKM

Tempe Tenggilis untuk mendapatkan SPP-IRT.

3. Merancang modul panduan penerapan

sistem kerja yang baru untuk perbaikan mutu dankeamanan pangan sekaligus meningkatkanproduktivitas kerja.

Evaluasi

SPP-IRT

Buku Panduan

UKM

Page 11: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Manfaat Penelitian

• Diperoleh rancangan sistem kerja operasional yang sesuai denganGood Manufacturing Practice sehingga mempemudah UKM TempeTenggilis dalam penerapannya.

• Sebagai usulan perbaikan kebijakan dalam rangka memenuhi GoodManufacturing Practice bagi seluruh UKM Tempe Tenggilis makanansehingga dapat bersaing dengan kompetisi lainnya

• Peningkatan hasil produksi (output) dan mutu/kualitas produkUKM Tempe Tenggilis secara umum

Page 12: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Ruang Lingkup Penelitian

Aspek yang diamati pada operasional perusahaan yaitu proses kerja, lingkungan kerja, sanitasi, sarana –prasarana, dan keamanan kerja para pegawai UKM Tempe Tenggilis.

Pengamatan dilakukan pada ruang produksi kerja UKM didaerah Tenggilis Mejoyo Surabaya milik Bapak Nur hasan.

Penilaian daftar periksa GMP-WISE fokus pada produksi tempe.

BATASAN

ASUMSI

Tidak terjadi perubahan kebijakan oleh Pemerintah atau Badan PengawasanObat dan Makanan (BPOM) tentang Good Manufacturing Practices khususnya pada

industri kedelai pada saat pengamatan dilakukan.

Aspek mengenai analisis biaya tidak diperhatikan pada rancangan sistem kerja perbaikan.

Page 13: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

TINJAUAN PUSTAKA

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Teori –teori yang menjadi dasar penelitian

Page 14: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Daftar Literature Studies

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tempe

Good Manufacturing Practices (GMP)

Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP)

Perancangan Fasilitas

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Work Improvement in Small Enterprises (WISE)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Root Cause Analysis

Review TerdahuluStrategic Experiential Booklet Modules (SEMs)

Page 15: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

GMP – Good Manufacturing Practices

Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Produksi

Makanan yang Baik (CPMB) merupakan suatu pedoman cara memproduksimakanan dengan tujuan agar produsen memenuhi persyaratan-persyaratanyang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu sesuaidengan tuntutan konsumen (Thaheer, 2005).

Pedoman pemeriksaan sarana pengolahan dikeluarkan oleh DepartemenKesehatan Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pedoman GMP atau Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) menurut MenteriKesehatan No.28/MENKES/SK/2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Panganmencakup :Lokasi PabrikBangunanProduk AkhirPeralatan ProduksiBahanHigiene Karyawan

Pengendalian Proses PengolahanFasilitas SanitasiLabelKeterangan ProdukPemeliharaan Sarana Pengolahandan Kegiatan Sanitasi

LaboratoriumWadah KemasanTransportasi.Penyimpanan

Page 16: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

GMP – Good Manufacturing Practices

Peraturan GMP terdiri dari desain dan konstruksi higienis untukpengolahan produk makanan, desain dan konstruksi higienis untuk peralatan yangdigunakan dalam proses pengolahan, pembersihan dan desinfeksi peralatan,pemilihan bahan baku dan kondisi yang baik, pelatihan dan higienitas pekerja, sertadokumentasi yang tepat

GMP

Manajemen

Utilitas

Peralatan

Bangunan

Kualitas

Pemeliharaan

Penyimpanan

Sanitasi

Gambar Komponen Dasar GMPSumber : Thaheer, 2005.

Page 17: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Sanitation Standard Operating

Procedures (SSOP)

Sanitasi merupakan hal penting yang harus dimiliki industri pangan dalammenerapkan GMP.

Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah penyakit/kecelakaan dari konsumsipangan yang diproduksi dengan cara menghilangkan atau mengendalikan faktor-

faktor di dalam pengolahan pangan yang berperan dalam pemindahan bahaya(hazard) sejak penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan dan penggudangan

produk, sampai produk akhir didistribusikan.

KonsumenKonsumen akan terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunanmakanan.

ProdusenMeningkatkan mutu dan umur simpan produk, mengurangi komplain darikonsumen, dan mengurangi biaya recall

Manfaat

Tujuan

Pengertian

Page 18: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Work Improvement in Small Enterprises (WISE)

Work Improvement in Small Enterprise(WISE) adalah program pelatihanyang memberdayakan usaha kecildan menengah (UKM) untukmengambil tindakan praktis danmurah yang bertujuan memperbaikikondisi kerja.

WISE menekankan hubungan antarakondisi kerja yang baik untuk

meningkatkan produktivitasdan memberikan arahan tentangpentingnya kerjasama antarkaryawan-karyawan untuk mencapaiperubahan yang positif.

Page 19: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Aspek Penilaian Pada Pelatihan WISE

1• Penyimpanan dan

Penanganan Material

2 • Desain Tempat Kerja

3 • Keamanan Mesin

4 • Zat berbahaya

5 • Cahaya

6 • Fasilitas Kesejahteraan

7 • Lingkungan Kerja

8 • Organisasi pekerjaan

Perbaikan yang dirancang diharapkan

dapat meningkatkan produktivitas,

kualitas dan manfaat lainnya bagi objek amatan dan para pekerja yang ada didalamnya baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

Page 20: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Tinjauan PustakaPerancangan Sistem Kerja Pada

Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Untuk Memenuhi HACCP

(Sari, 2011)

Perancangan Sistempada UKM

Evaluasi mutuproduksi

WISE

Risiko keamanan pangandengan metode HACCP

dan K3

Penerapan GMP Dan WISEPada Usaha Kecil Dan

Menengah Untuk Pemenuhan Standar

Kesehatan (Studi Kasus : UKM TempeTenggilis Mejoyo Surabaya

(Damarasri, 2013)Participatory Methods Effective For

Ergonomic Workplace Improvement (Kawasaki, 2006)

