Top Banner

of 14

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA

Mar 03, 2016

Download

Documents

DahlisaSoleman

nnnn
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKASEDIAAN KRIM PELEMBAB TABIR SURYA

Disusun Oleh :FARMASIVIBKELOMPOK1Fakhrul UmamFery Indar ArdiansyahGian PertelaM. Ikhwan LukmanuddinM. Muwaffaq ZakyZil Ardi

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHI.TUJUANMampu membuat sediaan krim pelembab tabir surya

II.FORMULAExtract 5 gramMinyak Kelapa 10%Asam Stearat 14%Gliserin 10%Borax 0,25%TEA 1%BHT 0,0075%Parfum qsm.f cream 25 gr

III.DATA PRAFORMULASIEXTRACT KENCURETIL P-METOKSISINAMATEtilp-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur (Kaempferia galangaL.) yang merupakan bahan dasar senyawa tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar matahari.EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol, air, dan heksana.Ekstraksi etilp-metoksi sinamat dari kencur tidak boleh menggunakan suhu yang lebih dari titik lelehnya yaitu 48 50C.

MINYAK KELAPASinonimOleum Cocos

Khasiatzat aktif, fase minyak

PemerianWarna :tidak berwarna atau kuning pucatBau :bau khas, tidak tengikRasa :berminyakPenampilan :cairan jernih

KelarutanS sangatmudah larut dalam eter P dan kloroform P ; Pada suhu 600C mudah larut dalam etanol 95% p ; kurang larut pada suhu yang lebih rendah

Penyimpanandalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.

OTTdiudara terbuka cepat menjadi tengik

Suhu lebur230sampai 260

Zat Tak tersabunTidak lebih dari 0,8%

( Kodeks Kosmetika Indonesia Vol I hal 284)ASAM STEARATSinonimCetylacetic acid; Crodacid; E570; Edenor; Emersol; Hystrene; Industrene; Kortacid 1895; Pearl Steric; Pristerene; stereophonic acid; Tegostearic.

Rumus kimiaC18H36O2

Berat molekul284.47

Struktur kimia

FungsiEmulgator, solubilizing agent; lubrikan pada tablet dan kapsul

Titik LeburTidak kurang dari 540

PemerianWarna :putih atau kuning pucatBau :memiliki bau yang lemahRasa :memberikan rasa seperti berlemakPenampilan :Kristal padat atau bubuk kuning, .

KelarutanSangat mudah larut dalam benzen, carbontetraklorida,kloroform, dan eter; larut dalam etanol (95%), heksana,dan propilen glikol; praktis tidak larut dalam air.

Stabilitas dan kondisi penyimpananAsamStearat adalah materi yang stabil; antioksidant dapat ditambahkan ke dalamnya. Harus disimpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan kering.

InkompatibilitasAsan Stearat inkompatibel dengan kebanyakan logam hidroksida dan mungkin dengan agen pengoksidasi.

GLISERINSinonimGliserol

Struktur molekulC3H8O3

FungsiAntimicrobial preservative; emollient; humktan; plasticizer;pelarut; pemanis; tonicity agent.

Berat molekul92.09

PemberianWarna :tidak berwarna (jernih)Bau :tidak berbauRasa: manis diikuti rasa hangatPenampilan : cairan kental seperti sirup

Kelarutanlarut dalam air dan etanol; agak larut dalam aseton; praktis tidak larut dalam benzena , kloroform, dan minyak ; eter 1 : 500; etil asetat 1 :11

Titik leleh17,8oC

StabilitasGliserin merupakan senyawa yang higroskopis. Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa tetapi terurai pada pemanasan, dengan evaluasi akrolein beracun.Campuran dari gliserin dengan air, etanol (95%) dan propylene glycol secara kimiawi tetap stabil.Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu rendah, sedangkan Kristal tidak meleleh hingga suhu 2080C.Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara, dalam tempat sejuk dan kering.

