Top Banner

of 35

LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

Jun 02, 2018

Download

Documents

ochieswagger
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    1/35

    Praktek Plumbing Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Praktikum plumbing (perpipaan) merupakan kegiatan yang berhubungan

    dengan pemasangan pipa, terutama digunakan untuk saluran air bersih.Sehingga

    merupakan suatu kewajiban bagi Mahasiswa Politeknik Jurusann Teknik Sipil untuk

    melaksanakan dan memahami praktek tersebut.

    Penulisan laporan Praktikum Kerja Bengkel Plumbing ini merupakan salah

    satu upaya menerapkan prosedur pemasangan pipa yang dilakukan di lapangan dankemudian dituangkan ke dalam satu laporan sehingga prosedur pelaksanaannya dapat

    diterapkan secara sistematis dan terarah.

    1.2Rumusan Masalah

    Dari latar belakang di atas, didapatkan beberapa rumusan masalah, antara lain:

    a. Apa saja yang diperlukan dalam praktek plumbing?

    b. Alat-alat apa saja yang diperlukan dalam pembuatan pipa secara manual dan

    secara masinal?

    c. Hal-hal apa saja yang hatus diperhatikan dalam melakukan praktek ini?

    d. Bagaimana pengaplikasian dari pelatihan secara dasar tentang plumbing yang

    diterapkan dalam kostruksi plumbing dalam pipa lanjutan?

    1.3Tujuan Praktek

    Tujuan penulisan laporan ini adalah agar dapat digunakan sebagai pedoman

    belajar bagi Mahasiswa Politeknik Jurusan Teknik Sipil, sehingga mahasiswa dapat

    mengetahui gambaran awal prosedur pelaksanaan praktikum secara sistematis,

    sehingga nantinya dapat dipraktekkan di lapangan yang sesungguhnya sesuai dengan

    materi yang didapat.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    2/35

    Praktek Plumbing Page 2

    1.4Manfaat Praktek

    Manfaat setelah mempelajari dan melaksanakan praktek plumbing, yaitu:

    a. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan yang berhubungan dengan kerja

    plumbing(perpipaan).

    b. Mahasiswa dapat menambah keterampilan dalam menerapkan teori yang sudah

    didapat.

    c. Mahasiswa dapat membiasakan diri untu bekerja dengan disiplin, teliti, dan

    mempunyai rasa tanggung jawab dalam melaksanakan praktek kerjaplumbing.

    d. Mahasiswa memiliki dassar teori yang benar dalam pembuatan jaringan pipa.

    1.5Metode yang Digunakan

    Dalam melaksanakan praktek kerja plumbing, metode yang digunakan antara

    lain adalah manual, yaitu dengan menggunakan tangan sebagai tenaga, dan

    menggunakan mesin yang nantinya dapat lebih memudahkan dalam praktek. Semua

    metode yang digunakan sangan bermanfaat untuk menjamin kelancaran dan

    kecakapan para mahasiswa selama praktek.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    3/35

    Praktek Plumbing Page 3

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1Keselamatan Kerja

    2.1.1 Pentingnya Membiasakan Diri Aman Bekerja

    Memperhatikan peraturan-peraturan untuk keselamatan kerja merupakan suatu

    hal yang penting pada perusahaan-perusahaan konstruksi.Banyak pekerja pipa

    pada perusahaan-perusahaan yang mempelajari dan memperhatikan keselamatan

    kerja melalui pengalaman-pengalaman yang dialami maupun diperolehnya.Tetpai,

    mahasiswa lebih memiliki kesempatan untuk mempelajarinya dari instruktur dan

    buku ketja berupa diktat yang diperoleh dari dosen pengajar maupun dosen

    pembimbingnya.Sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan sedini mungkin

    dapat dihindari dan diatasi, dan diharapkan tidak terjadi hal-hal tindak diinginkan

    sewaktu kerja berlangsung.

    2.1.2

    Tujuan Keselamatan Kerja

    Tujuan keselamatan kerja, antara lain:

    a. Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan tahu dan mengerti untuk

    menjaga keselamatan dan keamanan alat.

    b. Mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya keselamatan kerja bagi

    dirinya sendiri.

    c.

    Mahasiswa diharapkan bekerja sangat hati-hati demi menjaga keselamatan alat

    dan dirinya sendiri.

    2.1.3

    Bagaimana Meningkatkan Kebiasaan Bekerja yang Aman

    Meningkatkan kerja yang aman sangat penting sekali, mengingat biasanya

    sarana penunjang keselamatan kerja sangatlah minim sekali, hal ini terutama

    sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang relative berskala kecil-menengah.

    Cara-cara keamanan kerja antara lain:

    a. Camkan semua perturan kerja dengan sungguh-sungguh.

    b.

    Waspadalah terhadap kemungkinan yang membahayakan. Jika bahaya selalu

    kelihatan, maka kecelakaan akan jarang terjadi.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    4/35

    Praktek Plumbing Page 4

    c. Peliharalah peralatan agar selalu bersih, tajam, dan dalam keadaan baik.

    d. Simpan bahan-bahan yang mengandung kiia berbahaya dan gunakanlah secara

    hati-hati serta dengan pengetahuan yang cukuo mengenai hal itu.

    e. Perhatikan semua peralatan mesin yang berputar dengan sangat hati-hati.

