LIMIT A. Pendahuluan 1. Dalam kehidupan sehari-hari pengertian limit sebenarnya sudah sering kita temui, misal seseorang yang akan jatuh ke sungai, dikatakan “hampir saja si A jatuh ke sungai. Atau Rumah si B hampir terbakar, dan lainnya. Semua itu merupakan hubungan dengan pengertian limit. 2. a) Jika ada suatu garis yang memotong suatu lingkaran tepat satu titik, maka garis tersebut dikatakan menyinggung lingkaran (limit). b) Jika garis tersebut memotong kurva tepat satu kali, maka belum tentu garis tersebut menyinggung kurva. c) Jika titik P dan Q pada suatu kurva dalam bidang xy, maka garis PQ adalah garis potong pada kurva tersebut. Jika titik Q digerakkan menuju ke titik P, maka terjdilah garis singgung pada kurva tersebut di titik P. Dikatakan bahwa garis PQ menuju ke posisi limit. 3. Luas pada suatu bidang xy, yang berada dibawah suatu kurva yang sukar menghitungnya, dapat dilakukan dengan cara membuat segiempat-segiempat di bawah kurva tersebut dan menjumlahkannya. Maka hasilnya akan mendekati luas yang sebenarnya dapat dikatakan nilai limit. B. Definisi Limit. Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati suatu nilai c, ditulis : lim → = Artinya jika nilai x mendekati nilai c, maka f(x) mendekati L. Sifat – sifat limit : 1. → = 2. () → = () → 3. [+ ]→ = () → + () →
52
Embed
LIMIT A. Pendahuluan · anggota dari S. 2. f(x 0) = nilai minimum jika f pada domain S berlaku f(x ... 2 ( 4 + x2)-1/2 ... Fungsi F(x) = disebut integral tak tentu dari fungsi f(x
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LIMIT
A. Pendahuluan
1. Dalam kehidupan sehari-hari pengertian limit sebenarnya sudah sering kita temui,
misal seseorang yang akan jatuh ke sungai, dikatakan “hampir saja si A jatuh ke
sungai. Atau Rumah si B hampir terbakar, dan lainnya.
Semua itu merupakan hubungan dengan pengertian limit.
2. a) Jika ada suatu garis yang memotong suatu lingkaran tepat satu titik, maka garis
tersebut dikatakan menyinggung lingkaran (limit).
b) Jika garis tersebut memotong kurva tepat satu kali, maka belum tentu garis tersebut
menyinggung kurva.
c) Jika titik P dan Q pada suatu kurva dalam bidang xy, maka garis PQ adalah garis
potong pada kurva tersebut. Jika titik Q digerakkan menuju ke titik P, maka
terjdilah garis singgung pada kurva tersebut di titik P. Dikatakan bahwa garis PQ
menuju ke posisi limit.
3. Luas pada suatu bidang xy, yang berada dibawah suatu kurva yang sukar
menghitungnya, dapat dilakukan dengan cara membuat segiempat-segiempat di
bawah kurva tersebut dan menjumlahkannya. Maka hasilnya akan mendekati luas
yang sebenarnya dapat dikatakan nilai limit.
B. Definisi Limit.
Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati suatu nilai c, ditulis :
lim𝑥→𝑐
𝑓 𝑥 = 𝐿
Artinya jika nilai x mendekati nilai c, maka f(x) mendekati L.
Sifat – sifat limit :
1. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑐𝑥 → 𝑐
= 𝑐
2. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑐𝑓(𝑥)
𝑥 → 𝑐= 𝑐
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑓(𝑥)𝑥 → 𝑐
3. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 [𝑓 + 𝑔]𝑥
𝑥 → 𝑐=
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑓(𝑥)𝑥 → 𝑐
+ 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑔(𝑥)
𝑥 → 𝑐
4. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 [𝑓. 𝑔](𝑥)
𝑥 → 𝑐=
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑓(𝑥)𝑥 → 𝑐
. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑔(𝑥)
𝑥 → 𝑐
5. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 [
𝑓
𝑔](𝑥)
𝑥 → 𝑐=
lim 𝑥→𝑐 𝑓(𝑥)
lim 𝑥→𝑐 𝑔(𝑥)
Dimana c adalah bilangan konstan sembarang.
