Top Banner
MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN KIARAPAYUNG ( Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri Kiarapayung Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat ) Disusun Oleh : Dra. RITA ROSITA FADILLAH
70

LAPORAN PTK

Jul 04, 2015

Download

Documents

hendrarockers
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PTK

MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN

KIARAPAYUNG

( Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri Kiarapayung Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat )

Disusun Oleh :

Dra. RITA ROSITA FADILLAH

SEKOLAH DASAR NEGERI KIARAPAYUNG

KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

2009

Page 2: LAPORAN PTK

ABSTRAK

MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN KIARAPAYUNG

(Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri Kiarapayung Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat )

Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menciptakan proses pembelajaran yang bermutu, berkualitas dan menyenangkan. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui seberapa besar dampak peningkatan minat siswa terhadap penggunaan media gambar yang diinterprestasikan menjadi sebuah karangan Meningkatkan kemampuan minat siswa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : aktivitas siswa, aktivitas guru dan efektivitas proses pembelajaran, dan nilai hasil prestasi siswa . Teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data observasi, dan tes hasil belajar siswa. Perolehan data baik aktivitas siswa maupun nilai hasil belajar sisiwa pada siklus I dan II dalam penelitian tindakan kelas dapat ditafsirkan sebagai berikut ; (1) Minat dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan sangat baik. (2) Media Gambar sangat membantu siswa dalam meningkatkan imajinasi sehingga mampu membuat kalimat sederhana yang menjadi kerangka karangan dan kemudian dikembangkan lagi. (3) Siswa mampu menginterprestasikan kalimat sederhana dengan cara mengkaitkan gambar seri yang diamatinya. (4) Siswa mampu mengkomunikasikan tulisannya berdasarkan hasil pengamatan kepada temannya maupun kepada guru. (5) Proses pembelajaran lebih variatif sehingga anak menjadi kreatif, aktif dan menyenangkan. (6) Pembelajaran lebih efektif, karena terfokus pada media gambar. (7) Pembelajaran akan kondusif, karena perhatian siswa tertuju pada media gambar yang telah disediakan. (8) Guru mudah untuk mengevaluasi hasil kegiatan anak terutama pada aspek minat dan kemampuan siswa. (9) Dapat dijadikan tolak ukur pada pembelajaran berikutnya.

Kata Kunci : Kemampuan, Minat dan Media Gambar

Page 3: LAPORAN PTK

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Alloh SWT, yang telah memberikan kemudahan sehingga

penulis dapat menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan lancer. Penelitian

Tindakan Kelas ini berjudul : “ Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam

Menulis Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kiarapayung

Kecamatan Ngamprah Kabupaten Banfung Barat .”

Pemilihan judul PTK tersebut didasari oleh penulis sebagai upaya untuk

meningkatkan kwalitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Guru yang

professional harus mampu dalam menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa

dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan.

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mengetahui

perkembangan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi

masalah dan analisis refleksi pada pembelajaran sebelumnya, sehingga diharapkan dari

kegiatan tersebut dapat diketahui permasalahannya dan dapat ditindaklanjuti untuk

perbaikan pembelajaran berikutnya.

Dengan selesainya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Muslihuddin, M.Pd, sebagai pembimbing dalam memberikan arahan

dalam menyelesaikan laporan ini.

2. Guru-guru SDN Kiarapayung yang telah membantu dalam pelaksanaan dan

pelaporan PTK.

Semoga Alloh SWT membalas segala amal kebaikannya. Amin

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa dalam pelaporan PTK

ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat

penulis harapkan dalam rangka perbaikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat

bermanfaat . Amin

Penulis

Page 4: LAPORAN PTK

BAB I 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Proses pembelajaran yang bermutu dan berkwalitas tergantung pada guru

yang mampu dan dapat mengaktifkan siswanya dalam proses belajar Dimana

siswa diberi kesempatan untuk mencoba, mengalami dan dapat melaksanakan

atau mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya untuk memperoleh hasil yang

lebih baik. H.G. Tarigan mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa memiliki

empat komponen, yaitu : keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca dan keterampilan menulis ( H.G. Tarigan : 1968 : 1 )

Keempat keterampilan berbahasa di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu

bergantung kepada ketiga keterampilan yang lainnya. Contohnya seseorang

trampil menulis karena mampu membaca ,menyimak dan berbicara. Untuk itu

dapat disimpulkan bahwa pengajaran Bahasa Indonesia dalam aspek menulis

merupakan salah satu komponen yang dapat menentukan dan mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Kenyataan di lapangan sebagian besar siswa masih kurang memiliki

kemampuan dalam menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat dituliskan pada

sebuah karangan. Salah satu alternative untuk memecahkan masalah siswa

tersebut adalah dilakukan kegiatan menulis karangan dengan mempergunakan

media gambar. Melalui kegiatan ini siswa dilatih untuk mengekpresikan perasaan

dan pikirannya sehingga dapat mengungkapkan ide-ide dan gagasan dalam bentuk

Page 5: LAPORAN PTK

menulis karangan. Disamping itu siswa dilatih menulis karangan dengan ejaan

yang benar sesuai dengan tema gambar. Secara bertahap siswa dapat berekspresi

mulai dari penetapan paragraph pada gambar seri yang tepat, kemudian dapat

mengembangkan pokok pikiran melalui membuat kalimat sederhana sampai pada

peulisan karangan yang diharapkan.

