Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Praktek Kerja Pipa Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : A. Jaringan pipa dalam Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, WC, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain. B. Jaringan pipa luar Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan. Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai berikut : - Dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang punya rumah ( gedung ). Laporan 1
70

Laporan Pipa Yudi

Oct 04, 2015

Download

Documents

bengkel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Pengertian Praktek Kerja Pipa Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

A. Jaringan pipa dalam

Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, WC, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.B. Jaringan pipa luarJaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan. Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai berikut :

Dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang punya rumah ( gedung ).

Dari meteran ke luar adalah tanggungjawab PDAM atau pihak penjual jasa.

1.2. Macam-macam PipaPipa ada beberapa macam, yaitu :

1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung, sungai atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung.

2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.

3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke konsumen.

1.3. Bahan bahan PipaUntuk pembuatan pipa dibutuhkan bahan yang bermacam-macam, yaitu :

a. Untuk pipa penghantar dan pipa induk

1. Pipa besi tuang

Pipa ini sangat cocok digunakan untuk mengalirkan zat yang bersifat pelumas seperti minyak.

2. Pipa baja

3. Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.

4. Pipa beton

5. Pipa PVC ( Polyvinil Chloride )

6. Pipa asbes semen.

b. Untuk pipa pembagi / distribusi

1. Pipa galvanis2. Pipa PVC3. Pipa tembaga 4. Pipa besi tuang5. Pipa kuningan 6. Pipa timah hitamDari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.Sifat-sifat pipa galvanis :

Permukaan licin

Kuat

Tahan karat jika tidak terkelupas Mudah dibentukKeuntungan pipa galvanis :

Tahan pecah

Tahan lama

Sambungannya menggunakan ulir

Permukaannya kuat

Pipa PVC mempunyai banyak kelebihan daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :

Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licin

Elastisitasnya tinggi

Tidak mudah terbakar

Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis

Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik

Kekuatannya cukup besar

Tahan terhadap zat kimia

Mudah dibentuk

Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC juga mempunyai kekurangan, yaitu :

Tidak tahan panas

Mudah pecah karena dibuat dari plastic

Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa adalah:1. Diameter Pipa

Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka semakin banyak air yang dapat dialirkan.2. Panjang pipa

Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar gesekan yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.3. Keadaan Pipa

Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung garam akan mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal ini dapat menghambat aliran air.4. Perubahan Arah Aliran

Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah aliran.5. Mutu sambungan

Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan mempengaruhi aliran air.6. Pemasangan Valves

Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikan pipa.7. Pembesaran Ukuran

Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.Ukuran Nominal Pipa :( (mm)

( (inch)

( (mm)

( (inch)

6

100

4

8

125

5

10

150

6

15

175

7

20

200

8

25

1

225

9

32

1

250

10

40

1

300

12

50

2

350

14

65

2

400

16

90

3500

20

1.4. PENYAMBUNGAN PIPA

Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :1. Socket

Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan Memakai ulirdalam

2. Elbow

Digunakan untuk membelokkan aliran

Menggunakan ulir dalam

3. Bend

Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

Menggunakan ulir dalam F dan M

4. Tee Stuck

Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

5. Reducer Elbow

Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan

6. Reducer SocketDigunakan untuk memperkecil aliran

7. Cross

Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah8. Barrel Union

Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

9 Dop ( F )Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

1. Plug

Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

2. Stop Kran ( Gate Valve )

Digunakan untuk mengatur aliranDipasang sebelum meteran

Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

3. Kran

Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air.4. Bushis

Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya berbeda.Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam.5. Hexakonal Nipple

Digunakan untuk mengencangkan sambungan pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

Macam-macam Penyambungan Pipa :

1. Dengan uliran.2. Dengan lem / perekat khusus.3. Dengan pengelasan.4. Dengan sistem flens.5. Dengan beel dan spigot ( ring karet ).Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :

1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya

2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting3. Dari pusat fitting ke ujung uliran

4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

5. Panjang efektif pipa

PANJANG ULIRAN PIPA :( Pipa ( inchi )Jumlah ulirPanjang ulir (mm)

1419

1419

111,522

1 1/411,525

1 1/211,525

211.525

3838

4841

1.5. MENYAMBUNG ULIRAN DENGAN ALAT PENYAMBUNG

( FITTING )

Pipa-pipa yang telah diulir, disambungkan satu sama lain menurut gambar rencana / bentuk jaringan pipa yang diperlukan dengan bantuan alat-alat penyambung ( fitting ). Dalam penyambungan pipa harus teliti dan hati-hati sekali supaya tidak terjadi kebocoran nantinya apabila jaringan pipa telah dipergunakan.