Contoh :
1. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 4𝑥𝑥 → 2
= 4 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑥𝑥 → 2
= 4 .2 = 8
2. 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 (𝑥2 + 4𝑥)
𝑥 → 2= 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑥2
𝑥 → 2+
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 4𝑥𝑥 → 2
= 22 + 4 . 2 = 4 + 8 = 12
Limit Besar Tak Hingga.
Adalah limit dengan rumus : 1. lim𝑛→∞ 𝑓 𝑥 = 𝐿
2. lim𝑛→− ∞ 𝑓 𝑥 = 𝐿
Contoh :
1. lim𝑥→∞1
𝑥=
1
∞= 0
2. lim𝑥→∞3𝑥−2
6𝑥+10= lim𝑥→∞
3−2/𝑥
6+10/𝑥= 1/2
Limit Palsu.
Adalah limit dengan bentuk : lim𝑥→𝑐 𝑓 𝑥 = ∞ atau lim𝑥→𝑐 𝑓 𝑥 = − ∞
Contoh :
1. lim𝑥→01
𝑥2 = 1
0 = ∞
2. lim𝑥→1𝑥2
𝑥−1 =
lim 𝑥→1 𝑥2
lim 𝑥→1 𝑥−1 =
1
1−1 = ∞
C. Derivatif
Definisi : Derivatif fungsi f (ditulis f’ ) adalah fungsi dengan rumus :
f’(x) = lim∆𝑥 →0𝑓 𝑥+ ∆𝑥 – 𝑓 ( 𝑥 )
∆𝑥
apabila limit ini ada.
Contoh 1 : Cari f’(x) jika f(x) = x2
Jawab :
f(x) = x2 - f( 𝑥 + ∆𝑥 ) = ( 𝑥 + ∆𝑥 )
2 = x
2 + 2 x ( ∆𝑥 ) + ( ∆𝑥 )
2
Sehingga f’(x) = lim∆𝑥 →0𝑓 𝑥+ ∆𝑥 – 𝑓 ( 𝑥 )
∆𝑥
= lim∆𝑥 →0( 𝑥+ ∆𝑥 )2– 𝑥2
∆𝑥
= lim∆𝑥 →0𝑥2+ 2𝑥 ∆𝑥 + (∆𝑥)2 − 𝑥2
∆𝑥
= 2x
Jadi f(x) = x2 - f’(x) = 2x.
Secara umum f(x) = xn - f’(x) = nx
n-1
Rumus- Rumus :
1. f(x) = C , maka f’ (x) = 0; atau y = C; maka y’ = 𝑑𝑦
𝑑𝑥 = 0
2. y = xn
, maka y’ = n xn-1
3. Y = f(x) +
− g(x) ; maka Y’ = f’(x)
+
− g’(x)
4. Y = f(x) . g(x) ; maka Y’ = f(x) . g’(x) + f’(x) . g(x)
5. Y = 𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥) ; maka Y’ =
𝑔(𝑥) 𝑓 ′ (𝑥) − 𝑔′ (𝑥) 𝑓(𝑥)
[𝑔 𝑥 ]2
6. Y = [f(x)]n ; maka Y’ = n [f(x)]
n-1 . f’(x)
Contoh : Cari y’ jika
1. y = 5; maka y’ = 0
2. y = x5 ; maka y’ = 5 x
4
3. y = [ x5 + 3 ] + [ x
2 + 5 ] ; maka y’ = [5x
4] + [2x]
4. y = [ x5 + 3 ] . [ x
2 + 5 ] ; maka y’ = [ x
5 + 3 ] . [ 2x ] + [ 5x
4 + 3 ] . [ x
2 + 5 ]
5. y = 𝑥5 + 3
𝑥3 ; maka y’ = 𝑥3 [5𝑥4] − [3𝑥2] [𝑥5+3]
[𝑥3]2
6. y = [ x5 + 3 ]
7 ; maka y’ = 7 [ x
5 + 3 ]
6 . [ 5x
4 ]
D. Nilai Maksimum, Minimum, dan Titik Stasioner
1. f(x0 ) = nilai maksimum jika f pada domain S berlaku f(x0 ) ≥ f(x) untuk setiap x
anggota dari S.
