PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : Nuning Afriyanti 05506131007 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2008 i
110
Embed
Laporan Tugas Akhir Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 Nuning
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
PROYEK AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
Nuning Afriyanti 05506131007
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2008
i
ii
iii
iv
PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535
Oleh :
Nuning Afriyanti 05506131007
ABSTRAK
Tujuan proyek ahkir ini adalah untuk membuat prototype pemberi pakan ikan otomatis berbasis mikrokontroller. Kendali mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega8535 dan ATMega8 yang difungsikan untuk mengendalikan kerja motor serta untuk menentukan penyetingan jam.
Metode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah pengembagan alat pemberi pakan ikan berbasis mikrokontroller ATMega8535. Adapun langkah-langkah yang digunakan yaitu analisis kebutuhan alat, pembuatan mekanik serta kontrol dan pengambilan data. Perancangan sistem ini terdiri dari 5 bagian yaitu : sistem minimum mikrokontroller ATMega8535 dan mikrokontroller ATMega8, driver relay dan rangkaian driver relay serta catu daya. Sistem minimum mikrokontroller ATMega8535 digunakan sebagai kendali utama yaitu untuk menjalankan motor, sedangkan ATMega8 digunakan untuk penyetingan jam digital. ULN2804A digunakan sebagai antarmuka antara mikrokontroller dengan rangkaian daya (motor). Sedangkan rangkaian driver relay berfungsi mengatur aktif tidaknya motor power window sebagai pembuka dan penutup kran, jalan nya rel (baik maju atau mundur), serta untuk memutar piringan.
Berdasarkan pengujian dan unjuk kerja dari alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis mikrokontroller ATMega8535 telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan rancangan yaitu mampu menebarkan pelet secara otomatis berdasarkan setingan waktu yang telah ditentukan. Pada saat alat ini bekerja bobot pelet yang dikeluarkan sangat bergantung pada lama tidak nya waktu membuka kran tersebut.
v
MOTTO
”Barang siapa melihat kemungkaran maka hendaknya dia mengubah
dengan tangan nya (kekuasaan Nya ), jika tidak bisa maka dengan
lisannya, jika tidak bisa juga maka dengan hatinya dan itulah
selemah-lemahnya iman”.(Al-Hadist)
”Jangan Menoreh kebelakang terlalu lama, cukuplah pandang
sekilas untuk tentukan langkah kedepan yang lebih baik ” .
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (Q>S. Al-Insyiroh : 6-7)
vi
Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya ku ini
untuk :
Orang tuaku tercinta, terimakasih untuk do’a serta bimbingan yang telah
engkau berikan padaku, kasih sayangmu akan selalu terkenang
sepanjang usiaku.
Adik-adik ku yang selalu menjadi sumber inspirasi serta motivasi untuk
ku selalu berjuang. Kalian semua pahlawan kecil ku.
Seluruh keluarga ku tercinta, doa kalian lah yang mampu menjadikan ku
Gambar 21. Rangkaian Mikrokontroller ATMega8535, ATMega8 dan Driver motor ULN2804A
44
3. Rangkaian display jam, menit dan detik
Rangkain display jam, menit dan detik digunakan sebagai settingan waktu
dan penampil detik lewat LCD (Liquid Crystal Display). Semua IC yang ada
pada rangkaian ini mendapat supplay tegangan +5 volt. Pengaturan setting
waktu dilakukan pada tombol pada Push Button yang ada pada rangkain
setting waktu. Pemasangan potensio pada rangkaian ini dimaksudkan sebagai
pengaturan cahaya dari LCD. Pada rangkaian ini, digunakan 5 buah tombol
Push Button yang terdiri dari interupt, enter, jam, menit, detik. Salah satu kaki
dari tombol-tombel tersebut di pararel dan mendapat inputan dari sumber.
Tombol Push Button ini berfungsi sebagai inputan mikrokontroller.
jam
menit
5VOLT
Y1
4MHZ
RV5k
enter
ATMega8
26
24 23456
27287
23
25
11
1415
1922
181716
20
81312219
101
PC3(ADC3)
PC1(ADC1) PD0(RXD)PD1(TXD)
PD2(INT0)PD3(INT1)
PD4(T0)PC4(ADC4)PC5(ADC5)VCC
PC0(ADC0)
PC2(ADC2)
PD5(T1)
PB0PB1
PB5GND
PB4PB3PB2
AVCC
GNDPD7PD6AREFPB6(XTAL1)PB7(XTAL2)PC6(RESET)
R1
10k
detik
LCD
13121110987
14
654321
D6D5D4D3D2D1D0
D7
ERWRS
VEEVDDVSS
100n
30p
30p
interupt
SW1
5Volt
Gambar 22. Rangkaian display jam, menit dan detik.
45
Tabel 4. Daftar komponen pada rangkaian display jam, menit dan detik
NO KOMPONEN JUMLAH (Buah)
1 IC ATMega8 1
2 Potensio 1
3 LCD 1
4 Resistor 1
5 Push Button 5
6 Kabel Secukupnya
4. Driver Relay (ULN2804A)
Rangkaian driver/penggerak yang digunakan pada Proyek akhir ini
berfungsi sebagai antarmuka antara mikrokontroller dengan rangkaian daya
(motor). Selain berfungsi sebagai antarmuka rangkaian ini juga berfungsi
sebagai pengaman atau isolasi antara rangkaian daya dengan mikrokontroller
sehingga bila terjadi kerusakan pada rangkaian daya maka mikrokontroller
tidak mengalami kerusakan.
