Top Banner

of 57

LI Neuropati Diabetik FULL

Jun 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    1/57

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Neuropati diabetik merupakan komplikasi diabetes melitus jangka panjang

    yang paling sering ditemukan serta menimbulkan morbiditas dan mortalitas tinggi

    pada penderita diabetes. Bahkan saat ini telah diketahui juga bahwa neuropati

    diabetik dapat terjadi pada kondisi gangguan toleransi glukosa dan sindrom metabolik

    tanpa adanya hiperglikemia. 1,2

    Neuropati diabetik merupakan sekumpulan gejala klinis yang mempengaruhi

    berbagai sistem saraf baik secara tunggal maupun bersama-sama. Gejala dan tanda

    klinis dapat bersifat non-spesifik, tersembunyi dan berkembang secara lambat serta

    tidak terdeteksi atau dapat bermanifestasi dengan gejala dan tanda klinis yang

    menyerupai penyakit lain. arena itu diagnosis neuropati diabetik didapat dengan

    menyingkirkan penyebab neuropati lainnya.

    !asih minimnya pengetahuan mengenai neuropati diabetik mengakibatkan

    para klinisi tidak segera mendiagnosisnya. "kibatnya penderita neuropati diabetik

    datang dalam keadaan ulserasi kaki, gangren dan kelemahan anggota gerak. Neuropati diabetik meningkatkan resiko amputasi sebesar 1.# kali, 12 kali lipat bila

    ada deformitas dan $% kali lipat jika ada riwayat ulserasi sebelumnya. Neuropati

    diabetik juga menganggu kualitas hidup penderita diabetes. &aat neuropati diabetik

    otonom ditegakkan maka kehidupan akan berlangsung suram dan angka mortalitas

    akan mencapai 2'( hingga ')( dalam waktu ' hingga 1) tahun. *enatalaksanaan

    terpadu dalam mencegah kejadian neuropati diabetik sangat diperlukan. 1,2

    +injauan pustaka ini diharapkan dapat memperluas wawasan pengetahuan

    mengenai neuropati diabetik sehingga dapat menegakkan diagnosis dini dan

    melakukan penatalaksanaan neuropati diabetik dengan tepat.

    1

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    2/57

    BAB II

    DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI

    2.1 Sistem Saraf

    &istem saraf terdiri dari sel-sel saraf neuron dan sel-sel penyokong neuroglia

    dan sel &chwann . edua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi

    satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Neuron adalah sel-

    sel sistem saraf khusus peka rangsang yang menerima masukan sensorik atau aferen

    dari ujung-ujung saraf perifer khusus atau dari organ reseptor sensorik, dan

    menyalurkan masukan motorik atau masukan eferen ke otot dan kelenjar, yaitu organefektor. Neuroglia merupakan penyokong, pelindung dan sumber nutrisi bagai neuron

    otak dan medula spinalis. &el &chwann merupakan pelindung dan penyokong neuron-

    neuron dan tonjolan neuronal di luar sistem saraf pusat.

    &istem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. &istem

    saraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. &istem saraf tepi terdiri dari neuron

    aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom /iseral .

    &ecara anatomis, sistem saraf perifer dibagi menjadi $1 pasang saraf spinal dan 12

    pasang saraf kranial. &araf perifer terdiri dari neuron-neuron yang menerima pesan-

    pesan neural sensorik aferen yang menuju ke sistem saraf pusat atau menerima

    pesan-pesan neural motorik eferen dari sistem saraf pusat atau keduanya. &araf

    spinal menghantarkan pesan aferen maupun pesan eferen dan dengan demikian saraf

    spinal dinamakan saraf campuran. &ecara fungsional sistem saraf perifer dibagi

    menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

    2.2 Definisi

    International Consensus Meeting for the Outpatient Management of Neuropathy

    menyetujui definisi sederhana dari neuropati diabetik dalam praktek klinis sebagai

    adanya gejala dan0atau tanda disfungsi saraf perifer pada pasien diabetes setelah

    eksklusi penyebab lainnya. iagnosis tidak dapat dibuat tanpa pemeriksaan klinis

    2

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    3/57

    yang seksama pada anggota gerak, hilangnya gejala bukan berarti mengindikasikan

    hilangnya tanda. 2,$

    2.3 Epidemi ! "i

    pidemiologi dan perjalanan alamiah neuropati diabetik masih belum banyak

    diketahui. *re/alensi neuropati diabetik meningkat sesuai usia dan lebih sering

    dijumpai pada pasien diabetes melitus tipe 2 dibandingkan diabetes melitus tipe 1.

    *re/alensi tertinggi neuropati diabetik terjadi pada penderita diabetes lebih dari 2'

    tahun. 3,',%,#

    &ejumlah penelitian menunjukkan bahwa pre/alensi neuropati diperkirakan yaitusebesar $)( dari semua pasien rawat inap. &ementara pada sampel populasi hampir

    mendekati 2)(. *re/alensi neuropati diabetik pada usia lanjut sekitar ')(, ber/ariasi

    dari 13( hingga %$( tergantung pada tipe populasi yang dipelajari dan kriteria yang

    digunakan untuk definisi neuropati diabetik. 3,',

    *ada 456 7"B 7 ! Complication Study dengan $2') pasien, pre/alensi

    keseluruhan neuropati di 1% negara ropa sebesar 28(. Neuropati diabetik

    mempengaruhi hampir %)( penderita ! pada Rochester Diabetic Neuropathy

    Study walaupun yang bersifat simptomatik hanya sekitar 1'(. *ada penelitian

    Canadian First Nation didapatkan neuropati penderita diabetes sebesar 1'(

    sedangkan pada penelitian di pro/insi 9a:d 7ran diketahui kejadian diabetes mellitus

    sebesar 13.'( dengan komplikasi neuropati sensoris sebesar '1.#(. 3,',8,;

    *re/alensi keseluruhan neuropati diabetik perifer pada National Health and

    Nutrition E amination Sur!ey N

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    4/57

    #LASIFI#ASI DAN MANIFES$ASI #LINIS

    3.1 Ne%r pati simetris

    a. Ne%r pati dia&eti' perifer

    Neuropati diabetik perifer merupakan sindrom neuropati yang paling umum

    ditemukan. &ecara klinis didapatkan kehilangan sensoris pola length"related dengan

    bermula dari jari kaki dan meluas ke telapak kaki dan tungkai dalam distribusi kaus

    kaki. 1,2,$

    Gambar 1. istribusi >sarung tangandan kaus kaki? pada neuropati diabetik

    perifer. 2

    alam kasus yang berat sering juga didapatkan keterlibatan pada anggota gerak

    atas. Neuropati otonom subklinis biasanya didapatkan timbul bersamaan. +etapi jarang ditemukan neuropati otonom klinis yang jelas. !anifestasi motorik secara

    klinis tidak tampak jelas pada tahap awal penyakit. +etapi, seiring perkembangan

    penyakit, manifestasi motorik akan semakin tampak seperti berkurangnya otot kecil

    tangan dan kelemahan anggota gerak. #,8,;

    3

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    5/57

    Gambaran klinis utama dari neuropati diabetik perifer adalah kehilangan rasa

    sensorik yang tidak disadari oleh pasien, atau digambarkan sebagai mati rasa.

    Beberapa pasien mengalami gejala sensoris progresif seperti

    !engelitik parestesia Nyeri yang membakar Nyeri tungkai bawah paroksismal Nyeri seperti ditusuk atau diiris pisau Nyeri kontak, sering diasosiasikan dengan #earing day"time clothes and

    bedclothes stimulus tidak menyakitkan tetapi sering diasosiasikan sebagai

    menyakitkan, dikenal sebagai alodinia

    &timulus nyeri ringan dipersepsikan sebagai nyeri yang sangat menyakitkanhiperalgesia

    Nyeri waktu jalan, sering digambarkan sebagai @berjalan tanpa alas kaki di

    atas kelerengA, atau @berjalan tanpa alas kaki pada pasir panasA &ensasi panas atau dingin pada telapak kaki 5asa gatal yang persisten pada telapak kaki dan sensasi cramp"li$e pada

    betis. 1)

    Nyeri dapat meluas ke dorsum pedis dan menyebar ke seluruh tungkai. Beberapa

    pasien mungkin hanya mengeluhkan kesemutan pada satu atau dua jari kaki, yanglain mungkin mengalami komplikasi lebih seperti kaki mati rasa atau nyeri neuropati

    berat dan tidak dapat respon dengan terapi obat. 1)

    Neuropati diabetik perifer yang menyakitkan sering ditemukan, mempengaruhi

    sekitar 1%-2%( dari pasien diabetes, semakin terasa pada malam hari dan

    menyebabkan gangguan tidur. Nyeri neuropati yang berat dan menyakitkan biasanya

    ditandai dengan pembatasan kegiatan fisik sehari-hari sehingga tidak mengejutkan

    jika gejala depresif merupakan hal yang umum terjadi. *ada neuropati lanjut terjadi

    ata ia sensoris, yang menimbulkan gangguan kemampuan berjalan dan sering

    terjatuh terutama jika ada gangguan penglihatan karena retinopati. 1)

    *enderita neuropati diabetik perifer bisa saja tidak memiliki berbagai gejala

    diatas, tetapi datang dengan ulkus kaki. eadaan ini memaksa perlunya pemeriksaan

    '

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    6/57

    kaki semua penderita diabetes secara seksama untuk mengidentifikasi

    berkembangnya ulserasi kaki. aki yang mati rasa merupakan risiko terjadinya luka

    karena suhu atau mekanik, karena itu pasien harus diingatkan akan hal ini dan

    diberikan nasehat untuk perawatan kaki. 11

    Neuropati diabetik perifer mudah dideteksi dengan pemeriksaan klinis biasa.

    elainan yang paling sering adalah berkurang atau hilangnya sensasi /ibrasi pada jari

    kaki dengan menggunakan garputala 128

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    7/57

    &. N(eri ne%r pati a'%t

    Nyeri neuropati akut merupakan suatu sindrom neuropati sementara yang ditandai

    dengan nyeri akut pada tungkai bawah. Neuropati akut tampak dalam bentuk simetris

    dan relatif jarang terjadi. Nyeri selalu membuat stres penderita dan kadang membuat

    tidak mampu bekerja. +erdapat dua sindrom yang berbeda, pertama yang terjadi

    dalam kontrol glikemik yang buruk dan kedua akibat perbaikan cepat kontrol

    metabolik setelah memulai insulin neuritis insulin . Biasanya gejala sembuh dalam

    waktu 12 bulan. 2,12,1$,13

    ). Ne%r pati t n m

    Denis neuropati ini mengenai saraf yang mengontrol jantung, tekanan darah dan

    kadar gula darah. &elain itu mengenai organ dalam yang menyebabkan gangguan

    pada pencernaan, miksi, respon seksual dan penglihatan. Duga mempengaruhi sistem

    yang memperbaiki kadar gula darah ke normal, sehingga tanda-tanda hipoglikemia

    seperti keringat dingin, gemetar dan palpitasi menghilang. &ecara keseluruhan

    kerusakan terjadi difus pada saraf parasimpatik dan simpatik terutama pada penderita

    diabetes dengan neuropati perifer difus. 1'

    Sistem pen)ernaan

    erusakan saraf pada saluran pencernaan biasanya menyebabkan konstipasi. &elain

    itu dapat juga menyebabkan hilangnya motilitas dan pengosongan lambung yang

    terlalu lambat sehingga menimbulkan gastroparesis. Gastroparesis berat

    menyebabkan nausea dan muntah persisten, sendawa dan tidak nafsu makan. 1%-18

    #

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    8/57

    Gambar $. 5adiografi menunjukkan retensi makanan disebabkan oleh gastroparesis. 1'

    Gastroparesis juga menyebabkan fluktuasi gula darah akibat pencernaan makanan

    abnormal. erusakan esofagus dapat juga menimbulkan kesukaran menelan,sedangkan akibat gangguan pada usus dapat timbul konstipasi bergantian dengan

    diare yang sering tidak terkonrol terutama pada malam hari dan keseluruhan

    menimbulkan penurunan berat badan.