Dari hasil prestasi rata-rata siswa dari sejumlah 33 siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di semester satu tahun pelajaran 2010-2011 mencapai

64,50 sedangkan Kriteria Ketuntasam Minimal sebesar 66,50, dengan kata lain

belum mencapai target yang diharapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam

menulis karangan, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia dengan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “

Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Melalui

Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kiarapayung” Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah Penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses pembelajaran, yaitu

pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar. Model pembelajaran yang

dipergunakan adalah menggunakan media gambar ,sehingga siswa dapat

mengurutkan kejadian – kejadian yang sesuai dalam gambar.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut : 2

Page 6: LAPORAN PTK

1. Apakah media gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa

dalam menulis karangan ?

2. Bagaimana proses kemampuan minat siswa dalam menulis karangan sebelum

dan sesudah menggunakan media gambar ?

3. Seberapa besar penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan

minat siswa dalam menulis karangan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan melalui media gambar.

2. Menganalisis apakah media gambar dapat diterima siswa sebagai kemudahan

dalam menulis karangan.

3. Mengukur seberapa besar penggunaan media gambar dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis karangan.

D. Manfaat Penelitian

Melalui hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan bermanfaat bagi guru, untuk

menambah wawasan profesionalisme guru dalam memecahkan pembelajaran

pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada aspek menulis karangan

dengan menggunakan media gambar.

Manfaat penelitian ini diharapkan :

3

Page 7: LAPORAN PTK

1. Bagi Siswa :

a. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar menulis karangan dengan

menggunakan media gambar.

b. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, kritis dan komunikatif dalam

menulis sesuai dengan ejaan yang benar.

c. Siswa aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi Guru :

a. Mengetahui media yang sesuai dalam proses belajar mengajar dan dapat

mengembangkan penggunaan media gambar secara variatif.

b. Meningkatkan kwalitas pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

menulis karangan.

c. Memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

3. Bagi Sekolah :

a. Termonivasi untuk menyediakan media gambar yang sesuai, sehingga

dapat menumbuhkan minat siswa belajar.

b. Meningkatkan prestasi sekolah

c. Meningkatkan kompetensi lulusan dan kinerja guru pada pelajaran Bahasa

Indonesia di sekolah.

4. Bagi Dinas :

a. Meningkatkan prestasi pendidikan di kecamatan Ngamprah Kabupaten

Bandung Barat.

b. Meningkatkan profesionalisme guru-guru yang ada di kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

4

Page 8: LAPORAN PTK

E. Hipotesis

Dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat dan kemampuan

menulis karangan, maka siswa kelas III SD Negeri Kiarapayung kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dalam menulis karangan ada peningkatan

yang signifikan.

5

Page 9: LAPORAN PTK

BAB II 6

KAJIAN TEORI

A. Media Gambar

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang secara harfiah

berarti “Perantara”atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar

sumber pesan dengan penerima pesan. Schramm (1977) mengemukakan

bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara Briggs (1977)

berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,film,video dsb.

Menurut National Education Associaton (1969) Media pembelajaran

adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang

dengar,termasuk teknologi perangkat keras.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yag dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran,perasaan, dan kemauan pesera didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual

kedalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori

Piaget (Mohamad Surya : 2004 ) usia anak 6 – 12 tahun perkembangan

kecerdasannya pada peringkat operasional konkrit ( concrete

operational )anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal

konkrit secara logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada

Page 10: LAPORAN PTK

pada tahap operasional konkrit, ini menunjukkan bahwa anak sangat

menyukai benda yang nyata, disamping itu anak memiliki daya fantasi yang

sangat tinggi.

Berdasarkan gambaran di atas ,agar lebih menarik dan dapat

menimbulkan motivasi anak terhadap pembelajaran menulis karangan

diperlukan media yang tepat dan dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif

pada siswa. Dengan gambar anak dapat terbantu menuangkan gagasan

serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan member inspirasi

dan panduan tentang apa dan bagaimana yang harus ditulis. Gambar juga

dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat mempermudah

dan memperjelas bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada.

2. Tujuan Media

Tujuan media pembelajaran adalah dapat menyalurkan suatu pesan,

merangsang fikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik dan

mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

3. Jenis – jenis Media

Adapun jenis media belajar ,diantaranya :

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun dan komik.

2. Media Audial ; radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan

sejenisnya.

3. Projected still media : Slide. Over heard projector (OHP), in focus dan

sejenisnya.

7

Page 11: LAPORAN PTK

4. Projected motion media : film, televise, video (VCD. DVD, VTR),

computer dan sejenisnya

( Akhmad Sudrajat : 2008)

4. Fungsi Media Gambar.

Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang

mampumempengaruhi keadaan, iklim kelas dan lingkungan belajar

yang efektif. Media gambar tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu

pengajaran saja, tetapi fungsi-fungsi tertentu yang terkandung dalam

gambar. Menurut (Hidayat, dan Rahmina :2003) mengemukakan fungsi

dari media gambar adalah :

a. Sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif.

b. Sebagai bagian integral dalam keseluruhan situasi belajar sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar.

c. Sebagai pelengkap suatu proses pembelajaran untuk menarik

perhatian siswa.

d. Untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa mudah

paham dalam menerima materi.

e. Untuk meningkatkan hasil belajar dan mutu belajar.

