BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan secara formal dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia seoptimal mungkin. Menurut Prayitno ”manusia yang berkualitas adalah manusia yang dapat menggembangkan dimensi keindividualan, kesosialan moralitas dan dimensi keberagamaanya”. Dalam rangka menjadikan siswa sebagai generasi penerus dalam membangun bangsa serta menjadikan pribadi yang mandiri dan mampu berkarya bagi nusa dan bangsa. Untuk itu salah satu kegiatan mahasiswa dilambaga pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup khususnya jurusan tarbiyah, program studi Bimbingan dan Konseling adalah melakukan Praktik Lapangan Konseling di Sekolah (PLK-S) yang salah satu tujuanya adalah menghasilkan mahasiswa yang bermutu dan profesional. Dalam rangka menuju tujuan tersebut prodi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri mewajibkan kepada mahasiswanya untuk melaksanakan program praktik lapangan konseling di sekolah (PLK-S) yang sekaligus merupakan wadah untuk dan mengaplikasikan teori bimbingan dan konseling. Di samping itu kegiatan prktek PLK-S juga diarahkan untuk memperluas sasaran layanan bimbingan dan konseling, khususnya untuk layanan konseling. Hal ini sesuai dengan yang ada dalam memorandum IPB (1996) yang menyatakan bahwa sasaran konseling selain siswa juga meliputi individu-individu dan lingkungan, para pekerja di dunia usaha dan industri serta instansi dan warga masyarakat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan secara formal dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia seoptimal mungkin. Menurut Prayitno
”manusia yang berkualitas adalah manusia yang dapat menggembangkan dimensi
keindividualan, kesosialan moralitas dan dimensi keberagamaanya”. Dalam rangka
menjadikan siswa sebagai generasi penerus dalam membangun bangsa serta
menjadikan pribadi yang mandiri dan mampu berkarya bagi nusa dan bangsa. Untuk
itu salah satu kegiatan mahasiswa dilambaga pendidikan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Curup khususnya jurusan tarbiyah, program studi Bimbingan
dan Konseling adalah melakukan Praktik Lapangan Konseling di Sekolah (PLK-S)
yang salah satu tujuanya adalah menghasilkan mahasiswa yang bermutu dan
profesional. Dalam rangka menuju tujuan tersebut prodi Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri mewajibkan kepada mahasiswanya untuk
melaksanakan program praktik lapangan konseling di sekolah (PLK-S) yang
sekaligus merupakan wadah untuk dan mengaplikasikan teori bimbingan dan
konseling.
Di samping itu kegiatan prktek PLK-S juga diarahkan untuk memperluas
sasaran layanan bimbingan dan konseling, khususnya untuk layanan konseling. Hal
ini sesuai dengan yang ada dalam memorandum IPB (1996) yang menyatakan bahwa
sasaran konseling selain siswa juga meliputi individu-individu dan lingkungan, para
pekerja di dunia usaha dan industri serta instansi dan warga masyarakat atau negara
yang dikehendaki mengembangkan diri dan menjalani kehidupan mereka secara
optimsl dan bahagia.
Praktik lapangan konseling di sekolah (PLK-S) wajib dilakukan oleh semua
mahasiswa program studi bimbingan dan konseling karena ini sebagai salah sati
persyaratan pokok dalam menyelesaikan kegiatan perkuliahan di semester VIII
khususnya di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup.
B. Tujuan Kegiatan PLK-S
Adapun tujuan dilaksanakanya praktik lapangan konseling di sekolah (PLK-S)
ini adalah :
1. Tujuan Umum
Melalui PLK-S ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan dan
mengembangkan kompetensi profesi konseling pendidikan secara penuh melalui
pengalaman nyata dalam melaksanakan pelayanan konseling di sekolah dengan
1
standar prosedur oprasional (SPO) yang tepat. Dan mahasiswa sebagai seorang guru
pembimbing dapat membantu peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya serta meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilannya yang
sesuai dengan norma-norma didalam memberikan pelayanan BK. Dan
mengungkapkan berbagai masalah yang dialami siswa, baik masalah-masalah yang
bersifat pribadi, sosial, belajar, ataupun masalah-masalah yang lainnya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus PLK-S adalah untuk :
1. Agar mahasiswa terampil dalam menjabarkan panduan bimbingan konseling
pendidikan berbasis kompetensi sesuai dengan arah dan tujuan profesional
konseling, menjadi program-program konseling terhadap siswa.
