Top Banner
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENGKAJIAN 1. PENGUMPULAN DATA KELUARGA ( Tgl 17 Juli 2006 ) a. Identitas Keluarga 1) Identitas kepala keluarga Nama KK : Ny. S Tempat / tanggal lahir : Blitar / 21 Agustus 1954 Pendidikan : SD Pekerjaan : Pedagang Alamat dan telp : RT.02 RW.02 Dsn. Ngrobyong Ds. Jiwut Kec. Nglegok Kab. Blitar 2) Komposisi keluarga No Nama Tempat/ tgl lahir Gender (L/P) Hubunga n dengan KK Pendidik an Pekerja an 1 Ny. A Blitar/ 21-05- 1971 P Anak S1 Pedagan g
63

laporan UAP

Jan 29, 2016

Download

Documents

bjbj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan UAP

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN

1. PENGUMPULAN DATA KELUARGA ( Tgl 17 Juli 2006 )

a. Identitas Keluarga

1) Identitas kepala keluarga

Nama KK : Ny. S

Tempat / tanggal lahir : Blitar / 21 Agustus 1954

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

Alamat dan telp : RT.02 RW.02 Dsn. Ngrobyong Ds. Jiwut

Kec. Nglegok Kab. Blitar

2) Komposisi keluarga

No Nama Tempat/

tgl lahir

Gender

(L/P)

Hubungan

dengan

KK

Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. A Blitar/

21-05-1971

P Anak S1 Pedagang

2 Tn. B Blitar/

08-08-1968

L Menantu S1 ABRI

3 An. Ai Blitar/

29-06-1999

L Cucu SD

4 An. Aa Blitar/

07-05-2001

P Cucu TK

Page 2: laporan UAP

3) Genogram

Keterangan :

: orang yang sudah meninggal

: klien

: Perempuan

: Orang yang tinggal serumah

: Menikah

4) Bentuk keluarga

Keluarga Ny. S adalah keluarga besar ( axtended Family ) yang terdiri dari

Ny. S (Ibu), Ny. A (anak), Tn. B (menantu), An. Ai (cucu), An. Aa (cucu).

5) Latar Belakang Budaya/ Etnis

Keluarga Ny. S bersuku bangsa Jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari

menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Keluarga Ny. S tinggal di

limgkumga masyarakat Jawa yang menganut adat Jawa seperti selamatan.

6) Identifikasi Religius

Page 3: laporan UAP

Keluarga Ny. S beragama Islam, Ny. S dan keluarga menjalanakan ibadah

sholat 5 waktu dan biasa menjalankan ibadah di masjid depan rumahnya Ny. S

sering mengikuti yasinan di lingkungannya dan setiap sore cucunya selalu

mengaji di masjid depan rumahnya.

7) Status sosial ekonomi keluarga

Pendapatan Keluarga Ny. S diperoleh dari hasil berjualannya di toko di

rumahnya dan dari hasil Ny. A berjualan makanan ternak dan hasil ternak

serta dari menantunya yang bekerja sebagai ABRI. Kurang lebih penghasilan

total keluarga tiap bulan sekitar Rp 2.000.000. Menurrut pengakuan Ny. S

penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kabutuhan sehari-hari dan

menabung untuk keperluan keluarga yang mendadak dan tidak direncanakan

misalnya sakit.

8) Aktifitas Rekreasi Keluarga/ Waktu Luang Keluarga

Setiap habis maghrib keluarga Ny. S selalu berkumpul bersama dengan

keluarga dan melihat televisi bersama. Apabila Tn B pulang dari bekerja

biasanya 1 minggu sekali keluarga Ny. S bejalan-jalan bersama.

b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap keluarga Ny. S pada saat ini adalah tahap keluarga usia pertengahan.

Anak pertamanya sudah menikah dan punya keluarga sendiri serta usia Ny. S

termasuk usia pertengahan.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Saat ini tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

3) Riwayat kesehatan keluarga inti

Page 4: laporan UAP

Ny. S mengatakan menderita maag dan darah rendah sejak 2 tahun yang lalu

setelah suaminya meninggal. Ny. S juga sering mengeluh nyeri punggung

bawah setiap pagi hari saat bangun tidur dan bila dipakai berjalan-jalan akan

berkurang tetapi keluhan ini sudah jarang sekali kambuh lagi karena Ny. S

setiap hari membuat minuman tradisional. Maag Ny. S sering kambuh karena

makannya tidak teratur dan makan makanan asam. Keluarga Ny. S. tidak ada

yang mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.

4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Keluarga Ny. S tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular.

Suami Ny. S meninggal 2 tahun yang lalu karena menderita hipertensi dan

penyakit jantung.

c. Data Lingkungan

1) Karakteristik rumah

Luas rumah Ny. S yang ditempati 97,5 m2 ( lebar 9,75 m dan panjang 10 m )

terdiri dai 5 kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, dapur, toko, kamar

mandi dan WC. Luas lantai dan julah penghuni sesuaiTipe bangunan rumah

yaitu permanen, lantai rumah terbuat dari porselen ( bagian teras, ruamg tamu

dan 3 kamar serta ruang keluarga), dan lantai plester pada toko dan dapur.

