Top Banner
LIMBAH PENGOLAHAN PISANG Oleh: Liliana Theresia / 6112041
15

Limbah Pengolahan Pisang

Aug 11, 2015

Download

Documents

pemanfaatan limbah2 pisang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Limbah Pengolahan Pisang

LIMBAH PENGOLAHAN PISANG

Oleh:Liliana Theresia / 6112041

Page 2: Limbah Pengolahan Pisang

Tanaman Pisang (Musaceaea sp) merupakan tanaman penghasil buah yang banyak terdapat di Indonesia. Buahnya banyak disukai untuk dikonsumsi secara langsung sebagai buah atau diolah menjadi produk konsumsi lain sepert pisang goreng, kue, keripik, selai dan sirup, bahan pengisi roti, dan sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah yang sangat banyak jumlahnya. Konsumsi pisang dengan diolah lebih dahulu maupun konsumsi langsung menghasilkan limbah padat berupa kulit pisang. Limbah ini banyak terdapat di daerah-daerah yang memproduksi produk pisang. Limbah ini masih tidak bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, melainkan hanya sebagai limbah tak berguna. Padahal, jika diolah secara tepat maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan sehingga bernilai komersial.

Page 3: Limbah Pengolahan Pisang

Bahan baku produksi pektin• Menurut hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan

Industri, tanaman pisang mengandung berbagai macam senyawa seperti air, gula pereduksi, sukrosa, pati, protein kasar, pektin, protopektin, lemak kasar, serat kasar, dan abu. Sedangkan didalam kulit pisang terkandung senyawa pektin yang cukup besar.

• Pektin sebagai hasil industri mempunyai banyak manfaat diantaranya bahan dasar Industri makanan dan minuman, industri farmasi. Pektin diperoleh dari dinding sel tumbuhan daratan. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metil (metilasi) menjadi gugus metoksil.

Page 4: Limbah Pengolahan Pisang

• Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel seperti yang terjadi pada pembuatan selai. Derajat metilasi atau jumlah gugus karboksil yang teresterifikasi dengan metil menentukan suhu pembentukan gel. Semakin tinggi derajat metilasi semakin tinggi suhu pembentukan gel.

• Pektin pada tanaman banyak terdapat pada lapisan kulit pada buah. Pektin dapat membentuk gel dengan bantuan adanya asam dan gula. Penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabiliser emulsi untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.

Page 5: Limbah Pengolahan Pisang

• Kulit pisang dicuci dan dikeringkan dengan sinar matahari, setelah kering kulit pisang tersebut dihancurkan menggunakan blender. Masukkan kulit pisang ke dalam labu, sebagai pelarut digunakan Asam Klorida dan Asam Asetat dengan Normalitas 0,05 N. Pemanas listrik dihidupkan setelah suhu yang diinginkan tercapai (70 OC- 80 OC). Sampel dimasukkan dalam labu dan pengaduk magnetik dijalankan. Setelah diekstraksi, bahan disaring dengan kertas saring dalam keadaan panas. Filtrat dari hasil penyaringan ditambah dengan etanol 96% dengan perbandingan volume 1: 1 sambil diaduk-aduk sehingga terbentuk endapan. Presipitat dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring dengan menggunakan kertas saring. Lakukan pemurnian presipitat dengan menggunakan etanol secara berulang-ulang. Setelah itu keringkan dalam oven pada suhu 37-450C sampai diperoleh pektin kering.

Page 6: Limbah Pengolahan Pisang

Bahan baku bioetanol

Kulit pisang digunakan karena mengandung karbohidrat. Karbohidrat tersebut diurai terlebih dahulu melalui proses hidrolisis kemudian difermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cereviseae menjadi alkohol. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan dari fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme . Bioetanol diartikan juga sebagai bahan kimia yang diproduksi dari bahan pangan yang mengandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium.

Page 7: Limbah Pengolahan Pisang

• Berdasarkan tabel 1, komposisi terbanyak kedua pada kulit pisang adalah karbohidrat yang digunakan untuk fermentasi alkohol. Oleh karena itu kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioethanol

Page 8: Limbah Pengolahan Pisang

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG

Page 9: Limbah Pengolahan Pisang
Page 10: Limbah Pengolahan Pisang

• Elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Selain jeruk dan apel, buah lain dapat juga menghasilkan listrik. Kulit pisang dan jeruk terbukti dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah.

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.

Bahan baku baterai kering

Page 11: Limbah Pengolahan Pisang

• Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.

• Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai kontrol mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida. Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g. Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air (H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antar baterai kulit pisang dan baterai kontrol cukup besar.

Page 12: Limbah Pengolahan Pisang

• Sedangkan diantara ketiga jenis pisang, maka pisang susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan.

• Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang.

• Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan Diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.

Page 13: Limbah Pengolahan Pisang

• Cara pembuatannya adalah kulit pisang dan jeruk di buat jus. Setelah itu dibuat sel elektrokimia dengan mengambil gelas kimia lalu larutan jus tadi ditaruh didalam gelas tersebut. Kemudian dibuat elektroda-elektroda yang terbuat dari Cu dan Zn. Tembaga dan seng disambung dengan kabel kemudian dibantu dengan tutup dari gabus.

• Sel adalah satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup. Kita ukur beda potensial dan kuat arus setelah itu di aplikasikan atau dihubungkan kabel tersebut dengan benda percobaan. Aplikasi yang paling sederhana dan mudah diamati adalah kalkulator dan jam digital, begitu disambungkan kalkulator dan jam tersebut bisa hidup normal seperti dihubungkan dengan batu baterai

• Dibandingkan dengan membeli batu batere, dengan menggunakan limbah kulit pisang sebagaipengganti batu batere akan mengurangi limbah dari pisang selain itu akan meningkatkan nilai jual dari kulit pisang itu sendiri dan akan mengurangi penggunaan batu batere yang kurang ramah lingkungan

Page 14: Limbah Pengolahan Pisang

Sementara itu masih banyak manfaat lain dari kulit pisang selain yang telah disebutkan di atas. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

• Memurnikan airMenurut sebuah penelitian di jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research, kulit pisang bisa menyaring logam berat terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Dalam penelitian tersebut, kulit pisang yang digunakan tidak dimodifikasi melainkan hanya dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air ayng tercemar. Cincangan kulit pisang bisa digunakan hingga 11 kali tanpa kehilangan kemampuannya untuk menyerap logam berat.

• Menyuburkan tanah Tidak hanya untuk campuran kompos, kulit pisang bisa langsung ditimbun begitu saja ke dalam tanah untuk menyuburkan tanaman di sekitarnya. Kulit pisang memiliki kandungan potassium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

Page 15: Limbah Pengolahan Pisang

• Mengkilapkan tanaman hiasBerbagai tanaman hias semacam anthurium, gelombang cinta dan sejenisnya akan lebih menarik jika daunnya tampak hijau mengkilap. Gunakan sisi dalam kulit pisang yang teksturnya lunak untuk memolesnya, maka dedaunan itu akan mengkilap dan lebih tahan lama.

• Mengkilapkan sepatu Bagian dalam dari kulit pisang mengandung potassium yang merupakan bahan penting yangterdapat dalam semir sepatu yang ada di pasaran. Setelah menggunakan kulit pisang untuk menyemir sepatu, bersihkan sisa kulit buah yang mengandung vitamin C, B komplek dan B6 itudengan menggunakan lap berbahan halus. Kandungan minyak yang terdapat dalam pisang akanmelembutkan serta mengawetkan kulit sepatu.