LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIBLOK KARDIOVASKULAROBAT
KARDIOVASKULAR
Asisten :Irfani Ryan AG1A010104
Kelompok IA :G1A011001Iman Hakim W.G1A011002Imelda W.
SitumorangG1A011003Mutia MilidiahG1A011004Gilang Rara
A.G1A011005Irma Nuraeni H.G1A011006Raditya Bagas W.G1A011007Isnila
F. KelilauwG1A011008Lannida
JURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU ILMU
KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2013
BAB IPENDAHULUAN
A. Judul PraktikumObat KardiovaskularB. Hari dan Tanggal
PercobaanKamis, 18 April 2013C. Tujuan Percobaan1. UmumSetelah
menyelesaikan percobaan ini mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh
digitalis pada jantung katak.2. KhususSetelah menyelesaikan
percobaan ini mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang
terjadi pada jantung katak setelah dilakukan pemberian digitalis.D.
Binatang PercobaanBinatang percobaan yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah dua ekor katak.E. Tinjauan Pustaka1.
AntianginaAngina pectoris adalah nyeri jantung mendadak akbat tidak
cukupnya aliran darah karena adanya sumbatan pada arteri koroner
yang menuju jantung. Dengan berkurangnya aliran darah maka oksigen
yang menuju ke miokardium juga berkurang dan ini menimbulkan rasa
sakit. Nyeri angina seringkali digambarkan oleh pasien sebagai rasa
kencang, tekanan di tengah-tengah dada, dan nyeri menjalar ke bawah
ke lengan kiri. Nyeri yang menjalar menuju leher dan lengan kiri
seringkali pada angina pectoris yang berat. Serangan angina
pectoris dapat berlanjut menjadi infark miokardium. Nyeri angina
biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Frekuensi angina
tergantung dari banyak faktor termasuk jenis angina, yaitu: a.
Klasik atau stabil yang terjadi pada keadaan stress atau bekerja.b.
Tidak stabil (pra infark) yang seringkali terjadi sepanjang hari
dan semakin berat.c. Varian (Prinz Metal), yang terjadi sewaktu
istirahat (Kee, 2009).Obat-obat antiangina meningkatkan aliran
darah, baik dengan menambah suplai oksigen atau dengan mengurangi
kebutuhan miokardium akan oksigen. Tiga jenis antiangina adalah
nitrat, penghambat beta dan penghambat rantai kalsium. Efek sitemik
utama nitrat adalah penurunan tonus vena yang menurunkan beban
kerja jantung. Penghambat beta dan penghambat rantai kalsium
mengurangi beban kerja jantung dan mengurangi kebutuhan oksigen.a.
Nitrat (nitrat organik)Nitrat dikembangkan pada tahun 1840-an,
merupakan agen pertama yang digunakan untuk meredakan angina.
Nitrogliserin tidak ditelan karena akan mengalami metabolisme
tingkat pertama (first pass) oleh hati, yang akan mengurangi
efektivitasnya. Oleh karena itu obat ini diberikan secara
sublingual dan dengan cepat diabsorbsi ke dalam sirkulasi melalui
pembuluh darah sublingual. Tablet sublingual tersedia dalam dosis
yang berbeda-beda, tetapi dosis rata-rata yang diresepkan adalah
0,4mg atau 1/150 gram, setelah mengalami nyeri jantung diulang
setiap 5 menit sampai 3 dosis. Nitrogliserin juga tersedia dalam
bentuk topikal (oistment, patch transdermal) dan bentuk intravena
(Kee, 2009).Nitrat organik bekerja dengan merelaksasi otot polos
vaskular seperti nitroprusid dan natriuretik peptida. Obat-obat
nitrat organik ini meningkatkan pembentukan siklik GMP dan ini
merupakan dasar efek selulernya. Pelepasan nitogen mooksida (NO)
dari nitrat organik pada konsentrasi terapeutik melibakan suatu
reaksi enzimatik dna kemungkinan terjadinya suatu reaksi dengan
mengaktifkan sutu enzim guanilat siklase dalam sitosol otot polos
vaskular dengan berinteraksi dengan suatu gugus hem pada enzim
tersebut. Oleh karena itu, pembentukan cGMP (siklik guanosin
monofosfat) meningkat akan menyebabkan perubahan derajat
fosforilasi berbagai protein otot polos dan akhirnya menjadi
defosoforilasi dari myosin light chain dan terjadilah relaksasi
(Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2009). 1)
Farmakokinetik Nitrat sublingual dengan cepat diabsorbsi dan
langsung menuju vena jugularis interna dan atrium kanan. Sekitar
40-50% nitrat diabsorbsi melalui saluran gastonintestinal, akan
dimetabolisme oleh hati. Nitrogliserin salep dan dalam patch
transdermal akan diabsorbsi secara perlahan melalui kulit (Kee,
2009).2) FarmakodinamikNitrat organik menyebabkan venorelaksasi
kuat sehingga menurunkan tekanan vena pusat (preload jantung
berkurang). Pada individu sehat, nitrat organik akan mengurangi
volume sekuncup. Dengan dosis kecil, terdapat sedikit efek terhadap
arterioli dan volume sekuncup yang berkurang dikompensasi oleh
refleks takikardia sehingga tekanan arterial tidak berubah. Dengan
dosis tinggi, terjadi dilatasi arteriol dan tekanan arterial
menurun. Pengumpulan darah pada vena (venous pooling) terjadi bila
penderita berdiri tegak dan menyebabkan hipotensi postural dan rasa
pusing. Namun, aliran koroner meningkat melalui vasodilatasi arter
koroner.karena tekanan arterial dna curah jantung menurun, konsumsi
oksigen miokard berkurang. Hal ini akan mengkibatkan peningkatan
aliran darah koroner menyebabkan suatu peningkatan yang besar dalam
jumlah oksigen dalam darah koroner. Dalam keadaan ini, sebagian
keuntungan dihasilkan dari pengurangan kpnsumsi oksigen miokardium,
sebagai hasil sekunder terjadinya penurunan tekanan arteri dan
tekanan vena pusat . Efek antiangina nitrat organik dihasilkan
oleh:a) Pengurangan konsumsi oksigen jantung sebagai hasil sekunder
pengurangan tekanan arteri dan pengurangan curah jantung.b)
Redistribusi aliran darah koroner ke daerah iskemik melalui
pembuluh kolateral.c) Hilangnya spasme koroner pada angina varian
(Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2009). 3) Efek
Samping ObatPemberian nitrat organik berulang pada otot polos akan
menyebabkan penurunan relaksasi. Efek samping nitrat yang utama
adalah hipotensi posrutal dan sakit kepala. Hal ini adalah penyebab
Monday Morning Sickness pada pekerja pabrik bahan peledak (Staf
Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2009). b. Penghambat beta
(- blocker)Beta blocker menghilangkan gejala angina dengan cara
menurunkan pemakaian oksigen miokard baik pada saat istirahat
maupun saat bekerja. Pengurangan konsumsi oksigen miokard
disebabkan efek kronotropik negatif dan efek inotropik negatif yang
dimiliki -bblocker terhadap jantung. Walaupun beta blocker ini
meningkatkan resistensi perifer total, tekanan arterial turun
karena menurunnya denyut jantung dan kontraktilitas jantung.