Ventilasi dan penerngan yang masuk cukup baik. Sumber air yang digunakan

dari sumur gali, jarak antara Sumur dan septik tank 10 m. Kebiasaan

memasak memakai kompor minyak tanah.Perabot di rumah ditata dengan

rapi. Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu televisi, radio, telepon, majalah

dan koran.

Denah Rumah :

Page 5: laporan UAP

Keterangan :

1 : Ruang tamu 5 : toko

2 : kamar tidur 6 : gudang

3 : ruang keluarga 7 : kamar madi

4 : dapur 8 : halaman

2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Keluarga Ny. S tinggal di lingkungan tempat tinggalnya sudah lama sekali

dan keluarga Ny. S disegani oleh masyarakat disekitarnya karena sebelum

meninggal suami Ny. S menjadi pamong Desa dan sekarang anak Ny. S yang

pertama menjadi kapala desa di desa Jiwut. Tetangga Ny.S mayoritas

beragama Islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa,

misalnya selamatan, gotong royong, bersih desa, pengajian dan Ny. S sering

mengikuti kagiatan tersebut.

3) Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. S tidak pernah berpindah rumah sejak menikah. Ny. A setiap

hari mengantar dan menjemput anaknya bersekolah di kota Blitar. Sedangkan

menantu Ny. S yaitu Tn. B yang bekerja sebagai ABRI di Malang pulang

ssetiap satu minggu ssekali dan bila ada tugas ke luar kota maka bisa ssampai

satu bulan sekali. Sementara Tn. B tinggal di asrama.

2

2

5

31

22

2

7

6

4

8

Page 6: laporan UAP

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Bila ada waktu luang/ libur, anggota keluarga Ny. S sering berkumpul dan

pada hari kerja keluarga Ny. S beraktivitas sesuai dengan tugasnya masing-

masing dan berkumpul lagi sore hari. Interaksi keluarga Ny. S dengan orang-

orang disekitarnya cukup baik, ditandai dengan sering mengikuti kegiatan

pengajian di lingkungannya dan selalu sholat berjamaah di masjid depan

rumahnya, setiap sore cucunya juga mengaji di masjid.

5) Sistem pendukung keluarga

Ny. S tinggal bersama anaknya yang keempat dan cucunya sehingga ada yang

merawat Ny. S bila sakit. Ny. S mengatakan biaya berobat berasal dari

pendapatannya sendiri dan dari anaknya. Jarak rumah dengan puskesmas

kurang lebih 200 meter.

d. Struktur Keluarga

1) Struktur peran

Ny. S berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai ibu sekaligus nenek

karena suaminya telah meninggal 2 tahun yang lalu. Ny. A berpera sebagai

istri dan anak serta ibu dari anak-anaknya yang bertindak sebagai ibu rumah

tangga termaaaaasuk memasak, berbelanja dan merawat anaknya. Tn. B

sebagai suami dan bapak yang bertindak sebagai pencari nafkah utama. N Ai

sebagai anak pertama dan cucu laki-laki Ny. S, An. Aa sebagai anak kedua

dan cucu perempuan Ny. S.

2) Nilai / norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama

yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan keluarga Ny. S masih

tetap percaya bahwa sakit yang dideritanya dapat dicegah dan diobati.

Keluarga Ny. S menerapkan untuk saling menghormati dan menghargai antar

anggota keluarga.

Page 7: laporan UAP

3) Pola komunikasi keluarga

Keluarga menggunakan bahasa Jaw dan bahasa Indonesia. Keluarga Ny. S

mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawrah untuk menyelesaikan

masalah yang ada di keluarganya. Saat ini waktu untuk berkumpul masih

kurangkarena Tn. B bekerja di luar kota dan pulang sati minggu sekali tertapi

komunikasi masih tetap berlasngsung karena tersedia fasilitas telepon dan hp.

Pengambil keputusan uttama ada pada N.y. S sebagai kepala keluarga.

4) Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Ny. S yang berpengaruh adalah Ny. S. Bila ada suatu konflik

yang tidak bisa diselesaikan secara demokratis maka penentu keputusan

adalah Ny. S sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga.

Untuk anaknya yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga

masing – masing.

e. Fungsi Keluarga

1) Fungsi ekonomi

Keluarga Ny. S mengatakan penghasilan keluarga didapatkan dari hasil

berjualan Ny. S, penghasilan Ny. A dari berjualan makanan ternak dan hasil

ternaknya serta dari Tn. B yang bekerja sebagai ABRI. Total pengasilam

keluarga Ny. S kurang lebih Rp. 2.000.000 per bulan. Penghasilan keluarga

ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah

serta untuk menabung.

2) Fungsi sosialisasi

Sebelum meninggal suami Ny. S menjabat sebagai Pamong Desa di

wilayahnya, sekarang anak Ny. S menjabat sebagai Kepala Desa di desa

Jiwut. Keluarga Ny. S sering mengikuti keiatan di lingkungan sekitarnya dan

keluarag Ny. S selalu mengikuti sholat berjamaah di masjid depan rumahnya.

3) Fungsi pendidikan

Page 8: laporan UAP

Upaya yang dilakukan oleh keluarga Tn.W untuk meningkatkan pendidikan

adalah dengan menyekolahkan anak-anaknya dan cucunya. Cucu Ny. S setiap

sore selalu dianjurkan untuk mengaji di masjid. Selain pendidikan dari

sekolah keluarga Ny. S juga mengajarkan sopan santun dan budi pekerti

kepada anak dan cucumya.

