Top Banner
TUGAS PJOK LEMPAR LEMBING DAN LEMPAR CAKRAM Disusun Oleh : RIZAL AHMAD FADILAH Kelas : IX D
33

Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Dec 14, 2015

Download

Documents

Hisan Apriana

lempar lembing
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

TUGAS PJOK

LEMPAR LEMBING DAN LEMPAR CAKRAM

Disusun Oleh :RIZAL AHMAD FADILAH

Kelas : IX D

SMP NEGERI 1 BANJARJln. BKR No.1 Telp. (0265) 741080

Kota Banjar

Page 2: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

TUGAS PJOK

LEMPAR LEMBING DAN LEMPAR CAKRAM

Disusun Oleh :DENA MUHAMMAD A

Kelas : IX D

SMP NEGERI 1 BANJARJln. BKR No.1 Telp. (0265) 741080

Kota Banjar

Page 3: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

LEMPAR CAKRAM

1. Peralatan dan lapangan lempar cakram

a. Alat

Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari

metal.Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah

cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan.

b. Ukuran cakram

- Berat cakram untuk putra: 2 kg dengan garis tengah 219-221 mm

Page 4: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

- Berat cakram untuk putrid:1 kg dengan garis tengahn180-182 mm

c. lapangan lempar cakram

- Diameter lingkaran untuk pelempar 2,50 meter

- Sektor lemparan membentuk sudut ±45º di pusat lingkaran

2. Teknik dasar Lempar Cakram

a. cara memegang cakram

Cara memegang cakram bergantung dari lebarnya tangn dan panjangnya

jari-jari.Cara memegang cakram adalah sbb:

1) Bagi yang tangannya cukup lebar,cara memegang cakram adalah

dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama dari jari-jarinya.

2) Cara memegang cakram bagi orang tangan lebar adalah jari telunjuk

dan jari tengah berhimpit,jari-jari lainnya agak renggang.

3) Cara memegang cakram bagi yang jari-jarinya pendek,adalah posisi jari-

jari sama dengan cara yang pertama,hanya letak tepi cakram agak lebih

ke ujung jari-jari.

b. Latihan awalan lempar cakram

Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan

berputar.Banyaknya putaran tersebut dibedakan menjadi 1¼,1½,dan 1¾

putaran.awalan ini harus dilakukan dengan baik,sehingga dapat

menghasilkan lemparan yang maksimum.

Cara melakukan awalan lempar cakran adalah sebagai berikut.

1) Ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan.kaki dibuka selebar

bahu,sedikit ditekuk dan rileks.

2) Pusatkan perhatian pada persiapan untuk melakukan awalan agar

mantap,kemudian cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang

lalu ke kiri.Gerakan ini diulang-ulang sebanyak dua-tiga kali yang

dilanjutkan dengan awalan berputar.

c. Latihan ayunan lengan saat melempar

Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1) Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di

atas kaki kanan didorong ke depan-atas.

Page 5: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

2) Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri.

3) Lepaskan cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira

30°.cakram terlepas dari pegangan dengan berputar menurut putran

jarum jam.

4) Lepasnya cakram diikuti dengan badan condong ke depan.pandangan

mengikuti jalannya cakram.

d. Gerakan akhir setelah melempar/lepasnya cakram

Setelah cakram terlepas kaki kanan harus segera dipindahkan ke muka

dengan sedikit ditekuk untuk menahan adar badan yang condong ke depan

tidak terlanjur terdorong keluar lingkaran.kaki kiri dipindahkan ke belakang

dan pandangan mata mengikuti jatuhnya cakram.

