Top Banner
Blok 16 Life Cycle & Gerontology : Cataract & ARMD
55

Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Dec 28, 2015

Download

Documents

aa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Blok 16Life Cycle & Gerontology :Cataract & ARMD

Page 2: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Pada orang lanjut usia, penglihatan dapat berkurang akibat :

1. Cataract senilis2. Retinopathy3. Age-Related Macular Degeneration

Page 3: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Page 4: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Lensa adalah bagian dari mata yang letaknya di belakang iris dan pupil.

Anatomi lensa

Page 5: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD
Page 6: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Lensa berbentuk biconvex (cembung pada kedua arah), jernih, tembus pandang, dan tak berwarna. Berdiameter 9 – 9,5mm dan tebalnya 4,5 - 5mm. Fungsi lensa adalah untuk akomodasi.

Page 7: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Diliputi oleh selaput yakni capsula lentis anterior di bagian depan, dan capsula lentis posterior di bagian belakang. Capsula lentis bekerja sebagai membran yang semipermiabel yang dilalui oleh air dan elektrolit untuk makanannya.Lensa terikat pada corpus ciliaris dengan benang-benang halus yakni zonula zinnii, yang bermula di equator.

Page 8: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Substansi lensa terdiri dari nukleus (di tengah) dan cortex (di pinggir) dan merupakan serabut-serabut panjang yang disebut lamel-lamel. Lamel-lamel ini di dalam lensa berjalan concentris (seperti lingkaran). Serat-serat ini saling berhubungan di bagian anterior dan membentuk huruf Y di depan, sedang di bagian belakang membentuk huruf Y yang terbalik. Tiap serat mengandung inti yang pipih dan terdapat di bagian pinggir lensa yang berdekatan dengan equator, yang berhubungan dengan epitel subcapsuler.

Page 9: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Lensa sudah selesai terbentuk pada saat janin dalam kandungan berumur 7 bulan. Sesudah itu serabut-serabut sekunder dibentuk terus sepanjang hayat, sehingga serabut-serabut makin lama makin banyak sehingga terjadi kompresi (penekanan), akibatnya bagian tengah lensa makin lama semakin keras. Dengan semakin bertambahnya usia, nukleus semakin besar, sebaliknya cortex semakin menipis. Akhirnya pada usia lanjut, lensa menjadi keras (sclerosis).

Page 10: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Akomodasi adalah proses dimana lensa menjadi lebih cembung agar sinar yang masuk kedalam mata dapat tepat difokuskan di retina (macula lutea). Dengan bertambahnya usia, kemampuan akomodasi menjadi berkurang karena proses sclerosis. Keadaan ini disebut presbyopia (rabun dekat) dan umumnya dimulai pada usia 40 tahun.

Page 11: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Kelainan Lensa

Kelainan lensa yang paling sering dijumpai adalah kekeruhan lensa (cataract).

Page 12: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

1. < 1 tahun = cataract congenital

2. s/d 20 tahun = cataract juvenilis

3. s/d 50 tahun = cataract pre-senilis

4. > 50 tahun = cataract senilis ( jenis yang paling banyak penderitanya).

Pembagian cataract menurut umur

Page 13: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Pembagian cataract menurut penyebabnya

1. Cataract developmental/congenital

2. Cataract degeneratif

Page 14: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Pembagian cataract menurut penyebabnya

1. Cataract developmental/congenital

Yaitu cataract yang terjadi sewaktu lensa masih dalam tahap perkembangan, jadi sebelum janin berusia 7 bulan di dalam kandungan. Akibatnya, ketika lahir sudah terdapat cataract. Ini adalah cataract yang dibawa lahir. Penyebabnya, ketika ibu hamil muda menderita penyakit.

Page 15: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

2. Cataract degeneratif

Terjadi sesudah lensa telah terbentuk dengan sempurna, kemudian terjadi degenerasi (kemunduran).

Jenisnya dibagi menjadi :

1. Cataract primer, cataract yang terjadi tanpa didahului oleh penyakit lain, termasuk disini cataract senilis.

2. Cataract complicata, adalah cataract yang terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain.

Pembagian cataract menurut penyebabnya

Page 16: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Dibagi menjadi 4 stadia. Untuk pemeriksaan ini, pupil harus dilebarkan terlebih dahulu dengan tetes Mydriaticum.