Kajian Penerapan GMP, GTP, GRP danSSOP Serta Penyusunan Awal RencanaSistem HACCP Pada Produksi Yoghurt

Di KPSBU Lembang, Bandung(Perdana, 2008)

HACCP and OHS; Can Each One Help Improve The Other In The

Catering (Matias, 2012)

Page 21: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Posisi Penelitian

HACCPGMP -

SSOPWISE

Perancangan

Fasilitas

Pendekatan

Ergonomi

1 Yogi Perdana

Kajian Penerapan GMP, GTP, GRP dan SSOP Serta Penyusunan Awal Rencana Sistem HACCP pada Produksi Yoghurt di KPSBU Lembang, Bandung

2008 Tugas Akhir √ √

2 ArdhiantoUsulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas pada Usaha Kecil Menengah Konveksi Adios 2010 Tugas Akhir √

3 Dinar Nilam S.Perbaikan Perancangan Sistem Kerja Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Untuk Memenuhi HACCP

2011 Tugas Akhir √ √ √

4Joao Carlos de Oliveira Matias at all.

HACCP and OHS; Can Each One Help Improve

The Other In The Catering 2012 Jurnal Internasional √

5 Sugao, Miyamae-ku, Kawasaki

Participatory Methods Effective For Ergonomic

Workplace Improvement 2006 Jurnal

Internasional √ √

6 Diah Rachmi D.

Penerapan Good Manufacturing Practice dan Work

Improvement In Small Enterprise pada Usaha Kecil dan Menengah Untuk Pemenuhan Standar Kesehatan (Studi Kasus : UKM Tempe Tenggilis Mejoyo Surabaya)

2013 Tugas Akhir √ √ √ √

Konsep metode yang digunakan

No Nama Peneliti Topik Peneliti TahunJenis

Refrensi

Page 22: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

METODOLOGI PENELITIAN

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Kerangka berpikir dalam proses penyusunan penelitian

Page 23: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.comFlowchart Penelitian

Studi Literatur- Tinjauan bahan baku dan prosespembuatan tempe-Penerapan GMP-Penerapan WISE- Metode Perancangan Fasilitas-Tahapan penyusunan SSOP

Studi Lapangan-- Permasalahan yang ada pada UKM (melalui observasi dan wawancara)- Kondisi alat dan fasilitas- Layout eksisting- Wawancara narasumber eksternal

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Page 24: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Data Sekunder- Bahan baku produk yang digunakan- Standar mutu pengolahan tempe- Standar sanitasi lingkungankerja

Data Primer- Proses dan diagram alirproduksi- Layout produksi- Kondisi sanitasi lingkungan sekitar UKM Tempe Tenggilis- Kondisi sarana dan prasarana produksi- Kondisi higiene

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Page 25: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penilaian lingkungan kerja dengan

daftar periksa WISE

Apabila menyangkut tentang kualitas makanan akan

disesuaikan dengan standar dan

daftar periksa GMP dari BPOM

Pengolahan hasil evaluasi penilaian dan saran

rekomendasi untuk setiap aspek

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Page 26: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Aspek Perbaikan Sistem Kerja1. Penyimpanan dan Penanganan Material2. Desain Tempat Kerja3. Keamanan Mesin 4. Zat berbahaya5. Cahaya6. Fasilitas Kesejahteraan7. Lingkungan Kerja

8. Organisasi pekerjaan

Pengolahan hasil daftarperiksa

Pembobotan hasil kuisonerAHP

Pembobotan menggunakandiagram pareto

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Identifikasi dengan Root Causes Analysis

Daftar Periksa GMP-WISE

Page 27: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Perancangan Sistem Kerja-Rancanga kerja SSOP-Rancangan kerja GMP-Rencangan kerja WISE-Perancangan Fasilitas

Page 28: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis kondisi eksistingUKM

Analisis Daftar Periksa GMP-WISE

Analisis alternatifrekomendasi perbaikan

sistem kerja

Analisis pemilihan alternatifmetode penyampaian

perbaikan

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Page 29: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis karakter bukupanduan

Gaya Visual

Konten Buku Panduan

Benchmarking

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Prototype Buku Panduan

Page 30: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Simpulan dan saran daripenelitian

Tahap Pendahuluan

Tahap PengumpulanData

Tahap PengolahanData

Tahap perancanganSistem Kerja

Tahap Analisis danInterpretasi Data

Tahap KonsepPengembangan Buku

Panduan

Tahap Simpulan danSaran

Page 31: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Gambaran Umum

Sistem Kerja IKMDaftar Periksa

GMP + WISE

Metode dan Tools

Ilmu Teknik

Industri

SPP-IRT

Persyaratan

mendapatkan SPP-

IRT

Melakukan

penilaian /

pemeriksaan

sarana produksi

Membuat rancangan perbaikan

sistem kerja berdasarkan

evaluasi daftar periksa

Hasil penilaian

dan evaluasi

Sistem pemeriksaan

Pengajuan

Formulir

Perbaikan

sistem kerja

Mendapatkan

perizinan

Page 32: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Pengumpulan data eksisting dan pengolahan data untuk pemecahan permasalahan

Page 33: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Kondisi EksistingBeberapa Informasi Objek Amatan:

Kampung Tempe Tenggilis Mejoyo;

Terdapat 23 Pengerajin Tempe

Berdiri sejak Tahun 1938

Terletak di Kecamatan Tenggilis

Mejoyo Kota Surabaya

Fokus amatan: UKM milik Bapak Nur

Hasan

Kapasitas produksi 9,43 kg

kedelai/hari

Produksi: Tempe, Keripik

Tempe, dan Sari Kedelai

Karyawan UKM; 7 Orang (4 L, 3 P)

Pemasaran tempe menyebar di

Surabaya, Sebagian Sidoarjo, dan

Gresik

Page 34: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Deskripsi ProdukTEMPE

•Menggunakan bahan baku kacang kedelai impor.

