L L A A P P O O R R A A N N A A K K U U N N T T A A B B I I L L I I T T A A S S K K I I N N E E R R J J A A I I N N S S T T A A N N S S I I P P E E M M E E R R I I N N T T A A H H TAHUN ANGGARAN 2014 Kata Pengantar ::. Daftar Isi ::. Ikhtisar Eksekutif ::. Pendahuluan ::. Perencanaan dan Penetapan Kinerja ::. Akuntabilitas Kinerja ::. Penutup ::. P P E E N N G G A A D D I I L L A A N N N N E E G G E E R R I I , , N N I I A A G G A A , , H H A A M M , , P P H H I I , , P P E E R R I I K K A A N N A A N N D D A A N N T T I I P P I I K K O O R R M M E E D D A A N N Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) 4515847, P.O Box 1247 Medan 20112
36
Embed
LLAAPPOORRAANN AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS … · PERIKANAN DAN TIPIKOR ... dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim ... Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
[Type text]
LLLAAAPPPOOORRRAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKIIINNNEEERRRJJJAAA IIINNNSSSTTTAAANNNSSSIII PPPEEEMMMEEERRRIIINNNTTTAAAHHH TAHUN ANGGARAN 2014
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: KATA PENGANTAR ::. i
.:: KATA PENGANTAR ::.
Memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014,
tanggal 28 Nopember 2014 dan surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor
W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari 2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014
dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Negeri
Medan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah jo. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta DIKTUM KETIGA instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 mengenai penyusunan dokumen Penetapan Kinerja dari Pengadilan Tingkat Pertama
ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama Masing-masing.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah
mengeluarkan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2035 yang
merupakan penyempurnaan dari Pedoman Reformasi Birokrasi yang dikeluarkan pada
Tahun 2008.
Dua Program baru yang ditambahkan dalam Reformasi Birokrasi antara lain adalah
penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kedua program
tersebut mulai di implementasikan oleh Mahkamah Agung dan tercakup dalam Cetak Biru
Pembaruan Peradilan 2010-2035.
Sebagai bentuk kesadaran dan mempertanggungjawabkan amanah yang
diberikan, Pengadilan Negeri Medan telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan
Negeri Medan Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 dalam rangka
mewujudkan reformasi peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi
dan misi Mahkamah Agung yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung”.
Medan, Januari 2015
PENGADILAN NEGERI, NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR MEDAN
Ketua
SURYA PERDAMAIAN, SH NIP. 19590706.198512.1001
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: DAFTAR ISI ::. ii
.:: DAFTAR ISI ::.
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
Ikhtisar Eksekutif.............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................. 2
1. Tugas ..................................................................................................... 2 2. Fungsi ................................................................................................ 3
C. Sistematika Penyajian .................................................................................. 4 BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja ................................................................ 5
A. Rencana Strategis 2010-2014 ...................................................................... 5 1. Visi dan Misi .......................................................................................... 5 2. Tujuan dan Sasaran Strategis ................................................................ 5 3. Program dan Kegiatan ........................................................................... 6
B. Indikator Kinerja Utama .............................................................................. 9 C. Rencana Kinerja Tahunan 2016 ................................................................... 10 D. Penetapan Kinerja Tahun 2015 ................................................................. 12
BAB III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................................... 14
A. Pengukuran Kinerja 2014 .......................................................................... 14 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ...................................................................... 16 C. Akuntabilitas Keuangan ............................................................................... 26
BAB IV Penutup ......................................................................................................... 33
A. Keberhasilan ................................................................................................ 33 B. Hambatan/Masalah .................................................................................... 33 C. Pemecahan Masalah ................................................................................... 33
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::. iii
.:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 201 Mahkamah Agung,
merupakan LAKIP awal dari Renstra tahun 2010-2014. Selain dalam rangka menindaklanjuti
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang dituangkan dengan Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 11 Tahun 2011 tentang
Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2012 dan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28
Nopember 2014 dan surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor
W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari 2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014
dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015.
Dalam LAKIP ini tertuang Indikator Kinerja Utama dan disinkronisasikan dengan
Rencana Strategis 2010-2014 pada Pengadilan Negeri Medan.
Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian
kinerja dari Pengadilan Negeri Medan adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus di
pengadilan tingkat pertama dan pemenuhan administrasi perkara yang dimohonkan Banding ke
Pengadilan Tinggi Medan, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Maka
penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan merupakan sasaran
strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari
realisasi. Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi
oleh unsur kualitas pelayanan, SDM, Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan
dengan penyelesaian perkara ataupun yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan.
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi pada Mahkamah Agung serta
penyelarasan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka Penyusunan Laporan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::. iv
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahun, merupakan sesuatu kegiatan yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.
Pengadilan Negeri Medan berupaya untuk mencapai bobot tertinggi dari LAKIP yang
berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LAKIP yang proporsional dan profesional
semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Medan selaku
institusi peradilan dibawah Mahkamah Agung dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan komponen-komponen lainnya. Dengan berakhirnya
Tahun 2014, maka LAKIP Pengadilan Negeri Medan Tahun 2014, menyajikan informasi kinerja
dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LAKIP.
Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama
Pengadilan Negeri Medan disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap “pencapaian
kinerja“, (performance result) selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2014,
terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri
Medan. Dengan optimalisasi kinerja Pengadilan Negeri Medan diharapkan akan meningkatkan
kepercayaan publik dalam menegakkan keadilan dan kepastian hukum.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 1
.:: BAB I - PENDAHULUAN ::.
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran.
Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun
anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk
menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan
Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata
Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan
Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan
Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan
peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur
dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan
demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap.
Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Medan merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab
untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan,
menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 2
Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri
Medan dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum
Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi,
penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas,
pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas
ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang bersih, adil dan
sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas,
transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Medan merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada surat Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28 Nopember 2014 dan surat
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari
2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan
sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008
tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun
2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden
Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari
Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja
Utama masing-masing.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Pengadilan Negeri/Hubungan Industrial/Tindak Pidana Korupsi Medan
merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai
pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Medan sebagai Pengadilan
Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Medan yang menjadi kawal depan (Voorj
post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus
perkara yang masuk di tingkat pertama.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 3
2. Fungsi
Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Medan antara lain:
Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili
dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam
tingkat pertama.
Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada
pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis
yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.
Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/
Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan
seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretariatan serta pembangunan.
Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.
Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan
umum/perlengakapan).
Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian
dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era
keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang
Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah
menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,
administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan
Negeri Medan adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 4
BAB I Pendahuluan : menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta
sistematika Penyajian.
BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja : dijelaskan mengenai rencana
strategis 2010-2014, serta disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran
strategis, program utama dan kegiatan pokok.
BAB III Akuntabilitas Kinerja : disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara
target dan reaslisasi kinerja), analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian
sasaran- sasaran organisasi dengan pengungkapan serta penyajian dari hasil-
hasil pengukuran kinerja) dan akuntabilitas keuangan.
BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan
kinerja Pengadilan Negeri Medan serta strategi pemecahan masalah.
Kemudian disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan kinerja di tahun
mendatang.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 5
.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::.
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014
1. VISI DAN MISI
1.1 VISI
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya
tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Medan. Visi Pengadilan Negeri Medan
mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG
AGUNG”
1.2 MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi
Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/ Perikanan dan Tipikor Medan, adalah
sebagai berikut :
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat.
2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan
pihak lain.
3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat.
4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.
5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta
dihormati.
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan
transparan.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Negeri Medan.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/
Perikanan dan Tipikor Medan adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 6
2. Dalam mengurus proses berperkara para pencari keadilan tidak diberatkan
tetapi dengan biaya ringan, cepat dan terjangkau.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/
Perikanan dan Tipikor Medan dapat memenuhi dan mewujudkan butir 1 dan 2 di
atas Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu.
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 7
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di
lingkungan peradilan tingkat pertama.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 8
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014.
Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Medan dan badan peradilan di bawahnya
memenuhi butir 1 dan 2 di atas
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
2010 2011 2012 2013 2014
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya penyelesaian perkara. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
c. Persentase perkara yang diselesaikan.
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat
diselesaikan dengan cara zetting plaat.
