Fisiologi menstruasi : Selama menstruasi lapisan superfiscial dan media endometrium, namun lapisan basal atau profunda dipertahankan . peneglupasan ini terjadi secara tidak teratur, serampangan, beberapa daerah tidak terganggu, beberapa daerah mengalami perbaikan, sedangkan tempat-tempat lain serentak dilepaskan. Endometrium yang dilepaskan bersama dengan cairan, cairan dan darah membentuk koagulum di rongga uterus. Koagulum ini segera dicairkan oleh fibrolisin dan cairan, yang tidak berkoagulasi, ini dikeluarkan melalui servik dengan kontraksi uterus. Jika jumlah darah yang dikeluarkan pada proses ini sangat banyak mungkin fibrolisin tidak mencukupi sehingga wanita ini mengeluarkan bekuan darah dari servik. Pembuluh darah yang menyuplai daerah bawah endometrium yang dilepaskan disumbat dengan sumbat hemostatik yang terbentuk dari agregasi trombosit dan serabut-serabut fibrin yang menginfiltrasi agregat trombosit membentuk plak sumbatan yang stabil, disamping itu juga terjadi vasokontriksi. Kemudian lapisan basal mengalami regenerasi. Fase proliferative Setelah masing-masing daerah pada endometrium mengelupas sewaktu menstruasi, mulai terjadi proses perbaikan regenerative, permukaan endometrium dientuk kembali dengan metaplasia dan dengan pertumbuhan keluar sel-sel epitel kelenjar endometrium. Dalam tiga hari menstruasi berhenti, perbaikan seluruh endometrium sudah selesai. Pada akhir fase proliferasi tebal endometrium 2-3mm Fase Sekresi atau Fase Luteal Perubahan ini terjadi pada 2 hari terakhir fase proliferative, tetapi meningkat secara dramatis pada saat setelah ovulasi. Dan fase ini bergantung pada progesterone yang disekresi oleh korpus luteum. Pada akhir fase sekresi dinding arteri spiralis berkerut yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Fisiologi menstruasi :
Selama menstruasi lapisan superfiscial dan media endometrium, namun lapisan basal atau profunda dipertahankan . peneglupasan ini terjadi secara tidak teratur, serampangan, beberapa daerah tidak terganggu, beberapa daerah mengalami perbaikan, sedangkan tempat-tempat lain serentak dilepaskan. Endometrium yang dilepaskan bersama dengan cairan, cairan dan darah membentuk koagulum di rongga uterus. Koagulum ini segera dicairkan oleh fibrolisin dan cairan, yang tidak berkoagulasi, ini dikeluarkan melalui servik dengan kontraksi uterus. Jika jumlah darah yang dikeluarkan pada proses ini sangat banyak mungkin fibrolisin tidak mencukupi sehingga wanita ini mengeluarkan bekuan darah dari servik.
Pembuluh darah yang menyuplai daerah bawah endometrium yang dilepaskan disumbat dengan sumbat hemostatik yang terbentuk dari agregasi trombosit dan serabut-serabut fibrin yang menginfiltrasi agregat trombosit membentuk plak sumbatan yang stabil, disamping itu juga terjadi vasokontriksi. Kemudian lapisan basal mengalami regenerasi.
Fase proliferative
Setelah masing-masing daerah pada endometrium mengelupas sewaktu menstruasi, mulai terjadi proses perbaikan regenerative, permukaan endometrium dientuk kembali dengan metaplasia dan dengan pertumbuhan keluar sel-sel epitel kelenjar endometrium. Dalam tiga hari menstruasi berhenti, perbaikan seluruh endometrium sudah selesai. Pada akhir fase proliferasi tebal endometrium 2-3mm
Fase Sekresi atau Fase Luteal
Perubahan ini terjadi pada 2 hari terakhir fase proliferative, tetapi meningkat secara dramatis pada saat setelah ovulasi. Dan fase ini bergantung pada progesterone yang disekresi oleh korpus luteum. Pada akhir fase sekresi dinding arteri spiralis berkerut yang menyebabkan menutup aliran darah sehingga menyebabkan matinya (nekrosis) dinding dan lapisan endmetrium. Pada saat ini pembuluh darah diatas pengerutan ini pecah dan mulailah terjadinya perdarahan.
Fase Menstruasi
Bila tidak terjadi pembuahan dan implantasi ovum yang dilepaskan ovarium. Maka korpus luteun secara spontan berhenti berfungsi setelah lebih kurang 14 hari. Kadar estrogen dan progesterone dalam darah cepat menurun. Pada akhir menstruasi, enometrium hamper selalu menipis sampai hanya tersisa lapisan basal. Proliferasi sel-sel kelenjar dan berpindahnya sel-sel tersebut kepermukaan mengawali fase proliferasi.