    Sistem 'ardi *as'%!er

    Dantung dan sistem sirkulasi merupakan bagian dari sistem kardio/askuler untuk

    mengontrol sirkulasi darah. erusakan saraf otonom pada sistem kardio/askuler

    menganggu kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah dan denyut jantungsehingga timbul hipotensi postural setelah duduk atau berdiri dan pasien akan

    merasakan kepala yang ringan, melayang atau bahkan terjadi sinkop. erusakan saraf

    otonom yang mengatur denyut jantung dapat menyebabkan denyut jantung takikardi

    sebagai respon terhadap fungsi tubuh saat normal dan latihan. 1;-22

    #e!en+ar 'erin"at

    Neuropati otonom dapat mengenai saraf yang mengatur kelenjar keringat sehingga

    tubuh tidak dapat mengatur suhu dengan baik dan biasanya timbul keringat

    berlebihan saat makan dan malam hari. Dika hal ini didapatkan maka gejala biasanya

    8

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    9/57

    akan menetap. "nhidrosis kaki akibat dener/asi simpatis merupakan faktor kontribusi

    terjadinya kaki diabetik karena kulit kering dan mudah tergores. 1,1',22

    Mata

    Neuropati otonom juga bisa menyebabkan gangguan pada pupil sehingga menjadi

    kurang responsif terhadap cahaya dan mengalami penglihatan yang kurang jelas bila

    cahaya dinyalakan mendadak pada kamar yang gelap atau mengalami kesukaran

    mengemudikan kendaraan pada malam hari. 1,1'

    $ra't%s %rinari%s dan r"an se's

    Neuropati otonom seringkali mempengaruhi organ yang mengontrol miksi dan

    fungsi seksual. erusakan saraf menghalangi pengosongan sempurna kandung kemih

    dan menimbulkan retensio urin sehingga bakteri dapat tumbuh dalam kandung kemih

    dan ginjal akibatnya sering terjadi infeksi pada traktus urinarius. &elain itu dapat juga

    terjadi inkontinensia urin karena pasien tidak dapat merasakan kapan kandung kemih

    penuh dan tidak dapat mengontrol otot-otot untuk miksi. Neuropati otonom dapat

    mengurangi respon seksual pada pria dan wanita. *ria akan mengalami gangguan

    ereksi atau bisa mencapai klimaks seksual tanpa ejakulasi sedangkan pada wanita

    akan mengalami kesukaran lubrikasi dan orgasme.1,1',2$-2'

    #%ran" resp n ter,adap ,ip "!i'emia

    4mumnya bila kadar gula darah menurun di bawah #)( akan timbul gejala seperti

    gemetar, palpitasi, keringat dingin namun pada penderita diabetes dengan gangguan

    neuropati otonom ini tidak akan merasakan gejala hipoglikemia sehingga

    hipoglikemia akan sulit dideteksi. 1,1'

    3.2 Ne%r pati asimetris

    Neuropati asimetris atau neuropati fokal adalah komplikasi yang sudah dikenal

    pada komplikasi diabetes. Biasanya onsetnya cepat dan cepat pula sembuh.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    10/57

    berbeda dengan neuropati diabetik perifer kronis, dimana tidak ada perbaikan atas

    gejala pada beberapa tahun setelah onset.

    a. Ami tr fi dia&eti' -ne%r pati m t ri' pr 'sima!

    &indrom dari kelemahan dan atropi tungkai asimetris proksimal progresif pertama

    kali digambarkan oleh Garland sebagai amiotrofi diabetik. 7stilah ini juga dikenal

    sebagai >neuropati motorik proksimal, neuropati diabetik lumbosakral

    radikulopleksus atau neuropati femoral?. *enderita merasakan nyeri yang berat pada

    paha bagian dalam, kadang dirasakan seperti terbakar dan meluas sampai ke lutut.

    *enderita diabetes melitus tipe 2 diatas usia ') tahun sering terkena.

    *ada pemeriksaan ditemukan kerusakan otot Euadriceps ditandai kelemahan fungsikelompok otot ini meskipun otot fleksor dan abduktor panggul dapat juga

    terpengaruh. "dductor paha, gluteus, dan otot hamstring juga terkait. Gerakan lutut

    biasanya berkurang atau tidak ada. elemahan dapat berakibat pada kesulitan untuk

    bangkit dari kursi yang randah atau menaiki tangga. Gangguan sensorik jarang terjadi

    dan jika ada biasanya bersamaan dengan neuropati diabetik perifer. ;-11,1$

    *enyebab dari amiotrofi diabetik tidak diketahui. Biasanya cenderung terjadi

    bersamaan neuropati diabetik perifer. Beberapa orang menyatakan bahwa kombinasi

    gambaran fokal tumpang tindih dengan neuropati perifer difus menunjukkan

    kerusakan /askular pada akar saraf femoral sebagai penyebab kondisi ini.

    1)

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    11/57

    Gambar 3. "miotrofi diabetik proksimal neuropati 2

    *engelolaan nyeri amiotrofi diabetik tidak berbeda untuk neuropati diabetik perifer.

    *asien seharusnya diedukasi dan diyakinkan bahwa kondisi ini dapat disembuhkan.

    Beberapa pasien mengalami perbaikan dengan fisioterapi untuk memperkuat otot

    Euadriceps. ;-11,1$

    &. M n ne%r pati 'rania!

    !ononeuropati kranial yang paling sering ditemukan adalah kelumpuhan saraf

    ketiga kranial. *asien datang dengan nyeri tiba-tiba di belakang dan atas mata

    mendahului ptosis dan diplopia. *roses penyembuhan memerlukan waktu lebih dari

    tiga bulan. 2,1)

    ). /adi'%! pati tr%n'a!

    5adikulopati trunkal atau neuropati torakoabdominal pada penderita diabetes

    ditandai dengan onset nyeri akut pada distribusi dermatomal di atas toraks atau

    abdomen diikuti gangguan sensoris kutaneus atau hiperestesi. Nyeri biasanya

    unilateral dan herniasi otot abdomen dapat terjadi walaupun jarang. 2,1),12,1$

    11

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    12/57

    Gambar '. Neuropati diabetik trunkal neuropati atau radikulopati0torakoabdominal 2

    Beberapa pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen dan menjalani berbagai

    pemeriksaan yang tidak perlu seperti barium enema, kolonoskopi dan bahkan

    laparotomi. *enyembuhan biasanya dalam beberapa bulan meskipun gejala dapat

    menetap dalam beberapa tahun. 1,2,1),1$

    d. Pressure palsies

    Sindr m 0arpa! $%nne!

    Beberapa saraf penderita diabetes rentan terhadap tekanan pada diabetes.

    *asien biasanya mengeluh nyeri dan parestesi pada tangan yang kadang

    menyebar ke seluruh lengan khususnya pada malam hari. *ada kasus yang

    berat pemeriksaan klinis dapat menunjukkan berkurangnya sensasi daerah

    tengah tangan dan kerusakan pada otot thenar.

    iagnosis klinis dikonfirmasi dengan mudah menggunakan pemeriksaan

    konduksi saraf medianus dan penatalaksanaan melibatkan pembedahan

    dekompresi pada carpel tunnel di bagian pergelangan tangan. 5espons atas

    12

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    13/57

    pembedahan biasanya bagus, meskipun gejala nyeri sering berulang

    dibandingkan pasien yang tidak diabetes.

    Entrapment saraf %!naris dan saraf teris !ir !ainn(a

    &araf ulnaris juga rentan terhadap tekanan pada siku, berakibat pada

    kerusakan dorsal interossei khususnya pada dorsal interosseous yang pertama.

    *ada anggota tubuh bagian bawah, peroneal lateral popliteal adalah saraf

    yang paling sering terkena. ompresi pada kepala fibula yang menyebabkan

    foot drop . &ayangnya penyembuhan secara menyeluruh jarang terjadi. &araf

    lateral kutaneus pada paha biasanya juga terkena akibat entrapment neuropati

    diabetik..

    3.3 Disf%n"si S%s%nan Saraf P%sat

    *erhatian terhadap kelainan susunan saraf pusat sangat relatif sedikit pada pasien

    neuropati diabetik. *enelitian autopsi sebelumnya pada pasien diabetes mendapatkan

    lesi degeneratif difus di sistem saraf pusat termasuk demielinisasi dan hilangnya

    silinder akson pada kolum posterior, degenerasi neuron kortikal dan abnormalitas

    otak tengah dan serebelum yang dideskripsikan sebagai mielopati diabetik danensefalopati diabetik.

