Top Banner
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH TAHUN 2014 user DIVISI SKMR 5/29/2015
71

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Apr 10, 2019

Download

Documents

hatu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH TAHUN 2014

user DIVISI SKMR

5/29/2015

Page 2: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

KATA PENGANTAR

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang selanjutnya disebut Bank

Sulteng sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju

pertumbuhan perekonomian daerah, sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan menyadari pentingnya penerapan

prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha Bank demi kepentingan stakeholders

seperti para nasabah, investor, para pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk

pegawai serta pihak lainnya.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006

dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.

8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29

April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka dalam

rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good

Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang

dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate

Governance oleh perbankan.

Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang

konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para pemangku

kepentingan lainnya yaitu dengan :

1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehatihatian dalam pengelolaan/pengurusan Bank.

2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur , mengefektifkan manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para pemegang saham.

4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum. 5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank. 6. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.

Demikian Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikat hidayah dan

petunjukNya kepada kita sekalian dalam melakukan segalah aktivitas kita dimasa yang akan

datang...Amin.

Palu, 29 Mei 2015 PENGURUS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

Page 3: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TAHUN 2014 PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH. I. PENDAHULUAN ............................................................................................

1. Prinsip-prinsip Utama Good Corporate Gevernance .................................... 2. Penerapan Good Corporate Gevernance ................................................... 3. Visi, misi, motto dan Corporate Values ..................................................... 4. Struktur Organisasi Good Corporate Governance .......................................

II. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GEVERNANCE DI BANK SULTENG...............

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi ...... 2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite ................................. 3. Peket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris dan

Direksi...................................................................................................

III. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN 1. Penerapan Fungsi Kepatuhan .................................................................. 2. Penerapan Fungsi Audit Intern ................................................................ 3. Penerapan Fungsi Audit Ekstern .............................................................. 4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern ..................

IV. RENCANA STRATEGIS BANK ...................................................................... V. RENCANA BISNIS TAHUN 2014 ..................................................................

1. Penghimpunan Dana ............................................................................. 2. Penyaluran Kredit .................................................................................

VI. PENYEDIAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN

PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)...........................................

VII. PROFIL RISIKO ......................................................................................... VIII. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN

YANG TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI. .................... IX. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG

BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA....................................... X. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA................................... XI. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI .................. XII. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD).......................................... XIII. BENTURAN KEPENTINGAN .................................................................... XIV. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)............................................... XV. PERMASALAHAN HUKUM .......................................................................... XVI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG .....................................................

Hal.

1 2 3 4 5

7 7

21

33

34 34 39 40 42

46 52 54 58

61

61

63

63

63

64

64

65

65

66 67

Page 4: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 1 PT. BANK SULTENG

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TAHUN 2014 PT. BANK PEMBANGUNAN DAEREAH SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006

dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.

8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29

April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka dalam

rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good

Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang

dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate

Governance oleh perbankan.

Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam

memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Sulteng sebagai Bank milik

daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Sulawesi Tengah menyadari pentingnya

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung

pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki

kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk

mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi

perusahaan, Bank Sulteng berusaha menjalankan seluruh praktek-praktek GCG berdasarkan

ketentuan dan peraturan perundang-undangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan

Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance

dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal 9

ayat (1) PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006). Komitmen yang tinggi dari

Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan Bank Sulteng merupakan

modal utama Bank Sulteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan

(transparency), akuntabel (accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen

(independency) dan wajar (fairness). Dalam menghadapi situasi perekonomian yang

berkembang cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya

Bank Sulteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan

tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu

Page 5: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 2 PT. BANK SULTENG

berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas

manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance),

mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng

berkomitmen dan berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) yang tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses

penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank. Penerapan prinsip GCG secara baik

diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder serta memberikan

nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang

konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para pemangku

kepentingan lainnya yaitu dengan :

1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip

keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan

kehatihatian dalam pengelolaan/pengurusan Bank.

2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur , mengefektifkan manajemen dan

meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para

pemegang saham.

4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum.

5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank.

6. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.

1. Prinsip-Prinsip Utama Good Corporate Gevernance Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa

berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut :

1) Transparansi (transparancy) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan;

2) Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif;

3) Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat;

4) Independensi (independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun; dan

Page 6: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 3 PT. BANK SULTENG

5) Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencantuman prinsip utama Good Corporate Governance (GCG) dalam Kebijakan Umum

Direksi Tahunan (KUDT) bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa,

kesamaan pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan

bahwa seluruh jajaran Bank Sulteng akan selalu berpedoman pada Good Corporate

Governance (GCG) dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka

meningkatkan penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) secara menyeluruh

di Bank Sulteng seperti yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia, Bank Sulteng telah

merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi

Good Corporate Governance (GCG) sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur di

dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006

tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal

30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum

yang telah diubah menjadi Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29

April 2014 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum.

2. Penerapan Good Corporate Governance

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) harus melakukan penilaian sendiri (self

assessment) secara berkala meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG,

yaitu :

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;

4) Penerapan benturan kepentingan;

5) Penerapan fungsi kepatuhan;

6) Penerapan fungsi audit intern;

7) Penerapan fungsi audit ekstern;

8) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;

9) Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar

(large exposures);

10) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank laporan pelaksanaan GCG

Page 7: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 4 PT. BANK SULTENG

dan pelaporan internal; dan

11) Rencana strategis Bank.

Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang

dikelompokkan dalam suatu governance system yaitu :

1) Governance structure;

2) Governance process; dan

3) Governance outcome.

3. Visi, Misi , Motto dan Corporate Values

Visi :

“Menjadi Bank Daerah Terpercaya di Indonesia, Memahami Kebutuhan Pelanggan,

Menyediakan Solusi Keuangan Yang tepat, Membangun Kemitraan Yang Saling

Menguntungkan Dan Berkelanjutan “

Misi :

a. Menjadi Bank terbesar ke – 12 dari BPD Seluruh Indonesia.

b. Menjadi Rangking ke- 9 dari BPD Seluruh Indonesia baik Total Aset maupun

Dana Pihak Ketiga (DPK);

c. Menjadi Rangking ke -10 dari BPD Seluruh Indonesi untuk Total Pemberian

Kredit;

d. Menjadi Rangking ke-11 dari BPD Seluruh Indonesi untuk Laba sebelum Pajak ;

Penjabaran misi ini ditargetkan sampai dengan tahun 2017.

Motto : One goal, One Team, One Spirit.

Nilai-nilai Budaya Perusahaan (Corporate Values)

Nilai-nilai Budaya Perusahaan Bank Sulteng merupakan penjabaran atas slogan Bank

Sulteng sebagai acuan pokok bagaimana perilaku Bank Sulteng dengan segenap

jajarannya dalam mengelola bisnisnya. Dari slogan tersebut lebih lanjut dapat

dijabarkan nilai-nilai perusahaan Bank Sulteng sebagai berikut :

1) Trust;

2) Intergrity;

3) Professional;

4) Sinergy;

5) Service Exellence

Page 8: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 5 PT. BANK SULTENG

Dari keenam nilai perusahaan tersebut diatas, dapat dijabarkan dalam 15 (limat belas)

perilaku utama yang meliputi :

GO SPIRIT Corporate Values

Perilaku Utama

1. Trust 1.Mampu menjaga Bank dan Perusahaan ;

2.Membangun hubungan yang tulus dan saling percaya ;

3.Mengutamakan keterbukaan ;

2. Integrity 4. Jujur ; 5. Adil dan Bijaksana ; 6. Bertanggung jawab ;

3. Professional 7. Meningkatkan kompetensi ; 8. Disiplin ; 9. Inovatif & kreatif ;

4. Sinergy 10. Komunikasi efektif ; 11. Saling mendukung & menghargai; 12. Membangun Jaringan ;

5. Service Excellence 13.Proses yang cepat, tepat dan akurat ;

14.Memahami kebutuhan pelanggan; 15.Melayani dengan ramah dan

kekeluargaan.

4. Struktur Organisasi Good Corporate Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Bank Sulteng berlandaskan pada

komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan

patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari

puncak kepengurusan Bank Sulteng yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi

yang independen dan profesional.

Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris

mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran

terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan sehari-hari.

Struktur Organisasi Bank Sulteng sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor

15/SK/BPD-ST/2014 tanggal 1 April 2014 sebagai berikut :

Page 9: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 6 PT. BANK SULTENG

Page 10: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 7 PT. BANK SULTENG

II. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BANK SULTENG

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

1.1 Dewan Komisaris

a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Akta Notaris Nomor: 16 tanggal 12 Mei

2014.

Susunan Dewan Komisaris bank Sulteng tahun 2014, sebagai berikut :

1. Komisaris Utama : Drs. H. Abdul Karim Hanggi

2. Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH

3. Komisaris Independen : Drs. H. Amiluddin Haludin *)

*) Namun Sampai dengan berakhirnya tahun buku 2014 yang bersangkutan belum di

Fit and Proper Test dan atau disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

b. Fungsi Dan Tugas Pokok Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:

01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap pengelolaan

operasional bank oleh Direksi.

a. Pengawasan Umum :

Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap proses

pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain rencana

bisnis dan rencana strategis bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur

Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate Governance, Kerjasama

dengan pihak ketiga. Dalam rangka pelaksanaan tugas Pengawasan Umum

dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :

Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi Bank

Indonesia/OJK dan Pemegang saham pengendali baik rutin maupun

berkala, guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan rencana

Page 11: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 8 PT. BANK SULTENG

strategis Bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank

telah di susun sesuai dengan standar-standar Perbankan yang berlaku

serta memperhitungkan kemampuan Internal Bank seperti Sumber Daya

Manusia, Informasi Teknologi, Modal serta capaian-capaian sebelumnya

serta melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap

realisasi pencapaian hasil sesuai target yang telah ditetapkan.

b. Pengawasan Khusus

Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap pencapaian

target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan Eksternal Audit,

tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan Eksternal Audit serta saran

dan Rekomendasi Dewan Komisaris.

2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar

pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target bisnis

yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Kewenangan Dewan Komisaris

1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Operasional Bank yang dilaksanakan

oleh Direksi Bank Sulteng.

2. Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan Pemerintah

Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank Indonesia,

perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.

3. Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)

bank, dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka Menengah dan

Tahunan bank yang di ajukan oleh Direksi.

4. Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan Bank

yang diajukan oleh Direksi.

5. Mengevaluasi dan menilai laporan Realisasi Bisnis Bank setiap Triwulan, Semester

dan Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio Kredit dan kegiatan

operasional lainnya.

Page 12: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 9 PT. BANK SULTENG

6. Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan prinsip

pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peratuan perundang-undangan.

7. Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya mengenai hal-

hal yang berhubungan dengan kepengurusan dan pengelolaan bank bila

diketahui atau diduga ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat merugikan

atau mempengaruhi kesehatan bank.

8. Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dal hal pembelian dan/

atau penjualan asset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses sesuai

peraturan perundan-undangan yang berlaku.

9. Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk ditagih

dalam rangka perbaikan portofolio kredit.

10. Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu dan

pengangkatan Kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank Suteng.

11. Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern

(SKAI) dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan penilaian

hasil pemeriksaan tersebut kepada Direksi.

12. Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan

operasional Bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan

semua peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan operasional

Bank.

13. Memberikan persetujuan atas system Remunerasi dan Nominasi dalam

lingkungan Bank.

14. Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada pihak

terkait, dan besar dan kredit sindikasi.

Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1. Memberikan saran/pendapat dalam rangka penyusunan Visi, Misi dan Rencana

Strategis Jangka Panjang Bank.

2. Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah terlaksana

sesuai dengan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko yang telah

disetujui.

3. Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar Sistem Pengendalian Intern dan

melakuakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern bank secara

umum.

4. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai

pemantauan likuiditas , melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya serta

Page 13: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 10 PT. BANK SULTENG

memastikan kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan waktu

penyampaian laporan kepada Bank Indonesia/OJK dan memberikan pendapat

atas laporan tersebut.

5. Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS telah

sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memantau pelaksanaannya.

6. Memastikan bahwa Bank mematuahi ketentuan yang berlaku mengenai kegiatan

penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap rencana penyertaan

modal bank.

7. Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan

Informasi Teknologi (IT).

8. Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian tingkat kesehatan

Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

9. Menantau pelaksanaan Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM/CAR) Bank

Umum.

10. Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank

Indonesia.

11. Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai Penerapan

Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan pengawasan atas penerapan

(KYC) secara berkala.

12. Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan perkreditan secara benar, dan

melakukan pengawasan atas pemberian kredit.

13. Memantau bahwa Bank telah melaksanakan perbaikan Portofolio Kredit dan tetap

menjaga NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.

14. Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Kualitas

Aktiva Produktif (KAP), dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

prinsip kehati-hatian dalam penanaman dana pada aktiva produktif.

15. Memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Batas

Minimum Pemberian Kredit (BMPK) dan memberikan saran/pendapat terhadap

BMPK.

16. Memastikan bahwa Bank telah membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP) sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor pelaksanaannya.

17. Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan keuangan bulanan secara benar

dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada

Dewan Komisaris untuk dievaluasi.

Page 14: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 11 PT. BANK SULTENG

18. Memastikan bahwa Bank membuat laporan keuangan Publikasi Triwulanan,

Semesteran dan Tahunan secara benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia

dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.

19. Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi hasil

pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan pemeriksa Ekstern

(Bank Indonesia, Akuntan Publik dan BPK).

20. Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip Good Cororate Governance kepada

setiap kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau jenjang organisasi.

21. Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi

dan Nominasi telah melaksanakan tugas secara efektif.

22. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

secara optimal.

23. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau

pihak lain untuk mempengaruhi kegiatan operasional bank yang dapat merugikan

bank atau mempengaruhi profesionalisme pengelolaan Bank.

24. Dilarang mengambil dan atau menerima untuk keuntungan pribadi dari Bank

selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah diltetapkan menurut ketentuan

yang berlaku.

c. Pada tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan adalah

sebagai berikut :

1. Secara umum Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja

terbaik dalam merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Kinerja

Bank tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013 menunjukkan adanya

pertumbuhan yang signifikan, walaupun masih ada yang belum mencapai target

sepenuhnya.

2. Dewan komisaris berpendapat bahwa bank telah menerapkan tata kelola

perusahaan dengan baik, berdasarkan hasil pengawasan, pemantauan dan

evaluasi yang telah kami lakukan bersama Komite Audit, Komite Pemantau Risiko

dan Komite Remunerasi & Nominasi, nampak bahwa masalah keterbukaan,

keterperiksaan, pertanggung jawaban, independensi, dan kewajaran, dalam

aspek perencanaan pelaksanaan dan pengawasan seperti penyusunan kebijakan,

rencana strategis, program prioritas dan action plan, demikian pula dalam hal

pelaksanaan operasional dan penataan terhadap standar operasional prosedur

serta perundang-undangan yang berlaku selama Tahun Buku 2014 telah

Page 15: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 12 PT. BANK SULTENG

menunjukkan kemajuan yang positif.

3. Dewan Komisaris melihat Bank Sulteng telah menunjukkan kinerja tata kelola

perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Pengelolaan risiko adalah salah satu

bentuk tindakan manajemen yang sangat konstruktif, yang setiap saat yang

dijalankan oleh Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi

dan Nominasi.

4. Dewan Komisaris telah melakukan sistem pengawasan terhadap Direksi melalui

rapat-rapat, yang mencakup pemantauan perencanaan dan realisasi serta

mereview terhadap pendanaan yang berdasarkan indikator-indikator yang

ditetapkan.

5. Dewan Komisaris memiliki Komite yang menjalankan tugas pengawasan

operasional yang mendorong dibangunnya sistem pengawasan internal disetiap

kantor cabang, serta komunikasi antara Dewan Komisaris dan Komite lancar dan

diadakan secara rutin dalam bentuk rapat Komite Dewan Komisaris.

6. Program-program tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) dalam kurun waktu

tahun 2014 telah merefleksikan komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama

seluruh pemangku kepentingan. Hal ini ditandai dengan fokus kegiatan CSR

sesuai kemampuan Bank Sulteng dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam

pemberian mobil ambulance kepada masing-masing Pemda Kabupaten sebanyak

6 (enam) unit serta pembuatan taman dan relokasi kios-kios masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan dana CSR ini merupakan realisasi dari keputusan RUPS

2014 yang lalu tentang dana CSR.

7. Secara keseluruhan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Bank Sulteng,

yaitu; Perlu peningkatan kualitas Penerapan Good Corporate Governance, Masih

rendahnya daya saing, dan terbatasnya kemampuan penguatan modal. Oleh

karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merevisi Program Regional

Champion (BRC) Jilid 1 menjadi BRC Jilid 2 yang saat ini sementara dalam tahap

kosinyering oleh OJK bersama Tim Pokja pada masing-masing BPD, yang

bertujuan untuk pengembangan BPD seluruh Indonesia agar menjadi Champion

di daerahnya masing-masing.

8. Disamping hal-hal tersebut diatas Dewan Komisaris juga melakukan Pemantauan

atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2014 melalui rapat gabungan

Page 16: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 13 PT. BANK SULTENG

Dewan Komisaris dan Direksi, Pemantauan kerja Keuangan dan Non Keuangan

bank Sulteng serta Pemantauan perkembangan Good Corporate Governance

bank Sulteng secara keseluruhan.

d. Rapat rapat Dewan Komisaris dengan Direksi selama tahun 2014

Semester I 12 Kali Pertemuan dengan Pembahasan : 1. Tgl. 07 Januari 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite

Dewan Komisaris. 2. Tgl. 13 Januari 2014, pembahasan : Usulan Perubahan

Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng. 3. Tgl. 30 Januari 2014, pembahasan : Perubahan Struktur

Organisasi PT. Bank Sulteng dan hal-hal yang diperlukan. 4. Tgl 04 Februari 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite

Pemantau Risiko Dewan Komisaris dan Rekomendasi Komite Audit Dewan Komisaris.

5. Tgl 17 Februari 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.

6. Tgl 11 Maret 2014, pembahasan : hasil wawancara calon anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng an. Dahlan Lasaki.

7. Tgl 25 Maret 2014, pembahasan : Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng dan Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.

8. Tgl 1 April 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.

9. Tgl 02 Mei 2014, pembahasan : Pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2013.

10. Tgl 12 Mei 2014, pembahasan : Hasil RUPS PT. Bank Sulteng Tahun 2014 dan lain-lain yang dianggap perlu.

11. Tgl 23 Mei 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.

12. Tgl 27 Juni 2014, pembahasan : Monitoring RBB, analisa tentang IT dan masalah hubungan internal.

Semester II 11 Kali Pertemuan dengan Pembahasan : Tgl. 04 Juli 2014 pembahasan : Pengisian kertas kerja Self

Assessment Good Corporate Governance yang mencakup

penilaian tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

Pembahasan Revisi RBB tahun 2014 – 2016.

Tgl. 15 Juli 2014 pembahasan : Rekomendasi-

rekomendasi Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko

Dewan Komisaris.

Page 17: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 14 PT. BANK SULTENG

Tgl. 23 Juli 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite

Audit dan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko.

Tgl. 19 September 2014 pembahasan : Rekomendasi

Komite Remunerasi dan Nominasi tentang Penyesuaian

biaya perjalanan dinas dan Usulan pergantian anggota

Komite Remunerasi dan Nominasi.

Tgl. 22 Agustus 2014, pembahasan : Rekomendasi

Komite Audit, Rekomendasi Komite Remunerasi dan

Nominasi, Kerja sama Financial Audit Kantor Akuntan

Publik.

Tgl. 30 September 2014 pembahasan : Surat ASBANDA

Undangan Seminar BPDSI, Memo Internal Pjs. Direktur

Kepatuhan tentang meminimalisir ketidakpatutan pada

akhir tahun 2014 dan Surat OJK tentang penerapan GCG.

Tgl. 01 Oktober 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite

Audit sebanyak 4 rekomendasi dan Rekomendasi Komite

Pemantau Risiko sebanyak 5 rekomendasi.

Tgl. 15 Oktober 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite

Dewan Komisaris, Kantor Akuntan Publik, Surat Otoritas

Jasa Keuangan tentang GWM berdasarkan LDR dan Surat

Risk Management Guard undangan Workshop.

Tgl. 18 November 2014, pembahasan : Rekomendasi

Komite Audit sebanyak 4 rekomendasi dan Rekomendasi

Komite Pemantau Risiko sebanyak 5 rekomendasi.

Tgl. 09 Desember 2014 pembahasan : Penunjukkan

proposal KAP yang akan melakukan Audit Tahun Buku

2014, Tindak lanjut surat-surat Dewan Komisaris kepada

Direksi, surat undangan ASBANDA seminar BPDSI dan

Hasil laporan Direksi ke OJK dalam bentuk tabulasi.

Tgl. 16 Desember 2014, pembahasan : Kredit Hapus

Buku PT. Bank Sulteng Tahun 2014.

Page 18: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 15 PT. BANK SULTENG

1.2 Direksi

a. Jumlah dan Komposisi Direksi

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah., melalui Akta Notaris Nomor: 16 tanggal 12

Mei 2014 yang dibuat oleh Notaris Charles,SH.,MKn Notaris di Palu.

Susunan Direksi tahun 2014, sebagai berikut :

1. Direktur Utama : Ir. Rahmat Abdul Haris

2. Direktur Pemasaran : Diana Liza Mustaqim

3. Direktur Operasional : Hj. Sitti Maryam Dalle**)

4. Direktur Kepatuhan : Tinus Nuanto, SE *)

*) Namun Sampai dengan berakhirnya tahun buku 2014 yang bersangkutan belum di

Fit and Proper Test dan atau belum disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sehingga belum dapat melaksanakan tugasnya sebagai Direktur Kepatuhan.

**) Melalui Surat Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengendali

No. 584/519/KO.ADM EKON tanggal 27 Oktober 2014 dan Surat No.

584/240/KO.ADM EKON tanggal 13 April 2015 dimana Direktur Operasional (Sitti

Maryam Dalle) ditunjuk sebagai Pejabat sementara Direktur yang membidangi

Kepatuhan.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan mengenai tugas dan

tanggung jawab Direksi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok Direksi adalah :

a. Melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan

Perseroan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.

b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk

kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.

3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan

mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 16 PT. BANK SULTENG

4. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh secara pribadi apabila anggota

Direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk

kepentingan dan usaha Perseroan.

5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta

melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun

mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau

pihak lain dengan Perseroan.

6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus mendapat persetujuan tertulis

dari Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku :

a. Mengeluarkan surat-surat obligasi;

b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan

hak atas barang-barang inventaris milik Perseroan;

c. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang

melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris;

d. Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Perseroan;

e. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta didalam

perseroan atau badan-badan lain atau mendirikan perusahaan baru yang

tidak dalam rangka penyelamatan piutang;

f. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam

perseroan atau badan-badan lainnya yang tidak dalam rangka

penyelamatan piutang;

g. Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus

tagih yang jumlahnya dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham;

7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan

hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah

harta kekayaan Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi

yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

8. Perbuatan hukum sebagaiman dimaksud pada point (7) diatas tanpa persetujuan

RUPS, tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam perbuatan hukum

tersebut beretikat baik.

Page 20: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 17 PT. BANK SULTENG

9. Untuk menjalankan pebuatan hukum berupa transaksi yang mengakibatkan

benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi,

Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan,

Direksi memerlukan Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana

diatur dalam Anggaran Dasar ini dan dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dibidang Perbankan.

10. Kebijakan Kepengurusan ditetapkan dalam Rapat Direksi dengan memperhatikan

ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang Perbankan.

11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula

mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan

memberikan kepadanya atau kepada mereka kekeuasaan untuk perbuatan

tertentu tersebut yang diatur dalam Surat kuasa.

12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota Direksi ditetapkan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada

Komisaris. Dalam menentukan keputusan tersebut perlu mempertimbangkan

usulan Direktur Utama.

13. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi memiliki kewajibkan, antara

lain:

a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan

sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya;

b. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan dan

menyampaikannya kepada Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam puluh)

hari sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai untuk mendapatkan

persetujuan Komisaris;

c. Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan, untuk mendapatkan

persetujuan Komisaris;

d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai

dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan;

e. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip pengendalian intern,

terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan

pengawasan;

f. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan

dan jalannya Perseroan berupa laporan kegiatan Perseroan termasuk laporan

Page 21: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 18 PT. BANK SULTENG

keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan

berkala lainya menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam anggaran

dasar setiap diminta oleh Komisaris;

g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugas;

h. Direksi dapat mengangkat tenaga ahli atau konsultan dalam melakukan

sebahagian tugas perseroan dan tidak dapat diangkat menjadi pegawai atau

pejabat dalam perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

i. Direksi dapat mengangkat tenaga yang berpengalaman (Special hare) sebagai

pejabat dalam perseroan, dengan tetap memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

j. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Angaran Dasar.

14. Direksi mempunyai hak dan wewenang, antara lain sebagai berikut:

a. Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan;

b. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk menetapkan

gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai

Perseroan;

c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan

kepegawaian Perseroan dan/atau Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku;

d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris dengan

mempertimbangkan usulan Komisaris, dan kriteria dari anggota komite

adalah berintegritas dan jujur serta memiliki pengalaman dibidang

perbankan, keuangan dan hukum serta ekonomi baik praktisi maupun

akademisi. Khusus Sekertaris diwajibkan dari seorang Pegawai dalam

Perseroan;

e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di

dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota

Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa

orang pegawai Perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada

badan lain;

f. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya mendapat persetujuan

Komisaris;

Page 22: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 19 PT. BANK SULTENG

g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai

pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Rapat

Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.

c. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal

30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.

8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.

9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance (GCG) bagi Bank Umum, bank Sulteng telah sejak lama menerapkan

pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Selain

itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horizontal maupun vertikal, termasuk

hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota

Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau

sesama anggota Dewan Komisaris. Secara umum hubungan Direksi dengan

Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-

undangan serta Peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku, adalah :

1) Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen

Perusahaan, yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksaan Tata Kelola

Perusahaan (GCG) Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Bank ;

2) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk

memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan

lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris ;

3) Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan

lengkap kepada Dewan Komisaris ;

4) Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara

bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak

memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau

yang dikuasai oleh bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan

alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokan keadaan

uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak

untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi ;

Page 23: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 20 PT. BANK SULTENG

5) Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang

segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris ;

6) Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan

keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal ;

7) Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan

Komisaris;

8) Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal di setor untuk

mendapat persetujuan Dewan Komisaris ;

9) Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan

pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris ;

10) Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan

bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi ;

11) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung

informasi dari fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk

melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi ;

12) Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat

Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Direksi ;

13) Direksi wajib memberikan akses atas informasi bank kepada komite-komite

yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya mengirimkan

pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris kepada Direksi ;

14) Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan

pendapatnya dalam Rapat Direksi ;

15) Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan

Komisaris;

16) Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan

Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin

kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan

perundang-undangan ;

17) Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Bank dengan

persetujuan Dewan Komisaris ;

18) Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan berpedoman

kepada perundang-undangan yang berlaku dapat melakukan hal-hal sebagai

berikut :

Page 24: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 21 PT. BANK SULTENG

Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/badan-badan lain

atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka

penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam

perusahaan atau badan-badan lain ;

Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait

sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) Umum atau peraturan perundangan yang berlaku ;

Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit yang diberikan kepada

pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

19) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang

terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu yang lebih

lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan

Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya

peraturan Pasar Modal ;

20) Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi

seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi

lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan

dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili

oleh Dewan Komisaris ;

21) Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai Perseroan

maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi) dijalankan

dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite Pemantau

Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka mendukung efektivitas

tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

1. Komite Audit

Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006 tentang

Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/2006 tentang Pelaksanaan

Page 25: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 22 PT. BANK SULTENG

Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah

membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan

Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem

pengendalian intern, proses internal audit dan pelaporan keuangan, sehingga Bank

dapat dikelola berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.

Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng juga berpedoman pada ketentuan sebagai

berikut :

a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor

KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek

Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara ;

b. Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7

Maret 2014 tentang pemgangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko

PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017 ;

c. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng Nomor 19/SK/BPD-ST/2014 tanggal

28 April 2014 Pengangkatan Komite Audit PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017;

d. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.70/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7

Oktober 2014 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi

PT. Bank Sulteng.

Susunan Komite Audit Bank Sulteng tahun 2014 sebagai berikut:

1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)

2. Anggota : H.Syafruddin Sunumpole (Pihak Independen)

3. Anggota : Dahlan Lasaki (Pihak Independen)

Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam

bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak

secara Independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta melaporkan

kegiatannya kepada Dewan Komisaris.

1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal : a. Memastikan laporan keuangan Bank Sulteng dapat dimengerti, transparan,

dan dapat diandalkan ;

Page 26: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 23 PT. BANK SULTENG

b. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit

Internal maupun eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan

pelaporan yang tidak memenuhi standar ;

c. Melakukan evaluasi kebijakan Bank Sulteng yang berhubungan dengan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika,

benturan kepentingan, dan investigasi kesalahan maupun kecurangan dan

memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian

intern Bank serta pelaksanaannya melalui Dewan Komisaris;

d. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan

temuan yang signifikan ;

e. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status,

kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang

dijumpai serta temuan Divisi Audit Internal ;

f. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat memiliki akses langsung

kepada Komite Audit dan dapat berkomunikasi di luar rapat komite yang

telah dijadwalkan ;

g. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor

Eksternal/Pengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan audit

maupun laporan audit.

Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman Kerja

Komite yang telah disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman kerja,

Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya

untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil pencapaian, efektivitas,

dan objektifitas dari seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi

kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi

penyempurnaan sistem pengendalian internal Bank.

Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, Komite Audit

memiliki wewenang sebagai berikut :

1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional

Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang

berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya ;

Page 27: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 24 PT. BANK SULTENG

2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal ;

3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan

proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan Bank ;

4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internal/audit yang

akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan pelaksanaan

penerapan GCG ;

5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal serta

merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank untuk

mengaudit laporan keuangan Bank.

6. Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang

independen kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi dan semua

risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi dan auditor

eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan

pelaksanaan manajemen risiko.

1.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit

Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit telah

melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin. Komite

Audit selama tahun 2014 melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank

seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.

2. Komite Audit melakukan penelaan dan memberikan saran-saran

penyempurnaan atas laporan keuangan publikasi triwulanan.

3. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk penelaan

independensi dan objektivitas auditor eksternal serta penelaan kecukupan

pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan semua risiko yang penting

telah dipertimbangkan ;

4. Penelaan atas ketaatan Bank terhadap perundang-undangan dan aturan

perbankan. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh

Bank telah diupayakan secara optimal ;

5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta

Page 28: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 25 PT. BANK SULTENG

pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan

proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2014, Komite Audit telah

melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Divisi Satuan Kerja Audit internal (SKAI). Dari hasil

evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan SKAI telah

dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko,

pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan

Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) ;

b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan

standar yang berlaku. Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite

Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan

Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia ;

c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku termasuk

tentang penerapan PSAK Nomor 50 dan Nomor 55 ;

d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI,

akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun

2014 Komite Audit melakukan pertemuan-pertemuan dengan SKAI

dalam rangka membahas temuan dan tindak lanjut temuan SKAI.

Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi langsung dengan SKAI,

baik yang terjadwal dalam rapat rutin maupun di luar jadwal rapat ;

e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan kantor akuntan publik

kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2014, Tim Pemilihan

Kantor Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur

manajemen telah melakukan proses pemilihan Kantor akuntan publik

untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank. Tim

telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah menetapkan Kantor

Akuntan Publik dbsd&a (Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

sebagai Auditor Independen.

f. Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan oleh

Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan terhadap

pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB).

Page 29: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 26 PT. BANK SULTENG

1.3 Rapat dan Kehadiran Komite Audit

Selama tahun 2014, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan

sebanyak 15 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit dalam Rapat

di tahun 2014 :

No.

Nama

Jumlah Kehadiran

Presentasi kehadiran

1. Drs.H.Said Awad,MH 15 Kali 100 %

2. H.Syafruddin Sunumpole 15 Kali 100 %

3. Dahlan Lasaki 15 Kali 100 %

1.4 Independensi Anggota Komite Audit

Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi

(KRN) bahwa, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi

penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang

berlaku dari Otoritas Jasa Keuasngan dan atau Bank Indonesia. Bahwa seluruh

anggota komite audit Bank Sulteng periode 2014 memiliki kedudukan yang

independen terhadap Bank Sulteng.

2. Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko (KPR) Bank Sulteng merupakan salah satu komite yang

dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum. Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng untuk periode tahun 2014

dibentuk berdasarkan :

Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7

Maret 2014 tentang pegangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT.

Bank Sulteng Periode 2014-2017 ;

Susunan Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng tahun 2014, sebagai berikut :

1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)

2. Anggota : H.Ramli Nurdin. BSc (Pihak Independen)

3. Anggota : Bambang Setiawan,SH (Pihak Independen)

Page 30: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 27 PT. BANK SULTENG

2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003, Pasal 2 yang telah

diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang

Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, mewajibkan Bank menerapkan

Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Bank secara individual maupun

untuk bank secara konsolidasi, yang paling kurang mencakup 4 (empat) pilar

yaitu :

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi ;

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit ;

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian

Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan

4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko merekomendasikan

penyempurnaan infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko. Secara

berkala, Komite Pemantau Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Sulteng Tahun

2014 berpedoman pada pengelolaan manajemen risiko agar dapat digunakan

dalam pengambilan keputusan bisnis Bank.

Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite

Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank, meliputi risiko

kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko

reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun 2014

pengelolaan risiko yang semakin baik dibuktikan dengan peningkatan risk

awareness secara mayoritas pada risk taking unit. Metode pengukuran risiko

dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh SKMR.

2.2 Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2014

Sesuai pedoman kerja Komite Pemantau Risiko, maka pada tahun 2014 telah

dilakukan hal hal yang terkait dengan Manajemen Risiko di Bank sebagai

berikut :

1. Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan

pelaksanaannya sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DNPN

Page 31: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 28 PT. BANK SULTENG

serta melaporkan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi

kepada Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

a. Profil risiko triwulanan Bank Sulteng baik individual, maupun

konsolidasi selama tahun 2013 dan triwulan berjalan tahun 2014 ;

b. Profil risiko Bank Sulteng pada triwulan IV tahun 2013 adalah low to

moderate dengan trend naik sampai dengan triwulan IV tahun 2014

adalah Moderate;

c. Risiko kredit, risiko pasar, risiko Operasional, risiko likuiditas, risiko

strategi, risiko kepatuhan, dan risiko Hukum adalah Moderate ;

d. Risiko Reputasi adalah low to moderate.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja

yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko melalui Rapat koordinasi,

Diskusi dan telaan atas program kerja Satuan Manajemen risiko, Diskusi

dan telaah mendesain mekanisme risk tolerance dan risk culture, Diskusi

pengembangan metode dan tools pengukuran risiko pasar, Knowledge

sharing: dampak kondisi keuangan global terhadap perbankan Indonesia.

3. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan melalui :

a. Rapat koordinasi dengan Komite Audit membahas temuan hasil

pemeriksaan Bank Indonesia dan progres tindak lanjut ;

b. Pembahasan laporan pengawasan Dewan Komisaris setiap semester.

4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi penetapan kebijakan dan

pelaksanaan risk appetite, serta risk tolerance atas setiap produk dan

layanan Bank Sulteng.

5. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan rekomendasi atas rencana bisnis

dan rencana kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris,

khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank

melalui telaan draft RBB tahun 2014;

6. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman melalui koordinasi dengan

Komite Audit;

7. Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapusbukuan pinjaman dan

recovery pinjaman melalui koordinasi dengan Komite Audit;

8. Memonitor risiko bank wide yang dihadapi Bank dan memastikan bahwa

Page 32: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 29 PT. BANK SULTENG

Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut melalui pembahasan

profil risiko triwulanan;

9. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan kepatuhan

atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bersama dengan

manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern serta Satuan Kerja yang

menjalankan fungsi Manajemen Risiko.

10. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance

serta telah dijabarkan ke dalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit bisnis

dan Bank secara keseluruhan.

11. Memberi masukan kepada Sekretariat Dewan Komisaris untuk penyusunan

laporan pengawasan Dewan Komisaris.

12. Melakukan penelaan atas draft RBB Bank Sulteng tahun 2014, Memberikan

masukan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk Economic Outlook tahun

2014, dan mengkaji RBB termasuk perubahannya, khususnya dari aspek

risiko, untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.

2.3 Rapat dan Kehadiran Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan

pertemuan sebanyak 15 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit

dalam Rapat di tahun 2014 :

No.

Nama

Jumlah Kehadiran

Presentasi kehadiran

1. Drs.H.Said Awad,MH 15 Kali 100 %

2. H.Ramli Nurdin, BSc 15 Kali 100 %

3. Bambang Setiawan,SH 15 Kali 100 %

2.4 Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko

Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 (satu) orang

Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota independen.

2.5 Mekanisme Kerja

Komite Pemantau Risiko bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang

disusun dan disetujui Dewan Komisaris, diantaranya kegiatan pemantauan

Page 33: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 30 PT. BANK SULTENG

risiko bulanan, triwulanan dan tahunan, serta kegiatan yang tidak ditetapkan

waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas ketua dan

anggota Komite Pemantau Risiko.

Komite Pemantau Risiko melaksanakan rapat mingguan yang merupakan rapat

internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite Audit,

atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai program kerja dan kebutuhan.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng dibentuk berdasarkan:

1. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang

Good Corporate Governance;

2. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang

Good Corporate Governance;

3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum;

4. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.70/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7

Oktober 2014 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi

PT. Bank Sulteng.

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng adalah sebagai berikut :

Periode 01 Januari s.d 06 Maret 2014 sebagai berikut :

1. Ketua : Drs. H. Amiluddin Haludin (Komisaris)

2. Anggota : Ocvita Pusadan,SH (Pegawai Divisi SDM)

3. Anggota : I Gusti P Suartika,SE (Pegawai Divisi SDM)

Periode 07 Maret s.d 31 Desember 2014 sebagai berikut :

1. Ketua : Drs. H Amiluddin Haludin (Komisaris)

2. Anggota : Drs. H Said Awad,MH (Komisaris Independen)

3. Anggota : Myrna Rianasari,SE (Pegawai Divisi SDM)

4. Anggota : Ocvita Pusadan,SH (Pegawai Divisi Umum)

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate

Page 34: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 31 PT. BANK SULTENG

Governance yang telah dituangkan dalam program kerja Komite, secara garis

besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut :

a. Terkait dengan kebijakan remunerasi adalah :

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi ;

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

b. Terkait dengan kebijakan nominasi adalah :

1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta

prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris

dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat

Umum Pemegang Saham;

2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris

dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada

Rapat Umum Pemegang Saham;

3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan

menjadi anggota Komite.

c. Tugas lainnya

1. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan memberikan

saran untuk perbaikan atau peningkatannya ;

2. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya serta

melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris.

3.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.

Dalam rapat sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah

melakukan pembahasan terhadap hal-hal sebagai berikut :

Page 35: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 32 PT. BANK SULTENG

1. Terkait dengan kebijakan remunerasi

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi :

a. Dokumentasi ketentuan dan peraturan perundang- undangan,

kebijakan perusahaan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi,

penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya ;

b. Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang sedang berlaku di

pasar Bank BUMN/BUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing.

2. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang sedang

berjalan di Bank Sulteng

a. Remunerasi Pengurus:

Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang berjalan di

bank dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris;

b. Remunerasi Pegawai :

Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai

secara keseluruhan.

2. Terkait dengan kebijakan nominasi

1. Pembahasan mengenai pedoman/sistem serta prosedur pemilihan dan

atau penggantian Pengurus;

2. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon anggota Pengurus;

3. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen:

a. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen;

b. Pembahasan nominasi anggota komite.

3.3 Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah

menyelenggarakan pertemuan/rapat baru sebanyak 1(satu) kali, Selanjutnya

dari rapat tersebut seluruh anggota Komite hadir 100 % dengan agenda

pembahasan adalah nama-nama calon Direktur Kerpatuhan untuk diusulkan

ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2015.