3. Hal-hal penting dalam lempar cakram

a. Hal-Hal Yang Harus Dihindarkan Dalam Lempar Cakram

1) jatuh kebelakang pada awal putaran

2) berputar ditempat(seperti gasing)

3) membungkukkan badan ke depan(dipatahkan pada pinggang)

4) melompat tinggi ke udara

5) kaki terlalu tegang

6) penempatan kaki yang salah dengan sudut lemparan

7) membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh

8) membungkukkan badan ke depan atau terlalu ke kiri saat melepaskan

cakram

b. Hal –hal yang harus diperhatikan dalam lempar cakram

1) berputar dengan baik

2) dorong cakram melewati lingkaran

3) dapatkan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah

4) capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran

5) mendaratlah pada jari-jari kaki kanan dan putar secara aktif di atas(jari-

jari tersebut)

6) mendaratlah dengan kaki kanan di titik pusat lingkaran dan kaki kiri

sedikit ke kiri dari garis lemparan  

Page 6: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

LEMPAR LEMBING

Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga

atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara

melempar sejauh-jauhnya.

Cara Memegang Lembing

Cara memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah satu kunci

penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing, maka akan terlihat

lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan yang dianjurkan, karena pada

sekitar itu terdapat titik berat lembing yang diprediksikan paling efektif untuk

memegang lembing. Cara memegang lembing ada tiga macam yaitu: pegangan

cara Amerika (American Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara Jepit Tang

(Tank Style). Lebih jelas dapat dilihat gambar di bawah ini.

 

Cara Membawa Lembing. 

Cara apapun bisa dilakukan untuk membawa lembing, asalkan tidak mengganggu

kecepatan berlari”. Jadi dalam membawa lembing yang sering biasa dilakukan

para pelempar adalah lembing berada di atas pundak maupun bahu dengan posisi

mata lembing serong ke atas, maupun serong ke bawah dan posisi mendatar

dalam posisi tersebut otot-otot sekitar bahu dan tangan terasa rileks. Ada juga

yang membawa lembing dengan posisi lembing di samping badan, tangan lurus ke

belakang sehingga tidak mendapat kesulitan untuk mengambil sikap-sikap

selanjutnya. Namun sedikit hambatan untuk mendapat kecepatan awalan

yang optimal.

Page 7: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Cara Awalan Lari Lempar lembing.

Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing.

Awalan  dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan

lari merupakan bagian yang pertama guna membangun kecepatan gerak yang

diperlukan dalam lemparan. 

Awalan lari, pelempar berlari sambil membawa lembing di atas kepala

dengan lengan ditekuk, siku menghadap ke depan dan telapak menghadap ke

atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian

terakhir awalan terdiri dari langkah silang atau sering di sebut dengan “cross

steps”. Pada bagian awalan-akhir ini kita mengenal beberapa cara, di antaranya:

a). Dengan jingkat (hop-steps), b). Dengan langkah silang di depan (cross-steps),

c). Langkah silang di belakang (rear cross-steps). Sedangakan mengenai panjang

awalan seperti dikemukakan Ballesteros (1993:117) bahwa “Panjang lintasan

awalan harus tidak lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m, harus diberi

tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dan lebar garis 5 cm"

Peralihan (cross steps),  saat kaki kiri diturunkan, kedua bahu diputar

berlahan-lahan ke arah kanan, lengan kanan mulai bergerak atau diluruskan ke

arah belakang, dan disini secara berlahan-lahan titik pusat gravitasi turun yang

sebelumnya meningkat selama melakuakan awalan lari. Perputaran bahu dan

pelurusan lengan yang membawa lembing ke arah belakang diteruskan tanpa

terputus dan bergerak terus hingga melewati atas kaki kiri, dan ini menghasilkan

kecondongan tubuh bagian atas ke belakang. Perputaran kedua bahu ke kanan

Page 8: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

membuat pilinan di antara tubuh bagian atas dan bagian bawah serta

meninggalkan lembing dengan baik di belakang badan. Pandangan kedua mata

selalu lurus kedepan. Ketika tungkai kanan mendarat dalam posisi setengah

ditekuk diakhir langkah silang (cross steps), angkatlah tumit kanan saat lutut

bergerak maju, dan bukalah kedua tungkai dengan cara melangkahkan kaki kiri

selebar mungkin ke depan dan diinjakkan sedikit ke arah kiri. Kedua bahu tetap

menghadap ke samping dan pastikan lembing masih dipegang dengan baik di

belakang dengan tangan yang membawa lembing tetap berada setinggi bahu.

