Top Banner
TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN NANAS MENJADI BERBAGAI MAKANAN RINGAN DI UP2K (USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA) MELATI KOTA PRABUMULIH Oleh DETTY SUKARSIH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014
54

Laporan PL

Dec 29, 2015

Download

Documents

Detty Sukarsih

laporan PL
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan PL

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN NANAS MENJADI BERBAGAI

MAKANAN RINGAN DI UP2K (USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN

KELUARGA) MELATI KOTA PRABUMULIH

Oleh

DETTY SUKARSIH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

Page 2: Laporan PL

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN NANAS MENJADI BERBAGAI

MAKANAN RINGAN DI UP2K (USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN

KELUARGA) MELATI KOTA PRABUMULIH

Oleh

DETTY SUKARSIH

05111002027

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Pada

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

Page 3: Laporan PL

Laporan Praktik Lapangan Berjudul

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN NANAS MENJADI BERBAGAI

MAKANAN RINGAN DI UP2K (USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN

KELUARGA) MELATI KOTA PRABUMULIH

Oleh

DETTY SUKARSIH

05111002027

telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Indralaya, Maret 2014

Jurusan Teknologi Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Sriwijaya

Pembimbing Praktik Lapangan, Ketua Jurusan

Puspitahati, S.TP, M.P Dr. Ir. Hersyamsi, M.Agr.

NIP. 197908152002122001 NIP. 19600802 1987031004

Page 4: Laporan PL

RINGKASAN

DETTY SUKARSIH. Tinjauan Proses Pengolahan Nanas Menjadi Berbagai

Makanan Ringan Di UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) Melati Kota

Prabumulih. (Dibimbing oleh PUSPITAHATI, S.TP, M.P).

Pelaksanaan praktik lapangan ini di UP2K Melati Kota Prabumulih pada

bulan Januari – Februari 2014. Praktik lapangan ini bertujuan untuk mempelajari

proses pengolahan nanas menjadi berbagai makanan ringan di UP2K Melati tersebut.

Hasil yang didapatkan setelah melaksanakan praktik lapangan di UP2K

Melati ini bahwa rumah industri ini tentunya menggunakan buah nanas sebagai

bahan baku utama dalam pembuatan berbagai makanan ringan tersebut. Buah nanas

yang diolah didapatkan dari tiga sumber yaitu nanas wonosari, nanas batan bandung

dan nanas sumedang yang memiliki ciri nya masing – masing.

Dalam sekali produksi UP2K Melati ini menggunakan sebanyak ±175 kg

buah nanas. 175 kg buah nanas tersebut dapat digunakan untuk pembuatan dodol

nanas, keripik nanas, wajik nanas dan manisan nanas kering. Teknologi yang

digunakan dalam proses pengolahan nanas menjadi berbagai makanan ringan ini bisa

dikatakan cukup baik, karena dalam proses pengolahan nanas telah menggunakan

alat yang memudahkan dalam pengolahannya. Hanya saja alat yang belum ada dan

yang menjadi masalah yaitu alat pembersih mata nanas, karena untuk membersihkan

mata nanas dibutuhkan keahlian khusus dan memerlukan waktu yang lama dalam

pengerjaanya.

Page 5: Laporan PL

Dalam proses pengolahan ini tentunya menghasilkan limbah nanas. Limbah

nanas yang dihasilkan yaitu limbah padat, seperti mahkota nanas, kulit nanas dan

batang nanas. Hal ini perlu diperhatikan lagi, karena pemanfaatan limbah dari nanas

ini belum dimaksimalkan.

Sedangkan jika dilihat dari pemasaran produk – produk UP2K Melati ini,

telah tersebar di daerah – daerah kota Prabumulih sehingga mudah untuk didapatkan.

Page 6: Laporan PL

SUMMARY

DETTY SUKARSIH. Review of Processing pineapple into snack in UP2K Melati

Prabumulih. (Guided by PUSPITAHATI, S.TP, M.P).

This field practice is implemented in UP2K Melati Prabumulih on January

until February 2014. This practice aims to learn how to process the pineapple into

snack in that UP2K Melati.

The result obtained after doing field practice in UP2K Melati is that home

industry certainly use the pineapple as the main material in making the variety of

snacks. Processed pineapple is obtained by three sources, they are wonosari

pineapple, batan bandung pineapple, and sumedang pineapple with their own

characteristics.

In once production, UP2K Melati use about ±175 kgs pineapples. Those

pineapples can be used for make lunkhead pineapples, pineapple chips, wajik, and

pineapple sweetmeats/candies. The technology which used in the process of making

pineapple into snack can be quite good, because in pineapple processing have used

the easy tools. But the tool that doesn’t exist yet and being a problem is the pineapple

eyes purifier tool, because for clean the pineapple eye is need speciality and need a

long time for doing this.

In this process certainly produce so many pineapple wastes. They are solid

waste, such as the crown of pineapple, pineapple skins and stems of pineapple. It has

to being concern, because this utilization of waste doesn’t optimalize yet.

Page 7: Laporan PL

Meanwhile if it’s viewed in UP2K products’ marketing, has spread in many

areas in Prabumulih so it’s easily to get it.

Page 8: Laporan PL

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalam laporan praktik lapangan ini,

kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya adalah benar hasil praktik lapangan

saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar kesarjanaan yang sama di tempat lain.

