Top Banner
LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: ANDI ASYRAF NIM. 1613048000088 KONSENTRASI HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 2017 M/1438 H
91

LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

Feb 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN (PPP) DALAM PERSPEKTIF

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

ANDI ASYRAF NIM. 1613048000088

KONSENTRASI HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

2017 M/1438 H

Page 2: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari
Page 3: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari
Page 4: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari
Page 5: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

ABSTRAK

Andi Asyraf. NIM 1613048000088. Leg alitas Muktamar Islali Partai

Persatuan Pemba ngunan (PPP) Dalam Perspektif Peraturan Perundang­

Undangan . Skripsi, Program Studi IImu Hukum, Kons entrasi Hukum

Kelembagaan Negara, Univers itas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatuIIah

Jakarta, 1436 H/201S M. (ix halaman, 84 hclaman, dan 3 halaman larnpiran).. -

Skripsi ini bertujuan untu k mengetahui legalitas Muktamar Islah Partai

Persa tuan Pembangun an menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah

Parta Persatuan Pembangun an j ika ditinjau dari perspektif Undang-Undang Partai

Politik, serta untuk mengetahui lega litas tindakan Menteri Hukum clan HAM

dalam menangani persoalan perselisihan dalam internal kepengurusan Partai

Persatuan Pembangun an.Peneliti an ini dikategorikan sebaga i penelitian kepustakaa n tlibrary

re cearchy; dan merupakan jenis pcnclit ian hukurn normatif pcne litian ini bersi fat

analitik merupakan kelanjutan cl ari penelitian deskriptif yang bertujuan bukan

hanya sekedar mem aparkan karakter istik tertentu, retapi j uga rr.enganalisa dan

menje laskan mengapa atau bagaim ana hal itu teriadi, adapun pend ekatan yangcligunaka n dalam penelit ian ini menggu nakan pendekatan statute approach .

Kriteria data yang didapatkan berupa data prim er dan sekuneler. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah mctocl c kcpustakaan.

Hasil peneJiti an iIli menu njukkan bahwa Mukt amar Islah Partai Persatuan

Pembangun an tidak sesua i c1 engan amana: AD ART hasil Muktarnar VII PPP

yang dilaksanakan el i Banel ung, begitupun mcnurut Undang-Undang Partai Politikyang mengaruskan anggota partai politik menaati AD ART part ai ; sehingga

ditin jau dalam perspekti f Undang-Undang Partai Politik, Muktamar Islah tidak

memiliki legalit as. Tindakan Menteri Hukum elan HAM yang mcngintcrvensi

perse lisihan yang terjadi pada PPP dengan tidak menaati putusan hukum yang

telah berkekuatan hukum tetap, menurut peraturan perundang-undangan terkait

merupakan sebu ah bentuk pelanggaran secara admini stratif.

Kata Kunci

Pembimbing

Daftar Pustaka

: Legalitas, Muktarnar Islah, PPP.

: Prof. Dr. H. A. Salman Maggalatun g, S.H., M.H.

: 1993-2015.

iv

Page 6: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

v

حیمالر حمنالر اهللا بسم

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, yang telah

memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia di muka

bumi ini, khususnya kepada penulis. Salawat beriringan salam disampaikan

kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, serta para sahabatnya yang merupakan

suri tauladan bagi seluruh umat manusia

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menerima banyak bantuan dari

berbagai pihak, sehingga dapat terselesaikan atas izin-Nya. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, khususnya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Wakil

Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H., Ketua Program Studi Ilmu

Hukum beserta Drs. Abu Tamrin, S.H., M. Hum., Sekretaris Program

Studi Ilmu Hukum.

3. Prof. Dr. H. A. Salman Maggalatung, S.H., M.H., Guru Besar Fakultas

Syariah dan Hukum, sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang telah

sabar dan terus memberikan arahannya untuk membimbing penulis dalam

proses penyusunan skripsi ini.

Page 7: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

vi

4. Ismail Hasani, S.H.,M.H., dosen penasehat akademik penulis yang telah

sabar mendampingi hingga semester akhir dan telah membantu penulis

dalam merumuskan desain judul skripsi ini.

5. Terimakasih kepada dewan penguji munaqasyah; Dr. H. Mujar Ibnu

Syarif, S.H.,M.Ag., dan Dedy Nursamsi, S.H.,M.Hum. serta seluruh dosen

yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, sekaligus kepada seluruh

staf dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan

pelayanan maksimal.

6. Paling istimewa untuk kedua orang tua penulis, ayahanda Andi Abdul

Rahman, S.Sos. dan ibunda Andi Asliwati Adil, yang tak pernah jenuh dan

tak menyerah untuk memberikan dukungan serta tak henti-hentinya

mendoakan penulis dalam menempuh pendidikan, (you are my

everything). Adikku tersayang Andi Hikman Rahman, saudara-saudaraku,

serta seluruh Keluarga Besar Puang Kuntung di Bone dan Keluarga Besar

Karaeng Ade’ di Bulukumba.

7. Sahabat terbaikku, Hendrawan, Rudi Niyarto, Ketum Irpan, Hira Hidayat,

Farhan Q., Lilis, Safira, Lian, Juni, Vemi, Nadia, Mujahidah, Kamelia,

Triana, Tiflen, Saidi, Krisna AP., you all the best ever. Kepada seluruh

teman-teman Program Double Degree Ilmu Hukum 2013, semoga

ukhuwah kita tetap terjaga.

8. Kawan-kawan HMPS Hukum Keluarga 2014, khususnya kepada; Kak

Fajrul, Kak Eka, Kak Aul, Kak Novita, Kak Anita, Kak Kahfi, Ricki

Ahmad F.M., Habibi, Sarifah N, Lia Yulianti, Siti Hannah, Indira A.,

Page 8: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

vii

Annisa Mutiara, Fachra Irvania, Mella Rosdiana, Fatiyah Khadijah,

Khuzaifi Amir, Nur. R.F. Jamil, Siti Juairiatunnuriah, semoga seluruh

proses yang dijalani bersama memberikan dampak positif bagi kehidupan

kita nanti.

9. Kawan-kawan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat

Fakultas Syariah dan Hukum (Komfaksy) Cabang Ciputat, terutama

kepada Kanda dan Yunda Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam

(KAHMI) atas bimbingannya dalam proses berorganisasi.

10. Kawan-kawan Masyhar MQ (PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang),

Rajab Husain, S.Ag., H. Ismail Amir, S.Th.I., Reza Fakhlevi, Khamzah

Anas Sani, M. Ihfal Alifi, Salman Alfarisi. Semoga motto hâmil al-qur’ân

lafzan, wa maʿnan, wa ‘amalan tetap terjaga.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, pembaca

pada umumnya serta dicatat sebagai amal baik di sisi Allah Swt., Amin.

Ciputat, 22 Januari 2017

Ttd. ANDI ASYRAF

Page 9: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ...........................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 6

C. Batasan dan Rumusan Masalah................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................... 8

E. Kerangka Teori dan Konseptual................................................. 9

F. Metode Penelitian........................................................................ 15

G. Review Studi Terdahulu.............................................................. 18

H. Sistematika Penulisan.................................................................. 20

BAB II ASAS LEGALITAS DAN PARTAI POLITIK DALAM

PERSPEKTIF HUKUM DI INDONESIA

A. Sejarah dan Definisi Asas Legalitas............................................ 22

B. Legalitas Dalam Hukum Administrasi dan Tata Negara............ 26

C. Kewenangan Pemerintah............................................................. 30

D. Partai Politik................................................................................. 38

BAB III PERSELISIHAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

(PPP)

A. Sejarah Pendirian Partai Persatuan Pembangunan (PPP)............. 43

B. Substansi Perselisihan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)..... 47

C. Mekanisme Internal Penyelesaian Perselisihan Partai

Persatuan Pembangunan (PPP).................................................. 51

D. Mekanisme Eksternal Penyelesaian Perselisihan Partai

Persatuan Pembangunan (PPP).................................................. 54

Page 10: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

ix

AB IV ANALISIS HUKUM LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

A. Legalitas Muktamar Islah Menurut AD dan ART Partai

Persatuan Pembangunan (PPP) ............................................... 57

B. Muktamar Islah Dalam Perspektif Undang-Undang Partai

Politik..... ................................................................................ 62

C. Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dan Muktamar Islah

Partai Persatuan Pembangunan (PPP); Antara Penyelesaian

Secara Politik atau Hukum ....................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 77

B. Saran-saran................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 80

LAMPIRAN........................................................................................................... 85

Page 11: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai

lembaga politik, partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada.

Kelahirannya mempunyai sejarah cukup panjang, meskipun juga belum

cukup tua. Bisa dikatakan partai politik merupakan organisasi yang baru

dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi

negara, dan ia baru ada di negara modern.1 Dalam praktik politik di hampir

negara-negara modern saat ini, baik yang bercorak demokratis maupun

totaliter, kehadiran partai politik tidak dapat dielakkan.2

Salah satu partai politik yang sampai saat ini tetap eksis dan konsisten

mengikuti setiap pemilihan umum yang diselenggarakan adalah Partai

Persatuan Pembangunan, atau yang lebih dikenal dengan PPP. PPP

merupakan hasil fusi (penggabungan) dari beberapa partai politik Islam pada

masa orde baru. PPP merupakan partai berasaskan Islam dan berlabangkan

Ka’bah. Dalam perjalanannya, saat ini PPP sedang menghadapi konflik.

Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diawali dengan

dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali kepada kubu pasangan capres-

cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang dirasa keputusan sepihak

1 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),

h. 397.

2 Zainal Abidin Amir, Peta Islam Politik Pasca Soeharto, (Jakarta: LP3S, 2003), h. 19.

Page 12: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

2

oleh beberapa elit PPP. Keputusan Suryadharma yang menghadiri kampanye

terbuka Prabowo dinilai 27 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) melanggar

kesepakatan partai dalam Mukernas II PPP dan mendesak agar pengurus PPP

menjatuhkan sanksi kepada Suryadharma. Dalam Mukernas II PPP di

Bandung pada 07 Februari 2014, PPP menjalin komunikasi politik dengan

delapan bakal capres yang ada saat itu. Dalam bursa capres PPP itu, tidak ada

nama Prabowo. Akibat keputusan sepihak Suryadharma tersebut, DPP PPP

menggelar rapat yang akan terjadi islah antara Suryadharma dengan

kelompok yang tidak setuju dengan keputusan dukungannya ke Prabowo.3

Konflik PPP mencapai puncaknya pada pemecatan Suryadharma Ali

sebagai Ketum PPP saat Rapat Harian DPP PPP pada Rabu, 10 September

2014. Sekjen PPP Romahurmuziy mengatakan keputusan itu diambil karena

Suryadharma sudah ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh KPK dan

melanggar beberapa aturan dalam AD/ART partai. Keputusan ini didukung

28 DPW PPP. Sebagai penggantinya, Waketum DPP PPP, Emron Pangkapi

ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP. Suryadharma Ali

menegaskan pemberhentian dirinya sebagai Ketum PPP tidak sah. Saling

memecat antara pengurus pun terjadi.4

Persoalan yang terjadi di internal pengurus Partai Persatuan

Pembangunan semakin rumit dengan tidak terselesaikannya pertikaian yang

3 Torie Natalova, “Awal Perseteruan ‘Panas’ PPP”, artikel diakses pada 04 September

2016 dari http://news.metrotvnews.com/read/2014/09/13/290975/awal-perseteruan-panas-ppp

4 Torie Natalova, “Awal Perseteruan ‘Panas’ PPP”, artikel diakses pada 04 September 2016 dari http://news.metrotvnews.com/read/2014/09/13/290975/awal-perseteruan-panas-ppp

Page 13: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

3

terjadi oleh Mahkamah Partai. Alhasil, Sekretaris Jenderal Romahurmuzy

(yang kemudian dikenal dengan Kubu Romi) mengadakan muktamar di

Surabaya pada tanggal 15-18 Oktober 2014 dengan menghasilkan

Romahurmuzy sebagai Ketua Umum secara aklamasi. Begitupun dengan

Ketua Umum Suryadharman Ali mengadakan muktamar di Jakarta pada

tanggal 23-26 Oktober 2014, yang menghasilkan Djan Faridz sebagai Ketua

Umum terpilih secara aklamasi pula. Terbentuklah dua kepengurusan yang

mengklaim legalitas muktamar yang diadakan oleh kubu mereka, dan

mendaftarkan kepengurusan yang terbentuk kepada Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia.

Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 28 Oktober 2014 mengeluarkan

surat keputusan bernomor M.HH-07.AH.11.01 yang mengesahkan

kepengurusan hasil muktamar kubu Romi di Surabaya. Kubu muktamar

Jakarta (Djan Faridz) lantas menggugat surat keputusan tersebut ke PTUN

Jakarta, yang kemudian PTUN Jakarta mengeluarkan putusan yang

memerintahkan kubu Romi menunda pelaksanaan keputusan Menteri Hukum

dan HAM yang mengesahkan hasil muktamar Surabaya (Putusan Pengadilan

Tata Usaha Negara Nomor 217/G/2014/PTUN-JKT pada tanggal 06

November 2014).

Atas putusan PTUN Jakarta yang menangguhkan surat keputusan

Menteri Hukum dan HAM, Menteri Hukum dan HAM bersama Kubu Romi

selaku pihak terkait (tergugat intervensi), mengajukan banding ke Pengadilan

Tinggi TUN, yang memutuskan membatalkan putusan PTUN Jakarta No.

Page 14: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

4

217/G/2014/PTUN-JKT tertanggal 06 November 2014 (Putusan Pengadilan

Tinggi Tata Usaha Negara Nomor 120/B/2015/PT TUN-JKT pada 10 Juli

2015). Selanjutnya, pihak Djan Faridz mengajukan kasasi ke Mahkamah

Agung, dimana pada tanggal 20 Oktober 2015 Mahkamah Agung dalam

putusan No. 504K/TUN/2015 memutuskan mengabulkan kasasi pemohon,

yaitu dengan kembali kepada putusan PTUN Jakarta No. 217/G/2014/PTUN-

JKT.

Tidak hanya itu, dikarenakan berdasarkan Undang-Undang Partai Politik

yang mengharuskan perselisihan partai politik diselesaikan di Pengadilan

Negeri, salah satu pengurus (AH. Wakil Kamal) memasukkan gugatan ke

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak hasil muktamar VIII PPP

baik yang diselenggarakan di Surabaya maupun di Jakarta, namun majelis

hakim menolak gugatan tersebut dengan alasan Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat tidak berwenang memutuskan legalitas sebuah muktamar (Putusan

Pengadilan Negeri Jakara Pusat Nomor 88/Pdt.Pdt.Sus-

Parpol/2015/PN.Jkt.Pst pada 19 Mei 2015).

Tetapi Mahkamah Agung pada tingkat kasasi,5 membatalkan putusan

tersebut dan memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan kasasi

penggugat intervensi yaitu menyatakan muktmar PPP di Jakarta sebagai

muktamar yang sah dan struktur kepengurusan DPP PPP hasil muktamar di

Jakarta sebagai kepengurusan yang sah, serta menegaskan muktamar yang

5 Penyelesaian persesilisihan dilakukan melalui pengadilan negeri, putusan pengadilan negeri adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, dan hanya dapat diajukan kasasi kepada Mahkamah Agung (Pasal 33 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik).

Page 15: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

5

diadakan di Surabaya tidak sah dengan segala akibat hukumnya (Putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 601/K-PDT.SUS-

PARPOL/2015 pada 02 November 2015).

Namun kemudian Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (dengan

alasan sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan perselisihan

kepengurusan dalam internal PPP) mengesahkan kembali Surat Keputusan

Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-20.AH.11.01 Tahun 2012, yaitu

mengesahkan kembali susunan DPP PPP Muktamar Bandung 2011,6 dengan

masa bakti enam bulan untuk membentuk kepanitiaan penyelenggaraan

Muktamar Islah, dan mengabaikan beberapa putusan pengadilan yang

menyebutkan kubu Muktamar Jakarta sebagai pihak yang sah. Muktamar

Islah kemudian dapat terlaksana pada 08-11 April 2016 di Pondok Gede.

Menteri Hukum dan HAM sebagai perwakilan pihak pemerintah

mengakui legalitas muktamar islah yang telah diadakan dengan menerbitkan

Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-

06.AH.11.012016.7 Oleh sebab itu, penulis hendak menelusuri dan meneliti

lebih lanjut hal tersebut dengan judul penelitian “LEGALITAS

MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN”.