4) Fungsi Sosialisasi

Keluarga Ny. Smwngajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai

dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari hari dan sesuai

dengan adat yang berlaku di lingkungna sekitarnya.

5) Fungsi Perawatan kesehatan keluarga

a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Keluarga Ny. S mengatakan bahwa penyakit maag dan darah rendah yang

diderita Ny. S disebabkan karena makan tidak teratur dan makan makanan

pedas dan asam serta akibat stress sejak ditinggal oleh suaminya. Walaupun

Ny. S sudah tahu penyakitnysa tetapi Ny. S masih sering makan tidak teratur

dan jarang minum air putih. Ny. S juga ssering menderita keju linu terutama

saat pagi hari setelah bangun pagi, keju ini sudah jarang kambuh karena setiap

pagi Ny. S sering berjalan-jaln dan sering minum ramuan tradisional untuk

mengurangi kejunya.

b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga Ny. S menyadari bahwa kesehatan anggota keluarga adalah utama

sehingga kaluarga aelalu memperhatikan dan berupaya mendari pengobatan

bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit. Keluarga Ny. S segera

mendatangi Puskesmas atau dokter bila ada anggota keluarga yang sakit.

c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Ketika maag dan darah rendah Ny. S kambuh maka keluarga segera peeergi

ke puskesmas atau tenaga kesehatan lainya untuk mencari pongobatan. Ny. S

Page 9: laporan UAP

juga sering minum ramuan tradisional misalnya kumis kucing atau kunyit

yang direbus ddan diminum airnya. Walaupun demikian Ny. S nmasih sering

nakan tidak teratur dan jarang minum air putih.

d) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang

sehat.

Ny. S mengatakan selalu membersihkan rumah 2 kali sehari dan mengatka

bahwa sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang cukup baik untuk

kesehatan. Ny. S dan keluarga meletakkan barabng-barang perabot rumah

dengan rapi.

e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Di dekat tempat tinggal Ny. S terdapat puskesmas pembantu, Ny. S

mengatakan kalau sakit segera dibawa ke puskesmasa atau tenaga kesehatan

supaya cepat mendapat pertolongan daan pengobatan.

6) Fungsi Religius

Keluarga Ny. S beragama Isalam, Keluarga Ny. S selalu sholat berjamaah di

masjid depan ruamhnya dan selalu mengikuti kagiatan pengajian dan yasinan

di lingkungan sekitarnya, kedua cucunya ssetiap sore juga selalu mengikuti

kegiatan mengaji di masjid.

7) Fungsi rekreasi

Bila ada waaaktu lunag keluarga Ny. S berkumpul dan melihat televisi

bersama dan kadang0kadang nereka menyempatkan diri untuk berjalan-jalan

bersama.

8) Fungsi reproduktif

Page 10: laporan UAP

Jumlah anak Ny. S sebanyak 4 orang dan semuanya sudah menikah dan

mempunyai keluaraga. 15 tahun yang lalu Ny.S mengikuti KB spiral dan

sekarang sudah dilepas. Sampai ssaat ini Ny. A masih mengikuti KB suntik

dan mempunyai 2 orang nak.tahun yang lalu, kemudian dilepas dan punya

anak keempat. Rencana Ny. S setelah anaknya berumur 1 bulan Ny.S

menggunakan KB suntik.

9) Fungsi afektif

Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota

keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga

yang membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha

membantunya, Ny. S tinggal bersam dengan Ny. A dan keluarganya jadi ada

yang memeberi perhatian kepada Ny. S. Ketiga anaknya yang lain juga

ssering mengunjungi Ny. S.

f. Stres Dan Koping Keluarga

1) Stresor jangka pendek dan panjang.

Keluarga Ny. S mengatakan saat ini maag dan darah rendah Ny. S masih

sering kambuh karena Ny. S sering makan tidak teratur.

2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap situasi stresor

Keluarga Ny. S percaya bahwa penyakit Ny. S bisa diobati dan mereka

berusaha untuk mencari alternatif pengobatan lain misalnya dengan ramuan

tradisional.

3) Strategi koping yang digunakan

Keluarga menerima keadaan ini dan berusaha untuk meningkatkan kesehatan

keluarga khusunya Ny. S.

4) Strategi adaptive disfungsional keluarga

Page 11: laporan UAP

Ny. S bila mempunyai beban pikiran yang agak berat selalu sulit untuk amkan

dan akhirnya maagnya kambuh.

g. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

1) Ny. S

Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan

bersih.

Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik

Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip

Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau

Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada : bentuk normal

Peru-paru : tidak ada bunyi jantung tambahan,

Perut : tidak asites, tidak ada masa

TD : 110/80 mmHg N: 88 x / mnt BB : 51 kg TB : 155 cm.

2) Ny. A

Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam, keadaan bersih.

Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, sklera non ikterik

Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip

Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau

Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada : bentuk normal

TD : 110/80 mmHg N: 80 x/mnt

Page 12: laporan UAP

BB: 55 kg TB :156 cm

3) An. Ai

Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan

bersih.

Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik

Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip

Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau

Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada : bentuk normal

N: 84 x/mnt BB: 25 kg TB : 130 cm

4) An. Aa

Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan

bersih.