• Ragi Merek Rapima

• Dua macam jenis: Tempe dengan ketebalan 2 cm dan

5 cm

•Dijual tiap papan panjang (bukan bungkus kecil)

•Sasaran : pedagang tempe eceran

•KERIPIK TEMPE

•Produksi 6 kg / hari

•Dua macam ukuran;

Kecil dengan harga Rp 1.000,00/bungkus

Besar dengan harga Rp 5.000,00/bungkus

• Produksi pada jam 15.00-17.00

•Sasaran: Warung di daerah Tenggilis

•SARI KEDELAI

•Produksi 1 kg / hari

•Produksi pada jam 03.00-05.00

•Harga : Rp 1.000/Bungkus

•Sasaran: Warung di daerah Tenggilis

Page 35: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Proses Produksi1. Kedelai ditakar (ditimbang)

2. Kedelai dibersihkan dari kotoran-

kotorannya (ditampi / tapeni)

3. Kedelai dicuci dengan air hingga bersih

4. Kedelai direbus, sambil diaduk hingga

masak / mateng (selama 2 jam) 90°C

5. Kedelai direndam selama ± 12 jam

6. Kedelai ditiriskan (di tus)

7. Kedelai dikupas (dengan mesin

pengupas kedelai)

8. Kedelai dicuci dengan air hingga bersih

9. Kedelai direbus lagi sambil diaduk

hingga rata (selama 1 jam) 90°C

10. Kedelai ditiriskan (ditus)

11. Kedelai dicampur dengan ragi hingga

merata

12. Kedelai dimasukkan dalam kantong

plastik, dan dibiarkan selama ± 36 jam

13. Tempe siap diipasarkan

Page 36: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Tata Letak UKM Eksisting

Gang Tenggilis

Rumah Penduduk

Area produksi untuk produksi tempeterpisah dengan rumah pribadi

Ruang produksi tempe terletak diantarapemukiman pada penduduk

Terletak di Samping Kali Pembuangan(Pembuangan Limbah)

Page 37: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Peralatan dan Fasilitas UKM

1. Tampan Bambu 2. Drum Plastik 3. Drum Besi 4. Kolam Pencucian

5. Mesin Pengupas

Biji KedelaiKondisi peralatan dan fasilitas UKM

terlihat seadanya dan cenderung kotor.

Tidak ada jaminan keamanan dan

kebersihan dari peralatan yang digunakan

dalam proses produksi

Page 38: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penilaian Daftar Periksa GMP-WISE

Start

Tinjauan lapangan pada UKM Tenggilis Mejoyo

Surabaya

● Kondisi kerja UKM ● Wawancara dengan pemilik usaha

Pemeriksaan daftar periksa GMP-WISE

Hasil Penilaian● Prioritas setiap aspek●Nilai kondisi tiap aspek

Menentukan kriteria dan sub kriteria pada penilaian

daftar periksa

Penentuan bobot sub kriteria prioritas

menggunakan AHP

Perhitungan nilai bobot prioritas dengan nilai

kondisi UKM dari daftar periksa GMP-WISE

Didapatkan nilai urutan sub

kriteria yang harus diperbaiki

Apakah sub kriteria merupakan prioritas

pengerjaan?

Perbaikan sistem kerja

Penyusunan buku panduan

Finish

Tidak Prioritas

Prioritas

A

A

Start

Tinjauan lapangan pada UKM Tenggilis Mejoyo

Surabaya

● Kondisi kerja UKM ● Wawancara dengan pemilik usaha

Pemeriksaan daftar periksa GMP-WISE

Hasil Penilaian● Prioritas setiap aspek●Nilai kondisi tiap aspek

Menentukan kriteria dan sub kriteria pada penilaian

daftar periksa

Penentuan bobot sub kriteria prioritas

menggunakan AHP

Perhitungan nilai bobot prioritas dengan nilai

kondisi UKM dari daftar periksa GMP-WISE

Didapatkan nilai urutan sub

kriteria yang harus diperbaiki

Apakah sub kriteria merupakan prioritas

pengerjaan?

Perbaikan sistem kerja

Penyusunan buku panduan

Finish

Tidak Prioritas

Prioritas

Page 39: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Daftar Periksa GMP-WISE

Penilaian 1:

Pemilihan Tindakan PRIORITAS

-Verifikasi dengan pemilik ataupengawas UKM. -Kriteria Prioritas:1. Mempengaruhi proses kerja

lainnya, 2. Mempengaruhi higIenitas

produk jadi.3. Persyaratan yang harus ada

pada proses kerja UKM.

Page 40: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Daftar Periksa GMP-WISE

Penilaian 1:

Pemilihan Tindakan PRIORITAS

-Verifikasi dengan pemilik ataupengawas UKM. -Kriteria Prioritas:1. Mempengaruhi proses kerja

lainnya, 2. Mempengaruhi higIenitas

produk jadi.3. Persyaratan yang harus ada

pada proses kerja UKM.

Penilaian 2:

Pemilihan KONDISI sistem kerja

1. Tidak Terlaksana tidak/belumdilaksanakan

2. Buruk tidak diberlakukan sesuaipersyaratan GMP

3. Kurang pelaksanaan hanyasebagian kecil dari persyaratanGMP

4. Cukup pelaksanaan sudahsebagian besar atau mendekatipersyaratan GMP

5. Baik proses atau persyaratantelah dilaksanakan sepenuhnyasesuai GMP.

Page 41: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penilaian UKM Amatan

Warna KriteriaBiru Muda Penyimpanan dan Penanganan Material

Jingga Mesin dan Proses Produksi

Hitam Desain Tempat Kerja

Ungu Pencahayaan

Kuning Sanitasi dan Zat Berbahaya

Hijau Fasilitas Kesejahteraan

Biru Tua Lingkungan Kerja

Merah Karyawan dan Organisasi Pekerjaan

Dari 25 aspek, 9 aspek belum

terlaksana. 6 aspek dalam

kondisi buruk. 4 aspek kondisi

kurang. 6 Aspek kondisi Cukup

Page 42: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penilaian Untuk Tiap Aspek

1. Penyimpanan dan Penanganan Material

Parameter GMP Parameter WISE Kondisi Eksisting

Bahan dan produk akhirharus disimpan dalamruang denganpenerangannya cukup dantidak menyentuh lantai.

