Top Banner
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UJI MAKANAN OLEH : DHIARRAFII BINTANG MATAHARI XI IPA 6 / 09 i
29

Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

Apr 16, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI MAKANAN

OLEH :

DHIARRAFII BINTANG MATAHARI

XI IPA 6 / 09

SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

i

Page 2: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM BIOLOGI UJI MAKANAN

Oleh :

Nama : Dhiarrafii Bintang Matahari

Kelas : XI IPA 6

No. Presensi : 09

Telah diperiksa oleh :

Guru pembimbing Praktikum Biologi, Dra. Riadiani

Disahkan pada :

Hari, tanggal : Senin, 29 Februari 2016

Yogyakarta, 29 Februari 2016

Pembimbing, Praktikan,

( Dra. Riadiani ) ( Dhiarrafii Bintang Matahari )

ii

Page 3: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta junjungan kami Rasulullah

SAW karena atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Biologi dengan lancar dan baik tanpa adanya

hambatan. Dengan judul :

UJI MAKANAN

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas

Praktikum Mata Pelajaran Biologi

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan yang diberikan berbagai pihak, maka taklupa

saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Miftakodin, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta;

2. Ibu Dra. Riadiani, selaku pembimbing praktikum;

3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan, masukan dan dorongan moriil maupun

materiil dalam pembuatan laporan ini, serta atas segala keikhlasan, kesabaran, dan

kesetiaannya dalam mendidik dan mendampingi.

4. Seluruh keluarga besar SMA N 6 Yogyakarta;

5. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dan dukungan sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif dari

berbagai pihak sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, Februari 2016

Penulis

iii

Page 4: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...…………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN ………...…………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR …………………………………………..…………………. iii

DAFTAR ISI ………...………………………………………………………………..….. iv

I. TUJUAN ………...…………………………………………………………………… 1

II. DASAR TEORI ………………………………………………………………...…… 2

III. ALAT DAN BAHAN ………...…………………………………………………… 3

IV. CARA KERJA ………...…………………………………………………………… 4

V. HASIL PENGAMATAN ………...…………………………………………………… 5

VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN ………...…………………………………………… 6

VII. PEMBAHASAN ………...…………………………………………………………… 13

VIII. KESIMPULAN ………...…………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …...………………………………………………………… 16

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………... 17

iv

Page 5: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

I. TUJUAN

1. Mengetahui berbagai macam zat yang terdapat dalam bahan makanan.

2. Menentukan zat makanan yang merupakan sumber makanan bergizi.

1

Page 6: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

II. DASAR TEORI

Bahan  makanan yang kita kenal yaitu empat sehat lima sempurna, di dalam bahan

makanan tersebut terkandung berbagai macam zat makanan yaitu : karbohidrat, lemak,

protein, mineral, vitamin, dan air.

Makanan akan mengalami proses pencernaan secara mekanis, chemis (enzymatis), dan

biologis sehingga dihasilkan zat yang mudah diserap oleh vili-vili usus dalam tubuh.

Kebutuhan akan zat makanan antar orang berbeda, tergantung dari usia, aktifitas, kondisi

kesehatan, berat badan, masa pertumbuhan, penyembuhan penyakit, mengandung, dsb.

Makanan harus terpenuhi dalam jumlah cukup dan bergizi, higienis, bebas hama dan

penyakit, bebas racun, dan mudah dicerna.

Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat pengatur, pembangun, dan

sumber energi. Oleh karena itu sumber makanan harus selalu tersedia pada setiap saat.

Makanan harus selalu terjaga kualitasnya agar tetap baik.

Untuk mengetahui bahan makanan bergizi atau tidak perlu pengujian. Uji makanan

meliputi uji amilum, glukosa, protein, lemak, vitamin, mineral. Uji amilum misalnya dengan

reagen Iod/Lugol akan memberikan warna biru. Uji protein dengan reagen Biuret campuran

antara NaOH dan CuSO4 akan memberikan reaksi warna ungu/cincin ungu. Sedang uji

glukosa dengan reagen Fehling A dan Fehling B yang dicampur dan dipanaskan akan

memberikan warna merah bata/orange, sedang uji lemak akan memberikan noda transparan.