Mata : beentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik

Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip

Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau

Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada : bentuk normal

N : 88 x/mnt BB : 28 kg TB : 120 cm

h. Harapan keluarga

Page 13: laporan UAP

Keluarga sangat berharap agar masalah keluarga yang dihadapi dapat

berkurang dan adanya bantuan dari petugas kesehatan untuk mengurangi

masalah tersebut.

2. ANALISA DAN SINTESA DATA

Page 14: laporan UAP

No Data Masalah Penyebab

1 DS : - Ny. S mengatakan kalau makan

pedas, asam dan makan tidak teratur perutnya terasa perih dan mual.

DO :- Ny. S sering makan tidak

teratur- BB sebelum 53 kg, BB saat

dikaji 51 kg.- T : 110 / 80 mmHg

-

Resiko tinggi kekambuhan

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

2 DS : - Ny. S mengatakan sejak 2 tahun

lalu sering merasakan nyeri punggung bawah terutama pagi hari saat bengun pagi, tapi sekarang sudah jarang kambuh

DO : - Ny. S minum 4 gelas / hari yaitu

susu dan air putih- Ny. S setiap pagi berjalan-jalan- Ny. S setiap hari minum ramuan

tradisional rebusan kumuis kucing

DS :- Ny. S mengatakan bila

kecapekan dan telat makan kepalanya pusing dan badan lemes kemudian saat ditensi 80/60 nnHg

DO :- Ny. S mengatakan sering makan

tidak teratur- Ny. S jarang ada yanag

membantu ditokonya saat berjualan.

- TD : 110 / 80 nnHg

Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri

Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi)

kuramg pemgetahuan tentang metode penghilang nyeri

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota kwluarga

Page 15: laporan UAP

3. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

1.

2.

3.

Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga

Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang metode penghilang nyeri

Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan

ketidakmampua keluarga merawat anggota keluarga

Page 16: laporan UAP

4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

a. Teknik Skoring

Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

KRITERIA SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah (bobot 1)

3 : actual

2 : resiko

1 : sejahtera

2/3 x 1 = 2/3

Ny. S mengatakan kalau makan pedas dan asam serta makan tidak teratur perutnya terasa perih dan mual. Sakit ini sering kambuh

Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

2/2 x 2 =2 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak.

Potensi masalah untuk dicegah

( bobot 1 )

Skala :

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

2/3 x 1 = 1 Sejak sakit Ny. S mengjindari makan pedaas dan asam serta berusaha untuk makan teratur dan membuat ramuan tradisional.

Menonjolnya masalah (bobot1)

Skala :

2 : Berat, segera ditangani

1 : Tidak perlu segera ditangani

0 : Tidak dirasakan

2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan penyakit maag yang diderita Ny. S sering kambuh sehingga perlu segera ditangani.

Total 4 1/3

Page 17: laporan UAP

Diagnosa Keperawatan : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan

dengan kurang pengetahuan tentang metode penghilang nyeri

KRITERIA SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah

( bobot 1 )

3 : actual

2 : resiko

1 : sejahtera

2/3 x 1 =2/3 Keluarga mengatakan Ny. S sering merasakan nyeri di punggung bawah sejak suaminya meninggal 2 tahun lalu

Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

1/2 x 2 =1 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak

Potensi masalah untuk dicegah

( bobot 1)

Skala:

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

2/3 x 1 =2/3 Ny. S sering berjalan-jalan pad pagi hari sambil ke pasar, Ny. S juga setiap hari membuat ramuan tradisional rebusan kumis kucing untuk mencegah sakit kejunya

Menonjolnya masalah(bobot1)

Skala :

2 : Berat, segera ditangani

1: Tidak perlu segera ditangani

0 : Tidak dirasakan

1/2 x 1 =1/2 Keluarga mengatakan sekarang nyeri (keju) Ny. S sudah jarang kembuh sehingga tidak perlu segera ditangani.

Total 2 5/6

Page 18: laporan UAP

Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan

ketidakmampua keluarga merawat anggota keluarga

KRITERIA SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah

( bobot 1 )

3 : actual

2 : resiko

1 : sejahtera

2/3 x 1 =2/3 Keluarga mengatakan Ny. S sering makan tidak teratur, pusing dan badan lemes, saat ditensi 80/60 mmHg.

Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

1/2 x 2 =1 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak

Potensi masalah untuk dicegah

( bobot 1)

Skala:

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

233 x 1 =1 Ny. S berusaha untuk makan teratur dan berolahraga (berjalan-jalan) pagi hari

Menonjolnya masalah(bobot1)

Skala :

2 : Berat, segera ditangani

1: Tidak perlu segera ditangani

0 : Tidak dirasakan

1/2 x 1 =1/2 Keluarga mengatakan Ny. S masih sering pusing dan badan terasa lemes juga makan tidak teratur ssssehingga perlu segera ditangani.

