LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Aufa Fauzan Hidayat NIM : 03111003091 Kelompok : 3 (Tiga) / Kamis siang I. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN CUKA APEL II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui cara pembuatan cuka apel dari buah apel dengan proses fermentasi. 2. Mengetahui bahan baku dan kondisi yang sesuai dalam pembuatan cuka apel. 3. Mengetahui manfaat dari cuka apel. III. DASAR TEORI 3.1 Cuka Apel Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah. Namun, saat panen raya, produksi buah apel menjadi melimpah sehingga banyak yang terbuang dan busuk. Harga apel pun menjadi anjlok. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya solusi pemanfaatan buah apel menjadi produk olahan yang dapat memperpanjang masa simpan serta dapat meningkatkan nilai ekonomis buah apel.buah apel juag 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN TETAPPRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Aufa Fauzan Hidayat
NIM : 03111003091
Kelompok : 3 (Tiga) / Kamis siang
I. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN CUKA APEL
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui cara pembuatan cuka apel dari buah apel dengan proses fermentasi.
2. Mengetahui bahan baku dan kondisi yang sesuai dalam pembuatan cuka apel.
3. Mengetahui manfaat dari cuka apel.
III. DASAR TEORI
3.1 Cuka Apel
Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah
penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang
memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel
dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah. Namun, saat
panen raya, produksi buah apel menjadi melimpah sehingga banyak yang terbuang
dan busuk. Harga apel pun menjadi anjlok.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya solusi pemanfaatan
buah apel menjadi produk olahan yang dapat memperpanjang masa simpan serta
dapat meningkatkan nilai ekonomis buah apel.buah apel juag dapat dikonsumsi
secara langsung namun pada cuka apel ada penambahan nutrisi pada pembuatan
cuka apel ini dimana apel yang telah dilakukan proses fermentasi menjadi cuka
apel menjadi minuman penambah stamina. Salah satu alternatifnya adalah dengan
mengolah apel menjadi cuka apel atau apple cider vinegar. Cuka apel merupakan
minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan
nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang
memberikan khasiat penyembuhan. Pada umumnya apel dikonsumsi dalam
keadaan segar, tetapi apel dapat juga diolah menjadi produk bernilai tinggi
contohnya: selai, dodol, cuka, dan sebagainya. Apel yang dapat diolah biasanya
jenis romebeauty dan ana. Apel mempunyai beberapa kandungan gizi, antara lain:
1
2
1. Provitamin A,Vit B dan Vit C
2. Mineral besi, kalsium, fosfor dan potassium (kalium)
3. Zat anti kanker
4. Pektin
5. Serat
Apel selain mudah didapat dan harganya relatif terjangkau, khasiatnya
sangat banyak. Buah ini efektif membunuh virus. Kandungan asam klorogenik,
vitamin c, pektin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi
Selain itu, zat sorbitol pada awal membantu pembuangan zat yang tidak
berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang air besar. Apel yang
digunakan untuk jus sebaiknya tidak di kupas. supaya zat gizi didalamnya tidak
ikut terbuang. Namun, anda harus yakin bahwa apel tersebut sudah dicuci bersih
dengan air yang mengalir (air keran) supaya sisa obat pembasmi hama yang
menempel pada kulit ikut terbuang.
Cuka Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya
yang mengandung mother & probiotik aktif. Apel (Malus sylvetris. Mill) adalah
tanaman tahunan dari daerah subtropis. Berbagai macam manfaat apel banyak
dilakukan atau di buat skala rumahan untuk memenuhi asupan nutrisi karena cuka
apel banyak mengandung manfaat Apel ada yang berkulit kuning, hijau,
kemerahan atau merah dan juga berdaging putih kekuningan,segar serta
mengandung air cukup tinggi. Cara Memilih/membeli cuka apel: Cuka apel (CA)
yang ada dipasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi dengan rekomendasi
kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya saja atau dari limbah
pabrik coctail yang diolah menjadi CA. Biasanya bening dan diperuntukan untuk
memasak. Menurut Dr. D.C. Jarvis, CA yang direkomendasikan untuk kesehatan
adalah:
1. Terbuat dari seluruh bagian apel (kulit & daging buah).
2. Berbau tajam khas CA, hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim
pencernaan.