2. f(x0 ) = nilai minimum jika f pada domain S berlaku f(x0 )≤ f(x) untuk setiap x
anggota dari S.
3. Misal f(x) = 1
𝑥 dan S = [1,3], maka f(1) = 1 adalah nilai maksimum dan f(3) =
1
3
adalah nilai minimum.
4. Titik Stasioner diperoleh dari f’(x) = 0. Merupakan titik yang akan memberikan f
bernilai maksimum atau minimum.
5. Misal f(x) = x2 dan S = [ -1, 3], maka f( -1) = 1, f(3) = 9.
Turunan dari f(x) adalah f’(x) = 2x = 0, jadi x = 0, maka f(0) = 0
Sehingga f(x) = x2 , nilai maksimumnya adalah 9 dan nilai minimumnya = 0.
6. Sebuah kapal terhenti di tengah laut di A, berjarak 2 mil ke pantai B, jika yang akan
dituju untuk mencari bantuan adalah di C yang berjarak 6 mil dari B. Berapa waktu
tercepat jika, berlari di darat kecepatannya 10 mil/jam dan naik sekoci kecepatannya 6
mil/jam.
Jawab :
a). Dari A ke B kemudian ke C
Dari A ke B naik sekoci maka waktu yang diperlukan :
W = 𝐽
𝐾 =
2 𝑚𝑖𝑙
6 𝑚𝑖𝑙 /𝑗𝑎𝑚 =
1
3 jam = 20 menit
dari B ke C lari, maka waktu yang diperlukan : W = 𝐽
𝐾 =
6 𝑚𝑖𝑙
10 𝑚𝑖𝑙 /𝑗𝑎𝑚 =
6
10 jam = 36 menit
jadi keseluruhan waktu yang digunakan = 56 menit.
b) Dari A langsung ke C :
dari A langsung ke C maka waktu yang diperlukan : W = 𝐽
𝐾 =
4+36 𝑚𝑖𝑙
6 𝑚𝑖𝑙 /𝑗𝑎𝑚 =
6,3
6 jam = 1,05 jam
= 63 menit.
c) Dari A ke D kemudian ke C :
dari A ke D naik sekoci maka waktu yang diperlukan : W = 𝐽
𝐾 =
4+ 𝑥2 𝑚𝑖𝑙
6 𝑚𝑖𝑙 /𝑗𝑎𝑚 =
4+ 𝑥2
6 jam
dari D ke C lari, maka waktu yang diperlukan : W = 𝐽
𝐾 =
(6−𝑥 ) 𝑚𝑖𝑙
10 𝑚𝑖𝑙 /𝑗𝑎𝑚 =
(6−𝑥 )
10 jam
jadi keseluruhan waktu yang digunakan : W = { 4+ 𝑥2
6 +
(6−𝑥 )
10 } jam
W = 4+ 𝑥2
6 +
(6−𝑥 )
10
= 1
6 4 + 𝑥2 +
1
10 ( 6 – x )
= 1
6 ( 4 + x
2 )
1/2 +
1
10 ( 6 – x )
Maka W’ = 1
6 .