Indralaya, Maret 2014

Yang membuat pernyataan,

Detty Sukarsih

Page 9: Laporan PL

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 13 Desember 1993 di Kota Prabumulih. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Mat Liman dan Dewi

Aryani.

Penulis menamatkan pendidikan Sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN 30

Kota Prabumulih, kemudian menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

pada tahun 2008 di SMPN 04 Kota Prabumulih dan menamatkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMAN 02 Kota Prabumulih pada tahun 2011. Tahun 2011 penulis

lulus melalui jalur tes SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

dan menjadi mahasiswa di Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi

Pertanian , Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya , Indralaya.

Page 10: Laporan PL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kenikmatan yang melimpah serta berkat rahmat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal rencana praktik lapangan ini. Praktik

lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Pertanian.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua, kakak dan

adikku yang selalu memberi doa dan semangat dalam menempuh pendidikan

pendidikan ini. Terima kasih juga untuk Puspitahati, S.TP,M.P sebagai Dosen

Pembimbing Akademik dan Pembimbing Praktik Lapangan yang selalu memberi

pengarahan. Semoga laporan praktik lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Indralaya, Maret 2014

Penulis

Page 11: Laporan PL

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. LatarBelakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

A. Tanaman Nanas ....................................................................................... 3

B. Proses Pemanenan Nanas ......................................................................... 4

C. Proses Pasca Panen Nanas ...................................................................... 6

D. Jenis Olahan Makanan Ringan dari Nanas ............................................. 7

III. PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ............................................ 10

A. Tempat dan Waktu ................................................................................. 10

B. Metode Praktik Lapangan ...................................................................... 10

C. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 11

IV. KEADAAN UMUM INDUSTRI ............................................................. 12

A. Sejarah Singkat Rumah Industri ........................................................... 12

B. Tata Letak dan Lokasi Rumah Industri ................................................. 13

C. Struktur Organisasi ............................................................................... 14

D. Luas Areal Perusahaan .......................................................................... 14

E. Penggolongan Tenaga Kerja ................................................................. 14

Page 12: Laporan PL

V. PROSES PENGOLAHAN BERBAGAI MAKANAN

RINGAN DARI NANAS .......................................................................... 16

A. Proses Pengolahan Nanas ..................................................................... 16

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 22

A. Hasil ...................................................................................................... 22

B. Pembahasan .......................................................................................... 21

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 24

A. Kesimpulan .......................................................................................... 24

B. Saran .................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 26

LAMPIRAN

Page 13: Laporan PL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang

berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia

nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah,

herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun

dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Dalam bahasa Inggris disebut

sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal

dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat

baik" (Rocky, 2009).

Menurut Badan Pusat Statistik (2011), produksi buah nanas di Indonesia,

mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai 2009 yaitu 1.395.566 ton, 1.433.133

ton, dan 1.558.196 ton. Sejalan meningkatnya kesadaran masyarakat akan nilai gizi

serta bertambahnya permintaan bahan baku industri pengolahan buah, maka

permintaan pasar cenderung meningkat.

Buah nanas juga dapat digunakan untuk memberi citarasa asam manis,

sekaligus sebagai pengempuk daging. Daunnya yang berserat dapat dibuat benang

ataupun tali. Tanaman buah nanas dapat diperbanyak dengan mahkota, tunas batang

atau stek (BADP, 1999). Menurut Wijana (1991), kulit nanas mengandung 81,72 %

air, 20,87 % serat kasar, 17,53 % karbohidrat, 4,41 % protein dan 13,65 % gula

reduksi.

Page 14: Laporan PL

Nanas dapat diolah menjadi berbagai produk hasil pertanian, seperti makanan

ringan (cemilan) yang berfungsi dapat meningkatan penganekaragaman

(diversifikasi) pangan di Indonesia. Contoh produk olahan dari nanas, yaitu keripik

nanas, selai nanas, dodol nanas, wajik nanas dan masih banyak lagi. Saat ini berbagai

makanan ringan (cemilan) dari olahan nanas sudah banyak dipasarkan. Bahan baku

yang digunakan untuk pembuatan berbagai cemilan ini, umumnya sama seperti

bahan baku pembuatan berbagai makanan ringan biasa, hanya perbedaannya pada

penambahan nanas pada proses pengolahannya.

Selama ini proses pengolahan nanas menjadi berbagai makanan ringan

(cemilan) belum pernah penulis ketahui secara mendalam. Oleh karena itu, dengan

adanya praktik lapangan ini penulis dapat mengetahui dan mempelajari cara-cara

pengolahan nanas menjadi berbagai makanan ringan.

B. Tujuan

Praktik lapangan ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan nanas

menjadi berbagai makanan ringan di UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga) Melati Kota Prabumulih.

Page 15: Laporan PL

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Nanas

Nanas (Ananas comosus [L.] Merr.) merupakan komoditas andalan dalam

perdagangan buah tropik yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang.

Indonesia merupakan produsen terbesar ke lima setelah Brazil, Thailand, Filipina dan

Cina (Manuwoto et al., 2003).

Klasifikasi tanaman nanas menurut Rocky (2009) :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)

Ordo : Farinosae (Bromeliales)

Famili : Bromiliaceae

Genus : Ananas

Species : Ananas comosus (L) Merr.

Tanaman nanas yang berasal dari tunas batang akan berbuah setelah berumur

dua tahun, nanas pada umumnya akan berbuah baik sekali setelah umurnya

mencapainya 5 tahun (Daryanto, 1992). Untuk meningkatkan produksi nanas maka

tunas mahkota yang tidak terpakai untuk bibit lebih baik dibuang. Pembuangan

mahkota ini dapat mempercepat pertumbuhan dan pembentukan buah. Waktu

pembuangan tunas berbeda untuk setiap tujuan produksi.

