Top Banner
KIMIA LIPIDA Lipida (bahasa Yunani Lipos berarti lemak) adalah senyawa yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, misalnya eter, petroleum eter, kloroform, benzen, aseton dan sebagainya. Lipida mengandung asam lemak yang kebanyakan dalam bentuk ester, yang dapat digunakan oleh organisme hidup. Lipida adalah bagian utama dalam makanan, karena nilai energinya tinggi (energinya dapat langsung digunakan atau sebagai cadangan yang disimpan dalam jaringan-jaringan lemak). Lemak adalah sebagai isolator dan pelindung pada jaringan- jaringan subkutan (di bawah kulit) dan sekitar organ tertentu. Lemak juga mengandung vitamin A, D, E, K (larut dalam lemak) dan asam lemak esensial. Struktur lemak merupakan triester yang terbentuk dari triol gliserol dan asam karboksilat yang mempunyai rantai panjang dan disebut asam lemak . Senyawa triester ini disebut trigliserida tanpa memperhatikan apakah 64
35

Lipida Modul

Nov 26, 2015

Download

Documents

lipid
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lipida Modul

KIMIA LIPIDA

Lipida (bahasa Yunani Lipos berarti lemak) adalah senyawa

yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, misalnya

eter, petroleum eter, kloroform, benzen, aseton dan sebagainya.

Lipida mengandung asam lemak yang kebanyakan dalam bentuk

ester, yang dapat digunakan oleh organisme hidup. Lipida adalah

bagian utama dalam makanan, karena nilai energinya tinggi

(energinya dapat langsung digunakan atau sebagai cadangan yang

disimpan dalam jaringan-jaringan lemak). Lemak adalah sebagai

isolator dan pelindung pada jaringan-jaringan subkutan (di bawah

kulit) dan sekitar organ tertentu. Lemak juga mengandung vitamin A,

D, E, K (larut dalam lemak) dan asam lemak esensial. Struktur lemak

merupakan triester yang terbentuk dari triol gliserol dan asam

karboksilat yang mempunyai rantai panjang dan disebut asam lemak.

Senyawa triester ini disebut trigliserida tanpa memperhatikan apakah

senyawa tersebut diisolasi dari lemak atau minyak.

Struktur trigliserida :

CH2OH R – COOH CH2O2CR

CHOH + R’ – COOH CHO2CR’ + 3 H2O

CH2OH R’’ – COOH CH2O2CR’’

Gliserol Asam lemak Trigliserida

R, R’ dan R’’ adalah hidrokarbon rantai panjang yang sama atau berbeda.

64

Page 2: Lipida Modul

PEMBAGIAN LIPIDA (MENURUT BLOOR : LIPIDA

SEDERHANA, LIPIDA MAJEMUK DAN TURUNAN LIPIDA) :

A. Lipida sederhana (Simple lipide)

Adalah ester asam-asam lemak dengan alkohol, misalnya :

I. Lemak

Disebut juga trigliserida yaitu ester dari asam-asam lemak

dengan gliserol. Kalau pada suhu kamar bentuknya cair, maka

disebut minyak.

Minyak dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan terdiri

dari trigliserida.

Rumus umum :

O H2C – O – C – R1

O HC – O – C – R2

O H2C – O – C – R3

Kalau ke-tiga R-nya sama, disebut trigliserida sederhana dan kalau

ke-tiga R-nya berlainan disebut trigliserida campuran. Lemak

(minyak) yang terdapat dialam terdiri atas campuran gliserida-

gliserida yang mungkin sederhana atau campuran.

Perbedaan lemak dan minyak tergantung pada suhu, bila suhu biasa

(kamar) konsistensinya padat disebut lemak dan kalau cair disebut

minyak. Konsistensi ini tergantung dari :

1) Iklim

Gliserida di negeri dingin berbentuk padat, mungkin di

Indonesia cair, misalnya minyak palem

2) Jumlah ikatan rangkap

65

Page 3: Lipida Modul

Hal ini tergantung dari perbandingan ikatan rangkap dan ikatan

jenuh

3) Panjangnya rantai sisa asam

Kalau R-nya pendek, maka berupa cair, kalau R-nya panjang

berupa padat

Contoh : titik cair dari : tristearin = 71oC; triolein = 17oC;

tributirin = 75oC

Tata nama

Ketiga atom C dari gliserol diberi tanda , , atau 1, 2, 3

1) Disebut dengan kata gliserol yang dibubuhi kata sisa asam

yang terikat pada gliserol

2) Nama trivial:

a. Pada trigliserida sederhana, nama ini berdasarkan nama sisa

asam dimana akhiran at diganti dengan in

b. Pada trigliserida campuran, salah satu sisa asam diberi

sebagai akhiran in , sedangkan yang lain o sebagai pengganti

akhiran at.