Cataract incipiens. Kekeruhan dapat dimulai di tengah, dapat juga di pinggir. Bila dimulai di tengah, penglihatan (visus) cepat terganggu. Sedangkan bila kekeruhan dimulai di pinggir maka visus hanya sedikit berkurang. Disini kekeruhan terlihat seperti jari-jari roda (= spokes of a wheel).

Stadium I :

Page 17: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Stadium II:

Cataract immatura (=belum masak).Kekeruhan belum mencapai seluruh lensa, masih ada bagian yang jernih. Dapat dilihat dengan menyenter pada pupil. Bagian yang jernih tampak seperti bulan sabit berwarna hitam. Dikatakan bahwa iris shadow positif.

Dibagi menjadi 4 stadia. Untuk pemeriksaan ini, pupil harus dilebarkan terlebih dahulu dengan tetes Mydriaticum.

Page 18: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Stadium III :

Cataract matura. Disini seluruh lensa sudah menjadi utih. Iris shadow negatif.

Dibagi menjadi 4 stadia. Untuk pemeriksaan ini, pupil harus dilebarkan terlebih dahulu dengan tetes Mydriaticum.

Page 19: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Stadium IV :

Cataract hypermatura (terlalu masak). Disini capsula lentis sudah bocor dan cairan dari lensa keluar sehingga lensa menjadi kempis.

Dibagi menjadi 4 stadia. Untuk pemeriksaan ini, pupil harus dilebarkan terlebih dahulu dengan tetes Mydriaticum.

Page 20: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract Senilis

Dibagi menjadi 4 stadia. Untuk pemeriksaan ini, pupil harus dilebarkan terlebih dahulu dengan tetes Mydriaticum.

Dalam perjalanan dari stadium I – IV kadang-kadang lensa mengandung banyak cairan sehingga lensa tampak menggembung. Ini disebut cataract intumescens. Cataract jenis ini, berakibat mendorong iris ke depan dan dapat terjadi glaucoma sekunder.

Page 21: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Keluhan pasien penderita cataract

- Visus berkurang dan penglihatan seperti dilapisi kabut.- Lelah- Fotofobia. Sensitif terhadap cahaya yang sangat terang. Ini disebabkan akibat masuknya cahaya, pupil mengecil sehingga menutup lapangan pandang.

Page 22: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cataract tak dapat disembuhkan dengan obat apapun. Satu-satunya jalan adalah dengan operasi. Cara terbaru operasi cataract adalah dengan cara phaco emulsification. Disini lensa dihancurkan dengan getaran suara (vibrasi ultrasound).

Page 23: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Operasi secara garis besar :

Dibuat irisan di limbus sebesar 3,2 mm untuk memasukkan pipa/ titanium sonde yang berhubungan dengan alat yang membuat getaran sebanyak 40.000/detik. Dengan getaran ini lensa dihancurkan menjadi partikel-partikel halus, dan kemudian disedot. Lalu dimasukkan lensa implan (IOL) dalam keadaan terlipat (foldable lens) yang kemudian mengembang sendiri di dalam capsula lentis. Karena luka yang ditimbulkan sangat kecil, resiko operasi juga sangat kecil. Tidak ada perdarahan dan resiko infeksi. Luka juga tidak perlu dijahit.

Page 24: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

- Camera oculi anterior kedalamannya normal.- Pupil hitam dan mengkilat.- Iris tidak bergetar.- Visus langsung terang, kadangh-kadang hanya memerlukan

lensa kacamata yang tipis.- Baca Add S+3.00

Keadaan mata yang sudah mempunyai lensa tanam buatan ini disebut pseudophakia.

Ciri-cirinya adalah :

Page 25: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Dilakukan insisi ± 3mm

Page 26: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Capsula lentis dibuka

Page 27: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Lensa katarak dihancurkan dengan ultra-sound menjadi partikel-partikel kecil

Page 28: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Partikel-partikel di irigasi

Page 29: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

IOL dalam keadaan terlipat ditanam dan mengembang di dalam capsula lentis menjadi sebesar 6 mm.

Page 30: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

IOL tertanam di dalam capsula

Page 31: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Age Related Macular Degeneration

Page 32: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Di negara-negara maju penyakit ini adalah penyebab utama dari gangguan penglihatan atau kebutaan yang irreversibel pada orang-orang berusia 60 tahun atau lebih.Macula adalah bagian terpenting dari retina yang berfungsi untuk :

Page 33: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

• Penglihatan sentral.• Penglihatan yang paling tajam.• Penglihatan untuk melihat lurus ke depan (straight ahead

vision) yang diperlukan untuk membaca, menulis, mengendarai kendaraan, mengenal wajah, dll.