Dalam penyambungan pipa kita membutuhkan bahan dan alat bantu dalam penyambungan tersebut. Adapun bahan dan alat bantu tersebut adalah sbb :

1. Penjepit pipa

2. Dua atau lebih kunci pipa

3. Menie besi

4. Sealtape, tali rami, plastik, dll

1. Langkah kerja penyambungan pipa adalah sebagai berikut :

1. Jepit pipa

2. Bagian pipa yang berulir diberi menie besi

3. Bagian pipa yang akan disambung diberi atau dililit dengan sealtape searah jarum jam, kemudian dilaburi lagi dengan menie besi

4. Masukkan atau pasangkan alat sambung yang diperlukan , mula-mula putar dengan tangan kemudian kencangkan dengan kunci pipa sampai semua ulir masuk pada alat sambung.

2. Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut :

1. Tentukan panjang ulir

2. Tiruskan ujung pipa

3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok

4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku

5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli sampai batas uliran.

3. Langkah kerja penyambungan pada pipa PVC adalah sebagai berikut :1. Bersihkan kedua ujung pipa yang akan disambung.

2. Labur dengan lem pipa PVC sepanjang sambungan pada bagian pipa yang akan bersinggungan pada kedua ujung pipa.

3. Lakukan penyambungan sambil mengatur letak atau posisi sambungan.

4. Hindari pipa dari gangguan sampai lemnya mengeras agar posisi sambungan tidak berubah.

Dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan terbuang dan dalam penyambungan dengan alat sambungnya sering sebagian ulir ( yang bagian pangkalnya ) tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh sebab itu diperlukan bahan yang dapat memperkuat sambungan sekaligus untuk mempermudah dalam pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya korosi.

4. Adapun macam-macam penguat sambungan adalah :

1. Sealtape ( plester dari campuran plastik karet yang berwarna putih )

2. Tali plastik

3. Tali goni atu tali rami

4. Tali ravis

Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi sealtape pada ulirannya kemudian dilabur atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :

1. Mencegah kebocoran

2. Mencegah karat

3. Memudahkan pembongkaran,

Cara pemasangan sealtape atau penguat sambungan yaitu dengan cara seal tape dipasang atau dililitkan searah jarum jam pada uliran sebanyak 2 4 lapis sampai semua uliran tertutup. Hal ini dimaksudkan agar waktu penyambungan pipa tidak lepas.

5. Dalamnya Pemasangan Pipa

Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai berikut :

a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan.

b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan.

c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan umum atau kendaraan berat.

d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

1.6. MEMBUAT SAMBUNGAN T

Dalam pekerjaan di lapangan kadang-kadang dijumpai penyambungan antara pipa baru dengan pipa yang telah terpasang. Dalam keadaan seperti ini penyambungan antara pipa yang baru dengan pipa yang lama dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Dengan bantuan alat-alat penyambung

Alat-alat penyambung yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah :

a. Tee, bila ukuran sama besar, atau reducing tee bila ukuran pipa tidak sama besar.

b. Union / kontra mur

c. Barrel union

2. Dengan cara pengelasan

Harus dibuat dulu gambar atau mal cowakan untuk kedua bagian pipa yang akan disambung. Setelah sambungan rapat dan rapi baru dilakukan pengelasan.

3. Dengan cara penguliran langsung atau tanpa alat penyambung (Tap)

Cara ini biasanya dilakukan untuk penyambungan dua pipa hingga merupakan bentuk T, dimana pipa lama yang sudah terpasang itu berdiameter besar sehingga dinding pipanya tebal sedang pipa satunya lagi berdiameter kecil.

1.7. MEMBENGKOK PIPA GALVANIS

Dalam pekerjaan pemasangan jaringan pipa, kadang-kadang pipa itu harus dibengkokkan, keadaan seperti ini terjadi apabila fitting ( alat sambung ) tidak ada dijual di pasaran. Pembengkokkan pipa sedapat mungkin hendaklah dihindari, karena pembengkokkan pipa itu akan menimbulkan beberapa kerugian pada pipa itu, antara lain :

a. Memperbesar gesekan air ( friction )

b. Kemungkinan bagian luar bengkokkan akan retak-retak dan lapisan galvanis akan terkelupas hingga pipa mudah berkarat.