Total 3 1/6

Page 19: laporan UAP

b. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore

1

2

3

Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan

dengan kurang pengetahuan tentang metode penghilang

nyeri

4 1/6

3 1/6

2 5/6

Page 20: laporan UAP

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga

Tujuan Khusus Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan keluarga mampu mahami tentang maag dan nutrisinya

Verbal pengetahuan

Keluarga dapat

- Menjelaskan pengertian maag

- Menjelaskan penyebab maag

- Menjelaskan tanda dan gejala maag

- Menjelaskan dampak dari maag

- Menjelaskan cara pencegahan maag

- Menjelaskan makanan yang harus dihindari (nutrisi untuk penderita maag)

1. Kontrak dengan keluarga (waktu dan topik)

2. Kaji pengetahuan keluarga tentang maag

3. Diskusikan dengan keluarga tentang maag, penyebab, tanda dan gejala, dampak, cara pencegahan dan nutrisi untuk lansia penderita maag

4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan

5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah diberikan selama diskusi.

6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham

7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.

Page 21: laporan UAP

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampua keluarga merawat

anggota keluarga.

Tujuan Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan (saat implementasi) keluarga mampu memahami tentang darah rendah (hipotensi)

Verbal pengetahuan

Keluarga dapat :

1. Menjelasakan pengertian darah rendah

2 Menjelaskan penyebab darah rendah

3. Menjelaskan gejala darah rendah

4. Menjelaskan cara perawatan penderita darah rendah

1. Kontrak dengan keluarga

2. Kaji pengetahuan keluarga tentang darah rendah

3. Diskusikan dengan keluarga tentang darah rendah, penyebab, tanda dan gejala dan cara perawatannya dirumah.

4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan

5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham

7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.

Page 22: laporan UAP

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode

penghilang nyeri

Tujuan Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan (saat implementasi) keluarga mampu memahami tentang keju linu

Verbal pengetahuan

Keluarga dapat :

1. Menjelasakan pengertian keju linu

2 Menjelaskan penyebab keju linu

3. Menjelaskan tanda dan gejala

4. Menjelaskan cara perawatan keju linu

5. Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari penderita keju linu

1. Kontrak dengan keluarga

2. Kaji pengetahuan keluarga tentang keju linu

3. Diskusikan dengan keluarga tentang kaju linu, penyebab, tanda dan gejala, cara perawatan dan hal yang harus dihindari penderita keju linu

4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan

5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham

7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.

Page 23: laporan UAP

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga

Hari / Tanggal Pukul Implementasi

Selasa

18– 07-2006

Rabu

19-07-2006

18.30 – 19.00 WIB

09.00-09.30

WIB

1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.

2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga tentang maag

3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang maag yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak, cara pencegahan, dan nutrisi untuk lansia penderita maag serta mengajarkan tehnik relaksasi

4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum jelas.

5. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi.

6. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan.

7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi yang belum jelas

1. Melakukan kontrak dengan keluarga tentang contoh menu untuk lansia penderita maag

2. Melakukan pertemuan dengan membahas menu untuk lansia penderita maag

3. Memberiakn pujian terhadap kamampuan memahami materi

4. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi

Page 24: laporan UAP

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga.

Hari / Tanggal Pukul Implementasi

Selasa

18– 07- 2006

19.00 – 19.30

WIB

1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.

2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga tentang darah rendah

3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang darah rendah yang

meliputi, penyebab, tanda dan gejala, dampak dan cara pencegahannya

4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum jelas.

5. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi.

6. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan.

7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi yang belum jelas

8. Melakukan terminasi pada keluarga dengan mengevaluasi secara jelas dan singkat

mengenai materi yang telah diberikan

Page 25: laporan UAP

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode

penghilang nyeri

Hari / Tanggal Pukul Implementasi

Rabu

19– 07- 2006

09.30-09.45

WIB

1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.

2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga

tentang keju linu

3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan

membahas tentang keju linu yang meliputi, penyebab, tanda dan gejala, cara

perawatan dan hal yang harus dihindari serta tehnik relaksasi

4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk

menanyakan hal yang belum jelas.

5. Menanyakan materi yang telah disampaikan

sebagai evaluasi.

6. Memberikan pujian terhadap kemampuan

memahami materi yang diberikan.

Page 26: laporan UAP

7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi

yang belum jelas

8. Melakukan terminasi pada keluarga dengan mengevaluasi secara jelas dan singkat

mengenai materi yang telah diberikan

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga

Hari /

Tanggal

Pukul Catatan Perkembangan

Rabu

19-07-2006

09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan sudah mengerti tentang maag dan akan berusaha untuk makan teratur

O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,cara pencegahan maag

dengan kata-katanya sendiri

- Ny. S sudah

mencoba untuk sarapan pagi dengan makan roti

- Ny. S sudah

Page 27: laporan UAP

mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan , anjurkan untuk makan teratur.

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga.

Hari /

Tanggal

Pukul Catatan Perkembangan

Rabu

19-07-2006

09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan senang dapat belajar mengenai darah rendah dan penatalaksanaannya

sehingga lebih tahu mengenai darah rendah

O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan

dengan kata-katanya sendiri

Page 28: laporan UAP

- Ny. S sudah

mencoba untuk berolahraga (jalan-jalan) pada pagi hari

- Ny. S sudah

mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan, anjurkan untuk makan dan olahraga teratur.