    2.1.4

    Peralatan

    Peliharalah setiap peralatan setelah selesai dipakai, jangan menunda-nunda

    kegiatan pembersihan karena terlalu lama kotoran yang menempel akan lebih sulit

    untuk dibersihkan dan akan membawa kerugian di kemudian hari saat akan

    dipakai kembali. Peliharalah setiap peralatan dengan baik, bersih, bebas karat, dan

    tajam. Jangan sekali-sekali menggunakan peralatan yang tumpul dan sudah

    berkarat maupun rusak, karena akan memperbesar terjadinya kecelakaan kerja,

    karena alat tersebut bias patah dan mungkin akan melukai diri sendiri atau orang

    lain.

    2.1.5 Bahan-bahan Kimia

    Pemakaian bahan-bahan kimia dalam jurusan teknik sipil jarang

    digunakannamun tidak sedikit pula dijumpai, misalnya peakaian vaselin dan oli

    untuk pelumas peralatan kerja.Dalam hal ini kita hars mengetahui sifat-sifat bahan

    kimia tersebut dan hendaknya diisimpan di tempat yang aman dan digunakan

    secara hati-hati.Bermacam-macam bahan kimia yang digunakan oleh pekerja

    instalasi pipa dapat menimbulkan bahaya.Seperti minyak pelumas bekas yang

    digunakan untuk memotongv pipa dapat menggelincirkan seseorang, begitu juga

    dengan minyak tanah atau naphta yang tercecer dapat menyebabkan terjadinya

    kebakaran. Begitu juga bahan kimia drain cleaning (sejenis soda api) dapat

    membakar kulit dan membahayakan mata.

    2.1.6 Tanggung Jawab

    Setiap mahasiswa yang melakukan praktek instalasi pipa harus selalu ingat

    akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, teman, maupun lingkungan

    sekitarnya.Misalnya saat praktikan menuang molten lead (bahan cair untuk

    menyambung pipa dari timah panas), orang-orang di sekitarnya harus

    diperingatkan bahwa bahan tersebut dapat menyembur.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    5/35

    Praktek Plumbing Page 5

    2.1.7 Tempat Kerja yang Bersih

    Tempat kerja menentukan kenyamanan kerja.Tempat kerja yang berserakan

    peralatan, material, dan lain-lain merupakan hal yang sangat membahayakan.

    Seorang ahli tentang keselamatan kerja menyebutkan bahaya akan tergelincir dan

    sandungan. Jangan sekali-sekali membiarkan barang-barang kerja berserakan.

    2.1.8 Melakukan Pekerjaan

    Saat melakukan pekerjaan,selalu perhatikan keselamatan kerja. Jika semua

    pekerjaan dilakukan di atas, gunakan andhang atau papakan pijakan.Jika bekerja

    pada galian terbuka, pasanglah penghalang atau pagar agar tidak terjatuh ke dalam

    lubang. Periksa pekerjaan, apakah jika diangkat sendiri ringa, berat atau licin

    sehingga dapat dipikirkan bagaimana cara memindahkan atau bekerja dengan

    benda tersebut secara aman.

    2.2Pipa dan Alat Penyambungnya

    2.2.1

    Pipa

    Pada umumnya, ukuran pipa berdasarkan pada diameter bagian dalam.

    Menurut standar Amerikan ukuran pipa adalah: 1, , , 1, 1, 1, 2,

    21/2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12. Pipa dengan diameter lebih besar dari ukuran

    tersebut diatas menggunakan ukuran diameter luar. Panjang pipa biasanya 21 feet

    untuk satu lonjor ( 6 meter). Untuk memudahkan pengangkutan, pipa-pipa diikat

    dalam jumlah tertentu sesuai diameter pipa, misalnya:

    Diameter Ikatan (perbendel)

    30

    24

    18

    1 5

    1 3

    2.2.2 Proses Pembuatan Pipa Baja

    Ada 3 cara pembuatan pipa baja, yaitu:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    6/35

    Praktek Plumbing Page 6

    1. Kampuh Lurus (butt weld)

    Dibuat dari lembaran baja rata dengan ujung dipotong persegi. Baja

    tersebut disambung dengan las pada kedua ujung persegi. Pipa tersebut

    memiliki sambungan pipa yang terlemah diantara ketiga jenis pipa

    tersebut.

    Gambar:

    2. Kampuh Pangkuh (lap weld)

    Prosesnya sama dengan Kampuh Lurus, kecuali ujungnya dipingul (purus),

    sehingga memiliki sambungan las yang lebih besar dan lebih kuat. Pipa

    tanpa sambungan dibentuk oleh tarikan baja panas yang melalui mesin

    pembentuk pipa, tanpa sambungan las, dan merupakan jenis pipa yang

    paling kuat di antara ketiga jenis pipa tersebut.

    Gambar:

    3. Menerus (seamless method)

    Gambar:

    Spesifikasi umum lainnya lebih rinci, yaitu yang ditentukan oleh standar

    ASTM. Selain pipa-pipa tersebut, ada juga jenis pipa yang dinyatakan dengansebutan SCHEDULE, yaitu:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    7/35

    Praktek Plumbing Page 7

    a. Schedule: 5, 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.

    b. Schedule standar.

    c.

    Schedule extra strong (XS).

    d. Schedule double extra strong (XXS).

    e. Schedule special.

    2.2.3 Bahan-bahan Pipa

    a. Bahan Untuk Pipa Induk

    Untuk pipa induk dapat dipakai bahan dari besi tuang, baja lunak, beton,

    asbes semen, baja lapis beton, dan aspal.

