LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG ( Vigna sinensis ) DIPUSAT PENELITIAN REKLAMASI DAN BIODIVERSITY MP21 DEPARTEMEN LINGKUNGAN PT FREEPORT INDONESIA OLEH USWATUN KHASANAH PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MIMIKA 2014
29
Embed
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG ( Vigna sinensis )
DIPUSAT PENELITIAN REKLAMASI DAN BIODIVERSITY MP21
DEPARTEMEN LINGKUNGAN
PT FREEPORT INDONESIA
OLEH
USWATUN KHASANAH
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA
DINAS PENDIDIKAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MIMIKA
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis)
DI PUSAT PENELITIAN REKLAMASI DAN BIODIVERSITY MP21 DEPARTEMEN LINGKUNGAN HIDUP PT FREEPORT INDONESIA
Laporan ini dibuat sebagai bukti telah dilaksanakannya
Praktek Kerja Industri
Mimika,......./........................./2014
Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing Lapangan,
ROBERTH SARWOM, SP.,MBA
Guru Pembimbing,
BEKTI KRISWINARSIH, S.P
NIP: 19721210 200605 2 002
KEPALA SEKOLAH
SMK NEGERI 2 Mimika
Drs. SELSIUS E. ARON, M.Pd
NIP: 19680420 200302 1 002
KETUA PROGRAM STUDI
Agribisnis dan Produksi Tanaman,
RAIS LIMBU, SP
NIP: 19761007 200909 2 003
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuha Yang Maha Pengasih yang telah melimpahkan
Rahmat, anugerahNya kepada kami sehingga kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
berlangsung selama 3 bulan (5 Februari 2014 - 5 Mei 2014) yang bertempat pada Pusat
Penelitian Reklamasi dan Biodiversity Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia dapat
berjalan dengan baik.Dan penyusunan laporaan ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan dan
pengamatan dilapangan.
Dengan berakhirnya kegiatan praktek kerja industri ini, kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Selsius Aron selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Mimika yang telah
menyetujui kegiatan PRAKERIN.
2. Bapak Gesang Setyadi, selaku pimpinan Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia,
yang telah menyetujui kegiatan PRAKERIN.
3. Bapak Pratita Puradyatmika yang telah memberikan dukungan sarana prasarana
penunjang dalam kegiatan PRAKERIN.
4. Bapak Roberth Sarwom yang telah memberikan dukungan sarana prasarana Penunjang
dalam kegiatan PRAKERIN.
5. Bapak Barnabas Murib, Bapak Nanang Amtono, Bapak Ricky Seo, dan Bapak Vicktor
Sukatma yang telah banyak memberikan masukan selama masa orientasi safety dan
pelaksanaan PRAKERIN.
6. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Aikwa Poutamena Abadi (APAI) yang telah banyak
membantu kami selama pelaksanaan PRAKERIN, khususnya kepada kak Said, kak
Jimpul, kak Usman Meram, dan kak Udin Maryanto.
7. Ibu Bekti Kriswinarsih, S.P selaku guru pembimbing dan guru mata pelajaran kejuruan
yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan.
8. Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 2 Mimika yang telah banyak membimbing dan
memberi kami materi selama di sekolah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik
guna kesempurnaan laporan ini.Harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mimika, 9 Mei 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HAL
JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ..........................................................................1
1.2. Tujuan ......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................20
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................21
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) menjadi salah satu kegiatan yang diwajibkan bagi
siswa/I SMK untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, khususnya pada dunia pendidikan dalam hal ini Bidang Pertanian. Prakerin menjadi salah satu wadah bagi
siswa/I untukmengenal lebih dekat dunia kerja yang akan mereka hadapi kelak. Sehingga mereka akan siap fisik, jasmani, dan mental, serta siap pakai. Untuk memenuhi hal tersebut, dunia pendidikan perlu menjalin kerja sama dengan dunia industri.
Sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Mimika, SMKN 2 Mimika
telah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan. Untuk bidang Pertanian sendiri, SMKN 2 Mimika bekerjasama dengan dua perusahaan, yaitu salah satunya Pusat Penelitian Reklamasi dan Biodiversity MP21, Departemen Lingkungan, PT Freeport
Indonesia.