6 Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilaksanakan pada tahun 2011 di

Bandung dengan memutuskan Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum dan Romahurmuzy sebagai Sekretaris Jenderal.

7 Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta (Muktamar Islah/Muktamar Pondok Gede) memutuskan Romahurmuzy sebagai Ketua Umum dan Arsul Sani sebagai Sekretaris Jenderal, dengan masa bakti 2016-2021. (“Menkumham Terbitkan SK PPP”, Republika, 28 April 2016, h. 2.)

Page 16: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

6

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan beberapa permasalahan yang berkaitan

dengan tema yang sedang dibahas. Ragam masalah yang muncul dalam latar

belakang yang telah disebutkan sebelumnya, penulis paparkan beberapa

diantaranya, yaitu;

1. Proses administrasi pendaftaran sebuah kepengurusan partai politik

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Landasan pihak Kementerian Hukum dan HAM dalam mengeluarkan

surat keputusan berkaitan dengan kepengurusan sebuah partai politik.

3. Penyelesaian sengketa kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dalam menentukan

kepengurusan yang sah dalam sebuah partai politik.

5. Legalitas muktamar islah menurut AD/ART Partai Persatuan

Pembangunan (PPP).

6. Legalitas muktamar islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam

menyelesaikan sengketa kepengurusan jika ditinjau dari Undang-Undang

No. 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 2

Tahun 2008 Tentang Partai Politik.

7. Sikap Menteri Hukum dan HAM dalam menghadapi perselisihan

kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam perspektif

hukum administrasi negara.

Page 17: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

7

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini tidak melebar, maka

pembahasan mengenai legalitas Muktamar Islah Partai Persatuan

Pembangunan dalam menyelesaikan perselisihan internal kepengurusan,

dibatasi pada legalitas muktamar islah dalam sudut pandang hukum atau

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut;

a. Bagaimana legalitas muktamar islah menurut AD/ART Partai

Persatuan Pembangunan ?

b. Bagaimana legalitas muktamar islah Partai Persatuan Pembangunan

(PPP) dalam perspektif Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai

Politik ?

c. Apakah keputusan Menteri Hukum dan HAM dalam menyikapi

Muktamar Islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ?

Page 18: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui legalitas muktamar islah dalam menyelesaikan

perselisihan internal kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan

(PPP) menurut AD/ART Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

b. Untuk mengetahui legalitas muktamar islah dalam menyelesaikan

perselisihan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam

perspektif Undang-Undang Partai Politik.

c. Untuk mengetahui legalitas Menteri Hukum dan HAM yang

mengakomodir dan mengakui legalitas muktamar islah dalam

menyelesaikan perselisihan kepengurusan Partai Persatuan

Pembangunan (PPP).

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai sumbangsih kepustakaan bagi para mahasiswa Fakultas Syariah

dan Hukum, serta masyarakat luas pada umumnya.

b. Sebagai kontribusi ilmiah dalam memperkaya khazanah kepustakaan

dalam bidang hukum, khususnya dalam bidang studi Hukum

Kelembagaan Negara.

c. Sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan partai politik di

Indonesia ke arah yang lebih demokratis dan tetap menjunjung tinggi

norma-norma hukum sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

9

E. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Kerangka teori diperlukan dalam setiap penelitian untuk

memberikan landasan teoritis bagi penulis dalam menyelesaikan masalah

dalam proses penelitian.8 Kerangka teori juga membantu penulis dalam

menentukan tujuan dan arah penelitian, serta sebagai dasar penelitian

agar langkah yang ditempuh selanjutnya dapat jelas dan konsisten.9

Adapun teori-teori yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

a. Teori validitas atau legitimasi dari hukum (legal validity) adalah teori

yang mengajarkan bagaimana dan apa syarat-syaratnya agar suatu

kaidah hukum menjadi legitimate dan sah (valid) berlakunya,

sehingga dapat diberlakukan kepada masyarakat, bila perlu dengan

upaya paksa, yakni suatu kaidah hukum yang memenuhi persyaratan-

persyaratan sebagai berikut:10

1) Kaidah hukum tersebut harus dirumuskan ke dalam berbagai

bentuk aturan formal, seperti dalam bentuk pasal-pasal dari

Undang-Undang Dasar, undang-undang dan berbagai bentuk

peraturan lainnya, aturan-aturan internasional seperti dalam bentuk

traktat, konvensi, atau setidaknya dalam bentuk adat kebiasaan.

8 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,

t.th), h. 21.

9 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1990), h. 65.

10 Munir Fuady, Teori-Teori Besar Dalam Hukum (Grand Theory), (Jakarta: Kencana, 2013), h. 109-110.

Page 20: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

10

2) Aturan formal tersebut harus dibuat secara sah, misalnya jika dalam

bentuk undang-undang harus dibuat oleh parlemen (bersama

dengan pemerintah).

3) Secara hukum, aturan hukum tersebut tidak mungkin dibatalkan.

4) Terhadap aturan formal tersebut tidak ada cacat-cacat yuridis

lainnya. Misalnya tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih

tinggi.

5) Kaidah hukum tersebut harus dapat diterapkan oleh badan-badan

penerap hukum, seperti pengadilan, kepolisian, kejaksaan.

6) Kaidah hukum tersebut harus dapat diterima dan dipatuhi oleh

masyarakat.

7) Kaidah hukum tersebut harus sesuai dengan jiwa bangsa yang

bersangkutan.

b. Satjipto Rahardjo sebagaimana dikutip oleh Zainuddin Ali

mengemukakan, kepastian hukum itu merupakan produk dari hukum

atau lebih khusus dari perundang-undangan. Begitu datang hukum,

maka datanglah kepastian. Kepastian hukum sudah diidolakan

menjadi ideologi dalam hukum. Sejak posisi hukum dalam jagat

ketertiban tidak bisa sama sekali meminggirkan berbagai institut

normatif yang lain dalam masyarakat, maka kaitan antara hukum dan

kepastian hukum menjadi relatif. Hubungan antara hukum dan

kepastian hukum tidak bersifat mutlak. Hukum tidak serta merta

menciptakan kepastian hukum. Yang benar dan mutlak adalah hukum

Page 21: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

11

menciptakan kepastian peraturan, dalam arti adanya peraturan seperti

undang-undang. Begitu suatu undang-undang dikeluarkan, maka pada

saat yang sama muncul kepastian peraturan. Tidak ada keraguan

dalam hal tersebut, karena siapapun menyimak kehadiran undang-

undang itu. Sebaiknya dipisahkan antara kepastian peraturan dan

kepastian hukum, agar dapat dipahami masalah kepastian hukum itu.11

c. Prajudi Atmosudirjo sebagaimana dikutip Ridwan HR. menyebutkan

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan

pemerintahan, yaitu sebagai berikut;12

1) Efektifitas, artinya kegiatannya harus mengenai sasaran yang telah

ditetapkan.

2) Legimitas, artinya kegiatan administrasi negara jangan sampai

menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh

masyarakat setempat atau lingkungan yang bersangkutan.

3) Yuridiktas, yaitu syarat yang menyatakan bahwa perbuatan para

pejabat administrasi negara tidak boleh melanggar hukum dalam

arti luas.

4) Legalitas, yaitu syarat yang menyatakan bahwa perbuatan atau

keputusan administrasi negara yang tidak boleh dilakukan tanpa

dasar undang-undang (tertulis) dalam arti luas; bila sesuatu

11 Zainuddin Ali dan Supriadi, Pengantar Ilmu Hukum, (Ciputat: Yayasan Masyarakat

Indonesia Baru, 2014), h. 99-100.

12 Ridwan HR, Hukum Adiministrasi Negara, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 99-100.

Page 22: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

12

dijalankan dengan dalih “keadaan darurat”, kedaruratan itu wajib

dibuktikan kemudian; jika kemudian tidak terbukti; maka

perbuatan tersebut dapat digugat di pengadilan.

5) Moralitas, yaitu salah satu syarat yang paling diperhatikan oleh

masyarakat; moral dan etik umum maupun kedinasan wajib

dijunjung tinggi; perbuatan tidak senonoh, sikap kasar, kurang ajar,

tidak sopan, kata-kata yang tidak pantas, dan sebagainya wajib

dihindarkan.

6) Efisiensi wajib dikejar seoptimal mungkin; kehematan biaya dan

produktivitas wajib diusahakan setinggi-tingginya.

7) Teknik dan teknologi yang setinggi-tingginya wajib dipakai untuk

mengembangkan atau mempertahankan mutu pretasi yang sebaik-

baiknya.

d. Menurut Philipus Hadjon sebagaimana dikutip Jum Anggraini,

kewenangan membuat keputusan hanya diperoleh dengan dua cara,

yaitu dengan atribusi atau dengan delegasi. Atribusi adalah wewenang

yang melekat pada suatu jabatan, sedangkan delegasi adalah

pemindahan atau pengalihan suatu kewenangan yang ada. Dalam hal

ini pejabat yang mendapat atribusi atau delegasi kewenangan dalam

membuat keputusan harus berdasarkan pada peraturan perundang-

undangan formal bila keputusan yang dibuat memberikan kewajiban

kepada masyarakat.13

13 Jum Anggraini, Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.89.

Page 23: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

13

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang akan

diteliti. Konsep ini berguna untuk menghubungkan atau menjelaskan

secara lugas tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka konseptual

menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Legalitas dapat diartikan dengan perihal atau keadaan sah

(keabsahan),14 atau perihal keadaan sah yang terjamin secara

hukum.15

b. Muktamar adalah musyawarah tingkat nasional yang memegang

kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan, diadakan lima

tahun sekali, dan diselenggarakan selambat-lambatnya satu tahun

setelah terbentuknya Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,

serta muktamar berwenang menetapkan dan/atau mengubah Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, menilai laporan

pertanggungjawaban DPP yang disampaikan oleh Pengurus Harian

DPP, menetapkan Program Perjuangan Partai, memilih dan/atau

menetapkan Pengurus Harian DPP, Pimpinan Majelis Syariah DPP,

Pimpinan Majelis Pertimbangan DPP, Pimpinan Majelis Pakar DPP,

serta Pimpinan Mahkamah Partai DPP, menetapkan keputusan-

14 Marbun B.N., Kamus Hukum Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006), h. 169

15 D. Wirah Aryoso dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (T.tt: Pusataka Makmur, 2013), h. 347.

Page 24: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

14

keputusan lainnya yang dianggap perlu (Anggaran Dasar Partai

Persatuan Pembangunan (PPP) Pasal 51 Ayat 1-3).

c. Islah adalah penyelesaian pertikaian secara damai; perdamaian.16

d. Muktamar Islah yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah

Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, dilaksanakan pada

8-11 April 2016 yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan

(islah) dua kubu yang berkonflik dalam internal kepengurusan PPP.

e. Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk

oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar

kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan

membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,

serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 (Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 2 Tahun

2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undnag No. 2 Tahun 2008

Tentang Partai Politik).

f. Anggaran Dasar (AD) partai politik adalah peraturan dasar partai

politik, Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah peraturan yang

dibentuk sebagai penjabaran Anggaran Dasar (Pasal 1 Ayat 4 dan 5

Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik ).

16 Risa Agustin, Kamus Ilmiah Populer Lengkap, (Surabaya: Penerbit Serba Jaya, t.th), h.

194.

Page 25: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

15

g. Adapun yang dimaksud dengan perselisihan partai politik meliputi

antara lain; perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan,

pelanggaran terhadap hak anggota partai politik, pemecatan tanpa

alasan yang jelas, penyalahgunaan kewenangan, pertanggungjawaban

keuangan, dan/atau keberatan terhadap keputusan partai politik

(Penjelasan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai

Politik).

F. Metode Penelitian

Membahas masalah-masalah dalam penelitian ini, diperlukan suatu

metode untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas, dan gambaran dari masalah tersebut secara jelas, tepat, dan akurat.

Terdapat beberapa metode yang akan penulis gunakan antara lain;

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian

hukum normatif adalah metode atau cara yang dipergunakan di dalam

penelitian hukum, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan

pustaka yang ada.17 Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka atau data sekunder

dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum

tersier. Bahan-bahan tersebut kemudian disusun secara sistematis, dikaji,

17 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan

Singkat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h.13-14.

Page 26: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

16

dan kemudian ditarik kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah

yang diteliti. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah persoalan

perselisihan kepengurusan Partai Persatuan pembangunan (PPP) yang

diselesaikan dengan mekanisme Muktamar Islah yang difasilitasi oleh

Menteri Hukum dan HAM, dan legalitas muktamar islah tersebut dalam

persepktif peraturan perundang-undangan.

2. Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian hukum normatif ini

adalah data hukum sekunder. Menurut Soerjono Soekanto, data hukum

sekunder dibagi menjadi:18

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mencakup

ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Bahan-bahan hukum

primer meliputi peraturan perundang-undangan, catatan-catatan resmi,

atau risalah-risalah dalam pembuatan perundang-undangan, dan

putusan-putusan hakim. Adapun bahan hukum primer yang digunakan

dalam penelitian ini; Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai

Politik, dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang

Administrasi Pemerintahan, serta AD ART Partai Persatuan

Pembangunan (PPP).

18 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat, h. 59.

Page 27: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

17

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari

penelusuran terhadap buku-buku dan artikel-artikel yang berkaitan

dengan penelitian, memberikan penjelasan mendalam mengenai bahan

hukum primer dan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya adalah; buku-buku, skripsi, tesis, majalah, jurnal hukum,

wawancara ahli, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan

perselisihan partai politik dan legalitas muktamar islah Partai

Persatuan Pembangunan (PPP).

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan

terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Dalam hal

ini penulis membuka beberapa kamus yang berkaitan, termasuk

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk mencari istilah-istilah

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik: wawancara (interview),

angket (questioner), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan Focus

Group Discussion (FGD).19

19 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 37.

Page 28: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

18

Adapun penulis menggunakan metode pengumpulan data secara library

research (studi kepustakaan) sebagai metode utama, baik bahan hukum

primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, dikumpulkan

berdasarkan topik permasalahan yang telah diklasifikasi untuk dikaji secara

komperehensif.

4. Pengolahan Data dan Metode Analisis

Penelitian ini mendeskripsikan data-data yang diperoleh selama

penelitian, yaitu apa yang tertera dalam bahan-bahan hukum yang relevan dan

menjadi acuan dalam penelitian hukum kepustakaan.20 Data kualitatif adalah

fokus dari penelitian ini. Penulis menginginkan agar dapat memberikan

gambaran utuh dan menyeluruh terhadap fenomena yang hendak diteliti, yaitu

seputar permasalahan legalitas muktamar islah Partai Persatuan Pembangunan

(PPP), dan kemudian memberikan kesimpulan yang solutif untuk memecahkan

permasalahan yang diteliti dengan rekomendasi seperlunya.

Metode penalaran yang penulis pilih adalah metode penalaran (logika)

deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat

umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi.

5. Pedoman Penulisan

Penulisan penelitian ini dari tahap awal hingga akhir mengacu kepada

buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012.

20 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra Widya

Bakti, 2004), h. 52.

Page 29: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

19

G. Kajian Studi Terdahulu

Berkaitan dengan pembahasan dan penulisan skripsi ini, penulis telah

menelaah beberapa literatur yang berkaitan dengan judul skripsi penulis,

diantaranya yaitu;

1. Kedudukan Mahkamah Partai Politik Dalam Penyelesaian Sengketa

Internal Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2011, oleh Fitria

Agustina, Fakultas Hukum Universitas Jember. Skripsi ini membahas

mengenai prosedur penyelesaian sengketa internal Partai Politik

berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2011, dan menjelaskan

mengenai upaya hukum bagi para pihak yang permohonannya tidak

terakomodasi dalam keputusan Mahkamah Partai Politik. Sedangkan

skrpsi ini memfokuskan kepada legalitas muktamar islah sebagai upaya

dalam menyesaikan perselisihan kepengurusan PPP.

2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Partai Politik (Studi Kasus Partai

Kebangkitan Bangsa Kabupaten Kudus Perkara Perdata No.

