Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 1 PT. BANK SULTENG LAPORAN TATA KELOLA BANK TAHUN 2015 PT. BANK PEMBANGUNAN DAEREAH SULAWESI TENGAH I. PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank yang semakin ketat.Persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis sehingga menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien.Kelangsungan hidup suatu bank sangat dipengaruhi oleh Corporate Governance atau tata kelola bank tersebut.Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan bank yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus bank (hard definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri.Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI NO.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governancebagi Bank Umum, yang menjadi dasar hukum Good Corporate Governance dalam sektor perbankan, mendefinisikan Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran ( fairness). Corporate governanace merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara Dewan Komisaris, Dewan Direksi, para pemegang saham danstakeholderslainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu bank, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham.Bank Sulteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Sulawesi Tengah menyadari pentingnya Tata Kelola Bank yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders.
101
Embed
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TAHUN 2014banksulteng.co.id/data/Lap GCG 2015.pdf · Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 4 PT. BANK SULTENG assessment) secara berkala meliputi 11 (sebelas)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 1 PT. BANK SULTENG
LAPORAN TATA KELOLA BANK TAHUN 2015
PT. BANK PEMBANGUNAN DAEREAH SULAWESI TENGAH
I. PENDAHULUAN.
Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank
yang semakin ketat.Persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis
sehingga menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien.Kelangsungan hidup
suatu bank sangat dipengaruhi oleh Corporate Governance atau tata kelola bank
tersebut.Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan bank
yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus bank
(hard definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari
mekanisme pengelolaan itu sendiri.Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI NO.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat
Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governancebagi Bank Umum, yang menjadi dasar hukum Good Corporate Governance dalam
sektor perbankan, mendefinisikan Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola bank
yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan
kewajaran ( fairness). Corporate governanace merupakan salah satu elemen kunci dalam
meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, para pemegang saham danstakeholderslainnya.
Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan
sasaran-sasaran dari suatu bank, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring
kinerja, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan
pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin
kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek
Good Corporate Governance oleh perbankan.
Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam
memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham.Bank Sulteng sebagai Bank milik
daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Sulawesi Tengah menyadari pentingnya
Tata Kelola Bank yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan
usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 2 PT. BANK SULTENG
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance(GCG) yang tepat merupakan salah
satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank.
Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan
stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya.
Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang
konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para pemangku
kepentingan lainnya yaitu dengan :
1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehatihatian
dalam pengelolaan/pengurusan Bank.
2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur , mengefektifkan manajemen dan
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para
pemegang saham.
4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum.
5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank.
6. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.
1. Prinsip-Prinsip UtamaGood Corporate Gevernance
Pelaksanaan Good Corporate Governancepada industri perbankan harus senantiasa
berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut :
a. Transparency (Keterbukaan)
Transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan
relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
Dalam mewujudkan transparansi, bank harus menyediakan informasi yang cukup,
akurat, dan tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan bank
tersebut.Selain itu, para investor harus dapat mengakses informasi penting bank
secara mudah pada saat diperlukan. Penyediaan informasi yang memadai, akurat, dan
tepat waktu kepada stakeholders harus dilakukan oleh bank agar dapat dikatakan
transparan. Pengungkapan yang memadai sangat diperlukan oleh investor dalam
kemampuannya untuk membuat keputusan terhadap risiko dan keuntungan dari
investasinya. Kurangnya pernyataan keuangan yang menyeluruh menyulitkan pihak
luar untuk menentukan apakah bank tersebut memiliki dana dalam tingkat yang
mengkhawatirkan. Kurangnya informasi akan membatasi kemampuan investor
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 3 PT. BANK SULTENG
untuk memperkirakan nilai dan risiko serta pertambahan dari perubahan modal
(volatility of capital).
b. Accountability (Akuntabilitas)
Accountability (akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bila
prinsip accountability (akuntabilitas) ini diterapkan secara efektif, maka bankakan
terhindar dari agency problem (benturan kepentingan peran). Pengelolaan bank
harus didasarkan pada pembagian kekuasaan diantara pejabat bank, yang
bertanggung jawab pada pengoperasian setiap harinya, dan pemegang sahamnya
yang diwakili oleh Dewan Direksi.Dewan Direksi diharapkan untuk menetapkan
kesalahan (oversight) dan pengawasan.
c. Responsibility(Pertanggungjawaban)
Responsibility (pertanggungjawaban) adalah kesesuaian atau kepatuhan
didalam pengelolaan bank terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perundangan yang berlaku.Peraturan yang berlaku termasuk yang berkaitan dengan
masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup,
kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
d. Independency (Kemandirian)
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana bank dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat. Independensi penting sekali dalam proses pengambilan
keputusan. Hilangnya independensi dalam proses pengambilan keputusan
akanmenghilangkan objektivitas dalam pengambilan keputusan tersebut.
e. Fairness(Kesetaraan dan Kewajaran)
Fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fairness diharapkan membuat seluruh aset bank dikelola secara baik
dan prudent (hati-hati), sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang
saham secara fair (jujur dan adil). Secara sederhana kesetaraan didefinisikan
sebagai perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholder.Dalam
pengelolaan bank perlu ditekankan pada kesetaraan, terutama untuk pemegang
saham minoritas. Investor harus memiliki hak-hak yang jelas tentang kepemilikan
dan sistem dari aturan dan hukum yang dijalankan untuk melindungi hak-haknya
2. Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance(GCG) harus melakukan penilaian sendiri (self
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 4 PT. BANK SULTENG
assessment) secara berkala meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
d. Penerapan benturan kepentingan.
e. Penerapan fungsi kepatuhan.
f. Penerapan fungsi audit intern.
g. Penerapan fungsi audit ekstern.
h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern.
i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar
(large exposures).
j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank laporan pelaksanaan GCG
dan pelaporan internal. dan
k. Rencana strategis Bank.
Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance(GCG) yang dikelompokkan
dalam suatu governance system yaitu :
Governance structure.
Governance process.dan
Governance outcome.
3. Visi, Misi , Motto dan Corporate Values
Visi :
“Menjadi Bank Daerah Terpercaya di Indonesia, Memahami Kebutuhan Pelanggan,
Menyediakan Solusi Keuangan Yang tepat, Membangun Kemitraan Yang Saling
Menguntungkan Dan Berkelanjutan“.
