Top Banner
Laporan Tahunan Laporan Tahunan IPSK-LIPI IPSK-LIPI 2015 2015 KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
113

Laporan Tahunan - LIPI

Apr 16, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Tahunan - LIPI

Laporan Tahunan Lap

oran

Tah

un

an

IPSK-LIPI

IPSK-LIPI

2015

2015

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAANLEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Page 2: Laporan Tahunan - LIPI

LAPORAN TAHUNAN

2015

Disusun Oleh:

Rucianawati

Nyimas Latifah Letty Aziz

Puji Hartana

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

(IPSK – LIPI)

2016

Page 3: Laporan Tahunan - LIPI

ii

Page 4: Laporan Tahunan - LIPI

iii

KATA PENGANTAR

Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

dan Kemanusiaan - Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (IPSK – LIPI) merupakan satu dari lima

kedeputian di lingkungan LIPI yang membawahi lima

satuan kerja, yaitu Pusat Penelitian Politik (P2P),

Pusat Penelitian Kependudukan (P2K), Pusat

Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK),

Pusat Penelitian Ekonomi (P2E), serta Pusat

Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR). Satker-

satker yang berada di bawah Kedeputian Bidang IPSK

tersebut masing-masing memiliki tugas yang sesuai

dengan bidangnya, antara lain untuk melakukan

kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu

sosial dan budaya, politik, ekonomi, demografi,

ketenagakerjaan, serta kajian kewilayahan.

Hasil dari kegiatan penelitian para peneliti di

lingkungan Kedeputian Bidang IPSK dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan. Selain itu hasil kegiatan penelitian

tersebut juga dapat menjadi pertimbangan bagi

pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan

publik. Bagi masyarakat, hasil penelitian dari para

peneliti di Kedeputian Bidang IPSK dapat menjadi

rujukan untuk memahami berbagai isu strategis, baik

di dalam maupun di luar negeri.

Page 5: Laporan Tahunan - LIPI

iv

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para

peneliti di Kedeputian IPSK pada dasarnya dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian tematik dan

penelitian non tematik. Kegiatan penelitian tematik

difokuskan pada studi-studi yang terdapat dalam tema

payung penelitian yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis (RENSTRA) Kedeputian Bidang

IPSK. Sementara itu kegiatan penelitian non tematik

antara lain terdiri dari kegiatan penelitian kompetitif,

insentif, penugasan, dan prioritas nasional (PN).

Selain melakukan kegiatan penelitian,

Kedeputian Bidang IPSK juga melakukan serangkaian

kegiatan pengembangan sumberdaya manusia (SDM)

dan kelembagaan. Pengembangan SDM dan

kelembagaan antara lain dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada segenap staff yang

ada untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam

rangka mewujudkan sumberdaya manusia yang

berkualitas dan lembaga yang kompeten dalam

bidangnya.

Pada tahun 2015 Kedeputian Bidang IPSK

melaporkan berbagai kegiatan organisasi di tingkat

kedeputian dalam bentuk buku laporan tahunan. Buku

laporan tahunan ini merupakan salah satu upaya

untuk mendesiminasikan kegiatan-kegiatan ilmiah

(tematik dan non tematik), sert kegiatan lainnya

Page 6: Laporan Tahunan - LIPI

v

termasuk kegiatan-kegiatan individu peneliti dan staf

pendukung di lima satuan kerja (satker) di Kedeputian

Bidang IPSK.

Akhirnya, dengan diterbitkannya buku laporan

tahunan ini diharapkan dapat memberikan gambaran

yang komprehensif tentang keberadaan dan kiprah

Kedeputian Bidang IPSK, serta dapat memberikan

informasi terkait dengan kegiatan kedeputian bidang

IPSK selama tahun 2015. Terimakasih kami ucapkan

kepada berbagai pihak yang telah membantu

menyiapkan dan menyusun buku laporan tahunan ini,

serta kepada seluruh satuan kerja di bawah

Kedeputian Bidang IPSK yang telah memberikan

berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan

buku laporan tahunan ini. Akhir kata, semoga buku

laporan tahunan ini bermanfaat bagi seluruh

pembacanya.

Jakarta, September 2016

Deputi Bidang IPSK - LIPI

Prof. Dr. Aswatini, MA.

Page 7: Laporan Tahunan - LIPI

vi

Page 8: Laporan Tahunan - LIPI

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ORGANISASI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK DAN SARANA PRASARANA PENDUKUNGNYA 2.1. Visi dan Misi 7 2.2. Tugas dan Fungsi 8 2.3. Struktur Organisasi 9 2.4. Organisasi Pendukung 14 2.5. Sumber Daya Manusia 16 2.6. Anggaran Belanja 25 BAB III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN 27 3.1. Kegiatan Deputi 27 3.2. Kegiatan Penelitian di Tingkat Kedeputian Bidang IPSK 30

3.2.1. Program Penelitian Unggulan IPSK-LIPI 30

3.2.2. Program Kegiatan Lintas Satker Kedeputian Bidang IPSK LIPI 47

3.3. Kegiatan Penelitian di Tingkat Puslit 61 3.3.1. Penelitian Tematik 61

Page 9: Laporan Tahunan - LIPI

viii

3.4. Publikasi dan Laporan 67 3.5. Kegiatan Lainnya 68 BAB IV. PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA 69 4.1. Pendidikan formal 69 4.2. Jenjang Fungsional 71 BAB V. PENUTUP 73

Page 10: Laporan Tahunan - LIPI

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Komposisi Pegawai menurut Jenis Kelamin, 2015 18 Tabel 2.2. Komposisi Pegawai per Satker Menurut Usia, 2015 19 Tabel 2.3. Jumlah Pegawai per Satker menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015 20 Tabel 2.4. Jumlah Pegawai per Satker menurut Golongan, 2015 22 Tabel 2.5. Pegawai Kedeputian Bidang IPSK Menurut Unit Kerja dan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2015 23 Tabel 2.6. Pegawai Kedeputian Bidang IPSK Menurut Unit Kerja dan Jabatan Fungsional Bukan Peneliti tahun 2015 24

Tabel 2.7. Alokasi dan Tingkat Penyerapan Dana DIPA di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI tahun 2015 25

Tabel 3.1. Kegiatan Peran Bahasa dan

Kebudayaan dalam Konteks NKRI, tahun 2015 38

Page 11: Laporan Tahunan - LIPI

x

Tabel 3.2. Prioritas Beserta Penjabaran Kegiatan RAN 59 Tabel 3.3. Publikasi di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015 68

Tabel 4.1. Pegawai yang sedang mengikuti

pendidikan formal menurut tempat belajar dan

Puslit, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015 70

Tabel 4.2: Pegawai yang memiliki peningkatan

Jenjang Fungsional, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI,

2015 71

Page 12: Laporan Tahunan - LIPI

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Stuktur Organisasi Kedeputian

Bidang IPSK LIPI Tahun 2015 12

Gambar 2.2. Stuktur Organisasi di Satuan Kerja

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tahun 2015 13

Gambar 2.3. Profil SDM di Lingkungan

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015 17

Gambar 2.4. Persentase Jumlah Pegawai IPSK menurut Jenis Kelamin, 2015 18 Gambar 2.5. Grafik Komposisi Pegawai per Satker Menurut Usia, 2015 19 Gambar 2.6. Grafik Jumlah Pegawai per Satker menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015 20

Page 13: Laporan Tahunan - LIPI

xii

Page 14: Laporan Tahunan - LIPI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Agenda Pimpinan di Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI tahun 2015 77

B. Kegiatan di Kedeputian Bidang

IPSK LIPI 2015 95

Page 15: Laporan Tahunan - LIPI

xiv

Page 16: Laporan Tahunan - LIPI

PENDAHULUAN

Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan

Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPSK-

LIPI) merupakan kedeputian yang bertugas untuk

melaksanakan penelitian di bidang ilmu sosial dan

kemanusiaan. Oleh karena itu, secara kelembagaan

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI harus selalu siap untuk

menjalankan tugas dan fungsinya seiring dengan proses

perubahan yang dinamis dalam pembangunan di Indonesia.

Program dan kegiatan kedeputian bidang IPSK-LIPI

pada tahun 2015 dilaksanakan dengan merujuk pada tema

penting yang ditetapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) sebagai lembaga induknya. Hal ini

dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan posisi, peran,

dan kontribusi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dalam

menjawab tantangan dan tuntutan dari para pemangku

kepentingan di bidang ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusiaan. Dengan demikian maka eksistensi kedeputian

IPSK-LIPI menjadi sangat penting dalam upaya pencapaian

visi LIPI, yaitu “Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas

dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang

adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang

didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang

humanis”. Visi LIPI ini selaras dengan semangat dan

keinginan kuat dari segenap civitas kedeputian bidang IPSK-

Bab

1

Page 17: Laporan Tahunan - LIPI

2 |

LIPI untuk selalu bekerja keras dalam mendukung dan

menjadikan LIPI sebagai lembaga yang akan memberikan

manfaat besar, signifikan, dan nyata bagi pembangunan

nasional.

Implementasi kegiatan di Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI dijalankan oleh lima satuan kerja, yaitu Pusat Penelitian

Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK), Pusat Penelitian

Kependudukan (P2K), Pusat Penelitian Politik (P2P), Pusat

Penelitian Ekonomi (P2E), dan Pusat Penelitian Sumberdaya

Regional (P2SDR). Isu atau tema pokok yang dijadikan

sebagai dasar kegiatan di lingkup Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI mengacu pada RPJMN 2015-2019 yang berisikan

“Pembangunan Keunggulan Kompetitif Perekonomian yang

Berbasis SDA yang tersedia, SDM yang Berkualitas, dan

Kemampuan IPTEK: Dukungan IPTEK bagi Penyiapan

Masyarakat Indonesia Menuju Globalisasi”.

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI melakukan kegiatan

berdasarkan Program Dasar dan Program Teknis LIPI yang

tercantum dalam Rencana Strategis LIPI 2015 -2019 dengan

tema utama IPSK yakni “Peningkatan Kualitas Masyarakat

dan Pemerintah yang Berdaya Saing Global“. Tema utama

tersebut dijabarkan dalam 8 (delapan) tema payung

penelitian IPSK, yaitu: (1) Pengelolaan Kewarganegaraan,

Identitas, dan Penguatan Civil Society yang Berbasis

Pluralisme dan Demokrasi, (2) Penguatan Hak Ekonomi,

Sosial, Budaya (Ekosob) Komunitas, (3) Penguatan Daya

Saing Ekonomi, Pemerataan Pembangunan, dan

Pengurangan Kemiskinan, (4) Pengelolaan SDA, Lingkungan

dan Energi yang Terbarukan, (5) Dinamika Penduduk,

Kesempatan Kerja, dan Ketahanan Masyarakat dalam

Page 18: Laporan Tahunan - LIPI

Konteks Perubahan Lingkungan dan Globalisasi, (6)

Penataan Sistem Politik, Pemerintahan, Keamanan dan

Pertahanan dalam rangka Demokrasi yang Terkonsolidasi,

(7) Globalisme, Regionalisme, dan Isu-isu Strategis Kawasan,

serta (8) Emerging and Strategic Issues. Setiap tema tersebut

kemudian dituangkan dalam topik penelitian yang lebih

spesifik sesuai dengan kapasitas dan kompetensi setiap

satker yang ada di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI.

Disamping kegiatan penelitian rutin yang menjadi

penelitian tematik di setiap satker, Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI juga melaksanakan kegiatan penelitian non tematik

seperti kegiatan penelitian kompetitif, prioritas program

nasional (PN), penugasan khusus, penelitian kerjasama

dengan institusi dalam dan luar negeri, serta program Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Daerah (IPTEKDA). Sebagian

besar kegiatan penelitian di setiap satker merupakan

rangkaian kegiatan penelitian multi tahun yang sudah

tercantum dalam renstra implementatif setiap satker dalam

periode 2015 – 2019.

Meskipun memiliki lima satker dengan fokus

penelitian yang berbeda-beda, akan tetapi Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI juga memiliki kegiatan penelitian yang

bersifat lintas satker. Kegiatan ini mengelaborasi

sumberdaya peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk

bekerjasama melaksanakan penelitian berdasarkan pada isu

tertentu. Sebagai contoh antara lain adalah kegiatan

penelitian kompetitif dan penugasan khusus.

Dengan adanya berbagai kegiatan penelitian,

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah mendukung upaya

mewujudkan agenda besar perubahan di lingkungan

Page 19: Laporan Tahunan - LIPI

4 |

organisasi LIPI terutama dalam mencapai terwujudnya LIPI

sebagai lembaga penelitian berkelas dunia. Selain itu, seiring

dengan mulai dijalankannya reformasi birokrasi di

lingkungan LIPI dan pemberian tunjangan kinerja bagi

seluruh civitas LIPI juga memberikan tantangan bagi

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI untuk dapat

mengimplementasikannya dengan baik terutama dengan

adanya penyesuaian-penyesuaian secara administratif dan

teknis kegiatan di setiap satker. Diharapkan dengan adanya

harmonisasi semangat visi LIPI dan perubahan birokrasi

yang semakin matang akan mampu membentuk kapasitas

dan kompetensi kelembagaan dalam bersaing secara sehat

dan produktif dengan lembaga penelitian lain di tingkat

nasional maupun internasional. Strategi pengembangan

kelembagaan terkait dengan SDM, tata laksana organisasi,

sarana dan prasarana juga perlu mendapat perhatian

mengingat bahwa pengelolaan organisasi dalam Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI merupakan bagian integral dari proses dan

implementasi reformasi birokrasi sedang berjalan di LIPI.

Pola-pola kerjasama dan jaringan kelembagaan

(domestik dan internasional) juga perlu semakin

ditingkatkan sebagai strategi penguatan jaringan

kelembagaan serta diseminasi hasil-hasil penelitian. Dengan

banyaknya isu-isu strategis yang dihadapi oleh Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI maka perlu kiranya untuk merumuskan

strategi kedeputian yang selanjutnya akan menjadi acuan

dalam penyusunan langkah kerja IPSK-LIPI di masa depan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas hasil riset dan

kualitas pengelolaan hingga setaraf dengan lembaga-

lembaga penelitian berkelas dunia, Kedeputian Bidang IPSK-

Page 20: Laporan Tahunan - LIPI

LIPI juga telah menjalin hubungan dengan berbagai pihak

seperti perguruan tinggi, lembaga litbang sektoral di

pemerintah pusat, badan litbang pemerintah daerah, pelaku

industri terkait, lembaga litbang internasional, serta

berperan aktif dalam forum ilmiah, baik nasional maupun

internasional. Berbagai jenis kegiatan ilmiah juga dilakukan

oleh Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dengan

menyelenggarakan forum ilmiah bertaraf nasional dan

internasional, berperan aktif dalam

seminar/workshop/focus group discussion (FGD) dan

kegiatan sejenis di tingkat nasional dan internasional,

berperan aktif dalam organisasi profesi ilmiah dan

kemasyarakatan bertaraf nasional dan internasional, dan

melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana penelitian

dan administrasi penunjang penelitian. Semua kegiatan ini

memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah lembaga

penelitian, antara lain yaitu (1) untuk mengetahui posisi

strategis IPSK-LIPI dalam kontestasi dunia penelitian yang

semakin kompetitif, (2) sebagai bahan masukan bagi

rencana pengembangan kapasitas dan kompetensi

kelembagaan di IPSK-LIPI, (3) sebagai bahan evaluasi

pelaksanaan kegiatan penelitian yang selama ini dijalankan

oleh IPSK-LIPI, dan (4) untuk mengatasi keterbatasan

sumber daya yang dimiliki IPSK-LIPI dalam mencapai visi

dan misi organisasi.

Selain berbagai kegiatan di atas, kedeputian bidang

IPSK-LIPI juga menginisiasi kegiatan laboratorium sosial

(Labsos) yang berfungsi untuk mengujicobakan berbagai

hasil temuan atau model yang dihasilkan dari penelitian di

lingkungan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI secara langsung

kepada masyarakat. Labsos ini selain menjadi lokasi

Page 21: Laporan Tahunan - LIPI

6 |

pembelajaran bagi tindak lanjut hasil penelitian juga

diharapkan akan mampu menghasilkan pusat pembelajaran

dan informasi (learning and information center) tentang

diseminasi penelitian secara langsung kepada masyarakat.

Selain itu, labsos juga diarahkan untuk mampu

meningkatkan kapasitas atau keberdayaan masyarakat yang

selama ini selalu menjadi fokus kajian dan penelitian bidang

sosial dan kemanusiaan sebagai laboratorium besar para

peneliti IPSK-LIPI. Semua kegiatan atau aktivitas Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI termasuk kelima satker yang ada di

dalamnya selama tahun 2015 disajikan dalam buku

“Laporan Tahunan Kedeputian Bidang IPSK Tahun 2015”

Buku Laporan tahunan ini terdiri atas lima bab

pokok. Bab I menjadi pengantar yang memberikan

gambaran singkat mengenai kegiatan di Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI. Selanjutnya dalam Bab II akan disampaikan

struktur organisasi Kedeputian Bidang IPSK dan sarana

prasarana pendukungnya. Uraian yang cukup panjang

mengenai pelaksanaan dan hasil kegiatan di tingkat

kedeputian maupun di tingkat satker meliputi kegiatan rutin

kelembagaan, kegiatan penelitian, dan kegiatan lain yang

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI akan dijelaskan dalam Bab III. Bab berikutnya

yaitu Bab IV memberikan gambaran tentang upaya yang

telah dijalankan dan hasilnya dalam pengembangan

kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia (SDM)

melalui pendidikan formal bergelar maupun non gelar bagi

peneliti dan juga pegawai administrasi. Penutup pada Bab V

menyampaikan garis besar capaian yang ada serta kendala

yang dihadapi dalam proses pencapaian kinerja Kedeputian

Bidang IPSK selama tahun 2015.

Page 22: Laporan Tahunan - LIPI

ORGANISASI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK DAN SARANA PRASARANA PENDUKUNGNYA

2.1. VISI DAN MISI

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dibentuk untuk memperkuat

stuktur kelembagaan penelitian di LIPI dengan kekhususan

pada ilmu sosial dan kemanusiaan. Dalam kiprahnya,

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI selalu bekerja dalam semangat

untuk mewujudkan visi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI yaitu

“Menjadi lembaga ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang

dapat menghasilkan produk ilmiah unggul, serta menjadi

rujukan keilmuan dan kebijakan yang humanis pada tingkat

nasional dan internasional”. Visi ini memberikan dasar yang

kuat bagi segenap civitas Kedeputian Bidang IPSK-LIPI

dalam upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan dan

kompetensi sumber daya manusia yang ada.