    Dalam memilih bahan untuk pipa harus memperhatikan keadaan tanahnya

    dan volume air yang dialiri.

    b. Bahan Untuk Pipa pembagi

    Untuk pipa pembagi, dipakai bahan: pipa galvanis, pipa tembaga, PVC,

    pipa besi tuang, pipa asbes semen, pipa kuningan, dan pipa timah hitam,

    UPVC (Unplastisized PVC).

    Pipa Galvanis

    Pipa yang terbuat dari baja lunak yang dilapisi seng dengan proses

    galvanis untuk menahan karat.

    Pipa Tembaga

    Pipa yang terbuat dari bahan tembaga yang penyambungnya dengan las

    dan memakai ulir, bersifat tahan karat, agak ringan, licin dan mudah

    ditekuk.

    PVC (Poli Vinyl Chloride)

    Pipa untuk air bersih dan pembuangan, sifatnya tidak tahan cuaca, tidak

    tahan air panas, tidak berkarat, licin ringan, lembek, dan keras jika dingin.

    2.3Cuk, Kran, dan Katup (Coks, Taps, and Valves)

    Istilah Cuk, Kran dan Katup banyak digunaka untuk membedakan nama alat

    sambung (fittings) yang dipergunakan untuk mengontrol aliran fluida sepanjang atau

    akhir dari pipa saluran.

    Cuk terdiri dari wadah yang mencengkeram sumbat puntir, dimana sumbat

    puntir memiliki suatu lubang yang dicetak atau dibor tepat di tengah-tengah agar air

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    8/35

    Praktek Plumbing Page 8

    dapat mengalir.Cuk ini sapat dibuka penuh atau ditutup penuh dengan memutar

    sumbat aliran pada posisi 90o.alat ini dapat ditutup dengan cepat, sehingga

    menimbulkan tumbukan (water hammer) dan pada umumnya digunakan untuk

    instalasi gas, akan tetapi digunakan juga untuk mengalirkan air.

    Gambar Cuk Sumbat (Plug Cocks)

    Kran digunakan untuk mengalirkan fluida dan mematikan aliran fluida dengan

    jumlah yang dikehendaki, pemasangannya terletak pada ujung pipa.

    Katup digunakan untuk mengontrol aliran sepanjang suatu jaringan pipa yang

    bias kita kenal dengan sebutan Tipe Global atau Tipe Gerbang, dimana kedua tipe

    tersebut membuka dan menutup secara pelan sehingga jarang yang menimbulkan

    masalah terhadap daya tumbukan (water hammer). Katup Global digunakan untuk

    sistem instalasi yang memiliki tekanan tinggi. Tipe dari dudukan terbuat dari logamyang biasanya untuk sistem instalasi pemanas serta komposisi katup untuk sistem

    tekanan sangat tinggi dimana diperlukan suatu penutupan yang sempurna.

    POSITIVE METER /DISK WATER METER

    Alat ini digunakan untuk mencatat secara tepat jumlah pemakaian air yang

    mengalir melalui instalasi pipa rumah tangga. Ukuran normal meter air tersebut

    adalah hingga 2 serta memiliki alat sambung jenis union.

    Gambar Positive Meter

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    9/35

    Praktek Plumbing Page 9

    INFERENSIAL METER / TURBINE WATER METER

    Alat ini dipasang pada instalasi pipa di lingkungan gedung atau industri

    dimana aliran airnya besar dan konstan. Meskipun meter air tersebut mengukur atau

    mencatatnya tepat untuk aliran air yang besar, akan tetapi tidak tepat untuk mencatat

    aliran air yang kecil. Sesuai untuk pipa ukuran 2, 3, 4, 6, 8 serta menggunakan

    sambungan flens (Flange).

    Gambar Inferensial Water

    LOKASI DAN PEMASANGAN

    Meter air pada umumnya dipasang di tempat yang mudah dilihat dan mudah

    dicapai, tidak terganggu oleh hilir mudik orang dan lalu lintas kendaraan serta di luargaris sempada bangunan. Meter air dipasang si atas tanah dengan memakai blok beton

    atau ditanam di dalam kotak pengaman di dalam tanah.

    Pemasangan untuk ukuran pipa di atas 2 untuk industri harus disertai Strainer

    (saringan) dan testing meter.

    2.4Ulir Pipa (Threads)

    Standar ulir pipa untuk pekerjaan instalasi pipa adalah bentuk V dengan sudut

    60o. Memiliki perbedaan tinggi yang kecil antara ulir awal dan ulir akhir, yaitu 1/32

    per inchi panjang ulir, dimana perbedaan tinggi tersebut akan memberi sambungan

    kedap air. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah ulir. Ulir sejumlah 7 pertama dari

    ujung pipa merupakan ulir sempurna, yaitu memiliki sudut tajam pada bagian atas dan

    bawah. Kebocoran mudah terjadi jika ulir tersebut rusak atau tumpul.

    Jumlah ulir per inchi untuk setiap ukuran pipa:

    Diameter Pipa

    (inci)

    Jumlah Ulir perinci

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    10/35

    Praktek Plumbing Page 10

    27

    - 18

    2 - 12 8

    Sejauh ulir pipa masuk ke dalam alat sambung dalam keadaan rapat sempurnadan tersisa 2 uliran, dapat dikatakan bahwa hasil uliran tersebut sempurna. Rapat

    sempurna dalam hal ini berbeda dengan rapat sekali, jika terlalu rapat menyebabkan

    diameter pipa berkurang dan uliran akan membekas pada pipa bagian dalamnya

    sehingga pipa menjadi longgar dan hasil ulir akan dangkal dan menyebabkan

    kebocoran mudah terjadi.