Komponen utama pembentuk rangkaian driver berupa IC ULN2804A
yang merupakan transistor darlington. Susunan rangkaian driver ditunjukan
pada gambar berikut :
Piringan
Pow er Relay(Port.C0)
Piringan(PORT.C5)
Pow er Relay
Rel Mundur(PORT.C4)
ULN2804A
2345678
12
1413
15161718
1110
1
9
2B3B4B5B6B7B8B
7C
5C6C
4C3C2C1C
8CCOM
1B
GND
Rel Mundur
Kran Tutup(Port.C2)
12Volt
Rel Maju(PORT.C3)
Kran Buka(Port.C1)
Kran Tutup
Kran Buka
Rel Maju
Gambar 23. Rangkaian Driver Motor ULN2804A
46
5. Rangkaian Driver Relay
Rangkaian ini berfungsi mengatur aktif tidaknya power window sebagai
pembuka dan penutup kran, jalan nya rel (baik maju atau mundur), serta untuk
memutar piringan. Rangkaian ini mempunyai input 12 Volt. Rangkaian driver
pada sistem pemberi pakan ikan otomatis ini menggunakan prinsip kerja
transistor sebagai saklar yang nantinya sebagai masukan relay, dimana driver
ini bekerja apabila ada masukan dari rangkaian pengontrol (mikrokontroller
ATMega8535). Apabila output dari Mikrokontroller ATMega8535 berlogika
“1” maka transistor akan berada pada mode jenuh (saturasi), sehingga relay
akan bekerja mengaktifkan motor power window
Namun apabila output dari mikrokontroller berlogika “0”, maka transistor
akan berada pada mode operasi cut off (mati), sehingga motor power window
dalam kondisi off. Gambar rangkaian driver relay ini ditunjukkan pada gambar
berikut ini :
VCC.12V
RELAY1
34
5
68
712
RELAY3
34
5
68
712
MOTOR POWER WINDOW
1 2
VCC.12V
GND
KRAN BUKA(PORTC.1)
KRAN TUTUP(PORTC.2)
VCC.12V
POWER RELAY(PORTC.0)RELAY2
34
5
68
712
Gambar 24. Rangkaian Driver Relay (pada kran)
47
D. Rencana Pengujian
Tujuan pengambilan data adalah untuk mengetahui kebenaran rangkaian
dan mengetahui kondisi komponen, alat, serta hasil dari pengujian dari alat itu
sendiri.
1. Langkah-langkah pengambilan data
a. Menghubungkan keluaran dari rangkaian power ke sumber tegangan
220V.
b. Menghidupkan saklar.
c. Menjalankan alat dan melakukan pengujian sesuai dengan tabel
pengujian alat.
2. Alat dan bahan yang digunakan
Multimeter analog digunakan untuk mengukur besar tegangan pada rating
logika 1 atau 0.
3. Perencanaan tabel pengujian
Dalam pengujian, diadakan pengamatan mengenai rangkaian driver catu
daya dan jumlah bobot pelet yang tertebar dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian Alat
Pada sistem pemberi pakan ikan otomatis berbasis mikrokontroller
ATMega8535 ini, dalam pengambilan data dilakukan pengamatan pada tiap-
tiap bagian atau blok. Untuk dapat melakukan pengamatan, dilakukan
pengukuran pada masing-masing blok sistem ataupun komponen yang
digunakan sehingga dapat dihasilkan perbandingan antara teoritis dan secara
prakteknya.
1. Pengujian Perangkat Keras
a. Blok Driver
Relay yang digunakan memiliki spesifikasi 28V-5A-8pin. Penggunaan
jenis ini dimaksudkan agar hardware masih dapat bekerja untuk
melakukan pensaklaran pada beban yang berdaya 350 W,dan 12 Volt dc,
yaitu power window.
Apabila rangkaian mendapatkan logika 1 dari rangkaian
mikrokontroler, maka saklar di dalam relay dalam keadaan hubung (ON).
Hal tersebut menyebabkan beban output yang dalam hal ini adalah motor
power window akan aktif.
Rangkaian driver dirancang dengan menggunakan transistor dan relay.
Rangkaian ini memanfaatkan transistor sebagai saklar elektronis yang
dapat menghidupkan serta mematikan relay. Setelah mencapai tegangan
49
kerja (yaitu 0,7 Volt untuk VBE) transistor akan berfungsi sebagai saklar
tertutup . Jika arus basis lebih besar atau sama dengan IB, maka titik kerja
transistor ada pada ujung garis beban, Vcc akan kecil dan transistor
bekerja pada daerah jenuh seperti sebuah saklar yang tertutup dan dapat
mengaktifkan relay. Saat kumparan relay mendapatkan arus listrik, inti
besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak relay sehingga
menjadi tertutup. Dengan menutupnya kontak relay akan melewatkan
tegangan AC 220V ke power window atau DC 12 Volt sehingga
pengendali yang ditujukan akan menyala (on).
Relay yang ada dalam sistem ini difungsikan untuk mengaktifkan
motor power window dengan beban 12V DC, maka digunakan relay yang
mempunyai nilai 5 Amp/ 28Volt, dengan perhitungan :
P. max = I × V (3)
= 5 Amp × 28 Volt
= 140 Watt
Dimana : P.max = Daya maksimal (Watt)
I = Arus (Ampere)
V = Tegangan (Volt)
Walaupun spesifikasi relay yang digunakan sesungguhnya terlalu
besar untuk beban yang hanya 12 Volt DC, namun hal itu dilakukan
karena untuk kehandalan relay. Dengan kapasitas maksimum relay yang
50
mencapai nilai beban yang baik untuk relay sebesar 140 Watt, maka untuk
mengaktifkan power window yang hanya 12V DC sangat aman.
Tabel 5. Data hasil pengujian rangkaian driver motor
pada mikrokontroller ATMega8535
No Data PORTC Relay1 Relay2 Relay3 Relay4 Relay5 Relay6 Ket
1. 00000011 Aktif Aktif Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Kran
Buka
2. 00000101 Aktif Tidak
aktif Aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Kran
Tutup
3. 00001001 Aktif Tidak
aktif
Tidak
aktif Aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Rel
maju
4. 00100001 Aktif Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif Aktif
Putar
Piringan
5. 00010001 Aktif Tidak
aktif
Tidak
aktif
Tidak
aktif Aktif
Tidak
aktif
Rel
Mundur
Tabel 6. Data hasil pengujian rangkaian driver motor kran
pada mikrokontroller ATMega8535
Masukan
PORTC.1 PORTC.2
Tegangan Keluaran
Yang Menuju Ke Motor Kondisi
0 0 0 Volt Kondisi awal
1 0 12 Volt Kran Buka
0 1 12 Volt Kran Tutup
1 1 0 Volt Diam
51
Tabel 7. Data Hasil Pengujian Rangkaian Driver Motor Rel
pada mikrokontroller ATMega8535
Masukan
PORTC.3 PORTC.4
Tegangan Keluaran
Yang Menuju Ke Motor Kondisi
0 0 0 Volt Kondisi Awal
1 0 12 Volt Rel Maju
0 1 12 Volt Rel Mundur
1 1 0 Volt Diam
Tabel 8. Data Hasil Pengujian Untuk Jumlah Pelet Yang keluar Dari Kran
No Lama Waktu Alat
Bekerja (Second)
Bobot Pelet
Yang Keluar (Gram)
1. 10 Detik 190 Gram
2. 15 Detik 210 Gram
3. 25 Detik 250 Gram
Tabel diatas menjelaskan tentang waktu yang diperlukan oleh kran untuk
bekerja, selama proses membuka. Lama tidak nya kran membuka sangatlah
tergantung pada setingan waktu yang ada pada programnya. Sehingga jumlah
bobot pelet yang keluar pun akan sangat dipengaruhi oleh rentang waktu
tersebut. Untuk memperoleh hasil penebaran yang merata pada kolam atau
tambak, maka diperlukan takaran yang tepat pula. Dengan takaran yang tepat,
maka ikan-ikan yang ada didalam nya akan memperoleh makanan secara
merata.