OTTGliserindapat meledakjika dicampur denganzat pengoksidasi kuat sepertitrioksidakromium,potasium klorat,ataukaliumpermanganat.Perubahan warnahitamgliserinterjadidi hadapancahaya, atau pada kontak denganseng oksidaatau nitratbismuth.Gliserinmembentukkompleksasamborat, asamglyceroboric,thatisasamlebih kuat dariasamborat.

(Handbooks of Exipient edisi V hal 301-302)

BORAKSStruktur

SinonimNatrii Tertaboras, Natrium Tetraborat

Struktur MolekulNa2B4O7.10H2O

FungsiAntiseptikum ekstern

Berat Molekul381,37

Pemerian

Penampilan :hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putihBau :tidak berbauRasa :rasa asin dan basa*Dalam udara kering merapuh

Kelarutanlarut dalam 20 bagian air, dalam 0,6 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 1 bagian gliserol P ; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P.

( Farmakope Indonesia III. Hal. 427)

TEASinonimTriethanolamine, Trihydroxytretylamine, Tris (hydroxyethyl) amine

Struktur KimiaN (CH2CH2OH)3

Berat Molekul149,19

Titik Lebur20210C

Pemerian

Bentuk : cairan, higroskopisWarna : bening sampai kuning pucatBau : amoniak lemah

Kadar Bahan AktifCampuran dari trietanolamin, dietanolamin, dan monoetanolamin. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4% dihitung terhadap zat anhidrat saperti trietanolamin, N (C2H4OH )3

Kelarutan

larut dalam etanol 96%, larut dalam metanol, larut dalam air.Ketika dicampur dalam proporsi equimolar dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, TEA membentuk anionik sabun dengan pH 8, yang dapat digunakan sebagai emulsifying agent untuk menghasilkan fine-grained, emulsi minyak yang stabil dalam air

OTTgolongan amin dan hidroksi

KhasiatAlkalizing agent, emulsifying agen

Penyimpananharus disimpan dalam wadah kedap udara dilindungi dari cahaya, di tempat sejuk dan kering

BHTBHT

SinonimAgidol; BHT; Dalfac, dibutyled hiydroxytoluene; embanox BHT; impruvol, lonol CP; Nipanox BHT.

Rumus EmpirisC15H24O

Rumus Struktur

KhasiatAntioksidan

PemerianWarna: putih atau kekuninganBau: berbau khas faintPenampilan : kristal padat atau serbuk

KelarutanPraktis tidak larut dalam air, gliserin, PG, larutan alkali hidroksida, dan larut dalam asam mineral, sangat muda larut dalam aseton, benzene, etanol 95 %, eter, methanol, toluene dan minyak minerak. lebih muda larut daripada BHA dalam minyak makan dan lemak.

Titik Didih26,5 oC

Titik Leleh70oC

Masa Jenis1.031 g/cm3

StabilitasRentan terhadap cahaya, lembab, dan panasmenyebabkan discoloration dan aktivitas yang berkurang. harus disimpan dalam wadah tertutup baik, trlindung dari cahaya, pada tempat yang dingin dan kering.

inkompatibelInkompatibel dengan oksidasi agen seperti peroksida dan permanganat. garam besi menyebabkab discolorasi dan berkurangnya aktivitas. pemanasan dengan katalis asam menyebabkan dekomposisi dengan pelepasan gas isobutena.

IV.PERHITUNGANExtract = Minyak Kelapa =Asam Stearat =Gliserin =Borax =TEA =BHT =Parfum qsAqua ad = 25 gram (5+2,5+3,5+2,5+0,0625+0,25+) = 25 gram 13,814375 gram = 11,185625 ml =11,2 ml

V.PROSEDURKERJAPEMBUATAN EKSTRAKSampel kencur dicuci bersih dengan menggunaka air mengalir.Kemudian sampel dirajang tipis-tipis.Rajangan tersebut didestilasi selama 6 jam, dan didapatkan destilat kurang lebih 200 mL.Destilat dipartisi menggunakan eter (3X).Fase eter dipisahkan dari fase air.Fase eter didiamkan selam beberapa menit hingga terbentuk dua lapisan yang terpisah yaitu minyak atsiri dan eter.Minyak atsiri diambil dan ditambhkan dengan Natrium Sulfat anhidrat hingga terbentuk endapan.Minyak atsiri disaring untuk menghilangkan endapan.Minyak atsiri didinginkan dalam lemari es sampai terbentuk kristal.

