LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI Perhitungan Manufacturing Time Pembuatan Poros Bertingkat dengan Mesin Bubut Novia Dwi Fitriany 12/329789/TK/39054 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI
Perhitungan Manufacturing Time
Pembuatan Poros Bertingkat dengan Mesin Bubut
Novia Dwi Fitriany
12/329789/TK/39054
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri pengolahan atau manufaktur merupakan sektor yang mampu
memberikan kontribusi terbesar dalam memproduksi suatu barang atau jasa.
Seperti contohnya dalam membuat konstruksi bangunan yang sangat besar
hingga barang yang terkecil sekalipun seperti micro chip. Maka dari itu,
dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan mampu mengembangkan
teknologi dalam memenuhi kebutuhan yang sangat kompleks. Dalam
memenuhi kebutuhan yang kompleks ini mahasiswa diperkenalkan dengan
dunia manufaktur. Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat
suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses teknologi. Sedangkan
sebuah sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi
atau konversi keinginan konsumen untuk menjadi produk jadi yang
berkualitas tinggi.
Untuk mendapatkan sebuah produk yang berkualitas tinggi, di dalam dunia
manufaktur ada cara untuk mempermudah dalam mendapatkan hal tersebut.
Maka, dibuatlah mesin-mesin yang dapat melakukan pemakanan benda kerja
secara cepat, tepat, dan konstan. Saat ini terdapat bermacam-macam mesin
yang digunakan dalam prroses manufaktur. Seperti mesin bubut, mesin frais,
mesin drill, mesin broaching. Dunia manufaktur dalam industri mesin yang
paling umum digunakan adalah mesin bubut dan mesin frais. Mesin bubut
merupakan mesin yang terbuat dari logam, yang memiliki fungsi utama
membentuk benda kerja dengan cara menyayat. Gerakan utama dari mesin
bubut adalah memutar benda kerja, sementara pemakanan dilakukan dari
samping atau depan. Dengan dikenalkannya proses dan jenis mesin
manufaktur, diharapkan mahasiswa mampu untuk menggunakan dan
mengembangkan mesin-mesin tersebut dalam industri manufaktur.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum secara umum :
o Mengetahui cara dan proses pembubutan secara tepat.
o Kemampuan yang baik dalam menggunakan mesin bubut dan membuat
bentuk yang diinginkan pada benda kerja yang diinginkan.
o Mengetahui jumlah waktu dalam proses pembuatan suatu benda kerja.
o Membentuk poros bertingkat seperti pada gambar dibawah ini.
Tujuan praktikum secara khusus:
o Dapat mengoprasikan mesin bubut dengan benar dan tepat
o Menganalisa spesimen data yang diberikan
o Menganalisa permasalahan yang didapat selama praktikum
berlangsung
o Mengolah data yang didapat dari video praktikum
1.3 Manfaat Praktikum
o Mengetahui cara pengoperasian permesinan dari mesin bubut itu
sendiri dengan benar
o Mampu memahami benda kerja seperti apa yang akan dibuat
o Melatih ketelitian dalam mengukur spesimen dari sebuah gambar
dengan menggunakan alat ukur berupa jangka sorong
o Melatih kemampuan dalam membaca gambar (2D) dan kemudian
mengubahnya menjadi suatu bentuk yang nyata (3D)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan memutar benda
kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Mesin bubut digunakan untuk
melakukan berbagai operasi seperti cutting, knurling, drilling, facing, juga
membuat ulir dan bentuk tirus. Setiap operasi tersebut menggunakan
kecepatan yang berbeda dan dengan posisi pahat yang berbeda pula agar
ketika berputar terkena mata pahat yang paling tajam.Sehingga hasil benda
kerja tersebut berupa silinder.Mesin bubut digunakan dalam woodturning,
metalworking, metal spinning, thermal spraying / parts reclamation, dan
glass-working.
2.2 Bagian-Bagian Mesin Bubut
Mesin bubut memiliki empat bagian utama di antaranya adalah kepala
tetap, kepala lepas, eretan dan alas mesin. Berikut ini adalah bentuk
visualisasi dan penjelasan mengenai empat bagian utama tersebut:
a. Kepala Tetap
Kepala tetap terletak di bagian kiri mesin bubut dan merupakan bagian
utama dari mesin bubut. Bagian ini digunakan untuk menyangga poros
utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakan spindel. Di dalam
spindle terdapat alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Spindel
ini merupakan bagian terpenting dari sebuah kepala tetap. Selain itu, poros
yang terdapat pada kepala tetap ini digunakan sebagai dudukan roda gigi
untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Dengan demikian,
dalam kepala tetap terdapat sejumlah rangkaian roda gigi transmisi yang
meneruskan putaran motor menjadi putaran spindel.
b. Kepala Lepas
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di
sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini
berfungsi sebagai tempat untuk pemasangan senter yang digunakan
penopang benda kerja atau untuk menahan benda kerja yang bentuknya
panjang,dan sebagai tempat atau dudukan penjepit mata bor pada saat
melakukan pengeboran.
Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang alas atau
meja mesin dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan
tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, kepala
lepas juga dapat digerakan maju mundur (arah melintang).
c. Alas Mesin
Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai
pendukung eretan dan kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan
kepala lepas. Alas mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus.
Namun jika terjadi keausan pada alas mesin bubut maka hasil pembubutan
menjadi tidak presisi.
d. Eretan (carriage/support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai
penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga
jenis, yaitu:
Eretan bawah yang berjalan sepanjang alas mesin
Eretan lintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin
Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubutdan mengatur
majunya pahat ketika proses pembubutan ulir, pembubutan tirus,
champer dan lain lain dan memiliki ketelitian 0,01mm
Eretan dapat diputar ke kanan atau kekiri sesuai dengan sudut yang
dikehendaki dan dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
Bagian lengkap dari mesin bubut dapat dilihat pada gambar berikut :
Keterangan:
1. Head stock
2. Knob pengatur kecepatan putaran
3. Handle pengatur putaran
4. Chuck, berfungsi untuk menjepit suatu benda kerja dan dimana chuck
tersebut ada yang berbentuk chuck segitiga dan chuck segiempat.
5. Benda kerja
6. Pahat
7. Tool post dan eretan atas. Penjepit pahat digunakan untuk menjepit
pahat atau untukmemegang pahat, dan bentuknyabermacam-macam.
8. Eretan lintang
9. Bed Mesin
10. Senter jalan
11. Tail stock
12. Pengunci barel
13. Lead screw
14. Feeding shaft
15. Roda pemutar atau penggerak eretan memanjang
16. Rem mesin
17. Main switch
18. Coolant motor switch
19. Tabel mesin
20. Pengatur arah feeding shaft
21. Handle lead screw
2.3 Jenis-jenis Mesin Bubut
Jenis mesin bubut secara umum dapat diklasifikasikan dalam :
a. Mesin bubut ringan
Mesin ini dimaskudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dapat diergunakan untuk mengerjakan
benda yang berukuran kecil.
b. Mesin bubut sedang
Mesin ini lebih cermat konstruksinya dan dilengkapi dengan
penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu, mesin ini digunakan
untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi
utama adalah menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
c. Mesin bubut standar
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
d. Mesin bubut meja panjang
Termasuk mesin indutsri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Jenis mesin bubut lainnya yang secara prinsip antara lain:
e. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut jenis ini adalah yang paling umum digunakan dan dirancang
untuk berbagai macam bentuk. Benda kerja dipegang (dicekam) pada
poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah
satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya
dapat ditumpu dengan center lain.
f. Mesin Bubut Sabuk
Poros spindle pada mesin bubut jenis ini
akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa, sehingga memutar roda gigi yang
digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel.
Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi
+ 8,334 + 0,694 + waktu pembuatan tirus + waktu pembuatan ulir + waktu
pembuatan kartel.