Pengurangan frekuensi denyut jantung dan kontraktiitas jantung
menyebabkan peningkatan volume diastolik akhir yang cenderung
meningkatkan pemakaian oksigen. Namun, efek akhir blocker ini tetap
berupa penurunan pemakaian oksigen miokard terutama selama saat
bekerja (Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2009). 1)
Tabel jenis obatNoObatKelarutan dalam LemakEliminasiDosis
Antiangina
1AsebutololRendahHati200-600mg 2d.d
2AtenololRendahginjal50-100mg
3Bisoprolol--10-20mg 1 d.d
4LabetalolrendahHati100-600mg/hari
5MetoprololSedangHati50-100mg 3d.d
6NadololRendahGinjal40-80mg/hari
7PenbutololTinggiHati20mg/hari
8PindololSedangGinjal dan hati5-20 mg 3 d.d
9Propanololtinggihati60mg 4d.d
Tabel 1.1. Jenis obat - blocker (Farmakologi dan Terapi FK UI,
2007).2) Farmakokinetik Propanolol per oral diserap baik. Demikian
juga hampir semua beta blocker diabsorbsi baik (kecuali etenolol
yang hanya 50% diabsorbsi). Propanolol dan metoprolol mengalami
metabolisme lintas pertama yang hebat di hepar, sedangkan yang
lainnya diekskresikan melalui urin tanpa mengalami perubahan (Staf
Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2009). 3) Efek Samping
ObatBeta blocker menurunkan kontraksi dan konduksi jantung,
sehingga terjadi bradikardia dan blok AV. Beta blocker dapat
mencetuskan bronkospasme pada pasien penyakit paru, menurunkan
kadar HDL dan meningkatkan trgliserida (Farmakologi dan Terapi FK
UI, 2007).c. Ca Channel Inhibitor (Penghambat Kanal Ca)Penghambat
kanal Ca pertama kali ditemukan adalah verapamil. Verapamil dan
diltiaze menghambat konduksi nodus AV. Keduanya juga memiliki efek
inotropik negatif dan efek vasodilator perifer (Yokota, 2008).1)
Farmakodinamik Pada otot jantung dan otot polos vaskular terutama
berperan dalam kontraksi. Meningkatnya kadar Ca dalam sitosol akan
meningkatkan kontraksi. Pada otot jantung dan vaskular, masuknya Ca
dan pelepasan Ca dari retikulum sarkoplasmik berperan penting dalam
kontraksi, sebaliknya otot rangka tidak memerlukan Ca ekstrasel
karena sistem retikulum sarkoplasma telah bekerja dengan baik. Hal
ini menjelaskan mengapa kontraksi otot polos dan otot jantung dapat
dihambat oleh Ca channel inhbitor (Farmakologi dan Terapi FK UI,
2007).Pada otot polos yang dominan adalah subtipe L. Penghambat Ca
memiliki reseptor di membran sel sehingga menghambat masuknya Ca ke
dalam sel, sehingga terjadi relaksasi otot polos vaskular,
menurunnya kontraksi jantung dan menurunnya kecepatan nodus SA
serta konduksi nodus AV. Penghambat kanal Ca juga meningkatkan
suplai oksigen otot jantung dengan cara dilatasi koroner dan
menurunkan tekanan darah dan denyut jantung yang mengakibatkan
perfusi subendokard membaik (Farmakologi dan Terapi FK UI, 2007).2)
Efek Samping ObatPenghambat kanal Ca dapat mengakibatkan kadar
digoksin plasma meningkat dan verapamil tidak boleh digunakan untuk
mengatasi keracunan digitalis, karena dapat menyebabkan gangguan
konduksi AV. Penghambat kanal Ca juga dikontraindikasikan untuk
aritmia karena dapat menyebabkan fibrilasi atrium atau
Wolf-Parkinson White (Farmakologi dan Terapi FK UI, 2007).
2. AntihipertensiKlasifikasiTDS (mmHg)TDD (mmHg)
Normal