2

Page 7: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

III. ALAT DAN BAHAN

1. Rak tabung reaksi

2. Tabung reaksi

3. Lampu spritus

4. Pipet tetes

5. Penjepit

6. Gelas kimia

7. Erlenmeyer

8. Tissue

9. Minyak goreng

10. Kertas payung

11. Amilum

12. Sukrosa

13. Putih telur

14. Minyak sawit

15. Soto (nasi soto)

16. Roti kering

17. Tempe

18. Kuning telur

19. Tahu

3

Page 8: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

IV. CARA KERJA

1. Masukkan 1 ml amilum cair kemudian tetesi dengan lugol 2 tetes, catat warna mula-

mula dan warna akhir !

2. Ambil larutan glukosa 1 ml kemudian tetesi dengan 2 tetes Fehling A dan 2 tetes

Fehling B, catat warna mula-mula kemudian panaskan di atas lampu spritus sampai

mendidih. Catat warnanya !

3. Masukkan 1 ml putih telur cair kemudian tetesi dengan lugol 2 NaOH, 2 tetes CuSO4.

Catat warna mula-mula dan warna akhir !

4. Ambil minyak goreng, oleskan 1 tetes pada kertas payung, keringkan dekat api /

matahari. Amati nodanya dan catat hasilnya !

5. Lakukan kegiatan 1 s/d 4 untuk bahan makanan yang akan di uji (susu, tempe,

makanan bayi, jajanan pasar, dsb) !

4

Page 9: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

V. DATA PENGAMATAN

a. Tabel Hasil Reaksi/Perubahan

No.

Bahan Makanan

Warna Awal

Warna Akhir Setelah PengujianKeteranganLugol Fehlin

g A&BBiure

t Kertas

1 Amilum Bening Biru Tua        2 Sukrosa Bening   Orange      

3 Putih Telur Jernih Kekuningan     Ungu    

4 Minyak Sawit Jernih Kekuningan       Transparan  

5 Soto (nasi soto)

Kuning Kehijauan Biru Tua Orange Ungu Transparan Amilum, glukosa,

protein, minyak

6 Roti Kering Putih Keruh Biru Tua Orange Tua

Putih Keruh

Tidak Transparan Amilum, sukrosa

7 Tempe Putih Keruh Putih Keruh Biru Ungu Tidak

Transparan Protein

8 Kuning Telur Kuning Kuning Coklat Tua Ungu Tidak

Transparan Protein

9 Tahu Putih Keruh Putih Keruh Ungu Ungu Tidak

Transparan Protein

b. Hasil Uji Kandungan Makanan

No. Bahan Makanan Hasil Uji MakananAmilum Glukosa Protein Lemak

1 Amilum + - - -2 Sukrosa - + - -3 Putih Telur - - + -4 Minyak Sawit - - - +5 Soto (nasi soto) + + + +6 Roti Kering + + - -7 Tempe - - + -8 Kuning Telur - - + -9 Tahu - - + -

5

Page 10: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN

a. Pertanyaan1. Bagaimana rekasi warna antara zat makanan dan reagen untuk

a. Amilum

b. Protein

c. Glukosa

d. Lemak

2. Bahan makanan apa saja yang mengandung

a. Amilum

b. Protein

c. Glukosa

d. Lemak

3. Jelaskan fungsi dari

a. Amilum

b. Protein

c. Glukosa

d. Lemak

4. Apa yang dimaksud dengan monosakarida, disakarida, dan polisakarida berikan

contohnya

5. Bagaimana usaha terhadapa pengolahan bahan makanan agar

a. Nilai gizi tak berkurang

b. Makanan mudah dicerna

6.2. Jawaban1. Reaksi warna antara zat makanan dan reagen

a) Amilum : Biru Kehitaman

b) Protein : Ungu

c) Glukosa : Biru (sebelum dipanaskan), jingga (setelah dipanaskan)

d) Lemak : Kertas menjadi Transparan

2. Bahan makanan yang mengandung

a) Amilum : Soto (nasi soto), roti kering

b) Protein : Soto (nasi soto), tempe, kuning telur, tahu

c) Glukosa : Soto (nasi soto), roti kering

6

Page 11: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

d) Lemak : Soto (nasi soto)

