Top Banner

of 17

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

Mar 03, 2016

Download

Documents

dghsgdh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PRATIKUM KIMIA(LARUTAN ASAM BASA)

KELOMPOK IVAnggota: Gerry Diansyah Inggrid Febri Ocie Frandana Peggy Rozzah Ririn Oktarin Ulvi Qoliva

KELAS : XI IPA 1

TUJUAN Tujuan percobaaan ini adalah :1. Dapat menentukan larutan asam dan basa menggunakan kertas lakmus2. Dapat menentukan larutan asam dan basa menggunakan indikator alami (bunga terompet dan bunga sepatu)

LANDASAN TEORI1. KONSEP ASAM BASA Konsep asam yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+)

Berdasarkan jumlah molekul H+ yang dihasilkan, asam dibagi menjadi: Asam monoprotik: menghasilkan satu molekul H+ Asam diprotik: menghasilkan dua molekul H+ Asam poliprotik: menghasilkan tiga atau lebih molekul H+ Beberapa contoh asam:AsamReaksi ionisasiBerd. Jumlah molekulKa (mol/L)

Asam perkloratHClO4(aq) H+(aq) + ClO4-(aq)Monoprotik Sangat besar

Asam kloridaHCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)Monoprotik Sangat besar

Asam bromidaHBr(aq) H+(aq) + Br-(aq)Monoprotik Besar

Asam sulfatH2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)Diprotik Sangat besar

Asam nitratHNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)Monoprotik 40

Asam fosfatH3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)Poliprotik 7.5 x 10-3

Asam asetatCH3COOH(aq) H+(aq) +CH3COO-(aq)Monoprotik 1.8 x 10-5

Asam hipokloritHOCl(aq) H+(aq) + OCl-(aq)Monoprotik 3.0 x 10-8

Asam sulfidaH2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)Diprotik 8.9 x 10-9

Asam sianidaHCN(aq) H+(aq) + CN-(aq)Monoprotik 6.2 x 10-10

Sifat asam: Mempunyai rasa asam dan dapat bersifat korosif Larutan asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah Larutan asam merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai menjadi ion-ionya dalam pelarut air. Konsep basa yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan bahwa basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-)

Beberapa contoh basa:AsamReaksi ionisasiBerd. Jumlah molekulKa (mol/L)

Natrium hidroksidaNaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)Monoprotik Sangat besar

Kalium hidroksidaKOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)Monoprotik Sangat besar

Kalsium hidroksidaCa(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)Diprotik -

Barium hidroksidaBa(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH-(aq)Diprotik -

AmoniaNH4OH(aq) NH3+(aq) + OH-(aq)Monoprotik 1.8 x 10-5

Aluminium hidroksida Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)Poliprotik -

Magnesium hidroksidaMg(OH)2(aq) Mg2+(aq) +2OH-(aq)Diprotik -

Sifat basa: Terasa pahit, terasa licin seperti sabun dan dapat merusak kulit Larutan basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru Larutan basa merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai mejadi ion-ionnya dalam pelarut air.

2. KEKUATAN ASAM BASA Asam dan basa dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan daya hantar listriknya yaitu asam kuat basa kuat dan asam lemah serta basa lemah Kekuatan asam/basa ditentukan oleh banyaknya ion H+ (untuk asam) dan OH- (untuk basa) yang larut dalam air; dinyatakan sebagai derajat ionisasi/disosiasi () = mol zat yang terionisasi mol zat yang dilarutkanUntuk asam/basa kuat: mendekati 1Untuk asam/basa lemah: 0 < < 1 Kekuatan asam basa dapat juga ditentukan oleh tetapan kesetimbangannya, yang disebut dengan tetapan ionisasi Ka (untuk asam), dan tetapan ionisasi Kb (untuk basa) Menghitung konsentrasi H+ pada asam kuat

Menghitung konsentrasi OH- pada basa kuat

Menghitung konsentrasi H+ pada asam lemah Dapat ditentukan melalui nilai Ka dengan rumus:

atau ...........................................................................1

