LAPORAN PRAKTIKUMELEKTRONIKA INDUSTRI
Nama : IMAM ZUHDINo. Reg: 521514344 Kelompok: Pend. Teknik
Elektronika (S1)
SCRI. Tujuan :Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat
:1. Menjelaskan aksi gerbang (gate) SCR terhadap perubahan
polaritas sumber daya.2. Menentukan besarnya arus yang diperlukan
untuk memicu SCR dan mengukur besarnya kerugian tegangan SCR pada
saat melewatkan arus (SCR ON) dan tidak melewatkan arus (SCR
OFF).3. Menyelidiki arus balik yang terjadi pada rangkaian gerbang
ketika SCR memicu dengan mengukur tegangan gerbang tak memicu dan
tegangan gerbang terpicu serta perbedaan potensial.4. Menyelidiki
SCR sebagai saklar tunda.5. Menyelidiki fungsi SCR sebagai pengatur
tegangan AC.
II. Alat dan Bahan :1. Sumber tegangan DC
(Minilab)..................................................................1
unit2. Sumber tegangan AC (Trafo 220V/12 V,
3A.............................................1 unit3.
Multimeter..................................................................................................1
unit4. Miliampere meter
DC.................................................................................1
unit5. Osiloskop dual
trace....................................................................................1
unit6. Resistor 100 Q,47 KQ, 56 KQ, 120
KQ.....................................................@1 buah7.
Potensio 100
KQ.........................................................................................1
buah8. Kapasitor elektrolit 0,47 ul ; 47 uF/25
V....................................................@1 buah9.
Lampu 12
V.................................................................................................1
buah10. Diode
1N4007..............................................................................................1
buah11. SCR
C106D..................................................................................................1
buah
III. PraktikumPercobaan I :1. Rangkaian.
2. Ketika saklar S1 di tutup dan tegangan sumber 12 V maka lampu
menyala.3. Dan ketika saklar S2 yang menghubungkan terminal gerbang
terhadap suber daya di tutup maka lampu akan menyala dan ketika
dibuka S2 keadaan lampu tetep menyala.4. Ketika polaritas sumber
daya dibalik maka keadaan lampu tidak menyala.
Percobaan II :1. Rangkaian.
2. Ketika saklar S1 dan S2 di tutup maka lampu akan menyala.
Dengan IG = 7,8 mA3. Ketika S1 di buka keadaan lampu tetap menyala.
Dengan I = 1,4 mA4. Ketika S2 di buka keadaan lampu padam. Dengan I
= 1,4 mA5. Ketika S2 di tutup kembali keadaan lampu menyala. Dengan
I = 1,4 mA6. Ketika S1 di tutup kembali keadaan lampu menyala.
Dengan I = 7,8 8,1 mA7. Ketika S2 di buka maka keadaan lampu padam.
Dengan I = 0 mA8. Ketika S2 di tutup kembali maka keadaan lampu
menyala. Dengan I = 8,1 mA
Percobaan III :1. Rangkaian.
2. Menghubungkan rangkaian dengan sumber daya 12 V AC. Kemudian
saklar S1 ditutup maka keadaan lampu tidak menyala.3. Lalu saklar
S2 ditutup untuk memicu gerbang SCR maka keadaan lampu menyala.4.
Lalu salkar S2 dibuka kembali dan keadaan lampu tidak menyala.
Percobaan IV ;1. Rangkaian.
2. Mengatur tegangan Vs1 = 12 V dan Vs2 = 1,5 V, kemudian S1
ditutup (S2 dan S3 masih terbuka) maka keadaan lampu tidak menyala.
Dengan VAK = 12 Volt dan VGK = 1,5 Volt.3. Menutup saklar S2 dan S3
lalu V2 dinaikkan dengan mengatur potensio 100k secara perlahan
sambil mengamati amperemeter, pada nilai tertentu arus akan memicu
SCR menjadi ON hingga lampu menyala. Dengan arus SCR terpicu ini
adalah, IG = 820 mA.Pada saat SCR tepat terpicu, arus gerbang (pada
amperemeter) langsung mengecil/membalik. Maka arus akan membalik
terus bila sumber tenaga V2 diturunkan sampai mendekati
nol.Kemudian S2 dibuka maka lampu akan tetap menyala. Dan arus
gerbang tidak melakukan kendali terhadap SCR yang telah dipicu.VAK
= 7,4 Volt dan VGK = 0,8 Volt.4. Seteleah S3 dibuka dan Vs2 = 0 dan
S1 dibuka. Kemudian menutup kembali S1, S2 dan S3, lalu menaikkan
secara perlahan tegangan Vs2 hingga SCR hampir terpicu. VGK (saat
hampir terpicu) = 0,84 Volt. VGK (saat terpicu) = 0,84 Volt. Dan
kemudian S2 dibuka, sehingga tegangan pada gerbang akan berubah.5.