Visi Kedeputian Bidang IPSK tersebut secara rinci

dijabarkan dalam enam (6) misi sebagai berikut:

1. Menciptakan teori dan konsep-konsep baru dalam

bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang

terkait sebagai kontribusi Indonesia terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan secara

keseluruhan;

Bab

2

Page 23: Laporan Tahunan - LIPI

8 |

2. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusiaan yang strategis bagi pembangunan

nasional;

3. Memberikan pemahaman serta masukan kebijakan di

bidang sosial dan kemanusiaan berdasarkan

penelitian sehingga setiap kebijakan publik lebih

berkualitas, tepat sasaran, dan humanis, yang pada

gilirannya dapat mendorong terwujudnya berbagai

misi dan tujuan nasional;

4. Menyumbangkan pemikiran menuju terciptanya

tatanan dan kerjasama internasional yang adil dan

damai;

5. Menyebarkan hasil-hasil penelitian kepada

pemangku kepentingan dalam lingkup nasional dan

internasional dalam rangka mendorong peningkatan

SDM yang peka terhadap persoalan sosial dan

kemanusiaan;

6. Meningkatkan pemanfaatan pengetahuan dalam

proses penciptaan good governance, memperkuat

daya saing nasional dalam menghadapi arus

globalisasi serta pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup berdasarkan prinsip-prinsip ilmu

pengetahuan dan kaidah etika keilmuan.

2.2. TUGAS DAN FUNGSI

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dibentuk berdasar Surat

Keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001 pasal 235 dengan

menetapkan tugas dan fungsi Kedeputian Bidang IPSK

sebagai berikut: “Melaksanakan perumusan kebijakan di

Page 24: Laporan Tahunan - LIPI

bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusiaan”.

Sementara itu, fungsi Kedeputian Bidang IPSK dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan, pelaksanaan, pemberian

bimbingan, dan pembinaan di bidang penelitian ilmu

pengetahuan sosial dan kemanusiaan.

2. Pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan di

bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusiaan.

3. Pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan penelitian

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

2.3. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam pasal 237 Surat Keputusan Kepala LIPI No.

1151/M/2001 ditetapkan susunan organisasi Kedeputian

Bidang IPSK yang terdiri dari lima (5) satuan kerja yaitu:

1. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan

(P2KK) meliputi 3 bidang :

a. Bidang Humaniora

b. Bidang Hukum

c. Bidang Perkembangan Masyarakat

2. Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) meliputi:

a. Bidang Keuangan dan Perbankan

b. Bidang Pembangunan Daerah

c. Bidang Industri dan Perdagangan

3. Pusat Penelitian Kependudukan (P2K), terdiri dari:

a. Bidang Kependudukan

Page 25: Laporan Tahunan - LIPI

10 |

b. Bidang Ketenagakerjaan

c. Bidang Ekologi Manusia

4. Pusat Penelitian Politik (P2P)

a. Bidang Perkembangan Politik Lokal

b. Bidang Perkembangan Politik Nasional

c. Bidang Perkembangan Politik Internasional

5. Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR)

a. Bidang Perkembangan Asia Tenggara

b. Bidang Perkembangan Asia Pasifik

c. Bidang Perkembangan Eropa

Setiap satuan kerja mempunyai fungsi sesuai dengan

kompetensi intinya, yaitu:

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

penelitian.

2. Penyusunan pedoman, pembinaan, dan pemberian

bimbingan teknis penelitian.

3. Penyusunan rencana dan program pelaksanaan

penelitian.

4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian.

5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi

(Iptek).

6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian.

Struktur organisasi di lingkungan Kedeputian IPSK-LIPI

mengalami perubahan seiring dengan berjalannya program

reformasi birokrasi. Pada tahun 2013 keluar peraturan baru,

yaitu Peraturan Presiden RI Nomor 3/2013 tentang

Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103

tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah

Non Kementrian (LPNK). Keputusan tersebut ditindaklanjuti

Page 26: Laporan Tahunan - LIPI

dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor B/752/M.PANRB/2/2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Selanjutnya LIPI melakukan restrukturisasi pada jabatan

struktural melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 tahun

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. Dalam pasal 275 dari peraturan

Kepala LIPI tersebut, dijelaskan bahwa dalam struktur

organisasi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI terdapat lima pusat

penelitian, yaitu Pusat Penelitian Ekonomi (P2E), Pusat

Penelitian Kependudukan (P2K), Pusat Penelitian Politik

(P2P), Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan

(P2KK), dan Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR).

Setiap satker di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK

mempunyai komposisi jabatan struktural yang baru,

sebagaimana terlihat dalam gambar 2.2. Dalam Jabatan

struktural yang baru ini terjadi pengurangan untuk jabatan

kepala bidang (eselon 3). Dalam urusan akademik, masing-

masing satker membentuk kelompok peneliti dan kelompok

penelitian sesuai dengan peraturan dari LIPI, namun tidak

masuk dalam jenjang jabatan struktural.

Page 27: Laporan Tahunan - LIPI

12 |

Gambar 2.1. Stuktur Organisasi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tahun 2015

DEPUTI BIDANG IPSK

Kepala Pusat

Penelitian

Kemasyarakatan

dan Kebudayaan

(P2KK)

Kepala Pusat

Penelitian

Ekonomi (P2E)

Kepala Pusat

Penelitian

Kependudukan

(P2K)

Kepala Pusat

Penelitian Politik

(P2P)

Kepala Pusat

Penelitian

Sumber Daya

Regional (P2SDR)

PME IPSK

ASDEP

Page 28: Laporan Tahunan - LIPI

Gambar 2.2. Stuktur Organisasi di Satuan Kerja Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tahun 2015

Kepala Pusat Penelitian

Kepala Bidang

Pengelolaan dan

Diseminasi Hasil

Penelitian

Kepala Bagian Tata

Usaha

Kepala Subbidang

Diseminasi dan

Kerjasama

Kepala Subbagian

Kepegawaian dan

Umum

Kepala Subbudang

Pengelolaan Hasil

Penelitian

Kepala Subbagian

Keuangan

Page 29: Laporan Tahunan - LIPI

14 |

2.4. ORGANISASI PENDUKUNG

Selain adanya struktur organisasi yang ditetapkan

berdasarkan surat keputusan dari Kepala LIPI, Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI juga memiliki perangkat organisasi

pendukung yang meliptui Tim Perencanaan, Monitoring, dan

Evaluasi, Majelis Profesor Riset, dan Asisten Deputi (Asdep)

a. Tim Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi (PME)

Tim PME terdiri dari satu orang ketua, satu orang

wakil ketua, satu orang sekretaris sekaligus

merangkap anggota, dan tiga orang anggota, yang

merupakan perwakilan dari setiap satker di

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI.

Tugas PME adalah:

a) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan visi dan misi

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI.

b) Perencanaan berbagai kegiatan, khususnya

pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusiaan yang dikemas dalam rencana

strategis (Renstra) IPSK dan payung penelitian

IPSK dalam kurun waktu lima tahun.

b. Majelis Profesor Riset (MPR LIPI)

MPR LIPI merupakan perangkat kelembagaan non

struktural, lintas kedeputian, dan multidisiplin yang

berkedudukan di LIPI. MPR LIPI memiliki tugas untuk

memberikan pertimbangan dan saran kepada

lembaga terkait dengan proses pengukuhan gelar

Profesor Riset yang diberikan kepada seluruh peneliti

di semua kelembagaan litbang di Indonesia yang

telah memenuhi syarat pengajuan diri sebagai

Page 30: Laporan Tahunan - LIPI

profesor riset. Dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya, MPR LIPI berpedoman pada peraturan

kepala LIPI No. 04/E/2005 tentang Tata Cara

Pengukuhan Peneliti Utama untuk Mendapatkan

gelar Profesor Riset.” Keanggotaan MPR LIPI terdiri

dari Profesor Riset yang ditunjuk oleh masing-masing

kedeputian yang ada di Lingkungan LIPI.

c. Asisten Deputi (Asdep IPSK)

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Deputi IPSK

dibantu oleh dua orang asisten deputi yang terdiri

dari Asisten Deputi Bidang Kelembagaan dan Asisten

Deputi Bidang Penelitian. Secara umum tugas pokok

dari asisten deputi adalah:

a) Membantu Deputi IPSK dalam merumuskan

kebijakan, melaksanakan, membimbing, dan

membina penelitian di bidang Ilmu Pengetahuan

Sosial dan Kemanusiaan

b) Membantu Deputi IPSK dalam melakukan

koordinasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan

penelitian dan kegiatan lain yang terkait dengan

efisiensi organisasi dan pelayanan publik yang

dilakukan oleh masing-masing satker di dalam

Kedeputian Bidang IPSK. Kegiatan pelayanan

publik mencakup kerjasama penelitian,

konsultasi, dan formulasi konsep atau model

kebijakan terkait dengan pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, serta

pemecahan berbagai permasalahan sosial, politik,

ekonomi, budaya, kependudukan, dan

kewilayahan.

Page 31: Laporan Tahunan - LIPI

16 |

2.5. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah pegawai yang bekerja di Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI pada tahun 2015 adalah sebanyak 351 orang. Pegawai

tersebar di lima satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI dan dapat dikelompokkan dalam pegawai fungsional

peneliti dan non peneliti serta pejabat struktural. Secara

umum profil sumberdaya manusia di IPSK dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 32: Laporan Tahunan - LIPI

USIA

<=31 63

31-40 97

41-50 44

51-55 147

Jumlah 351

TUGAS & IZIN

BELAJAR

L

N

D

N

Jml

S3 6 6 12

S2 7 6 13

S1 - 2 2

JML 13 14 27

PENSIUN/ PINDAH

GOL

I

II

III 10

IV 4

Jumlah 14

GOLONGAN

I 1

II 13

III 184

IV 119

Jumlah 317

STRUKTUR

Esl. Jml

I 1

II 5

III 20

IV 15

Jumlah 41

KOMPOSISI SDM

P W Jml

Kapus 4 1 5

TU 38 37 75

Bidang 106 105 211

Tata Op 13 13 26

JML 161 156 317

Gambar 2.3.

PROFIL SDM DI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG IPSK-LIPI, 2015

PENELITI

251

PRANATA PERENCANA

1

PRANATA KOMPUTER

4

PUSTAKAWAN

7

ANALSIS KEPEGAWAIAN

8

PRANATA HUMAS

17

ARSIPARIS

3

FUNGSIONAL UMUM

100

Islam

331

Protestan

9 351 S3

49

S2

138

S1

107

<S1

57

Katolik

8

Hindu

2 Budha

1

Page 33: Laporan Tahunan - LIPI

18 |

Tabel 2.1. Komposisi Pegawai per Satker menurut Jenis Kelamin, 2015

Jenis Kelamin P2KK P2E P2K P2P P2SDR IPSK

Laki-laki 46 34 39 42 19 180

Perempuan 37 33 35 43 23 171

Jumlah 83 67 74 85 42 351

Sumber: simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

Jumlah pegawai laki-laki di Kedeputian Bidang IPSK lebih

banyak dibandingkan dengan pegawai perempuan. Pada

gambar 2.4. dapat dilihat bahwa jumlah pegawai laki-laki

sebanyak 51 persen atau 180 orang, sedang jumlah pegawai

perempuan sebanyak 49 persen atau 171 orang.

Sumber: simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

Gambar 2.4. Persentase Jumlah Pegawai IPSK menurut Jenis Kelamin, 2015

Page 34: Laporan Tahunan - LIPI

Tabel 2.2. Komposisi Pegawai per Satker Menurut Usia, 2015

Satuan Kerja

< 31 tahun 31-40 41-50

> 51 tahun Jumlah

P2KK 9 17 6 51 83

P2E 15 18 11 23 67

P2K 8 17 12 37 74

P2P 22 24 9 30 85

P2SDR 9 21 6 6 42

IPSK 63 97 44 147 351

Sumber: simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

0

100

200

300

400

< 31 tahun 31-40 41-50 > 51 ke

atas

Jumlah

P2KK

P2E

P2K

P2P

P2SDR

IPSK

Sumber: simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

Gambar 2.5. Grafik Komposisi Pegawai per Satker Menurut Usia, 2015

Jika dikelompokkan berdasarkan usia, pegawai di lingkungan

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dengan usia di atas 51 tahun

terbanyak terdapat di P2KK dengan jumlah 51 orang, kemudian

disusul oleh P2K dengan 37 orang pegawai. Pegawai usia

mendekati pensiun di P2KK ini mencapai 61 persen dari jumlah

pegawai di satker ini. Kondisi yang hampir sama terdapat di

P2K dengan persentase mencapai 50 persen dari jumlah

pegawainya.

Page 35: Laporan Tahunan - LIPI

20 |

Tabel 2.3. Jumlah Pegawai per Satker menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015

Satuan Kerja

=< SLTA D3 S1 S2 S3 Jumlah

P2KK 10 4 26 30 13 83

P2E 8 2 22 27 8 67

P2K 17 1 15 33 8 74

P2P 12 2 28 30 13 85

P2SDR 0 1 16 18 7 42

IPSK 47 10 107 138 49 351

Sumber: simpeg. bok.lipi.go.id, Juni 2016

0

50

100

150

200

250

300

350

400

=< SLTA D3 S1 S2 S3 Jumlah

P2KK

P2E

P2K

P2P

P2SDR

IPSK

Sumber: simpeg. bok.lipi.go.id, Juni 2016

Gambar 2.6. Grafik Jumlah Pegawai per Satker menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015

Dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar pegawai di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI adalah lulusan S2 yaitu mencapai 39 persen atau 138 pegawai, dan hampir semuanya berstatus sebagai fungsional peneliti. Sementara itu, sekitar 30 persen (107 orang pegawai) memiliki tingkat pendidikan S1. Pegawai yang berpendidikan S1 mencakup

Page 36: Laporan Tahunan - LIPI

tenaga administrasi, terutama mereka yang mempunyai jabatan fungsional non peneliti dan fungsional peneliti pertama. Proporsi pegawai berpendidikan S3 adalah sebesar 14 persen atau hanya sebanyak 49 orang pegawai dengan jabatan fungsional peneliti. Masih kecilnya pegawai dengan pendidikan S3 ini menjadi salah satu tantangan bagi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI untuk mecapai visi sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (world class research institutions).

Selanjutnya satker dengan jumlah pegawai yang telah menyelesaikan studi S3 terbanyak adalah P2P dan P2KK dengan 13 orang pegawai, kemudian disusul oleh P2K dan P2E yang memiliki 8 pegawai dengan kualifikasi S3. Selanjutnya dari komposisi pegawai yang telah menamatkan program magister cukup merata di seluruh satker yaitu sekitar 27-33 pegawai, kecuali di P2SDR yang memang relative masih baru dalam proses rekrutmen dan membangun satker. Lulusan S1 sebanyak 107 orang juga tersebar di seluruh satker dengan jumlah sarjana terbanyak di P2P yaitu 28 orang. Jika pegawai lulusan S3 dan S2 didominasi oleh fungsional peneliti maka pegawai lulusan sarjana S1 cukup seimbang antara pegawai yang memiliki jabatan fungsional peneliti maupun non peneliti. Sedangkan untuk pegawai dengan kualifikasi D3 dan SLTA merupakan pegawai administrasi. Dengan keragaman kualifikasi SDM maka pola atau model pembinaannya juga perlu memperhatikan kebutuhan masing-masing personil sesuai dengan kompetensinya.

Page 37: Laporan Tahunan - LIPI

22 |

Tabel 2.4. Jumlah Pegawai per Satker menurut Golongan, 2015

Satuan Kerja

Golongan Jumlah

I II III IV

P2KK 0 1 40 42 83

P2E 0 1 44 22 67

P2K 1 4 43 26 74

P2P 0 4 52 29 85

P2SDR 0 1 30 11 42

IPSK 1 11 209 130 351

Sumber: simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

Berdasarkan jumlah pegawai menurut golongan, P2KK adalah satker yang memiliki pegawai dengan jumlah golongan IV terbanyak, kemudian diikuti oleh P2P, P2K, dan P2E. Sedangkan di P2SDR pegawai dengan golongan IV masih merupakan proporsi terendah pegawai. Pegawai yang mempunyai golongan III tersebar di semua satker dengan jumlah yang tidak berbeda jauh, kecuali di P2SDR dengan jumlah terendah. Namun dari nilai prosentasenya, P2SDR memiliki pegawai dengan mayoritas golongan III. Sementara itu jumlah dan proporsi pegawai golongan III di P2K, P2P, P2KK, dan P2E yang cukup besar, berbanding lurus dengan komposisi pegawai dengan kelompok umur di atas 51 tahun di keempat satker tersebut. Proporsi pegawai golongan III pada kelompok usia mendekati pensiun ini terutama adalah tenaga administrasi. Sebagian besar tenaga administrasi di IPSK adalah pegawai yang sebelumnya tergabung di LEKNAS. Ketika terjadi reorganisasi LIPI pada pertengahan dekade 1990, mereaka memilih bekerja pada satker di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK hingga saat ini.

Page 38: Laporan Tahunan - LIPI

Tabel 2.5. Pegawai Kedeputian Bidang IPSK Menurut Unit Kerja dan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2015

Satuan Kerja

Profe-sor

Riset

Pene-liti Uta-

ma

Pene-liti

Madya

Pene- liti

Muda

Pene- liti

Per-tama

Analis hasil pene-litian*

Jumlah

P2KK 6 14 24 6 5 5 60

P2E 2 11 17 8 3 6 47

P2K 1 5 15 15 4 7 47

P2P 6 14 13 11 5 14 63

P2SDR 1 3 12 11 0 7 34

IPSK 16 47 81 51 17 39 251

Catatan: * termasuk yang sedang diberhentikan sementara Sumber: Simpeg.bok.lipi.go.id, Juni 2016

Berdasarkan data tabel 2.5., diketahui bahwa jumlah professor riset terbanyak berada di P2P dan P2KK dengan 6 orang professor riset, kemudian diikuti P2E yang memiliki 2 orang professor riset. Sementara itu P2K dan P2SDR masing-masing hanya memiliki 1 orang professor riset. Selanjutnya, peneliti yang memiliki jabatan fungsional Peneliti Madya dan Peneliti Muda, masing-masing sebesar 32 persen dan 20 persen. Sementara peneliti dengan jabatan Peneliti Utama hanya sebesar 18 persen. Para peneliti utama ini yang dalam waktu dekat dapat dipertimbangkan untuk diusulkan sebagai profesor riset di masing-masing satker. Satker dengan peneliti utama terbanyak adalah P2KK dan P2P yang masing-masing memiliki 14 orang peneliti utama. P2SDR sebagai satker yang memang masih relatif baru di IPSK hanya memiliki 1 orang peneliti utama. Peneliti muda terbanyak berada di satker P2K sebanyak 15 orang.