Misi :
a. Menjadi Bank terbesar ke – 12 dari BPD Seluruh Indonesia.
b. Menjadi Rangking ke- 9 dari BPD Seluruh Indonesia baik Total Aset maupun Dana
Pihak Ketiga (DPK).
c. Menjadi Rangking ke -10 dari BPD Seluruh Indonesi untuk Total Pemberian Kredit.
d. Menjadi Rangking ke-11 dari BPD Seluruh Indonesi untuk Laba sebelum Pajak .
Penjabaran misi ini ditargetkan sampai dengan tahun 2017.
Motto :
One goal, One Team, One Spirit.
Nilai-nilai Budaya Bank (Corporate Values)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 5 PT. BANK SULTENG
Nilai-nilai Budaya Bank Bank Sultengmerupakan penjabaran atas slogan Bank
Sultengsebagai acuan pokok bagaimana perilaku Bank Sultengdengan segenap jajarannya
dalam mengelola bisnisnya. Dari slogan tersebut lebih lanjut dapat dijabarkan nilai-nilai
bank Bank Sultengsebagai berikut :
1) Trust.
2) Intergrity.
3) Professional.
4) Sinergy.
5) Service Exellence
Dari keenam nilai bank tersebut diatas, dapat dijabarkan dalam 15 (limat belas) perilaku
utama yang meliputi :
GO SPIRIT Corporate Values
Perilaku Utama
1. Trust 1. Mampu menjaga Bank dan Bank.
2. Membangun hubungan yang tulus dan saling
percaya .
3. Mengutamakan keterbukaan .
2. Integrity 1. Jujur .
2. Adil dan Bijaksana .
3. Bertanggung jawab .
3. Professional 1. Meningkatkan kompetensi .
2. Disiplin .
3. Inovatif &kreatif .
4. Sinergy 1. Komunikasi efektif .
2. Saling mendukung & menghargai.
3. Membangun Jaringan .
5. Service Excellence 1. Proses yang cepat, tepat dan akurat .
2. Memahami kebutuhan pelanggan.
3. Melayani dengan ramah dan kekeluargaan.
4. Struktur Organisasi Good Corporate Governance
Pelaksanaan Good Corporate Governance(GCG) di Bank Sulteng berlandaskan pada
komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan
patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku.Hal ini dimulai dari puncak
kepengurusan Bank Sultengyang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 6 PT. BANK SULTENG
independen dan profesional.
Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi.Komisaris
mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran
terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan,
prosedur, dan pengelolaan sehari-hari.
Struktur Organisasi Bank Sulteng sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor
15/SK/BPD-ST/2014 tanggal 1 April 2014 sebagai berikut :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 7 PT. BANK SULTENG
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SULTENG
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 8 PT. BANK SULTENG
5. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada hari ini, Kamis tanggal 21 (dua puluh satu) April tahun 2016 (dua ribu enam belas)
telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun
buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, yang bertempat di Ball Room Lere Hotel
Mercure jalan cumi-cumi no 8 Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
A. Agenda RUPS
1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan
termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk
Tahun Buku 2015 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku
2015 sekaligus pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015;
2. Penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015;
3. Penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit Perseroan untuk tahun buku
2016,
4. Persetujuan pembayaran “Jasa produksi” dan “Dana kesejahteraan” kepada
karyawan tahun buku 2015 serta “Tantiem” kepada pengurus.
5. Keputusan Lainnya terkait dengan : (i) Pengembalian Dana Setoran Modal PT.
Mega Corpora, (ii) Penyelesaian kasus hukum Anand Umar Adnan SH, (iii)
Pengalihan iuran dana pensiun bank Sulteng, (iv) Komposisi Saham,(v)
Pembayaran Sisa Laba Tahun Buku 2013 dan (vi) Menyetujui penggunaan dana
CSR.
RUPST dibuka dan dipimpin oleh Drs. H. Abdul Karim Hanggi, Komisaris Utama
Perseroan, sesuai pasal 13 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Komisaris utama
memimpin jalannya rapat RUPST sampai pada sambutan dan amanah Gubernur,
selanjutnya untuk efektifitas dan efisiennya waktu Komisaris Utama memohon
perkenaan Bapak Gubernur selaku pemegang saham pengendali untuk memimpin
agenda rapat selanjutnya. Selesai pembahasan agenda yang ke 5 Bapak Gubernur
menyerahkan kembali rapat kepada Komisaris Utama dan selanjutnya Komisaris
Utama menutup dengan resmi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Sulteng
tahun 2016.
RUPST dihadiri oleh seluruh anggota Direksi, seluruh anggota Dewan Komisaris
Perseroan dan seluruh Pemegang Saham sebagai berikut:
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 9 PT. BANK SULTENG
DEWAN KOMISARIS DIREKSI
Komisaris Utama :
Drs. H. Abdul Karim Hanggi
Direktur Utama :
Rahmat A. Haris
Komisaris Independen :
Drs. H. said Awad, MH
Direktur Pemasaran :
Diana Liza Mustaqim
Komisaris Independen :
Drs. H. Amiluddin Haludin
Direktur Operasional :
Sitti Maryam Dalle
No Pemegang Saham Nominal Saham Lembar Saham
Persentase
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah 78,041,100,000 780.411 34.31%
2. PT. Mega Corpora 56,630,000,000 566.300 24.90%
3. Pemerintah Kab. Poso 12,324,000,000 123.240 5.42%
4. Pemerintah Kab. Donggala 11,800,100,000 118.001 5.19%
5. Pemerintah Kota Palu 11,310,700,000 113.107 4.97%
6. Pemerintah Kab. Banggai 10,509,800,000 105.098 4.62%
7. Pemerintah Kab. Toli-toli 10,262,100,000 102.621 4.51%
8. Pemerintah Kab. Buol 8,540,100,000 85.401 3.76%
9. Pemerintah Kab. Tojo Una-una 8,245,600,000 82.456 3.63%
10. Pemerintah Kab. Morowali 7,790,200,000 77.902 3.43%
11. Pemerintah Kab. Parigi Moutong 5,900,000,000 59.000 2.59%
12. Pemerintah Kab. Sigi 3,519,400,000 35.194 1.55%
13. Pemerintah Kab. Banggai Kepulauan 2,557,200,000 25.572 1.12%
14. Pemerintah Kab. Morowali Utara --- --- ---
15. Pemerintah Kab. Banggai Laut --- --- ---
Jumlah Total 227,430,300,000 2.274.303 100%
Perseroan dalam hal ini telah: (i) menunjuk Charles, SH., MKN selaku Notaris untuk
melakukan penghitungan kuorum dan pengambilan suara; dan (ii) memberikan
kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
pendapat atas agenda RUPST RUPSLB.
