Top Banner
LO 2 MACAM – MACAM GIGI TIRUAN JEMBATAN A. FIXED – FIXED BRIDGE B. SEMI FIXED BRIDGE Bentuk konstruksi gigi tiruan jembatan yang terdiri dari konektor rigid dan non rigid, sehingga hubungan pontik pada satu sisi melalui konektor rigid dan sisi lainnya dihubungkan melalui konektor non rigid. Biasanya dihubungkan dengan konektor rigid pada sisi distal. Semi fixed bridge juga mempunyai 2 jenis retainer, yaitu : (1) retainer mayor, bagian yang melekat langsung dengan pontik, (2) retainer minor, bagian yang tidak lekat (dove tail-slot). Semi fixed bridge diindikasikan untuk : - Calon abutment yang kemiringannya berbeda - Satu calon abutment ada restorasi / lemah. Kelebihan dari semi fixed bridge, antara lain : - Mengatasi kesulitan arah pasang - Mengurangi atau meredam beban pada abutment yang lemah
9

LO 2 MACAM GTJ

Dec 21, 2015

Download

Documents

macam gtj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LO 2 MACAM GTJ

LO 2

MACAM – MACAM GIGI TIRUAN JEMBATAN

A. FIXED – FIXED BRIDGE

B. SEMI FIXED BRIDGE

Bentuk konstruksi gigi tiruan jembatan yang terdiri dari konektor rigid dan

non rigid, sehingga hubungan pontik pada satu sisi melalui konektor rigid dan sisi

lainnya dihubungkan melalui konektor non rigid. Biasanya dihubungkan dengan

konektor rigid pada sisi distal. Semi fixed bridge juga mempunyai 2 jenis retainer,

yaitu : (1) retainer mayor, bagian yang melekat langsung dengan pontik, (2) retainer

minor, bagian yang tidak lekat (dove tail-slot).

Semi fixed bridge diindikasikan untuk :

- Calon abutment yang kemiringannya berbeda

- Satu calon abutment ada restorasi / lemah.

Kelebihan dari semi fixed bridge, antara lain :

- Mengatasi kesulitan arah pasang

- Mengurangi atau meredam beban pada abutment yang lemah

- Penyemenan dapat dilakukan tidak bersamaan.

- Bersifat stress breaker, apabila ada gaya yang berlebihan dapat didistribusikan

sehingga tidak langsung mengenai pada satu gigi.

Kelemahan dari semi fixed bridge, antara lain :

- Pekerjaan laboratorium lebih rumit

- Sukar menempatkan dove tail-slot untuk gigi anterior

- Pembuatan jembatan sementara lebih sukar.

- Alat non rigid relatif mahal.

Page 2: LO 2 MACAM GTJ

- Tidak dapat digunakan pada long span bridge.

Gambar 2 . Semi Fixed Bridge

C. CANTILEVER FIXED BRIDGE

Digunakan ketika dukungan dapat diperoleh hanya dari satu sisi dari space

edentulus.Dukungan dapat diperoleh dari lebih dari pada satu gigi pada sisi yang

sama dari space edentulus.Namun, gigi penyangganya terletak unilateral di salah satu

sisi dari gigi yang hilang.Gigi abutment yang menjadi pendukung harus cukup

menahan tambahan kekuatan torsi atau additional torsional forces.

Kelebihan dari cantilever fixed partial denture :

1. Sangat konservatif terutama ketika hanya melibatkan satu gigi abutment

(single abutment) jadi hanya melakukan preparasi satu gigi penyangga.

2. Ketika melibatkan dua gigi abutment, preparasi paralel dapat dengan mudah

diperoleh karena abutmentnya berdekatan satu sama lain sehingga kesejajaran

aksial preparasi gigi penyangganya lebih mudah diperoleh.

Kekurangan dari cantilever fixed partial denture :

1. Menghasilkan tekanan torque pada abutment

2. Tidak dapat digunakan untuk long span edentulus space ( kehilangan gigi

yang banyak berurutan).

3. Adanya kesalahan kecil pada desainnya dapat berpengaruh pada abutmentnya.

Page 3: LO 2 MACAM GTJ

Desain cantilever fixed partial denture retainernya dapat dibuat full veneer

crown untuk mendapatkan retensi yang bagus, pontik untuk kasus kehilangan gigi

anterior dapat terbuat dari bahan porselen atau porselen fused to metal yang harganya

lebih murah dari pada all porselen pontik. Pontiknya dapat dibuat tipe ridge lap

pontik dengan bagian lingual dari pontik kontak dengan ridge tapi tidak seluas tipe

saddle pontik, bisa juga menggunakan modifikasi ridge lap yang bagian bukalnya

menempel hingga puncak ridge dan permukaan lingualnya menjauh dari ridge dan

berbentuk agak cembung sehingga mudah dibersihkan.Bisa juga dibuat ovate pontik

jika kasus setelah pencabutan gigi dengan menggunakan mahkota sementara ke

dalam soket sedalam 2-3 mm sehingga memiliki estetik yang bagus karena mahkota

seolah-olah keluar dari soket gigi.