    *enelitian yang menge/aluasi fungsi sistem saraf pusat pasien diabetes

    menggunakan e!o$ed"potential sebagai respon terhadap stimulasi saraf tepi dan tes

    neurofisiologis menggambarkan hasil adanya defisit konduksi spinal atau supraspinal

    sentral atau disfungsi kognitif, tetapi derajat disfungsi sepanjang jalur aferen

    somatosensorik pada pasien diabetes tipe 1 tergantung pada derajat neuropati perifer

    dan tidak berhubungan dengan diabetes atau kontrol glikemik dan dapat dicirikan

    dengan gangguan kompleks sensori kortikal dan perifer. Magnetic resonance imaging

    !57 menunjukkan peningkatan frekuensi lesi subkorteks dan batang otak pasien

    diabetes tipe 1 dengan neuropati diabetik. *asien neuropati diabetik menunjukkan

    area chord yang lebih kecil pada C30' dan +$03. !enggunakan positron emission

    1$

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    14/57

    tomography * + dan F 18 H-2-deo y2-fluoro- -glucose didapatkan penurunan

    metabolisme glukosa otak pada pasien diabetes tipe 1 dengan neuropati diabetik jika

    dibandingkan dengan pasien diabetes baru dan subyek sehat. *engukuran

    spektroskopik metabolit otak seperti N-acetyl aspartate N"" dalam thalamus

    mendapatkan rasio kreatinin N"" lebih rendah, menyatakan disfungsi neuronal

    thalamus pada neuropati diabetik. engan demikian terdapat sekumpulan bukti yang

    menyatakan keterlibatan neuropati pada tingkat spinal dan sentral merupakan

    gambaran diabetik neuropati tetapi tidak jelas apakah kejadian tersebut primer atau

    sekunder. 2

    13

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    15/57

    BAB I

    PA$OGENESIS

    Banyak etiologi berperan serta dalam berbagai sindrom neuropati pada penderita

    diabetes.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    16/57

    Gambar %. &kema efek hiperglikemia terhadap jalur biokimia pada neuropatidiabetes. #

    Jangkah kedua dalam jalur poliol yaitu oksidasi sorbitol menjadi fruktosa melaluisorbitol dehidrogenase. *embentukan fruktosa meningkatkan glikasi disertai

    penurunan N" *< memperbanyak terjadinya ketidakseimbangan redoks. "kti/asi

    aldose reduktase juga meningkatkan pembentukan diasilgliserol yang akan

    menganggu jalur * C. 2#-$1

    .2 a!%r He4 samine

    Dalur he osamine diimplikasikan sebagai faktor tambahan dalam patologi diabetes

    yang diinduksi stress oksidatif dan komplikasinya. ruktose-% fosfat merupakan

    metabolik intermediat glikolisis. &elama metabolisme glukosa, beberapa fruktosa %-

    fosfat mengalami shunt dari jalur glikolitik menjadi jalur he osamine. isini fruktosa

    %-fosfat dikon/ersi menjadi glukosamin-% fosfat oleh glutamine fruktosa-% fosfat

    1%

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    17/57

    aminotransferase. Glukosamin-% fosfat kemudian dikon/ersi menjadi uridine

    diphospate"N"acetyl glucosamine 4 *GlcN"c , molekul yang terikat pada serin dan

    treonin residu faktor transkripsi. ondisi hiperglikemia membentuk fluks tambahan

    melalui jalur he osamine dan menyebabkan kelebihan GlcN"c serta modifikasi

    ekspresi gen abnormal. 7,2#-$1

    &ecara spesifik, kondisi hiperglikemia dan kelebihan GlcN"c menyebabkan

    peningkatan &p1, suatu faktor transkripsi terlibat dalam komplikasi diabetik. &p1

    bertanggungjawab dalam ekspresi banyak gen glu$osa"induced house$eeping

    termasuk transforming gro#th factor"%& +G - K1 dan plasminogen acti!ator

    inhibitor"& *"7-1 . kspresi berlebihan +G -K1 menyebabkan peningkatan produksimatriks kolagen sehingga meningkatkan fibrosis endotel dan penurunan proliferasi sel

    mesangial. kspresi berlebihan *"7-1 meningkatkan mitosis sel otot polos /askuler

    yang memegang peranan dalam arterosklerosis. *"7-1 tidak hanya diupregulasi

    melalui jalur he osamine tetapi juga jalur * C. Dadi dua jalur berbeda menyebabkan

    komplikasi diabetik melalui mekanisme yang sama. #

    &elain itu diketahui bahwa GlcN"c menganggu fungsi sel beta dengan

    menginduksi stres oksidatifI peningkatan glutamine fructose"' phosphate

    aminotransferase atau glukosamin menyebabkan peningkatan kadar hidrogen

    peroksida dan penurunan ekspresi gen insulin, glucose transporter ( dan glucokinase.

    .3 a!%r Pr tein #inase 0

    Dalur protein kinase C * C merupakan mekanisme tambahan dimana

    hiperglikemia menyebabkan kerusakan pada jaringan yang rentan komplikasi.

    *eningkatan kadar glukosa menstimulasi diacyglycerol "G yang selanjutnya

    meningkatkan * C. *eningkatan produksi isoform * C terlibat dalam ekspresi

    berlebihan protein angiogenik !ascular endothelial gro#th factor L G , *"7-1,

    N -MB, +G -K dan perkembangan komplikasi diabetik seperti retinopati, nefropati

    serta penyakit kardio/askuler. 7,2#-$1

    1#

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    18/57

    "kti/asi jalur * C menyebabkan /asokontriksi dan permeabilitas kapiler

    sehingga menyebabkan hipoksia, angiogenesis, penebalan membran basalis dan

    proliferasi endotel. *erubahan dalam aliran darah neuro/askuler ini merupakan

    sumber peranan * C pada neuropati, walaupun penelitian lebih jauh diperlukan

    untuk mengetahui hubungannya. "kti/asi * C juga menganggu fungsi pompa Na-

    "+*ase dan en:im lain yang penting untuk konduksi saraf. "kti/asi isoform * C

    lainnya menunjukkan penurunan akti/itas Na- "+*ase pada sel otot polos dan

    menormalkan akti/itas saraf perifer.

    . a!%r Advanced Glycation Endproducts

    5eaksi non-en:imatik antara reduksi gula atau o aldehide dan protein0lemak

    menghasilkan ad!anced glycation endproducts "G s . +iga jalur utama bertanggung

    jawab dalam pembentukan dikarbonil reaktif prekursor "G 1 oksidasi glukosa

    membentuk glio alI 2 degradasi produk "madori dan $ penyimpangan

    metabolisme intermediate glikolitik menjadi metilglio al. #

    "G s merupakan modifikasi heterogen biomolekul intraseluler dan ekstraseluler.

    !etilglio al merupakan dikarbonil sangat reaktif yang menginduksi sensiti/itas

    kerusakan /askuler sel endotel. *rotein "G s ekstraseluler termasuk protein plasma

    dan matriks merusak adhesi seluler dan mengakti/asi reseptor "G s 5"G .

    7nteraksi "G -5"G mengakti/asi transcription factor nuclear factor $appa ) N -

    MB . N -MB meregulasi sejumlah akti/itas termasuk inflamasi dan apoptosis. "kti/asi

    5"G neuronal menginduksi stres oksidatif melalui akti/itas N" *< oksidase.

    *eningkatan kadar "G dan 5"G ditemukan dalam jaringan diabetik manusia.

    &ecara kolektif, kerusakan biokimia yang diinduksi "G s menyebabkan kerusakan

    aliran darah saraf dan hilangnya dukungan neurotrofik. 2#-$1

    .5 a!%r P !i -ADP6ri& sa p !imerase

    *oli " *-ribosa polimerase *"5* ditemukan dalam sel &chwann, sel endotel

    dan neuron sensoris juga terlibat dalam glukotoksisitas. *"5* merupakan en:im inti

    18

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    19/57

    yang berhubungan erat dengan stres oksidatif-nitrosatif, radikal bebas dan oksidan.

    Bukti terakhir juga menyatakan bahwa *"5* menyebabkan dan diakti/asi oleh stres

    oksidatif. *"5* bekerja melalui pembelahan nicotinamide adenine dinucleotide

    N" menjadi nicotinamide dan residu " *ribose yang terikat dalam protein inti.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    20/57

    katalase dan glutation.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    21/57

    fostat akan membentuk "G s. "G ekstraseluler lainnya mengakti/asi 5"G yang

    juga menimbulkan signaling inflamasi intraseluler untuk upregulasi N -MB.

    &emua mekanisme inflamasi pada neuropati diabetik merupakan akibat dari

    akti/asi N -MB. "kti/asi kronis N -MB menyebabkan pembuluh darah dan sel saraf

    lebih rentan terhadap kerusakan akibat reperfusi iskemia. 5eperfusi-iskemia

    mengakibatkan terjadinya infiltrasi luas monosit makrofag dan inflitrasi sedang

    granulosit pada saraf tepi diabetik. &itokin yang diinduksi oleh N -MB dalam sel

    endotel, sel &chwann dan neuron juga menyebabkan rekruitmen makrofag pada saraf

    diabetik. !akrofag menyebabkan neuropati diabetik melalui sejumlah mekanisme,

    termasuk produksi 56&, sitokin dan protease, yang menimbulkan kerusakan mielindan kerusakan oksidatif seluler. 5ekruitment berlebihan makrofag menganggu

    regenerasi neuropati diabetik. 8 ,2#-$1

    .9 Growth factor 8:2#-$1

    *ro#th factor membantu pertumbuhan dan kelangsungan hidup neuron.

    Neuropati diabetik diketahui mengalami degenerasi neuronal dan kerusakan sel

    &chwann, gangguan gro#th factor seperti ner!e gro#th factor NG , insulin"li$e

    gro#th factor 7G dan neurotrophin $ N+-$ yang terlibat dalam patogenesis

    neuropati diabetik. aktor-faktor ini terikat pada reseptor heterodimeric tyrosine

    $inase

    adar ekspresi berbagai gro#th factor terganggu pada model neuropati diabetik.

    NG merupakan gro#th factor yang paling banyak dipelajari pada neuropati diabetik.

    NG diproduksi oleh otot dan keratinosit dan reseptor trk"-nya diekspresikan pada

    neuron simpatis dan sensoris. adar NG berkurang pada berbagai model diabetik.

    +etapi ketika kadar glukosa kembali normal maka kadar NG juga kembali normal.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    22/57

    ini. &ama seperti pada NG , 7G 7 dan 77 diregulasi juga dibawah kondisi diabetik

    melalui pemberian insulin.

    N+-$ diekspresikan pada otot dan kulit. N+-1 dapat bersinyal melalui trk" dan B

    dan umumnya melalui trkC. &eperti trkB, trkC ditemukan pada motor neuron dan

    populasi neuron sensoris diameter besar yang bertanggungjawab terhadap

    proprioseptif dan sensasi taktil. &ama seperti penelitian dengan gro#th factor lainnya,

    perubahan pada ekspresi N+-$ di diabetes belum secara konsisten tercatat. adar

    protein N+-$ diupregulasi pada saraf suralis dengan kadar m5N" yang dilaporkan

    dapat meningkat dan menurun. #

    "kibat proses-proses di atas terjadi perubahan morfologi saraf yaitu hilangnya

    serabut saraf, atrofi akson, edema nodus 5an/ier, disfungsi aksoglia dan edema

    endoneurial, keadaan ini menyebabkan terjadinya perubahan struktural saraf perifer,

    yaitu

    - egenerasi Oallerian

    !engenai akson dan selubung myelin, akson yang terputus dari pusat akan

    menyusut, akson dan myelin terpecah, destruksi oleh makrofag, degenerasi

    terjadi pada bagian proksimal sepanjang 1-2 segmen, perubahan perikarion,

    badan Nissl terpecah dan menghilang, nukleus pindah ke pinggir sel, sel

    &chwann berproliferasi terjadi lesi trans/ersa pada berkas saraf.