    2.5Alat-alat Saniter ( Sanitary Fixtures)

    Berbagai macam alat saniter diperlukan untuk memenuhi berbagai macam

    fungsi khusus serta dipasok air bersih dari pipa induk PDAM atau dari ketel

    penyimpan panas. Pasokan air bersih tidak boleh terkontaminasi oleh air buangan

    sehingga pada kebanyakan kasus, kran-kran dirancang untuk mengalirkan air di atas

    muka banjir (flood level)pada alat saniter guna mencegah resiko sipon balik (back

    siphonge) dari air limbah ke dalam instalasi pada air bersih.

    BAHAN-BAHAN

    Bahan Sifat Digunakan untuk

    Keramik Kekuatan dan derajat

    tahan air tergantung

    komposisi bahan dan

    derajat pembakaran

    Wastafel, sink, toilet

    Gerabah Glasur Warna bagus

    Mudah dibuat

    Murah

    Sink dan Kloset

    Tanah liat

    Glasur

    Keras

    Tahan pemakaian

    kasar

    Urinal, Sink, Kloset

    Batu Glasur Cukup keras

    Tahan pemakaian

    kasar

    Saluran, Sink, Bak cuci

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    11/35

    Praktek Plumbing Page 11

    Menyerap jika tidak

    diglasur

    Porselen Hasil akhir baik

    Halus dan anggun

    Tidak untuk

    pemakaian kasar

    Wastafel, Fountain (kran

    untuk minum)

    Logam ringan Harus dilapisi galvanis

    / enamel

    Bak minum, Sink

    Poliester kaca Lebih kuat daripada

    plastik akrilik

    Bath-tub, Sit-bath (jacuzzi)

    Besi tuang Bobot berat

    Kuat

    Sink, Keranjang wastafel

    Terazzo Bobot berat Bak cuci, Kolam mandi,

    Shower

    Marble / Onyx Bobot berat Wastafel, Bak cuci, Kolam

    mandi, Kloset, Bidet, dan

    Shower tray

    Granit Bobot berat Wastafel, Bak cuci, Sit-

    bath, Kolam mandi, Kloset,

    Bidet

    2.6Sistem Instalasi Pipa

    1. Sistem Instalasi Langsung (Direct System)

    Dalam sistem ini, seluruh air yang menuju alat saniter dipasang langsung

    pada pipa pelayanan. Jika menara air atau tandonnya tinggi dan dilengkapi sistem

    pasok yang baik maka alirannya lancar. Pada sistem ini aliran yang menuju water-

    heater harus melali tangki yang dapa dipasang di bawah atau di luar atap,

    misalnya menara air.

    Bilamana alat-alat saniter dihubungkan langsung dengan pipa induk

    PDAM, sering terpengaruh sipon balik atau arus balik (back siphonge). Hal ini

    terjadi jika ada tekanan negatif pada aliran utama dan dengan adanya outlet atau

    alat saniter yang terpasang rendah di bawah permukan arus normal.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    12/35

    Praktek Plumbing Page 12

    2. Sistem Instalasi Tidak Langsung (Indirect System)

    Pada sistem ini seluruh hubungan menuju alat saniter tidak langsung

    dihubungkan dengan pipa induk PDAM, akan tetapi dihubungkan dengan tangki

    air yng terletak lebih tinggi posisinya dari alat saniter yang terpasang.

    Sistem ini membutuhkan jumlah pipa banyak, akan tetapi memberikan

    persediaan air jika aliran saluran pipa PDAM berhenti atau berkurang, serta

    mengurangi pengaruh adanya back siphongeatau arus balik.

    2.7Pemasangan Pipa Air Bersih

    Posisi pipa induk air bersih dari instalasi PDAM pada umumnya di tepi

    sepanjang jalan, kecuali yang melintasi jalan raya. Pipa-pipa tersebut ditanam di

    dalam tanah sedalam 50 80 cm. Untuk pipa air bersih yang dipasang di

    pemukimanpemukiman, pada umumnya dipasang di balik plesteran dinding atau di

    luar plesteren dinding.

    Pasangan pipa Pasangan pipa

    dalam dinding di luar dinding

    2.8Menghitung Panjang Pipa

    Pada pekerjaan instalasi pipa, perhitungan kebutuhan bahan pipa sangat

    penting, hal ini dapat menghemat bahan dan biaya serta mempermudah pekerjaan

    pemasangan pipa.

    Cara mengukur panjang pipa adalah:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    13/35

    Praktek Plumbing Page 13

    a. Diukur seluruhnya dari as ke as (Overall measurement centre to centre)

    Gambar:

    Pengukuran seperti ini paling sering dijumpai

    b. Akhir ulir ke akhir ulir atau akhir pipa ke akhir pipa (End of thread to end of thread or

    end of pipe to end of pipe)

    Gambar:

    c. Akhir ulir ke as alat sambung (End of threads to centre of fitting)

    Gambar:

    d. As alat sambung ke as alat sambung (Centre of fitting to centre of fitting)

    Gambar:

    e. Punggung alat sambung ke punggung alat sambung (Back of fitting to back of fitting)

    Gambar:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    14/35

    Praktek Plumbing Page 14

    f.