52
Tabel 9. Data Kesesuaian Antara Jam Yang Sesungguhnya dengan Jam pada Tampilan LCD
Hari
Ke
Jam Yang
Sesungguhnya
Jam Pada
Tampilan LCD
Selisih
Waktu
1. 19 : 49 : 52 19 : 49 : 52 -
2. 20 : 49 : 52 20 : 49 : 52 -
3. 21 : 30 : 22 21 : 30 : 21 1 detik
4. 22 : 30 : 21 22 : 30 : 19 2 detik
5. 23 : 30 : 20 23 : 30 : 18 2 detik
Berdasarkan data jam pada tabel 8 diatas, terlihat bahwa selisih waktu
untuk tabel no 1 dan 2 dapat dikatakan nol. Sehingga jam yang ada pada
tampilan LCD telah menujukkan jam yang real atau tampilan jam yang
sesungguhnya. Akan tetapi pada pengambilan data yang seterusnya, ternyata
tampilan pada LCD menunjukkan perubahan. Yaitu dengan adanya perubahan
selisih waktu ±2 detik.
b. Catu Daya
Pada rangkaian catu daya ini terdiri dari transformator dioda CT
sebagai penyearah gelombang penuh, kapasitor sebagai filter, dan IC
regulator. Rangkaian catu daya yang dibuat tersebut menghasilkan
tegangan +5V dan 12V. Catu daya +5V digunakan untuk mencatu
rangkaian-rangkaian pada sistem mikrokontroller ATMega8535 sedangkan
12V digunakan untuk mencatu relay, motor power window serta kipas
pendingin. Fungsi transformator (trafo) dalam rangkaian catu daya adalah
53
sebagai penurun tegangan jala-jala (220V AC) menjadi 15V AC, atau
biasa disebut sebagai trafo step down. Hasil keluaran trafo disearahkan
oleh dioda dan diberi kapasitor untuk menghilangkan ripple dari
penyearah dioda tersebut.
Untuk mendapatkan tegangan yang stabil sesuai yang diinginkan
digunakan IC regulator. IC LM7805 digunakan untuk menghasilkan
tegangan sebesar +5V DC. IC LM7812 digunakan untuk menghasilkan
tegangan sebesar +12 V DC.
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tegangan catu daya melalui
multimeter. Pengamatan tersebut menghasilkan tegangan yang tidak jauh
berbeda dari tegangan keluaran yang diinginkan. Pada bagian ini akan
diamati tegangan keluaran dari transformator dan tegangan keluaran dari
IC regulator LM7805 dan LM7812 nantinya akan menjadi tegangan
sumber.
Tabel 10. Data Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya
Output Trafo Output
IC LM7805
Output IC
LM7812
Output IC
LM7812
15 Volt 4.95 Volt 11.5 Volt 11.5 Volt
2. Pengujian Perangkat Lunak
Perangakat lunak digunakan untuk mengendalikan kineja dari
mikrokontroller dalam mengendalikan seluruh sistem pemberi pakan ikan
otomatis ini disusun dengan menggunakan bahasa BASCOM.
54
a. Inisialisasi Variabel
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai perintah untuk
melakukan insialisasi variabel – variabel yang nantinya akan
digunakan untuk mendeklarasikan Subroutin yang nantinya akan
digunakan dalam perancangan program. Berikut ini merupakan petikan
program pada ATMega8535 sebagai program pengendali motor.
1. $regfile = "m8535.dat" 2. $crystal = 8000000 .’--------Inisialisasi Variabel---------------- 2. Declare Sub Kerja_kran 3. Declare Sub Kerja_rel1 4. Declare Sub Kerja_rel2 5. Declare Sub Kerja_rel3 a. Konfigurasi Port
6. Config Portc = output 7. Config Portd = input
Program diatas digunakan untuk melakukan konfigurasi port-port
yang digunakan. Konfigurasi pada baris 7 dan 8 digunakan untuk
melakukan konfigurasi pada port.c nibble bawah digunakan sebagai
output, sedangkan PORT.B nibble atas digunakan sebagai input .
c. Inisialisasi Port
8. Power1 Alias Portc.0 9. Kran_buka Alias Portc.1 10. Kran_tutup Alias Portc.2 11. Rel_maju Alias Portc.3 12. Rel_munduralias Portc.4 13. Putar Alias Portc.5 14. Mak_buka Alias Pind.2 15. Mak_tutup Alias Pind.1 16. Mulai Alias Pind.0 17. Mak_kran Alias Pind.3 18. Limit1 Alias Pind.4 19. Limit2 Alias Pind.5
55
20. Limit3 Alias Pind.6
Perintah diatas digunakan untuk melakukan inisialisai pada
masing–masing pin pada setiap port yang akan digunakan, sehingga
dapat memudahkan penggunaannya dalam program.
