Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia dapat dikatakan berkembang cukup cepat, di padatiaptahunnyaterlihat bahwa banyak teknologi baru yang ditawarkan kepada masyarakat. Banyaknya teknologi baru yang muncul juga merupakan salah satu dampak dan solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi yang sa terutama pada bidang telekomunikasi. Layanan data, voice, wifi, IPT, video on merupakan beberapa layanan yang sudah menjadi kebutuhan primer para k Teknologi yang maju sudah tentu menggunakan media pendukung yang baik pula, sa satunya yaitu saluran transmisi. !ntuk memenuhi kebutuhan konsumen aka layanan tersebut tentunya dibutuhkan saluran tansmisi yang memiliki banyak keu salah satunyayaitu#iber $ptik.#iber $ptik merupakan saluran tansmisi yang menggunakan cahaya sebagai pembawa informasi, dan memiliki banyak keun Beberapa keunggulan fiber optik diantaranya yakni memiliki kecepatan transmisi %igabit per second, redaman yang rendah dibandingkan kabel tembaga, d bandwidth yang lebar, kelebihan ini lah yang membuat fiber optik men solusi untuk mewujudkan layanan teknologi diatas. 1.2 Tujuan a. &ampu merancang jaringan #TT'. b. &engetahui dan memahami perangkat"perangkat yang digunakan dalam mel perancangan jaringan #TT'. c. &ampu mengevaluasiperformansi jaringan#TT' yang sudah dirancang menggunakan parameter"parameter kelayakan sistem link power budget dan rise time budget. 1.3 Rumusan Masalah (umusan masalah yang terkait dengan perancangan jaringan yang akan dibuat adal a. Bagaimana cara merancang jaringan #TT'* b.+ata apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan jaringan #TT'* c. Perangkat apa saja yang digunakan dalam jaingan #TT'*
15

Laporan Tubes Kabel

Oct 08, 2015

Download

Documents

Laporan Teknik Perancangan Jaringan Akses Kabel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi di Indonesia dapat dikatakan berkembang cukup cepat, dimana pada tiap tahunnya terlihat bahwa banyak teknologi baru yang ditawarkan kepada masyarakat. Banyaknya teknologi baru yang muncul juga merupakan salah satu dampak dan solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi yang sangat tinggi, terutama pada bidang telekomunikasi. Layanan data, voice, wifi, IPTV, video on demand merupakan beberapa layanan yang sudah menjadi kebutuhan primer para komsumen. Teknologi yang maju sudah tentu menggunakan media pendukung yang baik pula, salah satunya yaitu saluran transmisi. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan layanan-layanan tersebut tentunya dibutuhkan saluran tansmisi yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu Fiber Optik. Fiber Optik merupakan saluran tansmisi yang menggunakan cahaya sebagai pembawa informasi, dan memiliki banyak keunggulan. Beberapa keunggulan fiber optik diantaranya yakni memiliki kecepatan transmisi hingga Gigabit per second, redaman yang rendah dibandingkan kabel tembaga, dan memiliki bandwidth yang lebar, kelebihan ini lah yang membuat fiber optik menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan layanan teknologi diatas.

1.2 Tujuan a. Mampu merancang jaringan FTTH.b. Mengetahui dan memahami perangkat-perangkat yang digunakan dalam melakukan perancangan jaringan FTTH.c. Mampu mengevaluasi performansi jaringan FTTH yang sudah dirancang menggunakan parameter-parameter kelayakan sistem link power budget dan rise time budget.

1.3 Rumusan MasalahRumusan masalah yang terkait dengan perancangan jaringan yang akan dibuat adalah:a. Bagaimana cara merancang jaringan FTTH? b. Data apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan jaringan FTTH?c. Perangkat apa saja yang digunakan dalam jaingan FTTH?d. Parameter apa yang digunakan dalam melakukan analisis performansi jaringan yang akan dirancang?

1.4 Manfaata. Dapat menggunakan layanan selain voice dan datab. Dapat memberikan kecepatan akses yang tinggi karena menggunakan saluran transmisi fiber optik.

1.5 Batasan MasalahBatasan masalah pada perancangan jaringan ini adalah:a. Lokasi yang digunakan sebagai studi kasus adalah Perumahan Batununggal.d. Perancangan Jaringan FTTH dengan jaringan eksisting.e. Analisis performansi jaringan hanya menggunakan parameter link power budget dan rise time budget.