Lebih jelasnya gambar berseri dapat menimbulkan daya tarik pada diri

siswa, mempermudah pengertian dan memperjelas bagian-bagian yang

penting yang akan ditulis, dapat merangsang ide, gagasan siswa

kedalam bahasa tulis yang akan diekspresikan menjadi sebuah

karangan.

Page 12: LAPORAN PTK

5. Keuntungan dan Kelemahan Media Gambar 9

Keuntungan dari media gambar diantaranya adalah :

a. Dapat menerjemahkan ide /gagasan yang sifatnya abstrak

menjadi lebih realistic.

b. Banyak tersedia dalam buku-buku ( termasuk buku teks),

majalah, surat kabar, kelender, dsb.

c. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peraturan

lain.

d. Tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya

untuk pengadaannya.

e. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan

semua mata pelajaran/disiplin ilmu.

Kelemahan dari Media Gambar :

a. Terkadang ukuran gambar-gambar terlalu kecil jika

digunakan pada suatu kelas yang memiliki banyak siswa.

b. Gambar fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak

bias menimbulkan kesan gerak.

( Yeyen Patoni : 2010 )

6. Media Gambar sebagai Alat Pembelajaran Menulis Karangan

Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke

dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori Piaget

( Mohamad Surya, 2004 ) usia anak 6 – 12 tahun perkembangan

kecerdasannya pada peringkat operasional konkrit ( concrete operational )

Page 13: LAPORAN PTK

anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkrit secara

logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap

operasional konkret, ini menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda

yang nyata. Disamping itu anak juga memiliki daya fantasi yang sangat

tinggi.

Berdasarkan gambaran di atas, agar lebih menarik dan

menimbulkan motivasi anak terhadap pembelajaran menulis karangan

diperlukan media yang tepat dan dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif

pada siswa. Dengan gambar anak dapat terbantu menuangkan gagasan

serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan member inspirasi dan

panduan tentang apa dan bagaimana yang harus dutulus. Gambar juga

dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga mempermudah dan

memperjelas bagian-bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada.

Banyak batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media.

Association Of Education and Cammunication Technology / AECT di Amerika

misalnya memberikan batasan bahwa media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne

(1970 ) dan Briggs (1970) yang dikutip oleh Sadiman (1986) masing-masing

menjelaskan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, juga media

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar.

10

Page 14: LAPORAN PTK

Adapun batasan yeng telah dijelaskan di atas terdapat persamaan

yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses dimana

interaksi guru dan siswa secara bersama-sama menciptakan lingkungan

yang baik sehingga tercipta kegiatan belajar yang berdaya guna.

Hamalik (1994) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

B. Menulis Karangan.

1. Pengertian Menulis

Menulis adalah identik dengan mengarang atau membuat tulisan

berdasarkan pada ide atau gagasan. Menulis dalam arti yang sempit yaitu

membuat angka atau huruf yang ditulis pada kertas atau media lain.

Menurut Sa adah (2003) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis

gagasan, ide, pendapat, pikiran atau perasaan melalui bahasa. Batasan

menulis yang dikemukakan oleh Nurjiyantoro ( 1995 ) adalah menulis

sebagai aktivitas produktif dan aktivitas pengungkapan bahasa. Secara

umum bahwa menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui

media bahasa. 11

Page 15: LAPORAN PTK

12

Dari pendapat di atas ,dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi

secara tidak langsung antara penulis dan pembaca dalam beragam bahasa

tertulis.

2. Manfaat Menulis

Kegiatan menulis yang dilakukan bagi seseorang penulis mempunyai

manfaat ,sebagai berikut :

a. Agar tidak lupa terhadap apa yang telah diperolehnya.

b. Dapat mencatat renungan-renungan.

c. Dapat mencatat pikiran-pikiran yang terpenting.

d. Dapat mencatat ide dan gagasan-gagasan.

Menurut Akhadiah ( 1992 ) manfaat menulis adalah :

a. Dapat mengenali kemampuan dan potensi kita dalam memahami suatu

topic.

b. Dapat mengembangkan berbagai gagasan.

c. Dapat lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi

sehubungan dengan topik yang kita tulis tersebut.

d. Menulis berarti mengkomunikasikan gagasan secara sistematis serta

mengungkapkan secara tersurat.

e. Melalui kegiatan menulis kita dapat menilai diri secara objektif.

13

Page 16: LAPORAN PTK

f. Melalui kegiatan menulis kita dapat memecahkan permasalahan

dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang kongkret.

g. Kegiatan menulis dapat menolong kita dalam belajar lebih aktif, dan

kita dapat menjadi penemu dan pemecah masalah.

h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir dan

berbahasa secara tertib.

3. Tujuan Menulis

Menurut Mansoer Pateda ( Maliati,2005 : 35 ) bahwa seseorang

menulis didorong oleh beberapa factor, yaitu keharusan, promosi,

kemanusiaan, mengharapkan sesuatu, pengembangan ilmu, kesusastraan,

mengadu domba dan pemberitahuan, sehingga dapat menumbuhkan

keinginan yang diwarnai dengan tujuan.

Sabarti Akhadiyah ,mengungkapkan tujuan menulis adalah :

a. Mengenali kemampuan dan potensi diri sehingga dapat mengetahui

sejauh mana pengetahuan kita terhadap suatu topic.

b. Menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan

informasi yang kita tulis.

c. Menulis diri kita secara objektif.

d. Memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisisnya secara

tersurat dalam konteks yang konkret.

e. Mendorong kita belajar lebih aktif, kita menjadi penemu dan pemecah

masalah.

f. Membiasakan kita berfikir dan berbahasa secara tertib.