    - egenerasi aksonal

    egenerasi akson pertama kali terjadi terutama pada bagian distal selanjutnya

    berkembang ke proksimal, proses selanjutnya seperti degenerasi Oallerian

    - emielinisasi dan remielinisasi sel &chwann

    Jesi terjadi pada sel &chwann, demielinisasi dimulai di daerah nodus 5an/ier,

    meluas ke segmen internodus, destruksi oleh sel makrofag, terjadi

    remielinisasi pada sel &chwann, keadaan ini dapat terjadi berulang-ulang

    sehingga terjadi proliferasi sel &chwann yang tersusun konsentris, berlapis-

    lapis sehingga terjadi benjolan pada saraf. 2#,$)

    22

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    23/57

    !anifestasi neuropati diabetik yang paling sering dikeluhkan oleh penderita

    adalah rasa nyeri. Nyeri neuropati diabetik merupakan salah satu gejala positif dari

    neuropati diabetik perifer. *atofisiologi timbulnya gejala nyeri masih banyak yang

    belum dimengerti dan alur neurologik terjadinya nyeri juga masih membingungkan.

    *ada model hewan menunjukkan adanya kepekaan dari akson perifer yang cedera dan

    sistem saraf pusat. epekaan saraf perifer ditunjukkan dengan tanggapan yang

    berlebihan dari saluran natrium dan khususnya reseptor adrenergik, pada aferen

    perifer yang tidak bermielin juga dikeluarkan sejumlah peptida, terutama &&"

    aminoacid peptide substance + yang merupakan /asodilator kuat dan penarik kimiauntuk sel darah putih serta menyebabkan lepasnya histamine dan serotonin dari

    platelet. &edangkan perubahan saraf pusat ditunjukkan dengan peningkatan

    sensiti/itas dari reseptor N"methyl"D"aspartate N !" juga reseptor glutamine"

    acti!ated yang mengubah reseptor opiate dan neuropeptida lainnya. $2-$$

    *ada beberapa peneliti menduga bahwa nyeri ini berkaitan dengan terjadinya

    degenerasi serabut kecil tidak bermielin tipe C nosiseptif dan sedikit serabut

    bermielin " delta namun berkaitan dengan serabut bermielin besar. &etelah terjadi

    cedera pada saraf perifer karena kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama,

    beberapa serabut C akan mengalami kehilangan kontak sinaptik dengan medula

    spinalis dan terjadi degenerasi aksonal. &ebagai mekanisme kompensasi, pada serabut

    besar bermielin akan timbul tunas di daerah yang mengalami kehilangan sinap, yaitu

    di daerah superfisial dari kornu dorsalis medula spinalis. *ada keadaan yang sama

    pembentukan tunas kolateral, serabut besar juga timbul cetusan ektopik abnormal, hal

    ini merupakan penggerak utama terjadinya nyeri neuropati. +eori ini didukung

    dengan percobaan bahwa anestesi lokal dosis rendah dapat menahan cetusan ektopik

    dengan menghasilkan efek analgesik bermakna pada hewan percobaan dan percobaan

    klinik dengan nyeri neuropati. omponen nyeri neuropati lain adalah hilangnya

    inhibisi pada medula spinalis terjadinya degenerasi dari P- aminobutyric acid ,

    2$

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    24/57

    G"B"-ergik pada kornu dorsalis memperlihatkan adanya eksitotoksisitas dengan

    pengeluaran glutamate dan aspartat yang berlebihan 1,$$-$3

    23

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    25/57

    BAB

    DIAGNOSIS

    5.1. Anamnesis

    !elalui anamnesis dapat dicari keluhan atau gejala yang berhubungan dengan

    neuropati diabetik seperti

    Gangguan sensorik, gejala negatif muncul berupa rasa baal, rasa geli, seperti

    memakai sarung tangan, sering menyerang distal anggota gerak, terutama

    anggota gerak bawah. 5asa nyeri dapat timbul bersama-sama atau tanpa gejala

    di atas. *enilaian nyeri merupakan aspek penting dalam menentukan diagnosis nyeri

    neuropati diabetik. *ada tahap awal diperlukan riwayat nyeri, lokasi nyeri,

    kualitas nyeri, distribusi nyeri, bagaimana pengaruh terhadap rabaan atau

    sentuhan, faktor yang meringankan atau memperberat. *asien dapat memberi

    keluhan lebih dari satu tipe nyeri, riwayat nyeri dapat membantu penderita

    untuk mengumpulkan keterangan mengenai nyeri apakah tipe neuropati atau

    nosiseptif yaitu terjadinya nyeri yang merupakan respon dari akti/itas reseptor nyeri terhadap stimulus noksisous.4ntuk menentukan tingkat beratnya nyeri

    atau yang berhubungan dengan karakteristik, pola nyeri dapat menggunakan

    kuesioner nyeri !cGill !*Q . &ementara untuk menentukan ada atau

    tidaknya nyeri dapat menggunakan -isual .nalog Scale/

    Gangguan motorik dapat berupa gangguan koordinasi, parese proksimal dan

    atau distal, manifestasinya berupa sulit naik tangga, sulit bangkit dari kursi

    atau lantai, sering terjatuh, sulit bekerja atau mengangkat lengan ke atas bahu,

    gerakan halus tangan terganggu, mudah tersandung, kedua kaki mudah

    bertabrakan.

    Gejala otonom berupa gangguan berkeringat, perasaan melayang pada posisi

    berdiri, sinkop saat buang air besar, batuk atau bersin, impotensi, sulit

    2'

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    26/57

    ejakulasi, ejakulasi retrograde, sulit menahan buang air besar atau kecil, diare

    saat malam hari, konstipasi, gangguan adaptasi dalam gelap dan terang. 1,#,;,1),$'

    5.2 Pemeri'saan fisi' 1,#,;,1),$'

    *emeriksaan fisik pada pasien neuropati diabetik dilakukan pada semua sistem

    tubuh, berkaitan dengan komplikasi yang mungkin terjadi pada !. termasuk

    pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung. *asien dengan gejala atau tanda

    gangguan pada ekstremitas perlu dilakukan pemeriksaan bising dan denyut nadi

    perifer karena ada kemungkinan terjadi gangguan /askuler oklusif. Bila ada keluhan

    lapang pandang dilakukan pemeriksaan oftalmologi. *emeriksaan kulit dilakukanterutama pada daerah kaki, apakah ada luka yang sembuhnya lambat atau ulkus.

    *emeriksaan neurologi mencakup pemeriksaan saraf kranial, tonus otot, kekuatan,

    adanya fasikulasi, atrofi, pemeriksaan refleks tendon dalam patella dan "chilles.

    6bser/asi mengenai cara berjalan, berjalan di tempat, berjalan dengan jari kaki dan

    tumit. *emeriksaan sensorik dilakukan dengan pemeriksaan /ibrasi, temperatur, raba

    dan pemeriksaan propioseptif.

    5.3 Pemeri'saan pen%n+an"

    La& rat ri%m

    &emua pasien dengan neuropati diabetik harus dilakukan pemeriksaan gula

    darah, urinalisis, kadar

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    27/57

    *emeriksaan radiologis dapat berupa pemeriksaan !57 ser/ikal, torakal dan

    atau lumbal untuk menyingkirkan kausa sekunder dari neuropati, C+ mielogram

    merupakan suatu pemeriksaan alternatif untuk menyingkirkan lesi kompresi dan

    keadaan patologis lain di kanalis spinal pada radikulopleksopati lumbosakral

    dan neuropati torakoabdominal, !57 otak digunakan untuk menyingkirkan

    aneurisma intrakranial lesi kompresi dan infark pada kelumpuhan ner/us

    okulomotorius. 1,2,1),$3,$'

    Consensus De!elopment Conference pada Standari0ed Measure in Diabetic

    Neuropathy merekomendasikan lima pengukuran yang dilakukan dalam diagnosis

    neuropati diabetik sebagai berikut 1. *engukuran klinis

    2. "nalisis morfologi

    $. *engukuran elektrodiagnostik

    3. +es kuantitatif sensoris dan

    '. +es sistem saraf otonom

    1. A!at s'rinin" '!inis

    ebanyakan instrumen skrining untuk neuropati diabetik bersifat non-in/asif,

    murah, sensitif dan endpoint prediktif klinis tinggi. &ejumlah sistem skoring diajukan

    untuk menilai secara klinis defisit neurologis sehingga dapat diketahui adanya dan

    beratnya neuropati. *endekatan ini dimulai oleh yck dkk pada !ayo Clinic yang

    membuat Neuropathy Disability Score !ayo N & . +etapi sistem skoring tersebut

    memerlukan keahlian seorang neurolog. !odifikasi N & pertama dibuat oleh 9oung

    dkk dapat dilakukan oleh non-spesialis dan mempunyai jumlah total 28 terhadap

    defisit sensoris dan refleks. &kor sensoris merupakan e/aluasi nyeri pin pric$ ,

    sentuh wol katun , dingin garpu tala yang dimasukkan ke dalam air es , /ibrasi

    garpu tala 128

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    28/57

    keempat defisit menggambarkan skor sensoris. &kor refleks berasal dari refleks lutut

    dan ankle normalR), adaR1 dan tidak adaR2 . &kor 1-'Rneuropati ringan, %-1%R

    neuropati sedang dan 1#-28Rneuropati berat. 1,2,$'

    +abel 1. Modified Neuropathy Disability Score $'

    Neuropathy disability score anan #iri Ambang batas persepsi getaranGarp% ta!a 1296H;< ape's i&% +ari=N rma! > dapat mem&eda'an"etaran?tida'

    Persepsi suhu dorsum kaki Men""%na'an "arp% ta!a den"an pe)a,anes ata% air ,an"at

    Pin-prick Me!a'%'an t%s%' +ar%m pr 'sima! i&%

    +ariN rma! > dapat mem&eda'anta+am?t%mp%!

    Refleks Achilles

    Normal R )"bnormal R 1

    "da R )"da dengan bantuan R 1+idak ada R 2

    !etode alternatif untuk mendiagnosis dan menentukan derajat neuropati diabetik

    pada pasien rawat jalan termasuk Michigan Neuropathy Sreening Instrument , yangterdiri atas 1' pertanyaan >ya atau tidak? untuk gejala yang berhubungan dengan

    sensasi, kelelahan umum dan penyakit /askuler perifer selain inspeksi kaki, penilaian

    sensasi /ibrasi dan refleks ankle. Beberapa metode lainnya seperti Neuropathy

    Symptom +rofile1 Neuropathy Symptom Score Diabetic Neuropathy Symptom Score

    dan 23 .bbre!iated Neuropathy 4uestionnaire .

