I. OWNER REQUIREMENT Owner Requirement adalah ketentuan yang diinginkan oleh pemilik kapal / ship owner, yang selanjutnya dijadikan acuan dasar dalam merancang suatu kapal. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait dengan owner requirement, diantaranya : a. Kesesuaian antara kapal yang dirancang dengan permintaan ship owner. b. Kesesuaian antara kapal dengan daerah pelayaran yang ditentukan oleh ship owner. c. Kesesuaian kondisi dan kelas pelabuhan tempat singgah kapal sementara (sesuai yang direncanakan) dengan kondisi kapal, terutama ukuran utama kapal atau hal lain yang disyaratkan oleh pelabuhan yang bersangkutan. d. Analisa ekonomis yang dilakukan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik kapal, baik itu yang menyangkut unit biaya investasi kapal, unit biaya pembuatan kapal, ataupun biaya operasional kapal, dan lain-lain. Owner Requirement yang digunakan dalam Tugas Merancang I ini antara lain : 1. Jenis Kapal : Bulk Carrier 2. Jenis Muatan : Pasir Kuarsa 3. DWT : 7150 ton 4. Kecepatan Dinas: 13 knot 5. Radius Pelayaran : 939 NM 6. Rute : Pelabuhan Panjang (Lampung) – Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) 7. Daerah Pelayaran : Perairan Indonesia 8. Bunkering port : Lampung 9. Klasifikasi : BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) II. DATA KAPAL PEMBANDING Dalam proses menentukan ukuran utama kapal yang sesuai dengan ship owner, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Parametric Design Approach. Kegunaannya adalah untuk memperoleh ukuran utama yang dihasilkan dari regresi, digunakan sebagai parameter dalam merancang suatu kapal. Pencarian data kapal pembanding dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya : buku register kapal (diterbitkan oleh biro klasifikasi), internet, program software register kapal, dan lain-lain.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. OWNER REQUIREMENT
Owner Requirement adalah ketentuan yang diinginkan oleh pemilik kapal / ship
owner, yang selanjutnya dijadikan acuan dasar dalam merancang suatu kapal. Beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait dengan owner requirement, diantaranya :
a. Kesesuaian antara kapal yang dirancang dengan permintaan ship owner.
b. Kesesuaian antara kapal dengan daerah pelayaran yang ditentukan oleh ship owner.
c. Kesesuaian kondisi dan kelas pelabuhan tempat singgah kapal sementara (sesuai yang
direncanakan) dengan kondisi kapal, terutama ukuran utama kapal atau hal lain yang
disyaratkan oleh pelabuhan yang bersangkutan.
d. Analisa ekonomis yang dilakukan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik kapal, baik
itu yang menyangkut unit biaya investasi kapal, unit biaya pembuatan kapal, ataupun
biaya operasional kapal, dan lain-lain.
Owner Requirement yang digunakan dalam Tugas Merancang I ini antara lain :
1. Jenis Kapal : Bulk Carrier
2. Jenis Muatan : Pasir Kuarsa
3. DWT : 7150 ton
4. Kecepatan Dinas: 13 knot
5. Radius Pelayaran : 939 NM
6. Rute : Pelabuhan Panjang (Lampung) – Pelabuhan Tanjung Perak
(Surabaya)
7. Daerah Pelayaran : Perairan Indonesia
8. Bunkering port : Lampung
9. Klasifikasi : BKI (Biro Klasifikasi Indonesia)
II. DATA KAPAL PEMBANDING
Dalam proses menentukan ukuran utama kapal yang sesuai dengan ship owner,
salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Parametric Design Approach.
Kegunaannya adalah untuk memperoleh ukuran utama yang dihasilkan dari regresi,
digunakan sebagai parameter dalam merancang suatu kapal. Pencarian data kapal
pembanding dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya : buku register kapal
(diterbitkan oleh biro klasifikasi), internet, program software register kapal, dan lain-lain.
Adapun ukuran-ukuran utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan kapal
pembanding adalah :
A. Lpp (Length between perpendicular)
Panjang yang di ukur antara dua garis tegak yaitu, jarak horizontal antara
garis pada sumbu poros kemudi (After Perpendicular/ AP) dan garis tegak haluan
(Fore Perpendicular/ FP).
B. Loa (Length Of All)
Panjang seluruhnya dari kapal, yaitu jarak horizontal yang di ukur dari titik
terluar depan sampai titik terluar belakang kapal.
C. Bm (Moulded Breadth)
Adalah lebar terbesar yang diukur pada bidang tengah kapal (midship)
diantara dua sisi dalam kulit kapal untuk kapal-kapal baja atau kapal yang terbuat
dari logam lainnya. Untuk kulit kapal yang terbuat dari kayu atau bahan bukan logam
lainnya, diukur jarak antara dua sisi terluar kulit kapal (ketebalan material diikutkan).
D. H (Height)
Adalah jarak tegak yang diukur pada bidang tengah kapal (midship), dari atas
lunas sampai sisi atas balok geladak disisi kapal.
E. T (Draught)
Disebut juga dengan sarat Kapal, yaitu jarak tegak yang diukur dari sisi atas
lunas sampai ke permukaan air atau bagian badan kapal yang tercelup air.
F. DWT (Dead Weight Ton)
Adalah Perbedaan anatara displacement suatu kapal dengan massa kapal
kosong. Atau berat dari semua barang/benda yang bisa dipindahkan dari kapal.
Antara lain adalah jumlah massa dari muatan yang diangkut, bahan bakar, minyak
pelumas, air tawar, perbekalan, ABK atau penumpang, dll.
G. Vs (Service Speed)
Adalah kecepatan dinas, yaitu kecepatan rata-rata yang dicapai dalam
serangkaian dinas pelayaran yang telah dilakukan suatu kapal. Kecepatan ini juga
dapat diukur pada saat badan kapal dibawah permukaan air dalam keadaan bersih
(pada saat sea trial), dimuati sampai dengan sarat penuh, motor penggerak bekerja
pada keadaan daya rata-rata dan cuaca normal.
Berdasarkan Owner Requirement payload yang diinginkan adalah 6000 ton.
Kemudian dikonversikan ke dalam DWT dengan menggunakan pendekatan dimana DWT =
110% Payload. Untuk data kapal pembanding yang diambil dari Internet dan Program
Register Kapal terdapat beberapa kelas, antara lain : China Classification Society, Nippon
Kaiji Kyokai, Bureau Veritas, Germanischer Lloyd, Vietnam Shipping Register, dll ). Data yang
diambil berjumlah 30 kapal. Data kapal pembanding dengan 27% < DWT > 30% yang
didasarkan dari payload yang diinginkan oleh shipowner.
No. Nama Kapal Tipe Kapal DWT LPP B D T Tahun Pembuatan