Page 34: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Bila ada disfungsi macula, maka akan terjadi gangguan penglihatan yang bermakna, yakni :

a. Penglihatan sentral kabur.

Page 35: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Bila ada disfungsi macula, maka akan terjadi gangguan penglihatan yang bermakna, yakni :

b. Distorsi penglihatan. Benda-benda terlihat bengkok-bengkok karena gangguan susunan fotoreseptor seperti pada edema macula.

Page 36: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Bila ada disfungsi macula, maka akan terjadi gangguan penglihatan yang bermakna, yakni :c. Metamorphopsia : Benda-benda terlihat berubah bentuk. Dapat terjadi pengecilan bentuk benda (micropsia) atau pembesaran bentuk benda (macropsia),

jika fotoreseptor di macula terjadi peregangan atau terkompresi.

Page 37: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Bila ada disfungsi macula, maka akan terjadi gangguan penglihatan yang bermakna, yakni :

d. Hilangnya lapangan pandang sentral (central scotoma).

Page 38: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Di retina yang sehat, sel-sel epitel pigmen (lapisan ke 10 retina) atau juga disebut retinal pigment epithelium (RPE) memberi suplai makanan pada fotoreseptor (Lapisan ke 9). RPE kemudian juga akan mengeluarkan sisa buangan (waste product) yang terjadi bila fotoreseptor merubah cahaya menjadi impuls-impuls syaraf.

Patogenese :

Page 39: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Patogenese :

Pada stadium awal AMD, transport makanan dan sisa buangan oleh RPE menjadi berkurang. Sisa buangan ini berkumpul di bawah retina dan membentuk bercak-bercak kuning yang disebut drusen. Bila pada pemeriksaan funduscopy dijumpai adanya drusen maka pasien harus selalu di monitor.

Page 40: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Patogenese :

Pada sebagian besar penderita keadaan matanya tidak akan bertambah buruk dan tidak terganggu penglihatannya, sedangkan sebagian lagi mulai kehilangan penglihatannya yang pada mulanya masih ringan, dan kemudian degenerasi macula ini akan berlanjut menjadi 2 type, yaitu AMD bentuk kering (dry, atrophie) dan AMD bentuk basah (wet, exudative).

Page 41: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

AMD bentuk kering (Dry AMD)

90% dari penderita adalah AMD bentuk kering.Penyakit ini berjalan progresif dan lambat.Akumulasi drusen di subretina bertambah.Visus berkurang, tetapi biasanya tidak menjadi pengurangan visus yang parah atau kebutaan.Perubahan-perubahan visus berhubungan dengan hilangnya fungsi-fungsi dari daerah-daerah yang bersesuaian di retina.

Page 42: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Kadang-kadang, sel-sel yang luas di suatu daerah terkena proses. Ini disebut “geographic atrophy” dan menyebabkan adanya blind-spot di bagian sentral penglihatan. Blind-spot ini disebut scotoma.Bila AMD ini berjalan terus, beberapa blind spot kecil yang lain dapat timbul di lapangan pandang. Hal ini dapat di deteksi dengan menggunakan amsler grid.

AMD bentuk kering (Dry AMD)

Page 43: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Cara pencegahan maupun pengobatan untuk bentuk ini belum diketahui. Tetapi kebanyakan penderita yang telah mencapai stadium ini tidak akan berlanjut menjadi bentuk basah yang lebih serius.Visus dapat ditingkatkan dengan alat bantu penglihatan seperti alat pembesar (magnifier) dan telescope.Penderita perlu diyakinkan bahwa walaupun visus sentral hilang, namun penglihatan perifer tetap ada. Jadi penderita tidak akan menjadi buta total.

AMD bentuk kering (Dry AMD)

Page 44: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Penelitian oleh National Eye Institute (AREDFS) di AS membuktikan bahwa suplemen-suplemen seperti beta caroten (Vit A), Vit C dan Vit E dapat mencegah atau menghambat progres dari AMD bentuk kering.Juga direkomendasikan pemakaian kacamata pelindung (sunglasses) terhadap sinar UV dan efek-efek sinar matahari yang membahayakan.

