Top Banner
Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memampukan kami dalam menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan. Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji praktikum kami dengan menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun internet. Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami untuk membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya. Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Rani selaku guru Biologi yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan kepada Bapak Bagus yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung. 1 | Page
30

Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Feb 14, 2015

Download

Documents

Fastabi Nur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

memampukan kami dalam menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul

Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan.

Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji praktikum kami dengan

menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun internet.

Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik

dan saran dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami

untuk membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.

Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

mendukung kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Rani selaku guru

Biologi yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan

kepada Bapak Bagus yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung.

Tangerang Selatan, 11 Februari 2013

Penulis

1 | P a g e

Page 2: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................... 1

Daftar Isi.............................................................................. 2

Bab I Pendahuluan.............................................................. 3

1.1 Latar Belakang............................................. 3

1.2 Identifikasi Masalah...................................... 3

1.3 Rumusan Masalah........................................ 3

1.4 Hipotesis....................................................... 4

1.5 Tujuan........................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan.................................. 4

1.7 Waktu dan Tempat....................................... 5

Bab II Kajian Teori/Dasar Teori............................................ 6

Bab III Alat, Bahan, dan Metode.......................................... 15

Bab IV Hasil dan Pembahasan............................................ 18

Bab V Penutup..................................................................... 21

Bab VI Lampiran................................................................... 22

2 | P a g e

Page 3: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi makhluk hidup, makanan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari. Tanpa makanan, aktivitas makhluk hidup akan terganggu.

Makanan yang kita makan akan dicerna dalam tubuh lalu menghasilkan energi yang kita

butuhkan untuk melakukan aktivitas.

Selain itu, makanan dapat membantu pertumbuhan badan kita dan nutrisi untuk

otak. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Contohnya Protein,

karbohidrat, lemak, dan lain-lain. Jika kita kekurangan salah satu dari kandungan

makanan akan mengidap penyakit kekurangan gizi (malnutrisi).

Dari itu, kami membuat laporan untuk menginformasikan kandungan apa yang

ada didalam makanan yang kita konsumsi setiap harinya.

1.2 Identifikasi Masalah

Kita perlu mengetahui kandungan apa saja yang ada pada makanan yang kita makan.

Untuk itu kita harus melakukan praktikum untuk menguji kandungan yang terdapat

dalam makanan tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Dari penjelasan identifikasi masalah diatas, masalah yang muncul adalah, kandungan

apa saja yang ada di makanan yang akan di uji?

a) Apakah didalam larutan gula terdapat kandungan glukosa?

b) Apakah didalam ekstrak nasi terdapat kandungan amilum?

c) Apakah didalam susu kacang kedelai terdapat kandungan protein?

d) Apakah didalam larutan zat x terdapat kandungan glukosa, amilum dan protein?

e) Apakah didalam air cucian beras terdapat kandungan glukosa, amilum dan

protein?

f) Apakah didalam minyak goreng terdapat kandungan lemak?

3 | P a g e

Page 4: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

1.4 Hipotesis

a) larutan gula mengandung glukosa.

b) Ekstrak nasi mengandung amilum.

c) Susu kacang kedelai mengandung protein.

d) Larutan zat x mengandung glukosa, amilum dan glukosa.

e) Air cucian beras mengandung glukosa, amilum dan protein.

f) Minyak goreng mengandung lemak

1.5 Tujuan

Laporan ini dibuat untuk menguji kandungan yang terdapat didalam makanan yang akan

di ujikan.

1.6 Sistematika Penulisan

I. Cover

II. Kata Pengantar

III. Daftar Isi

IV. Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Hipotesis

1.5 Tujuan

1.6 Sistematika Penulisan

1.7 Waktu dan Tempat

V. Bab II Kajian Teori/Dasar Teori

VI. Bab III Alat, bahan, dan metode

3.1 Alat dan Bahan

3.2 Metode

VII. Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

4 | P a g e

Page 5: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

VIII. Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

IX. Daftar Pustaka

X. Lampiran

1.7 Waktu dan Tempat

Waktu : 29 Januari 2013

Tempat : 8.30- 10.00 WIB

5 | P a g e

Page 6: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

BAB II

KAJIAN TEORI/ DASAR TEORI

Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap

hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein,

air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).