Sedangkan untuk inisialisasi variabel, konfigurasi port, dan
inisialisasi port pada ATMega8 yang digunakan untuk penyetingan
jam. Berikut ini merupakan petikannya.
d. Inisialisasi variabel
1. $regfile = "m8def.dat" 2. $crystal = 8000000 3. Declare Sub Hitung 4. Declare Sub Tampil 5. Dim Kondisi As Bit 6. Dim Detik_sat As Byte 7. Dim Detik_pul As Byte 8. Dim Menit_sat As Byte 9. Dim Menit_pul As Byte 10. Dim Jam_sat As Byte 11. Dim Jam_pul As Byte 12. Dim Cacah As Integer e. Konfigurasi port
21. Set_detik Alias Pind.0 22. Set_menit Alias Pind.1 23. Set_jam Alias Pind.3 24. Enter Alias Pind.4
B. Pembahasan
Alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis mikrokontroller ATMega8535
tersebut merupakan hasil perombakan dari alat pemberi pakan ikan yang
sudah ada dan diaplikasikan pada kolam ikan ataupun tambak ikan. Hasil dari
perancangan alat ini terdiri dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat
lunak (Software).
Perangkat keras (Hardware) pada alat ini dibuat dengan system mekanik
yang terbuat dari lempeng besi setebal 1 mm dan menggunakan beberapa
komponen didalamnya yang terdiri dari perangkat input, perangkat
pengendali, dan perangkat output. Pada perangkat input terdiri dari beberapa
tombol Push Button yang dipasang dan digunakan untuk memasukkan input
ke mikrokontroller. Sedangkan pada bagian output system terdiri dari
rangkaian driver motor untuk menggerakkan system mekanik yaitu motor
power window 12 Volt.
Dalam proses kerjanya, alat ini dijalankan dengan bantuan program
mikrokontroller yaitu BASCOM AVR dan untuk menghubungkan ke
hardware nya digunakan program ponyprog 2000. Program mikrokontroller
ini (BASCOM AVR) mempunyai peranan penting sebagai penggerak system
57
jalannya kerja alat secara keseluruhan baik dalam penyetingan jam atau pun
dalam menggerakkan motor-motor pada sistem.
Proses kerja alat ini tergantung pada settingan waktu yang telah
ditentukan. Penyetingan waktu dikerjakan dengan memberi input pada
mikrokontroller dan dengan output berupa tampilan pada LCD. Setelah waktu
setting dikerjakan, maka dengan sendirinya alat tersebut akan bekerja sesuai
dengan setting waktu yang telah ditentukan.
Adapun mekanisme kerja dari alat ini yaitu, pada saat settingan waktu
yang dilakukan di awal telah sesuai dengan settingan jam yang ada pada
program maka pada kran pun akan membuka untuk mengeluarkan pelet pada
tampungan pertama (dalam hal ini adalah galon). Setelah terbuka nya kran
selama beberapa detik, maka pelet yang telah keluar akan ditampung
dipiringan. Kemudian kran pun akan tertutup hingga menyentuh batasan limit.
Motor pada rel akan menggerakkan piringan untuk berjalan dan akan berhenti
setelah limit1 tersentuh. Kemudian dilanjutkan untuk memutar piringan yang
berfungsi untuk menebarkan pellet pada media yang telah ada, seperti kolam
ataupun tambak ikan. Setelah tertebar dalam kurun waktu yang telah
ditentukan, maka piringan pun berhenti dan akan kembali menuju kran untuk
menampung pellet kembali. Proses ini akan berlangsung hingga 2 kali atau
sampai station ke 3.
Penggunaan motor power window sangatlah tepat untuk memutar as untuk
ulir yang berfungsi menggerakkan pelet (pakan ikan) dari tempat tampung.
Banyaknya pelet yang keluar tergantung dari lamanya motor tersebut berputar.
58
Alat pemberi pakan ikan otomatis ini memiliki keunggulan salah satu
diantaranya yaitu, mempermudah pemilik tambak atau kolam dalam
pemberian pakan untuk ikan-ikan nya. Pemilik hanya mengeset waktu nya
diawal saja, selanjutnya program yang akan mengeksekusi untuk menjalankan
proses yang ada didalamnya. Akan tetapi dibalik itu semua, otomasi pemberi
pakan ikan ini, masih memiliki kekurangan yaitu untuk tampilan jam pada
LCD yang terkadang tidak tampak. Walaupun tampilan jam yang ada tidak
muncul, proses yang lain tidak akan terpengaruh. Atau dengan kata lain proses
pemberi pakan ikan ini akan tetap bekerja secara normal. Jam digital pada alat
ini, hanya digunakan sebagai saklar saja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengamati dan membahas Sistem Pemberi Pakan Ikan Otomatis
Berbasis Mikrokontroller ATMega8535 ini, sebagaimana telah dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dalam pembuatan rancang bangun penebar pakan ikan otomatis berbasis
mikrokontroler ATMega8535 terdiri dari beberapa rangkaian yaitu:
a. Rangkaian catu daya.
b. Rangkaian driver relay (ULN2804A).
c. Rangkaian sistem minimum mikrokontroller ATMega8535.
d. Rangkaian sistem minimum mikrokontroller ATMega8.
2. Unjuk kerja dari alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis
mikrokontroller ATMega8535 telah menunjukkan hasil sesuai dengan
yang diharapkan, yaitu :
a. Alat dapat menebarkan pakan ikan yang berupa pelet secara
otomatis jika setingan waktu yang ditentukan telah sesuai dengan
jam atau tampilan waktu pada LCD (Liquid Crystal Display) dalam
hal ini pukul 06.00 dan 16.00 .
b. Jika setingan waktu telah sesuai maka motor akan bekerja secara
otomatis. begitu, maka sistem ini pun akan bekerja untuk
60
menebarkan pakan ikan yang berlangsung selama 10 detik dengan
berat pelet yang tertebar ±250 gram.
B. Keterbatasan Alat
1. Alat ini akan bekerja ketika mendapatkan sumber listrik 220Volt, sehingga
bila terjadi gangguan seperti pemadaman listrik maka system pada alat ini
pun tidak akan bekerja sebagaimana mestinya. Selain itu juga settingan
waktunya pun harus dilakukan kembali karena system ini akan mereset
ulang saat terjadi gangguan (listrik padam).
2. Adanya selisih waktu pada tampilan LCD dengan jam yang sesungguhnya
akan menyebabkan ketidak akuratan jam.
3. Ukuran alat yang masih terbatas dengan spesifikasi panjang 2 m, lebar
0.5 m, serta tinggi 1.5 m hanya mampu melayani luasan kolam atau
tambak dengan 2 x 2 meter.
C. Saran-Saran
1. Jika memungkinkan gunakan sumber cadangan lain sebagai pengganti
ketika listrik dari PLN terjadi gangguan (pemadaman listrik secara tiba-
tiba), seperti genset.