    !onofilament &emmes-Oeinstein, garpu tala 5ydel-&eiffer, diskriminator

    sirkumferensial taktil dan Neuropen dapat mendeteksi resiko ulserasi. +etapi

    kemampuannya untuk mendeteksi neuropati ringan dan perubahan minimal terbatas,

    karenanya alat ini tidak dapat digunakan dalam uji klinis untuk menentukan efikasi

    pengobatan. 2,$'

    28

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    29/57

    Gambar # . !onofilamen &emmes-Oeinstein 8

    2. Peni!aian m rf ! "i

    Bi psi ner*%s s%ra!is

    Biopsi ner/us suralis bukan metode rutin dalam diagnosis neuropati diabetik.

    Biasanya digunakan untuk menegakkan diagnosis ketika etiologi neuropati

    diragukan. eterbatasan teknik ini adalah informasi dari biopsi tidak langsung

    menguntungkan pasien dan prosedurnya berhubungan dengan morbiditas dan

    menyebabkan banyak komplikasi. 1,2,$%-$#

    Bi psi t%s%' '%!it

    Biopsi kulit secara luas digunakan untuk meneliti saraf sensoris kecil termasuk

    intra"epidermal ner!e fibers 7 N tak bermielin, serabut saraf dermal

    bermielin dan serabut saraf otonom pada neuropati perifer serta kondisi lainnya.

    European Federation of Neurological Societies merekomendasikan guideline

    untuk penggunaan biopsi kulit dalam diagnosis neuropati perifer yaitu

    menggunakan $ mm biopsi tusuk kulit tungkai bawah dan mengukur densitas

    linier 7 N pada sedikitnya tiga potongan setebal ') mSm per biopsi. fisiensi

    diagnosis dan nilai prediktif teknik ini sangat tinggi. *enelitian longitudinal

    densitas 7 N dan laju regenerasi dipastikan berhubungan dengan perubahan

    2;

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    30/57

    neuropatologis dan progresi neuropati serta untuk menilai kegunaan potensial

    biopsi kulit sebagai pengukuran outcome pada penelitian neuropati perifer. 2,$%-$#

    Gambar 8. Biopsi ner/us suralis normal dibandingkan neuropati diabetik sedang dan berat. 2

    3. $es '%antitatif sens ris !uantitative "ensory #esting$

    +es kuantitatif sensoris Q&+ memiliki intensitas dan karakteristik stimulus yang

    terkontrol baik dan ambang deteksi ditentukan dalam unit parameter yang dapatdibandingkan dengan nilai normal sehingga penting untuk pengukuran akurat

    neuropati.

    "lat ini mengukur

    1. /aluasi serial terstandarisasi pada lokasi tubuh multipel.

    2. ontrol akurat karakteristik dalam range dinamik luas

    $. *enilaian sensoris multipel

    3. *erbandingan hasil uji indi/idual dengan database normatif dan bersifat non-

    in/asif.

    erugian utama yaitu kurangnya objekti/itas dan respon yang diperiksa tergantung

    pada kerjasama dan konsentrasi mereka seperti yang diharapkan. Q&+ mengukur

    /ibrasi menggunakan )iothesiometer atau Neurothesiometer . 1,2

    $)

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    31/57

    Gambar ;. Neurothesiometer 2

    . E!e'tr dia"n sti'

    lektromiografi digunakan untuk membedakan penyakit otot dari gangguan

    neurologis. *ada tes ini, beberapa jarum diletakkan pada otot kemudian dilakukan

    pencatatan sewaktu istirahat dan kontraksi. *rosedur ini terasa sangat nyeri untuk beberapa pasien dan mungkin memerlukan analgesik pasca-prosedur. *emeriksaan

    kecepatan hantar saraf menyempurnakan pemeriksaan elektromiografi !G ,

    membantu pemeriksa untuk menge/aluasi keberadaan dan luasnya patofisiologi

    saraf perifer. 1

    *emeriksaan hantaran mencatat respon listrik otot terhadap rangsangan ke

    saraf motoriknya pada dua titik atau lebih di sepanjang jalurnya menuju otot.

    *emeriksaan hantaran saraf sensorik menentukan kecepatan hantaran dan amplitudo

    potensial aksi dalam serabut sensorik dengan merangsang serabut pada satu titik

    dan merekam responnya pada titik lain di sepanjang akson saraf. *emeriksaan

    hantaran saraf sangat berguna dalam membedakan antara gangguan demielinisasi

    dari dener/asi dengan hilangnya akson dan dalam mendiagnosis gangguan hantaran

    $1

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    32/57

    neuromuskular. *emeriksaan ini juga dapat membantu membedakan antara

    mononeuropati dan polineuropati.

    .

    Gambar 1). lektrodiagnostik 2

    5. $es saraf t n ma. ardio/askuler #,1',1;-21,$8

    - /aluasi hipotensi ortostatik dengan postural blood pressure

    - enyut jantung istirahat

    - !anu/er Lalsa/a

    - Lariabilitas denyut jantung

    b. !ata 1'

    - 4kuran pupil adaptasi gelap setelah uji parasimpatis total

    c. &udomotor kelenjar keringat 22

    - 3hermoregulatory s#eat test semikuantitatif

    *enderita diberi bedak indikator yang menjadi ungu bila basah

    $2

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    33/57

    - *otensial kulit

    *otensial kulit dapat direkam dengan alat !G terutama dari telapak tangan

    dan telapak kaki.

    - 5angsangan kulit dengan pilocarpin, diperhatikan tetesan keringat baik

    diameter maupun distribusinya

    - 4uantitati!e Sudomotor . on Refle 3est Q&"5+

    !engukur respon keringat setelah dirangsang dengan transcutaneus

    iontoforesis asetilkolin.

    d. Gastrointestinal 1#,18

    - &cintigrafi!erupakan baku emas pengukuran gastrointestinal. !enggunakan putih

    telur rendah lemak yang dilabel dengan technetium-;;.

    - 4ji nafas menggunakan 1$-C-acetat atau asam octanoit nonradioaktif.

    - 4ltrasonografi

    - lektrogastrografi permukaan digunakan untuk mendeteksi abdominal

    akti/itas slo#"#a!e lambung.

    alam mendiagnosis neuropati diabetik, guideline membutuhkan gejala dan

    tanda klinis yang didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik atau satu dari

    pemeriksaan penunjang abnormal konduksi saraf, tes kuantitatif sensoris atau tes

    otonom . Neuropati subklinis diidentifikasi melalui pemeriksaan penunjang yang

    abnormal.

    $$

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    34/57

    BAB I

    PENA$ALA#SANAAN

    7.1 # ntr ! "!i'emi'

    Jangkah pertama dalam pengobatan neuropati diabetik adalah menurunkan gula

    darah ke kadar normal untuk mencegah terjadinya kerusakan saraf lebih lanjutI

    karena itu diperlukan monitoring gula darah, pengaturan diet, latihan atau olahraga

    dan anti diabetika oral atau insulin untuk mengontrol gula darah. *erubahan gula

    darah yang fluktuatif dianggap dapat memperburuk dan menyebabkan nyeri neuropati

    sehingga stabilitas nilai kontrol glikemik lebih penting untuk menghilangkan nyerineuropati diabetik. ontrol glikemik yang ketat dapat menurunkan resiko neuropati

    sebesar %)( dalam waktu ' tahun pada penelitian Diabetes Control and

    Complication 3rial/ 1,2,#,3)

    7.2 $erapi simpt mati'

    a. P !ine%r pati dia&eti'

    Nyeri merupakan manifestasi dini neuropati diabetik dan sering mendahului

    diagnosis diabetes. Beberapa penelitian terbaru menyatakan bahwa hampir

    sepertiga pasien dengan gangguan toleransi glukosa pre-diabetes mencari

    pertolongan medis karena sindrom nyeri yang identik dengan polineuropati

    diabetik. *olineuropati diabetik merupakan gejala persisten pada penelitian

    epidemiologi pasien dengan ! tipe 2 tetapi jarang pada diabetes tipe 1.

    urangnya pengertian patogenesis kelainan ini menyebabkan terbatasnya

    perkembangan terapi mekanisme spesifik. +ermasuk didalamnya penggunaan

    antikon/ulsan, antidepresan, agen topikal dan opioid. 1,#,$;-32

    $3

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    35/57

    Gambar 11. !ekanisme kerja anti nyeri neuropati 1

    Antidepresan

    6 Antidepresan trisi'!i' dan tetrasi'!i'

    "ntidepresan trisiklik dan tetrasiklik dianggap sebagai pengobatan first

    line nyeri neuropati. "ntidepresan mengontrol nyeri dan gejala akibat nyeri

    seperti insomnia dan depresi. erja terapeutik agen ini adalah melalui inhibisi

    reuptake norepinefrin dan serotonin. *ada penelitian yang dilaporkan oleh

    !a dan kawan-kawan, amitriptilin 1') mg0hari lebih superior

    dibandingkan plasebo dalam mengurangi polineuropati diabetik setelah

    pengobatan selama % minggu. +etapi amitriptilin berhubungan dengan efek

    samping signifikan termasuk mulut kering, sedasi dan penglihatan kabur.

    esipramine lebih baik ditoleransi dan sama efektifnya dalam mengobati polineuropati diabetik. 4ji klinis acak untuk imipramin menyatakan bahwa

    dosis ') mg dan #' mg per hari secara signifikan memperbaiki polineuropati

    diabetik Clomipramide juga menghilangkan gejala polineuropati diabetik.

    *enggunaan antidepresan terbatas karena efek sampingnya. 1,#,$;-32

    $'

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    36/57

    &ecara keseluruhan amino sekunder nortriptilin, desipramin lebih baik

    ditoleransi dibandingkan amino tersier amitriptilin, imipramin . "ntidepresan

    trisiklik tidak ditoleransi dengan baik pada pasien tua. osis antidepresan

    trisiklik awalnya 1) hingga 2' mg, dititrasi hingga 1)) atau 1') mg dosis

    tunggal. fek analgesiknya memerlukan beberapa minggu untuk

    menimbulkan dampak sehingga membatasi penggunaannya untuk nyeri akut.

    - In,i&it r reuptake ser t nin se!e'tif dan in,i&it r reuptake ser t nin6

    n repinefrin

    7nhibitor reuptake serotonin selektif &&57 merupakan antidepresan

    paling baru dalam menggantikan antidepresan trisiklik untuk pengobatandepresi karena ditoleransi lebih baik. ebalikan dengan antidepresan trisiklik,

    efek &&57 sangat terbatas dalam pengobatan polineuropati diabetik. osis

    fluoe etine 3) mg0hari dan citalopram 3) mg0hari.

    +ramadol merupakan agonis lemah S-reseptor yang menghambat reuptake

    serotonin. *ada penelitian didapatkan bahwa tramadol 2))-3)) mg0hari secara

    signifikan mengurangi polineuropati diabetik dibandingkan plasebo. !ual,

    konstipasi, sakit kepala dan dispepsia merupakan efek samping yang paling

    sering. &elain itu, kombinasi tramadol0asetaminofen $#.'0$2' mg 1-2 tablet

    empat kali sehari efektif dalam memperbaiki polineuropati diabetik.