Pergelangan tangan dijaga agar tetap ditekuk dan telapak tangan menghadap atas

agar ekor lembing tidak kenak tanah. Selama pergerakan ini lengan kiri dilipat

menyilang dada.

  Fase akhir, Ketika kaki kiri di turunkan di posisi akhir lemparan, pemutaran

kedua pinggul ke depan dimulai, ditandai oleh sebuah putaran ke dalam kaki

kanan dan lutut dilanjutkan dengan pelurusan tungkai. Segera bahu kiri dibuka,

siku kanan diputar ke arah luar atas dan lembing diluruskan di atas lengan dan

bahu. Kaki kiri ditekan ke tanah disusul kemudian dengan memutar kaki kanan ke

dalam dan meluruskannya sambil lutut kanan turut diluruskan sehingga

menghasilkan sebuah posisi membusur dari badan dan meregang kuat bagian otot

depan.

 

Cara Melempar Lembing

Pada saat lembing akan dilemparkan dari atas kepala, lembing dibawa

kebelakang dengan tangan lurus diputar kedalam, badan direbahkan kebelakang

dengan lutut kaki kanan, kemudian bersamaan dengan membengkokkan siku.

Lembing dibawa secepat-cepatnya keatas kepala, pinggul didorong ke depan dan

lembing dilemparkan sekuat-kuatnya dari atas kepala kedepan sehingga tangan

lurus dan dibantu dengan menolakkan kaki kanan sekuatnya dan melonjakkan

badan kedepan, kemudian lembing dilepaskan pada saat lurus dan jari-jari tangan

mendorong pangkal lilitan tali lembing.

 

Page 9: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Cara Melepaskan Lembing

Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan

yang baik, bahwa bahu, lengan atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-mula

bahu melempar secara aktif di bawa kedepan dan lengan pelampar diputar,

sedangkan siku mendorong ke atas. Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri,

lembing lepas dari tangan pada sudut lemparan kira-kira 45 derajat dengan  suatu

gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di

tanah, pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dari pinggang ke

tangan pelempar yang hanya sedikit keluar garis vertikal, sedangkan kepala dan

tubuh condong ke kiri pada saat tahap pelepasan lembing. Lengan kiri ditekuk dan

memblok selama pelepasan lembing

Pelepasan Lembing.

Saat melempar lembing diperlukan keseimbangan badan untuk

mempertahankan posisi tubuh ketika melempar agar tidak terbawa ke depan yang

dapat mengakibatkan diskwalifikasi. Tubuh mengupayakan untuk menjaga

keseimbangan dengan memusatkannya pada satu kaki tumpuan, keseimbangan

dipengaruhi oleh letak segmen-segmen anggota tubuh. Ketika hendak melempar

lembing maka moment gaya juga harus kita perbesar sebab semakin besar

moment gaya maka gaya yang dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga

dapat menghasilkan lemparan yang jauh. Semakin besar power kita dalam

melempar maka akan semakin besar pula kecepatan benda tersebut. 

 

Sikap Badan Setelah Melempar Lembing

Setelah kaki kanan di tolakkan keatas dan kedepan mendarat kaki diangkat

kebelakang lemas lalu badan agak miring dan condong kedepan kaki kiri ke

belakang lemas kemudian tangan kanan dengan siku agak dibengkokkan berada

di bawah dekat keperut dan tangan kiri lemas kebelakang sehingga pandangan

kearah jalannya lembing sampai jatuh.

 

Page 10: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Lempar Lembing.

Pelempar lembing adalah seseorang yang mempunyai daya ledak otot

lengan bahu yang besar dan mempunyai kekuatan serta ketepatan langkah dalam

melakukan awalan sebelum lembing dilepaskan (Adisasmita, 1986:7). Oleh karena

itu pelempar yang tidak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya

tidak mempunyai harapan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Unsur dasar

dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah pada saat

awalan, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan

seseorang untuk melempar sejauh mungkin. Disamping itu faktor utama yang

harus diperhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan,

kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini tidak boleh

diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam mengajar.

