I. Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia II. Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014 III. Selesai Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014 IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi V. Tinjauan Pustaka : Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat. Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia
II. Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014
III. Selesai Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014
IV. Tujuan Percobaan :
Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi
V. Tinjauan Pustaka :
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang
mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi
proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa
baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara
untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.
Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari
satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya
terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi
kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat.
Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan
terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi
berkarat.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur
molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk
molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih
molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.
Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Reaksi kimia mertupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal
yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya
dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan
satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan
kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat
diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam
sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan.
Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim
membentuklintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang
biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
Reaksi kimia merupakan proses hasil konversi senyawa kimia.
Senyawa yang awalnya terlibat dengan reaksi kimia disebut bahan reaksi.
Bahan reaksi kimia umumnya dicirikan melalui perubahan kimia, dan
menghasilkan satu atau lebih hasil yang secara umum berbeda dari bahan
reaksi. Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan elektron
dalam membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep
umum untuk reaksi kimia, dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan
untuk transisi partikel keunsuran, begitu juga reaksi nuklir.
Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH
dari produk (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi
kimia selain dengan pencampuran senyawa kita juga dapat menambahkan
suatu indikator. Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbeda-beda
sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen.Indikator umumnya merupakan
suatu asam atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang
sangat encer. Beberapa macam indikator dapat dicampur bersama untuk
memperoleh apa yang disebut indikator “universal” dan dengan indikator
ini pH kira-kira dari larutan dapat ditentukan dengan hanya sau uji tunggal.
IndikatorWarna dalam
larutan asam
Warna dalam larutan
basaJangka pH
(Asam) biru
kresil
brilian
Jingga-merah Biru 0,0 – 1,0
(Asam) α-
naftol
benzein
Tak berwarna Kuning 0,0 - 0,8
Ungu metil Kuning Hijau-Biru 0,0 – 1,8
(Asam)
merah
kresol
Merah Kuning 1,2 – 2,8
(Asam) biru
timolMerah Kuning 1,2 – 2,8
Ungu meta
kresolMerah Kuning 1,2 – 2,8
Biru
bromofenolKuning Biru 2,8 – 4,6
Jingga metil Merah Kuning 3,1 – 4,4
Merah
kongoLembayung Merah 3,0 – 5,0
Hijau
bromo
kresol
Kuning Biru 3,8 – 5,4
Merah metil Merah Kuning 4,2 – 6,3
Merah
kloro-fenolKuning Merah 4,8 – 6,4
(Litmus)
azolitminMerah Biru 5,0 – 8,0
Biru
bromotimolKuning Biru 6,0 – 7,6
Ungu fenol Kuning Lembayung 7,0 – 8,6
(Basa) biru
timolKuning Merah 7,2 – 8,8
α-Naftol-
ftaleinKuning Biru 7,3 – 8,7
(Basa) biru
timolKuning Biru 8,0 – 9,6
(Basa) α-
Naftol-
Kuning Hijau-Biru 8,2 – 10,0
benzein
Fenolftalein Tak Berwarna Merah 8,3 – 10,0
Timolftalein Tak Berwarna Biru 9,3 – 10,5
(Basa) biru
kresil
brilian
Biru Kuning 10,8 – 12,0
Ciri-ciri reaksi kimia:
1. Perubahan warna
Merupakan salah satu petunjuk telah terbentuknya zat baru.
2. Perubahan suhu
Reaksi kimia umumnya disertai dengan pelepasan atau penyerapan
energi. Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor,
cahaya, atau listrik. Reaksi yang melepaskan kalor disebut reaksi
eksoterm, sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
3. Pembentukan endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padatan dan
terpisah dari larutannya. Padatan ini disebut dengan endapan
(presipitat).
4. Pembentukan gas
Salah satu petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah dengan
dihasilkannya produk yang berwujud gas. Adanya gas yang terbentuk
ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang
direaksikan. Adanya gas juga dapat diketahui dari adanya bau yang
khas, seperti gas asam sulfida dan amoniak.