1.6 Metodologi PenelitianMetode penelitian ang digunakan dalam proses perancangan jaringan ini diantaranya berikut:a. Studi literatur, yang berisikan pembahasan teoritis melalui studi leteratus dari buku-buku dan jurnal ilmiah yang bekaitan dengan FTTH.b. Analisis Masalah, menganalisa permasalahan berdasarkan dari literatur.c. Survey Data, melakukan pengumpulan data lapangan untuk keperluan proses perancangan jaringan.d. Perancangan model jaringan, dilakukannya perancangan FTTH pada daerah yang telah ditentukan setelah mendapatkan data yang didapatkan.e. Analisis jaringan, merupakan tahapan analisis berdasarkan link power budget dan rise time budget

BAB IIDASAR TEORI

2.1 Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi

2.2 Fiber To The Home(FTTH) Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilahTriple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara(jaringan telepon, PSTN) dan video dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.

Gambar 2.1 Arsitektur FTTHa. OLTOptical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi diantaranya melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia layanan dan sinyal optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif. Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan, atau biasa disebut dengan Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU).b. ODFOptical Distribution Frame (ODF) adalah Titikterminasi kabel fiber optik,sebagai tempat peralihan dari kabel fiber optik outdoor dengan kabel fiberoptik indoor dan sebaliknya.Fungsi lainnya sebagai titik koneksi perangkat ke ODN dan sebagai titik cross connect antara ODF-ODF.Wujud dari ODF adalah berbentuk rak dan dipasang di sisi sentral maupun disisi pelanggan.c. ODCODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO bisa di lapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam ruangan / di MDF Gedung HRB (Indoor), yang mempunyai fungsi sebagai berikut: Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk flesibilitas. Tempat Spliter. Tempat penyambungan.d. ODPOptical Distribution Pack merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.e. OTPOTP juga merupakan perangakat pasif yang dipasang dirumah pelanggan, yang mempunyai fungsi sebagai titik terminasi atau titik tambat akhir dari kabel drop.f. RosetRoset merupakan perangkat pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan, yang menjadi titik terminasi akhir dari ODP atau OTP.g. ONTOptical Network Terminal menyediakaninterfaceantara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONT menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk servicepelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONT diletakkan di sisi pelanggan.

2.3 Link Power BudgetLink Power Budget digunakan untuk mengetahaui redaman total yang diijinkan daya keluar pemancar dan sensitivitas penerima. Batasan redaman total tersbut diperhitungkan dari redaman konetor, sambungan, dan redaman dari serat itu sendiri sehingga dengan perhitungan redaman tersebut akan berpengaruh pada:1. Jarak transmisi pengirim dan penerima 2. Jumlah repeater yang dibutuhkan 3. Margin Loss yang diberikan Untuk menghitung Link power budget dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan : Pt = Daya keluaran sumber optik ( dBm) Pr = Sensitivitas daya maksimum detektor ( dBm) SM = Safety margin, 6 dB tot = Redaman Total sistem (dB) L = Panjang serat optik ( Km) c = Redaman Konektor (dB/buah) s = Redaman sambungan ( dB/sambungan) serat = Redaman serat optik ( dB/ Km) Ns = Jumlah sambungan Nc = Jumlah konektor Sp = Redaman Splitter (dB)

2.4 Rise Time BudgetRise time budget merupakan metode untuk menentukan batasan dispersi suatu link serat optik. Metode ini sangat berguna untuk menganalisa sistem transmisi digital. Tujuan metode ini adalah untuk menganalisa apakah unjuk kerja jaringan secara keseluruhan telah tercapai dan mampu memenuhi kapasitas kanal yang diinginkan. Umumnya degradasi total waktu transisi dari link digital tidak melebihi 70 persen dari satu periode bit NRZ (Non-Return-to-zero) atau 35 persen dari satu periode bit untuk data RZ (return-to-zero). Satu periode bit didefinisikan sebagai resiprokal dari data rate. Untuk menghitung Rise Time Budget dapat dihitung dengan rumus:+++Keterangan : = Rise time transmitter (ns) = Rise time receiver (ns) = bernilai nol (untuk serat optik single mode) = . . . .x L x Dm . . . .= Lebar spektral (nm) L = Panjang serat optik (Km) Dm = Dispersi Material (ps/nm.Km)

BAB IIIPERANCANGAN SISTEM

3.1 FlowchartMulai

Pembuatan proposal

Perbaikan proposal

ya

tidak

Survey lapangan dan pengumpulan data

Perancangan sistem

Pembuatan laporan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart PerancanganFlowchart pada gambar diatas ini dimulai dengan pembuatan proposal. Dalam pembuatan proposal dan disesuaikan dengan lokasi yang akan dirancang yakni perumahan buah batu. Apabila proposal telah diperiksa, dilanjutkan untuk revisi. Jika proposal sudah benar, maka dilanjutkan dengan survei lokasi dan pengumpulan data. Perancangan sistem dilakukan setelah data sudah terkumpul sesuai dengan lokasi yang sudah disurvei. Tahap terakhir pada perancangan jaringan akses kabel adalah pembuatan laporan.