● Penempatan bahandisesuaikan dengan kedekatanproses yang biasamembutuhkan peralatantersebut.● Menggunakan rak gantungagar memudahkanpenyimpanan

● UKM tidak memilikiruang khusus penyimpananbahan baku, karena kedelailangsung diproses(direndam) didalam drum plastik, untuk penggantitempat penyimpanan.

Bahan dan produk akhirharus disimpan terpisahdalam ruangan yang bersih, sesuai dengansuhu penyimpanan, bebashama.

● Menghindari penempatanbahan baku di lantai● Mendekatkan tempatpenyimpanan peralatan yang sering digunakan● Menggunakan rak bertingkatuntuk efisiensi luas ruangan

● Bahan baku diletakan ditempat khusus yang dekatdengan tempat produksi. Sedangkan produk jadidiletakan pada rak bertingkatyang dirancang khusus pihakUKM.

Sub Kriteria

Penempatan

Bahan baku

Penyimpanan

dengan rak

bertingkat

Page 43: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Penilaian Untuk Tiap Aspek

1. Penyimpanan dan Penanganan Material

Sub Kriteria

Penempatan

Bahan baku

Penyimpanan

dengan rak

bertingkat

Penilaian GMP Pada Objek Amatan Penilaian WISE Pada Objek Amatan

●Media penyimpanan kurang karena tidak terdapat ruang khusus dan hanya ditinggalkan diruang produksi kerja.● Bahan baku tidak diletakan langsung dilantai, tetapi didalam drum plastik. Tidak ada jaminan kebersihan pada drum plastik biru.

●Keterbatasan luas UKM menjadikan penyimpanan bahanbaku tidak menyesuaikan alurproduksi hanyak diletakan sesuaidengan tempat yang kosong.

Tempat penyimpanan cukup, karena diletakan pada rak bertingkat di ruangan terpisah. Tetapi ruangan penyimpanan di tempat terbuka (teras rumah), sehingga risiko suhu dan kebersihan kurang terjamin.

Penempatan cukup baik, karenatidak langsung menyentuh lantai, dekat dengan tempat produksi, danmenggunakan rak bertingkat.

Kurang

Skor 3

Cukup

Skor 2

Page 44: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Pengolahan Data dengan Metode AHP

Struktur HirarkiPenilaian Sistem Kerja

UKM

Penyimpanandan Penanganan

Material

Kebersihan penyimpanan bahan baku

Peralatan perpindahan dan

penyimpananmaterial

Alat bantu perpindahanbahan baku

Titik genggamalat bantu

perpindahan

Jalurperpindahan

material

Mesin dan Proses Produksi

Pemeriksaan mesin dan

fasilitas

Pelindung mesin

Label bahaya pada mesin

Catatan kerusakan bahan

baku

Bagan alur produksi

Kebersihan peralatan

Tempat penyimpanan

peralatan

Kemasan pada pangan

Desain Tempat Kerja

Ruang produksi yang luas dan sesuai urutan

Penempatan material yang

sering digunakan

Penyesuaian ketinggian

peralatan kerja

Kursi dengan sandaran

Kondisi lantai, dinding, dan

langit-langit

Pencahayaan

Penggunaan cahaya matahari

Ventilasi bangunan

Sanitasi dan Zat Berbahaya

Program Higiene dan

sanitasi

Tersedia wadah sampah / limbah

Atisipasi zat berbahaya, karyawan

dan produk jadi

Perlengkapan perlindungan

karyawan

Label kemasan pada produk

olahan

Larangan hewan berkeliaran

Penanganan bahan kimia

Penghalang sumber panas

dan bising

Alat pemadam kebakaran

Fasilitas Kesejahteraan

Fasilitas minum

Sarana cuci tangan

Pembersihan peralatan dan perlengkapan

Pemeliharaan kebersihan

pribadi

Peralatan P3K

Program kebersihan

Lingkungan Kerja

Lokasi produksi

Perlindungan tempat kerja

Sirkulasi suhu yang panas

Ketersediaan fasilitas air yang

cukup

Karyawan dan Organisasi Pekerjaan

Perarturan kebijakan K3

bagi karyawan

Perawatan kebersihan karyawan

Peraturan kerja karyawan

Kesempatan istirahat

Sertifikasi pemilik usaha

Pengawasan internal UKM

Dokumentasi produksi

Page 45: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Pengolahan Data dengan Metode AHP

Pakar dalam Penilaian Kuisoner AHP

● Memiliki pengetahuan mengenai sistemkerja UKM● Mengetahui perbandingan sistem kerjaantar UKM yang dikelola.● Memiliki pengalaman dalam menghadapimasalah sistem kerja berbagai macam UKM

Pendamping /

Pembina UKM

● Mengetahui proses kerjapembuatan produk di UKM secaramendetail.● Memiliki pengalaman dalam proseskerja UKM selama beberapa tahun.

Pelaku Usaha

● Memiliki pengalaman dan pengetahuanmengenai keamanan pangan● Memiliki pengalaman dan pengetahuanmengenai keamanan pangan

Praktisi

● Mengetahui kualifikasi UKM yang baik berdasarkan berbagai macamparameter keilmuan● Mengetahui secara umum gambaransistem kerja UKM amatan

Akademisi

Rizki Febriyanti, S.T. Bapak Nur Hasan

Herry Susanto.

