Top Banner
STEP 1 1. Progenitor : sel untuk merangsang sel induk untuk berpoliferasi - Sel induk yang diferensiasi sel induk yg sudah mulai focus ke suatu fungsi - Sifatnya lebih dewasa dari sel induk. 2. Hempoiesis ekstrameduler : keadaan patologik pembentukan sel darah, yang terjadi di luar sumsum tulang, terutama di lien (mielofibrosis) 3. Sel induk : sel yang akan berkembang menjai sel darah. - Disebut juga stem cell. Atau sel yang belum terspesialisai sifatnya self renewal, poliferatif, dife 4. Hemopoiesis: peristiwa pembentukan sel darah (SDM, SDP, KP) STEP 2 Hemopoiesis 1. Tempat dan kapan terjadinya hemopoiesis? 2. Apa saja yang diperlukan untuk hemopoiesis?
31

LBM 1 MD 6.docx

Dec 22, 2015

Download

Documents

Maritsa Pratama

LBM 1 MD 6.docx
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LBM 1 MD 6.docx

STEP 1

1. Progenitor : sel untuk merangsang sel induk untuk berpoliferasi- Sel induk yang diferensiasi sel induk yg sudah mulai

focus ke suatu fungsi- Sifatnya lebih dewasa dari sel induk.

2. Hempoiesis ekstrameduler : keadaan patologik pembentukan sel darah, yang terjadi di luar sumsum tulang, terutama di lien (mielofibrosis)

3. Sel induk : sel yang akan berkembang menjai sel darah.- Disebut juga stem cell. Atau sel yang belum

terspesialisai sifatnya self renewal, poliferatif, dife4. Hemopoiesis: peristiwa pembentukan sel darah (SDM, SDP, KP)

STEP 2Hemopoiesis1. Tempat dan kapan terjadinya hemopoiesis?2. Apa saja yang diperlukan untuk hemopoiesis?3. Bagaimana proses hemopoiesis terjadi?4. Mengapa terjadi hemapoiesis ekstrameduler?

Sel Darah

5. Apa saja komponen-komponen sel darah?6. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sel darah?7. Bagaimana proses diferensiasi sel darah tersebut?8. Bagaimana mekanisme regulasi dalam darah?9. Apa fungsi sel darah?10. Karakteristik sel darah (fisiologi sel darah)?

Page 2: LBM 1 MD 6.docx

Stem Cell (Sel Induk)

11. Dimana ditemukannya sel induk?12. Apa saja sifat pada sel induk?

Macam macam hemopoiesis

13. Apa yang dimaksud dengan eritropoiesis ?14. Apa yang dimaksud dengan leukopoiesis ?15. Apa yang dimaksud dengan trombopoiesis ?16. Apa yang dimaksud dengan limfopoiesis ?

STEP 3

Hemopoiesis1. Tempat dan kapan terjadinya hemopoiesis?

- Ada 4:o Yolk sac (2 minggu – 2bulan, 0-3 bulan, 2-6

minggu)o Hepar dan Lien (2-7 bulan, 3-6 bulan)o Sumsum tulang (7 bulan – 20 tahun, 4 bulan -

dewasa)o Sumsum tulang tertentu (20 th ke atas)

2. Apa saja yang diperlukan untuk hemopoiesis?- Sel induk : yang akan berkembang menjadi sel darah.- Lingkungan Mikro sumsum tulang:

o sel stromao sel endotil, sel retikulumo Matriks ekstraseluler: fibronektino Macrophage : bersifat fagositosis

- Mekanisme regulasi o Hematopoietic growth factor

Page 3: LBM 1 MD 6.docx

- Bahan pembentuk darah3. Bagaimana proses hemopoiesis terjadi?

Sel Induk

4. Mengapa terjadi hemapoiesis ekstrameduler?Pembentukan sel darah yang terjadi di luar sumsum tulang, karena adanya kegagalan pembentukan sel darah di sumsum tulang(Kegagalan produksi: anemia aplastic, kegagalan maturasi: sindrom mielodispatik, dll), untuk mengantisipasi anemia maka pembentukannya dialihkan ke organ lain.Gagal melakukan pembentukan darah, misalnya thalassemia, bentuk darah yg tidak sempurna.

Sel Darah

5. Apa saja komponen-komponen darah?

HSC

Sel Progenitor Mieloid

Sel Progenitor Limfoid

Limfosit B T

Limfosit T

Sel NKBFU E

CFU E

Eritrosit

CFU Mega

Megakariosit

Trombosit

Page 4: LBM 1 MD 6.docx

Komponen yang padat : erittosit, leukosit, trombositKomponen yg cair (serum) : 91% air , 9% albumin. Disebut plasma bila sudah ditambahkan antikoagulan.

6. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sel darah?a. Usia semakin dewasa semakin lambatb. Hormon :Eritropoietinc. Jenis kelamind. Kadar O2 e. Ketinggian tempat tinggalf. Faktor pertumbuhan hemopoiesis

a. G-CSF, GM-CSF, M-CSF, Trombopoietin, BPA, SCF7. Bagaimana proses diferensiasi sel darah merah?

8. Bagaimana mekanisme regulasi dalam darah?Untuk mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel darah dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi., sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan tepat.

9. Apa fungsi sel darah?a. Mengirim zat-zat dan O2

HSC

Sel Progenitor Mieloid

Eritroblast

Retikuloosit

Eritrosit

Page 5: LBM 1 MD 6.docx

b. Menangkut bahan hasil metabolismc. Sebagai system pertahanan tubuh dari virus dan bakterid. Mengangkut CO untuk dikeluarkan dari paru parue. Mengatur hemostasisf. Eritosit : Mengikat O2, keseimbangan asam basa tubuh (Hb)g. Leukosit : imunh. Trombosit : pembekuan darahi. Eosinofil : Fagositosis

10. Karakteristik sel darah (fisiologi sel darah)?a. Eritrosit

i. Bikonkafii. Bulat cekung agar mudah masuk ke pembuluh

darahiii. Tidak memiliki inti seliv. Diameter :7,8 mikrometer, bagian cekung 1

mikrometer, bagian pinggir 2 mikrometerb. Trombosit

i. Saat terjadi inflamasi akan membesar, untuk melakukan pembekuan darah

c. Leukositi. Ada 2 :

1. Granula2. Agranula

Stem Cell (Sel Induk)

11. Dimana ditemukannya sel induk?Di temukan di sumsum tulang, setelah berdiferensiasi bisa di temukan di darah tepi, dengan immunophenotyping.

Page 6: LBM 1 MD 6.docx

12. Apa saja sifat pada sel induk?a. Self renewal: dapat memperbaharui diri sendiri, tidak akan

habis walau terus membelahb. Poliferatif: dapat membelah diric. Diferensiatif: mampu terspesialisasi menjadi sel sel tertentu,

yg lebih spesifik

Macam macam hemopoiesis

13. Apa yang dimaksud dengan eritropoiesis ?Proses pembentukan eritosit.Ditandai dengan penyusutan ukuran, inti menghilang.

Sel Induk Eritrosit14. Apa yang dimaksud dengan leukopoiesis ?

Proses pembentukan leukosit15. Apa yang dimaksud dengan trombopoiesis ?

Proses pembentukan trombosit16. Apa yang dimaksud dengan limfopoiesis ?

Proses pembentukan limfosit

STEP 4

c Hemopoiesis

Tempat Sel Induk

Intra Ekstra

Progenitor

Page 7: LBM 1 MD 6.docx

Progenitor

Page 8: LBM 1 MD 6.docx

STEP 7

Hemopoiesis1. Kapan dan tempat terjadinya hemopoiesis menurut usianya?

Pada beberapa minggu pertama, kantung kuning telur adalah tempat utama terjadinya hemopoeisis. Sejak usia enam minggu sampai bulan ke 6-7 masa janin, hati dan limpa merupakan organ utama yang berperan dan terus memproduksi sel darah sampai sekitar 2 minggu setelah lahir.Sumsum tulang adalah tempat yang paling penting sejak usia 6-7 bulan kehidupan janin dan merupakan satu-satunya sumber sel darah baru selama masa anak dan dewasa yang normal. Sel-sel yang sedang berkembang terletak di luar sinus sumsum tulang, dan dengan demikian ked ala sirkulasi umum.

Pada masa bayi seluruh sumsum tulang bersifat hemopoeitik tetapi selama masa kanak-kanak terjadi penggantian sumsum tulang oleh lemak yang sifatnya progresif di sepanjang tulang panjang sehingga pada masa dewasa, sumsum tulang hemapoietik terbatas pada tulang rangka sentral serta ujung-ujung proksimal os femur dan humerus. Janin0-2 bulan (kantung kuning telur)2-7 bulan (hati,limpa)5-9 bulan (sumsum tulang)

Bayi Sumsum tulang ( pada semua tulang)

Dewasa Vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur.

Kapita selekra hematologi/A.V Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss :-Ed.4- Jakarta : EGC, 2005

Page 9: LBM 1 MD 6.docx

2. Apa saja yang diperlukan untuk hemopoiesis? Sel induk : yang akan berkembang menjadi sel darah. Lingkungan Mikro sumsum tulang: a. selstromab. selendotil, selretikulumc. Matriks ekstraseluler: fibronektind. Macrophage : bersifat fagositosis Mekanisme regulasie. Hematopoietic growth factor

Sumber : IPD jilid 6 Vol. 2

Bahan-bahan pembentuk darah Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah

o Asam folat dan vitamin B12 : merupakan bahan pokok pembentuk inti

sel. o Besi : sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.

o Cobalt, magnesium, Cu, Zn.

o Asam amino.

o Vitamin lain : vitamin C. vitamin B kompleks dan lain-lain

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter%20II.pdf

3. Bagaimana proses hemopoiesis terjadi?

Page 10: LBM 1 MD 6.docx

4. Mengapa terjadi hemapoiesis ekstrameduler?

Page 11: LBM 1 MD 6.docx

Karena sumsum tulang tidak dapat berfungsi dengan baik karena suatu hal seperti penyakit (pada infiltrasi sel leukimia dan tumor) yang dapat mengurangi kemampuannya untuk melakukan proses hemapoesis. Sehingga proses hemopoesis dilakukan oleh hepar dan lien yang berperan sebagai organ primer untuk hemopoesis.

Apabila proses hemopoesis terus berlangsung maka akan mengakibatkan hepar dan lien membengkak yang disebut dengan hepatosplenomegali

Infiltrasi sel leukimia adalah kebocoran pada sel leukimia yang dapat menyebabkan pembengkakan

Sumber : Buku Hematologi dan Transfusi Penerbit Erlangga (Rukman Kiswari) Halaman : 8

Upon infection and resultant immune responses, various hematopoietic factors including TLR ligands and cytokines promote extramedullary hematopoiesis in the liver and spleen. A major role of this extramedullary hematopoiesis is to produce functionally mature antigen-presenting cells and phagocytes. Excessive and prolonged extramedullary hematopoiesis in the periphery occurs in the presence of autoimmune diseases and chronic infection. In these situations, extramedullary hematopoiesis is harmful for the host. When malignant disease such as primary myelofibrosis occurs, the marrow becomes unsuitable to support hematopoiesis and extramedullary hematopoiesis is greatly increased.Source:

Normalnya, proses pembuatan darah terjadi di tulang. Beberapa tulang di dalam tubuh merupakan

tempat terbentuknya sel-sel darah di tubuh. Tulang belakang, tulang rusuk, femur adalah tiga dari tulang-

tulang yang sangat penting dalam produksi sel darah. 

Namun, pada kondisi tertentu organ-organ tubuh yang seharusnya tidak menghasilkan darah malah

menghasilkan darah. Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan meningkatnya sel-sel

darah yang tidak diperlukan. Sebagai contoh, penyakit leukemia disebabkan oleh terlalu banyaknya sel

darha putih yang diproduksi. Ada tiga sebab utama dari hematopoesis yang tidak semestinya ini:

Sebab yang pertama adalah kebutuhan yang berlebihan yang terdapat di dalam tubuh.  Kebutuhan yang

besar ini muncul disebabkan karena beberapa keadaan tertentu seperti penyakit seperti thallasemia yang

menyebabkan kerusakan sel darah merah Akhirnya, daerah-daerah disekitar pabrik yang memproduksi

sel darah juga berubah menjadi sel-sel yang memproduksi darah. Yang sering dijumpai berubah adalah

daerah paravertebral tubuh.

Sebab kedua adalah hilangnya fungsi pembentukan darah dari tulang. Pada keadaan tertentu seperti

osteoporosis tulang yang menyebabkan rusaknya tulang. Tulang menjadi rusak dan tidak dapat

Page 12: LBM 1 MD 6.docx

memproduksi sel darah merah lagi. Hal inilah yang mendorong organ lain “membajak” fungsi produksi

darah dari tulang.

Ketiga adalah hematopoesis distrofik. Hematopoesis distrofik ini terjadi apabila ada keadaan-keadaan

lain di dalam tubuh yang mendorong proses hematopoesis. Misalnya, ada tumor lain yang tumbuh

didalam tubuh pasien yang memproduksi zat eritropoetin di dalam darah. Meningkatnya kadar

eritropoetin di dalam darah akan merangsang produksi sel darah merah di dalam tubuh. Hal ini

mendorong pembentukan darah yang “patologis” ini. Beberapa tumor yang menyebabkan keadaan ini

adalah tumor hati dan tumor otak.

Sel Darah

5. Apa saja komponen-komponen darah?1. Komponen darah

Komponen cair darah yang disebut plasma terdiri dari 91 sampai 92% air yang berperan sebagai medium transpor, dan 8 sampai 9% zat padat. Zat padat tersebut anatara lain protei-protein seperti albumin, globulin, faktor-faktor pembekuan dan enzim. Unsur sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), beberapa jenis sel darah putih yang terdiri dari Granulosit yaitu: Neutrofil; Eosinofil; Basofil; yang Agranulosit yaitu: Limfosit dan monosit , serta trombosit. Eritrosit berfungsi sebagai transpor atau pertukaran oksigen dan karbondioksida, leukosit berfungsi untuk mengatasi infeksi, dan trombosit untuk hemostasis.

(Patofisiologi, Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson) (Lady)

6. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sel darah?

faktor2 yang mempengaruhi hemopoiesis

EritropoietinMerupakan hormon glikoprotein yang diproduksi di ginjal.terdapat dalam darah saat keadaan hipoksia,selanjutnya bekerja pada sumsum tulang untuk meningkatkan kecepatan pada pembentukan eritrosit.Keterangan :Hormon ini adalah suatu polipeptida. Normalnya, 90% hormon ini dihasilkan di sel interstial peritubular ginjal dan 10%-nya dihati dan tempat lain. Tidak ada cadangan yang sudah dibentuk sebelumnya, dan stimulus utnuk pembentukan eritropoietin adalah tekanan O2 dalam jaringan ginjal. Karena itu, produksi eritropoietin meningkat pada anemia, jika karena sebab metabolik atau struktural, hemoglobin tidak melepaskan O2 secara normal, jika O2 atmosfer rendah atau jika gangguan fungsi jantung atau paru atau kerusakan sirkulasi ginjal mempengaruhi pengiriman O2

ke ginjal. Eritropoietin merangsang Eritropoiesis dengan meningkatkan jumlah sel progenitor yang terkait untuk eritropoiesis dan akan menghasilkan hemoglobin.Hematologi Kapita Selekta, Edisi 4

         Vit B 12 dan asam follat

Page 13: LBM 1 MD 6.docx

Pada proses pematangan sel darah merah         Trombopoietin

Diproduksi dihati untuk meregulasi platelet. Trombosit mempunyai reseptor (C-MPL) dan mengeluarkanya dari sirkulasi karena itu kadar trombopoietin tinggi pada trombositopenia akibat aplasia sunsum tulang.trombopoietin meningkatkan maturasi megekariocyte.Hematologi Kapita Selekta, Edisi 4

Faktor2 yang menghambat hemopoiesis         Kadar O2 yang berlebihan, akan mengakibatkan menghambat pembentukan erytrosit         Difisiensi vit B12 dan asam folat ketidakmampuan untuk mensintesis DNA sehingga akan

menghambat pematangan erytrosit. Fisiologi Kedokteran Guyton

Hemopoietic Growth Factor

Nama Asal sel Tipe sel yang dihasilkan dalam jumlah meningkat

SCL ? Sel pluripotenEritropoetin Sel ginjal, sel kupffer Sel darah merahG-CSF Monosit, firoblas,sel endotel NetrofilM-CSF Monosit,firoblas, sel endotel MonositGM-CSF Sel T, monosit, firoblas,sel

endotelNetrofil,monosit,eosinofil, megakariosit, sel darah merah.

IL-1 Makrofag, firoblas, sel endotel

Netrofil,monosit,eosinofil, basofil, megakariosit, sel darah merah.

IL-3 Sel TIL-4 Sel T BasofilIL-5 Sel T EosinofilIL-6 Makrofag,firoblas, sel endotel Netrofil, monosit, eosinofil,

basofil, megakariosit, sel darah merah

Mineral : Cu, Cobalt, Mg, Zn, Fe, Asam AminoVitamin: B kompleks, B12, B2, B6, E, Hormon: Androgen (merangsang), Estrogen (menghambat)Kadar O2

Factor yang mempengaruhi pembentukan sel darah:1. Sel induk hematopoietic (HSC)

Sel inlah yang akan berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan thrombosit, dn juga beberapa sel dalam sum-sum tulang seperti fibroblast.

2. Lingkungan MikroAdalah substasi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif, yang meliputi:

- Mikrosisrkulasi dlam sumsum tulang

- Sel-sel stroma (sel endotil, sel lemak, fibroblast, makrofag, sel reticulum)

Page 14: LBM 1 MD 6.docx

- Matrix extraseluler: fibronektin,hemanoektin, laminin, kolagen, dan protoglikan.

Fungsi lingkungan mikro:

- Menyediakan nutrisi dan bahan untuk hematopoiesis.

- Komunikasi antar sel, terutama itentukan oleh adanya adhesion molekul.

- Menghasilkan zat zat yang mengatu homopoiesis: hematopoietic growth factor, cytokine, dll.

- Bahan bahan pembentuk darah merah ( eritrosit)a. A.folat &vit B12 pembntukan inti selb. Besi pembentukan Hbc. Co, Mg, Cu, Znd. Vit lain: Vit C, B kompleks, dll.

Mekanisme regulasi mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan se dan pelepasa sel arah yang matang dai sumsum tulang ke darah tepi. Mekanisme regulasi dipengaruhi oleh growth factor(GM-CSF, G-CSF, M-CSF, Trombopoetin, brust Promotting activity, Stem cell Factor), sitokin (IL-3 – IL 11) merangsang atau menekan perumbuhan sel induk, hormone eritopoietin, hormone androgen (menstimulasi eritropoiesis), Ekstrogen (inhibisi eritropoiesis),dll.

Source: Hematologi Klinik Ringkas.2003.Prof. Dr. I Made Bakta. Jakarta: EGC

Hemopoietic Growth FactorPada se stromal: a. IL-1b. TNF

Pada sel punca pluripotent:

a. SCFb. FL3-Lc. VEGF

PAda progenitor multipotent

a. IL 3b. GM-CSFc. IL-6d. G-CSF

Page 15: LBM 1 MD 6.docx

e. Trombopoietin

Pada sel progenitor yang telah ditetapkan

A. G-CSFB. M-CSFC. IL-5(CSF Eosinofil)D. Trombopoietin

7. Bagaimana proses maturasi sel darah merah?Sel pertama yang dikenali sebagai bagian dari rangkaian sel darah merah adalah “PROERITROBLAST”. Begitu sel ini terbentuk, maka akan membelah beberapa kali, sampai akhirnya membentuk sel darah merah yang matang. Sel-sel generasi pertama ini disebut “ERITROBLAS BASOFIL” sebab dapat dipulas dengan zat warna basa, sel pada tahap ini mengandung sedikit sekali Hb.

Pada tahap berikutnya, sel sudah dipenuhi Hb sampai konsentrasi sekita 34%, nukleus memadat menjadi kecil, dan sisa akhirnya diarbsorbsi atau didorong keluar dari sel.

Pada saat yang sama, RE direabsorbsi. Pada tahap ini disebut “RETIKULOSIT”. Selama tahap retikulosit, sel-sel berjalan dari sumsum tulang masuk ke dalam kapiler darah dengan cara diapedesis (terperas melalui pori-pori membran kapiler).

Materi basofilik yang tersisa dalam retikulosit normalnya akan menghilang dalam 1 sampai 2 hari, dan sel kemudian menjadi eritrosit matang.

Page 16: LBM 1 MD 6.docx

Sumber : Guyton Edisi Keduabelas, Halaman 447-448Pada tahap berikutnya, sel sudah dipenuhi Hb sampai konsentrasi sekita 34%, nukleus memadat menjadi kecil, dan sisa akhirnya diarbsorbsi atau didorong keluar dari sel.

Pada saat yang sama, RE direabsorbsi. Pada tahap ini disebut “RETIKULOSIT”. Selama tahap retikulosit, sel-sel berjalan dari sumsum tulang masuk ke dalam kapiler darah dengan cara diapedesis (terperas melalui pori-pori membran kapiler).

Materi basofilik yang tersisa dalam retikulosit normalnya akan menghilang dalam 1 sampai 2 hari, dan sel kemudian menjadi eritrosit matang.

Sumber : Guyton Edisi Keduabelas, Halaman 447-448Dipengaruhi eritropoietin.

8. Bagaimana mekanisme regulasi sel darah?Dengan poliferasi, diferensiasi, maturasi, pengaktifan, apoptosis

Page 17: LBM 1 MD 6.docx
Page 18: LBM 1 MD 6.docx

Ketika sel darah merah dihantarkan dari sumsum tulang ke sistem sirkulasi, normalnya sel tersebut akan hidup selama 120 hari sebelum dihancurkan. Walaupun didalam sel tersebuit terdapat enzim yang mampu mempertahankan kondidi sel tetap baik namun, sistem metabolik sel darah merah yang semakin tua secara progresif makin kurang aktif, selnya akan menjadi semakin rapuh.Sel yang semakin rapuh akan di hancur ketika melewati tempat-tempt yang smpit saat sirkulasi seperti saat melewati pulpa lien. Sel yang hancur akan mengeluarkan Hb dalam bentuk hem dan globin. Makrofag akan menangkap besi yang didapat dari pemencahan Hb dan menghantarkannya kembali lagi ke dalam darah da di angkut oleh transferin ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru/ ke hati dan jaringan lainnya untuk disimpan dalam bentuk feritin.Bagian porifin dari molekul hemoglobin diubah oleh makrofag menjadi pigmen empedu bilirubin, dan dikeluarkan melalu proses sekresi.

Source : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.2014. John. E. Hall. Ed.12.

SDM dalam Makrofag => dipecah menjadi Hem dan Globin.

9. Apa fungsi sel darah? Eritrosit : membawa O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh dan

membawa CO2 dari jaringan ke paru-paru Leukosit :Sebagai sistem imun tubuh

a. Eosinofil : sebagai fagositosis dan menghasilkan antibodi terutama terhadap antigen yang dikeluarkan parasit.

b. Basofil : berperan dalam reaksi hipersensitivitas yang berhubungan dengan Imunoglobulin (IgE) Reaksi hipersensitivitas adalah reaksi yang disebabkan oleh imunoglobulin E(IgE). Seperti alergi

c. Netrofil : sebagai fagositosis terhadap bakterid. Limfosit : Sel B dan Sel T yang berefek pada sistem imune. Monosit : sebagai fagosit mikroorganisme (jamur & bakteri)

dan berperan dalam reaksi imun. Fagosit limfosit yg sudah mati.

Trombosit : Proses pembekuan darah

Sumber : Buku Hematologi dan Transfusi Penerbit Erlangga (Rukman Kiswari) Halaman : 2-6

EritrositFungsi utama eritrosit adalah pengangkut hemoglobin, yang selanjutnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.

Page 19: LBM 1 MD 6.docx

Selain mengangkut hemoglobin, eritrosit juga memiliki fungsi lain. Contohnya, sel tersebut mengangkut sejumlah besar karbonik anhidrase, suatu enzim yang mengkatalisis reaksi reversibel antara karbondioksida dan air untuk membentuk asam karbonat H2CO3, yang dapat mempercepat reaksi ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah dapat mengangkut sejumlah besar CO2 dalam bentuk ion-ion bikarbonat HCO3- dari jaringan ke paru-paru. Di paru-paru, ion tersebut diubah kembali menjadi CO2 dan dikeluarkan ke dalam atmosfer sebagai produk limbah tubuh.

10. Karakteristik sel darah (fisiologi sel darah)?Eritrosit : berbentuk bulat, tidak memiliki inti , berwarna merah, bagian tengahnya tanpak pucat, disebut dengan central pallor yang diameternya kira kira sepertiga dari keseluruhan diameter eritrosit, merupakan sel darah terbanyak dari sel darah lainya, berbentuk bikonkaf, fleksibel, berdiameter 7- 8. 4,5-5juta/mm3. Leukosit : memiliki inti sel, dibagi menjadi dua macam granula dan agranula. 4-11ribu/mm3. Umur: 10 hariTrombosit : tidak memiliki inti sel , berukuran 1-4, sitopalsmanya berwarna biru dengan granula ungu-kemerahan. Umur: 7-10 hari. Jml 150-450ribu/mm3

Sumber : nguyen D. And Diamond L. 2000. Diagnostic hematology: A Pattern Approach. Oxford Butterworth-Heinamann.

Stem Cell (Sel Induk)

11. Dimana ditemukannya sel induk?Sel Induk atau sel punca ini langka, mungkin hanya 1 dari 20 juta sel berinti dalam sumsum tulang. Namun anggapan bahwa sel punca (sel induk) hanya terdapat di sumsum tulang sudah dapat dipatahkan dengan ditemukannya sel induk di sirkulasi darah tepi, yang tidak dapat dideteksi dengan pengecatan konvensional. Ditemukannya sel induk dalam darah tepi itu menggunakan teknik immunophenotyping.

Page 20: LBM 1 MD 6.docx

(Prof. Dr. I Made Bakta: Hematologi Klinik Ringkas. 2006. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)

- Umbilical Cord Blood- Fetal Hematopoietic System (yolk sac,lien, kelenjar thymus, bone marrow)

Hematopoietic stem cell diprosuksi di AGM yaitu daerah dimana aorta, gonads, and fetal kidney (mesonephros) mulai berkembang. The cells that give rise to the HSCs in the AGM may also give rise to endothelial cells that line blood vessels. These HSCs arise at around 4 to 6 in human gestation, divide, and within a couple of days, migrate to the liver. The HSCs in the liver continue to divide and migrate, spreading to the spleen, thymus, and—near the time of birth—to the bone marrow.

- Embryonic stem cellCell lines derived from human embryonic germ cells (cultured cells derived originally from cells in the embryo that would ultimately give rise to eggs or sperm) that are cultured under certain conditions will produce CD34+ cells. The blood-producing cells derived from human ES and embryonic germ (EG) cells have not been rigorously tested for long-term self-renewal or the ability to give rise to all the different blood cells.

Souce : Hematopoietic Stem Cells. http://stemcells.nih.gov/info/scireport/pages/chapter5.aspx

12. Apa saja sifat pada sel induk?

Sel induk pluripotent mempunyai sifat :

a.Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis meskipun terus membelah;

b. Proliferative : kemampuan membelah atau memperbanyak diri;

c. Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi tertentu.

Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat dibagi menjadi :

a. Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.

Page 21: LBM 1 MD 6.docx

b. Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel induk limfoid.

c. Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya beberapa jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony forming unit-granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.

d. Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi satu jenis sel saja. Contoh CFU-E (colony forming uniterythrocyte) hanya dapat menjadi eritrosit, CFU-G (colony forming unit-granulocyte) hanya mampu berkembang menjadi granulosit.

Sumber : Hematologi Klinik Ringkas, Prof. dr. I Made Bakta

Macam macam hemopoiesis

13. Apa yang dimaksud dengan eritropoiesis?Proses eritropoiesis :1. Pembelahan (mitosis) sutul: 1%

- eritroblas > granulosit- aktif sampai stadium polikromatik

2. Pemasakan (maturasi)- struktur, fungsi

3. Pembebasan- sumsum tulang lapisan endotel pembuluh darah scr diapedesis

aliran darah - seluruh proses eritropoiesis 7 hr- beredar di pembuluh darah selama 120 hari

Tahapan perkembangan eritrosit yaitu sebagai berikut : a. Proeritroblas b. Basofilik Eritroblas c. Polikromatik Eritroblas (Rubrisit) d. Ortokromatik Eritroblas (Normoblas)

Page 22: LBM 1 MD 6.docx

e. Retikulositf. Eritrosit

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37522/4/Chapter%20II.pdf

14. Apa yang dimaksud dengan leukopoiesis?Proses perkembangan dan produksi leukosit yang berupa granulositMyeloblast promyelosit myelosit metamyelosit band segmen

Sumber : Patofisiologi ed. 6 Vol. 1

Page 23: LBM 1 MD 6.docx

15. Apa yang dimaksud dengan trombopoiesis?Trombopoiesis adalah proses pmbentukan dan pematangan trombosit yang terjadi karena sitoplasma megakariosit mengalami fragmentasi. Prekusor megakariosit adalah

Page 24: LBM 1 MD 6.docx

megakarioblast. Trombopoiesis dipengaruhi oleh Trombopoietin. Megakariosit mengalami pematangan melalui replikasi sikron endotomik (yi, replikasi DNA tanpa pembelahan nukleus atau sitoplasma, yang menyebabkan nukleusnya menjadi berlobus-lobus). Satu megakariosit dapat menghasilkann 1000-5000 trombosit.(A. V. Hoffbrand, P. A. H. Moss: Hematologi Kapita Selekta Ed. 6. 2011. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)

16. Apa yang dimaksud dengan limfopoiesis?Hemisitoblas limfoin limfoblas prolimfosit (limfosit T, B, NK )

Guyton and hall buku ajar fisiologi kedokteran

Proses pembentukan limfositLymphoblast – Prolymphocyte – LymphocyteSumber : a. Lymphoblast

- Inti : Bulat, kromatin halus, anak inti ada- Sitoplasma : (Biru, tipis), Granula tidak ada

b. ProlymphocyteInti : Bundar, kromatin kasar, anak inti sudah membayangSitoplasma : (Moderate amount, blue), Granula tidak ada

c. LymphocyteInti : Bundar, kromatin sangat kasar, anak inti tidak adaSitoplasma : Bentuk bervariasi, biru terang, granula tidak ada