Buah nanas yang digunakan untuk pengalengan dilakukan pembuangan tunas

pada hari ke-10 setelah bunga rontok. Sedangkan untuk menghasilkan buah meja

Page 16: Laporan PL

yang berkualitas baik, waktu pembuangan tunas mahkotanya dilakukan 30 - 40 hari

setelah bunga rontok (saat panjang mahkota setengah dari panjang buah). Bagian

tengah mahkota dicongkel dengan pisau atau bambu yang runcing dan tajam.

Alternatif lain dapat juga dengan cara mematahkan mahkotanya (Haryanto, 1996).

Buah nanas merupakan buah klimaterik yang mengandung vitamin C dan

vitamin A (retinol), masing - masing sebesar 24 miligram dan 39 miligram dalam

setiap 100 gram bahan. Kedua vitamin tersebut mempunyai aktivitas sebagai

antioksidan, yang mampu menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas

dalam tubuh manusia yang diyakini sebagai pemicu berbagai penyakit (Posman

Sibuea, 2008).

Buah nanas juga mengandung 52 kalori; 0,4 g protein; 0,2 g lemak; 13,7 g

karbohidrat; 16 mg kalsium; 11 mg fosfor; 0,3 g besi; 0,008 mg Vit.B; 85,3 g air

serta 53% bagian yang dapat dimakan (bdd) dalam 100 g buah nanas. Buah nanas

dalam kondisi segar hanya mempunyai umur simpan antara 1 sampai 7 hari, pada

suhu kurang lebih 220C (Lies, 2001).

Selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, buah nanas juga dapat pula

diolah lebih lanjut menjadi berbagai bentuk olahan antara lain: sari buah, manisan,

keripik, nata de pina, selai dan lain sebagainya (Indriyani, 2008).

B. Proses Pemanenan Nanas

Pada dasarnya proses pemanenan nanas meliputi 4 langkah menurut Rocky

(2009) yaitu :

Page 17: Laporan PL

1. Ciri dan Umur Panen

Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung

dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada

umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal

dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah

berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:

a) Mahkota buah terbuka.

b) Tangkai ubah mengkerut.

c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.

d) Warna bagian dasar buah kuning.

e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.

2. Cara Panen

Tata cara panen buah nanas: memilih buah nanas yang menunjukkan tanda-

tanda siap panen. Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar atau miring

menggunakan pisau tajam dan steril. Pemanenan nanas dilakukan secara hati-hati

agar tidak rusak dan memar.

3. Periode Panen

Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas

dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan

ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu

diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan

adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru.

Page 18: Laporan PL

4. Prakiraan Produksi

Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan intensif

dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung

jenis nanas dan sistem tanam.

C. Proses Pasca Panen Nanas

Buah nanas termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat

busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang

memadai menurut Rocky (2009) yaitu :

1. Pengumpulan

Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil

atau gudang sortasi.

2. Penyortiran dan Penggolongan

Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang rusak, memar,

busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi

buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat

kematangannya.

3. Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan jika harga turun, sehingga untuk menunggu harga

naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas

dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 5 0C.

Page 19: Laporan PL

4. Pengemasan dan Pengangkutan

Kegiatan pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari

pemeraman, lalu dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam.

Kemudian buah nanas dibungkus dengan kertas pembungkus, lalu dikemas dalam

keranjang bambu atau peti kayu atau dos karton bergelombang. Ukuran wadah

pengemasan 60 x 30 x 30 cm yang diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan

dimulai dengan memasukkan peti kemas secara teratur pada alat pengangkutan, buah

nanas diangkut dan dipasarkan ke tempat pemasaran.

D. Jenis Olahan Makanan Ringan Nanas

Jenis olahan makanan dari nanas menurut UPT- Balai Informasi Teknologi

LIPI :

1. Keripik Nanas

Cara pembuatan : Kupas nanas dan cuci sampai bersih. Lalu iris melintang

ukuran 1 cm x 2 cm, ketebalan 3 mm. Rendam irisan nanas dalam sorbital,

perbandingan 4:1 selama 10 menit. Lalu tiriskan ± 2 menit. Goreng nanas dalam

vakum penggoreng pada tekanan 65 cmHg, suhu 950C, selama 45 menit. Tiriskan

dan dinginkan (tetap dalam spinner) selama 5 menit. Setelah itu kripik dikemas atau

dihidangkan (Any, 1999).

2. Manisan Nanas Kering

Cara pembuatan : Buah dikupas, dibuang matanya, dicuci dengan air garam

sampai bersih, diris tipis memanjang. Buah nanas direndam larutan air kapur yang

telah disaring, tiriskan. Air direbus hingga mendidih, nanas dicelupkan ke dalamnya

Page 20: Laporan PL

selama 10 menit, tiriskan. Buat sirup (campurkan 1 kg gula pasir, asam sitrat 2g dan

garam kedalam 1 ltr air). Nanas dimasukkan kedalam sirup, dipanaskan diatas api

kecil, sampai sirup meresap kedalam nanas. Angkat. Potongan nanas dijemur diatas

tampah yang beralas plastik dan taburi dengan gula pasir hingga merata. Setelah

kering simpan dalam stoples (Lisdiana, 1998).