3.2 Hasil Denah Lokasi

Gambar 3.2 : Denah LokasiGambar diatas merupakan denah lokasi yang kami gunakan sebagai studi kasus. Daerah yang kami gunakan yaitu perumahan Batununggal, tepatnya perumahan yang berada diantara Jl. Parakan Waas 2 dan Jl. Parakan Waas 4. Jumlah rumah yang berada pada daerah tersebut yakni berjumlah 34 premises. Dengan 28 rumah berstatus homes connected, 16 home passed. PremisesRumah tinggal atau tempat usaha, baik hunian satu unit maupun hunian multi-unit seperti apartemen dihitung sebagai satu tempat. Homes PassedJumlah potensi rumah atau bangunan yang operator memiliki kemampuan untuk menghubungkan di daerah layanan tersebut. Homes ConnectedJumlah rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan FTTH

Hasil survey menunjukkan bahwa pada daerah Jl. Parakan Waas 2 dan Jl.Parakan Waas 4 sudah terdapat jaringan eksisting FTTH. Hal tersebut ditandai oleh terdapatnya ODC dan dua ODP pada daerah tersebut. Masing-masing ODP terletak pada bagian depan Jl.Parakan Waas 4 dan pada bagian tengah Jl.Parakan Waas 2 dengan masing-masing kapasitas ODP sebanyak 20 core.

Gambar 3.3 Gambar ODC Gambar 3.4 Gambar ODP

3.3 Perangkat Kebutuhan Kabel Feeder

Konektor

Splitter

Kabel Distribusi Kabel Drop Kabel Patchcord

Roset

ONT/ONU

RJ 45

RJ 11

Kabel Coaxial

3.4 Perancangan Sitem Gambar dibawah ini merupakan gambaran umum perancangan Jaringan Fiber Optik diperumahan Batununggal Jl.Parakan Waas 2 dan Jl.Parakan Waas 4.

Gambar 3.4 Gambaran Umum Perancangan Jaringan Fiber Optik

3.5 Perhitungan3.5.1. Daya Sinyal di Penerima Loss Fiber (LF)LFduct= x f = 0.5 Km x 10,5 dB/Km = 5,25 dBLFindoor= x f = 0.21 Km x 2,7 dB/Km = 0. 567 dBLFtot= LFduct + LFindoor = 5,25 + 0.567 = 5,817 dB

Loss Sambungan Permanen (Loss Splice/LS)Loss maksimum setelah penyambungan adalah 0.1 dB/buah, makaLStot= Ns x Ls = 3 x 0.01 dB = 0.03 dB Loss connector (LC)Loss connector maksimal adalah 1 dB/buah, makaLCtot= Nc x Lc = 2 x 10,5 dB = 21 dB Loss Margin (M)Margin sistem biasanya diambil harga 3 dB Daya Sinyal yang diterima (Pr)Pr= Pt LFtot LStot LCtot M = -5dBm 5,817dB 0.03dB 21dB 3dB= -34,847dBm = -1,5421 Watt

3.5.2. Signal to Noise Ratio (S/N) Daya SinyalDaya sinyal = 2 [ Pr x R]2 = 2 (-1,5421 x 0.85)2 = 3,436 A

3.5.3. Link power budgettotal= L x serat + Nc x + Ns x s + Sp= 2km x 20 db/km + 2 x 2db + 3 x 0,1 + 10,5= 54,8Keterangan :L = panjang serat opticserat = redaman serat opticNc = jumlah konektorc = redaman konektorNs = jumlah sambungans = redaman sambunganSp = redaman splitter

3.5.4. BER (Bit Error Rate) Q = log -1 = 1,066 BER =

3.5.5. Rise Time Budget

= = 0,3Kami menggunakan Kode NRZ maka syarat layaknya sistem yaitu : tsistem ( 0,7/Laju Data ).Laju Data = 2 Mbps