Page 36: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 33 PT. BANK SULTENG

3.4 Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 4 (empat) orang terdiri

dari 1 (satu) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris, 2 (dua)

orang pejabat ex officio dari Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Kepala

Divisi Umum dalam melaksankan fungsi tugasnya senantiasa bersikap secara

independen.

3. Peket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris

dan Direksi.

a. DEWAN KOMISARIS

No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya Jumlah Penerima

Jumlah diterima Dalam 1 tahun

1 Remunerasi a. Gaji Tahun 2014 (Januari s.d

Desember) b. THR c. Tunjangan Pendidikan d. Tunjangan Akhir Tahun e. Tunjangan Sewa Rumah f. Tunjangan Pakaian Dinas g. Tantiem (dihitung dari Laba

diperoleh)

3 Orang

3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang

1.872.000.000

156.000.000 156.000.000 156.000.000

- 4.200.000

1.166.704.365

JUMLAH : 3 Orang 3.510.904.365

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura - -

JUMLAH : - -

TOTAL : 3 Orang 3.510.904.365

b. DIREKSI

No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya Jumlah Penerima

Jumlah diterima Dalam 1 tahun

1 Remunerasi a. Gaji Tahun 2014 (Januari s.d

Desember) b. THR c. Tunjangan Pendidikan d. Tunjangan Akhir Tahun e. Tunjangan Sewa Rumah f. Tunjangan Pakaian Dinas

3 Orang

3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang

2.160.000.000

180.000.000 156.000.000 156.000.000

70.000.000 8.400.000

Page 37: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 34 PT. BANK SULTENG

g. Tantiem (dihitung dari Laba diperoleh)

3 Orang 2.368.763.407

JUMLAH : 3 Orang 5.099.163.407

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura - -

JUMLAH : - -

TOTAL : 3 Orang 5.099.163.407

c. JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN BERDASARKAN TINGKAT

PENGHASILAN

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1(satu) tahun

Jumlah Dewan Komisaris

Jumlah Direksi

Di atas Rp. 2 Miliar - 1 Orang

Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar 3 Orang 2 Orang

Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar - -

Rp. 500 Juta ke bawah - -

d. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Pada PT.Bank Sulteng Tahun 2014 :

No.

Keterangan

Tertinggi

Terendah

Rasio

Tertinggi Terendah

1 Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan terendah

16.500.000 1.750.000 9,42 1

2 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendah

75.000.000 52.500.000 1,42 1

3 Rasio Gaji Komisaris tertinggi dan terendah

60.000.000 48.000.000 1,25 1

4 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan Gaji Pegawai tertinggi

75.000.000 16.500.000 4,54 1

III. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

1. Penerapan Fungsi Kepatuhan

Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia

Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank

Umum, yaitu sebagai berikut :

a) Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut :

Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan

organisasi dan kegiatan usaha Bank ;

Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank ;

Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan

Page 38: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 35 PT. BANK SULTENG

usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk

prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan

Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank

kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

b) Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan,

paling kurang mencakup :

Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank ;

Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan

ditetapkan oleh Direksi ;

Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk

menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank ;

Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk

Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ;

Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank ;

Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang

diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak

menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku ;

Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak

dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota

Direksi Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas,

apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari

seluruh anggota Direksi Bank. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol

anggaran Satuan Kerja Kepatuhan/Divisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja

yang telah disusun serta memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif

mungkin, dan memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective

(efektif dari segi biaya).

Selanjutnya Direktur Kepatuhan untuk lebih mengefektifkan melaksanakan fungsi

Page 39: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 36 PT. BANK SULTENG

tugasnya melakukan antara lain :

Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan

menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku

untuk disesuaikan ke dalam pedoman internal bank oleh Divisi terkait ;

Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank

dengan memberikan pandangan kepada pihak manajemen mengenai masalah

hukum yang ditemukan ;

Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank

terhadap penerapan kebijakan, prosedur dan panduan mengenai anti tindak

pencucian uang dan tindak pidana terorisme ;

Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan

secara internal laporan transaksi yang mencurigakan dari staff dan juga pihak

yang dapat dihubungi untuk Unit Anti-Money Laundring oleh instansi

pemerintah yang berkepentingan terhadap tindak pencucian uang ini ;

Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan

perundangan yang berlaku ;

Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah

kepatuhan dan potensi dampak, trend serta perkembangan peraturan yang

ada ;

Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian

terhadap peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat

Edaran, dan bentuk Surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang berlaku

serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan

ataupun yang diajukan ;

Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan kepada Bank Indonesia

dan atau Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan Direktur yang

membawahkan fungsi kepatuhan, meliputi:

1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB);

2. Laporan kepatuhan; dan

3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/atau keputusan Direksi yang

menurut Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah

menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan/atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 40: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 37 PT. BANK SULTENG

Laporan sebagaimana dimaksud dalam PBI No. 13/2/PBI/2011 pada Pasal 16

huruf (b), wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan Fungsi

Kepatuhan, dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan

diterima Bank Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode

pelaporan berakhir dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur

Utama ;

Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan

diterima Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi belum melampaui 1 (satu) bulan

setelah batas akhir waktu penyampaian laporan ;

Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan

tersebut belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu

keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3);

Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c PBI diatas

disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak

diketahui oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai

adanya penyimpangan.

Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi ;

Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank

Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan

Internal Bank yang berlaku ;

Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan ;

Mengelola buku pedoman perusahaan Divisi Kepatuhan ;

Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur yang

membawahkan fungsi Kepatuhan.

Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada

Pejabat/Pegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya ;

Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh unit kerja,

untuk membangun budaya hukum.

Dalam mengimplementasikan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh

Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah

dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan

usaha bank pada setiap jenjang organisasi, antara lain melalui pelaksanaan :

Page 41: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 38 PT. BANK SULTENG

a) Melaksanakan penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang

operasional dan non operasional secara bertahap ;

b) Melakukan pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk

dan jasa Bank ;

c) Melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal yang telah diberlakukan ;

d) Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang;

e) Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia/OJK dan pemantauan

terhadap komitmen Divisi dan Kantor Cabang atas hasil pemeriksaan Divisi

Satuan Kerja Audit Internal ;

f) Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal Bank kepada unit

terkait ;

g) Mensosialisasikan Fungsi Kepatuhan, Ketentuan Internal dan Eksternal Bank

kepada segenap organisasi Bank Sulteng ;

h) Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagian Kepatuhan melalui program

pendidikan dan pelatihan baik yang ditugaskan oleh bagian Pendidikan dan

Pelatihan maupun berdasarkan pengajuan/inisiatif dari Divisi Kepatuhan.

Pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme

merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka

pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang penerapan program anti

pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme bagi bank umum. Selama

tahun 2014, sebagai langkah keseriusan dalam menerapkan Program APUPPT Bank

Sulteng telah melaksanakan berbagai aktivitas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat

bantu penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk :

a) mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai

transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan ;

b) mengidentifikasi pengelompokan risiko nasabah dari sisi APUPPT dan alat

bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah Bank Sulteng.

2. Melaksanakan pembenahan database CIF (Costumer Identification File) nasabah

Bank Sulteng dalam rangka penerapan ketentuan Single CIF;

Page 42: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 39 PT. BANK SULTENG

3. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan secara regular yang

diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada

pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang

posisinya strategis dalam penerapan APUPPT;

4. Adapun statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2014 sebagai

berikut :

Laporan Transaksi Keuangan Tunai : 438 Laporan

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan : 12 Laporan

Koresponden dengan pihak berwenang : 31 Koresponden.

Pengkajian APUPPT : 1 Kajian

2. Penerapan Fungsi Audit Intern

1) Pelaksanaan fungsi pengendalian internal terselenggara dalam setiap tingkatan

manajemen dimana pada struktur organisasi Bank, Divisi Satuan Kerja Audit

Internal (SKAI) berada di bawah Direktur Utama. SKAI telah melaksanakan

kewajiban sebagai berikut :

SKAI menyampaikan laporan hasil audit kepada Pemimpin Unit Kerja yang

dilakukan pemeriksaan dan atasan langsung untuk diketahui dan

ditindaklanjuti ;

SKAI menyampaikan ringkasan eksekutif secara berkala kepada Direktur

Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur

Kepatuhan ;

SKAI menyusun laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal

yang ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk

disampaikan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Kuangan (OJK)..

2) Kedudukan SKAI berada langsung di bawah Direktur Utama yang tidak

terkoordinasi secara langsung dengan satuan kerja operasional ;

3) Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Divisi Satuan

Kerja Audit Internal tahun 2014 yang telah disetujui oleh Direktur Utama.

Terhitung sejak tanggal 01 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014,

SKAI telah melakukan pemeriksaan secara independen terhadap unit

operasional Kantor Cabang, Pembantu Cabang, Divisi dan Kantor Pusat, proses

Page 43: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 40 PT. BANK SULTENG

bisnis serta teknologi informasi secara menyeluruh, namun disadari belum

maksimal karena masih ada beberapa kantor yang belum selesai dilakukan

pemeriksaan. Berikut ini table kegiatan Pemeriksaan SKAI tahun 2014 :

Aktivitas Audit

Rencana

Realisasi

Semester I Semester II

Audit Umum Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas

1. Cab. Utama 2. Cab. Parigi 3. Cab. Toli-toli 4. Cab. Buol 5. Cab. Luwuk 6. Cab. Salakan 7. Cab. Bangkep 8. Cab. Poso 9. Cab. Bungku 10. Capem. Morowali 11. Capem. Ampana 12. Capem Donggala 13. Capem. Paleleh 14. Kantor Kas Lambunu 15. Kantor Kas Soni 16. Kantor Kas Tentena 17. Kantor Kas Wakai 18. Kantor Kas Beteleme 19. Kantor Kas Bahomoteve

Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana

Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana

Audit Kantor Pusat Sekali dalam setahun Blm Terlaksana Blm Terlaksana

Audit TI Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana

Laporan Semester 2 (dua) kali dalam setahun Terlaksana Terlaksana

Menjadi LO untuk Pemeriksaan BI dan BPK-RI

Setiap ada pemeriksaan dari Eksternal baik itu dari BI, BPK-RI maupun dari KAP Divisi SKAI menjadi LO

Terlaksana

Terlaksana

Audit Fraud/Audit Khusus Audit khusus dilakukan apabila ada indikasi fraud diseluruh kegiatan Bank Sulteng baik Cabang maupun Pusat

Terlaksana Terlaksana

3. Penerapan Fungsi Audit Ekstern

Sebagai Pihak Independen untuk menyampaikan laporan (transparansi kondisi)

keuangan Bank dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian

kondisi keuangan Bank.

Laporan keuangan Bank Sulteng setiap tahun di audit oleh Akuntan Publik (KAP)

Independen. Penunjukan Akuntan Publik (KAP) tersebut menunjuk pada hasil

Page 44: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 41 PT. BANK SULTENG

rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, dimana salah satunya ditegaskan bahwa penunjukan KAP untuk

melakukan audit Bank paling lama dilakukan selama 3(tiga) tahun berturut-turut.

Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Bank Indonesia

sebagai kantor akuntan publik dan memiliki kriteria yang disyaratkan dalam Peraturan

Bank Indonesia. Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar

profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan Bank disusun sesuai

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Ruang lingkup pelaksanaan

audit dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh ke aspek kebijakan, operasional,

teknologi informasi, verifikasi dan lain sebagainya.

Penunjukkan KAP telah terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam hal

penunjukan KAP sesuai rekomendasi Komite Audit (Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/4/PBI/2006 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum).

Untuk emeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Independen (KAP), telah ditunjuk oleh

Komisaris adalah Auditor Independen dbsd&a (Doli,Bambang,Sulistiyanto, Dadang & Ali)

dan beralamat di Jl.Raya Kalimalang Blok E-No. 4F Duren Sawit, Jakarta Timur 13440

Indonesia, sebagai Auditor Independen untuk tahun Buku 2014.

Sesuai dengan isi perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan audit disepakati bahwa

tanggung jawab manajemen dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

disusun dalam hasil audit yang berupa Manajement Letter yang kemudian akan

menggambarkan permasalahan, kelemahan-kelamahan dari pengendalian intern

perusahaan Bank, Standar Akuntansi Keuangan, dan masalah lain yang ditemukan

selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan rekomendasi dan saran-saran

perbaikan. Cakupan hasil diantaranya telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 3/22/PBI/2001 yang telah diperbaharui dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

7/5/PBI/2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

Daftar Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Bank Sulteng dalam 3(tiga)

tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Page 45: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 42 PT. BANK SULTENG

Tahun Buku

Kantor Akuntan

Akuntan

2014 Dbsd & a Bambang Sulistiyanto

2013 Supriadi Laupe & rekan Drs.Supriadi Laupe,MSi

2012 Husni Muharam & Rasidi Husni Muharam

4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern.