22/Pdt.G/2012/PN.Kds), oleh Wahyu Tantular, Fakultas Hukum

Universitas Muria Kudus. Membahas mekanisme penyelesaian

perselisihan partai politik melalui Mahkamah Partai, apabila tidak

tercapai maka diselesaikan di Pengadilan Negeri, dan memaparkan alasan

pengadilan menolak perkara tersebut; karena tanpa melalui penyelesaian

internal sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang. Adapun skripsi

ini membahas legalitas mekanisme muktamar islah untuk menyelesaikan

perselisihan internal PPP berdasarkan peraturan perudang-undangan.

Page 30: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

20

3. Hukum Perselisihan Partai Politik, Oleh Dr. H.M. Anwar Rahman,

S.H.,M.H., PT. Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2016. Buku Hukum

Perselisihan Partai Politik ini memaparkan Mahkamah Partai Politik

berserta kewenangan dan proses dalam pengajuan gugatan. Buku ini juga

menjelaskan, dengan terwujudnya Mahkamah Partai Politik yang

kompeten semestinya perselisihan partai politik mampu diselesaikan

dengan efektif dan efisien. Perbedaan skripsi ini dengan buku tersebut

terletak pada obyek yang dijadikan pembahasan, skripsi ini fokus

terhadap legalitas muktamar islah PPP, dimana dinamika internal PPP

telah melalui penyelesaian di Mahkamah Partai meskipun tidak berhasil.

4. Model Penyelesaian Perselisihan Partai Politik Secara Internal Maupun

Eksternal, oleh Tri Cahya Indra Permana, Jurnal Hukum dan Peradilan,

Volume 5, Nomor 1, Maret 2016. Tulisan ini menjelaskan mengenai

Undang-Undang Partai Politik yang mengatur bahwa perselisihan Parpol

diselesaikan secara internal oleh Mahkamah Partai atau sebutan lain

daripada itu dan secara eksternal oleh Pengadilan Negeri dan Mahkamah

Agung. Substansi perselisihan yang final dan mengikat di Mahkamah

Partai adalah perselisihan kepengurusan, selebihnya dapat diajukan

upaya hukum ke Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung. Perbedaan

tulisan tersebut dengan skripsi ini terletak pada fokus utama yang

menjadi pembahasan, skripsi ini fokus terhadap legalitas muktamar islah

sebagai upaya dalam menyelesaikan perselisihan internal PPP, sedangkan

tersebut tidak membahas muktamar islah sama sekali.

Page 31: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

21

H. Sitematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka

penulis menyusun penulisan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut;

1. Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, manfaat dan tujuan penelitian, kerangka teori dan konseptual,

metode penelitian, dan kajian studi terdahulu, beserta sistematika

penulisan.

2. Bab kedua membahas mengenai teori legalitas dalam perspektif hukum

di Indonesia; definisi asas legalitas, aspek legalitas dalam hukum tata

negara, dan legalitas dalam sudut pandang hukum administrasi negara,

serta kewenangan pemerintah.

3. Bab ketiga menjelaskan perselisihan kepengurusan PPP; dasar hukum

pendirian partai politik, sejarah pendirian PPP, substansi perselisihan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mekanisme internal dan eksternal

penyelesaian perselisihan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

4. Bab Keempat memaparkan mengenai analisis hukum legalitas muktamar

islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP); legalitas muktamar islah

menurut AD/ART Partai Persatuan Pembangunan (PPP), muktamar islah

dalam perspektif Undang-Undang Partai Politik, dan muktamar islah

sebagai upaya Menteri Hukum dan HAM dalam menyelesaikan

perselisihan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

5. Bab Kelima; bab penutup yang berisi kesimpulan beserta saran-saran.

Page 32: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

22

BAB II

ASAS LEGALITAS DAN PARTAI POLITIK

DALAM PERSPEKTIF HUKUM DI INDONESIA

A. Definisi dan Sejarah Asas Legalitas

1. Definisi Asas Legalitas

Kata legalitas dalam Bahasa Inggris disebut dengan legality, yang

bermakna kecocokan dengan hukum. Landasan utama dimana seorang

warga dapat secara hukum menentang keabsahan tindakan penguasanya.1

Dalam sumber lain kata legalitas dimaknai dengan perihal atau keadaan

sah; keabsahan,2 atau perihal keadaan sah; keabsahan yang terjamin

secara hukum.3

Pada negara hukum, hukumlah yang memegang komando tertinggi

dalam penyelenggaraan negara, sesuai dengan prinsip “the rule of law

and not of a man”. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 menegaskan bahwa, Indonesia adalah negara hukum.4 Salah

satu asas penting negara hukum adalah asas legalitas. Substansi dari asas

legalitas tersebut adalah mengendaki agar setiap tindakan badan/pejabat

administrasi berdasarkan undang-undang. Tanpa dasar undang-undang,

1 Roger Scruton, The Palgrave Macmillan Dictionary of Political Thought, Penerjemah

Ahmad Lintang Lazuardi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 530.

2 Marbun B.N., Kamus Hukum Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006), h. 169.

3 D. Wirah Aryoso dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (T.tt: Pusataka Makmur, 2013), h. 347.

4 Pasal 1 Ayat (3) hasil amandemen ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Page 33: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

23

badan/pejabat administrasi negara tidak berwenang melakukan suatu

tindakan yang dapat mengubah atau memengaruhi keadaan hukum warga

masyarakat.5

Asas legalitas diilhami oleh pemikirian untuk membatasi kekuasaan

penguasa dengan bersaranakan hukum. Pembatasan ini penting untuk

mengimbangi kewenangan yang diberikan kepada pemerintah untuk ikut

serta turut campur tangan dalam kehidupan pribadi, meskipun secara

terbatas. Sebagaimana pendapat yang disampaikan Hotma P. Sibuea;

“Pembatasan kewenangan penguasa berdasarkan undang-undang, untuk campur tangan dalam ranah kehidupan pribadi dimaksudkan untuk mencegah penguasa melanggar hak-hak individu. Dengan perkataan lain, undang-undang merupakan landasan keabsahan campur tangan penguasa dalam kehidupan pribadi. Diluar kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, campur tangan penguasa harus dianggap sebagai suatu pelanggaran terhadap hak-hak individu.”6

Asas legalitas merupakan asas yang juga terdapat dalam hukum

pidana atau KUHP Indonesia dengan semboyan yang berbunyi nullum

delictum nulla poena sine praevia lege poenali, yang artinya tidak ada

tindak pidana tidak ada hukuman, kecuali ada undang-undangnya lebih

dahulu. Dengan kalimat lain, bahwa perbuatan pidana tidak dapat

dihukum, bilamana tidak ada undang-undang yang mengaturnya lebih

dahulu.7Adagium tersebut tercantum dalam pasal 1 ayat (1) KUHP yang

5 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 78.

6 Hotma P. Sibuea, Asas Negara Hukum (Peraturan Kebijakan dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik), (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), h. 32.

7 Umar Said Sugiarto, Pengantar Hukum Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h. 236.

Page 34: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

24

menyatakan bahwa tiada suatu perbuatan yang dapat dihukum, melainkan

atas kekuatan aturan pidana dalam undang-undang yang ditetapkan

terlebih dahulu daripada perbuatan itu.

Dikenal pula dalam hukum Islam yang bertumpu pada ayat;

)١٥ ; االسراء(وما كنا معذبین حتى نبعث رسوال

Artinya; “Dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isrâ’; 15)8

Selanjutnya, dari ayat ini melahirkan kaidah hukum Islam;

فعال العقالء قبل ورود النصأل ال حكم

Artinya;”Tidak ada hukum bagi orang berakal sebelum ada ketentuan nash”9

Asas legalitas ini juga memiliki makna menurut HD. Stout sebagaimana

dikutip oleh Ridwan HR. yaitu;

“Dat het bestuur aan de wet is onderworpen” (bahwa pemerintah tunduk kepada undang-undang) atau “Het legaliteitsbeginsel houdt in dat alle (algemene) de burgers bindende bepalingen op de wet moeten berusten” (asas legalitas menentukan bahwa semua ketentuan yang mengikat warga negara harus didasarkan pada undang-undang). Asas legalitas ini merupakan prinsip negara hukum yang sering dirumuskan dengan ungkapan “Het beginsel van wetmatigheid van bestuur” yakni prinsip keabsahan pemerintahan. 10

8 Pada kata وما كنا dapat dimaknai dengan para hakim, ذبینمع diartikan hukum pidana materil atau sanksi, dan رسوال sebagai ajaran hukum. Dari Interpretasi ayat ini dan dikaitkan dengan asas legalitas; bahwa seorang hakim tidak akan menghukum tanpa peraturan ataupun ajaran hukum yang telah ditetapkan terlebih dahulu. (Hasil Diskusi dengan Mujar Ibnu Syarif, Ciputat, 27 Februari 2017).

9 Ali Bin Muhammad Al-Amidi, Al-Ahkâm fȋ Usûl Al-Ahkâm, (t.t.; Al-Maktab Al-Islâmȋ, t.th.), h. 92.

10 Ridwan HR, Hukum Adiministrasi Negara, Cet. I, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 91.

Page 35: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

25

2. Sejarah Asas Legalitas

Asas legalitas adalah salah satu prisip utama yang dijadikan sebagai

dasar dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan di

setiap negara hukum, terutama bagi negara-negara hukum dengan sistem

kontinental. Pada mulanya asas legalitas dikenal dalam penarikan pajak

oleh negara. Di Inggris terkenal ungkapan; “No taxation without

representation”, tidak ada pajak tanpa (persetujuan) parlemen, atau di

Amerika ada ungkapan; “Taxation without representation is robbery”,

pajak tanpa (persetujuan) parlemen adalah perampokan. Hal ini berarti

penarikan pajak hanya boleh dilakukan setelah adanya undang-undang

yang mengatur. Asas ini juga dinamakan dengan kekuasaan undang-

undang (de heerschappij van de wet).11

Eddy O.S. Hiraej memaparkan sebagaimana dikutip Sri Rahayu,12

asas legalitas ini pertama-tama mempunyai bentuk sebagai undang-

undang adalah dalam konstitusi Amerika 1776 dan sesudah itu dalam

pasal 8 Declaration de droits de I’ homme et ducitoyen 1789. Asas ini

selanjutnya dimasukkan kedalam pasal 4 Code Penal Perancis yang

disusun oleh Napoleon Bonaparte. Dari Code Perancis inilah, asas

tersebut kemudian dimasukkan dalam pasal 1 ayat (1) Wetboek van

Strafrecht di Negeri Belanda.

11 Ridwan HR, Hukum Adiministrasi Negara, h. 90-91.

12 Sri Rahayu, Implikasi Asas Legalitas Terhadap Pengegakan Hukum dan Keadilan, Jurnal Inovatif VIII, Nomor III, (September 2014), h. 1-2.

Page 36: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

26

Penerapan asas legalitas memiliki variasi yang beragam antar satu

negara dengan negara lainnya, tergantung apakah sistem yang berlaku di

negara bersangkutan bersifat demokratis atau tiranis. Variasi juga

tergantung pada keluarga hukum yang dianutnya. Sistem Eropa

Kontinental cenderung menerapkan asas legalitas lebih kaku daripada

penerapannya di negara-negara yang menganut sistem Common Law,

karena di negara-negara Eropa Kontinental asas legalitas menjadi alat

untuk membatasi kekuasaan negara. Di negara yang menggunakan

sistem Common Law, asas legalitas tidak begitu menonjol, karena

prinsip-prinsip rule of law telah tercapai dengan berkembangnya konsep

due process of law yang didukung oleh hukum acara yang baik.13

B. Legalitas Dalam Hukum Administrasi dan Tata Negara

1. Perspektif Hukum Tata Negara

Sebuah negara yang berdaulat harus ada sebuah norma atau sistem

aturan dalam bernegara dan bermasyarakat. Sistem tersebut disebut

konstitusi atau undang-undang dasar. Konstitusi tersebut terwujud dalam

bentuk dokumen tertulis yang memuat segala aturan dan prinsip-prinsip

dasar politik, hukum, sosial masyarakat, termasuk struktur, prosedur,

wewenang dan kewajiban pemerintahan negara.14 Karena Indonesia

adalah negara hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam

13 Muladi, Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Reformasi di Indonesia, (Jakarta: Habibi

Center, 2002), h. 74.

14 Deri Irawan, Dialog 4 Pilar RRI; Mengawal Pelaksanaan Konstitusi, Majelis VII, No. 12 (Desember 2013), h. 64.

Page 37: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

27

segala bentuknya (due process of law), yaitu bahawa segala tindakan

pemerintah harus didasarkan peraturan perundang-undangan yang sah

dan tertulis.15

Ni’matul Huda memaparkan mengenai aspek legalitas dalam

Hukum Tata Negara sebagai berikut;

“Secara teoritis dan yuridis, asas legalitas dapat diperoleh dari suatu badan/pejabat administrasi melalui atributif (legislator), baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Di Indonesia, asas legalitas yang berupa atributif, pada tingkat pusat, atributif yang diperoleh (berasal) dari Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan Undang-Undang Dasar dan dari Dewan Perwakilan Rakyat bekerja sama dengan pemerintah merupakan undang-undang, sedangkan atributif yang diperoleh dari pemerintahan di tingkat daerah yang bersumber dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Daerah adalah peraturan daerah.”16

Menurut SF. Marbun sebagaimana dikutip oleh Ni’matul Huda,17

kedua sumber wewenang di atas disebut original legislator atau berasal

dari pembuat undang-undang asli (originale wetgever). Atas dasar itulah

terjadinya penyerahan suatu wewenang (baru) dari pembentuk undang-

undang (rakyat melalui wakil-wakilnya di parlemen) kepada

badan/pejabat administrasi Indonesia. Selanjutnya, atas dasar atributif itu

tindakan badan/pejabat administrasi Indonesia menjadi sah secara yuridis

dan mempunyai kekuatan mengikat umum karena telah memperoleh

persetujuan dari wakil-wakilnya di parlemen.

15 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Cet. II, (Jakarta: Sinar

Grafika Indonesia, 2011), h. 128.

16 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, h. 79.

17 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, h. 79.

Page 38: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

28

2. Perspektif Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara dalam arti hukum yang mengatur

hubungan antara penguasa dan masyarakat berarti pula mengatur

bagaimana penguasa bertindak terhadap masyarakat. Dengan adanya asas

legalitas sebagai unsur utama dalam suatu negara hukum, maka hal itu

berarti setiap tindakan administrasi negara atau penguasa harus

berdasarkan hukum yang berlaku.18

Penerapan asas legalitas, menurut Indroharto sebagaimana dikutip

oleh Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat19 akan menunjang

berlakunya kepastian hukum dan kesamaan perlakuan. Kesamaan

perlakuan terjadi karena setiap orang yang berada dalam situasi seperti

yang ditentukan dalam ketentuan undang-undang itu berhak dan

berkewajiban untuk berbuat seperti apa yang ditentukan dalam undang-

undang tersebut. Sementara itu kepastian hukum akan terjadi karena

suatu peraturan dapat membuat semua tindakan yang akan dilakukan

pemerintah itu bisa diramalkan atau diperkirakan terlebuh dahulu.

Dengan melihat kepada peraturan yang berlaku, dapat dilihat atau

diharapkan apa yang dilakukan oleh aparat pemerintahan yang

bersangkutan sehingga masyarakat bisa menyesuaiakan dengan keadaan

terebut.

18 Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

2004), h. 38

19 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik, (Bandung: Penertbit Nuansa, 2012), h. 133-134.

Page 39: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

29

Di samping itu, aparat pemerintah diharuskan pula mengikuti

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan

pemerintahan, Prajudi Atmosudirjo sebagaimana dikutip Ridwan HR. 20,

menyebutkan sebagai berikut;

a. Efektifitas, artinya kegiatannya harus mengenai sasaran yang telah

ditetapkan.

b. Legitimasi, artinya kegiatan administrasi negara jangan sampai

menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat

setempat atau lingkungan yang bersangkutan.

c. Yuridiktas, yaitu syarat yang menyatakan bahwa perbuatan para pejabat

administrasi negara tidak boleh melanggar hukum dalam arti luas.

d. Legalitas, yaitu syarat yang menyatakan bahwa perbuatan atau

keputusan administrasi negara yang tidak boleh dilakukan tanpa dasar

undang-undang (tertulis) dalam arti luas; bila sesuatu dijalankan dengan

dalih “keadaan darurat”, kedaruratan itu wajib dibuktikan kemudian;

jika kemudian tidak terbukti; maka perbuatan tersebut dapat digugat di

pengadilan.

e. Moralitas, yaitu salah satu syarat yang paling diperhatikan oleh

masyarakat; moral dan etik umum maupun kedinasan wajib dijunjung

tinggi; perbuatan tidak senonoh, sikap kasar, kurang ajar, tidak sopan,

kata-kata yang tidak pantas, dan sebagainya wajib dihindarkan.