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015,
pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili adalah 2.274.303 saham. RUPST
dihadiri atau diwakili oleh 2.274.303 saham atau ± 100% dari jumlah seluruh saham
yang telah dikeluarkan Perseroan dan RUPSLB dihadiri atau diwakili oleh 2.274.303
saham atau ± 100% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 10 PT. BANK SULTENG
dengan demikian telah memenuhi persyaratan kuorum untuk pengambilan
keputusan.
Atas keseluruhan agenda RUPST yang diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Namun jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk agenda
RUPST pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara berdasarkan
suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara yang telah
dikeluarkan secara sah dalam Rapat, sehingga menghasilkan keputusan sebagai
berikut :
B. Keputusan RUPS
Agenda Pertama
1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan serta pengesahan laporan keuangan
perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, yang
telah diaudit oleh akuntan publik;
2. Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku tahun
2015 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan
tersebut
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau
100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari
yang hadir
0 saham atau 0%
dari yang hadir
Agenda Kedua
1. Penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan tahun buku 2015 yaitu sebesar
Rp. 98.975.133.835,- (sembilan puluh delapan milyar sembilan ratus tujuh puluh
lima juta seratus tiga puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah)
digunakan sebagai berikut ;
a. 50% (lima puluh persen) akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
pembagian deviden yaitu Sebesar Rp. 49.487.566.917,- (empat puluh sembilan
milyar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus enam puluh enam ribu
sembilan ratus tujuh belas rupiah), kepada pemegang saham yang namanya
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 11 PT. BANK SULTENG
tertera dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 31 Desember
2015 dan dibagikan secara proporsional, dengan ketentuan apabila terdapat
beban pajak yang harus dibayarkan atas deviden tunai berdasarkan peraturan
perpajakanyang berlaku, maka beban pajak tersebut menjadi tanggung jawab
masing-masing pemegang saham yang menerima deviden tunai tersebut
dengan cara perseroan langsung memotong jumlah pajak tersebut dan
menyetorkannya ke Kas Negara atas nama wajib pajak bersangkutan.
b. 45% (empat puluh lima persen) disisihkan untuk pembentukan cadangan
umum atau sebesar Rp. 44.538.810.225,- (empat puluh empat milyar lima
ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus sepuluh ribu dua ratus dua puluh
lima rupiah)
c. 5% (lima persen) disisihkan sebagai pembentukan cadangan khusus dalam
rangka pengembangan Informasi Teknologi (IT) sebesar Rp.4.948.756.691,-
(empat milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh
enam ribu enam ratus Sembilan puluh satu rupiah)
2. Persetujuan pembayaran sisa laba tahun buku 2013 secara proporsional kepada
pemegang saham perseroan sebesar Rp. 5.400.875.462,30,- (lima milyar empat
ratus juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu empat ratus enam puluh dua rupiah
tigah puluh sen)
3. Menyetujui pengembalian Dana Setoran Modal (DSM) sebesar Rp.18.047.191.602
milik PT.Mega Corpora (DSM tsb.distor untuk porsi saham 30 % , namun RUPS
tgl.24 April 2015 th.buku 2014 menyetujui sebesar 24,9%)
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau
100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari
yang hadir
0 saham atau 0%
dari yang hadir
Agenda Ketiga
1. Persetujuan penetapan “Dana Setoran Modal” (DSM) yang disetorkan oleh
Pemegang Saham Perseroan pada periode Tahun 2015 menjadi “Setoran
Modal” dengan perincian sebagai berikut :
Total JumlahSetoran :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 12 PT. BANK SULTENG
SETORAN MODAL JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. PemdaTojo Una-Una
8. PemdaSigi
3.269.600.497,-
2.200.000.000,-
4.300.000.000,-
93.487.176,-
2.000.000.000,-
2.000.000.000,-
4.500.000.000,-
310.000.000,
Jumlah Total 18.673.087.672.95,-
Menjadi Nominal Saham sebagai berikut :
PEMDA JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. Pemda Tojo Una-Una
8. Pemda Sigi
2.063.300.000,-
1.388.300.000,-
2.713.600.000,-
58.900.000,-
1.262.100.000,-
1.262.100.000,-
2.839.800.000,-
195.600.000,-
Jumlah Total 11.783.700.000,-
Menjadi AGIO sebagai berikut :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 13 PT. BANK SULTENG
PEMDA JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. PemdaTojo Una-Una
8. Pemda Sigi
1.206.184.547,-
811.586.297,-
1.586.343.424,-
34.432.351,-
737.811.039,-
737.811.039,-
1.660.118.682,-
114.345.804,-
Jumlah Total 6.888.633.183,-
2. Persetujuan penetapanuntuk menjadi Setoran Modal atas penyerahan asset dari
Pemda Buol ke PT. Bank Sulteng Sebidang tanahdengan luas 777m2, terletak di
kelurahan Leok II Kec. Biau Kab. Buol senilaiRp 194.250.000,- untuk dan atas
nama Pemegang Saham Pemda Buol yang diserahkan pada tanggal 16 Februari
2015 (akan digunakan untuk Pembangunan Kantor Bank Sulteng Cabang Buol
3. Persetujuan penetapan “Dana Setoran Modal” yang disetorkan oleh pemegang
saham Kabupaten Morowali Utara menjadi “Modal Setor” sebesar Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau
100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari
yang hadir
0 saham atau 0%
dari yang hadir
Agenda Keempat
1. Menyetujui Komposisi Saham perseroan sebagai berikut :
- Saham Pemda Provinsi = 38%
- Saham Pemda Kabupaten/Kota = 37,1%
- Saham Mega Corpora = 24,9%;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 14 PT. BANK SULTENG
2. Persetujuan pembayaran “Jasa produksi” dan “Dana kesejahteraan” kepada
karyawan perseroan tahun buku 2015 serta “Tantiem” kepada Pengurus
Perseroan (Dana sudah dicadangkan pada periode Laba Rugi tahun 2015).