3. Selai Nanas

Cara pembuatan : Pilihlah nanas yang matang. Buah nanas dikupas kulitnya

dengan menggunakan pisau dapur. Danging nanas dicuci dengan air bersih yang

mengalir. Daging buah nanas direndam dalam air hangat ± 10 menit. Kadang-kadang

air perendam ditambah garam. Ambilah pisau untuk memotong daging buah nanas

menjadi dua bagian. Potongan daging buah nanas diparut. Hasil parutan nanas

dimasukkan kedalam panci. Kemudian, panci yang berisi parutan tersebut dimasak

serta diberi gula dan vanili. Selama proses pemasakan, parutan nanas diaduk terus

menerus hingga jadi kental dan warnanya berubah menjadi cokelat. Setelah itu diberi

air jeruk nipis dan diaduk hingga merata. Bila adonan nanas sudah kental, panci

diangkat dan didinginkan. Selai nanas yang telah dingin dimasukan ke dalam botol

dan ditutup rapat (Hieronymus, 1998).

4. Sirup Nanas

Cara pembuatan : Nanas dikupas, dibuang matanya lalu dicuci dengan garam

dan dibilas. Diparut lalu disaring dengan kain halus yang bersih. Sari nanas dicampur

dengan gula pasir lalu dimasak sampai mendidih dan semua gula hancur (kadang

kadang diaduk). Setelah semua tercampur harus dimasak lagi sampai cukup kental.

Kalau sudah kental kecilkan api lalu dicampur dengan asam sitrun yang sudah

Page 21: Laporan PL

dicairkan dengan 1 sendok air panas. Diaduk terus sampai hilang busanya, lalu

dituangkan panas-panas ke dalam botol yang sudah direbus dengan air soda dan

dibilas dalam air mendidih. Botol-botol yang berisi sirup nanas itu ditutup rapat

dengan sumbat yang bersih (R.Muniyat et al, 1985).

Page 22: Laporan PL

III. PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN

A. Tempat dan Waktu

Praktik lapangan ini akan dilaksanakan di rumah industry UP2K Melati Kota

Prabumulih. Waktu pelaksanaan praktik lapangan ini adalah mulai bulan Januari

2014 sampai dengan selesai.

B. Metode Praktik Lapangan

Metode kerja yang akan dilakukan pada praktik lapangan di UP2K Melati ini

melalui beberapa metode, yaitu :

1. Metode Interview

Dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan pihak – pihak terkait

mengenai proses pengolahan nanas menjadi berbagai cemilan (seperti : keripik

nanas, selai nanas, dodol nanas, wajik nanas, sirup nanas, manisan kering nanas, dll)

alat dan mesin yang digunakan serta jenis limbah yang dihasilkan.

2. Metode Pengamatan Langsung

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke

lapangan serta menganalisis hasil pengamatan dan ikut serta dalam proses kerja.

3. Metode Studi Kepustakaan

Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menambah dan menunjang data –

data yang diperoleh dari metode wawancara (interview) dan metode pengamatan

(observasi).

Page 23: Laporan PL

4. Praktik Kerja Langsung

Dilakukan dengan praktik kerja di UP2K Melati dengan dibimbing oleh

pegawai yang menangani bidangnya masing – masing.

C. Jadwal Kegiatan

Kegiatan praktik lapangan ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan

kegiatan yaitu sebagai berikut :

I. Tahap Pertama, Desember 2013

a. Studi literatur

b. Penjajakan lokasi praktik lapangan

c. Penyusunan proposal dan penyerahan izin, dan lain-lain.

II. Tahap kedua, Januari 2014

Pelaksanaan praktik lapangan di UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga) Melati Kota Prabumulih.

III. Tahap Ketiga, Februari 2014

a. Konsultasi laporan

b.Penyusunan dan penyelesaian laporan

Page 24: Laporan PL

IV. KEADAAN UMUM INDUSTRI

A. Sejarah Singkat Rumah Industri

UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) Melati ini merupakan

Kelompok Usaha Pangan (KUP) yang bergerak dibidang olahan Komoditi Buah

Nenas. Yang diketuai oleh ibu Maryati, Kelompok Usaha ini berdiri sejak tahun

1993. Kelompok Usaha Pangan (KUP) MELATI ini merupakan Usaha Kelompok

Pangan Olahan ini sangat didukung oleh Pemerintah daerah Setempat, mengingat

Kota Prabumulih-Sumatera Selatan, merupakan kota yang terkenal sebagai Kota

penghasil Buah Nenas terbesar di Sumatera Selatan. KUP MELATI juga pernah

mendapat berbagai penghargaan dari pemerintah, baik dari Pemerintah Daerah,

Provinsi bahkan Pemerintah Pusat. Penghargaan yang tertinggi yang pernah didapat

KUP MELATI yaitu, pernah meraih Juara I Lomba UP2K Tahun 2005. Penghargaan

diterima oleh Ketua Kelompok Ibu Maryati di Istana Presiden. Hadiah Lomba berupa

Piala dan Piagam Penghargaan langsung di serahkan oleh Presiden Republik

Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejak mendapatkan juara I Lomba UP2K itulah, nama KUP (Kelompok

Usaha Pangan) lebih dikenal dengan UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga) MELATI sampai sekarang ini.

Saat ini UP2K MELATI telah memproduksi beraneka ragam pangan olahan

berbahan baku Nenas, yang di buat sebagai makanan ringan, seperti Keripik Nenas,

Dodol Nenas, Manisan, Wajik Nenas dan produk yang terbaru yaitu Keripik Pisang.