2. Sebaiknya ukuran panjang serta tinggi rancang bangun prototype harus
menyesuaikan dengan area tambak ataupun kolam yang ada.
61
3. Untuk lebih menyempurnakan tampilan jam, sebaiknya menggunakan
RTC (Real Time Clock). Hal ini dimaksudkan agar jam pada tampilan
LCD akan sesuai dengan kondisi jam yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Eko Putra, Agfianto.(2002). Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media. Foster, Bob. (2003). FISIKA SMU KELAS 3. Jakarta : Erlangga. Sukir,dkk.(2007). Pemberi Pakan Ikan Berbasis Mikrokontroller AT89S52.
Yogyakarta : Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Wahyudin, Didin.(2007). Belajar Mudah Mikrokontroller AT89s52 Dengan
Bahasa Basic Menggunakan Bascom M-8051. Malvino A.P, Ph. D., Barmawi M, Prof. Ph. D., Tjia M.O.,PH, 1992.Prinsip-
prinsip Elektronika Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga. Wardhana, Lingga.(2006). Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
ATMega8535. Yogyakarta : Andi Offset. Wasito.(1986). Kumpulan Data Penting Komponen Elektronika. Jakarta:
10. Power1 Alias Portc.0 11. Kran_buka Alias Portc.1 12. Kran_tutup Alias Portc.2 13. Rel_maju Alias Portc.3 14. Rel_munduralias Portc.4 15. Putar Alias Portc.5 16. Mak_buka Alias Pind.2 17. Mak_tutup Alias Pind.1 18. Mulai Alias Pind.0 19. Mak_kran Alias Pind.3 20. Limit1 Alias Pind.4 21. Limit2 Alias Pind.5 22. Limit3 Alias Pind.6
139. Dim Kondisi As Bit 140. Dim Detik_sat As Byte 141. Dim Detik_pul As Byte 142. Dim Menit_sat As Byte 143. Dim Menit_pul As Byte 144. Dim Jam_sat As Byte 145. Dim Jam_pul As Byte 146. Dim Cacah As Integer
198. Hitung: 199. If Detik_sat = 10 Then 200. Detik_sat = 0 201. Incr Detik_pul 202. End If
203. If Detik_pul = 6 Then 204. Detik_pul = 0 205. Incr Menit_sat 206. End If
207. If Menit_sat = 10 Then 208. Menit_sat = 0 209. Incr Menit_pul 210. End If 211. If Menit_pul = 6 Then 212. Menit_pul = 0
213. Incr Jam_sat 214. End If
215. If Jam_sat = 10 Then 216. Jam_sat = 0 217. Incr Jam_pul 218. End If
219. If Jam_pul = 2 And Jam_sat = 4 Then 220. Jam_sat = 0 221. Jam_pul = 0 222. End If
223. If Jam_pul = 0 And Jam_sat = 6 And Menit_pul = 0 And Menit_sat = 0 And Detik_pul = 0 And Detik_sat = 0 Then
224. Set Portd.5 225. Else
226. If Jam_pul = 1 And Jam_sat = 6 And Menit_pul
= 0 And Menit_sat = 0 And Detik_pul = 0 And Detik_sat = 0 Then
227. Set Portd.5 228. Else 229. Reset Portd.5
230. End If 231. End If 232. Return 233. Timerover: 234. Incr Cacah 235. If Cacah = 4 Then 236. Cacah = 0 237. Incr Detik_sat 238. End If 239. If Detik_sat = 10 Then 240. Detik_sat = 0 241. Incr Detik_pul 242. End If 243. Timer1 = Nilai_timer 244. Return
245. Seting_jam: 246. Stop Timer1 247. Do 248. If Set_detik = 0 Then
249. Incr Detik_sat 250. End If 251. If Set_menit = 0 Then 252. Incr Menit_sat 253. End If 254. If Set_jam = 0 Then 255. Incr Jam_sat 256. End If 257. Waitms 100 258. Gosub Hitung 259. Gosub Tampil 260. Loop Until Enter = 0 261. Start Timer1 262. Return 263. End 264. ’ End Program
TL/DD/6932
CO
P472-3
Liq
uid
Cry
sta
lD
ispla
yC
ontro
ller
July 1995
COP472-3 Liquid Crystal Display Controller
General DescriptionThe COP472–3 Liquid Crystal Display (LCD) Controller is a
peripheral member of the COPSTM family, fabricated using
CMOS technology. The COP472-3 drives a multiplexed liq-
uid crystal display directly. Data is loaded serially and is held
in internal latches. The COP472-3 contains an on-chip oscil-
lator and generates all the multi-level waveforms for back-
planes and segment outputs on a triplex display. One
COP472-3 can drive 36 segments multiplexed as 3 x 12
(4(/2 digit display). Two COP472-3 devices can be used to-
gether to drive 72 segments (3 x 24) which could be an 8(/2
digit display.
FeaturesY Direct interface to TRIPLEX LCDY Low power dissipation (100 mW typ.)Y Low costY Compatible with all COPS processorsY Needs no refresh from processorY On-chip oscillator and latchesY Expandable to longer displaysY Operates from display voltageY MICROWIRETM compatible serial I/OY 20-pin Dual-In-Line package and 20-pin SO
Block Diagram
TL/DD/6932–1
COPSTM and MICROWIRETM are trademarks of National Semiconductor Corporation.