Page 39: Laporan Tahunan - LIPI

24 |

Tabel 2.6. Pegawai Kedeputian Bidang IPSK Menurut Unit Kerja dan Jabatan Fungsional Bukan Peneliti tahun 2015

Un

it Ke

rja

Jabatan Fungsional Bukan Peneliti

Jum

lah

Pu

sta-k

aw

an

Pra

na

ta

Ko

mp

ute

r

An

alis

Ke

pe

ga

-w

aia

n

Pra

na

ta

Hu

ma

s

Pra

na

ta

Pe

ren

can

a

Arsip

aris

Sta

f Ad

min

Te

na

ga

H

on

ore

r

P2KK 1 0 3 3 0 0 16 0 23

P2E 2 1 2 2 0 0 13 0 20

P2K 0 2 2 4 1 1 17 0 27

P2P 3 1 1 6 0 2 10 0 23

P2SDR 1 0 0 2 0 0 5 0 8

IPSK 7 4 8 17 1 3 61 0 100

Sumber: Laporan tahunan masing-masing Satker, Juni 2016

Tabel 2.6. menunjukkan komposisi pegawai non peneliti di masing-masing satker di IPSK, dengan jumlah total sebanyak 100 orang. Sebagian besar pegawai ini adalah staf administrasi yaitu sebanyak 61 orang atau sebanyak 61 persen. Fungsional pranata humas tercatat sebanyak 17 orang dengan komposisi terbanyak di P2P dengan 6 orang dan yang paling sedikit di P2E dan P2SDR yang masing-masing hanya memiliki 2 orang pranata humas. Jabatan fungsional non peneliti yang paling sedikit jumlahnya adalah dalam pranata perencana yang hanya terdapat 1 orang di P2K. Dalam perkembangan dan perencanaan SDM ke depan perlu diperhatikan keseimbangan komposisi jabatan fungsional non peneliti sehingga bisa memberikan manfaat bagi kelancaran kegiatan di masing-masing satker.

Page 40: Laporan Tahunan - LIPI

2.6. ANGGARAN BELANJA

Sumber pembiayaan dari operasional kegiatan Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI tahun 2015 berasal dari alokasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sumber keuangan

dikelola oleh setiap satker untuk membiayai berbagai

kegiatan dan belanja rutin serta penelitian. Penyelenggaraan

kegiatan Kedeputian Bidang IPSK tersebut tertuang pada

Tabel 2.7. Alokasi dana terbesar adalah untuk program

perkantoran yang merupakan dana rutin untuk gaji pegawai

dan kegiatan operasional perkantoran lainnya.

Berikut adalah jumlah dan sumber anggaran Belanja di

lima satker yang ada di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI.

Tabel 2.7. Alokasi dan Tingkat Penyerapan Dana DIPA di

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI tahun 2015

No. Program Pagu Realisasi Persen-

tase

1

Penelitian dan

Pengembangan

Iptek

6,606,931,000 6,534,706,290 98.91

2

Persepsi Publik

Mengenai

Komunitas

Ekonomi ASEAN

2015 (SURVEI

ASEAN)

800,000,000 782,779,805 97.85

3

Kegiatan Indian

Ocean Academic

Group (IORAG)

1,000,000,000 988,539,870 98.85

4 Labsos 2,900,000,000 2,752,275,650 94.91

5 Kompetitif 4,300,000,000 4,171,711,200 97.02

6 Global Village 5,035,960,000 4,865,070,550 96.61

Page 41: Laporan Tahunan - LIPI

26 |

7

Peran Bahasa

dan

Kebudayaan

dalam Konteks

Keutuhan NKRI

2,734,883,000 2,731,546,000 99.88

8

Meningkatnya

Peran LIPI

dalam Kancah

Internasional di

Bidang Sosial

Kemanusiaan

884,006,000 844,710,150 95.55

9 Operasional

Perkantoran 45,729,606,000 45,390,596,288 99.26

Total 69,991,386,000 69,061,935,803 98.67

Sumber: Laporan Kinerja (LKJ) IPSK-LIPI, Juni 2015

Sejak tahun 2014 pengelolaan anggaran kegiatan kompetitif

yang semula dikelola dengan sistem kontrak ditempatkan pada

anggaran DIPA satker. P2E diberikan tanggung jawab untuk

mengelola anggaran kegiatan kompetitif dan Global Village.

Sementara P2K diberikan tanggung jawab untuk mengelola

kegiatan Labsos. Kegiatan IORAG ditugaskan kepada P2P

dalam pengelolaan dananya. Sementara itu P2KK diberikan

tanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan peran Bahasa.

Secara keseluruhan dapat dikatakan kelima satker di lingkungan

Kedeputian IPSK dapat menyerap dana DIPA dengan baik, yaitu

hampir mencapai 100% (98,67%) pada tahun 2015. Namun

demikian, perbaikan tetap harus dilakukan oleh masing-masing

satker dengan melakukan perencanaan dan ketelitian yang lebih

baik terhadap pengelolaan operasional perkantoran.

Page 42: Laporan Tahunan - LIPI

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

Kegiatan yang rutin dilakukan oleh Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: (1) kegiatan rutin

yang berhubungan dengan penyelenggaraan kelembagaan,

(2) kegiatan kerjasama, (3) penugasan, (4) penelitian, dan

(5) penerbitan serta publikasi. Dalam bidang penelitian,

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI menghasilkan temuan

penelitian dan kajian ilmiah yang bermanfaat bagi

pengembangan ilmu sosial dan kemanusiaan maupun

rekomendasi kebijakan bagi pemerintah maupun pemangku

kepentingan di luar pemerintah. Hasil-hasil penelitian

berbentuk publikasi buku, jurnal, laporan penelitian, dan

working paper disosialisasikan kepada pemangku

kepentingan dan publik melalui berbagai media, misalnya

melalui penyelenggaraan seminar, workshop, dan diskusi

serta ceramah atau talkshow di media massa. Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI juga menggunakan media online dengan

website www.ipsk.lipi.go.id yang antara lain dimanfaatkan

untuk menyebarluaskan hasil kegiatan dan sebagai media

informasi untuk memperkenalkan Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI pada tingkat nasional maupun internasional.

Bab

3

Page 43: Laporan Tahunan - LIPI

28 |

3.1. KEGIATAN DEPUTI

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kegiatan utama Deputi

Bidang IPSK-LIPI adalah mengkoordinasikan semua

kegiatan yang dilaksanakan di satker-satker yang dapat

dipakai sebagai salah satu bahan untuk perumusan

kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan

kemanusian. Secara garis besar, kegiatan Deputi Bidang

IPSK-LIPI meliputi kegiatan rutin kelembagaan, seminar dan

pertemuan, serta mewakili LIPI dalam keanggotaan

organisasi profesional di tingkat nasional maupun

internasional.

Kegiatan Rutin Kelembagaan

Berbagai kegiatan rutin kelembagaan yang dilaksanakan

oleh Kedeputian Bidang IPSK-LIPI pada tahun 2015 adalah

pertemuan, pelayanan jasa, dan menghadiri pertemuan

ilmiah. Kesemua jenis kegiatan tersebut dilakukan di dalam

maupun luar negeri. Di dalam negeri, Deputi Bidang IPSK,

bersama-sama dengan ke tujuh pimpinan eselon I LIPI,

dikenal dengan nama G8, telah berperan dalam memberikan

masukan bahan rekomendasi kebijakan pengembangan riset

dan teknologi.

Kegiatan Rapat

Deputi IPSK menyelenggarakan rapat pimpinan (Rapim),

rapat kerja (Raker), dan rapat mendesak. Rapat pimpinan di

kedeputian dilakukan di tingkat LIPI maupun internal

Kedeputian Bidang IPSK. Rapim dengan jajaran Pimpinan

LIPI (Ketua, Wakil ketua dan para Deputi di lingkungan LIPI)

pada umumnya untuk membahas isu-isu penting tentang

perkembangan ilmu, penelitian, masalah birokrasi dan

Page 44: Laporan Tahunan - LIPI

adiministrasi LIPI, serta masukan rekomendasi kebijakan

bagi pemerintah untuk hal-hal mendesak. Sementara itu,

Rapim di lingkup internal Kedeputian Bidang IPSK-LIPI

selain melibatkan lima Kepala Puslit, juga dihadirkan Ketua

dan anggota PME, serta Asdep. Rapim Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI ini dimaksudkan untuk sejumlah tujuan, antara

lain: (1) melakukan koordinasi kegiatan, (2) membicarakan

perkembangan dan permasalahan yang sedang dihadapi

serta mencari solusinya, (3) merespons berbagai hal yang

harus segera dipenuhi, baik berkaitan dengan masalah

substansi penelitian/kajian maupun administrasi. Di luar

Rapim, Deputi IPSK juga menyelenggarakan rapat dengan

jajaran struktural eselon III dan IV, yang dilakukan jika ada

hal-hal yang dianggap perlu koordinasi dalam rangka

kelancaran kegiatan di tingkat kedeputian. Sementara itu,

Rapat Kerja yang diselenggarakan satu tahun sekali diikuti

oleh semua pimpinan struktural, PME, Asdep, dan undangan.

Raker diselenggarkan pada awal tahun dalam rangka

melakukan koordinasi perencanaan kegiatan yang akan

dilakukan dalam tahun berjalan. Di luar Rapim dan Raker,

Deputi Bidang IPSK juga tidak jarang memanggil peneliti-

peneliti, PME dan Asdep, maupun PME dan PK untuk

membicarakan dan merespons permintaan mendesak, baik

dari LIPI maupun para pihak yang membutuhkan jasa

kepakaran peneliti di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Data ini

dapat dilihat di lampiran.

Pertemuan dan Seminar

Dalam rangka membangun kemitraan dan memperluas

jaringan pemangku kepentingan, Deputi Bidang IPSK-LIPI

menghadiri maupun memfasilitasi pertemuan dan seminar

Page 45: Laporan Tahunan - LIPI

30 |

nasional maupun internasional. Deputi Bidang IPSK-LIPI

secara rutin juga menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam

seminar dan workshop hasil penelitian maupun isu-isu

sosial dan kemanusiaan. Peran Deputi Bidang IPSK-LIPI

ketika hadir sebagai partisipan ataupun pemakalah dalam

seminar nasional ataupun internasional bukan hanya dalam

kapasitas mewakili LIPI, tetapi juga atas nama

profesionalitas sebagai peneliti.

Kegiatan seminar rutin yang diselenggarakan oleh

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI adalah penyelenggaraan

seminar sehari yang melibatkan kelima satker di setiap akhir

tahun. Pada tahun 2015, acara seminar refleksi akhir tahun

Kedeputian Bidang IPSK dilaksanakan dengan penanggung

jawab kegiatan dari Puslit Kependudukan. Tema seminar

refleksi akhir tahun Kedeputian Bidang IPSK yakni

“Pembangunan Desa: Perspektif Politik-Pemerintahan,

Sosial-Budaya, Kependudukan, dan Ekonomi”. Kegiatan ini

diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2015 bertempat

di Widya Graha LIPI lantai 1 dan dibuka oleh Kepala LIPI.

3.2. KEGIATAN PENELITIAN DI TINGKAT KEDEPUTIAN

BIDANG IPSK

Pada tahun 2015, kegiatan penelitian yang langsung di

bawah tanggung jawab Kedeputian Bidang IPSK, meliputi

kegiatan penelitian unggulan dan kegiatan lintas satker.

3.2.1. Program Penelitian Unggulan IPSK-LIPI

Kajian Global Village: Peran Ilmu Sosial dan

Kemanusiaan dalam Mempersiapkan Masyarakat dan

Pemerintah untuk Merespons Global Village

Page 46: Laporan Tahunan - LIPI

Kajian Global Village merupakan kerjasama LIPI melalui

Kedeputian Bidang IPSK dengan Bappenas. Kerjasama ini

telah dimulai sejak tahun 2014. Pada tahun 2014 tim kajian

Global Village mempersiapkan landasan konseptual,

bangunan teori, dan pembentukan tim yang solid. Dalam

tahun pertama ini program Global Village lebih banyak diisi

dengan diskusi dengan sesama anggota tim untuk

menyamakan visi, pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)

untuk menambah wawasan, pencarian mitra di dalam dan

luar negeri, dan pelaksanaan workshop. Pada tahun kedua

(2015) sudah dimulai beberapa kegiatan yang memiliki

output.

Kegiatan utama dari program Global Village pada tahun

2015 adalah melakukan pilot project di 3 provinsi (Sumbar,

DIY, Sulsel) tentang pengukuran Indeks Kesiapan

Masyarakat (IKM) dalam Merespons Global Village dalam

dimensi sosial politik, sosial ekonomi, dan sosial budaya.

Hasil pilot project ini selain berguna untuk perbaikan

instrument pengukuran indeks yang akan diaplikasikan pada

seluruh provinsi, juga merupakan base line dalam penelitian

pendalaman dari hasil temuan indeks di tiga provinsi

tersebut.

Penerbitan buku adalah program kedua dengan output di

akhir tahun. Penulisan buku mengenai serial kompilasi

kajian globalisasi di Indonesia adalah penting dalam kajian

global village karena implikasi ilmiahnya, yakni melakukan

kompilasi pemikiran yang komprehensif mengenai proses

dan dampak globaliasi di Indonesia. Buku ini ditulis dengan

menggunakan berbagai perspektif kajian dalam bidang

sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik secara

Page 47: Laporan Tahunan - LIPI

32 |

terintegrasi. Sejarah globaliasi juga merupakan salah satu

aspek yang akan ditulis dalam serial buku ini. Buku ini

diharapkan akan memiliki peran sebagai referensi utama di

Indonesia, misalnya menjadi The Indonesian Handbook of

Globalization atau The LIPI Handbook of Globalization in

Indonesia. Buku yang memiliki 22 bab ini ditulis oleh para

ilmuwan di Indonesia. Mereka berasal dari 8 daerah, yaitu:

Papua, Papua Barat, Jawa Tengah, Bengkulu, DIY, Jawa

Timur, dan Jabotabek. Para penulis berasal dari LIPI,

universitas, dan dari peneliti independen.

Sebagai bentuk laporan ke publik, tim kajian Global Village

membuat laporan tiga bulanan dalam bentuk newsletter

yang dimulai tahun 2015 ini. Saat ini sudah terbit empat

edisi yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim

GV dan juga beberapa informasi penting yang perlu dibagi

kepada publik berkaitan tentang kajian global village.

Selain itu pada tahun 2015 ini tim kajian global village juga

masih melakukan perbaikan grand design. Penulisan grand

design idealnya dilakukan sebelum sebuah program dimulai,

namun, grand design tersebut merupakan sebuah living

document sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan

perbaikan. Grand design ini akan menjadi panduan utama

program global village dalam lima tahun (2015-2019).

Selain beberapa kegiatan di atas, ada tiga kegiatan lain yang

dilakukan oleh tim kajian Global Village, yaitu: Networking,

capacity building, dan mainstreaming. Networking dalam

program ini dilakukan untuk mencari mitra yang memiliki

minat yang sama dalam kaitannya dengan globalisasi.

Networking ini dilakukan dalam dua arah: Pertama, ke

berbagai lembaga riset, universitas, dan pemerintah daerah

Page 48: Laporan Tahunan - LIPI

di dalam negeri; kedua, networking ke luar negeri dengan

mengunjungi beberapa institusi di beberapa negara.

Kunjungan ini selain meningkatkan wawasan dari para

peneliti tentang aktivitas lembaga riset dan universitas di

luar negeri juga membuka peluang kerjasama antara

berbagai tempat yang dikunjungi dengan LIPI. Untuk tahun

2015, kunjungna ke luar negeri dilakukan ke Thailand dan

Vietnam. Sementara itu networking di dalam negeri

dilakukan bersamaan dengan proses mencari mitra daerah

untuk melakukan survey indeks pada tahun depan, yaitu

Propinsi Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Mataram,

serta provinsi Bali yang akan menjadi salah satu gambaran

dari provinsi yang selama ini dipandang memiliki

konektivitas sangat kuat dalam globalisasi.

Capacity building dalam program global village dilakukan

dalam dua model. Pertama, proses capacity building

bersamaan dengan kegiatan survei IKM untuk merespons

Global Village. Proses ini dilakukan dengan melibatkan

peneliti dan dosen muda dalam persiapan dan pelaksanaan

survei sehingga mereka memahami dan bisa melaksanakan

penelitian kuantitatif. Kedua, memberikan pelatihan atau

training untuk menganalisis data-data mentah yang

dihasilkan dalam survei IKM. Untuk program mainstreaming,

arahan program ini adalah kepada pemerintah, kalangan

akademisi, dan masyarakat secara umum. Bagi pemerintah,

fenomena global village seharusnya menjadi perhatian,

dasar kebijakan, dan rencana program. Untuk kalangan

unversitas, diharapkan program ini bisa mempengaruhi

universitas untuk membuka jurusan global studies atau

menjadikan isu globalisasi sebagai bagian dari mata kuliah.

Untuk masyarakat secara umum, program global village ini

Page 49: Laporan Tahunan - LIPI

34 |

berusaha menciptakan kesadaran bagi masyarakat untuk

bisa hidup dan merespons dengan baik fenomena

globalisasi. Untuk kegiatan ini, capaiannya memang belum

diukur, namun beberapa mitra dalam survei IKM sudah

beberapa kali menyampaikan pentingnya dibuka jurusan

global studies atau bergabung dalam konsorsium global

studies di dunia.

Laboratorium Sosial

Kegiatan Laboratorium Sosial (Labsos) merupakan suatu

bentuk usaha penguatan peran ilmu sosial dalam

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI. Hal ini dilakukan antara lain untuk

menjawab tantangan tentang peran ilmu sosial dan

kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, yang selama ini

hanya dianggap sebagai sesuatu yang abstrak atau tidak

nyata. Kedeputian Bidang IPSK-LIPI berusaha untuk

menguji-implementasikan hasil-hasil penelitiannya baik

yang berupa model, konsep dan strategi intervensi sosial

dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui pengembangan Laboratorium Sosial.

IPSK-LIPI mendefinisikan Laboratorium Sosial sebagai suatu

kesatuan wilayah yang dapat dipakai sebagai tempat

implementasi temuan-temuan penelitian yang bisa berupa

model, konsep, teknologi, dan proses pemberdayaan

masyarakat yang terintegrasi sebagai pusat pembelajaran

dan pusat informasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan

teknologi (Kedeputian IPSK-LIPI 2012).

Adapun fungsi Labsos yang dikembangkan oleh Kedeputian

IPSK-LIPI adalah sebagai berikut:

Page 50: Laporan Tahunan - LIPI

1) Sebagai tempat menguji-mengimplementasikan hasil-

hasil penelitian sosial berupa konsep/model/strategi

intervensi sosial, yang kemudian setelah diterapkan

dalam skala labsos dapat dikembangkan suatu

model/konsep generik yang aplikatif dalam arti telah

teruji secara laboratorium sosial.