14

Page 17: LAPORAN PTK

Dari pendapat di atas, penulis simpulkan pada dasarnya

mempunyai tujuan yang sama ,yaitu untuk mengungkapkan sesuatu

yang berkaitan dengan kompetensi personal dan social, untuk

keperluan komunikasi.

4. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis.

Para ahli berpendapat bahwa factor yang mendorong kemampuan

menulis adalah :

a. Kemampuan mendapatkan tema karangan yang akan dikembangkan

menjadi isi karangan.

b. Kemampuan mengembangkan tema menjadi kerangka atau sistematik

isi karangan.

c. Kemampuan mengembangkan kerangka menjadi suatu karangan yang

lengkap.

d. Kemampuan bidang ketatabahasaan.

e. Kemampuan bidang gaya bahasa yang meliputi diksi, memilih kalimat

efektif,sugestif dan menarik.

f. Kemampuan dalam bidang arti kata.

g. Kemampuan dalam bidang kosakata

h. Kemampuan dalam bidang ejaan dan pungtuasif.

15

Page 18: LAPORAN PTK

5. Menulis Karangan

Menulis karangan merupakan salah satu keterampilan berbahasa

dalam aspek menulis. Karangan dalam bentuk tulisan sehingga pesan yang

disampaikan dalam tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.

Menulis karangan dengan ejaan yang benar merupakan

keterampilan berbahasa yang masih dianggap sulit bagi siswa kelas III

Sekolah Dasar. Ada beberapa langkah untuk memotivasi minat dan

kemampuan siswa yaitu dengan media gambar seri. Seingga siswa akan

akan terangsang untuk menemukan tema atau topic karangan tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh ( Juanda : 1996 ) Langkah-langkah yang

dilakukan oleh siswa agar tidak menemui kesulitan dalam mengarang

cerita, antara lain : 1) mencari topic, 2) menentukan tujuan, 3) kepada

siapa karangan itu ditujukan, dan 4) mewujudkan karangan diatas kertas.

Agar siswa terampil dalam menulis karangan perlu dibekali teknik-

teknik dalam mengarang. Menurut Maecus ( 1984 ) ada beberapa teknik

mengarang diantaranya :

a. Memilih tema.

b. Menngembangkan tokoh dan wataknya.

c. Plot atau kerangka karangan.

d. Sudut pandang ( point of view )

e. Jumlah halaman dan pembagian bab

f. Memilih judul

g. Permulaan yang baik dalam menulis karangan.

16

Page 19: LAPORAN PTK

Menurut Alwi ( 1996 ;30 ) Mengutip pendapat dari Sumarno ( 1988 )

Ada tiga komponen yang tergabung dalam pembuatan menulis.

1. Penguasaan bahasa tulis, akan berfungsi sebagai media tulisan

meliputi kosakata,struktur kalimat,paragraph, ejaan,pragmatig dan

sebagainya.

2. Penguasaan isi karangan dengan topic yang akan ditulis.

3. Penguasaan tentang jenis-jenis ejaan tulisan, yaitu sebagaimana

merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga

membentuk sebuah komposisi yang diinginkan seperti essei, artikel,

cerpen ,makalah, dan sebagainya.

David Numan ( 1991:86-90) menawarkan suatu konsep

Pengembangan keterampilan menulis yang meliputi :

1. Perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Menulis sebagai suatu proses dan menulis sebagai suatu produk.

3. Struktur generic menulis wacana.

4. Perbedaan antara menulis terampil dan penulis yang tidak terampil.

5. Penerapan keterampilan menulis dalam proses pembelajaran.

17

Page 20: LAPORAN PTK

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Deskriptif

Analitik , yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan,

mengolah, menganalisa, menyimpulkan dan menafsirkan data sehingga memperoleh

gambaran yang sistematis.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kiarapayung Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah kelas III dengan

jumlah siswa sebanyak 30 orang. Kelas tersebut dipakai sebagai subjek penelitian

karena rata-rata hasil uji kompetensi siswa yang mencapai KKM hanya 43,33% dan

hasil belajarnya masih belum memuaskan. Oleh karena itu memerlukan penanganan

yang segera.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2009-2010.

Waktu yang diperlukan untuk pembelajaran materi Menulis Karangan adalah 8 jam

pelajaran. Dalam satu minggu 4 jam pelajaran, setiap jam berlangsung tatap muka

selama 35 menit.

18

Page 21: LAPORAN PTK

C. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis, digunakan instrumen

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Tes Uji Kompetensi

Tes uji kompetensi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar

siswa yang dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung yaitu dengan

menggunakan media gambar. Tes berupa pemberian tugas menulis karangan

sederhana.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi disusun untuk memperoleh gambaran secara langsung

tentang pelaksanaan media gambar di kelas III. Observasi tindakan dilakukan oleh

guru lain yang bertindak sebagai observer. Lembar observasi disusun untuk

mengamati peneliti dalam melaksanakan tindakan kelas, kondisi kelas dan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan empat tahapan sesuai

dengan model John Elliot (Muslihuddin, 2010:72) yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan dapat dilihat

pada gambar 3.1 berikut.