Ada dua cara untuk membengkokkan pipa galvanis, yaitu :

1. Dengan jalan dipanaskan

2. Dengan cara mekanis

Alat dan bahan bantu yang diperlukan dalam pembengkokkan pipa adalah sebagai berikut :

1. Alat pemanas, tungku, lampu semprot ( blowing )

2. Kawat atau seng untuk mal

3. Pasir atau per spiral

4. Landasan atau besi bulat

1.8. KERUSAKAN DAN PERBAIKAN INSTALASI

Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya

2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya

3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis

4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh )

5. Pengkaratan

6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar

Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Perbaikan Sementara

Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa.2. Perbaikan Tetap / Permanent

a. Untuk pipa besi,

Langkah kerjanya :

Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor

Ukur pipa yang akan dibuang

Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya

Ulir kedua ujung pipa

Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

b. Untuk pipa PVC,

Langkah kerjanya :

(Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar lokasi

(Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak

(Bersihkan bekas potongan

(Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus

(Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

Didalam penggambaran rencana dikenal simbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-simbol itu adalah sebagai berikut :

a. Instalasi Air Kotor :

( warna hitam )

b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru )

c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

1.9. Memotong pipaMemotong pipa ada 3 cara :

1. Dengan menggunakan gergaji besi

Keuntungan penggunaannya :

Bisa dibawa kemana-mana

Dapat digunakan pada tempat yang sempit

Kerugian penggunaannya :

Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

Hasilnya tidak begitu baik

2. Dengan menggunakan Pipa Cutter

Keuntungan penggunaannya :

Pekerjaan lebih cepat selesai

Hasilnya baik dan rata

Kerugian penggunaannya :

Memerlukan tempat yang cukup luas

Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.

3. Gabungan keduanya.

1.10. Pekerjaan yang behubungan dengan Kerja PipaIlmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung kerja pipa antara lain :

1. Kerja Plat

Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan pembuatan klem penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan plat.

2. Kerja las

Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan untuk penyambungan pipa dengan sistem flens.

3. Kerja intalasi pipa

Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa.4. Kerja Drainase

Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.5. Kerja Sanitasi

Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi seperti bak air, Wastafel, Meja cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang digunakan untuk menerima air bersih atau air kotor yang selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan. Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang bahannya mudah didapat.

1.11. Memasang Alat Saniter Setiap bangunan dihuni oleh manusia, baik itu rumah tinggal, pertokoan, kantor-kantor, sekolah-sekolah ataupun bangunan industri dan perbengkelan, selalu dilengkapi dengan peralatan plumbing ( Sanitary Fixtures ).

Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter,

yaitu :

1. Tempat cuci tangan ( lavatory )

2. Tempat cuci piring ( sink )

3. Bak mandi

4. Tempat buang air kecil ( urinoir )

5. Tempat buang air besar ( WC )

Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Tidak menyerap air.2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus.3. Relatif mudah dibuat.4. Mudah dipasang.A. Macam-macam Alat Sanitera. Wastafel ( Bak cuci tangan )

Wastafel biasanya dipasang didalam kamar mandi, ruang makan atau kamar tidur dan ruang lain yang membutuhkannya. Wastafel mempunyai bentuk seperti bak air dengan kran dan alat penahan bau ( leher angsa ). Tinggi pemasangan wastafel yaitu 80 cm.

Gambar 1.11.1. Wastafel

b. Sink ( Bak Cuci Piring )

Yaitu digunakan untuk mencuci barang pecah belah. Biasanya ditempatkan diruang dapur dan ketinggian meja cuci hendaknya antara 70 90 cm. Sedangkan untuk mulut dapat dipasang alat penahan bau yang berfungsi sebagai alat saringan.c. Kloset

Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang hidup dalam bak yang dapat menghancurkan safety tank. Kloset biasanya ada 2 macam yaitu : Kloset Jongkok

Kloset ini bentuk yang paling sederhana yang mudah didapat dipasaran juga dapat dibuat sendiri dari pasangan batu bata dan diplester. Jenis kloset ini sering digunakan karena mudah dan praktis. Kloset Duduk

Dibuat dari bahan kwarsa pasir dan gips model yang dilengkapi dengan tangki air pengontrol untuk menyiram kotoran kloset. Konstruksi penahan bau dibuat sempurna hingga kotoran tidak dapat keluar sedikitpun.