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode

penghilang nyeri

Hari /

Tanggal

Pukul Catatan Perkembangan

Rabu 09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan lebih mengerti tentang keju linu

Page 29: laporan UAP

19-07-2006 O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara perawatan

keju linu dengan kata-katanya sendiri

- Ny. S sudah

mencoba untuk berolahraga (jalan-jalan) pada pagi hari

- Ny. S setiap hari

membuat rebusan kumis kucing yang diminum airnya

- Ny. S sudah

mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan, anjurkan untuk makan dan olahraga teratur.

Page 30: laporan UAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MAAG ( GASTRITIS )

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006

pada keluarga Ny. S ditemukan masalah ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga ( Ny. S ) yang sakit, walaupun Ny. S sudah tahu kalau makan

tidak teratur dapat menyebabkan maagnya kambuh namun Ny. S masih tetap saja

makan tidak teratur.

2. Prioritas masalah edukatif

Kurangnya pemahaman tentang maag dan kebutuhan nutrisi lansia

3. Diagnosa edukatif

Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga

4. Topik/pokok bahasan

Maag dan kebutuhan nutrisi lansia

5. Sasaran

Keluarga Ny. S

6. Tujuan

b. Tujuan umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang magg dan

nutrisi umtuk lansia yang menderit maag, keluarga Ny. S mampu mengerti

dan memahami serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Tujuan khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :

1) Menjelaskan pengertian maag

2) Menyebutkan penyebab maag

3) Menyebutkan tanda dan gejala maag

4) Menyebutkan dampak maag

5) Menyebutkan cara pencegahan maag

Page 31: laporan UAP

6) Memenuhi kabutuhan nutrisi lansia.

7. Materi pembelajaran

a. Pengertian maag

b. Penyebab maag

c. Tanda dan gejala maag

d. Dampak maag

e. Cara pencegahan maag

f. Jenis makanan yang harus dihindari penderita maag

g. Pengobatan

8. Sarana

Leaflet

9. Strategi

Penyuluhan dilakukan dengan :

a. Menyiapkan materi

b. Melakukan kontrak dengan keluarga

c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif

d. Melakukan kegiatan :

Memulai kegiatan

Menyampaikan materi

Tanya jawab

Menutup kegiatan

10. Metode belajar

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

11. Evaluasi

Evaluasi sumatif

Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka. Materi evaluasi

meliputi :

Page 32: laporan UAP

a. Jelaskan pengertian maag

b. Sebutkan penyebab maag

c. Sebutkan tanda dan gejala maag

d. Sebutkan dampak maag

e. Sebutkan cara pencegahan maag

f. Jelaskan nutrisi untuk lansia

12. Jadwal kegiatan

No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat

1. Selasa/

18-07-06

18.30-

19.00

WIB

- Memulai kegiatan

- Menyampaikan

materi

- Tanya jawab

- Evaluasi

- Menutup kegiatan

Keluarga Ny.

S

Rumah

Ny. S, RT

02 RW 02

Dsn.

Ngrobyong

Ds. Jiwut

Blitar, Juli 2006

Mahasiswa

Lelita Atmawati

Page 33: laporan UAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DARAH RENDAH

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006

pada keluarga Ny. S ditemukan masalah yaitu Ny. S sering mengalami darah

rendah, walaupun Ny. S tahu salh satu penyebabnya yaitu makan tidak teratur

tetapi Ny. S tetap saja melakukannya.

2. Prioritas masalah edukatif

Kurangnya pemahaman tentang darah rendah

3. Diagnosa edukatif

Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga.

4. Topik/pokok bahasan

Darah rendah

5. Sasaran

Keluarga Ny. S

6. Tujuan

d. Tujuan umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang darah rendah,

keluarga Ny. S mampu mengerti dan memahami serta menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Tujuan khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :

1) Menjelaskan pengertian darah rendah

2) Menyebutkan penyebab darah rendah

3) Menyebutkan tanda dan gejala darah rendah

4) Menyebutkan cara perawatan darah rendah

Page 34: laporan UAP

7. Materi pembelajaran

a. Pengertian darah rendah

b. Penyebab darah rendah

c. Tanda dan gejala darah rendah

d. Cara perawatan darah rendah

8. Sarana

Leaflet

9. Strategi

Penyuluhan dilakukan dengan :

a. Menyiapkan materi

b. Melakukan kontrak dengan keluarga

c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif

d. Melakukan kegiatan :

Memulai kegiatan

Menyampaikan materi

Tanya jawab

Menutup kegiatan

10. Metode belajar

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

11. Evaluasi

Evaluasi sumatif

Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka, meliputi :

a. Jelaskan pengertian darah rendah

b. Sebutkan penyebab darah rendah

c. Sebutkan tanda dan gejala darah rendah

d. Sebutkan cara perawatan darah rendah

Page 35: laporan UAP

12. Jadwal kegiatan

No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat

1. Selasa/

18-07-06

19.00-

19.30

WIB

- Memulai kegiatan

- Menyampaikan

materi

- Tanya jawab

- Evaluasi

- Menutup kegiatan

Keluarga Ny.

S

Rumah Ny.

S, RT 02

RW 02 Dsn.

Ngrobyong

Ds. Jiwut

Blitar, Juli 2006

Mahasiswa

Lelita Atmawati

Page 36: laporan UAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJU LINU

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006

pada keluarga Ny. S ditemukan masalah yaitu Ny. S pernah menderita keju linu

yang terasa di punggung bawah terutama saat bangun tidur pagi hari tetapi

sekarang sudah jarang kambuh tetapi Ny. S masih tetap jarang minum air putih.