C1996 National Semiconductor Corporation RRD-B30M56/Printed in U. S. A. http://www.national.com
Absolute Maximum RatingsVoltage at CS, DI, SK pins b0.3V to a9.5V
Voltage at all other Pins b0.3V to VDDa0.3V
Operating Temperature Range 0§C to 70§C
Storage Temperature b65§C to a150§CLead Temp. (Soldering, 10 Seconds) 300§C
DC Electrical CharacteristicsGND e 0V, VDD e 3.0V to 5.5V, TA e 0§C to 70§C (depends on display characteristics)
Parameter Conditions Min Max Units
Power Supply Voltage, VDD 3.0 5.5 Volts
Power Supply Current, IDD (Note 1) VDDe5.5V 250 mA
VDDe3V 100 mA
Input Levels
DI, SK, CS
VIL 0.8 Volts
VIH 0.7 VDD 9.5 Volts
BPA (as Osc. in)
VIL 0.6 Volts
VIH VDDb0.6 VDD Volts
Output Levels, BPC (as Osc. Out)
VOL 0.4 Volts
VOH VDDb0.4 VDD Volts
Backplane Outputs (BPA, BPB, BPC)
VBPA, BPB, BPC ON During VDDbDV VDD Volts
VBPA, BPB, BPC OFF BPa Time (/3 VDDbDV (/3 VDDaDV Volts
VBPA, BPB, BPC ON During 0 DV Volts
VBPA, BPB, BPC OFF BPb Time )/3 VDDbDV )/3 VDDaDV Volts
Segment Outputs (SA1 E SA4)
VSEG ON During 0 DV Volts
VSEG OFF BPa Time )/3 VDDbDV )/3 VDDaDV Volts
VSEG ON During VDDbDV VDD Volts
VSEG OFF BPb Time (/3 VDDbDV (/3 VDDaDV Volts
Internal Oscillator Frequency 15 80 kHz
Frame Time (Int. Osc.d192) 2.4 12.8 ms
Scan Frequency (1/TSCAN) 39 208 Hz
SK Clock Frequency 4 250 kHz
SK Width 1.7 ms
DI
Data Setup, tSETUP 1.0 ms
Data Hold, tHOLD 100 ns
CS
tSETUP 1.0 ms
tHOLD 1.0 ms
Output Loading Capacitance 100 pF
Note 1: Power supply current is measured in stand-alone mode with all outputs open and all inputs at VDD.
Note 2: DVe0.05VDD.
http://www.national.com 2
Absolute Maximum RatingsIf Military/Aerospace specified devices are required,
please contact the National Semiconductor Sales
Office/Distributors for availability and specifications.
Voltage at CS, DI, SK Pins b0.3V to a9.5V
Voltage at All Other Pins b0.3V to VDDa0.3V
Operating Temperature Range b40§C to a85§C
Storage Temperature b65§C to a150§CLead Temperature
(Soldering, 10 seconds) 300§C
DC Electrical CharacteristicsGND e 0V, VDD e 3.0V to 5.5V, TA e b40§C to a85§C (depends on display characteristics)
Parameter Conditions Min Max Units
Power Supply Voltage, VDD 3.0 5.5 Volts
Power Supply Current, IDD (Note 1) VDDe5.5V 300 mA
VDDe3V 120 mA
Input Levels
DI, SK, CS
VIL 0.8 Volts
VIH 0.7 VDD 9.5 Volts
BPA (as Osc. In)
VIL 0.6 Volts
VIH VDDb0.6 VDD Volts
Output Levels, BPC (as Osc. Out)
VOL 0.4 Volts
VOH VDDb0.4 VDD Volts
Backplane Outputs (BPA, BPB, BPC)
VBPA, BPB, BPC ON During VDDbDV VDD Volts
VBPA, BPB, BPC OFF BPa Time (/3 VDDbDV (/3 VDDaDV Volts
VBPA, BPB, BPC ON During 0 DV Volts
VBPA, BPB, BPC OFF BPb Time )/3 VDDbDV )/3 VDDaDV Volts
Segment Outputs (SA1 E SA4)
VSEG ON During 0 DV Volts
VSEG OFF BPa Time )/3 VDDbDV )/3 VDDaDV Volts
VSEG ON During VDDbDV VDD Volts
VSEG OFF BPb Time (/3 VDDbDV (/3 VDDaDV Volts
Internal Oscillator Frequency 15 80 kHz
Frame Time (Int. Osc.d192) 2.4 12.8 ms
Scan Frequency (1/TSCAN) 39 208 Hz
SK Clock Frequency 4 250 kHz
SK Width 1.7 ms
DI
Data Setup, tSETUP 1.0 ms
Data Hold, tHOLD 100 ns
CS
tSETUP 1.0 ms
tHOLD 1.0 ms
Output Loading Capacitance 100 pF
Note 1: Power supply current is measured in stand-alone mode with all outputs open and all inputs at VDD.
Note 2: DV e 0.05 VDD.
http://www.national.com3
Dual-In-Line Package
TL/DD/6932–2Top View
Order Number COP472MW-3 or COP472N-3
See NS Package Number M20A or N20A
Pin Description
CS Chip select
VDD Power supply (display voltage)
GND Ground
DI Serial data input
SK Serial clock input
BPA Display backplane A (or oscillator in)
BPB Display backplane B
BPC Display backplane C (or oscillator out)
SA1ESC4 12 multiplexed outputs
FIGURE 2. Connection Diagram
TL/DD/6932–3
FIGURE 3. Serial Load Timing Diagram
TL/DD/6932–4
FIGURE 4. Backplane and Segment Waveforms
TL/DD/6932–5
FIGURE 5. Typical Display Internal Connections
Epson LD-370
http://www.national.com 4
Functional DescriptionThe COP472-3 drives 36 bits of display information orga-
nized as twelve segments and three backplanes. The
COP472-3 requires 40 information bits: 36 data and 4 con-
trol. The function of each control bit is described below.
Display information format is a function of the LCD intercon-
nections. A typical segment/backplane configuration is illus-
trated in Figure 5, with this configuration the COP472-3 will
drive 4 digits of 9 segments.
To adapt the COP472-3 to any LCD display configuration,
the segment/backplane multiplex scheme is illustrated in
Table I.
Two or more COP472-3 chips can be cascaded to drive
additional segments. There is no limit to the number of
COP472-3’s that can be used as long as the output loading
capacitance does not exceed specification.