2. Agar mahasiswa mampu menyusun proram kegiatan bimbingan dan konseling
sesuai dengan kebutuhan, tingkat perkembangan dan permasalahan siswa di
sekolah.
3. Agar mahasiswa dapat melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan
pendukung konseling sesuai dengan kebutuhan siswa melalui standar prosedur
oprasional SPO masing-masing kegiatan layanan dan kegiatan pendukung
konseling
4. Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pengelolaan kegiatan
pelayanan konseling di sekolah.
5. Agar mahasiswa dapat mengadakan evaluasi terhadap program bimbingan
konseling yang disusunnya serta mampu menyusun laporan tertulis tentang
kegiatan PLK-S di sekolah dengan pola yang di tetapkan
C. Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan
1. Lingkup Materi
a. Materi BK pola 17 Plus
b. Kompetensi standar konselor
c. Penyusunan program BK di sekolah
d. Kegiatan kelompok belajar mahasiswa
e. Penilaian hasil dan proses layanan serta kegiatan pendukung BK
f. Manajemen BK pelayana BK di sekolah
g. Dasar-dasar standarisasi profesi konseling (DSPK)
h. Bimbingan teman sebaya
2. Lingkup Kegiatan
a. Lingkup kegiatan PLK-S adalah agar mahasiswa mempraktikan seluruh isi
dalam lingkup materi di atas terhadap siswa minimal dalam satu kelas di
sekolah tempat PLK-S diselenggarakan yaitu di SMP Negeri 2 Curup
Tengah.
2
b. Praktik diselenggarakan selama dua bulan mjulai dari tanggal 27
Januari sampai tanggal 31 Maret 2009.
Untuk kegiatan ini Praktik Lapangan Konseling di Sekolah mengacu pada pola
17 plus yang terdiri dari 6 bidang bimbingan, 9 jenis layanan, dan 5 kegiatan
pendukung yang telah di fokuskan pada kegiatan layanan pembelajaran :
6 Bidang bimbingan dan konseling
1. Bidang bimbingan pribadi
2. Bidang bimbingan sosial
3. Bidang pengembangan kegiatan belajar
4. Bidang pengembangan karir
5. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga
6. Bidang pengembangan kehidupan beragama
9 jenis layanan bimbingan dan konseling
1. layanan orentasi
2. layanan informasi
3. layanan penempatan dan penyaluran
4. layananpenguasaan konten
5. layanan konseling perorangan
6. layanan bimbingan kelompok
7. layanan konseling kelompok
8. layanan konsultasi
9. layanan mediasi
5 kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
1. aplikasi Instrumentasi
2. himpunan Data
3. konfernsi Kasus
4. kunjungan rumah
5. alih tangan kasus
D. Kondisi Umum Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Curup Tengah
SMP Negeri 2 Curup Tengah ini didirikan di Kelurahan Air Merah, dengan
status negeri pada tanggal 5 Mei tahun 1992, dengan nama SMP N 7 Curup,
kemudian berubah nama menjadi SMP N 9 Curup, kembali lagi menjadi SMP N 7
Curup, dan sekarang berubah lagi menjadi SMP N 2 Curup Tengah, karena adanya
pemekaran wilayah dalam kecamatan Curup hingga setiap sekolah dalam kecamatan
pemekaran maupun yang lama mengalami perubahan nomor urut disesuaikan dengan
kecamatan tersebut termasuklah SMP N 7 Curup, yang kini menjadi SMP N 2 Curup
Tengah. Dari sejak berdirinya Sekolah Menegah Pertama (SMP) tersebut sudah
3
beberapa kali berganti kepemimpinan atau kepala sekolah, adapun kepala sekolah
yang pernah menjabat di SMPN 2 Curup Tengah ini adalah sebagai berikut :
1. W .S. Silalahi Ka.SMP N 7 pertama pada tahun 1992 s/d 1998
1. Faudi. BA menjabat pada tahun 1998 s/d 1999
3. Drs. Rusli. S.Pd menjabat pada tahun 1999 s/d 2005
4. Iman Supriadi. S.Pd menjabat pada tahun 2005 s/d 2006
5. Drs. A Wahid Kadar menjabat pada tahun 2006 s/d 2008
6. Syuaib Surawijaya. S.Pd menjabat pada tahun 2008 s/d sekarang
Dilihat dari kondisi geografisnya SMP Negeri 2 Curup Tengah menempati
posisi yang agak sulit untuk dijangkau yakni terletak di daerah dataran tinggi dan
tidak dilewati angkot, dengan adanya jalan yang menurun dan mendaki tepatnya
terletak Jalan Setia Budi di kelurahan Air Merah kecamatan Curup Tengah, dengan
batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk dan perkebunan masyarakat
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan dan perumahan masyarakat
3. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk dan perkebunan penduduk
4. Sebelah Barat berbatasan rumah penduduk
Selain dari itu dalam kegiatan belajar mengajar sarana dan prasarana sangat
mendukung bagi terciptanya pendidikan efektif yang bersifat internal maupun
eksternal, kelengksapan sarana ini dapat terlihat dari ruangan kelas, ruang guru, ruang
perputakaan, Lab komputer dan IPA, beserta sarana fisik yang mendukung dalam
kegiatan belajar mengajar lainnya.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan pencapaian pendidikan di SMP Negeri
2 Curup Tengah dibantu oleh beberapa orang guru baik sebagai guru tetap maupun
guru honorer yang kesemuanya berjumlah kurang lebih 33 orang yang kesemuanya
berkompeten dalam bidangnya masing-masing.