Gambar 1.11.2. Kloset Duduk

d. Bak mandi ( Bath tub )e. Tempat buang air kecil ( urinal )

Gambar 1.11.4 UrinoirB. Kelompok Alat Saniter

Karena alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama kegunaannya, Serta mengingat air kotor yang didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, maka dapat dikelompokan menjadi :

a. Alat saniter badan ( ablutionary fixtures )

Contohnya :

a. Bak mandi rendam

b. Bak mandi siram

c. Bak cuci tangan

d. Shower

b. Alat saniter cucian ( waste water fixtures )

Contohnya :

e. Bak cuci pakaian

f. Mesin cuci pakaian

g. Bak tempat minum

c. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)

Contohnya :

h. Tempat cuci piring

i. Mesin cuci piring

d. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)

Contohnya :

j. Kloset

k. Bidet

l. Peturasan (urinoir )

m. Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

1.12. Kemiringan Pipa Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan air, yaitu ;1. Kemiringan pipa tanah 1 : 4

2. Kemiringan pipa PVC 1 : 60

3. Kemiringan pipa besi lebih curam. Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, karena air yang dialirkan bukan hanya sumber satu grup sanitasi, juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa akan dipasang. Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan aliran dan juga semakin banyak alat-alat penyambung yang dibutuhkan.

Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga menambah biaya pembuatan.

1.13. Jaringan Pipa Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :

1. Jaringan pipa induk,

Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber air.

2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,

Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa Plumbing.

3. Jaringan pipa plumbing,

Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang ke rumah-rumah atau bangunan.ELEKTROLISASI adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah dengan arus listrik. Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.

Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau aspal.

Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, yaitu :1. Ringan : Untuk instalasi listrik

2. Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.

3. Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang

4. besar.

1.14. Macam-macam AirA. Air lunak

Air lunak adalah air hujan yang mengandung garam. Air ini tidak boleh dilirkan melalui pipa yang tertutup dari timah hitam, sebab akan bereaksi dan menimbulkan zat-zat beracun. Contoh : air hujan

B. Air sadah

Air sadah adalah air yang banyak mengandung garam.

Contohnya : air laut.

1.15 Pemanas air Listrik (Elektro water Heater)

Pemanas air terdiri dari dua jenis, Yaitu :

1. Pemanas air gas otomatis

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan gas LPG atau gas lainnya sebagai bahan bakunya.

Jenis pemanasan air gas otomatis ada 2 macam :

1. Pemanas air gas otomatis tunggal ( instantaneous automatic gas water heater )

2. Pemanas air gas ganda (multi outlet instantaneous automatic gas water heater )2. Pemanas air listrik

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan energi listrik sebagai sumber panasnya.

Jenis pemanas air listrik ini dibagi 2 macam :

Pemanas air listrik sesaat

Pada pemanas air jenis ini daya listrik hanya akan mengalir kedalam elemen pemanas listrik apabila kran air panas dibuka. Biasanya dilengkapi pula dengan alat yang akan mengurangi arus listrik untuk mengatur suhu air bila laju aliran listrik pada waktu suhunya telah mencapai batas tertinggi yang diizinkan.

Pemanas Air Listrik bertangki

Pada pemanas air jenis ini mempunyai elemen listrik sebagai pemanas yang dibenamkam dalam air didalam tangkinya. Kapasitas pemanasnya mulai 1 kw dan ada yang sampai sekitar 50 kw.

BAB II

PENGENALAN ALAT

Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :

2.1. Alat Pemberi tanda1. Penggores baja

Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.

2. Pensil

3. Crayon

4. Kapur tulis

5. Spidol

6. Penitik

2.2. Alat Ukur

1. Mistar Baja

Terbuat dari lempengan baja atau stainless yang diberi dimensi ukuran, Yang berguna untuk mengukur panjang pipa yang dibutuhkan.

2. Siku-siku Baja

Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

3. Roll meter

4. Jangka sorong.

2.3. Alat Pemotong1. Gergaji Besi mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang mempunyai dua sisi.

2. Pipa cutter ( pipa galvanis )3. Pipa cutter ( pipa PVC )

Untuk memotong pipa PVC, mata cutter-nya bulat dan bergerigi.