    As alat sambung ke punggung alat sambung (Centre of fitting to back of fitting)

    Gambar:

    g. As alat sambung ke tenggorok alat sambung (Centre of fitting to throat of fitting)

    Gambar:

    h. Depan alat sabung ke depan alat sambung (Face of fitting to face of fitting)

    Gambar:

    T = harga dalam tabel (panjang ulir)

    F = faktor kelonggaran (F= AT)

    Berapa panjang pipa yang harus disediakan, agar setelah pipa disambung, panjangnya

    50. (Data yang ada: panjang pipa 50, diameter , alat sambung: Elbow 90o dan

    Tee)

    Penyelesaian:

    Elbow 90o, diameter , maka A = 1 (tabel) T = (tabel)

    F = 1 = 5/8

    Tee, diameter , dengan data A dan T sama, diperoleh F = 5/8

    Jadi panjang pipa yang harus disediakan = 502 (5/8) = 48,7

    2.9Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pipa

    Pelaksanaan pengujian pipa dilakukan oleh:

    1. Petugas instansi pemerintah yang berwenang.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    15/35

    Praktek Plumbing Page 15

    2. Konsultan pengawas pelaksanaan pembangunan gedung.

    3. Pelaksanaan pembangunan itu sendiri.

    4.

    Petugas yang ditunjuk pemilik gedung.

    Pemeriksaan dan pengujian instalasi tersebut diurug bila pipa dipasang di

    dalam tanah, diplaster bila di dalam dinding, atau ditempbok dan ditutup langit-langit

    (plafond) bila dipasang di atas langit-langit.

    Pemasangan pipa dapat dilakukan dengan cara:

    1. Sebagian-sebagian.

    2. Setelah selesai pemasangan seluruhnya atau total.

    3. Pemeriksaan ulang serta pengecekan apa terjadi keboocoran atau tidak pada

    instalasinya.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    16/35

    Praktek Plumbing Page 16

    BAB III

    JOB SHEET

    3.1Latihan Menggergaji Pipa Galvanis

    3.1.1 Dasar Teori

    Penggergajian pipa merupakan hal yang termasuk dalam latihan dasar praktek

    pipa karena setiap pekerjaan pipa pasti selalu berhubungan dengan hal pemotongan,

    baik dengan menggunakan pipe cutter ataupun menggunakan gergaji besi dimana

    ukuran setiap pemotongan sesuai instruksi. Untuk mendapatkan hasil pemotongan

    yang baik dengan menggunakan pipe cutter adalah mudah, sedangkan dengan

    menggunakan gergaji tangan sangatlah susah. Dikarenakan butuh kemampuan yang

    baik agar pipa yang terpotong rapi dan bagus serta nantinya pas digunakan dalam

    penyambungan.

    3.1.2 Alat dan Bahan

    Pipa galvanis 1/2, 3/4, 1, panjang 15cm.

    Roll meter.

    Gergaji besi.

    Pipe-cutter(pemotong pipa).

    Kikir.

    Pelebar diameter ujung pipa (buring reamer).

    Ragum

    Penggaris siku.

    Penitik.

    3.1.3 Langkah Kerja

    1. Ukur pipa dengan panjang 15 cm sebanyak 1 buah untuk masing-masing ukuran.

    2. Jepit pipa dengan ragum lalu potong sisi awal dengan gergaji dan selanjutnya

    mengunakanpipe cutter.

    3. Setelah kedua ujung terpotong, perhalus bagian dalam pipa dengan buring

    reamer (bagian yang dipotong dengan pipe cutter) dan tepi pipa denganmenggunakan kikir (bagian yang dipotong dengan gergaji) sampai rata dan siku.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    17/35

    Praktek Plumbing Page 17

    3.1.4 Gambar Kerja

    2 cm

    1 cm

    1 cm

    1 cm

    2cm

    1 cm

    1 cm

    1 cm

    Kedalaman pipa yang dipotong:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    18/35

    Praktek Plumbing Page 18

    3.1.5 Kesimpulan

    Di dalam praktek ini, mahasiswa akan dapat memahami penggunaan alat

    gergaji besi manual dengan baik dan benar. Untuk mendapatkan hasil pemotongan

    yang maksimal potong pipa tegak lurus 90 maupun 45 dengan kecermatan pada

    waktu melakukan prosesnya. Sehingga ukuran serta ketepatannya sesuai dengan

    ketentuan.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    19/35

    Praktek Plumbing Page 19

    3.2Latihan Mengulir Pipa Galvanis

    3.2.1 Dasar Teori

    Mengulir pipa termasuk dalam pekerjaan latihan dasar, dimana dalam pekerjaan

    ini dituntut untuk benar-benar teliti dan tidak ceroboh sehingga hasil uliran akanmemenuhi syarat. Uliran pipa ini menunjukkan juga baik tidaknya mutu bahan pipa

    karena setelah mengalami penekanan ada yang aus dan ada pula yang tetap bagus. Uliran

    memiliki ukuran panjang uliran yang berbeda-beda sesuai dengan diameter yang di

    pakai.

    3.2.2 Tujuan

    Setelah praktek, mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Semakin mahir menggunakan alat sney dan mesin pengulir.

    b. Membuat dan menentukan jumlah uliran secara tepat sehingga pas dengan

    diameter sambungan yang digunakan.

    3.2.3 Alat dan Bahan

    1.

    Pipa Galvanis

    Penguliran secara manual:

    1/2 - 15 cm

    3/4 15 cm

    1 - 15 cm

    Penguliran secara marsinal:

    1/2 - 5 cm

    3/4 5 cm

    2. Oli SAE 10.

    3.