Kegiatan yang dilakukan oleh siswa adalah melakukan budidaya kacang panjang. Kacang panjang di Indonesia merupakan jenis sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat.Pemanfaatan kacang panjang sangat beragam, yaitu sebagai bahan pangan
yang dapat dikonsumsi secara bentuk mentah maupun sudah diolah.Karena kacang panjang juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk pengatur
metabolisme tubuh. Oleh karena itu prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
B. Tujuan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )
Praktek Kerja Industri atau PRAKERIN memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Memperoleh wawasan dan keterampilan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Mempraktekkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan di sekolah. 3. Agar dapat mengetahui struktur organisasi pada suatu perusahaan.
C. Manfaat Prakerin
1. Memperoleh tambahan wawasan dan keterampilan pada dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat menjadi tenaga yang terampil dan bertanggungjawab.
2. Mempraktikkan teori yang dipelajari di sekolah pada keadaan yang sesungguhnya, sehingga dapat memperoleh pengalaman baru.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pusat Penelitian Reklamasi dan Biodiversity MP 21 didirikan pada tahun 1995 di
bawah pengelolaanDepartemen Lingkungan PT. Freeport Indonesia. Adapun tujuan didirikannya Pusat Penelitian Reklamasi dan Biodiversity MP21
adalah sebagai berikut :
Sebagai pusat penelitian reklamasi tailing
Pemanfaatan lahan bekas Pengendapan tailing sebagai lahan budidaya tanaman bagi masyarakat lokal.
Lahan penelitian dan pengendapan bagi mahasiswa dan anak sekolah
Memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat melalui kegiatan
reklamasi terutama bagi masyarakat dan suku penduduk asli Papua di area Kontrak Karya PT Freeport Indonesia.
Bidang-bidang yang dikerjakan di Pusat Penelitian Reklamasi dan Biodiversity MP21 meliputi :
Penelitian Penelitian yang dilakukan meliputi, penelitian teknik reklamasi , budidaya
tanaman semusim, kehutanan, pertanian yang seluruhnya dilakukan di atas lahan bekas pengendapan pasir sisa tambang (Sirsat).
Budidaya Tanaman Pertanian Kegiatan yang dilakukan bukan hanya uji coba bagaimana menanam tanaman di atas lahan tailing, tetapi lebihp kepada bagaimana menumbuhkan tanaman
dilahan tailing dan bagaimana lahan itu dapat diproduksi serta dikosumsi dengan aman. Budidaya pertanian yg dikembangkan meliputi budidaya tanaman sayuran
daun, sayuran buah, budidaya tanaman makan pokok (padi dan umbi-umbian).
Budidaya Tanaman Buah-buahan
Sama halnya dengan budidaya tanaman pertanian, budidaya tanaman buah-buahan bukan hanya bertujuan untuk menumbuhkan tanaman di lahan tailing/sirsat tetapi juga mempelajari bagaimana tanaman itu dapat diproduksi dan
dikonsumsi dengan aman.Budidaya tanaman buah-buahan yang dikembangkan antara lain Kelapa Sawit, Jambu, Jeruk, Pisang, Rambutan, Matoa, dan Pepaya.
Budidaya Tanaman Kehutanan Kegiatan budidaya tanaman kehutanan dialkukan untuk menghijaukan lahan
tailing yang termasuk dalam Program Reklamasi.Budidaya tanaman kehutanan ini menggunakan jenis-jenis tanaman lokal atau endemic spesies yang berasal dari sekitar lokasi kontrak karya PT. Freeport Indonesia, misalnya Kasuarina, Sengong
Buto, dan Matoa.
3
2. Struktur Organisasi
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilakukan pada Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia. Secara umum urusan organisasi pada Departemen Lingkungan
dipimpin oleh seorang VP atau kepala departemen (Departemen Head) yang membawahi 2 manager, salah satunya adalah manager Enivironmental Jobsite yang membawahi 3 General Superintenden dan masing-masing General superintendent
bertanggungjawab pada suatu bidang kerja.