Page 25: Laporan PL

Produk-produk ini bias didapatkan, baik di Toko khusus oleh-oleh Prabumulih di

dekat Bank Mandiri di depan Toko Columbus, di Toko Sinar Baru Grande, super

market, atau datang langsung kerumah ibu Maryati.

B. Tata Letak dan Lokasi Rumah Industri

Lokasi UP2K MELATI ini terletak di Jl. Basuki Rahmat No. 10 Rt. 1 Rw. 1

Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih - Sumatera

Selatan. Proses pembuatan berbagai makanan ringan dari nanas ini dilakukan di

rumah ibu Maryati. Kegiatan pembuatan Dodol Nanas, Wajik Nanas, Manisan

Nanas Kering, dan Keripik Nanas dilaksanakan di tempat khusus, untuk

memproduksi olahan makanan ringan ini.

Sedangkan untuk proses penyimpanan dan pengemasan makanan ringan ini,

dilakukan di dalam rumah ibu Maryati. Untuk tempat penyimpanan Dodol Nanas dan

Wajik Nanas sebelum dikemas, ibu Maryati menggunakan lemari yang terbuat dari

kayu. Produk olahan yang telah dikemas, disimpan didalam lemari yang terbuat dari

kaca yang berfungsi sebagai tempat display produk.

Lemari yang digunakan berjumlah 3 buah, lemari pertama berfungsi untuk

tempat menyimpan produk seperti Dodol Nanas dan Wajik Nanas yang belum

dikemas, lemari kedua berfungsi untuk menyimpan bahan dan alat untuk mengemas

berbagai olahan, sedangkan pada lemari ketiga, berfungsi untuk menyimpan produk

olahan yang telah dikemas dan siap untuk dijual.

Bagan lokasi pengolahan nanas menjadi berbagai olahan makanan ringan di

UP2K MELATI seperti pada Lampiran 7.

Page 26: Laporan PL

C. Struktur Organisasi

UP2K Melati ini dipimpin oleh ibu Maryati dan dibantu oleh keluarga dan

tetangga dalam proses pelaksanaannya. Struktur organisasi industry ini terdiri dari

Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota. Struktur Organisasi UP2K Melati dapat

dilihat pada Lampiran 8.

D. Luas Areal Perusahaan

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan ibu Maryati, luas areal rumah

produksi secara keseluruhan yaitu, lebar 5 meter dan panjangnya 20 meter. Luas

tempat memproduksi olahan makanan ringan sekitar 5m x 9m. Luas halaman depan

rumah produksi sekitar 5m dan luas halaman belakang rumah produksi sekitar 6m.

E. Penggolongan Tenaga Kerja

Ibu Maryati berperan sebagai pemilik dan pengatur jalannya produksi.

Didalam pelaksanaan produksi dan pemasaran, ibu Maryati dibantu oleh beberapa

orang yang bertugas pada bagian produksi dan pemasaran.

Dari bagan struktur organisasi pada Lampiran 8 diatas dapat kita lihat, bahwa

ibu Maryati ini yang mengetuai dalam proses produksi. Ibu Maryati bertugas untuk

merencanakan, mengkoordinasi serta mengarahkan kegiatan – kegiatan produksi

yang akan dilaksanakan. Selain ibu Maryati sebagai Ketua, ada ibu Gustina yang

bertugas sebagai sekretaris dalam usaha ini, yang berfungsi dalam hal administrasi

yang berhubungan dengan produksi ini. Ibu Miliani sebagai bendahara, yang

Page 27: Laporan PL

berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan serta untung dan

rugi dalam usaha yang dilakukan.

Selain Ketua, Sekretaris dan Bendahara dalam usaha ini juga terdapat anggota

yang berfungsi sesuai dengan tugas masing – masing.

Page 28: Laporan PL

V. PROSES PENGOLAHAN BERBAGAI MAKANAN RINGAN DARI

NANAS

A. DODOL NANAS

Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pengolahan dodol nanas ini

yaitu alat yang digunakan seperti Alat pemarut nanas, Baskom, Kuali Besar, Alat

Pengaduk, Loyang, Pisau, dan Papan. Sedangkan bahan yang diperlukan seperti

Nanas 50 buah, Air, Garam secukupnya, Gula secukupnya, 1½ kg Tepung Terigu,

1½ kg Tepung Ketan, dan Plastik.

Pembuatan dodol nanas ini yaitu terlebih dahulu untuk memilih nanas yang

tidak terlalu matang, agar kandungan airnya sedikit. Hal ini dilakukan untuk

mempercepat proses pemasakkan. Nanas yang telah dipilih tadi, dibersihkan dari

kulit dan matanya. Lalu kemudian dicuci bersih dengan air. Setelah nanas bersih,

parut nanas menggunakan alat pemarut yang telah disediakan. Lalu nyalakan api, dan

siapkan kuali untuk tempat memasak nanas yang telah diparut tadi.

Setelah semuanya siap. Masukkan 20kg nanas yang telah diparut kedalam

kuali yang telah dipanaskan. Masukkan 2 genggam garam, lalu aduk hingga rata.

Sisakan 10kg nanas parut tadi dan masukkan kedalam baskom. Kemudian

campurkan 1½ tepung terigu dan 1½ tepung ketan, lalu aduk hingga merata. Setelah

nanas yang didalam kuali tadi telah berubah warna menjadi kecoklatan dan airnya

berkurang, maka campurkan adonan nanas yang didalam baskom tadi kedalam nanas

Page 29: Laporan PL

yang ada dalam kuali. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pemasakkan.

