I.JUDUL PERCOBAAN
: NITROGEN-AMONIA
II.TANGGAL PERCOBAAN
: Selasa, 19 November 2013
III.TANGGAL SELESAI PERCOBAAN: Selasa, 19 November 2013IV.TUJUAN
PERCOBAAN
:
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di
laboratorium.
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya.
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan senyawanya.
V.DASAR TEORI
:1. Nitrogen
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan
unsur nonlogam dan gas yang paling banyak di atmosfer bumi.
Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk
isotop-isotop yang 4 di antaranya bersifat radioaktif. Di alam
nitrogen terdapat dalam bentuk gas N2yang tidak berwarna dan tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak beracun. Pada suhu yang rendah
nitrogen dapat berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang
tidak berwarna (bening). Nitrogen merupakan molekul diatomik yang
memiliki ikatan rangkap tiga 3. Berikut adalah gambar dari unsur
nitrogen:
Energi ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit
bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan energi bebas
pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini
sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar
molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia
sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak
berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan
senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kesetabilan yang
tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam
pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen
elektronika. Nitrogen cair juga digunakan untuk membekukan makanan
secara cepat.
Kelimpahan NitrogenNitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas
berupa molekul diatomik (N2) kira-kira 78,09% volume atmosfir.
Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3), dan sendawa Chili
(NaNO3). Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein
yang komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan
0,4% S.
Sifat Fisika dan Kimia Nitrogen Mempunyai massa atom = 14,0067
sma
Mempunyai nomor atom = 7
Titik didih = -1960C
Titik beku = -2100C
Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A
Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3 Dalam senyawa memiliki
bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
Mempunyai volume atom = 17,30 mol/cm3 Mempunyai struktur
heksagonal
Mempunyai massa jenis = 1,2151 gram/cm3 Mempunyai kapasitas
panas = 1,042 J/g0K
Mempunyai energi ionisasi ke-1 = 1402,3 kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856 kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-3 = 45781 kJ/mol
Mempunyai nilai elektronegativitas = 3,04
Mempunyai konduktivitas kalor = 0,02598 W/moK
Mempunyai harga entalpi pembentukan = 0,36 kJ/mol
Mempunyai harga bentalpi penguapaan = 2,7928kJ/mol
Berat Jenis Relatif = 0,967
Berat Molekul = 28,013
Suhu Kritis = -147,1 C
Berat Jenis Gas (@101,3 kPa dan 15 C) = 1,170 kg/m3 Daya larut
dalam air (@101,3 kPa dan 20 C) = 0,016 cm3/cm3 Berupa gas tidak
berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
Mudah menguap
Tidak reaktif
Bersifat diamagnetic
Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan.
Reaksi-Reaksi Nitrogen
Nitrogen dapat membentuk suatu senyawa berupa ion Nitrit (NO2-)
dan ion Nitrat (NO3). Berikut diuraikan beberapa reaksi-reaksi yang
sering digunakan dalam percobaan di laboratorium.
1) Nitrit (NO2-)
Semua nitrit (NO2-) larut dalam air kecuali perak nitrit yang
larut sangat sedikit dalam air. Reaksi ini dapat dipelajari dengan
memakai larutan kalium nitrit (KNO2) yang baru dibuat.
Berikut merupakan beberapa percobaan yang sering dipakai untuk
mempelajari reaksi-reaksi nitrit:
Dengan menambahkan suatu asam klorida encer secara hati-hati
kepada suatu nitrit dalam keadaan dingin, dihasilkan larutan biru
pucat yang tak tetap (transien) (karena adanya asam nitrit bebas,
HNO2 atau anhidranya, N2O3) dan dilepaskan uap nitrogen dioksida
yang coklat. Uap tersebut terbentuk karena terjadi persenyawaan
antara nitrogen oksida dengan oksigen dari udara. Hasil serupa
diperoleh dengan larutannya dalam air.
NO2- + H+ ( HNO2(2HNO2 ( H2O + N2O3)
3HNO2 ( HNO3 + 2NO + H2O
2NO (g) + O2 (g) ( 2NO2 (g)
Dengan menambahkan suatu larutan nitrit secara hati-hati pada
larutan pekat (25%) besi(II) sulfat yang diasamkan dengan asam
asetat encer atau asam sulfat encer, terbentuk cincin coklat
diantara perbatasan kedua cairan tersebut yang ditimbulkan oleh
senyawa [Fe,NO]SO4. Jika penambahan tak dilakukan hati-hati,
hasilnya adalah pewarnaan yang coklat. Hal ini serupa dengan uji
cincin nitrat terhadap nitrat.
NO2- + CH3COOH ( HNO2 + CH3COO-
3HNO2 ( H2O + HNO3 + 2NO (g)
Fe2+ + SO42- + NO (g) ( [Fe,NO]SO4Iodida, bromida, ion-ion
berwarna, dan anion yang memberi senyawa-senyawa berwarna dengan
ion besi(II), tak boleh ada.
Dengan larutan barium klorida tidak membentuk endapan.
Dengan menambahkan suatu larutan nitrit kepada larutan kalium
iodida, yang diteruskan dengan mengasamkannya dengan asam asetat
atau dengan asam sulfat encer, akan dibebaskan iod yang dapat
diidentifikasi dari warna biru yang dihasilkannya dengan amilum
(pasta kanji).
2 NO2- + 2I- + 2H2SO4 ( I2 + 2NO (g) + 2 SO42- + 2 H2O
2 NO2- + 2I- + 2CH3COOH ( I2 + 2NO (g) + 2 SO42- + 2 H2O2)
Nitrat (NO3-)
Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut
menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini
larut dalam asam nitrat encer. Reaksi ini dapat dipelajari dengan
larutan kalium nitrat.