20 Ridwan HR, Hukum Adiministrasi Negara, h. 96-97.

Page 40: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

30

f. Efisiensi wajib dikejar seoptimal mungkin; kehematan biaya dan

produktivitas wajib diusahakan setinggi-tingginya.

g. Teknik dan teknologi yang setinggi-tingginya wajib dipakai untuk

mengembangkan atau mempertahankan mutu pretasi yang sebaik-

baiknya.

Diana Halim Kentjoro memaparkan tentang peraturan tertulis dan

kaitannya dengan penguasa atau administrasi negara sebagai berikut;

“Ketika aliran legisme berkuasa, dimana hukum diartikan hanya sebagai undang-undang atau peraturan tertulis, maka penguasa atau administrasi negara hanya dapat bertindak mengatur masyarakat bila ada dasar hukumnya yang tertulis. Berarti bila sudah ada undang-undang yang mengatur masalah tersebut yang dapat dipergunakan oleh penguasa sebagai dasar hukum bagi tindakannya. Hal ini sah saja selama administrasi negara tugasnya tidak banyak sesuai dengan tujuan negara, hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, seiring dengan perubahan tujuan negara yang disebut Lemaire sebagai bestuurzorg atau menyelenggarakan kesejahteraan umum bagi masyarakat menyebabkan administrasi negara atau penguasa tidak lagi dapat diikat hanya dengan undang-undang atau peraturan tertulis.”21

Maka dari itu, selanjutnya penulis akan memaparkan perihal wewenang

pemerintahan beserta hal-hal yang berkaitan dengan kebebasan bertindak

pemerintah dalam hukum administrai negara.

C. Kewenangan Pemerintah

1. Wewenang Pemerintahan

Negara mempunyai tujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan

umum atau negara melakukan tugas servis publik. Untuk menjalankan

tugas servis publik ini negara bertindak atas kewenangan yang ada

padanya, baik yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau

21 Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, h. 38-39.

Page 41: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

31

melalui campur tangan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan

negara. Konsep negara hukum untuk mencapai negara kesejahteraan

berdampak kepada turut campur tangannya pemerintah ke dalam semua

aspek kehidupan masyarakat. Hukum mengatur dan memberi wewenang

kepada administrasi negara untuk menyelenggarakan tugas servis

publik.22

Menurut peraturan perundang-undangan, tugas servis publik

pemerintah sebagai tindakan administrasi negara didasarkan pada

ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara Pasal 1;23

Ayat (1): Tata usaha negara adalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.

Ayat (2): Badan atau pejabat tata usaha negara adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dari ketentuan ayat (2) di atas dapat kita ketahui bahwa para pejabat

tata usaha negara hanya dapat menjalankan pemerintahan bila

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu

harus diketahui berasal dari manakah kewenangan para pejabat tersebut

dalam menjalankan tugasnya.

22 Jum Anggraini, Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 88.

23 Undang-undang ini telah diperbaharui dengan Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, kedua ayat tersebut tetap tercantum dalam pasal 1 namun terletak pada ayat 7 dan 8.

Page 42: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

32

Adapun pemerintah dalam hal ini mempunyai cara dan sumber

dalam memperoleh wewenangnya, diantaranya yaitu melalui atribusi,

delegasi, dan mandat. Penulis memaparkannya sebagai berikut;

a. Atribusi24

Menurut Rosjidi Ranggawidjaja sebagaimana dikutip oleh Jum

Anggaraini,25 pengertian atribusi adalah pemberian kewenangan

kepada badan, lembaga, atau pejabat negara tertentu yang diberikan

oleh pembentuk undang-undang dasar maupun pembentuk undang-

undang. Dalam hal ini berupa penciptaan wewenang baru untuk dan

atas nama yang diberi wewenang tersebut.

Mengenai pengertian atribusi, Indroharto menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan atrisbusi adalah pemberian wewenang

pemerintah yang baru oleh suatu ketentuan dalam perundang-

undangan baik yang dilakukan oleh original legislator ataupun

delegated legislator.26

b. Delegasi27

24 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara, Pasal 1 Ayat 22 mengartikan

astribusi sebagai pemberian kewenangan kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia atau Undang-Undang.

25 Jum Anggraini, Hukum Administrasi Negara, h. 89.

26 Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta: Sinar Harapan, 1993), h.91.

27 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara, Pasal 1 Ayat 23 mendefinisikan delegasi sebagai pelimpahan kewenangan dari badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.

Page 43: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

33

Pada delegasi terjadi suatu pelimpahan wewenang yang telah

ada (wewenang asli) oleh badan atau jabatan pemerintahan secara

atributif kepada badan atau jabatan pemerintahan lainnya.28 Atau

dengan kata lain menurut H.D. Van Wijk sebagaimana dikutip oleh

Ridwan HR. delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan

dari satu organ pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya.29

c. Mandat30

Adapun pengertian mandat terjadi jika organ pemerintahan

mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas

namanya. Dengan kata lain, suatu tindakan atau perbuatan yang

mengatasnamakan badan atau jabatan pemerintahan yang

diwakilinya (bertindak untuk dan atas nama badan atau jabatan

pemerintahan). Hal ini sama atau serupa dengan konsep pemberian

kuasa dalam hukum perdata yang memberi kewenangan pada

penerima kuasa untuk melakukan tindakan atau perbuatan hukum

atas nama pemberi kuasa.31

28 Aminuddin Ilmar, Hukum Tata Pemerintahan, Cet. I, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 112.

29 Ridwan H.R., Hukum Administrasi Negara, h. 105.

30 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara, Pasal 1 Ayat 24 menyebutkan mandat adalah pelimpahan kewenangan dari badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada pemberi mandat.

31 Aminuddin Ilmar, Hukum Tata Pemerintahan, h. 112.

Page 44: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

34

2. Kebebasan Bertindak Administrasi Negara

Peraturan perundang-undangan harus tertulis serta berlaku lebih

dahulu atau mendahului tindakan atau perbuatan administrasi yang

dilakukan, maka setiap perbuatan atau tindakan administrasi harus

didasarkan atas aturan atau rules and procedures (regels). Prinsip

normatif demikian nampaknya sangat kaku dan dapat menyebabkan

birokrasi menjadi lamban. Oleh karena itu, Jimly Asshiddiqie

berpendapat; 32

“Untuk menjamin ruang gerak bagi para pejabat administrasi negara dalam menjalankan tugasnya, maka sebagai pengimbang diakui pula adanya prinsip freies ermessen yang memungkinkan para pejabat mengembangkan dan menetapkan sendiri beleid-regels atau policy rules yang berlaku internal secara bebas dan mandiri dalam rangka menjalankan tugas jabatan yang dibebankan oleh peraturan yang sah.”

Selain freies ermessen, terdapat juga prinsip delegasi perundang-

undangan dan droit function yang penulis paparkan sebagai berikut;

a. Freies Ermessen

Agar alat perlengkapan negara, dalam hal ini organ administrasi

negara dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan

umum secara baik, maka administrasi negara memerlukan

kemerdekaan untuk bertindak atas inisiatif sendiri terutama dalam

menyelesaikan masalah-masalah penting yang timbul dengan tiba-tiba,

32 Jimly Asshiddiqie, Negara Hukum Indonesia, dalam Muhammad Tahir Azhari, et al.,

Beberapa Aspek Hukum Tata Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Islam, Cet. I,(Jakarta: Kencana, 2012), h. 31.

Page 45: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

35

dimana peraturan penyelesaiannya belum ada, atau belum dibuat oleh

badan legislatif. Kemerdekaan ini disebut freies ermessen.33

Sama halnya jika terjadi kebuntuan landasan mengambil

keputusan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, seorang

pejabat pemerintahan sejatinya dilindungi pula oleh asas freies

ermessen, atau diskresi.34 Freies ermessen berasal dari kata frei yang

berarti bebas, merdeka, tidak terikat. Kata freis berarti orang bebas,

sedangkan kata ermessen berarti mempertimbangkan, menilai,

menduga, penilaian, pertimbangan atau keputusan. 35

Terdapat tiga alasan atau keadaan kondisional yang menjadikan

pemerintah dapat melakukan tindakan diskresif atau tindakan atas

inisiatif sendiri. Ridwan HR menyebutkan ketiganya adalah;

“Pertama, belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelesaian in concerto terhadap suatu masalah, padahal masalah tersebut menuntut penyelesaian yang segera. Kedua, peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar tindakan aparat pemerintah telah memberikan kebebasan sepenuhnya. Ketiga, adanya delegasi perundang-undangan; yaitu pemberian kekuasaan untuk mengatur sendiri kepada pemerintah yang sebenarnya kekuasaan ini dimiliki oleh aparat yang lebih tinggi tingkatannya.”36

33 Siti Soetami, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Cet. IV, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005),h. 98.

34 UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Negara, Pasal 1 Ayat 9 menjelaskan diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnansi pemerintahan.

35 S.F. Marbun dan Moh. Mahfud MD., Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: Liberty, 2000), h. 9.

36 Ridwan H.R., Hukum Administrasi Negara, h. 180.

Page 46: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

36

Adapun Indroharto menyebutkan bahwa wewenang diskresi

sebagai wewenang fakultatif, yaitu wewenang yang tidak mewajibkan

badan atau pejabat tata usaha negara menerapkan wewenangnya,

tetapi memberikan pilihan sekalipun hanya dalam hal-hal tertentu

sebagaimana ditentukan dalam peraturan dasarnya.37

b. Delegasi Perundang-undangan38

Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti

administrasi negara diberikan kekuasaan untuk membuat peraturan

organik pada undang-undang. Maksudnya, karena pembuat undang-

undang pusat tidak dapat memperhatikan setiap masalah secara rinci

yang timbul di seluruh wilayah negara, maka sesuai sifatnya suatu

undang-undang, pembuat undang-undang hanya membuat peraturan

secara garis besarnya saja.

Demikian kepada pemerintah atau administrasi negara diberi

tugas menyesuaikan peraturan-peraturan yang dibuat badan legislatif

dengan keadaan yang konkret di masing-masing bagian wilayah

negara atau menyesuaikan peraturan-peraturan tersebut dengan

keadaan umum yang telah berubah setelah peraturan tadi diadakan.

Jadi berdasarkan delegasi perundang-undangan, maka pemerintah atau

administrasi negara dapat membuat peraturan pemerintah untuk

menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

37 Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

h. 99-101.

38 Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, h. 42-43.

Page 47: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

37

c. Droit Function39

Droit function adalah kemerdekaan seorang pejabat administrasi

negara tidak berdasarkan delegasi yang tegas dalam menyelesaikan

suatu persoalan yang konkret. Kemerdekaan ini perlu agar

administrasi negara dapat menjalankannya secara lancar, sesuai untuk

memenuhi kebutuhan masing-masing individu dan sekaligus

mengoreksi hasil pekerjaan pembuatan undang-undang. Misalnya,

pejabat administrasi negara bebas untuk menentukan apakah suatu

bengkel pantas atau tidak pantas didirikan di sebelah rumah sakit. Hal

ini berarti keputusan pejabat administrasi itu dapat mengoreksi hasil

pekerjaan pembuat undang-undang karena pembuat undang-undang

sendiri secara otomatis telah memberikan keleluasaan besar kepada

pejabat administrasi negara yang berwenang memberi izin.

Hal di atas berarti terserah kepada pendapat dan kejujuran pejabat

administrasi negara yang berkuasa mengeluarkan izin atau berarti

pulang undang-undang menyiapkan kebutuhan untuk masa depan.

Satu hal yang amat penting untuk diketahui bahwa pejabat

administrasi negara tidak boleh melakukan droit function sedemikian

rupa sehingga merugikan kepentingan individu tanpa alasan yang

masuk akal (redelijk) terutama yang tergolong freies ermessen dan

droit function tidak boleh dipergunakan untuk menyeleggarakan

kepentingan yang bukan kepentingan umum.

39 Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, h. 43-44.

Page 48: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

38

D. Sekilas Mengenai Partai Politik

1. Urgensi Partai Politik

Menurut Hans Kelsen, dalam sebuah demokrasi parlementer,

seorang individu saja hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap

pembentukan organ legislatif dan eksekutif. Untuk mendapatkan

pengaruh ia harus bersatu dengan individu-individu lain yang

menganut pandangan atau sikap politik yang sama, dengan demikian

muncullah partai politik. Dalam demokrasi parlementer, partai politik

merupakan sarana terpenting bagi pembentukan kehendak umum.

Prinsip mayoritas sangat begitu penting bagi demokrasi, dan hanya

dapat bekerja apabila integrasi politik dalam suatu kelompok yang

terdiri atas lebih dari setengah para pemilih.40

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk

berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai

politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik,

partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada, kelahirannya

mempunya sejarah yang cukup panjang meksipun belum cukup tua.

Bisa dikatakan parati politik merupakan yang baru dalam kehidupan

manusia, jauh lebih muda dengan organisasi negara, dan ia baru ada

pada awal abad ke-20.41

40 Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, Penerjemah: Raisul

Muttaqien, Cet. ke-IV, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2009), h. 416

41 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Cet. IV, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h. 397.

Page 49: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

39

Carl J. Friedrich sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiarjo

mengemukakan bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang

terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan

penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan

berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya

kemanfaatan yang bersifat idiil dan materil.42

Adapun menurut Jimly Asshiddiqie,43 yang berpendapat bahwa

partai politik adalah asosiasi warga negara dan karena itu dapat

berstatus sebagai badan hukum (rechts-persoon). Akan tetapi, sebagai

badan hukum, partai politik itu tidak dapat beranggotakan badan

hukum yang lain. Yang hanya dapat menjadi anggota badan hukum

partai politik adalah perorangan warga negara sebagai natuurlijke

persoons.

Pada bukunya yang lain,44 beliau memaparkan bahwa partai politik

merupakan salah satu saja bentuk pelembagaan sebagai wujud ekspresi

ide-ide, pikiran-pikiran, pandangan, dan keyakinan bebas dalam

masyarakat demokratis. Disamping partai politik, bentuk ekspresi

lainnya terjelma juga dalam wujud kebebasan pers, kebebabasan

berkumpul, ataupun kebebasan berserikat melalui organisasi-organisasi

non-partai politik seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

42 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 404.

43 Jimly Asshiddiqie, Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik, dan Mahkamah Konstitusi, Cet. III, (Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan MKRI, 2006), h. 69.

44 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Cet. V, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 402.

Page 50: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

40

organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi non-pemerintah (NGO),

dan lain sebagainya.

Mengenai peran dan fungsi partai politik, dapat dibedakan menjadi

dua kategori, Firmanzah berpendapat;

“Secara garis besar, peran dan fungsi partai politik dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, peran dan tugas internal organisasi. Dalam hal ini organisasi partai politik memainkan peran penting dalam pembinaan, edukasi, pembekalan, kaderisasi dan melanggengkan ideologi politik yang menjadi latar belakang pendirian partai politik. Kedua, partai politik juga mengemban tugas yang lebih bersifat eksternal organisasi. Disini peran dan fungsi organisasi partai politik terkait dengan masyarakat luas, bangsa dan negara. Kehadiran partai politik juga memiliki tanggung jawab konstitusional, moral, dan etika untuk membawa kondisi dan situasi masyarakat menjadi lebih baik.”45

2. Dasar Hukum Partai Politik

Negara Indonesia meletakkan partai politik sebagai unsur penting

dalam berjalannya demokrasi. Dengan urgensi partai politik yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka sudah semestinya terdapat peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang partai politik. Peraturan

perundang-undangan tersebut kiranya dapat menjadi pedoman dalam

perkembangan partai politik yang positif, efektif dan konstruktif.

Konstitusi menegaskan bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

serta mengeluarkan pikiran baik lisan maupun dengan tulisan diakui

oleh negara,46sekaligus juga berhak memajukan dirinya dalam

45 Firmanzah, Mengelola Partai Politik; Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di

Era Demokrasi, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. 70.

46 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28.