Ketika SCR terpicu, VG menjadi positif terhadap katoda, semenjak VG
menjadi positif, tegangan lebih tinggi dari pada tegangan terpicu
dan tegangan tersebut berlawanan arah arus balik. Maka perbedaan
tegangan sebelum dan sesudah terpicu = 0,84-(-1,5) Volt = 2,34
Volt.
Percobaan V :1. Rangkaian. R1 = 56 K dan C1 = 47 F.
2. Melakukan hubung singkat kapasitor C1, untuk membuang seluruh
muatannya.3. Menghubungkan probe osiloskop dual channel pada titik
pengukuran seperti pada di gambar.4. Menutup saklar S1, lalu
menentukan waktu tunda beban mendapat daya (denngan stopwatch) = 1
detik.5. Membuka saklar S1, menghubung singkat C1.6. VG = 10,5 V
ketika SCR tersulut. (melalui pengukuran tegangan VG terhadap
GND).7. Mengulangi langkah sebelumnya untuk R1 = 120 K dan C1 = 47
F. t = 2 detik.
Percobaan VI :1. Rangkaian.
2. Menghubungkan dengan sumber daya lalu tutup saklar S1.3.
Mengamati bentuk gelombang tegangan pada kapasitor C (osiloskop
pada channel 1).4. Mengamati bentuk gelombang tegangan pada bebann
L atau katoda SCR (gunakan channel 2).5. Menentukan sudut
penyulutan SCR untuk Rv diset pada Rv = 0 (menyala), Rv = 25 k
(redup) dan Rv = 50 k (mati).
IV. KesimpulanSCR merupakan perangkat penyalur satu arah. SCR
bekerja ketika anoda mendapatkan suplai tegangan positif, sedangkan
ketika polaritas sumber tegangan dibalik, SCR dalam kondisi off
atau tidak terpicu..SCR dapat dipicu dengan arus yang relatif
kecil, yakni 1,4 mA. Dalam percobaan ditemukan bahwa saat arus gate
(IG) 1,4 mA, lampu yang dihubungkan dengan SCR berada dalam 2
kondisi berbeda dengan pengaturan saklar yang berbeda pula. Yakni
ketika saklar pada gate dibuka dan saklar pada katoda
dibuka.Setelah melakukan tugasnya memicu SCR untuk bekerja, gate
tidak memiliki kendali apapun lagi terhadap ON/OFF dari SCR. Dan
setelah SCR terpicu, VG menjadi positif terhadap katoda. Sehingga
tegangan tersebut berlawanan arah arus balik.Selain itu, SCR juga
dapat digunakan sebagai saklar tunda (delay switch) yakni dengan
memanfaatkan resistor dan kapasitor. Diketahui saat menggunakan
resistor 56k, waktu tunda sebesar 1 detik. Saat resistor diganti
dengan 120k, waktu tunda menjadi 2 detik. Dapat disimpulkan bahwa
nilai resistansi menentukan lama waktu tunda rangkaian SCR yang
dijadikan saklar tunda.Selain dapat menjadi saklar tunda, SCR juga
dapat berfungsi sebagai pengatur tegangan bolak-balik (AC). Dengan
sumber tegangan AC ketika gate tidak terpicu, maka SCR belum ON.
Sedangkan setelah anoda dan gate terhubung, SCR ON. Dengan
kapasitor dan variabel resistor, SCR dapat digunakan sebagai
pengendali atau pengatur tegangan AC. Dimana dengan mengubah nilai
variabel resistor yang mempengaruhi sudut pemicu SCR, terdapat
perubahan ketika R = 0 SCR ON, ketika 25 k lampu redup, dan ketika
50 k SCR OFF.