4. Boring Reamer

Berbentuk seperti bor tangan yang berguna untuk membersihkan bram pada bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

5. Kikir

Kikir terbagi tiga bentuk :

a. Kikir besar, berfungsi untuk meratakan batas-batas potomgan pada bagian ujung pipa galvanis.

b. Kikir halus, terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga untuk menghaluskan permukaan logam.

c. Kikir bulat, berfungsi untuk menghaluskan bagian ujung pipa galvanis akibat pemotongan atau untuk membersihkan bram.

2.4. Alat UlirSenai ( alat untuk mengulir )

Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Alat ulir manual

b. Mesin ulir

Gambar 2.4.1 Mesin Senai

2.5. Alat Penjepita. Three Stand

Atas alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum agar dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.b. Ragum

Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbuat dari baja, Selain itu berguna menjepit benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang perlu diketahui yaitu kunci pipa.

Adapun kunci tersebut :

1. Adjustable Pipe Wrench

2. Straight Pipe Wrench

3. Suay Pipe Wrench

4. Stilson

5. Chain Pipe Wrench

6. Monkey Wrench

2.6. Alat Penunjang

1. Sikat kawat

Tangkai terbuat dari kayu dengan pembersih yang terbuat dari kawat, berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan membersihkam benda kerja.

BAB III

URAIAN KERJA

JOB

: I ( Satu )JUDUL

: Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis.

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis dengan menggunakan alat potong pipa ( cutter pipe ) dan gergaji besi, serta dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan borring reamer dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan bermacam-macam alat ulir, sehingga dapat disambung dengan menggunakan fitting ( alat sambung ) sesuai standar yang ada dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur.

3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Ragum pipa

2. Mistar Baja

3. Penggores

4. Pemotong pipa ( cutter pipe ) untuk pipa galvanis

5. Borring Reamer

6. Kikir

7. Alat ulir yang dapat distel (snay )

8. Snay tetap

9. Threading Machine ( mesin pengulir ).

10. Gergaji besi

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang 25 cm

2. Pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang 25 cm

3. Pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang 25 cm

4. Pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang 25 cm

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.

3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas yang telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.

5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotong.

6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.

7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjadi lebih dalam. Pada waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat ) sampai pipa tersebut terpotong.

8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.

9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa seperti pada gambar kerja. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang uliran 19 mm.

Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang uliran 19 mm.

Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang uliran adalah 22 mm.

Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang uliran adalah 25 mm.

10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa galvanis ukuran , pipa galvanis ukuran , pipa galvanis ukuran 1 , dan pipa galvanis ukuran 1 menggunakan alat ulir manual.

11. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai. Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket penyambung atau alat sambung lainnya.JOB

: II ( Dua )JUDUL

: Membuat Instalasi Pendek

A. TUJUAN :

1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi dengan baik dan benar.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.D. PERALATAN :

1. Ragum pipa

2. Mistar baja

3. Penggores

4. Cutter Pipe

5. Boring Reamer

6. Kikir

7. Snay

8. Kunci pipa

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran diameter , , dan 1

2. Elbow

3. Reducing socket4. Tee stuck

5. Barrel union

6. Kran

7. Sealtape

8. Reducer ElbowF. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :DAFTAR KEBUTUHAN BAHANNo.Jenis Fitting( ( Diameter )Jumlah

1.Bushis 2

2.Bushis1 1

3.Elbow2

4.Elbow1

5.Reducer Elbow- 1

6.Barrel union11

7.Kran1

8.Socket1

9.Tee11

10.Tee1

11.Reducing Socket1 1

3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring reamer / kikir bundar.

5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.

6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.

7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

8. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

9. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.

10. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.

11. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

12. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan menggunakan test pump.

13. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.

Gambar Kerja :JOB

: III ( Tiga )JUDUL

: Membuat Elbow, Bend, Tee dan Tee 450 ( Pipa PVC )

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa diharapkan akan dapat membuat alat sambung ( fitting ) pipa Polyvinil Chloride ( PVC ) dengan menggunakan alat dan bahan seperti yang tertera pada lembaran kerja dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat mal atau cetakan cowakan sesuai ukuran dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti.

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembaran ini.

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan.