    7nhibitor reuptake serotonin norepinephrine &N57 mempunyai

    efikasi lebih besar dalam pengobatan polineuropati diabetik dibandingkan

    &&57. ulo etine telah disetujui " dalam mengobati polineuropati diabetik

    berdasarkan tiga uji klinis plasebo-kontrol acak yang besar. ari penelitian

    tersebut dulo etine %) mg dan 12) mg perhari memberikan hasil signifikan

    dalam pengobatan polineuropati diabetik. osis lebih tinggi memberikan hasil

    lebih baik tetapi dengan efek samping yang lebih besar. &ecara umum,

    dulo etine lebih baik ditoleransi dalam hal efek samping jantung dan

    gastrointestinal dibandingkan &N57 lainnya. Lenlafa ine 1')-22' mg0hari

    $%

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    37/57

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    38/57

    %alcium channel &'-( ligan

    Gabapentin digunakan secara luas untuk nyeri neuropati karena efekti/itasnya dan

    efek samping yang lebih sedikit dibandingkan antidepresan trisiklik dan

    antikon/ulsan lainnya. Gabapentin menghasilkan efek analgesia dengan terikat pada

    :(";

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    39/57

    +pioid

    6 ycodon lepas lambat 2)mg0hari mengurangi polineuropati diabetik pada

    periode % minggu. Oalaupun opioid efektif terhadap polineuropati diabetik,

    penggunaan jangka panjang akan mempunyai efek samping termasuk konstipasi,

    retensio urin, gangguan fungsi kognitif, gangguan fungsi imun dan masalah yang

    berhubungan dengan toleransi dan adiksi. Baru-baru ini penelitian menggunakan

    kombinasi terapi opioid dan gabapentin membuktikan bahwa ada efek pengurangan

    nyeri. ombinasi obat lebih efektif dalam mengurangi nyeri dibandingkan obat

    tunggal. #

    on-steroidal anti inflamatory drug "A .$

    N&"7 merupakan kelompok pengobatan yang menghambat siklooksigenase dan

    mencegah pembentukan prostaglandin. Biasanya N&"7 tidak direkomendasikan

    untuk pengobatan polineuropati diabetik akibat efeknya terhadap fungsi

    gastrointestinal, ginjal dan jantung. 5esiko o/erdosis juga tinggi pada pasien nyeri

    kronik. *ada penelitian kecil didapatkan ibuprofen 23)) mg0hari dan sulindac 3))

    mg0hari secara signifikan mengurangi skor parestesia polineuropati diabetik pada 23minggu. #

    -methyl .-aspartate receptor antagonist/

    ua antagonis reseptor N !", dekstrometrofan dan mematine telah diuji pada

    polineuropati diabetik. ekstrometrofan mempunyai efek penurunan polineuropati

    diabetik signifikan yang tergantung pada dosis. Oalaupun begitu inhibitor N! "

    mempunyai efek samping termasuk sedasi, mulut kering dan distresgastrointestinal. 1,#

    $;

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    40/57

    Agen topikal

    Capsaicin merupakan ekstrak dari capsicum. Capsaicin terikat pada reseptor

    +5*L1 dan memakai substansi * pada saraf perifer untuk mendapatkan efek

    analgesiknya. *ada penelitian oleh Capsaicin Study *roup , ).)#' krim capsaicin

    dioleskan tiga kali sehari selama % minggu lebih efektif dalam mengurangi

    polineuropati diabetik dibandingkan plasebo. 5asa terbakar merupakan efek samping

    paling sering yang cenderung menurun jika terapi diteruskan. fek terapeutik

    capsaicin dimulai mingguan setelah pemakaian krim. Baru-baru ini patch yang

    mengandung capsaicin dosis tinggi menunjukkan efek menjanjikan dalam pengobatan

    nyeri diabetik.

    arena gangguan pembentukan N6 menyebabkan penurunan aliran darah terlibat

    dalam polineuropati diabetik, penelitian kecil menggunakan isosorbid dinitrat

    dilakukan. *ada 12 minggu penelitian crosso!er1 double"blind1 placebo controlled

    dengan 22 pasien didapatkan semprotan isosorbid dinitrat secara signifikan

    mengurangi polineuropati diabetik. *asien dalam percobaan ini melaporkan nyeri

    kepala ringan dan dibutuhkan penelitian lebih besar untuk menge/aluasi efek

    potensial pengobatan ini dalam polineuropati diabetik. +atch lidokain topikal '( dilaporkan pada beberapa penelitian mengurangi nyeri

    polineuropati diabetik. *ada penelitian open label hingga empat patch lidokain '(

    diberikan hingga 18 jam0hari dapat ditoleransi dengan baik pada pasien dengan nyeri

    diabetik polineuropati. +atch lidokain secara signifikan memperbaiki nyeri dan angka

    kualitas hidup.

    &. Ne%r pati dia&eti' t n m

    &eperti didiskusikan sebelumnya, langkah pertama dalam pengobatan semua bentuk

    neuropati diabetik adalah kontrol glikemik. Gejala neuropati diabetik otonom

    mungkin bermanifestasi pada berbagai organ sehingga pengobatan simptomatik

    ditujukan untuk organ dan sistem tubuh yang terkena.

    3)

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    41/57

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    42/57

    $erapi Farma' ! "is Ne%r pati Ot n m Dia&eti'

    O&at G ! n"an D sis Efe' Sampin"

    HIPO$ENSI O/$OS$A$I#

    ;luorohydrocortisone

    !ineralocorticoid ).'-2 mg0hari Gagal jantungkongestif,hipertensi

    Clonidine 2-"drenergic agonist ).1-).' mg malam

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    43/57

    *engobatan harus dimulai dengan kontrol glikemik yang baik. "ntibiotika

    spektrum luas seperti metronida:ol dapat digunakan untuk mengobati diare yang

    disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan. lonidine memperbaiki diare

    dengan menekan akti/itas berlebihan adrenergik. olestiramin digunakan untuk

    mengikat garam empedu jika uji nafas hidrogen normal dan pasien gagal diobati

    dengan antiobiotika. Joperamide dapat digunakan untuk mengurangi jumlah feses

    tetapi harus digunakan dengan hati-hati karena resiko megakolon toksik. iare yang

    resisten terhadap pendekatan di atas mungkin respon terhadap octreotide. 1,#

    *engobatan kandung kemih neurogenik harus dimulai dengan berkemih terjadwal,kadang bersamaan dengan tekanan manual pada kandung kemih untuk memulai

    urinasi Crede= manu!er . "gen parasimpatomimetik, bethanecol 1) mg,Q7 dapat

    membantu dan relaksasi sfingter didapatkan juga dengan antagonis adrenergik -1,

    do a:osin 1-2 mg, B7 atau +7 . ateterisasi sangat berguna dan dapat

    mengurangi resiko infeksi saluran kemih. Biasanya kateterisasi kronis atau

    pembedahan transuretral leher kandung kemih mungkin diperlukan. 1,#,2$,23

    isfungsi ereksi merupakan gejala awal diabetes dan petanda berkembangnya

    penyakit /askuler generalisata. *engobatan disfungsi ereksi harus dimulai dengan

    optimalisasi kontrol glukosa dan mengurangi alkohol serta tembakau. osfodiesterase

    inhibitor saat ini sudah tersedia dengan farmakokinetik dan profil efek samping aman

    dalam mengobati disfungsi ereksi. &ildenafil ') mg, %) menit sebelum akti/itas

    seksual atau tadalafil ' hingga 2) mg, %) menit sebelum akti/itas seksual efektif

    dalam mengobati disfungsi ereksi. *engobatan dikontraindikasikan pada pasien yang

    mendapat nitrogliserin atau obat yang mengandung nitrat. 7njeksi prostasiklin ke

    dalam corpus ka/ernosum dan prostesa implan penis juga sudah tersedia. 1,2',2%

    7.3 $erapi 'a%sa!

    +erapi yang dibahas sebelumnya terbukti dapat mencegah atau memperlambat

    neuropati diabetik kontrol glikemia atau menghilangkan efeknya terapi

    3$

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    44/57

    simptomatik . &eperti telah diketahui pendekatan yang terbukti dalam mengobati

    penyebab neuropati diabetik adalah kontrol glikemik, farmakologis dan neutraceutical

    yang bertujuan menekan patogenesis neuropati diabetik seperti dibahas berikut ini.

    +erapi potensial ini berusaha untuk mengurangi penyimpangan biokimia yang

    menginduksi kerusakan saraf.

    In,i&it r a!d se red%'tase #,3$

    7nhibitor aldose reduktase telah lama menjadi target utama dalam pengobatan

    neuropati diabetik akibat keberhasilannya dalam mengurangi pembentukan katarak

    dikarenakan stres osmotik akibat akumulasi poliol pada lensa diabetik. Jebih jauh

    inhibitor aldose reduktase berhasil dalam pencegahan dan menekan kerusakan saraf

    pada model hewan pengerat. &ejumlah inhibitor aldose reduktase telah memasuki

    pasaran, kebanyakan terapi ini secara efektif menurunkan kadar poliol saraf, tetapi

    hasilnya tidak selalu diterjemahkan sebagai perbaikan gejala neuropati diabetik.

    - "orbinil

    &orbinil merupakan prototip inhibitor aldose reduktase dikembangkan pada tahun

    1;81 dalam pengobatan neuropati diabetik. Oalaupun berhasil menurunkan danmencegah defisit NCL pada model hewan pengerat, sorbinil gagal menunjukkan

    keberhasilan pada manusia. Bagaimanapun sorbinil berhasil membuka jalan untuk

    terapi inhibitor aldose reduktase di masa depan. #

    - P na!restat

    *onalrestat merupakan asam karbosilat yang secara efektif menurunkan kadar

    sorbitol saraf in /itro dan pada tikus, tetapi gagal terbukti pada saraf diabetik

    manusia. *onalrestat terikat pada ;;( plasma protein peningkatan 1) kali lipat

    pada tikus dan kebanyakan asam yang tidak terikat diionisasi pada p< seluler. 7on

    ini lambat menyeberangi membran plasma sehingga menghilangkan efekti/itas

    ponalrestat.

    33

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    45/57

    - p !restat

    =opolrestat merupakan analog asam karbosilat ponalrestat yang tergantung pada

    dosis dalam menurunkan sorbitol saraf tikus diabetik dan kadar fruktosa. *ada

    penelitian manusia, :opolrestat kadar rendah 2')-')) mg menurunkan kadar saraf

    sorbitol, tetapi tidak mempunyai efek terhadap kadar fruktosa atau pengurangan

    gejala dan menunjukkan sedikit perbaikan NCL. =opolrestat kadar tinggi 1))) mg

    secara signifikan lebih efektif meningkatkan NCL tetapi berhubungan dengan

    insiden kenaikan en:im li/er lebih tinggi.