Page 51: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

41

memperjuangkan hakya secara kolektif untuk membangun masyarakat,

bangsa dan negaranya.47 Dalam pemilihan umum anggota Dewan

Perwakilan Rakayat dan Dewan Perwakilan rakyat daerah, perserta

pemilihan umum adalah partai politik,48 bahkan dalam konstitusi juga

menyebutkan bahwa pada pemilihan umum presiden dan wakil

presiden, pasangan calon harus pula diusulkan oleh partai politik atau

gabungan partai politik.49

Partai politik tentunya ditunjang dengan konstruksi peraturan

perundang-undangan terkait. Selain eksistensinya dijamin oleh

konstitusi, terdapat undang-undang yang secara spesifik mengatur

tentang partai politik, yaitu Undang-Undang No. 2 Tahun 2011

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang

Partai Politik. Adapun beberapa undang-undang yang juga berkaitan

dengan partai politik;

a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Perubahan Kedua Atas

UU No. 1 tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota Menjadi Undang-Undang.

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

47 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28C Ayat (2).

48 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 22E Ayat (3).

49 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 6A Ayat (2).

Page 52: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

42

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota Menjadi Undang-

Undang.

c. Undnag-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden.

d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Page 53: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

43

BAB III

PERSELISIHAN KEPENGURUSAN

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

A. Sejarah Pendirian Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai Persatuan Pembangunan didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai

hasil fusi dari empat partai Islam; Partai Nahdatul Ulama (NU), Partai

Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan

Partai Islam (Perti). Deklarasi pembentukan PPP dilakukan oleh lima

deklarator yang merupakan pimpinan empat partai Islam perserta pemilihan

umum 1971 dan oleh seorang ketua kelompok persatuan pembangunan (fraksi

empat partai Islam di Dewan Perwakilan Rakyat), yaitu K.H. Idham Chalid

(Ketua Umum PBNU), H. Muhammad Syafaat Mintaredja, S.H. (Ketua

Umum Parmusi), H. Anwar Tjokroaminoto (Ketua Umum PSII), H. Rusli

Djalil (Ketua Umum Perti), serta Haji Maskur selaku ketua kelompok

persatuan pembangunan DPR.1

Dalam naskah deklarasi pembentukan PPP yang ditandatangani oleh

K.H. Idham Chalid (NU), H.M.S. Mintaredja (Parmusi), H. Anwar

Tjokroaminoto (PSII), H. Rusli Djalil (Perti), dan Haji Maskur, dikatakan

bahwa kelahiran PPP merupakan wadah penyelamat aspirasi umat Islam can

cermin kesadaran serta tanggung jawab tokoh-tokoh umat dan pemimpin

partai untuk bersatu, bahu membahu, serta membina masyarakat agar dapat

1 Arief Mudatsir Mandan, Hamzah Haz; Konsistensi dan Intergritas Perjuangan Di

Bawah Panji-Panji Ka’bah, (Jakarta: Pustaka Indonesia Satu, 2002), h. 19.

Page 54: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

44

leih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. melalui

perjuangan partai politik.2

Sesudah terjadinya fusi pada tahun 1973, pemilihan umum pertama yang

diikuti PPP pada tahun 1977 menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Partai yang membawa panji Islam ini berhasil mendapat kepercayaan dengan

perolehan suara 18.745.592 (29,29%) suara dari 64.000.185 pemilih yang

terdaftar. Peroleh suara tersebut meningkat 2,17% dari dari total perolehan

partai-partai fusi (NU, Parmusi, PSII, dan Perti) dalam pemilu 1971.3

Seiring berjalannya waktu, telah banyak proses dan kejadian politik

termasuk konflik yang telah terjadi dalam tubuh PPP. Diantaranya dalam

muktamar NU yang ke-27 di Situbondo, Jawa Timur, NU memutuskan untuk

kembali ke Khittah 1926 sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan, dan

tidak lagi mempunyai hubungan otoritas dengan PPP. Keputusan yang dibuat

pada akhir tahun 1984 itu lalu membuat NU mengambil jarak dengan partai

yang dibesarkannya itu. Secara operasional, keputusan kembali ke Khittah

1926 oleh para kiai lokal diartikan sebagai tindakan “balas dendam” terhadap

konflik yang tengah terjadi, dengan cara menarik dukungan dari partai yang

menjadi satu-satunya saluran aspirasi politik mereka selama ini.4

2 Tim Litbang Kompas, Partai-Partai Politik Indonesia; Ideologi dan Program 2004-

2009, (Jakarta: Penerbit Kompas, 2004), h. 88.

3 Syafruddin Amir, Transformasi Energi PPP; Konsolidasi Menuju Partai Sejati, (Bandung: Idea Publishing, 2007), h. 29.

4 Tim Litbang Kompas, Partai-Partai Politik Indonesia; Ideologi dan Program 2004-2009, h. 91.

Page 55: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

45

Aksi penggembosan yang dilakukan tokoh-tokoh NU lokal ini

merupakan pukulan telak untuk PPP. Perolehan suara partai pimpinan J. Naro

pada saat pemilu 1987 langsung anjlok dari 94 menjadi 61 (15,25 persen)

kursi. Hilangnya kursi tersebut membuat PPP terpuruk jauh dibawah Gokar.

Maklum, warga NU yang menjadi basis massa terbesar partai ijo royo-royo

ini banyak yang hengkang ke Golkar dan PDI mengikuti preferensi politik

para kiai mereka. Selain aksi penggembosan, runtuhnya kekuatan PPP juga

disebabkan oleh tindakan pemerintah Orde Baru yang memberlakukan UU

No. 3 Tahun 1985 tentang Perubahan atas UU No. 3 Tahun 1975 tentang

Partai Politik dan Golongan Karya yang mewajibkan lambang partai dan

penetapan Pancasila sebagai satu-satunya asas kekuatan politik. Tahun itu

juga PPP langsung mengganti lambangnya dari Ka’bah menjadi bintang,

sekaligus menanggalkan Islam sebagai asasnya. Sejak saat itu PPP dibairkan

sebagai partai yang tergantung-gantung tanpa akar.5

Pada pemilu-pemilu selanjutnya, sebagai partai hasil fusi, kekuatan PPP

bergantung pada basis kultural dari unsur-unsur fusinya sendiri. Ketika unsur-

unsur tersebut keluar dan membentuk partai masing-masing dengan

sendirinya jumlah suara yang ada di PPP menjadi berkurang. Fenomena inilah

yang menimpa PPP pada pemilu 1999. Unsur NU mendirikan Partai

Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Kebangkitan Umat (PKU), Partai Suni

(Solidaritas Umat Nahdliyyin Indonesia), dan Partai Nahdlatul Ummah

(PNU). Dari Parmusi/MI muncul Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Umat

5 Tim Litbang Kompas, Partai-Partai Politik Indonesia; Ideologi dan Program 2004-

2009, h. 95-96.

Page 56: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

46

Islam (PUI), Partai Masyumi Baru, dan Partai Politik Islam Masyumi.

Sementara PSII membentuk PSII 1905. Di luar unsur-unsur tersebut ada

Partai Keadilan (PK) dengan basis massa kelompok intelektual muda dan

aktivis Islam kampus. Sementara itu ada pula Partai Amanat Nasional (PAN)

yang bukan partai Islam tetapi sebagian besar pendukungnya adalah

organisasi kaum modernis Islam, Muhammadiyah.6

Dinamika politik PPP lalu diwarnai kembali dengan konflik internal yang

bermuara kepada perpecahan partai ini. Konflik ini berawal dari ketidak

puasan sejumlah kader partai terhadap keputusan Musyawarah Kerja

Nasional II PPP tahun 2001 yang menunda pelaksanaan Muktamar II hingga

2004. Padahal hasil Muktamar PPP tahun 1998 mengamanatkan Muktamar V

tahun 2003. Terdapat dugaan, perpanjangan waktu muktamar tersebut karena

adanya keengganan penguasa partai saat itu (Hamzah Haz yang juga

menjabat sebagai Wakil Presiden) untuk melakukan regenerasi dan

restrukturisasi jabatan dalam PPP. Berikutnya Zainuddin MZ dan Djafar

Badjeber serta beberapa kader PPP yang pro Muktamar 2003 menyatakan

keluar dari PPP lalu mendirikan PPP Reformasi pada 20 Januari 2002. Ironis,

di saat iklim politik nasional yang bebas dari tekanan politik pemerintah, PPP

bisa mengalami perpecahan.7

6 Tim Litbang Kompas, Partai-Partai Politik Indonesia; Ideologi dan Program 2004-

2009, h. 97.

7 Tim Litbang Kompas, Partai-Partai Politik Indonesia; Ideologi dan Program 2004-2009, h. 98-99.

Page 57: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

47

Pada sukesi kepemimpinan PPP selanjutnya, Hamzah Haz digantikan

oleh Surayadharma Ali pada Muktamar VI PPP tahun 2007 dan diperpanjang

melalui Muktamar VII PPP, dilaksanakan pada tahun 2011 di Bandung yang

memutuskan Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum dan Romahurmuzy

sebagai Sekretaris Jenderal. Pada suksesi kepemimpinan PPP pada tahun

2014, kembali terjadi perpecahan di internal kepengurusan partai, disebabkan

oleh pemilu presiden dan wakil presiden 2014 dimana muncul dua kubu

berseteru perihal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Seiring berjalannya waktu, dapat diamati dinamika partai ini memang kerap

diiiringi perpecahan atau perselisihan baik itu disebabkan oleh pihak internal

maupun eksternal partai.

B. Substansi Perselisihan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diawali dengan

dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali kepada kubu pasangan capres-

cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada pemilu 2014, yang dirasa

keputusan sepihak oleh beberapa elit PPP. Keputusan Suryadharma yang

menghadiri kampanye terbuka Prabowo dinilai 27 Dewan Pimpinan Wilayah

(DPW) melanggar kesepakatan partai dalam Mukernas II PPP dan mendesak

agar pengurus PPP menjatuhkan sanksi kepada Suryadharma. Dalam

Mukernas II PPP di Bandung pada 07 Februari 2014, PPP akan menjalin

komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada saat itu. Dalam

bursa capres PPP itu, tidak ada nama Prabowo. Akibat keputusan sepihak

Suryadharma tersebut, DPP PPP menggelar rapat yang akan terjadi islah

Page 58: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

48

antara Suryadharma dengan kelompok yang tidak setuju dengan keputusan

dukungannya ke Prabowo.8

Konflik PPP mencapai puncaknya pada pemecatan Suryadharma Ali

sebagai Ketum PPP saat Rapat Harian DPP PPP pada Rabu 10 September

2014. Sekjen PPP Romahurmuziy mengatakan keputusan itu diambil karena

Suryadharma sudah ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh KPK dan

melanggar beberapa aturan dalam AD/ART partai. Keputusan ini didukung

28 DPW PPP. Sebagai penggantinya, Waketum DPP PPP, Emron Pangkapi

ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP. Suryadharma Ali

menegaskan pemberhentian dirinya sebagai Ketum PPP tidak sah. Saling

memecat antara pengurus pun terjadi.9

Persoalan yang terjadi di internal pengurus Partai Persatuan

Pembangunan semakin rumit dengan tidak terselesaikannya pertikaian yang

terjadi oleh Mahkamah Partai. Alhasil, Sekretaris Jenderal Romahurmuzy

(yang kemudian dikenal dengan Kubu Romi) mengadakan muktamar di

Surabaya pada tanggal 15-18 Oktober 2014 dengan menghasilkan

Romahurmuzy sebagai Ketua Umum secara aklamasi. Begitupun dengan

Ketua Umum Suryadharman Ali mengadakan muktamar di Jakarta pada

tanggal 23-26 Oktober 2014, yang menghasilkan Djan Faridz sebagai Ketua

Umum terpilih secara aklamasi pula. Terbentuklah dua kepengurusan yang

mengklaim legalitas muktamar yang diadakan oleh kubu mereka, dan

8 Torie Natalova, “Awal Perseteruan ‘Panas’ PPP”, artikel diakses pada 04 September 2016 dari http://news.metrotvnews.com/read/2014/09/13/290975/awal-perseteruan-panas-ppp

9 Torie Natalova, “Awal Perseteruan ‘Panas’ PPP”, artikel diakses pada 04 September 2016 dari http://news.metrotvnews.com/read/2014/09/13/290975/awal-perseteruan-panas-ppp

Page 59: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

49

mendaftarkan kepengurusan yang terbentuk kepada Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia.

Pada mulanya Menteri Hukum dan HAM (Yasonna Laoly) mengeluarkan

SK Menteri Hukum dan HAM No. M.HH-07.AH.11.01 yang mengakui

keabsahan Muktamar PPP Kubu Romy di Surabaya, namun surat keputusan

menteri tersbut digugat dan pada tingkat kasasi (Putusan MA No.

504K/TUN/2015) memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan Menteri

Hukum dan HAM yang mengesahkan hasil Muktamar VIII PPP di Surabaya

(muktamar Kubu Romy), dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015 pada 02

November 2015 yang menyatakan muktmar PPP di Jakarta sebagai muktamar

yang sah dan struktur kepengurusan DPP PPP hasil muktamar di Jakarta

sebagai kepengurusan yang sah, serta menegaskan muktamar yang diadakan

di Surabaya tidak sah dengan segala akibat hukumnya.

Irman Putra Sidin berpendapat,10 bahwa yang sah sesuai dengan AD

ART PPP adalah Muktamar PPP di Jakarta, dan telah terkonfimasi oleh

lembaga peradilan. Berlaku asas semua putusan pengadilan dianggap benar,

dalam artian bahwa secara hukum kasus PPP sudah selesai. Menurutnya,

kasus PPP ini masuk dalam koridor hukum yang didalamnya ada atmosfer

politik. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu menunggu SK Menkumham

karena Dewan Perwakilan Rakyat tidak terkait lagi dengan putusan

Menkumham setelah ada putusan MA, putusan MA mempunyai posisi lebih

10 Pendapat disampaikan pada Diskusi Publik Fraksi PPP DPR RI dengan tema “Konflik PPP: Perspektif Hukum dan Politik”, Ruang Rapat FPPP Gd. Nusantara I DPR RI, Rabu 27 Januari 2016.

Page 60: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

50

tinggi dari SK Menkumham karena sifatnya adalah declaratoir bukan

condemnatoir.

Sedangkan menurut Lukman Hakim Saifuddin (Wakil Ketua Umum DPP

PPP Muktamar Bandung) kalangan senior PPP dan para pengurus, baik di

tingkar pusat, wilayah, cabang, maupun ranting sudah bersepakat

menyelesaikan konflik sengketa partai dengan islah melalui permusyawaratan

tertinggi partai. Ia mengatakan jika ia menghormati dan PPP sudah sepakat

bulat untuk menyelesaikan sengketa yang sudah bertahun-tahun terjadi. Satu-

satunya cara untuk menyelesaikan sengketa ialah dengan muktamar sebagai

forum Islah.11 Tentu pendapatnya ini mengikuti arahan dari Menteri Hukum

dan HAM yang mengesahkan kembali Surat Keputusan Menteri Hukum dan

HAM Nomor M.HH-20.AH.11.01 Tahun 2012 yaitu mengesahkan kembali

susunan DPP PPP Muktamar Bandung 2011 dengan masa bakti enam bulan

untuk membentuk kepanitiaan penyelenggaraan Muktamar Islah.

Terlaksanalah Muktamar Islah pada 08-11 April 2016 di Pondok Gede,

sebagai wadah islah bagi kedua kubu yang berseteru. Hingga pada akhirnya

Menteri Hukum dan HAM sebagai perwakilan pihak pemerintah mengakui

legalitas muktamar islah yang telah diadakan dengan menerbitkan Surat

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-06.AH.11.012016.12

Namun ternyata muktamar islah tidak serta merta menyelesaikan perselisihan

11 Astri Novaria, “Islah Partai Persatuan Pembangunan Hanya Lewat Muktamar”, Media

Indonesia, 8 April 2016, h. 3.

12 Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta (Muktamar Islah/Muktamar Pondok Gede) menghasilkan Romahurmuzy sebagai Ketua Umum dan Arsul Sani sebagai Sekretaris Jenderal, dengan masa bakti 2016-2021. (“Menkumham Terbitkan SK PPP”, Republika, 28 April 2016, h. 2.)