1
2 ( 4 + x
2 )
-1/2 (2x) +
1
10 ( – 1 )
= 𝑥
6 ( 4+ 𝑥2 -
1
10
= 10 𝑥−6 ( 4+ 𝑥2
60 4+ 𝑥2
Karena nilai ekstrim dapat dicari dari persamaan W’ = 0
Dari W’ = 10 𝑥−6 ( 4+ 𝑥2
60 4+ 𝑥2 -- 60 4 + 𝑥2 ≠ 0
Jadi 10 x - 6 4 + 𝑥2 = 0
10 x = 6 4 + 𝑥2
100 x2 = 36 ( 4 + x
2 )
100 x2 = 144 + 36 x
2
Maka didapat nilai x1 = 3/2 dan x2 = - 3/2
Jadi didapat nilai W = { 4+ 𝑥2
6 +
(6−𝑥 )
10 } jam
W = { 4+ (
3
2)2
6 +
(6−3
2 )
10 } jam = {
4+ (9
4)
6 +
(9
2 )
10 } jam = {
(25
4)
6 +
9
20 } jam
= { 5/2
6 +
9
20 } jam = {
5
12 +
9
20 } jam = { 25 + 27 } menit
= 52 menit.
7. Suatu proyek pemasangan pipa air minum dari sumber air ke suatu lokasi
penampungan. Dari sumber air ke penampungan memotong jalan raya dengan lebar
14 meter, jika jarak sumber air ke lokasi penampungan sejauh 100 m. Hitunglah biaya
minimum jika pemasangan pipa di bawah aspal jalan raya biayanya 4 juta/meter dan
di tepi jalan 2 juta/meter.
Jawab :
a) Jarak dari A ke B = 14 m dan dari B ke C = 100 m
Jika akan dilakukan pemasangan dari A ke B, kemudian dari B ke C, maka biaya yang
diperlukan sebesar:
dari A ke B biaya pemasangan yang diperlukan = 14 x 4 = 56 juta
dari B ke C biaya pemasangan yang diperlukan = 100 x 2 = 200 juta
Jadi keseluruhan biayanya = 256 juta.
b) Biaya pemasangan dari A langsung ke C sebesar = 4 x 142 + 1002 = 4 x 10196
= 4 x 100,97 = 403,9 juta
c) Jika pemasangan dilakukan dengan cara :
dari A ke D biaya yang diperlukan = 4 x 𝑥2 + 142 juta
dari D ke C biaya yang diperlukan = 2 x ( 100 – x ) juta
jadi keseluruhan biaya = B = 4 𝑥2 + 142 + 2 ( 100 – x )
= 4 𝑥2 + 196 + 200 – 2x 𝑑𝐵
𝑑𝑥 = 0
4𝑥
𝑥2+ 196 - 2 = 0
4𝑥
𝑥2+ 169 = 2
4x = 2 𝑥2 + 196
16 x2 = 4 ( x
2 + 196 )
16 x2 = 4 x
2 + 784
12 x2 = 784
x2 = 784/12 = 65,3
x1 = 8,08 dan x2 = - (t.m)
jadi keseluruhan biaya = B = 4 8,082 + 196 + 2 ( 100 – 8,08 ) = 248,5 juta
8. Kertas karton berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisinya berukuran 15 cm. Jika
setiap ujung dipotong berbentuk bujur sangkar. Berapa ukuran kotak terbuka dengan
volume terbesar yang dapat dibuat dari karton tsb.
Jawab :
Volume kotak terbuka adalah V = luas alas . tinggi = s . s . t = ( 15-2x ) ( 15-2x ) x
V = 4x3 – 60x
2 + 225x
𝑑𝑉
𝑑𝑥 = 0
12x2 – 120x + 225 = 0
x1,2 = −𝑏
+
− 𝑏2− 4𝑎𝑐
2𝑎 =
120 +
− 14400−10800
24 =
120 +
− 3600
24 =
120 +
− 60
24
x1 = (120+60)/24 = 7,5 ; x1 = (120-60)/24 = 2,5
Jadi volume terbesar jika x = 2,5
Sehingga V = 4(2,5)3 – 60(2,5)
2 + 225(2,5) = 62,5-375+562,5 = 250
9. Suatu perusahaan akan menjual barang hasil produksinya dengan harga Rp 5000,-
/biji. Serta setiap harinya menjual minimal 1000 satuan. Jika harga barang tersebut
harganya dikurangi Rp 100,-/biji maka jumlah yang terjual akan meningkat 100
satuan.