Pada umumnya siswa-siswa SMP Negeri 2 Curup Tengah barasal dari desa
yang berbeda-beda serta memiliki agama yang berbeda-beda pula. Terkait dengan
agama siswa SMP Negeri 2 Curup Tengah ini pada umumnya beragama Islam
dengan jumlah presentase 97% dan 3% beragama non Islam. Adapun jumlah siswa di
SMP Negeri 2 Curup Tengah adalah :
Jumlah siswa SMP Negeri 2 Curup Tengah
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 VII 1-4 52 52 104
2 VIII 1-4 45 61 106
3 IX 1-3 47 49 96
Jumlah 144 162 306
4
BAB II
PROGRAM LAYANAN KONSELING DALAM DUA BULAN
A. Penyusunan Program
Penyusunan program BK adalah membuat rencana pelayanan bimbingan
konseling dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir, pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah melaksanakan fungsi
pelayana pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan
dalam bidang-bidang bimbingan dan konseling. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan
konseling adalah kegiatan menilai layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Analisis evaluasi pelaksanaan BK adalah
menelaah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang mencakup layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling dan bimbingan kelompok
serta kegiatan pendukungnya.
B. Materi Program
Program bimbingaan dan konseling untuk setiap periode disusun dengan
memperhatikan secara sungguh-sungguh unsur-unsur yang sangat erat kaitanya
dengan berbagai ketentuan yang ada. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dan
menjadi isi program Bimbingan Konseling di sekolah adalah :
1. Kebutuhan siswa akan layanan BK ( kebutuhan ini diungkapkan melalui format
dan / atau Alat Ungkap Masalah (AUM) baik AUM UMUM dan AUM PTSDL
yang didisain untuk itu.
2. Kegiatan BK ini dilaksanakan di :
a.Dalam jam belajar sekolah
b. Luar jam belajar sekolah
3. unsur-unsur “ BK 17 Plus “
a. Bidang-bidang bimbingan
1) Bimbingan pribadi
2) Bimbingan sosial
3) Bimbingan belajar
4) Bimbingan karir
b. Jenis-jenis layanan BK yaitu
1) Layanan Orientasi
2) Layanan Informasi
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran
4) Layanan Pembelajaran
5) Layanan Konseling Perorangan
5
6) Layanan Konseling Kelompok
7) Layanan Bimbingan Kelompok
8) Layanan Mediasi
9) Layanan Konsultasi
c. Kegiatan Pendukung BK
1) Aplikasi Instrumentasi
2) Himpunan Data
3) Konferensi Kasus
4) Kunjungan Rumah
5) Alih Tangan Kasus
C. Penjabaran Program
Kegiatan PLK-S yang akan dilaksanakan pada dua jenis, yaitu kegiatan layanan
bimbingan dan konseling, dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
Rencana kegiatan tersebut diuraikan dalam program bulanan dan program mingguan.
1. Program Bulanan
Program bulanan adalah program yang akan dilaksanakan selama dua bulan
mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2009.(terlampir)
2. Program Mingguan
Program mingguan adalah program yang akan dilaksanakan beberapa kegiatan
dalam seminggu yang kegiatan tersebut dirangkum beberapa hari dalam seminggu.