3. Unfiltered dan Uhpasteurized (mengandung mother & probiotik aktif).
3
4. Alami dan tanpa zat additive seperti garam atau pengawet lainnya.
Rasa asam dari cuka apel membuatnya memiliki sifat membersihkan dan dapat
digunakan sebagai antiseptik. Cuka apel mengandung asam asetat yang membantu
menyingkirkan bakteri berbahaya dan jamur pada saluran pencernaan. Hal ini
membantu kerja pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan oleh usus. Cuka
apel juga mengandung pektin, merupakan serat yang larut dalam air, sehingga
membantu menyerap air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran pencernaan dan
membuangnya keluar dari tubuh.
3.2 Manfaat Cuka Apel dalam Kesehatan
Beberapa khasiat cuka apel untuk kesehatan yang telah dikenal antara lain:
1. Menurunkan kadar gula darah (glukosa darah) pada penderita diabetes.
2. Menurunkan kadar kolesterol
3. Menurunkan tekanan darah tinggi
4. Mencegah dan menghambat kanker
5. Menurunkan berat badan
3.3 Resiko dalam Mengkonsumsi Cuka Apel
Cuka apel memiliki citarasa yang nikmat serta kaya akan zat yang
bermanfaat bagi kesehatan. Jika anda menggunakan cuka apel untuk menambah
cita rasa makanan atau sebagai suplemen dengan jumlah tertentu tentu saja boleh
dan anda akan mendapatkan manfaatnya. Namun jika anda akan mengkonsumsi
cuka apel sebagai obat terhadap penyakit yang anda derita, anda harus
mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani penyakit anda. Secara
umum resiko mengkonsumsi cuka apel tidak selalu terjadi, beberapa sendok cuka
apel sepertinya tidak banyak. Namun jika cuka apel dikonsumsi untuk jangka
panjang atau dalam jumlah besar, mungkin dapat menimbulkan resiko kesehatan.
Berikut beberapa hal yang dapat anda pertimbangkan. Cuka apel adalah asam kuat.
Sebaiknya tidak mengkonsumsi cuka apel yang terlalu asam. Gunakan yang agak
encer atau larutkan dengan air sebelum diminum. Penggunaan cuka apel dapat
menyebabkan kadar kalium rendah dan mengurangi kepadatan tulang. Jika anda
mengalami kadar kalium rendah atau mengalami osteoporosis, jangan
menggunakan cuka apel sebelum berkonsultasi dengan dokter. Cuka apel yang
mengandung banyak asam kuat mungkin dapat bereaksi dengan obat-obatan
4
seperti diuretic dan laxative yang dikonsumsi secara rutin. Jika anda mengalami
diabetes, berkonsultasilah dengan dokter anda sebelum menggunakannya secara
rutin. Cuka mengandung kromium yang dapat mempengaruhi kadar insulin tubuh
anda.
3.4 Asam Asetat
Asam asetat merupakan suatu senyawa berbentuk cairan, tidak berwarna, berbau
asam yang tajam. Menurut Paturau (1982) asam asetat mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Berat spesifik pada suhu 20oC adalah 1,049
2. Titik didih pada tekanan atm adalah 118,1 oC
3. Asam ini larut dalam air, alkohol, gliserol dan eter pada suhu kamar.
Pada pembuatan Asam Asetat, ada beberapa cara pembuatan asam asetat yaitu
secara sintetik dan secara fermentasi.
3.5 Pembuatan Asam Asetat Secara Sintetik
Pada umumnya asam asetat di dalam laboratorium dibuat dengan cara
mengoksidasi alkohol dengan zat pengoksidasi kuat antara lain: KMnO4, HNO3.