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

a. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sebagai berikut:

Melakukan persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank melalui

forum Komite Pemantau Risiko (KPR) dan telah dilakukan pengesahan

oleh Direksi. Sebagai proses tindak lanjut atas kesesuaian Kebijakan

Manajemen Risiko dengan kompleksitas bisnis bank;

Melakukan review/evaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko dan

Strategi Manajemen Risiko secara bank wide melalui Forum Komite

Pemantau Risiko (KPR) yang dilakukan secara berkala dan/atau jika ada

kegiatan dan aktivitas yang meningkatkan risiko bank secara signifikan.

b. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:

Telah melakukan penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank pada

tahun 2013, serta melakukan penyesuaian atas Strategi dan Kerangka

Manajemen Risiko secara komprehensif termasuk limit risiko yang

meliputi limit Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Limit Risiko Operasional

dan risiko lainnya dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil

dan toleransi risiko terhadap kecukupan permodalan. Penyusunan

Kebijakan Manajemen Risiko Bank tersebut sebelumnya telah melalui

pembahasan bersama dan persetujuan Dewan Komisaris;

Telah melakukan penyusunan dan penetapan alat untuk

mengidentifikasi risiko antara lain berupa Pengembangan Aplikasi Self

Assessment, dan lain-lain. Untuk proses pengkinian atas tools yang

digunakan dalam mengidentifikasi risiko tersebut, Bank melakukan

pengkinian parameter serta review pedoman terkait tools tersebut

Page 46: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 43 PT. BANK SULTENG

sehingga penerapan atas alat-alat untuk mengidentifikasi risiko tersebut

dapat diimplementasikan secara regular;

Telah melakukan penyusunan dan penetapan mekanisme persetujuan

transaksi antara lain berupa kewenangan transaksi dalam aktivitas

treasuri dan investasi dan kewenangan memutus dalam pemberian

kredit yang disesuaikan dengan jenjang jabatan ;

Telah melakukan evaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi,

dan kerangka Manajemen Risiko secara berkala untuk mengakomodir

perkembangan kompleksitas bisnis Bank dan kepatuhan terhadap

regulasi. Evaluasi yang telah dilakukan pada tahun 2014, yaitu evaluasi

terhadap kepatuhan regulasi atas metodologi Internal Capital Adequacy

Assessment Process (ICAAP) yaitu metodologi perhitungan kecukupan

modal dan add-on capital terhadap 7 (tujuh) jenis risiko yang telah

ditetapkan dalam penentuan permodalan minimum sesuai dengan

tingkat profil risiko bank dan evaluasi atas tools yang dikembangkan

oleh SKMR yang mendukung proses penerapan manajemen risiko

secara bank wide ;

Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung

jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan

penerapan manajemen risiko. Hal tersebut dapat tercermin dari telah

ditetapkannya fungsi manajemen risiko yang bersifat independen dan

melekat pada unit bisnis. Adapun pelaksanaan fungsi manajemen risiko

secara independen dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko sebagai

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) ;

Memastikan penerapan budaya risiko secara berkesinambungan pada

semua level agar tercipta risk awareness pada masing-masing risk

taking unit. Bank secara rutin melakukan sosialisasi manajemen risiko

kepada risk taking unit melalui media pelatihan manajemen risiko dan

sosialisasi manajemen risiko secara langsung oleh SKMR.

Pengembangan budaya risiko dapat membawa pada pengambilan

keputusan yang senantiasa mempertimbangkan potensi risiko saat ini

maupun di masa yang akan datang. Atas dasar hal tersebut, setiap

keputusan akan diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan

Page 47: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 44 PT. BANK SULTENG

(informed decfision making). Perilaku hati-hati dan penuh pertimbangan

atas informasi yang ada inilah yang menjadi tujuan terciptanya budaya

sadar risiko/risk awareness;

Memastikan kecukupan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk

mengelola dan mengendalikan risiko yang tercermin dari tingginya

tingkat permodalan Bank untuk menyerap kejadian risiko. Tingkat

permodalan Bank secara historis selalu memadai dengan tingkat rasio

permodalan minimum berada pada level 16% (enam belas persen).

Dengan adanya penerapan Basel II Pilar 2 supervisory review yang

tercermin dari penerapan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment

Process) pada perbankan di Indonesia, Bank diharuskan memiliki

kecukupan rasio permodalan minimum di level 9-10% dan atas

assessment tersebut dapat diketahui bahwa Bank masih memiliki capital

buffer (±6%) yang sangat memadai ketika terjadinya risk event di

kemudian hari;

Telah melakukan assessment terkait tingkat maturitas penerapan

manajemen risiko bank termasuk kebijakan, strategi, dan kerangka

Manajemen Risiko menggunakan jasa konsultan Manajemen Risiko.

Selanjutnya hasil assessment akan dijadikan roadmap bagi bank untuk

mengembangkan penerapan manajemen risiko secara bankwide menuju

Enterprise Risk Management (ERM). Adapun pengembangan penerapan

manajemen risiko bank selanjutnya akan difokuskan pada penyusunan

framework penetapan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan

toleransi risiko (risk tolerance) secara bertahap pada tahun 2014.

c. Kegiatan ALCO (Asset Liability Committee) antara lain membahas mengenai:

Membahas mengenai Tingkat suku bunga;

Merumuskan dan memutuskan pricing strategy;

Mereview secara periodik mengenai posisi likuiditas bank;

Mereview secara periodik mengenai posisi kualitas portofolio kredit;

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit

Selain didukung oleh kecukupan dukungan keuangan dalam mengelola dan

mengendalikan risiko, Bank telah menyusun kebijakan, prosedur, dan

penetapan limit sebagai proses pengelolaan manajemen risiko yang didukung

Page 48: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 45 PT. BANK SULTENG

dengan kecukupan infrastruktur dalam melakukan identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko Bank. kebijakan, prosedur dan penetapan

limit dimaksud meliputi :

Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Bank yang mengakomodir

penerapan Manajemen Risiko secara bank wide maupun perjenis risiko,

Pedoman Profil Risiko, dan Pedoman Pengukuran ICAAP;

Pedoman Manajemen Risiko untuk setiap jenis risiko antara lain Pedoman

Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas,

Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko

pasar yang meliputi risiko nilai tukar dan risiko suku bunga.

Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko

likuiditas antara lain Maturity Profile ;

Pengukuran dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas melalui

penetapan early warning indicator dan analisis skenario kondisi likuiditas

(stress testing) serta Laporan Market and Liquidity Risk Measurement,

Mitigate, and Control;

3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian

Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.

a. Dalam rangka melakukan proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan

risiko, Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa hal sebagai berikut :

Bank melakukan identifikasi risiko terhadap produk dan kegiatan usaha

bank termasuk untuk produk dan aktivitas baru beserta

pengembangannya ;

Dilakukannya pelaporan Profil Risiko Bank secara konsolidasi kepada

Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum. Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8

(delapan) jenis risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank untuk

dilaporkan kepada Bank Indonesia/OJK setiap periode 3 (tiga) bulanan.

Melakukan review terhadap kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko

secara berkala minimal 1 (satu) tahun sekali atau lebih sesuai dengan

kebutuhan. Berkoordinasi dengan Satuan Pengendalian Internal lainnya

dalam rangka proses kaji ulang dan validasi atas pengembangan proses

Page 49: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 46 PT. BANK SULTENG

Manajemen Risiko yang dilakukan ;

Melakukan pengkajian atas permohonan review termasuk kewenangan

memutus transaksi bagi setiap level manajerial yang terkait. Pengkajian

yang dikeluarkan bersifat rekomendasi dalam rangka menjaga

independensi Divisi Manajemen Risiko terhadap proses bisnis ;

4. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.

Sistem pengendalian intern telah berjalan secara sinergis yang tercermin dari

koordinasi dua arah antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) serta Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berupa

adanya review dan/atau validasi atas penerapan Manajemen Risiko di Bank oleh

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang kemudian hasil review dan/atau validasi

tersebut menjadi bahan evaluasi dan pengembangan penerapan Manajemen

Risiko secara berkesinambungan.

Selanjutnya Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) juga telah melakukan

implementasi Risk Based Audit secara continue dalam rangka memitigasi risiko

secara ex-ante dan ex-post. Adapun Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berperan

aktif dalam memastikan bahwa aktivitas operasional bank telah sesuai dengan

ketentuan internal maupun ketentuan eksternal yang berlaku.

IV. RENCANA STRATEGIS BANK

Pada Tahun 2014 Bank Sulteng menetapkan rencana strategis Bank sebagai berikut :

c. Corporate plan merupakan suatu rencana strategis ke depan, yang bertujuan

memberikan arah strategis yang harus diambil suatu organisasi. Bank Sulteng

menentukan arahan strategis sampai dengan tahun 2017 yang akan dicapai,

dimulai dengan analisis lingkungan eksternal dan internal (SWOT Analysis).

d. Sebagai tahapan lanjutan dari pencapaian “next level”, Bank Sulteng diarahkan

untuk menjadi bank daerah yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat

profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Dengan demikian, Bank

Sulteng dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik.

Oleh karena itu, prioritas rencana bisnis tahun 2014 selain meningkatkan kredit,

terutama kredit konsumtif dan kredit mikro, juga ditekankan kepada peningkatan

Page 50: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 47 PT. BANK SULTENG

kompetensi SDM dan teknologi informasi yang terintegrasi.

e. Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT) Tahun 2014 ini merupakan dasar serta

pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis bank tahun 2014 dan merupakan

landasan pelaksanaan tugas seluruh jajaran organisasi baik di Kantor Pusat, Kantor

Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan unit-unit pelayanan kas.

Berikut ini 4(empat) prioritas tersebut dimaksud sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia :

a. Perseroan memandang kebutuhan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas dan berintegritas merupakan salah satu syarat utama

pertumbuhan usaha Bank Sulteng. Karena itulah, pengembangan

kompetensinya merupakan suatu keharusan.

b. Melanjutkan strategi tahun sebelumnya, hal itu dilakukan melalui beberapa

upaya, di antaranya :

Peningkatan peran dan fungsi Assesment Center yang terintegrasi

dengan training program academy.

Pengembangan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan

perkembangan bisnis bank.

Pengembangan sistem informasi SDM yang komprehensif dan

terintegrasi sehingga dapat memberikan peta kondisi pegawai yang

ada saat ini dan arah pengembangan pegawai yang harus dilakukan.

2. Teknologi Informasi

Pengembangan teknologi informasi yang terintegrasi dilakukan untuk

mendukung tujuan bisnis bank. Sehingga, Perseroan dapat menjadi bank yang

besar dan miliki layanan unggul. Untuk itu, pengembangan teknologi informasi

diarahkan untuk menyediakan layanan perbankan yang aman, cepat, mudah,

serta customer oriented, melalui hal-hal sebagai berikut :

a. Pengembangan core banking system yang andal;

b. Meningkatan infrastruktur yang memadai dalam rangka perluasan layanan

electronic banking;

c. Pengembangan features layanan perbankan yang lebih beragam dan multi

channel;

d. Menerapkan GCG dalam proses pengadaan dan pengembangan teknologi

Page 51: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 48 PT. BANK SULTENG

informasi;

e. Meningkatkan kompetensi pegawai dalam pengembangan dan operasional

teknologi informasi secara mandiri dan berkelanjutan.

3. Kualitas Layanan

Pengembangan budaya layanan pada tahun 2014 diarahkan agar tercipta

services culture melalui :

a. Implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit layanan

Bank Sulteng.

b. Implementasi standarisasi aspek fisik (Premises) di seluruh unit layanan

Bank Sulteng.

c. Evaluasi implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit

layanan Bank Sulteng.

4. Membangun Inkorporasi

Percepatan pencapaian visi Bank Sulteng dapat ditempuh dengan cara organik

dan anorganik. Secara anorganik, pertumbuhan Bank Sulteng ditempuh melalui

penyertaan modal untuk meningkatkan aset dan pendapatan bank. Pada tahun

2014, penyertaan modal akan dilakukan pada Perusahaan Pihak Ketiga, dan

Pemda Propinsi Kabupaten/Kota sebagaimana yang telah disepakati oleh Para

Pemegang Saham.

f. Kebijakan dan Strategi Manajemen .

Kebijakan dan strategi manajemen yang akan dilaksanakan pada tahun 2014

sebagai berikut :

a) Peningkatan komposisi dana pihak ketiga yang dilakukan melalui upaya:

1) Pertumbuhan DPK yang optimal.

Intensifikasi pertumbuhan tabungan melalui optimalisasi penetrasi

pasar, antara lain melalui direct sales agency, yaitu bekerjasama

dengan vendor untuk memasarkan produk tabungan Bank Sulteng.

Optimalisasi institusional banking untuk pengerahan dana dari

BUMN, BUMD maupun institusi lainnya.

Menerapakan one stop service solution yang sesuai dengan

Page 52: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 49 PT. BANK SULTENG

kebutuhan nasabah korporasi secara menyeluruh.

Pengembangan infrastruktur dan sistem Cash Management untuk

institusi bisnis dan institusi pemerintah.

Penambahan jaringan kantor dan ATM pada lokasi – lokasi yang

strategis.

2) Peningkatan kulitas layanan

Peningkatan kualiatas layanan di cabang-cabang dan ATM secara

intensif melalui implementasi budaya layanan.

Peningkatan kualitas layanan electronic banking melalui dukungan

teknologi informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan

unggul dalan rangka meningkatkan corporate image dan fee based

income.

b) Peningkatan penyaluran kredit dilakukan dengan upaya :

1) Akselerasi fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi.

Peningkatan pemberian kredit baik sektor produktif maupun

konsumtif dengan mengoptimalkan penggunaan Dana dengan

tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian;

Di verifikasi produk perkreditan yang memiliki value preposition dan

daya saing.

2) Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka meningkatkan pangsa

pasar kredit.

Peningkatan pemasaran kredit melalui tenaga pemasar kredit.

Mempertahankan serta terus melakukan ekspansi kredit konsumsi

terutama KMG, serta peningkatan, portofolio KPR melalui

pengembangan fitur produk dan kerjasama dengan pihak ketiga;

Perluasan jaringan serta optimalisasi fungsi kantor-kantor kas Bank

Sulteng;

Memanfaatkan akses likuiditas treasury untuk disalurkan ke dalam

kredit skala besar;

Mempertahankan kualitas kredit;

Pengelolaan non-performing laon melalui pemantauan

kolektibikliatas pada setiap unit bisnis pengelola kredit;

Page 53: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 50 PT. BANK SULTENG

Mengendalikan kualitas kajian terhadap risiko kredit sebagai upaya

untuk mengendalikan risiko kredit.

c) Optimalisasi fee based income untuk mendukung pencapaian target laba bank.