 

Faktor Lain Yang Harus di Perhatikan pada saat Melempar Lembing.

Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah

kesalahan dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering

terjadi ketika melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:

1. Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau

sebaliknya terlalu lambat.

2. Sewaktu lari, lembing didiamkan saja

3. Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu

4. Kaki kanan tidak dikencangkan

5. Lemparan tidak diikuti siku kanan

6. Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar

7. Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan

8. Sudut lempar kurang atau terlalu besar

9. Tidak dapat memelihara keseimbangan 

 

Peraturan Umum Dalam Lempar Lembing.

Peralatan Lembing.

Lembing terdiri tiga bagian yaitu;

Page 11: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

mata lembing, badan lembing dan tali pegangan. Badan lembing terbuat dari metal

dan mata lembing yang lancip terpasang ujung depan yang panjang.

 Peraturan tentang spesifikasi lembing putra dan putri adalah sangat komplek,

dalam rangka menjamin melayang dan menancapnya lembing yang sah. Manager

Teknik harus berhati-hati dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan

digunakan dalam suatu perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan

ketentuan yang ditetapkan.

 Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing putri 600 gram.

Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m, sedangkan panjang lembing

putri 2.20 – 2.30 m.

 

Lintasan Awalan Lempar Lembing.

 Panjang lintasan awalan lempar lembing harus tidak lebih dari 36.50 m dan tidak

kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dan

lebar garis 5 cm.

 

Lengkung Batas Lempar Lembing.

Lengkung lempar dibuat dari kayu atau meta dicat putih dipasang datar dengan

tanah, dan merupakan suatu busur atau lengkung suatu sirkel yang bergaris

tengah radius 8 m. Garis lengkungnya sendiri selebar 7 cm. Garis sepanjang 0.75

m dibuat sebagai perpanjangan dari lengkung lempar dan siku-siku terhadap garis

paralel lintasan lari awalan   

Sektor Lemparan

Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang ditarik dari

titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o

 

Penilaian Lempar Lembing

Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera putih,

untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar dan bendera merah

untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan salah. Suatu lemparan diukur

dari tanda yang terdekat dengan kepala lembing, sampai ke bagian dalam ujung

lingkaran lalu mengukur antara tanda tersebut. Kemudian beberapa unsur

Page 12: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

penilaian dalam lempar lembing adalah cara memegang lembing dan pendaratan

atau jatuhnya lembing 

 

Dikatakan bahwa “Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores

tanah di sektor lemparan, lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh

lengkung lemparan, atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan

lengkung lemparan”. Lebih lanjut Ballesters (1993:117) menjelaskan bahwa “Suatu

lemparan dianggap sah bila mata lembing harus menyentuh tanah sebelum bagian

lembing yang lain, dan jatuh sepenuhnya di dalam atau di sisi dalam dari sektor

pendaratan lembing.

Page 13: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

LEMPAR LEMBING

Pengertian Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga

atletik nomor lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat

ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada

dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat

tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.

1. Teknik Dasar Lempar Lembing

Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui.

Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar

lembing.

a. Memegang Lembing

Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara

Amerika dan cara Finlandia.

1) Cara Amerika

Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk

melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian

permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di

badan lembing dengan longgar.

2) Cara Finlandia 

Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu

jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak

serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan

lembing dengan longgar. 

Page 14: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Gambar: Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara

Finlandia

b. Membawa Lembing

Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat

melakukan awalan, di antaranya sebagai berikut.

1) Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong

ke atas.

2) Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata

lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.

3) Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong

ke arah bawah.

Gambar: Cara membawa lembing

c. Melempar Lembing

Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan,

dan akhiran.

1) Awalan

Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan

ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap

atas. Posisi  lembing berada  sejajar di  atas garis paralel dengan  tanah.

Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada

bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.

Dengan jingkat (hop step)

Dengan langkah silang di depan (cross step)

Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)

Page 15: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua

bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai

bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas

condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan

2) Lemparan 

Pada  gerak melemparkan  lembing,  tarik  bahu  kanan dan  lengan

melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke

depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan

lembing.

3) Akhiran 

Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan

untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi

garis batas lemparan.

Gambar: Rangkaian gerak lempar lembing

2. Bentuk Latihan Lempar Lembing 

Berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan  untuk

melatih lempar lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.

a. Melempar dari berdiri menghadap ke depan

1) Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki  terpisah selebar

bahu.

2) Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan

sudut runcing.

3) Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3–4 meter ke depan.

b. Melempar berdiri menghadap ke samping

1) Pelempar berdiri dengan kaki 60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk

lurus ke depan.

Page 16: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

2) Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.

3) Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu

menghadap ke samping.

4) Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar

sebelah kanan.

5) Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.

6) Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat

badan ada pada kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.

7) Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan

meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu.

8) Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung,

dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.

9) Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus

dipertahankan selalu dekat dengan lembing. 

3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing

Berikut ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar

lembing.

a. Lembing

Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari

logam. Lembing terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing,

dan pegangan lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra

memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu,

lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan

beratnya 600 gram.

b. Lapangan Lempar Lembing

Page 17: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Gambar: Lapangan lempar lembing

Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.

1) Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang

lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.

2) Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar

7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari

lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik

pusat gravitasi lembing.

3) Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat

lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung

lengkung  lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.

c. Aturan Melempar

Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan

menggunakan satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.

1) Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.

2) Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.

3) Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.

4) Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.

5) Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.

6) Ujung lembing tidak membekas pada tanah.

Page 18: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

LEMPAR CAKRAM

1. Pengertian Lempar Cakram

Untuk memahmi pengertian lempar cakram, terlebih dahulu kita memahami

pemgertian lempar cakram. Lempar adalah olahraga dengan melempar

(lembing, peluru, martil, cakram).(W. J. S. Poerwadarminta, 1976 : 584).

Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai

sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).

Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang

menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau

bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.

2. Tehnik-Tehnik Lempar Cakram

a. Cara memegang cakram

Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan

kiri (bagi pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan kanan

diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka)

menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram)

sedangkan ibu jari bebas.

b. Ada dua gaya dalam lempar cakram

- Gaya samping

Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran, sesaat

akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu

Page 19: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama

berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan

merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran,

setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan

berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke

belakang.

- Gaya belakang

Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan

berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik

ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan

tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan

secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan

mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan

terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan

segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.

3. Peraturan Dalam Lempar Cakram

Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran

lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan

lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui

setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian

dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.

Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya

cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka

peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan

8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta lomba

8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.

Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang

sesuai. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian dalam

terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin

permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm

dari sisi atas tepi lingkaran.

Page 20: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi

lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5 cm harus

ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi

lingkaran.

4. Faktor-fakor yang mempengaruhi prestasi dalam lempar cakram

a. Faktor internal atau dari dalam atlet

Kesehatan fisik dan mental yang baik

Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani, keduanya

memegang peranan penting dan tidak dapat dipisah satu dengan yang

lainnya karena saling mempengaruhi. Apabila fisik terganggu oleh suatu

penyakit maka faktor fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu kesehatan

fisik harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.

Dengan demikian faktor psikis, pemeliharaan dapat dilakukan dengan jalan

pemeliharaan suasana lingkungan sehat sehingga pikiran tetap jernih, serta

perasaaan tenteram dan sebagainya, menentukan karena segala kegiatan

dalm mencapai prestasi memerlukan pembiayaan yang cukup besar.

b. Faktor-faktor eksternal (dari dalam atlet)

1. Lingkungan keluarga

Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil

dari masyarakat yang didalamnya terdapat hubungan erat antara

anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu keluarga mendidik

anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.