PEMBUATAN KRIMAlat dan bahan disiapkan.Bahan yang dibutuhkan ditimbang.Fase minyak (Asam stearat, minyak kelapa, BHT) dilebur pada suhu 700C.Fase air (Gliserin, borax dan sebagian aquadest) dipanaskan pada suhu 600C.Lumpang dipanaskan dengan cara memasukkan air panas kedalamnya.Fase minyak dan fase air dicampur didalam lumpang dan digerus hingga homogen.Ditambahkan TEA sedikit demi sedikit sambil digerus.Ditambahkan ekstrak kencur dan digerus sampai homogen.Setelah terbentuk massa krim ditambahkan parfum secukupnya.Dimasukkan kedalam wadah dan diberi etiket.VI.SKEMA KERJA

VII.HASILPENGAMATANHasil akhir sediaan

Nilai fluks eritemaNo.Panjang gelombang ()Absorban (A)Transmitan(T)T * Fe

12900,0400,9120,101

22950,0330,920,623

33000,0290,9350,935

43050,0250,9440,189

52100,0220,9500,130

63150,0120,9590,108

Total2,095

Nilai fluks pigmentasiNo.Panjang gelombang ()Absorban (A)Transmitan(T)T * Fp

13200,0130,9700,1046

23250,0080,9800,099

33300,0040,9900,0926

43350,0020,9950,079

5340-0,0021,00960,067

6345-0,0051,01150,0576

7350-0,0071,0160,049

8355-0,0101,0230,046

9360-0,0131,0300,036

10365-0,0161,0370,032

11370-0,0201,0470,027

Total0,689

Maka % Te = = = 0,939Maka % Tp = = =0,992

KristalKonsentrasi 40 ppmPanjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks Eritema (Fe)Nilai fluks eritema(T x Fe)

290 nm0,0050,98850,11050,1136

295 nm0,0040,91200,6720,6128

300 nm0,0030,933210,9332

305 nm0,0030,93320,20080,1873

310 nm0,0020,95490,13640,1302

T (transmitan) = Antilog-A

Panjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks pigmentasi (Fp)Nilai fluks pigmentasi(T x Fp)

320 nm0,0020,99540,10790,1074

325 nm0,0010,99770,1020,1017

330 nm0,00010,09360,0936

335 nm0,00010,07980,0798

340 nm0,00010,06690,0669

345 nm0,00010,0570,057

350 nm0,00010,04880,0488

355 nm-0,0011,00230,04560,0457

360 nm-0,0011,00230,03560,0356

365 nm-0,0011,00230,0310,0310

370 nm-0,0011,00230,0260,0601

375 nm-0,0011,00230,0260,0601

Konsentrasi 80 ppmPanjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks Eritema (Fe)Nilai fluks eritema(T x Fe)

290 nm0,0060,98620,11050,1089

295 nm0,0060,98620,6720,6627

300 nm0,0050,988510,9885

305 nm0,0040,99080,20080,1989

310 nm0,0040,99080,13640,1351

Panjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks pigmentasi (Fp)Nilai fluks pigmentasi(T x Fp)

320 nm0,0030,99310,10790,1071

325 nm0,0010,9770,1020,0996

330 nm0,00010,09360,0936

335 nm0,00010,07980,0936

340 nm0,00010,06690,0936

345 nm0,0010,9770,0570,0556

350 nm0,0010,9770,04880,0476

355 nm0,00010,04560,0456

360 nm0,00010,03560,0356

365 nm0,00010,0310,031

370 nm-0,0011,00230,0260,0260

375 nm-0,0011,00230,0260,0260

Konsentrasi 120 ppmPanjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks Eritema (Fe)Nilai fluks eritema(T x Fe)