19

Page 22: LAPORAN PTK

Gambar 1Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan Model John Elliot

Secara garis besar tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas dijabarkan

sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan atau

perubahan yang akan dilakukan dengan tahapannya sebagai berikut:

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Menulis Karangan

dengan media gambar dan alat evaluasi yang diperlukan.

Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran

berlangsung

Menyiapkan media gambar

Menyiapkan format pengamatan untuk melihat proses pembelajaran dan

aktivitas siswa. 20

Page 23: LAPORAN PTK

2. Pelaksanaan Tindakan (Action) 21

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan. Adapun

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

Guru memotivasi siswa dengan pertanyaan yang mengarah kepada menulis

karangan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai Menulis Karangan dengan

Media Gambar

Siswa menyusun dan menulis karangan

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dibahas.

3. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-aspek yang

diamati adalah sebagai berikut:

Adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Adanya kerjasama antara siswa dalam menjalankan tugas.

Adanya Tanya jawab dan keikutsertaan seluruh siswa dalam melaksanakan

tugas.

Penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.

4. Refleksi (Reflection)

Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan secara

menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai pengamatan.

Jika terjadi permasalahan akan direfleksi sehingga pada pertemuan selanjutnya

permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian tahap kegiatan terus berulang

Page 24: LAPORAN PTK

sehingga membentuk siklus yang satu ke siklus dua dan seterusnya sampai suatu

permasalahan dianggap selesai.

E. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengolah data yang terkumpul seperti:

a. Data aktifitas siswa sewaktu proses pembelajaran berlangsung yaitu dari lembar

observasi.

b. Data berupa nilai yang diperoleh dari hasil uji kompetensi

c. Data lembar observasi pengamat.

2. Menyeleksi data:

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat diolah

atau tidak.

3. Mengklarifikasikan dan mentabulasikan data

Langkah klarifikasi data dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan

alternatif jawaban yang tertera dalam kuesioner. Sedangkan langkah

mentabulasikan data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah

frekuensi dan kecenderungannya dalam kuesioner.

4. Menghitung Persentase

Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternatif

jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa.

5. Menyimpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis.

22

Page 25: LAPORAN PTK

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif yang

berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Setelah data terkumpul

dan diperiksa, apabila memenuhi persyaratan maka data tersebut ditabulasikan dalam

tabel yang telah siap untuk pengolahan. Setelah itu dicek kebenarannya kemudian

dihitung persentasenya.

23

Page 26: LAPORAN PTK

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada bab ini akan menyajikan hasil analisis data yang telah diperoleh

Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal

di kelas tentang prestasi pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan. Hasil

observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia terutama dalam menulis karangan masih tergolong rendah dan guru

masih belum optimal memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut,

maka diputuskanlah untuk menggunakan media gambar dalam materi menulis

karangan pada siswa kelas IIi SD Negeri Kiarapayung Kecamatan Ngamprah

Kabupaten Bandung Barat.

Pembelajaran dimulai dengan mengadakan tugas awal di kelas III untuk

mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan. Nilai tugas awal

dijadikan acuan untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III setelah

menggunakan media gambar. Tugas awal tentang menulis karangan sederhana.

Perolehan nilai tugas awal ini akan dijadikan acuan untuk mengetahui peningkatan

hasil kemampuan siswa setelah menggunakan media gambar. Berikut disajikan

data hasil belajar siswa pada prasiklus.

24

Page 27: LAPORAN PTK

Tabel 4.1 25Data Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Erwin 55 Belum Tuntas

2 Ani Rohaeni 50 Belum Tuntas

3 Abdul Rozak 70 Tuntas

4 Adi Setiawan 65 Tuntas

5 Ahmadani 60 Belum Tuntas

6 Ajeng Cahyati 50 Belum Tuntas

7 Anisa Dinda 60 Belum Tuntas

8 Asep Supriadi 60 Belum Tuntas

9 Dede Stip 65 Tuntas

10 Deden Solihin 70 Tuntas

11 Desi Nurhayati 50 Belum Tuntas

12 Ficki Hamdani 75 Tuntas

13 Fitri Andriani 55 Belum Tuntas

14 Fitriyani 55 Belum Tuntas

15 Mely Susanti 55 Belum Tuntas

16 Moch. Rizal 50 Belum Tuntas

17 Nevi Setiawati 60 Belum Tuntas

18 Nenden S. N 60 Belum Tuntas

19 Nisa Nurjanah 55 Belum Tuntas

20 Nurjanah 60 Belum Tuntas

21 Panji. M. Pauji 70 Tuntas

22 Rianti Khoirunisa 60 Belum Tuntas

23 Rini Puspitasari 60 Belum Tuntas

24 Rosmasari 70 Tuntas

25 Siti Nuraisah 50 Belum Tuntas

Page 28: LAPORAN PTK

26 Taopik Abdul 70 Tuntas

27 Taupik Hidayatuloh 50 Belum Tuntas

28 Nopianti 55 Belum Tuntas

29 Neni Cahyani 55 Belum Tuntas

30 Nadia Komalasari 50 Belum Tuntas

Rata-Rata 59,00

Nilai Tertinggi 70

Nilai Terendah 50

Persentase Ketuntasan 26,66

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil kemampuan siswa

pada prasiklus tersaji pada grafik 4.1 berikut.