a. Persetujuan pemberian “Jasa Produksi” sebesar 7,5% (tujuh koma lima
persen) untuk karyawan
b. Persetujuan pemberian “Dana Kesejahteraan” sebesar 7,5% (tujuh koma lima
persen) untuk karyawan
c. Persetujuan pemberian “Tantiem” sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen)
untuk Pengurus Perseroan
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau
100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari
yang hadir
0 saham atau 0%
dari yang hadir
Agenda Kelima
1. Persetujuan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik Independent yang terdaftar
pada BAPEPAM-LK dan Bank Indonesia dimana sebelumnya telah memperoleh
Rekomendasi dari Komite Audit PT. Bank Sulteng dengan memberi kewenangan
dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku 2016
2. Menyetujui pembayaran kasus hukum an. Anand Umar Adnan “maksimal”
sebesar Rp.2,234.421.000. (apabila dibayarkan maka menjadi beban tahun buku
2016). Namun sebelum dilakukan pembayaran upaya negosiasi dan upaya
hukum lainnya tetap dilakukan oleh pihak manajemen
3. Menyetujui pelaksanaan Corporate Social Responcibility (CSR) sebesar 2% dari
laba bersih tahun buku 2015 (2 % x Rp. 98.975.133.835,-) = Rp.1.979.502.676,-
mekanisme program CSR Bank Sulteng sesuai pedoman dan peraturan yang ada
tentang CSR dan dilaksanakan oleh Direksi.
4. Menyetujui untuk merubah Peraturan dana pensiun dari Dana Pensiun Bank
Sulteng, serta iuran Tunjangan Hari Tua, bahwa kepesertaan Pegawai Bank
Sulteng pada Dana Pensiun hanya sampai dengan Pegawai yang diangkat pada
tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Pegawai Bank Sulteng yang diangkat
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 15 PT. BANK SULTENG
terhitung mulai tanggal 01 Januari 2016 dan setelahnya akan diikut sertakan
dalam Program Pensiun Iuran Pasti.
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau
100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari
yang hadir
0 saham atau 0%
dari yang hadir
C. Agenda dan Keputusan RUPS -LB
Pada hari ini, Kamis tanggal 21 (dua puluh satu) April tahun 2016 (dua ribu enam
belas) telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa
(RUPS-LB) tahun yang 2016, yang bertempat di Ball Room Lere Hotel Mercure jalan
cumi-cumi no 8 Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Komposisi Kepengurusan
RUPS-LB pada awalnya dibuka dan dipimpin oleh Komisaris Utama, kemudian saat
pembahasan Komisaris Utama memohon kepada Bapak Gubernur Provinsi Sulawesi
Tengah sebagai Pemegang Saham Pengendali untuk memimpin rapat selanjutnya.
Memasuki agenda selanjutnya rapat tentang komposisi pengurus Bank Sulteng,
pimpinan rapat dalam hal ini Gubernur sebagai pemegeng saham pengendali
mempersilahkan kepada seluruh pengurus untuk berada diluar rapat. Setelah agenda
tentang kepengurusan perseroan selesai dibahas, pimpinan rapat kembali memanggil
seluruh pengurus perseroan untuk masuk keruangan rapat dan pimpinan rapat
menyerahkan kembali pimpinan rapat kepada Komisaris Utama, dan sekaligus
menutup seluruh agenda RUPSLB Bank Sulteng.
Agenda Pertama
1. Menyetujui perubahan ketentuan anggaran dasar Perseroan dalam rangka
penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 40 tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 16 PT. BANK SULTENG
Perusahaan Publik, dengan bunyi perubahan masing-masing pasal sebagaimana
yang telah lampirkan dalam notulen ini;
2. Menyetujui Pembagian Tugas dan Wewenang diantara Pengurus Perseroan
disusun oleh Direksi Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan
3. Menyetujui Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) untuk merekomendasikan
kepada Dewan Komisaris dalam hal Remunerasi, Tunjangan atau fasilitas
lainnya terhadap pengurus perseroan sesuai dengan pedoman yang diatur oleh
OJK dan batasan serta persetujuan dari Gubernur selaku Pemegang Saham
Pengendali perseroan.
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau 100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari yang hadir
Agenda Kedua
1. Menyetujui perpanjangan masa Jabatan bagi Direktur Pemasaran Diana Liza
Mustaqim dan Komisaris Independen Drs. H. Said Awad, MH paling lambat
sampai dengan 1 Oktober 2016.
2. Menyetujui nama Calon Anggota Komisaris Perseroan yaitu Drs. H. Anwar
Ponulele, M.Si dan Drs. Amdjad Lawasa, MM sebagai Komisaris Perseroan
setelah dinyatakan lulus dari Fit and Proper Test dari OJK, dan pengangkatan
yang bersangkutan menjadi komisaris diserahkan kewenangan pengangkatan
yang bersangkutan kepada Gubernur selaku pemegang saham pengendali
perseroan.
3. Menyetujui nama Calon Direktur Pemasaran yaitu Darmizal Aladdin dan
Hendra Gunawan Sudarman untuk diangkat sebagai Direktur Pemasaran
Perseroan. Jika salah satu atau keduanya dinyatakan lulus Fit and Proper Test
dari OJK, dan selanjutnya pengangkatan salah seorang menjadi direktur
pemasaran kewenangannya diserahkan kepada Gubernur selaku pemegang
saham pengendali perseroan.
4. Menyetujui Calon Direktur Kepatuhan Faizal Amrah, SE dan Drs. H.N.
Ikawidjaja, MM untuk diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan. Jika
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 17 PT. BANK SULTENG
salah satu atau keduanya dinyatakan lulus Fit and Proper Test dari OJK, dan
selanjutnya pengangkatan salah seorang menjadi direktur Kepatuhan
kewenangannya diserahkan kepada Gubernur selaku pemegang saham
pengendali perseroan
5. Menyetujui Drs. H. Abd. Karim Hanggi menjadi Komisaris Independen
setelah melalui tahapan Fit and Proper Test oleh OJK dengan ketentuan tetap
menjabat sebagai Komisaris Utama perseroan.