    - enarestat =enarestat merupakan inhibitor aldose reduktase yang bersifat asam karbosilat juga

    menunjukkan ketergantungan dosis untuk perbaikan kecepatan hantar saraf.

    *erkembangannya dihentikan akibat insiden tinggi peningkatan kadar kreatinin

    serum.

    6 As632 1

    "&-$2)1 atau ranirestat merupakan spirosuccinimide yang ditemukan pada tahun

    1;;8. *ercobaan fase 2 menjanjikan dan menunjukkan sedikit efek samping serta

    perbaikan defisit kecepatan hantar saraf dan gejala neuropati diabetik.+etapi

    kesimpulan fase $ belum didapatkan karena penelitian masih berlangsung.

    *engembangan "& $2)1 masih berlanjut, peneliti berharap bahwa penelitian

    lanjutan dan peningkatan dosis ranirestat akan terbukti efek untuk pengobatan

    neuropati diabetik di masa depan

    - Epa!restat

    *ada tahun 1;;2 epalrestat memasuki pasaran Depang sebagai asam karbosilat

    inhibitor aldose reduktase dengan efek samping minimum tetapi tanpa bukti nyata

    efikasi yang dilatarbelakangi penelitian randomi0ed1 double blind placebo"

    controlled . ari tahun 1;;#-2))$ penelitian di atas akhirnya dilakukan dan pada

    peningkatan dosis 1') mg , epalrestat menghambat kerusakan saraf dan

    mengurangi banyak gejala neuropati diabetik seperti kesemutan dan kram anggota

    3'

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    46/57

    tubuh. palrestat sekarang merupakan terapi standar untuk neuropati diabetik di

    Depang.

    M( 6in sit !

    !yo-inositol secara alamiah merupakan messenger sekunder yang terlibat dalam

    fungsi saraf. eplesi myo-inositol berhubungan dengan penurunan fungsi Na- -

    "+*ase dan penurunan kecepatan hantar saraf dan terlibat dalam tahap awal patologi

    neuropati diabetik. Bukti menunjukkan bahwa suplemen myo-inositol mungkin

    memperlambat progresi neuropati walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk

    menilai efikasinya. #

    &. a!%r ,e4 samine

    &eperti disebutkan di atas, akti/asi jalur he osamine menghasilkan 4 *GlcN"c

    yang memodulasi transcription factor dan menginduksi kerusakan neuro/askuler.

    !odulasi jalur he osamine dapat mengalihkan metabolisme glikolisis jauh dari jalur

    yang merusak berikutnya. "ksi kerja terapi ini menawarkan kemungkinan untuk

    menganggu jalur kelainan metabolik.#

    Benf tiamine

    Benfotiamine merupakan analog larut lemak tiamin atau /itamin B1 yang

    mengakti/asi transketolase, yaitu en:im yang mengubah fruktosa-% fosfat menjadi

    pentosa-' fosfat. *enurunan input fruktosa %-fosfat menurunkan fluks melalui jalur

    he osamine sama seperti fluks melalui jalur ad!anced glycation end product "G

    dan diasilgliserol "G -protein kinase C * C . *eningkatan fluks jauh dari jalur

    he osamine dan masuk ke dalam jalur pentosa '-fosfat memberikan suatu

    keuntungan tambahan yaitu peningkatan kapasitas redoks. &alah satu produk jalur

    pentosa fosfat adalah N" *

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    47/57

    kemungkinan spekulatif hilangnya efek jalur ini. Benfotiamine berhasil menghambat

    jalur-jalur ini dan mencegah retinopati diabetik pada model hewan. *ada manusia,

    benfotiamine menunjukkan perbaikan nyeri akibat neuropati diabetik dan perbaikan

    kecepatan hantar. Benfotiamin saat ini tersedia sebagai suplemen makanan di

    "merika &erikat. #

    ). a!%r pr tein 'inase 0

    Rubo*istaurin

    5ubo istaurin merupakan inhibitor kompetitif * C-K yang secara efektif

    menangani banyak komplikasi diabetes dalam uji klinis. +erapi ini umumnya berhasil

    dalam mengurangi progresi retinopati diabetik, /asodilatasi endotel pada nefropati.

    +etapi efek percobaan rubo istaurin terhadap neuropati diabetik tidak menunjukkan

    perbaikan pada neuropati diabetik. 5ubo istaurin saat ini belum disetujui oleh "

    untuk digunakan. #

    d. Advanced glycation endproducts Cresept r advanced glycation endproducts C +a!%r /AGE

    Delas sekali bahwa kontrol glikemik merupakan terapi utama dalam menurunkan

    pembentukan "G . *encegahan akti/asi 5"G merupakan alternatif terapeutik

    paling penting dalam neuropati diabetik. ua pendekatan paling mudah adalah

    mencegah pembentukan "G atau memblok 5"G . i bawah ini akan dijelaskan

    beberapa terapi yang telah dinilai untuk kemampuan menurunkan akti/itas aksis

    5"G pada neuropati diabetik. #,2;,$1

    Aspirin&eperti dijelaskan sebelumnya, aspirin asam asetilsalisilat-N&"7 banyak

    digunakan walaupun penggunaan jangka panjang pada pasien diabetik harus

    dipertimbangkan karena kemungkinan efek samping gastrointestinal. *ada pasien

    diabetik dengan dosis tinggi aspirin, insiden retinopati menurun dibandingkan

    3#

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    48/57

    dengan yang tidak mendapatkan aspirin, hal ini menunjukkan bahwa aspirin

    mempunyai efek perlindungan terhadap glikasi. "spirin mengurangi glikasi secara

    potensial melalui asetilasi grup amino pada in /itro dan hewan percobaan.

    emungkinan lain aspirin tidak secara langsung menganggu glikasi tetapi

    menghambat glikosidasi dan pembentukan cross"lin$ "G . &elain efek analgesik

    aspirin, penelitian-penelitian mengindikasikan penurunan resiko kejadian

    kardio/askuler pada pasien diabetik dengan dosis rendah aspirin. #

    Amin "%anidine

    "minoguanidine juga disebut pimagedine merupakan senyawa nukleofilik

    hidra:ine dan obat potensial anti-glikasi. "walnya dipikirkan bahwa aminoguanidine

    mencegah pembentukan "G melalui blok kelompok karbonil pada produk "madori

    walaupun saat ini dikenal bereaksi dengan kelompok karbonil dari reduksi gula atau

    $- G. "minoguanidine mengurangi nefropati, retinopati dan neuropati pada beberapa

    penelitian hewan diabetik. *enelitian pendahuluan pada pasien diabetik menunjukkan

    bahwa terapi aminoguanidine selama 28 hari mengurangi hemoglobin-berasal dari

    "G s

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    49/57

    pembuluh darah. +etapi penelitian lain menemukan bahwa *+B dapat mengurangi

    model cross"lin$ "G in /itro walaupun tidak mengurangi pembentukan cross"lin$

    "G in /i/o. "pakah pemecahan cross"lin$ "G berguna in /i/o akan juga

    tergantung pada toksisitas jangka panjangnya. "kibat alamiah *+B yang tidak stabil,

    analog seperti alagebrium klorida, juga dikenal sebagai "J+-#11 telah dikembangkan.

    &enyawa ini mempunyai efek renoproteksi pada tikus diabetik. *enelitian pasien saat

    ini menemukan bahwa "J+-1# ditoleransi baik dan didapatkan perbaikan signifikan

    /askuler pada manula melalui penurunan tekanan darah dan peningkatan elastisitas

    /askuler. fek terhadap komplikasi diabetes lainnya termasuk neuropati belum

    diketahui #,2;,$1

    B! ' ter,adap Advanced Glycation Endproducts Receptor RAGE$ .

    iketahui ada senyawa yang mampu memblok interaksi antara "G dan 5"G .

    5"G dapat diblok dengan penggunaan soluble R.*E s5"G yang merupakan

    ekstraseluler ligan"binding domain 5"G atau oleh penggunaan antibodi yang

    mampu bereaksi dengan 5"G . *enelitian oleh &chmidt dan kawan-kawan telah

    melakukan berbagai penelitian pada model tikus diabetik menggunakan tikus$noc$out 5"G dan tikus yang diobati dengan s5"G atau anti-5"G . !ereka

    mendapatkan s5"G topikal memperbaiki penyembuhan luka, s5"G menurunkan

    aterosklerosis pada tikus "po $noc$out/ Blokade 5"G mencegah tahap akhir

    diabetogenesis pada tikus diabetik non-obese dan mencegah defisit sensoris.

    e. In,i&it r p !(-ADP6ri& se p !imerase

    *"5* memperantarai disfungsi neuronal dan inflamasi sehingga inhibisi *"5*

    memberikan efek potensial dalam perbaikan dua jalur yang menyimpang pada

    neuropati diabetik. 7nhibitor *"5* seperti 1,' isoEuinolinediol dan $-

    aminoben:amide berhasil memperbaiki disfungsi neuronal akibat *"5* pada tikus

    diabetik. &elain itu, nikotinamide /itamin B$ menunjukkan bekerja sebagai

    3;

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    50/57

    inhibitor *"5* dan antioksidan pada hewan pengerat dalam memperbaiki neuropati

    perifer diabetik dini. Nikotinamide merupakan terapeutik potensial karena efek

    samping dan toksisitasnya yang terbatas. #

    f. Anti 'sidan

    *endekatan terapeutik paling logis adalah mencegah stres oksidatif melalui

    pemberian antioksidan. *erlawanan antioksidan berasal dari en:im antioksidan yang

    mengkatalisasi pelepasan molekul antioksidan 56& dengan mencegah oksidasi

    molekul lainnya, biasanya karena antioksidan ini telah mengoksidasi molekul yang

    mengikat transisi ion metal sehingga tidak mampu mengkatalisasi pembentukan 56& pada sel.

    itamin E

    Litamin merupakan senyawa larut lemak yang ada dalam 8 isoform dengan

    berbagai akti/itas biologis. adar /itamin darah dapat menurun pada stres oksidatif

    yang memanjang dan indi/idu yang tidak dapat mengabsorbsi lemak makanan, diet

    rendah lemak atau defisiensi :inc. -tocopherol merupakan isoform paling aktif danmerupakan suplemen makanan yang paling banyak didapatkan. &enyawa ini banyak

    diuji karena kemampuannya pada penyakit kronis yang melibatkan stres oksidatif

    termasuk kanker dan komplikasi diabetes. Beberapa penelitian kecil mengindikasikan

    bahwa intake tinggi /itamin menurunkan insiden kanker tertentu tetapi penelitian

    yang besar tidak mendukung penemuan ini. &elain aksi antioksidan poten, /itamin

    dapat meningkatkan sistem imun, perbaikan N" dan metabolisme.