Adapun program bulanan dan program mingguan untuk siswa kelas VIII 1 SMP N 2
Curup Tengah selama PLK-S adalah sebagai berikut :
Program MingguanMahasiswa PLK-S di SMP Negeri 2 Curup Tengah
No Minggu ke Kegiatan
1 Pertama Penyerahan mahasiswa PLK-S
Pembuatan program
Membuat daftar siswa asuh
Memberi layanan orientasi + perkenalan
penjelasan pentingnya kegiatan BK
pola 17 Plus dan manfaatnya bagi siswa
mekanisme dan lama kegiatan BK
asas-asas kegiatan BK
Evaluasi kegiatan
2 Kedua Pengadministrasian AUM UMUM
Pengadministrasian AUM PTSDL
6
Aplikasi Instrumentasi (tekhnik Sosiometri)
Pemberian layanan informasi (belajar Efektif)
Pemberian layanan informasi perkembanga fisik remaja
Bimbingan Kelompok
Layanan penempatan dan penyaluran
Evaluasi Kegiatan
3 Ketiga Pengadministrasian AUM PTSDL
Pengadministrasian AUM Umum
Konseling Individual
Bimbingan kelompok
Pemberian layanan informasi tentang perkembangan teknologi
dan dampaknya
Petak Jauhari
Layanan Penguasaan Konten tentang cara mengatur waktu
Layanan Penguasaan Konten tentang catatan
menarik/merapikan catatan
Evaluasi Kegiatan
4 Empat Penampilan data (AUM UMUM-AUM PTSDL)
Konseling kelompok
Layanan informasi (Narkoba, AIDS, dan Alat Reproduksi)
Layanan penguasaan konten (KPMP)
Konseling individual
Evaluasi kegiatan
5 Lima Layanan informasi (Rokok dan Dampak merokok)
Konseling individual
Konseling kelompok
Layanan Penguasaan Konten tentang cara meingkas
Evaluasi kegiatan
6 Enam Konseling individual
Layanan Penguasaan Konten tentang Karya Ilmiah
7 Tujuh Konseling individual
Evaluasi kegiatan
8 Delapan a. Meminta pesan dan kesan kepada siswa asuh
b. Perpisahan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah
BAB III
7
IDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK
A. Data Masalah Umum
AUM umum merupakan salah satu instrument dalam bimbingan dan konseling
yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah-masalah siswa yang bersifat umum
sehingga dapat diketahui dan diberi bantuan layanan.
Identifikasi masalah peserta didik khususnya siswa asuh kelas VIII 4 dapat dilihat
dari hasil pengolahan AUM Umum format 3 SMP di SMP N 2 Curup Tengah terdiri
dari 16 orang perempuan dan 10 orang laki-laki yang dilaksanakan pada hari senin, 3
Februari 2009, sebagai berikut :
1. Pada bidang Jasmani dan Kesehatan (JDK) yang jumlah itemnya ada 20, masalah
tertinggi 5 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, sedangkan masalah
yang terendah 0 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah
keseluruhan 53 Dengan persentase 0,53 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami
masalah 2,15 sedangkan masalah berat yang dialami siswa dengan jumlah 26 jika
dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah berat sebanyak 1
2. Pada bidang Diri Pribadi (DPI) jumlah itemnya 15, masalah yang tertinggi 10 yang
dialami oleh satu atau beberapa siswa, sedangkan masalah terendah 0 yang dialami
oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah secara keseluruhan 74 dengan
persentase 0,74 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah sebanyak 2,84
sedangkan masalah berat yang dialami oleh siswa dengan jumlah 19 jika dirata-
ratakan setiap siswa mengalami masalah berat sebanyak 0,73
3. Pada Hubungan Sosial (HSO) yang jumlah itemnya ada 25, masalah tertinggi 15 yang
dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, sedangkan masalah yang terendah 0
yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah secara keseluruhan
96 dengan persentase 0,9 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah 3,69
dangkan masalah berat yang dialami siswa dengan jumlah 16 jika dirata-ratakan
setiap siswa mengalami masalah berat sebanyak 0,615
4. Pada bidang Ekonomi dan Keuangan (EDK) yang jumlah itemnya 10, masalah
tertinggi 6 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dan masalah yang
terendah 0 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah secara