General superintendent (GenSupt LL Reclamation& Biodiversity) membawahi koordinator GIS dan seorang Superintendent (Supt. Reclamation Research & DEV) yang membawahi seorang General Foreman dan General Foreman membawahi
beberapa Foreman dimana setiap Foreman memiliki beberapa karyawan Non-staf.
Selain itu terdapat kontraktor-kontraktor lokal yang bekerja sebagai tenaga kerja lapangan untuk suatu pekerjaan yang telah ditetapkan. Kontraktor-kontraktor ini merupakan kontraktor-kontraktor binaan yang dibentuk oleh PTFI sebagai
komitmennya dalam program pengembangan masyarakat.
Berikut ini adalah gambar bagan dari bentuk organisasi Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia :
4
STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN LINGKUNGAN PT FREEPORT INDONESIA
SEKSI REKLAMASI DAN BIODIVERSITY
Gambar . Struktur Organisasi
VP / Kepala Departemen
(Department Head)
Manager
(Environmental Jobsite)
General Superintendent
General Superintendent (GenSupt LL Reclamation
& Biodiversity.)
Koordinator GISSuperintendent
(Supt. Reclamation Research & DEV)
Foreman
Non-staff
Foreman
Non-staff
Foreman
Non-staff
General Superintendent
Manager
Environmental Jakarta Affairs
5
B. Tinjauan Khusus 1. Sejarah Tanaman Kacang Panjang
Masyarakat dunia menyebutnya dengan namaYardlong Beans / Cow Peas. Plasma
nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina.Ada yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika.Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang
tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika.Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama
Abbisinia dan Ethiopia (Anonim, 2012). Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan
seratnya yang tinggi (Rasyid Panji, 2012.)
2. Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang
Menurut Wikipedia.org klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :
Menurut Anonim (2012), morfologi dari tanaman Kacang Panjang adalah sebagai berikut :
a. Akar Sistem perakaran tanaman kacang panjang adalah akar tunggang dan berwarna coklat muda.
b. Batang Kacang panjang memiliki batang yang tegak, silindris, lunak, berwarna hijau
dengan permukaan licin, dan tidak berambut. c. Daun
Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata,
pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
6
d. Bunga dan Buah Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang
kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2
cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna
coklat muda.
4. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang
Berdasarkan kutipan dari Anonim (2012), tanaman Kacang Panjang dapat tumbuh
dengan baik pada : a. Tanah
Tanaman kacang panjang ini tumbuh baik pada jenis tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5.
b. Curah Hujan Curah hujan yang optimum untuk tanaman kacang panjang adalah antara 600-
1.500 mm/tahun. c. Cahaya Matahari
Tanaman kacang panjang membutuhkan penyinaran matahari sekitar 10-12
jam/hari. Namun cahaya matahari yang terlalu terik tidak baik untuk pertumbuhan tanaman kacang panjang, cahaya matahari membantu proses fotosintesis,akan
tetapi bila tanaman kacang panjang kekurangan cahaya matahari, maka tanaman akan mudah terserang penyakit cendawan. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang tinggi namun batang lemah dan buah tidak maksimal.
5. Jenis dan Varietas Tanaman Kacang Panjang
Jenis dan varietas tanaman Kacang Panjang menurut www.agricenter.jogjaprov.go.id adalah sebagai berikut :
a. Jenis Kacang Panjang 1) Kacang panjang biasa, jenis ini mempunyai ciri-ciri umum batangnya panjang
dan membelit. Panjang polong sekitar 40 cm, berwarna hijau saat masih muda dan setelah tua menjadi putih. Bentuk biji bulat, panjang agak pipih, kadang-kadang ada yang melengkung. Warna bijinya kuning, coklat, hitam, putih atau
kuning ke merahan. Ukuran bijinya 5-6mm X 8-9 mm. Beberapa kultival jenis ini antara lain kabupaten Ciwideuy dan lokal Subang.
2) Kacang Panjang Usus, Kacang panjang usus mempunyai ciri-ciri batang yang
sama seperti kacang panjang biasa, tetapi polongnya panjang, dapat lebih dari
80 cm. Polong yang muda berwarna hijau keputihan dan setelah tua berwarna putih kekuningan. Warna bijinya putih atau putih berbelang-belang merah.