Contoh :

a. CH2 – OOC – C15H31 1. Gliserol tripalmitat2. Tripalmitin (suatu trigliserida sederhana)

CH – OOC – C15H31

CH2 – OOC – C15H31

66

Page 4: Lipida Modul

b. CH2 – OOC – C3H7 1. Gliserol --butirat--palmitat -oleat (gliserol--butiro--palmito--oleat)

CH – OOC – C15H31 2. a. -butiro--palmito-oleinc. -palmito--oleo--butirin

CH2 – OOC – C17H33 c. -butiro--oleo--palmitin(trigliserida ini terdapat dalam mentega)

c. CH2 – OOC – C17H35 1. Gliserol--stearat---dioleat (gliserol--stearo---diolein)

CH – OOC – C17H33 2. a. -stearo---dioleind. --dioleo--stearin

CH2 – OOC – C17H33

Sumber lemak

1) Pada hewan terutama terdapat pada semua jaringan, misalnya

antara otot-otot, keliling alat tubuh, dalam sum-sum tulang dan

banyak sekali pada jaringan berminyak langsung di bawah kulit.

Contoh : minyak sapi, domba, kambing, kuda, babi dan

sebagainya.

2) Pada tumbuh-tumbuhan, terutama dalam biji-bijian.

Contoh : minyak palem, kelapa, zaitun, kacang, jagung dan

sebagainya.

Lemak dari minyak hewan dibuat dengan cara pengolahan jaringan

hewan dengan air panas, dimana dinding sel akan pecah dan lemak

(minyak) akan naik ke atas permukaan air. Minyak tumbuh-

tumbuhan dibuat dengan jalan memeras bagian-bagian yang

mengandung lemak atau minyak.

Sifat-sifat lemak

1) Berminyak/lemak

Ditandai dengan rasa licin dan ada noda minyak, misalnya pada

kertas. Cara ini dapat digunakan sebagai tes fisika untuk minyak

atau lemak.

67

Page 5: Lipida Modul

2) Warna, rasa dan bau

Lemak dan minyak dalam keadaan murni tidak berwarna, tidak

mempunyai rasa dan tidak mempunyai bau.

3) Titik cair

Lemak mempunyai titik cair yang tidak tertentu karena terdiri

atas campuran dari gliserida-gliserida dari pelbagai macam asam

lemak

4) Berat jenis

Berat jenis lemak lebih ringan daripada berat jenis air. Berat

jenis lemak padat 0,80 dan berat jenis minyak (cair) 0,91 – 0,94

5) Kelarutan

Kelarutan gliserida asam lemak pendek (misalnya butirin) agak

larut dalam air. Gliserida asam lemak yang panjang tidak larut

dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (eter, petroleumeter,

kloroform, benzen dan sebagainya)

6) Emulsifikasi

Kalau minyak dikocok dengan air, maka terjadi suatu emulsi

yang tak stabil dan kedua zat tadi akan terpisah kembali. Kalau

diberi emulgator (misalnya sabun, dekstrin atau albumin) maka

terjadi emulsi yang stabil. Emulsi lemak dalam usus adalah

suatu peristiwa fisiologis yang penting, karena dalam bentuk

inilah lemak dapat dicernakan dalam usus. Lemak yang dibawa

oleh darah ke sel berada dalam bentuk emulsi.

Reaksi-reaksi

68

Page 6: Lipida Modul

1) Hidrolisa lemak

CH2 – OOC – R1 H2C – OH R1 – COOH +

CH – OOC – R2 + 3 HOH HC – OH + R2 – COOH +

CH2 – OOC – R3 H2C – OH R3 – COOH

Reaksi ini adalah reversibel dan dapat digeser ke kanan dengan :

a. Air berlebihan

1) Diberi katalisator asam atau deterjen sebagai pengemulsi,

maka terbentuk emulsi.