Pada fermentasi alkohol menjadi asam asetat terjadi perombakan alkohol yang
diperoleh dari proses fermentasi pertama menjadi asam asetat dan air. Proses ini
dijalankan oleh bakteri asam asetat yang salah satunya adalah Acetobacter aceti
dengan bantuan oksigen. Pembuatan asam asetat secara sintetik dapat pula dibuat
dengan cara menghidrolisis derivat asam karboksilat, contohnya hidrolisis ester.
CH3COOCH2CH3 + H2O CH3COOH + HOCH2CH3
Etil asetat air asam asetat etanol
Oksidasi alkohol menjadi asam asetat dilakukan oleh Acetobacter aceti
dengan menggunakan dua enzim yaitu alkohol dehidrogenase dan aldehid
dehidrogenase
3.6 Pembuatan Asam Asetat Secara Fermentasi
3.6.1. Satu Tahap
Air kelapa ditambahkan larutan induk yang telah dibiarkan selama 24 jam.
Campuran yang diperoleh diaduk sampai homogen dan dituangkan dalam
wadah.yang tertutup rapat. Diamkan untuk beberapa hari. Hasil pembentukan
5
asam-asam selama pemeraman ditentukan dengan cara titrasi memakai NaOH
0,1N.
3.6.2.Tahap kedua
Tahap pertama yaitu fermentasi gula menjadi alkohol. Pada tahap ini gula diubah
menjadi alkohol oleh khamir yang berlangsung secraa anaerob menggunakan
biakan murni Saccharomyces cerevisiae. Setelah alkohol dihasilkan maka
dilakukan fermentasi alkohol menjadi asam asetat secara aerob menggunakan
biakan murni Acetobacter aceti .
Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa yang kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana secara anaerob. Bahan makanan yang difermentasi
biasanya menghasilkan suatu produk baru yang lebih mudah dicerna, aroma yang
baik serta rasa yang lebih sedap. Dalam proses mikrobiologi fermentasi ini
dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang
sesuai dengan proses tersebut.
Proses fermentasi ada dua:
1. Fermentasi non-alkoholis
Yaitu fermentasi yang tidak menghasilkan alkohol sebagai produk akhir selain
bahan lainnya.
Misal: antibiotik, SCP, tempe, dll.
2. Fermentasi alkoholis
Yaitu fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk akhir disamping
produk lainnya.
Misal: pembuatan wine, cider, tape, dll.
Pada percobaan ini kita melakukan pengawetan secara biologis. Proses
pengawetan secara biologis misalnya dengan peragian. Peragian (fermentasi)
merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja
pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Lamanya proses peragian
tergantung dari bahan yang akan diragikan. Proses fermentasi menjadi cuka adalah
suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula
(karbihidrat) dimana rantai alifatis glukosa yang terdapat pada gula amat sangat
banyak, melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah
menjadi produk akhir adalah:
6
Piruvat asetalaldehid alkohol cuka
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang cuka apel yang dijelaskan secara
saintifik:
1. Pada dasarnya cuka apel adalah suatu zat dibuat dari senyawa-senyawa yang
berada dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba dan
beberapa jenis dari mikroba yang bias merubah sari buah apel menjadi cuka
apel adalah Saccharomyses cerevisiae dan Zymomonas mobilis
2. Yang dimaksud dengan cuka dalam bahasa kimia adalah sejenis asam asetat
yang sering digunakan oleh para ibu-ibu untuk memasak,namun dalam hal ini
cuka yang digunakan oleh ibu-ibu merupakan cuka campuran dengan
komposisi 70% air cuka dan 30% adalah air.
3. Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang diawali
oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbohidrat) melalui proses yang
disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir adalah
Piruvat.
4. Yang perlu diperhatikan adalah suatu proses baik itu kimia ataupun biokimia
tidak bisa menghasilkan 100% zat yang diinginkan,setidaknya adanya zat-zat
campuran yang masih terkandung didalamnya.