Beberapa kultivar jenis ini antara lain usus putih, usus hijau Subang, dan usus hijau Purwekerto.
7
b. Varietas Kacng Panjang
1) Varietas kacang panjang 1 (KP-1)
Varietas ini berasal dari Bekasi. Batangnya berwarna hijau muda, berbentuk segi enam. Bentuk daun delta dengan ujung runcing. Tiap daun majemuk terdiri
dari tiga daun. Permukaannya rata, berbulu halus, dan berwarna hijau tua. Bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna biru muda. Polong berbentuk
gilig langsing, warna polong muda hijau tua. Jumlah polong tiap tanaman 4-15 buah dengan panjang 40-75 cm. Rasa polong muda renyah dan agak manis. Bijinya berwarna cokelat tua, kadang berbelang putih. Bentuknya bulat agak
gepeng. Tinggi tanaman ini sekitar 2 m lebih. Mulai berbunga pada umur 28 hari dan panen polong muda pada umur 59-79 hari. Produksi rata-rata 6,2
ton/ha. Varietas ini cukup tahan terhadap serangan hama penggerek polong dan cendawan busuk polong.
2) Varietas kacang panjang 2 (KP-2)
Varietas ini berasal dari Bogor. Tanaman ini merambat tingginya 2 m atau lebih. Daun dan bunganya mirip dengan varietas KP-1. Varietas ini mulai berbunga umur 30 hari. Jumlah polong tiap tanaman 5-18 buah, panjangnya 35-
60 cm. Polong muda dapat dipanen pada umur 58-80 hari. Hasil rata-rata polong muda 5,9 ton/ha.
Jenis tanaman Kacang Panjang yang digunakan dalam kegiatan budidaya adalah jenis Kacang Panjang biasa dan varietasnya adalah varietas Kacang Panjang 1 (KP-1),
karena ciri-ciri fisik jenis dan varietas tersebut sesuai dengan ciri-ciri fisik tanaman kacang panjang yang dibudidayakan.
6. Manfaat Tanaman Kacang Panjang
Selain sebagai masakan, ternyata Kacang Panjang juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya : antikanker,
kanker payudara, leukemia, antibakteri, antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal, mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel
darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang, rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar buang air besar (Wikipedia
Id). Kacang Panjang juga merupakan sumber protein yang baik, seperti vitamin A,
Kegiatan Praktek Kerja Industri dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2014 sampai
dengan 9 Mei 2014 dan berlokasi di Pusat Reklamasi dan Biodiversity Mile Point 21, Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia.
Sedangkan kegiatan budidaya tanaman Kacang Panjang baru mulai dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2014.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membudidayakan tanaman Kacang Panjang adalah, antara lain :
ALAT BAHAN
Kayu Tugal Lahan
Gunting Media Trubus
Pasak Benih Kacang Panjang
Gembor Mulsa Plastik Hitam Perak
Knapsack Sprayer Polibag
Sekop Tali Rafia
Nampan Air
Ajir NPK Mutiara
Penggaris Bio-Extreme (NPK cair)
Meteran Pupuk Kandang Ayam
Sapu Kipas Gandasil Daun
Gandasil Bunga dan Buah
Pegasus (Insektisida)
Dithane M-45 (Fungisida)
9
No. Kegiatan Februari Maret April
Keterangan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Lahan
Pemasaran tidak dilakukan
2. Pembibitan
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Panen
6. Pemasaran
C. Jadwal Pelaksanaan
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
A. Persiapan Lahan
1. Pembongkaran dan Pembuatan Bedengan
Kegiatan budidaya tanaman dimulai dengan membongkar dan kemudian membuat bedengan. Namun karena lokasi untuk melakukan budidaya sebelumnya telah dibuat oleh karyawan setempat, kami hanya menggemburkan bedengan tersebut.Walaupun
pembongkaran dan pembuatan tidak dilakukan pada lokasi untuk pembudidayaan tanaman kacang panjang, pembongkaran dan pembuatan bedeng tetap dilakukan
namun pada lokasi yang berbeda. Tujuan
Pembongkaran bedengan bertujuan untuk memperbaiki sistem pertukaran udara di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah yang sudah padat menjadi lebih gembur,
memberantas gulma, dan meningkatkan unsur hara di dalam tanah. Sedangkan pembuatan bedengan bertujuan untuk memperbaiki sistem draenase
sehingga memudahkan pembudidaya melakukan pemeliharaan danmemudahkan peresapan air hujan maupun air pengairan, serta memudahkan pemanenan.