keseluruhan 34 Dengan persentase 0,34 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami
masalah 1,307 sedangkan masalah berat yang dialami siswa sebanyak 5 dengan rata-
rata siswa mengalami masalah berat 0,19
5. Pada bidang Karir dan Pekerjaan (KDP) jumlah itemnya ada 5, masalah tertinggi 4
yang dialami oleh satu atau beberapa siswa, dan masalah terendah 0 yang dialami
oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah secara keseluruhan sebanyak 11
dengan persentase 0,11 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah sebanyak
8
0,42 sedangkan masalah berat yang dialami oleh siswa sebanyak 3 sehinnga rata-rata
setiap siswa mengalami masah berat 0,11
6. Pada bidang Pendidikan dan Pelajaran (PDP) yang jumlah itemnya ada 50, masalah
tertinggi 33 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dan masalah yang
terendah 1 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah
keseluruhan 262 dengan persentase 2,62 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami
masalah 10,07 sedangkan masalah berat yang dialami siswa sebanyak 65 jika dirata-
ratakan setiap siswa mengalami masalah berat sebanyak 2,5
7. Pada bidang Agama, nilai-nilai dan Moral (ANM) yang jumlah itemnya ada 15 ,
masalah tertinggi 7 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, sedangkan
masalah yang terendah 0 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan
jumlah keseluruhan 53 Dengan persentase 0,53 jika dirata-ratakan setiap siswa
mengalami masalah 2,03 sedangkan masalah berat yang dialami siswa dengan jumlah
15 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah berat sebanyak 0,57
8. Pada bidang Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga (KHK) yang jumlah itemnya
ada 25, masalah tertinggi 13 yang dialami oleh satu atau beberapa siswa, dan
masalah terendah 0 yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah
secara keseluruhan sebanyak 69 dengan persentase 0,69 jika dirata-ratakan setiap
siswa mengalami masalah sebanyak 2,65 sedangkan masalah berat yang dialami oleh
siswa sebanyak 17 sehinnga rata-rata setiap siswa mengalami masah berat 0,65
9. Pada bidang Waktu Senggang (WSG) yang jumlah itemnya ada 5, masalah tertinggi
2 yang dialami oleh satu atau beberapa siswa, dan masalah terendah 0 yang dialami
oleh satu atau beberapa orang siswa, dengan jumlah secara keseluruhan sebanyak 21
dengan persentase 0,21 jika dirata-ratakan setiap siswa mengalami masalah sebanyak
0,80 sedangkan masalah berat yang dialami oleh siswa sebanyak 3 sehinnga rata-rata
setiap siswa mengalami masah berat 0,115
Dari sepuluh bidang di atas dapat disimpulkan bahwa masalah terbanyak yang
dialami siswa adalah pada bidang Pendidikan dan Pelajaran (PDP) dan Pada
Hubungan Sosial (HSO).
B. Data Tentang Mutu Belajar
AUM PTSDL di berikan kepada siswa untuk melihat lebih jelas bidang-bidang
masalah yang dialami oleh siswa, selain itu untuk membahas setiap masalah melalui
konsultasi dan ada yang dilanjutkan dengan konseling bersama siswa.
Setelah dilanjutkan dengan mengadakan pengadministrasian AUM PTSDL
diketahui bahwa data mutu belajar siswa di kelas VIII 4 adalah sebagai berikut
dengan skor mutu belajar siswa tertinggi 256 terendah 56 Rata-rata per siswa 127,61
sedangkan data masalah belajar yang dialami siswa juga diperoleh dari
9
pengadministrasian AUM PTSDL diperoleh data sebagai berikut : masalah belajar
yang dialami siswa tertinggi adalah 87 terendah 21 Rata-rata persiswa 54,46 Dan
kategori masalah yang paling banyak ditandai siswa sebagai masalah adalah masalah
yang berhubungan dengan keterampilan belajar (T) berjumlah 780 dan masalah yang
berhubungan dengan diri pribadi (D) berjumlah 256 (terlampir). Hal ini menunjukkan
banyaknya masalah yang dialami siswa dalam belajar dan sangat berkaitan sekali
dengan keadaan diri pribadi dalam mempersiapkan diri dalam belajar.