Cuka apel merupakan hasil fermentasi buah apel. Penyajian apel dalam
bentuk cuka berkaitan dengan pengoptimalan zat yang terkandung dalam buah
apel. Bahkan melalui proses fermentasi, kandungan nutrisinya bertambah kaya,
terutama enzim dan asam amino. Proses fermentasi pulalah yang memberikan
khasiat penyembuhan yang menggagumkan pada cuka apel, sebagai obat rematik,
asam urat, pengapuran sendi, menormalkan tekanan darah, kolestrol, hipertensi,
maag, masuk angin, panas dalam, serta meningkatkan vitabilitas daya tahan tubuh,
dan sebagainya. Pada saat ini, cuka atau karib disebut vinegar berasal dari bahan
kaya gula seperti anggur, apel, nira kelapa, dan malt. Gula sendiri, seperti sukrosa
dan glukosa, dalam pembuatannya melibatkan proses fermentasi alkohol dan
fermentasi asetat secara berkesinambungan. Secara kimiawi, perubahan utama
yang terjadi mula-mula gula diubah menjadi alkohol (etanol) lalu menjadi asetat
secara terus menerus. Apabila cuka terbuat dari bahan-bahan tersebut pada
umumnya disebut cuka atau vinegar saja.
7
Cuka tidak hanya memiliki rasa yang enak bila dicampur dengan salad atau
membuat perlengkapan dari gelas lebih mengkilap tetapi juga menyimpan vitamin,
mineral, asam amino, enzim dan memiliki khasiat pengobatan. Cuka dalam salad
diyakini dapat melindungi dari penyakit jantung dan kanker dan bahkan membatu
memperlambat resiko penyakit akibat faktor usia. Para peneliti yang terdiri dari
dokter dan ilmuwan bahkan menyebutnya sebagai makanan “functional” yaitu
makanan yang tidak hanya memiliki nutrisi tetapi dapat mencegah dan melindungi
terhadap penyakit.
1. Sari buah apel
Cuka yang terbuat dari sari buah apel banyak tersedia di supermarket. Cuka
jenis ini merupakan cuka paling kuat dan sehat dibanding jenis cuka lain. Cuka ini
mengandung nutrisi yang sama seperti pada apel yaitu pectin, beta karotin,
potassium, termasuk enzim dan asam amino yang terbentuk selama proses
fermentasi. Kandungan potassium yang tinggi mendorong sel, jaringan dan
organisme tumbuh sementara enzim membantu meningkatkan reaksi kimia dalam
tubuh.
Cuka sari buah apel juga mengandung kalsium yang menjaga kesehatan
tulang, membantu mengalirkan gerak syaraf dan mengatur kontraksi otot
sedangkan zat besi yang penting bagi kesehatan darah. Magnisium adalah
komponen lain yang banyak bermanfaat bagi tubuh terutama jantung. Tingkat
potassium yang rendah menyebabkan tubuh mudah lelah sementara makanan yang
kaya potassium membantu mencegah penyakit yang diakibatkan faktor usia. Sari
apel juga memungkinkan perut menghasilkan asam hydrochloric yang membantu
pencernaan.
2. Anggur merah
Cuka anggur merah telah digunakan berabad-abad sebagai bahan pengobatan
dan saat ini manfaatnya bagi kesehatan dijelaskan secara ilmiah. Menurut ahli
sejarah Latin Sparianus mencatat bahwa cuka anggur merah dicampur dengan air
merupakan minuman yang membantu prajurit bertahan di medan perang termasuk
akibat kondisi cuaca.
Sementara para ahli medis setuju bahwa anggur merah tidak hanya memiliki
antioksidan tetapi juga bebas kolesterol, sodium dan lemak. Tanpa diragunkan
8
anggur merah dapat membantu tahan dari penaykit seperti penyakit jantung dan
kanker. Seperti halnya angur itu sendiri, cuka anggur merah kaya flavonoid dan
dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol yang memperkecil resiko serangan
jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.
Beberapa Research tentang Cuka Apel, antara lain:
1. Medicine Journal 1994, survey membuktikan bahwa 9 dari 10 orang yang
berusia >50 thn menderita reumatik. Minum CA secara teratur dapat
mengurangi rasa sakit sampai dengan 90% (Massachussets Institute of
Technology).