2) Sebagai tempat untuk menguji dampak sosial

kemanusiaan dari implementasi teknologi terhadap

kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini baseline survey

yang dilakukan akan mengevaluasi dampak dari

penerapan teknologi yang dilakukan (impact

evaluation). Sedikit berbeda dengan umumnya Iptekda,

penerapan teknologi dalam Labsos ini memerlukan

analisis evaluasi dampak dari penerapan yang telah

dilakukan terhadap masyarakat.

3) Dalam konteks pemberdayaan, keberhasilan Labsos

diharapkan akan menghasilkan suatu model/strategi

pembangunan masyarakat pada tataran perdesaan

berbasis Iptek, partisipatif dan berkelanjutan.

Labsos LIPI, dikembangkan di Desa Ligamukti, Kecamatan

Klapanunggal, Kabupaten Bogor sejak tahun 2012. Lokasi

ini dipilih karena beberapa alasan, antara lain posisi

geografisnya yang cukup dekat dengan Jakarta, kira-kira 2-3

jam perjalanan, akan tetapi aksesnya agak terisolir. Kondisi

masyarakatnya juga masih memprihatinkan, dan rata-rata

tingkat pendidikannya rendah. Masyarakat pada umumnya

bekerja di sektor pertanian, sebagai petani penggarap yang

tidak memiliki lahan. Tanah-tanah pertanian rata-rata sudah

menjadi milik orang luar (Jakarta). Di lokasi tersebut juga

sudah ada LSM yang mengembangkan pemberdayaan

Page 51: Laporan Tahunan - LIPI

36 |

masyarakat, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan

kerjasama. Selain itu di Ligarmukti juga sudah tersedia lahan

yang diperlukan untuk kegiatan Labsos.

Pada tahun pertama (2012), kegiatan terbatas pada

identifikasi potensi dan persoalan yang ada di Desa

Ligarmukti. Intervensi baru dimulai pada tahun kedua

(2013) dengan dimulainya pengujian model/konsep dari

hasil-hasil penelitian beberapa Satker di bawah Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI, antara lain baseline survey,

pengembangan SDM, pelatihan kewirausahaan, pertanian

terpadu, kelembagaan ekonomi perdesaan, kelembagaan

pemerintahan desa, kelembagaan komunitas, dan

kelembagaan pariwisata. Pada tahun ketiga (2014), selain

kegiatan yang dilakukan oleh satker-satker di bawah

Kedeputian Bidang IPSK, telah bergabung pula kegiatan-

kegiatan dari kedeputian lain, yaitu dari Pusat Penelitian

Geoteknologi dan dari Pusat Penelitian Teknologi Tepat

Guna untuk turut serta mengujikan hasil penelitiannya di

lokasi Labsos Ligarmukti.

Pada tahun 2015, sub-sub kegiatan yang bergabung di

Labsos adalah sebagai berikut:

1. Koordinasi dan perbaikan desain Labsos.

2. Pembentukan pusat informasi dan pembelajaran

desa terpadu.

3. Pengembangan agro-edu wisata.

4. Pembentukan Kelembagaan Bisnis Desa

(Bumdes).

5. Revitalisasi kelembagaan perempuan (PKK).

6. Penguatan kemampuan kewirausahaan

Page 52: Laporan Tahunan - LIPI

7. Penguatan peran stakeholder lain dalam

mendukung Labsos-LIPI.

8. Penguatan kelembagaan komunitas dalam

pengelolaan pariwisata.

9. Penguatan peran stakeholder lain dalam

pengelolaan lingkungan dan air tanah

10. Revitalisasi Kelembagaan Pemerintahan Desa.

Pada tahun keempat (2015) ini Labsos LIPI diharapkan

dapat mengembangkan pusat informasi dan pembelajaran

desa terpadu sebagai media untuk memudahkan masyarakat

dalam meningkatkan akses pada pengetahuan dan teknologi,

seperti database sosial-ekonomi masyarakat, modul

kewirausahaan, pertanian terpadu, agrowisata, teknologi

pengolahan air minum dan lain sebagainya. Untuk

mematangkan dan mensinkronkan berbagai kegiatan

tersebut, diadakan workshop dan FGD yang melibatkan tim

koordinasi, peneliti yang turut serta dalam sub-sub kegiatan

Labsos, dan berbagai stakeholder lain baik di dalam maupun

diluar LIPI. Selain itu untuk memperkenalkan kegiatan

Labsos diadakan sosialisasi ke berbagai instasi seperti

kementerian dan pemerintah daerah.

Kajian Bahasa:

Peran Bahasa dan Kebudayaan dalam Konteks Keutuhan

NKRI: Keanekaragaman untuk Persatuan dan Kesatuan

Pada tahun 2015, Program Unggulan Peran Bahasa dan

Kebudayaan dalam Konteks Keutuhan NKRI dilakukan di

lima lokasi. Masing-masing lokasi memiliki fokus kajian yang

berbeda sesuai dengan karakteristik lokasi. Selain itu, tiap

lokasi memiliki output yang berbeda yaitu :

Page 53: Laporan Tahunan - LIPI

38 |

Tabel 3.1. Kegiatan Peran Bahasa dan Kebudayaan dalam

Konteks NKRI, tahun 2015

Lokasi Fokus 2015 Output Fokus 2016 Nangroe Aceh Darussalam

Nasionalisme dalam Bahasa Aceh dan Gayo

1. Laporan penelitian 2. Kumpulan Cerita

Rakyat Aceh 3. Dokumentasi Foto

Budaya 4. Proceeding

Seminar Kebijakan Bahasa Pasca Orba : Sebuah Penguatan Identitas

Memahami peran bahasa (kekuatan dan kelemahan, dll) untuk mendukung keutuhan NKRI

Kalimantan Barat

Komunitas etnis di perbatasan, merangkai adaptasi dalam penguatan kedaulatan NKRI di Kalimantan Barat.

1. Laporan penelitian 2. Buku Cerita

Harmoni Kebangsaan (Kalimantan Timur)

3. Buku Terjemahan Manuskrip-manuskrip Lama dari Bahasa Arab, Melayu dan Belanda ke dalam Bahasa Indonesia

4. Dokumentasi Foto Budaya

Mamahami peran kebudayaan (kekuatan dan kelemahan, dll) untuk mendukung keutuhan NKRI

Nusa Tenggara Timur

Komunitas etnis di perbatasan, merangkai adaptasi dalam penguatan kedaulatan NKRI di Nusa Tenggara

1. Laporan penelitian 2. Buku Budaya

Lokal NTT 3. Dokumentasi Foto

Budaya 4. Politik Bahasa :

NKRI dalam Karagaman Budaya (Tim NTT)

5. Proceeding

Memahami peran bahasa, masyarakat dan budaya untuk keutuhan NKRI dari sudut demografi

Page 54: Laporan Tahunan - LIPI

Timur Pelatihan Dokumentasi Bahasa (Tim NTT)

Papua Peran Bahasa dan Kebudayaan: keragaman, persatuan dan perdamaian

1. Laporanpenelitian 2. Film 3. CD Aspek Sosial

Budaya Masyarakat Skouw

4. Dokumentasi Foto Budaya

Memahami peran bahasa, masyarakat dan budaya untuk keutuhan NKRI dari sudut politik

Enggano Tradisi dan adat istiadat, budaya maritim, sejarah, dan lain sebagainya. Penelitian Enggano ini merupakan bagian dari Ekspedisi Widya Nusantara (EWin).

1. Laporan penelitian

2. Policy paper mengenai pembangunan masyarakat Enggano dari aspek sosial- ekonomi dan budaya.

3. Dokumentasi Video Workshop Masyarakat Adat Enggano

4. Proceeding Seminar Hasil-hasil Kajian di Enggano

Memahami peran bahasa, masyarakat dan budaya untuk keutuhan NKRI dari sudut kondisinya sebagai pulau kecil dan terluar.

Lain-lain Koordinasi 1. Proceeding International Conference on Language, Culture and Society

Page 55: Laporan Tahunan - LIPI

40 |

Di Aceh Bahasa Melayu telah digunakan sejak jaman

Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam.

Pada tahun 1931 Pemerintah Belanda ingin mengembalikan

Bahasa Aceh sebagai bahasa pendidikan namun mendapat

resistensi karena khawatir komunikasinya dengan

masyarakat kawasan sekitar terganggu. Di era konflik terjadi

hambatan ekspresi dalam bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa dan nama dianggap mengindikasikan

kawan atau lawan. Pendatang banyak yang belajar bahasa

Aceh agar tidak dianggap musuh oleh GAM. Pada saat konflik

berakhir, trend penggunaan Bahasa Indonesia menguat.

Sementara itu di perkotaan perkembangan bahasa lokal

mulai melambat karena tidak digunakan sebagai alat

komunikasi di rumah. Bahasa Gayo mengalami kemerosotan

penutur, namun terdapat gerakan dari pemerhati bahasa

untuk mempertahankan bahasa Gayo dengan

memasukkannya dalam muatan lokal di sekolah-sekolah.

Bahasa Aceh juga mengalami hal yang sama namun belum

ada gerakan dalam pemertahanan bahasa.

Di Papua Penutur bahasa Skouw tinggal di 3 wilayah adat

yaitu Temawo (kampong Skouw Mabo), Tetape (Kampung

Skouw Sae) dan Tehupa (Kampung Skow Yambe). Ketiga

wilayah adat ini berada dalam wilayah administrasi distrik

Muaratami Kota Jayapura. Dalam masyarakat tersebut

terjadi diversitas bahasa karena ada persentuhan bahasa

Indonesia, Bahasa Skouw, bahasa Ormu, Bahasa Biak, Bahasa

Tok Pisin serta bahasa lainnya membentuk masyarakat

Temawo, Tetape dan Tehupa menjadi masyarakat

multilingual.

Page 56: Laporan Tahunan - LIPI

Di Nusa Tenggara Timur (NTT) selain seminar akhir hasil

penelitian, Tim Kajian tentang Peran dan Budaya dalam

Konteks Keutuhan NKRI yang dilakukan di NTT juga

melakukan workshop dengan tema Politik Bahasa: NKRI

dalam keragaman budaya. Workshop ini dilatarbelakangi

oleh realitas yang ada bahwa Indonesia mempunyai 726

bahasa etnis, sebagian besar ada di kawasan Timur

Indonesia (misalnya, NTT dengan 76 bahasa; Maluku dengan

128 bahasa dan terbanyak ada di Papua, yaitu 274 bahasa).

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

bahasa pemersatu secara tidak disadari telah memunculkan

dominasi bahasa Indonesia, sementara di lain pihak terdapat

bahasa-bahasa etnik yang secara vernakular hanya

dituturkan dalam kelompok etniknya saja atau paling tidak

dengan etnik tetangga kalau bahasa-bahasa etnik tersebut

tergolong bahasa yang besar (mayoritas di wilayahnya).

Akibatnya, bahasa-bahasa etnis tersebut terlebih dengan

jumlah penutur yang relatif sedikit dan terbatas, khususnya

di kawasan Indonesia Timur cenderung ditinggalkan dan

beralih ke penggunaan bahasa Indonesia. Lokakarya

bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan

pengalaman, ide-ide dan pemikiran dari para linguis,

antropolog dan ilmuwan sosial guna memperoleh strategi

kebudayaan yang mampu mengembangkan bahasa-bahasa

dan budaya daerah di tengah penguatan bahasa Indonesia

yang tiada henti, sehingga keragaman bahasa dan budaya

dalam negara-bangsa, yaitu NKRI tetap terpelihara.

Pada tanggal 15 Desember 2015, P2KK- LIPI telah

mengadakan lokakarya untuk membahas:

Page 57: Laporan Tahunan - LIPI

42 |

1. Politik bahasa yang dibedakan dengan political

science. Sementara bahasa diartikan sebagai language

culture. Jadi, dalam politik bahasa ditekankan politik

dalam language culture tersebut.

2. Politik bahasa yang mengikut sertakan kebijakan dan

perencanaan bahasa, yang merupakan perpaduan

antara political science dengan language culture.

3. Vitalitas bahasa yang dapat menentukan perilaku

berbahasa yang terkait dengan kondisi sosial-

ekonomi dan demografi penutur.

4. Hak linguistik (linguistic rights) sebagai upaya formal

melakukan pembelaan terhadap bahasa-bahasa etnik

yang dikenal dan dibutuhkan di Indonesia.

5. Ekologi bahasa yang melihat dinamika bahasa-bahasa

etnik dan bahasa Indonesia dalam suatu ranah

ekologi.

Narasumber dalam lokakarya ini terdiri atas linguis,

antropolog dan ilmuwan sosial yang menguasai secara

teoritis masalah kebahasaan dan kebudayaan, serta

mempunyai pengalaman praktis tentang bahasa dan

kebudayaan, khususnya di kawasan Indonesia bagian Timur.

Di samping itu, narasumber juga mempunyai pengalaman,

baik langsung maupun tidak langsung, tentang politik

bahasa di tingkat lokal dan nasional. Adapun narasumber

tersebut adalah Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, M.Sc., DEA,

Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, Dr. Ignas Kleden, Drs. Abdul

Rachman Patji, MA, Prof. Dr. Johanis Haba, dan Dr. Ninuk

Kleden-Probonegoro.

Page 58: Laporan Tahunan - LIPI

Lokakarya tersebut bermanfaat bagi upaya memahami

dinamika komunitas lokal dalam memelihara dan

meningkatkan daya tahan bahasa dan budaya daerah di

tengah kesetiaan mereka terhadap NKRI sebagai negara dan

“rumah” bersama. Hasilnya, diharapkan dapat menjadi

stimulus (trigger) bagi pemerintah pusat dan pemerintah

daerah pada umumnya, serta para pengambil kebijakan di

bidang bahasa pada khususnya, agar memberikan perhatian

dan dukungan yang seimbang bagi Bahasa Indonesia di satu

sisi dan bahasa serta budaya etnis/daerah di sisi yang lain.

Dengan demikian, persatuan dalam kemajemukan bahasa,

budaya dan etnis akan semakin kokoh dalam bingkai NKRI.

Ekspedisi Widya Nusantara (E-Win) 2015 Chapter IPSK

Kesejarahan: Ewin chapter IPSK menambah referensi

sejarah Enggano. Dokumentasi sejarah masyarakat Enggano

ditulis sejak VOC melakukan ekspedisi pada abad ke-16,

namun kajian sejarah berikutnya belum banyak

terdokumentasikan. Dalam sejarah tercacat bahwa jumlah

penduduk masyarakat Enggano pada abad ke-16 lebih besar

dibanding dengan jumlah penduduk sekarang. Kajian

historis menunjukkan bahwa rendahnya fertilitas dan

wabah penyakit menyebabkan jumlah penduduk Enggano

(asli) menurun. Masyarakat Enggano tidak memiliki budaya

busur dan anak panah, tembikar dan tenun, juga tidak

mengenal minuman yang memabukkan. Masyarakat

Enggano merupakan masyarakat matrilineal yang terdiri

atas 5 suku yaitu: Kaitora, Kaharuba, Kaahoao, Kaarubi dan

pendatang yang disebut Kaamay.

Page 59: Laporan Tahunan - LIPI

44 |

Kebahasaan: Dilihat dari sisi sosiolinguistik, bahasa

Enggano masih relatif kuat dipegang oleh masyarakat

Enggano. Bahasa Enggano digunakan sebagai alat

komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Adat-Istiadat: Adat masih digunakan sebagai rujukan

perilaku keseharian. Namun dalam pengelolaan lahan ada

dualisme, yaitu pengelolaan secara adat dan secara modern.

Hal ini berpotensi menimbulkan konflik. Dalam masalah

adat juga terdapat gerakan tokoh-tokoh adat dalam

memperjuangkan hak mereka.

Ketahanan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan:

Kondisi infrastruktur jalan di Enggano belum optimal (hanya

ada jalan mengitari pulau), demikian pula denan kondisi

listrik dan pelabuhan yang belum sesuai kebutuhan. Namun

demikian terdapat potensi yagn bisa dikembangkan, yaitu

wisata bahari, pertanian dan perikanan. Dalam membangun

Enggano harus dipertimbangkan keseimbangan ekologis dan

sosial budaya. Karena di Enggano terdapat banyak

pendatang, maka pembangunan harus mempertimbangkan

pengembangan potensi penduduk lokal agar mereka tidak

termarjinalisasi.

Kegiatan ini menghasilkan publikasi dan dokumentasi

kebijakan lokal yang terkandung dalam bahasa dan budaya

lokal yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan NKRI.

Publikasi yang dihasilkan dalam bentuk:

1. Laporan penelitian, yakni: (1) Peran Bahasa dan

Budaya dalam Konteks NKRI di Nangroe Aceh

Darussalam; (2) Peran Bahasa dan Budaya dalam

Konteks NKRI di Kalimantan Barat; (3) Peran Bahasa

Page 60: Laporan Tahunan - LIPI

dan Budaya dalam Konteks NKRI di Nusa Tenggara

Timur; (4) Peran Bahasa dan Budaya dalam Konteks

NKRI di Papua; dan (5) Peran Bahasa dan Budaya

dalam Konteks NKRI di PulauEnggano, Kabupaten

Bengkulu Utara (Ekspedisi Widya Nusantara

Enggano).

2. Proceeding Seminar Internasional: Proceeding

International Conference on Language, Culture and

Society dan Proceeding Seminar Nasional: (1) Politik

Bahasa: NKRI dalam Karagaman Budaya (Tim NTT);

(2) Proceeding Pelatihan Dokumentasi Bahasa (Tim

NTT); (3) Proceeding Seminar Hasil-hasil Kajian di

Enggano (Tim Enggano); dan (4) Proceeding Seminar

Kebijakan Bahasa PascaOrba : Sebuah Penguatan

Identitas? (Tim Aceh).

3. Dokumentasi visual/audiovisual bahasa dan budaya

lokal dan dokumentasi local wisdom terkait dengan

persatuan dan kesatuan NKRI. Output dalam kategori

ini terdiri atas beberapa jenis publikasi diantaranya

adalah cerita rakyat, serta terjemahan manuskrip

lama maupun budaya lokal. Beberapa tim penelitian

mendokumentasikan local wisdom dalam bentuk

dokumentasi visual (foto) dan audio visual (video).

Dokumentasi Visual/Audio Visual meliputi: (1)

Dokumentasi Foto Budaya Lokal Belu (Tetun, Kemak.