    Rol Meter.

    4. Ragum Meja / Ragum Kaki Tiga.

    5. Peggores/Penitik/Pensil.

    6.

    Pipe Cutter.

    7. T-Dies.

    8. Obeng.

    9.

    Kwas/Sikat Kawat.

    10.Oil Can.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    20/35

    Praktek Plumbing Page 20

    11.Burring Reamer.

    12.Mesin Ulir.

    3.2.4 Langkah Kerja

    a. Untuk penguliran manual.

    1.

    Ukur panjang pipa yang dikehendaki dengan Rol meter sesuai dengan ukuran

    yang diminta, tandai dengan penggores dan potong dengan pipe cutter.

    2. Ulir pipa tersebut dengan T-Dies, tetesi dengan oli dan bersihkan bram (serbuk

    besi)

    dengan obeng atau sikat kawat.

    3. Samakan diameter dalam pipa dengan burring reamer.

    4.

    Lepaskan T-Dies, ulir bersihkan dengan sikat kawat.

    5. Selesai.

    b. Untuk penguliran masinal

    1.

    Ulir piipa tersebut dengan Stock-Dies, sambil dialiri pada bagian pipa yang diulir,

    dengan oli dan bersihkan bram (serbuk besi) dengan obeng atau sikat kawat.

    2. Samakan diameter dalam pipa dengan burring reamer.

    3.

    Ukur panjang pipa yang dikehendaki dengan Rol meter, tandai dengan penggores

    dan potong dengan pipe cutter.

    4. Selesai.

    Gambar Kerja

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    21/35

    Praktek Plumbing Page 21

    Gambar: Hasil Penguliran manual

    3.2.5 Kesimpulan

    Di dalam praktek ini, mahasiswa dapat menetahui cara mengulir pipa galvanis

    dan alat yang digunakan. Untuk mendapatkan hasil penguliran yang maksimal dan

    sesuai dengan ketentuan panjang ulirnya tepat dibutuhkan kecermatan pada waktu

    melakukan prosesnya. Sehingga ukuran serta ketepatannya sesuai dengan ketentuan

    serta pas ketika dipasangkan dengan alat sambungnya.

    3.2.6 Gambar kerja

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    22/35

    Praktek Plumbing Page 22

    3.3 Lathian Merangkai Instalasi Pendek

    3.3.1 Dasar Teori

    Pada praktek pemasangan instalasi pendek ini merupakan latihan dasaruntuk praktek lanjutan. Dalam praktek ini akan dilakukan secara berkelompok.

    Seluruh latihan yang dilakukan sebelumnya akan dilaksanakan semua dalam

    praktek ini. Seperti, memotong, mengulir, dan boaring. Pipapipa yang telah

    dipotong dan diulir dengan ukuran tertentu akan dirangkai menjadi rangkaian pipa

    sederhana. Seluruh praktek yang dilakukan harus dilakukan dengan baik dan hati

    hati. Agar praktek yang dilakukan berjalan lancar dan hasil rangkaian menjadi

    baik.

    3.3.2 Tujuan

    Pada praktek ini mahasiswa dapat merangkai sebuah pipa sehingga

    membentuk suatu instalasi pipa sederhana, serta dapat mengenal macam macam

    fungsi dan jenis sambungan.

    3.3.3Alat Dan Bahan

    1. Pipa Galvanis

    2. Oli SAE 10.

    3. Rol Meter.

    4. Ragum Meja / Ragum Kaki

    Tiga.

    5. Peggores/Penitik/Pensil.

    6. Pipe Cutter.

    7.

    Elbow

    8. Tee

    9. T-Dies.

    10.Pengunci saluran

    11.Obeng.

    12.Kwas/Sikat Kawat.

    13.Oil Can.

    14.Burring Reamer.

    15.Mesin Ulir.

    16.

    Kunci Inggris

    17.Selotip

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    23/35

    Praktek Plumbing Page 23

    3.3.4Langkah Kerja

    1.

    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

    2. Memotong pipa sesuai ukuran yang telah ditentukan.

    3. Ulir kedua ujung pipa menggunakan mesin pengulir.

    4.

    Setelah diulir samakan diameter kedua pipa dengan boaring reamer.

    5. Setelah semua pipa selesai diulir. Rangkai semua pipa sesuai gambar kerja

    yang telah ditentukan.

    6. Sembung masing masing ujung pipa dengan sambungan pipa sesuai seperti

    gambar kerja yang telah ditentukan.

    7. Pasang tiap tiap sambungan dengan menjepit salah satu ujung pipa dengan

    ragum meja, lalu lapisi uliran menggunakan selotip searah dengan arah uliran

    dan lapisi uliran 45 lapis.

    8. Kemudian pasang sambungan pipa dengan kunci inggris. Putar sambungan

    pipa hingga kencang.

    9. Setelah itu rangkai semua pipa hingga terbentuk rangkaian pipa sederhana

    seperti gambar kerja.

    10.

    Uji kebocoran pipa dengan mengaliri pipa dengan air. Jika terjadi kebocoran

    cari letak kebocoran tersebut. Setelah ditemukan, lepas dan lapisi kembali

    uliran dengan selotip dengan lapisan sedikit lebih tebal. Lalu kecangkan

    kembali. Dan uji kembali.