3. Fungsi dari:

a) Amilum

Fungsi amilum adalah sebagai sumber energi, sebagai bahan penjaga

keseimbangan asam dan basa tubuh, sebagai bahan pembentuk senyawa lain

seperti lemak dan protein.

b) Protein

Bagi tubuh, protein memegang peranan penting untuk pertumbuhan dan

mengganti sel - sel tubuh yang rusak. Selain itu, protein juga diperlukan

sebagai pembangun enzim. Karena protein sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan

c) Glukosa

Fungsi Glukosa adalah sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan serta

membentuk energi atau sebagai sumber kalori.

d) Lemak

Selain sebagai sumber energi, lemak juga merupakan penyusun membran sel,

sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, serta sebagai cadangan makanan bagi

tubuh. Lemak dapat diperoleh dari tumbuhan (nabati) maupun hewan

(hewani).

4. Yang dimaksud dengan :

a) Monosakarida

Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang

paling sederhana. Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum

dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk

padat kristal.

Contoh dari monosakarida:

Glukosa (dextrosa), fruktosa (levulosa), galactosa, xylosa dan ribose.

Monosakarida merupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa)

dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum).

7

Page 12: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

-b) Disakarida

Disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltose

Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul

monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan

molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya

bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul disebut

disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Bila sukrosa

(sakarosa atau gula tebu). Terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa

terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa. Polisakarida Polisakarida

merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus

atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik

kerjanya

c) Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer yang disusun oleh rantai

monosakarida. Berdasarkan fungsinya polisakarida dapat digolongkan menjadi

dua bagian yaitu polisakarida struktural dan polisakarida nutrien.

Sebagai komponen struktural, polisakarida berperan sebagai

pembangun dan penyusun komponen organel sel serta sebagai molekul

pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golongan ini

8

Page 13: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

adalah selulosa(ditemukan dalam dinding sel tanaman), kitin yang dibangun

oleh turunan glukosa yaitu glukosamin diketemukan pada cangkang udang,

kepiting dan lainnya.

Selulosa sebagai salah satu polisakarida struktural merupakan polimer

yang tidak bercabang, terbentuk dari monomer β-D-glukosa yang terikat

bersama-sama dengan ikatan β (1 → 4) glikosida. Jumlah rantai atau β-D-

glukosa beraneka ragam, untuk beberapa jenis mencapai ribuan unit glukosa.

Ikatan β (1→4) glikosida yang dimiliki selulosa membuatnya lebih cenderung

membentuk rantai lurus, hal ini disebabkan ikatan glikosida yang terbentuk

hanya sejenis yaitu β (1→4) glikosida, perhatikan Gambar 14.15.

Gambar 14.15. Struktur Selulosa cenderung membentuk rantai lurusPolisakarida struktural lainnya seperti glikogen memiliki struktur yang lebih kompleks dan tersusun atas rantai glukosa homopolimer dan memiliki cabang. Setiap rantai glukosa berikatan α (1→ 4) dan ikatan silang α (1→ 6) glikosida pembentuk cabang, dengan adanya cabang bentuk Glikogen menyerupai batang dan ranting pepohonan seperti ditunjukkan Gambar 14.16.

Gambar 14.16. Rantai glikogen membentuk cabangPolisakarida nutrien merupakan sumber dan cadangan monosakarida.

Polisakarida yang termasuk kelompok ini adalah pati, selulosa dan glikogen. Setiap jenis polisakarida memiliki jumlah monomer atau monosakarida yang berbeda, demikianpula dengan ikatan yang menghubungkan setiap monosakarida yang satu dengan yang lainnya, perhatikan Tabel 14.2.