2) Minyak dengan air dipanaskan sampai 340 – 350oC,

gliserol diperoleh lebih mudah dan asam lemak didestilasi

segera setelah hidrolisa berlangsung.

b. Hidrolisa dengan basa (= penyabunan)

CH2 – OOC – R1 H2C – OH R1 – COONa

+ CH – OOC – R2 + 3 NaOH HC – OH + R2 – COONa

+ CH2 – OOC – R3 H2C – OH R3 – COONa

Sabun Na

c. Dengan enzim lipase dari pankreas

Dapat mengurai lemak dalam lambung

2) Penghidrogenan (pengerasan minyak)

Pada proses ini gas H2 dialirkan dengan tekanan 2 atm, kedalam

campuran minyak dan serbuk Ni yang dipanaskan sampai 150 –

200oC. Hidrogen ini diadisikan pada ikatan-ikatan rangkap dari

gliserida-gliserida yang ada dalam minyak. Konsistensi minyak

jadi keras.

3) Penguraian lemak (kerusakan minyak)

69

Page 7: Lipida Modul

a. Auto oksidasi

Autooksidasi adalah oksidasi oleh udara yang katalisatornya

cahaya matahari. Pada oksidasi ini terjadi aldehida, keton dan

asam lemak dengan BM yang rendah. Asam lemak dengan

jumlah C kurang dari 10, berbau tidak enak dan rasa tengik,

misalnya heptanal dan nonanal. Senyawa ini disebut

antioksidan. Lemak tumbuh-tumbuhan mempunyai

antioksidan alami dan yang paling aktif adalah tokoferol.

b. Hidrolisa

Kerusakan mentega berdasarkan atas hidrolisa sebagian dari

gliserida-gliserida dimana dibebaskan asam-asam yang

mudah menguap : misalnya asam butirat.

c. Kegiatan bakteri

Asam lemak mengalami beta-oksidasi, disusul dengan

dekarboksilasi dimana terdapat metil keton yang berbau tidak

enak.

Fungsi fisiologis dan penggunaan lemak

1) Sebagai makanan,

Lemak adalah sumber dari energi, vitamin dan asam-asam

lemak esensial. Lemak dan karbohidrat adalah sumber energi

manusia dan hewan. Dalam tubuh lemak dihidrolisa dan

dioksidasi sampai CO2 , H2O dan energi. Lemak dapat disimpan

dalam tubuh sebagai bahan bakar cadangan, vitamin yang larut

dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Asam lemak

70

Page 8: Lipida Modul

esensial adalah asam linoleat, asam linolenat dan asam

arakhidonat.

2) Sebagai isolator

Jaringan yang berlemak merupakan isolator yang baik, karena

dapat menghalangi kehilangan panas dari badan. Orang gemuk

mempunyai daya tahan terhadap dingin lebih kuat daripada

orang yang kurus

3) Sebagai zat pelindung

Lemak berada di bawah kulit disekitar rongga perut dan mengisi

struktur tubuh, maka lemak bertugas sebagai pelindung terhadap

luka

4) Pembuatan sabun

Lemak yang banyak digunakan untuk pembuatan sabun adalah

minyak kelapa, minyak palem, minyak zaitun dan sebagainya

5) Pembuatan gliserol

Gliserol merupakan hasil tambahan pembuatan sabun

6) Pembuatan obat-obatan

Digunakan sebagai campuran dari obat-obatan

Pemeriksaan lemak/minyak

1) Tetapan fisika, misalnya titik cair, titik beku, kelarutan, berat

jenis, indeks bias dan sebagainya.

2) Penentuan secara kimia

a. Bilangan asam

71

Page 9: Lipida Modul

Bilangan asam adalah ukuran untuk derajat hidrolisa atau

ketengikan dari suatu lemak. Bilangan asam adalah jumlah

mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak

yang bebas dalam 1 gram lemak/minyak

b. Bilangan penyabunan

Bilangan penyabunan adalah untuk mengetahui ketidak

jenuhan suatu lemak. Bilangan penyabunan adalah jumlah

mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram

minyak/lemak

c. Bilangan yodium

Bilangan yodium adalah untuk mengetahui ketidak jenuhan

suatu lemak. Bilangan yodium adalah jumlah yodium yang

dapat diadisi oleh 100 gram lemak/minyak

d. Bilangan asetil

Bilangan asetil adalah untuk mengetahui jumlah gugus

hidroksil dalam suatu lemak. Bilangan asetil adalah jumlah

mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam asetat

yang dibebaskan dari 1 gram lemak/minyak yang

diasetilkan

II. Malam (waxes)

Ester dari asam-asam lemak tinggi dengan alkohol tinggi

Malam adalah ester asam karboksilat tinggi dengan alkohol

monohidroksil tinggi. Malam yang terdapat dialam biasanya

juga mengandung asam bebas, alkohol bebas dan hidrokarbon.