    3.3.5 Gambar Kerja

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    24/35

    Praktek Plumbing Page 24

    BAB IV

    APLIKASI PEMASANGAN PIPA LANJUTAN

    ( WASTAFEL )

    4.1 Dasar Teori

    Pada Praktek pemasangan instalasi pipa lanjutan ini, akan dilakukan

    pemasangan instalasi pipa air bersih dan air kotor yang dikerjakan dengan

    berkelompok. Praktek ini merupakan praktek inti atau praktek yang paling penting

    karena pada praktek latihan dasar sebelumnya bertujuan untuk melatih pada praktek

    ini agar mampu mengaplikasikan latihan dasar tersebut kedalam bentuk riil

    penggunaanya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

    Instalasi pipa dilengkapi:

    - 2 kran Air. - 1 set wastafel

    - 1 stop kran.

    -1 meter air.

    Selain dari pipa lanjutan ini, dalam pemasangan wastafel. Ada juga

    pemasangan air buangan yang juga berfungsi mengalirkan air buangan baik dari pipa

    air bersih dan wastafel. Tinggi instalasi pipa air bersih 60 cm dari muka lantai

    sedangkan tinggi untuk pipa air buangan 50 cm dari muka lantai. Untuk tinggi alat

    saniternya (wastafel) 80 cm dari muka lantai. Dengan begitu jiak sudah mengetahui

    dan memahami dasar teorinya dalam praktek ini akan didapatkan hasil yang baik.

    4.2 Tujuan

    Dalam praktek ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat mengaplikasikan

    keahlian dalam latihan dasar mengulir dengan manual maupun masinal, dalam bentukpraktek pemasangan sesungguhnya.

    4.3 Alat dan Bahan

    1. Pipa Galvanis 1/2'

    2. Pipa PVC. 1.

    3. Besi baja.

    4.

    Oli SAE 10.

    5. Rol Meter.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    25/35

    Praktek Plumbing Page 25

    6. Ragum Meja / Ragum Kaki Tiga.

    7. Peggores/Penitik/Pensil.

    8.

    Pipe Cutter.

    9. T-Dies.

    10.Elbow

    11.

    Obeng.

    12.Kwas/Sikat Kawat.

    13.Oil Can.

    14.Burring Reamer.

    15.Mesin Ulir.

    16.Gergaji tangan..

    17.

    Waterpass.

    18.Fittings.

    19.Isolatape (TBA) 3 buah.

    20.

    Kunci inggris.

    21.Wastafel.

    22.Stop kran.

    23.

    Kran air 2 buah.

    24.

    Meter air.

    4.4 Langkah Kerja

    1.Rencanakan bentuk instalasinya sesuai ketentuan, dalam bentuk gambar dan

    isometrinya.

    2.

    Hitung kebutuhan bahan yang dibutuhkan.

    - Panjang pipa yang akan dipotong dan

    -

    Jumlah alat sambung yang akan digunakan dalam instalasi tersebut.

    3.

    Lakukan pemotongan pipa sesuai dengan kebutuhan.

    4.Lakukan penguliran pipa ( lihat panjang ulir pipa yang dibutuhkan).

    5.Siapkan peralatan dan bahan yang akan dibutuhkan untuk instalasi tersebut, dengan

    alat sambung (fitting) dan pastikan ukuran dan bentuk instalasi sesuai dengan

    rencana.

    6.Lanjutkan dengan isolatape (TBA) pada setiap sambungan.

    7.

    Pasang instalasi pipa, pada dinding dengan klem pipa.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    26/35

    Praktek Plumbing Page 26

    8.Lakukan pemasangan wastafel sesuai dengan ketentuan dan rencana.Ukur

    ketinggian wastafel ( 90 cm dari lantai).

    9.

    Buat tanda untuk menempatkan angker.

    10.Bor pada tanda tersebut.

    11.Masukkanfischerdi dalam lubang pada dinding, kemudian pasangkan angker pada

    lubang tersebut.

    12.Pasang wastafel pada angker, kemudian pasang klem pada sisi yang lain.

    13.Setelah itu lakukan pemasangan pipa.

    14.Lalu pasanglah pasang instalasi pipa air buangan.

    15.Cek instalasi dengan memberi aliran air dan pastikan tidak ada kebocoran, serta air

    buangan dapat berfungsi dengan baik.

    4.5 Perhitungan Bahan

    1.Daftar Kebutuhan Alat Fitting

    2.Daftar Kebutuhan Lainnya.

    N

    o

    Spesifikasi Satua

    n

    Jumlah

    1 Water meter Set 1

    2 Wastafel Set 1

    3 Urinal Set 1

    4 Stop kran Buah 1

    No Bahan Ukuran Jumlah

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Elbow Galvanis 90o

    Elbow PVC

    Barrel Nipple

    Barrel Union

    Socket

    Tee Galvanis

    Tee PVC

    1

    1

    3

    3

    2

    2

    1

    2

    2

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    27/35

    Praktek Plumbing Page 27

    5 Kran Buah 2

    6 TBA Buah 4

    7 Klem Buah 3

    8 Roll meter Buah 19 Waterpass Buah 1

    3.Perhitungan Kebutuhan Pipa Galvanis dan PVC

    No Spesifikasipanjang pipa

    (cm) pipa sambungan sambungan

    panjang bersih

    (cm)

    1

    Pipa

    Galvanis

    15

    1/2''

    Socket

    1/2''