Page 29: LAPORAN PTK

26

27

Grafik 4.1Data Hasil Kemampuan Siswa Pada Prasiklus

Berdasarkan tabel dan grafik 4.1 terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata

59 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya diatas

KKM hanya 8 orang atau hanya 26,66% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal

ini memberikan gambaran bahwa hasil kemampuan siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia tentang menulis karangan masih tergolong rendah.

Page 30: LAPORAN PTK

1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti melakukan identifikasi

masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada

siklus I.

2) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan

digunakan pada tindakan di siklus I, peneliti kemudian membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada

penelitian.

4) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

5) Menyiapkan alat peraga media gambar.

6) Mengembangkan format evaluasi.

7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.

28

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu

sebagai berikut.

1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

Hari / Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2009

Page 31: LAPORAN PTK

a Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi

siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung

secara kondusif.

b Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan

disampaikan.

c. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang menulis

karangan..

d Guru menjelaskan cara menulis karangan dengan menggunakan media

gambar

e Siswa mengerjakan tugas menulis karangan sederhana dengan

memperhatikan media gambar yang di tempel di papan tulis.

f Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa dengan tanya jawab

secara klasikal untuk menarik kesimpulan tentang menulis karangan

yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan

untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah

disampaikan.

.

29

2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua

Hari / Tanggal : 11 Agustus 2009

Page 32: LAPORAN PTK

a Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi

siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung

secara kondusif.

b Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan

disampaikan.

c. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang cara

menulis karangan.

d. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar

e. Siswa menyelesaikan tugas tentang menulis karangan.

f. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa dengan tanya jawab

secara klasikal untuk menarik kesimpulan tentang menulis karangan

yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan

untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah

disampaikan.

c. Observasi

Dari hasil observasi siklus I, diperoleh kesimpulan bahwa dalam

melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis karangan dengan

menggunakan media gambar pada siklus I, guru dapat menerapkannya sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan.

30

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, guru di dalam

menyampaikan cara menulis karangan kurang jelas dan mengenai penulisan

Page 33: LAPORAN PTK

ejaannya tidak dijelaskan, sehingga masih ada siswa yang kurang paham dalam

penulisan ejaannya. Selain itu masih ada siswa yang kurang memperhatikan.

Data mengenai keaktifan siswa dapat diperoleh dengan menggunakan lembar

observasi seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal

bertanya, berdiskusi dengan teman maupun membenarkan kesalahan teman pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Data mengenai keaktifan siswa pada siklus I dapat

dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Data Mengenai Keaktifan Siswa Pada Siklus I

No NamaPerhatian Siswa

B C K

1 Erwin v

2 Ani Rohaeni v

3 Abdul Rozak v

4 Adi Setiawan V

5 Ahmadani v

6 Ajeng Cahyati v

7 Anisa Dinda v

8 Asep Supriadi V

9 Dede Stip v

10 Deden Solihin v

11 Desi Nurhayati v

12 Ficki Hamdani v

13 Fitri Andriani v

14 Fitriyani v

Page 34: LAPORAN PTK

15 Mely Susanti v

16 Moch. Rizal v

17 Nevi Setiawati v

18 Nenden S. N v

19 Nisa Nurjanah √

20 Nurjanah √

21 Panji. M. Pauji v

22 Rianti Khoirunisa v

23 Rini Puspitasari v

24 Rosmasari v

25 Siti Nuraisah v

26 Taopik Abdul v

27 Taupik Hidayatuloh v

28 Nopianti v

29 Neni Cahyani v

30 Nadia Komalasari v

Hasil data mengenai aktifitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada

siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3.

31

32

Tabel 4.3

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I

Page 35: LAPORAN PTK

No Aspek Yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang

1

Pendahuluan

a. Memotivasi siswa v

b. Apersepsi v

2

Kegiatan Inti

- Bahan bahan pembelajaran yang disajikan sesuai dengan yang direncanakan

v

- Kesesuaian alat peraga dengan materi

v

- Kemampuan mengoptimalkan alat peraga

v

- Antusiasme dalam menanggapi pertanyaan siswa

v

- Membantu meningkatkan proses pembelajaran siswa

v

- Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas latihan

v

- Mengamati proses belajar siswa v

-

3

Penutup

- Penilaian v

- Refleksi v

4 Pengelolaan waktu v

5 Penggunaan media pembelajaran v

6

Suasana kelas

a. Aktifitas guru v

b. Aktifitas siswa v

33

Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus I

dilakukan penilaian hasil karangan sehingga dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Page 36: LAPORAN PTK

Tabel 4.4

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama Siswa Siklus I Ketuntasan