TABLE I. COP472-3 Segment/Backplane
Multiplex Scheme
Bit NumberSegment, Data to
Backplane Numeric Display
1 SA1, BPC SH
2 SB1, BPB SG
3 SC1, BPA SF
4 SC1, BPB SEDigit 1
5 SB1, BPC SD
6 SA1, BPB SC
7 SA1, BPA SB
8 SB1, BPA SA
9 SA2, BPC SH
10 SB2, BPB SG
11 SC2, BPA SF
12 SC2, BPB SEDigit 2
13 SB2, BPC SD
14 SA2, BPB SC
15 SA2, BPA SB
16 SB2, BPA SA
17 SA3, BPC SH
18 SB3, BPB SG
19 SC3, BPA SF
20 SC3, BPB SEDigit 3
21 SB3, BPC SD
22 SA3, BPB SC
23 SA3, BPA SB
24 SB3, BPA SA
25 SA4, BPC SH
26 SB4, BPB SG
27 SC4, BPA SF
28 SC4, BPB SEDigit 4
29 SB4, BPC SD
30 SA4, BPB SC
31 SA4, BPA SB
32 SB4, BPA SA
33 SC1, BPC SPA Digit 1
34 SC2, BPC SP2 Digit 2
35 SC3, BPC SP3 Digit 3
36 SC4, BPC SP4 Digit 4
37 not used
38 Q6
39 Q7
40 SYNC
SEGMENT DATA BITS
Data is loaded in serially, in sets of eight bits. Each set of
segment data is in the following format:
SA SB SC SD SE SF SG SH
Data is shifted into an eight bit shift register. The first bit of
the data is for segment H, digit 1. The eighth bit is segment
A, digit 1. A set of eight bits is shifted in and then loaded into
the digit one latches. The second set of 8 bits is loaded into
digit two latches. The third set into digit three latches, and
the fourth set is loaded into digit four latches.
CONTROL BITS
The fifth set of 8 data bits contains special segment data
and control data in the following format:
SYNC Q7 Q6 X SP4 SP3 SP2 SP1
The first four bits shifted in contain the special character
segment data. The fifth bit is not used. The sixth and sev-
enth bits program the COP472-3 as a stand alone LCD driv-
er or as a master or slave for cascading COP472-3’s. BPC
of the master is connected to BPA of each slave. The fol-
lowing table summarizes the function of bits six and seven:
Q7 Q6 Function BPC Output BPA Output
1 1 Slave Backplane Oscillator
Output Input
0 1 Stand Alone Backplane Backplane
Output Output
1 0 Not Used Internal Oscillator
Osc. Output Input
0 0 Master Internal Backplane
Osc. Output Output
The eighth bit is used to synchronize two COP472-3’s to
drive an 8(/2-digit display.
http://www.national.com5
LOADING SEQUENCE TO DRIVE A 4(/2-DIGIT DISPLAY
Steps:
1. Turn CE low.
2. Clock in 8 bits of data for digit 1.
3. Clock in 8 bits of data for digit 2.
4. Clock in 8 bits of data for digit 3.
5. Clock in 8 bits of data for digit 4.
6. Clock in 8 bits of data for special segment and control
function of BPC and BPA.
0 0 1 1 SP4 SP3 SP2 SP1
7. Turn CS high.
Note: CS may be turned high after any step. For example to
load only 2 digits of data, do steps 1, 2, 3, and 7.
CS must make a high to low transition before loading data in
order to reset internal counters.
LOADING SEQUENCE TO DRIVE AN
8(/2-DIGIT DISPLAY
Two or more COP472-3’s may be connected together to
drive additional segments. An eight digit multiplexed display
is shown in Figure 7. The following is the loading sequence
to drive an eight digit display using two COP472-3’s. The
right chip is the master and the left the slave.
Steps:
1. Turn CS low on both COP472-3’s.
2. Shift in 32 bits of data for the slave’s four digits.
3. Shift in 4 bits of special segment data: a zero and three
ones.
1 1 1 0 SP4 SP3 SP2 SP1
This synchronizes both the chips and BPA is oscillator
input. Both chips are now stopped.
4. Turn CS high to both chips.
5. Turn CS low to master COP472-3.
6. Shift in 32 bits of data for the master’s 4 digits.
7. Shift in four bits of special segment data, a one and
three zeros.
0 0 0 1 SP4 SP3 SP2 SP1
This sets the master COP472-3 to BPA as a normal
backplane output and BPC as oscillator output. Now
both the chips start and run off the same oscillator.
8. Turn CS high.
The chips are now synchronized and driving 8 digits of dis-
play. To load new data simply load each chip separately in
the normal manner, keeping the correct status bits to each
NATIONAL’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT
DEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF NATIONAL
SEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or 2. A critical component is any component of a life
systems which, (a) are intended for surgical implant support device or system whose failure to perform can
into the body, or (b) support or sustain life, and whose be reasonably expected to cause the failure of the life
failure to perform, when properly used in accordance support device or system, or to affect its safety or
with instructions for use provided in the labeling, can effectiveness.
be reasonably expected to result in a significant injury
to the user.
National Semiconductor National Semiconductor National Semiconductor National SemiconductorCorporation Europe Hong Kong Ltd. Japan Ltd.1111 West Bardin Road Fax: a49 (0) 180-530 85 86 13th Floor, Straight Block, Tel: 81-043-299-2308Arlington, TX 76017 Email: [email protected] Ocean Centre, 5 Canton Rd. Fax: 81-043-299-2408Tel: 1(800) 272-9959 Deutsch Tel: a49 (0) 180-530 85 85 Tsimshatsui, KowloonFax: 1(800) 737-7018 English Tel: a49 (0) 180-532 78 32 Hong Kong
National does not assume any responsibility for use of any circuitry described, no circuit patent licenses are implied and National reserves the right at any time without notice to change said circuitry and specifications.
SP
EC
IFIC
AT
ION
S S
UB
JEC
T T
O C
HA
NG
E W
ITH
OU
T N
OT
ICE
H
APEM, PO BOX 8288, HAVERHILL, MA USA 01835-0788 TOLL FREE: (877) 246-7890 FAX: (781) 245-4531 E-mail: [email protected] H1
MICRO-LIMIT SWITCHES
SP
EC
IFIC
AT
ION
S S
UB
JEC
T T
O C
HA
NG
E W
ITH
OU
T N
OT
ICE
H
APEM, PO BOX 8288, HAVERHILL, MA USA 01835-0788 TOLL FREE: (877) 246-7890 FAX: (781) 245-4531 E-mail: [email protected]
Free positionPosition of the switch actuator when no force isapplied.
Operating positionThe position of the actuator when the contact snaps.
Overtravel positionThe final position of the actuator.
Release positionThe position of the actuator when the contact snapsback from the operating position to original position.
Contact opening gapThe distance between the open contact pair.
PretravelThe distance between free and operating positions.
OvertravelThe distance the actuator travels after the contactactuates.
Movement differentialThe distance from the operating to release position ofthe actuator.
Free travelThe distance between the release and free positions.
Back travelThe distance between the overtravel and releasepositions.
Total travelThe sum of pretravel and overtravel.