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
- Ditambah 1 tetes indikator
universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 1 tetes
indikator universal
- Amati perubahan warna
VI. Cara Kerja :
1. 20 tetes HCl 0,05 M
Hasil
20 tetes CH3COOH 0,05 M
Hasil
20 tetes NaOH 0,05 M
20 tetes NaOH 0,05 M
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 5 tetes
NH4OH
- Ditambah terus
menerus sampai
terjadi perubahan
-
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambah 5 tetes
NaOH 0,5 M
- Ditambah terus
menerus sampai
terjadi perubahan
2.
3.
- Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 2 Ml NaOH 0,5 M
- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir
- Ujung pipa ditutup dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air.
- Amati perubahannya
-
3 ml (NH4)2SO4 0,5 M
Hasil
20 tetes ZnSO4 0,05 M
Hasil
20 tetes ZnSO4 0,05 M
Hasil
Hasil
4.
- Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 2 Ml HCl 0,5 M
- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir
- Ujung pipa dimasukkan ke tabung reaksi yang diisi Ba(OH)2 0,2 m
- Amati perubahannya
20 tetes BaCl2 0,1 M
20 tetes BaCl2 0,1 M
20 tetes BaCl2 0,1
M
- dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah 1 ml K2CrO4 0,1 M
- Amati perubahannya
Hasil Hasil
Hasil
Dibandingkan
0,2 gram serbuk CaCO3
Hasil
-Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambahkan 1 Ml K2Cr2O7 0,1 M
- Amati perubahannya
Dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambahkan 1ml K2CrO4 0,1 M & 1 ml HCl 0,5 M
- Amati perubahannya
Hasil
VII. Hasil Pengamatan
No
Perco
baan
Percobaan Sebelum Sesudah
1. 20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes
indikator universal
HCl tidak
berwarna
Merah (+ )
20 tetes NaOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
NaOH tidak
berwarna
Ungu
20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes
indikator universal dicampur
dengan 20 tetes NaOH 0,05 M
+ 1 tetes indikator universal
Hijau
20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
CH3COOH
tidak berwarna
Merah (-)
20 tetes NaOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
NaOH tidak
berwarna
Ungu
20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1
tetes indikator universal
dicampur dengan 20 tetes
NaOH 0,05 M + 1 tetes
indikator universal
Ungu
2. 20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NaOH
ZnSO4 tidak
berwarna
(jernih)
NaOH tidak
berwarna
(jernih)
Putih keruh dan
terbentuk
endapan (+ +)
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 170
tetes NaOH
Adanya
endapan (++)
Endapan larut
kembali sehingga
larutan kembali
menjadi jernih
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NH4OH
ZnSO4 tidak
berwarna
(jernih)
NH4OH tidak
berwarna
(jernih)
Putih keruh,
endapan (+ )
20 tetes ZnSO4 0,1 M + 118
tetes NH4OH
Adanya
endapan (+)
Endapan larut
kembali sehingga
larutan kembali
menjadi jernih
3. 3 mL (NH4)2SO4 0,5 M + 2
mL NaOH
(NH4)2SO4
tidak berwarna
NaOH tidak
berwarna
Kertas lakmus
merah
Terdapat gas NH3
Kertas Lakmus
merah berubah
menjadi biru
0,2 gram serbuk CaCO3 + 3
mL HCl 0,5 M segera
ditutup dan ujung pipa
dimasukkan ke dalam
Ba(OH)2 0,2 M
HCl tidak
berwarna
Ba(OH)2 tidak
berwarna
Terbentuk
gelembung gas
berupa CO2
Ba(OH)2 : keruh
4. 20 tetes BaCl2 0,1 M +
K2CrO4 0,1 M
BaCl2 tidak
berwarna
K2CrO4
berwarna
kuning
Kuning (+) dan
terbentuk
endapan (++)
20 tetes BaCl2 0,1 M +
K2Cr2O7 0,1 M
K2Cr2O7 :
orange
Kuning (++) dan
terbentuk
endapan (+)
20 tetes BaCl2 0,1 M + 1 ml