Cari : a) fungsi harga, jika x = banyak barang yang terjual.
b) fungsi pendapatan.
c) pendapatan harian maksimum.
Jawab :
a) h(x) = 5000 – 100 [ 𝑥−1000
100 ] = 6000 – x
b) p(x) = x . h(x) = 6000 x – x2
c) 𝑑 𝑝(𝑥)
𝑑𝑥 = 6000 – 2x = 0, jadi x = 3000.
Berarti pendapatan perhari = 6000(3000) –(3000)2 = 9.000.000
INTEGRAL
A. Integral Tak Tentu.
Definisi : Fungsi F(x) = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 disebut integral tak tentu dari fungsi f(x) pada interval
tertutup [a,b] jika F’(x) = f(x) ∀ x ∈ [a,b]
Rumus : 𝑥𝑛 𝑑𝑥 = 1
𝑛+1 𝑥𝑛+1 + 𝐶
Contoh :
1. 𝑥3 𝑑𝑥 = 1
4 𝑥4 + 𝐶
2. 𝑥5 𝑑𝑥 = 1
6 𝑥6 + 𝐶
3. 𝑥 [𝑥2 + 3]7 𝑑𝑥 = ........; misal A = x2 + 3, maka dA = 2x dx
= 𝑥 𝐴7 𝑑𝐴
2𝑥
= 1
2 𝐴7 𝑑𝐴
= 1
16 [ x
2 + 3 ]
8 + C
B. Integral Tertentu
∆ L1 = f(x1 ) . ∆ x1
∆ L2 = f(x2 ) . ∆ x2
.............................
∆ Ln = f(xn ) . ∆ xn
------------------------ +
L = ∆ 𝐿𝑖𝑛𝑖=1 = 𝑓( 𝑥𝑖 )
𝑛𝑖=1 . ∆𝑥𝑖
L = lim∆𝑥𝑖 𝑓( 𝑥𝑖 )
𝑛𝑖=1 . ∆𝑥𝑖 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑏
𝑎
Jadi, L= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥𝑏
𝑎
C. Pengembangan Rumus.
1. L = [ 𝑓 𝑥 − 𝑔 𝑥 ]𝑑𝑥𝑏
𝑎
2. V = 𝜋 [ 𝑓 𝑥 ]2𝑑𝑥𝑏
𝑎
3. V = 𝜋 { [ 𝑓 𝑥 ]2 – 𝑔 𝑥 ]2 𝑑𝑥𝑏
𝑎
4. P(AB) = 1 + [ 𝑑𝑦
𝑑𝑥 ]2
𝑏
𝑎 dx
5. L(AB) = 2𝜋 𝑦 1 + [ 𝑑𝑦
𝑑𝑥 ]2
𝑏
𝑎 dx
Contoh :
1. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = x2 ; sumbu x; dan garis tegak x
= 2.
Jawab :
L = 𝑥2 𝑑𝑥 = [ 1
3 𝑥3 ]0
22
0 =
8
3
2. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = ex ; dari titik x=0 sampai dengan
x = 2.
Jawab :
L = 𝑒𝑥 𝑑𝑥 = [ 𝑒𝑥 ]022
0 = e
2 – e
0
3. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = x2 dan y = 4.
Jawab :
L = [ 4 − 𝑥2 ] 𝑑𝑥 = [ 4𝑥 − 1
3𝑥3 ]−2
22
−2 = [8-8/3] – [ -8+8/3] = 32/3
4. Hitung volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh garis y =
x, x = 4, dan sumbu x, kemudian diputar keliling sumbu x.
Jawab :
L = 𝜋 𝑥2 𝑑𝑥 = 𝜋[ 1
3𝑥3 ]0
44
0 = 64/3 𝜋
5. Hitung volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh garis y =
𝑥, y = 4, dan sumbu y kemudian diputar keliling sumbu x.