1. Fungsi Makanan           

a.      Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:

b.      Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

c.      Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.

d.      Pengaturan metabolisme tubuh.

e.      Penjaga keseimbangan cairan tubuh.

f.      Pertahanan tubuh terhadap penyakit.

g.      Penghasil energi.

Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.       Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang

membahayakan tubuh.

b.      Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang

mengandung 10 asam amino esensial.

c.      Mudah dicerna.

d.      Bervitamin dan bermineral.

e.      Cukup mengandung air

6 | P a g e

Page 7: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

2. Zat Makanan

a. Karbohidrat

Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O

dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.

Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi

aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat

berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida

atau keton.

Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori

adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar

1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang

sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat akan

menghasilkan timbunan protein dan lemak.

(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-

kandungan-dalam.html)

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:

1)      Monosakarida

Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana

dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara

lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.

2)      Oligosakarida

Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam

tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh

disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula

gandum).

Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.

      Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.

      Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

7 | P a g e

Page 8: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

3)      Polisakarida

Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen,

insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian

(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat:

1)      Sebagai sumber energi utama.

2)      Berperan penting dalam metabolisme.

3)      Menjaga keseimbangan asam dan basa.

4)      Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.

5)      Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya

selulosa.

6)      Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.

7)      Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.

8)      Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.

b. Lemak

Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C,

H, dan O, serta terkadang P dan N.

Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform,

dan minyak tanah.

Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:

1)      Lemak sederhana

Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida

(satu gliserol dan tiga asam lemak).

2)      Lemak campuran

Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.

Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk

mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.

8 | P a g e

Page 9: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,

berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam

kuning telur, otak, dan urat saraf.

Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut

beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh

yang membutuhkan.

3)      Lemak asli

Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin

D.

Sumber Lemak

Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:

1)      Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)

Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.

Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak

jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.

2)     Lemak hewani (asam lemak jenuh)

Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.

Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.

Fungsi Lemak

Fungsi lemak antara lain:

1)      Sumber energi.

2)      Pelarut vitamin A, D, E, dan K.

3)      Sumber asam lemak esensial.

4)      Pelindung organ tubuh.

5)      Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih

lama.

9 | P a g e

Page 10: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Sekitar 95% lemak dalam makanan mantsia dalam bentuk trigliserol atau

disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut

pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam

lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat

dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat

dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan minyak jagung.

Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid,

seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak,

hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu,

keju, mentega, dan daging

Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan

kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah

pada jantung dan pembuluh darah.

Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya

ditemukan pada banyak makanan. Sumber lecitin yang baik adalah putih telur.

Trigliserida adalah sumber energi penting yang dapat digunakan untuk

memproduksi molekul ATP. Trigliserida menghasilkan energi lebih banyak

dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak secara keseluruhan dapat

menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori. Beberapa sel, seperti sel otot rangka

mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.

Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat

melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin

tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat

menjaga suhu tubuh stabil.

Setelah makan, trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan

disimpan dalam jaringan adiposa atau dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida

akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam darah sehingga dapat

digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam tubuh. Sebagai penyimpan

energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk isolator

pencegah hilangnya panas tubuh.

10 | P a g e

Page 11: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol

dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam

empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat penting untuk

pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu, hormon steroid terdiri atas

hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron

c. Protein

Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O,

N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-

senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun

secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non

esensial

Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel,

terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator

bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis

protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam

amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam

darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer).

Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen.

Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat

menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.