2. Latihan

Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara

sistematis untuk mencapai mutu, prestasi maksimal dengan diberi beban

latihan fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-

ulang (Rusli Nursalam, 1990 : 19).

Petunjuk latihan

Secara garis besar disamping kebutuhan latihan untuk meningkatkan

kebutuhan tehnik nomor lempar yang dipilih para pelempar

membutuhkan latihan-latihan sebagai berikut :

Page 21: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

a) Latihan kekuatan

Pelempar yang ingin berhasil harus mengembangkan kekuatan otot-

ototnya dengan latihan beban atau weight training. Prinsip-prinsip

weight training adalah kesedian untuk mengulang-ulang apa yang

dipelajari. Gerakan dilang berkali-kali sehingga pada akhirnya

gerakan-gerakan itu dapat dilaksanakan tanpa memikir, segala

sesuatu sudah berlangsung secara otomatis, cepat dan efesien.

Latihan harus cukup berat sehingga dapat merangsang adaptasi-

adaptasi dalam badan. Latihan yang ringan tidak akan menimbulkan

kemajuan dalam kemampuan begitu pula sebaliknya. Latihan-latihan

harus ditingkatkan, latihan harus teratur. Pada akhirnya kemampuan

berprestasi ini dibatasi oleh bakat yang tersimpan didalam anak

(Bambang Wijanarko, 1994 : 113).

Dalam memilih macam latihan hendaknya disesuaikan dengan

nomor lempar yang diikuti, pada masa persiapan tahap kedua dapat

dilakukan 2 kali dalam seminggu, dan pada masa perlombaan masih

dapat dilakukan sekali seminggu.

b) Latihan kecepatan

Seorang pelempar tidak hanya harus kuat, tetapi juga mampu

bergerak dengan cepat. Bagi pelempar, kecepatan akan memberikan

kekuatan eksplosif yang sangat berguna untuk meningkat prestasi

lempar. Latihan kecepatan bagi para pelempar dapat berupa : lari 30

meter, loncat tegap, jingkat 3 kali dan pul-up.

c) Latihan daya tahan

Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini dapat

dicapai dengan latihan gross country serta lari interval.

d) Latihan kelincahan dan keterampilan

Seorang pelempar harus juga memiliki kelincahan dan keterampilan.

Ini dapat dicapai dengan latihan : senam lantai dan senam

ketangkasan, loncat tali (rope skiping).

5. Pengaruh panjang lengan terhadap prestasi lempar cakram

Page 22: Lempar Lembing Dan Lempar Cakram

Pengaruh lengan terhadap prestasi lempar pada umumnya sangat besar,

ditinjau dari fungsi lengan sebagai penahan, pemegang dan sebagai alat

lemparan terakhir dengan gaya lenting. Fungsi lengan dalam lemparan ini

sesuai dengan pendapat yang mengatakan otot lengan adalah kekuatan otot-

otot atau kelompok otot untuk mengatasi suatu beban dalam menjalankan

suatu aktivitas (Abdul Hamid Syeeh Nur, 1993 : 135).

Makin tinggi dan besar pelempar cakram, makin baik adanya. Pelempar

dengan lengan panjang akan lebih menguntungkan daripada berlengan

pendek. Sebab lengan yang panjang mempunyai jangkauan ayunan yang lebih

jauh (Winarno surachman, 1992 : 20). Menunjukkan bahwa bukti akan

kebenaran pendapat diatas. Oleh karena itu para Pembina olahraga khususnya

pelempar cakram perlu kiranya memperhatikan postur atau bentuk tubuh

merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian preastasi yang

maksimal (Soeharno HP, 1985

Seorang yang mempunyai tubuh yang lebih tinggi dan besar sudah jelas

mempunyai jangkauan yang lebih jauh daripada yang mempunyai bentuk tubuh

pendek yang pada gilirannya tidak akan mampu melempar yang lebih jauh.

Gambar Lapangan Lempar Cakram