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
Siklus menstruasi
Jumlah rata-rata kehilangan darah pada saat menstruasi 30 ml (rentang 10-80 ml). biasanya menstruasi terjadi dengan selang waktu 22-35 hari ( dihitung dari hari pertaa keluarnya darah menstruasi hingga hari pertama berikutnya) pengeluaran darah menstruasi berlangsung sekitar 1-8 hari
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
Siklus normal haidSiklus normal haid atau yang dianggap sbg siklus haid klasik adalah 28 hari
ditambah atau dikurangi 2 sampai 3 hari ,siklus ini berbeda beda pada perempuan yang normal dan sehat . Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang dibuahi setelah terjadi ovulasi ,dibawah pengaruh secara ritmikhormon2 ovarium yaitu estrogen dan progesteron.
siklus haid dikenal 3 masa utama :
- masa haid 2 – 8 hari
Waktu itu endometrium dilpas ,sedangkan pengeluaran hormon2 ovarium paling rendah.
- masa proliferasi sampai hari ke14
Waktu itu endometrium tumbuh kembali (proliferasi )
Antara hari ke12 dan ke14 terjadi pelepasan ovum dari ovarium(ovulasi )
- masa sekresi
Waktu itu korpus rubrum korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron
Kelenjar endometrium mulai disekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak.
(ILMU KEBIDANAN ,YBP – SP,Edisi ketiga)
AMENORRHEA
1. ETIOLOGI
(harrison’s principles of interna medicine, 17th edition)
Amenore primer
- Defek genetic seperti disgenesis gonad - Tidak ada uterus- Agenesis vagina- Septum vagina tranversal- Hymen imperforate- Terdapat gangguan makanan atau terlalu berat dala berolah raga.
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
2. KLASIFIKASIAmenorrhea is classified as primary if menstrual bleeding has never occurred in the absence of hormonal treatment or secondary if menstrual periods are absent for 3–6 months. Oligoamenorrhea is defined as a cycle length >35 days or <10 menses per year.(HARRISON’S PRINCIPLES OF INTERNA MEDICINE, 17TH EDITION)is the absence of menstruation for 3 months or more in women with past menses (secondary amenorrhea) or the absence of menarche by the age of 16 years regardless of the absence or presence of secondary sex characteristics (primary amenorrhea).(CECIL BOOK OF MEDICINE, 23rd edition)
3. PATOGENESISGangguan berat badan :Gangguan makan anoreksia nervosa kegagalan hypothalamus melepaskan GnRH gagal stimulus hipofisis anterior sekresi hormone gonadotropinn menurun tidak mengalami menstruasi.Hiperprolactinemia :Sekresi prolactin oleh hipofisis berlebih GnRH di hambat sekresinya penurunan hormone gonadotropin dalam darah ovulasi terhambattidak mengalami menstruasiHipotiroidisme :Hipotiroid menghambat sekresi dopamine (inhibitor prolactin) prolactin dalam darah meningkat (hiperprolactinemia) tidak menstruasi.Insensitifitas hypothalamusHypothalamus tidak mensekresi GnRH gonadotropin tidak di sekresi pematangan folikel dan ovulasi terhambat tidak menstruasi.Sindroma ovarium polikistik :
SOP folikel-folikel ovarium kecil sinyal ke hypothalamus berlebihan GnRH berlebihan hipofisis anterior sekresi LH berlebihan dalam darah hipertrofi teka interna peningkatan sekresi androstenedione dan testosterone oleh tubuh berlebih menghambat maturasi oosit ovulasi terhambat tidak mengalami menstruasi.Kelainan uterusGagal gonade primer :Folikel normal tapi terbentuk suatu autoantibody menutupi folikel hambatan ikatan gonado tropin hormone dengan sel-sel granulose tidak menstruasi.(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
4. GEJALA KLINIS
Dismenore Primer
usia lebih muda timbul setelah terjadinya siklus haid yg tertur sering nulipara nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastic nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau
kedua haid tidak dijumpai keadaan patologik pelvic sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa pemeriksaan pelvic normal sering dijumpai nausea, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala
Dismenore Sekunder
usia lebih tua cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur tidak berhubungan siklus dengan paritas nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya
darah berhubungan dengan kelainan pelvic tidak berhubungan dengan adanya ovulasi seringkali memerlukan tindakan operatif terdapat kelainan pelvic
Menanyakan tentang kesehatan umum pasien Memastikan apakah dia mengalami gangguan makan dan olah raga Apakah dia ada gangguan psikis atau medis
Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan vaginaPemeriksaan pelvic dengan USGHormone assay :- FSH dan LH diluar rentang labolatorium normal, yang dikonfirmasi dengan
pengukuran berulang kali, menunjukan kegagalan ovarium primer.- Prolaktin, peninggian kadar prolaktin dua kali pengukuran atau lebih
menunjukan hyperprolaktenemia, hingga wajib dilakukan pemeriksaan hipofisis dengan CT scan
- TSH dan T4 serum- 17-beta-estradiol, dapat dilakukan dengan pemeriksaan progesterone
stimulating test- Progesterone stimulating test bertujuan untuk menentukan apakah uterus
member respon thdp penarikan progesteron.- Sinar X atau CT Scan
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