2. Research from University of Jeneva: minum CA + madu yang teratur dan terus
menerus dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Research From National Cancer Institute USA: Mengkonsumsi CA + Madu
dapat menghentikan sel-sel kanker dari penyebab terbentuknya TUMOR.
Telah terbukti bagus untuk: Asam urat, oshteoporosis, reumatik, kegemukan,
darah tinggi, diabetes, asma, kolesterol, maag, jerawat, kulit kering, anak-anak,
wanita hamil dan menyusui.
Cuka apel (apple vinegar dan apple cider vinegar) diklaim selama puluhan
tahun mampu mengobati berbagai macam penyakit, antara lain mengencerkan
darah, mengobat arthritis, sampai menurunkan badan dan kadar kolesterol dalam
darah. Namun kebanyakan semua itu hanya faktor kepercayaan/sugesti, karena
tidak ada data ilmiah atau penelitian yang bisa membuktikan bahwa cuka apel
memiliki berbagai khasiat yang disebutkan.
Konsumsi senyawa asam asetat (asam cuka) tidak disarankan untuk
berlebihan, karena bisa mengganggu kesehatan lambung, apalagi bagi mereka
yang memang memiliki gangguan sistem pencernaan. Meski demikian, jika Anda
ingin tetap mengkonsumsi cuka apel, kami sarankan untuk tidak berlebihan,
maksimum 2 sendok makan sehari, dan sebaiknya dicampur dengan sari buah atau
madu untuk mengencerkannya, agar tidak terlalu asam dan merusak lambung.
Ada 2 macam cuka apel menurut asal pembuatannya. Salah satu jenis cuka
yang cukup banyak diminta adalah cuka apel. Dalam rumah tangga, cuka apel
biasanya digunakan sebagai penyedap dan penambah rasa asam alami pada
masakan, namun selain itu cuka jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk
9
mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar. Dalam hal kesehatan,
apple cider vinegar bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan
artritis, menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan,
dan beragam manfaat lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di
dalam cuka apel (bisa didapat dalam bentuk suplemen) bisa membantu
menghancurkan lemak, jika kita meminum beberapa sendok teh sebelum makan.
Mengandung pektin, jenis serat larut air yang dapat mengikat kelebihan kolesterol
dan logam berat dalam saluran usus dan membuangnya ke luar.
Konsumen sering takut mengkonsumsi cuka apel karena mereka menderita
sakit maag. Padahal, cuka apel tidak menyebabkan maag. Penyakit maag terjadi
karena lambung manusia sudah tidak dapat atau kurang dapat memproduksi asam
Hidroclorid, sehingga makanan yang tersimpan di lambung akan mengalami
fermentasi. Dengan mengkonsumsi air, cuka apel, dan madu, kebutuhan asam
hidroclorid dapat terpenuhi.
Khasiat lain cuka apel yaitu dapat mengobati reumatik, karena kandungan
kaliumnya mampu mengurangi endapan kristal asam yang tumbuh di sekitar
tulang sendi. Sedangkan asam maltat yang dihasilkan melalui proses fermentasi,
menghasilkan aksi pembersihan sel dan membuat orang awet muda. Kandungan
magnesiumnya berfungsi sebagai perekat yang melekatkan kalsium dan fosfor
pada tulang-tulang dalam tubuh untuk melawan osteoporosis atau tulang rapuh.
Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan tahun untuk mengurangi nyeri
pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, jerawat dan gangguan kulit lainnya,
hipertensi, rambut berketombe, kulit terbakar matahari, peningkatan kadar
kolesterol. Orang Barat menggunakan cuka apel untuk membuat berbagai ramuan
tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut, mengobati
jerawat dan luka akibat sengatan matahari.