Page 61: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

51

dalam tubuh PPP, karena kubu Djan Faridz menolak untuk mengikuti

muktamar tersebut.

Terdapat beberapa alasan yang membuat Kubu Djan Faridz menolak

untuk mengikuti Muktamar VIII PPP di Pondok Gede (Muktamar Islah).

Pertama; Putusan Mahkamah Agung sudah menolak pengembalian

kepengurusan ke hasil muktamar Bandung. Penerbitan kembali SK Bandung

yang dilakukan oleh SK Menkumham Yasonna Laoly ditudingnya sebagai

tindakan melawan hukum. Karena itu, dasar penyelenggaraan muktamar VIII

oleh Emron Pangkapi dan Romi di Asrama Haji Pondok Gede adalah ilegal.

Kedua; dalam putusan MA juga dikatakan kepengurusan PPP yang sah adalah

hasil muktamar Jakarta diketuai Djan Faridz dengan Sekretaris Jenderal

Dimyati Natakusumah.13

C. Mekanisme Internal Penyelesaian Perselisihan PPP

Mekanisme penyelesaian perselisihan partai politik telah diatur dalam

UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008 tentang

Partai Politik, pada pasal 32 mengatur sebagai berikut;

1. Perselisihan partai politik diselesaikan oleh internal partai politik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART.

2. Penyelesaian perselisihan internal partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain yang dibentuk oleh Partai Politik.

3. Susunan mahkamah partai politik atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh pimpinan partai politik kepada kementerian.

4. Penyelesaian perselisihan internal partai politik sebagaimana dimaksud ayat pada ayat (2) harus diselesaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari.

13 Agus Rahardjo, “Djan Faridz Menolak Ikut Muktamar Romahurmuzy”, Republika, 4

April 2016, h. 4.

Page 62: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

52

5. Putusan mahkamah partai politik atau sebutan lain bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan.

Ditegaskan juga bahwa Mahkamah Partai PPP berwenang sebagai

berikut; memutus perkara perselisihan kepengurusan internal PPP, memutus

perkara pemecatan dan pemberhentian anggota PPP, memutus perkara dugaan

penyalahgunaan kewenangan oleh Anggota Dewan Pimpinan, dan memutus

perkara dugaan penyalahgunaan keuangan; 14 Putusan Mahkamah Partai harus

berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta bersifat final dan mengikat.15

Berkaitan dengan perselisihan yang bermula dari aksi saling pecat pihak

Suryadharma Ali dan pihak Romahurmuzy, kasus tersebut telah diajukan ke

Mahkamah Partai dengan maksud agar tercapai islah antara kedua belah

pihak, Mahkamah Partai DPP PPP mengeluarkan putusan dengan No.

49/PIP/MP-DPP.PPP/2014 tertanggal 11 Oktober 2014, yang dalam amar

putusannya menyatakan :

1. Pengurus Harian DPP PPP Periode 2011 – 2015 selaku eksekutif PPP ditingkat nasional adalah Pengurus Harian DPP PPP yang susunan personalianya sesuai hasil keputusan Muktamar VII PPP Tahun 2011, di Bandung, dengan Ketua Umum DR.H.Suryadharma Ali, M.Si dan Sekretaris Jenderal Ir.H.M. Romahurmuziy, M.T;

2. Para Pihak yang berselisih harus Ishlah, untuk menyelesaikan perselisihan internal pengurus harian DPP PPP, sebagaimana fatwa Majelis Syari’ah yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Majelis Syari’ah DPP PPP tanggal 22 September 2014, yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Syari’ah K.H. Maimoen Zubair, dan Sekretaris Majelis Syari’ah Drs. H. Anas Thahir;

3. Semua kebijakan dan kegiatan partai di tingkat nasional, hanya sah apabila dilakukan oleh Pengurus Harian DPP PPP sebagaimana

14 Anggaran Dasar PPP Pasal 20 Ayat (4)

15 Anggaran Dasar PPP Pasal 20 Ayat (5) dan (6).

Page 63: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

53

dimaksud pada angka 1 (satu) diatas, termasuk untuk penyelenggaraan Muktamar VIII PPP;

4. Semua Surat Keputusan tentang pemberhentian dan/atau pengangkatan terhadap Pengurus DPP, DPW, DPC dan Pemberhentian Keanggotaan PPP yang tidak ditandatangani oleh Ketua Umum DR.H. Suryadharma Ali, M.Si dan Sekretaris Jenderal Ir.H.M. Romahurmuziy, M.T., yang dibuat dan diterbitkan sejak tanggal 09 September 2014 sampai dengan diputuskannya Putusan Mahkamah Partai ini, dinyatakan tidak sah dan dikembalikan kepada kedudukan semula;

5. Muktamar VIII PPP harus diselenggarakan oleh DPP PPP yang didahului rapat pengurus harian DPP PPP untuk membentuk kepanitiaan dan menetapkan tempat diselenggarakannya Muktamar. Surat Undangan dan surat – surat lainnya berkaitan dengan pelaksanaan Muktamar VIII PPP harus ditandatangani oleh Ketua Umum DR.H.Suryadharma Ali, M.Si dan Sekretaris Jenderal Ir.H.M. Romahurmuziy, M.T. Apabila tidak dilaksanakan dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dibacakannya Putusan Mahkamah Partai ini, maka Majelis Syari’ah mengambil alih tugas dan tanggung jawab Pengurus Harian DPP PPP untuk mengadakan rapat pengurus harian DPP PPP yang akan menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan Muktamar VIII PPP;

6. Memerintahkan kepada Para Pihak yang berselisih, seluruh anggota, kader, dan pengurus disemua tingkatan DPP, DPW, DPC, PAC, dan PR PPP untuk mentaati dan melaksanakan putusan ini;

7. Mengharapkan kepada Para senior PPP untuk mengawal pelaksanaan Putusan Mahkamah Partai guna mewujudkan keutuhan PPP;

8. Meminta kepada semua pihak, khususnya instansi pemerintah untuk mentaati Putusan Mahkamah Partai ini demi kepentingan bangsa dan negara RI yang kita cintai.

Pada kenyataannya putusan Mahkamah Partai di atas diabaikan atau tidak

ditaati oleh beberapa pihak yang berselisih, dan kemudian melakukan

beberapa manuver tertentu, yang menyebabkan perselisihan kepengurusan

dalam tubuh PPP semakin rumit hingga harus diselesaikan secara eksternal

partai dengan melibatkan badan-badan peradilan yang berwenang.

Page 64: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

54

D. Mekanisme Eksternal Penyelesaian Perselisihan PPP

UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008

tentang Partai Politik, Pasal 33 mengatur bahwa:

1. Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 tidak tercapai, penyelesaian dilakukan melalui Pengadilan Negeri.

2. Putusan Pengadilan Negeri adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, dan hanya dapat diajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.

3. Perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan oleh pengadilan negeri paling lama 60 (enam puluh) hari sejak gugatan perkara terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan oleh Mahkamah Agung paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak memori kasasi diterima Kepaniteraan Mahkamah Agung.

Meskipun Undang-Undang Partai Politik telah mengatur mekanisme

penyelesaian perselisihan partai politik, namun pengaturan mengenai

penyelesaian perselisihan partai politik tersebut mengandung kontradiksi. Hal

itu ditunjukkan meskipun di dalam pasal 32 disebutkan bahwa putusan

Mahkamah Partai Politik bersifat final dan mengikat secara internal namun

masih membuka kemungkinan upaya hukum ke Pengadilan Negeri dan

Mahkamah Agung.16

Proses penyelesaian perselisihan kepengurusan PPP secara eksternal

telah melalui beberapa tahapan dan menghasilkan putusan-putusan terkait

masalah tersebut. Diawali dengan SK Menteri Hukum dan HAM No. M.HH-

07.AH.11.01 yang mengesahkan hasil muktamar kubu Romi di Surabaya, SK

tersebut kemudian dibatalkan oleh PTUN melalui putusan No.

217/G/2014/PTUN-JKT pada tanggal tanggal 06 November 2014.

16 Tri Cahya Indra Permana, Model Penyelesaian Perselisihan Partai Politik Secara Internal Maupun Eksternal, Jurnal Hukum dan Peradilan V, No. 1, (Maret 2016), h. 38.

Page 65: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

55

Tidak setuju dengan putusan tersebut di atas Menteri Hukum dan HAM

serta Kubu Romi mengajukan banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Jakarta memutuskan membatalkan putusan PTUN Jakarta No.

217/G/2014/PTUN-JKT tertanggal 06 November 2014 (Putusan Pengadilan

Tinggi Tata Usaha Negara Nomor 120/B/2015/PT TUN-JKT pada 10 Juli

2015).

Pihak Djan Faridz lantas mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung,

tanggal 20 Oktober 2015 Mahkamah Agung dalam putusan No.

504K/TUN/2015 memutuskan mengabulkan kasasi pemohon, yaitu dengan

kembali kepada putusan PTUN Jakarta No. 217/G/2014/PTUN-JKT. Dengan

putusan tersebut, kepengurusan hasil muktamar PPP Kubu Romi di Surabaya

tidak memiliki legalitas kepengurusan karena SK Menkumham yang

mengesahkannya telah dibatalkan oleh MA.

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Partai Politik,

beberapa pengurus PPP mengajukan kasus perselisihan kepengurusan tersebut

ke Pengadilan Negeri, menghasilkan Putusan PN Jakara Pusat Nomor

88/Pdt.Pdt.Sus-Parpol/2015/PN.Jkt.Pst pada 19 Mei 2015. Meskipun majelis

hakim menolak gugatan tersebut dengan alasan Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat tidak berwenang memutuskan legalitas sebuah muktamar. Namun MA

pada tingkat kasasi, membatalkan putusan itu dan memutuskan untuk

mengabulkan sebagian permohonan kasasi penggugat intervensi yaitu

menyatakan muktmar PPP di Jakarta sebagai muktamar yang sah dan struktur

kepengurusan DPP PPP hasil muktamar di Jakarta sebagai kepengurusan

Page 66: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

56

yang sah, serta menegaskan muktamar yang diadakan di Surabaya tidak sah

dengan segala akibat hukumnya (Putusan MA Republik Indonesia Nomor

601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015 pada 02 November 2015).

Permasalahan muncul kembali ketika Menteri Hukum dan HAM

Yasonna Laoly mengesahkan kembali kepengurusan Muktamar VII PPP di

Bandung, dengan masa jabatan enam bulan untuk membentuk kepanitiaan

guna terselenggaranya Muktamar Islah atau Muktamar VIII PPP di Asrama

Haji Pondok Gede. Bagaimana kemudian legalitas muktamar islah yang

difasilitasi oleh Menteri Hukum dan HAM tersebut jika ditinjau dari

AD/ART PPP dan Undang-Undang Partai Politik serta analisa penulis

terhadap tindakan Menteri Hukum dan HAM mengabaikan atau tidak menaati

putusan MA (untuk mengakui legalitas muktamar PPP di Jakarta) yang telah

incraht tersebut, hal demikian akan penulis paparkan pada pembahasan bab

selanjutnya.

Page 67: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

57

BAB IV

ANALISIS HUKUM LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

A. Legalitas Muktamar Islah Menurut AD/ART Partai Persatuan

Pembangunan (PPP)

Van Apeldorn mengemukakan bahwa terdapat hukum yang bersifat

mengatur memberikan disposisi kepada para pihak dan mengisi

kekosongan aturan untuk hal-hal yang tidak diatur oleh para pihak, akan

tetapi para pihak tersebut dapat menetapkan sendiri bahwa mereka ingin

melengkapi aturan-aturan itu dan menetapkan sendiri aturan-aturan yang

berlaku bagi hubungan mereka.1 Sebagai contoh, Undang-Undang Partai

Politik yang mengharuskan partai politik untuk membentuk AD ART

sebagai aturan bagi internal partai politik, agar AD ART tersebut dapat

mengatur lebih spesifik hal-hal yang diinstruksikan maupun hal-hal yang

tidak diatur oleh undang-undang.

Anggaran Dasar (AD) partai politik adalah peraturan dasar partai

politik, dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah peraturan yang

dibentuk sebagai penjabaran Anggaran Dasar (Pasal 1 Ayat 4 dan 5

Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik). Dari sini dapat kita

pahami bahwa partai politik diberikan kewenangan artibutif dari undang-

1 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. I, (Jakarta: Kencana, 2008), h.

201.

Page 68: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

58

undang untuk membuat peraturan dasar yang berlaku hanya bagi internal

partai, baik itu pengurus maupun kader partai politik tersebut.

Maka dari itu, berdasarkan prinsip legalitas yang terkandung dalam

hukum Indonesia sebagaimana penulis telah paparkan pada bab

sebelumnya, bahwa setiap perbuatan hukum yang diambil harus

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. AD ART sebuah

partai politik tentunya mengatur mengenai mekanisme berjalannya

organisasi partai yang berlaku bagi internal partai politik itu sendiri.

AD ART PPP yang penulis jadikan acuan merupakan hasil

Muktamar VII PPP di Bandung, dilaksanakan pada 3-6 Juli 2011. Dalam

AD ART PPP Pasal 51 mengatur sebagai berikut;

1. Muktamar adalah musyawarah tingkta nasional yang memegang kekuasaan tertinggi PPP, diadakan 5 (lima) tahun sekali;

2. Muktamar diselenggarakan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah terbentuknya pemerintahan baru hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;

3. Muktamar berwenang: a. menetapkan dan/atau mengubah Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga. b. menilai laporan pertanggung jawaban DPP yang disampaikan

oleh pengurus harian DPP; c. menetapkan Program Perjuangan Partai; d. memilih dan/atau menetapkan pengurus harian DPP,

Pimpinan Majelis Syariah DPP, Pimpinan Majelis Pertimbangan DPP, Pimpinan Majelis Pakar DPP, serta Pimpinan Mahkamah Partai DPP;

e. menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu;

4. Acara, Tata Tertib Muktamar, serta Tata Cara Pemilihan dan/atau Penetapan Pengurus Harian, Pimpinan Majelis, dan Pimpinan Mahkamah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d ditetapkan oleh Muktamar;

5. Dalam hal Pengurus Harian, Pimpinan Majelis, dan Pimpinan Mahkamah sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf d tidak dapat ditetapkan dalam muktamar, maka kepada Ketua Umum/Ketua

Page 69: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

59

Formatur dengan dibantu Anggota Formatur terpilih diberi waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah Muktamar untuk menetapkan Pengurus Harian, Pimpinan Majelis, dan Pimpinan Mahkamah;

6. Muktamar diselenggarakan oleh DPP PPP;

Penulis mengamati mengenai istilah Muktamar Islah yang selalu

dipergunakan baik itu oleh media maupun diskusi yang berkembang,

bahwa dalam AD ART PPP sama sekali tidak ada disebutkan istilah

“Muktamar Islah” karena yang diatur dalam AD ART PPP hanyalah

menggunakan istilah “Muktamar” dengan definisi yang sudah penulis

sebutkan di atas. Adapun Muktamar VIII PPP yang diadakan di Asrama

Haji Pondok Gede, merupakan sebuah muktamar yang dilaksanakan untuk

mengupayakan islah antara kubu-kubu yang berselisih di internal partai.

Perlu diketahui bahwa Pasal 73 ayat (1) Anggaran Dasar PPP

menyatakan; "masa bakti kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VII

2011 berakhir pada Muktamar VIII yang harus diselenggarakan pada

tahun 2015". Muktamar VIII PPP apabila merujuk pada ketentuan selama

5 tahun sekali (Pasal 51 ayat 1) tersebut maka semestinya diselenggarakan

pada 6 Juli 2016. Tetapi sebab presiden dan wakil presiden telah dilantik

pada 20 Oktober 2014 dan masa bakti kepengurusan DPP PPP hasil

Muktamar VII adalah periode 2011-2015, maka kembali kepada Pasal 73

ayat (1) Anggaran Dasar PPP, yang mengatur penyelenggaraan Muktamar

VIII PPP harus diselenggarakan pada tahun 2015;

Page 70: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

60

Maka dari itu, penyelenggaraan Muktamar VIII PPP yang sah adalah

mulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 20 Oktober 2015.2 Meskipun

Pasal 54 ayat (1) Anggaran Dasar PPP menyatakan;

"Musyawarah Kerja Nasional diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, usulan perubahan waktu Muktamar, dan/atau masalah lainnya yang mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekali antara 2 (dua) Muktamar".

