PENGUKURAN DEFLEKSI Oleh Jonathan Ismanto 13613060 Kelompok 2 Tanggal Praktikum: Kamis,19 Maret 2015 Tanggal Pengumpumpulan: Kamis,26 Maret 2015 PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
PENGUKURAN DEFLEKSI
Oleh
Jonathan Ismanto
13613060
Kelompok 2
Tanggal Praktikum: Kamis,19 Maret 2015
Tanggal Pengumpumpulan: Kamis,26 Maret 2015
PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
1.Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara kerja Linear Variable Differential Transformer (LVDT) dan dial
gage
2.Melakukan pengukuran defleksi struktur sederhana dengan LVDT dan dial gage
serta membandingkan hasilnya dengan hasil teoretis
2.Dasar Teori
Linear Variable Differential Transformer (LVDT) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur perpindahan linier. LVDT terdiri dari tiga kumparan yang dililitkan pada
kerangka kumparan berbentuk tabung yaitu kumparan primer dan diapit oleh dua
kumparan identik yang disebut dengan kumparan sekunder serta sebuah inti besi
dengan bahan magnetik yang dapat bergerak di sepanjang sumbu tabung, ditempel
pada objek yang perpindahannya ingin diketahui.
Gambar 1. Kumparan Primer dan sekunder
Gambar 2. Transformer dan Inti besi
Arus yang diberikan melewati kumparan primer mengakibatkan munculnya induksi
tegangan pada masing-masing kumparan sekunder yang besarnya sebanding terhadap
induktansi bersama antara kumparan primer dengan kumparan sekunder. LVDT ini
bekerja berdasarkan persamaan dasar transformator, yaitu voltase yang dihasilkan
sebanding dengan jumlah lilitan kumparan. Nilai keluaran voltase akan sebanding
dengan perpindahan inti besi ketika inti besi bergerak melewati transformator.
Persamaan yang digunakan pada rangkaian ini adalah 𝐷=𝑀×𝑉𝑜𝑢𝑡
dengan D menunjukkan perpindahan inti besi terhadap transformator dan M adalah
sensitivitas transformator. Tegangan keluaran memiliki nilai yang sebanding terhadap
jarak perpindahan inti besi dengan dibatasi jarak maksimum perpindahan.
Dial indicator atau dial gage merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
suatu perpindahan linier. Pada dial indicator terdapat outer ring yang dapat diputar
sehingga angka nol pada skala pengukuran dapat lurus dengan jarum panjang.
Gambar 3. Dial Gage
Besarnya defleksi suatu struktur harus diperhitungkan supaya beban yang bekerja
pada struktur tidak melampaui batas kekuatan struktur. Berikut adalah solusi teoretik
defleksi beam dengan tumpuan pin-roll.
Gambar 4. Beam dengan beban P di tengah
vm=p l3
48 EI
Gambar 5. Beam dengan beban P di jarak a dari tumpuan pin
vm=Pba (l2−b2−a2)
6 EIl
P = Besar beban yang bekerja
b = Jarak dari tumpuan roll ke beban
a = Jarak dari tumpuan pin ke beban
E = Modulus elastisitas material
I = Momen inersia batang
3.Prosedur Praktikum
3.1. Kalibrasi LVDT
1. Meletakkan LVDT pada dudukan kalibrasi dalam kondisi terdorong masuk dengan
jarak lebih dari 10mm kemudian memutar mikrometer sekrup sampai menunjukkan
angka 0mm.
2. Menghubungkan output LVDT ke input amplifier dan output amplifier ke input
multimeter digital.
3. Memilih tampilan arus DC 20V dan menekan tombol offset pada multimeter.
4.Mencatat nilai multimeter pada saat mikrometer sekrup 0mm pada tabel kalibrasi
LVDT
5. Memutar mikrometer sekrup dengan interval nilai 0.5 mm kemudian mencatat nilai
multimeter pada lembar kerja tabel kalibrasi LVDT hingga mikrometer sekrup
mencapai nilai 10mm
3.2.Pengukuran Defleksi
6. Mengukur dimensi spesimen besi dan aluminium kemudian meletakkan spesimen
aluminium ke sistem tumpuan pin dan roll.
7. Memasang LVDT pada magnetic base indicator holder kemudian meletakkannya
pada spesimen dengan jarak 0.5L dari tumpuan pin.