72

Page 10: Lipida Modul

Malam merupakan pergetahan dari tumbuh-tumbuhan dan

hewan.

Contoh :

1) Malam lebah terdiri atas mirisilpalmitat yang digunakan

antara lain untuk membuat krim, preparat farmasi, karena

tidak mudah dihidrolisa dan dioksidasi

2) Lanolin (Adeps Lanae)

Diperoleh dari wol dan mengandung banyak ester kolesterol

(kolesterol-palmitat, stearat, oleat). Malam ini dapat

dicampur dengan air sampai 100 - 200 % dan digunakan

untuk salep dan krim. Penting dalam bidang farmasi karena

dipakai sebagai dasar dari salep dan krim.

3) Spermaceti

Ditemukan dalam minyak yang terdapat dirongga kepala

beberapa jenis ikan paus. Spermaceti ini menghablur kalau

didinginkan. Mengandung banyak setilpalmitat. Digunakan

dalam dian dan wangi-wangian

4) Malam Carnauba

Berasal dari daun suatu jenis pohon palem di Brazillia,

mengandung mirisilserotat. Titik cair tinggi, maka dapat

digunakan dalam semir sepatu, polesan untuk mobil dan

perabot rumah tangga, dalam kertas karbon, dian dan

sebagainya

B. Lipida majemuk (Compound lipide)

73

Page 11: Lipida Modul

Adalah ester asam-asam lemak yang mengandung selain alkohol

dan asam-asam lemak juga mengandung gugus lain, misalnya :

1. Fosfolipida

Mengandung selain asam-asam lemak dan gliserol juga asam

fosfat, basa yang mengandung N dan substituen lainnya,

merupakan zat penyusun dari sel hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Terdiri dari 8 golongan, yaitu :

a. Asam fosfatidat dan fosfatidil gliserol

Bila dihidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat dan

asam-asam lemak.

Asam ini penting sebagai zat antara pada sintesis

trigliseraldehida dan fosfolipida

Asam fosfotidat :

O CH2 – O – C – R1

O R2 – C – O – CH O

CH2 – O – P – OH

OH

Fosfatidil – gliserol O O

H2 – C – O – C – R1 H2 – C – O – P – O – CH2

O O R2 – C – O – CH O HC – OH HO HC – O – C – R3

O H2C – O – P – O CH2 R4 – C – O – CH2

OHFosfatidil gliserol

di-fosfatidil gliserol (cardiolipin)

74

Page 12: Lipida Modul

Cardiolopin terdapat dalam membran mitochondria yang

terbentuk dari fosfatidil gliserol

b. Fosfatidil kolin = lesitina

Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-

asam lemak dan kolin.

OCH2 – O – C – R1

O R2 – C – O – CH O

CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – N+ (CH3) 3

O KolinAlfa-lesitina

Kalau gugus fosfat terikat pada atom C kedua, maka disebut

beta-lesitina.

Lesitin banyak terdapat dalam sel-sel tubuh dan mempunyai

tugas metabolik lemak dan zat pembentuk sel.

Dipalmitat lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk

mengaktifkan permukaan, karena tegangan permukaan yang

diakibatkan oleh zat tersebut, maka dapat mencegah

perlengketan permukaan dalam paru-paru. Lesitin adalah

fosfolipida utama dari hampir semua membran sel.

c. Fosfatidil etanolamin = Sefalin

Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-

asam lemak dan etanol-amina.

O

CH2 – O – C – R1

O R2 – C – O – CH O

+ CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – NH3

75

Page 13: Lipida Modul

O–

Alfa-sefalina = 3-fosfatidil-etanoalamina

Perbedaan dengan lesitin adalah etanolamin (HO – C –

CNH2) menggantikan kolin. Sefalina juga terdiri dari alfa dan

beta sefalin. Sefalin adalah penting dalam proses pembekuan

darah, yaitu sebagai suatu prostetik grup dari protein yang

spesifik yang disebut “thromboplastic factor”.

d. Fosfatidil inositol = Lipositol

Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-

asam lemak dan inositol.