Musyawarah Kerja Nasional tersebut hanyalah mengusulkan perubahan

waktu Muktamar, yang apabila ingin melakukan perubahan waktu

Muktamar tersebut haruslah dalam rentang waktu dan tidak dapat

mengesampingkan apa yang telah diatur dalam Pasal 51 ayat (1) dan (2)

dan Pasal 73 ayat (1) Anggaran Dasar yang telah diputuskan oleh

Muktamar VII PPP.

Sedangkan Muktamar Islah atau Muktamar VIII PPP di Asrama haji

Pondok Gede dilaksanakan pada 8-11 April 2016, sama sekali tidak sesuai

AD PPP hasil Muktamar VII di Bandung yang merupakan forum tertinggi

untuk mengambil keputusan, karena telah melewati batas waktu yang

diamanatkan oleh Anggaran Dasar partai.

Sebenarnya dua muktamar yang dilakukan sebelum terlaksananya

Muktamar Islah (Muktamar VIII PPP di Surabaya tanggal 15-18 Oktober

2014 dan di Jakarta pada tanggal 30 Oktober-2 November 2014) juga

bertentangan dengan AD ART, karena jelas telah mendahului rentang

2 Maksud penulis adalah bahwa berdasarkan amanat Anggaran Dasar PPP, rentang waktu

yang diperbolehkan untuk melaksanakan Muktamar VIII PPP adalah diantara 1 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2015.

Page 71: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

61

waktu keabsahan muktamar sebagaimana yang telah ditetapkan. Logisnya

apabila berkehendak untuk melaksanakan Muktamar VIII PPP sebelum

tahun 2015, terdapat mekanisme yang disediakan oleh AD ART yaitu

melalui Muktamar Luar Biasa, sebagaimana diatur dalam Pasal 52

Anggaran Dasar PPP yang menyatakan;

1. Muktamar Luar Biasa dapat diadakan apabila Pengurus Harian DPP dalam keadaan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana diamanatkan oleh Muktamar;

2. Muktamar Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diadakan setelah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional atas permintaan secara tertulis dari: a. Lebih 2/3 jumlah DPW; dan; b. Lebih 2/3 jumlah DPC;

3. Permintaan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan keputusan Musyawarah Kerja Wilayah/Cabang;

4. Ketentuan-ketentuan tentang Musyawarah berlaku pula bagi Muktamar Luar Biasa;

5. Masa bakti DPP PPP hasil Muktamar Luar Biasa melanjutkan masa bakti DPP PPP sebelumnya;

Mekanisme diatas tidak digunakan dan justru diabaikan, kedua belah

pihak yang berselisih tetap melaksanakan muktamar masing-masing dan

berujung kepada penyelesaian perselisihan melalui pengadilan. Penulis

menemukan bahwa mengenai penyelesaian perselisihan (islah atau

perdamaian) melalui muktamar (Muktamar Islah) tidak difasilitasi atau

tidak diatur dalam artian tidak memiliki landasan hukum dalam AD ART

hasil Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan.

UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun

2008 tentang Partai Politik Pasal 2 Ayat (4) huruf m yang mengaharuskan

Anggaran Dasar Partai Politik memiliki mekanisme penyelesaian

Page 72: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

62

perselisihan internal,3 pasal 32 dan 33 juga telah mengatur tentang

bagaimana penyelesaian perselisihan kepengurusan baik penyelesaian

secara internal partai itu sendiri maupun penyelesaian yang melibatkan

pihak eksternal partai (pengadilan), dan dalam pengaturan tersebut juga

tidak disebutkan sama sekali mengenai penyelesaian perselisihan yang

dapat dilakukan melalui sebuah muktamar atau tepatnya melalui proses

Muktamar Islah.

B. Muktamar Islah Dalam Perspektif Undang-Undang Partai Politik

Tatanan hukum modern, dalam penciptaan norma hukum umum

memiliki karakter legislasi. Regulasi konstitusi atas legislasi menetapkan

organ-organ diberi wewenang menciptakan norma-norma hukum umum,

yaitu undang-undang dan peraturan.4 Sebuah undang-undang di Indonesia

dibuat oleh badan legislatif (DPR) dan eksekutif, mengatur hal-hal penting

tertentu sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, sebagai contoh; Undang-Undang Partai Politik.

UU No. 2 Tahun 2008 sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 2

Tahun 2011 tentang Partai Politik mengatur mengenai partai politik secara

holistik, dalam artian bahwa undang-undang tersebut menjadi legalitas

eksistensi partai politik dalam sistem demokrasi di Indonesia. Tentunya

undang-undang tersebut secara menyeluruh, (diantaranya) mengatur

3 Mekanisme penyelesaian perselisihan internal PPP telah dibahas dalam Anggaran Dasar

PPP Pasal 20 dan Anggaran Rumah Tangga Pasal 19, dimana pada intinya kedua pasal tersebut mengatur perihal tugas dan kewenangan Mahkamah Partai.

4 Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, Penerjemah Raisul Muttaqin, Cet. VII, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010), h. 245.

Page 73: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

63

mengenai mekanisme pendirian partai politik, pendaftaran kepengurusan

partai politik, AD ART partai politik, keuangan partai politik, dan lain

sebagainya.

UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, pada pasal Pasal 15

menyatakan sebagai berikut;

1. Kedaulatan partai politik berada di tangan anggota yang dilaksanakan menurut AD dan ART.

2. Anggota partai politik mempunyai hak dalam menentukan kebijakan serta hak memilih dan dipilih.

3. Anggota partai politik wajib mematuhi dan melaksanakan AD dan ART serta berpartisipasi dalam kegiatan partai politik

Pasal 15 ayat (3) tersebut menegaskan bahwa seluruh anggota sebuah

partai politik diwajibkan untuk mematuhi dan melaksanakan AD ART,

yang berarti bahwa hal itu termasuk tentang pengaturan terkait

pelaksanaan muktamar yang jelas-jelas diatur mekanisme dan waktu

pelaksanaannya melalui AD ART, dalam PPP ketentuan mengenai

mekanisme pelaksanaan diatur dengan jelas pada AD Pasal 51, ART Pasal

20-23, dan waktu pelaksanaannya di Pasal 51 ayat (2) serta Pasal 73 ayat

(1).

Sementara itu pada Pasal 24 UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik menyebutkan;

“Dalam hal terjadi perselisihan kepengurusan partai politik hasil forum tertinggi pengambilan keputusan partai politik, pengesahan perubahan kepengurusan belum dapat dilakukan oleh Menteri sampai perselisihan terselesaikan”

Adapun yang dimaksud dengan forum tertinggi pengambilan keputusan

partai politik adalah musyawarah nasional, kongres, muktamar, atau

Page 74: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

64

sebutan lainnya yang sejenis.5 Jika yang dimaksudkan adalah

terselesaikannya perselisihan menurut hukum, dalam kasus PPP

semestinya Menteri Hukum dan HAM; pertama, tidak mengeluarkan SK

No. M.HH-07.AH.11.01 (pada 28 Oktober 2014) yang mengesahkan

kepengurusan hasil Muktamar VIII PPP Kubu Romi di Surabaya. Terbukti

dengan dibatalkannya SK tersebut di tingkat kasasi melalui Putusan MA

No. 504K/TUN/2015 (pada 02 November 2015).

Kedua, berdasarkan Pasal 32 dan 33 UU No. 2 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, perselisihan

kepengurusan yang terjadi antara pihak Muktamar VIII PPP di Surabaya

(Kubu Romi) dan pihak Muktamar VIII PPP di Jakarta (Kubu Djan

Faridz) telah mempunyai putusan yang berkekuatan tetap yaitu

berdasarkan Putusan MA No. 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015, yang

memutuskan bahwa Muktmar VIII PPP di Jakarta sebagai muktamar yang

sah dan struktur kepengurusan DPP PPP hasil muktamar di Jakarta sebagai

kepengurusan yang sah, serat memutuskan bahwa muktamar yang

diadakan di Surabaya tidak sah dengan segala akibat hukumnya.

Ternyata Menteri Hukum dan HAM tidak menaati ketentuan

undang-undang dan putusan pengadilan tersebut, dan malah kembali

mengesahkan kepengurusan Muktamar VII PPP di Bandung untuk

menyelenggarakan Muktamar Islah (Muktamar VIII PPP di Asrama Haji

Pondok Gede pada 8-11 April 2016), yang mana berdasarkan pemaparan

5 Penjelasan Pasal 24 Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.

Page 75: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

65

penulis sebelumnya muktamar yang diselenggarakan dalam rangka islah

tersebut tidak berkesesuaian dengan AD ART PPP hasil Muktamar VII

PPP di Bandung dan Undang-Undang Partai Politik.

Sebenarnya Menteri Hukum dan HAM tidak perlu mengesahkan

kembali kepengurusan hasil Muktamar VII PPP di Bandung, lalu

kemudian menjadi fasilitator terjadinya islah melalui proses muktamar di

Asrama Haji Pondok Gede pada 8-11 April 2016, karena pada

kenyataannya proses islah melalui proses muktamar tidak memiliki

legalitas baik itu dilihat dari AD ART maupun Undang-Undang Partai

Politik, cukup dengan Menteri Hukum dan HAM mengikuti putusan

pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap yaitu putusan MA

No. 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015, yang mengakui keabsahan

Muktamar VIII PPP di Jakarta. Karena muktamar tersebut yang telah

sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai dan Undang-Undang.

Pelaksanaan muktamar Islah, sama sekali tidak memperhatikan Pasal

27, 28, dan 30 dan UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang

memaparkan dengan jelas bahwa seluruh pengambilan keputusan termasuk

membentuk dan menetapkan dan/atau keputusan sebuah partai politik

harus sesuai dengan AD dan ART partai politik dan peraturan perundang-

undangan. Berhubung muktamar islah tidak mengimplementasikan amanat

dari AD ART hasil Muktamar VII PPP di Bandung, maka dapat penulis

simpulkan bahwa penyelenggaraan muktamar islah tidak patuh terhadap

undang-undang partai politik.

Page 76: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

66

C. Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dan Muktamar Islah Partai

Persatuan Pembangunan (PPP); Antara Penyelesaian Secara Politik

atau Hukum

Atas dasar ketentuan Pasal 23 UU No. 2 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas UU NO. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, maka

Menteri Hukum dan HAM sesungguhnya memiliki wewenang secara

atributif untuk mencatatkan perubahan pengurus partai politik akan tetapi

terdapat rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh Menteri yaitu;6

Pertama, kewenangan Menkumham tersebut dilakukan pada

keadaan normal atau tidak ada perselisihan diantara pengurus partai politik

yang bersangkutan. Jika ada perselisihan, maka Menkumham tidak boleh

menerbitkan keputusan pencatatan perubahan pengurus partai politik

tersebut sampai perselisihannya selesai atau telah mempunyai kekuatan

hukum tetap.

Kedua, kewenangan Menkumham untuk mencatatkan perubahan

pengurus partai politik bersifat deklaratif. Pasal 54 UU Administrasi

Pemerintahahan membedakan keputusan menjadi dua yaitu keputusan

yang bersifat konstitutif adalah keputusan yang bersifat penetapan mandiri

oleh pejabat pemerintahan. Sedangkan keputusan deklaratif didefinisikan

sebagai keputusan yang bersifat pengesahan setelah melalaui proses

pembahasan di tingkat pejabat pemerintahan yang menetapkan keputusan

yang bersifat konstitutif. Dalam hal pencatatn perubahan kepengurusa

6 Tri Cahya Indra Permana, Model Penyelesaian Perselisihan Partai Politik Secara

Internal Maupun Eksternal, Jurnal Hukum dan Peradilan, Volume 5 No. 1, Maret 2016, h. 41.

Page 77: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

67

partai politik, putusan yang bersifat konstitutif bukan diterbitkan oleh

Pejabat melainkan oleh Majelis Hakim Mahkamah Partai. Dengan kata

lain, kewenangan deklaratif Menkumham hanya kewenangan “stempel”

atau copy paste saja dari putusan Mahkamah Parpol.

Ketiga, kewenangan Menkumham tersebut bersifat pasif yang

artinya Menteri harus menunggu datangnya permohonan dari pengurus

partai politik yang bersangkutan. A contrario-nya, Menkumham tidak

boleh secara aktif berkirim surat meminta kepada pengurus partai politik

agar segera mangajukan permohonan pengajuan pencatatan partai politik

karena akan menimbulkan kesan keberpihakan.

Menteri Hukum dan HAM telah melanggar karena memberikan

keabsahan kembali terhadap kepengurusan Muktamar VII PPP di Bandung

selama enam bulan untuk melaksanakan muktamar islah, juga memberikan

keabsahan terhadap hasil muktamar tersebut dengan mengeluarkan SK

Menkumham No. M.HH-06.AH.11.012016, berdasarkan Pasal 8 UU No. 2

Tahun 2008 tentang Partai Politik mengatakan apabila terjadi perselisihan

partai politik, Menteri tidak bisa mengeluarkan SK untuk menerima

perubahan AD dan ART partai politik.

Selain itu, penulis juga kembali menegaskan bahwa Menteri Hukum

dan HAM melanggar Pasal 24 UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik, karena sejatinya hasil perselisihan kepengurusan PPP telah

mempunyai keputusan pengadilan yang incracht, namun tetap tidak

Page 78: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

68

mengesahkan kepengurusan hasil Muktamar VIII PPP di Jakarta,

sebagaimana yang diputuskan oleh putusan tersebut.

Menteri Hukum dan HAM malah menjadi fasilitator dalam

terlaksananya muktamar PPP dalam rangka islah, dimana tindakan tersebut

tidak memiliki legalitas, dalam artian Menteri tidak berwenang

memberikan atau mengintervensi upaya penyelesaian perselisihan sebuah

partai politik, karena hal itu telah diatur dengan jelas melalui UU Partai

Politik dan AD ART Partai Politik. Menteri hanya wajib mematuhi

putusan pengadilan yang tela berkekuatan hukum tetap itu.

Penulis berpendapat, apa yang telah dilakukan oleh Menteri Hukum

dan HAM telah tercemar oleh kepentingan politik pemerintah. Karena itu,

penulis setuju dengan pendapat Sri Soematri sebagaimana dikutip oleh

Moh. Mahfud MD,7 yang pernah mengonstatasi hubungan antara hukum

dan politik di Indonesia ibarat perjalanan lokomotif kereta api yang kelaur

dari relnya. Jika hukum diibaratkan rel dan politik diibaratkan lokomotif

maka sering lokomotif itu keluar dari rel yang seharusnya dilalui.

Sehingga apa yang disampaikan Mochtar Kusumaatmadja sebagaimana

dikutip oleh Moh. Mahfud MD,8 tentang prinsip (atau sekedar semboyan)

yang menyatakan politik dan hukum harus bekerja sama dan saling

menguatkan melalui ungkapan “hukum tanpa kekuasaan adalah angan-

7 Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Cet. IV, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),

h. 20-21.

8 Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, h. 21.

Page 79: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

69

angan, kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman”, menjadi semacam

utopia belaka.

Mengamati yang tertera dalam Pasal 12 huruf b bahwa; Partai Politik

berhak mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri.

Sehingga tidak dibenarkan Menteri Hukum dan HAM untuk mencampuri

urusan internal sebuah partai politik, karena jika itu mengenai persoalann

perselisihan kepengurusan; telah tersedia mekanisme penyelesaian untuk

para pihak yang berselisih, baik dalam AD ART partai maupun dalam

Undang-Undang Partai Politik.

Pasal 13 huruf d UU No. 8 Tahun 2011 tentang Partai Politik

menegaskan bahwa partai politik berkewajiban menjunjung tinggi

supremasi hukum, demokrasi, dan hak asasi manusi. Para pihak yang

berselisih dalam sebuah partai politik semestinya menaati semua regulasi

yang telah diatur baik itu dalam AD ART Partai Politik maupun Undang-

Undang Partai Politik, bukan dengan mencari celah agar pihaknya dapat

diuntungkan dengan legitimasi politis yang diberikan oleh penguasa.