Lalu masukkan gula, dan aduk kembali hingga merata.

Setelah dikira sudah masak, angkat dan cetak kedalam Loyang segiempat

yang telah disediakan dan dinginkan. Setelah dingin potong dodol nanas tadi menjadi

bagian – bagian kecil dengan ukuran 1cm x 2cm. Kemudian bungkus dengan plastik,

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Dodol Nanas

B. KERIPIK NANAS

Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pengolahan keripik nanas ini

yaitu : Alat yang digunakan seperti Papan, Baskom, Kuali Besar, Alat Pengaduk,

Pisau, Tampah, Alat penghilang pulung nanas, dan Vacum frying. Sedangkan bahan

yang diperlukan adalah Nanas 25buah, Air, Garam secukupnya, Koran, dan Minyak

Goreng.

Page 30: Laporan PL

Cara Kerja pembuatan keripik nanas ini yang paling utama dilakukan yaitu

pemilihan nanas. Nanas yang dipilih haruslah yang sudah benar – benar matang. Hal

ini bertujuan agar keripik yang telah jadi nanti memiliki rasa manis asli dari nanas.

Bersihkan nanas dari kulit dan matanya. Serta cuci bersih dengan air mengalir. Lalu

potong nanas tipis – tipis menggunakan pisau.

Setelah dipotong, masukkan nanas kedalam air yang telah diberi garam. Lalu

tiriskan. Siapkan Vacum Frying, lalu masukkan minyak goring secukupnya kedalam

alat yang disiapkan. Hubungkan selang yang ada pada vacuum frying ketabung gas.

Hal ini digunakan sebagai bahan bakar. Kemudian hidupkan api dan panaskan

minyak goreng. Jika suhu telah mencapai 850C, masukkan nanas kedalam wadah

penggorengan. Saat nanas dimasukkan, hidupkan pompa air pada vacuum frying

untuk sirkulasi. Penggorengan dilakukan sekitar 1,5 jam. Saat suhu mencapai 950C

berarti nanas siap untuk diangkat dan dikeluarkan dari alat penggorengan tersebut.

Selesai digoreng, nanas dimasukkan kedalam wadah yang telah disediakan

untuk mengeluarkan minyak yang terkandung didalam nanas yang telah digoreng

tadi. Hal ini bertujuan agar minyak dalam nanas yang telah digoreng tadi dapat

dikurangi. Setelah itu dinginkan keripik nanas, dan kemudian dikemas. Dapat dilihat

pada Gambar 2.

Page 31: Laporan PL

Gambar 2. Keripik Nanas

C. MANISAN NANAS KERING

Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pengolahan manisan nanas

kering ini yaitu : Alat yang digunakan adalah Blender, Baskom, Pisau, Loyang,

Pisau, Panci, dan Spatula. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu Sari nanas 1

gelas, Gula 1 gelas, dan Agar – agar.

Pembuatan manisan nanas kering ini, yaitu Blender nanas yang telah

dibersihkan tadi, hingga menjadi sari nanas. Siapkan panic sebagai tempat untuk

memasak sari nanas tadi. Masukkan sari nanas, gula, dan agar – agar kedalam panci.

Aduk – aduk perlahan hingga mendidih dengan menggunakan api kecil.

Setelah masak, dinginkan sari nanas tadi kedalam Loyang. Potong kecil –

kecil manisan nanas tadi. Kemudian siapkan oven pengering dengan suhu 400C. Lalu

masukkan manisan nanas tadi kedalam oven dengan suhu yang telah diatur. Setelah 2

hari manisan nanas kering siap untuk dikemas. Dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 32: Laporan PL

Gambar 3. Manisan Nanas Kering

D. WAJIK NANAS

Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pengolahan wajik nanas ini

yaitu : Alat yang digunakan adalah Alat pemarut nanas, Baskom, Kuali Besar, Alat

Pengaduk, Loyang, Pisau, dan Papan. Sedangkan Bahan yang diperlukan adalah

Nanas 50 buah, Air, Garam secukupnya, Gula secukupnya, Agar – agar 4 bungkus,

Kelapa 15 buah, dan Kertas Minyak.

Pembuatan wajik nanas ini yaitu Nanas yang telah dipilih, terlebih dahulu

harus dibersihkan dari kulit dan mata nanas. Lalu dicuci bersih dengan air. Parut

nanas menggunakan alat pemarut yang disediakan. Siapkan api untuk memasak dan

letakkan kuali diatas tungku api tadi. Kemudian masukkan 30kg nanas parut kedalam

panci dan aduk, serta masukkan gula dan garam secukupnya. Lalu aduk kembali

hingga merata.

Page 33: Laporan PL

Setelah itu, 20kg nanas dipisahkan kedalam baskom dan campur dengan

kelapa yang telah diparut, lalu aduk sampai nanas dan kelapa parut tercampur

merata. Setelah nanas yang dipanaskan tadi telah bewarna agak kecoklatan,

masukkan nanas yang telah dicampur dengan kelapa parut tadi kedalam kuali dan

aduk kembali. Sekitar 4 jam, wajik nanas sudah masak dan dinginkan di Loyang

yang telah disediakan. Setelah wajik nanas dingin, potong dadu wajik tadi dan

kemudian dibungkus dengan kertas minyak. Dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Wajik Nanas

Page 34: Laporan PL

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil dari pengamatan langsung dilapangan, menunjukkan bahwa UP2K

Melati ini menggunakan bahan baku buah nanas yang berasal dari 3 sumber yaitu :

nanas wonosari, nanas batan bandung dan nanas sumedang. Ketiga sumber nanas ini

memiliki ciri khas masing – masing. Dalam sehari UP2K Melati ini dapat

memproduksi sekitar 125kg buah nanas menjadi berbagai olahan makanan ringan.