1) Optimalisasi pengelolaan instrument treasury

2) Pengembangan Jasa transaksi perbankan, penambahan jumlah jaringan,

serta ATM.

3) Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui penambahan fitur layanan

ATM;

4) Peningkatan penjualan produk wealth management.

d) Pengembangan manajemen untuk mendukung bisnis bank yang tumbuh

berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi.

1) Perencanaan dan Change Management

Menetapkan arah dan strategi Perseroan, baik jangka pendek,

jangka menengah, maupun jangka panjang untuk mendukung

peningkatan pertumbuhan bisnis Bank Sulteng;

Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk pengembangan

bisnis (termasuk analisis internal dan eksternal);

Menyempurnakan struktur organisasi bank yang efektif dan efisien

dalam menunjang sasaran dan tujuan bisnis Perseroan;

Memastikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek/program

kerja;

Peningkatan kualitas performa strategi Bank Sulteng dengan cara

me-review key performance indicator yang telah ditetapkan, serta

mengimplementasikan Balanced Scorecard KPI individu.

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kebijakan dan pelaksanaan rekrutmen, career path, serta job

grading;

Penerapan sistem reward dan punishment;

Pengembangan system informasi terintegrasi melalui HRIS (Human

Resources Information System);

Pengembangan Assessment Center;

Program pendidikan dan pelatihan yang mendukung bisnis Bank

Page 54: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 51 PT. BANK SULTENG

secara teratur dan berkesinambungan dalam Training Program

Academy;

Meningkatkan kompetensi pegawai, baik di posisi manajerial

maupun supporting melalui Training Program Academy;

Menetapkan silabus program, silabus dan anggaran pendidikan dan

pelatihan melalui Soft Skill Program Academy.

3) Peningkatan Layanan dan Operasional

Meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan menjadi lebih

baik, sehingga tercipta service culture yang dapat bersaing dengan

standar layanan bank yang baik;

Optimalisasi pengelolaan likuiditas;

4) Penerapan Manajemen Risiko dan Pelaksanaan Kepatuhan Bank

Mengembangkan budaya sadar risiko (risk culture);

Membangun Risk Management System yang memenuhi ketentuan

standar Basel II dan basel III;

Mengelola potensi risiko secara komprehensif;

Mengembangkan profil risiko Bank Sulteng secara terintegrasi untuk

mempermudah kontrol;

Memonitor dan evaluasi program anti pencucian uang dan

pencegahan pendanaan terorisme;

Melaksanakan zero fraud program.

5) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

Meningkatkan audit internal sebagai Strategic Business Partner dan

memastikan optimalnya penerapan SPFAIB;

Memberikan assurance atas terciptanya ketaatan perusahaan

terhadap ketentuan internal dan kepatuhan bank terhadap

ketentuan eksternal.

6) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Standarisasi penyusunan laporan keuangan yang dapat memenuhi

unsur keakuratan dan tepat waktu;

Pengembangan dan peningkatan pengelolaan data cost center

secara tepat waktu dan akurat;

Page 55: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 52 PT. BANK SULTENG

Meningkatkan penyempurnaan dan penyesuaian sistem akuntansi,

ketentuan, dan sistem prosedur internal sesuai perubahan business

requirement definition;

Sentralisasi dan otomasi pelaporan pajak.

V. RENCANA BISNIS TAHUN 2014

Tahun 2014 Perkembangan perbankan cukup baik, yang terlihat dari beberapa indikator

seperti pertumbuhan kredit sebesar 14,11 % (yoy) sehingga menjadi sebesar Rp.19,048

trilliun, pada tahun 2013 yang lalu sebesar Rp.16,693 trilliun, Pertumbuhan dana

masyarakat sebesar 14,16 % sehingga menjadi sebesar Rp.12,938 trilliun, pada tahun

2013 yang lalu sebesar Rp.11.330 trilliun, Perkembangan keuangan pemerintah daerah

mencatatkan realisasi pendapatan daerah sebesar Rp.2.245,61 milyar atau mencapai

99,22 % dari target anggaran tahun 2014 sebesar Rp.2.263,21 milyar, sementara itu

total realisasi belanja daerah mencapai Rp.2.439,35 milyar atau sebesar 95,77 %.

Dengan demikian ratio jumlah kredit perbankan dengan dana masyarakat yang

terhimpun di Sulteng (LDR – loan to deposit ratio ) sebesar 147,23% jauh melampaui

batas maksimum yakni sebesar 100 % sehingga mencerminkan perbankan di Sulteng

menyalurkan kreditnya (sebagian) sumber dananya berasal dari luar Sulteng.

Adapun Kinerja bank-bank yang beroperasi di Sulteng dapat dilihat sbb :

Grafik/table 5 indicator kinerja Bank di Sulteng Des’2012 s/d Des’2014…………Sumber BI

Kondisi Bank Sulteng

Pencapaian DPK pada tahun 2014 sebesar Rp.1.693 juta meningkat 85,93% dari

tahun 2013 sebesar Rp.910 juta , jauh melampaui pertumbuhan rata-rata nasional

yakni sebesar 10,2 %.

Page 56: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 53 PT. BANK SULTENG

Ratio jumlah DPK Bank Sulteng terhadap jumlah DPK seluruh Bank di Sulteng

(market share) tahun 2014 sebesar 13,11 %, mengalami peningkatan dibanding

pada tahun lalu 2013 sebesar 8,03 %.

Demikian juga dengan penyaluran kredit pada tahun 2014 sebesar Rp.2,038 trilliun,

meningkat 87,14 % dari tahun 2013 yang lalu sebesar Rp.1,169 trilliun, jauh

melampaui pertumbuhan rata-rata nasional yakni 13,2 %.

Ratio jumlah kredit Bank Sulteng terhadap total kredit perbankan di Sulteng (market

share) tahun 2014 sebesar 10,811 % mengalami peningkatan jika dibanding tahun

lalu 2013 sebesar 6,95 %.

Ratio jumlah kredit Bank Sulteng terhadap jumlah DPK Bank Sulteng (LDR) sebesar

Rp.120,44 %, masih lebih baik dari LDR rata-rata perbankan yang beroperasi di

Sulteng yakni 147,24 %, dan sedikit membaik dari tahun 2013 yang lalu sebesar

128,43%, namun tetap berada diatas ambang batas ideal 92 %, hal ini terjadi

karena menjelang tutup buku akhir tahun dana-dana milik Pemda ditarik dan di

clean-up +/- Rp.700 milyar untuk penyelesaian tahun anggaran sebagaimana tahun-

tahun yang lalu.

Tabel berikut ini mencerminkan Market Share DPK per cabang serta komposisi

perjenis DPK posisi Desember 2014 serta Komposisi DPK sbb :

NO KOTA TOTAL SHARE PORSI

CABANG BI BS % %

1 PALU 6,581 854 12.98% 50.46%

2 SIGI 29 9 29.21% 0.50%

3 DONGGALA 605 45 7.36% 2.63%

4 PARIGI 666 84 12.56% 4.94%

5 POSO 924 52 5.59% 3.05%

6 TOLI-TOLI 986 33 3.39% 1.97%

7 TOJO UNA2 80 92 114.69% 5.44%

8 BANGGAI 1,874 171 9.11% 10.09%

9 BANGKEP 409 26 6.33% 1.53%

10 BUOL 343 103 30.13% 6.10%

11 SALAKAN 0 87 Na 5.15%

12 BUNGKU 0 67 Na 3.95%

13 MOROWALI 425 57 13.36% 3.36%

14 PALELEH 0 8 Na 0.47%

TOTAL 12,937 1,693 13.08 % 100.00%

Gambar 9……Market share DPK per Cabang/Kabupaten Kota posisi 31 Desember 2014

[], 383,295

[]

[], 496,000

[]

[], 813,270

[]

Komposisi DPK31-12-2014

Page 57: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 54 PT. BANK SULTENG

Tabel berikut mencerminkan market share kredit serta proporsi per Cabang sbb :

NO KOTA TOTAL SHARE PORSI

CABANG BI BS % %

1 PALU 9.493,3 408,0 4,29%- 20,0%

2 SIGI 109,1 2,9 2,66%- 0,1%

3 DONGGALA 1.446,4 87,5 6,05%- 4,3%

4 PARIGI 1.152,5 221,1 19,18%- 10,8%

5 POSO 2.959,5 69,6 2,35 3,4%

6 TOLI-TOLI 1.261,3 111,3 8,80%- 5,5%

7 TOJO UNA2 342,1 165,8 48,46%- 8,1%

8 LUWUK 3.128,6 269,7 8,62%- 13,2%

9 BANGKEP 653,6 68,5 10,48%- 3,3%

10 BUOL 693,8 189,4 27,29%- 9,3%

11 SALAKAN Na 110,9 na- 5,4%

12 BUNGKU Na 147,1 na- 7,2%

13 MOROWALI 1.028,7 163,3 15,87%- 8,1%

14 PALELEH Na 22,9 na- 1,1%

TOTAL 19.049,0 2.038,6 10,70% 100,0% Grafik 10 ….market share kredit per cabang /kota, posisi 3 Des’2014, sumber data statistic BI

Secara umum dapat di gambarkan indikator kinerja Bank Sulteng tahun buku 2014 dan

upaya-upaya yang dilakukan untuk menjadi Bank Regional Champion sebagai berikut :

1. Penghimpunan Dana Total simpanan nasabah di Bank Sulteng per tanggal tahun 31 Des’2014 sebesar

Rp.1,693 milyar atau meningkat sebesar = Rp.782,3 milyar dari tahun 2013 atau

meningkat 75 % dari posisi 31 Desember 2013 = Rp.910,747 milyar dengan, jumlah

nasabah = 335.000.

Tren pertumbuhan DPK, dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 11, Tren pertumbuhan DPK, periode Des’2009,2010,2011,2012,2013, s/d jan-Des’2014 dan Komposisi DPK

1.a. Tren pertumbuhan giro dan giro Pemda dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 12, pertumbuhan giro 2009-2010-2011-2012-2013- Jan s/d Des’2014 ; Giro Pemda periode Des’2009 s/d Des’2014

utama 20%

parigi11%

tolis6%

buol9%poso

4%

ampana8%

donggala4%

luwuk13%

bungku7%

bangkep3%

morowali8%

salakan6%

paleleh1%

sigi0%

PORSI KREDIT PER CABANG

515

,537

635,

043

732,

337

703,

051

910,

747

1,6

92

,56

5

jum

lah

(R

p.ju

ta)

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tren Pertumbuhan DPKDes.2009 s/d Des.2014

Giro[], []

Tabungan[], []

Deposito[], []

Komposisi DPKPosisi 31-12-14

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

375,

992

495,

263

556,

484

493,

745

53

7,1

95

1,

083,

114

1,25

3,45

2

1,41

8,77

2

1,60

1,33

5

1,75

1,28

4

1,87

4,27

9

1,05

3,84

2

1,16

3,97

3

1,66

9,88

2

1,57

1,79

5

1,50

4,00

0

71

1,6

79

Tren pertumbuhan giroDes'2009 s/d Jan-Des'2014

26

3,9

99

1,02

7,15

5

1,20

8,45

4

1,40

1,73

1

1,59

0,71

8

1,73

0,47

5

1,82

9,22

0

1,00

7,85

2

1,13

2,68

6

1,67

5,17

6

1,52

6,21

6

1,43

5,28

7

38

3,2

95

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tren Giro PemdaDes'2013 - Des'2014

Page 58: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 55 PT. BANK SULTENG

Penjelasan pencapaian giro sebagai berikut :

a. Tren pertumbuhan dana Giro secara keseluruhan dari Desember 2013 ke

Desember 2014 sebesar 32,48 %, yakni dari Rp.537,195 milyar menjadi

Rp.711,679 milyar,

b. Khusus pada bulan Januari s/d Desember 2014 mengalami volatilitas yang

tinggi terutama pada bulan Juni-Juni 2014 turun sebesar +/- Rp.400 milyar,

karena pada bulan tersebut dana DAU pemda terlambat ditransfer dan baru

dikredit pada awal bulan berikutnya , bulan Desember 2014 ada proses clean up

period sehingga dana Pemda hanya disisakan sebesar Rp.383.295 milyar.

c. Adapun Giro perusahaan dan atau perorangan, mengalami peningkatan dari

Rp.263,999 milyar tahun 2013 menjadi Rp.383,384 milyar tahun 2014 atau

meningkat sebesar 45,19%

1.b. Tren pertumbuhan Tabungan periode 2009-2013 dan Jan s/d Des’2014 sbb :

#REF!