9

Page 14: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

Tabel 14.2. Polisakarida dengan monomer dan jenis ikatan glikosidanya

Pati umumnya berbentuk granula dengan diameter beberapa mikron. Granula pati mengandung campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilum dan amilopektin. Jumlah kedua poliskarida ini tergantung dari jenis pati. Pati yang ada dalam kentang, jagung dan tumbuhan lain mengandung amilopektin sekitar 75 – 80% dan amilum sekitar 20-25%.

Komponen amilum merupakan polisakarida rantai lurus tak bercabang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang berikatan α (1→ 4) glikosida. Struktur rantai lurus ini membentuk untaian heliks, seperti tambang perhatikan Gambar 14.17.

Gambar 14.17. Rantai heliks molekul amilumJika kita mereaksikan amilum dengan Iodium akan menghasilkan warna biru terang. Hal ini disebabkan terjadinya kompleks koordinasi antar ion Iodida di antara heliks. Intensitas warna biru akan dihasilkan dari interaksi tersebut dan bergantung pada kandungan amilum yang terdapat dalam pati. Sehingga teknik ini sering digunakan untuk menguji keberadaan amilum dalam sebuah sampel. Amilopektin merupakan polimer yang tersusun atas monomoer D-glukopiranosa yang berikatan α (1→ 4) glikosida dan juga mengandung ikatan silang α (1→6) glikosida. Adanya ikatan silang ini menyebabkan molekul amilopektin bercabang- cabang, perhatikan Gambar 14.18.

10

Page 15: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

Gambar 14.18. Struktur Amilopektin.5. Bagaimana usaha terhadap pengolahan bahan makanan agar

a) Nilai gizi tak berkurang

Memasak bahan makanan. Mencuci beras secara berlebihan (berkali-kali) akan banyak menghilangkan kandungan vitamin B pada beras. Menanak nasi dengan cara direbus dahulu akan melarutkan sebagian vitamin dan mineral. Begitu juga dengan sayuran yang dicuci setelah dipotong-potong akan menyebabkan hilangnya sebagian zat makanan.

Menjemur makanan. Vitamin C dan Vitamin B2 pada makanan akan rusak karena proses oksidasi.

Pengeringan. Pengeringan pada ikan atau daging yang berlemak akan menimbulkan ketengikan karena proses oksidasi.

Pengalengan. Proses pengalengan yang tidak higienis akan menimbulkan bakteri dan jamur sehingga akan meracuni makanan dan tidak layak untuk dikonsumsi.

b) Makanan mudah dicerna

Ditumbuk. Makanan yang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih

kecil, juga dicerna lebih cepat. 

Makan perlahan-lahan

Bila kita makan makanan terlalu cepat, perut bekerja lebih berat karena

makanan tidak mendapatkan enzim pencernaan yang cukup dari ludah.

Pencernaan sebenarnya dimulai di mulut dan kemudian berlanjut

hingga ke usus kecil . Saat  mengunyah, perut akan dikirimi pesan

tentang makanan apa yang sedang dalam perjalanan sehingga dapat

menyiapkan enzim yang benar. Jadi, makan perlahan-lahan dan

mengunyah dengan benar meringankan proses pencernaan

11

Page 16: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

Jangan minum terlalu banyak selama makan

Minum sambil makan tidaklah dilarang. Namun, minum yang

berlebihan membuat cairan lambung mengencer dan kehilangan

kekuatannya. Akibatnya, makanan menjadi lebih sulit dicerna.

Hindari makanan dan minuman yang dingin Sebaiknya

menghindari minuman dan makanan yang sangat dingin atau

beku. Makanan dan minuman yang sangat dingin menyebabkan

kontraksi pilorus, katup yang memisahkan lambung dengan duodenum,

sehingga memperlambat pergerakan makanan yang dicerna. Selain itu,

lambung akan bekerja ekstra untuk menghangatkan makanan, sehingga

makanan lebih lama tinggal di lambung.