A. Data Tentang Hubungan Sosial
Selain itu juga untuk melihat data hubungan sosial siswa dalam belajar yang
tampak dari hasil sosiometri bahwa di kelas VIII 4 bahwa ada 3 orang siswa yang
terpopuler dalam belajar dengan masing-masing 8, 2, dan 2 jumlah pemilih, dan 9
orang siswa terisolir, serta 2 pasangan siswa yang melakukan klik-klik, dan diketahui
teman yang terpopuler memang siswa yang juara dikelasnya. Kemudian dari hasil
sosiometri dalam pemilihan teman bermain diketahui bahwa siswa terfavorit
berjumlah 1 orang siswa dengan jumlah pemilih 3 orang, dan untuk yang terisolir
terdapat 8 orang siswa artinya tidak ada yang memilih mereka dalam bermain, dan 3
orang siswa pasangan yang melakukan klik-klik, artinya mereka benar-benar memilih
itulah teman yang paling asyik diajak bermain begitu juga sebaliknya.
Penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi
1. AUM UMUM
AUM UMUM untuk siswa SMP adalah AUM Umum format-3 yang
didalamnya terdapat 170 butir pertanyaan, terdiri dari sepuluh kelompok masalah
yaitu :
Jasmani dan kesehatan (JDK) terdiri dari 20 butir masalah Diri pribadi (DPI) terdiri dari 15 butir masalah Hubungan sosial (HSO) terdiri dari 25 butir masalah Ekonomi dan keuangan (EDK) terdiri dari 10 butir masalah Karier dan pekerjaan (KDP) terdiri dari 5 butir masalah Pendidikan dan pelajaran (PDP) terdiri dari 50 butir masalah Agama nilai dan moral (ANM) terdiri dari 15 butir masalah Keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK) terdiri dari 25 butir masalah Waktu senggang (WSG) terdiri dari 5 butir masalah]
1) Pelaksanaan
Pelaksanaan AUM Umum dilaksanakan setelah pengadministrasian AUM
Umum, yaitu :
Waktu : 5 Februari 2009
10
Tempat : Ruang Kelas VIII 4
Jumlah peserta : 26 Orang
Sasaran : Siswa Kelas VIII 4 SMP N 2 Curup Tengah
2). Tujuan :
Pengadministrasian AUM Umum bertujuan untuk :
Mendapatkan gambaran mengenai masalah pribadi dan masalah berat
yang dialami siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk
pemberian bantuan serta tindak lanjut terhadap masalah
Mengetahui masalah kelompok dikalangan siswa sesuai bidang
masalah
3). Langkah-Langkah Kegiatan
a) Membuka kegiatan
b) Menjelaskan apa, untuk apa, dan cara pengolaah AUM Umum
c) Membagikan buku dan lembar jawaban AUM Umum kepada siswa.
d) Membaca serta menjelaskan petunjuk pengisian AUM Umum
e) Siswa yang belum paham diminta untuk mengajukan pertanyaan
f) Meminta siswa mengisi identitas dan lembaran jawaban AUM Umum
g) Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan lembar jawaban AUM PTSDL
yang diisi oleh siswa.
h) Menutup kegiatan.
4). Hasil :
Adapun hasil yang diperoleh adalah : Siswa merasa puas dan menunjukkan
kesungguhan dalam mengisi AUM dengan menandai butir pertanyaan
masalah sesuai dengan yang dialami oleh masing-masing siswa.
5). Tindak Lanjut :
Sebagai tindak lanjut dari hasil pengisian AUM Umum ini, data yang
diperoleh akan digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan bimbingan
ataupun konseling perorangan nantinya.
2. AUM PTSDL
AUM PTSDL merupakan alat untuk mengungkapkan skor mutu kegiatan be ajar
siswa dan masalah belajar yang dialaminya. Dalam AUM PTSDL ada 145 butir
pertanyaan /pernyataan, meliputi :
a. Persyaratan penguasaan materi pelajaran (P) terdiri dari 10 butir
b. Keterampilan belajar (T) terdiri dari 75 butir
c. Sarana dan prasarana be ajar (S) terdiri dari 10 butir
d. Keadaan Diri pribadi (D) terdiri dari 30 butir
e. Lingkungan belajar dan sosiol ekonomi (L) terdiri dari 20 butir
11
1) Pelaksanaan
Pelaksanaan AUM PTSDL dilaksanakan setelah pengadministrasian AUM
Umum, yaitu :
Waktu : 9 Februari 2009
Tempat : Ruang Kelas VIII 4
Jumlah peserta : 26 Orang
Sasaran : Siswa Kelas VIII 4 SMP N 2 Curup Tengah
2). Tujuan :
Untuk mengetahui mutu skor belajar dan masalah-masalah belajar yang dialami
oleh siswa baik secara perorangan maupun secara kelompok.