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati mengambil oli yang panas dan jangan tertumpah pada tungku pemanas.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Meteran

2. Cutter pipe khusus pipa PVC

3. Kikir halus

4. Mistar baja

5. Landasan besi bulat

6. Spidol7. Penggores

8. Gergaji9. AmplasE. BAHAN :

1. Pipa PVC ukuran diameter 2 dan 4

2. Lem pipa PVC

F. LANGKAH KERJA PEMBUATAN SAMBUNGAN ELBOW DAN TEE STUCK DENGAN MAL DAN PENGELEMAN : 1. Ambillah bahan yang diperlukan dalam pekerjaan.

2. Buatlah mal dengan menggambar di kertas sesuai dengan diameter pipa yang akan dikerjakan.

3. Setelah mal selesai dikerjakan tandai pipa ( gambar kerja ) sesuai mal.

4. Potonglah pipa dengan gergaji besi sesuai gambar.

5. Kikir pipa yang telah dipotong tadi hingga rata.

6. Cocokkan pipa, apabila masih terdapat regangan pada sambungan tadi, kikir lagi hingga sambungan pas.

7. Setelah itu lem kedua pipa dengan lem pipa PVC dan keringkan.

8. Periksa hasil pekerjaan dengan baik sehingga tidak ada kebocoran pada sambungan.

9. Setelah selesai serahkan hasil pekerjaan pada instruktur.

JOB

: IV (Empat)JUDUL

: Memasang Alat Sanitasi

A. TUJUAN :

1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk dengan baik dan benar.

2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada dinding tembok dengan sempurna.

3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset jongkok dengan baik dan benar.

4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat cuci tangan dengan baik dan benar.

5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pemasangan bak cuci tangan, bak cuci piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.

B. KESELAMATAN KERJA :

1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.

2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat saniter.

3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan.

4. Sebelum bekerja periksalah semua peralatan dan pastikan kondisinya dalam keadaan baik dan aman.

5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

6. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

C. PERALATAN :1. Meteran

2. Pensil

3. Obeng Min

4. Waterpass

5. Bor Beton

6. Palu

D. BAHAN :Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan

1. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan

2. Sealtape

3. Wastafel

4. Sink

5. Urinoir

6. Kloset duduk

7. Sekrup 10

8. Sekrup + piser.1. MEMASANG BAK CUCI TANGAN ( WASTAFEL )

LANGKAH KERJA :

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

2. Pelajari gambar kerja dengan teliti.

3. Ikuti langkah kerja berikut ini.

4. Angkat dan rapatkan bak cuci tangan pada dinding tembok ( makan ), dan bak cuci tangan tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat pada lembaran kerja.

5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari bak cuci tangan tersebut.

6. Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan besi penggantung atau lubang fisher pada dinding tembok.

7. Pasang fisher pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.

8. Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok dengan menggunakan baut skrup dan pasang ring penahan.

9. Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan menggunakan waterpass, aturlah sehingga datar dan rapat pada dinding tembok.

10. Pasang socket pada bagian bawah kran air yang dipasang pada bak cuci tangan.

11. Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow yang akan dipasang pada pipa pemasukkan.

12. Potong pipa galvanis diameter sepanjang jarak dari socket sampai elbow, dikurangi panjang barrel union.

13. Potong pipa tersebut menjadi dua sama panjang, kemudian ulirlah masing-masing kedua ujung pipa tersebut.

14. Sambungkan kedua pipa tersebut, masing-masing pada socket dan elbow, dan bagian ujung yang lainnya pada barrel union.

15. Kencangkan barrel union dengan kunci pipa, sehingga kedua pipa tersebut tersambung dengan baik.

16. Sambungkan trap botol / pipa anti bau dari bak cuci tangan ke pipa pembuang ( pipa outlet ).

17. Cobalah periksa kerapatan sambungannya dengan mengalirkan air.

18. Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

Gambar Kerja 2. MEMASANG KLOSET DUDUK LANGKAH KERJA :

2. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

3. Pelajari gambar kerja dengan teliti.

4. Ikuti langkah kerja berikut ini.

5. Ukurlah jarak kedudukan kloset duduk ( diukur dari tangki gelontor ) dari dinding ke garis tengah lubang pembuang ( outlet ).