Produk olahan nanas menjadi berbagai makanan ringan ini telah dijelaskan pada

BAB V tentang proses pengolahan nanas.

B. Pembahasan

Setelah penulis mempelajari dan memahami secara langsung tentang proses

pengolahan nanas menjadi berbagai makanan ringan di UP2K Melati Kota

Prabumulih, penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan proses pengolahan nanas

ini telah cukup baik. Tetapi meskipun proses pengolahan nanas ini cukup baik, pada

proses penanganan limbah nanas masih perlu diperhatikan lagi terutama dari

pemerintah.

Limbah yang dihasilkan pada pengolahan makanan ringan ini hanya dibuang

dan belum adanya penanganan lebih pada limbah tersebut. Limbah yang dihasilkan

dalam produksi ini berupa limbah padat. Limbah padat seperti mahkota buah, kulit

buah, tangkai buah dan mata buah. Selain limbah, hal yang perlu diperhatikan lagi

yaitu alat pembersih mata nanas. Mata nanas ini merupakan masalah yang selalu

Page 35: Laporan PL

dialami oleh pegawai yang bekerja di UP2K Melati. Karena mata nanas membuat

lama pada proses pembersihan nanas.

Jika dilihat dari segi teknologi, UP2K Melati ini sudah cukup baik. Semua

alat yang diperlukan dalam proses pengolahan makanan ringan ini sudah terpenuhi,

kecuali alat pembersih mata nanas.

Dalam proses pemasaran produk makanan ringan ini, telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Karena produk makanan ringan nanas ini telah

tersebar di tiap – tiap daerah yang ada di Kota Prabumulih sehingga sangat mudah

untuk didapatkan. Contohnya produk makanan ringan ini dapat ditemui di super

market, pasar tradisional Prabumulih, toko – toko khusus oleh – oleh makanan ringan

dari nanas, dan bisa langsung ketempat ibu Maryati.

Page 36: Laporan PL

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil praktik lapangan di UP2K Melati Kota Prabumulih ini

yaitu :

1. Buah nanas merupakan bahan baku utama pada proses pengolahan berbagai

makanan ringan.

2. UP2K Melati ini menggunakan bahan baku buah nanas yang berasal dari 3

sumber yaitu nanas wonosari, nanas batan bandung dan nanas sumedang.

3. Dalam sehari UP2K Melati ini dapat memproduksi sekitar 125kg buah nanas

menjadi berbagai olahan makanan ringan.

4. Produk olahan yang dihasilkan ialah dodol nanas, wajik nanas, manisan nanas

kering dan keripik nanas.

5. Dari segi teknologi sudah cukup baik, hanya saja yang masih perlu

diperhatikan yaitu pada proses pembersihan mata nanas. Karena di UP2K

Melati belum ada alat pembersih mata nanas tersebut.

6. Proses pemasaran produk makanan ringan UP2K Melati ini telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat dar tahun 1993 sampai dengan 2014 ini.

7. Limbah yang dihasilkan dalam produksi ini berupa limbah padat. Limbah

padat seperti mahkota buah, kulit buah, tangkai buah dan mata buah. Limbah

ini lah yang perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.

Page 37: Laporan PL

B. Saran

Saran yang diberikan pada UP2K Melati ini yaitu untuk menambah lagi

teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan nanas menjadi berbagai

makanan ringan ini. Contohnya seperti alat pembersih mata nanas, agar proses

pembersihan tidak memakan waktu yang lama. Selain alat pembersih mata nanas,

yang perlu diperhatikan lagi yaitu limbah padat yang dihasilkan selama proses

produksi.

Page 38: Laporan PL

DAFTAR PUSTAKA

Any, S. 1999. Membuat Kripik buah dan sayur. Jakarta : Puspa Swara.

Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Buah-Buahan menurut Provinsi. (http:// www.

bps.go.id/.Diakses 17 April 2011).

BADP. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan

Holtikultura. Kanisius. Yogyakarta

Daryanto. 1992. Bercocok Tanam Buah-buahan. Aneka Ilmu, Semarang

Haryanto, E dan Hendarto, B. 1996. Nanas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hieronymus, B.S. 1998. Selai Nanas. Yogyakarta : Kanisius

Indriyani S (2008) Panduan Pengembangan Industri Buah Nanas di Industri Kecil.

(http://sriindri.tripod.com/ diakses pada tanggal 26 November 2013).

Lies, M.S .2001. Membuat Aneka Olahan Nanas. Puspa Swara, Jakarta.

Lisdiana, F. 1998. Membuat Aneka Manisan. Yogyakarta : Kanisius. Hal 41-42.

Manuwoto et al., 2003. Pengembangan Buah – buahan Unggul Indonesia. IPB.

Bogor.

Posman, S. 2008. Sari Buah Nanas Kaya Manfaat : Alternatif Meningkatkan Nilai

Ekonomis Hasil Panen. Sinar Tani Edisi 13-19 Agustus 2008.