290 nm0,0110,97490,11050,1077

295 nm0,0090,97940,6720,6581

300 nm0,0070,984010,9840

305 nm0,0060,98620,20080,1980

310 nm0,0050,98850,13640,1348

Panjang gelombangAbsorbansiTransmitan (T)Fluks pigmentasi (Fp)Nilai fluks pigmentasi(T x Fp)

320 nm0,0020,99540,10790,1074

325 nm0,0010,99770,1020,1017

330 nm0,0010,99770,09360,0933

335 nm0,00010,07980,0798

340 nm0,00010,06690,0669

345 nm0,00010,0570,057

350 nm0,00010,04880,0488

355 nm-0,0011,00230,04560,0457

360 nm-0,0011,00230,03560,0356

365 nm-0,0011,00230,0310,0310

370 nm-0,0021,00460,0260,0261

375 nm-0,0031,00690,0260,0261

VIII.PEMBAHASANSediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membaurkan atau menyerap secara efektif sinar matahari terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. Efek nyata penyinaran matahari yang merugikan adalah eritema kulit yang diikuti oleh warna coklat kemerahan, penyinaran ultraviolet dengan panjang gelombang di atas 330 nm dapat menyebabkan kulit menjadi kecoklatan.Eritema timbul bersamaan dengan warna coklat.Pada praktikum kosmetologi kaliini,kami membuat sediaan tabir surya dalam bentuk sediaan krim dari ekstrak kencur.Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur diantaranya adalah pati, mineral, dan minyak astiri. Senyawa-senyawa yang berada dalam minyak atsiri ini diantaranya etil parametoksi sinamat (30%), etil sinamat, para metoksi stiren, sineol, penta dekana, borneol, kamphene. Etil para-metoksi sinamat (EPMS) yang diisolasi dari kencur inilah yang dapat berfungsi sebagai krim tabir surya pada basis minyak dalam air.Keterangan:1.etil sinamat,2.etil p-metoksisinamat,3.p-metoksistiren4.karen5.borneolEPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar. EPMS mengandung senyawa aktif yang ditambahkan pada lotion atau kulit ataupun pada bedak setelah mengalami sedikit modifikasi yaitu perpanjangan rantai dimana etil dari ester ini digantikan oleh oktil, etil heksil, atau heptil melalui transesterifikasi maupun esterifikasi bertahap. Modifikasi yang dilakukan diharapkan mengurangi kepolaran EPMS sehingga kelarutannya dalam air berkurang dan hal itu merupakan salah satu syarat senyawa sebagai tabir surya. Selain untuk mengurangi tingkat bahaya terhadap kulit, EPMS (bila terhidrolisa) akan melepaskan etanol yang bersifat karsinogenik terhadap kulit sedangkan hasil modifikasinya akan melepaskan alkohol dengan rantai lebih panjang yang tidak berbahaya.Untuk mengambil ektrak dari kencur tersebut yang berupa minyak atsiri, kami menggunakan teknik destilasi. Sebenarnya proses pengambilan ekstrak minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu destilasi, ekstraksi dengan pelarut yang mudah menguap, penyarian dengan lemak padat, pemerasan dan penyarian dengan CO2. Destilasi itu sendiri tebagi menjadi 3 yaitu destilasi air, destilasi uap dan destilasi air dan uap. Kami memilih menggunakan teknik destilasi selain dikarenakan merupakan cara paling umum untuk pengambilan minyak atsiri, juga dikarenakan kami lebih menguasai teknik destilasi dibandingkan teknik lainnya serta tersedianya peralatan tersebut di laboratorium.Langkah awal yang dilakukan adalah pengambilan ekstrak dari kencur. Kencur tersebut dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangka kotoran- kotoran atau zat-zat yang tidak dibutuhkan. Kemudian kencur dirajang tipis-tipis untuk mempermudah pengeluaran zat kandungan dari kencur tersebut. Rajangan tersebut didestilasi selama 6 jam, hingga didapatkan destilat kurang lebih 200 mL.Setelah diperoleh destilat, lalu dipartisi menggunakan eter (3X), sehingga terbentuk dua lapisan yaitu fase eter dan fase air. Penggunaan eter