Waktu Pembubutan = (47,778 + waktu pembuatan tirus + waktu
pembuatan ulir + waktu pembuatan kartel) menit
Perhitungan Manufacturing Time menggunakan mesin bubut manual
No. Langkah Kerja Waktu (s)
Persiapan1. Menyiapkan mesin 1202. Mengukur benda kerja 653. Memasang benda kerja pada chuck 654. Memasang pahat 395. Centering 52
Facing6. Mengatur pahat agar membentuk sudut 30° dengan
benda kerja57
7. Mengatur pahat agar tepat berada di ujung benda (facing dari ujung ke tengah benda)
18
8. Membubut permukaan benda kerja 10209. Mengecek kehalusan permukaan benda kerja 2
Memperkecil diameter menjadi 22 mm sepanjang 70 mm10. Mengatur pahat agar tegak lurus dengan benda
kerja66
11. Mengukur panjang benda kerja sepanjang 70 mm untuk dibubut
27
12. Memposisikan mata pahat pada posisi 70 mm dari ujung (untuk menandai)
3
13. Menggoreskan mata pahat untuk menandai 214. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 25,4 mm menjadi 24,4 mm sepanjang 70 mm
270
15. Mengembalikan eretan ke ujung benda 516. Mengukur diameter benda kerja 9217. Memposisikan mata pahat 12
18. Membubut benda kerja untuk memperkecil diameter dari 24,4 mm menjadi 23,4 mm sepanjang 70 mm
254
19. Mengembalikan eretan ke ujung benda 420. Mengukur diameter benda kerja 1321. Memposisikan mata pahat 1122. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 23,4 mm menjadi 22 mm sepanjang 70 mm
320
23. Mengembalikan eretan ke ujung benda 524. Mengukur diameter benda kerja 10
Memperkecil diameter menjadi 20 mm sepanjang 40 mm25. Mengukur panjang benda kerja sepanjang 40 mm
untuk dibubut12
26. Memposisikan mata pahat pada posisi 40 mm dari ujung (untuk menandai)
13
27. Menggoreskan mata pahat untuk menandai 1328. Mengembalikan eretan ke ujung benda 329. Memposisikan mata pahat 1530. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 22 mm menjadi 21,3 mm sepanjang 40 mm
135
31. Mengembalikan eretan ke ujung benda 332. Mengukur diameter benda kerja 5133. Memposisikan mata pahat 834. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 21,3 mm menjadi 20,5 mm sepanjang 40 mm
87
35. Mengembalikan eretan ke ujung benda 236. Mengukur diameter benda kerja 6
Memperkecil diameter menjadi 16 mm sepanjang 20 mm37. Mengukur panjang benda kerja sepanjang 20 mm
untuk dibubut19
38. Memposisikan mata pahat pada posisi 20 mm dari ujung (untuk menandai)
13
39. Menggoreskan mata pahat untuk menandai 1240. Mengembalikan eretan ke ujung benda 341. Memposisikan mata pahat 1542. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 20 mm menjadi 18,7 mm sepanjang 20 mm
46
43. Mengembalikan eretan ke ujung benda 244. Mengukur diameter benda kerja 1145. Memposisikan mata pahat 7
46. Membubut benda kerja untuk memperkecil diameter dari 18,7 mm menjadi 17,5 mm sepanjang 20 mm
87
47. Mengembalikan eretan ke ujung benda 348. Mengukur diameter benda kerja 1849. Memposisikan mata pahat 550. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 17,5 mm menjadi 16 mm sepanjang 20 mm
35
51. Mengembalikan eretan ke ujung benda 352. Mengukur diameter benda kerja 15
Sisi sebaliknya53. Mengendurkan chuck 1354. Melepas benda kerja 255. Membalik sisi benda kerja 256. Mengencangkan chuck 10
Memotong dan Facing57. Mengukur panjang benda 2858. Memposisikan mata pahat agar panjang menjadi
150 mm12
59. Menggoreskan pahat untuk menandai 760. Mengembalikan eretan ke ujung benda 361. Membubut permukaan benda kerja untuk
mengurangi panjang hingga 150 mm771
62. Mengembalikan eretan ke ujung benda 1363. Mengatur pahat agar membentuk sudut 30° dengan
benda kerja21
64. Mengatur pahat agar tepat berada di ujung benda (facing dari ujung ke tengah benda)
7
65. Membubut permukaan benda kerja 27466. Mengecek kehalusan 267. Memasang kepala bor ke tailstock 2468. Mengebor benda kerja 4069. Memasang kepala bentuk kerucut untuk menahan
benda kerja agar tidak oleng23
Memperkecil diameter menjadi 22 mm sepanjang 80 mm70. Mengatur pahat agar tegak lurus dengan benda
kerja10
71. Membubut benda kerja untuk memperkecil diameter dari 25,4 mm menjadi 24,4 mm sepanjang 80 mm
152
72. Mengembalikan eretan ke ujung benda 473. Mengukur diameter benda kerja 1774. Memposisikan mata pahat 30
75. Membubut benda kerja untuk memperkecil diameter dari 24,4 mm menjadi 23,4 mm sepanjang 80 mm