Gambar 3. Cantilever Fixed Bridge

D. SPRING CANTILEVER BRIDGE

Pada jenis ini pontik jauh dengan retainer dan keduanya dihubungkan dengan

konektor yang berada di palatal atau disebut dengan palatal bar. Umumnya, konektor

yang dekat dengan pontik lebih tipis dibandingkan dengan konektor yang dekat

dengan retainer atau gigi abutment. Hal ini dibuat untuk memperoleh daya

fleksibilitas, dengan demikian dapat menurunkan stres pada gigi abutment karena

beban akan menyebar pada area yang lebih besar.

Page 4: LO 2 MACAM GTJ

Spring bridge diindikasikan untuk gigi anterior rahang atas dan gigi geligi

dengan kasus diastema. Selain itu apabila digunakan gigi posterior sebagai abutment

dapat menggunakan bahan metal (logam).

Kekurangan spring bridge :

a. Konektor (palatal bar) dapat mengganggu mastikasi dan fonetik atau memberi

rasa tidak nyaman.

b. Daerah palatal bar sulit dibersihkan sehingga sisa makanan dapat terjebak dan

menyebabkan hiperplasi jaringan lunak.

c. Apabila terjadi kerusakan pada konektor dapat menyebabkan displacement

pada pontik.

Gambar 4. Spring Cantilever Bridge

E. COMPOUND BRIDGE

Compound bridge adalah gabungan atau kombinasi dari dua macam gigi

tiruan cekat dan bersatu menjadi satu kesatuan. Gigi tiruan cekat ini dikembangkan

oleh teori Andrew’s bridge system. Di sebut juga long span/long saddle karena

digunakan untuk kehilangan lebih dari 2 gigi.

Indikasi dari compound bridge, antara lain :

- Kehilangan lebih dari 2 gigi

- Apabila gigi penyangga tidak mampu menyangga gigi tiruan tetap

Page 5: LO 2 MACAM GTJ

- Dilihat dari aspek biomekanis, bila pemasangan gigi tiruan cekat yang

panjang menyebabkan beban oklusal tidak rata atau hanya bertumpu pada

satu titik.

- Edontulous ridge yang mengalami pengurangan vertikal yang parah (resorbsi

tulang alveolar secara vertikal)

Kontraindikasi dari compound bridge, antara lain :

- Gigi abudment mengalami kelainan periodontal sperti gingivitis. Sebelum

dilakukan perawatan prostodontik, kelainan periodontal harus disembuhkan

terlebih dahulu sehingga didapatkan kondisi yang terkontrol.

- Gigi abudment memiliki kemiringan abnormal yang parah. Kemiringan gigi

abudment yang parah dapat di bantu dengan perawatan ortodontik terlebih

dahulu.

Kekurangan dari compound bridge, antara lain :

Relatif mahal dan proses pembutan cukup lama karena membutuhkan desain

yang rumit dan bahan yang cukup banyak.

Gambar 5. Compound Bridge

F. ADHESIVE BRIDGE / RESIN BONDED FIXED PARTIAL DENTURE /

MARYLAND BRIDGE

Gigi tiruan ini digunakan untuk menggantikan gigi hilang dimana gigi

tersebut terdapat pada bagian anterior dan pada gigi tetangga masih sehat atau tidak

Page 6: LO 2 MACAM GTJ

terdapat tambalan yang besar. Terdiri dari satu atau beberapa pontik yang didukung

retainer tipis berupa sayap metal yang direkatkan menggunakan semen dengan

system etsa bonding ke enamel gigi penyangga di bagian lingual/platal dan proksimal

agar tidak kelihatan dari depan. Gigi penyangga harus memiliki mahkota klinis yang

lebar, tidak goyang, dan inklinasi M-D < 15°. Gigi tiruan ini sangat konservatif

karena preparasi minimal hanya sebatas enamel. Retensi berupa mikromekanik antara

permukaan enamel dengan permukaan retainer yang telah dietsa.

Indikasi:

- Abutment pendek

- Abutment tidak butuh restorasi

- Pergantian gigi anterior pada anak-anak, karena ruang pulpa masih lebar

Kontra Indikasi:

- Deep over bite

Gambar 6. Maryland Bridge

SUMBER :

Nallaswamy, Deepak. 2003. Textbook of Prosthodontics. New Delhi : JAYPEE.

Soratur, SH. 2006. Essentials of Prosthodontics. New Delhi : JAYPEE.