6. Malkan kloset duduk tersebut dengan memperhatikan jarak di atas, tepat pada titik tengah lubang pembuang.

7. Berilah tanda pada lantai, persis dibawah lubang sekrup kloset duduk untuk pemasangan fisher.

8. Buatlah lubang untuk pemasangan fisher pada lantai yang telah diberi tanda.

9. Pasanglah adaptor pada pipa pembuang.

10. Pasanglah kloset duduk dengan kedudukan tegak dan mendatar.

11. Kuatkan kloset duduk tersebut dengan sekrup.

12. Periksa kembali kedudukan kloset duduk terhadap dinding dan lantai dengan mempergunakan waterpass.

13. Pasang tangki penggelontor ( cistern ) pada kloset duduk.

14. Hubungkan sumber air ke tangki penggelontor.

Gambar Kerja :

3. MEMASANG URINALLANGKAH KERJA :

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

2. Pelajari gambar kerja dengan teliti,

3. Ikuti langkah kerja berikut ini.

4. Angkat dan rapatkan urinal pada dinding tembok, tempat urinoir tersebut akan dipasang, dan aturlah tingginya sesuai dengan aturan yang terdapat dalam gambar kerja.5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari urinoir tersebut.

6. Pergunakan waterpass untuk menentukan ketegakan dan kedataran tanda-tanda tersebut.

7. Beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan fisher pada dinding tembok.

8. Pasangkan fisher plastic pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.

9. Pasang Pipa PVC untuk saluran pembuangan (outlet).

10. Pasang pipa Galvanis untuk sumber air (inlet) dengan menggunakan kunci pipa.

11. Pasang Urinoir pada dinding tembok dan kuatkan sekrupnya pada finisher.

12. Periksa kedataran dan ketegakan dengan waterpass.13. Pasang flusometer pada sumber air, dengan menggunakan kunci inggris

14. Cobalah tekan tombol / katup flusometer, periksa kebocorannya.

15. Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

Gambar Kerja :

JOB

: V (Lima)JUDUL

: Membuat Kemiringan Dasar Saluran dan PembuanganINSTRUKTUR: Akhmad Mirza, ST

A. TUJUAN

1. Agar mahasiswa dapat memahami membuat kemiringan dasar saluran dan pemasangan pipa saluran tersebut.

2. Agar mahasiswa dapat membuat kemiringan dasar saluran dan pemasangan pipa saluran dengan tahapan / urutan langkah kerja yang baik dan benar.

3. Agar mahasiswa dapat menghitung dan menginventaris kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan.

B. KESELAMATAN KERJA :

1. Selama kegiatan praktek berlangsung, harus berpakaian kerja yang lengkap dan benar.

2. Periksalah alat sebelum bekerja, jangan memakai alat yang tidak baik / tidak aman.

3. Gunakanlah alat sesuai fungsi dan kapasitasnya.

4. Pusatkanlah perhatian kepada pekerjaan (konsentrasi / serius) dan hindari lokasi kerja dari gangguan.

5. Ikutilah tahapan / langkah kerja dengan baik dan benar.

C. PERALATAN :

1. Meteran

2. Pensil

3. Siku siku4. Slang plastic5. Palu Cakar6. Waterpass7. Unting-Unting8. Ember.9. Gergaji Potong10. Kapak11. Sekop12. Cangkul13. Blincong 14. Palu 5 Kg.D. BAHAN :

1. Dolken

5. Benang

2. Papan 2 x 20 x 400 cm6. Pipa PVC 4

3. Paku 1

7. Air

4. Paku 2

E. LANGKAH KERJA :

1. Tentukan Lokasi dimana galian akan dibuat dan tandai dengan/ benang.

2. Pasang tiang dolken 1 meter dari ujung galian A dan ujung B.

3. Tandai salah satu tiang dengan pensil pada ketinggian 80 cm dari tanah, lalu tanda itu dipindahkan pada keempat tiang dengan datar menggunakan selang plastik.

4. Pada salah satu ujung A, dipasang papan stake out tepat pada tanda pensil tadi.

5. Lalu stake out itu diberi skor di belakangnya biar kokoh berdirinya.

6. Tentukan penurunan galian sesuai dengan kemiringan yang sudah ditentukan sebelumnya.

7. Lalu kita pasang stake out pada tanda ini dengan datar, maka kita sudah membuat dua buah stake out dengan kesatuan miring yang diinginkan.