Hasil Suara
1. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan pertanyaan
2. Seluruh pemegang saham secara aklamasi menyatakan setuju
Setuju Tidak Setju Abstain
2.274.303 saham atau 100% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari yang hadir
0 saham atau 0% dari yang hadir
II. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCEANCE DI BANKSULTENG
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
1.1 Dewan Komisaris
a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Akta Notaris Nomor: 19 tanggal 24
April 2015
Susunan Dewan Komisaris Bank Sulteng tahun 2015, sebagai berikut :
1. Komisaris Utama : Drs. H. Abdul Karim Hanggi
2. Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH
3. Komisaris Independen : Drs. H. Amiluddin Haludin
b. Fungsi Dan Tugas Pokok Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap
pengelolaan operasional bank oleh Direksi.
a. Pengawasan Umum :
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 18 PT. BANK SULTENG
rencana bisnis dan rencana strategis bank, Standar Operasional
Prosedur, Struktur Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate
Governanceance, Kerjasama dengan pihak ketiga. Dalam rangka
pelaksanaan tugas Pengawasan Umum dimaksud dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan adalah :
Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi
Bank Indonesia/OJK dan Pemegang saham pengendali baik rutin
maupun berkala, guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan
rencana strategis Bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur
Organisasi Bank telah di susun sesuai dengan standar-standar
Perbankan yang berlaku serta memperhitungkan kemampuan
Internal Bank seperti Sumber Daya Manusia, Informasi Teknologi,
Modal serta pencapaian-pencapaian sebelumnya serta melakukan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap realisasi
pencapaian hasil sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan Khusus
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap
pencapaian target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan
Eksternal Audit, tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan
Eksternal Audit serta saran dan Rekomendasi Dewan Komisaris.
2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar
pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target
bisnis yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.2 Kewenangan Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Operasional Bank yang
dilaksanakan oleh Direksi Bank Sulteng.
2. Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan
Pemerintah Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank
Indonesia, perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.
3. Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate
Plan) bank, dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka Menengah
dan Tahunan bank yang di ajukan oleh Direksi.
4. Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan
Bank yang diajukan oleh Direksi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 19 PT. BANK SULTENG
5. Mengevaluasi dan menilai laporan Realisasi Bisnis Bank setiap Triwulan,
Semester dan Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio Kredit
dan kegiatan operasional lainnya.
6. Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan prinsip
pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peratuan perundang-undangan.
7. Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan kepengurusan dan pengelolaan bank bila
diketahui atau diduga ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat merugikan
atau mempengaruhi kesehatan bank.
8. Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dalam hal pembelian
dan/ atau penjualan asset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk
ditagih dalam rangka perbaikan portofolio kredit.
10. Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu dan
pengangkatan Kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank Sulteng.
11. Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan
penilaian hasil pemeriksaan tersebut kepada Direksi.
12. Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan
operasional Bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan
semua peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan
operasional Bank.
13. Memberikan persetujuan atas sistem Remunerasi dan Nominasi dalam
lingkungan Bank.
14. Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada pihak
terkait, dan besar dan kredit sindikasi.
1.3 Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Memberikan saran/pendapat dalam rangka penyusunan Visi, Misi dan
Rencana Strategis Jangka Panjang Bank.
2. Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah terlaksana
sesuai dengan Buku Pedoman Bank Manajemen Risiko yang telah disetujui.
3. Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar Sistem Pengendalian Intern
dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern bank
secara umum.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 20 PT. BANK SULTENG
4. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai
pemantauan likuiditas , melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya serta
memastikan kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan waktu
penyampaian laporan kepada Bank Indonesia/OJK dan memberikan pendapat
atas laporan tersebut.
5. Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS telah
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memantau pelaksanaannya.
6. Memastikan bahwa Bank mematuahi ketentuan yang berlaku mengenai
kegiatan penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap rencana
penyertaan modal bank.
7. Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan
Informasi Teknologi (IT).
8. Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian Tingkat
Kesehatan Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan usulan Komisaris, dan kriteria dari anggota komite
adalah berintegritas dan jujur serta memiliki pengalaman dibidang
perbankan, keuangan dan hukum serta ekonomi baik praktisi maupun
akademisi. Khusus Sekertaris diwajibkan dari seorang Pegawai dalam
Perseroan.
e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan
di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang
anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 42 PT. BANK SULTENG
atau beberapa orang pegawai Perseroan, baik sendiri maupun bersama-
sama atau kepada badan lain.
f. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya mendapat
persetujuan Komisaris.
g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun
mengenai pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut
oleh Rapat Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Rapat Direksi selama Tahun 2015
Semester I 19 Kali pertemuan dengan pembahasan :
1. 6 Januari 2015 pembahasan : acara penyerahan sekaligus
peresmian bantuan CSR Kios Pedagang Komersial Lapangan
(PKL) kepada Pemerintah Daerah Kota Palu.
2. 8 Januari 2015 pembahasan : Bantuan CSR Bank Sulteng
yaitu Penghijauan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
3. 14 Januari 2015 Pembahasan : Pembentuan panitia
RAKOR PT. Bank Sulteng 2015.
4. 19 – 21 Januari 2015 Pembahasan : Presentasi masing-
masing Divisi, BM, dan Kepala Kantor Kas.
5. 19 – 20 Januari 2015 Pembahasan : Tindak lanjut hasil
Rakor 2015.
6. 23 Januari 2015 Pembahasan : Diskusi antara Pemda
Sulawesi Tengah, China Exim Bank, dan PT. Bank Sulteng
tentang Penanaman Modal untuk percepatan
Pengembangan Wilayah di Sulawesi Tengah.
7. 29 Januari 2015 Pembahasan : Rencana Project Bank
Sulteng tahun 2015.
8. 3 Februari 2015 Pembahasan : Mengenai “Pemda Fund
Reward”.
9. 5 Februari 2016 Pembahasan : Perkembangan Bisnis Bank
Sulteng tahun 2015.
10. 11 Februari 2015 Pembahasan : Pengembangan BPD Net
Online Generation, Pembahasan MPN G2, dan Tindak Lanjut
Temuan OJK.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 43 PT. BANK SULTENG
11. 3 Maret 2015 Pembahasan : Pengadaan Majalah Bank
Sulteng Edisi ke 1.
12. 9 Maret 2015 Pembahasan : Lisensi Produk Microsoft,
Mobile Banking, Pengadaan Loan Origination System (LOS),
Chanelling, dan Pengadaan/Sewa Mesin ATM.
13. 10 Maret 2015 Pembahasan : Persiapan RUPS, Penerbitan
Saham, dan CSR.
14. 8 April 2015 Pembahasan : Tentang Kantor Cabang Jakarta,
Penambahan Lahan Parkir Kantor Cabang Ampana, Gedung
Baru Kantor Cabang Luwuk, Gedung Kantor Cabang Palu
Barat, dan Penambahan Lahan Parkir Kantor Cabang
Tolitoli.