Bunak, Dawan); (2) Dokumentasi Foto Budaya Lokal

Aceh; (3) Dokumentasi Foto Budaya Kalimantan

Barat; (4) Dokumentasi Foto Budaya Papua; dan (5)

Dokumentasi Video Workshop Masyarakat Adat

Enggano

Page 61: Laporan Tahunan - LIPI

46 |

4. Cerita Rakyat/Terjemahan Manuskrip Lama/Buku

Budaya Lokal:

a. Buku Terjemahan Manuskrip-manuskrip

Lama dari Bahasa Arab, Melayu dan Belanda

ke dalam Bahasa Indonesia

b. Buku Cerita Harmoni Kebangsaan (Kalimantan

Timur)

c. Kumpulan Cerita Rakyat Aceh

d. Buku Budaya Lokal NTT

5. Film tentang Skouw ( Papua – kerjasama kegiatan

dengan BIT, Bandung)

6. Policy Paper mengenai pembangunan masyarakat

Enggano dari aspek sosial-ekonomi dan budaya.

7. Lain-lain: CD data aspek sosial budaya dan bahasa

Skouw

3.2.2. Program Kegiatan Lintas Satker Kedeputian

Bidang IPSK LIPI

Kajian Perbatasan: “Pengelolaan Perbatasan di

Indonesia”

Penelitian tentang pengelolaan perbatasan di Indonesia

bukanlah hal baru, tetapi sudah dilakukan oleh berbagai

pihak dengan menggunakan perspektif yang cukup beragam.

Meskipun demikian, kajian perbatasan masih menarik dan

penting untuk dilakukan dengan pertimbangan berbagai hal,

antara lain sebagai berikut. Pertama, Indonesia dengan

wilayah perbatasan yang sangat luas dan tersebar

menyulitkan pemerintah untuk melakukan pengelolaan dan

Page 62: Laporan Tahunan - LIPI

pengawasan secara terpadu. Kondisi dan permasalahan yang

dihadapi bervariasi antar wilayah perbatasan sehingga tidak

dapat digeneralisasi secara serampangan. Kedua,

pemerintah telah menunjukkan kesungguhan untuk

mengelola perbatasan yang dapat dilihat melalui berbagai

langkah perubahan kebijakan (pendekatan, paradigma,

kelembagaan, kewenangan dan pengganggaran), akan tetapi

perubahan tersebut belum diikuti oleh perbaikan nyata

untuk wilayah perbatasan yang masih termasuk dalam

kelompok daerah termiskin, tertinggal dan terbelakang.

Ketertinggalan ini disebabkan oleh rumit dan kompleksnya

permasalahan yang dihadapi mulai dari lemahnya peraturan

perundang-undangan, belum terpadunya sistem dan

mekanisme pengelolaan, kurang efektifnya peranan lembaga

pengelola, keterbatasan infrastruktur, lemahnya koordinasi

antar instansi, sampai dengan kurangnya sinkronisasi

program-program pemerintah di perbatasan.

Oleh karena itu kebijakan pengelolaan perbatasan masih

memerlukan perbaikan dengan mempertimbangkan input

valid berdasarkan penelitian yang dilaksanakan secara

mendalam dan komprehensif. Penelitian yang dilakukan

oleh Tim Perbatasan Kedeputian IPSK-LIPI ini sebenarnya

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika

penelitian-penelitian lain sebelumnya cenderung

dilaksanakan secara parsial, maka penelitian ini

dilaksanakan secara terpadu lintas disiplin dari perspektif

peraturan perundangan, politik keamanan, kependudukan,

ekonomi dan sosial budaya. Masing-masing perspektif

mendalami aspek kewenangan dan kelembagaan yang

terlibat, dukungan anggaran, dan praksis dalam pengelolaan

perbatasan.

Page 63: Laporan Tahunan - LIPI

48 |

Pada tahun 2015, terdapat dua hal yang menjadi fokus

penelitian. Pertama, yaitu mengkaji kebijakan pemerintah

dalam pengelolaan perbatasan dari perspektif peraturan

perundangan, politik dan keamanan pertahanan, ekonomi,

sosial-buday. Kedua, memetakan permasalahan dan kendala

yang dihadapi dalam implementasi kebijakan pengelolaan

perbatasan. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini

menyatakan bahwa sekalipun pemerintah telah

memperlihatkan tekad untuk menata perbatasan, namun

masih ada sejumlah problematika pokok pengelolaan

perbatasan baik dari peraturan perundangan, politik dan

keamanan, kependudukan, serta ekonomi dan sosial budaya

yang menyebabkan pengelolaan perbatasan masih belum

efektif dan optimal untuk bisa menciptakan rasa aman dan

sejahtera.

Keberadaan peraturan perundang-undangan yang

dimaksudkan untuk bisa memberikan pedoman pengelolaan

perbatasan yang lebih baik, pada realitasnya telah

memunculkan permasalahan-permasalahan baru, yang

antara lain bermuara pada perbedaan titik berat locus

pengembangan perbatasan negara yang berbeda antara

regulasi yang ada. Ketidakjelasan peraturan mengenai

pengelolaan keamanan di perbatasan pada gilirannya juga

menyebabkan ketidakjelasan kewenangan antara institusi-

institusi terkait.

Dalam aspek kelembagaan, pembentukan Badan Nasional

Pengelola Perbatasan yang oleh peraturan perundangan

difungsikan sebagai koordinatif, dalam implementasinya

menimbulkan persoalan, karena tidak memiliki kewenangan

otoritas yang penuh untuk mengeksekusi kebijakan.

Page 64: Laporan Tahunan - LIPI

Pelaksana teknis masih dipegang oleh masing-masing

kementerian. Pengelolaan perbatasan dalam model multi

box, termasuk dalam sistem penganggarannya yang

sekalipun telah mengalami kenaikan jumlah yang signifikan

juga terbukti belum memberikan hasil yang diharapkan.

Kedepannya diharapkan akan terbangun sebuah model

pengelolaan perbatasan yang didasarkan pada one gate one

box policy.

Kegiatan Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG)

IORAG adalah organisasi kerjasama regional antar negara di

kawasan Samudra Hindia. IORAG dideklarasikan secara

resmi pada bulan Maret 1997 dengan disepakatinya traktat

multilateral untuk kerjasama negara-negara pantai kawasan

Samudra Hindia. Saat ini IORAG beranggotakan dua puluh

negara, yaitu Australia, Bangladesh, Komoro, India,

Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritania,

Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Afrika Selatan, Sri

Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab dan Yaman.

Selain itu, terdapat negara-negara mitra dialog, antara lain

Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Inggris, Prancis,

Jepang dan Mesir. IORAG memiliki potensi kerjasama yang

besar ke depan dengan nilai perdagangan saat ini US$1,2

trilyun. Kawasan ini memiliki penduduk 2,2 milyar jiwa

(2010) dan diprediksikan mencapai 3 milyar jiwa pada

tahun 2040. IORAG memiliki tiga pilar kerjasama, yaitu

Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG), Indian Ocean

Rim Business Forum (IOR-BF), dan Working Group on Trade

and Investment (WGT). Ketiga pilar kerjasama tersebut

diarahkan untuk membangun kerjasama di antara negara

anggota khususnya untuk enam isu prioritas IORA, antara

Page 65: Laporan Tahunan - LIPI

50 |

lain maritime safety and security; trade and investment

facilitation; fisheries management; science and technology

cooperation; climate change; serta education, culture and

tourism.

Indonesia menjadi ketua IORAG mulai tahun 2015 sampai

tahun 2017. Posisi Indonesia sebagai ketua IORAG

merupakan peluang bagi pemerintahan Presiden Joko

Widodo untuk memainkan peran kunci di kawasan Samudra

Hindia. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah saat ini yaitu

menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia,

yang berarti tidak hanya bermain di kawasan Pasifik namun

juga mengembangkan kebijakan strategis di kawasan

Samudra Hindia. Keaktifan dan kepemimpinan Indonesia di

IORAG dapat mendukung keberhasilan visi poros maritim

dunia yang telah dicanangkan.

LIPI sebagai lembaga riset nasional ditunjuk menjadi focal

point IORAG selama Indonesia menjadi ketuanya. Sebagai

focal point, LIPI berpeluang memperluas jejaring dan

kerjasama dengan lembaga riset dari negara-negara lain di

kawasan Samudra Hindia, mendiseminasi hasil-hasil riset ke

tingkat internasional, dan memperluas kebermanfaatan dari

riset-risetnya. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai ketua

di forum IORAG, Indonesia (LIPI) telah membentuk Komite

Kerja Nasional (KKN) IORAG Indonesia. KKN IORAG

Indonesia beranggotakan beberapa peneliti dari berbagai

satuan kerja di LIPI, serta akan berkoordinasi aktif dengan

kementerian dan instansi lain yang terkait seperti

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Riset dan Teknologi,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kantor

Page 66: Laporan Tahunan - LIPI

Dagang dan Industri, Universitas serta Pusat – Pusat Kajian

Samudra Hindia yang ada di seluruh Indonesia.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai focal point

IORAG Indonesia, Komite Kerja Nasional ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Mendukung posisi keketuaan Indonesia di IORAG

pada 2015 – 2017

2. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai focal point

IORAG Indonesia

3. Mendukung visi pemerintahan Presiden Joko Widodo

untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim

dunia.

Secara khusus, tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh

KKN IORAG pada tahun 2015 adalah:

1. Melaksanakan penelitian multidisiplin mengenai

kerjasama kawasan Samudra Hindia yang berbasis

kemaritiman dalam perspektif Indonesia

2. Mensosialisasikan IORAG baik di tingkat nasional

bagi kalangan intelektual, pemerintah, dan pebisnis,

maupun masyarakat melalui hasil kajian akademik

3. Memperluas jejaring LIPI dan memasyarakatkan hasil

penelitian LIPI di tingkat nasional maupun

internasional.

Sasaran Kegiatan adalah :

1. Dihasilkannya koordinasi yang baik antara komite

kerja dengan kementerian dan instansi lain yang

Page 67: Laporan Tahunan - LIPI

52 |

relevan di level nasional dalam rangka pelaksanaan

tugas focal point IORAG.

2. Dilaksanakannya program penelitian dan non-

penelitian yang sejalan dengan prioritas

pemerintahan Presiden Joko Widodo mengenai posisi

Indonesia sebagai poros maritim dunia, khususnya

dalam konteks kerja sama regional dengan negara-

negara di kawasan Samudra Hindia.

3. Dibentuknya konsep pengembangan Business

Innovation Center (BIC) dalam IORAG.

4. Dihasilkannya database lembaga Research and

Development (R&D) yang ada di negara-negara

anggota IORAG.

5. Diinisasinya baseline study tentang Indonesia dan

makna strategis bagi kemaritiman dan kerjasama

regional di kawasan Samudra Hindia

Kegiatan penelitian KKN IORAG 2015 disusun dan

didiseminasikan dalam bentuk:

1. Enam background papers dalam Bahasa Indonesia

dan Bahasa Inggris dengan subtopik:

a. Interseksi Budaya dan Peradaban Negara-Negara

di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia

b. Diplomasi Maritim Indonesia dalam Kerjasama

Kawasan Samudra Hindia: Strategi dan Prioritas

c. Keamanan Maritim di Kawasan Samudra Hindia

d. Pemetaan Dinamika Perdagangan dan Investasi di

Negara Anggota IORAG

Page 68: Laporan Tahunan - LIPI

e. Kebencanaan dan Perubahan Iklim di Kawasan

Samudra Hindia

f. Manajemen Sumber Daya Perikanan Indonesia di

Kawasan Samudra Hindia Bagian Timur

2. Laporan Hasil Penelitian

Disamping kegiatan penelitian, terdapat juga kegiatan non

penelitian sebagai berikut:

a. Expert Meeting dan Diskusi Terfokus (dilaksanakan

bulan Mei, Juni, Agustus, dan Desember)

b. Seminar Nasional dengan topik:

- Samudra Hindia Kawasan Masa Depan Dunia

(September)

- Interseksi Kebudayaan dan Peradaban di

Kawasan Samudra Hindia (Desember)

Laporan dari kegiatan ini akan disusun dalam bentuk

Proceeding Seminar.

c. Media Briefing (September)

d. Pelaksanaan 21st IORAG Meeting (Padang, 19-22

Oktober 2015)

Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini adalah

beberapa peneliti anggota KKN IORAG Indonesia. Dr.

Adriana Elisabeth selaku focal point IORAG Indonesia

dipilih menjadi ketuan (Chair) dalam forum regional

tersebut.

Page 69: Laporan Tahunan - LIPI

54 |

Kegiatan Journal of Indonesian Social Sciences and

Humanities ( JISSH)

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI sejak tahun 2010 telah

menerbitkan jurnal ilmiah internasional yang berjudul

Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities. Jurnal

ilmiah tersebut terbit secara berkala, 2 (dua) kali dalam

setahun. Penerbitan direncanakan dilakukan pada

pertengahan dan akhir tahun. Setiap penerbitan

direncanakan akan memuat 5 (lima) artikel panjang, 5 (lima)

ringkasan hasil penelitian dari masing-masing pusat

penelitian di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 1

(satu) ringkasan disertasi, dan 1 (satu) ringkasan buku.

Jurnal ini memuat artikel-artikel dengan berbagai isu sosial

kemanusiaan di Indonesia, baik dari hasil penelitian, kajian

literatur dan analisis kritis, tinjauan buku, serta ringkasan

disertasi. JISSH merupakan salah satu sarana untuk

mempublikasikan karya tulis ilmiah peneliti-peneliti yang

berasal dari berbagai kalangan, baik dari dalam maupun luar

negeri. Selain itu, jurnal ini dapat menjadi sarana untuk

mengkomunikasikan hasil kerja peneliti-peneliti di bidang

sosial dan kemanusiaan. Oleh karenanya, penerbitan JISSH

merupakan salah satu penunjang tugas pokok dan fungsi

peneliti, khususnya di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK-

LIPI. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam JISSH dapat berupa

karya perorangan maupun karya bersama beberapa orang

peneliti.

Tujuan penerbitan JISSH adalah untuk mempublikasikan

hasil-hasil penelitian dan pemikiran/pendapat yang muncul

dari kegiatan penelitian dan kegiatan-kegiatan ilmiah

Page 70: Laporan Tahunan - LIPI

lainnya mengenai isu-isu sosial dan kemanusiaan yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti dari berbagai kalangan, baik

dari dalam maupun luar negeri. Sasaran kegiatan JISSH

adalah: 1) Terbitnya publikasi JISSH secara berkala yang

dapat menampung karya tulis ilmiah para peneliti dari

berbagai kalangan di dalam dan luar negeri; 2) Tersebarnya

JISSH ke lembaga-lembaga mitra puslit-puslit di lingkungan

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dan masyarakat pada

umumnya; dan 3) Terselenggaranya pengelolaan penerbitan

jurnal yang berkelanjutan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI.

Jurnal Masyarakat Indonesia (MI)

Jurnal Masyarakat Indonesia (MI) merupakan jurnal ilmu-

ilmu sosial dan kemanusiaan yang diterbitkan oleh

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Jurnal MI mengutamakan

tulisan tentang isu dan tantangan yang dihadapi masyarakat

Indonesia yang dikaji dari berbagai sudut pandang ilmu-

ilmu sosial dan kemanusiaan. Artikel yang diterbitkan ditulis

dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia maupun dalam

bahasa Inggris. Isi Jurnal MI meliputi artikel ilmiah,

ringkasan disertasi, dan review buku-buku terbaru. Jurnal MI

telah terbit sejak 1973 dan terbit dua kali alam setahun,

yaitu setiap bulan Juni dan Desember.

Dalam rangka layanan Jurnal Online tahun 2016, Jurnal MI

juga harus mempersiapkan diri menuju jurnal online.

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah mengadakan pelatihan

jurnal online, pada tanggal 2-4 Desember 2015, bertempat di

Ruang Rapat Besar P2SDR – LIPI, lantai 8. Jurnal MI diwakili

oleh: Katubi, Indriana Kartini, Cahyo Pamungkas, S. Made

Subaliati, dan Dedi Kurniawan (IT). Pada tanggal 8-9

Desember 2015, Pusbindiklat Peneliti– LIPI juga

Page 71: Laporan Tahunan - LIPI

56 |

mengadakan pelatihan jurnal online, di Gedung PDII lantai 2.

Jurnal MI diwakili oleh Cahyo Pamungkas, S. Made Subaliati,

dan Dedi Kurniawan (IT).

Website Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan

Kemanusiaan (www.ipsk.lipi.go.id)

Website merupakan satu dari sekian pilihan yang paling

efektif sebagai sarana untuk penyebaran informasi secara

online yang menguntungkan, dan merupakan media yang

paling ekonomis dengan hasil penyebaran informasi dalam

sekala besar tanpa terbatas dengan jarak dan waktu. Oleh

karenanya, keberadaan sebuah website merupakan

keharusan bagi suatu lembaga penelitian untuk dapat

menyebarkan informasi yang berkaitan dengan berbagai

kegiatan, termasuk penelitian yang sedang dan sudah

dilakukan.

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI merupakan induk dari

beberapa pusat penelitian, yaitu P2KK, P2K, P2E, P2P, dan

P2SDR, sehingga membutuhkan suatu website untuk

membantu mewujudkan kerjasama dan komunikasi yang

luas antara lembaga ini dengan berbagai mitra kerja dan

stakeholders lainnya. Kemajuan teknologi informasi dan

komputerisasi pada saat ini dapat dimanfaatkan untuk

mencapai tujuan tersebut. Dengan kemajuan teknologi maka

data serta informasi hasil penelitian dapat dikelola secara

tepat dan efisien, yang pada akhirnya akan menguntungkan

para peneliti, pengguna dan para pemangku kepentingan

lainnya.

Page 72: Laporan Tahunan - LIPI

Penulisan Buku: Penulisan Buku Paradigma Penelitian

Ilmu Sosial dan Humaniora di Indonesia

Kegiatan ini bertujuan untuk menerbitkan buku yang

berjudul “Paradigma Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

di Indonesia”, baik pada tataran teoretis maupun praktis.

Tujuan khusus ialah untuk mengembangkan ilmu sosial dan

humaniora di Indonesia dengan menunjukkan kegunaan dan

peran ilmu sosial dan humaniora dalam mengatasi berbagai

persoalan akibat perubahan sosial-budaya yang terjadi di

Indonesia.

Berdasarkan tujuan penulisan buku ini ada tiga bagian yang

akan dibahas, yakni: 1) Perkembangan ilmu sosial dan

humaniora di Indonesia, 2) Penerapan ilmu sosial dan

humaniora dalam penelitian di Indonesia, 3) Kontribusi ilmu

sosial dan humaniora pada kehidupan masyarakat

Indonesia.