.................................................................................................2Dimana:Ka= tetapan kesetimbangan asam (satuan mol/L)Ma= konsentrasi asam lemah (satuan molar)= derajat ionisasi Dapat ditentukan melalui nilai dengan rumus:

atau ......................................................................3

........................................................................................... 4 Semakin besar nilai Ka maka kekuatan asam semakin kuat Menghitung konsentrasi OH- pada basa lemah Dapat ditentukan melalui nilai Kb dengan rumus:

atau ..................................................................... 5

............................................................................................. 6 Dapat ditentukan melalui nilai dengan rumus:

atau ........................................................................ 7

..............................................................................................8 Semakin besar nilai Kb maka kekuatan basa semakin kuat

3. DERAJAT KEASAMAN Dasar munculnya konsep pH: konsentrasi ion H+ dalam larutan sangat kecil sehingga penulisan [H+] menjadi tidak praktis. S.P.L. Sorenson (1909) yang mengusulkan konsep ini Nilai pH dapat dirumuskan sebagai berikut:

1 Oleh karena pH terkait dengan ion H+, maka pH juga menyatakan derajat keasaman Dengan cara yang sama, konsep pH dapat juga diterapkan untuk konsentrasi ion OH- dan Kw

2

3 Oleh karena Kw = [H+] [OH-], maka:

4 Untuk larutan asam: pH < 7; larutan basa: pH > 7; sedangkan larutan netral: pH = 7 Berdasarkan persamaan 5, dapat dibuat rentang pH untuk berbagai larutan asam dan basa sebagai berikut:

4. INDIKATOR ASAM BASA Untuk mengetahui suatu zat bersifat asam maupun basa dapat menggunakan suatu indikator yang disebut dengan indikator asam basa Indikator memberikan kisaran/trayek perubahann pH Trayek perubahan warna merupakan batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator Salah satu pengujian sederhana dalam mengetahui suatu larutan asam atau basa adalah kertas lakmus Lakmus merupakan suatu spesies yang berasal dari lumut kerak Ada dua jenis kertas lakmus: Lakmus merah; dalam larutan basa akan berubah menjadi warna biru, sedangkan dalam larutan asam dan netral tidak terjadi perubahan warna Lakmus biru; dalam larutan asam akan berubah menjadi warna merah, sedangkan dalam larutan basa dan netral tidak terjadi perubahan warna Berikut berbagai indikator dengan trayek perubahan warnanyaIndikatorTrayek perubahan warnaPerubahan warna(dari pH rendah ke pH tinggi)

Metil hijauTimol hijauMetil jinggaMetil merahMetil unguBromokresol unguBromotimol biruLakmusKresol merahTimol biruFenolftaleinTimolftaleinAlizarin kuning RKlayton kuning0.2 1.81.2 2.83.2 4.44.0 5.84.8 5.45.2 6.86.0 7.64.7 8.37.0 8.88.0 9.68.2 10.09.4 10.610.3 12.012.2 13.2Kuning biruKuning biruMerah kuningTidak berwarna merahUngu hijauKuning unguKuning biruMerah biruKuning merahKuning biruTidak berwarna merah jambuTidak berwarna biruKuning merahKuning kuning gading

Indikator universal: gabungan dari berbagai jenis indikator. Setiap komponen indikator universal akan memberikan warna tertentu yang terkait dengan nilai ph tertentu Dua jenis indikator universal: Indikator universal dalam bentuk larutan; penentuan pH larutan dengan penambahan larutan indikator universal dan mengamati perubahan warna yang terjadi Indikator universal dalam bentuk kertas; dilakukan dengan meneteskan larutan yang pH-nya akan diukur, variasi warna pada kertas indikator yang dihasilkan selanjutnya dibandingkan dengan suatu kode warna untuk menentukan pH larutan pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH dengan ketelitian yang tinggi pH meter memiliki suatu elektrode yang sensitif terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan Penggunaannya dengan cara mencelupkan ph meter ke dalam larutan yang ingin diketahui pH nya