Grafik 13, pertumbuhan tabungan 2009-2010-2011-2012-2013- Jan s/d Des’2014

Komposisi pencapaian produk-produk tabungan per 31 Des’ 2013 -2014 sbb :

NO JENIS TABUNGAN Des’2013 Des’2014 Growth (%)

1 Simantap 41.655.921.641 41.016.096.829 (1,53%)

2 Tabungan Lokal 868.693 832.693 0 %

3 Tabungan Simpeda 108.543.385.835 101.409.465.329 (6,57%)

4 Tabunganku 10.280.050.380 17.604.055.941 71,24%

5 Tabungan PNS 54.223.298.137 122.062.405.086 125,11%

6 Tabungan Pensiunku 62.904.146.168 1.494.801.905 (97,62%)

7 Tabunganku Plus 1.440.277.134 23.846.264.354 1.555,67%

8 Tabungan Siswa 0 976 100 %

9 Tabungan Siswa Plus 0 1.998.916.844 100 %

Total 279.047.947.988 310.409.793.763 11,24 % Grafik 14, tren pertumbuhan tabungan 2009-2010-2011-2012-2013- Jan s/d Des’2014 per jenis tabungan

1.c Tren pertumbuhan Deposito periode Desember 2012 s/d Desember 2013 serta periode Januari 2014 s/d Desember 2014 sbb :

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

105,

322

105,

371

136,

945

165,

894

27

9,0

48

28

7,55

6 21

8,86

5 18

6,00

6 23

7,76

5

204,

531

199,

002

299,

265

251,

153

238,

930

293,

819

267,

000

31

0,4

10

Tren pertumbuhan TabunganDes'2009 s/d Des'2014

Janua

ri’14

Desember’14

Page 59: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 56 PT. BANK SULTENG

Grafik 14, tren pertumbuhan tabungan 2009-2010-2011-2012-2013- Jan s/d Des’2014 per jenis tabungan

Komposisi pencapaian produk deposito periode Desember 2013 s/d Desember 2014 sbb :

NO Tenor Deposito

Des’2013 Des’2014 Growth (%)

1 1 bulan 76.594.030.862 164.295.087.150 114,50 %

2 3 bulan 11.355.500.000 54.005.500.000 375,58 %

3 6 bulan 1.064.000.000 202.096.344.650 18.894,01 %

4 12 bulan 5.490.000000 250.079.000.000 4.455,17 %

Total 94.503.530.862 670.475.931.800 609,47 % Grafik/table 15, tren pertumbuhan tabungan 2009-2010-2011-2012-2013- Jan s/d Des’2014 per jedins tabungan

Pertumbuhan deposito sebesar 609,47% didominasi dari deposito korporasi ±

Rp.496 milyar yang diperoleh dari beberapa BUMN dan beberapa swasta besar di

Jakarta.

Strategi menghimpun dana masyarakat tercatat sangat sukses pada tahun 2014

dengan penjelasan sbb :

a) Strategi produk tabungan siswa (TAWA), yang ditujukan kepada ± 340 ribu

siswa, memberikan manfaat kepada keluarga/orang tua siswa karena dengan

produk ini, orang tua siswa dapat merancang kebutuhan biaya keperluan

sekolah anak-anaknya dan menyisihkannya setiap bulan, siswa dapat

melanjutkan sekolahnya pada jenjang lebih tinggi dengan lancar tanpa

memikirkan lagi biaya-biaya karena sudah tersedia dalam rekening TAWA. Biaya-

biaya yang dibutuhkan siswa pada saat melakukan study wisata, extra kurikuler

sekolah, tidak menjadi beban berat karena rekening TAWA sudah bersaldo

cukup.

b) Strategi “Kantor Berjalan” sejumlah 14 unit kendaraan dan ditempatkan

disetiap cabang sejak bulan Juni 2014, fokus kegiatan kantor berjalan adalah

untuk pembayaran gaji PNS (periode tanggal 1 s/d 10 setiap bulan), dan juga

fokus pada penetrasi tabungan siswa (periode tanggal 11 s/d 20 setiap bulan,

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

34

,22

3

34

,40

9

38

,90

8

43

,41

2

94

,504

1

03

,60

4

95

,41

7

97

,03

8

14

5,9

08

14

6,0

89

15

0,3

87

15

7,1

93

24

6,2

18

34

1,6

85

41

3,6

02

45

5,0

00

67

0,4

76

Tren pertumbuhan DepositoDes'2009 s/d des'2014

J

a

n

u

a

r

i

1

4

Desember’14

Page 60: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 57 PT. BANK SULTENG

serta fokus pada penetrasi nasabah umum di pasar-pasar atau pusat ekonomi di

kecamatan (periode tanggal 21 s/d 30 setiap bulan.

c) Strategi literasi perbankan ke setiap sekolah dengan mengangkat tema “Sulteng

Menabung”, setiap team kantor berjalan melakukan edukasi gemar menabung

kepada sekolah-sekolah.

Pencapaian “Kantor Berjalan” s/d 31 Des’2014 Team 13 Kantor Berjalan, beroperasi ke pelosok

Sulteng setiap hari kerja. NO CABANG NOA NOMINAL

(Rp.juta)

1 Palu 875 3.237

2 Toli-Toli 739 2.668

3 Poso 397 439

4 Luwuk 596 1.366

5 Bungku 653 3.336

6 Salakan 979 2.442

7 Donggala 500 591

8 Parigi 544 6.718

9 Buol 712 856

10 Ampanan 1.808 5.724

11 Morowali 455 2.989

12 Bangkep 791 1.967

13 Sigi 385 1.310

Total 9.434 33.646

Grafik/table 16.. pencapaian TAWA 5.301 siswa dengan setoran Rp.1,939.275.000 ; Gambar pencapaian Kantor Berjalan = 9.434 Nasabah Baru, setoran awal = Rp.33,646.954.000

Kegiatan siswa menabung TAWA, potensi 340 ribu siswa di Sulteng

Pencapaian TAWA s/d Des’2014

NO CABANG SISWA NOMINAL (Rp.Juta)

1 Palu 922 454

2 Toli-Toli 194 135

3 Poso 89 40

4 Luwuk 519 180

5 Bungku 302 80

6 Salakan 641 238

7 Donggala 293 93

8 Parigi 500 179

9 Buol 249 90

10 Ampana 732 186

11 Morowali 244 88

12 Bangkep 572 169

13 Sigi Na Na

Total 5.301 1.939

Grafik 12, pencapaian TAWA 5.301 siswa dengan setoran Rp.1,939.275.000.-

d) Untuk pertama kalinya Bank Sulteng mengeluarkan produk undian berupa TD

Retail, yang ditujukan kepada segment menengah antara lain termasuk PNS,

pelaku usaha retail dan lain-lain, setiap nominal Rp.25 juta deposito

mendapatkan satu kupon undian.

e) Hadiah yang disiapkan sebanyak 50 item dengan total hadiah Rp.530 juta

termasuk hadiah utama berupa 1 buah mobil Honda Freed, 13 buah sepeda

motor, 13 buah kulkas, dan berbagai hadiah lainnya.

Page 61: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 58 PT. BANK SULTENG

Pencapaian Deposito Retail s/d Des’2014

No CABANG KUPON NOMINAL (Rp.Juta)

1 Palu 1.243 31.071

2 Toli-Toli 172 4.288

3 Poso 166 4.135

4 Luwuk 446 11.160

5 Bungku 284 7.090

6 Salakan 164 4.102

7 Donggala 75 1.860

8 Parigi 419 10.475

9 Buol 268 6.712

10 Ampana 192 4.804

11 Morowali 222 5.571

12 Bangkep 80 1.991

13 Sigi 205 5.137

Total 3.936 98.396

Grafik 13, menggambarkan progress pencapain TD Retail sebesar Rp.98, 396 milyar periode 6 bulan (Juni s/d Desember 2014)

f) Deposito korporasi dikembangkan sejak bulan Mei 2014, dengan memanfaatkan

kondisi makro dan regulasi tentang suku bunga kepada Bank kategori buku 3

dan 4 yang dibatasi sehingga sebagian dana milik korporasi dialihkan ke Bank

daerah.

g) Jumlah dana deposito korporasi yang berhasil dihimpun hingga 31 Desember

2014 meningkat menjadi 496 milyar, dengan tren pertumbuhan sebagai berikut :

Grafik 14, trend pertumbuhan deposito korporasi sampai 31 Desember 2014 = Rp.496,1 milyar

2. Penyaluran Kredit

Total kredit yang disalurkan pada tahun 2014 sebesar Rp.2.034 T, meningkat

sebesar Rp.910 milyar dari th’2013 yl, atau tumbuh sebesar 74,3 %., jumlah

nasabah 16,919.

Grafik berikut ini menggambarkan pertumbuhan kredit berturut-turut dari tahun

2009-2014 serta komposisi Kolektibilitas kredit sbb :

39

,22

0

39

,22

0

39

,22

0

85

,69

6

87

,79

1

89

,76

6

90

,25

1

16

7,2

71

23

9,4

31

29

0,1

51

31

3,7

96

49

6,0

62

0

200,000

400,000

600,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tren pertumbuhan Deposito Corporate Periode Jan'2014 - Des'2014

Page 62: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 59 PT. BANK SULTENG

Tren pertumbuhan Kredit

Grafik 17, Tren pertumbuhan kredit periode Des’2009, 2010, 2011,2012,2013, Jan- Des’2014

Pertumbuhan Berdasarkan Jenis Kredit

Grafik/ table 18 , tren pertumbuhan kredit berdasarkan jenis penggunaan

Pertumbuhan Berdasarkan Sektor Ekonomi

Jenis Pinjaman

2013 2014 Pertumbuhan Porsi

IDR Juta IDR.Juta % %

Pertanian 6.375 4.159 (2.216) -34,7% 0,20%

Pertambangan 78 1.078 1.000 1.282% 0,05%

Perindustrian 2.250 2.010 (240) -10.67% 0,09%

Perdagangan 34.644 39.336 4.692 13,54% 1,93%

Hotel & Restoran 1.156 1.123 (33) 2,85% 0,06%

Listrik ,Gas & Air 0 0 0 0 0

Konstruksi 5.308 7.627 2.319 43,69% 0,37%

Pengangkutan 987 985 (2) -0,20% 0,04%

Jasa-Jasa 11.148 34.249 23.101 207,22% 1,68%

Konsumsi 1.107.762 1.948.007 840.245 75,85% 95,58%

Total Kredit 1.169.712 2.038.574 868.862 87.14% 100% Grafik/table 19, tren pertumbuhan kredit berdasarkan sektor ekonomi

Pertumbuhan kredit berdasarkan Kolektibilitas

No Kolektibilitas 2013 2014 Growth (%)

1 Lancar 1.108.962.493.538 1.964.515.813.418 77,15 %

2 Perhatian Khusus 26.551.080.242 45.421.767.044 71,07 %

3 Kurang Lancar 1.002.715.107 842.430.663 (15,98 %)

4 Diragukan 1.057.261.130 1.471.634.393 39,19 %

5 Macet 32.138.866.497 26.322.302.521 (18,09 %)

Jumlah 1.169.712.416.514 2.038.573.948.039 87,14 %

Cadangan (CKPN) (23.790.279.712) (22.002.847.510) (7,51 %) Grafik/table 20, tren pertumbuhan kredit berdasarkan sektor ekonomi

Jenis Pinjaman

2013 2014 Pertumbuhan Porsi

IDR Juta IDR.Juta % %

Modal Kerja 59.284 69.570 10.862 58.68% 3,43%

Investasi 2.666 17.740 15.074 332.70% 0,87%

Consumer 1.107.763 1.951.264 853.501 88.07% 95,70%

Total Kredit

1.169.712

2.038.574

868.862

87.14%

100 %

Page 63: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 60 PT. BANK SULTENG

Analisa singkat tentang kredit :

a. Terhitung mulai bulan Nopember 2014, pertumbuhan kredit untuk sementara

waktu dihentikan, kebijakan ini dimaksudkan untuk memperkuat struktur cash

flow dan liquiditas.

b. Penyaluran kredit konsumsi selama ini berjangka waktu panjang (rata-rata 10

tahun) dan dibiayai dengan fasilitas DPK jangka pendek bahkan ada beberapa

bersumber dari money market yang diperhitungkan secara mingguan (DOC).

c. Penerapan alat mitigasi yang baru oleh OJK berupa Asset liquid per Non Core

Deposit (AL / NCD) harus minimum 50 % serta penerapan LDR ideal yakni 92

%, beberapa perubahan mendasar dari kebijakan ini antara lain sbb :

i. 30 % dari dana giro dan tabungan tidak dibolehkan di salurkan dalam

kredit, melainkan hanya bisa dalam instrument FASBI dan yang setara.

ii. 10 % dari dana deposito tidak dibolehkan di salurkan dalam kredit,

melainkan hanya bisa dalam instrument FASBI dan yang setara.

d. Dampak dari kebijakan OJK ini mendorong Bank Sulteng ter-expose pada resiko

liquiditas, hal yang sama dapat meningkatkan cost of fund karena sebagian DPK

menjadi idle karena penempatan yang direkomendasikan hanya pada instrument

FASBI yang bunganya relative lebih rendah.