Policy Paper: Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan

Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik

Sosial (RAN P3A KS): Membangun Mekanisme

Perlindungan Perempuan dan Anak

RAN P3A KS adalah upaya untuk melindungan perempuan

dan anak di dalam konflik sosial. Terwujudnya RAN

merupakan upaya untuk melihat konteks Gender Based

Violence (GBV) yang menjadi kepedulian dunia, melalui

Resolusi 1325. Dalam proses adaptasinya terdapat

penyesuaian untuk mengaitkan substansinya dengan payung

undang-undang, sehingga terjadi perbedaan pemaknaan. Di

satu sisi, terdapat wacana untuk tetap pada ciri Resolusi

Page 73: Laporan Tahunan - LIPI

58 |

1325 yang terkait dengan isu militer dan pertahanan

keamanan, sementara pada sisi lain terdapat kebutuhan

untuk menangani perlindungan perempuan dan anak.

Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)

sebagai ketua Pokja RAN melakukan serangkaian kegiatan

untuk mensosialisasikan dan mengingingatkan

kementerian/lembaga (K/L) untuk memberikan perhatian

berupa kegiatan, program dan pendanaan untuk

memperlancar berjalannya RAN. Setiap K/L akan bergerak

sesuai dengan tupoksi masing-masing. LIPI terkait dengan

kebutuhan data dan informasi yang masih berserakan di

daerah dan pada tingkat nasional, berupaya untuk

menjahitnya. Upaya ini strategis dilakukan dalam rangka

mengembangkan mekanisme penjaminan tentang

perlindungan perempuan dan anak.

Pada diskusi keilmuan tentang perempuan dan anak

terdapat dua ranah penting, yaitu ranah pemahaman dan

perspektif, serta ranah praktis yang berupa pengalaman.

Keduanya merupakan kesatuan yang sangat penting, dan

harus berjalan berdampingan. Tabel 3.2. merupakan upaya

untuk mempermudah pilihan program yang bisa

dikembangkan disertai dengan upaya untuk menjabarkan

program tersebut.

Tabel 3.2. Prioritas Beserta Penjabaran Kegiatan RAN

No Pilihan Kegiatan Payung Kegiatan yang dapat Dikembangkan

1 Masalah kelembagaan pada tingkat nasional yang berkaitan dengan

Analisa birokrasi anggaran dan perencanaan serta penerapannya.

Page 74: Laporan Tahunan - LIPI

sinergitas kelembagaan, seperti dalam konteks penganggaran. Selain itu juga sebuah penekanan dan melihat kenyataan kelembagaan dari penerapan PUG, yang diasumsikan dapat memberikan jaminan tentang pengembangan kesetaraan dan keadilan gender.

Melihat penerapan PUG antara pemahaman dan kenyataan di lapangan.

2 Melihat masalah penerapan pada tingkat lokal, melalui pembelajaran dari penerapan RAD yang sudah dilakukan.

Pelacakan penerapan RAN dengan melihat tantangan, kesulitan serta perbedaan kepentingan dan fokus dari kegiatan yang ada

3 Melihat tantangan yang dihadapi oleh RAN dan RAD, pada kasus kasus yang sulit.

Melihat kasus-kasus konflik sosial yang tidak terpecahkan, misalnya agama minoritas yang masih menunjukan diskriminasi, posisi perempuan sebagai agen perdamaian

4 Meneruskan aktivitas yang sudah dilaksanakan, dengan melakukan upaya untuk melakukan sinergitas

Mendiskusikan mekanisme penjaminan penerapan RAN - RAD

5 Mengembangkan kegiatan berjejaring dengan memberi porsi pada negara sehingga terlihat negara hadir di dalam masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya.

Tindak lanjut dari tabel skema kegiatan yang penanggungjawab yang sudah disebutkan di dalam dokumen RAN. Diskusi tentang peran negara dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan yang ada.

Page 75: Laporan Tahunan - LIPI

60 |

Kegiatan yang sangat penting adalah kegiatan pada nomor

dua yaitu pelacakan pada penerapan RAN dan RAD untuk

mempelajari kesulitan dan tantangan pelaksanaan RAN.

Informasi ini merupakan pengalaman untuk dipelajari demi

penyempurnaan RAN dan RAD.

Berdasarkan pengalaman terlihat bahwa adanya SDM yang

memahami tentang gender mudahkan pengalokasian dana

dan program untuk mengembangkan hal ini. Di LIPI terdapat

penelitian tentang konflik namun bias gender, karena tidak

dikaitkan dengan kegiatan ini. Di P2KK terdapat penelitian

tentang perempuan dalam konflik sosial yang merupakan

bagian penelitian perempuan dan hukum, namun penelitian

ini hanya berjalan satu tahun. Pengembangkan kapasitas

SDM untuk memahami gender penting dilakukan, terutama

yang berkaitan dengan pengembangan program.

Pengembangan kapasitas SDM misalnya dilakukan dengan

pendidikan dan pelatihan, melalaui kerjasama dengan Pusat

Studi Wanita (PSW) dan Kajian Gender.

3.3. KEGIATAN PENELITIAN DI TINGKAT PUSLIT

Selain kegiatan penelitian unggulan dan kegiatan lintas

satker maka satker-satker di Kedeputian Bidang IPSK juga

melakukan penelitian tematik. Jumlah penelitian tematik di

masing-masing satker berbeda tergantung pada kebutuhan

masing-masing satker. Berikut ini adalah penelitian tematik

di masing-masing satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK

LPI.

Page 76: Laporan Tahunan - LIPI

3.3.1. Penelitian Tematik

Pada tahun 2015 kegiatan penelitian tematik di Kedeputian

Bidang IPSK yang tersebar di lima (5) Puslit mencapai 43

kegiatan. Jumlah kegiatan terbanyak untuk penelitian

tematik terdapat di P2P, sedangkan di satker lain hampir

sama jumlahnya. Topik penelitian tematik harus merujuk

pada minimal salah satu dari 8 payung penelitian yang

ditetapkan oleh Kedeputian Bidang IPSK selama periode

2015-2019, yaitu:

1. Pengelolaan Kewarganegaraan, Identitas, dan

Penguatan Civil Society yang Berbasis Pluralisme dan

Demokrasi;

2. Penguatan Hak Ekonomi, Sosial, Budaya (Ekosob)

Komunitas;

3. Penguatan Daya Saing Ekonomi, Pemerataan

Pembangunan, dan Pengurangan Kemiskinan,

4. Pengelolaan SDA, Lingkungan dan Energi yang

Terbarukan;

5. Dinamika Penduduk, Kesempatan Kerja, dan

Ketahanan Masyarakat dalam Konteks Perubahan

Lingkungan dan Globalisasi;

6. Penataan Sistem Politik, Pemerintahan, Keamanan

dan Pertahanan dalam rangka Demokrasi yang

Terkonsolidasi;

7. Globalisme, Regionalisme, dan Isu-isu Strategis

Kawasan;

8. Emerging and Strategic Issues.

Diantara 8 payung penelitian, ada 3 (tiga) topik yang paling

banyak dikaji oleh peneliti, yaitu (1) Penguatan Daya Saing

Page 77: Laporan Tahunan - LIPI

62 |

Ekonomi, Pemerataan Pembangunan, dan Pengurangan

Kemiskinan; (2) Dinamika Penduduk, Kesempataan Kerja,

dan Ketahanan Masyarakat dalam Konteks Perubahan

Lingkungan dan Globalisasi ; (3) Globalisme, Regionalisme,

dan Isu-isu Strategis Kawasan. Topik penelitian tematik

satker-satker dari Kedeputian Bidang IPSK tahun 2015

adalah sebagai berikut:

Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan

(P2KK)

1. Pluralitas dan Minoritas : Kajian tentang

Penanganan dan Perlakukan Terhadap Agama Minor

di Indonesia (Perundang-undangan dan Peraturan

Pemerintah Terkait Agama Minor)

2. Media Baru dan Perubahan Masyarakat Pasca Orde

Baru (Adopsi Pola Penggunaan Telepon Seluler

Pintar/Smartphone)

3. Dinamika Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia

Terhadap Integrasi Sosial (Perubahan Fesyen

Muslimah dalam Konstruksi Sosial Budaya Indonesia)

4. Pembentukan Kesadaran Hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya (Ekosob) Warga Negara dan

Perlindungannya di Tengah Perubahan Lokal,

Nasional dan Global (Pergeseran Paradigmatis dalam

Pengaturan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia)

5. Partisipasi Stakeholders dalam Pembangunan

Perkotaan Inklusif: Perencanaan dan Implementasi

Kebijakan Sosial (Inklusi Sosial dan Transformasi

Page 78: Laporan Tahunan - LIPI

Sosial Kepemimpinan Kota dalam Upaya Pembuatan

Kebijakan Sosial di Perkotaan)

6. Penguatan Partisipasi Warga Komunitas dalam Upaya

Penanggulangan Kejahatan di ruang Sewa Wilayah

Pemukiman (Kejahatan Narkotika di Ruang Sewa )

7. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Masyarakat:

Proses, Kebijakan dan Prospeknya di Indonesia

(Perkembangan Iptek di Indonesia)

8. Perubahan Ekologi Hutan dan Ketahanan Sosial

(Perubahan Ekologi Hutan dan Ketahanan Sosial di

Kabupaten Gunung Mas)

9. Potensi dan Tantangan Dunia Maritim di Indonesia:

Peran Masyarakat Pesisir dalam Isu-isu Non

Traditional Maritime Security (Peran Hak Ulayat Laut

dan Hak Pengelolaan Masyarakat untuk

Meningkatkan Ketahanan Pangan/Food Security di

Indonesia)

Pusat Penelitian Kependudukan (P2K):

A. Kelti Ketenagakerjaan

1. Pasar Kerja Fleksibel dan Penyerapan Tenaga Kerja

2. Pemuda dan Pertanian

3. Ketenagakerjaan Perkebunan Beroientasi Global

B. Kelti Mobilitas Penduduk

1. Mobilitas Penduduk Kontemporer dalam Situasi

Globalisasi dan Perubahan Lingkungan

Page 79: Laporan Tahunan - LIPI

64 |

C. Kelti Keluarga, Perkawinan dan Seksualitas

1. Keluarga dan Globalisasi di Indonesia: Remaja, Ibu,

dan Lansia

D. Kelti Ekologi Manusia

1. Ekologi dan Ketahanan Masyarakat Desa

2. Ekologi dan Ketahanan Masyarakat Kota

Pusat Penelitian Politik (P2P):

A. Kelti Lokal

1. Penyelesaian Konflik Agraria di Sektor Perkebunan

Sawit di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah;

2. Perempuan Pemimpin Politik Lokal: Studi Kasus di

Tabanan Bali;

3. Peran Lembaga Khusus dalam Politik Aceh dan Papua

B. Kelti Nasional

1. Masa Depan Partai Islam di Era Reformasi;

2. Relasi Nasionalisme dan Globalisasi Kontemporer:

Suatu Kajian Konseptual;

3. Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia

Pasca Orde Baru

C. Kelti Internasional

1. Politik Luar Negeri Indonesia terhadap Amerika

Serikat: Memperjuangkan Kepentingan Nasional di

tengah Ketidakseimbangan Kekuatan;

Page 80: Laporan Tahunan - LIPI

2. Peran Indonesia dalam Kerangka ASEAN di East Asia

Summit (EAS): Pengaruh Keterlibatan Amerika

Serikat (AS);

3. Problematika Kerjasama Perbatasan Sepanjang

Sungai Mekong antara ASEAN Bagian Utara dan

Tiongkok;

4. Problematika Kekuatan Politik Islam di Maroko,

Sudan dan Somalia.

Pusat Penelitian Ekonomi (P2E):

1. Ketahanan Energi Dalam Mendukung Daya Saing

Ekonomi Nasional;

2. Penguatan Daya Saing Sektor Industri dalam Konteks

ASEAN Economic Community (AEC) 2015;

3. Optimialisasi Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan: Penguatan Modal Sosial-Ekonomi untuk

Percepatan Pengurangan Kemiskinan Nelayan;

4. Penguatan Peran Microfinance dalam Mendorong

Pegembangan UMKM;

5. Daya Saing Institusi Keuangan Nasional Dalam

Ekonomi Global;

6. Implementasi Jaminan Sosial dalam Pemerataan

Pembangunan di Indonesia;

7. Pertumbuhan Inklusif dan Strategi Pemerataan

Pembangunan;

8. Infrastruktur Sosial Ekonomi Sebagai Faktor

Pendorong Perekonomian Daerah.

Page 81: Laporan Tahunan - LIPI

66 |

Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR):

1. Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Daya Saing Sektor

Pertanian di Vietnam.

2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota

Perbatasan.

3. Etos Kerja, Modal Sosial dan Kewirausahaan di Asia

Tenggara (studi keunggulan Kompetitif UMKM di

Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam).

4. Modernitas dan Perubahan Sosial Di China:

Munculnya Masyarakat Menua (Ageing society).

5. Masyarakat Urban dan Dinamika Spiritualitas Modern

di Korea Selatan.

6. Industrialisasi, modernitas dan risiko di Jepang:

Transfer pengetahuan dan teknologi nuklir.

7. Menuju Masyarakat Pasca-Sekuler: Agama dan

Kewarganegaraan di Negara Eropa Barat.

8. Krisis dan Perubahan Sistem Jaminan Sosial di Zona

Euro.

9. Sustainable Cities Di Eropa Barat: Studi Kebijakan

Lingkungan dalam Upaya Adaptasi dan Mitigasi

terhadap Perubahan Iklim.

3.4. PUBLIKASI DAN LAPORAN

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI telah menghasilkan sejumlah publikasi berupa

buku, buku laporan, artikel, dan makalah. Selain diterbitkan

oleh LIPI Press, buku ilmiah karya peneliti Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI juga diterbitkan oleh penerbit lain, seperti

Gramedia, Yayasan Obor, Sinar Harapan, dan lain-lain.

Sementara itu, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel dimuat

Page 82: Laporan Tahunan - LIPI

dalam jurnal internal Puslit dan IPSK, maupun jurnal di luar

LIPI (nasional maupun internasional). Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI memiliki dua jurnal yang dapat menjadi wadah

para peneliti IPSK maupun peneliti/akademisi lain untuk

mempublikasikan karya tulis ilmiah, yaitu Jurnal

Masyarakat Indonesia dan Journal Indonesian of Social

Sciences and Humanities. Selain itu, karya tulis ilmiah peneliti

IPSK juga dimuat dalam prosiding maupun media cetak dan

elektronik. Sebagian peneliti juga menghasilkan tulisan

popular yang diterbitkan di berbagai media surat kabar

harian maupun mingguan.

Selama tahun 2015, peneliti di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI

menghasilkan sebanyak 73 publikasi jurnal, 100 publikasi

buku/prosiding, dan 153 tulisan populer di majalah/surat

kabar (lihat Tabel 3.3).

Tabel 3.3. Publikasi di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015

Unit Kerja

Jenis Penerbitan Buku Prosiding Jurnal/Majalah Surat

Kabar Policy Paper

P2KK 32 - 16 10 2 PPK 19 2 12 3 3 P2P 15 12 87 6 P2E 18 1 31 53 3 P2SDR 16 3 2 - - IPSK 100 6 73 153 14

Sumber: Laporan Tahunan masing-masing Satker, di Lingkungan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015

3.5. KEGIATAN LAINNYA

Selain menjalankan tugas utama penelitian, Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI melalui para peneliti juga aktif melakukan

Page 83: Laporan Tahunan - LIPI

68 |

pembinaan akademik sebagai salah satu wujud

implementasi fungsi pemasyarakatan IPTEK. Kegiatan

pembinaan akademik yang dilakukan oleh sejumlah peneliti

IPSK meliputi kegiatan sebagai staf pengajar di berbagai

perguruan tinggi, staf pengajar di Pusbindiklat LIPI,

bimbingan akademis untuk skripsi (S1), thesis (S2) maupun

disertasi (S3), serta konsultan di berbagai instansi. Ada

sekitar 62 peneliti yang menjadi dosen di berbagai

perguruan tinggi, 15 orang menjadi staf pengajar dan

pembibing di Pusbindiklat, 18 orang menjadi konsultan di

lembaga-lembaga departemen maupun non departemen.

Page 84: Laporan Tahunan - LIPI

PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI melakukan pembinaan

SDM dalam rangka meningkatkan kinerja untuk

menghasilkan output yang berkualitas. Hal ini menuntut

kinerja yang baik dan professional dari SDM yang ada.

Pembinaan SDM dilakukan secara sistematis dengan

memperhatikan pemanfaatan potensi dan kemampuan

mereka sesuai dengan kebutuhan organisasi, terutama di

setiap satker yang berada di bawah Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI. Berbagai jenis pembinaan dilakukan, baik yang

diselenggarakan oleh LIPI maupun lembaga lain, melalui

pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan (diklat), serta

pembinaan yang berkaitan dengan jabatan maupun

golongan.

4.1. PENDIDIKAN FORMAL

Selama tahun 2015, Pegawai di Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI banyak yang telah melanjutkan pendidikan formal

ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar

negeri. Daftar pegawai yang sedang mengikuti pendidikan

formal dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Bab

4

Page 85: Laporan Tahunan - LIPI

70 |

Tabel 4.1. Pegawai yang sedang mengikuti pendidikan

formal menurut tempat belajar dan Puslit,

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015

No Nama dan asal

Puslit Universitas Jurusan/Bidang

1 Aliyansah Abdulrrahim, SP

(P2K)

Institut Pertanian Bogor

S2/Sosiologi Perdesaan

2 Chitra Indah Yuliani, SE (P2E)

The University of Queensland, Australia

S2/Ekonomi

Pembangunan

3. Yani Mulyaningsih, SE (P2E)

Institut Pertanian Bogor

S3/Ekonomi Pertanian

4. Rosita Dewi (P2P) Kyoto University, Jepang

S3/Politik

5. Muhammad Haripin (P2P)

Jepang S3/Politik

6. Tri Rainny S. (P2P) Australia S3/Politik

7 Wawan Ichwanuddin (P2P)

Australia S3/Politik

8 Lidya Christin Sinaga (P2P)

Australia S2/Politik

18 Luky Sandra Amalia (P2P)

Australia S2/Politik

19 Amin Mudzakkir (P2SDR)

STIF Driyarkara

S2/Filsafat

20 Suribiari (P2SDR) Universitas Malaya Malaysia

S2/Arts and Social Sciences

Page 86: Laporan Tahunan - LIPI

21 Ulil Amri (P2SDR) Washington University

S3/Antropologi

22 Paulus R Yuniarto (P2SDR)

Tokyo Metropolitan University

S3/Antropologi

23 Ayu Nova Lissandhi (P2SDR)

Universitas Indonesia

S2/Antropologi

28 Teguh Pribadiputra, SE (P2SDR)

Universitas Indonesia

S2/Ekonomi-Akuntansi

4.2. JENJANG FUNGSIONAL

Selama tahun 2015, sejumlah pegawai di Kedeputian

Bidang IPSK-LIPI juga telah berhasil meningkatkan jenjang

fungsional peneliti maupun non peneliti. Tabel 4.2.

memperlihatkan data sementara dari beberapa orang

pegawai yang dapat meningkatkan jenjang fungsionalnya.