Susi Mamin Janti Gunawan

Page 46: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Kuisoner AHP

9 7 5 3 1 3 5 7 9

1 Penyimpanan & Penanganan Material v Mesin dan Proses Produksi2 Penyimpanan & Penanganan Material v Desain Tempat Kerja3 Penyimpanan & Penanganan Material v Pencahayaan4 Penyimpanan & Penanganan Material v Sanitasi dan Zat Berbahaya5 Penyimpanan & Penanganan Material v Fasilitas Kesejahteraan 6 Penyimpanan & Penanganan Material v Lingkungan Kerja7 Penyimpanan & Penanganan Material v Karyawan dan Organisasi Pekerjaan8 Mesin dan Proses Produksi v Desain Tempat Kerja9 Mesin dan Proses Produksi v Pencahayaan

10 Mesin dan Proses Produksi v Sanitasi dan Zat Berbahaya11 Mesin dan Proses Produksi v Fasilitas Kesejahteraan 12 Mesin dan Proses Produksi v Lingkungan Kerja13 Mesin dan Proses Produksi v Karyawan dan Organisasi Pekerjaan

No Kriteria ASkala Penilaian Aspek Utama

Kriteria B

Software Expert Choice

Page 47: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Nilai Bobot AHP

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.070.0730.065

0.083

0.065

0.0480.036

0.078

0.04

0.104

0.018

0.050.045

0.082

0.042

0.1

Bo

bo

t S

ub

Kri

teri

a

Sub Kriteria

Bobot Global Kombinasi

InkonsistensiExpert 1 Expert 2 Expert 3 Expert 4 Expert 5 Kombinasi

0.24 0.05 0.04 0.06 0.47 0.02

Nilai Inkonsistensi

Bobot kontribusi x

Nilai Kondisi dari

Daftar Periksa GMP-

WISE

Langkah selanjutnya melakukan perhitungan:

Page 48: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Urutan Aspek PerbaikanKode Sub Kriteria Permasalahan

Nilai Sub

KriteriaRanking % Kumulatif

A Program higiene dan sanitasi 0.520 16.2% 16.2%

B Kebersihan peralatan 0.360 11.2% 27.3%

C Sertifikasi pemilik usaha 0.350 10.9% 38.2%

DTata letak ruang produksi yang

luas dan sesuai urutan kerja0.260 8.1% 46.3%

E Kebersihan penempatan material 0.210 6.5% 52.8%

F Antisipasi zat berbahaya 0.200 6.2% 59.0%

GKondisi kebersihan lantai, dinding, dan langit-langit

0.192 6.0% 65.0%

H Ketersediaan air 0.164 5.1% 70.1%

I Ventilasi bangunan 0.156 4.8% 74.9%

JPembersihan peralatan dan perlengkapan

0.150 4.7% 79.6%

K Penyimpanan dengan rak bertingkat 0.146 4.5% 84.1%

L Lokasi produksi 0.135 4.2% 88.3%

M Pemeriksaan mesin dan fasilitas 0.130 4.0% 92.4%

N Infrastruktur sarana cuci tangan 0.090 2.8% 95.2%

O Kebijakan K3 0.084 2.6% 97.8%

P Penggunaan cahaya matahari 0.072 2.2% 100%

TOTAL 3.219 100.0%

A B C D E

Nilai Sub Kriteria 0.52 0.359666 0.35 0.26 0.21

% Kumulatif 31% 52% 72% 88% 100%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

-0.11

0.09

0.29

0.49

0.69

0.89

1.09

1.29

1.49

1.69

Pers

en K

umul

atif

Nila

i Kri

teri

a

Pareto Chart Lima Sub Kriteria

Pareto Chart Untuk 5 Kriteria

Page 49: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Identifikasi Penyebab Permasalahan

No

Sub

Kriteria Permasalahan Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5

1

Program higiene dan sanitasi

Tidak tersedia wadahsampah yang tertatarapi (sesuai denganjenis sampah) untuklimbah hasil produksiUKM

Tidak ada kesadaranpemilik UKM dalammenjaga lingkungankerja yang adadisekitar UKM

Tidak terdapat modal untuk pengadaan wadah sampah

Tidak mengetahui akibat atau pentingnya memiliki wadah sampah terpisah untuk hasil limbah yang dikeluarkan UKM

Belum merasakan risiko bahaya yang timbul dari kebiasaan membuang limbah sembarangan

Tidak ada media edukasi dalammenjaga kebersihandan keamanan padalingkungan kerja

Tidak terlaksana program kerja rutin dalam penerapan hiegiene dan sanitasi di tempat kerja UKM

Pemilik UKM tidak mengetahui pentingnya program hiegine dan sanitasi untuk sistem kerja UKM dan produk olahan.

Kurang adanya tindak ketegasan dari pemerintah dalam kewajiban menjalankan hiegiene dan sanitasi di industri rumah tangga khususnya pangan

Belum adanya media informasi yang mudah dipahami mengenai program hiegine dan sanitasi untuk sistem kerja UKM

2Kebersihan peralatan

Lokasi dan media dalam membersihkan peralatan kerja tidak terjamin

Tidak adanya kepedulian pemilik usaha ataupun karyawan dalam menjaga kebersihan peralatan kerja

Keterbatasan modal dalam menyediakanmedia pembersihan padasistem kerja UKM

Tidak ada komplain dari pihak eksternal mengenai kebersihan peralatan kerja yang digunakan

Tidak mengetahui standar dalam pembersihan peralatan (baik cara ataupun media pembersihnya)

Belum adanya media informasi yang mudah dipahami mengenai program menjaga kebersihan peralatan kerja di industri rumah tangga pangan

3Sertifikasi pemilik usaha

Tidak adanya kepemilikan SPP-IRT ataupun P-IRT pada UKM

Usaha masih berjalan tanpa adanya SPP-IRT dan P-IRT

Belum mengetahui manfaat yang didapatkan apabila memiliki SPP-IRT dan P-IRT dalam usaha yang dijalankan

Tidak memiliki waktu dan arahan dalam pengajuan SPP-IRT dan P-IRT

Tidak ada media edukasi dalam mengarahkan pemilik usaha dalam mengajukan SPP-IRT maupun P-IRT

Page 50: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Identifikasi Penyebab Permasalahan

No

Sub

Kriteria Permasalahan Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5

4

Tata letak ruang produksi yang luas dan sesuai urutan kerja

Keterbatasanluas ruangproduksi kerja

Pemilik UKM hanya menggunakan tempat yang tersedia apa adanya (sekedar bisa digunakan)

Keterbatasan modal dalam perluasanruangan kerja UKM

Tidak ada standar ruang produksi yang layak digunakan dalam proses produksi IRT pangan