Cara :
Pembongkaran bedengan dilakukan dengan cara membalik tanah pada bedengan
menggunakan cangkul atau sekop, lalu biarkan bedengan dalam keadaan terbongkar selama beberapa hari. Kemudian dengan menggunakan sekop angkat
tanah yang telah dibalik tersebut dan bentuklah menjadi bedengan kembali.
Alat : Sekop
Ukuran : panjang 4 meter dan lebar 80 cm
Tinggi : 30 cm
Lebar draenase : 50cm
Jumlah bedengan : 4 bedengan
2. Pemberian Pupuk Dasar
Tujuan : Pemberian pupuk dasar bertujuan untuk menambah kandungan unsur hara pada
tanah yang akan ditanami.
Cara : Letakkan 40 kg pupuk kandang ayam diatas permukaan bedengan yang telah di
bongkar dan dibentuk menjadi bedengan.Kemudian dengan menggunakan sekop pupuk kandang dicampur dengan tanah di atas pemukaan bedengan secara merata.
11
Lalu olahlah permukaan bedengan yang telah tercampur dengn pupuk kandang, usahakan pupuk tercampur merata dan bedengan terbentuk dengan rapi.
Jenis : Pupuk Kandang Ayam
Dosis : 40 Kg/bedeng
Waktu pemupukan : Pagi
3. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak
Tujuan :
Mulsa plastik hitam perak merupakan mulsa plastik yang memiliki dua
permukaan yang berbeda, yakni permukaan satu berwarna hitam dan permukaan
yang lain berwarna perak. Kedua warna permukaan tersebut memiliki sifat atau
fungsi yang berbeda pula.
Permukaan yang berwarna perak berfungsi memantulkan sinar ultra violet
matahari yang dapat merubah iklim mikro di sekitar tanaman. Pemantulan cahaya
matahari tersebut juga akan membantu menyempurnakan proses fotosintesis
tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat lebih sempurna dan produksi
tanaman lebih tinggi.
Selain itu, pantulan sinar ultraviolet tersebut juga dapat menghambat
perkembangan hama penyakit tanaman. Mulsa plastik juga dapat meningkatkan
suhu dalam tanah, sehingga menghambat pertumbuhan hama penyakit dan gulma
dalam tanah.
Cara
Mulsa dipasang terbuka diatas bedengan dengan pemukaan berwarna perak di
bagian atas dan permukaan berwarna hitam di bagian bawah dengan panjang
mulsa 4,5 m. Pemasangan dilakukan pada siang hari agar mulsa dapat tertarik
dengan sempurna. Pemasangan dilakukan dengan cara menarik masing-masing
sisi mulsa kemudian membelitkannya pada pasak. Jumlah sisi yang harus diberi
pasak adalah 8 sisi, sehingga dibutuhkan 8 pasak untuk setiap bedeng.
B. Persiapan Bibit
Umumnya untuk melakukan budidaya kacang panjang tidak memerlukan bibit karena benih dapat langsung ditanaman pada bedengan.Namun karena benih yang tersedia
adalah benih yang dikhawatirkan tidak tumbuh secara optimal, maka dilakukan pembibitan. Pembibitan benih kacang panjang diberi perlakuan khusus yaitu dengan merendamnya pada larutan Atonik dengan konsentrasi 10ml/liter air selama kurang lebih
15 menit. Kemudian benih tersebut ditanam pada polibag. Setiap polibag berisi 3 benih kacang panjang.Kacang panjang kemudian baru berkecambah setelah satu minggu
kemudian dan petumbuhannya juga tidak merata.Oleh karena itu benih ini tidak dipakai untuk kegiatan pembudidayaan.