Jawab :
L = 𝜋 [42 − 𝑥 2
] 𝑑𝑥 = 𝜋[ 16𝑥 − 1
2 𝑥2 ]0
1616
0 = 128 𝜋
6. Hitung panjang kurva y = x, dari titik A(1,1) sampai B(4,4).
Jawab : P(AB) = 1 + [ 𝑑𝑦
𝑑𝑥 ]2
𝑏
𝑎 dx = 1 + 1
4
1 dx = 3 2
7. Hitung luas luasan busur putar jika kurva y = x, dari titik A(1,1) sampai B(4,4),
diputar keliling sumbu x.
Jawab : L(AB) = 2𝜋 𝑦 1 + [ 𝑑𝑦
𝑑𝑥 ]2
𝑏
𝑎 dx
= 2𝜋 𝑥 1 + 1 4
1 dx = 15 2 𝜋
D. Hubungan Koordinat Kartesius Dan Koordinat Polar (Kutub)
P(x,y) = P(r,𝜃 ) dimana x = r cos 𝜃 dan y = r sin 𝜃
Sehingga : Persamaan lingkaran x2 + y
2 – 2ax = 0 dalam koordinat polar r = 2a cos 𝜃
Persamaan lingkaran x2 + y
2 + 2ax = 0 dalam koordinat polar r = - 2a cos 𝜃
Persamaan lingkaran x2 + y
2 – 2ay = 0 dalam koordinat polar r = 2a sin 𝜃
Persamaan lingkaran x2 + y
2 + 2ay = 0 dalam koordinat polar r = - 2a sin 𝜃
Cardioda r = a ( 1 – Cos 𝜃 )
Cardioda r = a ( 1 + Cos 𝜃 )
Gambar r = 2a cos 𝜃
𝜃 0 30 45 60 90 135 180 225 270 300 360
Cos 𝜃 1 0,8 0,7 0,5 0 -0,7 -1 -0,7 0 0,5 1
r 2a 1,6 1,4a a a 2a
Gambar r = 2a sin 𝜃
𝜃 0 30 45 60 90 135 180 225 270 300 360
Sin 𝜃 0 0,5 0,7 0,8 1 0,7 0 -0,7 -1 -0,8 0
r 0 a 1,4a 1,6a 2a 1,4a 0
Gambar Cardioda r = a ( 1 – Cos 𝜃 )
𝜃 0 30 45 60 90 135 180 225 270 300 360
Cos 𝜃 1 0,8 0,7 0,5 0 -0,7 -1 -0,7 0 0,5 1
r 0 0,2a 0,3a 0,5a A 1,7a 2a 1,7a a 0,5a 0
Dalam koordinat kutub L= 1
2 𝑟2𝛽
𝛼 d𝜃
Contoh : Tentukan luas daerah di kuadran I, yang berada diluar lingkaran r = 2 dan didalam
lingkaran r = 4 cos 𝜃
( [cos 𝑥 ]𝑛 𝑑𝑥 = [cos 𝑥 ]𝑛−1 . [sin 𝑥 ]
𝑛 +
𝑛−1
𝑛 [cos 𝑥 ]𝑛−2 𝑑𝑥
Jawab : L= 1
2 𝑟2𝛽
𝛼 d𝜃 =
1
2 { [ 16 𝑐𝑜𝑠2𝜋/3
0 𝜃] – 4 ] d𝜃
= 1
2 [ 16 𝑐𝑜𝑠2𝜋/3
0 𝜃] d𝜃 - 2
𝜋/3
0 d𝜃
= 8 [cos 𝜃 ] [sin 𝜃 ]0
𝜋/3
2 + 4
𝜋/3
0 d𝜃 - 2
𝜋/3
0 d𝜃
= 4 cos (𝜋/3) .sin (𝜋/3) + 2 (𝜋/3)
E. Integral Lipat Dua
∆ V1 = f(x1 , y1 ) . ∆ L1
∆ V2 = f(x1 , y1 ) . ∆ L1
.............................