Tidak ada media edukasi dalam memberikan contoh ruang produksi yang layak digunakan dan sesuai dengan urutan proses kerja, agar mengefisiensikan waktu dan tenaga

Lokasi ruang produksi yang berada di wilayah padat penduduk

Keterbatasan modal dalam pemilihan lokasi produksi kerja yang layak

Belum adanyakepedulianmasyarakat sekitardalam menjagakebersihan disekitarlokasi produksipangan

Belum adanya media informasi yang mudah dipahami mengenai menjaga kebersihan lokasi produksi kerja bersama

5Kebersihan penempatan material

Media fasilitas untuk penempatan material kerja yang belum tersedia

Tempat penyimpanan dengan kondisi sekarang dianggap praktis dan tidak banyak mengeluarkan modal

Belum timbul permasalahan dari media penyimpanan yang tidak ada jaminan kebersihan

Keterbatasan tempat penyimpanan pada UKM

Belum mengetahui standar atau contoh yang baik dalam menjaga peralatan kerja

Tidak ada media edukasi dalammemberikancontohpenyimpananperalatan kerjaIRT pangan

Page 51: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Usulan Perancangan Sistem, Kerja

Rekomendasi

Perbaikan UKM

Rancangan WISE

Rancangan WISE bertujuan meningkatkan produktivitas sistem kerja UKM. Dengan menerapkan metode WISE di UKM dapat merubah kondisi kerja lebih sederhana, efektif, dan terjangkau.

Rancangan SSOP

Sanitation Standard

Operating Procedures

bertujuan mengidentifikasi semua langkah dalam operasi yang kritis terhadap keamanan dan mutu pangan.

Perancagan Fasilitas

Perencanaan Fasilitas merupakan salah satu rekomendasi perbaikan yang dapat digambarkan dalam penelitian ini.

Rancangan GMP

Rancangan GMP merupakan hal yang berkaitan dengan pemenuhan sistem kerja terhadap fasilitas dan sanitasi pada proses produksi yang dilakukan oleh UKM (sesuai dengan urutan proses kerja).

Page 52: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Perencanaan Fasilitas : Penentuan Kebutuhan Ruang

No Fasilitas Kondisi

1 Warehouse Bahan Baku Belum tersedia2 Warehouse Produk Jadi Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP3 Kamar Mandi Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP4 Ruang Office Belum tersedia5 Tempat Penyucian Peralatan Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP

6Tempat Penakaran dan PemisahanKotoran Kedelai

Belum tersedia

7 Tempat Pencucian Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP8 Tempat Perebusan Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP9 Tempat Pengupasan Biji Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP

10 Tempat Perendaman Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP11 Tempat Penirisan Kedelai Belum tersedia

12Tempat Pencampuran Ragi dan Pembungkusan Kedelai

Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP

13 Musholla Belum tersedia

Page 53: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Perencanaan Fasilitas : Systematic Layout Planning - ARC

1. Warehouse Bahan

Baku

5. Tempat Pencucian

Peralatan

4. Ruang Office

3. Kamar Mandi

2. Warehouse Produk

Jadi

9. Tempat

Pengupasan Biji

Kedelai

8. Tempat Perebusan

Kedelai

7. Tempat Pencucian

Kedelai

6. Tempat Penakaran dan

Pemisahan Kotoran

Kedelai

10. Tempat

Perendaman Kedelai

11. Tempat Penirisan

Kedelai

12. Tempat Pencampuran

Ragi dan Pembungkusan

Kedelai

13. Mushola

O

1X

9U

X

9 I

6

U

U

U

U

U

U

U

9

X

9 I

1X

9X

9X

9X

9X

9

UX

9E

2,3,6

U

O

X

9U

U

U

U

U

U

U

E

4

U

U

U

U

U

U

U

U

I

4

X

9X

9

UX

9

UX

9X

9

U

A

2,4,6A

2,4,6

U

U

U

X

9

X

A

2,4,6E

6E

6,7E

7X

9

U

U

U

U

U

U

U

A

2,4,6

A

2,4,6

A

2,4,6

A

2,4,6

U

U

I

8I

8

U

Page 54: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Perencanaan Fasilitas : Systematic Layout Planning - ARD

12

3

4

6

7

9

10

11

12

13

5

8

Page 55: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Perencanaan Fasilitas : Systematic Layout Planning - SRD

Warehouse

Bahan Baku

Warehouse Produk Jadi Kantor OfficeMushola

Kamar

Mandi

Tempat

Pencucian

Peralatan

Tempat

Penakaran dan

pemisahan

kotoran

Tempat Pencucian

Kedelai

Tem

pa

t Pereb

usa

n

Tempat

Pengupasan Biji

Kedelai

Tem

pa

t

Per

end

am

an

Ked

ela

i

Tempat Penirisan

Kedelai

Tempat

Pencampuran

Ragi dan

Pembungkusan

1

2

3 4 5

6

7

8

9

10

Aliran Bahan Baku

Masuk

Aliran Produk Jadi

Keluar

Wilayah Basah

Page 56: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Gambaran Layout 2D

Page 57: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Gambaran Layout 3D

Page 58: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya terhadap data yang telah diolah

Page 59: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Kondisi Eksisting UKM Tempe Tenggilis Surabaya

Lokasi UKM Kondisi Ruang ProduksiKebersihan Fasilitas dan

Peralatan Kerja

Izin SPP-IRT

Faktor Eksternal

1. Belum adanya dukungan penuh dari pihakpemerintah dalam memperbaiki UKM kecil disurabaya

2. Biaya bahan baku kedelai yang semakin meningkatdari tahun ke tahun

3. Banyaknya produk impor yang masuk sehinggabanyak konsumen yang hilang.

Page 60: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Kondisi Eksisting UKM Tempe Tenggilis Surabaya