K2CrO4 0,1 M + 1 mL HCl 0,5
M
BaCl2 tidak
berwarna
K2CrO4
berwarna
kuning
HCl : jernih,
tidak berwarna
BaCl2 ketika
dicampur dengan
K2CrO4 berwarna
kuning (+) ,
setelah ditambah
dengan 1 ml HCl
warnanya
berubah menjadi
kuning (++). Dan
terbentuk
endapan (++)
VIII. Analisis Data
1. Percobaan asam dengan basa
Pada percobaan pertama, 20 tetes larutan HCl 0,05 M dimasukkan
ke dalam tabung reaksi (1) kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator
universal menghasilkan warna merah (+) dan berdasarkan perhitungan
diperoleh pH 1.31. Pada tabung reaksi (3), 20 tetes NaOH 0,05 M
ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna ungu
dan berdasarkan perhitungan pH 12,69 karena NaOH merupakan basa
kuat.
Selanjutnya tabung reaksi (1) dengan (3) dicampur dan
menghasilkan warna hijau dan diperoleh pH 7 atau bersifat netral.
Reaksi antara HCl dengan NaOH adalah :
HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)
Pada tabung reaksi (2) dimasukkan 20 tetes larutan CH3COOH,
kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator universal dan
menghasilkan warna merah (-) dan berdasakan perhitungan diperoleh
pH sebesar 3,16. Selanjutnya pada tabung reaksi (4) dimasukkan 20
tetes larutan NaOH yang ditambah 1 tetes indikator universal dan
menghasilkan warna ungu dan berdasarkan perhitungan pH 12,69
karena NaOH merupakan basa kuat.
Kemudian tabung reaksi (2) dicampur dengan tabung reaksi (4)
dan menghasilkan warna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa campuran
antara larutan CH3COOH dengan larutan NaOH bersifat basa dengan
menghasilkan perhitungan pH sebesar 8,69.
Reaksi antara CH3COOH dengan NaOH adalah :
CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)
2. Percobaan reaksi pembentukan senyawa kompleks
Kami membandingkan perbedaan terbentuknya endapan yang terjadi
ketika larutan ZnSO4 ditambah dengan NaOH atau NH4OH.
a. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan 5 tetes NaOH menghasilkan larutan
keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk
endapan (++). Selanjutnya ditambah NaOH terus menerus sampai
larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).
Penambahan NaOH tersebut sebanyak 170 tetes
Reaksi antara ZnSO4 dengan NaOH :
ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)
b. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan 5 tetes NH4OH menghasilkan larutan
keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk
endapan (+). Selanjutnya ditambah NH4OH terus menerus sampai
larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).
Penambahan NH4OH tersebut sebanyak 118 tetes.
Reaksi antara ZnSO4 dengan NH4OH :
ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)
c. Perbandingan antara 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes
NaOH dengan 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes
NH4OH menghasilkan endapan lebih banyak dan lebih keruh saat
ditambahi NaOH. Terbukti dibutuhkan 170 tetes NaOH untuk
menjernihkan larutan tersebut kembali, sedangkan NH4OH
dibutuhkan lebih sedikit yaitu 118 tetes.
3. Reaksi pembentukan gas
Pada percobaan unruk membuktikan bahwa reaksi kimia dapat
dilihat dengan ada atau tidaknya gelembung gas, kami melakukan 2
macam percobaan. Untuk percobaan pertama, dengan menggunakan
larutan (NH4)2SO4 0,5 M sebanyak 3 mL dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian ditambah dengan larutan NaOH 0,5 M sebanyak 2
mL, menghasilkan gas NH3, ini ditandai berubahnya warna kertas