∆ Vn = f(xn , yn ) . ∆ Ln
------------------------ +
V = ∆ 𝑉𝑖𝑛𝑖=1 = f(xi , yi ) . ∆ Li𝑛
𝑖=1
V = lim∆𝐿𝑖 f(xi , yi ) . ∆ Li𝑛
𝑖=1 = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐿𝑅
Contoh :
1. Hitung volume benda yang dibatasi oleh bidang x + y + z = 2 dan bidang-bidang koordinat.
Jawab :
V = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐿𝑅
= 2 − 𝑥 − 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥2−𝑥
𝑦=0
2
𝑥=0 =
1
2 𝑥2 − 2𝑥 + 2 𝑑𝑥
2
𝑥=0 = 8/6
2. Hitung volume benda yang dibatasi oleh bidang x + z = 2 ; y = 5 dan bidang-bidang
koordinat.
Jawab :
V = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐿𝑅
= 2 − 𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑥5
𝑦=0
2
𝑥=0 = 10 − 5𝑥 𝑑𝑥
2
𝑥=0 = 10
3. Sebuah tangki berbentuk kerucut penuh dengan air. Jika tinggi tangki 10 m dan jari-jari 4
m. Maka tentukan daya yang diperlukan untuk memompa air sampai tepi atas tangki.
Jawab :
W = F . d ( daya = gaya . jarak )
∆ W = 𝛿 𝜋 [ 4𝑦
10 ]2 . ∆𝑦 . [10-y] = = 𝛿 𝜋 [
4𝑦
10 ]2 . [10-y] . ∆𝑦 = 𝛿 𝜋 [
16
100 ] . [10y
2 – y
3] . ∆𝑦
W = 𝛿 𝜋 [ 16
100 ] . [10 y2 – y3]
10
0dy =
16 𝛿 𝜋
100 [
10
3 𝑦3 −
1
4 𝑦4 ]0
10 = 133,3. 𝛿 𝜋
F. Luas Permukaan
L(P ) = 𝜕𝑧
𝜕𝑥
2
+ 𝜕𝑧
𝜕𝑦
2
+ 1𝑅
dR
Contoh 1 : Hitung luas permukaan bidang y+z = 3 yang terpotong bidang-bidang x=0, y=0,
z=0, dan x = 5.
Jawab :
z=3-y - 𝜕𝑧
𝜕𝑥 = 0 ; dan
𝜕𝑧
𝜕𝑦 = -1
L(P) = 0 + 1 + 13
𝑦=0
5
𝑥=0 dy dx = 2 [𝑦]0
35
𝑥=0 dx = 2 3
5
𝑥=0 dx = 2 [3𝑥]0
5 = 15 2
Contoh 2 : Hitung luas permukaan bidang x+z = 3 yang terpotong bidang-bidang x=0, y=0,
z=0, dan y = 5.