AMD bentuk kering (Dry AMD)

Page 45: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

10% dari penderita degenerasi macula akan berlanjut menjadi AMD bentuk basah dan merupakan jenis yang lebih serius. Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan drusen yang besar dan lembut (drusen dengan batas tidak tegas) atau beberapa drusen yang bergabung menjadi satu. Disini terjadi pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru di bawah retina. Proliferasi pembuluh-pembuluh darah tsb. disebut choroidal neovascularization (CNV).

AMD bentuk basah (Wet AMD)

Page 46: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Ada anggapan bahwa retina yang sakit itu membentuk pembuluh-pembuluh darah baru sebagai respon terhadap berkurangnya suplai nutrisi dan lambatnya perjalanan dari sisa-sisa buangan. Namun ternyata pembentukan pembuluh-pembuluh darah tsb. bukannya menambah kesehatan retina, sebaliknya sering terjadi pembocoran darah atau cairan ke dalam retina.

AMD bentuk basah (Wet AMD)

Page 47: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Akibatnya permukaan retina menjadi tidak rata. Akibatnya lagi, benda-benda dalam lapangan pandang yang bersesuaian dengan bagian retina yang terkena proses, menjadi kabur atau berubah bentuk. Dapat juga terjadi beberapa blind spot. Indikasi pertama dari adanya cairan subretinal adalah distorsi dari garis lurus.

Test amsler grid adalah alat yang penting untuk mendeteksi dini perubahan-perubahan penglihatan. Setiap perubahan dalam bentuk grid mungkin merupakan tanda dari CNV dan harus segera dilakukan tindakan lanjutan.

AMD bentuk basah (Wet AMD)

Page 48: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

• Laser• Photodynamic, prosedur baru yaitu terapi dengan menggunakan Visudyne.

Bila masih dini, masih ada kemungkinan dapat diobati dengan :

AMD bentuk basah (Wet AMD)

Page 49: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Kadang-kadang akibat dari neovaskularisaasi dan pembocoran, terjadi kematian dari fotoreseptor yang ada di atasnya, dan terjadi jaringan parut di macula. Parut (scarring) adalah stadium terakhir dari AMD dan sering menyebabkan kehilangan penglihatan yang signifikan.

AMD bentuk basah (Wet AMD)

Page 50: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Namun harus diingat, bahwa seluruh proses ini hanya terjadi di macula, jadi hanya mengenai penglihatan sentral saja. Penglihatan perifer tetap utuh, sehingga AMD memang merupakan penyebab utama dari legal blindness, tetapi tidak menjadi total blindness.

Legal blindness di tiap-tiap negara berlainan kriterianya. Di Amerika Serikat visus mata terbaik dengan koreksi ≤ 20/200 (6/60)

Page 51: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Faktor-faktor penyebab terjadinya degenerasi macula adalah sbb :

1. Proses penuaan2. Obesitas, inaktivitas3. Keturunan4. Hipertensi5. Merokok6. Warna mata yang lebih muda (lighter eye color)7. Efek samping obat-obatan a.l :

• Chloroquine (obat anti malaria)• Phenotiazine (obat anti psychose)• Chlorpromazine (obat anti muntah dan mual)• dll.

Page 52: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

FFA (Fluoresceine fundus angiography) untuk menentukan/ menggambarkan posisi membran neovaskular subretina pada AMD bentuk basah. Posisi membran ini menentukan apakah terapi laser akan bermanfaat atau tidak.

Pemeriksaan penunjang (diagnosa didasarkan pada tampilan retina pada funduscopy) :

Page 53: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Terapi :

AMD bentuk kering :

• Tidak ada terapi.• Penglihatan dibantu dengan alat bantu optik khusus seperti alat pembesar (magnifier) dan telescope.• Penting meyakinkan penderita bahwa mereka tidak kehilangan penglihatan perifer sehingga tak akan menjadi buta total.

Page 54: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

•Laser photocoagulation.•Drug therapy, termasuk disini obat-obat dari golongan Anti-VEGF, misalnya :-Macugen injeksi di dalam mata.-Lucentis injeksi di dalam mata setiap 4 minggu sekali.-Avastin injeksi di dalam mata.-Evizon, diberi melalui infus intravenous.•Photodynamic therapy (PDT) dengan Visudyne.•Vitamin dan suplemen.

Terapi :

AMD bentuk basah :

Page 55: Life Cycle & Gerontology - Cataract & ARMD

Salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya wet AMD adalah VEGF-A = Vascular Endothelial Growth Factor – Ayakni protein yang menyebabkan timbulnya pembuluh darah baru dibawah macula yang sifatnya lemah dan mudah bocor.