8. Memasang penggantung pada jarak 0.5 L kemudian menekan tombol offset pada
multimeter.
9. Meletakkan massa pemberat 0.5 kg pada penggantung massa kemudian mencatat
nilai voltase pada multimeter.
10. Melepas rangkaian LVDT dan beban, kemudian memasang dial gage pada
magnet base indicator holder dengan beban 0.5 kg kemudian mengukur besar defleksi
spesimen dengan dial gage.
11. Mengulangi langkah 7-10 dengan variasi beban 0.7 kg dengan jarak 0.75 L dan
melakukan variasi spesimen baja.
4.Hasil dan Pengolahan Data
Tabel Kalibrasi
perpindahan
(mm)
Voltase(V
)
0.000 0.000
0.500 0.052
1.000 0.105
1.500 0.157
2.000 0.211
2.500 0.263
3.000 0.317
3.500 0.369
4.000 0.423
4.500 0.476
5.000 0.529
5.500 0.583
6.000 0.636
6.500 0.691
7.000 0.745
7.500 0.800
8.000 0.855
8.500 0.909
9.000 0.964
9.500 1.017
10.000 1.071
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.2000.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
f(x) = 9.32446314510177 x + 0.0401848465040073
perpindahan (mm) Linear (perpindahan (mm))Linear (perpindahan (mm))
Modulus Elastisitas spesimen
Spesimen E (GPa)
Aluminium 70
Baja 200
Dimensi Spesimen
Spesimen Panjang (mm) Tebal (mm) Lebar (mm)
t1` t2 t1 t2
Aluminium 604 3.1 3.1 20.5 20.55
Baja 602 3.1 3 20.2 20.1
Data Pengukuran
Asumsi percepatan gravitasi = g = 9.81m/s^2
N Spesimen Lokasi Massa LVDT LVDT Dial Teoreti
o Beban (V) gage s
kg Volt mm mm mm
1
Aluminiu
m 0.5l 0.5 0.746 6.996
6.54
0 6.399
2 0.5l 0.7 0.881 8.257
8.36
0 8.958
3 0.75l 0.5 0.372 3.508
3.37
0 3.599
4 0.75l 0.7 0.572 5.375
4.87
0 5.039
5 Baja 0.5l 0.5 0.248 2.350
2.31
0 2.217
6 0.5l 0.7 0.354 3.344
3.31
0 3.276
7 0.75l 0.5 0.142 1.366
1.30
0 1.316
8 0.75l 0.7 0.204 1.945
1.90
0 1.843
Perbandingan data dengan solusi teoretis
Massa
beban (kg)
LVD
T
Error
(%)
Dial
Gage
Error
(%)
Teoreti
s
Aluminiu
m 0.5l 0.5 6.996 9.333 6.540 2.211 6.399
0.5l 0.7 8.257 7.822 8.360 6.675 8.958
0.75
l 0.5 3.508 2.545 3.370 6.368 3.599
0.75
l 0.7 5.375 6.675 4.870 3.351 5.039
Baja 0.5l 0.5 2.350 5.964 2.310 4.180 2.217
0.5l 0.7 3.344 2.101 3.310 1.050 3.276
0.75
l 0.5 1.366 3.782 1.300 1.223 1.316
0.75
l 0.7 1.945 5.556 1.900 3.119 1.843
Total error 43.777 28.176
5.Analisis
Perbedaan antara hasil teoretis dan hasil dari LVDT atau dial indicator disebabkan
oleh beberapa faktor. Salah satu penyebabnya adalah modulus elastisitas yang tidak
persis sama dengan modulus elastisitas referensi dikarenakan spesimen yang
digunakan tidak murni aluminium atau tidak murni baja. Perbandingan data yang
diperoleh menunjukkan bahwa perbedaan hasil teoretis dengan hasil LVDT lebih
besar daripada perbedaan hasil teoretis dengan hasil dial gage. Hal ini disebabkan
karena penghitungan menggunakan LVDT menggunakan suatu fungsi yang didapat
dari regresi linear, dimana fungsi tersebut mengandung error. Hasil yang didapat
menggunakan eksperimen lebih bisa dipercaya karena pengukuran pada eksperimen
dilakukan pada kondisi sebenarnya sedangkan asumsi kondisi ideal yang digunakan
pada perhitungan teoretis. Pada perhitungan teoretis spesimen batang dianggap
sebagai batang yang ideal dengan modulus elastisitas dan massa jenis yang seragam
dan batang yang lurus sedangkan pada eksperimen kondisi yang diukur adalah
kondisi sebenarnya sehingga perhitungan dengan menggunakan LVDT atau dial
indicator lebih dipercaya daripada perhitungan teoretis. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi perbedaan antara perhitungan eksperimen dengan perhitungan teoretis
adalah modulus elastisitas dan massa jenis yang berbeda dari referensi, percepatan
gravitasi, dan asumsi perhitungan teoretis yang ideal.