12
C. Penanaman
Penanaman benih kacang panjang dilakukan menggunakan benih yang baru dibuka dari kemasannya. Sehingga walaupun telah kadaluarsa tanaman masih dapat tumbuh dengan
optimal.
Penanaman dimulai dengan cara :
Mengatur jarak tanam yaitu 40 x 60 cm, dari pengaturan jarak tanam tersebut didapatkan 15 lubang tanam/bedeng
Membuat lubang pada mulsa dengan menggunakan gunting dengan diameter ± 10cm
Membuat lubang tanam dengan menggunakan kayu tugal dengan kedalaman 5cm
Mengisi lubang tanam dengan 5 benih kacang panjang
Menutup lubang tanam, kemudian menyiram tanaman dengan menggunakan gembor.
D. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan pada tanaman Kacang Panjang meliputi :
1. Pemasang Ajir
Ajir berfungsi sebagi tempat tanaman membelit secara vertikal. Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman berumur 9 hst. Jarak antara tanaman dengan ajir adalah 7 cm dan panjang ajir kurang lebih 2 m.
2. Penyulaman (5 hst)
Penyulaman dilakukan jika pada satu lubang tanam benih yang tumbuh kurang dari 4.
3. Pemupukan (16-40 hst) Dalam pemeliharaan tanaman, dilakukan juga pemupukan yaitu pemupukan susulan
yang dilakukan setiap minggu. Pemupukan setiap minggu ini terdiri dari dua cara yaitu penyemprotan menggunakan knapsack sprayer dan penyiraman menggunakan
gembor atau yang lebih dikenal dengan sebutan kocor.
Berikut adalah jadwal pelaksanaan pemupukan dan penjelasannya:
a. Pengocoran
Pengocoran pertama dilakukan saat tanaman berumur 16 hst menggunakan
pupuk NPK Mutiara dengan konsentrasi 4gr/l air dan dosis 9 liter air/bedeng
Pengocoran kedua dilakukan saat tanaman berumur 30 hst dengan jenis pupuk
NPK dan dosis yang sama.
Pengocoran ketiga dilakukan saat tanaman berumur 40 hst dengan pupuk
organic Bio-Extreme dengan dosis 20ml/9l air.
13
b. Penyemprotan Pemupukan menggunakan cara semprot dilakukan bersamaan dengan
pengendalian hama penyakit yaitu dengan melarutkan pupuk anorganik bersama pestisida dalam satu tangki Knapsack Sprayer.
Penyemprotan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 26 hst (vegetative) dengan menggunakan campuran larutan Gandasil D (5 gr),
Dithane-45 (5 gr), dan Pegasus (5 ml) dengan volume air 7 l.
Penyemprotan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 30 hst (generative) dengan menggunakan campuran larutan Gandasil B (5 gr),
Dithane-45 (5gr), dan Pegasus (5 ml) dengan dosis yang sama saat melakukan penyemprotan pertama.
4. Penyiangan
Penyiangan dilakukan setiap minggu sekali.Penyiangan dilakukan pada saluran draenase dan pada gulma yang tumbuh disekitar lubang tanam. Penyiangan pada
saluran draenase dilakukan dengan cara mengikisnya dengan menggunakan sekop. Sedangkan penyiangan pada gulma disekitar lubang tanam dilakukan secara manual menggunakan tangan.
5. Pemangkasan
Pemangkasan yang harus dilakukan pada tanaman kacang panjang adalah pada bagian tunas air, daun, bunga dan buah. Pemangkasan yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan hasil produksi. Dengan dilakukannya pemangkasan, pemberian nutrisi pada kacang panjang akan lebih optimal, sehingga hasil produksi akan meningkat.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama penyakit telah dilakukan bersamaan dengan pemupukan dengan cara penyemprotan. Selain dengan cara penyemprotan, pengendalian hama juga
dilakukan dengan cara manual. Pengendalian secara manual ini dilakukan dengan cara mencari hama pada bagian tanaman kemudian memusnahkannya.