15. 27 April 2015 Pembahasan : Penyelesaian Selisih Kas ATM
dan Rekening Nominatif.
16. 28 April 2015 Pembahasan : Penerbitan Kartu ATM khusus
MAhasiswa Kab. Morowali.
17. 6 Mei 2015 Pembahasan : mengenai “Permasalahan
autodebet rekening nasabah tawa plus dan progress TDR.
18. 9 Juni 2015 Pembahasan : Pelaksanaan Teknis Rapat
Koordinasi dan Malam Ramah Tamah Sejuta Bintang 2015.
19. 1 Juni 2015 Pembahasan : Pembentukan Panitia rapat
Koordinasi 2015 Tanggal 11 s/d 12 juni 2015.
20. 24 Juni 2015 Pembahasan : Bisnis Bank Sulteng Periode
Juni 2015, COM + OHC = COF & Suku Bunga DPK dan Kredit,
Limit Kredit Bulan Juni 2015, Mobile Banking, Produk Laku
PAndai, Simulasi LDR Akhir Tahun 2015, dan Credit Line
Conterparty Treasury.
21. 29 Juni 2015 Pembahasan : Tanggapan atas RBB
Perubahan Tahun 2015 0 2017 sesuai Surat OJK
No.448/KO.631/2015 tanggal 5 Juni 2015.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 44 PT. BANK SULTENG
Semester II 21 Kali Pertemuan dengan pembahasan :
22. 5 Agustus 2015 Pembahasan : Mengenai Program
Corporate Social Responsibility (CSR).
23. 7 Agustus 2015 Pembahasan : mengenai “Kebijakan
Proses SI-gaji & Solusi IT”.
24. 19 Agustus 2015 Pembahasan : Kantor Ampana, Kantor
Jakarta dan Kantor Palu Barat.
25. 21 Agustus 2015 Pembahasan :
a. Bisnis Bank Sulteng Periode Juli 2015
b. COM + OHC = COF & Suku Bunga DPK
c. Limit Kredit Bulan Juli 2015 dan Bisnis Kredit
d. Makro Ekonomi
e. Other
Kredit Internal Pegawai Bank Sulteng
Mobile Banking
Laku Pandai
Credit Channeling
26. 16 September 2015 Pembahasan :
a. Makro Ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Sptember 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury & Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Pengususlan Bisnis Kredit dan Limit
Kredit September 2015)
e. Kebijakan Kredit Internal
f. Others
27. 19 September 2015 Pembahasan : Lanjutan Pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility Bank Sulteng
2014.
28. 30 September 2015 Pembahasan : Lanjutan Pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility Bank Sulteng
2014.
29. 1 Oktober 2015 Pembahasan : Perkembangan Bisnis Bank
Sulteng menghadapi ekonomi makro yang sedang
bergejolak dan Others.
30. 15 Oktober 2015 Pembahasan :Tindaklanjut dan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 45 PT. BANK SULTENG
Komitmen Kepada PPATK, Persiapan materi Divisi
Kepatuhan pada Rapat Kerja Bank Sulteng, dan Evaluasi
mengenai ketentuan dan fungsi kepatuhan.
31. 26 Oktober 2015 Pembahasan : Pembayaran Dividen
Tahun Buku 2014.
32. 29 Oktober 2015 Pembahasan : Operasional MPN G-2
dengan pilot Project Cabang Utama.
33. 9 November 2015 Pembahasan : Analisa Kebutuhan,
Manfaat dan Strategis Teknologi Informasi Bank Sulteng
2015 – 2018.
34. 12 November 2015 Pembahasan : Upgrade Teknologi
Informasi Bank Sulteng.
35. 14 November 2015 Pembahasan : Proses Pengadaan
Mesin Switching yang baru untuk Bank Sulteng.
36. 16 November 2015 Pembahasan : Launching tabungan
SimPel di Sulawesi Tengah, dimana Bank Sulteng menjadi
Host dalam kegiatan tersebut dan dihadiri oleh Wapres RI
Bpk. Drs.Jusuf Kalla.
37. 24 November 2015 Pembahasan : Gathering Nasabah
(Kontraktor), OJK dan Pemegang Saham, dan Persiapan
Akhir Tahun.
38. 27 November 2015 Pembahasan :
a. Makro ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Oktober 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury dan Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Limit Kredit Bulan Oktober 2015)
e. Simulasi ketahanan likuiditas akhir tahun 2015
f. Others
39. 27 November 2015 Pembahasan : Evaluasi dan KAjian
Kredit Hapus Buku Usulan Cabang Tahun 2014 (lanjutan).
40. 2 Desember 2015 Pembahasan : Pembuatan Buku
Kebijakan Bank tentang Sumber Daya Manusia dan
Revisi/Pengkinian SOP Sumber Daya Manusia.
41. 10 Desember 2015 Pembahasan : Presentasi Pembukaan
kantor Capem Toili, Kantor Jakarta, Kantor Cab. Palu Barat,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 46 PT. BANK SULTENG
dan Kantor Kas Labean.
42. 30 Desember 2015 Pembahasan :
a. Makro Ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Oktober 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury dan Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Limit Kredit Bulan November 2015)
e. Strest Test likuiditas akhir tahun 2015
f. Audit BPK dan OJK
g. Others
d. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 dan PBI NO.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan
atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No.
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, bank Sultengtelah sejak lama menerapkan
pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris.
Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horizontal maupun vertikal,
termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama
anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris,
atau sesama anggota Dewan Komisaris. Secara umum hubungan Direksi dengan
Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-
undangan serta Peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku, adalah :
1. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani
dokumen Bank, yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksaan Tata Kelola
Bank (GCG) Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Bank.
2. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab
untuk memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat
waktu dan lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris.
3. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu
dan lengkap kepada Dewan Komisaris.
4. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara
bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat
dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 47 PT. BANK SULTENG
keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga
serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh
Direksi.
5. Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris.
6. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan
keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal.
7. Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan
Komisaris.
8. Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal di setor
untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
9. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan
pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris.
10. Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan
bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi.
11. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung
informasi dari fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk
melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi.
12. Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat
Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Direksi.
13. Direksi wajib memberikan akses atas informasi bank kepada komite-
komite yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya
mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris
kepada Direksi.
14. Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan
pendapatnya dalam Rapat Direksi.
15. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan
Komisaris.
16. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan
Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin
kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
17. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Bank dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
18. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan
berpedoman kepada perundang-undangan yang berlaku dapat melakukan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 48 PT. BANK SULTENG
hal-hal sebagai berikut :
a. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/badan-badan lain
atau menyelenggarakan bank baru yang tidak dalam rangka
penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam
bank atau badan-badan lain.
c. Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) Umum atau peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit yang diberikan kepada
pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
19. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang
terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu yang
lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat
dilakukan Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris,
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
khususnya peraturan Pasar Modal.
20. alam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan
pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh
anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan
yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka
dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris.
21. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada
Direksi) dijalankan dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
3. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE-KOMITE
Komite Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi dan Nominasi aktif membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sesuai
Tupoksinya masing-masing yang diatur dalam ketentuan Good Corporate Governance
(GCG) dan buku pedoman kerja Komite.-
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite Dewan Komisaris selama periode
Semester I tahun 2015 adalah sebagai berikut :
3.1 Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris atas hasil pantauan dan
evaluasi Komite-komite.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 49 PT. BANK SULTENG
1. Komite Audit
Daftar Rekomendasi Komite Audit Semester 1 :
No.
No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
No.01/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 07 Januari 2015 No.02/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 12 Januari 2015 No.03/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 15 Januari 2015 No.04/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 19 Januari 2015
No.05/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 21 anuari 2015 No.06/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 23 Januari 2015 No.07/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Januari 2015 No.08/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 02 Februari 2015
No.09/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 16 Februari 2015
No.10/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 20 Februari 2015 No.11/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 16 Maret 2015 No.12/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015
Buku pedoman kerja komite audit SK Direksi No. 83/SK/BPD-ST/2013 tanggal 31 Oktober 2013 Rek. Pendapatan dan beban bunga antar kantor PT. Bank Sulteng periode 31 Desember 2014. Pendapatan provisi kredit PT. Bank Sulteng tahun 2014 Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian laba rugi (beban non operasional lainnya) Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus denda laporan dan pajak Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian neraca sisi passiva pada pos-pos tertentu Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian neraca sisi aktiva pada pos-pos tertentu Laporan hasil pemeriksaan SKAI semester I 2014 dan semester II 2014. Tindak lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi dari SKAI semester II /2013 Tindak lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi dari SKAI semester I /2014 Permintaan penyelesaian janji/ komitmen auditee Kualitas LDR cabang Toli-toli
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 50 PT. BANK SULTENG
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Tgl. 27 Maret 2015 No.13/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.14/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.15/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.16/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.17/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.18/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.19/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.20/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.21/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.22/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.23/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.24/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 30 April 2015 No.25/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015
Kualitas LDR cabang Poso Kualitas LDR cabang Luwuk Kualitas LDR cabang Bungku Kualitas LDR cabang Salakan Kualitas LDR cabang Donggala Kualitas LDR cabang Parigi Kualitas LDR cabang Buol Kualitas LDR cabang Ampana Kualitas LDR cabang Morowali Kualitas LDR cabang Bangkep Kualitas LDR cabang Paleleh Temuan KAP terhadap Cab. Toli-toli Pembobolan Kas pada PT. Bank Sulteng KCU Palu
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 51 PT. BANK SULTENG
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
No.26/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015 No.27/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015 No.28/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 06 Mei 2015 No.29/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 19 Mei 2015 No.30/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 22 Mei 2015 No.31/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Mei 2015 No.32/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 12 Juni 2015 No.33/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 15 Juni 2015 No.34/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 22 Juni 2015 No.35/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 25 Juni 2015 No.36/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Juni 2015 No.37/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 30 Juni 2015
Penyelewengan Dana pada Bank Sulteng Kantor Kas Lambunu (Cab. Parigi) Penyelewengan Dana Kantor Cabang Parigi. Tindak lanjut pengkinian atau update kebijakan dan SOP Bank Permintaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Akuntan Publik Laporan Keuangan Publikasi Triwulan I Tahun 2015 Jumlah nominal Kredit Bermasalah PT. Bank Sulteng Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Salakan semester I tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Parigi semester II tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Donggala semester II tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Palu semester I & II tahun 2014. Temuan pemeriksaan kantor pelayanan pajak Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Bangkep semester I tahun 2014.
2. Komite Pemantau Risiko
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 52 PT. BANK SULTENG
Daftar Rekomendasi Komite Pemantau Risiko Semester I :
No.
No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
01/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 12 Januari 2015 02/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 19 Januari 2015 03/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 20 Januari 2015 04/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 27 Januari 2015 05/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 28 Januari 2015 06/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 03 Februari 2015 07/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 05 Februari 2015 08/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 20 Februari 2015 09/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 25 Februari 2015 10/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 05 Maret 2015
Usul revisi Buku V Buku pedoman kerja komite pemantau risiko Dewan Komisaris Penyelesaian dokumen kredit yang diduga hilang Perhitungan PPA sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Perbaikan kualitas LDR dan NCD serta pengaruhnya terhadap risiko likuiditas dan risiko kepatuhan. Pengelolaan penagihan dan pelaporan kredit hapus buku. Penyampaian laporan fungsi kepatuhan periode tahun 2014 Revisi atau pengkinian kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Bank Penyesuaian jumlah dan komposisi setoran modal saham Bank Sulteng Corrective Action penerimaan deviden tahun buku 2013, dan setoran modal serta agio saham PT. Mega Corpora. Peningkatan upaya pencegahan timbulnya penyalahgunaan (fraud)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 53 PT. BANK SULTENG
11.
12.
13.
14.
15.
16.
7.
18.
19.
20.
21.