Tabel 4.2: Pegawai yang memiliki peningkatan Jenjang

Fungsional, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, 2015

No. Nama Jenis jabatan

fungsional sebelumnya

Jenis jabatan fungsional sekarang

1 Rita Pawestri S., SE, MA Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

2 Devi Riskianingrum, MA Peneliti Muda-III/c

Peneliti Muda-III/d

3 Erlita Tantri, MA Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

4 Rucianawati, S.S., M.Hum. Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

5 Mayasuri Presilla, MA Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

6 Amin Mudzakkir, SS Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

Page 87: Laporan Tahunan - LIPI

72 |

7 Dr. Erni Budiwanti Peneliti Madya- IV/c

Peneliti Utama-IV/d

8 Prof. Dr. Yekti Maunati, MA Peneliti Utama IV/e

Peneliti Utama-IV/e

9 Dr. Erwiza Peneliti Utama-IV/d

Peneliti Utama-IV/e

10 Dr. Ir. Deny Hidayati Peneliti Madya- IV/c

Peneliti Utama-IV/d

11 Dr. Sri Sunarti Purwaningsih, MA

Peneliti Madya-IV/a

Peneliti Madya-IV/b

12 Nawawi, SE, MA Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IV/a

13 Triyono, S.Sos Peneliti Pertama-III/a

Peneliti Pertama-III/b

14 Lidya Christin Sinaga, SIP Peneliti Pertama-III/b

Peneliti Muda-III/c

15 Indriana Kartini, MA Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IVa

16

Sarah Nuraini Siregar, M.Si.

Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IVa

17

Wawan Ichwanuddin, M.Si. Peneliti Muda-III/d

Peneliti Madya-IVa

18

Drs. Agus Rubianto, MM, ME

Peneliti Madya-IVb

Peneliti Utama-IVc

19

Dra. Awani Irewati, MA Peneliti Madya-IVb

Peneliti Utama

20

Moch. Nurhasim Peneliti Madya-IVb

Peneliti Utama

21 Nyimas Latifah Letty Aziz,SE,M.Sc.,M.Eng

Peneliti Muda-IIIc

Peneliti Muda-IIId

22 Septi Satriani, MA Peneliti Muda-IIIc

Peneliti Madya-IVa

23 MardyantoW.Tryatmoko Peneliti Madya-IVa

Peneliti Utama-IVc

Page 88: Laporan Tahunan - LIPI

PENUTUP

Buku Laporan Tahunan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI ini

berisi media informasi yang ditujukan kepada kalangan

internal LIPI dan pemangku kepentingan, meliputi unsur

pemerintah (Pusat dan Daerah) serta non pemerintah

(misalnya lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat,

dan swasta). Buku Laporan ini berisi rangkaian kegiatan

yang telah dilaksanakan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI

selama tahun 2015. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan

kelembagaan dan kegiatan penelitian/akademis/ilmiah.

Buku Laporan ini juga mendeskripsikan perkembangan

kelembagaan mulai dari tingkat Kedeputian hingga lima

Pusat Penelitian (Puslit): P2KK, P2K, P2P, P2E, dan P2SDR.

Berbagai kegiatan yang dilaporkan meliputi sumberdaya

manusia (SDM) peneliti maupun non peneliti, pembinaan

SDM, dan laporan hasil penelitian serta anggaran.

Sampai tahun 2015, kondisi SDM di Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI masih perlu mengalami banyak pembenahan baik

secara kualitas maupun kuantitas untuk menuju lembaga

penelitian yang profesional di era global. Prioritas tambahan

pegawai adalah pada staff administrasi karena banyak yang

menjelang pensiun. Sementara itu, dari aspek kualitas juga

harus terus ditingkatkan, misalnya melalui peningkatan

jenjang pendidikan S3, karena pada saat ini kurang lebih

Bab

5

Page 89: Laporan Tahunan - LIPI

74 |

hanya seperlima jumlah pegawai yang memiliki pendidikan

S3.

Pada tahun 2015, di bidang penelitian, Kedeputian Bidang

IPSK-LIPI telah menghasilkan hasil-hasil kajian ilmiah yang

dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial

dan kemanusiaan, serta rekomendasi kebijakan untuk

kepentingan program pemerintah dan non pemerintah.

Berbagai kegiatan penelitian, mencakup tematik, kompetitif,

insentif, Iptekda, dan prioritas nasional (PN) telah dilakukan

dengan baik. Selain menghasilkan buku laporan, berbagai

jenis kegiatan penelitian tersebut juga menghasilkan policy

paper, makalah, artikel jurnal, dan beberapa tulisan di media

cetak (surat kabar). Hasil-hasil penelitian/kajian yang

berbentuk publikasi buku, jurnal, laporan penelitian, dan

working paper disosialiasasikan kepada pemangku

kepentingan dan publik melalui penyelenggaraan seminar,

workshop, ceramah atau talkshow di media massa. Selain itu,

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI juga melakukan kerjasama

dengan lembaga donor baik di dalam maupun dari luar

negeri serta lembaga professional sejenis, misalnya MOST-

UNESCO dan AASSREC.

Kedeputian Bidang IPSK-LIPI melalui para peneliti di lima

satker, juga aktif melakukan pembinaan akademik sebagai

salah satu wujud implementasi fungsi pemasyarakatan

IPTEK. Kegiatan pembinaan akademik yang dilakukan oleh

sejumlah peneliti IPSK antara lain sebagai staf pengajar di

berbagai perguruan tinggi, staf pengajar di Pusbindiklat LIPI,

bimbingan akademis skripsi (S1), thesis (S2) maupun

disertasi (S3), serta konsultan di berbagai instansi

pemerintah dan non pemerintah.

Page 90: Laporan Tahunan - LIPI

Selanjutnya dalam rangka pengembangan sarana

pendukung maka Kedeputian Bidang IPSK-LIPI beserta lima

Pusat Penelitiannya berupaya meningkatkan pengelolaan

website dan pangkalan data untuk menunjang kebutuhan

diseminasi hasil kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah

maupun kegiatan lainnya. Kesemuanya ini diharapkan dapat

mempermudah hubungan antar Pusat Penelitian secara

online, serta mempermudah diseminasi hasil penelitian

kepada publik.

Page 91: Laporan Tahunan - LIPI

76 |

LAMPIRAN:

A. AGENDA PIMPINAN DI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK

TAHUN 2015

Hari/ Tanggal

Kegiatan Tempat

JANUARI 2015 5 -01-15 Seminar awal tahun 2015 P2P

LIPI

Auditorium LIPI lt.2

6 -01-15 Rapat IPSK LIPI Herbarium, Bogor

7 -01-15 Rapat IORA SWS lantai 3

8-01-15 1. Breakfast Meeting 2. Rapat SOP KPA Kedeputian IPSK

1. Cibinong 2. Herbarium, Bogor

12 -01-15 Kunjungan Kerja Kepala LIPI Gedung Kusnoto, Bogor

13 -01-15 Bertemu Kepala LIPI

SWS lantai 2

14 -01-15 Rapat dengan Satker IPSK LIPI

Herbarium, Bogor

15 -01-15 1. Rapim LIPI 2. Kunjungan Delegasi TIA-GT Timor Leste

SWS lantai 2

16 -01-15 Rapim IPSK LIPI

Herbarium, Bogor

19 -01-15 1. Bertemu Kepala LIPI dengan Tim Global Village 2. Rapat Prof. Riset

SWS lantai 2

20 -01-15 1. Rapat Anggaran IPSK LIPI 2. Rapat PNBP

SWS lantai 3

Page 92: Laporan Tahunan - LIPI

21 -01-15 1. Kunjungan Kerja Kepala LIPI 2. Bertemu Waka dengan Pak Endang, Pak Darwin

1. Auditorium LIPI lt.2 2. SWS lantai 2

22 -01-15 1. Rapat Keuangan IPSK LIPI 2. Rapat Penelitian Bahasa

Herbarium, Bogor

23 -01-15 Rapat IPSK LIPI

Herbarium, Bogor

26 -01-15 Rapat Global Village

SWS lantai 3

27 -01-15 Rapat TP3

CSC, Cibinong

29-01-15 1. Rapat Kompetitif 2. Bertemu Kepala LIPI tentang Papua

1. Herbarium, Bogor 2. SWS lantai 2

30 -01-15 Rapat Indikator Kinerja Utama (IKU)

SWS lantai 3

FEBRUARI 2015 2-2-15

Seminar Desain Pemilu Serentak 2019 dan Peluncuran Electoral Research Institute (ERI)

Auditorium LIPI lt.2

3-2-15 Kaleidoskop P2K LIPI

PDII LIPI Lt. 2

4-2-15 Rapim IPSK LIPI

SWS lantai 3

5-2-15 Labsos

Linggarmukti, Bogor

11-2-15 Rapat Kegiatan IPSK LIPI

SWS lantai 3

12-2-15 1. Mendampingi Ka. LIPI menerima tamu dari Jerman 2. Rapim LIPI

SWS lantai 2

Page 93: Laporan Tahunan - LIPI

78 |

13-2-15 1. Rapat LIPI - UQ 2. Media Visit Kompas

1. SWS lantai 3 2. Jln. Palmerah, Jakarta

16-2-15 1. Monev Global Village 2. Rapat Indikator Kinerja Utama (IKU)

Herbarium, Bogor

17-2-15 Rapat IPSK

Herbarium, Bogor

18-2-15 1. Rapat Ekspedisi NKRI 2. Rapat Koordinasi Pelaksana Kegiatan Unggulan LIPI Thn 2015

1. SWS lantai 3 2. SWS lantai 2

20-2-15 1. Mendampingi Ka. LIPI menerima tamu Mr. Fabrice Renaud, UNUEHS 2. Rapat LIPI - UQ

1. SWS lantai 2 2. SWS lantai 8

23-2-15 Workshop LIP - UQ

Media Center lantai I

24-2-15 1. Rapat TP3 2. Audensi LIPI - UQ

1. CSC, Cibinong 2. SWS lt. 2

25-2-15 Rapat IORAG Penetapan LAKIP LIPI

SWS Lt. 3

26-2-15 1.Sosialisasi Inovasi Pelayanan Publik 2.Bertemu Kepala LIPI dengan Ibu Anis P2KK

1.Auditorium LIPI 2.SWS lt. .2

27-2-15 Serah Terima Gedung Widya Graha LIPI

WG Lt. 6

MARET 2015 2-3-15 Rapat Finalisasi SS-IKU-IKP-IKK

serta Adik

SWS Lt. 3

Page 94: Laporan Tahunan - LIPI

3-3-15

1. Rapat LIPI - UQ 2. Monev Bahasa

1. SWS Lt. 5 2. SWS Lt. 3

4-3-15

1. Rapim IPSK LIPI 2.Rapat Anggaran

SWS Lt. 3

5-3-15

Rapat Persiapan Raker LIPI

SWS Lt. 3

6-3-15

1. Rapat Global Village 2. Menerima Tamu, Dra. Eniarti Djohan, MA

SWS Lt. 3

11-3-15 s/d 13-03-15

Raker LIPI

Auditorium LIPI

16-03-15

Pertemuan dengan USAID

SWS lt.3

19-03-15

Workshop Penulisan Buku

WG lt. 10

20-03-15

1. Rapim LIPI 2. Pemaparan Sinergitas Kegiatan STP LIPI

SWS lt. 2

23-03-15

1. FGD Monev Kegiatan Unggulan Tahun 2015 2. Rapat Persiapan Pra Raker IPSK LIPI

1. SWS Lt. 2 2. SWS lt. 3

24-03-15 1. Rapat TP3

2. Presentasi Deputi IPSK dalam Pembukaan Orientasi CPNS

1. CSC, Cibinong 2. Auditorium LIPI

25-03-15

Rapat Labsos

SWS lt. 3

26-03-15

Diskusi peristiwa kelaparan menimpa masyarakat adat pembelajaran dari orang rimba di Prov. Jambi

WG lt. X

Page 95: Laporan Tahunan - LIPI

80 |

27-03-15

Rapat LIPI - UQ

SWS Lt. 3

31-03-15 s/d 2-4-15

Raker IPSK LIPI

Auditorium LIPI

APRIL 2015 6-4-15

Rapat Tindak Lanjut Raker IPSK

WG Lt. 10

7-4-15

Rapat Labsos

WG Lt. 4

8-4-15

Rapat Dharma Wanita

SWS Lt. 3

9-4-15

Rapat Profesor Riset

SWS Lt. 2

10-4-15

Tasyakuran Penempatan Kembali Gedung WG LIPI

WG Lt. 7

13-04-15 14-04-15

MOU LIPI - Biofarma 1. Rapat Serah terima Barang Milik Negara 2. Rapat Labsos

Serpong WG Lt. 4

15-04-15

1. Pelepasan Tim Eksplorasi Potensi Biosesaurces 2. Rapat Anggaran

1. Media Center, SWS Lt. I 2. SWS Lt.3

16-04-15

1. Monev Global Village 2. Bertemu Wakil Kepala LIPI dengan Bapak Herry Yogaswara

1. WG Lt. 4 2. SWS Lt. II

17-04-15

Cek Fisik (Pengecekan barang) dan serah terima BMN

Herbarium, Bogor

20-04-15

1. Rapat Global Village 2. Rapat Pembagian Anggaran 3. Rapat Penetapan Calon Peserta LDP LIPI 4.Rapat Penghargaan

1. SWS Lt.3 2. SWS Lt.3 3. SWS Lt.2

4.SWS Lt.2

Page 96: Laporan Tahunan - LIPI

21-04-15

Rapat TP3

CSC, Cibinong

22-04-15 s/d 24-04-15

Menghadiri the 19th Meeting ICSU

Malaysia

27-04-15 s/d 30-04-15

Menghadiri 21st AASSREC

Taipei, Taiwan

MEI 2015 4/5/2015

1.Rapat Rapim LIPI 2.Menerima tamu dari Griffith 3.FGD Labsos 4.Rapat Sidang Orasi

1.SWS Lt.2 2.SWS lt. 3 3.SWS Lt 2 4.WG Lt. 5

5/5/2015

1.Rapat Griffith 2.Rapat MOST UNESCO

1.SWS Lt. 2 2.WG Lt. 5

6/5/2015 s/d 8/5/2015

Coremap

Biak

11/5/2015 s/d 13/05/15

Pembukaan oleh Waka LIPI

Diskusi Panel Pelaksanaan

Pembangunan Zona Integritas

Menuju WBK

CSC, Cibinong

15/05/15

Rapat MOST UNESCO Rapat Global Village

SWS Lt. 3

18/05/15

1.Rapim IPSK LIPI 2.Menerima tamu Dr. Widjajanti

SWS Lt. 3

19/05/15

1.Seminar DWP 2.Rapat Anggaran

1.WG. Lt. I 2.SWS Lt. 4

Page 97: Laporan Tahunan - LIPI

82 |

20/05/15

1.Upacara Bendera Hari Pendidikan Nasional 2.Pengarahan dalam Rapat Pleni Dewan Editor LIPI Press

Lapangan WG LIPI Gedung Kusnoto, Bogor

21/05/15

FGD Laboratorium Sosial

Lingar Mukti, Bogor

22/05/15

Rapat dengan PME dan Asdep IPSK

SWS lt. 3

25/05/15

Pembukaan LDP 2015

Hotel Neo Green

Savana, Sentul,

Bogor

26/05/15

Kick of Meeting Penyelenggaraan International Conference of Family Planning

Kemen.

Koordinator

PMK

27/05/15

FGD Laboratorium Sosial

Kebun Raya Bogor

28/05/15

FGD Kegiatan Unggulan

Gedung Kusnoto,

Bogor

JUNI 2015 1/6/2015

Rapat Finalisasi Renstra

SWS Lt. 3

3/6/2015

1.Bertemu dengan Ka. LIPI bersama Tim AEMI 2.Grand Design Global Village 3.Rapat Global Village 4.Koordinasi Tim Ilmiah KIPNAS XI

1.SWS Lt.2 2.WG Lt. 4 3.WG Lt. 4 4.SWS Lt.3

Page 98: Laporan Tahunan - LIPI

4/6/2015

1.Seminar AEMI 2.Grand Design Global Village 3.Presentasi Global Village di Ka. LIPI 4.Pelantikan Eselon I

1.Hotel Aryaduta 2.WG Lt. 4 3.SWS Lt. 2 4.WG Lt. I

5/6/2015

1.Kick off SML KIPNAS dan ISE 2.Pers Conference, AEMI

1.WG Lt.1 2.WG Lt. 5

8/6/2015 s/d 9/6/2015

Seminar TDIO, IORAG

Puslit. Oseanografi, Ancol

8/6/2015

Kunjungan Delegasi the Somitomo Foundation

SWS lt. 2

9/6/2015

1.Rapim LIPI

2.Rapat Sidang Orasi

Kementerian Pertanian

SWS lt. 2

10/6/2015

Membuka Acara FGD KIPNAS XI Komisi IPSK

WG Lt. 5

15/06/15 s/d 17/06/15

FGD Global Village

Serpong

15/06/15

Expose 30th PDII

Gedung PDII LIPI

16/06/15

Ulang Tahun P2P LIPI

WG Lt. I

17/06/15

Rapat Baperjakat

SWS Lt.2

18/06/15

FGD Penyusunan Master Plan Tata Kelola TIK

SWS Lt. 2

19/06/15

FGD Global Village

WG Lt. 5

Page 99: Laporan Tahunan - LIPI

84 |

23/06/15

Rapat TP3, CSC

Cibinong

24/06/15

MONEV Labsos

WG lt. 5

25/06/15 s/d 26/06/15

Monev Unggulan Ketahanan Sosial

Gd. Kusnoto, Bogor

26/06/15

1.Rapat Tim Perumahan

2.Orasi Prof. Riset Kementerian Pertanian

SWS Lt.3 Bogor

29/06/15

Rapat RB

SWS Lt. 3

30/06/15

1.Menghadiri Pelantikan 2.Rapat dengan PK di Kedeputian IPSK LIPI 3.Rapat Pembangunan Perpustakaan IPSK

1.Kemenristek 2.SWS Lt. 3 3.SWS lt. 2

JULI 2015 1/7/2015

MONEV Labsos

WG lt. 5

2/7/2015

Monev Reformasi Birokrasi

WG Lt. 1

3/7/2015

1.Rapat Website 2.Pembukaan Seminar Enhancing Cooperation Between China's One-Belt-One-Road Initiative & the Ind Maritim Strategy Opportunities, Challenges, Challenges & Way Forward.