5. REAKSI PENETRALAN ASAM (H+) DAN BASA (OH-) DALAM LARUTAN Dasar dari reaksi penetralan: reaksi antara ion H+ (dari asam) dengan ion OH- (dari basa) membentuk H2O Reaksi penetralan: reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan garam

Reaksi penetralan asam basa ditandai dengan terbentuknya H2O yang merupakan karakteristik dari reaksi ini Reaksi penetralan asam lemah dan basa kuat: akan menghasilkan garam yang bersifat basa

Reaksi penetralan basa lemah dan asam kuat: akan menghasilkan garam yang bersifat asam

Reaksi penetralan asam lemah dan basa lemah: Garam bersifat asam jika Ka > Kb Garam bersifat basa jika Ka < Kb Garam bersifat netral jika Ka = Kb

6. TITRASI ASAM DAN BASA

Merupakan prosedur untuk menentukan konsentrasi/kemolaran larutan asam/basa Dilakukan dengan meneteskan larutan standar asam/basa yang telah diketahui kemolarannya ke dalam larutan asam/basa yang kemolarannya akan ditentukan menggunanan buret Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekuivalen Titik ekuivalen adalah titik di mana asam dan basa habis bereaksi Titik ekuivalen dapat ditentukan dengan penambahan suatu indikator yang akan berubah warna di sekitar titik tersebut. Titik di mana perubahan warna itu terjadi disebut titik akhir titrasi

7. TEORI ASAM BASA BRNSTED-LOWRY Latar belakang munculnya teori ini: teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat asam basa pada larutan bukan air Lihat perbedaannya berikut ini:Reaksi HCl dan NH3 menggunakan pelarut airHC(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(aq)reaksi HCl dan NH3 yang keduanya masing-masing menggunakan pelarut benzena:HCl (benzena) + NH3 (benzena) NH4Cl (benzena)Reaksi HCl dan NH3 tanpa menggunakan pelarutHCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s) (awan mikrokristal) Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?Adalah dua orang ahli kimia Johannes Brownsted dan Thomas Lowry secara terpisah merumuskan konsep asam basa yang disebut dengan teori asam basa browsted-lowry.Teori ini mengatakan bahwa: reaksi asam dan basa melibatkan transfer proton (H+). Asam akan memberikan proton (H+) kepada suatu basa, sedangkan basa akan menerima proton (H+) dari asam.Dapat ditunjukkan melalui reaksi berikut:

Pada reaksi ini HCl memberi 1 proton (H+) ke NH3. Jadi HCl adalah asam sedangkan NH3 adalah basa.

secara sederhana:asam adalah pemberi/donor proton (H+)basa adalah penerima/akseptor proton (H+)

Pasangan asam basa konjugasiSecara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

Contoh:

jika dihubungkan dengan kekuatan asam dan basa, maka: asam Brownsted kuat mempunyai basa konjugasi lemah asam Browsted lemah mempunyai basa konjugasi kuat basa Brownsted kuat mempunyai asam konjugasi lemah basa Brownsted lemah mempunyai asam konjugasi kuat.

ALAT DAN BAHAN Alat 1. Gelas kimia2. Gelas ukur3. Pipet tetes4. Plat tetes5. Lumpang porselin

Bahan 1. Kertas lakmus merah dan biru2. Bunga terompet3. Bunga sepatu4. Detergen5. Gula6. Kapur sirih7. Garam 8. Cuka makan9. Jeruk nipis 10. Alkohol