(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-

kandungan-dalam.html )

11 | P a g e

Page 12: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Asam amino esensial dan non esensial

Esensial untuk

Orang dewasa

Esensial hanya

untuk bayi

Non Esensial

Isoleusin

Leusin

Lisin

Metionin

Fenilalanin

Treonin

Valin

Arginin

Histidin

Alanin

Asparagin

Asam

aspartat

Sistein

Sistin

Asam

glutamat

Glutamin

Glisin

Prolin

Serin

Tiroksin

Sumber Protein

Protein dapat diperoleh dari:

1)      Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.

2)      Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.

Fungsi Protein

Fungsi protein antara lain:

1)      Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.

2)      Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.

3)      Pelaksanaan metabolisme tubuh.

4)      Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.

5)      Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.

6)      Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.

7)      Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.

(Sumber: http://megi-rahman.blogspot.com/2010/02/zat-makanan-dan-fungsinya-

biologi.html)

12 | P a g e

Page 13: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

a)   Biuret

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3. Berbagai turunan organik yang mungkin. Uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

b)   Benedict

Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

c)   Lugol

            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 

13 | P a g e

Page 14: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

      

 Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg/mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I- 3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 

Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

14 | P a g e

Page 15: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

BAB III

ALAT, BAHAN, DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan

Alat :

- Tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Spiritus (pemanas)

- Penjepit tabung reaksi

- Kertas cokelat

- Tisu

- Tripod

- Gelas ukur

Bahan :

- Ekstrak nasi

- Larutan gula

- Ekstrak susu kedelai

- Air cucian beras

- Minyak

- Sari apel

- Zat X

15 | P a g e

Page 16: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

3.2 Metode

- Menyiapkan bahan makanan yang akan diuji.

- Empat buah tabung reaksi diisi zat-zat dibawah ini sesuai nama yang tertera di tabung.

Yaitu :

Larutan gula

Sari susu kedelai

Ekstrak nasi

Air cucian beras

Zat X

- Masing–masing sampel makanan yang akan diuji dimasukkan ke tabung reaksi

sebanyak 1 mL.

- Air dimasukkan kedalam gelas ukur hingga mencapai kurang lebih setengah dari gelas

ukur tersebut.

- Spiritus dinyalakan untuk memanaskan air.

- Uji Glukosa :

Cairan benedict diteteskan 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi larutan

gula.

Tabung reaksi diletakkan didalam tabung reaksi yang berisi air mendidih.

Jika terjadi perubahan warna pada dasar tabung, dicatat didalam tabel

pengamatan

- Uji Glukosa, Amilum, dan Protein yang terdapat pada air cucian beras :

Cairan benedict, biuret, dan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam masing-

masing tabung pada air hasil cucian beras.

Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel

pengamatan.

- Uji Glukosa, Amilum, dan Protein yang terdapat pada zat X :

Cairan benedict diteteskan sebanyak 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi

zat X.

Tabung reaksi yang ditetesi benedict di masukkan kedalam air mendidih.

Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel

pengamatan.

16 | P a g e

Page 17: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

- Tabung reaksi yang telah dididihkan diambil menggunakan penjepit tabung reaksi, yaitu

tabung yang berisi larutan gula, air cucian beras dan zat X.

- Uji Amilum :

Cairan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam ekstrak nasi didalam tabung

reaksi.

Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel

pengamatan.

- Uji Protein :

Cairan biuret diteteskan sebanyak 5 kali kedalam larutan nasi.

Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel

pengamatan.

- Setelah semua bahan berhasil diuji, kemudian diuji kembali menggunakan kertas

cokelat.

- Kertas cokelat yang sudah dibagi menjadi beberapa kolom ditulis dengan nama- nama

larutan yang diuji, yaitu : larutan gula, ekstrak nasi, ekstrak susu kedelai, air cucian

beras, minyak goreng, dan zat X.

- Setiap sampel dioleskan kedalam tabel.

- Bekas olesan pada kertas dikeringkan lalu diamati.