6. PENGOBATAN7. KOMPLIKASI
Osteoporosisinfertilitas
8. PROGNOSIS
antenatal Care
1. Tujuan
tujuan umum: menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dua anak selama dalam kehamilan,persalinan dan nifas,sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat
tujuan khusus:
1. mengenali dan menangani penyulit2 yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,persalinan dan nifas
2. mengenali dan mengobati penyakit2 yang mungkin diderita sedini mungkin
3. menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
4. memberikan nasihat2 tentang cara hidup sehari2 dan keluarga berencana,kehamilan,persalinan,nifas dan laktasi
(sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)
Tujuan perawatan antenatal adatah mengusahakan agar:- Ibu sampai pada akhir kehamilanan sama sehatnya atau lebih sehat daripada
sebelum hamil. - Setiap problem fisik situ psikologikik yang tirnbul semasa kehamilan dapat
dideteksi dan diobati.- Setiap komplikasi kehamilan dapat dicegah atau dideteksi secara dini dan diberi
penatalaksaan secara adekuat.- Ibu dapat melahirkan anak yang sehat.- Ibu mempunyai kesempatan membahas kecemasan dan ketakutannya tentang
kehamilan.- Ibu diberitahu tentang setiap tindak, alasan dilakukan tindakan tersebut dan hasil
yang mungkin dicapai. - Pasangan dipersiapkan untuk kelahiran dan membesarkan anak, termasuk
mendapatkan informasi mengenai diet, perawatan anak dan keluarga berencana.(Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewelyn-Jones)
2. Pengelolaan3. Variable yang harus diketahui pada ANC
Kehamilan
1. Tanda
Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara lain sebagai berikut: Amenorea (= tidak dapat haid). Nausea (mual) dan emesis (muntah).
Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang disertai oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
Pingsan.Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
Mammae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
Anoreksia (tidak ada nafsu makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
Sering kencing Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus vang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.
Obstipasi Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areolae mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (= linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda.
Pada kehamilan muda bisa pula ditemukan: Tanda Hegar Tanda Chadwick Tanda Piscaseck.
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
Tanda Braxton-Hicks. Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2° sampai 37,8°
adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan.
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari.
Tanda pasti kehamilanDiagnosis pasti kehamilan dapat dibuat bila: 1) dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin; 2) dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara; 3) dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen; 4) pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin; 5) dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin,
panjangnya janin (crown-rump), dari diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Pula dapat dipakai bila ada kecurigaan dalam kehamilan mola, blighted ovum, kematian janin intra uterin, anensefali, kehamilan ganda, hidramnion, plasenta previa, dan tumor pelvis. Pemeriksaan dengan ultrasonografi pada kehamilan 16-18 minggu yang diperkirakan aman memang menjadi pegangan untuk pasien dan dokternya untuk pengawasan kehamilan lebih vakin dan mantap;
Tinggi FU Menentukan umur kehamilan menurut McDonald
Leopold Teknik pemeriksaan yang paling lengkap dari sempurna
Auskultasi Terdengar suara detak jantung janin menunjukkan bahwa janin hidup
(Pengantar Kuliah Obstetri, Ida Bagus Gde Manuaba EGC)
3. Factor penyulit
Klimakterium
- Merupakan fase fisiologis yg terjadi jika fungsi ovarium telah mengalami regresi. Bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan normal, yg berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Menopause adalah berhentinya siklus perdarahan uterus yg teratur, merupakan satu peristiwa dalam klimakterium.
- Klimakterium mulai kira2 6 th sebelum menopause berdasarkan keadaan endrokrinologik (kadar estrogen turun dan kadar gonadotropin naik). Klimakterium berakhir kira2 6-7 th sesudah menapause
- Selama klimakterium, kadar estradiol menurun dan ovarium mengecil dan akhirnya folikel juga menghilang. Menurunnya kadar estradiol dalam sirkulasi meningkatkan sekresi gonadotropin oleh hipofisis melalui umpan balik negatif. Ini menyebabkan produksi FSH yg meningkat dan trus diproduksinya LH selama beberapa tahun setelah awitan menopause
- Px mikroskopik menunjukan korteks yg menipis dan medula yg relatif menebal akibat bertambahnya jaringan ikat fibrosa.
- Involusi anatomis dari ovarium disertai penurunan fungsi ovulasi dan fungsi2 endokrinnya
- Perubahan dan gx pada masa klimaterium sifatnya berbeda-beda menurut waktunya klimakterium.
- Pada permulaan klimakterium : kesuburan menurun- Pada premenapause terjadi kelaian perdarahan- Pada pascamenapause terdapat gx vegetatif (rasa panas, keluar keringat malam,