Orang Romawi dahulu gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba
atau minyak esensial untuk perawatan kulit. Cuka apel berkhasiat bagi kulit karena
mengandung unsur-unsur berkhasiat tonik yang dapat melancarkan sirkulasi darah
dalam pembuluh darah halus pada jaringan kulit; antiseptik untuk mencegah
penyebaran bakteri, virus, atau jamur yang dapat memicu infeksi; dan
mengandung zat-zat nutrisi lain yang membantu membuang kelebihan lemak pada
10
permukaan kulit dan mencegah kulit kering. Apple vinegar yang terbuat dari
fermentasi sari apel, dan apple cider vinegar yang terbuat dari sari apel beralkohol
(cider). Apel juga mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
1. Menurunkan kadar kolesterol.
2. Menurunkan tekanan darah.
3. Menstabilkan gula darah.
4. Membunuh virus infeksi.
5. Melancarkan pencernaan.
6. Merawat kulit,rambut dan kuku.
7. Mencegah kanker usus.
IV. Alat dan Bahan
1. Pisau
2. Hot plate/kompor
3. Panci/beaker glass
4. Kain saring
5. Baskom
6. Apel ½ kg
7. Gula 125 gr
8. Air 1,5 liter
9. Yeast (ragi) /fermipan
V. Prosedur Percobaan
1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis
2. Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih
3. Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit agar
aroma buah apel keluar
4. Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan kedalam
botol
5. Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring.
Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol.
11
VI. HASIL PENGAMATAN
Tabel6.1 Sebelum diinkubasiParameter 3 gr ragi 6 gr ragiWarna Cuka apel berwarna
kecoklatanCuka apel berwarna kecoklatan
Aroma Beraroma sari apel yang khas
Beraroma sari apel yang khas
Foto
Tabel6.2 Setelah diinkubasi 3 hari Parameter 3 gr ragi 6 gr ragiWarna Cuka apel menjadi berwarna
kuningCuka apel menjadi berwarna kuning keruh
Aroma Beraroma cuka yang kuat Beraroma cuka yang kuatFoto
12
VII. PEMBAHASAN
Langkah pertama dari percobaan yaitu buah apel dibersihkan lalu diiris tipis-
tipis untuk mempermudah keluarnya sari apel dari buahnya. Perlu diperhatikan bahwa
sangat penting untuk tidak mengupas kulitnya, karena sari asam apel banyak berada
di bagian kulit. Kemudian irisan apel ini dipasteurisasi sekitar 1 jam dengan
menambahkan air 1000 ml. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan sari apel dengan
cepat, selain itu juga untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang mungkin ada
dalam buah apel. Bakteri-bakteri ini harus dihilangkan karena bisa mengganggu
proses fermentasi dimana produk cuka yang kita inginkan tidak dapat terbentuk.
Selain dengan pemanasan dilakukan juga pengadukan secara mekanik hal ini
bertujuan untuk membantu mengeluarkan sari apel dari buah apel dengan lebih cepat.
Setelah sari apel diperoleh, tambahkan gula sebanyak 125 gram. Penambahan gula
bertujuan untuk menambah kandungan gula sehingga fermentasi tahap awal yaitu
perubahan gula menjadi alkohol bisa berlangsung dengan baik. Gula dan sari apel
diaduk-aduk hingga gula larut di dalamnya. Kemudian sari apel dan buahnya setelah
dipanaskan dipisahkan atau disaring, biarkan sampai dingin tujuannya didinginkan
supaya ragi yang akan di tambahkan nanti dapat bekerja optimum karna jika pada
suhu panas di tambahkan ragi bisa membunuh bakteri. Setelah sari apel benar-benar
dingin, baru ditambahkan ragi ke dalamnya sehingga fermentasinya berjalan dengan
baik.
Pada percobaan ini digunakan buah apel hijau segar karena pada buah ini
terkandung kadar asam yang cukup. Buah apel juga mengandung air yang cukup
banyak dan juga mengandung gula. Selain itu pembuatan asam cuka dari apel relatif
lebih mudah dibandingkan pembuatannya dari bahan lain. Campuran sari apel dan
ragi ini dimasukkan dalam botol, kemudian ditutup dengan kertas saring agar tidak
terjadi kontak dengan udara luar. Diharapkan di sini terjadi reaksi:
C6 H12O6 → 2C2 H5 OH+2 H 2O
Proses fermentasi di atas adalah fermentasi tahap pertama yang mengubah
gula dari sari apel menjadi alkohol (etanol). Selanjutnya fermentasi akan berlanjut
dengan pengubahan alkohol menjadi asam asetat (asam cuka) yang kita inginkan.