Lokasi UKM Kondisi Ruang ProduksiKebersihan Fasilitas dan

Peralatan Kerja

Izin SPP-IRT

Faktor Internal

1. Kurangnya modal dari pemilik usaha2. Kurangnya informasi terkait standar produksi

yang baik sesuai keamanan dan kebersihan pangan3. Budaya atau tradisi tradisional yang masih

digunakan beberapa pengerajin dalam melakukanproses kerja

4. Kurangnya informasi teknologi menyebabkan parapengerajin tidak mengikuti perkembangan zaman.

Page 61: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Daftar Periksa

Kelebihan Daftar Periksa GMP-WISE

1. Memberikan dua output pada satu kali penilaian2. Penambahan gambar ilustrasi disetiap

pertanyaan juga memberikan kemudahan penilai

Kekurangan Daftar Periksa GMP-WISE

1. Penilai diharapkan sesorang yang mengetahui

sistem kerja UKM

2. Melakukan penilaian secara langsung pada objekpengamatan.

3. Pertanyaan cukup banyak, yaitu 46 pertanyaan

Page 62: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Penilaian Sistem Kerja Berdasarkan Daftar Periksa GMP-WISE

Program higienis dan

sanitasi kerja

1. Mengurangi risiko

bahaya penularan /

kontaminasi makananpada saat prosesproduksi berlangsung

2. Higienitas merupakansalah satu persyaratan

yang termasuk pada

metode GMP dan kriteriayang diberikan oleh dinaskesehatan..

1. Antar kriteria saling berhubungan dan saling melengkapi

2. Pemenuhan lima kriteria teratas yang paling mempengaruhidirasa dapat melengkapi kriteria lainnya untuk memenuhi standarkeamanan dan kebersihan pangan olahan.

Page 63: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Alternatif Rekomendasi Perbaikan Sistem Kerja

SSOP GMP WISE

•Kebersihan Peralatan•Tata letak ruang produksiyang luas

•Program Higienitas danSanitasi•Kebersihan Peralatan•Sertifikat SPP-IRT

•Tata letak ruang produksiyang luas•Kebersihan penempatanbahan baku

Menghindari risikokontaminasi silang dariluar terhadap proses

produksi

Permasalahan dalampengolahan bahan bakudari awal hingga menjadi

produk siap konsumsi

Meningkatkan produktivitasdan efisiensi kerja yaituWISE. Melengkapi dua

rekomendasi sistem kerjaGMP dan SSOP

•Pemilik usaha dan karyawan harus memiliki komitmen kuat dalam melakukanperubahan pola kerja / kebiasaan•Pemilik usaha mengeluarkan sebagian modal untuk memperbaiki

infrastruktur ruang produksi agar lebih baik dan terjamin

Hal yang diperhatikan

Page 64: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Contoh Rekomendasi

NoTahap Proses

Kerja

Rekomendasi Perbaikan

SSOP GMP WISE

1

Penakaran

bahan baku (biji

kedelai)

Kunci 2 - peralatan dan perlengkapan kerja pegawai pada saat melaksanakan proses kerja

●Melakukan inspeksi dengan mengisi daftar periksa penerimaan bahan●Alat timbang memiliki presisi yang tepat, dengan cara melakukan pengecekan rutin untuk menjaga keakuratan.●Menjaga kebersihan alat timbang sebelum digunakan.

● Menyediakan alat pengangkutan menggunakan sistem trolli dorong atau perangkat lain yang menggunakan roda untuk memudahkan penggunaan dalam proses pengangkutan.

2Pembersihan

Biji Kedelai

Kunci 3 -Pencegahan kontaminasi silang, pembersihan bahan baku dengan produk yang dikonsumsi.

●Karyawan menggunakan baju produksi lengkap yaitu sarung tangan, masker, dan penutup kepala agar meminimalisir kontaminasi.●Melakukan proses pencucian serta pemeriksaan kondisi alat produksi sebelum digunakan.●Menggunakan air cucian dari PDAM yang terjamin kebersihannya.●Melakukan pencucian kedelai sebanyak dua kali, untuk menjamin tidak tercampur mikroba pada bahan baku produk.

●Tersedia sumber air bersih dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan produksi.●Sistem saluran pembuangan air harus selalu berjalan lancar untuk mencegah genangan air yang mengundang hama, jangan sampai limbah buangan tercecer di lantai produksi dan menggenangi jalan.

3Pencucian

kedelai

● Kunci 1 - Keamanan air yang digunakan saat pencucian● Kunci 2 - Kebersihan wadah tampung kedelai dalam pembersihan●Kunci 3-Sarana pembuangan limbah sisa pencucian kedelai yang terstruktur

Page 65: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Perancangan Tata Letak (Layout) dan Fasilitas

Kelebihan Tata Letak UKM Baru

1. Telah menyesuaikan urutan proses produksi

2. Menjauhkan dari sumber kontaminasi silang (Kamar mandi, tempat penyucian, pembuangan limbah)

3. Mengkolompokan ruang produksi yang membutuhkan sumberair dan menghasilkan limbah air pula

Kekurangan Tata Letak UKM Baru

1. Dibutuhkan lokasi produksi baru, karena lokasieksisting tidak mendukung tata letak perbaikan

2. Dibutuhkan biaya yang cukup besar dalammelakukan perbaikan

Page 66: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Analisis Pemilihan Alternatif Metode Penyampaian Perbaikan

Pemilihan Alternatif

Berikut merupakan beberapa alternatif metode untukmemberikan informasi sistem kerja yang baik sesuai dengan standar dari GMP-WISE yang sesuai dengan pengerajin UKM yaitu :

– Buku panduan sistem kerja untuk memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan,

– Software penilaian sistem kerja sesuai dengan daftar periksa GMP-WISE,

– Sosialisasi dan pelatihan perancangan sistem kerja

– Kebijakan pemerintah sekitar mengenai sistem kerja yang baik.