LVDT sebagai alat ukur defleksi memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki
hubungan linier antara tegangan dan perpindahan, dapat menampilkan hasil dalam
bentuk digital, menampilkan data dengan presisi, dan data bisa diperoleh tanpa harus
dekat dengan spesimen. Kekurangan yang dimiliki LVDT adalah perlunya
menggunakan listrik untuk melakukan pengukuran, perlunya menggunakan amplifier
dan multimeter untuk membaca hasil LVDT, perlunya melakukan kalibrasi sebelum
melakukan perhitungan, perlunya menggunakan mikrometer sekrup untuk melakukan
kalibrasi, dan hasil LVDT yang muncul dalam bentuk voltase harus dirubah dulu
menjadi panjang defleksi atau perpindahan dengan fungsi yang didapat dari regresi
linier.
Dial Indicator atau dial gage memiliki beberapa kelebihan yaitu praktis tanpa
membutuhkan instrumen yang lain untuk membaca hasil, hasil yang muncul langsung
dalam besar perpindahan atau defleksi, tidak perlu menggunakan listrik karena dial
gage menggunakan sistem mekanik, mudah dibawa dan digunakan, dan mudah
dikalibrasi dengan cara memutar outer ring. Kekurangannya adalah pengukuran
dengan dial gage rentan terhadap gangguan fisik dari luar misalnya terkena
guncangan yang menyebabkan kekurangan dalam kepresisian pengukuran.
.
6. Kesimpulan dan Saran
1. LVDT bekerja dengan menggunakan prinsip pengukuran beda potensial antara
secondary coil yang memiliki hubungan linier dengan perpindahan dari inti besi
sedangkan dial indicator bekerja dengan merubah perpindahan translasi menjadi
perpindahan rotasi dengan menggunakan sistem pegas mekanik.
2. Pengukuran defleksi pada spesimen dengan menggunakan LVDT atau dial gage
lebih bisa dipercaya daripada perhitungan teoretis karena pengukuran secara
eksperimen menggukan kondisi yang sebenarnya, sedangkan perhitungan teoretis
menggunakan kondisi ideal
7. Referensi
Hibbeler, R. C. Mechanics of Material. 8th. Upper Saddle River : Pearson Prentice
Hall, 2011.
Modul Praktikum Pengukuran Defleksi
8.Lampiran
Gambar 6. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada aluminium dengan beban 0.5kg di 0.75L
Gambar 7. Kalibrasi dial gage
Gambar 8. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada aluminium dengan beban 0.5kg di 0.5L
Gambar 9. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada aluminium dengan beban 0.7kg di 0.75L
Gambar 10. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada aluminium dengan beban 0.7kg di 0.75L
Gambar 11. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada aluminium dengan beban 0.7kg di 0.75L
Gambar 12. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada baja dengan beban 0.5kg di 0.5L
Gambar 13. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada baja dengan beban 0.7kg di 0.5L
Gambar 13. Pengukuran defleksi dengan menggunakan
dial gage pada baja dengan beban 0.7kg di 0.75L
Cara lain untuk mengukur defleksi adalah dengan menggunakan sistem sederhana
yang terdiri dari pegas kaca seperti di bawah ini.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengukur defleksi adalah dengan menggunakan
laser sensor. Laser sensor memiliki gelombang yang diketahui kecepatan rambatnya.
Gelombang yang dipancarkan akan dipantulkan oleh struktur yang ingin diukur
defleksinya. Dengan menggunakan sensor dapat dihitung selisih waktu yang
diperlukan gelombang dari mulai dipancarkan hingga diterima kembali. Setelah
mengukur selisih waktu, jarak alat dengan benda yang ingin diukur dapat dihitung.
Perbedaan jarak sebelum struktur menerima beban dan sesudah menerima beban
diterjemahkan menjadi besar defleksi struktur tersebut.
Sumber:
http://www.nssbc.info/