Proses ini bisa memakan waktu 1 hingga 2 minggu. Proses fermentasi menjadi cuka
adalah suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis
13
14
gula (karbohidrat) melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian
diubah menjadi produk akhir berupa cuka. Setelah waktu yang ditentukan, sari apel
akan menjadi lebih asam dan mengeluarkan gas CO2 sebagai produk samping reaksi
fermentasi. Sebelum dimasukkan kedalam botol atau tempat produk, botol atau
temapat produk tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alat
yang bernama autoklaf selama 15 menit dengan suhu diatas 121oC.
Praktikum yang kami lakukan hanya sampai pada tahap seperti di atas.
Namun agar dapat mengetahui terjadi atau tidaknya reaksi diatas, bisa dilakukan
pengujian dengan menggunakan leher angsa. Caranya: ke dalam leher angsa
dimasukkan aquadest sampai kira-kira setengahnya. Guna pemberian aquadest ini
adalah menjaga agar tidak ada udara yang masuk ke dalam erlenmeyer yang berisi
sari buah dan untuk mendeteksi adanya CO2 dari hasil reaksi. Kemudian sumbatkan
ke mulut erlenmeyer, pada sekitar sumbat dilumuri lem yang gunanya agar tidak
terjadi kontak dengan udara sekitar. Setelah kurang lebih 6 hari terlihat gelembung-
gelembung dalam aquadest pada leher angsa dan tinggi aquadest pun telah berubah.
Hal ini menunjukkan telah terjadi reaksi pembentukan alkohol, perubahan pada
aquadest di dalam leher angsa dikarenakan dorongan dari CO2 yang menguap ke atas.
Salah satu penyebab jumlah asam cuka yang dihasilkan dalam fermentasi ini
sedikit dan tidak optimal adalah waktu fermentasi yang terlalu singkat yaitu 5 hari
semenjak sari apel di tambahkan dengan ragi. Padahal semakin lama waktu
fermentasi makan hasil yang di dapat akan semakin banyak. Sebaiknya praktikum
yang kami lakukan hasil fermentasinya setelah 1 minggu sehingga hasilnya bagus
dibandingkan dengan hasil dari yang didapatkan sekarang. Dalam pembuatan cuka
apel, yang paling penting agar menghasilkan hasil yang bagus ialah kesetrilan tempat
produk serta langkah – langkah yang sesuai dengan prosedur. Selain itu, bahan–bahan
juga harus tepat komposisinya.
Proses perebusan dilakukan hingga mendidih menggunakan hotplate. Setelah
mendidih ditambahkan gula pasir ke dalam beker gelas, jumlahnya sebanyak 33 gram
sambil diaduk – aduk hingga merata. Gula yang ditambahkan berfungsi agar aroma
apel dapat keluar banyak dari buahnya, memberi rasa manis pada cuka apel yang
dihasilkan, serta sebagai nutrien bagi mikroorganisme. Setelah beberapa menit
dimana gula telah terlarut pada larutan maka hot plate dimatikan.
15
Sari apel yang diperoleh kemudian didinginkan terlebih dahulu sebelum
dimasukkan kedalam botol. Pendinginan ini bertujuan agar proses fermentasi yang
akan dilakukan oleh ragi dapat berlangsung dengan baik karena apabila ragi
ditambahkan dalam larutan yang masih panas, bakteri pada ragi akan mati dan asam
yang diinginkan tidak terbentuk. Setelah dingin larutan disaring agar sisa–sisa apel
yang tidak berubah menjadi larutan dapat diambil. Proses penyaringan menggunakan
saringan akan didapat sari apel. Lalu tuang sari apel yang telah di saring dan
masukkan ke dalam botol menggunakan corong. Kemudian masukkan ragi ke dalam
botol sebanyak 3 dan 6 gr.