1 Erwin 65 Tuntas

2 Ani Rohaeni 60 Belum Tuntas

3 Abdul Rozak 75 Tuntas

4 Adi Setiawan 70 Tuntas

5 Ahmadani 65 Tuntas

6 Ajeng Cahyati 60 Belum Tuntas

7 Anisa Dinda 65 Tuntas

8 Asep Supriadi 65 Tuntas

9 Dede Stip 70 Tuntas

10 Deden Solihin 75 Tuntas

11 Desi Nurhayati 60 Belum Tuntas

12 Ficki Hamdani 80 Tuntas

13 Fitri Andriani 65 Tuntas

14 Fitriyani 65 Belum Tuntas

15 Mely Susanti 70 Tuntas

16 Moch. Rizal 60 Belum Tuntas

17 Nevi Setiawati 75 Tuntas

18 Nenden S. N 65 Tuntas

19 Nisa Nurjanah 60 Belum Tuntas

20 Nurjanah 65 Tuntas

21 Panji. M. Pauji 80 Tuntas

22 Rianti Khoirunisa 70 Tuntas

23 Rini Puspitasari 70 Tuntas

Page 37: LAPORAN PTK

24 Rosmasari 75 Tuntas

25 Siti Nuraisah 60 Belum Tuntas

26 Taopik Abdul 75 Tuntas

27 Taupik Hidayatuloh 60 Belum Tuntas

28 Nopianti 65 Tuntas

29 Neni Cahyani 65 Tuntas

30 Nadia Komalasari 65 Tuntas

Rata-Rata 67,33

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 60

Persentase Ketuntasan 76,66

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus I

tersaji pada grafik 4.2 berikut.

34

Page 38: LAPORAN PTK

Grafik 4.2

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.2 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 66,33

dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM

ada 17 orang atau 56,67% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini

memberikan gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus ke

siklus I.

d. Refleksi

Berdasarkan analisis data di atas, masih terdapat kekurangan-kekurangan

pada siklus I. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain guru kurang memotivasi

siswa, guru terlalu cepat menjelaskan dan alat peraga media gambar yang digunakan

kurang menarik perhatian siswa. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut,

maka perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam KBM untuk siklus II. Perbaikan

Page 39: LAPORAN PTK

tersebut yaitu dengan cara memanfaatkan alat peraga media gambar yang menarik

sebagai media pembelajaran untuk lebih memotivasi siswa. Selain itu guru harus

lebih dapat mengkondisikan siswa, sehingga siswa benar-benar terlibat dalam KBM.

2. Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti melakukan identifikasi

masalah berdasarkan refleksi pada silus I dan merencanakan langkah-langkah

yang akan dilaksanakan pada siklus II.

2) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan

digunakan pada tindakan di siklus II, peneliti kemudian membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada

penelitian.

4) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

5) Menyiapkan alat peraga media gambar.

6) Mengembangkan format evaluasi.

7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.

e. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu

sebagai berikut.

1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

Hari / Tanggal : 23 Agustus 2008

Page 40: LAPORAN PTK

a) Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi

siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung

secara kondusif.

b) Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan

diajarkan.

c). Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang menganal

bagian-bagian utama tumbuhan.

d) Guru menjelaskan materi dengan alat peraga media gambar

e) Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

f) Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa melakukan diskusi

secara klasikal untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.

2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke dua

Hari / Tanggal : 30 Agustus 2008

a) Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi

siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung

secara kondusif.

b) Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan

diajarkan.

c). Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang kegunaan

bagian- bagian tumbuhan.

d) Guru menjelaskan materi dengan alat peraga media gambar

Page 41: LAPORAN PTK

e) Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

f) Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa melakukan diskusi

secara klasikal untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.

a. Observasi

Pada siklus II ini guru telah melakukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan

dalam KBM tersebut yaitu guru lebih memotivasi siswa, sehingga siswa lebih

bersemangat dalam mengikuti KBM. Dengan semangat yang lebih tinggi, maka

pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Selain memotivasi siswa, guru juga

memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas dan guru sudah memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

Data mengenai keaktifan siswa dapat diperoleh dengan menggunakan lembar

observasi, seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal

bertanya, mengomentari maupun menyampaikan pendapatnya. Data mengenai

keaktifan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Data Mengenai Keaktifan Siswa Pada Siklus II

No NamaPerhatian Siswa

B C K

1 Ahmad Sulaeman √

2 Anandico BBR √

3 Aprilianti √

Page 42: LAPORAN PTK

4 Astri Hardianti √

5 Bayu Setiawan √

6 Dadang Junaedi √

7 Dani Nuryono √

8 Fadel M. AZ √

9 Farhan MD √

10 Fuad Mahdi F √

11 Hafield H.L √

12 Herdiansyah √

13 Heri Heryana √

14 Jajat Mulyadi √

15 Jalgi Prameswari √

16 Jim Hawerd R.P √

17 Kartisa √

18 Malik A.A √

19 M. Saban Sabani √

20 Novia Sri Intan √

21 Pelangi TM √

22 Renaldi Insan R √

23 Rina Anggraeni √

24 Riri Mustika √

25 Rizal Nur R √

26 Salsabila K.P √

27 Salsya Putri M √

28 Samsu Haryadi √

29 Santika √

30 Sarah Nuraeni √

Page 43: LAPORAN PTK

Di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang

1

Pendahuluan

c. Memotivasi siswa √

d. Apersepsi √

2

Kegiatan Inti

- Bahan bahan pembelajaran yang disajikan sesuai dengan yang direncanakan

- Kesesuaian alat peraga dengan materi

- Kemampuan mengoptimalkan alat peraga

- Antusiasme dalam menanggapi pertanyaan siswa

- Membantu meningkatkan proses pembelajaran siswa

- Mengarahkan siswa untuk mengerjakan latihan soal

- Mengamati proses belajar siswa √

-

3

Penutup

- Penilaian √

- Refleksi √

4 Pengelolaan waktu √

5 Penggunaan media pembelajaran √

Page 44: LAPORAN PTK

6

Suasana kelas

c. Semangat guru √

d. Semangat siswa √

Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus II

dilakukan tes dengan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Siklus II Ketuntasan