11/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 09 Maret 2015 12/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 09 Maret 2015 13/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 16 Maret 2015 14/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 17 Maret 2015 15/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 19 Maret 2015 16/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 19 Maret 2015 17/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 02 April 2015 18/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 06 April 2015 19/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 09 April 2015 20/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 10 April 2015 21/Komite-Dekom/BPD-ST/
Permintaan laporan tentang transparansi informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Peningkatan perbaikan kualitas Manajemen Risiko. Permintaan laporan bulanan saldo kredit Hapus Buku (ekstracomtable) Permintaan laporan data perkreditan bank Permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas Buku Pedoman Perusahaan (BPP) atau Buku Kebijakan Bank Sulteng Pengenaan sanksi kepada Bank Sulteng atas keterlambatan penyampaian LTKT Pengawasan kelengkapan dokumen kredit terhadap 15 (lima belas) Debitur Inti Permintaan Buku Kebijakan dan SOP Agunan yang diambil alih (AYDA) serta data AYDA posisi Maret 2015, bila ada. Merevisi dan menyempurnakan laporan GCG terkait dengan Self Assessment secara lengkap kepada OJK Permintaan ketegasan Direksi atas pemberlakuan Pedoman Kebijakan Kredit. Mencegah timbulnya kredit bermasalah baru dan menurunkan nominal kredit bermasalah
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 54 PT. BANK SULTENG
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
IV/2015 Tgl. 24 April 2015 22/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 26 April 2015 23/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 04 Mei 2015 24/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 06 Mei 2015 25/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 08 Mei 2015 26/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 11 Mei 2015 27/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 13 Mei 2015 28/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 15 Mei 2015 29/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 18 Mei 2015 30/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 04 Juni 2015 31/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 08 Juni 2015 32/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 15 Juni 2015 33/Komite-Dekom/BPD-ST/
Penyelesaian kerugian Bank dari kasus fraud. Permintaan update atau pengkinian Buku Pedoman Perusahaan (BPP) kebijakan kredit, penyelamatan kredit, ristrukturisasi kredit, Hapus Buku dan Hapus Tagih. Permintaan Buku Pedoman/Buku Kebijakan Sumber Daya Manusia serta up date/pengkinian SOP Divisi Sumber Daya Manusia. Permintaan update atau kaji ulang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kebijakan Perkreditan ketentuan BMPK. Permintaan penyediaan Buku Kebijakan dan Prosedur Tertulis. Pembentukan Komite Manajemen Risiko untuk memenuhi Ketentuan Good Corporate Governance (GCG) Mencegah dan menurunkan kredit kolektibilitas dua (DPK) Laporan target dan realisasi Rencana Bisnis Bank Triwulan I Tahun 2015 Pengawasan dan pembinaan serta tindak lanjut hasil pemeriksaan Satuan KErja Audit Intern (SKAI) Melakukan evaluasi sebab melambatnya pertumbuhan tabungan serta upaya tindak lanjutnya. Buku Pedoman kerja Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 55 PT. BANK SULTENG
34.
VI/2015 Tgl. 18 Juni 2015 34/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 29 Juni 2015
Inventarisasi dan tata kelola Asset barang bergerak dan tidak bergerak serta hapus buku dan tata cara pelelangan. Melengkapi kembali perubahan RBB tahun 2015-2017
3. Komite Remunerasi Dan Nominasi
Daftar Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi
No. No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
1.
2.
3.
4.
5.
01/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 02/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 03/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 04/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 05/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 20 Maret 2015
Kenaikan gaji pegawai. Penyesuaian biaya perjalanan dinas Biaya perawatan kesehatan bagi Istri Pengurus. Usulan perubahan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng. Usulan Komisaris Independen Bank Sulteng
3.2 Melaksanakan dan mengikuti rapat intern Komite, rapat Dewan Komisaris,
serta Divisi terkait dan lain-lain.
1. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit :
Semester 1 :
a. Rapat Tgl. 08 Januari 2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 8 rekomendasi.
b. Rapat Tgl. 05 Februari2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 2 rekomendasi.
c. Rapat Tgl. 27 Februari 2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 6 rekomendasi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 56 PT. BANK SULTENG
d. Rapat Tgl. 24 Maret 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 15 rekomendasi
e. Rapat Tgl. 11 Mei 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi Komite
Audit sebanyak 4 rekomendasi.
f. Rapat Tgl. 10 Juni 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi Komite
Audit Dewan Komisaris sebanyak 4 rekomendasi.
Semester 2 :
a. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Tgl. 30 Juli
2015pembahasan : Pembahasan rekomendasi Komite Audit sebanyak 6
(enam) rekomendasi.
b. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Tgl. 20
Oktober2015 pembahasan Rekomendasi Komite Audit sebanyak 9
(sembilan) rekomendasi
c. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Komite Audit Tgl. 25 November 2015,
pembahasan :
1. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit
laporan keuangan PT. Bank Sulteng Tahun Buku 2015.
2. Pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit sebanyak 5
(lima) rekomendasi.
2. Rapat Interen Komite Pemantau Risiko :
Semester 1 :
a. Rapat Tgl. 05 Januari 2015 dan dari notulen rapat disepakati untuk
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima)
rekomendasi.
b. Rapat Tgl. 09 Februari2015 dan dari notulen disepakati untuk
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga)
rekomendasi.
c. Rapat Tgl. 09 Maret 2015 dalam notulen rapat disepakati untuk
direkomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima)
rekomendasi.
d. Rapat Tgl. 07 April 2015, dari hasil pembahasan yang tertuang dalam
notulen rapat disepakati untuk direkmomendasikan kepada Dewan
Komisaris sebanyak 6 (enam) rekomendasi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 57 PT. BANK SULTENG
e. Rapat Tgl. 05 Mei 2015, dalam pembahasan rapat yang tertuang dalam
notulen rapat disepakati sebanyak 7 (tujuh) rekomendasi untuk
disampaikan kepada Dewan Komisaris.-
f. Rapat Tgl. 08 Juni 2015, dalam rapat yang dituangkan dalam notulen rapat
terdapat 4 (empat) rekomendasi yang akan diajukan kepada Dewan
Komisaris.
Semester 2 :
a. Risalah rapat No. 06/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Juli 2015 dan
disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak
3 (tiga) rekomendasi.
b. Risalah rapat No. 08/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Agustus 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 3 (tiga) rekomendasi.
c. Risalah rapat No. 09/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 September
2015 dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
d. Risalah rapat No. 10/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Oktober 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 3 (tiga) rekomendasi.
e. Risalah rapat No. 11/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 November 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
f. Risalah rapat No. 12/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 Desember 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
3. Rapat dengan Dewan Komisaris bersama Komite-komite :
Semester 1 :
a. Rapat tanggal 08 Januari 2015, membahas 12 (dua belas) rekomendasi 4
(empat) diantaranya rekomendasi dari Komite Pemantau Risiko dan 8
(delapan) rekomendasi Komite Audit,-
b. Rapat tanggal 05 Pebruari 2015, membahas 7 (tujuh) rekomendasi yaitu 5