Proses fermentasi tahap pertama adalah mengubah gula dari sari apel menjadi
alkohol (etanol). Selanjutnya fermentasi akan berlanjut dengan pengubahan alkohol
menjadi asam asetat (asam cuka) yang kita inginkan. Proses ini bisa memakan waktu
1 hingga 2 minggu. Setelah waktu yang ditentukan, sari apel akan menjadi lebih asam
dan mengeluarkan gas CO2 sebagai produk samping reaksi fermentasi.
Campuran sari apel dan ragi ini dimasukkan dalam botol, kemudian ditutup
dengan kertas saring agar tidak terjadi kontak dengan udara luar. Sari apel yang telah
disaring dimasukkan ke botol hingga hampir memenuhi botol tersebut. Ragi yang
digunakan berupa serbuk halus yang juga merupakan ragi untuk membuat tape.
Bakteri yang terdapat di ragi yaitu Saccharomyces Cereviseae. Botol harus ditutup
rapat agar proses fermentasi tidak terganggu udara atau zat lain pada lingkungan
sekitar, karena proses ini merupakan proses anaerob atau tidak memerlukan oksigen.
Setelah itu, proses fermentasi dilakukan hingga lima hari. Manfaat yang dihasilkan
dari percobaan ini sangat banyak, karena kita bisa mengetahui cara pembuatan cuka
apel tersebut. Dimana di dalam kehidupan, cuka apel bermanfaat bagi kesehatan kita.
Pada proses fermentasi dengan ragi roti terjadi fermentasi anaerob yang
menghasilkan gas CO2 karena itulah setelah penambahan ragi roti pada larutan air
kelapa dan gula merah terbentuk gelembung-gelembung gas kecil yang merupakan
gas CO2. Sedangkan tujuan pemasangan selang yang dihubungkan ke air adalah untuk
menyerap gas CO2. Peragian (fermentasi) merupakan proses perubahan karbohidrat
menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh
sel-sel ragi. Lamanya proses peragian tergantung dari bahan yang akan diragikan.
Setelah proses fermentasi dengan ragi roti selesai dilanjutkan dengan proses
16
fermentasi kedua yaitu dengan bakteri Acetobacter aceti, dimana fermentasi yang
terjadi tidak menghasilkan gas CO2 tetapi mengubah alkohol yang terbentuk di
fermentasi pertama menjadi asam cuka.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan :
1. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses
fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama
enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan. Perlu dilakukan
proses sterilisasi dengan alat yang bernama autoklaf agar tempat produknya steril
dari zat – zat yang bisa mengganggu proses fermentasi.
2. Proses pasteurisasi sangat penting dilakukan untuk membunuh bakteri-bakteri
pathogen yang dapat mengganggu proses fermentasi.
3. Jumlah ragi yang diberikan akan mempengaruhi kualitas asam asetat yang
terbentuk.
4. Untuk mendapatkan cuka apel yang bagus, sebaiknya menggunakan seluruh
bagian dari buah apel (daging dab kulit buah) karena mengandung bahan-bahan
yang bermanfaat bagi tubuh.
8.2 Saran
Pengamatan pada percobaan pembuatan cuka apel ini sebaiknya
dilakukan selama 1 sampai 2 minggu. Karena bila diamati hanya selama 6 hari
dirasa belum cukup untuk terjadinya fermentasi yang diinginkan. Sehingga
hasil yang didapat tidak maksimal. Sebelum meletakkan sari apel yang mau
difermentasi ke botol, sebaiknya botol tersebut disterilkan terlebih dahulu agar
terbebas dari bakteri.
17
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Cuka Apel. [online] http://cukaapel.org/cara-membuat-cuka-apel/. (Diakses Pada 25 Maret 2014)
Louman. 23 April 2012. Laporan Praktikum Pembuatan Cuka Apel. [online]. http://a gitas.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pembuatan-cuka-apel_23.html. (Diakses Pada 25 Maret 2014)
Olvista. 28 Juni 2011. Mengenal Cuka Apel. [online]. http://olvista.com/kesehatan/me ngenal-cuka-apel-apple-cider-vinegar/. (Diakses Pada 25 Maret 2014)