Laporan Kasus Kelainan Jaringan Keras Gigi Modul 2 RESTORASI RESIN KOMPOSIT KELAS IV PADA GIG I 11 DAN 21 CAROLINE 041.212.032 Pembimbing : drg. F. Setiady Halim, Sp. KG
Laporan KasusKelainan Jaringan Keras Gigi
Modul 2
RESTORASI RESIN KOMPOSIT KELAS IV
PADA GIGI 11 DAN 21
CAROLINE
041.212.032
Pembimbing :drg. F. Setiady Halim, Sp. KG
Proses demineralisasi yang disebabkan oleh
suatu interaksi antara produk-produk
mikroorganisme, saliva, makanan dan
email.
Demineralisasi tersebut lama-lama akan
menyebabkan kerusakan pada permukaan
gigi dan membentuk suatu kavitas dan
merupakan tanda dari adanya suatu infeksi
bakteri.
KARIES
Klasifikasi karies menurut tingkat keparahan :
Iritasi Pulpa
Hiperemia
Pulpa
PulpitisNekros
is Pulpa
Klasifikasi karies menurut tingkat keparahan :
•Suatu keadaa
n diman
a lapisan enamel gigi mengalami
kerusakan
sampai batas dentin
o ename
l junctio
n
Iritasi Pulpa
•Merupakan lanjut
an dari
iritasi pulpa, yaitu suatu keada
an diman
a lapisa
n dentin mengalami kerusakan
Hiperemia Pulpa
•Reversibel Pulpitis : kondisi inflamasi pulpa yang disebabkan oleh adanya stimulus dan hilang jika stimulus ditiadakan.
•Irreversibel Pulpitis : kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh suatu stimulus.
Pulpitis
Nekrosis Pulpa
kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis irreversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai darah ke pulpa
RESIN KOMPOSIT
Resin komposit terdiri atas tiga komponen utama, yaitu :
- komponen organik (resin) yang membentuk matriks
- bahan pengisi (filler) inorganik
- bahan interfasial untuk menyatukan resin dan filler yang disebut
sebagai coupling agent
Resin komposit juga mengandung pigmen agar warna resin komposit
dapat menyerupai warna struktur gigi dan inisiator serta akselerator
untuk mengaktifkan mekanisme pengerasan atau polimerisasi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Nani Suryani
Nama Orang Tua :
Ayah : Sudarmo Suku: Betawi Pekerjaan: Montir
Ibu : Anisa Suku: Betawi Pekerjaan: Ibu rumah
tangga
Jenis Kelamin : Wanita
Tanggal lahir : 1 Januari 1987
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Pendidikan : SD
Berat badan : 58 kg Tinggi badan : 160 cm
Keinginan Pasien : Ingin menambal gigi depan atasnya yang berlubang
Riwayat Penyakit/ Kelainan Sistemik/ Kondisi Fisik Saat ini
Penyakit/ Kelainan Ada Tidak Ket Penyakit/ Kelanian Ada Tidak Ket
Alergi Penyakit paru
Penyakit jantung Gangguan pencernaan
Hipertensi Penyakit Ginjal
DM Epilepsi
Kelainan Darah Herpes
Kelainan hati lainnya Sinusitis
Kanker Rematik
Immunodefisiensi Kehamilan
HIV/AIDS
Penyakit kelamin kontrasepsi
Migrain Menopause
Atopi (asma, eksim)
• Pasien wanita 26 tahun datang ke RSGMP Trisakti ingin menambal gigi depan atas kanan dan kirinya yang berlubang sejak 2 tahun yang lalu. Pasien merasa ngilu jika minum dingin. Dan pasien juga merasa tidak nyaman dengan penampilan giginya yang berwarna hitam.