3). Langkah-Langkah Kegiatan
- Membuka kegiatan
- Menjelaskan apa, untuk apa, dan cara pengolaah AUM PTSDL
- Membagikan buku di lembar jawaban AUM PTSDL kepada siswa.
- Membaca serta menjelaskan petunjuk pengisian AUM PTSDL
- Meminta siswa mengisi lembaran jawaban AUM PTSDL
- Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan lembar jawaban AUM PTSDL
yang diisi oleh siswa.
- Menutup kegiatan.
4). Hasil :
Adapun hasil yang diperoleh adalah :
- Setiap siswa merasa senang karena setidaknya dapat mengungkapkan
masalahnya.
- Semua siswa menunjukkan keaktifan mengikuti pengadministrasian AUM
tersebut..
5). Tindak Lanjut:
Siswa diinformasikan bahwa mereka dapat melihat hasil pengolahan AUM
PTSDL secara individu dan hasil pengolahan secara kelompok (data terlampir).
Adapun hasil dari kegiatan pengadministrasian AUM PTSDL ini dijadikan
sebagai :
Acuan dasar untuk memberikan bimbingan belajar, terutama
menumbuhkan motifasi belajar siswaserta membentuk sikap belajar yang baik.
Bahan pertimbangan dalam bentuk kelompok belajar dan
bimbingan kelompok dengan keadaan anggota yang bervariasi dilihat dari sudut
keberadaan siswa seperti nilai hasil belajar , jenis kelamin dan tempat tinggal
siswa.
12
3. SOSIOMETRI
Sosiometri merupakan salah satu instrumen BK yang dipakai untuk
mengungkapkan keadaan hubungan sosial dalam kelompoknya. Data dari hasil
sosiometri dapat dimanfaatkan untuk mengetahui hubungan sosial dalam kelompok
atau kelas, kedudukan siswa dalam kelompok memberikan gambaran mengenai taraf
penyesuaian diri sebagai dasar dalam membentuk kelompok.
Pelaksanaan
Pelaksanaan sosiometri dilakukan dengan meminta siswa memilih satu teman
yang mereka senangi dalam belajar dan memilih satu teman yang mereka sukai
dalam bermain. Pengisian sosiometri untuk siswa kelas VIII 1 di lakukan pada :
Hari : Senin, 16 Februari 2009
Tempat : Ruang kelas
Jumlah peserta : 26 orang
Sasaran : Siswa Kelas VIII 4 SMP N 2 Curup Tengah
Tujuannya adalah :
- Agar siswa memahami urgensi hubungan sosial dalam proses belajar mengajar
- Agar siswa memahami kemungkinan berbagai faktor penyebab kesulitan
belajar baik dalam penguasaan materi pelajaran maupun lingkungan be ajar
dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.
Langkah-langkah kegiatan
- Membuka kegiatan
Meminta siswa mengeluarkan kertas selembar dan menjelaskan pengertian dan
tujuan dari sosiometri
Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham dan menanyakannya
- Memberikan waktu secukupnya kepada siswa untuk mengerjakannya
- Mengumpulkan lembar sosiometri
Pengolahan Sosiometri
Adapun pengolahan sosiometri dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menyiapkan tabel sosiometri
- Memasukkan pilihan siswa ke dalam tabel yang telah ditentukan
- Menetapkan siswa yang popular dengan kriteria bahwa ia memperoleh pilihan
terbanyak
- Menetapkan siswa yang terisolir serta siswa yang klik-klik dalam kelompok
kelas
13
- Membuat sosiogaram
Hasil
Siswa dengan perasaan puas mengumpukan kertas isian sesuai dengan jumlah siswa
asuh
Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjutnya adalah dibentuk kelompok belajar untuk kegiatan
bimbingan dan konseling kelompok dengan siswa yang lebih bervariasi yaitu siswa
popular, terisolir serta siswa yang klik-klik dipisahkan.
4. KPMP
Tujuan dari pengisian format KPMP oleh siswa adalah untuk mengetahui
kesulitan siswa dalam memahami, menguasai dan menyerap materi pelajaran yang
diberikan oleh guru mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada :