Page 1
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Dasar teori
Pengukuran tanda-tanda vital sudah menjadi keharusan bagi seorang
tenaga medis sebelum melakukan perawatan bagi pasien. Pengukuran tanda-
tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian besar fungsi dasar
tubuh. Tanda-tanda vital utama meliputi empat tanda utama, yaitu Tekanan
Darah, Denyut Nadi (kecepatan, irama, kualitas), Pernafasan
(kecepatan,kedalaman, dan irama), Suhu tubuh dan Berat Badan (BB) serta
Tinggi Badan (TB),
1.2 Teori Dasar Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah (Sloane, Ethel). Pada dasarnya cara pengukuran tekanan
darah ada 2 macam, yaitu:
1. Cara langsung
Merupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan
tekanan darah yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang
dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk dihubungkan dengan
manometer
2. Cara Tak Langsung
Menggunakan alat manometer. Macam manometer bermacam-macam
seperti : tensimeter terbuka (tensimeter air raksa); tensimeter tertutup
(Sphygmomanometer / tensimeter pegas); tensimeter pegas / elektrik.
Tensimeter terdiri dari menset hawa, pompa karet, skrup, klep dan
manometer air raksa (manometer terbuka) atau manometer aneroid
(manometer tertutup). Selain cara tersebut, cara pengukuran tidak
langsung dapat pula digunakan tensimeter elektronik/digital, yang
dapat dipasang dip aha,lengan atas,pergelangan tangan, kepala atau di
jari tangan.
1
Page 2
Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialis pada lengan
atau A. Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset disyaratkan
selebar kira-kira 2-3 lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran
dengan manometer ada dua cara, yaitu:
1. Palpasi, hanya dapat menentukan systole
2. Auskultasi dengan bantuan alat stetoskop. Dengan cara ini dapat
diukur tekanan systole maupun diastole. Sedang pada tensimeter
elektronik, selain dapat mengukur systole dan diastole juga dapat
mengukur kontraksi jantung atau denyut nadi.
Tekanan systole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap
kali jantung kontraksi, dan mempompanya kedalam pembuluh darah.
Tekanan diastole adalah tekanan paling rendah ketika jantung istirahat
dan sedang terjadi pengisian darah. Satuan darah adalah mmHg
(millimeter air raksa). Seorang tidak dapat mengukur tekanan
darahnya sendiri kecuali menggunakan tensimeter elektronik
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa:
Kategori Sistole Diastole
Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg
Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
Normal < 130 mmHg <85 mmHg
Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(hipertensi ringan)140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(hipertensi sedang)160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(hipertensi berat)180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(hipertensi sangat berat)≥ 210 mmHg ≥120 mmHg
2
Page 3
Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal
tertentu atau kelainan patologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma
kapitis tumor adrenal dan lain-lain. Keadaan tekanan darah ryang lebih
rendah dari normal disebut Hipotensi. Sedangkan tekanan darah yang lebih
tinggi disebut Hipertensi. Tekanan darah normal dewasa muda adalah 120/80
mmHg. Nilai tekanan darah normal ini dapat dirubah sesuai dengan
perjalanan usia. Diagnose hipertensi pada umumnya ditegakkan setelah
dilakukan pengukuran secara berulang selama beberapa hari.
1.3 Teori Dasar Denyut Nadi (Heart Rate)
Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung permenit. Pemeriksaan
denyut nadi meliputi irama dan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda
normal adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat untuk
denyut nadi adalah di A. karotis dan A. brakhialis karena lebih dekat dengan
aorta sehingga lebih kecil disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat
berolah raga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke atas pada
umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari laki-laki. Olahragawan pada
saat istirahat dapat memiliki denyut mendekati 40 kali permenit. Keadaan ini
dianggap normal untuk olahragawan.
1.4 Teori Dasar Frekuensi Nafas
Respirasi/pernafasan adalah jumlah pernafasan / inspirasi permenit.
Pernafasan pada umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan
tidak teratur dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu penghitungan
frekuensi nafas hendaknya dilakukan dalam 1 menit untuk menghindari
kesalahan. Selain kecepatan/frekuensi nafas, dalam pemeriksaan nafas
hendaknya diperhatikan pola-pola pernafasan (dada,perut,mulut,hidung),
usaha nafas (berikatan dengan ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot-
otot tambahan, dan volume nafas (pendek/panjang/dalam). Pengukuran
dilakukan ketika orang coba dalam keadaan istirahat, dengan menghitung
berapa kali jumlah dada terangkat per menit. Jumlah respirasi normal pada
orang dewasa adalah 15-20 kali per menit ketikan istirahat. Kecepatan
3
Page 4
respirasi dapat meningkat pada kondisi demam, sakit atau kondisi kesehatan
lain.
1.5 Teori Dasar Suhu Tubuh
Suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda. Suhu pada tubuh bagian dalam
adalah yang paling tinggi, dn semakin keluar semakin rendah. Selain itu, suhu
tubuh dapat terjadi variasi dalam sehari, yaitu mencapai 0,6ᵒc (1ᵒF),tertinggi
pada jam 08.00-11.00 dan terendah pada jam 04.00-06.00 pagi. Selain itu,
suhu seseorang dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas yang
baru dilakukan, konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi, dll.
Secara normal suhu tubuh manusia adalah 36,5ᵒc (97,8ᵒF)-37,2ᵒc (99ᵒF)
sesuai dengan the American medical association.
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai
berikut:
1. Melalui Oral / Mulut
2. Melalui Rektal / Anus
3. Melalui Aksial / Ketiak
4. Melalui Telinga
Suhu tubuh ini dapat berubah semakin tinggi atau semakin rendah.
Perubahan suhu yang semakin tinggi dapat disebabkan karena demam.
Demam adalah suhu tubuh yang diatas normal. Hal ini disebabkan karena
adanya abnormal proses dalam tubuh. Perbedaan suhu tubuh ini sangat
tergantung pada macam penyakit yang mempengaruhinya. Sedang, perubahan
ke suhu lebih rendah disebut Hipotemia.
4
Page 5
1.6 Teori Dasar BB dan TB
Pengukuran fisik TB dan BB sangat diperlukan dalam memperoleh
informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan
dengan hormonal metabolic. Pemeriksaan TB harus dilakukan dengan posisi
berdiri. BB seringkali diperbandingkan dengan BB ideal.
BB ideal wanita / pria
BB ideal maks wanita / pria: TB-110
BB ideal min wanita / pria: BB ideal maks – (BB ideal maks x 10%)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
BB (kg)/TB2 (m2)
5
Page 6
BAB II
HASIL PERCOBAAN
2.1 Pengukuran Tekanan Darah
Ora
ngParameter
Sphygmomanometer Arenoid Digital
I II III rerata I II III rerata I II III rerata
Ke-
1
Tangan
kanan
1
0
8/
6
4
1
0
8/
6
8
10
6/6
0
107,3/6
4
10
6/6
4
1
0
2/
6
4
10
6/6
7
104,6
7/65
1
0
8/
6
8
1
0
1/
6
5
10
0/
60
103/64
Tangan
Kiri
1
0
0/
6
4
1
0
2/
6
0
10
6/6
4
102,7/6
2,7
10
6/6
6
1
0
7/
6
4
10
7/6
6
106,6
7/
65,3
1
0
0/
6
5
1
0
9/
6
5
10
9/
62
106/64
Ke-
2
Tangan
kanan
1
0
0/
8
6
1
0
4/
7
8
10
6/7
4
103/77,
3
10
6/6
8
1
0
4/
6
4
10
6/6
4
105,3/
65,3
1
0
7/
7
2
9
7/
6
6
99/
65
101/67,
7
Tangan
Kiri
1
0
4/
7
0
1
1
0/
7
0
10
8/7
4
107/71,
3
10
4/6
8
1
0
8/
7
2
10
2/7
4
104,6
7/
71,3
1
0
0/
7
6
1
0
7/
6
3
10
6/
68
104,3/6
9
6
Page 7
2.2 Pengaruh Sikap Tubuh
Ora
ngParameter
Berbaring Duduk Berdiri
I II III rerata I II III rerata I II III rerata
Ke-
1
Tangan
kanan
9
8/
5
3
9
7/
5
5
97/
5797,3/55
10
6/6
4
1
0
2/
7
2
10
4/6
2
104/
66
1
0
8/
7
8
1
0
7/
7
2
11
0/
72
108,3/7
5,67
Tangan
Kiri
9
6/
5
6
9
5/
5
4
92/
57
94,3/55
,6
10
6/6
2
1
0
6/
6
4
10
6/6
2
106/
62
1
0
1/
8
0
1
0
0/
7
7
10
4/
74
101,67/
77
Ke-
2
Tangan
kanan
1
0
0/
5
2
9
2/
6
0
99/
5497/55,3
10
8/6
6
1
0
4/
6
8
10
8/6
4
106,6
7/
65,3
1
0
6/
6
4
1
0
8/
6
4
10
8/
68
107,3/6
5,3
Tangan
Kiri
1
0
8/
7
5
1
0
7/
7
1
10
2/7
1
105,67/
72,3
10
9/6
9
1
0
7/
6
3
10
3/5
9
106,3/
63,67
1
0
4/
7
8
1
0
1/
7
8
10
1/
78
102/78
2.3 Pengaruh Latihan
Orang ParameterNadi
(kali/mnt)
Sisitole
(mmHg)
Diastole
(mmHg)
Ke-1 3 menit pertama 94 119 83
7
Page 8
6 menit 93 113 78
9 menit 94 110 81
11 menit 100 106 77
Ke-2 3 menit pertama 92 128 79
6 menit 91 121 79
9 menit 95 111 76
11 menit 88 114 70
2.4 Pengaruh Stress : Cold Pressure
Orang Parameter Sistole (mmHg)Diastole
(mmHg)
Ke-1 Pra-stress 118 72
30 detik 92 64
60 detik 92 62
2.5 Pengukuran Denyut Nadi
Denyut Nadi Berbaring Duduk Berdiri
A. Radius 77 83 90
A. Brachialis 79 84 87
A. Carotis 80 88 92
2.6 Pengukuran Suhu Tubuh
Pengukuran Suhu Orang 1 Orang 2
Oral 37,2ᵒ C 37,1ᵒC
Axial 36,8ᵒC 36,7ᵒC
2.7 Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan
Nama TB(cm) BB(kg) BB Ideal BB Ideal IMT
8
Page 9
maks(kg) Min(kg)
ILONAVIA 154,2 42,5 44,2 39,78 17,9
ALIFUL 167 84 57 51,3 30,1
FADHILLAH 151,7 38 41,7 37,53 16,67
ALIFAH 150,2 44 40,2 36,18 19,56
DWI R. 164 50 54 48,6 18,59
NABILAH 155 48 45 40,5 20
2.8 Frekuensi Nafas
Jenis Kelamin Frekuensi Nafas (kali/menit)
Laki-laki 22
Perempuan 19
2.9 Pertanyaan dan Jawaban
2.9.1 Percobaan Pengukuran Tekanan Darah
1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan
tensimeter konvensional dengan digital?
Ada, namun hasil pengamatan tidak menunjukkan perbedaan yng
signifikan.
2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada
lengan kanan dan kiri? Ada,
3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan
tensimeter konvensional dan digital? Ada
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis,
dan A. Bracialis? Ada
5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan
perbedaan posisi? Jelaskan mengapa? Ada, hal ini dikarenakan ada
efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada
peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut
horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak
9
Page 10
terlalu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung
dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya
gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat.
6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?
Posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan
usia.
7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi
jika pada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital
lebih dahulu? Akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila
tidak dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada
penderita hipertensi yang tidak diketahui sebelumnya oleh dokter
gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan mengalami pendarahan
yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh darah.
2.9.2 Percobaan Pengukuran Denyut Nadi
1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut
nadi sebelum melakukan tindakan operatif?