ini digunakan untuk menarik minyak atsiri. Fase eter ini kemudian didiamkan selama beberapa menit hingga terbentuk dua lapisan yang terpisah yaitu minyak atsiri dan eter. Minyak atsiri diambil dan ditambahkan dengan Natrium sulfat anhidrat hingga terbentuk endapan. Natrium sulfat anhidrat ini digunakan untuk menarik air yang masih terdapat dalam minyak atsiri. Endapan yang muncul menunjukkan bahwa minyak atsiri telah bebas dari air. Minyak atsiri disaring untuk menghilangkan endapan, lalu didinginkan dalam lemari es sampai terbentuk kristal.Selanjutnya adalah pembuatan krim tabir surya.Pertama kami meleburkan asam stearatminyak kelapa dan BHT dalam cawan penguap. Campuran asam stearatinimerupakan fase minyak,sehingga diperlukan peleburan sebelum pencampuran lebih lanjut. Suhu peleburan ini berkisar antara 700C 750C. Dalam cawan lain dilakukan pencampuran gliserin,borax, dan sebagian aquadest. Adapun borax sebelumnya sudah dilarutkan terlebih dahulu dengan aquadest.Kemudian dipanaskan pada suhu yang sama dengan fase minyak. Selanjutnya, fase air tersebut dicampurkan dengan fase minyakdan digerus konstan didalam lumpang yang telah dipanaskan.Setelah campuran tersebut homogen, kemudian ditambahkan dengantrietanolamin (TEA) sebagai penetralpH. Selain itu juga TEA inibertujuan untuk membentuk massa krimkarena merupakan emulsifying agent.kemudian ditambahkan ekstrak kencur ke dalam campuran tersebut sedikit demi sedikit dan digerus kembali hingga homogen. Penambahan ekstrak ini diakhirkan karena jika dimasukkan dalam proses peleburan seperti pada tahap awal, dikhawatirkan ekstrak tersebut akan menguap. Setelah terbentuk massa krim ditambahkan parfum sesuai selera.Sediaan tabir surya ini merupakan salah satu sediaan kosmetik yang berbentuk krim. Krim merupakan sediaan emulsi yang terdiri dari fase minyak dan fase air. emulsi terbagi menjadi dua jenis yaitu emulsi minyak dalam air(O/W) dan emulsi asir dalam minyak(W/O). Sediaan tabir surya yang kami buat termasuk ke dalam jenis emulsi minyak dalam air karena kandungan minyaknya yang lebih sedikit dari fase air.Fase minyak yang diigunakan adalah minyak kelapa dan asam stearat. Minyak kelapa menjadikan sediaan ini lembut dan nyaman di kulit. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kulit kita lebih banyak terdiri dari lemak sehingga pemakaian sediaan berminyak pada kulit akan lebih mempermudah penetrasi ke dalam kulit dan menjadikannya nyaman digunakan. Asam stearat yang digunakan berfungsi sebagai peningkat viskositas sediaan, sehingga terbentuk massa krim yang agak kental.Fase air yang digunakan adalah gliserin dan TEA. Gliserin ini berfungsi sebagai humektan yang menyebabkan sediaan lembut ketika digunakan di kulit. Sedangkan TEA merupakan alkalizing agent yang berfungsi sebagai pemberi suasana basa, dimana sebelumnya sediaan bersifat asam karena penambahan asam stearat. Selain itu, penambahan TEA menyebabkan sediaan membentuk massa krim. Dikarenakan sediaaan krim digunakan untuk topikal sehingga diperlukan penambahan anti mikroba dan anti oksidan. Anti mikroba yang kami gunakan adalah borax, sedangkan anti oksidannya adalah BHT.Setelah diperoleh sediaan akhir, kami melakukan uji efektivitas tabir surya dengan menggunakan fluks eritema dan fluks pigmentasi. Sebanyak 1,25 gram sediian dilarutkan ke dalam etanol hingga 25 ml, lalu diencerkan kembaki hingga 25 ml. Larutan ini kemudian dilihat absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290 nm-375 nm. Setelah diperoleh nilai absorbansinya, kami memasukkannya ke dalam rumus % Te dan % Tp. Nilai % Te yang diperoleh adalah 0,939. Sedangkan nilai % Tp adalah 0,992.