Berikut merupakan beberapa percobaan yang sering dipakai untuk
mempelajari reaksi-reaksi nitrat:
Dengan asam sulfat pekat terbentuk uap nitrogen dioksida yang
coklat kemerahan, disertai oleh uap asam nitrat berbau menusuk dan
berasap dalam udara, akan terbentuk ketika nitrat padat direaksikan
dengan reagensia. Asam sulfat encer tak memberi reaksi apa-apa
(perbedaan dari nitrit).4NO3- + 2H2SO4 ( 4NO2 (g) + O2 (g) + 2SO42-
+ 2H2O
Asam sulfat pekat dan serutan tembaga yang mengkilat dipanaskan
bersama nitrat padat, akan dilepaskan uap nitrogen dioksida
berwarna coklat kemerahan, dan larutan berubah warna menjadi biru
oleh terbentuknya ion-ion tembaga(II). Dapat juga dipakai larutan
dari nitrat tersebut, lalu ditambahkan asam sulfat dengan hati-hati
sekali.
2NO3- + 4H2SO4 + 3Cu ( 3Cu2+ + 2NO (g) + 4SO42- + 4H2O
2NO (g) + O2 (g) ( 2NO2 (g) Dengan larutan besi(II) sulfat dan
asam sulfat pekat (uji cincin coklat), dilakukan dengan salah satu
dari kedua cara sebagai berikut:Pertama dapat dilakukan dengan
menambahkan besi(II) sulfat kepada larutan nitrat, kemudian
dituangkan secara perlahan-lahan sepanjang sisi tabung-uji sehingga
asam ini membentuk suatu lapisan di sebelah bawah campuran
tersebut. Sebuah cincin coklat akan terbentuk pada tempat dimana
kedua cairan bertemu.
Kedua, dapat dilakukan dengan menambahkan asam sulfat pekat
kedalam larutan nitrat. Campuran tersebut didinginkan dibawah
aliran dingin dari kran. Setelah dingin, larutan jenuh besi(II)
sulfat dengan perlahan-lahan sepanjang sisi tabung sehingga
membentuk suatu lapisan di atas cairan tadi. Pada zona persentuhan
kedua cairan tersebut akan terbentuk suatu cincin tengguli. Sebuah
cincin coklat yang dikenal dengan cincin tengguli akan terbentuk
pada zona persentuhan kedua cairan tersebut.Cincin coklat ini
disebabkan oleh pembentukan [Fe(NO)]2+. Setelah campuran dikocok
dan dipanaskan, warna coklat hilang, nitrogen(II) oksida
dilepaskan, dan tinggallah larutan ion besi(II) yang kuning.
2NO3- + 4 H2SO4 + 6 Fe2+ ( 6Fe3+ + 2NO (g) + 4SO42- + 4H2O
Fe2+ + NO (g) ( [Fe(NO)]2+Pembuatan Gas Nitrogena) Pembuatan Gas
Nitrogen di laboratorium Dalam skala kecil (skala laboratorium),
gas nitrogen dapat dibuat melalui pemanasan senyawa azida, seperti
natrium azida (NaN3) dan barium azida (Ba(N3)2). Pemanasan ini
menghasilkan gas nitrogen dan logam natrium.2NaN3(s)
dipanaskan2Na(s)+ 3N2(g)
Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga
dapat dihasilkan dari pemanasan secara perlahan lahan amonium
nitrit (NH4NO2).
NH4NO2(aq)dipanaskan 2H2O(l) + N2(g)
Amonium nitrit yang digunakan, dibuat dengan cara mereaksikan
natrium nitrit dan amonium klorida menurut reaksi berikut.
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) dipanaskan NH4NO2(aq) + NaCl(aq)
b) Pembentukan gas nitrogen di industri
Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan gas
oksigen karena sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang
mengandung 78% gas nitrogen, didinginkan sehingga diperoleh
nitrogen dan oksigen cair.Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi
pada suhu -195,8oC. Nitrogen cair akan menguap dan terpisah dengan
oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung dan dapat
digunakan sesuai dengan keperluan
2. Amonia
Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan
hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul
amonia terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion
hidrogen bermuatan positif dengan rumus kimia NH3. Amonia dapat
terjadi secara alami atau dapat diproduksi.Amoniaalami yang hadir
dalam jumlah jejak di atmosfer berasal dari dekomposisi bahan
organik. Metode alami produksi amonia melibatkan serangkaian proses
kimia yang menggabungkan bersama-sama ion nitrogen dan hidrogen.
Produksi amonia buatan melibatkan serangkaian proses kimia untuk
menggabungkan ion nitrogen dan hidrogen. Berikut merupakan gambar
senyawa amonia:
Reaksi Reaksi ion Amonium
Dengan larutan natrium hidroksida, sejumlah gas amonia
dilepaskan saat pemanasan dilakukan.
NH4- + OH- ( NH3+ +H2O
Identifikasi terbentuknya amonia:
Dari terbentuknya uap amonium klorida bila sebuah pengaduk atau
batang kaca yang telah dibasahi asam klorida pekat.
Dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus merah berubah
warna menjadi biru atau kertas kunyit menjadi coklat.
Dari baunya dengan cara mencium uap setelah mengangkat tabung
uji atau gelas piala kecil dari api, dilakukan dengan hati-hati
Dari kemampuannya mengubah kertas saring yang dibasahi larutan
merkurium (I) nitrat menjadi hitam. Dalam uji ini terbentuk
campuran merkurium(II) amidonitrat (endapan putih) dan merkurium
(endapan hitam):
2NH3 + Hg22+ + NO3-( Hg(NH2)NO3 (g) + Hg + NH4+ Kertas saring
yang dibasahi larutan mangan(II) klorida dan hidrogen peroksida
memberi warna coklat. Hal ini karena terjadinya oksidasi terhadap
mangan oleh larutan basa yang terbentuk tersebut.
Pembuatan Amonia
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen
ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman.
Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara
besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia
juga dari Jerman.
Gas amoniak dibuat menurut proses Haber & Bosch: N2 + 3 H2
2NH3 22,8 kal pada suhu reaksi 530 oC dan tekanan 150 - 200 atm
dengan katalis Fe2O3/Ni/Pt/Pd. Reaksi tersebut merupakan reaksi
eksoterm namun harus dilangsungkan pada suhu tinggi, hal ini
disebabkan karena kedua gas tersebut bersifat lembam. Gas nitrogen
berasal dari udara sedangkan hidrogen berasal dari cracking gas
alam. Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang
jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi
balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan.
Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian
campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama
katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses
Haber-bosch untuk sintesis amonia diberikan pada Gambar
berikut.
Pada zaman dahulu amoniak diperoleh sebagai hasil sampingan gas
lampu (hasil penyulingan kering batu bara) dalam bentuk garam
sulfat atau karbonat, kemudian dibebaskan dengan Ca(OH)2. Di
laboratorium, jika diperlukan gas amoniak dalam jumlah sedikit
dapat dibuat dengan membebaskan garam-garam amonium dengan kapur
(mis. NH4Cl + Ca(OH)2).VI.ALAT DAN BAHAN
:
A. ALAT
No.Nama AlatUkuranJumlah
1.Erlenmeyer pipa samping250 mL1
2.Corong pisahKecil1
3.Spatula-1
4.Pembakar spiritus-1
5.Gelas kimia250 mL1
6.Gelas ukur100 mL, 10 mL@1
7.Corong kacaKecil 1
8.Tabung reaksiSedang 7
9.Pipet tetes-7
10.Kaca alroji-1
11.Penjepit kayu-1
12.Statif -1
13.Klem -1
14.Karet penutup-2
15.Bak air-1
16.Selang Kecil 2
17.Neraca analitis-1
18.Plastisin -1
B. BAHAN
No.Nama Bahan
1. Kristal NaNO2
2. Kristal NH4Cl
3. HCl pekat
4. Serbuk Ca(OH)2
5. FeS
6. Larutan Amilum
7. Larutan KI
8. Larutan ammonia pekat
9. Aquades
10. Kertas saring
11. Kertas lakmus merah dan biru
12. Sebilah kayu
13. Larutan HCl pekat
14. Bunga belerang
15. Larutan H2SO4 pekat
16. Larutan H2SO4 0,1M; 1M
17. Larutan HNO3 pekat
18. Larutan HCl 0,1M
19. Larutan NH4OH 2M
20. Indicator PP
21. Korek api
VII.ALUR KERJA DAN PROSEDUR PERCOBAAN
A. ALUR KERJA
1.
2. 3.
4. B. PROSEDUR PERCOBAANPada percobaan pertama 0,3 gram NaNO2
dimasukkan ke dalam labu suling, kemudian ditambahkan dengan 10 mL
air menghasilkan larutan NaNO2. Kemudian larutan NH4Cl (0,3 gram
NH4Cl dalam 10 mL air) dimasukkan ke dalam corong pemisah. Setelah
itu alat-alat disusun sedemikian rupa. Kemudian labu suling
dihangatkan dengan pembakar spirtus dan kran corong pisah dibuka
dengan hati-hati. Gas yang keluar ditampung dalam gelas ukur yang
berisi air penuh dan diletakkan terbalik di dalam air dan diukur
volumenya. Kemudian gas yang terbentuk diuji nyala dengan
menggunakan sebilah kayu berpijar.Pada percobaan kedua, 0,25 gram
NaNO2 dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dilarutkan dengan
25 mL air menghasilkan larutan NaNO2. Kemudian larutan tersebut
dibagi ke dalam 2 tabung reaksi. Tabung pertama ditambah dengan
H2SO4 1M dan diperhatikan uap dan warna cairan. Pada tabung kedua
diencerkan 4x dengan air kemudian diambil sebanyak 2 mL dan diampur
dengan KI dan larutan amilum, setelah itu ditambah H2SO4 encer dan
diamati yang terjadi.Pada percobaan ketiga 1 mL larutan HNO3 encer
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 1 mL H2SO4
pekat, kemudian didinginkan dan ditambah dengan 0,5 mL larutan
FeSO4 0,2 M perlahan-lahan mengenai dinding tabung reaksi dan
diamati yang terjadi.Pada percobaan keempat 1 mL NH4OH 2M
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dialiri dengan gas H2S,
kemudian ditambahkan 1 mL amonium 1 M, dikocok dengan bunga
belerang dan disaring menghasilkan filtrat dan residu. Filtrat yang
dihasilkan ditambah dengan HCl dan diamati yang terjadi.Pada
percobaan kelima larutan NH4Cl 4M dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambah dengan seujung sendok kecil Ca(OH)2, kemudian
dipanaskan perlahan-lahan dengan memegang kertas lakmus yang basah
di atas tabung reaksi dan diamati yang terjadi. Kemudian sebuah
pengaduk yang telah dicelupkan ke dalam HCl pekat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan diamati gas yang keluar.Pada percobaan
keenam 5 mL NH4OH pekat dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan
dipanaskan perlahan-lahan kemudian gas yang keluar ditampung dengan
tabung reaksi yang ditutp dengan penutup karet. Kemudian tabung
reaksi tersebut diujui dengan dua pengujian. Pengujian yang pertama
dengan pengaduk kaca yang telah dicelup HCl pekat, dan pengujian
yang kedua dengan beberapa tetes indikator pp yang dimasukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi air yang di dalamnya sudah dimasukkan
tabung reaksi yang berisi gas.VIII.HASIL PENGAMATAN
No.Prosedur percobaanHasil pengamatanDugaan /
reaksiKesimpulan
SebelumSesudah
1.
Tujuan : Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di
laboratorium serta mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan
senyawanya.