Rocky.2009. Panen dan pasca panen nanas. (Online). (http:// rocky16 amelungi.

com/diakses pada tanggal 26 november 2013).

Rocky. 2009. Sejarah, klasifikasi dan morfologi nanas. (Online). (http:// rocky16 ame

lungi. wordpress.com. diakses pada tanggal 26 november 2013).

Page 39: Laporan PL

LAMPIRAN

Page 40: Laporan PL

Lampiran 1. Diagram Alir Pembuatan Dodol Nanas

Nanas

Pemilihan Nanas

Pengupasan kulit

Penghancuran nanas

menggunakan alat pemarut

Pencampuran bahan

Pemasakan

(4 sampai 5 jam)

Pencetakan

Didiamkan pada suhu

ruang (2-3 hari)

Pemotongan dengan ukuran

p x l (3 x 1,5) cm)

Pengemasan

Dodol Nanas

tepung beras

ketan, tepung

terigu, gula pasir,

margarin

Page 41: Laporan PL

Lampiran 2. Diagram Alir Pembuatan Keripik Nanas

Nanas

Pemilihan Nanas

Pengupasan kulit

Pemotongan Nanas secara

manual

Perendaman Nanas

Pemasakan

(1,5 jam)

Pengeringan minyak

Didiamkan pada suhu

ruang (0,5 jam)

Pengemasan

Keripik Nanas

Air garam

Penggorengan

Menggunakan vacum

frying pada suhu 950C

Page 42: Laporan PL

Lampiran 3. Diagram Alir Pembuatan Manisan Kering Nanas

Nanas

Pemilihan Nanas

Pengupasan kulit

Penghancuran nanas

menggunakan blender

Pencampuran bahan

Pemasakan

Pencetakan

Didiamkan pada suhu

ruang (2-3 hari)

Pemotongan dengan ukuran

p x l (1,5x 0,5) cm)

Pengemasan

Manisan Kering Nanas

Sari nanas, gula

pasir, dan agar -

agar

Page 43: Laporan PL

Lampiran 4. Diagram Alir Pembuatan Wajik Nanas

Nanas

Pemilihan Nanas

Pengupasan kulit

Penghancuran nanas

menggunakan alat pemarut

Pencampuran bahan

Pemasakan

( selama 4 jam )

Pencetakan

Didiamkan pada suhu

ruang (2-3 hari)

Pemotongan dengan ukuran

p x l (3 x 1,5) cm)

Pengemasan

Wajik Nanas

Nanas, kelapa

parut, gula pasir,

garam dan agar -

agar

Page 44: Laporan PL

Lampiran 5. Proses Pengolahan Nanas Menjadi Berbagai Makanan Ringan

Proses Pembersihan Nanas

Proses Pencucian Nanas

Page 45: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Proses Pemarutan Nanas

Proses Pemotongan Nanas

Page 46: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Proses Pembuatan Dodol Nanas

Proses Penggorengan Keripik Nanas

Page 47: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Proses Pengeringan Manisan Nanas

Proses Pembuatan Wajik Nanas

Page 48: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Proses Penyimpanan Dodol Nanas

Proses Pemilihan Keripik Nanas

Page 49: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Proses Penyimpanan Manisan Nanas Kering

Proses Penyimpanan Wajik Nanas

Page 50: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Kemasan Dodol Nanas

Kemasan Keripik Nanas

Page 51: Laporan PL

Lampiran 5. (Lanjutan)

Kemasan Manisan Nanas Kering

Kemasan Wajik Nanas

Page 52: Laporan PL

KELOMPOK USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

(UP2K) MELATI

KOTA PRABUMULIH

Jl. Baturaja No. 10 RT.01 RW.01 Kelurahan Sukaraja Prabumulih Selatan

Telp. 0713-323356

SURAT KETERANGAN

Dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maryati

Jabatan : Pemilik Usaha Rumah Industri

Menerangkan bahwa :

Nama : Detty Sukarsih

NIM : 05111002027

Status : Mahasiswi

Jurusan / Fakultas : Teknologi Pertanian / Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya

Judul :Mempelajari Proses Pengolahan Nanas Menjadi Berbagai

Makanan Ringan Di UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga) Kota Prabumulih

telah melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan di UP2K Melati Kota Prabumulih.

Kegiatan Praktik Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2014 sampai

dengan selesai.

Demikianlah surat keterangan Praktik Lapangan ini kami buat untuk dapat

dipergunakan sebagaimana fungsinya.

Terima kasih.

Pimpinan

Industri UP2K Melati,

Maryati

Page 53: Laporan PL

Lampiran 7. Tata Letak Rumah Produksi

Keterangan gambar :

A : Alat Vacum Frying

B & C : Oven Listrik

D : Tempat memasak Dodol dan Wajik Nanas / Tungku Api

E : Tempat memasak Sari Nanas

F : Tempat Pencucian

G : Alat Pemarut Nanas

H : Tempat penyimpanan dan pengemasan hasil produk

I & J : Tempat produk yang akan dijual

A

B C

D

E

B

G

H

J

I

F

Page 54: Laporan PL

Lampiran 8. Struktur Organisasi

KETUA

MARYATI

SEKRETARIS

GUSTINA

BENDAHARA

MILIANI

ANGGOTA

1. MISROH

2. ASTRIANA

3. MARYANA

4. UMI. K.

5. SAYANI

6. ENDANG

7. JUBIANTO