Salah satu contoh yang terdapat dalam jaringan otak dan

dalam kacang kedele serta pada tumbuh-tumbuhan yang

mengandung fosfolipida. Inositol berada dalam bentuk stereo

isomer myo-inositol

OCH2 – O – C – R1

O R2 – C – O – CH O OH

5 OH CH2 – O – P O 1 HO 4

2 3 OH

OH OHe. Fosfatidil serina

Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam lemak dan serina.

OCH2 – O – C – R1

O R2 – C – O – CH O NH2

CH2 – O – P – O – CH2 – CH – COOH

OH 3-fosfatidil-serina

76

Page 14: Lipida Modul

f. Lisofosfolipida

Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat dan asam

lemak dan senyawa nitrogen. Contoh : lisolesitin

OCH2 – O – C – R

HO – CH O

CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – N+ (CH3) 3

OH Lisolesitin

Bisa ular kobra mengandung suatu enzim yang dapat

membebaskan satu molekul asam lemak dari lesitin (juga

sefalina) dan menghasilkan isolesitin yang dapat

menghemolisa sel-sel darah merah.

g. Plasmalogen

10 % dari fosfolipida otak dan otot terdiri dari plasmalogen.

Strukturnya mirip lesitin dan sefalin, pada C1 terdapat ikatan

eter bukan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tak jenuh,

yang merupakan ciri khas plasmalogen. Gugus etanol amin

kadang-kadang diganti dengan kolin, serin atau inositol

CH2 – O – C = C – R1

O R2 – C – O – CH O

CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – NH2

OH

h. Fosfatidil sfingosida = Sfingomielin

77

Page 15: Lipida Modul

Terdapat dalam jumlah besar dalam jaringan otak dan syaraf.

Pada hidrolisa menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin

dan sfingosin.

2. Serebrosida (glikolipida)

Mengandung selain asam-asam lemak dan gliserol juga senyawa

dengan nitrogen, galaktosa, tetapi tidak mengandung asam

fosfat.

Glikolipida mengandung galaktosa, suatu asam lemak dengan

berat molekul yang tinggi dan sfingosina. Jenis serebrosida

tergantung pada jenis asam lemak yang terdapat didalam

molekulnya.

Contoh :

1. Kerasina mengandung asam lignoserat {CH3–(CH2)22–

COOH}

2. Serebrosin mengandung asam serebronat (asam hidroksi

lignoserat) {CH3–(CH2)21–CHOH–COOH}

3. Nervon mengandung asam nervonat (asam lignoserat tidak

jenuh){CH3–(CH2)7–HC=CH–(CH2) 13 COOH}

4. Oksinervon mengandung suatu derivat hidroksi dari asam

nervonat {CH3–(CH2)7–HC=CH–(CH2) 12–CHOH – COOH}

Bentuk lain serebrosida adalah :

Sulfatida

Merupakan serebrosida yangmengandung gugus sulfat yang

terikat pada gugus galaktosa

OH H

78

Page 16: Lipida Modul

R1 – CH – C – N – CH2 – R2

CH2 – O – galaktosa-sulfat-3

Gangliosida

Adalah glikolipida yang terdapat dalam otak dan mengandung :

asam N-asetil-neuraminat (NANA), asam-asam lemak, sfingosin

dan 3 molekul heksosa (glukosa dan galaktosa). Gangliosida

pada umumnya mengandung heksosamin.

3. Compound lipide yang lain

Contohnya :

Sulfatida, yang mengandung juga gugus

sulfat

Amino lipida, yang mengandung gugus

amino

Lipoproteina, yang mengandung lipida

dan proteina

C. Turunan lipida (derivated lipide)

Dalam golongan ini termasuk senyawa-senyawa yang dihasilkan

dari hidrolisa golongan A dan B, misalnya asam-asam lemak

(jenuh dan tidak jenuh), gliserol, steroid, alkohol-alkohol lainnya,

aldehida dan keton

79

Page 17: Lipida Modul

ASAM-ASAM LEMAK

Umumnya asam-asam lemak dari hidrolisa lemak yang terdapat

dialam mempunyai jumlah atom C genap dan mempunyai rantai lurus

dalam bentuk jenuh dan tidak jenuh.