NaNO2 = kristal putihNH4Cl = serbuk putihAquades = tak
berwarna
NaNO2 (s) + air = tak berwarna NH4Cl (s) + air = tak
berwarna
Saat dipanaskan =
NaNO2 + NH4Cl = larutan tak berwarna dan terbentuk gas
Diuji nyala = nyala api padam
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) (NaCl (aq) +N2 (g)+ 2H2O(l)m NaNO2= 0,3
g
m NH4Cl = 0,3 g
Mr NaNO2 = 69 g/mol
Mr NH4Cl= 53,5 g/mol
-n NaNO2= = = 0,0043 mol
-n NH4Cl = = = 0,0056 mol
MakaMol N2 = 0,0043 mol
V N2= n x 22,4 L
= 0,0043 mol x 22,4 L
= 0,09632 L
= 96,32 mL
Gas nitrogen dapat dibuat dari NaNO2 dan NH4Cl melalui proses
pemanasan, yang kemudian dibuktikan dengan gas nitrogen dapat
memadamkan nyala api. Hal ini menunjukkan salah satu sifat gas
nitrogen yaitu tidak reaktif jika direaksikan dengan unsur atau
senyawa lain
2.Tujuan: Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan
senyawanya
NaNO2 = kristal putih
H2SO4 = tak berwarnaKI = tak berwarna
Amilum = putih keruh
NaNO2 (s) + air = tak berwarna
Pada Tabung 1:
NaNO2 + H2SO4 = Larutan tidak berwarna, timbul gelembung gas dan
uap yang berwarna kekuningan
Pada Tabung 2 :
NaNO2 +
KI + amilum= larutan tak berwarna
NaNO2 +
KI + amilum + H2SO4 = larutan berwarna ungu pekat
Tabung 1 :NaNO2(s)+H2O(l) ( NaNO2(aq)
2NaNO2(aq) + H2SO4 (aq) ( Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2(g)
Tabung 2
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq) ( 4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g)
+ 2H2O(l)
Terbentuk gas NO dengan mereaksikan NaNO2 dan H2SO4 .
Menghasilkan warna ungu karena adanya pembebasan iod. Reaksi pada
percobaan ini merupakn reaksi redoks. Amilum berfungsi sebagai
indicator I2 dan terbentuk uap berwarna kekuningan.
3.Tujuan: Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya HNO3
encer = tak berwarna
H2SO4 pekat = tak berwarna
FeSO4 0,2 M = kuning
HNO3 + H2SO4 = Larutan tak berwarna
HNO3 + H2SO4 + FeSO4 0,2 M = Terbentuk cincin Fe berwarna coklat
(cincin tengguli) di tengah larutan 4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq) (
4NO2(g) + O2(g) + H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) ( 6Fe3+(aq) + 2NO (g) +
4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) ( [Fe(NO)]2+(aq)
Terbentuk cincin yang merupakan Cincin tengguli yakni
[Fe(NO)]2+
4.Tujuan: Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan
senyawanya
NH4OH = tak berwarnaHCl encer = tak berwarna Gas H2S = berbau
menyengat
Bunga belerang = serbuk kuningNH4OH = tak berwarna
NH4OH + H2S + S = larutan berwarna kuning dan ada endapan
Filtrat = berwarna kuningFiltrat + HCl = timbul endapan
melayang
FeS(s) + 2HCl(aq) ( FeCl2(aq) + H2S(g)
2NH4OH(aq) + H2S(g) ( (NH4)2S(aq) + 2H2O(l)
(NH4)2S(aq) + S(s) ( (NH4)4S2(s)
(NH4)2S2(s) + HCl(aq) ( 2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
Terbentuk endapan (NH4)2S berwarna kuning dan saat filtrate
ditambah dengan HCl terbentuk hablur atau endapan yg merupakan
endapan melayang
5.
Tujuan: Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan
senyawanya
NH4Cl : larutan tak berwarna
Ca(OH)2 : serbuk putih
HCl : larutan tak berwarna
Kertas lakmus merah dan biru
NH4Cl + Ca(OH)2 : larutan berwarna putih keruhUji gas: kertas
lakmus merah berubah menjadi biruPengaduk dengan HCl : menghasilkan
asap putih 2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) ( CaCl2(aq) + NH3(g) +
H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl(aq)Terbentuk gas ammonia yang bersifat
basa, yang dibuktikan dengan berubah nya lakmus merah menjadi
biru
6.Tujuan : Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di
laboratorium , Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya,
serta mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan senyawanya.
NH4OH pekat = tak berwarnaIndikator PP = tak berwarnaHCl pekat =
tak berwarna
NH4OH dipanaskan timbul banyak gas
Uji dengan indikator PP = berwarna merah mudaUji dengan HCl
pekat = Timbul asap
NH4OH(aq)
NH3(g) + H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl (aq)
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(l)
Gas amonia yang terbentuk dari pemanasan NH4OH bersifat basa
yang dibuktikan dengan adanya warna merah muda setelah di uji
dengan indikator PP
IX.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Percobaan pertama
Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara
pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat
gas nitrogen, langkah yang dilakukan adalah dengan menimbang 0,3
gram NaNO2 berupa kristal putih dan memasukkan ke dalam labu suling
(erlenmeyer pipa samping) dan melarutkan ke dalam 10 mL aquades
menghasilkan larutan tidak berwarna. Selanjutnya menimbang 0,3 gram
NH4Cl berupa serbuk putih dan melarutkan NH4Cl 0,3 gram ke dalam 10
mL aquades menghasilkan larutan tidak berwarna. Selanjutnya
memasukkan NH4Cl ke dalam corong pemisah. Kemdian merangkai alat
seperti pada gambar rangkaian hingga corong pemisah berada diatas
labu berpipa samping, dimana erlenmeyer ini berada diatas pembakar
spirtus, sesuai gambar di bawah ini:
Selajutnya menghangatkan erlenmeyer yang telah berisi larutan
NaNO2 dan membuka kran dari corong pemisah yang telah berisi
larutan NH4Cl dengan hati-hati dan menghasilkan rutn tidak
berwarna. Setelah beberapa menit terbentuk gas. Langkah selanjutnya
yakni mengalirkan gas yang terbentuk menggunakan selang kedalam
gelas ukur yang berisi air penuh dengan posisi berdiri tegak dalam
wadah air. Volume gas yang dihasilkan adalah sebesar 91 mL dan gas
yang terbentuk adalah gas nitrogen (N2), hal ini sesuai dengan
reaksi berikut:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) ( NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
Secara teori dijelaskan bahwasanya volume gas nitrogen yang
dihasilkan sebesar:
Diketahui: massa NaNO2 = 0,3 gram; Mr NaNO2 = 69 g/mol
massa NH4Cl = 0,3 gram; Mr NH4Cl= 53,5 g/molDitanya: volume
N2?