NPL pada posisi 31 Desember 2014 per Cabang dapat dilihat pada tabel Berikut ini :

Cabang Total NPL Konsumsi Kredit Produktif

Jumlah Nasabah Jumlah Nasabah Jumlah Nasabah

Palu 5,962 172 4.255 139 1.707 33

Parigi 1,439 56 968 37 471 19

Tolis 2,730 69 806 28 1.924 41

Buol 2,000 48 1.024 15 976 33

Poso 1,656 59 1.048 31 608 28

Ampana 2,537 66 766 9 1.771 57

Donggala 931 52 794 37 137 15

Luwuk 1,167 32 829 17 338 15

Bungku 2,776 64 474 9 2.302 55

Bangkep 3,288 82 146 3 3.142 79

Morowali 2,654 75 633 16 2.021 59

Salakan 1,051 32 173 7 878 25

Paleleh 439 20 215 2 224 18

Sigi 0 0 0 0 0 0

Total NPL 28,630 827 12,131 350 16,499 477 Grafik/table 21,tren pertumbuhan NPL dan jumlah nasabah NPL, di masing-masing Cabang

Page 64: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 61 PT. BANK SULTENG

Analisa singkat tentang pengelolaan NPL singkat : a. Ratio NPL gross pada tahun 2013 sebesar 2,92 % (ratio NPL net = 1,95%)

dengan absolute amount = Rp.34,198 milyar berhasil diturunkan pada tahun

2014, hingga ratio menjadi 1,40 % (ratio NPL Net = 0,43%) dengan absolute

amount = Rp. 28,630 milyar

b. Secara umum hasil penagihan NPL pada tahun 2014 yang lalu sebesar

Rp.7.851.522.000,-

c. Upaya yang dilakukan dalam rangka penurunan NPL adalah dengan

membentuk “Team Buru Sergap” dan melaksanakan langkah – langkah strategi

yakni mengumpulkan seluruh dokumen kredit, dilakukan mapping penyebab

NPL dan disimpulkan akan dilakukan sebagai berikut :

i. Somasi internal, seluruh NPL langsung di berikan surat somasi

berjenjang tiga kali, hasilnya sangat baik karena 50 % dari nasabah

memberikan respond untuk menyelesaikan kewajiban, sebagian lainnya

masih terus ditindak lanjuti.

ii. Collection, intensitas penagihan melalui face to face/ kunjungan

langsung ke nasabah, hal ini sudah frekwensi ditingkatkan dengan hasil

yang baik.

iii. Litigasi, saat ini masih dipersiapkan proses eksekusi untuk debitur yang

tidak koperatif dan jumlah kewajiban diatas Rp.100 jt.

VI. PENYEDIAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN

PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE).

Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar

(large exposure), posisi pada akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Kepada Pihak terkait 33 Debitur Rp. 4.816.784.134,25

2. Kepada Debitur Inti 15 Debitur Rp. 47.765.513.369,10

VII. PROFIL RISIKO

Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada

Bank Sulteng meliputi 8(delapan) risiko antara lain :

Risiko Kredit,

Risiko Pasar,

Page 65: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 62 PT. BANK SULTENG

Risiko Likuiditas,

Risiko Operasional,

Risiko Hukum,

Risiko Reputasi,

Risiko Strategik, dan

Risioko Kepatuhan.

Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Umum Konvensional

dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu : 1 (Low), 2 (low to moderate), 3

(moderate), 4 (moderate to high), dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan

predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen

risiko dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu : 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair),

4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory).

Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2014, risiko inheren PT. Bank Sulteng

berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR,

sehingga peringkat tingkat risiko komposit berada pada posisi “ 3 “, (tiga)

sebagaimana hasil laporan profil risiko Bank Sulteng bulan laporan Desember 2014

sebagai berikut :

Profil Risiko Desember 2014

Peringkat Risiko Inherent

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Peringkat Tingkat Risiko

Risiko Kredit Moderate Fair 3

Risiko Pasar Moderate Fair 3

Risiko Operasional Moderate Fair 3

Risiko Likuiditas Moderate Fair 3

Risiko Hukum Moderate Fair 3

Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory 2

Risiko Strategik Moderate Fair 3

Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3

Peringkat Komposit Moderate Fair 3

Page 66: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 63 PT. BANK SULTENG

Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi MODERATE dan Kualitas

Penerapan Manajemen Risiko pada posisi FAIR, maka peringkat Profil Risiko PER

Desember 2014 adalah peringkat 3 (Tiga), dengan karakteristik sesuai kriteria Bank

Indonesia sebagai berikut :

1. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan

kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inherent komposit tergolong cukup tinggi

selama periode waktu tertentu di masa datang.

2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit memadai.

VIII. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN

YANG TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI.

Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan

Pengurus Bank. Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada

permasalahan yang timbul akibat dampak dari kebijakan Remunerasi.

IX. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG

BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA.

Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan

dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan

Publikasi Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank

(leaflet, brosur dan media elektronik/media cetak). Sehubungan dengan hal-hal

tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum

diungkap dalam laporan lainnya.

X. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank

Sulteng, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun Perusahaan lainnya.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan

dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya

dan/atau Pemegang Saham Pengendali.

Page 67: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 64 PT. BANK SULTENG

XI. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI

Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum

dilakukan pada PT. Bank Sulteng.

XII. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus,

pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Sulteng terkait dengan

proses kerja dan kegiatan operasional bank yang mempengaruhi kondisi keuangan

Bank secara signifikan.

Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Sulteng selama tahun 2014 :

Internal Fraud

dalam 1 tahun (1)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap

Thn.2013

(2)

Thn. 2014

(3)

Thn.2013

(4)

Thn.2014

(5)

Thn. 2013

(6)

Thn.2014

(7)

Total Fraud - - 2* 4** - -

Telah

diselesaikan

-

-

2*

4**

-

-

Dalam proses

penyelesaian di

internal Bank

-

-

-

-

-

-

Belum

diupayakan

penyelesaiannya

-

-

-

-

-

-

Telah ditindak

lanjuti melalui

proses hukum

-

-

-

-

-

-

*) Pada tahun 2013 merupakan kasus yang telah selesai dan mempunya kekuatan hukum tetap

yaitu kasus pada kantor Cabang Pembantu Banggai Kepulauan (Perkara Pidana Pemberian Kredit

Fiktif) dan kasus pada kantor cabang pembantu Morowali (perkara pidana penyelewengan

setoran dana kredit).

**) Pada tahun 2014 merupakan kasus fraud yang telah diselesai ditingkat internal bank dengan cara

Page 68: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 65 PT. BANK SULTENG

seluruh pegawai tetap yang melakukan fraud telah di PHK dari Bank yaitu terdiri dari 4(empat)

orang Pegawai di kantor Cabang Pembantu Ampana, 2(dua) orang Pegawai di kantor Cabang

Salakan, 1(satu) orang pegawai dikantor Cabang Utama Palu dan 1(satu) orang pegawai

dikantor Pusat (Divisi Umum).

XIII. BENTURAN KEPENTINGAN

Selama tahun 2014 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Sulteng yang

mengandung benturan kepentingan.

Tabel benturan kepentingan pada Bank Sulteng tahun buku 2014

No

Nama & Jabatan

Pihak yang

memiliki benturan

kepentingan

Nama &

Jabatan

Pengambil

Keputusan

Jenis

Transaksi

Nilai

Transaksi

(jutaan

rupiah)

Keterangan

*)

nihil nihil nihil nihil nihil

XIV. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan

misi PT. Bank Sulteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Tujuan utama kegiatan CSR PT. Bank Sulteng antara lain adalah meningkatkan taraf

kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dari aspek sosial, pendidikan dan

kesehatan, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan

Bank Sulteng dapat memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang secara

konsisten menunjukan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada

stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat.

Dana CSR Yang Telah Dilaporankan Di RUPS 2015

No. Penyaluran

Jenis Kegiatan Bidang Nominal (Rp) Unit Kerja

1 Pengadaan 6 unit ambulance Kesehatan dan sarana

Umum 1.492.800.000

Corsec/Perencanaan/Umum

2 Pengadaan 10 unit Kios Lapak Bidang Kesejahteraan 215.444.000 Corsec/Perencanaa

n/Umum

3 Pembuatan Taman Kota Bidang Lingkungan 500.000.000 Umum/ Corsec

4 Yayasan Ar Rahma Bidang Sosial dan

Kesejahteraan 8.710.000 Kantor Pusat

5 HUT RSUD Madani Bidang Kesehatan 5.000.000 Kantor Pusat

6 43 Unit Computer Sarana Umum 236.500.000 Seluruh Pemkab &

Kota serta Prop.

Jumlah 2.458.454.000.000

Note : Pembuatan taman kota budget Rp.500 jt, masih dalam proses pekerjaan.

Page 69: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 66 PT. BANK SULTENG

XV. PERMASALAH HUKUM

NO. KASUS HUKUM PROSES TINDAK LANJUT

1 Kasus perdata antara Anand Umar Adnan sebagai Penggugat Melawan PT. Bank Sulteng sebagai Tergugat dalam hal Perkara Wanprestasi, dan perbuatan Melawan Hukum.

a. Untuk Wanprestasi prosesnya sudah sampai tahap PK ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. (Tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 2 Milyar.

b. Untuk PMH (Perbuatan Melawan Hukum) Prosesnya sudah sampai tahap kasasi ke Mahkamah Agung.

PT. Bank Sulteng melalui Penasehat Hukum/Konsultan Hukum/Advokat PT. Bank Sulteng melakukan upaya hukum luar biasa ke Mahkamah Agung RI. Sampai saat berakhirnya tahun buku 2014 belum ada keputusan tetap.

2.

Kasus Perdata antara Nangro Dg Paca dalam hal ini ahli warisnya Sdr. Amiluddin sebagai penggugat melawan PT. Bank Sulteng sebagai tergugat dalam hal perkara obyek sengketa tanah seluas ± 5.058 m2

yang terletak di jl. Banteng, Palu Selatan (Belakang Perpusda) yang dijadikan jaminan kredit pada tahun 1987.

a. Perkara ini telah masuk pada proses putusan Mahkamah Agung RI.

b. Dalam putusan PN dan PT pihak Bank Sulteng menang.

Tindak lanjut kasus ini masih bergulir dan dalam proses kasasi di Mahkamah Agung. Belum turun putusan Inkra dan Majelis Hakim Agung dan sampai akhir Tahun Buku 2014 belum menerima keputusan tetap dari pengadilan.

3. Kasus Perdata, Chairil Anwar, Th’1989, Tentang Kasus Hilangnya Surat Ukur Tanah Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 34/1978 a.n. Moehd Idris Roe yang dijadikan Agunan Kredit pada waktu tahun 1987 di PT. Bank Sulteng. Sdr, Chairil Anwar (anak dari Moeh. Idris Roe) mantan Direktur utama Bank Sulteng era tahun 1970 awal berdirinya BPD Sulteng.

Sdr. Chairil Anwar telah menggugat secara perdata kepada Bank Sulteng atas perbuatan melawan hukum (menghilangkan Surat Ukur Tanah) walaupun upaya mediasi sudah dilakukan pihak Bank Sulteng.

Tindak lanjut perkara ini sudah sampai di Pengadilan Negeri Palu dalam gugatan Perdata Ahli Waris Sdr. Chairil Anwar dan sampai akhir Tahun Buku 2014 belum ada keputusan tetap dari Pengadilan.

4. Kasus Pidana, pegawai yang melakukan fraud adalah Sdr. Hengki Amir mantan Kepala Capem Bangkep dan Sdr. Moh. AdiwangSa mang mantan Kepala Seksi Kredit di Kantor Capem Morowali

Telah diputus oleh Pengadilan dengan hukuman penjara masing-masing: 1. Sdr. Hengki Amir penjara 10

tahun 6 bulan dan denda 20 M 2. Sdr. Moh. AdiWangsa mang

penjara 7 tahun 6 bulan.

Telah medapat Putusan tetap dari Pengadilan. Pihak Bank sedang melakukan inventarisasi asset-aset yang bersangkutan setelah dilakukan penyitaan sampain dengan berkahir Tahun buku 2014

5.

Kasus Perdata Rekanan Dinas Depdikbud, tahun 2013 atas penerbitan bank garansi yang dicairkan oleh pihak Dinas atas pemutusan kontrak perkerjaan oleh PT. Sartika Hafifa Perdana.

Proses Pengadilan dilakukan oleh rekanan setelah mediasi dilakukan dengan pihak Bank gagal ditahun 2013

Belum ada penyelesaisan atau putusan pengadilan sampai dengan akhir Tahun Buku 2014

6.

Sita Jaminan/Anggunan milik Sdr. Hardi Yambas yang dijaminkan atas kredit CV. Bina karya Abadi ditahun 2008, sedang dalam proses eksekusi dijual.

Sementara dalam pemeriksaan Polda Sulteng.

Tindak lanjut perkara ini YBS telah bersedia menyelesaikan kredit macetnya dengan cara menjual jaminan yang bersangkutan. Sampai dengan akhir tahun 2014 perkara kredit macetnya telah selesai.

Page 70: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 67 PT. BANK SULTENG

XVI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG

Hasil penilaian Bank Sulteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate

Governance (GCG) PT. Bank Sulteng Tahun Buku 2014 adalah Peringkat 3 (tiga)

dengan predikat “CUKUP BAIK”.

Table : Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Sulteng tahun 2014 sebagai berikut :

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG

Peringkat Definisi Peringkat

Individual

3 (CUKUP BAIK)

Berdasarkan hasil self assessment terhadap

(tiga) factor yaitu : Governance Structur,

Governance Process dan Governance Outcome

yang mencakupi 11 (sebelas) Kriteria/Indikator,

bahwa PT. Bank Sulteng telah melakukan

penerapan Good Corporate Governance secara

umum cukup baik. Hal ini tercermin dari

pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-

prinsip Good Corporate Governance. Apabila

terdapat kelemahan-kelemahan dalam

penerapan prinsip Good Corporate Governance,

maka secara umum kelemahan-kelemahan

tersebut telah diupayakan perbaikannya dan

terhadap hal-hal yang cukup signifikan maka

diberikan perhatian yang seksama dari

Manajemen.

Demikian yang dapat kami laporkan atas pelaksanan Tata Kelola Perusahaan tahun

2014 semoga dapat diterima dengan baik.

Palu, 29 mei 2014

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH

SULAWESI TENGAH,

DEWAN KOMISARIS

Drs. H. ABD KARIM HANGGI Komisaris Utama

DIREKSI,

RAHMAT A. HARIS Direktur Utama

Page 71: LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) GCG 2014.pdf · LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Good Corporate Governance) ... rangka meningkatkan kinerja Bank guna ...

Laporan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tahun 2014 hal. 68 PT. BANK SULTENG