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan2. Bersihkan alat-alat yang akan dipergunakan dalam percobaan3. Larutkan garam,gula,detergen,kapur sirih dalam 20 ml air pada gelas-gelas kimia yang berlainan.4. Masukkan cuka makan,alkohol,dan jeruk nipis (diperas) kedalam gelas kimia tanpa diberi tambahan air5. Haluskan bunga terompet dan bunga sepatu menggunakan lumpang porselin lalu masukkan kedalam gelas kimia yang berbeda dan larutkan dengan 20ml air.6. Siapkan plat tetes lalu letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada lubang tetes.7. Teteskan satu per satu larutan garam ke dalam plat tetes yang telah di beri lakmus merah dan biru8. Lihat perubahan yang terjadi dan catat perubahan tersebut dalam table yang telah dibuat9. Lalu bersihkan plat tetes dan lakukan percobaan 7 dan 8 pada larutan yang lain (kecuali larutan bunga terompet dan bunga sepatu)10. Setelah semua larutan dicoba dengan kertas lakmus. Lakukan hal yang sama pada indicator bunga terompet pada lakmus biru dan bunga sepatu lakmus merah.11. Bersihkan alat-alat yang dipakai pada saat percobaan dan letakkan pada tempatnya12. Diskusikan hasil pengamatan tersebut bersama teman kelompok dan kemudian presentasikan di depan kelas.

HASIL PENGAMATAN Pengujian larutan asam dan basa menggunakan kertas lakmus

NoNama larutanPerubahanwarnaKeterangan

Lakmus merahLakmus biru

1Detergen Birubiru Basa

2Gula Merah Biru Netral

3Kapur sirihBiruBiru Basa

4Garam Merah Biru Netral

5Cuka makan MerahMerahAsam

6Jeruk nipisMerahMerahAsam

7Alkohol MerahMerahAsam

Pengujian larutan asam dan basa menggunakan indicator alami (bunga sepatu dan bunga terompet)

NoNama larutanPerubahanwarnaKeterangan

Bunga sepatuBunga terompet

1Jeruk nipis merahMerah Asam

2Detergen Hijau Biru Basa

3GulaMerah Biru Netral

4Kapur sirih Biru Biru Basa

5Cuka makan Merah MerahAsam

6Alkohol Ungu Biru Netral

7Garam Ungu Hijau Netral

PEMBAHASAN Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :1. Detergen ketika melakukan percobaan terhadap larutan detergen dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna merah berubah menjadi warna biru dan ketika menggunakan indikator bunga sepatu berubah menjadi hijau sedangkan ketika menggunakan lakmus biru dan bunga terompet keduanya tetap berwarna biru itu berarti detergen merupakan larutan basa.

2. Gula ketika melakukan percobaan terhadap larutan gula dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna merah tetap berwarna merah dan ketika menggunakan indikator bunga sepatu tetap berwarna merah sedangkan ketika menggunakan lakmus biru dan bunga terompet keduanya tetap berwarna biru itu berarti gula merupakan larutan netral.

3. Kapur sirih ketika melakukan percobaan terhadap larutan kapur sirih dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna merah berubah menjadi warna biru dan ketika menggunakan indikator bunga sepatu berubah menjadi hijau sedangkan ketika menggunakan lakmus biru dan bunga terompet keduanya tetap berwarna biru itu berarti kapur sirih merupakan larutan basa.

4. Garam ketika melakukan percobaan terhadap larutan garam dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna merah tetap berwarna merah dan ketika menggunakan indikator bunga sepatu tetap berwarna merah sedangkan ketika menggunakan lakmus biru dan bunga terompet keduanya tetap berwarna biru itu berarti garam merupakan larutan yang netral .

5. Cuka makanketika melakukan percobaan terhadap cuka makan dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna biru berubah warna menjadi merah dan ketika menggunakan indikator bunga terompet menjadi warna merah sedangkan ketika menggunakan lakmus merah dan bunga sepatu keduanya tetap berwarna merah itu berarti cuka makan merupakan larutan asam .

6. Jeruk nipis ketika melakukan percobaan terhadap jeruk nipis dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna biru berubah warna menjadi merah dan ketika menggunakan indikator bunga terompet menjadi warna merah sedangkan ketika menggunakan lakmus merah dan bunga sepatu keduanya tetap berwarna merah itu berarti jeruk nipis merupakan larutan asam .