Jawab:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) ( NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
m 0,0043 mol0,0056 mol -
-
-
r0,0043mol0,0043mol0,0043 mol0,0043 mol0,0043mol
s -
0,0013 mol0,0043 mol0,0043 mol0,0043 molV N2= n x 22,4 L
= 0,0043 mol x 22,4 L
= 0,09632 L
= 96,32 mLGas N2 yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori,
yakni sebesar 91 mL. padahal secara teori, gas N2 yang diperoleh
sebesar 96,32 mL. Hal ini mungkin disebabkan oleh masih adanya gas
yang tertinggal di dalam selang yang tidak masuk ke dalam tabung.
Sehingga volume gas yang dihasilkan sedikit berkurang.Gas yang
terbentuk memiliki sifat tak berwarna dan tak berbau. Dan gas yang
telah tertampung pada gelas ukur di uji dengan sebilah kayu
berpijar. Hasil pengamatan yang didapatkan ialah sebilah kayu yang
mula-mula memiliki nyala api dengan dialiri gas yang tertampung
pada gelas ukur nyala apinya padam, sesuai dengan persamaan reaksi
berikut:N2(g) + O2(g) ( 2NO(g)
Hal ini mengindikasikan salah satu sifat gas nitrogen yaitu
sangat tidak reaktif jika direaksikan dengan unsur atau senyawa
lainnya. Sehingga sebilah kayu yang memiliki nyala api ketika
dialiri dengan gas nitrogen akan langsung padam karena sifat
ketidakreaktifan yang dimiliki gas nitrogen.Percobaan keduaPada
percobaan kedua yang bertujuan untuk mengidentifikasi terbentuknya
gas NO2 dan NO. Percobaan kedua terbagi menjadi dua sub tujuan
dimana yang pertama bertujuan untuk mengidentifikasi terbentuknya
gas NO2 dan yang kedua bertujuan untuk mengidentifikasi
terbentuknya gas NO. Langkah yang dilakukan adalah dengan menimbang
0,25 gram NaNO2 berupa kristal putih dan melarutkan ke dalam 25 mL
aquades menghasilkan larutan tidak berwrana, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
NaNO2(s) + H2O(l) ( NaNO2(aq)
Kamudian larutan yang dihasilkan dimasukkan ke dalam dua tabung
reaksi. Pada tabung reaksi pertama diberi perloakuan dengan
menambahkan beberapa tetes H2SO4 1M berupa larutan tidak berwarna,
kemudian mengamati uap yang terbentuk, dan dihasilkan larutan tidak
berwarna, timbul gelembung gas, dan uap yang terbentuk berwarna
kekuningan. Persamaan reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai
berikut:2NaNO2(aq) + H2SO4 (aq) ( Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2(g)Pada
tabung reaksi kedua, langkah yang dilakukan adalah dengan
mengencerkan 4 kali larutan NaNO2 dengan menggunakan aquades.
Kemudian menambahkan beberapa tetes larutan KI berupa larutan tidak
berwarna, amilum berupa larutan berwarna putih keruh dan H2SO4
encer berup larutan tidak berwarna ke dalam larutan NaNO2 yang
telah diencerkan dan menghasilkan perubahan warna pada campuran,
dimana semula larutan tidak berwarna menjadi berwarna ungu pekat.
Amilum berfunsi sebagai indicator adanya I2 dalam larutan, yang
mana jika bereaksi dengan KI akan menghasilkan perubahan warna
menjadi ungu. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi-oksidasi
(redoks) sebagai berikut:
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq) ( 4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g)
+ 2H2O(l)
Dari reaksi tersebut di atas terlihat bahwa terjadi reaksi
reduksi dan oksidasi, dimana senyawa NaNO2 mengalami reaksi reduksi
menjadi NO, yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi dari +
3 menjadi +2, sehingga senyawa NaNO2 merupakan oksidator, sedangkan
KI mengalami oksidasi I2 yang ditandai dengan perubahan bilangan
oksidasi dari -1 menjadi 0, sehingga senyawa KI merupakan reduktor.
Sehingga jika KI telah teroksidasi menjadi I2, maka secara
bersamaan NaNO2 akan tereduksi menjadi NO(g), yang dibuktikan
dengan perubahan warna pada larutan menjadi ungu pekat.Gas yang
terbentuk sesuai reaksi diatas adalah gas NO. Gas ini akan segera
bereaksi dengan I2 yang terbentuk membentuk nitrosil iodida. Hal
ini menyebabkan pada tabung 2 tidak muncul warna gas coklat seperti
pada tabung pertama, meski ada kontak dengan udara, namun gas NO
bereaksi lebih dahulu dengan halogen membentuk nitrosil iodide
menghasilkan larutan berwarna ungu pekat, sesuai dengan persamaan
reaksi berikut:2NO(g) + I2(aq) (2NOI(aq)
Reaksi antara amilum dengan I2
Percobaan ketigaPada percobaan ketiga yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa nitrogen dapat membentuk senyawa kompleks dengan
Fe, hal ini ditandai dengan terbentuknya cincin tengguli yang
berwarna cokelat. Langkah yang dilakukan adalah dengan memasukkan 1
mL HNO3 encer berupa larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi
dan mencampurkannya dengan 1 mL H2SO4 pekat berupa larutan tidak
berwarna dengan hati-hati menghasilkan larutan tidak berwarna dan
dinding tabung reaksi terasa hangat karena yang digunakan adalah
H2SO4 pekat, oleh sebab itu larutan didinginkan terlebih dahulu
sebelum ditambahkan FeSO4 0,2 M. Setelah dingin larutan ditambah
FeSO4 0,2 M berupa larutan berwarna kuning melalui dinding tabung
reaksi dan terbentuk cincin cokelat di tengah larutan. Cincin yang
terbentuk ini merupakan senyawa kompleks dari Nitrogen dan Fe yaitu
ion [Fe(NO)]2+. Cincin ini dinamakan cincin tergguli. Reaksi cincin
tengguli tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq) ( 4NO2(g) + O2(g) + H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) ( 6Fe3+(aq) + 2NO (g) +
4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) ( [Fe(NO)]2+(aq)Percobaan keempatPada percbaan
keempat yang bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat nitrogen dan