- Apabila bekas yang ditinggalkan membuat kertas cokelat mejadi transparan, itu berarti

sampel tersebut mengandung lemak.

- Hasil pengamatan dimasukkan kedalam tabel pengamatan.

17 | P a g e

Page 18: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Bahan Makanan Perbubahan Warna

Lugol Benedict Biuret Transparan

1 Ekstrak Nasi + ×

2 Larutan Gula + ×

3 Ekstrak Susu Kedelai + ×

4 Zat X + ×

5 Air Cucian Beras + + ×

6 Lemak √

4.1 Hasil dan Pembahasan

Tabel 1.a

A. Uji Glukosa, Amilum, dan Protein

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa:

o Larutan yang mengandung Karbohidrat yaitu ekstrak nasi, hal ini dibuktikan dari

adanya perubahan warna menjadi biru kehitaman setelah diberi 5 tetes lugol.

o Larutan yang mengandung glukosa yaitu larutan gula, hal ini dibuktikan juga dari

adanya perubahan warna menjadi endapan merah bata setelah 5 kali ditetesi

dengan cairan benedict dan dipanaskan.

18 | P a g e

Page 19: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

o Ekstrak susu kedelai yang masih murni ditetesi sebanyak 5 kali oleh cairan

biuret. Susu kedelai yang awalnya berwarna putih, lalu kemudian berubah

warna menjadi seperti cincin berwarna ungu, yang berarti bahwa ekstrak susu

kedelai positif mengandung protein.

o Air hasil cucian beras yang sudah diuji menggunakan benedict, biuret, dan lugol

juga menghasilkan kesimpulan bahwa air cucian beras positif mengandung

glukosa, amilum, dan protein. Hal ini dibuktikan dari adanya perubahan warna

dari yang awalnya berwarna putih keruh menjadi endapan merah bata, cincin

ungu, dan biru kehitaman.

o Zat X yang identitasnya masih dirahasiakan ini, diuji dengan menggunakan tiga

cairan juga, yaitu cairan benedict, biuret, dan lugol lalu dipanaskan. Tetapi yang

menghasilkan perubahan hanyalah ketika ditetesi oleh cairan benedict. Hal ini

membuktikan bahwa zat X tersebut mengandung glukosa.

19 | P a g e

Page 20: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

Tabel 1.b

Kami menguji semua sampel dengan mengoleskan setiap larutan ke atas kertas

cokelat. Ternyata yang memberikan bekas transparan hanyalah minyak saja. Hal ini

membuktikan bahwa dari sekian banyak larutan yang kami uji, hanya minyaklah yang

mengandung lemak.

20 | P a g e

Page 21: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Bahwa Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung amilum atau

tidak.

2. Bahwa Biuret digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung protein atau

tidak.

3. Bahwa Benedict digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung glukosa atau

tidak.

4. Bahwa kertas coklat dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat mengandung

lemak atau tidak.

Dan dari hasil pengamatan kami dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Ekstrak nasi mengandung karbohidrat.

2. Larutan gula mengandung glukosa.

3. Ekstrak susu kedelai mengandung protein.

4. Air hasil cucian beras dan zat X mengandung karbohidrat, glukosa, dan protein.

21 | P a g e

Page 22: Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan

5. Minyak mengandung lemak.

5.2 Saran

1. Patuhi peraturan yang sudah dijelaskan oleh guru senelumnya, seperti untuk tidak

menggunakan pipet pada dua cairan yang berbeda.

2. Lebih berhati –hati saat menyalakan spiritus.

3. Menggunakan jas lab, guna menghindari tumpahnya larutan ke seragam.

DAFTAR PUSTAKA

http://lpbujimakanan.blogspot.com/2012/03/uji-makanan.html

http://brigittaamandasblog.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-ilmiah-makalah-biologi.html

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan_27.html

http://dianekawatiexact1.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-biologi-uji-bahan.html

Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2010.Biology 2B. Esis.:Jakarta.

22 | P a g e