2. Prioritas masalah edukatif

Kurangnya pemahaman tentang keju linu

3. Diagnosa

Resiko ketidakefektifan penatalaksaan ( keju linu ) nyeri berhubungan dengan

kurang pengetahuan tentang metode penghilang nyeri

4. Topik/pokok bahasan

Keju linu

5. Sasaran

Keluarga Ny. S

6. Tujuan

a. Tujuan umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang keju linu,

keluarga Ny. S mampu mengerti dan memahami serta menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :

1) Menjelaskan pengertian keju limu

2) Menyebutkan penyebab keju linu

3) Menyebutkan tanda dan gejala keju linu

4) Menyebutkan cara perawatan keju linu

5) Menyebutkan cara perawatan keju linu

Page 37: laporan UAP

7. Materi pembelajaran

a. Pengertian keju linu

b. Penyebab keju linu

c. Tanda dan gejala keju linu

d. Cara perawatan keju linu

e. Hal-hal yang harus diperhatikan

8. Sarana

Leaflet

9. Strategi

Penyuluhan dilakukan dengan :

a. Menyiapkan materi

b. Melakukan kontrak dengan keluarga

c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif

d. Melakukan kegiatan :

Memulai kegiatan

Menyampaikan materi

Tanya jawab

Menutup kegiatan

10. Metode belajar

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

11. Evaluasi

Evaluasi sumatif

Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka, meliputi :

a. Jelaskan pengertian keju linu

b. Sebutkan penyebab keju linu

c. Sebutkan tanda dan gejala keju linu

d. Sebutkan cara perawatan keju linu

e. Sebutkan hal-hal yang ahrus diperhatikan penderita keju linu

Page 38: laporan UAP

12. Jadwal kegiatan

No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat

1. Rabu/

19-07-06

9.00-

9.30

WIB

- Memulai kegiatan

- Menyampaikan

materi

- Tanya jawab

- Evaluasi

- Menutup kegiatan

Keluarga Ny.

S

Rumah Ny.

S, RT 02

RW 02 Dsn.

Ngrobyong

Ds. Jiwut

Blitar, Juli 2006

Mahasiswa

Lelita Atmawati

Page 39: laporan UAP

MATERI MAAG

1. Pengertian maag

Maag atau sakit lambung adalah rusaknyalapisan dinding lambung yang

disebabkan oleh sekresi asam lambng yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan

gejala yang dapat sembuh sendiri

2. Penyebab maag

a. Kebiasaan atau pola makan tidak teratur

b. Merokok, minum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein

c. Stress psikologis yang berat

d. Terlalu banyak menkonsumsi obat-obatan yang dapat merangsang asam lambung

(obat penurun panas)

3. Tanda dan gejala maag

a. Nyeri pada ulu hati

b. Kram pada perut

c. Lesu, mual dan muntah

d. Perut terasa penuh walaupun belum makan

e. Nafu makan berkuang sehingga berat badan cendderung turun

4. Dampak maag

a. Peradangan saluran pencernaan yang merangsang muntah dan berak darah

b. Syok

c. Terjadi luka pada lambung

d. Salah satu penyebab anemia karena kekurangan vitamin B12

5. Cara pencegahan maag

a. Mengatur pola makan yang sehat dan teratur

b. Makan makanan yang sehat, bersih dan bergizi

c. Menghindari makanan yang pedas dan asam

d. Menghindari stres yng berlebihan

e. Mengatur diit dengan kebutuhan nutrisi

Page 40: laporan UAP

6. Jenis makan yang harus dihindari penderita maag

a. Makanan yang banyak mengandung gas

b. Makanan yang merngsng pengeluaran asam lambung

c. Makanan yang sulit dicerna

d. Makanan yag secara tidak langsung merusak dinding lambung

e. Makanan yang melemahkan klep keronkongan bawah

7. Pengobatan

Resep pertama :

a. Bahan

5 buah bengkoang

Seujung sendok teh garam

b. Proses pembuatan

Buah bengkuang dikupas terlabih dahulu kemudian diparut dan diperas

usahakan sampai menghasilkan satu gelas ukuran 2240-250 cc, selanjutnya

tanbahkan garam kemudian aduk sampai rata.

c. Dosis

2 kali satu gelas (pagi dn sore) sesudah makan

Resep kadua

a. Bahan

5 potong tipis-tipis temulawak

2 siung baawng putih

½ gelas air putih

b. Proses pembuatan

Temulawak dan baawang putih diiris tipis-tipis lalu direbus semua bahan ke

daldam ½ gelas air ukuraaan 240-250 cc hingga tinggal setengahnya

c. Dosis

2 kasli 1 gelas (pagi dan sore) sesudah makan

Page 41: laporan UAP

Menu Seimbang Untuk Lansia Sehat

1. Menu

Menu adalah susunan hidangan yang dipersiapkan atau disajikan pada waktu akan

makan

Manu seimbang untuk lanjut usia adalah susunan makanan yang mengandung

cukup semua unsur gizi yang dibutuhkan lanjut usia.