senyawanya, langkah percobaanya adalah dengan memasukkan NH4OH 2 M
berupa larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya
dialiri gas H2S yang berbau menyengat melalui selang. Gas H2S
diperoleh dari penambahan HCl pekat kedalam tabung yang berisi batu
FeS yang berwarna hitam, dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
FeS(s) + 2HCl(aq) ( FeCl2(aq) + H2S(g)
Larutan NH4OH 2M setelah dialiri gas H2S tetap tidak berwarna,
sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
2NH4OH(aq) + H2S(g) ( (NH4)2S(aq) + 2H2O(l)
Setelah ditambah NH4OH 0.1 M dan dikocok dengan bunga belerang
berupa serbuk berwarna kuning, larutan berubah warna menjadi
kuning. Setelah disaring dihasilkan filtrate berupa larutan
berwarna kuning dan residu berupa endapan kuning, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
(NH4)2S(aq) + S(s) ( (NH4)4S2(s)
Filtrat yang diperoleh selanjutnya ditambah dengan HCl encer
berupa larutan tidak berwarna, dan terbentuk endapan kuning yang
merupakan (NH4)2S yang melayang-layang dalam larutan. Penambahan
HCl berfungsi untuk mempercepat terbentuknya endapan (NH4)2S.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:(NH4)2S2(s) + HCl(aq) (
2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
Percobaan kelimaPada percobaan kelima yang bertujuan untuk
mengidentifikasi gas ammonia (NH3) yang bersifat basa dari reaksi
garam amonium klorida ((NH4Cl) dengan serbuk Ca(OH)2. Langkah yang
dilakukan adalah dengan memasukkan NH4Cl 4 M dalam tabung reaksi
dan menambahkan seujung sendok kecil Ca(OH)2 berupa serbuk putih
dan dihasilkan larutan berwarna putih. Kemudian larutan tersebut
dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus merah dan biru serta
pengaduk yang telah dicelupkan dalam HCl pekat. Saat dipanaskan,
larutan berwarna putih keruh dan timbul gelembung gas, yakni gas
NH3 yang dapat membirukan kertas lakmus merah, dam kertas lakmus
biru tetap berwarna biru, yang artinya gas tersebut bersifat basa.
Proses pemanasanan juga menghasilkan bau yang menyengat yang
menandakan terbentuknya gas NH3. Dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) ( CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
Selanjutnya, pengaduk yang telah dicelupkan HCl pekat dimasukkan
ke dalam tabung reaksi., dan terbentuk asap putih serta larutannya
menjadi jernih (endapan turun kedasar tabung). Persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut :
NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl(aq)
Percobaan keenam
Pada Percobaan keenam yang bertujuan untuk membuat gas ammonia
(NH3) di dalam laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas ammonia,
langkah yang dilakukan adalah dengan merangkai alat sesuai gambar
di bawah ini:
5 mL NH4OH berupa larutan tidak berwarna dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 mL dan dipanaskan perlahan-lahan mengahasilkan
larutan tidak berwarna, dan terbentuk gas selama beberapa menit,
sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
NH4OH(aq)
NH3(g) + H2O(l)
Gas yang terbentuk selanjutnya ditampung dalam tabung reaksi
kering yang ditutup dengan karet penutup yang dihubungkan dengan
selang. Setelah gas terbentuk maka dilakukan pengujian yang pertama
di uji dengan menggunakan pengaduk kaca yang sudah dicelupkan pada
HCl pekat. Hasilnya timbul asap putih. Hal tersebut membuktikan
bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas NH3. Persamaan
reaksinya adalah :NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl (aq)Pengujian yang kedua
adalah dengan mengalirkan gas yang dihasilkan ke dalam air yang
sudah diberi indikator Phenophtalein. Air berubah dari tak berwarna
menjadi merah muda. Hal ini menunjukkan bahwa NH3 bersifat basa,
yang mana indicator phenolphthalein merupakan indicator basa yang
mempunyai rentang pH 8,3 sampai 10, ehingga indicator PP ini akan
bekerja hanya pada larutan basa. Yang mengubaha warna larutan basa
menjadi merah muda, sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(l)
Reaksi NH3 dengan indikator PP :
X.KESIMPULAN
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Gas nitrogen dapat dibuat dilaboratorium dengan cara
mereaksikan larutan NaNO2 dengan NH4Cl dengan pemanasan. Gas
nitrogen sangat tidak reaktif jika bereaksi dengan unsur atau
senyawa lain. Dan jika diuji dengan nyala api, nyala api tersebut
akan mati yang membuktikan sifat ketidakreaktifan gas nitrogen.
2. Gas NO yang bereaksi dengan udara (O2) akan membentuk senyawa
gas NO2 yang berwarna kuning dan NO yang bereaksi dengan halogen
(I2) akan membentuk nitrosil iodide yang berwarna ungu pekat.3.
Nitrogen dapat membentuk senyawa kompleks dengan Fe yaitu [Fe
(NO)2]2+ yang dibuktikan dengan terbentuknya cincin tengguli yang
berwarna cokelat .
4. NH4OH Jika dialiri dengan gas H2S dan direaksikan dengan
bunga belerang (S) akan terbentuk endapan kuning yaitu endapan
(NH4)2S
5. NH4Cl jika dieaksikan dengan kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
akan terbentuk gas NH3 yang bersifat basa karena mengubah lakmus
merah menjadi biru, dan lakmus biru tetap berwarna biru, dan jika
diuji dengan pengaduk yang telah dicelupkan HCl pecan akan timbul
asap putih.6. Pembuatan gas NH3 di laboratorium dengan memanaskan
NH4OH menghasilkan das amonia bersifat basa yang dibuktikan dengan
adanya warna merah muda pada air yang telah dicampur dengan
indikator pp, dan jika diuji dengan pengaduk yang telah dicelupkan
HCl pecan akan timbul asap putih.XI. DAFTAR PUSTAKA
Amaria, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II.