    11,83Elbow 90

    0

    2 30Elbow 90

    026,83

    Tee 90

    3 40Tee 90

    36,83Tee 90

    4 50Tee 90

    46,83Elbow 90

    5 60

    Elbow 900

    56,83Elbow 900

    6 20Elbow 90

    016,83

    stop kran

    JUMLAH 195,95

    1

    Pipa PVC

    10

    1''

    Elbow 900

    1''

    2,38Elbow 90

    2 30

    Elbow 90

    22,38Tee 90

    3 40Tee 90

    0

    32,38Tee 900

    4 50Tee 90

    0

    42,28Tee 900

    JUMLAH 99,52

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    28/35

    Praktek Plumbing Page 28

    Sehingga total kebutuhan untuk instalasi pipa lanjutan (Wastafel):

    Panjang Pipa Galvanis yang dibutuhkan : 195,95 cm

    Panjang pipa PVC yang dibutuhkan : 99,52 cm

    4.6 Gambar Kerja

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    29/35

    Praktek Plumbing Page 29

    BAB V

    PENUTUP

    5.1

    Kesimpulan

    Plumbing dapat didefinisikan sebagai sistem plumbing suatubangunan gedung adalah

    pemipaan sistem penyediaan air minum, pemipaan sistem pembuangan air kotor, dan

    pemipaan sistem pembuangan air hujan, Karena plumbing, merupakan bagian dari utilitas

    bangunan, maka tujuanpenempatan Plumbing dalam suatu bangunan gedung juga, agar

    penghuni bangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat. Dengan dilakukan

    praktek perpipaan ini mahasiswa dapat mengetahui cara dan mengenal alat yang berhubungan

    dengan pemasangan pipa serta dapat membuat rangkaian sederhana dengan alat sambung pipa

    yang sesuai.

    5.2 Saran

    Dalam melakukan praktek plumbing mahasiswa diharuskan telitian, sabar dan kehati-

    hatian dalam penggunaan alat agar dapat menyelesaikan job sheet dengan hasil maksimal.

    Diperlukan pula kerja sama yang optimal terutama saat praktek pipa lanjutan dalam halpembagian job tiap individu secara tepat agar dapat bertanggung jawab atas pemberian

    bagian dalam melakukan kerja tersebut. Sehingga dapat menyelesaikan praktek tersebut tepat

    pada waktunya.

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    30/35

    Praktek Plumbing Page 30

    LAMPIRAN

    1. DAFTAR PERALATAN1.

    Nama alat : Gergaji Sengkang (hacksaw)

    Fungsi : Untuk memotong pipa

    Gambar :

    2. Nama alat : Pipe cutter

    Fungsi : Untuk memotong pipa

    Gambar :

    3. Nama alat : Buring Reammer

    Fungsi : Untuk merapikan atau melebarkan lubang pipa

    Gambar :

    4.

    Nama alat : Bench Vise, Pipe Wrench, Chain Vise, Yoke Vise

    Fungsi : Menjepit pipa

    Gambar :

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    31/35

    Praktek Plumbing Page 31

    1. Bench Vise

    2. Pipe Wrench

    3. Chain Vise

    5. Nama alat : Unting-unting

    Fungsi : Membantu mengatur kelurusan

    Gambar :

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    32/35

    Praktek Plumbing Page 32

    6. Nama alat : Waterpass

    Fungsi : Melihat kedataran pemasangan wastafel

    Gambar :

    7.

    Nama alat : Oil Can

    Fungsi : Sebagai pelumas agar tidak mengakibatkan panas pada suatu gigi penguliran

    Gambar :

    8. Nama alat : Meteran.

    Fungsi : Sebagai alat ukur.

    Gambar :

    9. Nama alat : T-Dies

    Fungsi : Sebagai alat pengulir pipa galvanis

    Gambar :

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    33/35

    Praktek Plumbing Page 33

    10.Nama alat : Palu

    Fungsi : Sebagai alat memukul.

    Gambar :

    11.Nama alat : Kikir

    Fungsi : Sebagai penghalus.

    Gambar :

    12.Nama alat : Mesin Ulir

    Fungsi : Sebagai alat pengulir pipa galvanis.

    Gambar :

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    34/35

    Praktek Plumbing Page 34

    1. DAFTAR FITTING (ALAT SAMBUNG)

    Alat sambung Pipa Galvanis dan PVC:

  • 8/10/2019 LAPORAN PRAKTEK PERPIPAAN

    35/35

    Gambar Meter Air :

    Keterangan:

    No Spesifikasi Fungsi

    1 Elbow 90o Untuk menyambung papa pada

    posisi sudut 90o

    2 Elbow PVC Untuk menyambung pipa PVC

    pada posisi sudut 90o

    3 Barrel

    Nipple

    Menyambung pipa yang punya

    jarak dekat.

    4 Barrel

    Union

    Menyambung pipa jika sulit

    untuk disambungkan

    5 Socket Untuk menyambung 2 buah

    pipa yang lurus.

    6 Tee Untuk menyambung pipa pada

    posisi tiga saluran.

    7 Reducing

    Socket

    Untuk menyambung 2 pipa

    yang berbeda ukuran.

    8 Meter Air Untuk sebagai alat pengukur

    debit air yang digunakan.

    Keterangan:

    Tidak semua alat sambung digunakan, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan yang

    paling utama dalam instalasi pipa.

    Untuk pipa PVC, sambungan sebaiknya diberi lem agar tidak mengalami kebocoran

    dan menggunakan TBA untuk pipa galvanis.

    ambar:

    asil

    enguliran

    Masinal