Asam-asam lemak jenuh, misalnya :

No. Nama Rumus Keterangan1 Asam laurat C11H23COOH Terdapat pada : kayu manis, minyak

kelap sawit dan sebagainya2 Asam miristat C13H27COOH Terdapat pada biji pala, kelapa sawit,

minyak kelapa3 Asam stearat C17H35COOH Terdapat dalam semua lemak-lemak

hewan dan tumbuh-tumbuhan4 Asam arakhidat C19H39COOH Terdapat dalam minyak kacang tanah5 Asam lignoserat C23H47COOH Terdapat dalam serebrosida, minyak

kacang tanah6 Asam serotat C25H51COOH Terdapat dalam malam karnauba

Asam-asam lemak tak jenuh, misalnya :

No. Nama Rumus Keterangan1 Asam palmitoleat CH3 – (CH2)5 – C = C –

(CH2)7–COOHDalam lemak tumbuh-tumbuhan, hewan

2 Asam oleat CH3 – (CH2)7 – C = C –(CH2)7–COOH

Dalam lemak

3 Asam linoleatC17H31COOH,mempunyai 2 ikatan rang-kap:C9 = C10; C12 = C13

Pada minyak : jagung, kacang tanah, kacang kedele, kapas

Sering bersama asam terutama dalam minyak cat.4 Asam linolenat

C17H29COOH,mempunyai 3 ikatan rang-kap : C9 = C10; C12 = C15; C15 = C16

5 Asam arakhidonatC19H31COOH,mempunyai 4 ikatan rang-kap : C5 = C6; C8 = C9; C11 = C12; C14

= C15

Terdapat dalam jumlah yang kecil bersama dengan asam linoleat dan asam linolenat terutama dalam minyak kacang tanah

80

Page 18: Lipida Modul

Catatan : Asam linoleat, asam linolenat dan asam arakhidonat termasuk golongan asam-asam lemak esensial (EFA = Essential Fatty Acid). Asam lemak ini yang diperlukan tubuh, harus diperoleh dari luar tubuh.

Asam lemak esensial mempunyai fungsi dalam keaktifan

farmakologis danbiokimia pada otot polos, pembuluh darah dan

jaringan-jaringan berminyak (menunjukkan keaktifan seperti

hormon). Misalnya prostaglandin E2 (PGE2) disintesiskan dari asam

arakhidonat.

Asam lemak yang mengandung gugus hidroksil,misalnya asam

risinoleat, asam 12-hidoksi-oleat, yang terdapat dalam minyak

jarak. Asam lemak yang mengandung lingkaran, misalnya asam

khaulmograt (asam 2-siklopenten-1-il-tridekanoat) terdapat dalam

minyak khaulmogra yang ester etilnya dahulu dipakai sebagai obat

kusta.

Tata nama asam-asam lemak tidak jenuh

Cara menulisnya adalah dengan memperlihatkan jumlah atom C,

jumlah ikatan rangkap dan posisi ikatan rangkapnya.

Contoh :

1. Asam oleat = Asam sis - -9-oktadekanoat

= Asam oleat (18 : 1 , 9)

2. Asam linoleat = Asam sis, sis- -9-12-oktadekanoat

= Asam linoleat (18 : 2 , 9 , 12)

3. Asam linolenat = Asam sis, sis, sis- -9, 12,15-

oktadekatrienoat

81

Page 19: Lipida Modul

= Asam linolenat (18 : 3 , 9 , 12 , 15)

ALKOHOL DALAM LIPIDA

Alkohol yang terdapat pada lipida ialah gliserol, kolesterol,

alcohol-alkohol yang tinggi, misalnya setilalkohol (C16H33OH)

yang biasanya terdapat dalam malam. Alkohol tidak jenuh dalam

lipida adalah dalam bentuk pigmen (zat warna) yang penting ialah

antara lain:

1. Fitol (Phytol), terdapat pada hidroksil klorofil

2. Lycophyl, zat warna merah yang terdapat pada buah tomat yang

merah, semangka dan sebagainya

3. Vitamin A dan Karoten, yang penting untuk bekerjanya mata,

larut dalam minyak/lemak. Kekurangan vitamin A dapat

disembuhkan dengan vitamin A dan juga oleh beberapa pigmen

dari tumbuh-tumbuhan misalnya karoten. Karoten disebut juga

pro-vitamin A, karena sesuatu pengaruh dalam tubuh dapat

menjadi vitamin A.