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 9
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pengadilan Negeri Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama yang dapat
dilihat sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI/NIAGA/HAM/PHI/PERIKANAN DAN TIPIKOR MEDAN
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.
Panitera/ Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
Panitera/ Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 10
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara zetting plaat
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan
Kepanitera/ Kesekretariatan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi)
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 11
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016
Pada Tahun 2013, Pengadilan Negeri Medan telah memiliki rencana kinerja tahun
2013 yang tergambar dalam tabel berikut :
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya penyelesaian perkara. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi
dan PK yang disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat.
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.
100% 51,18 %
51,18 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
100 % 100 % 100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 15
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
waktu, tempat dan para pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
100% 100% 100%
4 Peningkatan aksesbilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
Peningkatan
penyelesaian perkara.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat.
100% 100% 100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 18,73 % 18,73 %
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
100% 32,25 % 32,25 %
6 Meningkatnya kualitas
pengawasan.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
100% 100 % 100 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 16
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Negeri Medan telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang ditetapkan,
diuraikan sebagai berikut:
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 6 (enam) indikator kinerja yaitu:
1. MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
A. Persentase mediasi yang diselesaikan
Persentase mediasi yang diselesaikan ditargetkan 90% dari jumlah perkara yang
dimediasi sebanyak 270 perkara perdata dan yang berhasil selesai melalui proses
mediasi sebanyak 4 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar
1,6 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase mediasi yang diselesaikan 95 % 1,46 % 1,54 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah
1,46% /90 % x 100 % = 1,54 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar
1,54 % dari target yang ditetapkan 90% tidak sesuai dengan yang diinginkan
dikarenakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para
pihak yang bersengketa bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima
keinginan dari pihak lawan sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai
tidak tercapai.
B. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Persentase sisa perkara yang diselesaikan ditargetkan 100% dari jumlah sisa
perkara tahun 2013, sebanyak 4723 perkara dapat diselesaikan di tahun 2014
dimana sebanyak 1787 perkara merupakan sisa perkara 2013, sehingga prosentase
capaian tahun 2013 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 17
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan
adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014
sebesar 100% dari target yang ditetapkan.
C. Persentase perkara yang diselesaikan
Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 95% dari jumlah perkara yang
masuk, di tahun 2014 sebanyak 4.580 perkara yang masuk dan dapat diselesaikan
sebanyak 2936 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar
64,10 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase perkara yang diselesaikan
95%
64,10%
67,47 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan adalah
64,10/ 95 x 100% = 67,47 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar
67,47 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
D. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2014 sebanyak 4.580
perkara, perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah
sebesar 8747 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 83%
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100%
83%
83%
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 18
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 5 bulan adalah 83 / 100 x 100% = 83%, sehingga pengukuran
capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 83% dari target yang ditetapkan sebesar
100%.
2. PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai indikator kinerja yaitu Perbandingan
Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali
tahun 2014 dengan tahun 2013. Persentase penurunan upaya hukum Banding di
targetkan sebesar 80 %, Kasasi di targetkan sebesar 95%, dan Peninjauan Kembali di
targetkan sebesar 95 %, dari perkara yang putus di tahun 2014 sebanyak 2.941 perkara,
yang mengajukan upaya hukum banding sebesar 415 perkara, kasasi sebesar 318 Perkara
dan PK sebesar 48 perkara sehingga prosentase capaian tahun 2014 untuk upaya hukum
banding adalah 84,26%, upaya hukum Kasasi adalah 120,48% dan upaya hukum
Peninjauan Kembali adalah 90,30%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Banding
80 %
84,26 %
105,33 %
2. Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Kasasi
95 %
120,48 %
126,83 %
3. Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali
95 %
90.30 %
95,05 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase tidak mengajukan upaya hukum
Banding adalah 84,26/80 x 100% = 105,33%, Kasasi adalah 120,48/95 x 100% = 126,83%,
dan Peninjauan Kembali adalah 90,30/95 x 100% = 95,05%, pengukuran capaian kinerja
pada tahun 2014 antara lain :
- Banding sebesar 105,33 % dari target yang ditetapkan sebesar 80%.
- Kasasi sebesar 126,83 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
- Peninjauan Kembali sebesar 95,05 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 19