BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi, membawa perubahan disegala bidang. Perkembangan ilmu dan teknologi seiring dengan majunya pola fikir dari sumber daya manusia sehingga benar-benar dapat mengeluarkan ide dan fikiran kreatifnya untuk menciptakan berbagai macam perangkat kebutuhan manusia yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Dengan adanya perkembangan yang pesat dari teknik elektronika dewasa ini, maka banyak hal yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu penggunaan teknik elektronika yang tak kalah penting adalah Mikrokontroler. Dalam perkembangannya mikrokontroler telah mengambil peranan penting dalam dunia sistem elektronika. Dan tidak dapat dipungkiri lagi jika mikrokontroler kini hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu untuk industri. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi, membawa perubahan disegala
bidang. Perkembangan ilmu dan teknologi seiring dengan majunya pola
fikir dari sumber daya manusia sehingga benar-benar dapat mengeluarkan
ide dan fikiran kreatifnya untuk menciptakan berbagai macam perangkat
kebutuhan manusia yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan
manusia.
Dengan adanya perkembangan yang pesat dari teknik elektronika
dewasa ini, maka banyak hal yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu penggunaan teknik
elektronika yang tak kalah penting adalah Mikrokontroler.
Dalam perkembangannya mikrokontroler telah mengambil peranan
penting dalam dunia sistem elektronika. Dan tidak dapat dipungkiri lagi
jika mikrokontroler kini hadir untuk memenuhi selera industri dan para
konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu untuk industri.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini :
1. Merupakan salah satu syarat agar dapat menyelesaikan tugas
Semester ganjil Program Studi Diploma III Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Sriwijaya
1
2
2. Mengaplikasikan Mikrokontroller sebagai penghitung keluar
masuk ruangan berbasis mikrokontoler.
3. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti
perkuliahan dalam bentuk Laporan Semester Ganjil.
Adapun manfaat dari pembuatan alat ini :
1. Sebagai pembuktian bahwa mikrokontroller dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang dalam dunia industri.
1.3. Perumusan masalah
Dilihat dari latar belakang, identifikasi masalah, serta
pembatasan masalah, maka masalah yang dapat peneliti rumuskan
adalah bagaimana membuat sebuah penghitung keluar masuk
orang berbasis ATMega8535 ?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang
dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat
Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor
yang berfungsi sebagai pemroses data.
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki
arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan
teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing
adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Berikut ini
gambar Mikrokontroler Atmega8535.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega8535
4
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535
2.1.1.1 Fitur Mikrokontroler ATMega8535
Adapun kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut,
a) Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan
maksimal 16 MHz.
b) Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte,
dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memori) sebesar 512 byte.
c) ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
d) Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal
2,5 Mbps.5
e) Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya
listrik.
2.1.1.2 Arsitektur ATMega8535
5
Blok-Diagram
Gambar 2.3 Blok diagram fungsional ATmega8535
Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535
memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C
dan Port D.
b) ADC 8 channel 10 bit.
c) Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.
d) CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e) Watchdog timer dengan osilator internal.
f) SRAM sebesar 512 byte.
g) Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While
Write.
6
h) Interrupt internal dan eksternal
i) Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).
j) EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
k) Antarmuka komparator analog.
l) Port USART untuk komunikasi serial
2.2 Ic 4094
IC shift register adalah sebuah komponen elektronik (IC) yang
digunakan untuk memsukkan data secara serial dan mengeluarkan data
secara paralel. Pada IC shift register 4094 ini memiliki konfigurasi pin
seperti dibawah ini:
Gambar 2.4 pin Ic 4094
Data masuk secara serial melalui pin D (1). Pada IC Shift Register ini
data masuk baru disimpan setelah terjadi clock jadi cara memasukkan data
pada shift register ini adalah data masuk- clock- data masuk-clock-data
masul-clock begitu seterusnya. Pin OE atau Output Enable digunakan untuk
mengaktifkan output serial maupun output paralel. Logika 1 untuk enable
dan logika 0 untuk disable. QP0 - QP7 adalah output paralel dari shift
register ini sedangkan QS1 - QS2 adalah output serial dari shift register ini.
Jika menggunakan lebih dari satu IC Shift Register maka pin data dari IC
Shift Register selanjutnya dihubungkan ke output serial dari IC Shift
7
Register sebelumnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di timing diagram
berikut ini:
Gambar 2.4 timing diagram Ic 4094
2..3 Seven Segment
Penampil seven segment adalah sebuah piranti penampil untuk
menampilkan angka desimal. Penampil seven segment banyak digunakan
dalam jam digital, meter elektronik, dan piranti elektronik yang lain. .
Penampil seven segment terdiri atas 8 LED yang disusun seperti dalam
Gambar 2.9. Setiap LED diidentifikasi sebagai huruf a, b, c, d, e, f, g, yang
dimulai dari huruf a di sebelah atas. Di sebelah kanan terdapat satu LED
tambahan yang digunakan sebagai koma (dp).
Gambar 2.4 konfigurasi seven segmen
8
Untuk menampilkan sebuah karakter, minimal 2 LED harus
dinyalakan. Tabel 3.1 memperlihatkan kode heksadesimal untuk
menampilkan angka 0 sampai 9. Dalam modul I/O yang dipakai dalam
praktikum, seven segment yang digunakan ada 2 buah, semuanya bertipe
common anoda. Kedua seven segment tersebut dimulti-pleks sehingga
data diperoleh dari satu kaki (D0-D7), sedangkan untuk menyalakannya
digunakan kaki kontrol yang berbeda (DO1 dan DO2). Rangkaian