Self learning

Structure

learning

Page 67: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Klasifikasi Alternatif Metode

berdasarkan SEMs’(Strategic Experiental Modules)

No Alternatif Metode Sense Feel Think Act Relate

1 Buku Panduan Sistem Kerja

2

Pelatihan dan Sosialisai

Penerapan Sistem Kerja yang

Baik

3

Kebijakan Pemerintah

Mengenai Sistem Kerja yang

Baik

4Software Penilaian Sistem

Kerja UKM

Page 68: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Alternatif Terpilih

Membuat Buku PanduanSistem Kerja

Idealnya menjalankan serangkaian

metode disamping

Page 69: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

KONSEP PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Buku panduan digunakan untuk memberikan arahan kepada pemilik usaha

Page 70: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Konsep Pengembangan Buku

• Analisis Karakter (faktor demografis, faktor geografis, psikografis target audience, karakteristik jenis audience, dan jenis data)

• Gaya Visual (Bahasa, Tipografi, Ukuran buku , komposisi warna, layout)

• Konten buku ( bagian identitas, bagian isi, bagian akhir)

• Benchmarking

Contoh Buku Panduan PerancanganSistem Kerja pada UKM Tempe untuk

Pemenuhan Standar Kesehatan

Page 71: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

SIMPULAN DAN SARAN

- Diah Rachmi D. 2509 100 002| Seminar Tugas Akhir-

Buku panduan digunakan untuk memberikan arahan kepada pemilik usaha

Page 72: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Simpulan

Dari enam belas aspek yang menjadi prioritas perbaikan sistemkerja UKM Tempe Tenggilis. Lima aspek utama permasalahanyang diperbaiki diantaranya adalah• Ketersediaan program higiene dan sanitasi,• Kondisi kebersihan peralatan kerja,• Kepemilikan sertifikasi pemilik usaha dan izin usaha,• Tata letak ruang produksi yang luas dan sesuai urutan kerja• Kebersihan penempatan material.

Perancangan sistem kerja perbaikan untuk memenuhipersyaratan SPP-IRT adalah dengan menerapkan sistemkerja perbaikan SSOP, GMP, dan didukung denganmetode WISE.

Page 73: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Simpulan (2)

Metode terpilih yang digunakan untuk memberikaninformasi mengenai perbaikan sistem kerja diUKM Tempe Tenggilis yaitu pembuatan buku

panduan yang ditujukan untuk memperbaiki mutudan keamanan pangan dari hasil produksi UKM, serta meningkatkan produktivitas kerja

Page 74: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Saran

BIAYA

Penelitian dapat dilanjutkan dengan memperhatikanfaktor biaya dan mengarah pada faktor efisiensi

ALTERNATIF METODE

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam perbaikansistem kerja yang berkelanjutan pada pengerajin UKM Tempe seharusnya dilakukan implementasi dari serangkaian alternatif

metode, bukan hanya satu metode saja.

OBJEK PENELITIAN SELANJUTNYA

Lingkup objek penelitian dapat diperluas yaitu untukberbagai macam jenis UKM pangan lainnya.

Page 75: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Daftar Pustaka• Ardhianto. (2011), Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pada Usaha Kecil Menengah Konveksi Adios,

Jakarta: Universitas Gunadarma

• Ariawati, Ria Ratna. (2004). Usaha Kecil dan Kesempatan Kerja. Fakultas Ekonomi, UNIKOM. Jakarta.

• Badan Pusat Statistik (2009), Peraturam Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 TentangKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, BPS, Jakarta.

• Bourgeois, R. (2005), Analytical Hierarchy Process: an Overview, UNCAPSA-UNESCAP, Bogor.

• Departemen Kesehatan (1991), Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Depkes RI Jakarta.

• Dipta, I. W. (2004). Membangun Jaringan Usaha Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta.

• Heragu, S. (2006), Facilities Design, 2nd edition, New York: Universe, Inc.

• Mangkunegara, A. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

• Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

• Kopersi Produsen Tahu Tempe Indonesia (2013), Buku Saku Rumah Tempe Indonesia, Buku Saku, Vol. 1, KOPTI, Bogor.

• Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2002). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran danIndustri No. 1404/MENKES/XI/2002, Jakarta

• Menteri Negara Sekretaris Negara. (1996). Undang-Undang Republik Indonesia No. 7. 1996 tentangPangan, Jakarta.

• Ramadhani M, Fariza A, Basuki DK. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Penyebab SusutDistribusi Energi Listrik Menggunakan Metode FMEA. Jakarta.

• Rooney, J.J & Heuve, L.N.V (2004), Root Cause analysis for Beginners. Diakses 2 Juni 2013 dari situshttps://webspace.utexas.edu

• Saaty (1983). The Analytic Hierarchy Process; Planning, Priority, Setting, Resource Allocation. University of Pittsburgh.

Page 76: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

Daftar Pustaka (2)

• Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas. (1994). The Analytical Hierarchy Process, University of Pittsburgh

• Sari (2011), Perancangan Sistem Kerja Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Untuk Memenuhi HACCP (Studi Kasus : UKM Syafrida Produsen Snacks), Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

• Schmitt, B. H., (1999). Bernd Schmitt. New York: The Free Press.

• Suharna, C. (2006), Kajian Sistem Manajemen Mutu Pada Pengolahan Ikan Jambal Roti di PangandaranKabupaten Ciamis, Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 10 April 2011. http://www.uajy.ac.id/jurnal/jti/2000/4/3/pdf/2000_4_3_6.pdf

• Suma'mur. (2001). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan . Jakarta: Gunung Agung.

• Perdana (2008), Kajian Penerapan GMP, GTP, GRP dan SSOP Serta Penyusunan Awal Rencana SistemHACCP Pada Produksi Yoghurt Di KPSBU Lembang, Bandung, Surabaya: Institut Teknologi SepuluhNopember.

• Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP. Bumi Aksara, Jakarta.

• Widianarko. (2002). Tips Pangan “Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan”. Grasindo. Jakarta

• Wignjosoebroto, S. (2000) Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk MeningkatkanProduktivitas Kerja. Jakarta : PT. Gunawidya.

• Wignjosoebroto, S. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri (Edisi Pertama Catakan Kedua). Surabaya : Guna Widya.

• Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (Edisi Ketiga). Surabaya : GunaWidya.

• Wikepedia. (2013). Demografi. Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi

Page 77: L/O/G/O Penerapan Good Manufacturing Practice Dan Work ...

www.themegallery.com

TERIMA KASIH