Unsur-unsur Golongan Utama. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
Lee, J. D.. 1991. Concise Inorganic Chamistry fourth edition.
London: Chapman dan Hall.
Lee, J. D.. 1991. Concise Inorganic Chamistry fourth edition.
Oxford UK: Black well science Ltd.
Hadyana, A. Pudjaatmaka dan Setiono, L. 1994. Buku Ajar Vogel
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Mikro bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
(diterjemahkan oleh Hadyana, A. Pudjaatmaka).
XII. JAWABAN PERTANYAAN1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan
amonia di laboratorium!Jawab:Nitrogen dapat dibuat di laboratorium
dengan mereaksikan NaNO2(aq) yang ditambahkan perlahan-lahan dengan
NH4Cl(aq) kemudian dipanaskan. Gas yang akan terbentuk dari
pemanasan ini adalah gas nitrogen. Agar gas nitrogen ini dapat
ditampung, rangkaian alat harus diisolasi dan ditutup rapat,
sehingga gas yang keluar dapat ditampung, tidak bocor atau keluar
sistem. Reaksinya adalah :
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) ( NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
Pembuatan gas NH3 di laboratoruim dapat dibuat dengan
mereaksikan larutan NH4Cl dengan padatan Ca(OH)2 melalui proses
pemanasan. Gas yang terbentuk dari pemanasan ini adalah gas amonia,
dengan reaksi sebagai berikut:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) ( CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
Selain itu, pembuatan gas ammonia di Laboratorium juga dapat
dibuat dengan memanaskan larutan NH4OH. Gas yang terbentuk dari
pemanasan ini adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas amonia
yang banyak, sistem harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus
dihubungkan dengan selang dan dibuat agar tidak ada gas yang dapat
keluar. Reaksinya adalah:
dipanaskanNH4OH(aq) NH3(g) + H2O(aq)2. Jelaskan sifat-sifat
kimia nitrogen!
Jawab:
Tidak berwarna, gas nirogen tidak berwarna, hal inilah yang
menyebabkan sulitnya mengidentifikasi gas ini. Dalam percobaan,
karena sifat kimia ini, kami sulit menentukan dimana letak
kebocoran gas notrogen.
Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk
kita tidak dapat mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak
dari baunya.
Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga
aman. Karenanya kami menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas
ini.
Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang
spesifik.
Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun,
sehingga apabila kita menghirup gas ini, tidak akan membahayakan
tubuh.
Gas ini memiliki lima elektron di kulit terluarnya. Dalam bentuk
murni, dikenal sebagai amonia anhidrat dan bersifat higroskopis
(mudah menyerap kelembaban).
Nitrogen tidak mudah terbakar dan tidak memperbesar
pembakaran
Nitrogen adalah gas inert, sangat stabil dan non-polar.
Pada suhu rendah elemen nitrogen berkemampuan reaktif sangat
rendah. Pada suhu tinggi nitrogen bisa bereaksi dengan Chrom,
Silikon,Titanium, Aluminium, Boron, Berrylium, Magnesium, Barium,
Strontium, Kalsium, dan Lithium dan membentuk nitrit dan oksigen
membentuk NO. Dengan adanya katalisator dan suhu menengah, nitrogen
bereaksi dengan hidrogen membentuk amoniak. Pada suhu di atas 1800
C, Nitrogen, Karbon dan Hidrogen bergabung membentuk Hidrogen
Sianida.3. Tulislah persamaan reaksi semua percobaan diatas!
Jawab:
Percobaan 1:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) ( NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
Percobaan 2:
NaNO2(s) + H2O(l) ( NaNO2(aq)
Tabung 1:
2NaNO2(aq) + H2SO4 (aq) ( Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2(g)
Tabung 2:
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq) ( 4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g)
+ 2H2O(l) Percobaan 3:
4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq) ( 4NO2(g) + O2(g) + H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) ( 6Fe3+(aq) + 2NO (g) +
4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) ( [Fe(NO)]2+(aq)
Percobaan 4:
FeS(s) + 2HCl(aq) ( FeCl2(aq) + H2S(g)
2NH4OH(aq) + H2S(g) ( (NH4)2S(aq) + 2H2O(l)
(NH4)2S(aq) + S(s) ( (NH4)4S2 (s)
(NH4)2S2(s) + HCl(aq) ( 2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
Percobaan 5:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) ( CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl(aq)
Percobaan 6:NH4OH(aq)
NH3(g) + H2O(l)
Uji 1:
NH3(g) + HCl(aq) ( NH4Cl (aq)
Uji 2:
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(l)
4. Sebutkan kegunaan amonium!Jawab:
Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen (amonium yang pekat).
Senyawa NH4Cl dalam industri, digunakan sebagai bahan solder dan
cetak tekstil serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering.
Dalam bidang medis, amonium klorida digunakan sebagai ekspektoran
pada obat batuk serta sebagai suplemen makanan. Amonia 80% dari
yang dihasilkan oleh industri digunakan dalam bidang pertanian
sebagai pupuk. Amonia digunakan sebagai gas pendingin, untuk
pemurnian pasokan air, dan dalam pembuatan plastik, bahan peledak,
tekstil, pestisida, pewarna dan bahan kimia lainnya.Hal ini
ditemukan di banyak rumah tangga dan solusi pembersih kekuatan
industri.Solusi amonia pembersih rumah tangga yang diproduksi
dengan menambahkan gas amonia ke air dan dapat antara 5 dan amonia
10%. Amonia untuk keperluan industri dapat konsentrasi 25% atau
lebih tinggi dan bersifat korosi Amonia cair dapat dipakai sebagai
pelarut baik untuk senyawa-senyawa anorganik maupun organik dan
sebagai media reaksi dalam sintesis.