% Te% TpKategori Penilaian Aktivitas

< 13 40Sunblock

1 642 86Proteksi ultra

6 1245 86Suntan

10 1845 86Fast tanning

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa % Te masuk ke dalam kategori sunblock, sedangkan %Tp tidak memiliki kategori apapun. Hal ini mungkin dikarenakan konsentrasi EPMS yang berada di dalam kencur tersebut sangat sedikit. Walaupun kami menggunakan kristal yang terbentuk dalam minyak atsiri kencur, namun besar kemungkinan bahwa kristal tersebut tidak hanya mengandung EPMS melainkan juga senyawa lain seperti etil sinamat, p-metoksistiren dan lain-lain. Banyaknya senyawa lain yang terkandung dalam kristal tersebutlah yang menjadikan konsentrasi EPMS menjadi kecil sehingga kemunkinan tidak dapat memberikan efek sebagai tabir surya.Untuk pengujian kristal, diperoleh bahwa baik % Te maupun % Tp kristal tersebut memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai pada krim sediaan. Yaitu %Te menunjukkan ke dalam kategori sunblock, sedangkan %Tp tidak memiliki kategori apapun.Dari hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa sediaan lembut dan nyaman ketika dioleskan pada kulit, sedangkan pH-nya adalah 7. Adapun viskositas dari sediaan ini tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.IX.KESIMPULAN1.Ekstrak yang kami gunakan adalah kristal dari minyak atsiri2.Teknik pengambilan minyak atsiri teersebut menggunakan destilasi air3.Nilai % Te krim 0,939 menunjukkan adanya aktivitas sunblock. Sedangkan nilai % Tp krim adalah 0,992 menunjukkan tidak adanya aktivitas tabir surya4.Nilai %Te sediaan menunjukkan ke dalam kategori sunblock, sedangkan %Tp tidak memiliki kategori apapun.5.pH sediaan akhir adalah 7

X.URAIAN TUGAS KELOMPOK

NamaTugas

Gian PertelaMembantu membuat sediaanMenimbang bahan

Zil ArdiMembantu membuat sediaanMengevaluasi sediaan

Fakhrul UmamMembantu membuat laporanMembantu membuat sediaan

Ferry Indar A.Membantu membuat sediaanMembantu membuat laporan

M. Muwaffaq ZakyMembantu membuat sediaanMenimbang bahan

M. IkhwanMembantu membuat sediaanMenimbang bahan

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, Howard.1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV.Jakarta : UI press.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993.Kodeks Kosmetika Indonesia Vol I: JakartaDepartemen Kesehatan Republik Indonesia. 1985.Formularium Kosmetika Indonesia: JakartaDepartemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989.Farmakope Indonesia III: JakartaDepartemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989.Farmakope Indonesia IIIJakartaLieberman, Lachman . 1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid 2. UI press : JakartaSupinya, T., dkk,. 2005.Chemical components and biological activities of volatile oil of Kaempferia galangaLinn. Songklanakarin J. Sci. Technol. p503-507Taufikkurohmah, T. 2005.Sintesis p-Metoksisinamil p-Metoksisinamat dari Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia galangalL) sebagai Kandidat Tabir Surya. Indo. J. Chem. p193 197.Waide, Ainley, and Waller, Paul J. 1994.Handbook of Pharmaseutical Exipients. 6thedition. Washington : American Pharmaseutical Association.