Operating forceThe force required to cause snap action of contact.
End operating forceThe force to be applied to keep the actuator in theallowed final position.
Release forceThe force applied to the actuator at the moment thecontact snaps back from the operating position.
Differential forceThe difference between the operating force and therelease force.
Mechanical lifeThe minimum number of actuations with no load onthe switch.
Electrical lifeThe minimum number of actuations at rated voltage,rated current and resistive load at 20°C ambienttemperature.
FORCE vs.TRAVELDIAGRAM
1 free position2 operating position3 overtravel position4 release position
A total travelB free travelC back travelD pretravelE overtravelF movement differential
I total forceII operating forceIII differential forceIV release force
DEFINITIONS OF TERMS
MICRO-LIMIT SWITCHESMicro-limit pushbutton switches are used in many applications including microwave ovens,vending machines, copy and fax machines, medical and security equipment, computer peripheralsand many others. They are characterized by close tolerance precision switching positions and longservice life. APEM micro-limit switches are 100% electronic tested prior to shipment to insureproper operation and conformance with specifications.
SP
EC
IFIC
AT
ION
S S
UB
JEC
T T
O C
HA
NG
E W
ITH
OU
T N
OT
ICE
H
APEM, PO BOX 8288, HAVERHILL, MA USA 01835-0788 TOLL FREE: (877) 246-7890 FAX: (781) 245-4531 E-mail: [email protected] H3
Operating temperature: -40°C to +85°CContact gap: < .118" (3mm)
Tracking resistance: >PTI 175
SP
EC
IFIC
AT
ION
S S
UB
JEC
T T
O C
HA
NG
E W
ITH
OU
T N
OT
ICE
H
APEM, PO BOX 8288, HAVERHILL, MA USA 01835-0788 TOLL FREE: (877) 246-7890 FAX: (781) 245-4531 E-mail: [email protected] H9
MB SERIES - MICRO-LIMIT SWITCHES
ORDER FORMAT M B D 5 B 1
Series Circuit & quick-connect terminals Switch rating Actuator style Length
MB D Normally open (solder terminal) 5 10(1.5)A 250 VAC A Pin actuator ActuatorE Normally closed (solder terminal) B Hinge actuator lengthF Change-over (solder terminal) C Roller actuator and fixedG Normally open (p.c. terminal) position-H Normally closed (p.c. terminal) (see tableJ Change-over (p.c. terminal) below)
Side view (w/solder terminal) Normally closed P.C. terminal
SEMICONDUCTORTECHNICAL DATA
OCTAL PERIPHERALDRIVER ARRAYS
PIN CONNECTIONS
Order this document by ULN2803/D
A SUFFIXPLASTIC PACKAGE
CASE 707
6
9
8
7
5
4
3
2
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Gnd
1MOTOROLA ANALOG IC DEVICE DATA
The eight NPN Darlington connected transistors in this family of arraysare ideally suited for interfacing between low logic level digital circuitry (suchas TTL, CMOS or PMOS/NMOS) and the higher current/voltagerequirements of lamps, relays, printer hammers or other similar loads for abroad range of computer, industrial, and consumer applications. All devicesfeature open–collector outputs and free wheeling clamp diodes for transientsuppression.
The ULN2803 is designed to be compatible with standard TTL familieswhile the ULN2804 is optimized for 6 to 15 volt high level CMOS or PMOS.
MAXIMUM RATINGS (TA = 25°C and rating apply to any one device in thepackage, unless otherwise noted.)
Rating Symbol Value Unit
Output Voltage VO 50 V
Input Voltage (Except ULN2801) VI 30 V
Collector Current – Continuous IC 500 mA
Base Current – Continuous IB 25 mA
Operating Ambient Temperature Range TA 0 to +70 °C
Storage Temperature Range Tstg –55 to +150 °C
Junction Temperature TJ 125 °C
RθJA = 55°C/WDo not exceed maximum current limit per driver.
ORDERING INFORMATION
D i
Characteristics
DeviceInput
Compatibility VCE(Max)/IC(Max)
OperatingTemperature
Range
ULN2803A TTL, 5.0 V CMOS50 V/500 mA TA = 0 to + 70°C
ULN2804A 6 to 15 V CMOS, PMOS50 V/500 mA TA = 0 to + 70°C
Motorola reserves the right to make changes without further notice to any products herein. Motorola makes no warranty, representation or guarantee regardingthe suitability of its products for any particular purpose, nor does Motorola assume any liability arising out of the application or use of any product or circuit, andspecifically disclaims any and all liability, including without limitation consequential or incidental damages. “Typical” parameters which may be provided in Motoroladata sheets and/or specifications can and do vary in different applications and actual performance may vary over time. All operating parameters, including “Typicals”must be validated for each customer application by customer’s technical experts. Motorola does not convey any license under its patent rights nor the rights ofothers. Motorola products are not designed, intended, or authorized for use as components in systems intended for surgical implant into the body, or otherapplications intended to support or sustain life, or for any other application in which the failure of the Motorola product could create a situation where personal injuryor death may occur. Should Buyer purchase or use Motorola products for any such unintended or unauthorized application, Buyer shall indemnify and hold Motorolaand its officers, employees, subsidiaries, affiliates, and distributors harmless against all claims, costs, damages, and expenses, and reasonable attorney feesarising out of, directly or indirectly, any claim of personal injury or death associated with such unintended or unauthorized use, even if such claim alleges thatMotorola was negligent regarding the design or manufacture of the part. Motorola and are registered trademarks of Motorola, Inc. Motorola, Inc. is an EqualOpportunity/Affirmative Action Employer.
How to reach us:USA/EUROPE/Locations Not Listed : Motorola Literature Distribution; JAPAN : Nippon Motorola Ltd.; Tatsumi–SPD–JLDC, 6F Seibu–Butsuryu–Center,P.O. Box 20912; Phoenix, Arizona 85036. 1–800–441–2447 or 602–303–5454 3–14–2 Tatsumi Koto–Ku, Tokyo 135, Japan. 03–81–3521–8315
MFAX: [email protected] – TOUCHTONE 602–244–6609 ASIA/PACIFIC : Motorola Semiconductors H.K. Ltd.; 8B Tai Ping Industrial Park, INTERNET: http://Design–NET.com 51 Ting Kok Road, Tai Po, N.T., Hong Kong. 852–26629298