2. Syarat menu seimbang

a. Mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yng terdiri

dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur

b. Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh lanjut usia adalah

1700 kalori (karbohidrat 1020 kalori, lemak 340 kalori, protein 340

kalori)

c. Jumlah minuman yang dituhkan yaitu 1500-2000 cc.Dianjurkan untuk

mengandung tinggi serat

d. Menggunakan bahan makanan tinggi kalsium, zat besi

e. Membatasi penggunaan garam

f. Makanan sebaiknya mudah dikunyah

3. Contoh menu untuk lansia

Waktu Bahan makanan URT Kalori

Pagi

(06.00-7.00)

10.00

Siang

- Kentang

- Susu

- Kacang hijau

- Biskuit

- Nasi

- Telur ayam

- Sayur gambas

2 biji sedang

1 gelas

5 sdmkn

8 buah

½ gelas

2 butir

1 mangkok

175

130

160

175

321

75

40

Page 42: laporan UAP

16.00

Sore

malam

- Pepaya

- Nasi

- Tempe/ tahu

- Sayur gambas

- Pisang ambon

- susu

1 potong

½ gelas

1 potong

1 mangkok

1 buah

1 gelas

40

325

40

40

40

130

Total 1700

4. Jenis dan macam bahan makanan

a. Karbohidrat (1 satuan penukar mengandung 175 kalori )

Bahan makanan Berat (G) URT

Nasi

Bubur beras

Nasi jangung

Kentang

Biskuit

Roti putih

Kraker

Maizena

Tepung beras

Tepung singkong

Tepung sagu

Tepung hunkwe

100

400

100

200

50

80

50

40

50

40

40

50

40

¼ gels

2 gelas

¾ gelas

2 biji sdg

4 buah

4 iris

5 buah bsr

8 sdm

8 sdm

8 sdm

7 sdm

8 sdm

7 sdm

Page 43: laporan UAP

b. Protein ( 1 satuan penukar mengandung 80 kalori )

Bahan makanan Berat (G) URT

Daging sapi

Daging ayam

Telur ayam

Ikan segar

Ikan asin

Udang basah

Kacang kedelai

Tahu / tempe

50

50

75

50

25

50

25

40

1 ptg sdg

1 ptg sdg

2 butir

1 ptg sdg

1 ptg sdg

¼ gls

2,5 sdm

2 ptg sdg

c. Buah-buahan

Bahan makanan Berat (G) URT

Vokad

Apel

Anggur

Duku

Jeruk manis

Nangka masak

Pepaya

Pisang ambon

Pisang raja

Sawo

semangka

50

75

75

75

100

50

100

50

50

50

100

½ buah bsr

½ buh bsr

1`0 biji

15 buah

2 buah sdg

3 biji

1 ptg sdg

1 buah sdg

1 buah sdg

1 buah

1 ptg

d. Sayuran

Bahan Makanan

Bayam Buncis

Kangkung Tomat

Gambas Labu air

Kecipir muda Kembang kol

Page 44: laporan UAP

MATERI DARAH RENDAH

1. Pengertian darah rendah

Suatukeadaan dimna tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan

darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala pusing dan pingsan

2. Penyebab darah rendah

a. Jumlah darah yang kurang dlam pembuluh darah

b. Pelebaran pembuluh darah

c. Konsumsi makanan yang seimbang

d. Pedarahan yang hebat atau setelh menderita suatu penyakit.

3. Tanda dan gejala darah rendah

a. pusing

b. Cepat lelah dan tidak bertenaga

c. Pandngan jadi gelap dan berkunang-kunang sampai pingsan

d. Bingung atau linglung

4. Cara perawatan darah rendah

a. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi (sayuran dn buah-buahan, daging,

susu). Dapat juga diit makanan tinggi garam atau tinggi kafein

b. Lakukan olahraga yang teratur untuk membantu pompa darah ke jantung ke

seluruh tubuh

c. Lakukan pemeriksaan tekanan darah yang teratur untuk mengetahui tingkat

gangguan drah rendah

d. Pertahankan masukan cairan yang baik melalui minuman dan makanan

e. Perhatikan perubahan posisi yang mendadak dari posisi tidur ke duduk atau

sebaliknya

f. Minum obat-obatan gejala drah rendah secara teratur sesuai petunjuk dokter.

Page 45: laporan UAP

MATERI KEJU LINU

1. Pengertian keju linu

Salah satu gejala dari penyakit yang mengenai sendi dan otot

2. Penyebab keju linu

a. Karena penumpukan asam laktat

b. Karena penumpukan asam urat

c. Karena cidera

d. Karena proses menua

3. Tanda dan gejala keju linu karena proses menu

a. Nyeri pada punggung

bawah

b. Sering kesemutan

yang menjalaar ke kki yang terkena

c. Sering kesemutan

yang menjalar ke kaki yang terkena

4. Cara perawatan keju linu

a. Hindari membungkuk/ mengejan

b. Berbaring diranjang yang keras dan rata bila terdapat nyeri dan hindari

aktivitas yang memperberat nyeri

c. Kompres air hangat pada derah punggung bawah

d. Korset lumbal untuk mencegah gerakan tulang belakang yang berlebihan.

5. Hal-hal yang harus dihiperhatikan

a. Tidak boleh mengangkat terlalu berat

b. Tidak boleh terlalu membungkuk

c. Tidak mengejan saat BAB

d. Periksa secara rutin