8. Tandai pertengahan panjang papan stake out sebagai sumbu (as) saluran, lalu tandai 25 cm kiri kanan as tadi, ini dilakukan pada kedua papan stake out tadi yaitu di titik A dan B. Pada garis garis tanda ini kita pasang 2 buah paku sebagai pencantol benang nantinya.

9. Lalu tarik benang dari stake out A ke stake out B, yaitu benang pinggir keduanya, kemudian benang kita kita pindahkan ke tanah dibawahnya dengan bubuk kapur, maka garis kapur inilah sebagai garis pinggir galian.

10. Lalu buka benang benang itu, dan sekarang penggalian tanah kita mulai dengan menggunakan cangkul dan sekop, tanah bekas galian kita tempatkan pada salah satu sisi galian dengan jarak min. 30 cm dari pinggir galian.

11. Lakukan penggalian selapis demi selapis sampai kedalaman 30 cm, kemudian kemiringan dasar dicek menggunnakan boring rod, dengan mendirikannya di dasar galian dan bidik pada kedataran kedua stake out tadi.

12. Bersihkan dasar galian dari sampah sampah dan bungkahan tanah yang berjatuhan ke dalam galian.

13. Periksa kemiringan dasar galian, apakah sesuai dengan kemiringan pipa saluran yang akan dipasang.

14. Urug dasar galian dengan selapis pasir, sebagai lantai kerja pipa.

15. Pasang sebuah patok pada tiap tiap ujung ujung galian, ketinggian patok sama dengan ketinggian socket pipa.

16. Kemudian lakukan penggalian dengan cara yang sama sampai titik titik yang telah ditentukan dengan kemirigan yang telah direncanakan sebelumnya.

17. Setelah penggalian selesai rencankan penempatan lubang inspeksi (bak kontrol). Setelah itu tentukan posisinya, lalu gali sedalam perencanan (jika saluran terbuka) / gali sesuai ukuran tinggi bak kontrol yang telah dibuat.

18. Kemudian mulailah menyetel bak kontrol pada galian yang telah dibuat tadi. Setelah itu memasang pipa pertama pada titik terendah galian yang berhubungan dengan baka kontrol. Jika pipa tersebut panjangnya melebihi ukuran standar maka pipa tersebut disambung dengan socket. Setelah pipa pertama telah dipasang kemudian lakukan langkah selanjutnya (untuk pipa yang panjangnya lebih dari ukuran standar) yaitu :

Jepit badan pipa itu dengan 2 buah bongkah tanah kiri kanannya, agar pipa itu tidak bergerak lagi sewaktu pemasangan sambungan.

Isi dasar galian di bawah socket dengan sedikit adukan, juga isi bagian dasar dalam socket dengan sedikit adukan.

Segera ambil sebuah pipa lagi, lalu ujungnya dimasukkan ke dalam socket pipa pertama tadi, dan tekan dengan hati hati, sehingga masuk ke dalam kira kira 1 -2 cm, hati hati jangan adukan juga ikut terdorong.

Letakkan pipa kedua itu di atas tanah dengan lurus, dan jepit dengan tanah kiri kanannya.

Ambil adukan dengan tangan, lalu isikan ke dalam celah celah sambungan itu sampai padat dan sampai penuh.

19. Setelah seluruh pekerjaan selesai. Periksakanlah kepada instruktur apakah pekerjaan yang telah dilakukan benar.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing serta mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam merancang suatu denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam mengerjakan instalasi tersebut.

3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset duduk, kloset jongkok, tempat cuci piring, bath tub dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.

4.2 SARAN

Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai fungsinya. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik. Utamakan keselamatan kerja. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan.LAMPIRAN

GAMBAR HASIL PEKERJAAN

Gambar 1. Hasil Ulir Pipa Galvanis inch

Gambar 2. Hasil Ulir Pipa Galvanis inch

Gambar 3. Hasil Ulir Pipa Galvanis 1 inch.

Gambar 4. TEE dengan Pipa PVC Gambar 5. TEE Sudut 450 Gambar 6. Elbow Pipa PVC 4 inch

Gambar 7. Elbow Pipa PVC 2 inch

Gambar 8. Sambungan Reducer Socket

Gambar 9. Sambungan TEE

Gambar 10. Sambungan Pipa Dengan Elbow

Laporan

52