Jawab :
z=3-x - 𝜕𝑧
𝜕𝑥 = -1 ; dan
𝜕𝑧
𝜕𝑦 = 0
L(P) = 1 + 0 + 15
𝑦=0
3
𝑥=0 dy dx = 2 [𝑦]0
53
𝑥=0 dx = 2 5
5
𝑥=0 dx = 2 [5𝑦]0
3 = 15 2
G. Transformasi Jacobian
Misal 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦𝑅
akan diganti dengan variabel baru U dan V, dimana antara U dan V
dengan x dan y terdapat hubungan fungsional x = h(U,V) dan y = g(U,V) serta setiap pasang
(U,V) terdapat satu pasang (x,y); Maka
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦𝑅
= 𝑓 𝑈, 𝑉 , 𝑔 𝑈, 𝑉 𝐽 𝑑𝑈 𝑑𝑉𝑅
dimana J =
𝜕𝑥
𝜕𝑈
𝜕𝑥
𝜕𝑉𝜕𝑦
𝜕𝑈
𝜕𝑦
𝜕𝑉
Misal x = r cos 𝜃 dan y = r sin 𝜃 ,
maka 𝜕𝑥
𝜕𝑟 = cos 𝜃 ;
𝜕𝑥
𝜕𝜃 = - r sin 𝜃 dan
𝜕𝑦
𝜕𝑟 = sin 𝜃 ;
𝜕𝑦
𝜕𝜃 = r cos 𝜃
sehingga J =
𝜕𝑥
𝜕𝑟
𝜕𝑥
𝜕𝜃𝜕𝑦
𝜕𝑟
𝜕𝑦
𝜕𝜃
= cos 𝜃 −𝑟 sin 𝜃sin 𝜃 𝑟 cos 𝜃
= r (cos 𝜃)2 + r (sin 𝜃)
2 =
= r { (cos 𝜃)2 + (sin 𝜃)
2 } = r . 1 = r
Jadi 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦𝑅
= 𝑓 𝑟, 𝜃 𝐽 𝑑𝑟 𝑑𝜃𝑅
= 𝑓 𝑟, 𝜃 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃𝑅
Contoh 1 : Hitung volume benda dibawah permukaan z = x2 + y
2; diatas bidang z = 0 dan di
dalam tabung x2 + y
2 = 2x.
Jawab :
V = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦𝑅
= [𝑥2𝑦
+ 𝑦2 ] 𝑑𝑦 𝑑𝑥𝑥
Dengan transformasi Jacobian :
z = x2 + y
2 = r
2 ;
x2 + y
2 = 2x dirubah menjadi r
2 = 2r cos 𝜃 jadi r = 2 cos 𝜃
didapat batas untuk 𝜃 adalah 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋/2 dan untuk r adalah 0 ≤ 𝑟 ≤ 2 cos 𝜃
V1 = 𝑓 𝑟, 𝜃 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃𝑅
= 𝑟22 cos 𝜃
𝑟=0 . 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
𝜋/2
𝜃=0 = 𝑟32 cos 𝜃
𝑟=0 𝑑𝑟 𝑑𝜃
𝜋/2
𝜃=0
= 1
4 [𝑟4]0
2 cos 𝜃 𝑑𝜃𝜋/2
𝜃=0 =
1
4 [ 16 (cos 𝜃 )4 𝑑𝜃
𝜋/2
𝜃=0 = 4
3
4 (cos 𝜃 )2 𝑑𝜃
𝜋/2
𝜃=0
= 3 1
2 𝑑𝜃
𝜋/2
𝜃=0 = [3/2] [ 𝜋/2]
V = 2 V1 = = [3/2][ 𝜋
Contoh 2 : Hitung volume benda dibawah permukaan z = x2 + y
2; diatas bidang z = 0 dan di
dalam tabung x2 + y
2 = 2y.
Daftar Pustaka Referensi.
1. Edwin J. Purcell, Dale Varberg, Kalkulus Dan Geometri Analitis, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
2. Frank Ayres JR, Differential And Integral Calculus, Schaum’s Outline Series
3. Earl W. Swokowski, Calculus With Analytic Geometry, Marquette University
INTEGRASI NUMERIK
Pendahuluan.
Integral suatu fungsi disajikan dalam bentuk : 𝑓 𝑥 𝑑𝑥𝑏
𝑎
Integral tersebut digunakan untk menghitung luasan yang dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu
x, dengan batas x=a dan x=b.
Metode Trapesium.
Metode Trapesium merupakan metode pendekatan integral numerik, dalam metode ini kurva
lengkung dari fungsi f(x) dianggap garis lurus.
Metode Trapesium 1 pias.
Sehingga untuk menghitung suatu luasan yang dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu x dari x=a
sampai x = b, dihitung dengan rumus L = [b-a] 𝑓 𝑎 + 𝑓(𝑏)
2
Contoh : Hitung luas bidang datar dibatasi oleh y = x2 dan sumbu x dari x = 2 sampai x = 5.