4. Kolesterol, termasuk golongan sterol, terdapat dalam lemak

hewani, tidak terdapat dalam lemak tumbuh-tumbuhan. Dalam

darah terdapat dalam keadaan bebas dan sebagai ester, dimana

kolesterol terikat dengan asam lemak tidak jenuh. Perbandingan

kolesterol bebas dan sebagai ester adalah 70 % ester dan 30 %

bebas. Kolesterol mempunyai pengaruh penting pada

atherosklerosis = pengerasan dinding pembuluh darah.

Reaksi warna untuk sterol

82

Page 20: Lipida Modul

1. Reaksi Lieberman – Bourchard

Sterol dalam kloroform direaksikan dengan asam asetat

anhidrida dan asam sulfat pekat menghasilkan warna hijau

biru. Reaksi ini adalah dasar dari penentuan kolorimetris dari

keolesterol dalam darah. Kekurangan reaksi ini ialah pelbagai

sterol menghasilkan warna yang sama.

2. Test Salkowsky

Sterol dalam kloroform ditambah asam sulfat pekat dengan

volume yang sama, lapisan kolesterol berwarna biru

kemerahan (purple) dan lapisan asam berwarna kuning

berfluoresensi hijau.

83

Page 21: Lipida Modul

RINGKASAN LIPIDA

1. Defenisi :

Lipida adalah suatu senywaa organik yang merupakan ester dan

alkohol dan asam lemak. Alkoholnya bisa berupa :

- gliserol

- alkohol alifatik panjang

- sfingol

- kolesterol

- sterol

- dan lain-lain

2. Bila alkoholnya gliserol terbentuk triasil gliserol atau

trigliserida. Bila alkoholnya : alkohol alifatik panjang

golongan malam (waxes).

Keduanya termasuk lipida sederhana (simple lipids).

84

Page 22: Lipida Modul

3. Bila alkoholnya sfingol maka dapat terbentuk bermacam-macam

senyawaan, seperti : serebrosida (glikolipida), sulfatida,

gangliosida, sfingomielin. Termasuk : Lipida majemuk.

4. Bila alkoholnya kolesterol atau sterol maka akan termasuk lipida

yang diturunkan (derivated lipid).

5. Ikatan antara lipida dan protein lipoprotein merupakan

bagian dari sel yang penting, terbentuk dalam membran sel dan

pada mitochondria dalam sitoplasma berfungsi sebagai alat

pengangkut lipida dalam darah (transpor lipid).

Komponen lipida yang membentuk lipoprotein adalah : TG (triasil

gliserida), kolesterol, kolesterol ester, phospho lipid (PL), Free

Fatty Acid (FFA).

Berarti kadar lipida tertinggi berada dalam lipoprotein.

- Kilomikron mengandung T G

- VLDL mengandung T G

- LDL mengandung Kolesterol

- HDL mengandung PL

Di alam, lemak dapat berada dalam 3 bentuk asam lemak :

6. Asam lemak rantai panjang (LCT = Long Chain Triglyceride)

Banyak terdapat dalam lemak hewan dan pada suhu kamar

berbentuk padat, misalnya gajih.

7. Asam lemak rantai sedang (MCT = Medium Chain Triglyceride)

Dalam lemak nabati, pada suhu kamar berbentuk cair (minyak),

misalnya minyak kelapa, minyak kacang dan lain-lain.

8. Asam lemak rantai pendek (SCFA = Short Chain Fatt Acid)

85

Page 23: Lipida Modul

Pada suhu kamar berbentuk gas, disebut : Volatile Fatty Acid

SCFA dalam tubuh manusia merupakan hasil metabolisme serat

makanan (dietary fiber) oleh bakteri anaerob usus besar dan

merupakan anion terbanyak serta merupakan energi utama usus

besar.

LCT (C12 – C18) lebih sukar dicerna

MCT (C6 – C12) lebih mudah dicerna menjadi

SCFA (C2 – C6) asam lemak bebas + monogliserida

Asam lemak dapat berupa rantai atom karbon yang jenuh (SFA =

Saturated Fatty Acid) dan tidak jenuh (UFA = Unsaturated Fatty

Acid). UFA banyak terdapat dalam lemak nabati serta lebih mudah

diabsorpsi daripada SFA.

86