Top Banner
LO 2 ETIKA
17

LO 2 etika

Nov 08, 2015

Download

Documents

Yohanes Anes

et
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • LO 2 ETIKA

  • KAIDAH DASAR BIOETIKA

    Azaz pengambil keputusan Etik(Beaucamp and Childress 1994)1. Prinsip Benefecience2. Prinsip Otonomi3. Prinsip Non Maleficence4. Justice

  • Kaidah Dasar Bioetika beneficenceotonomyNon maleficencejusticePrima facie

  • Beneficence Berbuat baik (beneficence). Mengutamakan kepentingan pasienMemandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya menguntungkan dokter/rumah sakit/pihak lainMaksimalisasi akibat baik (termasuk jumlahnya > akibat-buruk)

  • Tindakan berbuat baik (beneficence) General beneficence :melindungi & mempertahankan hak yang lainmencegah terjadi kerugian pada yang lain, menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain, Specific beneficence :menolong orang cacat, menyelamatkan orang dari bahaya.

  • Kriteria beneficence1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien9. Minimalisasi akibat buruk10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan14. Mengembangkan profesi secara terus menerus15. Memberikan obat berkhasiat namun murah16. Menerapkan golden rule principle

  • Non maleficence Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence). first, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti.Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti : Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm) pasienMinimalisasi akibat buruk

  • Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal : Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang pentingDokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebutTindakan kedokteran tadi terbukti efektif Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal).

  • Kriteria non maleficence1. Menolong pasien emergensi : Dengan gambaran sbb : - pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko kehilangan sesuatu yang penting (gawat) - dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut - tindakan kedokteran tadi terbukti efektif - manfaat bagi pasien > kerugian dokter2. Mengobati pasien yang luka3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek6. Mengobati secara proporsional7. Mencegah pasien dari bahaya8. Menghindari misrepresentasi dari pasien9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian10. Memberikan semangat hidup11. Melindungi pasien dari serangan12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

  • Otonomy Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy.Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth, hormatilah hak privasi, lindungi informasi konfidensial, mintalah consent untuk intervensi diri pasien; bila ditanya, bantulah membuat keputusan penting

  • Kriteria otonomi1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)3. Berterus terang4. Menghargai privasi5. Menjaga rahasia pasien6. Menghargai rasionalitas pasien7. Melaksanakan informed consent8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga pasien sendiri11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13. Menjaga hubungan (kontrak)

  • Justice Keadilan (justice). Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagai fairness) yakni : Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien yang memerlukan/membahagiakannya)Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasienTujuan : Menjamin nilai tak berhingga setiap pasien sebagai mahluk berakal budi (bermartabat), khususnya : yang-hak dan yang-baik

  • Kriteria justice1. Memberlakukan sesuatu secara universal2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama4. Menghargai hak sehat pasien5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain7. Menjaga kelompok yang rentan8. Tidak melakukan penyalahgunaan9. Bijak dalam makro alokasi10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb

  • Prima FacieDalam kondisi atau konteks tertentu, seorang dokter harus melakukan pemilihan 1 kaidah dasar etik ter-absah sesuai konteksnya berdasarkan data atau situasi konkrit terabsah.

  • 4 Kaidah etika Dalam KODEKI

    PasalIsiKaidah1Setiap Dokter harus menjunjung tinggi, mneghayati dan mengamalkan sumpah DokterBeneficience, non malificience, Autonomi, Justice5Tiap Perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya di berikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasienAutonomi

  • 4 Kaidah Dalam KODEKI

    PasalIsiKaidah7aSetiap dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusiaBeneficience7bSeorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnyaAutonomi7cSetiap dokter harus menghormati hak hak pasien .Autonomi10Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan Pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mem[enyai keahlian dalam penyakit tersebut.Beneficience, Non maleficience, justice

  • 4 Kaidah Dalam KODEKI

    PasalIsiKaidah11Setiap Dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnyaAutonomi12Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketaqhui tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien meninggal duniaAutonomi13Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kec bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannyaBeneficience, Non-Maleficience

    *****************