Jangan makan terlalu banyak lemak

Makanan yang terlalu banyak lemak dan minyak harus dihindari

karena meningkatkan beban kerja pencernaan. Kurangilah goreng-

gorengan dan gantilah dengan makanan yang dikukus atau direbus.

Jangan makan terlalu manis

Makanan yang sangat manis menyebabkan hipersekresi cairan

lambung yang dapat membuat nyeri atau kembung pada perut sensitif.

Makanlah buah sebelum makan besar

Para ahli menyarankan agar memakan buah-buahan saat perut masih

kosong, setidaknya 20 menit sebelum makan besar. Buah-buahan

mengandung gula sederhana yang mudah dicerna dan membutuhkan

waktu kurang dari setengah jam untuk dicerna. Makanan lain yang

mengandung karbohidrat, protein dan lemak memerlukan waktu lebih

lama untuk dicerna dan akan tinggal di lambung untuk jangka waktu

yang lama.

12

Page 17: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

VII. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2

+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Fehling A&B adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna orange tua ketika reagen Fehling A&B dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen fehling A&B) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:

Uji Soto

Uji amilum, soto di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru tua. Maka dari itu soto mengandung amilum.

Uji protein, soto ditetesi reagen biuret terdapat warna ungu. Maka dari itu soto mengandung protein.

Uji glukosa, setelah soto ditetesi fehling A&B dan di panaskan di atas spritus berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa soto mengandung glukosa.

Uji lemak, soto yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti soto memiliki kandungan lemak.

Uji Roti Kering

Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.

Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.

Uji glukosa, setelah ditetesi fehling A&B dan di panaskan di atas spritus berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.

13

Page 18: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Tempe

Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.

Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.

Uji glukosa, tempe tidak mengandung glukosa. Ketika ditetesi fehling A&B dan dipanaskan diatas spritus warna berubah menjadi biru.

Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Kuning Telur

Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna kuning. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.

Uji glukosa, kuning telur ditetesi fehling A&B kemudian di panaskan di atas spritus berwarna cokelat tua. Hal itu menunjukkan bahwa kuning telur tidak mengandung glukosa.

Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur tidak mengandung lemak.

Uji Tahu

Uji amilum, tahu di tetesi dengan reagen lugol mengenghasilkan warna putih keruh. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tahu memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

Uji protein, tahu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.

Uji glukosa, tahu ditetesi fehling A&B kemudian di panaskan di atas spritus berwarna cokelat tua. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung glukosa.

Uji lemak, tahu yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka tahu tidak mengandung lemak.

14

Page 19: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

VIII.KESIMPULAN

1. Di dalam makanan terdapat banyak kandungan makanan seperti protein, karbohidrat, glukosa, lemak sehingga menandakan bahwa makanan tersebut adalah makanan bergizi

2. Zat-zat makanan itu meliputi karbohidrat, lemak, protein, meineral, air, dan vitamin

3. Karbohidrat (amilum) berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk senyawa lain, dan bahan penjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

4. Karbohidrat mempunyai 3 macam yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida.5. Monosakarida  yaitu karbohidrat yang tersusun atas satu gugusan gula, tidak dapat

diuraikan lagi, dan larut dalam air.Contoh : glukosa, fruktosa, dan galaktosa

6. Disakarida yaitu karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula, dapat diuraikan lagi, dan larut dalam air.

7. Polisakarida yaitu karbohidrat yang tersusun atas banyak gugusan gula, dapat diuraikan lagi, dan tidak larut dalam air.

8. Zat-zat tertentu memeliki banyak fungsi yang baik bagi kebutuhan tubuh manusia.9. Dibutuhkan hal-hal spesifik agar bisa mempertahankan nilai gizi di dalam

makanan dan dibutuhkan pula agar kandungan tersebut tidak hilang, mudah dicerna

15

Page 20: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

DAFTAR PUSTAKA

http://gudang-laprak.blogspot.co.id/2014/06/praktikum-biologi-uji-makanan.html

http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan-bahan-

makanan/

16

Page 21: Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan

LAMPIRAN

Dokumentasi Praktikum

17