Karena pada bidang kedokteran gigi, sebelum seorang dokter
gigi melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan
anastesi terlebih dahulu dan sebelum tindakan anastesi
dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik termasuk
pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui
apakah pasien dalam kondisi normal atau tidak normal
(misalnya menderita Hipertensi).
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?
Aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh,
obat yang sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis
kelamin.
10
Page 11
Denyut nadi dapat meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan
emosi. Wanita berumur 12 tahun ke atas umumnya memiliki
denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.
3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai
posisi tubuh? Jelaskan mengapa!
Ada. Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak
lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal
ini disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada
tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak darah
mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Jika
darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh
mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya.
Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya
untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan
menjadi lebih sedikit. Namun detak jantung akan meningkat saat
seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan
lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya
peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak
dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?
Karena pada saat melakukan aktivitas kerja,maka akan
semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin
besar aliran darahnya.Hal ini akan dikopensasi jantung dengan
mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran
darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga
denyut nadi juga akan meningkat.
11
Page 12
5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang
dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk
menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-
umur.Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal
(DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan rumusan: DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan
dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM.
Contoh:
DN maksimal = 220 – usia
DN optimal = 80% x DN maksimal
DN minimal = 60% x DN maksimal
2.9.3 Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh
1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa
perbedaannya? Jelaskan!
Pengukuram menggunakan peroral atau mulut dilakukan
selama ± 2-3 dan 5 - 10 menit : (paling sedikit 3 menit) pada
Ketiak ( Axial) dilakukan selama ± 3-5 dan 10-15 menit
( sekarang ini di praktek 3 menit ): 5 menit pada anak dan 9
menit pada orang dewasa. Suhu ketiak tidak seakurat
pengukuran oral, dan ini umumnya mengukur 1 derajat lebih
rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan.
2. Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga
mulut atau pengukuran di bagian tubuh yang lain?
A. Pengukuran rongga mulut yaitu:
- saat klien bernafas dengan hidung bukan dengan
mulut
12
Page 13
- saat klien tidak mengalami bedah oral, trauma
oral, riwayat epilepsi, atau gemetar akibat
kedinginan
- tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang
sedang menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau
tidak kooperatif dan Risiko terpapar cairan tubuh
B. Pengukuran ketiak yaitu :
- digunakan untuk bayi, anak kecil ,anak yang sedang
menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak
kooperatif
-
2.9.4 Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang
kedokteran gigi? Jelaskan untuk apa?
Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan
untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) yang
digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain itu,
melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT
pasien. Apakah pasien termasuk berat badan normal, berat
badan kurang, obesitas kelas 1, dan sebagainya. Indikator
berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah
merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk
menggambarkan status gizi saat ini. Lebih sensitif serta
spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang dapat
terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang
cukup lama sebagai akibat kekurangan makan atau
terserang penyakit infeksi. Dalam hubungannya dengan
bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu,
pengukuran tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan
13
Page 14
dalam memperoleh informasi tambahan yang menegakkan
diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon
metabolik. Salah satu contoh hormon metabolik adalah
hormon yang mengatur metabolisme kalsium yang juga
berkaitan dengan gigi.
2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa
pula akibat bagi yang terlalu gemuk? Jelaskan!
Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh
orang yang memiliki IMT kurang dari normal, yaitu:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya
kepadatan tulang seiring dengan waktu. Berat badan yang
rendah menyebabkan tekanan yang diterima oleh tulang juga
kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi meningkatkan
kepadatan tulang.
2. Anemia
Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami
kelelahan sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue
atau kelemahan adalah merupakan gejala khas anemia.
Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami
kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung
jawab untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel
darah merah kurang, maka oksigen yang diangkut menuju
organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ tubuh
mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala
anemia.
3. Rendahnya sistem imun
14
Page 15
Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk
dapat berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan
dari makanan yang masuk ke tubuh kita. Bagi penderita
anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel
tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun.
Sehingga orang yang terlalu kurus gampang terserang
penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah, seperti
kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.
Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa
gangguan kesehatan, seperti:
1. Problem persendian
Semakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan
semakin berat. Karena menyangga beban di luar porsi,
maka akan muncul gangguan sendi. Yang sering
didengar adalah penyakit rematik walaupun tidak semua
gangguan sendi adalah rematik.
2. Masalah dengan kesehatan jantung
Pada orang gemuk, tentu metabolisme bergerak lebih
dinamis dengan beban lebih, karena semakin berat
bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih cepat,
bekerja lebih banyak dan pada gilirannya tentu saja akan
terkompensasi oleh tubuh secara alamiah. Dalam hal
kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh tubuh maka
tak pelak lagi akan menimbulkan gangguan jantung
serius. Gangguan jantung ini dikenal dengan
dekompensasi kordis. Kasus ini ditemukan banyak pada
orang gemuk yang tidak banyak pergerakannya.
15
Page 16
3. Hipertensi
Pada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak,
pembuluh darah sering mengalami atherosclerosis atau
pengapuran sehingga menyempit yang menyebabkan
naiknya tekanan darah.
4. Diabetes Melitus
Orang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon
insulin. Ini membuat gula darah naik dan akan meracuni
seluruh tubuh. Gangguan lain adalah terjadinya
perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang
menuju ke penis. Salah satu akibat dari perubahan inilah
yang menjadi penyebab utama gangguan seksual
retrogade ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu
semprotan sperma menuju kandung kemih, bukannya
keluar secara normal. Tentu saja penderita kelainan ini
tidak akan bisa membuahi pasangannya. Untungnya
kasus ini sehari-hari ditemukan tidak terlalu banyak.
16
Page 17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengukuran Tekanan Darah
Berdasarkan percobaaan yang telah dilakukan yaitu pengukuran
tekanan darah menggunakan berbagai macam manometer menunjukkan
perbedaan. Begitu juga dengan pengukuran tekanan darah dengan perbedaan
posisi. hal ini dikarenakan ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya
gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut
horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu
memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa
darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan
denyut jantung meningkat.
3.2 Pengukuran Denyut Nadi
Percobaan yang telah kita lakukan adalah mengukur denyut nadi pada
A. radialis, A. Brachialis dan A. Carotis pada posisi yang berbeda-beda. Hal
ini disebabkan karena ketika seseorang berbaring, maka jantung akan
berdetak lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini
disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan
berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung
melalui pembuluh darah..
Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu
memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut
17
Page 18
jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah,
oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena
darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang
bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
3.3 Pengukuran Suhu Tubuh
Berdasarkan tabel hasil percobaan yang telah dilakukan. Suhu tubuh
ketika diukur melalui oral dan aksial menunjukan perbedaan.Hal ini
dikarenakan Suhu ketiak tidak seakurat pengukuran oral, dan ini umumnya
mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan
3.4 Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan
Pengukuran BB dan TB ini digunakan untuk mengetahui IMT pada
setiap orang. BB dan TB setiap orang tentulah bervariasi hal ini disebabkan
karena asupan nutrisi setiap individu berbeda selain itu factor genetik juga
dapat menjadi salah satu pemicu BB dan TB setiap individu.
3.5 Frekuensi Nafas
Frekuensi nafas antara laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-
laki frekuensi pernafasan setiap menitnya lebih banyak dari pada perempuan
karena laki-laki melakukan aktivitas lebih banyak dari pada perempuan
sehingga membutuhak oksigen yang lebih banyak juga.
18
Page 19
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor yang menyebabkan perbedaan pada pengukuran tekanan darah
adalah posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan
usia.
2. Aktivitas fisik,posisi tubuh,suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang
sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin dapat
mempengaruhi pengukuran denyut nadi
3. Berat badan serta tinggi dari masing-masing orang tergantung asupan
utrisi serta factor genetis dari orang tersebut
4. Frekuensi nafas laki-laki lebih banyak daripada perempuan karena laki-
laki lebih banyak melakukan sktivitas sehingga membutuhkan suplai
oksigen yang lebih banyak.
19
Page 20
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Guyton.1995. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
20