144
76. Mengembalikan eretan ke ujung benda 377. Mengukur diameter benda kerja 1778. Memposisikan mata pahat 679. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 23,4 mm menjadi 22,4 mm sepanjang 80 mm
137
80. Mengembalikan eretan ke ujung benda 381. Mengukur diameter benda kerja 1482. Memposisikan mata pahat 1283. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 22,4 mm menjadi 22 mm sepanjang 80 mm
161
84. Mengembalikan eretan ke ujung benda 485. Mengukur diameter benda kerja 16
Memperkecil diameter menjadi 20 mm sepanjang 20 mm86. Mengukur panjang benda kerja sepanjang 80 mm
untuk dibubut18
87. Memposisikan mata pahat pada posisi 80 mm dari ujung (untuk menandai)
18
88. Menggoreskan mata pahat untuk menandai 289. Mengukur panjang benda kerja sepanjang 60 mm
untuk dibubut24
90. Memposisikan mata pahat pada posisi 60 mm dari ujung (untuk menandai)
13
91. Menggoreskan mata pahat untuk menandai 292. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 22 mm menjadi 21 mm sepanjang 20 mm
110
93. Mengembalikan eretan ke ujung benda 894. Mengukur diameter benda kerja 2895. Melepas pahat lalu menggantinya dengan ukuran
mata pahat yang lebih kecil19
96. Centering 2297. Memposisikan pahat 3898. Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 21 mm menjadi 20 mm sepanjang 20 mm
168
99. Mengembalikan eretan ke ujung benda 4100.Mengukur diameter benda kerja 18
Pembuatan leher ulir / neck101.Melepas pahat lalu menggantinya dengan ukuran 162
mata pahat yang digunakan sebelumnya (ukuran biasa)
102.Centering 14103.Memposisikan pahat 21104.Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 20 mm menjadi 19 mm sepanjang 30 mm
145
105.Mengembalikan eretan ke ujung benda 4106.Mengukur diameter benda kerja 19107.Memposisikan mata pahat 15108.Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 19 mm menjadi 18 mm sepanjang 30 mm
122
109.Mengembalikan eretan ke ujung benda 11110.Mengukur diameter benda kerja 14111.Memposisikan mata pahat 9112.Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 18 mm menjadi 17 mm sepanjang 30 mm
151
113.Mengembalikan eretan ke ujung benda 12114.Mengukur diameter benda kerja 25115.Memposisikan mata pahat 13116.Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 17 mm menjadi 16 mm sepanjang 30 mm
177
117.Mengembalikan eretan ke ujung benda 15118.Mengukur diameter benda kerja 31
Membuat tirus119.Mengatur rumah pahat untuk membuat tirus 8° 165120.Membuat ketirusan 8° 111121.Memeriksa permukaan benda kerja 30
Memperkecil diameter menjadi 13 mm sepanjang 5 mm122.Mengatur rumah pahat (kembali ke posisi 0°) 119123.Melepas pahat lalu menggantinya dengan ukuran
mata pahat yang lebih kecil98
124.Centering 45125.Mengukur panjang benda kerja sepanjang 30 mm
untuk dibubut53
126.Memposisikan mata pahat pada posisi 30 mm dari ujung (untuk menandai)
83
127.Menggoreskan mata pahat untuk menandai 8128.Mengukur panjang benda kerja sepanjang 25 mm
untuk dibubut35
129.Memposisikan mata pahat pada posisi 25 mm dari 55
ujung (untuk menandai)130.Menggoreskan mata pahat untuk menandai 2131.Membubut benda kerja untuk memperkecil
diameter dari 16 mm menjadi 13 mm sepanjang 5 mm (bolak balik)
447
Membuat ulir132.Melepas pahat lalu menggantinya dengan pahat
ulir124
133.Centering 57134.Memposisikan pahat 31135.Mengatur mesin agar siap mengulir dengan
Membuat kartel155.Melepas tailstock 21156.Mengganti tailstock dengan alat pembuat kartel 20157.Mengatur mesin agar siap untuk mengkartel 72158.Menyalakan spindle 30159.Proses pengkartalan secara otomatis 40160.Mengembalikan alat kartel pada posisi siap
mengkartel17
161.Proses pengkartalan secara otomatis 32162.Mengembalikan alat kartel pada posisi siap
mengkartel14
163.Proses pengkartalan secara otomatis 37
164.Mengembalikan alat kartel pada posisi siap mengkartel
13
165.Proses pengkartalan secara otomatis 41166.Mengembalikan alat kartel pada posisi siap
mengkartel17
167.Membuka penahan benda kerja (kepala bentuk kerucut)
45
168.Melepas benda kerja 43169.Membersihkan mesin dengan kuas 794
Total 8701
4.3 Identifikasi langkah kerja
Nomor langkah kerja Waktu (s)Setup Time 1, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 17, 21, 25, 30, 31,