7. Alkohol ketika melakukan percobaan terhadap alkohol dengan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus berwarna biru berubah warna menjadi merah dan ketika menggunakan indikator bunga terompet menjadi warna merah sedangkan ketika menggunakan lakmus merah dan bunga sepatu keduanya tetap berwarna merah itu berarti alkohol merupakan larutan asam .Dari percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa larutan detergen dan kapur sirih merupakan larutan basa. Cuka makan, jeruk nipis, alkohol, merupakan larutan asam. Sedangkan gula dan garam netral.

KESIMPULAN 1. Indikator asam dan basa dapat berupa kertas lakmus ataupun indikator alami seperti bunga terompet dan bunga sepatu 2. Jika kertas lakmus berwarna merah ditetesi larutan menghasilkan kertas itu berubah warna menjadi biru maka larutan itu memiliki sifat basa. Sedangkan jika kertas lakmus berwarna biru ditetesi larutan berubah warna menjadi merah maka larutan itu memiliki sifat asam . sedangkan jika keduanya tidak berubah berarti netral.3. Larutan yang ditetesi larutan bunga sepatu akan berubah warna menjadi biru maka larutan itu memiliki sifat basa. Sedangkan jika ditetesi larutan bunga terompet menjadi merah berarti memiliki sifat asam. Jika tidak berubah maka netral.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA http://www.docstoc.com/docs/26657663/ASAM-BASA

HA(aq) H+(aq) + A-(aq) contoh HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

BOH(aq) B+(aq) + OH-(aq) contoh NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

HxA x H+ + Ax-

Koefisien/valensi atom H+

Indeks/jumlah atom H

H2SO4 2 H+ + SO42-

Koefisien/valensi atom H+

Indeks/jumlah atom H

Contoh

B(OH)x Bx+ + x OH-

Koefisien/valensi atom OH-

Indeks/jumlah atom OH

Ca(OH)2 Ca2+ + 2 OH-

Koefisien/valensi atom OH-

Indeks/jumlah atom OH

Contoh

[H+] = Ka x Ma

Ka =

[H+]2

Ma

a =

Ka

Ma

x 100%

Ka = a2 x Ma

[OH-] = Kb x Mb

Kb =

[OH-]2

Mb

a =

Kb

Mb

x 100%

Kb = a2 x Mb

pH = - log [H+]

pOH = - log [OH-]

pKw = - log Kw

= [H+] [OH-]

Maka diperoleh

log Kw

= log [H+] + log [OH-]

- log Kw

= - log [H+] log [OH-]

Kw

= pH + pOH

pKw

Netral

1

2

Basa

14

12

10

9

8

7

6

5

4

3

11

13

Asam

pH

0

Exp: HCl + NaOH NaCl + H-OH

HA + BOH AB + H-OH

Reaksi ionnya: H+ + Cl- + Na+ + OH- NaCl + H-OH

Reaksi ionnya: H+ + A- + B+ + OH- BA + H-OH

Exp: CH3COOH + NaOH CH3COONa + H-OH

Asam lemah

Basa kuat

Garam

Air

Exp: NH4OH + HCl NH4Cl + H-OH

Basa lemah

Asam kuat

Garam

Air

Exp: CH3COOH + NH4OH CH3COONH4 + H-OH

Asam lemah

Basa lemah

Garam

Air

Buret

Statif

Klem

Larutan asam A + indikator

Larutan standar basa B

Erlenmeyer

Keran buret (stopcock)

Kertas putih

Perangkat percobaan titrasi untuk menentukan konsentrasi asam A melalui larutan stadar basa B yang telah diketahui konsentrasinya

H-Cl + NH3 H-NH3+ + Cl- H-Cl + NH3 NH4+ + Cl-

Asam

Basa

Transfer proton (H+)

HA+ H2O H3O++ A-

Asam konjugasi

Asam

Basa

Basa konjugasi

Transfer proton (H+)

B+ H2O BH++ OH-

Basa

Asam

Transfer proton (H+)

asam konjugasi

basa konjugasi

HCl+ NH3 NH4++ Cl-

Asam

Basa

Asam konjugasi

Basa konjugasi