1.SWS lt. 3 2.Hotel Ritz Carlton

6/7/2015

Monev Reformasi Birokrasi

Bogor

Page 100: Laporan Tahunan - LIPI

7/7/2015

1.Narasumber pada Workshop LIPI sebagai Focal Point Program Unesco 2.Pelantikan Es. II, III, IV

1.PDII Lt. 2 2.Auditorium

LIPI

8/7/2015

Monev Reformasi Birokrasi

Serpong

9/7/2015

1.Bertemu Ka. LIPI dengan Griffith Univ 2.Rapat Tim Penilai Naskah Orasi

1.SWS lt. 2 2.SWS lt. 2

13/07/15

Kegiatan Unggulan

SWS Lt. 8

14/07/15

K1.egiatan Unggulan 2.Bertemu Kepala LIPI dengan Tim dari P2KK LIPI 3.Rapat LIPI-UQ

1.SWS Lt. 8 2.SWS lt. 2 3.SWS Lt. 2

15/07/15

Pertemuan IORAG

SWS Lt. 2

22/07/15

Silahturahmi Idul Fitri 1436 H

Ruang Kepala LIPI

23/07/15

Rapat Penyusunan Rencana Induk Riset LIPI & Nasional

SWS Lt. 2

27/07/15

1.Kunjungan Delegasi the University of Western Australia 2.Rapat Persiapan Penyusunan Rencana Induk Riset LIPI & Nasional

1.SWS lt. 2 2.SWS Lt. 4

28/07/15

1.Halal Bi Halal Idul Fitri 1436 H 2.Mendampingi Ka. LIPI Kunjungan Direktur KITLV

1.Auditorium LIPI 2.SWS lt. 2

Page 101: Laporan Tahunan - LIPI

86 |

29/07/15

Rapat Tim Penilai Naskah Orasi Prof. Riset

SWS lt. 2

30/07/15

1.Review Kemajuan Proposal Terbimbing LKIR ke 47 2.Seminar Budaya Agama, Budaya & Iptek, (P2KK) 3.Rapat TP3

1.PDII Lt. 2 (diwakili Ka. P2K) 2.WG Lt. I 3.CSC, Cibinong

31/07/15

1.Rapat Labsos 2.Mendampingi Ka LIPI Menerima Tamu Bapak Ahmad Kalla (adik Bapak Jusup Kalla/Wapres RI) 3.Rapat Sarwono

1.SWS Lt. 3 2.SWS. Lt. 2 3.WG Lt. IV

AGUSTUS 2015 3/8/15

1.Presentasi Kegiatan Kedeputian 2.Rapat Zona Integritas

1.SWS Lt. 2 2.SWS Lt. 3

4/8/15

Rapat PRIN IPSK

SWS Lt. 3

5/8/15

1.Rapat Anggaran 2.Rapat PRIN IPSK

SWS Lt. 3

6/8/15

1.Rapat PRIN IPSK 2.Rapat PRIN LIPI

SWS Lt. 3 SWS Lt. 2

7/8/15

Mengurus HBH IPB

Bogor

10/8/15 s/d 11/8/15

Workshop GV, Ruang Bima

Hotel Bidakara

11/8/15

Rapim LIPI

SWS lt. 2

Page 102: Laporan Tahunan - LIPI

12/8/15

1.Rapat Komisi Etika Peneliti 2.Rapat dengan Ka. PME & Asdep 3.Menerima Tamu Dr. Widjajanti ttg Teeve Awards

1.SWS Lt. 8 2.SWS Lt. 3 3.SWS Lt. 3

13/08/15

1.Bertemu Ka LIPI bersama Kepala P2 Kependudukan, Hery Yogaswara, Gutomo Bayu Aji 2.Bertemu Kepala LIPI ttg Seminar di P2SDR LIPI

1.SWS Lt. 2 2.SWS lt. 2

14/08/15

Rapat dengan Mb. Endang RIRN

WG Lt. IV

16/08/15

HBH Alumni IPB

Kebun Raya, Bogor

17/08/15

Upacara bendera 17 Agustus

Lapangan Widya Graha

18/08/15

1.Rapim IPSK LIPI 2.Menerima Tamu (Maxensius & Siwageage, P2E) 3.Rapat Finalisasi RIRN

1.SWS Lt. 3 2.SWS Lt. 3 3.SWS Lt. 2

19/08/15

Kunjungan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, P2 Biologi LIPI

CSC, Cibinong

20/08/15

Sarwono Award

Auditorium LIPI

21/08/15

Workshop Laboratorium Sosial

WG Lt. X

22/08/15

FGD Labsos

Lingarmukti, Bogor

24/08/15

HUT ke 48 LIPI

CSC, Cibinong

Page 103: Laporan Tahunan - LIPI

88 |

25/08/15

Rapat TP3

CSC, Cibinong

26/08/15

Rapat MOST UNESCO

SWS Lt. 3

27/08/15

1.Seminar 70 tahun Indonesia 2.Penganugerahan Pemenang LKIR'15

1.WG Lt. I 2.Auditorium LIPI

28/08/15

Labsos

Yogyakarta

SEPTEMBER 2015 3/9/2015

Diskusi Codata

SWS Lt. II

7/9/2015

Rapat JISSH

SWS lt. 3

8/9/2015

Workshop Labsos di Ligarmukti

Cileungsi, Bogor

9/9/2015

FGD Labsos

KPPA, Jln. Medan

Merdeka Barat,

Jakarta

10/9/15 s/d 11/9/15

Seleksi Substantif Kegiatan

Unggulan Kompetitif Tahap I

Auditorium LIPI

14/09/15 s/d 16/09/15

Rapat PRIN IPSK di Sariater

Subang

17/09/15

Rapat MOST UNESCO

SWS Lt. 6

18/09/15

Rapat Pengembangan IPSK LIPI

SWS lt. 3

21/09/15 s/d 22/09/15

Seleksi Sunstantif Unggulan Kompetitif Tahap II

Auditorium LIPI

22/09/15

1.Rapat TP3 2.Rapat Anggaran

1.Gd, A, CSC, Bogor 2.SWS Lt.3

Page 104: Laporan Tahunan - LIPI

23/09/15

1.Bertemu Kepala LIPI tentang MOST UNESCO, Tenaga Listrik dan LIPI - UQ 2.Rapat MOST UNESCO

SWS Lt.2 WG Lt. 6

25/09/15

KIPNAS XI Rapat LYSA 2015

Lorin Sentul Hotel

28/09/15

Rapat Clearance Ethique

SWS Lt. 3

29/09/15

1.Penetapan Kegiatan Unggulan 2.Rapim LIPI

1.SWS Lt. 8 2.SWS Lt.2

30/09/15

1.FKP Hasil Penelitian IORA 2.MoU LIPI - Coventry University

1.WG Lt. 5 2. Auditorium LIPI SWS Lt. 2

OKTOBER 2015 1/10/15

1.Upacara Kesaktian Pancasila 2.Bertemu dengan Kepala LIPI bersama Ibu Yanuarti + Ibu Nuryanti 3.FGD Enggano 4. Rapat Unesco

1.SWS, Lt. 2 2.SWS, Lt. 2 3.SWS, Lt. 4 4.SWS, Lt. 2

2/10/15

Pertemuan SC KIPNAS XI 2015

SWS, lt. 2

4-5/10/15

Workshop UQ - LIPI

Lombok

7/10/15

1.Gladi Bersih KIPNAS dan ISE 2.Penandatanganan Technical Agreement 3.Pemutaran Film KAO 4.Public Lecture

1.Auditorium LIPI 2.SWS, lt. 4 3.WG Lt. 6 4.WG Lt. 5

Page 105: Laporan Tahunan - LIPI

90 |

8/10/15

1.KIPNAS XI dan ISE 2015 2.Dinner KIPNAS

1.WG dan Auditorium LIPI 2.Hotel Crown

Plaza, Ball Room

Lt. 3

10/10/15

Talk Show Global Village

Widya Graha Lantai I

12/10/15

Rapat Anggaran IPSK LIPI

SWS lt. 3

13/10/15

Opening Spech Seminar for the 2nd of ROK ASEAN Socio Culture Partnership

Crown Plaza Hotel

15/10/15

FGD Labsos

Ligarmukti, Bogor

16/10/15

FGD kegiatan ungggulan Ketahanan Sosial Ekonomi dan Budaya LIPI

WG Lt. 5

19-20/10/15

IORA & IORAG

Padang

21/10/15

1.Menerima tamu Ibu Haning, Mita, Ayumi 2.Menerima tamu Bapak Endang Turmudi & Bapak Ali Khumaedi 3.Rapat Global Village

1.SWS, lt. 3 2.SWS, lt. 3 3.WG, Lt. 4

22/10/15

Menerima tamu dari ASEAN Rapat e-Journal

SWS, Lt. 3

Page 106: Laporan Tahunan - LIPI

23/10/15

1.Mewakili Kepala LIPI menghadiri Peresmian Satuan Pengawasan terhadap Netralitas dan Larangan Penggunaan Aset Pemerintah bagi Aparatur Sipil Negara 2.Penutupan LDP 3.Rapat Baperjakat

1.kantor Wapres 2.Bandung 3.Bandung

26/10/15

1.Audiensi delegasi acara MOW 2.Menerima tamu Ke. P2E, dan Pusinov 3.Rapat Website

1.SWS, Lt. 2 2.SWS lt. 3 3.SWS lt. 3

27/10/15

1.Pelantikan Eselon II, III, IV 2.Rapat TP3 3.Rapat Global Village

1.WG, lt. I 2.CSC, Cibinong 3.WG, Lt. 4

28-30/10/15

FGD Mobilitas Penduduk

Cirebon

NOVEMBER 2015 2/11/15

Menerima Tim Ketenagalistrikan

SWS lt. 3

3/11/15

1.FGD Labsos dan Rapat Pembangunan Gedung Science Briefing Parlemen 2.Rapat Panitia Seminar MOST

1.Ligar Mukti, Bogor Gedung Botani, Cibinong 2.WG Lt. 5

4/11/15

1.Audiensi ke Kepala LIPI dengan Tim Ketenagalistrikan dan Tim UQ 2.Rapat Tim Penilai Naskah Orasi Prof. Riset 3.Seminar Enggano 4.Rapat Naskah Orasi Prof. Riset. BPPT

1.SWS, lt. 2 2.SWS, lt. 2 3.WG, lt. I 4.SWS, Lt. 2

5.SWS, Lt. 2

Page 107: Laporan Tahunan - LIPI

92 |

5.Rapat Naskah Orasi Prof. Riset. Kemen. PU & Perumahan Rakyat

5/11/15

Seminar Nasional Ketenagalistrikan

Auditorium LIPI

6/11/15

Rapat Kepakaran dan Rapim IPSK

SWS, Lt. 3

9/11/15

Rapat Penulisan Buku GV, P2KK WG, lt. 6

9-12/11/15

FGD Global Village Bali

13/11/15

1.Audiensi Dokumen IT Master Plan Tata Kelola TIK LIPI 2.Rapat Klirens Etik Peneliti 3.Visitasi dalam rangka assessment pemberian kewenangan penilaian dan penetapan angka kredit.

1.SWS, Lt. 3 2.WG, Lt. I 3.Balitbang Kemendikbud

16/11/15

1.Rapat dengan PK + Asdep 2.FGD Labsos dengan Pemda Bogor

1.SWS Lt. 3 2.Bogor

17/11/15

1.Kunjungan Kerja Kepala LIPI 2.Membuka Pertemuan Eksploratif

1.Serpong 2.Hotel Harris, Sentul Bogor

18/11/15

Kunjungan Kerja Kepala LIPI Auditorium LIPI

19/11/15

Kunjungan Kerja Kepala LIPI Cibinong

20/11/15

1.Kunjungan Kerja Kepala LIPI 2.Workshop GV

1.Bandung 2.Auditorium LIPI

23-26/11/15

ICSU Thailand

26-27/11/15

Rapimsus Lembang

Page 108: Laporan Tahunan - LIPI

DESEMBER 2015 1-2/12/15

Seminar Most Auditorium LIPI lt. 2

4/12/15

FGD Penyusunan Panduan Pelaksanaan Kegiatan Unggulan tahun 2016

SWS Lt. 2

7/12/15

1.Audiensi ke Ka. LIPI "Refleksi Akhir Tahun IPSK LIPI thn. 2015" 2.Seminar Hasil Global Village 3.Pelaporan dan Pemaparan Hasil Kerja Pusbindiklat Peneliti

1.SWS, Lt. 2 2.WG, Lt. 1 3.SWS, Lt. 2

8/12/15

Rapat Baperjakat SWS Lt. 2

10/12/15

Workshop Organisasi Internasinal

Hotel Century

11/12/15

Seminar Refleksi Akhir Tahun Kedeputian IPSK Tahun 2015

WG Lt. 1

14/12/15

Rapim IPSK LIPI WG Lt. 4

15/12/15

1.Rapat TP3 2.Seminar Labsos

1.CSC, Cibinong 2.WG lt. 1

17/12/15

1.Launching Peraturan JF Peneliti dan Paparan Etika Peneliti 2.Rapat Tim Penilai Naskah Orasi Prof. Riset

1.Auditorium LIPI, Lt. 2 2.SWS lt. 2

18/12/15

Panen Ikan Nila dan Sosialisasi Budidaya Ikan Air Tawar Berbasis Teknologi Perikanan Multitropik

Ligarmukti

21/12/15

Membuka Workshop/Seminar IORAG

Auditorium LIPI

22/12/15

1.Upacara Hari Ibu ke 87 2.Rapat Persiapan Monev Kegiatan Unggulan

1.Lapangan LIPI 2.SWS Lt. 3

Page 109: Laporan Tahunan - LIPI

94 |

3.Menerima tamu Bupati Sumba Barat Daya 4.Rapat Membahas Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

3.Ruang Deputi IPSK LIPI 4.SWS lt. 3

29/12/15

1.Monev Kegiatan Prioritas Kedeputian 2.Seminar Outlook

1.SWS Lt. 2 2.WG Lt. 5

30/12/15

Penyerahan DIPA Hotel Savero Golden Flower, Ruang Raflesia 1, Bogor

Page 110: Laporan Tahunan - LIPI

B. KEGIATAN DI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK LIPI 2015

Hari/ Tanggal

Kegiatan Peserta

Jumat, 16 Januari Di Bogor

Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua PME IPSK, Asdep

Kamis, 22 Januari Di Bogor

Rapat koordinasi keuangan (Deputi sebagai KPA)

Deputi, Ketua dan anggota PME IPSK, PPK, Tim Keuangan IPSK, Asdep

Senin, 26 Januari Di Jakarta

Monev Kegiatan Global Village

Deputi, Ketua & anggota PME IPSK, SC dan OC Global Village, Kapus & PPK P2E

Senin, 26 Januari Di Jakarta

Monev Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Kamis, 29 Januari Di Bogor

Monev Kegiatan Kompetitif

Deputi, Kapus P2K, Ketua & anggota PME IPSK, koordinator kegiatan kompetitif

Rabu, 4 Februari Di Jakarta

Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, PK, Kabid, KTU, tim keuangan

Kamis, 5 Februari Di Ligarmukti

Monev Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Rabu, 11 Februari

Monev Kegiatan Perbatasan, Policy

Deputi, Ketua PME IPSK, Koordinator

Page 111: Laporan Tahunan - LIPI

96 |

Di Jakarta Paper, JISSH, Penulisan Buku, MI, Website

Kegiatan perbatasan, policy paper, JISSH, Penulisan buku, MI, Website, Kapus P2E & P2K, Asdep

Senin, 16 Februari Di Jakarta

Monev Kegiatan Global Village

Deputi, Ketua & anggota PME IPSK, SC dan OC Global Village, Kapus & PPK P2E

Selasa, 3 Maret Di Jakarta

Monev Kegiatan Bahasa

Deputi, Kapus P2KK, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, Koordinator Kegiatan Bahasa

Rabu, 4 Maret Di Jakarta

Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggota PME, IPSK, Pejabat eselon 3, Asdep

Rabu, 25 Maret Di Jakarta

Monev Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Selasa-Rabu, 31 Mar – 1 Apr Di Jakarta

Raker IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggota PME, IPSK, Pejabat struktural, Asdep, peneliti senior

Selasa, 7 April Rapat koordinasi Labsos

Deputi, tim koordinasi

Rabu, 15 April Rapat koordinasi keuangan (Deputi sebagai KPA)

Deputi, Ketua dan anggota PME IPSK, PPK, Tim Keuangan IPSK, Asdep

Kamis, 30 April

Workshop Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Page 112: Laporan Tahunan - LIPI

Senin, 18 Mei Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggotaPME IPSK, PPK, KTU, Asdep

Rabu, 1 Juli Monev Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Rabu, 5 Agustus Di Jakarta

Rapat koordinasi keuangan (Deputi sebagai KPA)

Deputi, Ketua dan anggota PME IPSK, PPK, Tim Keuangan IPSK, Asdep

Selasa, 18 Agustus

Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggota PME, IPSK, Asdep

Jumat, 21 Agustus

Workshop Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus P2K &P2E, Ketua & anggota PME IPSK, Asdep, koordinator kegiatan Labsos, PPK P2K

Senin, 7 Sep Monev Kegiatan JISSH Deputi, Ketua PME IPSK, Asdep, PPK P2E, Pengelola JISSH

Senin - Rabu, 14-16 Sept Di Subang

Koordinasi kegiatan Labsos

Tim koordinasi Labsos, Kapus & staff TTG Subang

Senin, 28 Sept Rapat Klirens Etik Deputi, Asdep, tim Klirens Etik IPSK

Senin, 12 Okt Di Jakarta

Rapat Koordinasi Labsos

Deputi, Tim Koordinasi Labsos

Kamis, 15 Okt Di Ligarmukti

FGD Labsos dengan Dinas Pariwisata

Deputi, tim koordinasi Labsos, Tim Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Tim pioneer, aparat dan masyarakat desa Ligarmukti

Page 113: Laporan Tahunan - LIPI

98 |

Senin, 16 Nov Rapat koordinasi keuangan (Deputi sebagai KPA)

Deputi, Ketua dan anggota PME IPSK, PPK, Tim Keuangan IPSK, Asdep

Kamis, 3-5 Des Di Yogyakarta

Sosialisasi kegiatan Labsos di Bappeda Gunung Kidul dan Bantul

Tim koordinasi Labsos

Senin, 14 Des Rapim IPSK Deputi, Kapus, Ketua & anggota PME, IPSK, Pejabat eselon 3, Asdep

Selasa, 15 Des Workshop dan Sosialisasi Kegiatan Labsos

Deputi, Kapus, peneliti IPSK, koordinator kegiatan Labsos, aparat desa, tim pioneer & pengurus Bumdes Ligarmukti, stakeholders

Jumat, 18 Desember Di Ligarmukti

Sosialisasi dan panen ikan hasil uji di Labsos

Deputi, Kapus P2K, P2SDR, P2E, Limnologi, Pusinov, tim koordinasi Labsos, stakeholder, aparat dan masyarakat desa Ligarmukti