Hama dan penyakit yang yang ditemukan pada tanaman Kacang Panjang selama budidaya adalah Penggerek Polong, Karat Daun, Belalang, Ulat Daun, Kutu Daun,
dan Penggerek Batang :
Ulat Penggerek Polong ( Maruca restualis ). Hama ini menyerang polong
dengan cara melubangi kulit polong, kemudian memakan daging buah dan biji-biji muda yang ada di dalamnya. Pengendalian hama penggerek dilakukan
dengan cara penyemprotan menggunakan campuran larutan insektisida Pegasus yang disemprotkan bersama dengan pupuk an-organik pada saat
pemupukan susulan.
14
Karat Daun. Gejala yang timbul adalah adanya bercak kecoklatan di bagian
daun yang semakin lama semakin menyebar. Pengendalian untuk penyakit ini tidak dilakukan, karena belum menimbulkan kerugian.
Ulat Daun dan Belalang. Kedua hama ini banyak ditemukan pada permukaan daun maupun dibagian bawah daun. Hama ini merusak tanaman dengan cara
memakan daun pada tanaman kacng panjang. Dalam kegiatan budidaya kacang panjang, hama ini dikendalikan dengan menggunakan Pegasus dengan konsentrasi 5ml/liter air.
Kutu Daun ( Aphids croccivora ). Pengendalian untuk penyakit ini juga tidak
dilakukan, karena belum menimbulkan kerugian.
E. Pemanenan Pelaksanaan panen dimulai dengan menentukan waktu panen yaitu dilihat dari cirri-ciri
polong yang siap panen.Ciri-ciri buah kacang panjang siap panen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan, dan biji polong tidak menonjol.Waktu pemanenan
adalah siang menjelang sore. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong pangkal buah menggunakan gunting.
Selepas panen, buah kacang panjang dikumpulkan.Kemudian menyortir atau memisahkan yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda
yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dengan warna hijau dan segar.
Setelah disortir, buah ditimbang.Berikut tabel hasil pemanenan kacang panjang.
No Hari/Tanggal Panen Berat Panen (Kg) Total Waktu
Panen (Kg) Bedeng 1 Bedeng 2 Bedeng 3 Bedeng 4
1 Senin, 31 Maret 2014 0,5 0,5 0,5 0,5 2
2 Kamis, 3 April 2014 1,5 1,5 1 1 5
3 Senin, 7 April 2014 0,5 1,5 1 0,5 3.5
4 Jumat, 11 April 2014 1 0,5 1,5 0,5 3.5
Total/Bedeng (Kg) 3,5 4 4 2,5 14
F. Pemasaran
Sesuai dengan ketentuan PT Freeport Indonesia, hasil pemanenan ditujukan untuk penelitian lebih lanjut dan juga sebagai tanaman percontohan.Oleh karena itu pemasaran
tidak dilakukan.
15
G. Kegiatan Lain
Selain membudidayakan tanaman, praktikan juga mengikuti kegiatan-kegiatan di
lingkungan MP 21 seperti :
Penyemaian/memproduksi tanaman tahunan untuk kegiatan reklamasi PTFI,
diantaranya adalah Kayu Perahu, Matoa (Pometia pinata), Timonius timun, Kayu Lawang, Trembesi, Kayu Susu, dan Caliandra.
Penyemaian tanaman semusim yang kemudian ditanam pada Show Case Area.
Tanaman semusim yang disemaikan adalah Cabai, Tomat, Terong, Melon, Selada, Bayam, Kangkung, dan Kol.
Mendampingi siswa/I yang berkunjung ke area MP21 Reclamation and Biodiversity center.
Mengenal ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam Percontohan MP21 Reclamation and Biodiversity /center.
16
BAB V
FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT
A. Faktor Penunjang
Faktor penunjang adalah hal-hal yang mendukung dan mempermudah praktikan dalam
melakukan kegiatan pembudidayaan di lapangan. Faktor-faktor yang menunjang dalam kegiatan praktek kerja industri di MP21 adalah :
Ketersediaan Alat
Peralatan kerja dan bahan-bahan yang dipelukan untuk kegiatan prakerin pada perusahaan cukup memadai. Sehingga dalam melakukan kegiatan prakerin hal ini
sangat membantu praktikan.