Apakah tindakan Menteri Hukum dan HAM dalam mengambil

kebijakan untuk mengabsahkan kembali kepengurusan hasil Muktamar VII

PPP di Bandung selama enam bulan guna menyelenggarakan sebuah

muktamar sebagai wadah untuk islah bagi pihak yang bertikai di PPP,

sebagai bentuk diskresi seorang pejabat pemerintahan ?, penulis

mengamati hal-hal yang tercantum pada Pasal 22 ayat (2) UU No. 30

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

Page 80: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

70

1. Diskresi hanya dapat dilakukan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang.

2. Setiap penggunaan diskresi pejabat pemerintahan dipergunakan untuk: a. melancarkan penyelenggaraan pemerintahan; b. mengisi kekosangan hukum; c. memberikan kepastian hukum; d. mengatasi stagnansi pemerintahan dalam keadaan tertentu

guna kemanfaatan kepentingan umum.

Pasal 24 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

juga mengatur pejabat pemerintahan yang menggunakan diskresi harus

memenuhi syarat;

1. sesuai dengan tujuan diskresi sebagaimana dimaksud Pasal 22 ayat (2);

2. tidak bertentangan ketentuang peraturan perundang-undangan; 3. sesauai dengan AUPB; 4. berdasarkan alasan-alasan yang obyektif; 5. tidak menimbulkan konflik kepentigan; dan 6. dilakukan dengan itikad baik.

Sikap Menteri Hukum dan HAM dalam menangani persoalan yang

terjadi pada PPP, dimulai dari mengaktifkan kembali kepengurusan hasil

muktamar Bandung,9 untuk menyelenggarakan mutamar islah, sekaligus

mengesahkan hasil muktamar islah, tentu telah melanggar ketentuan yang

telah diatur dalam kedua pasal yang telah penulis sebutkan diatas apabila

tindakan tersebut dianggap sebuah diskresi oleh seorang pejabat

pemerintahan. Menjadi wajar apabila kemudian SK Menkumham No.

M.HH-06.AH.11.012016 yang mengesahkan hasil Muktamar VIII PPP di

9 Dalam Pasal 58 ayat (5) menyebutkan bahwa batas waktu yang tekah ditetapkan oleh

badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam suatu keputusan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perpanjangan tersebut justru merupakan pelanggaran karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, karena telah ada putusan MA No. 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015 yang jelas-jelas menegaskan Muktamar VIII PPP di Jakarta sebagai muktamar yang sah sesuai dengan AD ART PPP dan Undang-Undang Partai Politik.

Page 81: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

71

Asrama Haji Pondok Gede kembali digugat oleh pihak muktamar Jakarta

ke PTUN,10 sehingga menimbulkan sebuah keputusan yang tidak efektif.

Disamping itu, dalam Pasal 17 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2014

tentang Administrasi Pemerintahan mengatur mengenai larangan

penyalahgunaan wewenang oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan

yang meliputi;

a. Larangan melampaui wewenang;

b. Larangan mencampuradukkan wewenang, dan/atau;

c. Larangan bertindak sewenang-wenang.

Kenyataannya, Menteri Hukum dan HAM mengabaikan putusan MA

No. 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015, dengan tidak mengeluarkan SK

terkait hasil Muktamar VIII PPP di Jakarta. Menurut penulis tindakan

tersebut sesuai dengan yang dikatakan Pasal 17 huruf c UU No. 30 Tahun

2014 tentang Administrasi Pemerintahan di atas, yaitu bertindak

sewenang-wenang.11

Menurut Pasal 80 hingga 84 UU No. 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Negara, Menteri Hukum dan HAM harus mendapatkan

sanksi hingga berujung pada pemecatan karena telah melakukan

10 Pada 22 November 2016, PTUN Jakarta memutuskan (Perkara No. 95/G/2016/PTUN-

JKT dan No. 97/G/2016/PTUN-JKT) mengabulkan gugatan Djan Faridz terhadap Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM No. M.HH-06.AH.11.01 tahun 2016 tentang hasil Muktamar VIII PPP di Pondok Gede pimpinan Romahurmuzy. Selanjutnya pada 01 Maret 2017, PPP Muktamar Pondok Gede (Muktamar Islah) pimpinan Romahurmuzy serta Menteri Hukum dan HAM mengajukan banding pada Pengadilan Tinggi TUN Jakarta dengan nomor register perkara 58/B/2017/PT.TUN.JKT

11 Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan hasil Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede (Muktamar Islah) merupakan keputusan yang tidak sah, berdasarkan dalam Pasal 70 aya (1) huruf c disebutkan bahwa keputusan dan/atau tindakan tidak sah apabila dibuat oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan yang bertindak sewenang-wenang.

Page 82: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

72

pelanggaran secara administratif. Penjatuhan sanksi tersebut dilakukan

oleh atasan pejabat pemerintahan yang dimaksud, dalam hal ini ialah

Presiden Republik Indonesia. Namun penulis merasa pesimistis mengingat

unsur politis dalam perkara perselisihan PPP ini sangat terasa, karena

Menteri Hukum dan HAM berasal dari partai politik yang sama dengan

partai pengusung Presiden saat pemilihan umum.

Dinamika sosial politik ini membawa pesan (message) yang ingin

didengar, diketahui, dipahami, da kemudian dilaksanakan oleh pihak yang

dituju yaitu para pemegang kekuasaan politik.12 Hanya kerena Kubu Romi

(baik menurut hasil Muktamar Surabaya maupun Muktamar Pondok Gede)

berada pada koalisi yang sama dengan pemerintah (Koalisi Indonesia

Hebat), seharusnya Menteri Hukum dan HAM tetap mengikuti koridor

hukum, taat kepada regulasi yang telah ditetukan dengan tidak

mengabaikan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Semestinya dimensi politik harus dikesampingkan dan supremasi hukum

harus dijunjung tinggi, karena Indonesia adalah negara hukum.

Sebagaimana diketahui bahwa hukum sebagai skema adalah hukum

yang dijumpai dalam teks atau perundang-undangan atau hukum yang

dirumuskan dengan sengaja secara rasional. Di sini hukum sudah

mengalami pergeseran bentuk, dari hukum yang muncul secara serta merta

menjadi hukum yang dibuat dan diundangkan (legislated law).13

12 Ahmad Fadil Sumadi, Politik Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi: Aktualisasi

Konstitusi Dalam Praksis Kenagaraan, (Malang: Setara Press, 2013), h. 21.

13 Satjipto Rajardjo, Penegakan Hukum Progresif, (Jakarta: Penerbit Kompas, 2010), h. 7.

Page 83: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

73

Meskipun menurut Satjipto Rahardjo,14 hukum itu tidak berdiri

sendiri. Ia tidak sepenuhnya otonom dan punya otoritas absolut. Apabila

menyoroti kehidupan suatu bangsa hanya dengan menggunakan tolok ukur

undang-undang, maka biasanya hasil yang kita peroleh tidaklah

memuaskan. Artinya, kita tidak dapat memperoleh gambaran tentang

keadaan hukum yang sebenarnya hanya dengan membaca peraturan

perundangannya saja. Diperlukan potret kenyataan hukum yang hanya

dapat dilihat melalui perilaku hukum sehari-hari.

Penulis sependapat, perlu diingat bahwa negara kita merupakan

negara yang cenderung positifistik. Diaplikasikan ke dalam pemikiran

hukum, positifisme menghendaki dilepaskannya pemikiran metayuridis

mengenai hukum. Karena itu setiap norma hukum harus eksis dalam

alamnya yang obyektif sebagai norma-norma yang positif, ditegaskan

sebagai wujud kesepakatan kontraktual yang konkret antara warga

masyarakat (wakil-wakilnya). Hukum tidak lagi dikonsepsi sebagai asas

moral metayuridis yang abstrak tentang hakikat keadilan, melainkan ius

yang telah mengalami positifisasi sebagai lege atau lex.15

Menurut Lawrence M. Friedman,16 bagaimanapun juga peraturan

hukum ditujukan pada perilaku. Pada umumnya, peraturan

14 Satjipto Rajardjo, Penegakan Hukum Progresif, h. 211.

15 Otje Salman, Anthon F. Susanto, Teori Hukum; Mengingat Mengumpulkan dan Membuka Kembali, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 80.

16 Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum; Perspektif Ilmu Sosial, Penerjemah M. Khozim, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2013), h. 50.

Page 84: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

74

mengekspresikan adanya keputusan kolektif, bahwa masyarakat atau unsur

yang bekuasa menghendaki agar perilaku mengarah pada tujuan tertentu.

Seperti yang dikehendaki oleh pemerintah dalam membentuk

Undang-Undang Partai Politik, pemerintah sebagai unsur yang berkuasa

tentu menghendaki agar undang-undang partai politik mampu mengatur

segala urusan yang berkaitan dengan partai politik. Maka dari itu,

peraturan tersebut harus dibentuk secara kemprehensif, dan tidak tumpang

tindih, serta tidak mengandung ambiguitas.

Contohnya dalam kasus perselisihan PPP ini, UU No. 2 Tahun 2011

tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik,

mengenai persoalan perselisihan kepengurusan; eksistensi partai politik

jelas diakui dan mekanisme lebih lanjut melalui AD ART partai, tetapi di

sisi lain, undang-undang ini juga memeberikan keleluasaan kepada

pengurus partai politik untuk menemph jalur litigasi yaitu melalui badan

peradilan. Selain itu udang-undang tersebut juga tidak mengatur secara

pasti peraturan mengenai penyelesaian perselisihan (islah) melalui melalui

forum tertinggi (muktamar) partai ; hanya mengatur tentang mekanisme

internal penyelesaian perselisihan yaitu melalui Mahkamah Partai, dan

Pengadilan melalui jalur eksternal partai.

Undang-Undang Partai Politik juga tidak mengatur lebih lanjut

mengenai kewenangan Menteri Hukum dan HAM dan menganjurkan serta

memfasilitasi terselenggaranya sebuah muktamar dalam rangka islah yang

tidak mempunyai legalitas, baik itu menurut AD ART PPP maupun

Page 85: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

75

Undang-Undang Partai Politik. Sejauh ini penulis berpendapat tindakan

tersebut merupakan wujud intevensi pemerintah terhadap partai politik,

adapun muktamar islah tersebut merupakan bentuk penyelsaian

perselisihan secara politis, karena sekali lagi belum ada peraturan

perundang-undangan yang mengatur secara rinci dan jelas.

Seharusnya pemerintah mengedepankan hasil penyelesaian

perselisihan kepengurusan partai politik berdasarkan putusan pengadilan

yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam kasus PPP yaitu putusan MA

No. 601/K-PDT.SUS-PARPOL/2015. Tetapi pemerintah malah ikut

campur menyelesaikannya hingga muncul kesan politis yang kuat, karena

memiliki kepentingan yang sama dengan salah satu pihak yang berseteru.

Jangan sampai mucul anggapan bahwa hanya pihak yang mempunyai

kepentingan sama dengan pemerintah, yang akan diberikan legitimasi.

Penulis berpendapat, tindakan demikian tidak dapat dibenarkan

secara hukum, karena hukum sebagai panglima tidak dapat

dikesampingkan dan diabaikan begitu saja. Hal itu merupakan pelanggaran

atau pembangkangan terhadap hukum itu sendiri. Harmonisasi dan revisi

peraturan perundang-undangan tentang partai politik menjadi sebuah

keharusan, agar tidak terjadi lagi kesewenang-wenangan pemerintah dalam

menyelesaikan persoalan perselisihan yang terjadi di partai politik.

Revisi peraturan perundang-undangan mengenai partai politik juga

kelak akan memberikan kepastian hukum, menurut Satjipto Rahardjo

sebagaimana dikutip oleh Zainuddi Ali mengemukakan, Hubungan antara

Page 86: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

76

hukum dan kepastian hukum tidak bersifat mutlak. Hukum tidak serta

merta menciptakan kepastian hukum. Yang benar dan mutlak adalah

hukum menciptakan kepastian peraturan, dalam arti adanya peraturan

seperti undang-undang. Begitu suatu undang-undang dikeluarkan, maka

pada saat yang sama muncul kepastian peraturan.17 Bagaimanapun,

setidaknya harus terdapat regulasi yang mengatur secara tegas tentang

persolan penyelesaian perselisihan kepengurusan partai politik di luar

mekanisme yang telah tersedia.

17 Zainuddin Ali dan Supriadi, Pengantar Ilmu Hukum, (Ciputat: Yayasan Masyarakat

Indonesia Baru, 2014), h. 99-100.

Page 87: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan yang terdapat pada beberapa bab sebelumnya maka

penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut, diantaranya:

1. Muktamar Islah tidak sesuai yang diamanatkan dalam AD ART Muktamar

VII PPP di Bandung, berdasarkan Pasal 51 dan Pasal 73 ayat (1) Anggaran

Dasar PPP. Dikarenakan waktu pelaksanaan Muktamar VIII PPP di

Asrama haji Pondok Gede (Muktamar Islah) telah melewati batas waktu

yang ditentukan dalam Anggaran Dasar partai. AD ART PPP juga tidak

mengatur tentang proses penyelesaian perselisihan kepengurusan (islah)

islah melalui sebuah muktamar. Proses penyelesaian secara internal

merupakan kewenangan Mahkamah Partai sesuai AD Pasal 20 ayat (4),

(5),d an (6), serta ART Pasal 19.

2. Muktamar Islah tidak mempunyai legalitas jika ditinjau dari Undang-

Undang No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 2

Tahun 2008 tentang Partai Politik. Karena pada Pasal 32 dan 33 undang-

undang tersebut tidak memfasilitasi penyesalaian perselisihan

kepengurusan melalui sebuah muktamar, yang diatur hanya penyelesaian

perselisihan kepengurusan melalui Mahkamah Partai (internal), dan

melalui pengadilan (eksternal).

Page 88: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

78

3. Keputusan Menteri Hukum dan HAM sama sekali tidak mempunyai

legalitas dalam mempelopori terlaksananya sebuah muktamar untuk

menyelesaikan (islah) perselisihan kepengurusan. Perselisihan

kepengurusan telah diatur mekanismenya dalam Undang-Undang Partai

Politik, dan dalam kasus PPP telah terdapat putusan Mahkamah Agung

yang telah memutuskan bahwa Muktamar VIII PPP Jakarta (pihak Djan

Faridz) sebagai kepengurusan yang sah. Menteri Hukum dan HAM tidak

mengikuti putusan tersebut sehingga melanggar secara administratif dalam

posisinya sebagai Menteri, dan keputusannya bertentangan peraturan

perundang-undangan.

B. Saran-Saran

1. Partai Politik (khususnya Partai Persatuan Pembangunan) seharusnya

menjadi contoh berdemokrasi secara baik, yaitu dengan taat hukum, taat

asas, mengikuti kesepakatan bersama forum pengambilan keputusan

tertinggi melalui AD dan ART partai. Jika hendak menyelesaikan

permasalahan internal bisa dilakukan dengan musyawarah tanpa

melibatkan intervensi pihak luar, karena dapat melanggar norma hukum

yang berlaku. Jika harus melalui mekanisme penyelesaian internal maupun

eksternal, mekanisme tersebut harus ditaati dan diterima sebagai wujud

dukungan terhadap supremasi hukum. Pengabaian AD dan ART partai

merupakan bentuk kontra-produktif terhadap supremasi hukum.

2. Harmonisasi dan revisi peraturan perundang-undangan tentang partai

politik menjadi sebuah keharusan, agar tidak terjadi lagi kesewenang-

Page 89: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari

79

wenangan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan perselisihan yang

terjadi di partai politik. Revisi peraturan perundang-undangan mengenai

partai politik juga kelak akan memberikan kepastian hukum, sekaligus

dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan perselisihan partai politik di

luar mekanisme yang telah diatur.

3. Pemerintah seharusnya tidak intervensi terhadap dinamika yang terjadi

dalam sebuah partai politik apalagi cenderung mengindahkan penyelesaian

sengketa secara politis. Meskipun hubungan antara hukum dan kekuasaan

berkaitan satu sama lain, namun hukum tetap harus dijadikan panglima

tertinggi. Profesionalisme dan integritas seorang pejabat negara harus tetap

terjadi walaupun berada dalam koalisi politik yang sama. Tidak

semestinya pemerintah (dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM) hanya

memberikan legitimasi kepada pihak yang memiliki kepentingan politik

yang sama dengan pemerintah.

Page 90: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari
Page 91: LEGALITAS MUKTAMAR ISLAH PARTAI PERSATUAN … · 2018-09-10 · Persatuan Pembangunan menurut AD ART PPP, menganalisis Muktamar Islah Parta Persatuan Pembangunan jika ditinjau dari