    &-lipoic acid

    .lpha lipoic acid disebut juga thioctic acid merupakan antioksidan yang tersedia

    dalam pengobatan neuropati diabetik. 6bat ini merupakan sca/anger 56&,

    meregenerasi antioksidan lainnya dan mengikat ion metal. Beberapa penelitian uji

    ')

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    51/57

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    52/57

    diabetes. ksplorasi terhadap penggunaan ner!e gro#th factors , insulin, insulin li$e"

    gro#th factors dan faktor neurotrofik lainnya dilakukan dalam pengobatan neuropati

    diabetik.

    5eseptor insulin ditemukan dalam sel &chwann, perisit, sel endotel dan neuron

    khususnya neuron sensoris. *emberian insulin pada spinal cord tikus strepto:ocin

    memperbaiki kondisi pengukuran kecepatan hantar saraf dan pemberian dosis rendah

    sistemik mampu menurunkan tanda distres mitokondria dalam neuron sensoris.

    Insulin"li$e gro#th factors 7G s 7 dan 77 memiliki efek yang besar terhadap

    perkembangan sistem saraf dan kelangsungan hidupnya, diperantarai melalui akti/asi

    reseptor 7G -7 7G -75 . 7G dan 7G -75 diekspresikan selama perkembangan dansistem saraf dewasa. 7G dilaporkan menurun pada beberapa model hewan diabetes

    walaupun mungkin ber/ariasi dan tergantung pada model, tipe diabetes dan jaringan

    yang diamati. &ejumlah penelitian preklinis pada tikus diabetik menyatakan terapi

    7G sistemik atau intratekal dapat memperbaiki neuropati.

    &istem neurotrofin penting dalam perkembangan dan pemeliharaan sistem saraf

    tepi dan saraf pusat termasuk ner!e gro#th factor NG , brain deri!ed neurotrophic

    factor B N dan neurotrophins N+ $-%. NG tidak diperlukan untuk

    kelangsungan hidup neuron sensoris pada saraf tepi dewasa tetapi NG mengatur

    pertumbuhan akson dan fenotip saraf sensoris. *enelitian preklinis NG pada tikus

    diabetik menunjukksn perbaikan dalam outcome sinyal sistem NG . *enelitian klinis

    belum mencapai fase $ tetapi didapatkan bahwa molekul akti/ator kecil trk"

    berpotensi dalam pendekatan alternatif.

    B N diekspresikan pada neuron perifer dan otot, reseptornya trkB, ditemukan

    pada neuron motorik dan beberapa saraf sensoris. +ranspor retrograde endogen

    BN pada sel tubuh neuron terganggu pada tikus diabetik, hal ini menyatakan ada

    masalah dengan suplai lokal B N pada terminal saraf perifer. B N eksogen

    bersifat protektif terhadap serabut besar sensoris bermielin pada tikus &+= tetapi

    tidak pada serabut kecil yang konsisten dengan distribusi ekspresi trkB.

    '2

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    53/57

    *enelitian klinis terapi eksogen N+-$ pada tikus diabetik memiliki hasil

    ber/ariasi. &atu penelitian menemukan perbaikan dalam serabut besar sensoris tetapi

    tidak pada serabut motorik. *enelitian lain menemukan efek terhadap serabut besar

    sensoris dan motorik. N+-$ intratekal meningkatkan serabut bermielin pada kulit

    tikus diabetik tetapi tanpa perbaikan fungsi.

    Ciliary deri!ed neurotrophic factor CN+ merupakan sitokin dengan sejumlah

    kegunaan neurotrofik. CN+ hanya diekspresikan dalam sel &chwann sistem saraf

    perifer dan kadar CN+ berkurang pada tikus diabetik. efisiensi ini dapat diperbaiki

    oleh terapi inhibitor aldose reduktase. CN+ eksogen sendiri mempunyai keuntungan

    terapeutik dalam tikus diabetik seiring dengan peningkatan kemampuan regeneratif.*enggunaan CN+ mempunyai efek sistemik terutama pada otot. #,-3'-3#

    7. $erapi N n6Farma' ! "is pada N(eri Ne%r pati Dia&eti'

    arena tidak ada farmakoterapi yang memuaskan dalam terapi nyeri diabetik,

    plihan pengobatan non-farmakologis harus dipertimbangkan. *embahasan sistematik

    terbaru menilai bukti uji klinis yang nyata dan meta-analisis terapi komplementer dan

    alternatif dalam pengobatan nyeri neuropati dan neuralgia. *engobatan komplementer dan alternatif diidentifikasi sebagai akupuntur, elektrostimulasi, obat herbal, magnet,

    suplemen makanan dan penyembuhan spritual.

    a. D%'%n"an psi' ! "i'

    omponen psikologik terhadap nyeri tidak boleh diremehkan. 6leh sebab itu

    penjelasan bahwa nyeri yang berat juga dapat berkurang harus diberikan terutama

    pada pasien dengan nyeri neuropati akut yang tidak terkontrol. Dadi pendekatan

    empati terhadap kecemasan penderita dengan nyeri neuropati penting untuk

    keberhasilan terapinya. 2

    '$

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    54/57

    &. A'%p%nt%r

    *ada penelitian 1) minggu tidak terkontrol pada pasien diabetes dengan terapi

    strandar, ##( menunjukkan kurangnya nyeri secara signifikan setelah akupuntur

    tradisional Cina selama % sesi tanpa adanya efek samping. *ada periode follo#"up 18-

    '2 minggu, %#( berhasil mengurangi atau menghentikan pengobatan medisnya dan

    hanya 23( yang memerlukan pengobatan lanjutan. 2

    ). Stim%!asi e!e'tri'

    #ranscutaneus electrical nerve stimulation -$ENS

    3ranscutaneus Electrical Ner!e Stimulation mempengaruhi transmisi neuronal

    aferen dan kecepatan konduksi, peningkatan ambang refleks fleksi nosiseptif dan

    pengubahan potensial awal somatosensoris. *ada penelitian 3 minggu + N& terhadap

    tungkai bawah, selama $) menit sehari, hilangnya rasa nyeri tercatat pada 8$( pasien

    dibandingkan dengan $8( yang diobati secara pura-pura. *ada pasien yang awalnya

    respon terhadap amitriptilin, berkurangnya rasa nyeri secara signifikan lebih besar

    bila diikuti dengan + N& selama 12 minggu. Dadi + N& dapat digunakan sebagai

    modalitas tambahan yang dikombinasikan dengan farmakoterapi untuk memperkuathilangnya rasa nyeri. 2,38

    )id-fre1uency e*ternal muscle stimulation

    &atu penelitian randomi0ed controlled menunjukkan dampak lebih baik mid"

    fre>uency e ternal muscle stimulation dibandingkan + N& terhadap gejala neuropati

    setelah 1 minggu tetapi penelitian yang lebih panjang belum ada. 2

    2re1uency-modulated electromagnetic nerve stimulation

    Fre>uency"modulated electromagnetic ner!e stimulation yang dilakukansebanyak 1) sesi lebih dari $ minggu menyebabkan berkurangnya nyeri secara

    signifikan dibandingkan stimulasi plasebo. *enelitian multisenter skala besar saat ini

    sedang berlangsung. 2

    '3

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    55/57

    Electrical spinal cord stimulation

    &ecara umum disetujui bahwa electrical spinal cord stimulation &C& efektif

    dalam pembentukan nyeri neurogenik. *ercobaan mengindikasikan bahwa stimulasi

    elektrik diikuti oleh penurunan asam amino glutamat dan aspartat pada tanduk dorsal.

    fek ini diperantarai oleh mekanisme G"B"ergik. *ada nyeri neuropati diabetik

    yang tidak respon terhadap obat, &C& dengan elektrode yang diimplan antara +;

    dan +11 menyebabkan pengurangan rasa nyeri sebesar U ')( 8 dari 1) pasien. &elain

    itu toleransi latihan akan mengalami perbaikan secara signifikan juga. omplikasi

    &C& termasuk infeksi kuman superfisial pada dua pasien, migrasi lead memerlukan

    reinsersi pada dua pasien dan late failure setelah 3 bulan pada pasien yang

    sebelumnya pernah mendapat terapi penghilang rasa nyeri. *ilihan terapi in/asif ini

    dilakukan jika pasien tidak respon terhadap obat yang diberikan. 2,38

    Ener"i infrared m n 'r mati'

    nergi infrared monokromatik menunjukkan berkurangnya gejala dan tanda

    neuropati pada penelitian tidak terkontrol pasien diabetes. ebalikannya dua

    penelitian terkontrol menunjukkan bahwa energi infrared monokromatik tidak lebihefektif dibandingkan plasebo pada pasien polineuropati diabetik, hal tersebut

    menekankan perlunya penelitian terkontrol untuk mendapatkan keputusan pengobatan

    e!idence"based/ 2

    d. De' mpresi &eda,

    ekompresi bedah pada lokasi anatomis yang mengalami penyempitan

    merupakan pengobatan altenatif untuk pasien dengan polineuropati diabetik

    simptomatis. Jiteratur mengatakan bahwa hanya penelitian elas 7L yang

    menekankan kegunaan pendekatan terapeutik ini. Berdasarkan bukti yang ada,

    pengobatan alternatif ini dianggap belum terbukti. +rospecti!e randomi0ed controlled

    ''

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    56/57

    trial dengan definisi standar dan pengukuran outcome perlu untuk menentukan nilai

    dari inter/ensi terapeutik ini. 2

    BAB II

    /ING#ASAN

    Neuropati diabetik merupakan masalah kesehatan yang mempunyai tingkat

    morbiditas dan mortalitas tinggi. Gejala dan tanda klinis dapat bersifat non spesifik,

    tersembunyi dan berkembang secara lambat serta tidak terdeteksi atau dapat

    bermanifestasi dengan gejala dan tanda klinis yang menyerupai penyakit lain

    lasifikasi neuropati diabetik dapat dibagi menjadi neuropati simetris dan

    asimetris. !anifestasi klinis neuropati simetris berupa neuropati diabetik perifer,

    nyeri akut neuropati dan neuropati otonom diabetik sedangkan neuropati asimetris

    dapat berupa amiotrofi diabetik, mononeuropati kranial, radikulopati trunkal,

    pressure palsies/ !anifestasi klinis neuropati diabetik pada sistem saraf pusat berupa

    mielopati diabetik dan ensefalopati diabetik.

  • 8/11/2019 LI Neuropati Diabetik FULL

    57/57

    alam mendiagnosis neuropati diabetik, dibutuhkan gejala dan tanda klinis

    yang didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik atau satu dari pemeriksaan

    penunjang konduksi saraf, tes kuantitatif sensoris atau tes otonom yang abnormal.

    Neuropati subklinis diidentifikasi melalui pemeriksaan penunjang yang abnormal.

    .*enatalaksanaan neuropati diabetik yang paling penting adalah kontrol

    glikemik disertai stabilitas gula darah untuk mencegah progresi neuropati diabetik.

    *enatalaksanaan lain berupa terapi simptomatik, terapi kausal terhadap jalur

    gangguan metabolisme glukosa dan non farmakologis.