1 Ahmad Sulaeman 80 Tuntas

2 Anandico BBR 80 Tuntas

3 Aprilianti 80 Tuntas

4 Astri Hardianti 75 Tuntas

5 Bayu Setiawan 80 Tuntas

6 Dadang Junaedi 70 Tuntas

7 Dani Nuryono 75 Tuntas

8 Fadel M. AZ 70 Tuntas

9 Farhan MD 90 Tuntas

10 Fuad Mahdi F 80 Tuntas

11 Hafield H.L 70 Tuntas

12 Herdiansyah 95 Tuntas

13 Heri Heryana 80 Tuntas

14 Jajat Mulyadi 70 Tuntas

15 Jalgi Prameswari 70 Tuntas

16 Jim Hawerd R.P 70 Tuntas

Page 45: LAPORAN PTK

17 Kartisa 85 Tuntas

18 Malik A.A 70 Tuntas

19 M. Saban Sabani 70 Tuntas

20 Novia Sri Intan 70 Tuntas

21 Pelangi TM 90 Tuntas

22 Renaldi Insan R 80 Tuntas

23 Rina Anggraeni 90 Tuntas

24 Riri Mustika 85 Tuntas

25 Rizal Nur R 70 Tuntas

26 Salsabila K.P 80 Tuntas

27 Salsya Putri M 70 Tuntas

28 Samsu Haryadi 75 Tuntas

29 Santika 80 Tuntas

30 Sarah Nuraeni 75 Tuntas

Rata-Rata 77,50

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 70

Persentase Ketuntasan 100,00

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus

II tersaji pada grafik 4.3 berikut.

Page 46: LAPORAN PTK

Grafik 4.3

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan tabel 4.7 dan grafik 4.3 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 77,50

dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM

ada 30 orang atau 1007% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini memberikan

gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.

b. Refleksi

Dari data di atas didapat bahwa hampir seluruh siswa menyukai pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga media gambar. Hal ini dikarenakan siswa merasa

tertarik dan termotivasi dalam KBM yang menggunakan alat peraga media gambar.

B. Pembahasan

Dari hasil pembelajaran menggunakan alat peraga media gambar dan jawaban soal-soal

evaluasi yang diberikan, kemudian penulis menggunakan jawaban-jawaban tersebut untuk

mengetahui apakah pembelajaran IPA menggunakan alat peraga media gambar tesebut dapat

Page 47: LAPORAN PTK

meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN II Ciledug Kecamatan Ngamprah Kabupaten

Bandung Barat. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil pra siklus, siklus pertama dan

siklus ke dua.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus Pertama dan Siklus Kedua

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Ahmad Sulaeman 60 70 80

2 Anandico BBR 50 60 80

3 Aprilianti 65 70 80

4 Astri Hardianti 50 60 75

5 Bayu Setiawan 60 65 80

6 Dadang Junaedi 50 60 70

7 Dani Nuryono 50 60 75

8 Fadel M. AZ 60 65 70

9 Farhan MD 65 75 90

10 Fuad Mahdi F 70 70 80

11 Hafield H.L 50 60 70

12 Herdiansyah 70 80 95

13 Heri Heryana 60 70 80

14 Jajat Mulyadi 55 60 70

15 Jalgi Prameswari 55 60 70

Page 48: LAPORAN PTK

16 Jim Hawerd R.P 50 60 70

17 Kartisa 60 75 85

18 Malik A.A 50 60 70

19 M. Saban Sabani 50 60 70

20 Novia Sri Intan 60 65 70

21 Pelangi TM 65 75 90

22 Renaldi Insan R 60 70 80

23 Rina Anggraeni 65 75 90

24 Riri Mustika 70 75 85

25 Rizal Nur R 50 60 70

26 Salsabila K.P 70 75 80

27 Salsya Putri M 50 60 70

28 Samsu Haryadi 60 65 75

29 Santika 60 70 80

30 Sarah Nuraeni 50 60 75

Rata-Rata 58,00 66,33 77,50

Nilai Tertinggi 70 80 95

Nilai Terendah 50 60 70

Persentase Ketuntasan 23,33 43,33 100,00

Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus yang bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan, terlihat pada

pelaksanaan siklus pertama dan ke dua telah menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga media gambar ditinjau dari

segi interaksi siswa dan guru :

Page 49: LAPORAN PTK

a. Pada awal pelajaran, guru membuka pelajaran IPA dengan menggunakan alat

peraga media gambar sebagai titik tolak pelajaran. Kemudian guru mengarahkan dan

menjelaskan bagaimana siswa belajar dengan baik.

b. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru mengelola kelas secara

interaktif, membimbing siswa, dan memotivasi siwa untuk aktif berperan dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Pada akhir pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dilaksanakan. Kemudian guru mengevaluasi siswa dengan memberikan soal-soal relevan

terhadap konsep pada kesimpulan.

Berdasarkan hal tersebut, telah ada peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPA.

2. Ditinjau dari keefektifan alat peraga

Jika kita melihat data di atas, akan tampak keefektifan penggunaan alat peraga media

gambar pada siklus ke dua yang terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata yaitu 77,50

walaupun masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Hal itu sudah

menandakan bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran siklus ke dua memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan hasil belajar belajar siswa. Untuk itulah,

pembelajaran IPA kelas II sebisa mungkin harus menggunakan alat peraga media gambar.

Page 50: LAPORAN PTK