Dukungan Bimbingan dan Tenaga Kerja
Dalam melakukan kegiatan budidaya praktikan selalu mendapatkan bimbingan dan arahan dari staf maupun karyawan setempat, sehingga praktikan mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru.Selain itu, dukungan dalam bentuk teori dan praktek oleh tenaga lapangan sangat membantu praktikan dalam melakukan kegiatan prakerin.
Keselamatan Kerja Terjaga
Selama melakukan kegiatan prakerin praktikan diberi perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang selalu digunakan jika memasuki lingkungan kerja.Sehingga
keselamatan kerja dapat terjaga.Selain itu, setiap hari senin dilakukan kegiatan Safety Meeting yang setiap minggunya memberikan informasi-informasi untuk mengingatkan staf-staf maupun karyawan/I yang bekerja di area kontrak karya PT
Freeport Indonesia agar selalu mengutamakan keselamatan.
B. Faktor Penghambat Faktor penghambat adalah hal-hal yang menghambat kegiatan praktek kerja
Berikut adalah faktor-faktor penghambat tersebut :
Ketersediaan Bahan
Bahan untuk melakukan kegiatan budidaya yaitu benih kacang panjang telah kadaluarsa, sehingga dilakukan percobaan pembibitan untuk melihat tingkat
kemampuan tumbuh benih tersebut yang memerlukan waktu selama kurang lebih 1 minggu.Hal ini membuat kegiatan budidaya tertunda.
17
Pemasaran Tidak Dilakukan
Kegiatan pemasaran yang tidak dilakukan membuat praktikan tidak mempunyai gambaran nyata tentang proses ataupun langkah-langkah dalam melakukan kegiatan
pemasaran.
18
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh rangkaian Praktek Kerja Industri dalam melakukan “Budidaya Kacang Panjang” adalah sebagai berikut:
Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi siswa untuk menambah wawasan dan keterampilan kerja.
Kegiatan prakerin memberikan kesempatan pada siswa untuk mepraktikan teori yang didapat disekolah.
Pemeliharan tanaman pada kacang panjang meliputi penyulaman, penyiangan, pemupukan,pemangkasan, pembumbunan serta pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama lebih efektif dengan menggunakan tangan atau dengan cara manual yaitu mencari hama dan memusnahkannya. Karena tidak memberikan
dampak negative pada tanaman maupun lingkugan. Selain itu pengendalian dengan cara manual lebih ekonomis.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu Penggerek
Polong, Ulat Daun, Belalang, Karat Daun, dan Kutu Daun.
Kacang panjang untuk konsumsi dapat dipanen pada umur 40-50 hari sedangkan
polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari.
Kegiatan pasca panen kacang tanah dimulai dengan pengumpulan, penyortiran dan
penggolongan.
Lahan sirsat yang dianggap berbahaya beracun ternyata dapat dikembangkan
menjadi suatu lahan pertanian, perikanan, dan peternakan yang sangat berpotensi.
B. Saran
Penggunaan Benih yang tidak kadaluarsa.
Benih yang ditanam sebaiknya benih yang tidak kadaluarsa.Walaupun benih yang
digunakan praktikan untuk melakukan budidaya adalah benih yang baru dibuka dari kemasan, tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh yang disebabkan oleh
kadaluarsanya benih tersebut.
Pengistirahatan Lahan
Diperlukan pengistirahatan lahan untuk meningkatkan kesuburan lahan. Berdasarkan
hasil pengamatan dan informasi dari karyawan setempat , lahan tempat dimana kegiatan budidaya dilakukan telah digunakan sejak dulu tanpa adanya peristirahatan
lahan. Hal ini akan menyebabkan penurunan kesuburan tanah yang akan berpengaruh pada produktifitas tanaman.
19
Penggunaan Mulsa Organik
Mulsa organik adalah mulsa yang berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang.Mulsa organik diberikan
setelah tanaman/ benih ditanam.Keuntungan dari penggunaan mulsa organik adalah lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah
kandungan bahan organik dalam tanah.Contoh mulsa organik adalah alang-alang jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Laporan Prakerin Budidaya Tanaman Kacang Panjang. Hal, 6-8