KELUHAN UTAMA
• -
KELUHAN TAMBAHAN
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
TAK
Wajah
Bibir
Kelenjar limfe
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
•Tidak ada
Debri
Plak & Kalkulus
•Gingivitis marginalis regio 2,3,4
Gingiva
•TAK
- Mukosa
- Lidah
- Palatum
- Dasar mulut
Hubungan rahang
• Regio 2,3,4
• Ortognati
ODONTOGRAM
SA 1.2D3
1.2D3 2.2
D42.2D4
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
1.2D4
H1.1D3
ANALISIS KASUS
Pasien wanita 26 tahun datang ke RSGMP Trisakti ingin menambal gigi depan atas kanan dna kirinya yang berlubang sejak 2 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan EO: T.A.K
Pada pemeriksaan IO ditemukan :o Plak & Kalkulus: regio 2,3,4o Karies superfisial gigi 17, 14, 36 (Kelas I)o Karies media gigi 11 & 21 (kelas IV) gigi 47 (kelas I)o Gangren radiks gigi 18
RENCANA PERAWATAN
Kontrol plak & skeling
Pro konservasi gigi 11,17,14,36 (tumpatan komposit) & gigi 47 (tumpatan amalgam)
Pro exodontia gigi 18
Pro GTSL
Kontrol berkala
Pemeriksaan pada gigi 11 & 21tanggal pemeriksaan : 10 Desember 2013
Sondasi +
Panas -
Dingin +
Perkusi -
Druk -
Palpasi -
Goyang -
Fraktur -
Perubahan warna Tidak ada
Nyeri Tidak spontan
Diagnosa Reversibel Pulpitis
Rencana restorasi Restorasi resin komposit kelas IV
Foto klinis
PENATALAKSANAAN KASUSAlat
• Instrumen standar (2 buah kaca mulut, sonde
halfmoon, ekskavator, pinset)
• Handpiece high speed dan low speed
• Bur diamond (round bur dan tappered fissure
bur)
• Bur superfine (tappered fissure dan flame bur)
• Plastis filling
• Semen spatula
• Glass plate
• Light cure
• Seluloid strip
• Articulating paper
• Enhance polishing cups
• Shade guide
Bahan
• GIC Fuji I
• Dentin conditioner
• Etsa
• Bonding
• Komposit
• Cotton roll
• Cotton pellets
LANGKAH KERJA
1. Pengisian inform concent
2. Persiapan alat dan bahan
3. Isolasi daerah kerja dengan menggunakan cotton roll
4. Pembuangan jaringan karies dan email yang tidak didukung oleh dentin sehat
5. Preparasi kavitas dengan pembuatan bevel menggunakan tappered fissure bur pada bagian labial dan palatal
6. Penentuan warna gigi dengan menggunakan shade guide
7. Pemasangan seluloid strip
8. Aplikasi dentin conditioner selama 10”, bilas dengan air mengalir, kemudian dikeringkan
9. Pemberian pelapik pada dentin dengan menggunakan GIC Fuji I
10. Aplikasi bahan etsa selama 15-20” , bilas dengan air mengalir, kemudian dikeringkan
11. Aplikasi bahan bonding kemudian light cure selama 10”
12. Aplikasi bahan restorasi komposit selapis demi selapis. Bentuk sesuai bentuk anatomis gigi kemudian disinar dengan light cure selama 20”
13. Finishing dan polishing, cek apabila terdapat step antara bahan tumpat dan gigi. Cek oklusi dengan menggunankan articulating paper. Haluskan dengan menggunakan bur superfine tanpa ditekan, kemudian poles dengan menggunakan enhance.
14. Instruksikan pasien untuk datang lagi untuk kontrol
PEMBAHASANBerdasarkan pada kasus dan teori yang telah diuraikan,
diagnosis pada gigi 11 dan 21 adalah reversibel pulpitis.
Dimana pasien yang datang mengalami gejala nyeri jika terdapat rangsangan, yaitu saat minum dingin.
Reversiblel pulpitis merupakan suatu kondisi inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya dihilangkan maka inflamasi akan menghilang dan pulpa akan kembali normal.
Pada reversibel pulpitis, rasa sakit umumnya tidak terus menerus, berlangsung beberapa detik dan hilang apabila stimulan dihilangkan.
Restorasi merupakan perawatan untuk mengembalikan struktur anatomi dan fungsi pada gigi. Selain itu, restorasi juga dilakukan untuk mencegah perjalanan karies yang lebih lanjut.
Jenis bahan restorasi yang digunakan untuk karies kelas IV gigi 11 dan 21 pada kasus ini adalah dengan penggunaan bahan restorasi resin komposit.
Bahan restorasi ini memiliki estetik yang baik sehingga banyak digunakan untuk restorasi gigi anterior.
Tahap pekerjaan pada restorasi komposit ini meliputi pembuangan karies, preparasi dan pembuatan bevel, pemberian pelapik, etsa, bonding, kemudian pemberian komposit layer by layer pada kavitas yang disinar dengan menggunakan light cure.
KESIMPULAN
Restorasi merupakan perawatan untuk mengembalikan struktur
anatomi dan fungsi pada gigi.
Restorasi juga dilakukan untuk mencegah perjalanan karies yang lebih
lanjut agar gigi dapat dipertahankan selama mungkin.
Jenis restorasi yang digunakan pada kasus dengan diagnosis reversible
pulpitis pada gigi 11 dan 21 adalah dengan restorasi komposit kelas
IV.
Resin komposit dipilih karena baik secara estetika dan memiliki
kemampuan perlekatan yang cukup kuat.