LAMPIRAN FOTO Percobaan 1 Proses pembuatan gas N2 Uji dengan
kayu yang terbakar Percobaan 2 Proses penimbangan NaNO3 NaNO3
Tabung 1 : Tabung 1 :
NaNO3 + Air NaNO3 + Air + H2SO4 Tabung 2 : Tabung 2 :
NaNO3 + Air NaNO3 + Air + KI +
Amilum + H2SO4 Percobaan 3
H2SO4 pekat + FeSO4 Percobaan 4
Pirit NaOH + Gas H2S
NaOH + Gas H2S + Setelah disaring Amonium + Bunga belerang
Ditambah dengan HCl pekat
dan terbentuk hablur berwarna kuning
Percobaan 5
NH4Cl + Ca(OH)2 Uji kertas lakmus Uji dengan HCl pekat
Percobaan 6
Proses pembuatan gas NH4Cl Uji dengan HCl pekat
Uji dengan PPHasil Uji
Diuji gas yang diperoleh dengan sebilah kayu dengan nyala
besar
Diamati yang terjadi
Terbentuk gas dan Volume gas
Uap dan warna cairan
Diencerkan 4 kali dengan air 2 mL
Dicampur dengan larutan KI dan amilum
Ditambah laruta H2SO4 encer
Diamati perubahan warna yang terjadi
Ditambah beberapa tetes H2SO4
Diperhatikan uap yang terjadi dari warna cairannya
Tabung 2
Tabung 1
Dimasukkan ke dalam 2,5 mL air
Dibagi dalam 2 tabung
0,25 g NaNO2
Terbentuk cincin tengguli
1 mL larutan HNO3 encer
- dimasukkan tabung reaksi
- ditambah 1 ml H2SO4 pekat
- didinginkan
-ditambah 0,5 mL larutan FeSO4 0,2 M perlahan-lahan melalui
dinding tabung
5 mL NH4OH pekat
Dimasukkan 5 mL NH4OH pekat ke dalam labu erlenmeyer 100 mL
Dipanaskan perlahan
Ditampung gas yang terbentuk dlm tabung reaksi kering yang
ditutup karet
5 mL NH4OH pekat
Gas yang keluar
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah seujung sendok kecil Ca(OH)2
Dipanaskan perlahan dengan memegang kertas lakmus yang basah di
atas tabung
Diamati perubahan yang terjadi
Dimasukkan pengaduk yang sudah dicelupkan larutan HCl pekat
Diamati gas yang terbentuk
Larutan NH4Cl
Hasil Pengamatan
Diamati warna larutan
Ditambah dengan HCl
Diamati yang terjadi
Filtrat
+2
+3
oksidasi
-1
0
reduksi
dipanaskan
dipanaskan
dipanaskan
dipanaskan
0
1 mL larutan HNO3 encer
Hasil Uji
Diuji gas yang diperoleh dengan sebilah kayu dengan nyala
besar
Diamati yang terjadi
Terbentuk gas dan Volume gas
Dimasukkan ke dalam labu suling
Dimasukkan larutan NH4Cl ( 0, 3 g dalam 10 mL air) dengan corong
pisah
Dirangkai alat pembuatan gas N2
Dihangatkan labu dan kran corong pemisah
Dibuka dengan hati-hati
Ditampung gas yang keluar ke dalam gelas ukur yang berisi air
penuh dengan posisi terbalik
Diukur volumenya
NaNO2 ( 0, 3 g dalam 10 mL air)
- dimasukkan tabung reaksi
- ditambah 1 ml H2SO4 pekat
- didinginkan
-ditambah 0,5 mL larutan FeSO4 0,2 M perlahan-lahan melalui
dinding tabung
Terbentuk cincin tengguli
Dimasukkan ke dalam labu suling
Dimasukkan larutan NH4Cl ( 0, 3 g dalam 10 mL air) dengan corong
pisah
Dirangkai alat pembuatan gas N2
Dihangatkan labu dan kran corong pemisah
Dibuka dengan hati-hati
Ditampung gas yang keluar ke dalam gelas ukur yang berisi air
penuh dengan posisi terbalik
Diukur volumenya
NaNO2 ( 0, 3 g dalam 10 mL air)
Uap dan warna cairan
Hasil Pengamatan
1 mL larutan NH4OH
Hasil Pengamatan
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Dialiri gas H2S
Ditambah 1 mL amonium 0,1 M
Diencerkan 4 kali dengan air 2 mL
Dicampur dengan larutan KI dan amilum
Ditambah laruta H2SO4 encer
Diamati perubahan warna yang terjadi
Ditambah beberapa tetes H2SO4
Diperhatikan uap yang terjadi dari warna cairannya
Tabung 2
Tabung 1
Dimasukkan ke dalam 2,5 mL air
Dibagi dalam 2 tabung
0,25 g NaNO2
Hasil Pengamatan
Diamati warna larutan
Ditambah dengan HCl
Diamati yang terjadi
Filtrat
Residu
Dikocok dengan bunga belerang
Disaring
Larutan
Residu
Dikocok dengan bunga belerang
Disaring
Larutan
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Dialiri gas H2S
Ditambah 1 mL amonium 0,1 M
1 mL larutan NH4OH
Gas yang keluar
Dimasukkan 5 mL NH4OH pekat ke dalam labu erlenmeyer 100 mL
Dipanaskan perlahan
Ditampung gas yang terbentuk dlm tabung reaksi kering yang
ditutup karet
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Diuji dengan beberapa tetes indikator PP ke dalam gelas kimia
berisi air yang di dalamnya sudah dimasukkan tabung reaksi berisi
gas
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah seujung sendok kecil Ca(OH)2
Dipanaskan perlahan dengan memegang kertas lakmus yang basah di
atas tabung
Diamati perubahan yang terjadi
Dimasukkan pengaduk yang sudah dicelupkan larutan HCl pekat
Diamati gas yang terbentuk
Larutan NH4Cl
Diuji dengan pengaduk kaca yang sudah dicelupkan HCl pekat
Diuji dengan pengaduk kaca yang sudah dicelupkan HCl pekat
Diuji dengan beberapa tetes indikator PP ke dalam gelas kimia
berisi air yang di dalamnya sudah dimasukkan tabung reaksi berisi
gas
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
dipanaskan
dipanaskan